BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan
pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 2000).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pukesmas unit pelayanaan kesehatan terdepan dan
terdekat dengan (Ditjen, 1995).
Puskesmas berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu serta membina masyarakat untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Nomor
6 Tahun 2001 tugas pokok puskesmas adalah melaksanakan perencanaan,
pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara Paripurna
kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa fungsi dan
dan tugas pukesmas adalah mengembangkan, membina dan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan termasuk perbaikan gizi masyarakat secara terpadu (Ditjen,
1995).
Dalam pelaksanaan program-program di puskesmas dibutuhkan kerja sama
dari berbagai pihak dan tenaga kesehatan yang terkait, diantaranya Dokter,
Sanitarian, Perawat, Pekarya Kesehatan, Pelaksana Gizi serta Bidan yang masing-
masing mempunyai tugas dan yanggung jawab yang berbeda. Salah satu tenaga
kesehatan yang berperan dalam pelaksanaan beberapa program di puskesmas
adalah Ahli Gizi. Seorang Ahli Gizi dipuskesmas bertanggung jawab dalam
mengelola program bina gizi masyarakat di tingkat Puskesmas.
Dalam pelaksanaan kegiatan program perbaikan gizi masyarakat dibutuhkan
kualitas sumber daya manusia, yaitu keterampilan dalam pengenalan masalah
serta penyebab terjadinya masalah gizi dan mampu memberikan alternatif
pemecahan yang meliputi perencanaan, pengelolaan tekhnis maupun administrasi
dan penilaian program di tingkat wilayah kerja (desa/kelurahan)
Pengetahuan maupun ketrampilan dalam pengenalan masalah dan perencanaan
program gizi di tingkat puskesmas merupakan salah satu bekal yang sangat
1
penting bagi mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Malang sebagai calon
pelaksana gizi sehingga diharapkan mampu dapat mengelola program gizi
masyarakat di tingkat Puskesmas. Untuk memenuhi tuntunan tersebut, mahasiswa
harus melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas sehingga
nantinya dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelayanaan gizi
yang dilakukan di tingkat Puskesmas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pada akhir PKL mahasiswa mampu melaksanakan tugas-tugas sebagai ahli
gizi di Puskemas.
2. Tujuan Khusus
a). Melakukan assessment Gizi pasien rawat jalan
b). Melakukan konsultasi gizi.
c). Melakukan penyuluhan gizi kesehatan
d). Melakukan kunjungan rumah pasien yang telah diberi konsultasi.
e). Melakukan analisa hasil pemantauan status gizi balita (penimbangan) di
salah satu desa pada periode Januari sampai Desember 2012 dalam bentuk
grafik.
f). Melakukan evaluasi program gizi yang telah selesai dilaksanakan
puskesmas
g). Melaksanakan salah satu tugas petugas gizi di puskesmas yang diberikan
oleh Kepala Puskesmas.
C. Metode Pelaksanaan PKL
1. Waktu dan Tempat
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat
(MPGM) dilaksanakan di UPTD Puskesmas Karangploso Kabupaten Malang,
pada tanggal 25 Maret – 06 April 2013.
2. Sasaran Kegiatan
Adapun sasaran dalam pelaksanaan PKL Ini adalah
2
Seluruh pasien rawat jalan yang berkunjung ke UPTD Puskesmas
Karangploso
Hasil pelaksanaan program gizi dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir
Seluruh Balita, bumil, buteki, WUS, dan PUS yang ada di posyandu.
3. Strategi Pendekatan
Strategi pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan secara personal,
dimana petugas (mahasiswa PKL) melakukan pendekatan kepada masing-
masing pasien.
4. Metode
Wawancara
Ceramah
Diskusi
Observasi
5. Pelaksana Kegiatan
Pelaksana kegiatan adalah Mahasiswa PKL Jurusan Gizi-Poltekkes Kemenkes
Malang Semester VI, Kelompok-J
untuk Puskesmas Karangploso, yaitu :
Nama : Deni wahyu widodo
NIM : 0903000047
6. Bentuk Kegiatan
Menyajikan rencana kerja selama dua minggu
Mempelajari Struktur Organisasi Puskesmas
Mempelajari tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian khususnya
yang terkait dengan program gizi
Mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program gizi di
Puskesmas yang meliputi target, sasaran, waktu dan tempat dalam kurun
waktu satu tahun terakhir, diantaranya :
a. PMT
b. Vitamin A
c. GAKY
d. Anemia
e. Posyandu
3
f. Survei Konsumsi Gizi
g. Pembinaan Kader
h. Dan Program Lain
Melaksanakan konsultasi gizi di pelayanan pojok gizi
Melakukan screening gizi terhadap pasien yang berkunjung
Menganalisa hasil penimbangan selama 12 bulan terakhir terakhir, tiap
mahasiswa satu kelurahan
Melakukan kunjungan rumah (home visit client)
Menyusun laporan kegiatan
4
BAB IIHASIL KEGIATAN
A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KARANGPLOSO
1. Data Umum
a. Data Geografi
Puskesmas Karangploso terletak pada jalan Karangploso Barat 88 RT 11 RW
04 Kelurahan Karangploso, Kecamatan Karangploso Kota Malang. Wilayah kerja
Puskesmas Karangploso meliputi 3 kelurahan, yaitu :
1. Bandungrejosari
2. Sukun
3. Tanjungrejo
Adapun luas wilayah kerja Puskesmas Karangploso seluruhnya adalah 7,49
Km2 (749,36 Ha), terdiri 3 kelurahan dan memiliki batas-batas sebagai berikut:
Sebelah utara : Kelurahan Pisang Candi, Bareng dan Kasin
Sebelah barat : Kelurahan Kasin, Ciptomulyo dan Gadang
Sebelah Selatan : Kelurahan Kebonsari dan Kabupaten Malang
Sebelah Timur : Kelurahan Bandulan, Mulyorejo dan Bakalan
Krajan
b. Data Kependudukan
1) Jumlah penduduk tahun 2012 (Proyeksi BPS) : 76.316 jiwa
Laki – laki : 37.755 jiwa
Perempuan : 38.561 jiwa
2) Jumlah Kepala Keluaraga (KK) : 19.326 KK
No. Kelurahan Jumlah KKJumlah Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah1.2.3.
BandungrejosariSukunTanjungrejo
703446817381
13.97514.3289.452
14.00014.8209.741
27.95729.14919.193
Jumlah 19326 34.051 36.231 76.316
Jumlah bayi (< 1 tahun) : 1.306 bayi
Jumlah anak balita (1-4 tahun) : 5.429 anak
Jumlah anak pra sekolah (3-5 tahun) : 2.722 anak
5
Jumlah Wanita Usia Subur : 23.562 orang
Jumlah Pasangan Usia Subur : 23.553 pasang
Jumlah ibu hamil : 1.436 orang
Jumlah ibu nifas : 1.319 orang
Jumlah ibu meneteki : 2.646 orang
Jumlah ibu bersalin : 1.319 orang
c. Data Pendidikan
No.
Sarana Kesehatan Bandungrejosari
Sukun Tanjungrejo Jumlah
1.2.3.4.5.6.7.8.
