BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Study tour merupakan kegiatan di luar kelas yang bertujuan untuk
mempelajari proses yang sebenarnya langsung di lapangan. Tour diadakan karena
kebutuhan siswa untuk mendapatkan pengalaman secara langsung.Hal tersebut
diadakan karena tidak mungkin menghadirkan setiap peristiwa ke dalam kelas
untuk dipelajari dan diamati. Pada bulan Juli 2016 SMA Warga mengadakan
acara studi tour ke Bali untuk mempelajari mengenai peninggalan sejarah di Pulau
Bali, selain mempelajari peninggalan tersebut para siswa juga diajak untuk
menikmati indahnya pemandangan alam dan pesona pulau Bali.
Bali merupakan sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini
adalah Denpasar. Bali juga merupakan nama dari pulau utama di wilayah ini. Di
Pulau Bali kita dapat menemukan berbagai macam tempat wisata yang sangat
menarik serta ritual tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh
masyarakat sekitar. Banyak tempat wisata yang kami kunjungi selama di Bali
salah satunya yaitu Pantai Sanur dimana pantai ini menyuguhkan pemandangan
alam yang luar biasa yaitu terbitnya matahari pagi yang biasanya kita temui
digunung namun ketika penulis dan teman-teman mengunjungi Bali penulis
disuguhi pemandangan yang spektakuler yaitu sunrise
(terbitnya matahari pagi) di Pantai Sanur. Selain itu penulis juga disuguhi
pemandangan dimana para penduduk bali yang masih tetap mempertahankan adat
dan acara-acara ritual yang dilakukan di pura, hal ini dapat penulis lihat ketika
penduduk asli bali yang melakukan ibadah “Ngaben” di Pura Besakih. Selain itu
saat kegiatan studi wisata di Bali penulis juga mendapat pendidikan dasar
perkuliahan dan motivasi untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang
berikutnya saat mengunjungi Universitas Pendidikan Nasional yang merupakan
salah satu perguruan tinggi swasta yang terkenal di Bali dan menjadi perguruan
tinggi swasta di Bali yang bertaraf internasional karena di universitas ini terdapat
program pertukaran pelajar dengan pelajar negara lain, serta terdapat program
1
perkuliahan yang berbasis internasional. Bukan hanya itu juga saat penulis
melakukan kunjungan studi wisata ke Bali, penulis juga diajak berkunjung ke
berbagai tempat wisata dan tempat bersejarah di Bali yang disetiap tempat
tersebut memuat berbagai macam nilai-nilai kehidupan dan pengetahuan baru bagi
penulis.
Dengan karya tulis yang berjudul “Laporan Observasi Studi Tour SMA Warga
Surakarta” penulis akan menjelaskan mengenai tempat wisata yang penulis
kunjungi selama di Bali dan manfaat serta hal-hal baru yang penulis dapat selama
penulis di Bali, sehingga dengan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana objek wisata yang dikunjungi di Pulau Bali?
2. Apa manfaat yang diperoleh dari kunjungan objek wisata tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang tempat wisata,
kesenian serta adat istiadat di Bali
2. Untuk melengkapi Tugas Akhir tahun pelajaran 2016-2017
3. Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa
4. Mengenal kebudayaan Tanah Air
5. Untuk berlatih menyusun karya tulis secara sistematis
D. Manfaat Penulisan
1. Menambah wawasan mengenai kebudayaan yang terdapat di Pulau Bali
2. Melatih siswa untuk mengolah laporan studi wisata
3. Sebagai pengalaman menulis karya ilmiah
4. Menambah pembendaharaan pustaka sekolah yang menunjang minat baca
siswa agar pengetahuan siswa semakin luas
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Wisata di Pulau Bali
1. Istana Tampak Siring
Istana Tampak siring adalah istana yang dibangun
setelah Indonesia merdeka, yang terletak di Desa Tampak
siring, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Nama Tampak
siring berasal dari dua buah kata bahasa Bali, yaitu "tampak" dan "siring",
yang masing-masing bermakna telapak dan miring. Konon, menurut
sebuah legenda yang terekam pada daun lontar Usana Bali, nama itu
berasal dari bekas tapak kaki seorang raja yang bernama Mayadenawa.
Raja ini pandai dan sakti, namun sayangnya ia bersifat angkara murka. Ia
menganggap dirinya dewa serta menyuruh rakyatnya menyembahnya.
Akibat dari tabiat Mayadenawa itu, Batara Indra marah dan mengirimkan
bala tentaranya. Mayadenawa pun lari masuk hutan. Agar para
pengejarnya kehilangan jejak, ia berjalan dengan memiringkan telapak
kakinya. Dengan begitu ia berharap para pengejarnya tidak mengenali
jejak telapak kakinya.
Namun, ia dapat juga tertangkap oleh para pengejarnya.
Sebelumnya, ia dengan sisa kesaktiannya berhasil menciptakan mata air
yang beracun yang menyebabkan banyak kematian para pengejarnya
setelah mereka meminum air dari mata air tersebut. Batara Indra kemudian
menciptakan mata air yang lain sebagai penawar air beracun itu yang
kemudian bernama "Tirta Empul" ("air suci"). Kawasan hutan yang dilalui
Raja Mayadenawa dengan berjalan sambil memiringkan telapak kakinya
itu terkenal dengan nama Tampak siring. Istana ini berdiri atas
prakarsa Presiden Soekarno yang menginginkan adanya tempat
peristirahatan yang hawanya sejuk jauh dari keramaian kota, cocok bagi
Presiden Republik Indonesia beserta keluarga maupun bagi tamu-tamu
negara.
3
Arsiteknya adalah R.M. Soedarsono dan istana ini dibangun secara
bertahap. Komplek Istana Tampaksiring terdiri atas empat gedung utama
yaitu Wisma Merdeka, Wisma Yudhistira dan Ruang
Serbaguna. Pembangunan istana kepresidenan ini terbagi ke dalam dua
masa, yaitu tahun 1957 dan 1963. Pada tahun 1957, di kompleks ini
dibangun Wisma Merdeka dan Wisma Yudhistira. Sementara pada tahun
1963, pembangunan tahap kedua merampungkan dua gedung utama
lainnya, yaitu Wisma Negara dan Wisma Bima, serta satu Gedung Serba
Guna (gedung konferensi).
Istana Tampak Siring dibangun di areal berbukit dengan ketinggian
sekitar 700 meter di atas permukaan laut (DPL). Para pelancong yang
mengunjungi tempat ini dapat menyaksikan riwayat dan fungsi gedung
bersejarah yang pernah digunakan oleh para presiden Republik
Indonesia. Pada Wisma Merdeka yang memiliki luas 1.200 m2, misalnya,
pengunjung dapat melihat Ruang Tidur I dan Ruang Tidur II Presiden,
Ruang Tidur Keluarga, Ruang Tamu, serta Ruang Kerja dengan penataan
yang demikian indah. Di gedung ini wisatawan juga dapat melihat hiasan-
hiasan berupa patung serta lukisan-lukisan pilihan.
Sementara di Wisma Negara, para turis dapat menyaksikan sebuah
bangunan dengan luas sekitar 1.476 m2 yang merupakan bangunan untuk
menjamu para tamu negara. Antara Wisma Merdeka dan Wisma Negara
terdapat celah sedalam ± 15 meter yang memisahkan dua wisma tersebut.
Oleh sebab itu, dibangunlah sebuah jembatan sepanjang 40 meter dengan
lebar 1,5 meter untuk menghubungkan dua wisma itu. Para tamu negara
biasanya akan diantar melalui jembatan ini untuk menuju Wisma Negara,
sehingga jembatan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Persahabatan.
Para tamu kehormatan yang pernah melewati jembatan ini antara lain,
Kaisar Hirihito dari Jepang, Presiden Tito dari Yugoslavia, Ho Chi Minh
dari Vietnam, serta Ratu Juliana dari Nederland. Wisma Yudhistira
merupakan tempat menginap rombongan kepresidenan maupun
rombongan tamu negara. Wisma yang terletak di tengah kompleks Istana
4
Tampak Siring ini memiliki luas sekitar 1.825 m2. Sedangkan Wisma
Bima dengan luas bangunan sekitar 2.000 m2 biasanya digunakan sebagai
tempat istirahat para pengawal presiden maupun pengawal tamu negara.
Gedung lain yang tak kalah penting adalah Gedung Konferensi. Gedung
ini sengaja dibangun untuk keperluan rapat kabinet, jamuan makan malam
tamu kenegaraan, serta konferensi-konferensi penting, seperti Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN XIV yang diselenggarakan pada tanggal 7
—8 Oktober 2003 silam.
Masih dalam kawasan istana ini, para turis juga dapat menikmati
obyek wisata lainnya yang cukup terkenal di Pulau Bali, yaitu Pura
Tampak Siring yang berada tepat di bawah Istana Tampak Siring. Pura ini
juga dikenal dengan nama Pura Tirta Empul karena di pura ini terdapat
sumber mata air suci (“tirta empul”). Di tempat ini, para turis dapat
melakukan meditasi maupun meraup berkah dengan cara mandi di kolam
khusus yang dialiri oleh air dari Tirta Empul. Mata air yang disakralkan ini
konon sudah digunakan untuk penyucian dan pengobatan sejak seribu
tahun yang lalu. Kompleks Istana Tampak Siring dan Pura Tirta Empul
berada kurang-lebih 40 kilometer dari Kota Denpasar. Dari Ibu Kota
Propinsi Bali ini, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau
kendaraan umum (taksi). Namun, apabila menginginkan tamasya yang
praktis, para turis dapat menyewa jasa biro perjalanan (travel agent) yang
terdapat di Kota Denpasar.
