LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014
MODUL : PEMBUATAN GAS HIDROGEN (H2) DENGAN BAHAN DASAR AIR SECARA ELEKTROLISIS
PEMBIMBING : Ir. Emmanuela Maria W, MT
OLEH
KELAS : 1A
KELOMPOK : 7
SIFA FUZI ALLAWIYAH (131411027)
SITI NURJANAH (131411028)
SUCI SUSILAWATI (131411029)
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
PEMBUATAN : 8 APRIL 2014
PENYERAHAN : 15 APRIL 2014
LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN PROSES
NAMA PEMBIMBING : Ir. Emmanuela Maria W, MT
NAMA MAHASISWA : SIFA FUZI ALLAWIYAH
SITI NURJANAH
SUCI SUSILAWATI
TANGGAL PRAKTEK : 8 APRIL 2014
TANGGAL PENYERAHAN : 15 APRIL 2014
A. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa mampu :
1. Membuat gas hidrogen dari bahan dasar air secara elektrolisis dengan
menggunakan elektroda stainless steel.
2. Mempelajari sifat-sifat hidrogen dan pemanfaatannya.
3. Menentukan massa hidrogen yang terbentuk dengan variasi waktu dan konsentrasi
elektrolit.
B. Dasar Teori
HIDROGEN
Hidrogen adalah unsur kimia pada tabel periodik yang memiliki
simbol H dan nomor atom 1. Hidrogen dalam bahasa latin yaitu hydrogenium dan dari
bahasa yunani hidrogen berasal dari kata hydro yang berarti air dan genes yang berarti
membentuk air. Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak
berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang
sangat mudahterbakar. Dengan massa atom 1,00794 gram, hidrogen adalah unsur
teringan di dunia. Hidrogen dapat membentuk senyawa dengan kebanyakan unsur dan
dapat dijumpai dalam air dan senyawa-senyawa organik.Hidrogen sangat penting
dalam reaksi asam basa yang mana banyak reaksi ini melibatkan pertukaran proton
antar molekul terlarut.Oleh karena hidrogen merupakan satu-satunya atom netral
yang persamaan Schrödingernya dapat diselesaikan secara analitik, kajian pada
energetika dan ikatan atom hidrogen memainkan peran yang sangat penting dalam
perkembangan mekanika kuantum.
Hidrogen adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira 75% dari
total massa unsur alam semesta. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai
secara alami di bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai
senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui
proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi
hidrogen dari gas alam. Unsur ini ditemukan dalam kelimpahan yang besar di bintang-
bintang dan planet-planet gas raksasa.Awan molekul dari H2 diasosiasikan
dengan pembentukan bintang.Hidrogen memainkan peran penting dalam pemberian
energi bintang melalui reaksi proton-proton dan fusi nuklir daur CNO.Di seluruh alam
semesta ini, hidrogen kebanyakan ditemukan dalam keadaan atomik danplasma yang
sifatnya berbeda dengan molekul hidrogen.
Gas hidrogen sangat mudah terbakar dan akan terbakar pada konsentrasi
serendah 4% H2 di udara bebas. Entalpi pembakaran hidrogen adalah -286 kJ/mol.
Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572 kJ (286 kJ/mol)
Ketika dicampur dengan oksigen dalam berbagai perbandingan, hidrogen
meledak seketika disulut dengan api dan akan meledak sendiri pada temperatur
560 °C. Lidah api hasil pembakaran hidrogen-oksigen murni memancarkan
gelombang ultraviolet dan hampir tidak terlihat dengan mata telanjang. Oleh karena
itu, sangatlah sulit mendeteksi terjadinya kebocoran hidrogen secara visual.
Karakteristik lainnya dari api hidrogen adalah nyala api cenderung menghilang
dengan cepat di udara, sehingga kerusakan akibat ledakan hidrogen lebih ringan dari
ledakan hidrokarbon. H2 bereaksi secara langsung dengan unsur-unsur oksidator
lainnya.Ia bereaksi dengan spontan dan hebat pada suhu kamar
dengan klorindan fluorin, menghasilkan hidrogen halida berupa hidrogen
klorida dan hidrogen fluorida.