TKSDMISMPMTSSMU/SMKMAPerguruan Tinggi
105140901
126410000
117110000
3318660901
2. Data Khusus
a. Derajat Kesehatan
1) Jumlah Kematian Ibu : 0 Orang
2) Jumlah Kematian Perinatal : 0 Bayi
3) Jumlah Kematian Neonatal : 5 Bayi
4) Jumlah Lahir Mati : 0 Orang
5) Jumlah Lahir Hidup : 718 Anak
6) Jumlah Kematian Bayi : 0 Bayi
7) Jumlah Kematian Balita : 0 Balita
8) Jumlah Kematian Semua Umur : 316 Orang
b. Ketenagaan
1) Dokter : 2 Orang
2) Dokter Gigi : 2 Orang
3) Sarjana Kesehatan Masyarakat : 0 Orang
4) Bidan : 3 Orang
5) Bidan di Desa : 4 Orang
6) Perawat : 6 Orang
6
7) Perawat Gigi : 2 Orang
8) Sanitarian : 2 Orang
9) Petugas Gizi : 2 Orang
10) Asisten Apoteker : 2 Orang
11) Analis Laboratoriumoratorium : 1 Orang
12) Juru Imunisasi/Juru Malaria : 0 Orang
13) Tenaga Administrasi : 7 Orang
14) Sopir/Penjaga : 1 Orang
15) Lain-lain : 0 Orang
c. Sarana Kesehatan
1) Rumah Sakit Umum : 1 Buah
2) Rumah Bersalin : 2 Buah
3) Balai Pengobatan : 1 Buah
4) Poliklinik Swasta : 1 Buah
5) Puskesmas Pembantu : 3 Buah
6) Posyandu : 71 Buah
d. Peran Serta Masyarakat
1) Jumlah Dukun Bayi : 2 Orang
2) Jumlah Kader Kesehatan : 495 Orang
3) Jumlah Kader Tiwisada : 40 Orang
4) Jumlah Kader Jumantik : 71 Orang
5) Jumlah Kader Kesling : 71 Orang
6) Jumlah Kader Kes. remaja : 585 Orang
7) Jumlah Guru UKS : 42 Orang
8) Jumlah Kader Saka Bhakti Husada : 0 Orang
9) Jumlah Kader Usila : 13 Orang
10) Jumlah Kelompok Usia Lanjut : 3 Kelompok
11) Jumlah Kelompok OR : 3 Buah
12) Jumlah Posyandu Pratama : 37 Buah
13) Jumlah Posyandu Madya : 7 Buah
7
14) Jumlah Posyandu Purnama : 22 Buah
15) Jumlah Posyandu Mandiri : 2
Buah
16) Jumlah Posyandu Lansia : 3 Buah
e. Program Kesehatan
1) Perbaikan Gizi
a) Jumlah Balita yang ada (S) : 6426 Balita
b) Jumlah Balita yang Punya KMS (K) : 6426 Balita
c) Jumlah Balita Ditimbang (D) : 5738
Balita
d) Balita yang Berat Badannya (N) : 3345 Balita
e) Jumlah Bayi dengan Asi Eksklusif : 713 Bayi
f) Jumlah Balita Gizi Buruk yang ditemukan : 14 Balita
g) Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah : 9 Bayi
2) Penyehatan Lingkungan
a) Jumlah TPA yang ada/terdaftar : 0 Buah
b) Jumlah TPA yang memenuhi syarat : 0
Buah
c) Jumlah TPS yang ada/terdaftar : 7/7 Buah
d) Jumlah TPS yang memenuhi syarat : 7
Buah
e) Jumlah TTU yang ada/terdaftar : 119 Buah
f) Jumlah TTU yang memenuhi syarat : 94
Buah
g) Jumlah TP2 yang ada/terdaftar : 0 Buah
h) Jumlah TP2 yang memenuhi syarat : 0
Buah
i) Jumlah TPM yang ada/terdaftar : 52 Buah
j) Jumlah TPMyang memenuhi syarat : 36
Buah
k) Jumlah Penjamah yang terdaftar : 65 Buah
8
l) Jumlah JAGA yang ada/berfungsi : 9497
Buah
m) Jumlah SPAL yang ada/Berfungsi : 7322
Buah
n) Jumlah Rumah yang ada : 13941 Buah
o) Jumlah Rumah yang memenuhi Syarat : 9497 Buah
3) Pemberantasan Penyakit Menular
a) Kasus Diare yang ditemukan (semua umur) : 1464 Orang
b) Kasus Diare yang mati (semua umur) : 0
Orang
c) Jumlah kasus diare balita ditemukan : 0
Anak
d) Jumlah kasus diare balita yang mati : 0 Anak
e) CFR Diare : 0 %
f) Jumlah Kasus/tersangka DBD : 42 Orang
g) Jumlah kematian karena DBD : 0 Orang
h) CFR DBD : 0 %
i) Jumlah kelurahan Endemis DBD : 3 Kelurahan
j) Jumlah penderita Kusta terdaftar : 6 Orang
k) Jumlah penderita kusta yang diobati : 6 Orang
l) Jumlah penderita RFT : 1 Orang
m) Prevalensi Rate Kusta : 0 Orang
n) Kasus TN yang ditemukan : 0 Orang
4) KIA dan KB
a) Jumlah Ibu Hamil Resiko Tinggi ditemukan
: 108 Orang
b) Jumlah Ibu Hamil dengan jumlah Hb <11 : 23
Orang
c) Jumlah Ibu Hamil dengan Lila < 23,5 cm : 15
Orang
d) Jumlah Akseptor Aktif Semua Metode : 1440
Orang
9
e) Jumlah Kasus Kegagalan Semua metode : 0
Orang
f) Jumlah Kasus Efek Samping Semua Metode : 4
Orang
f. Gambaran 10 Penyakit Terbanyak
Gambaran 10 penyakit terbesar pada rawat jalan di Puskesmas
Karangploso, merupakan cerminan dari jenis penyakit apa saja yang sering
diderita masyarakat wilayah tersebut dalam 1 tahun terakhir. Tabel 1.merupakan
gambaran angka kejadian penyakit yang sering di derita masyarakat Puskesmas
Karangploso pada tahun 2010.
Tabel 1. Gambaran 10 Penyakit Terbanyak pada Tahun 2012
NO. Penyakit JUMLAH %1 Ispa 17.669 33,52 Hipertensi 5.512 10,53 Gastritis 3.178 6,034 Sistem otot dan jaaringan pengingat 2.935 5,65 Neuropahti 2.935 3,76 Kencing manis 1.950 3,77 Penyakit kulit alergi 1.578 38 Penyakit pulpa dan jaringan peritikal 1.546 39 Diare 1.464 2,7710 Kulit infeksi 823 1,5611 Penyakit lain 11.038 24,85
TOTAL JUMLAH 50.628 100
10
Data 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Janti
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000
1
Nama Penyakit
Jum
lah
ISPA
Hipertensi
Gastritis
Sistem otot danjaringanpengingatNeurophati
Kencing Manis
Penyakit kulitalergi
Penyakit pulpadan jaringanperitikalDiare
Kulit infeksi
Penyakit lain
Gambar 1. Distribusi 10 Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Karangploso
Dari Gambar 1.dapat diketahui bahwa penyakit infeksi akut pada saluran
penafasan atas (ISPA), berada di urutan pertama dari 10 penyakit terbanyak
dengan jumlah kasus sebesar 17.669 kasus (33,5%). Hal ini menunjukkan bahwa
penyakit ISPA adalah penyakit yang dederita oleh mayoritas masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Karangploso karena di wilayah kerja Puskesmas
Karangploso terdapat Pabrik Rokok. Selain itu jarak antar rumah terlalu dekat dan
kurang ventilasi, sehingga sirkulasi udara tidak lancar dan lembab.
11
Uraian Tugas Fungsi Masing-Masing Bagian di Puskesmas Karangploso
NO. N A M A URAIAN TUGAS NIP 1 Drg.B.Ari Basuki Kepala Puskesmas
NIP.240 166 067Penanggung jawab serta koordinasi seluruh kegiatan
2 Dr. Umar Usman Pelaksana Pemeriksaa dan Pengobatan NIP. 140 350 108 Koordinator P2M Koordinator Pustu Sukun Bimbingan tehnis di posyandu 3 Drg.Rini Nurani N. Pelaksana kesehatan Gigi dan Mulut NIP. 203 766 Screning UKS & UKGS Penyuluhan Kesehatan Koordinator UKS 4 Dr.A.A.I.N.Kunti P. Pelaksana Pemeriksaan & Pengobatan Penyuluhan Kesehaatan Koordinator P2M Bimbingan Teknis di Posyandu Bendahara Program Tim Penanggulangan Bencana 5 Dyah Swasti Pengelola & Pelaksana Obat NIP. 140 095 574 Penyuluhan Kesehatan Koordinator Pembuatan Profil 6 Sudjiatun Pelaksana Perawatan Pustu Sukun NIP. 140 071 969 Pelaksana Posyandu & Pusyandu lansia Pelaksana PHN Penyuluhan Kesehatan Koordinator Kesehatan Lansia Tim Penanggulangan Bencana 7 Tuty Slamet Pelaksana Kebidanan Pustu Sukun NIP. 140 078 609 Pelaksana Posyandu & Posyandu lansia Pelaksana PHN Penyuluhan Kesehatan Pembinaan Dukun Bayi & TK Tim Penanggulangan Bencana
12
8 Romadiyah Zulfa Pelaksana & Koordinator Kesehatan Lingkungan NIP. 140 137 300 Pelaksana & Koordinator Penyuluhan Kesehatan Pelaksana PHN Pelaksana & Kordinator PROMKES Koordinator JAMKESMAS 9 Nurlaela Pelaksana Obat di Pustu Mergan
NIP. 140 148 120 10 Jukhriyah Pelaksana & Koordinator Imunisasi NIP.140069 177 Pelaksana Posyandu Pelaksana PHN Penyuluhan Kesehatan Koordinator Peny. TBC,Mata dan Telinga