2. Pantai Sanur
Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang
terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur
kota Denpasar, ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar. Di
dalam sebuah sejarah Bali kuno, Pantai Sanur sudah dikenal dengan
keindahannya, hal ini sudah tercantum dalam sebuah Prasasti Raja Kasari
Warmadewa. Dan sekarang Prasasti tersebut terdapat di daerah Blanjong
tepatnya di bagian selatan Pantai Sanur. Dan pada masa Kolonial Belanda,
5
Pantai Sanur ini dikenal sebagai lokasi pendaratan untuk para bala tentara
Belanda ketika akan menyerang Kerajaan Badung. Perang yang terjadi
pada tahun 1906 yang dikenal dengan Puputan Badung yaitu semangat
perang sampai mati.
Pantai Sanur pertama kali dikenal di dunia internasional oleh
seorang pelukis yang berasal dari Belgia bernama A. J. Le Mayeur yang
datang ke Bali pada tahun 1932. Dia melihat daya tarik yang dimiliki oleh
Pantai Sanur yang begitu indah dan menawan. Maka Le Mayeur
memutuskan untuk tinggal dan menetap disana, dengan mendirikan
sanggar lukis dan akhirnya dia menikah dengan salah satu gadis Bali
seorang penari legong terkenal yang bernama Ni Nyoman Pollok yang
juga merupakan salah satu model lukisannya. Dan melalui lukisan Le
Mayeur akhirnya Pantai Sanur mulai dikenal di dunia. Dan sanggar lukis
yang dibangun sebelumnya kini dijadikan Museum Le Mayeur yang masih
berlokasi di dalam area wisata Pantai Sanur dan dapat dikunjungi oleh
publik.
Karena memiliki ombak yang cukup tenang, maka pantai Sanur
tidak bisa dipakai untuk surfing layaknya Pantai Kuta. Tak jauh lepas
Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh
karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para
penyelam dari semua tingkatan keahlian. Pantai Sanur juga dikenal
sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai
Kuta.
Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka
pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau
Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik,
bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari
Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat
dari sana. Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas untuk
melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam
sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat
6
duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini
relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai
anak-anak dan tidak berbahaya.
Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan
berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir
berwarna putih yang eksotis. Dilengkapi dengan pohon pelindung,
pengunjung bisa duduk-duduk sambil menikmati jagung bakar ataupun
lumpia yang banyak dijajakan pedagang kaki lima.Sepanjang tempat
wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata
berupa hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu
hotel tertua di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand
Bali Beach yang terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis
pantai juga dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali
digunakan sebagai jalur jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal.
Jalur ini terbentang ke arah selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang
hingga Semawang sehingga wisatawan bisa berolahraga sekaligus
menikmati pemandangan pantai di pagi hari.
3. Universitas Pendidikan Nasional
Universitas Pendidikan Nasional, disingkat Undiknas adalah
sebuah perguruan tinggi swasta di Denpasar, Bali. Perguruan tinggi ini
didirikan oleh Prof. Dr. IGN Gorda ,M.S dan Drs. Ketut Sambereg, M.M.
Sebelum berubah nama menjadi Universitas Pendidikan Nasional, dulu
bernama AKABA (Akademi Keuangan dan Perbankan) yang berdiri pada
tahun 17 Februari 1969 oleh Yayasan Pendidikan Kejuruan Nasional
(YPKN). Rektor yang menjabat sekarang (2007) adalah Prof. Dr. Gede Sri
Darma,S.T. M.M.
Perubahan tersebut sesuai SK No. 075/1976 yang dikeluarkan
Koordinator Kopertis Wilayah VI Prof. Dardji Darmodihardjo, S.H. untuk
memperluas pengembangan Akademi bersekala lebih besar. Atau tepat dua
tahun setelah memperoleh SK Kopertis No. 034/I/1974 yang menyatakan
7
AKABA telah berstatus terdaftar. Konsekwensi logisnya, para
mahasiswanya berhat mengikuti ujian Negara tingkat sarjana muda, yang
realisasinya telah berlangsung tiga kali.
Sejak itu berbagai terobosan dilakukan pihak Yayasan Pendidikan
Kejuruan Nasional untuk meningkatkan status lembaga pendidikannya.
Agaknya AKABA telah mempersiapkan diri untuk memenuhi segala
persyaratan yang telah ditentukan dalam rangka pelaksanaan evaluasi dan
akreditasi secara periodic oleh jajaran Depdikbud.
Jenjang status yang lebih tinggi diraih AKABA tanggal 31 Maret
1978. Dari terdaftar menjadi diakui, menyusul dikeluarkannya SK
Mendikbud No. 088/U/1978. Dengan demikian mahasiswa AKABA
Denpasar berhak mengikuti ujian Negara pengawasan, yang pada saat itu
penyelenggaraannya berlangsung dua kali.
Ternyata kiat yang dilakukan Yayasan Pendidikan Kejuruan
Nasional tidaklah berhenti disitu. Dari Rencana Induk Pengembangan
(RIP 1976 sampai 1983), AKABA akan dikembangkan menjadi Sekolah
Tinggi Ilmu Keuangan (STIK) Denpasar, lantas Yayasan Pendidikan
Kejuruan Nasional mengeluarkan SK No. 100/II-a/II/1978 prihal
pengembangan lembaga pendidikan tersebut. Jurusan yang dilirik,
Keuangan dan Akuntansi. Dalam Surat Keputusan tersebut dinyatakan
bahwa pemberian status terdaftar kepada STIK dengan dua jurusan yang
ada yakni :
a. Status terdaftar untuk jurusan Keuangan sampai dengan tingkat sarjana
lengkap.
b. Status terdaftar untuk jurusan Akuntansi sampai dengan tingkat sarjana
muda.
Dalam rangka pembinaan Perguruan Tinggi Swasta secara periodik
diadakan evaluasi dan revaluasi terhadap seluruh Perguruan Tinggi Swasta
baik yang berstatus terdaftar, diakui maupun disamakan sesuai UU No. 22
tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi. Sebagai realisasi, dengan Surat
8
Keputusan Mendikbud RI tanggal 22 Januari 1981, No. 039/0/1981 status
STIK ditetapkan kembali sebagai berikut :
a. Terdaftar untuk jurusan Keuangan sampai tingkat sarjana lengkap.
b. Terdaftar untuk jurusan Akuntansi sampai tingkat Sarjana Muda.
Dengan ditopang oleh kelengkapan sarana dan prasarana
pendidikan yang memadai ditambah lagi dengan keteraturan
penyelenggaraan ujian negara bagi para mahasiswa STIK Denpasar, maka
Yayasan Pendidikan Kejuruan Nasional Denpasar kembali mengajukan
permohonan peningkatan status bagi STIK Denpasar kepada Mendikbud
RI (Dr. Daoed Joesoef) melalui Koordinator Kopertis Wilayah VI
Surabaya sesuai dengan permohonan tanggal 17 Februari 1981, Nomor :
637/II-4/YPKN/VIII/1981. Atas permohonan tersebut, Mendikbud
menyetujuinya sehingga terjadilah perubahan atau peningkatan status
sebagai berikut :
a. Jurusan Keuangan
1. Untuk tingkat sarjana lengkap diberikan status terdaftar, sesuai
Keputusan Mendikbud No. 039/0/1981, tanggal 22 Februari 1981.
2. Untuk tingkat Sarjana Muda diberikan status diakui sesuai Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 085/0/1982.
b. Jurusan Akuntansi
a. Untuk jurusan Akuntansi baik tingkat Sarjana Muda maupun tingkat
Sarjana Lengkapnya diberikan status terdaftar berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor : 077/0/1982, tanggal 8
Maret 1982.
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, nampaknya Yayasan
Pendidikan Kejuruan Nasional selalu berpacu untuk memajukan dan
mengembangkan STIK Denpasar. Hal ini terbukti pada tanggal 17 Oktober
1982, dengan surat permohonan Nomor 598/II-4/YPKN/X/1982, kembali
mengajukan permohonan peningkatan stats dari status terdaftar menjadi
diakui untuk tingkat Sarjana Lengkap Jurusan Keuangan STIK Denpasar
kepada Bapak Koordinator Koordinaso Perguruan Tinggi Swasta
9
(Koordinator Kopertis) Wilayah VIII Denpasar. Untuk mengadakan
penjajagan terhadap permohonan tersebut maka pihak Kopertis Wilayah
VIII telah mengadakan supervise dan evaluasi masing-masing pada hari
Jumat 8 April 1983 dan hari Sabtu 28 Mei 1983 bertempat di kampus
STIK Denpasar Jalan Panjer Denpasar selatan.
Dengan selesainya dibangun kampus unit III maka masalah penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan relatif memadai. Demikian pula
mengenai masalah ketenagaan baik tenaga edukatif maupun tenaga
administrative guna menunjang kelancaran proses pendidikan relatif
memadai mengingat adanya program bantuan tenaga dosen negeri yang
diperbantukan dari pemerintah ditambah usaha-usaha pengangkatan dosen
tetap oleh yayasan dari para alumni terus dikembangkan, serta dibarengi
oleh adanya iklim yang kondusif baik yang datang dari pihak pemerintah
maupun berupa kepercayaan dari masyarakat cukup mendukung, maka
semuanya itu merupakan modal dasar bagi kebijaksanaan pengembangan
Sekolah Tinggi Keuangan Denpasar menjadi sebuah Universitas yang
kemudian diberi nama Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas)
Denpasar.