PEMBUATAN HIDROGEN dari AIR melalui ELEKTROLISIS
Proses pembuatan gas hidrogen dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dan
termokimia. Untuk keperluan komersial, hidrogen harus dibuat dari zat-zat yang
mengandung atom hidrogen dalam struktur molekulnya, seperti bahan bakar fosil,
biomassa, alkohol, atau air.Semua metode pembuatan hidrogen memerlukan energi
yang berupa listrik, panas, atau cahaya. Elektrolisis air adalah penguraian air (H 2O)
menjadi oksigen (O2) dan hidrogen (H2) dengan cara pengaliran arus listrik melalui
katoda dan anoda yang tercelup di dalam air. Hidrogen akan muncul di katoda, yaitu
elektroda yang terhubung ke arus negatif, dan oksigen di anoda, yaitu elektroda yang
terhubung ke arus positip. Jumlah gas hidrogen yang diperoleh sebanyak 2 kali gas
oksigennya, dan jumlah keduanya proporsional dengan energi listrik yang digunakan.
Elektrolisis air murni berlangsung sangat lambat. Kecepatan elektrolisis air menjadi
hidrogen dan oksigen dapat ditingkatkan secara nyata dengan penambahan zat-zat
elektrolit yang berupa garam, asam, atau basa. Garam natrium dan lithium sering
digunakan dalam proses elektrolisis air karena harganya relatif murah dan mudah larut
dalam air. Asam yang biasa digunakan sebagai elektrolit adalah asam kuat misalnya
H2SO4, sedangkan basanya adalah basa kuat seperti KOH dan NaOH. Cara lain untuk
memproduksi hidrogen dari air dapat dilakukan dengan menguraikan air langsung
menggunakan panas pada suhu sekitar 4.000 K (3.727°C). Suhu penguraian air
dengan panas dapat diminimalkan dengan proses termokimia, yaitu proses penguraian
air dengan panas menggunakan bantuan zat kimia. Dalam proses ini, bahan baku yang
diperlukan secara kontinyu hanyalah air, karena bahan kimia yang digunakan dalam
reaksi didaur ulang ke dalam proses.
Elektrolisis air juga sering dipakai untuk menghasilkan hydrogen dalam skala
laboratorium, arus dengan voltase rendah dialirkan dalam air kemudian gas oksigen
akan terbentuk di anoda dan gas hydrogen akan terbentuk di katoda.
2 H2O(l) → 2 H2(g) + O2(g)
Elektrolisa air memanfaatkan arus listrik untuk menguraikan air menjadi unsur-
unsur pembentuknya, yaitu H2 dan O2.Gas hidrogen muncul di kutub negatif atau
katoda dan oksigen berkumpul di kutub positif atau anoda. Hidrogen yang dihasilkan
dari proses electrolisa air berpotensi menghasilkan zero emission, apabila listrik yang
digunakan dihasilkan dari generator listrik bebas polusi seperti energi angin atau
panas matahari.
Namun demikian dari sisi konsumsi energi, cara ini memerlukan energi listrik
yang cukup besar. Nah, selain keempat metode di atas, masih ada metode lain untuk
memproduksi gas hidrogen, yaitu antara lain photoelectrolysis, dekomposisi air pada
suhu tinggi (themal decomposition of water), photobiological production, plasmatron,
fermentasi bahan organik dan lain-lain.