11 Sri Faskah H.S.P.
Tim Penanggulangan BencanaPelaksana Perawatan
Pelaksana Posyandu & Imunisasi Pelaksana PHN Penyuluhan Kesehatan
Koordinator KB Koordinator DBD & Campak Tim Penanggulangan Bencana
12 Maslichah Pelaksana Perawatan NIP 140 247 150 Pelaksana Posyandu & Imunisasi Pelaksana PHN Penyuluhan Kesehatan Pelaksana UKS Pelaksana & Koordinator Kesehatan Jiwa
Pelaksana & Koordinator Kesehatan Haji 13 Ngatwati Bendahara Khusus Penerima Retribusi NIP. 510 105 098 Pelaksana di loket
14 Utami Pelaksana Kesehatan Gigi & Mulut NIP. 140 226 865 Pelaksana UKGS Penyuluhan Kesehatan
15 Rubiani Pelaksana Kepegawaian NIP. 140 220 171 Koordinator SP2TP Pelaksana di Loket
16 Luluk Luthfiyah Pelaksana Keperawatan Pelaksana Posyandu & Imunisasi Pelaksana PHN Penyuluhan Kesehatan
13
Tim Penanggulangan Bencana 17 Indra Nirmala Pelaksana & Koordinator Program Gizi Pelaksana Posyandu Penyuluhan Kesehatan Pelaksana PHN Pembina & Koordinator Kelurahan Siaga
18 Ririn kristianingsih Pelaksana Laboratorium NIP.1510 137 990 Penyuluhan Kesehatan
19 Sri lestari Pelaksana Kesehatan Gigi & mulut NIP.510 143 898 Pelaksana UKGS & UKGS Penyuluhan kesehatan
20 Alif Rodliana Wardani Pelaksana Perawatan Pustu Mergan NIP.510 143 906 Pelaksana Posyandu,Imunisasi 7 Posyandu Lansia Pelaksana PHN Penyuluhan Kesehatan Koordinator Penyakit Kusta Tim Penanggulangan Bencana
21 Zuraika Anggarani S. Pelaksana Kebidanan Pelaksana Posyandu & Imunisasi Pelaksana PHN Pembinaan Dukun Bayi,Play Group & TK Tim Penanggulangan Bencana
22 Siti Muhimatul I. Pelaksana Kesehatan Lingkungan Pelaksana PROMKES Pelaksana Penyuluhan Pelaksana PHN Tim Penanggulangan Bencana
23 Susanto Pelaksana & Pengelola Obat NIP.510 143 873 Koordinator Inventaris Barang Penyuluhan Kesehatan
24 Devi Olivia Soraya Pelaksana Program Gizi NIP. 510 159 450 Pelaksana Posyandu Penyuluhan Kesehatan Pelaksana PHN / Kunjungan rumah Bendahara JAMKESMAS Pembina & Koordinator Kelurahan Siaga
14
25 Emmy Ariesnawaty Pelaksana Kebidanan NIP. 510 159 440 Pelaksana Posyandu & Imunisasi Pelaksana PHN Pembinaan Dukun Bayi, Play Group & TK Koordinator ISPA Tim Penanggulangan Bencana
26 Sulastrri Tata Usaha Pustu Mergan Nip. 510 096 424
27 Suharti Pelaksana Obat Pustu Sukun NIP. 510 096 362
28 Watiningsih Tata Usaha Pustu Sukun NIP. 510 096 424
29 Slamet Pengemudi NIP. 510 105 139
30 Supriyadi Tata Usaha Pustu Bandungrejosari Membantu Pelaksana Obat di Puskesmas Induk
31 Inda Rahmawati Pelaksana Kebidanan Mergan NR.PTT. 134 048 7839 PHN Posyandu
32 Iwiji Astutik Pelaksana Kebidanan Sukun NR.PTT. 134 048 7838 Posyandu
33 Indah Komalasari Pelaksana Kebidanan Bandungrejosari NR.PTT. 134 048 7833 Posyandu
34 Wilda Ayu F. Pelaksana Kebidanan Bandungrejosari NR.PTT. 134 048 7836 Posyandu
Fungsi dan Tugas Pelaksana Gizi (Nutrisionist) Puskesmas
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat,
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
15
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja, termasuk perbaikan gizi masyarakat secara terpadu.
Pelaksana gizi (Nutrisionis) Puskesmas memiliki fungsi melaksanakan
sebagian tugas pokok Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat khususnya pada bidang gizi.
A. Tugas Pelaksana Gizi (Nutrisionis) Puskesmas terdiri dari :
1. Merencanakan kegiatan gizi pada awal tahun yang dilaksanakan di
Puskesmas bersama Kepala dan staf Puskesmas lainnya, terdiri dari
a. Merumuskan masalah gizi di wilayah kerja
b. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Gizi
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (POA) Gizi
2. Melaksanakan kegiatan pelatihan gizi termasuk Pelatihan dan Refreshing
Kader Posyandu
3. Melaksanakan kegiatan gizi dalam rangka memperbaiki status gizi
masyarakat, meliputi :
a. Penyuluhan gizi masyarakat, dengan sasaran keluarga dan masyarakat
di wilayah kerja
b. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga, meliputi :
Pelayanan dan penyuluhan gizi di Posyandu
Penyuluhan pemanfaatan lahan pekarangan
Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium, terdiri
dari
Distribusi Kapsul Yodium dengan urutan proiritas sasaran Ibu
Hamil, Ibu Meneteki, Wanita Usia Subur dan Anak Sekolah di
Posyandu, Puskesmas dan Sekolah Dasar
Monitoring garam beryodium di Rumah tangga dan pasar
setiap tahun sekali
Survei Prevalensi Gondok setiap 5 tahun sekali
Penanggulangan Anemia Gizi Besi, terdiri dari
16
Pemberian Tablet Besi (Fe) proiritas sasaran Ibu Hamil, Ibu
Meneteki, Wanita Usia Subur dan Calon Pengantin di
Posyandu dan Puskesmas
Pemberian Sirop Besi kepada Balita terutama Balita Gizi Buruk
Survei Prevalensi Anemia Gizi Besi setiap 5 tahun sekali
Penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP), terdiri dari
Penanggulangan KEP pada Balita, meliputi :
1. Pelacakan Balita gizi buruk
2. Pemberian PMT baik PMT pemulihan maupun penyuluhan
3. Kunjungan rumah
Penanggulangan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu
Hamil
1. Pelacakan Bumil KEK
2. Pemberian PMT baik PMT pemulihan maupun penyuluha
3. Kunjungan rumah
Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
Pemberian Kapsul Vitamin A kepada Bayi, Anak Balita dan
Ibu Nifas
Survei Prevalensi Anemia Gizi Besi setiap 5 tahun sekali
c. Usaha Perbaikan Gizi Institusi (UPGI), dengan sasaran :
Institusi Kerja seperti pabrik, rumah tahanan, lembaga
pemasyarakatan, jasa boga, rumah makan, hotel dan usaha catering
Institusi Kesehatan seperti rumah bersalin, rumah sakit bersalin
dan puskesmas perawatan
Institusi Pendidikan seperti, TK, SD, SMP, SMA, pondok
pesantern, pusat latihan olahraga dan pusat kesegaran jasmani
Institusi Sosial seperti panti asuhan, panti werdha, kelompok
bermain, tempat penitipan anak dan panti sosial lainnya
Kegiatan Pokok UPGI meliputi :
Pelatihan tenaga pengolah gizi di Pesantren, Puskesmas Perawatan,
Rumah Bersalin dan Sekolah dilakukan setiap tahun sekali
17
Pengelolaan penyelengaraan makanan di Puskesmas perawatan,
rumah bersalin, pabrik, rumah tahanan, lembaga pemasyarakatan,
panti asuhan, panti werdha, kelompok bermain, tempat penitipan
anak dan panti sosial lainnya dilakukan setiap tahun sekali
Melaksanakana penyuluhan gizi termasuk pembinaan Kantin
Usaha Kesehatan Sekolah secara terpadu dengan kegiatan UKS di
sekolah
Melaksanakan bimbingan teknis dalam kegiatan gizi di sekolah
Melaksanakan, memantau dan menilai pelaksanaan kegiatan PMT
pada anak sekolah
d. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi, meliputi :