Untuk pertama kalinya Universitas Pendidikan Nasional Denpasar
membuka empat Fakultas dengan jumlah jurusan yang bervariasi. Adapun
fakultas-fakultas dan jurusan-jurusan yang ada di lingkungan Universitas
Pendidikan Nasional Denpasar adalah :
a. Fakultas Ekonomi (FE) dengan jurusan-jurusan sebagai berikut :
1. Jurusan Management
2. Jurusan Akuntansi
3. Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan
b. Fakultas Ilmu Sosial dan dan Ilmu Politik (FISIPOL) dengan jurusan :
1. Jurusan Ilmu Administrasi
c. Fakultas Hukum (FH) dengan jurusan-jurusan sebagai berikut :
1. Jurusan Hukum Keperdataan
2. Jurusan Hukum Pidana
10
d. Fakultas Teknik (FT) dengan jurusan-jurusan sebagai berikut :
1. Jurusan Teknik Sipil
2. Jurusan Teknik Mesin
3. Jurusan Teknik Elektro
Hal ikwal perkembangan STIK Denpasar menjadi Universitas Pendidikan
Nasional tersebut telah diajukan pada tanggal 1 Oktober 1983, dengan
surat permohonan No. : 053/III-4/YPKN/X/1983, oleh Ketua Yayasan
Pendidikan Kejuruan Nasional Denpasar kepada Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI, melalui Bapak Koordinator Kopertis Wilayah VIII
Denpasar. Permohonan tersebut oleh Bapak Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI, kemudian disetujui dengan dikeluarkannya Surat
Keputusan sebagai berikut :
1. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor :
0253/0/1984 tanggal 13 Juni 1984 tentang pengintegrasian Unit Perguruan
Tinggi Swasta ke dalam lingkungan Universitas Pendidikan Nasional
Denpasar.
2. Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No.
0356/0/1986 tanggal 13 Mei 1986 tentang penetapan kembali penyesuaian
jalur, jenjang, dan program pendidikan serta nama
Unit/Fakultas/Jurusan/Program Studi status terdaftar, pada Perguruan
Tinggi Swasta di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta
Wilayah VIII; untuk di lingkungan Universitas Pendidikan Nasional
Denpasar diberikan masing-masing sebagai berikut :
1. Fakultas Ekonomi (FE) :
a. Jurusan Akuntansi, dengan status terdaftar sampai dengan S1.
b. Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan dengan status terdaftar
sampai dengan S1
2. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) :
a. Jurusan Ilmu Administrasi, dengan program studi Administrasi Negara
diberikan status terdaftar sampai S1.
11
3. Fakultas Hukum (FH) :
a. Jurusan Hukum Keperdataan, dengan status terdaftar sampai S1
b. Jurusan Hukum Pidana, dengan status terdaftar sampai S1
4. Fakultas Teknik (FT) :
a. Jurusan Teknik Sipil, dengan status terdaftar sampai S1
b. Jurusan Teknik Mesin, dengan status terdaftar sampai S1
c. Jurusan Teknik Elektro, dengan status terdaftar sampai S1
Tidak hanya itu upaya yang dilakukan oleh pihak Yayasan
Pendidikan Kejuruan Nasional Denpasar dalam rangka meningkatkan dan
mengembangkan Universitas Pendidikan Nasional Denpasar baik dari segi
kuantitas maupun dari segi kualitasnya. Akan tetapi Ketua Yayasan
Pendidikan Kejuruan Nasional selalu berupaya mencari terobosan-
terobosan baru guna menginternalisasikan berbagai kiat untuk membawa
Universitas Pendidikan Nasional ke arah yang dicita-citakan. Hal ini
diwujudkan dengan melakukan permohonan peningkatan status secara
periodik dan bertahap terhadap semua Unit/Fakultas/Jurusan/Program
Studi yang ada di lingkungan Universitas Pendidikan Nasional Denpasar.
Seiring dengan bertambahnya usia Undiknas, kemajuan pun terus diraih
secara silih berganti, mulai dari Akreditasi C dan Akreditasi B telah diraih
oleh fakultas-fakultas di lingkungan Universitas Pendidikan Nasional
Denpasar. Upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan Universitas
Pendidikan Nasional baik segi kuantitas maupun dari segi kualitas kini
telah membuahkan hasil. Hal ini dapat diketahui dari status yang berhasil
diraih oleh masing-masing Fakultas, Jurusan dan Program Studi yang ada
di lingkungan Universitas Pendidikan Nasional Denpasar adalah sebagai
berikut :
1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis(FEB) :
a. Program Studi Manajemen telah memperoleh Akreditasi B
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasioanl Nomor : 020/BAN-PT/Ak-
X/S1/IX/2007 tanggal 7 September 2007.
12
b. Program Studi Akuntansi telah memperoleh Akreditasi C
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasioanl Nomor : 002/BAN-PT/Ak-
XII/S1/IV/2009 tanggal 2 April 2009.
2. Fakultas Ilmu Administrasi dan Komunikasi (FIAK) :
a. Program Studi Ilmu Administrasi telah memperoleh Akreditasi B
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasioanl Nomor : 022/BAN-PT/Ak-
IX/S1/XII/2005 tanggal 8 Desember 2005.
3. Fakultas Hukum (FH) :
a. Program Studi Ilmu Hukum telah memperoleh Akreditasi B
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasioanl Nomor : 027/BAN-PT/Ak-
X/S1/XI/2007 tanggal 16 Nopember 2007.
4. Fakultas Teknik dan Informatika (FT) :
a. Program Studi Teknik Sipil telah memperoleh Akreditasi B berdasarkan
Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasioanl Nomor : 018/BAN-PT/Ak-X/S1/XI/2006 tanggal 2
Nopember 2006.
b. Program Studi Teknik Elektro telah memperoleh Akreditasi C
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasioanl Nomor :
019/BAN-PT/Ak-X/S1/XII/2006 tanggal 8 Desember 2006.
4. Museum Renon
Monumen Renon atau Bajra Sandhi adalah monumen perjuangan
rakyat Bali yang terletak di Renon, Denpasar, Bali. Monumen ini
menempati areal yang sangat luas, ada beberapa lapangan bola di
sekelilingnya. Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan
Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan
lambang pesemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi
ke generasi dan dari zaman ke zaman serta lambang semangat untuk
13
mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini
dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah tiang
agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi
45 meter. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala
Daerah Provinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Provinsi Bali Niti
Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon. Monumen ini
dikenal dengan nama “Bajra Sandhi” karena bentuknya menyerupai bajra
atau genta yang digunakan oleh para Pendeta Hindu dalam mengucapkan
Weda (mantra) pada saat upacara keagamaan. Monumen ini dibangun
pada tahun 1987, diresmikan oleh Presiden Megawati Sukarno Putri pada
tanggal 14 Juni 2003. Tujuan pembangunan monumen ini adalah untuk
mengabadikan jiwa dan semangat perjuangan rakyat Bali, sekaligus
menggali, memelihara, mengembangkan serta melestarikan budaya Bali
untuk diwariskan kepada generasi penerus sebagai modal melangkah maju
menapak dunia yang semakin sarat dengan tantangan dan hambatan.
Museum ini merupakan salah satu monumen yang terkenal di
ibukota provinsi Bali yaitu Denpasar. Seperti namanya, monumen yang
terdapat museum ini menyimpan kenangan tentang kegigihan pejuang Bali
sejak jaman kerajaan di Bali hingga merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Indonesia khususnya di daerah Bali. Museum Perjuangan
Rakyat Bali tercetus Pada Tahun 1980. Berawal dari ide Dr. Ida Bagus
Mantra yang saat itu adalah Gubernur Bali. Ia mencetuskan ide awalnya
tentang museum dan monumen untuk perjuangan rakyat Bali. Lalu pada
tahun 1981, diadakan sayembara desain monumen, yang dimenangkan
oleh Ida Bagus Yadnya, yang adalah seorang mahasiswa jurusan arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Udayana. Lalu pada tahun 1988 dilakukan
peletakan batu pertama dan selama kurang lebih 13 tahun pembangunan
monumen selesai. Tahun 2001, bangunan fisik monumen selesai. Setahun
kemudian, pengisian diorama dan penataan lingkungan monumen
dilakukan. Pada bulan September 2002, SK Gubernur Bali tentang
penunjukan Kepala UPTD Monumen dilaksanakan. Dan akhirnya, pada
14
tanggal 1 Agustus 2004, Pelayanan kepada masyarakat dibuka secara
umum, setelah sebelumnya pada bulan Juni 2003 peresmian Monumen
dilakukan oleh Presiden RI pada saat itu Ibu Megawati Soekarnoputri.
Monumen yang terletak di kawasan Lapangan Renon ini memang
sangat menarik perhatian bagi semua orang karena tempatnya yang terawat
dengan baik dan bersih dan lengkap dengan menara yang menjulang ke
angkasa yang mempunyai arsitektur khas Bali yang indah. Lokasi
monumen ini juga sangat strategis karena terletak di depan Kantor
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali yang juga di depan Gedung
DPRD Provinsi Bali tepatnya di Lapangan Renon Nitimandala. Tempat ini
merupakan tempat pertempuran jaman kemerdekaan antara rakyat Bali
melawan pasukan penjajah. Perang ini terkenal dengan sebutan "Perang
Puputan" yang berarti perang habis-habisan. Monumen ini didirikan untuk
memberi penghormatan pada para pahlawan serta merupakan lambang
penghormatan atas perjuangan rakyat Bali. Untuk memasuki monumen
dengan luas bangunan 4.900 m2 dan luas tanah 138.830 m2 ini, setiap
pengunjung dewasa dipungut tiket seharga Rp 2.000. Sedangkan Rp 1.000
untuk anak-anak. Sewaktu kita masuk ke dalam museum yang berada di
monumen ini, kita akan melihat banyak hal yang menarik. Desain bagian
dalam monumen juga tidak kalah bagusnya dengan bagian luarnya.
Tampak juga wisatawan asing dan lokal yang sedang melihat-melihat
koleksi tempat ini. Koleksi monumen ini adalah berbagai diorama yang
menampilkan perjuangan rakyat Bali. Terdapat 17 diorama yang ada di
monumen yang terletak di Jalan Raya Puputan Niti Mandala ini. Beberapa
di antaranya mengisahkan perjuangan di zaman kerajaan di Bali dalam
menentang penjajahan. Misalnya, Perang Jagaraga di Buleleng, Perang
Puputan Badung hinggaPertempuran Puputan Klungkung.
Tak hanya itu, beberapa diorama juga menggambarkan sepak
terjang rakyat Bali dalam mempertahankan kemerdekaan setelah
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Misalnya pertempuran di Pelabuhan
15
Buleleng, Selat Bali hingga perang puputan Margarana dibawah pimpinan
I Gusti Ngurah Rai.
