LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN VI
DESTILASI SEDERHANA
OLEH :
NAMA : WA ODE AMALIA
STAMBUK : A1C4 12 051
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : LA ASHAR, S.Pd
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
ABSTRAK
Destilasi merupakan suatu metode pemisahan campuran larutan dengan
menggunakan fase uap yang kemudian diembunkan menjadi suatu larutan
murni.Tujuan praktikum destilasi sederhana adalah untuk memperkenalkan alat
dan tehnik destilasi sederhana.Prinsip percobaan dari praktikum ini yaitu
melakukan pemisahan dua senyawa polar (etanol dan aquades) berdasarkan
berbedaan titik didihnya.Destilasi yang digunakan pada praktikum ini yaitu
destilasi sederhana.Peralatan destilasi terdiri dari pemanas, labu alas bulat,
termometer, kondensor, selang keluar dan selang masuknya air, pipa konektor dan
erlenmeyer. Larutan yang didestilasi yaitu metanol hasil mestirasi dengan volume
100 mL.Dari hasil destilasi, rendemen murni metanol yaitu 12 %.
Kata kunci :Destilasi sederhana, Metanol,Perbedaan titik didih
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan
perbedaan titik didih.Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga
menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.
Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode
ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan
proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing –
masingkomponen akan menguap pada titik didihnya.
Pemisahan secara distilasi pada prinsipnya adalah metode pemisahan
yang didasarkan karena adanya perbedaan titik didih antara komponen –
komponen yang akan dipisahkan. Secara teoritis pula, bila perbedaan titik didih
antar komponen makin besar maka pemisahan secara distilasi akan berlangsung
makin baik yaitu hasil yang di peroleh makin murni.
Destilasi terdiri atas destilasi sederhana, destilasi bertingkat, detilasi
uap dan lain sebagainya, destilasi yang sering digunakan yaitu destilasi
sederhana.Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik
didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika
campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan kevolatilan,
yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas.Destilasi ini
dilakukan padatekanan atmosfer. Proses destilasi bertujuan untuk memisahkan
etanol dari campuran etanol air. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-
komponen yang berbeda nyata suhu didihnya, distilasi merupakan cara yang
paling mudah dioperasikan dan juga merupakan cara pemisahan yang secara
thermal adalah efisien.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas perlu adanya percobaan
mengenai destilasi, guna mengenai bagaimana proses destilasi tersebut, serta
mengenai dan memahami cara merangkai alat destilasi.
II. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum destilasi sederhana adalah untuk memperkenalkan
alat dan tehnik destilasi sederhana.
III. Prinsip Praktikum
Prinsip percobaan dari praktikum ini yaitu melakukan pemisahan dua
senyawa polar (etanol dan aquades) berdasarkan berbedaan titik didihnya.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Pemisahan secara distilasi pada prinsipnya adalah metode pemisahan
yang didasarkan karena adanya perbedaan titik didih antara komponen–
komponen yang akan dipisahkan. Secara teoritis pula, bila perbedaan titik didih
antar komponen makin besar maka pemisahan secara distilasi akan berlangsung
makin baik yaitu hasil yang di peroleh makin murni. Distilasi digunakan untuk
menarik senyawa organic yang titik didihnya dibawah 250⁰C. Pendestilasian
senyawa dengan titik didih terlalu tinggi dikhawatirkan akan merusak senyawa
yang akan didistilasi diakibatkan terjadinya oksidasi dan dekomposisi
(perurayan).Pada distilasi senyawa yang akan diambil komponen yang diinginkan
didihkan dan uapnya dilewatkan melalui suatu pendingin sehingga mencair
kembali. Proses pendidihan erat hubungannya dengan kehadiran udara
dipermukaan. Bila suatu cairan dipanaskan, maka pendidihan akan terjadi pada
suhu dimana tekanan uap dari cairan yang akan didistilasi sama dengan tekanan
uap dipermukaan. Tekanan udara dipermukaan terjadi oleh adanya udara
diatmosfir.Bila pendidihan terjadi pada 760 mmHg maka pendidihan ini disebut
pendidihan normal dan titik didihnya disebut titik didih normal (Ibrahim, 2013).
Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad
pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya
permintaan akan spritus.Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan
rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandrialahyang telah berhasil
menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke4
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli - ahli kimia Islam pada
masa Kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh AlRazi pada pemisahan alkohol
menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini
menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro,
The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721815)
yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat
terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang
bahkan masih banyak dipakai sampai 5 saat kini. Destilasi atau penyulingan
adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan
atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik
pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih.Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan
kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap lebih dulu. Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis
perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu
larutan, masing – masingkomponen akan menguap pada titik didihnya. Model
ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton (Sarifudin,
2010).