Pemantauan Status Gizi (PSG) balita di Posyandu
Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) setiap 3 tahun sekali
Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah (TBABS)
4. Melaksanakan koordinasi kegiatan gizi
5. Melaksanakan pemantauan dan penilaian
6. Melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan
7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
B. Strategi Pelaksanaan Tugas
1. Merencanakan kegiatan gizi pada awal tahun bisa dilakukan bersamaan
dengan kegiatan Perencanaan Timgkat Puskesmas pada awal tahun
anggaran
2. Melaksanakan kegiatan pelatihan gizi tremasuk Pelatihan dan Refreshing
Kader Posyandu berkoordinasi dengan Tenaga Penyuluh Kesehatan
Masyarakat Puskesmas serat Tim Penggerak PKK Kecamatan dan
Kelurahan
3. Penyuluhan gizi masyarakat, dengan sasaran keluarga dan masyarakat di
wilayah kerja dengan materi penyuluhan sesuai segmen sasaran dan
masalah gizi yang ada dengan menggunakan media baik media cetak,
elektronik, tradisional maupun model makanan
18
4. Pelayanan dan penyuluhan gizi Posyandu dengan target Pelaksanan gizi
(Nutrisionis) Puskesmas dalam tiga bulan dapat mengunjungi semua
Posyandu di wilayah kerja. Laporan kegiatan penimbangan Balita di
Posyandu (F1 Gizi) tidak harus dikumpulkan pada hari buka Posyandu,
tetapi dapat dikumpulkan pada waktu pertemuan Kader Posyandu bulanan
di Puskesmas. Pelaksana gizi (Nutrisionis) Puskesmas diharap dapat
berkoordinasi dan memotivasi Kepala Puskesmas dan staf Puskesmas
lainnya untuk mengadakan pertemuan Kader Posyandu rutin setiap bulan
di Puskesmas
5. Penyuluhan pemanfaatan lahan perkarangan terutama untuk
menanggulangi masalah gizi bagi keluarga miskin yang mempunyai Balita
6. Distribusi Kapsul Yodium dengan sasaran Ibu Hamil, Ibu Meneteki
diberikan di Puskesmas setiap tahun sekali bersamaan kegiatan pelayanan
KIA pada Bumil K1 dan kunjungan Ibu Nifas. Distribusi Kapsul Yodium
dengan sasaran Wanita Usia Subur diberikan di Posyandu bersamaan
kegiatan Pemberian Vitamin A pada bulan Agustus. Distribusi Kapsul
Yodium dengansasaran Anak Sekolah diberikan di Sekolah Dasar
bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran baru
7. Monitoring garam beryodium di rumah tangga dan pasar dilakukan di
Sekolah Dasar bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran baru
8. Pemberian Tablet Besi (Fe) dengan sasaran Ibu Hamil, Ibu Meneteki
diberikan di Puskesmas bersamaan kegiatan pelayanan KIA pada
kunjungan Bumil ke Puskesmas dan kunungan Ibu Nifas. Pemberian
Tablet Besi (Fe) dengan sasaran Calon Pengantin diberikan di Puskesmas
bersamaan kegiatan Imunisasi TT Calon Pengantin, Pemberian Tablet Besi
(Fe) dengan sasaran Wanita usia Subur diberikan di Posyandu dan Sekolah
Menengah atas pada waktu kegiatan UKS
9. Pemberian Sirop Besi kepada Balita terutama Balita Gizi Buruk diberikan
di Puskesmas atau Posyandu bersamaan kegiatan PMT pemulihan
10. Pemberian obat cacing pada Anak Sekolah Dasar setiap tahun sekali
diberikan Sekolah Dasar bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran
baru
19
11. Pelacakan balita gizi buruk dan pelacakan bumil KEK dapat dilakukan
dengan bantuan kader posyandu yang sudah diberi pelatihan.
12. Pemberian PMT baik PMT pemulihan maupun penyuluhan dapat
dilakukan dengan bantuan kader posyandu yang sudah diberi pelatihan.
13. Kunjungan rumah dilakukan pada balita gizi buruk yang tidak datang ke
posyandu maupun puskesmas untuk memantau perkembangan status gizi
dan PMT yang telah diberikan dapat dilakukan dengan bantuan kader
posyandu yang sudah diberi pelatihan
14. Pemberian kapsul vitamin A kepada bayi,anak balita diberikan di
Posyandu dan TK dapat dilakukan dengan bantuan kader posyandu yang
sudah diberi pelatihan.Pemberian kapsul vitamin A kepada ibu nifas
diberikan di Puskesmas bersamaan kegiatan pelayanan KIA pada
kunjungan ibu nifas.
15. Melaksanakan penyuluhan gizi di sekolah termasuk pembinaan Kantin U
saha Kesehatan Sekolah secara terpadu dengan kegiatan UKS di sekolah di
berikan di sekolah bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran baru.
16. Melaksanakan bimbingan teknis dalam kegiatan gizi di sekolah
dilaksanakan bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran baru.
17. Pemantauan status gizi (PSG) balita di posyandu dilaksanakan di
posyandu dan TK,dapat dilakukan dengan bantuan kader posyandu yang
sudah di beri pelatihan.
18. Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah (TBABS) dilaksanakan di
sekolah dasar,dapat dilakukan dengan bantuan Kader Posyandu yang
sudah di beri pelatihan
19. Pemantauan Tinggi Bdan Anak Baru Sekolah (TBABS) dilaksanakan di
sekolah dasar,dapat dilakukan dengan bantuan guru UKS yang sudah di
beri pelatihan bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran baru.
20. Melaksanakan koorrdinasi kegiatan gizi,melaksanakan pemantauan dan
penilaian serta melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan dilakukan
bersamaan dengan kegiatan Mini Lokakarya Bulanan Puskesmas.
21. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan berupa pembuatan dan
pengiriman laporan bulanan program gizi (FIII Gizi) ke Dinas Kesehatan
20
kota Malang paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya serta laporan
insidentil yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan perbaikan gizi
B. NUTRITIONAL ASSESSMENT
I. Latar Belakang MasalahPasien sangat memerlukan penyuluhan tentang makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk mendukung keberhasilan diet dan
kesembuhan penyakit terutama bagi pasien yang sedang menjalani rawat jalan.
Oleh karena itu, pojok gizi sangat bermanfaat jika diselenggarakan setiap hari
kerja puskesmas. Pojok gizi dapat mendukung proses kesembuhan pasien
melalui makanan yang sehat dan bergizi selain dari obat. Untuk lebih jelasnya,
bisa dilihat data assesment gizi dari 10 pasien yang diambil sebagai sampel.
II. Tujuana. Tujuan Umum
Melakukan assessment Gizi pasien rawat jalan.
b. Tujuan Khusus:
1. Mahasiswa mengetahui data subyektif dan obyektif pasien
2. Mahasiswa mengetahui data dasar
3. Mahasiswa mengetahui status gizi pasien
4. Mahasiswa mengetahui keadaan sosial ekonomi pasien
III. Aktivity
a. Pokok: Mengetahui penyakit pasien, riwayat gizi pasien dan diagnosa
pasien
b. Tambahan: Wawancara dengan pasien untuk menggali data dasar
IV. Materi
Hipertensi, Asam urat, Diabetes melitus, Diare, Gizi Ibu menyusui, dll.