Selain diorama, tampak terlihat beberapa lukisan pahlawan
nasional I Gusti Ngurah Rai dengan pasukannya. Di monumen yang juga
merupakan museum dan dinamakan Bajra Sandhi ini juga terdapat
perpustakaan, tempat belanja makanan khas Bali dan kerajinan Bali yang
sayang sekali apabila Anda tidak membawa oleh-oleh sebagai buah tangan
untuk dibawa pulang. Setelah itu, kita bisa mencoba menaiki menara yang
tingginya puluhan meter itu. Dari atas menara kita bisa melihat
pemandangan kota Denpasar dan aktifitas di Lapangan Renon dan
sekitarnya. Setelah Anda puas menikmati semuanya dan Anda ingin
pulang, jangan lupa untuk mengambil foto arsitektur Bali yang sangat khas
di Monumen Perjuangan Rakyat Bali.
5. Garuda Wisnu Kencana
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa Inggris: Garuda
Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman
wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung
Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah
selatan Denpasar, ibu kota provinsi Bali. Di areal taman budaya ini,
direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni
patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi
tunggangannya, Garuda, setinggi 120 meter. Area Taman Budaya Garuda
Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah
atau 263 meter di atas permukaan laut.
Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang
Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter
Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik
fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup
lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-
pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda
16
membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang
mampu menampung hingga 7000 orang,Lotus Pond telah mendapatkan
reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara
besar dan internasional. Terdapat juga patung tangan Wisnu yang
merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu
langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana
lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.
GWK yang merupakan milik Swasta ini mempunyai beberapa tempat
rekreasi di antaranya:
a. Wisnu Plaza
Wisnu Plaza adalah tanah tertinggi di daerah GWK dimana tempat
kita sementara merupakan bagian paling penting dari patung Garuda
Wisnu Kencana patung Wisnu. Pada waktu tertentu hari, akan ada
beberapa kinerja tradisional Bali dengan megah patung Wisnu sebagai
latar belakang. Karena lokasinya yang tinggi, Anda dapat melihat
panorama sekitarnya. Patung Wisnu, sebagai titik pusat dari Wisnu Plaza,
dikelilingi oleh air mancur dan air sumur di dekatnya suci yang katanya
tidak pernah kering bahkan pada musim kemarau. Parahyangan Somaka
Giri ditempatkan di sebelah patung Wisnu. Ini tempat air berada, yang
secara historis telah dipercaya oleh rakyat di daerah tersebut sebagai
berkat dengan kekuatan magis yang kuat untuk menyembuhkan
penyakitnya dan meminta para dewa hujan selama musim kemarau.
Karena lokasinya di tanah tinggi (di atas bukit), fenomena alam ini
dianggap orang suci dan lokal diyakini itu menjadi air suci.
b. Street Theater
Street Theater adalah titik awal dan akhir kunjungan ke Taman
Budaya Garuda Wisnu Kencana. Di sini kita dapat menemukan banyak
toko dan restoran di satu tempat dan dimana semua perayaan terjadi. Anda
bisa mendapatkan souvenir Bali dan merchandise GWK khususnya
di GWK Souvenir Shop dan Bali Art Market. Kita bahkan dapat
menemukan spa Bali dan produk aromaterapi di toko ini. Sementara di
17
sini, mengapa tidak mencoba pijat refleksi kaki Bali setelah berjalan-jalan.
Kita bisa mencicipi makanan yang baik dengan harga terbaik hanya di
pengadilan makanan kita, Makanan Teater, dan restoran terbaru kami, The
Beranda dengan paket all you can eat. Pada beberapa kali sehari, kita dapat
menikmati belanja dan makan sambil ditemani kinerja Bali khususnya
seperti barong, rindik dan parade.
c. Lotus Pond
Lotus Pond adalah area outdoor terbesar di Garuda Wisnu Kencana
(GWK) dan Taman Budaya, kemungkinan besar, di Bali. Dengan
demikian,Lotus Pond adalah tempat yang tepat dan hanya untuk
mengadakan acara outdoor skala besar.Selama bertahun-tahun, GWK telah
dipercaya untuk skala besar diadakan, baik nasional maupun internasional,
acara di Lotus Pond seperti konser musik, pertemuan internasional, partai
besar. Lotus Pond adalah tempat yang unik dengan pilar batu kapur di sisi
dan patung megah Garuda di latar belakang. Lotus Pond berawal
dari teratai. Teratai adalah simbol utama keindahan, kemakmuran, dan
kesuburan. Wisnu juga selalu membawa bunga teratai di tangannya dan
hampir semua dewa dari dewa Hindu yang duduk di teratai atau membawa
bunga.
Beberapa fakta menarik adalah bahwa tanaman teratai tumbuh di
air, memiliki akar dalam ilus atau lumpur, dan menyebarkan bunga di
udara di atas. Dengan demikian, teratai melambangkan kehidupan manusia
dan juga bahwa kosmos. Akar teratai tenggelam dalam lumpur merupakan
kehidupan material. Tangkai melewatkan melalui air melambangkan
eksistensi di dunia astral. Bunga mengambang di atas air dan membuka ke
langit adalah emblematical spiritual sedang.
d. Indraloka Garden
Taman ini diberi nama Indraloka setelah surga Dewa Indra karena
pandang panorama yang indah. Indraloka Garden adalah salah satu tempat
paling favorit di Garuda Wisnu Kencana untuk mengadakan pesta kecil
18
menengah, pengumpulan dan upacara pernikahan. Kita bisa melihat
pemandangan Bali dari atas Indraloka Garden
e. Amphitheatre
Amphitheatre adalah tempat di luar ruangan untuk pertunjukan
khusus dengan akustik yang dirancang dengan baik. Setiap sore Anda bisa
menonton tari Kecak yang terkenal dan gratis yaitu sekitar pukul 18.30 s/d
19.30 WITA. Bahkan Tari Kecak ini dapat dikolaborasikan dengan tarian
daerah lainnya.
f. Tirta Agung
Tirta Agung adalah ruang luar yang sempurna untuk acara
menengah. Anda juga dapat mengunjungi patung Tangan Wisnu, bagian
dari patung Garuda Wisnu Kencana yang terletak di dekatnya.
Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit
Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung ini berdiri menjulang di dalam
kompleksTaman Budaya Garuda Wisnu Kencana dan merupakan karya
pematung terkenal Bali, I Nyoman Nuarta. Monumen ini dikembangkan
sebagai taman budaya dan menjadi ikon bagi pariwisata Bali
dan Indonesia.Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam
agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai
burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda &
Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung
Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya
dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini diproyeksikan untuk mengikat tata ruang dengan jarak
pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat
dari Kuta,Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu
Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan
dunia. Patung ini terbuat dari campuran tembaga dan baja seberat 4.000
ton, dengan tinggi 75 meter dan lebar 60 meter. Jika pembangunannya
19
selesai, patung ini akan menjadi patung terbesar di dunia dan
mengalahkan Patung Liberty.
6. Pura Besakih
Pura Besakih adalah sebuah komplek pura yang terletak di Desa
Besakih, Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem, Bali, Indonesia.
Komplek Pura Besakih terdiri dari 1 Pura Pusat (Pura Penataran Agung
Besakih) dan 18 Pura Pendamping (1 Pura Basukian dan 17 Pura
Lainnya). Di Pura Basukian, di areal inilah pertama kalinya tempat
diterimanya wahyu Tuhan oleh Hyang Rsi Markendya, cikal bakal Agama
Hindu Dharma sekarang di Bali, sebagai pusatnya. Pura Besakih
merupakan pusat kegiatan dari seluruh Pura yang ada di Bali. Di antara
semua pura-pura yang termasuk dalam kompleks Pura Besakih, Pura
Penataran Agung adalah pura yang terbesar, terbanyak bangunan-
bangunan pelinggihnya, terbanyak jenis upakaranya dan merupakan pusat
dan semua pura yang ada di komplek Pura Besakih. Di Pura Penataran
Agung terdapat 3 arca atau candi utama simbol stana dari sifat Tuhan Tri
Murti, yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa yang merupakan
perlambang Dewa Pencipta, Dewa Pemelihara dan Dewa
Pelebur/Reinkarnasi. Pura Besakih masuk dalam daftar pengusulan Situs
Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995.
Keberadaan fisik bangunan Pura Besakih, tidak sekadar menjadi
tempat pemujaan terhadap Tuhan YME, menurut kepercayaan Agama
Hindu Dharma, yang terbesar di pulau Bali, namun di dalamnya memiliki
keterkaitan latar belakang dengan makna Gunung Agung. Sebuah gunung
tertinggi di pulau Bali yang dipercaya sebagai pusat Pemerintahan Alam
Arwah, Alam Para Dewata, yang menjadi utusan Tuhan untuk wilayah
pulau Bali dan sekitar. Sehingga tepatlah kalau di lereng Barat Daya
Gunung Agung dibuat bangunan untuk kesucian umat manusia, Pura
Besakih yang bermakna filosofis. Makna filosofis yang terkadung di Pura
20
Besakih dalam perkembangannya mengandung unsur-unsur kebudayaan
yang meliputi:
1 Sistem pengetahuan,
2 Peralatan hidup dan teknologi,
3 Organisasi sosial kemasyarakatan,
4 Mata pencaharian hidup,
5 Sistem bahasa,
6 Religi dan upacara, dan
7 Kesenian.
Ketujuh unsur kebudayaan itu diwujudkan dalam wujud budaya
ide, wujud budaya aktivitas, dan wujud budaya material. Hal ini sudah
muncul baik pada masa pra-Hindu maupun masa Hindu yang sudah
mengalami perkembangan melalui tahap mitis, tahap ontologi dan tahap
fungsional. Pura Besakih sebagai objek penelitian berkaitan dengan
kehidupan sosial budaya masyarakat yang berada di Kabupaten
Karangasem Provinsi Bali. Berdasar sebuah penelitian, bangunan fisik
Pura Besakih telah mengalami perkembangan dari kebudayaan pra-
hindu dengan bukti peninggalan menhir, punden berundak-undak, arca,
yang berkembang menjadi bangunan berupa meru, pelinggih, gedong,
maupun padmasana sebagai hasil kebudayaan masa Hindu.