C. Mekanisme Reaksi
NaOH (aq) ⇔Na+ (aq) + OH-
(aq)
Katoda : 2Na+ (aq) + 2e ⇔2Na
2Na + 2H2O (l) + 2e⇔2Na+ (aq) + 2OH-
(aq) + H2 (g) x2
Anoda : 4OH- (aq)⇔O2 (g) + 2H2O (l) + 4e x1
Total : 4Na + 4H2O (l) + 4OH- (aq) ⇔4NaOH (aq) + 2H2 (g) + O2 (g) + 2H2O (l)
D. Prosedur Kerja
Alat Bahan
1. Elektrolyser 1. Larutan NaOH
2. Gelas kimia 2. aquades
3. Corong
4. Batang pengaduk
5. Labu takar
6. Gelas ukur
7. Bola hisap
8. Elektroda Stainless steel
9. Kabel + mulut buaya
10. Rectifier
Diagram Alir Pembuatan Gas Hidrogen
E. Data Pengamatan
No. Larutan NaOH
1% ( Volt )
Volume gas H2 Yang Terbentuk (mL)
5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit
1. 5 0,4 0,4 0,3 0,2 0,4
2. 2,5 0,3 0,2 0,1 0,2 0,2
3. 7,5 1,1 0,7 0,7 0,7 0,6
No. Larutan NaOH
1% ( Volt )
Arus (mA)
5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit
1. 2,5 12,25 12,25 12,5 12,5 12
2. 5 6 6 5,5 5,5 5,75
3. 7,5 20 21 21 21 21
PERHITUNGAN
Diketahui : P : 1 atm
Membuat Larutan NaOH 1%
Memasukan Larutan Ke Dalam Elektrolyser
Menghubungkan Alat
Menetapkan Volt
Ukur Arus per 5 Menit Hingga 25 Menit
Ulangi Dengan Volt Yang Berbeda
T : 25oC = 298oK
R : 0,0821 L atm/mol
a. NaOH 1% ( 5 volt )
i) t = 5 menit
v = 0,4 ml = 4x10-4 L
Secara Teori :
n=P VR T
n= 1 atm . 4 x10−4 L
0,0821 Latmmol
K .29 8o K
n=1,6 x10−5mol
m H 2=1,6 x10−5mol x Mr H 2
m H 2=1,6 x10−5mol x 2
m H 2=3,2 x 10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 12,25 x 10−3 x5 x60 x 24.96500
= 1,9 x 10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 1,9 x 10−5
3,2 x 10−5 x 100%
= 59,4 %
ii) t = 10 menit
v = 0,8 ml = 8 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1 atm . 8 x 10−4 L
0,0821 Latmm ol
K . 29 8o K
n=3,2 x 10−5 mol
m H 2=3,2 x 10−5 mol x Mr H 2
m H 2=3,2 x 10−5 mol x 2
m H 2=6,4 x 10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 12,25 x 10−3 x10 x60 x 24.96500
= 3,8 x 10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 3,8 x10−5
6,4 x10−5 x 100%
= 59,4 %
iii) t = 15 menit
v = 1,1 ml = 11 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1atm . 11 x10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=4,5 X 10−5mol
m H 2=4,5 x 10−5 mol x Mr H 2
m H 2=4,5 x 10−5 mol x2
m H 2=9 x10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 12,5 x 10−3 x15 x60 x 24.96500
= 5,8 x10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 5,8 x 10−5
9x 10−5 x 100%
= 64,4%
iv) t = 20 menit
v = 1,3 ml = 13 x 10-4 L
secara teori:
n=P VR T
n= 1atm .13 x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=5,3 x10−5 mol
m H 2=5,3 x10−5 mol x Mr H 2
m H 2=5,3 x10−5 mol x 2
m H 2=10,6 x10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 12,5 x 10−3 x20 x 60 x 24.96500
= 7,7 x10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 7,7 x 10−5
10,6 x10−5 x 100%
= 72,64 %
v) t = 25 menit
v = 1,7 ml = 17 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1atm .17 x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=6,9 x10−5 mol
m H 2=6,9 x10−5mol x Mr H 2
m H 2=6,9 x10−5mol x 2
m H 2=13,8 x10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 12 x 10−3 x25 x60 x 24.96500
= 9,3 x10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 9,3 x10−5
13,8 x 10−5 x 100%
= 67,4%
b. NaOH 1% (2,5 volt )
i. t = 5 menit
v = 0,3 ml = 3 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1 a tm .3 x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=1,2 X 10−5 mol
m H 2=1,2 x 10−5 mol x Mr H 2
m H 2=1,2 x 10−5 mol x 2
m H 2=2 ,4 x10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 6 x10−3 x5 x 60 x 24.96500
= 9,3 x10−6
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 9,3 x10−6
2,4 x10−5 x 100%
= 38,75%
ii. t = 10 menit
v = 0,5 ml = 5 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1 atm .5 x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=2 x 10−5 mol
m H 2=2 x 10−5 mol x Mr H 2
m H 2=2 x 10−5 mol x 2
m H 2=4 x 10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 6 x10−3 x10 x 60 x 24.96500