V. Asumsi Perencanaan
a. Positif :
Ada dukungan seluruh unit kerja yang terkait seperti perawat, ahli
gizi, bidan, apoteker.
Pasien bersikap terbuka, jujur dan bisa diajak kerjasama sehingga
data yang digali lancar dan valid
b. Negatif :
Tidak ada dukungan dari unit kerja yang terkait
21
Pasien tertutup dan susah untuk diajak komunikasi
VI. Strategi Pendekatan
Pendekatan individu
VII. Tempat dan Waktu
Tempat : Posyandu, Pojok Gizi Puskesmas Karangploso
Waktu : 25 Maret – 04 April 2013
VIII. Sasaran
Pasien Rawat Jalan Puskesmas Karangploso
IX. Metode Pelaksanaan
Wawancara
X. Sarana
Alat yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah : kertas, bolpoint, leaflet.
XI. Evaluasi
1. Kegiatan dinyatakan berhasil jika diagnosa pasien bisa ditentukan
2. Kegiatan dinyatakan tidak berhasil jika diagnosa pasien tidak bisa
ditentukan.
22
NUTRITIONAL ASSESSMENTNama : Marieta Mutiara SemeruNIM : 1003000021Puskesmas : UPTD Puskesmas Karangploso
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan Monitoring & Evaluasi1 An. Tariqul Izzi
Jenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : PendemPekerjaan : -Usia : 18 bulanBB : 8,9 kgTB : 76 cmBBI : 10 kgPemeriksaan Lab : Pemeriksaan Fisik Klinis :
- Gatal Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : Alergi ayam dan telurRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : minum ASI dan MP-ASILain-lain : -
Status Gizi : IMT : -
Diagnosa Medis : AlergiDiagnosa Gizi : Px kurang nafsu makan dan lebih sering ngemil
Gatal-gatal didaerah kaki - Diharapkan pasien mematuhi diet yang telah diberikan
- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk satu hari:
Kalori = RDA x BBI = 120 x 10 = 1200
P = 15% x 1200 Kkal = 180 Kkal/4 = 45 g
L = 25% x 1200 Kkal = 300 Kkal/9 = 33,4 g
Kh = 60% x 1200 kalori = 720 Kkal/4 = 180 g
23
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan Monitoring & Evaluasi2 Nama : M.Hanif
ArdiansyahJenis Kelamin : PAlamat : KagrenganPekerjaan : -Usia : 12 bulanBB : 6,2 kgTB : 70 kgBBI : 10 kgPemeriksaan Lab : -Pemeriksaan Fisik Klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : BGM Sekarang : Px mempunyai berat badan kurang dari idealRiwayat Nutrisi : Dahulu : - Sekarang : Nafsu makan pasien cukup baik. Makan 3x/hari Tahu tempe merupakan menu wajib setiap hari.
Lain-lain : -
Status Gizi : Gizi Buruk, Alergi
Diagnosa medis : BGMDiagnosa Gizi :Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi ditandai dengan kurang bervariasinya makanan
- menghindari makanan penyebab alergi dan meningktakan variasi makanan Memberi porsi makan kecil namun sering- Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :
Kalori = RDA x BBI = 120 x 10 = 1200
P = 15% x 1200 Kkal = 180 Kkal/4 = 45 g
L = 25% x 1200 Kkal = 300 Kkal/9 = 33,4 g
Kh = 60% x 1200 kalori = 720 Kkal/4 = 180 g
24
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan Monitoring & Evaluasi3 Nama : Nauval Surya
DewantaraJenis Kelamin : LUmur : 34 bulanAlamat : NgijoPekerjaan : -BB : 15 kgTB : - cmDBW : 21 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis :-Riwayat Penyakit : Dahulu : Diare Sekarang : -Riwayat Gizi : Dahulu : Sekarang : nafsu makan menurun
Lain – lain :
IMT : 26,9 (Kelebihan tingkat ringan)
Diagnosa medis :ISPADiagnosa Gizi : Nafsu makan menurun
Pasien mengalami panas, demam, batuk dan pilek
- Tetap memberikan cairan yang cukup untuk mengindari dehidrasi
- Kebutuhan Energi dan Zat Gizi pasien untuk satu hari, yaitu :
Kalori = RDA x BBI = 100 x 21 = 2100
P = 15% x 2100 Kkal = 315 Kkal/4 = 78,75 g
L = 25% x 2100 Kkal = 525 Kkal/9 = 58,4 g
Kh = 60% x 2100 kalori = 1260 Kkal/4 = 315 g
25
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan Monitoring & Evaluasi4 Nama : Tn. Suhardi
Jenis Kelamin : LUmur : 69 tahunAlamat : -Pekerjaan : -BB : 75 kgTB : 165 cmBBI : 58,5 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : px memiliki tekanan darah tinggi dan gula darah yang tinggiRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : px patuh akan diet yang telah diberikan Lain – lain : -
IMT : 27,5 (Overweight )
Diagnosa medis : HipertensiDiagnosa Gizi :
Pasien rutin ke puskesmas untuk mengecek tekanan darah
- meningkatkan asupan makanan yang mempu menurunkan tekanan darah
- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk satu hari :
BEE = 66 + ( 13,5 x 75 ) + (5 x 165) – (6,8 x 69 )= 1374,3 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1374,3 x 1,3 x 1 Kkal = 1786,2 Kkal
P = 15% x 1786,2 Kkal = 267,93 Kkal/4 = 66,9 g
L = 25% x 1786,2 Kkal = 446,5 Kkal/9 = 49,6 g
Kh = 60% x 1786,2 Kkal = 1071,72 Kkal/4 = 267,93 g
26
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan Monitoring & Evaluasi5 Nama : Ny. Sripah
Jenis Kelamin : PUmur : 52 tahunAlamat : -Pekerjaan : ibu rumah tanggaBB : 50,2 kgTB : 143,7 cmBBI : 40 kgPemeriksaan lab: Kolesterol : 227GDS : 104UA : highPemeriksaan Fisik klinis : TD : 180 / 100 mmHgT : 36,5Nadi : 76x/menitRiwayat Penyakit : Dahulu : asam urat Sekarang :CVARiwayat Gizi : Dahulu : -
Sekarang : Px makan sesuai dengan diet. Px juga menghindari makanan penyebab asam urat karean
IMT : 24,3( Normal )
Diagnosa medis : CVADiagnosa gizi : Status gizi pasien baik. Pasien patuh terhadap diet yang diberikan dokter dan ahli gizi.
Pasien merupakan pasien rawat inap di Puskesmas Karangploso
- Pasien sudah patuh diet yang diberikan. Diharapkan pasien tetap patuh terhadap diet tersebut.
- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk sehari :
BEE = 665 + (9,6 x 50,2 ) + (1,7 x 144) – (4,7 x 52 )= 1137,3 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1194,2 Kkal
P = 15% x 1194,2 Kkal = 179,13 Kkal/4 = 44,8 g
L = 25% x 1194,2 Kkal = 298,55 Kkal/9 = 33,2 g
Kh = 60% x 1194,2 Kkal = 716,52 Kkal/4 = 129,1 g
27
px mempunyai riwayat asam urat.
Lain – lain : px seorang ibu rumah tangga.
6 Nama : Ny. SriamahJenis Kelamin : PUmur : 57 tahunAlamat : -Pekerjaan : IRT BB : 44,1 kgTB : 155 cmBBI : 49,5 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : batuk berdarah, TBRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : px menyukai gorenganLain – lain : -
IMT : 23,8 (normal) Diagnosa medis : TBDiareDiagnosa Gizi : -
Pasien mengalami batuk dengan bercak-bercak darah
- Duharapkan pasien mematuhui diet yang diberikan - Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :
BEE = 665 + (9,6 x 44,1 ) + (1,7 x 155) – (4,7 x 57 )= 1074 Kkal
TEE = BEE x FA x FSTEE = 1675,3 Kkal
P = 15% x 1675,3 Kkal = 231,3 Kkal/4 = 62,8 g
L = 25% x 1675,3 Kkal = 419 Kkal/9 = 46,5 g
Kh = 60% x 1675,3 Kkal = 1005,18 Kkal/4 = 251,3 g
28
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Monitoring & Evaluasi
7 Nama : Ny. NgatiniJenis Kelamin : pUmur : 53 tahunAlamat : NgijoPekerjaan : -BB : 68,8 kgTB : 148 cmBBI : 45,9 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : TD : 170/110 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : HipertensiRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : konsumsi sedikit dibatasi, takut tekanan darah naik.Lain – lain : Aktivitas tinggi sebagai guru tari dan guru les.