Latar belakang keberadaan bangunan fisik Pura Besakih di lereng
Gunung Agung adalah sebagai tempat ibadah untuk menyembah Dewa
yang dikonsepsikan gunung tersebut sebagai istana Dewa tertinggi. Pada
tahapan fungsional manusia Bali menemukan jati dirinya sebagai manusia
homo religius dan mempunyai budaya yang bersifat sosial religius, bahwa
kebudayaan yang menyangkut aktivitas kegiatan selalu dihubungkan
dengan ajaran Agama Hindu.
Dalam budaya masyarakat Hindu Bali, ternyata makna Pura
Besakih diidentifikasi sebagai bagian dari perkembangan budaya sosial
masyarakat Bali dari mulai pra-Hindu yang banyak dipengaruhi oleh
perubahan unsur-unsur budaya yang berkembang, sehingga memengaruhi
21
perubahan wujud budaya ide, wujud budaya aktivitas, dan wujud budaya
material. Perubahan tersebut berkaitan dengan ajaran Tattwa yang
menyangkut tentang konsep ketuhanan, ajaran Tata-susila yang mengatur
bagaimana umat Hindu dalam bertingka laku, dan
ajaran Upacara merupakan pengaturan dalam melakukan aktivitas ritual
persembahan dari umat kepada TuhanNya, sehingga ketiga ajaran tersebut
merupakan satu kesatuan dalam ajaran Agama Hindu Dharma di Bali.
7. Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang
terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia.
Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah
menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai
Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach)
sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti
Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta. Sebelum menjadi objek wisata,
Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal
diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads
Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis
perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal di
antara raja-raja Bali dan Belanda. Dulunya pantai ini adalah habitat dari
penyu hijau dan banyak orang yang tidak tahu akan hal ini. Penyu hijau
hampir punah dan mejadi salah satu hewan yang dilindungi. Penangkaran
penyu hijau sekarang telah di pindahkan ke pantai Tanjung Benoa, jika
anda ingin melihat penyu hijau anda dapat berkunjung ke pulau penyu di
Tanjung Benoa menggunakan glass bottom boat, sambil memberikan
makan ikan dalam perjalanan menuju pulau penyu.
Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul
“Praise to Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk
menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi
ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian
22
menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti
penginapan, restoran dan tempat hiburan. Pantai Kuta Bali, jantungnya
pulau Bali begitu orang mengenalnya dan keindahan pantai Kuta Bali,
sangat terkenal ke mancanegara. Pantai Kuta Bali, berpasir putih dengan
ombaknya yang panjang dan besar sangat menguji nyali peselancar
belahan dunia. Tidak salah mereka memilih pantai Kuta, sebagai lokasi
Surfing terbaik di Bali.
Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk
olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Selain
keindahan pantai, wisata pantai Kuta juga menawarkan berbagai jenis
hiburan seperti bar, restoran, pertokoan, restoran, hotel, dan toko-toko
kelontong, serta pedagang kaki lima di sepanjang pantai menuju pantai
Legian.
Pantai Kuta dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit
dari Bandara Internasional Ngurah Rai dalam kondisi jalanan lancar.
Sebagai tempat wisata pantai, pantai Kuta dilengkapi lahan parkir di
sepanjang pantai, kamar mandi umum, payung pantai, kios makanan dan
minuman, serta tempat penyewaan papan selancar. Selain disebabkan
aktivitas pengunjung dan penjual di sepanjang pantai Kuta, sampah-
sampah di pantai Kuta juga diakibatkan hembusan angin barat setiap
tahunnya yang membawa sampah dari muara-muara sungai terdekat ke
pantai.
Permasalahan ini berusaha diatasi oleh prajuru Desa Adat Kuta dan
anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) yang merupakan
mitra dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung. Setiap
pagi, Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga aktif mengoperasikan mobil
loader untuk memunguti sampah di pagi hari. Permasalahan ini juga
memperoleh perhatian utama dari TNI, berbagai organisasi masyarakat,
dan industri-industri pariwisata yang berada di wilayah Pantai Kuta.
23
8. Tanah Lot
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini
ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas
bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura
Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang
Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-
dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk
melihat matahari terbenam. Sejarah Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan
legenda, dikisahkan pada abad ke -15, Bhagawan Dang Hyang
Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra melakukan
misi penyebaran agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali. Pada saat itu
yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Beliau
sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha
dalam menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil
sampai ke pelosok – pelosok desa yang ada di pulau Bali.
Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha,
melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang
Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah
pantai di desa yang bernama desa Beraban Tabanan. Pada saat itu desa
Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang sangat menentang
ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama
Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme. Dang
Hyang Nirartha melakukan meditasi diatas batu karang yang menyerupai
bentuk burung beo yang pada awalnya berada di daratan. Dengan berbagai
cara Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha
dari tempat meditasinya.
Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang
Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah
pantai dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah
Lot yang artinya batukarang yang berada di tengah lautan. Semenjak
peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang dimiliki
24
Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk agama
Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat. Dikisahkan di sejarah
Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban, Dang Hyang
Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban. Keris tersebut
memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang menyerang
tanaman.Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara
keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini
rutin dilakukan oleh penduduk desa Beraban, kesejahteraan penduduk
sangat meningkat pesat dengan hasil panen pertanian yang melimpah dan
mereka hidup dengan saling menghormati.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang
mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil
menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan
membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu,
penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya
karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang
Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha
meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi
sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke
tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga
mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada
sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang
mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang
kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya
disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang
Nirartha. Pura Tanah lot selama ini terganggu oleh abrasi dan pengikisan
akibat ombak dan angin. Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui Proyek
Pengamanan Daerah Pantai Balimelakukan memasang tetrapod sebagai
pemecah gelombang dan memperkuat tebing di sekeliling pura berupa
karang buatan. Daerah di sekitar Tanah Lot juga ditata mengingat peran
Tanah lot sebagai salah satu tujuan wisata di bali.
25
Renovasi pertama dilakukan sejak tahun 1987 sebagai proyek
perlindungan tahap I. Pada tahap ini, pemecah gelombang (tetrapod)
seberat dua ton diletakkan di depan Pura Tanah Lot. Selain itu, bantaran
beton serta dinding buatan juga dibangun sebagai pelindung hantaman
gelombang. Namun, peletakan tetrapod mengganggu keindahan dan
keasrian alam di sekitarnya sehingga diadakan studi kelayakan dengan
melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat pada tahun 1989.
Desain bangunan pemecah gelombang di bawah permukaan air dan
pembuatan karang buatan dibuat pada tahun 1992 dan diperbaharui lagi
pada tahun 1998. Perlindungan pura mulai dilaksanakan sekitar bulan Juni
2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui dana bantuan pinjaman Japan
Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar Rp95 miliar.
Keseluruhan pekerjaan meliputi bangunan Wantilan, Pewaregan, Paebatan,
Candi Bentar, penataan areal parkir, serta penataan jalan dan taman di
kawasan tanah lot. Objek wisata tanah lot terletak di Beraban, Kediri,
Tabanan, sekitar 13 kilometer di sebelah selatan Kota Tabanan.
Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun
di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura
dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini
disebut Pura Karang Bolong. Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati
setiap 210 hari sekali, sebagaimana pura lain pada biasanya. Jatuhnya
dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan, tepatnya pada Hari Suci
Buda Cemeng Langkir.
9. Bedugul
Danau Bratan atau lebih sering kita kenal sebagai Danau Bedugul
adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa
Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang
terletak paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau
Tamblingan dan Danau Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di
dalam sebuah kaldera besar, Danau Bratan terbilang cukup istimewa.
26
Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-
Singaraja serta letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka
Karyamenjadikan tempat ini menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali.
Disamping mudah dijangkau Danau Bratan juga menyediakan beragam
pesona dan akomodasi yang memadai.
Di tengah danau terdapat sebuah pura yaitu Pura Ulun Danu, yang
merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu sebagai
pemberi kesuburan. Danau Bedugul berlokasi pada ketinggian daratan
sekitar 1.239 meter di atas permukaan air laut dan terdapat sebuah pura di
pinggir danau Bedugul yang bernama Pura Ulun Danau Beratan. Keunikan
inilah yang membuat wisatawan domestik maupun mancanegara yang
datang berkunjung sangat terkesan. Mereka tidak hanya bisa melakukan
wisata sejarah, namun juga dapat menikmati keindahan alam di kawasan
tersebut. Danau Bedugul para wisatawan akan disambut oleh warna-warni
bunga, pepohonan cemara yang rindang, dan hijaunya rerumputan.
Pura Ulun Danu Bratan atau Bratan Pura merupakan sebuah candi
air besar di Bali, Indonesia - candi utama air lainnya menjadi Pura Ulun
Danu Batur. Kompleks candi ini terletak di tepi barat laut Danau Bratan di
pegunungan dekat Bedugul. candi air memenuhi seluruh wilayah di daerah
aliran; di tepi hilir ada banyak candi kecil air yang spesifik untuk setiap
asosiasi irigasi (subak). Candi ini sebenarnya digunakan untuk upacara
persembahan untuk dewi Dewi Danu, dewi air, danau dan sungai. Danau
Bratan merupakan salah satu danau penting dalam hal irigasi. Kompleks
ini dibangun pada tahun 1633 yang tersebar di beberapa pulau. Meru,
dengan sebelas atap didedikasikan untuk Siwa dan
istrinya Parwati. Buddha pun juga memiliki tempat dalam kuil dewa
Hindu tersebut. Danau Bratan dikenal sebagai danau "gunung suci",
kawasan ini sangat subur, terletak pada ketinggian 1.200 meter, dan
beriklim sangat dingin.