Pengaruh variabel suhu terhadap rendemen yang dihasilkan yaitu
bahwa suhu yang menghasilkan rendeman minyak paling banyak adalah pada
suhu 120 °C. Hal ini dikarenakan semakin tinggi suhu maka volume minyak yang
dihasilkan pada permulaan penyulingan juga semakin banyak dan hal ini sesuai
dengan literatur yang menyebutkan bahwa suhu yang tinggi dan pergerakan air
yang disebabkan oleh kenaikan suhu dalam ketel penyuling, mempercepat proses
difusi. Sehingga dalam keadaan seperti itu seluruh minyak atsiri yang terdapat
dalam jaringan tanaman akan terekstrak dalam jumlah yang lebih besar lagi
(Setya, 2012).
Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia
untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih
yang jauh.Suatu campuran dapat dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk
memperoleh senyawa murni. Senyawa yang terdapat dalam campuran akan
menguap saat mencapai titik didih masing-masing (Walangare, 2013).
Alkohol mempunyai persamaan geometris dengan air, sudut ikatan
R O H mendekati nilai tetrahedral dan atom oksigen terhibridisasi sp3.Gugus
OH merupakan gugus yang polar, dimana atom hidrogen berikatan dengan atom
oksigen yang elektronegatif.Alkohol dapat membentuk ikatan yang
intramolekulersehingga mempunyai titik didih lebih besar dari eter yang
bersesuaian. Faktor lain yang menentukan besar kecilnya titik didih suatu
hidrokarbon adalah berat molekul dan bentuk molekulnya (lurus atau bercabang).
Dengan naiknya jumlah atom karbon pada alcohol, maka naik pula titik didihnya
sebaliknya titik didih akan menurun dengan adanya rantai cabang. Alkohol
mempunyai titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa lain yang
memiliki berat molekul lebih besar dari pada alkohol. Hal ini karena alkohol sama
seperti air yang mempunyai ikatan hydrogen. Meskipun aldehid dan eter
mempunyai oksigen, namun hirogennya hanya berikatan dengan atom karbon. Ini
mengakibatkan atom hydrogen relatif tidak bermuatan positif dan tidak dapat
mengikat oksigen (Riswayanto, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
I. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam percobaan destilasi sederhana adalah sebagai
berikut :
- Labu alas bulat bertangkai 1 buah
- Kondensor 1 buah
- Erlenmeyer 1 buah
- Termometer 1 buah
- Gelas piala 250 mL 1 buah
- Pemanas (elektromantel) 1 buah
- Botol semprot 1 buah
- Labu takar 100 mL 1 buah
Bahan yang digunakan dalam percobaan destilasi sederhana adalah
sebagai berikut :
- Metanol hasil mestirasi
- Aquadest
II. Prosedur Kerja
Alat Destilat
- Diatur aliran air pendinginnya
- Dimasukkan methanol kedalam labu
alas bulat
Metanol dalam labu alas bulat
- Dipanaskan dengan elektromantel
- Diamati perubahan suhunya
- Ditampung destilat pada suhu konstan
Destilat
- Dihitung rendemennya
Rendemen destilasi 12 %
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
I. Rangkaian Alat Destilasi :
Keterangan:
1. Termometer
2. Labu Alas Bulat
3. Pemanas
(Elektromantel)
4. Kondensor
5. Celah air Keluar
6. Celah Air Masuk
7. Selang
8. Erlenmeyer
9. Steel Head
10. Adaptor
11. Konektor
II. Perhitungan
Larutan metanol yang digunakan adalah metanol hasil mertirasi
Volume campuran = 100 ml
Volume metanol awal = 100 ml
Volume metanol hasil destilasi = 12 ml
Rendemen = 100%xvolume
destilatakhirvolume
campuran
1
2
3
4
56
7
8
1 112
3
45 6
7
8
9
1 1
0
2
3
45 6
7
8
91 10
9
10
11
= 100%xmL100
mL12 = 12 %
III. Pembahasan
Destilasi merupakan suatu metode pemisahan campuran larutan
dengan menggunakan fase uap yang kemudian diembunkan menjadi suatu
larutan murni.Destilasi dapat digunakan untuk memisahkan dua buah
campuran atau lebih terhadap larutan non volatil. Karena sifat larutan yang
selalu terdapat uap diatas cairan, sehingga berdasarkan hal tersebut maka
dengan proses pemisahan dapat dilakukan untuk memperoleh destilat dengan
melihat perbedaan titik didih dalam campuran, dimana larutan volatil
cenderung lebih cepat mendidih daripada larutan non volatil.