IMT : 31,4 (Kelebihan berat
badan tingkat berat
Diagnosa medis : Hipertensi
Diagnosa gizi :Px kelebihan asupan
lemak.
Pasien mengeluh pusing karena naiknya tekana darah.
- Diharapkan pasien mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makan sayuran yang bersantan
- Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :
BEE = 665 + (9,6 x 68,8 ) + (1,7 x 148) – (4,7 x 53 )= 1328 Kkal
TEE = BEE x FA x FSTEE = 1726,4 Kkal
P = 15% x 1726,4 Kkal = 259 Kkal/4 = 64,7 g
L = 25% x 1726,4 Kkal = 431,6 Kkal/9 = 48 g
Kh = 60% x 1726,4 Kkal = 1035,84 Kkal/4 = 258 g
29
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Monitoring & Evaluasi
8 Nama : B. AriyonoJenis Kelamin : LUmur : 72 tahunAlamat : PendemPekerjaan : -BB : 70 kgTB : 173 cmBBI : 64,2 kgPemeriksaan lab. : Kolesterol : 341Pemeriksaan Fisik
Klinis : TD 130 / 60 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : CVA 2
tahunRiwayat Gizi : Dahulu : px
menyukai gorengan dan makanan manis
Sekarang : Pasien belum bisa menjaga pola makannya. Belum mampu menghindari gorengan
Lain-lain : -
IMT : 23,4 (Normal)
Diagnosa Medis :CVADiagnosa Gizi :Kelebihan intake kolesterol
Pasien kesulitan bergerak, namun masih bisa berjalan namun tertatih-tatih
- Diharapkan pasien mau dan mampu mengurangi / menghindari makanan sumber kolesterol- Pasein diharapkan memperbaiki kebiasaan makannya yang kurang baik.- Kebutuhan energi dan zat gizi :
BEE = 66 + ( 13,5 x 70 ) + (5 x 173) – (6,8 x 72 )= 1386,4 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1386,4 x 1,3 x 1 Kkal = 1802,32 KkalP = 15% x 1802,32 Kkal = 270,4 Kkal/4 = 67,5 gL = 25% x 1802,32 Kkal = 450,58 Kkal/9 = 50 gKh = 60% x 1802,32 Kkal = 1081,4 Kkal/4 = 270 g
30
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Monitoring & Evaluasi
9 Nama : Ny. WardahJenis Kelamin : PUmur : 37 tahunAlamat : DonowarihPekerjaan : -BB : 59,9 kgTB : 156 cmBBI : 50,4Pemeriksaan lab. : -Fisik / klinis :TD : 160 / 110Riwayat klinik : -Riwayat gizi :Menyukai makanan gurih , roti dan kue kering
IMT : 24,6 (Normal)
Diagnosa Medis :Hipertensi + MaagDiagnosa Gizi :Pasien mengonsumsi makanan asin dan gurih untuk memancing nafsu makan, namun pasien memiliki hipertensi
Pasien mengeluh mual dan muntah serta perut kembung
- Bertujuan untuk membantu pasien meningkatakn nafsu makan
- Kebutuhan energi dan zat gizi :
BEE = 665 + (9,6 x 59,9 ) + (1,7 x 156) – (4,7 x 37 )= 1331,4 Kkal
TEE = BEE x FA x FSTEE = 1730,7 Kkal
P = 15% x 1730,7 Kkal = 259,6 Kkal/4 = 64,9 g
L = 25% x 1730,7 Kkal = 432,6,6 Kkal/9 = 48 g
Kh = 60% x 1730,7 Kkal = 1038,4 Kkal/4 = 260 g
31
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Monitoring & Evaluasi
10 Nama : Ny. LilisJenis Kelamin : PUmur : 45 tahunAlamat : GirimoyoPekerjaan : -BB : 65 kgTB : 155 cmBBI : 49,5Pemeriksaan lab. : -Pemeriksaan Fisik Klinis : TD 170 / 100 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : Hipertensi. Asam uratRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : Pasien sudah mematuhi anjuran makan yang sesuai dengan kondisi pasienLain-lain : -
IMT : 27 (Overweight)
Diagnosa Medis :Hipertensi + Asam uratDiagnosa Gizi :Pasien sudah mengkonsumsi makanan tinggi kalium untuk menurunkan tekanan darah tinggi
Pasien mengeluh pusing, sulit tidur dan leher kaku
- Bertujuan untuk membantu pasien menurunkan darah tinggi
- Kebutuhan energi dan zat gizi :
BEE = 665 + (9,6 x 65 ) + (1,7 x 155) – (4,7 x 45 )= 1341 Kkal
TEE = BEE x FA x FSTEE = 1743,3 Kkal
P = 15% x 1743,3 Kkal = 251,5 Kkal/4 = 65 g
L = 25% x 1743,3 Kkal = 435,8 Kkal/9 = 48,4 g
Kh = 60% x 1743,3 Kkal = 1045,98 Kkal/4 = 261,5 g
32
C. KONSULTASI GIZI
I. Latar Belakang Masalah
Kegiatan konsultasi gizi terdiri atas empat tahap, yaitu anamnese,
diagnosa gizi, advise diet, evaluasi. Pencatatan tentang status gizi pasien
dilakukan sebelum memberikan konsultasi gizi yang berasal dari pengukuran
berat badan dan tinggi badan pasien. Kemudian melakukan anamnese kepada
pasien sehingga didapatkan data mengenai kebiasaan atau pola makan pasien,
diketahui pula keluhan–keluhan yang dialami pasien. Jika terdapat hasil
laboratorium yang mendukung terhadap penyakit yang diderita pasien dapat
dicatat pula sebagai bahan untuk menentukan diet apa yang tepat diberikan
kepada pasien. Evaluasi dilakukan pada tahap akhir konsultasi untuk
mengetahui tingkat pemahaman pasien tentang advise diet yang telah
diberikan. Selama melakukan konsultasi pasien dibimbing untuk mengubah
pola makan dan kebiasaan hidup agar bisa mendukung proses penyembuhan
pasien.
Keluhan-keluhan yang banyak dialami oleh pasien anak-anak adalah
susah makan atau nafsu makan menurun setelah mengalami sakit. Penyuluhan
tentang makanan yang sehat dan beragam serta pedoman umum gizi seimbang
dirasakan sangat berguna untuk membantu mereka dalam mengatasi keluhan
yang dialami. Pasien dengan penyakit degeneratif seperti Hipertensi, Diabetes
Melitus, gout (asam urat) juga memerlukan penyuluhan tentang makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk mendukung keberhasilan diet dan
kesembuhan penyakit terutama bagi pasien yang sedang menjalani rawat jalan.
Oleh karena itu, pojok gizi sangat bermanfaat jika diadakan setiap hari kerja
puskesmas. Pojok gizi dapat mendukung proses kesembuhan pasien melalui
makanan yang sehat dan bergizi selain dari obat. Untuk lebih jelasnya, bisa
dilihat data konsultasi gizi dari 10 pasien.
33
II. Tujuan
Tujuan Umum: Melakukan konsultasi Gizi pasien rawat jalan.
Tujuan Khusus:
1. Mahasiswa mengetahui data subyektif dan obyektif pasien
2. Mahasiswa mengetahui data dasar
3. Mahasiswa mengetahui status gizi pasien
4. Mahasiswa mengetahui keadaan sosial ekonomi pasien
5. Mahasiswa mampu memberikan konsultasi gizi dengan baik
III. Aktivity
a. Pokok: Mengetahui penyakit pasien, riwayat gizi pasien dan diagnosa
pasien
b. Tambahan: Wawancara dengan pasien untuk menggali data dasar
IV. Materi
Hipertensi, Asam urat, Pemberian Makanan untuk Bayi yang Sehat.
V. Asumsi Perencanaan
a. Positif :
Ada dukungan seluruh unit kerja yang terkait seperti perawat, ahli
gizi, bidan, apoteker.
