Transcript

Tanggal Praktikum : 16 Maret 2016Tanggal Penyerahan : 22 Maret 2016Asisten : Nurul Fitria

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI INDUSTRI

PENGENALAN ALAT DAN TEKNIK PRAKTIKUM

Kelompok 3

Ibnu F. Aristaufany 240310150011

Nadya Meliana 240310150013

Hilma Kamila 240310150014

Dwi Kusniati 240310150015

Denis Setiawan 240310150017

UNIVERSITAS PADJADJARANTEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANJATINANGOR

2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laboratorium merupakan suatu tempat yang dirancang untuk melakukan suatu

percobaan, riset atau eksperimen. Pembelajaran yang dilakukan di laboratorium

sangat dibutuhkan untuk dapat membuktikan ilmu yang dipelajari secara lebih riil.

Pada umumnya kegiatan praktik di laboratium dilakukan sebagai upaya untuk

mahasiswa dapat menguji, mengkaji, memverifikasi atau membuktikan hukum

atau prinsip ilmiah yang sudah ada atau yang sudah dijelaskan. Dalam melakukan

suatu percobaan yang dilakukan di laboratorium pengenalan alat merupakan salah

satu langkah pertama sebelum kita melakukan sebuah percobaan atau penelitian.

Setiap alat di laboratorium mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Untuk

dapat memanfaatkan peralatan yang ada di laboratorium dengan baik, maka kita

harus mengetahui akan fungsi dan cara memanfaatkan alat-alat yang akan

digunakan sehingga dapat diperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang

maksimal.

Selain pengetahuan pemahaman akan alat-alat yang digunakan, kita juga

dituntut untuk terampil dalam menggunakan alat-alat yang akan digunakan.

Dalam melakukan percobaan, seorang praktikan diharuskan memahami prosedur

yang ada dan diharuskan memahami prinsip kerja alat-alat yang ada dikarenakan

bukan hal mustahil apabila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium yang

disebabkan oleh kesalahan dalam pemakaian alat – alat dan bahan yang dilakukan

dalam suatu percobaan yang berhubungan dengan bahan kimia tertentu.,

Pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan

tujuan percobaan atau praktikum sehingga penelitian berjalan lancar.

Dalam praktikum, akan dilakukan juga pengenalan alat-alat sterilisasi yang

dijelaskan secara rinci mengenai fungsi dan spesifikasi dari masing-masing alat.

Sterilisasi merupakan suatu usaha untuk membebaskan alat-alat laboratorium dari

mikrobia yang tidak diinginkan. Apabila alat yang di gunakan belum steril, hal itu

bisa mengganggu proses suatu percobaan dan akan berdampak pada hasil

penelitian.

1.2 Tujuan Praktikum

1. Mengetahui nama-nama alat yang ada di laboratorium.

2. Mengetahui fungsi dari setiap alat yang ada di laboratorium.

3. Mampu menggunakan alat-alat yang ada di laboratorium sesuai dengan

fungsinya

BAB II

TEORI DASAR

2.1 Penggunaan Alat-Alat Mikrobiologi

Laminar air flow adalah alat yang akan digunakan gunakan untuk  pengerjaan

mikroba khususnya bakteri. Cara penggunaannya dibersihkan menggunakan

alcohol 70 % dan lampu UVnya dinyalahkan selama 30 menit terlebih dahulu

untuk proses sterilisasinya. Setelah laminar air flow siap digunakan, lampu UV

dimatikan, fan dan lampu dihidupkan (Rahmat, 2011). Pimpinan laboratorium

wajib mengadakan pelatihan secara rutin untuk  para personelnya, misalnya

tentang : penataan bahan kimia berbahaya dalam gudang secara benar dan

penggunaan alat-alat labolatorium yang dipakai untuk  praktikum (Sumardjo,

2009).

Pada bidang mikrobiologi ditekankan pada uji sterilisasi, uji pembusukan,

secara mikrobilogi, uji potensi untuk antibitik dan senyawa anti spesifik lainnya,

serta penyiapan dan pemantauan media biakkan pada kondisi local metode-

metode yang digunakan untuk pengawasan produk alam serta penggunaan teknik

mikroskopik untuk mengidentifikasi tanaman juga dimasukkan (Faisal, 2007).

2.2 Pengelompokan Alat-Alat Mikrobiologi Beserta Fungsinya

Gelas ukur dipakai untuk menukar air suling dan bahan kimia yang akan

digunakan. Ukuran gelas ukur bermacam-macam mulai dari volume 25 ml sampai

dengan volume 2,50 ml. Jenis gelas ukur ada yang tahan panas (dari pirex) dan

ada yang tidak tahan panas (dari gelas biasa). Untuk pembuatan larutan sterilisasi

eksplan yaitu chlorox selalu membutuhkan gelas ukur ini (Hendaroyono, 2012).