Urian sejarah Pura Ulun Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan
data sejarah yang terdapat dalam lontar babad Mengwi. Di sebelah kiri
27
halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat sebuah sarkopagus dan
sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500
SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas
Babaturan atau teras diperkirakan lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan,
telah digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan ritual sejak
jaman megalitik.
Danau Beratan - Bedugul, merupakan sebuah tempat di Bali
terletak pada daerah pegunungan yang memiliki suasana sejuk dan nyaman
dengan balutan pepohonan tropis terpampang masih alami, memukau mata
setiap penikmatnya, berkunjung ke sini, anda akan disuguhi pemandangan
keindahan alam danau Beratan dan Pura Ulun Danu, terletak di Desa
Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan.
Jarak Bedugul kurang lebih 70 km dari wilayah Kuta/ Bandara
Ngurah Rai. Bangunan pura dan stupa Budha sekitar areal taman wisata
Bedugul ini merupakan bangunan tempo dulu dan terbilang kuno, tapi
semua keadaan fisiknya masih bersih dan tertata rapi karena pemeliharaan
rutin. Kalau dari bandara bisa ditempuh 2 jam perjalanan
menggunakanmobil. Perjalanan menjelang sampai ke lokasi dipenuhi
tanjakan berliku, dengan pemandangan kebun sayur dan lembah indah
sepanjang jalan, menjadikan suasana lebih damai. Perjalanan lebih
menyenangkan jika anda ikut paket tour ataupun sewa mobil di Baliberikut
supirnya dibandingkan dengan setir sendiri, sehingga sepanjang perjalanan
bisa menikmati suasana dengan lebih baik.
Terletak di dataran tinggi, menyebabkan keberadaan objek ini
sangat sejuk dan kadang-kadang diselimuti kabut, keindahan alam
pegunungan dan Danau Beratan tersaji bersih dan unik, tengah danau ada
sebuah pura Ulun Danu yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang
Hyang Dewi Danu sebagai Dewi pemberi kesuburan, akan sangat sayang
sekali kalau dilewatkan. Memang banyak wisatawan melakukan wisata
tour selama liburan ke Bali dengan tujuan Bedugul. pada saat-saat hari
baik menurut kalender Hindu, kita sering bertemu rombongan warga yang
28
melakukan kegiatan prosesi upacara agama, baik itu rangkaian upacara di
Pura ataupun Ngaben. Di areal danau Beratan ini disiapkan kapal boat atau
sampan yang disewakan bagi pengunjug agar bisa lebih menikmati
keindahan Danau Beratan.Dekat areal parkir terdapat kios-kios kecil
sebagai tempat belanja keperluan oleh-oleh bagi keluarga dan warung
makanan dan minuman.
10. Tari Barong
Barong Bali adalah satu di antara begitu banyak ragam seni
pertunjukan Bali. Barong merupakan sebuah tarian tradisional Bali yang
ditandai dengan Topeng dan kostum badan yang dapat dikenakan oleh satu
atau dua orang untuk menarikannya. Di Bali ada beberapa jenis barong
yakni Barong Ket, Barong Bangkal, Barong Landung, BarongMacan,
Barong Gajah, Barong Asu, Barong Brutuk, Barong Lembu, Barong
Kedingkling, Barong Kambing, dan Barong Gagombrangan.
Tari Barong adalah tarian khas Bali yang berasal dari khazanah
kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara
kebajikan (dharma) dan kebatilan (adharma). Wujud kebajikan dilakonkan
oleh Barong, yaitu penari dengan kostum binatang berkaki empat,
sementara wujud kebatilan dimainkan oleh Rangda, yaitu sosok yang
menyeramkan dengan dua taring runcing di mulutnya. Ada beberapa jenis
Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong
Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong
Brutuk, serta Barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong
tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket,
atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.
Kostum Barong Ket umumnya menggambarkan perpaduan antara
singa, harimau, dan lembu. Di badannya dihiasi dengan ornamen dari
kulit, potongan-potongan kaca cermin, dan juga dilengkapi bulu-bulu dari
serat daun pandan. Barong ini dimainkan oleh dua penari (juru saluk/juru
bapang): satu penari mengambil posisi di depan memainkan gerak kepala
29
dan kaki depan Barong, sementara penari kedua berada di belakang
memainkan kaki belakang dan ekor Barong. Secara sekilas, Barong Ket
tidak jauh berbeda dengan Barongsai yang biasa dipertunjukkan oleh
masyarakat Cina. Hanya saja, cerita yang dimainkan dalam pertunjukan ini
berbeda, yaitu cerita pertarungan antara Barong dan Rangda yang
dilengkapi dengan tokoh-tokoh lainnya, seperti Kera (sahabat Barong),
Dewi Kunti, Sadewa (anak Dewi Kunti), serta para pengikut Rangda.
Keistimewaan Tari Barong terletak pada unsur-unsur komedi dan
unsur-unsur mitologis yang membentuk seni pertunjukan. Unsur-unsur
komedi biasanya diselipkan di tengah-tengah pertunjukan untuk
memancing tawa penonton. Pada babak pembukaan, misalnya, tokoh kera
yang mendampingi Barong membuat gerakan-gerakan lucu atau menggigit
telinga lawan mainnya untuk mengundang tawa penonton. Sementara itu,
unsur mitologis terletak pada sumber cerita yang berasal dari tradisi pra-
Hindu yang meyakini Barong sebagai hewan mitologis yang menjadi
pelindung kebaikan. Unsur mitologis juga nampak dalam pembuatan
kostum Barong yang bahan dasarnya diperoleh dari kayu di tempat-tempat
yang dianggap angker, misalnya kuburan. Unsur mitologis inilah yang
membuat Barong disakralkan oleh masyarakat Bali. Selain itu, Tari
Barong juga seringkali diselingi dengan Tari Keris (Keris Dance), di mana
para penarinya menusukkan keris ke tubuh masing-masing layaknya
pertunjukan debus.
Tari Barong dapat disaksikan di beberapa tempat di Kabupaten
Gianyar, Bali, di antaranya di Pura Dalem Ubud yang biasanya mulai
dipentaskan pada jam 19.30 WITA, serta di beberapa sanggar seni di Desa
Batubulan yang dipentaskan pada jam 09.30 WITA. Untuk menonton seni
pertunjukan ini, wisatawan dapat menuju Desa Batubulan melalui Kota
Denpasar, Ibu Kota Provinsi Bali. Dari Kota Denpasar, Batubulan berjarak
sekitar 10 km atau membutuhkan waktu sekitar 15 menit menggunakan
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum (taksi/mobil carteran).
30
Sementara, jika wisatawan memulai perjalanan dari Pantai Kuta atau
kawasan Nusa Dua, dibutuhkan waktu +45 menit.
Untuk menyaksikan pertunjukan Tari Barong, wisatawan domestik
maupun mancanegara dikenakan biaya sebesar Rp 50.000 per orang.
Dengan membayar tiket sejumlah itu, wisatawan juga akan memperoleh
panduan cerita pementasan dalam bentuk cetak dengan berbagai pilihan
bahasa, antara lain bahasa Indonesia, Inggris, Perancis, Italia, Jepang, dan
Mandarin.
Selain menggunakan kendaraan pribadi, wisatawan juga dapat
menyewa jasa travel untuk menonton tarian ini. Penyedia
jasa travel umumnya telah memiliki jadwal tetap pertunjukan Tari Barong
di Desa Batubulan. Namun, apabila ingin lebih leluasa dengan agenda
wisata yang diinginkan, wisatawan dapat menyewa mobil carteran dengan
biaya sewa yang dihitung per hari.
Kecuali menyaksikan pertunjukan tari, salah satu agenda wisata yang
bisa dilakukan di desa ini adalah berbelanja aneka cenderamata yang dijual
oleh toko-toko suvenir maupun galeri seni yang ada di sepanjang jalan di
Desa Batubulan. Benda-benda seni seperti patung maupun ukiran
merupakan cenderamata khas dari desa ini. Apabila memerlukan
akomodasi dan fasilitas seperti penginapan (losmen, hotel melati, maupun
hotel berbintang), warung makan, serta tempat hiburan malam, maka
wisatawan dapat menemukannya di kota terdekat, yaitu Kota Denpasar.
11. Joger
Joger merupakan salah satu oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak
asing lagi ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung
ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat diperoleh dari pabrik/ pusat
penjualan produk Joger langsung yang berada di Jl. Raya Kuta, Bali.
Namun, kini Joger telah memiliki “TEMAN (bukan cabang, tapi sekedar
TEMpat penyamanAN) JOGER” yang berlokasi di jalan Raya Denpasar-
Bedugul KM 37,5. Bangunan Teman Joger disini cukup luas dibandingkan
31
dengan yang di daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan
barang dan ruang tunggu dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada lampu
lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor mini, sepeda ontel dan kumpulan
artikel tentang JOGER dari beberapa koran/ majalah lokal, nasional dan
international.
Selama ini Joger sangat identik dengan T-Shirt/ kaos khas Bali
dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh, tapi sebenarnya masih
banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan buah tangan
untuk sanak keluarga di rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang
simple dan unik, mug dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka
pernak-pernik cinderamata lainnya.
TEMAN JOGER yang berada di daerah Bedugul ini, terdiri dari
dua lantai dengan lahan parkir yang cukup luas. Di lantai pertama, ada
sederetan pernak-pernik ala joger, T-Shirt/ kaos dengan berbagai pilihan,
pusat informasi dan ada sebuah ruangan khusus untuk rakyat kecil
(maksudnya rakyat ukuran kecil alias anak-anak). Di dalam ruangan ini
hanya berisi pakaian khusus anak-anak, yang cukup menarik dari ruangan
ini ada pada pintu masuknya. Pintunya sangat rendah mungkin hanya
berukuran 1 meter, jadi kita harus menunduk terlebih dahulu untuk dapat
memasuki ruangan yang satu ini. Sedangkan di lantai dua ada bermacam-
macam sandal dengan ukuran dan desain yang berbeda serta beberapa
sepatu ala joger. Di dinding tangga menuju lantai dua, dihiasi dengan
puluhan pasang sandal dengan desain dan ukuran yang berbeda, bahkan
ada sandal yang berukuran ekstra besar.