= 1,9 x10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 1,9 x 10−5
4 x10−5 x 100%
= 47,5%
iii. t = 15 menit
v = 0,6 ml = 6 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1 atm .6 x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=2,4 X 10−5 mol
m H 2=2,4 X 10−5mol x Mr H 2
m H 2=2,4 X 10−5mol x 2
m H 2=4,8 x 10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 5,5 x 10−3 x15 x60 x 24.96500
= 2,6 x10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 2,6 x10−5
4,8 x10−5x 100%
= 54,71%
iv. t = 20 menit
v = 0,8 ml = 8 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1 atm . 8x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=3,3 x10−5 mol
m H 2=3,3 x10−5mol x Mr H 2
m H 2=3,3 x10−5mol x 2
m H 2=6,6 x10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 5,5 x 10−3 x20 x 60 x 24.96500
= 3,4 x 10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 3,4 x10−5
6,6 x10−5x 100%
= 51,5%
v. t = 25 menit
v = 10 ml = 1 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1 atm . 1x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=4,1 x10−5mol
m H 2=4,1 x10−5mol x Mr H 2
m H 2=4,1 x10−5mol x2
m H 2=8,2 x10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 5,75 x 10−3 x25 x 60 x 24.96500
= 4,5 x 10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 4,5 x10−5
8,2 x10−5 x 100%
=54,9 %
c. NaOH 1% ( 7,5 volt )
i. t = 5 menit
v = 1,1 ml = 11 x10-4 L
n=P VR T
n= 1atm . 11 x10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=4,5 x10−5 mol
m H 2=4,5 x 10−5 mol x Mr H 2
m H 2=4,5 x 10−5 mol x2
m H 2=9 x10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 20 x 10−3 x5 x 60 x 24.96500
= 3,1 x10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 3,1 x 10−5
9 x 10−5 x 100%
=34,4 %
ii. t = 10 menit
v = 1,8 ml = 18 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1atm .18 x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=7,4 x10−5 mol
m H 2=7,4 x10−5 mol x Mr H 2
m H 2=7,4 x10−5 mol x2
m H 2=14,8 x10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 21 x 10−3 x10 x60 x 24.96500
= 6,5 x10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 6,5 x 10−5
14,8 x 10−5 x 100%
=43,9 %
iii. t = 15 menit
v = 2,5 ml = 25 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1atm .25 x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=1 x 10−4 mol
m H 2=1 x 10−4mol x Mr H 2
m H 2=1 x 10−4mol x2
m H 2=2 x 10−4 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 21 x 10−3 x15 x60 x 24.96500
= 9,8 x10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 9,8 x10−5
2 x 10−4 x 100%
= 49 %
iv. t = 20 menit
v = 3,2 ml = 32 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1atm . 32 x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=13,07 x10−5mol
m H 2=13 x10−5 mol x Mr H 2
m H 2=13 x10−5 mol x 2
m H 2=26 x10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 21 x 10−3 x2 x60 x24.96500
= 13 x10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 13 x 10−5
26 x10−5 x 100%
= 50 %
v. t = 25 menit
v = 3,8 ml = 38 x 10-4 L
n=P VR T
n= 1atm .38 x 10−4 L
0,0821 Latmmol
K . 29 8o K
n=15,5 x 10−5 mol
m H 2=15,5 x10−5 mol x Mr H 2
m H 2=15,5 x10−5 mol x 2
m H 2=31 x 10−5 gram
Secara praktikum :
w= I . t . Arn .96500
= 21 x 10−3 x25 x60 x 24.96500
= 16,3 x10−5
%yield = massa praktikum
massa teorix 100%
= 16,3 x 10−5
31 x 10−5 x 100%
= 52,58 %
Tabel Hasil Pengamatan
Volt Waktu Teori (10-5) Praktikum (10-5) %Yield (%)
5 5 3,2 1,9 59,4
5 10 6,4 3,8 59,4
5 15 9 5,8 64,4
5 20 10,6 7,7 72,64
5 25 13,8 9,3 67,4
2,5 5 2,4 0,93 38,75
2,5 10 4 1,9 47,5
2,5 15 4,8 2,6 54,71
2,5 20 6,6 3,4 51,5
2,5 25 8,2 4,5 54,9
7,5 5 9 3,1 34,4
7,5 10 14 6,5 43,9
7,5 15 20 9,8 49
7,5 20 26 13 50
7,5 25 31 16,3 52,58
F. Pembahasan
Oleh : Sifa Fuzi Allawiyah (131411027)
Percobaan kali yaitu pembuatan gas H2 dengan cara elektrolisis. Kami
menggunakan NaOH sebgai katalis untuk mempercepat reaksi yang berlangsung.