Pasien bersikap terbuka, jujur dan bisa diajak kerjasama sehingga
data yang digali lancar dan valid.
b. Negatif :
Tidak ada dukungan dari unit kerja yang terkait
Pasien tertutup dan susah untuk diajak komunikasi
VI. Strategi Pendekatan
Pendekatan individu
VII. Tempat dan Waktu
Tempat : Balai Pengobatan (BP), Pojok Gizi Puskesmas
Karangploso
Waktu : 1-13 Maret 2010
VIII. Sasaran
Pasien Rawat Jalan Puskesmas Karangploso
IX. Metode Pelaksanaan
34
Wawancara
X. Sarana
Alat yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah : kertas, bolpoint, leaflet.
XI. Evaluasi
1. Kegiatan dinyatakan berhasil jika diagnosa pasien bisa ditentukan,
jenis diet pasien bisa ditentukan.
2. Kegiatan dinyatakan tidak berhasil jika diagnosa pasien dan jenis diet
pasien tidak bisa ditentukan.
35
KonsultasiNama : Marieta Mutiara SemeruNIM : 1003000021Puskesmas : UPTD Puskesmas Karangploso
No Data Pasien Status Gizi
Diagnosa Indikasi Kunjungan
Advise Diet Monitoring & Evaluasi
1 An. Tariqul IzziJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : PendemPekerjaan : -Usia : 18 bulanBB : 8,9 kgTB : 76 cmBBI : 10 kgPemeriksaan Lab : Pemeriksaan Fisik Klinis :
- Gatal Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : Alergi ayam dan telurRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : minum ASI dan MP-ASILain-lain : -
Status Gizi : IMT : -
Diagnosa Medis : AlergiDiagnosa Gizi : Px kurang nafsu makan dan lebih sering ngemil
Gatal-gatal didaerah kaki
Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk :1. Pertumbuh anak
sesuai dengan usianya.
2. Meningkatkan nafsu makan pasien.
3. Meningkatkan BB anak
4. Mempertahankan status Gizi
5. Menghindari makanan penyebab alergi
- Diharapkan pasien mematuhi diet yang telah diberikan
- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk satu hari:
Kalori = RDA x BBI = 120 x 10 = 1200
P = 15% x 1200 Kkal = 180 Kkal/4 = 45 g
L = 25% x 1200 Kkal = 300 Kkal/9 = 33,4 g
Kh = 60% x 1200 kalori = 720 Kkal/4 = 180 g
36
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Advise Diet Monitoring & Evaluasi
2 Nama : M.Hanif ArdiansyahJenis Kelamin : PAlamat : KagrenganPekerjaan : -Usia : 12 bulanBB : 6,2 kgTB : 70 kgBBI : 10 kgPemeriksaan Lab : -Pemeriksaan Fisik Klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : BGM Sekarang : Px mempunyai berat badan kurang dari idealRiwayat Nutrisi : Dahulu : - Sekarang : Nafsu makan pasien cukup baik. Makan 3x/hari Tahu tempe merupakan menu wajib setiap hari.
Lain-lain : -
Status Gizi : Gizi Buruk, Alergi
Diagnosa medis : BGMDiagnosa Gizi :Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi ditandai dengan kurang bervariasinya makanan
Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Pertumbuh anak
sesuai dengan usianya.
2. Meningkatkan nafsu makan pasien.
3. Meningkatkan BB anak
4. Mempertahankan status Gizi
5. Menghindari makanan penyebab alergi
- menghindari makanan penyebab alergi dan meningktakan variasi makanan Memberi porsi makan kecil namun sering- Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :
Kalori = RDA x BBI = 120 x 10 = 1200
P = 15% x 1200 Kkal = 180 Kkal/4 = 45 g
L = 25% x 1200 Kkal = 300 Kkal/9 = 33,4 g
Kh = 60% x 1200 kalori = 720 Kkal/4 = 180 g
37
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Advise Diet Monitoring & Evaluasi
3 Nama : Nauval Surya DewantaraJenis Kelamin : LUmur : 34 bulanAlamat : NgijoPekerjaan : -BB : 15 kgTB : - cmDBW : 21 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis :-Riwayat Penyakit : Dahulu : Diare Sekarang : -Riwayat Gizi : Dahulu : Sekarang : nafsu makan menurun
Lain – lain :
IMT : 26,9 (Kelebihan tingkat ringan)
Diagnosa medis :ISPADiagnosa Gizi : Nafsu makan menurun
Pasien mengalami panas, demam, batuk dan pilek
Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Pertumbuh anak
sesuai dengan usianya.
2. Meningkatkan nafsu makan pasien.
3. Meningkatkan BB anak
4. Mempertahankan status Gizi
5. Memberikan makanan dengan porsi kecil namun sering
Prinsip Diet :1. TETP2. Tinggi cairan
- Tetap memberikan cairan yang cukup untuk mengindari dehidrasi
- Kebutuhan Energi dan Zat Gizi pasien untuk satu hari, yaitu :
Kalori = RDA x BBI = 100 x 21 = 2100
P = 15% x 2100 Kkal = 315 Kkal/4 = 78,75 g
L = 25% x 2100 Kkal = 525 Kkal/9 = 58,4 g
Kh = 60% x 2100 kalori = 1260 Kkal/4 = 315 g
38
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Advise Diet Monitoring & Evaluasi
4 Nama : Tn. SuhardiJenis Kelamin : LUmur : 69 tahunAlamat : -Pekerjaan : -BB : 75 kgTB : 165 cmBBI : 58,5 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : px memiliki tekanan darah tinggi dan gula darah yang tinggiRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : px patuh akan diet yang telah diberikan Lain – lain : -
IMT : 27,5 (Overweight )
Diagnosa medis : HipertensiDiagnosa Gizi :
Pasien rutin ke puskesmas untuk mengecek tekanan darah
Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk
1. Menurunkan BB pasien
2. Mempertahankan status Gizi
3. Memberikan makanan dengan porsi kecil namun sering
Prinsip Diet :1. Rendah garam2. Tinggi serat
- meningkatkan asupan makanan yang mempu menurunkan tekanan darah
- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk satu hari :
BEE = 66 + ( 13,5 x 75 ) + (5 x 165) – (6,8 x 69 )= 1374,3 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1374,3 x 1,3 x 1 Kkal = 1786,2 Kkal
P = 15% x 1786,2 Kkal = 267,93 Kkal/4 = 66,9 g
L = 25% x 1786,2 Kkal = 446,5 Kkal/9 = 49,6 g
Kh = 60% x 1786,2 Kkal = 1071,72 Kkal/4 = 267,93 g
39
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Advise Diet Monitoring & Evaluasi
5 Nama : Ny. SripahJenis Kelamin : PUmur : 52 tahunAlamat : -Pekerjaan : ibu rumah tanggaBB : 50,2 kgTB : 143,7 cmBBI : 40 kgPemeriksaan lab: Kolesterol : 227GDS : 104UA : highPemeriksaan Fisik klinis : TD : 180 / 100 mmHgT : 36,5Nadi : 76x/menitRiwayat Penyakit : Dahulu : asam urat Sekarang :CVARiwayat Gizi : Dahulu : -
Sekarang : Px makan sesuai dengan diet. Px juga menghindari makanan
IMT : 24,3( Normal )
Diagnosa medis : CVADiagnosa gizi : Status gizi pasien baik. Pasien patuh terhadap diet yang diberikan dokter dan ahli gizi.
Pasien merupakan pasien rawat inap di Puskesmas Karangploso
Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk
1. Mempertahankan berat badan pasien
2. Mempertahankan status Gizi
3. Memberikan makanansesuai diet
Prinsip Diet :1. Rendah purin2. Tinggi serat3. Rendah garam
- Pasien sudah patuh diet yang diberikan. Diharapkan pasien tetap patuh terhadap diet tersebut.
- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk sehari :
BEE = 665 + (9,6 x 50,2 ) + (1,7 x 144) – (4,7 x 52 )= 1137,3 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1194,2 Kkal
P = 15% x 1194,2 Kkal = 179,13 Kkal/4 = 44,8 g
L = 25% x 1194,2 Kkal = 298,55 Kkal/9 = 33,2 g
Kh = 60% x 1194,2 Kkal = 716,52 Kkal/4 = 129,1 g
40
penyebab asam urat karean px mempunyai riwayat asam urat.