Salah satu cara untuk mengerjakan destilasi yaitu dengan cara
mengurangi tekanan pada temperatur yang tetap. Tetapi yang lebih umum
adalah mendestilasi pada tekanan tetap dengan menaikkan temperatur.Jika
dalam destilasi sederhana sederhana, uapnya diambil dan dikondensasi, maka
suatu metode destilasi terfraksi dilakukan dengan jalan berulang-ulang secara
berurutan.
Pada percobaan ini larutan yang akan didestilasi yaitu metanol hasil
mestirasi.Destilasi yang digunakan yaitu destilasi sederhana.Destilasi
sederhana merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pemurnian dan
pemisahan suatu larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didih yang
relatif jauh.Pada metanol hasil mestirasi ini mengandung air dan metanol itu
sendiri.Air dan metanol keduanya merupakan senyawa polar.Hal ini
dikarenakan keduanya memiliki titik didih yang tinggi, titik didih air yaitu
100⁰C sedangakan titik didih metanol yaitu 64,5⁰C.Titik didih air lebih tinggi
dibandingkan metanol dikarenakan ikatan hidrogen air dapat membentuk lebih
banyak ikatan hidrogen dibandingkan dengan metanol. Molekul air dapat
membentuk tiga ikatan hidrogen dengan molekul air yang lain, di mana pada
satu molekul air, terdapat dua atom H yang dapat mengikat dua atom O dari
molekul air yang lain dan terdapat satu atom O yang dapat mengikat satu atom
H dari molekul air yang lain.Semakin kuatnya ikatan hidrogen yang terbentuk
menyebabkan terjadinya kenaikan titik didih.Ini disebabkan karena ikatan
hidrogen yang sangat kuat membutuhkan energi yang kuat pula untuk bisa
memutuskan ikatan hidrogen, sehingga untuk bisa membuat air mendidih
dibutuhkan suhu yang lebih besar dibandingkan suhu untuk mendidihkan
metanol.
Pada percobaan yang dilakukan, mendestilasi metanol hasil mestirasi,
dengan volume 100 mL.Untuk memperoleh metanol yang murni, titik didih
metanol lebih rendah dibandingkan titik didih air sehingga pada proses
pemanasan metanol akan lebih dulu menguap dibandingkan dengan air.
Dimana pada suhu 58⁰C tekanan uap metanol, menjadi sama besar dengan
tekanan sekelilingnya (1 atm) maka molekul - molekul di seluruh bagian cairan
mulai menguap. Hal tersebut dikarenakan terjadinya peningkatan suhu dan
penurunan uapnya keadaan ini berlangsung pada seluruh bagian
cairan.Sehingga pada suhu 58oC metanol akan mendidih, kemudian uap
metanol tersebut kemudian bergerak menuju tekanan yang lebih rendah, pada
bagian ujung adapter penampung distilat terdapat lubang sebagai pengurang
tekanan sehingga uap metanol akan mengarah ke arah lubang tersebut menuju
ke kondensor untuk kemudian ditampung dalam erlenmeyar. Pada kondensor
suhunya lebih dingin sehingga uap metanol dengan suhu tinggi ketika melewati
kondensor akan berubah wujud menjadi cair (fase gas ke cair). Hal ini
dikarenakan adanya suhu dan tekanan yang konstan yang diberikan oleh aliran
air dari celah masuk dan celah keluar.
Skala pada termometer berhenti naik pada saat suhu menunjukkan
angka 58˚C.Namun kemudian suhu kembali naik.Metanol akan terus menguap
sampai kadar metanol murni dalam metanol, tersebut habis dan hanya bersisa
air, suhu harus tetap dijaga konstan antara 58˚C dan 59˚C (mendekati titik didih
yakni 64,5˚C) karena bila suhu dibiarkan terus naik hingga 100˚C maka airpun
ikut menguap karena titik didih air adalah 100˚C sehingga akan menyebabkan
hasil destilat yang diperoleh bukanlah metanol murni lagi. Hasil akhir
diperoleh yaitu metanol dengan rendemen 12 % sebAnyak 12 ml.
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa Peralatan destilasi terdiri dari pemanas, labu alas bulat, termometer,
kondensor, selang keluar dan selang masuknya air, pipa konektor dan
erlenmeyer, dan teknik destilasi sederhana yaitu pemisahan dan pemurnian
suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dan hasil percobaan
didapatkan rendemen dari destilasi metanol yaitu 12 %.
II. Saran
Saran yang dapat ajukan pada percobaan kali ini yaitu sebaiknya pada
percobaan selanjutnya agar percobaan dihentikan ketika uap hasil destilasi
benar-benar habis agar hasil yang diperoleh volumenya lebih banyak lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, Sanusi H.M dan Sitorus, Marham. 2013. Teknik Laboratorium Kimia
Organik. Graha Ilmu : Yogyakarta.