Konsentrasi NaOH yang digunakan adalah 1 %. Kami melakukan percobaan
sebanyak 3 kali dengan mengubah besarnya sumber arus sehingga H2 yang terbentuk
berbeda dan didapat arus yang berbeda pula.
Reaksi elektrolisis berlangsung di katoda(-) dan di anoda(+). Gas H2 akan
terbentuk di katoda sedang di anoda akan terbentuk O2 dan H2O. Pada katoda,
molekul air bereaksi dengan menangkap dua electron dan tereduksi menjadi gas H2
dan ion hidroksida (OH-). Ion natrium positif berpindah menuju elektroda negative
(katoda) dan direduksi dengan bertambahnya elektron untuk membentuk larutan atom
natrium. Na+ + e- Na.Pada anoda, molekul air akan mengalirkan electron menuju
katoda dan terurao menjadi gas oksigen (O2) serta melepaskan 4 ion H+. Yang
selanjutnya ion H+ dan OH- mengalami nertalisasi sehingga terbentuk kembai menjadi
molekul air. Adapun reaksi yang terjadi dari proses elektrolisis air ini yakni :
NaOH (aq) ⇔Na+ (aq) + OH-
(aq)
Katoda : 2Na+ (aq) + 2e ⇔2Na
2Na + 2H2O (l) + 2e⇔2Na+ (aq) + 2OH-
(aq) + H2 (g) x 2
Anoda : 4OH- (aq)⇔O2 (g) + 2H2O (l) + 4e x 1
Total : 4Na + 4H2O (l) + 4OH- (aq) ⇔4NaOH (aq) + 2H2 (g) + O2 (g) + 2H2O (l)
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan besarnya volume H2 dan arus
sebagai berikut :
No. Larutan NaOH
1% ( Volt )
Volume gas H2 Yang Terbentuk (mL)
5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit
1. 5 0,4 0,4 0,3 0,2 0,4
2. 2,5 0,3 0,2 0,1 0,2 0,2
3. 7,5 1,1 0,7 0,7 0,7 0,6
No. Larutan NaOH
1% ( Volt )
Arus (mA)
5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit
1. 2,5 12,25 12,25 12,5 12,5 12
2. 5 6 6 5,5 5,5 5,75
3. 7,5 20 21 21 21 21
Dari data yang didapat kami mencoba membandingakan massa H2 yang
terbentuk secara teoritis dan secara praktikum. Massa H2 secara teoritis dihitung
dengan menggunakan persamaan P.V = n.R.T , sedangakan massa H2 berdasarkan
praktikum dihitung dengan menggunakan persamaan W = Ar .i . tn.96500
.Dan didapatkan
hasil sebagai berikut :
Volt Waktu Massa gas H2
Teori (10-5)
Massa gas H2
Praktikum (10-5)
Yield (%)
5 5 3,2 1,9 59,4
5 10 6,4 3,8 59,4
5 15 9 5,8 64,4
5 20 10,6 7,7 72,64
5 25 13,8 9,3 67,4
2,5 5 2,4 0,93 38,75
2,5 10 4 1,9 47,5
2,5 15 4,8 2,6 54,71
2,5 20 6,6 3,4 51,5
2,5 25 8,2 4,5 54,9
7,5 5 9 3,1 34,4
7,5 10 14 6,5 43,9
7,5 15 20 9,8 49
7,5 20 26 13 50
7,5 25 31 16,3 52,58
Dari perhitungan yang didapat diatas dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan
antara massa gas H2 berdasarkan praktikum dan massa H2 berdasarkan teori. Hal ini
dapat disebabkan oleh sumber arus yang tidak konstan dan larutan NaOH yang sudah
tidak murni 100% serta penurunan konsentrasi NaOH karena NaOH yang digunakan
sudah disimpan beberapa lama.