Cawan petri digunakan sebagai tempat memotong-motong eksplan yang akan

ditanam kedalam botol kultur. sebelum dipakai, cawan petri harus disterilkan

dengan cara dibungkus memakai koran, lalu dimasukkan kedalam autoclave dan

disterilkan selama satu jam. Pembungkus cawan petri yang telah disterilisasi

jangan dibuka diluar enkas supaya tidak terkontaminasi. Penutup cawan petri

jangan dibuka jika tidak perlu dan usahakan membuka cawan petri dilakukan

secepat mungkin (Sandra Edhi, 2003).

Labu ukur digunakan untuk menyiapkan volume larutan yang akurat. Labu ini

berbentuk seperti buah per, dengan leher kurus yang panjang, sehingga dapat

memudahkan operator dalam melakukan secara akurat pengenceran dengan

pelarut sampai tandah batas (Donald, 2004).

BAB III

ALAT & BAHAN

3.1 Alat

Autoclave Beaker Glass Bulb Pipet Bunsen Capet Cawan Petri Colonicounter Cover Glass Erlenmeyer Gelas Ukur Inkubator Krustang

Labu Ukur Mikroskop Mortar Object Glass Ose Oven Pipet Tetes Pipet Ukur Spatula Tabung Durhan Tabung Reaksi Waterbath

3.2 Bahan

Kertas Kapas

Kasa

BAB IV

PROSEDUR

4.1 Membuat sumbat di tabung reaksi dengan kapas

1. Kapas digulung sesuai dengan ukuran diameter lubang pada tabung

reaksi..

2. Kapas yang digulung, dibalut dengan kain kasa.

3. Tabung reaksi telah selesai disumbat.

4.2 Membungkus cawan petri dengan kertas

1. Ambil cawan petri, diletakkan di atas kertas dengan keadaan terbalik.

2. Lipat kertas, dan cawan petri dibungkus rapi.

3. Diberi label nama, dan keterangan lainnya.

4. Cawan petri telah terbungkus.

4.3 Membungkus pipet ukur dengan kertas

1. Pipet ukur dibungkus kertas. Dilipatannya harus rapat dan rapi, tidak ada

celah sedikitpun.

2. Pipet ukur terbungkus rapi.

4.4 Memegang cawan petri

1. Cawan petri dipegang dengan ibu jari, jari telunjuk,da jari tengah.

Sedaangkan jari manis dan kelingking intuk menahan alas cawan petri.

2. Letakkan cawan petri di atas api lalu buka tutupnya(setengah terbuka).

3. Lakukan hal tersebut secara berulang.

4.5 Sterilisasi ose

1. Ose dipanaskan ke api sampai berwarna merah.

2. Untuk mikroorganisme yang ada atau tidak ada diukur dengan ose yang

dimasukkan ke dalam media dalam keadaan tidak panas sekali.

3. Dilihat hasilnya.

BAB V

HASIL

NO NAMA ALAT GAMBAR FUNGSI

1 Pipet Ukur Untuk mengukur volume larutan dengan ketelitian yang akurat

2 Bulb Pipet Untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur

3 Cawan Petri

Untuk menanam kultur bakteri

4 Bunsen Untuk membakar menggunakan spirtus

5 Tabung Reaksi

Untuk mereaksikan dua atau lebih zat.

6 Ose untuk uji nyala dari beberapa zat.

7 Erlenmeyer

Tempat membuat larutan. Dalam membuat larutan erlenmeyer yang selalu digunakan.

8 Object Glass

Untuk menyimpan objek yang akan diamati oleh mikroskop

9 Oven Untuk sterilisasi kering

10 Coloni Counter

Untuk menghitung bakteri yang tumbuh dimedia

11 Water Bath Untuk memanaskan media agar

12 Inkubator Untuk menginkubasi bakteri agar tetap tumbuh

13 Auto Clave Untuk sterilisasi basah

14 Mikroskop Untuk mengamati objek yang memiliki ukurukan mikroskopis

15 Beaker Glass

Tempat untuk menyimpan dan membuat larutan.

16 Gelas Ukur Untuk mengukur volume larutan. Pada saat praktikum dengan ketelitian tinggi

17 Spatula Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan, misalnya dalam bentuk kristal.

18 Penjepit Untuk menjepit tabung reaksi.

19 Mortar Untuk menghaluskan zat yang bersifat padat

20 Cover Glass

Menutup objek glass dengan sudut 45o

21 Tabung Durham

Untuk mendeteksi produksi yang dihasilkan mikroorganisme

22 Pipet Tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.

23 Labu Ukur Untuk membuat dan mengencerkan larutan