Hampir disetiap sudut ruangan tertera kata-kata unik karya Mr.
Joger yang membuat kita tertawa sendiri saat membacanya. Harga yang
ditawarkan juga cukup terjangkau dengan kualitas yang sudah tidak
diragukan lagi. Teman Joger ini beroperasi selama 24 jam/ 3 hari (8 jam
setiap harinya) kecuali hari libur nasional, mulai jam 10 pagi sampai jam 6
sore hari.
32
Joseph Theodorus Wuliandi (lahir di Denpasar, 5 September 1951;
umur 64 tahun) adalah pendiri dan pemilik pabrik Joger. Pada sekitar
tahun 1970an, ia yang sedang menempuh kuliah di Hotelfachshule, Bad
Wiesee, Jerman Barat, berkenalan dengan Gerhard Seeger. Keduanya
menjadi kawan akrab yang sangat baik seperti saudara mungkin. Saking
baiknya, saat Mr Joger menikah dengan istrinya Ibu Ery Kusdarijati, Mr
Gerhard Seeger rela memberikan hadiah uang sebesar USD 20.000.
Uang yang banyak itu, jika di rupiahkan, akhirnya dipakai untuk
modal usaha. Awalnya sih tak terpikirkan nama apa, tapi karena
mengingat kebaikan sang sahabat, jadilah Pak Joseph menggunakan nama
Gerhard dalam bisnisnya. Pak Joseph berinisiatif menggabungkan
namanya dan Mr. Gerhard menjadi satu. Jadilah nama Joger tersebut, jika
dilihat saksama merupakan gabungan Joseph dan Gerhard. Bermula dari
satu toko souvenir kecil di Jalan Sulawesi, Denpasar, di depan Pasar
Badung, nama Joger resmi dilahirkan tanggal 19 Januari 1981.
Nama Joger ini melekat terus, hingga akhirnya pada tanggal 7 Juli
1987, Joger membuka satu toko souvenir besar di Jalan Raya Kuta, Bali,
yang semakin ramai, hingga kini. Tadinya yang hanya berencana
membuka satu toko besar akhirnya memilih membuka satu lagi. Alasanya
karena membludaknya pengunjung yang mengejutkan si pemilik sendiri.
Mereka sampai memenuhi jalan di depan toko, membuat kemacetan, dan
tempat parkir kecil itu selalu penuh oleh berbagai kendaraan bermotor.
12. Agung Dewata
UD. DEWATA OLEH-OLEH KHAS BALI / SOUVENIR
DEWATA,diresmikan pada tgl 30 maret tahun 2010, DEWATA
SOUVENIR bergerak dibidang usaha menjual oleh oleh khas bali.
Produksi sendiri diantaranya kaos khas Bali sebagai unggulan utama yang
bermerekkan DEWATA BALI, dan juga kami menjual baju barong,
sarung pantai, baju adat Bali, acessories/pernak pernik, sandal Bali, dan
berbagai makanan cemilan khas Bali. DEWATA hadir menjual souvenir
33
dengan memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk membeli oleh-
oleh dengan memprioritaskan kwalitas yg bagus tapi harga murah, tidak
murah-murahan. Buktikan hasil kerajinan dewata karena kami dewata
memproduksi baju kaos sendiri, dari menjual kain, menjahit, menyablon,
dan membordir sendiri. dan berharap selalu menyenangkan konsumen
dengan menjual harga murah pasti berkualitas. tempat kami mewah tapi
harga kami pasti murah dan terjangkau untuk semua kalangan, karena
kami ingin pengunjung dapat membeli barang oleh oleh dengan uang
secukupnya serta mendapatkan barang yang lebih banyak. Buktikan bahwa
kami lebih berkualitas dari pada yang lain. Dewata ini berlokasikan di JL.
BY PASS NGURAH RAI NO 53 SANUR KESIMAN DENPASAR,
BALI. Lokasinya sangat strategis sehingga mudah ditemukan dari
berbagai penjuru. DEWATA hadir menjual souvenir dengan memberikan
kenyamanan bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh dengan
memprioritaskan kwalitas yang bagus tapi harga murah, tidak murah-
murahan. Buktikan hasil kerajinan dewata karena dewata memproduksi
baju kaos sendiri, dari menjual kain, menjahit, menyablon, dan membordir
sendiri. Dan akhirnya dewatamoleh-oleh berdiri yang dulunya hanya
konveksi yang mengalami instansi dan pribadi saja. Tempat
dewata mewah tapi harga pasti murah dan terjangkau buat semua
kalangan, karena dewata ingin pengunjung dapat membelinya.
B. Manfaat Kunjungan Wisata
1. Kunjungan ke Tampak Siring
Kunjungan ke Istana Kepresidenan Tampak Siring merupakan
sebuah kunjungan yang luar biasa karena di Tampak Siring saya
mendapatkan berbagai pengetahuan baru, banyak sekali manfaat yang
didapat saat mengunjungi Tampak siring salah satunya seperti saya dapat
mengetahui mengenai tempat-tempat yang terdapat didalam istana tersebut
dan juga saya dapat melihat secara langsung burung cenderawasih yang
dipelihara di istana tersebut dan juga saya memperoleh pengalaman baru
34
dimana saat saya masuk ke istana Tampak Siring saya disambut
pemandangan lingkungan yang benar-benar asri dan tertata rapi, hal ini
membuat saya takjub melihat bagaimana orang-orang dikompleks istana
yang bekerja ekstra dan rajin untuk menjaga keasrian istana negara yang
walaupun jarang dikunjungi oleh presiden kita saat ini yaitu Bapak
Jokowi, perilaku ini yang kemudian menumbuhkan motivasi saya untuk
besikap peduli terhadap alam dan cinta lingkungan karena dengan perilaku
tersebut dapat mencermikan karakter diri kita sarat oang lain melhat kita.
Dan juga yang membuat saya senang saat datang ke istana ini adalah
didalam istana terdapat taman yang didalamnya terdapat rusa-rusa yang
menjadi hewan peliharaan negara, selain itu juga saat saya berada disana
saya diajak berkeliling kompleks istana yang sangat luas dan mendapat
pengetahuan dan informasi baru tentang setiap kegunaan tempat – tempat
maupus fasilitas yang terdapat pada Istana Tampak Siring.
2. Kunjungan ke Pantai Sanur
Kunjungan ke Pantai Sanur merupakan kunjungan yang sangat
menarik karena saat berada di Pantai Sanur penulis disuguhi pemandangan
alam yang sangat menarik yaitu terbitnya matahari pagi (sunrise) hal ini
memberikan manfaat yang luar biasa bagi penulis yaitu selain menjadi
pemandangan yang menarik untuk didokumentasikan , dengan adanya
matahari terbit memberikan pelajaran bagi penulis untuk selalu mengucap
syukur pada Tuhan atas apa yang diberikan kepada kita sehingga kita
masih dapat hidup dengan sehat menikmati indahnya ciptaan-Nya. Selain
itu juga manfaat lain seperti kita dapat menikmati udara segar pantai di
pagi hari, merefreksikan atau menyegarkan mata kita dengan melihat serta
juga merefreshkan pikiran kita agar kita dapat menjalani hari dengan
penuh semangat.
35
3. Kunjungan ke Universitas Pendidikan Nasional
Kunjungan ke Universitas Pendidikan Nasional merupakan
kunjungan yang menarik dan mengesankan bagi penulis. Di tempat ini
penulis banyak diberi informasi baru mengenai pembelajaran di bangku
perkuliahan dan penulis juga mendapat motivasi dalam menghadapi Ujian
Nasional dan terutama ujian masuk perguruan tinggi. Manfaat yang
penulis dapat selama berada di UNDIKNAS seperti penulis menjadi tahu
mengenai asal dan berdirinya Universitas ini serta segala program studi
dan jajaran kepemimpinan di universitas ini, kemudian penulis juga diberi
kesempatan untuk berkunjung semua ruangan, terutama ruang
pembelajaran perkulihan dan juga penulis diberi pengarahan mengenai
ruangan-ruangan yang kami kunjungi. Hal ini menjadi pengalaman baru
bagi penulis yang tidak dapat dilupakan.
4. Kunjungan ke Museum Renon
Kunjungan ke Museum Renon merupakan kunjungan yang
menarik, karena saat pertama kali datang ke museum tersebut, penulis
disuguhi dengan pemandangan museum yang menarik. Saat pertama kali
masuk ke museum penulis disuguhi pemandangan seperti pelataran pura
atau candi, didalam musem renon terdapat miniatur yang menceritakan
mengenai perjuangan rakyat bali dalam melawan penjajah dan
mempertahankan kemerdekaan. Dari situ penulis mendapat pengalaman
baru berupa penambahan wawasan baru mengenai kegigihan rakyat Bali
dalam menghadapi penjajah, hal ini yang membuat penulis sebagai
generasi muda harus melanjutkan perjuangan untuk mempertahankan
kemerdekaan dan mencapai cita-cita nasional bangsa indonesia, walaupun
Indonesia telah merdeka.
36
5. Kunjungan ke Garuda Wisnu Kencana
Kunjungan ke Garuda Wisnu Kencana merupakan salah satu
kunjungan yang sangat berkesan karena saat datang ke tempat ini, penulis
disambut dengan ukiran berupa tumbuh-tumbuhan ditebing. Saat masuk ke
Garuda Wisnu Kencana penulis disambut dengan pemandangan patung
Dewa Wisnu yang sangat besar dan saat turun ke bawah penulis disuguhi
pemandangan rummput yang luas dan jajaran tebing yang mengitari jalan
keluar dari Garuda Wisnu Kencana. Dari tempat ini penulis mendapat
pengetahuan mengenai kebudayaan dan adat istiadat yang terdapat di Bali
yang dilukiskan dan diwujudkan pada objek wisata ini, selain itu penulis
juga diajarkan untuk menjaga kesopanan baik tutur kata maupun perilaku.