Oleh : Siti Nurjanah (131411028)
Percobaan pembuatan gas hidrogen dilakukan dengan cara elektrolisis air.
Proses elektrolisa air dikenal juga sebagai elektrolisa alkalis, karena untuk
berjalannya proses elektrolisa ini diperlukan larutan katalis berupa larutan elektrolit.
Pada elektrolisis larutan elektrolit akan dihasilkan zat-zat hasil reaksi yang bergantung
pada harga potensial reduksi ion-ion yang ada dalam larutan dan elektroda yang
digunakan, jumlah arus listrik yang digunakan, jenis dan konsentrasi dari larutan
elektrolit, waktu proses elektrolisa, tekanan dan suhu ruangan. Proses elektrolisis
dinyatakan bahwa atom oksigen membentuk sebuah ion bermuatan negative (OH -)
dan atom hydrogen membentuk sebuah ion bermuatan positif (H+). Pada kutub positif
menyebabkan ion H+ tertarik ke kutub katoda yang bermuatan negative sehingga ion
H+ menyatu pada katoda. Atom-atom hidogen akan membentuk gas hydrogen dalam
bentuk gelembung gas pada katoda yang melayang ke atas. Hal serupa terjadi pada
ion OH- yang menyatu pada anoda kemudian membentuk gas oksigen dalam bentuk
gelembung gas.
Pada percobaan ini larutan yang di gunakan adalah NaOH 1% dengan volt
yang bervariasi. Pada proses elektrolisis, elektroda dialiri arus listrik (DC) sehingga
senyawa pada elektrolit yaitu larutan NaOH terurai membentuk ion-ion menjadi
konduktor elektrik yang menyebabkan terjadinya gelembung kecil pada elektroda
yang merupakan gelembung gas.
Dari percobaan, gas hidrogen yang terbentuk diukur laju alir nya berdasarkan
pengukuran penurunan volume pada buret pada rentang waktu tertentu yang
kemudian massa hydrogen yang terbentuk dihitung menggunakan persamaan gas
ideal menunjukkan bahwa semakin besar volt dan waktu yang digunakan maka
semakin besar massa hidrogen yang terbentuk.
Pada saat perhitungan yang digunakan menggunakan persamaan Faraday sama
seperti pada perhitungan menurut gas ideal bahwa semakin besar volt dan waktu yang
di gunakan, maka semakin banyak pula gas hidrogen yang terbentuk. Namun pada
saat perhitungan %yield tidak didapatkan hasil yang sesuai dengan teori, hal tersebut
di karenakan beberapa faktor yaitu karena sumber arus yang tidak konstan, larutan
yang sudah tidak murni sehingga menyebabkan konsentrasi larutan menurun, atau
faktor pengganggu dari luar seperti suhu ruangan dan lain-lain.
G. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan massa gas H2 sebagai berikut :
Volt Waktu Massa gas H2
Teori ( x 10-5)
Massa gas H2
Praktikum ( x
10-5)
Yield (%)
5 5 3,2 1,9 59,4
5 10 6,4 3,8 59,4
5 15 9 5,8 64,4
5 20 10,6 7,7 72,64
5 25 13,8 9,3 67,4
2,5 5 2,4 0,93 38,75
2,5 10 4 1,9 47,5
2,5 15 4,8 2,6 54,71
2,5 20 6,6 3,4 51,5
2,5 25 8,2 4,5 54,9
7,5 5 9 3,1 34,4
7,5 10 14 6,5 43,9
7,5 15 20 9,8 49
7,5 20 26 13 50
7,5 25 31 16,3 52,58
Dari percobaan dapat disimpulakan bahwa yang mempengaruhi banyak
sedikitnya produksi gas H2 adalah besarnya sumber arus yang digunakan, lamanya
waktu, besarnya konsentrasi larutan dan tingkat kemurnian larutan.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa semakin besar arus yang digunakan maka
produksi gas H2 yang terbentuk semakin banyak.
H. Daftar Pustaka
Dra. Hulupi, Mentik dkk.2012.Praktikum Satuan Proses 1.Bandung : Pusat
Pengembangan PendidikanPoliteknik.
Dra. Hulupi, Mentik dkk.2012.Reaksi Senyawa Anorganik.Bandung : Pusat
Pengembangan PendidikanPoliteknik.