BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kawasan Industri adalah suatu tempat pemusatan kegiatan industri yang
dilengkapi dengan prasarana dan sarana yang disediakan dan dikelola oleh
perusahaan kawasan industri. Hal ini berbeda dengan Zona Industri yang juga
merupakan pemusatan industri tetapi tanpa dilengkapi dengan prasarana dan
sarana yang memadai. (Timoticin Kwanda.2000)
Di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia, sektor industri
merupakan sektor yang mendapat prioritas untuk dikembangkan.
Pengembangan sektor industri dinilai dapat membawa kemakmuran dan
merupakan motor bagi pembangunan ekonomi. Selain meningkatkan produksi
barang-barang, adanya industrialisasi dapat menciptakan lapangan kerja
sehingga dapat mengatasi permasalahan pengangguran. (Sutanta,2010)
Didalam kawasan industri banyak faktor yang mempengaruhi dalam
berlangsungnya masa perkembangan kawasan industri itu sendiri yang
merupakan motor bagi pembangunan ekonomi, seperti infrastruktur, sumber
daya alam, sumber daya manusia, energi resource dan lain sebagainya.
Khususnya pada bagian ketersedian energi listrik di kawasan industri adalah
sebagai kebutuhan utama dalam proses produksi. PLN sebagai perusahaan
penyedia energi listrik di indonesia harus bisa menyediakan energi listrik yang
cukup besar untuk kawasan industri. Bagaimanapun juga pada umumnya
kawasan industri itu juga memiliki pembangkit energi listrik sendiri yang
dapat menggantikan energi listrik dari PLN jika ada gangguan, yang
mengakibatkan terjadinya pemadaman. Banyak faktor yang menimbulkan
terjadinya pemadaman oleh PLN, seperti gangguan pada generator, daya
beban yang tidak seimbang antar fasa, beban lebih (over load), gangguan pada
saluran, gardu distribusi, maupun gangguan eksternal lainya.
Beban dari fasa seimbang adalah beban dengan arus yang mengalir pada
bebanbeban simetris dan beban tersebut dihubungkan pada tegangan yang
simteris pula. Dalam analisisnya sistem yang melayani beban-beban seperti ini
1
biasanya diasumsikan dipasok oleh tegangan yang simetris. Dengan demikian
analisisnya dapat dilakukan pada basis perfasa saja. Jadi dalam hal ini beban
selalu diasumsikan seimbang pada setiap fasanya, sedangkan pada
kenyataannya beban-beban tersebut tidak seimbang, untuk hal seperti ini
penyelesaiannya menggunakan komponen simetris (Nazaruddin, 2006).
Melihat ketidakseimbangan beban antar fasa pada masingmasing bus dan
membuat suatu formulasi untuk aliran daya tiga fasa. Dalam system tenaga
listrik, studi aliran daya tiga fasa sering mengakibatkan pada sistem yang tidak
seimbang. Ketidakseimbangan dapat terjadi di pembangkit, jaringan dan
beban ataupun ketigatiganya. Studi aliran daya tiga fasa dapat digunakan pada
operasi pemeliharaan dan perencanaan sistem tenaga listrik tiga fasa. (Yasin
Mohamad.2013)
Dari banyaknya referensi yang penulis dapatkan, maka dari itu kawasan
industri yang dijadikan sebagai objek dalam hal ini, ialah sebuah kawasan
industri yang terdapat diwilayah Propinsi Sulawesi Tenggara yaitu Kawasan
Industri Konawe. Dilihat dari profilnya yang penulis dapatkan dari Direktorat
Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri, kawasan industri ini masih
dalam tahap pembangunan, yang mana membutuhkan ketersediaan pasokan
energi listrik dengan kapasitas 10 MW untuk tahap awal dan untuk kedepanya
jelas lebih besar lagi. Penulis akan mendesain model jaringan distribusi daya
seimbang pada kawasan industri Konawe dengan kapsitas daya yang sedikit
lebih besar yaitu 18 MW yang menggukan 3 generator pembangkit yang
berkapasitas 6MW.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dalam hal ini penulis mengangkat beberapa
rumusan masalah yaitu:
- Bagaimana cara merancang sebuah model jaringan distribusi daya
seimbang pada kawasan industri Konawe?
- Bagaimana cara mendesain dan membuat model sistem jaringan ditribusi
Konawe dengan menggunakan software ETAP 4.0 ?
2
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang penulis dapatkan maka bisa di jelaskan tujuan
dari tugas mata kuliyah ini adalah sebagai berikut:
- Merancang model jaringan distribusi daya seimbang pada kawasan
industri Konawe
- Mendesain dan membuat model sistem jaringan ditribusi Konawe dengan
menggunakan software ETAP 4.0
1.4 Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis buat maka dapat dijelaskan tujuan
dari tugas mata kuliah ini adalah sebagai berikut:
- Agar mahasiswa dapat Merancang model jaringan distribusi daya
seimbang pada kawasan industri
- Agar mahasiswa mahir dalam mendesain model sistem jaringan ditribusi
pada kawasan industri dengan menggunakan software ETAP 4.0
3