Penulis secara tidak langsung juga mendapat informasi baru mengenai
proyek pembuatan patung Garuda Wisnu Kencana yang beritanya akan
menjadi salah satu patung terbesar didunia yang akan mengalahkan patung
liberty.
6. Kunjungan ke Pura Besakih
Kunjungan ke Pura Besakih merupakan suatu kunjungan yang
memiliki banyak manfaat bagi penulis. Salah satunya adalah penulis dapat
melihat dengan jelas pura terbesar di Bali yang sering digunakan untuk
upacara-upacara kagamaan yang dilakukan oleh umat Bali. Beruntung
sekali saat penulis dan rombongan datang ke Pura ini, masyarakat Bali
sedang mengadakan upacara doa ngaben yaitu upacara doa bersama untuk
orang-orang yang sudah meninggal. Hal ini memberi informasi dan
pengetahuan yang baru bagi penulis, pada saat penulis melihat upacara ini
terasa suasana yang benar-benar beda dari biasanya yaitu suasana
kekentalan adat dan tradisi yang membuat penulis kagum akan apa yang
dilakukan oleh orang-orang Bali saat melakukan upacara tersebut. Serta
saat mengunjungi pura ini kita diajarkan kesopanan karena untuk
memasuki tempat ini kita harus menggunakan semacam kain untuk
menutupi bagian tubuh bawah kita, hal ini bertujuan agar pada saat masuk
37
kita diajarkan untuk bersikap sopan dan santun serta diminta agar kita suci
saat masuk ke tempat ini. Karena ini merupakan tempat ibadah orang Bali
sehingga diharapkan kita saat memasuki pura ini kita menanggalkan dosa
kita dan berpikiran positif saat dipura ini.
7. Kunjungan ke Pantai Kuta
Kunjungan ke Pantai Kuta merupakan suatu kunjungan yang
berharga karena saat penulis pergi ke pantai kuta, penulis harus
mengendari mobil untuk menuju kesana, saat di perjalanan menuju ke
pantai kuta penulis disuguhi pemandangan pasar, hotel, pasar serta tempat
diskotik yang menawarkan berbagai macam kebutuhan sehari-hari.
Bahkan kawasan yang kami lewati menuju ke pantai kuta sering disebut
sebagai “Kampung Bule” karena rata-rata orang yang tinggal di daerah ini
adalah kaum turis dari manca negara atau seriing disebut dengan bule.
Selain itu juga kami disuguhi pemandangan monumen bom bali yang
terjadi pada tahun 2002 yang menewaskan lebih dari 200 korban jiwa, hal
ini membuat penulis mengambil suatu pelajaran mengenai pentingnya
bersyukur pada Tuhan atas apa yang kita miliki saat ini terutama kesehatan
dan kehisupan yang sejahtera. Setibanya di pantai Kuta penulis disambut
pemandangan terbenamnya matahari (sunset) yang begitu luar biasa, hal
ini membuat penulis merasa tenang menikmati indahnya alam ciptaan
Tuhan yang begitu luar biasa, membuat kepenatan selama satu hari hilang
dan hati merasa tenang melihat keindahan alam pantai Kuta ciptaan-Nya
8. Kunjungan ke Tanah Lot
Kunjungan ke Tanah Lot merupakan suatu kunjungan yang
menarik hati karena saat memasuki kawasan wisata Tanah Lot penulis
disuguhi dengan pemandangan kios-kios penjual oleh-oleh khas Bali yang
berjejer-jejer disepanjang jalan masuk menuju objek wisata Tanah Lot.
Sesampainya di objek wisata Tanah Lot penulis disuguhi pemadangan
pura diatas batu karang yang begitu eksotis. Selain itu penulis juga
38
disuguhi pemandangan laut yang begitu luas yang membuat perasan
nyaman saat memandang deburan ombak yang besar. Dari kunjungan ke
Tanah Lot penulis menerima pengalaman hidup yang luar biasa yaitu
dimana saat penulis menyaksikan orang-orang yang bekerja mencari
nafkah demi menghidupi keluarganya membuat penulis menerima
pelajaran bahwa kita harus belajar dengan sungguh-sungguh agar kita
dapat meraih masa depan yang penuh harapan dan cerah.
9. Kunjungan ke Bedugul
Kunjungan ke Bedugul merupakan kunjungan yang sangat menarik
karena di Bedugul terdapat pemadangan yang begitu menakjubkan
sehingga memanjakan mata penulis. Selain itu juga di Bedugul juga
terdapat wahana boat yang mewarkan tour mengelilingi danau bedugul,
hal ini dimanfaatkan penulis untuk mengelilingi danau bedugul bersama
teman-teman. Dari tempat ini penulis mendapat pelajaran untuk peduli
terhadap lingkungan karena melalui pemandangan yang asri dari danau
bedugul mengajarkan kita untuk peduli tehadap lingkungan kita agar tetap
asri dan terawat dengan baik. Selain mata yang dimanjakan melalui
pemandangan yang indah, tubuh dan jiwa juga merasa dipuaskan setelah
melihat danau bedugul secara dekat, selain itu juga penulis dan teman-
teman dapat mengabadikan momen yang spesial selama disana.
10. Kunjungan ke Tari Barong
Kunjungan ke Tari Barong merupakan sebuah kunjungan yang
memberikan pendidikan baru bagi sang penulis, karena pada kunjungan ini
penulis mendapat pengetahuan baru mengenai penampilan tari barong dan
cerita yang ditarikan pada pertunjukan tari barong. Ada hal yang membuat
penulis sangat kagum pada pertujukan tari barong yaitu atraksi
pembengkokan keris dengan cara menancapkannya ke tubuh penari, yang
membuat kagum adalah penari tidak luka sama sekali saat keris di
bengkokkan dengan cara menancapkannya ke badan. Adat istiadat serta
39
ritual yang khusus yang dilakukan para penari sebelum melakukan adegan
ini membuat penulis terkesan akan penampilan dari para pemain. Dari
pertunjukan ini penulis di ajarkan untuk selalu memulai segala sesuatu dari
doa agar apapun yang kita lakukan dapat berjalan dengan baik sesuai
dengan kehendak-Nya dan berguna bagi sesama. Selain itu dari
pertunjukkan ini penulis mendapat pengetahuan baru mengenai
kebudayaan Bali terutama Tari Barong yang selain memberikan
pertunjukkan yang menghibur juga memberikan wawasan yang baru bagi
penulis.
11. Kunjungan ke Joger
Kunjungan ke Joger merupakan kunjungan yang menyenangkan
karena di Joger kita dapat mencari oleh-oleh khas Bali berupa cinderamata
mulai dari gantungan kunci hingga baju-baju dengan kata-kata yang unik
tersedia di Joger. Hal ini memberikan manfaat tersendiri bagi penulis
sehingga penulis dapat membeli oleh-oleh untukku sanak saudara, dengan
harga yang terjangkau kita dapat memperoleh barang dengan kualitas yang
baik.
12. Kunjungan ke Agung Dewata
Kunjungan ke Agung Dewata merupakan kunjungan wisata yang
menarik karena di Agung Dewata kita dapat menemukan oleh-oleh berupa
makanan maupun pakaian khas Bali. Dengan harga yang murah kita dapat
memperoleh makanan khas Bali yaitu pie susu, brem, keripik bush,dsb.
Kualitas produk-produk yang dijual pada tempat ini merupakan produk
kualitas baik.
40
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut :
1. Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia yang memiliki keunikan
dan keindahan alam yang menarik banyak wisatawan baik dari dalam
maupun luar negeri untuk mengunjungi Bali.
2. Masyarakat Bali masih tetap mempertahankan kebudayaan dan adat
istiadat yang dilakukan setiap hari, meskipun banyak wisatawan yang
datang dari berbagai negara, namun masyarakat pulau Bali masi tetap
mempertahankandan menjalankan kebudayaannya
3. Pesona alam serta kebudayaan yang ada di pulau Bali membuat wawasan
peserta Study Tourakan kebudayaan Nusantara bertambah.
4. Dalam Study Tour ini peserta dapat lebih memahami dan menghormati
budaya-budaya yang masih kental yang berada di Indonesia serta dapat
mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membeda-
bedakan golongan, ras, budaya, dan agamanya.
B. Saran
Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi siswa-siswi
yang kurang mampu atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study
Tour sehingga tidak ada siswa-siswi yang tidak bisa mengikuti Study
Tour karena kendala biaya.
Untuk kunjungan tempat wisata hendaknya waktunya diperpanjang,
agar para peserta dapat memperoleh banyak informasi sekaligus puas
menikmati objek tersebut.
41
Bagi Guru Pendamping
Diharapkan dapat menjadi orang tua dan teman bagi siswa-siswi
selama Study Tour sehingga dapat lebih akrab.
Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid
yang kurang sehat selama perjalanan.
Sebaiknya lebih mengawasi, menasehati, dan melarang siswa
melakukan tindakan berbahaya sehingga tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan seperti murid tertinggal atau barang murid
tertinggal.
Bagi Siswa
Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai
sarana rekreasi, namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah
wawasan.
Siswa diharapkan tertib dan disiplin agar perjalanan Study
Tour berjalan lancar.
Siswa diharapkan dapat menjaga barang-barang berharga dan pribadi
masing-masing, agar tidak membebani guru pembimbing.
Siswa diharapkan ikut menjaga kebersihan dan kelestarian objek-
objek wisata yang dikunjungi.
Siswa dianjurkan tidak bepergian seorang diri di objek-objek wisata
maupun pada waktu bebas untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak
diinginkan.
42