Riswayanto, S, Drs.M.Si. 2009. Kimia Organik. Erlangga : Jakarta.
Sarifudin, Asep. 2012. Alat Destilasi Sederhana sebagai WahanaPemanfaatan
Barang Bekas dan Media Edukasi bagiSiswa SMA untuk Berwirausaha di
Bidang Pertanian.Mahasiswa Program Tingkat Persiapan Bersama.Vol 1.
Hal 4 – 5 [diakses tanggal 30 Oktober 2013]
Setya, N.H., Budiarti, Aprilia., Mahfud. 2012. Proses Pengambilan Minyak Atsiri
Dari Daun Nilam Dengan Pemanfaatan Gelombang Mikro (Microwave).
Jurnal Teknik ITS.Vol 1. Hal 2 [diakses tanggal 30 Oktober 2013].
Walangare, K.B.A., et all. 2013. Rancang Bangun Alat Konversi Air Laut
Menjadi Air Minum Dengan Proses Destilasi Sederhana Menggunakan
Pemanas Elektrik.e-Jurnal Teknik Elektro dan Komputer. Vol 1.Hal 1.
[diakses tanggal 30 Oktober 2013].
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I
PERCOBAAN VI
DESTILASI SEDERHANA
O L E H :
NAMA : WA ODE AMALIA
STAMBUK : A1C4 12 051
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING :LA ASHAR, S.Pd
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
1. Gambarkan rangkaian alat destilasi, sebutkan bagian-bagiannya serta
kegunaannya masing-masing
Jawab :
Rangkaian Alat Destilasi :
Keterangan:
1. Termometer
2. Labu Alas Bulat
3. Pemanas (Elektromantel)
4. Kondensor
5. Celah Air Keluar
6. Celah Air Masuk
7. Selang
8. Erlenmeyer
9. Steel Head
10. Adaptor
11. Konektor
Kegunaan alat-alat destilasi :
Termometer
Termometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selama proses destilasi berlangsung
Labu Alas Bulat
Labu alas bulat, berfungsi sebagai wadah atau tempat suatu campuran zat
cair yang akan di destilasi
1
2
3
4
56
7
8
1 112
3
45 6
7
8
9
1 1
0
2
3
45 6
7
8
91 10
9
10
11
Pemanas (Elektromantel)
ElektromantelBerfungsi untuk memanaskan bahan di dalam labu destilasi.
Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengembunkan destilat dari fase gas ke cair.
Celah Air Keluar
Celah keluar berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi.
Celah Air Masuk
Celah masuk berfungsi untuk aliran air keran.
Selang
Selang berfungsi sebagai penyalur aliran air masuk dan air keluar.
Erlenmeyer
Erlenmeyer berfungsi sebagai wadah penampung destilat.
Steel Head
Steel head, berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke
alat pendingin (kondensor)
Adaptor
Adaptor (Recervoir Adaptor)berfungsi untuk menyalurkan hasil destilasi
yang sudah terkondisi untuk disalurkan ke penampung yang telah tersedia.
Konektor
Konektor berfungsi menghubungkan adaptor dengan Erlenmeyer.
2. Setelah suhu konstan, beberapa zat kemudian temperatur akan kembali naik.
a. Mengapa temperatur naik kembali ? Masih adakah destilat yang keluar ?
b. Mengapa destilat yang ditampung hanya pada suhu konstan ?
Jawab :
a. Kenaikan temperatur beberapa saat setelah suhu konstan menunjukkan
bahwa destilat (etanol) dengan suhu terendah dalam campuran telah
terdestilasi sempurna. Uap yang dihasilkan dari pemanasan pada suhu
yang kembali naik ini bukan lagi etanol murni melainkan uap air. Pada
keadaan ini proses destilasi harus dihentikan agar rendemen yang
diperoleh adalah etanol murni.
b. Pada proses pemisahan etanol dan air, yang dibutuhkan adalah destilat
yang berupa etanol. Etanol dapat mendidih pada suhu 78,1oC. Pada
percobaan terlihat keadaan dimana termometer menunjukkan Suhu
konstan. Pada suhu konstan etanol dalam campuran telah menguap (pada
titik didihnya), suhu yang konstan ini menunjukkan bahwa etanol yang
terdapat secara sempurna sehingga diperoleh destilat berupa etanol murni.
Jika suhunya sudah berubah (naik) dimungkinkan hasil destilat yang
keluar bukan lagi destilat etanol murni melainkan telah bercampur dengan
komponen zat lain yakni air (yang titik didihnya lebih tinggi). Penguapan
yang terjadi setelah suhu konstan adalah penguapan air.