Lain – lain : px seorang ibu rumah tangga.
6 Nama : Ny. SriamahJenis Kelamin : PUmur : 57 tahunAlamat : -Pekerjaan : IRT BB : 44,1 kgTB : 155 cmBBI : 49,5 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : batuk berdarah, TBRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : px menyukai gorenganLain – lain : -
IMT : 23,8 (normal)
Diagnosa medis : TBDiareDiagnosa Gizi : -
Pasien mengalami batuk dengan bercak-bercak darah
Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Mempertahankan
berat badan pasien2. Mempertahankan
status Gizi3. Memberikan
makanansesuai kondisi pasien
Prinsip Diet :1. Tinggi serat2. Tinggi cairan
- Duharapkan pasien mematuhui diet yang diberikan - Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :
BEE = 665 + (9,6 x 44,1 ) + (1,7 x 155) – (4,7 x 57 )= 1074 Kkal
TEE = BEE x FA x FSTEE = 1675,3 Kkal
P = 15% x 1675,3 Kkal = 231,3 Kkal/4 = 62,8 g
L = 25% x 1675,3 Kkal = 419 Kkal/9 = 46,5 g
Kh = 60% x 1675,3 Kkal = 1005,18 Kkal/4 = 251,3 g
41
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Advise Gizi Monitoring & Evaluasi
7 Nama : Ny. NgatiniJenis Kelamin : pUmur : 53 tahunAlamat : NgijoPekerjaan : -BB : 68,8 kgTB : 148 cmBBI : 45,9 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : TD : 170/110 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : HipertensiRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : konsumsi sedikit dibatasi, takut tekanan darah naik.Lain – lain : Aktivitas tinggi sebagai guru tari dan guru les.
IMT : 31,4 (Kelebihan berat badan tingkat berat
Diagnosa medis : Hipertensi
Diagnosa gizi :Px kelebihan
asupan lemak.
Pasien mengeluh pusing karena naiknya tekana darah.
Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk
1. Mencapai berat badan ideal berat badan pasien
2. Mencapai status Gizi baik
3. Memberikan makanansesuai kondisi pasien
Prinsip Diet :1. Tinggi serat2. Tinggi cairan3. Rendah lemak4. Rendah garam
- Diharapkan pasien mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makan sayuran yang bersantan
- Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :
BEE = 665 + (9,6 x 68,8 ) + (1,7 x 148) – (4,7 x 53 )= 1328 Kkal
TEE = BEE x FA x FSTEE = 1726,4 Kkal
P = 15% x 1726,4 Kkal = 259 Kkal/4 = 64,7 g
L = 25% x 1726,4 Kkal = 431,6 Kkal/9 = 48 g
Kh = 60% x 1726,4 Kkal = 1035,84 Kkal/4 = 258 g
42
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Advise Diet Monitoring & Evaluasi
8 Nama : B. AriyonoJenis Kelamin : LUmur : 72 tahunAlamat : PendemPekerjaan : -BB : 70 kgTB : 173 cmBBI : 64,2 kgPemeriksaan lab. : Kolesterol : 341Pemeriksaan Fisik
Klinis : TD 130 / 60 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : CVA 2
tahunRiwayat Gizi : Dahulu : px
menyukai gorengan dan makanan manis
Sekarang : Pasien belum bisa menjaga pola makannya. Belum mampu menghindari gorengan
Lain-lain : -
IMT : 23,4 (Normal)
Diagnosa Medis :CVADiagnosa Gizi :Kelebihan intake kolesterol
Pasien kesulitan bergerak, namun masih bisa berjalan namun tertatih-tatih
Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Mempertahankan
berat badan2. Mempertahankan
status gizi3. Mengatur pola
makan4. Menghindari
makanana pantangan
Prinsip Diet :1. Tinggi serat2. Tinggi cairan3. Rendah lemak4. Rendah garam
- Diharapkan pasien mau dan mampu mengurangi / menghindari makanan sumber kolesterol- Pasein diharapkan memperbaiki kebiasaan makannya yang kurang baik.- Kebutuhan energi dan zat gizi :
BEE = 66 + ( 13,5 x 70 ) + (5 x 173) – (6,8 x 72 )= 1386,4 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1386,4 x 1,3 x 1 Kkal = 1802,32 KkalP = 15% x 1802,32 Kkal = 270,4 Kkal/4 = 67,5 gL = 25% x 1802,32 Kkal = 450,58 Kkal/9 = 50 gKh = 60% x 1802,32 Kkal = 1081,4 Kkal/4 = 270 g
43
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Advise Diet Monitoring & Evaluasi
9 Nama : Ny. WardahJenis Kelamin : PUmur : 37 tahunAlamat : DonowarihPekerjaan : -BB : 59,9 kgTB : 156 cmBBI : 50,4Pemeriksaan lab. : -Fisik / klinis :TD : 160 / 110Riwayat klinik : -Riwayat gizi :Menyukai makanan gurih , roti dan kue kering
IMT : 24,6 (Normal)
Diagnosa Medis :Hipertensi + MaagDiagnosa Gizi :Pasien mengonsumsi makanan asin dan gurih untuk memancing nafsu makan, namun pasien memiliki hipertensi
Pasien mengeluh mual dan muntah serta perut kembung
Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Menjaga berat
badan ideal2. Mempertahankan
status gizi 3. Memberikan
makanansesuai kondisi pasien
Prinsip Diet :1. Tinggi serat2. Tinggi cairan3. Rendah lemak4. Rendah garam
- Bertujuan untuk membantu pasien meningkatakn nafsu makan
- Kebutuhan energi dan zat gizi :
BEE = 665 + (9,6 x 59,9 ) + (1,7 x 156) – (4,7 x 37 )= 1331,4 Kkal
TEE = BEE x FA x FSTEE = 1730,7 Kkal
P = 15% x 1730,7 Kkal = 259,6 Kkal/4 = 64,9 g
L = 25% x 1730,7 Kkal = 432,6,6 Kkal/9 = 48 g
Kh = 60% x 1730,7 Kkal = 1038,4 Kkal/4 = 260 g
44
No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan
Advise Diet Monitoring & Evaluasi
10 Nama : Ny. LilisJenis Kelamin : PUmur : 45 tahunAlamat : GirimoyoPekerjaan : -BB : 65 kgTB : 155 cmBBI : 49,5Pemeriksaan lab. : -Pemeriksaan Fisik Klinis : TD 170 / 100 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : Hipertensi. Asam uratRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : Pasien sudah mematuhi anjuran makan yang sesuai dengan kondisi pasienLain-lain : -
IMT : 27 (Overweight)
Diagnosa Medis :Hipertensi + Asam uratDiagnosa Gizi :Pasien sudah mengkonsumsi makanan tinggi kalium untuk menurunkan tekanan darah tinggi
Pasien mengeluh pusing, sulit tidur dan leher kaku
Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Mencapai berat
badan ideal2. Mencapai status gizi
baik 3. Memberikan
makanansesuai kondisi pasien
Prinsip Diet :1. Tinggi serat2. Rendah purin3. Rendah lemak4. Rendah garam
- Bertujuan untuk membantu pasien menurunkan darah tinggi
- Kebutuhan energi dan zat gizi :
BEE = 665 + (9,6 x 65 ) + (1,7 x 155) – (4,7 x 45 )= 1341 Kkal
TEE = BEE x FA x FSTEE = 1743,3 Kkal
P = 15% x 1743,3 Kkal = 251,5 Kkal/4 = 65 g
L = 25% x 1743,3 Kkal = 435,8 Kkal/9 = 48,4 g
Kh = 60% x 1743,3 Kkal = 1045,98 Kkal/4 = 261,5 g
45
D. HOME VISIT
I. Latar Belakang Masalah
Kegiatan konsultasi gizi terdiri atas empat tahap, yaitu anamnese,
diagnosa gizi, advise diet, evaluasi. Pencatatan tentang status gizi pasien
dilakukan sebelum memberikan konsultasi gizi yang berasal dari pengukuran
berat badan dan tinggi badan pasien. Kemudian melakukan anamnese kepada
pasien sehingga didapatkan data mengenai kebiasaan atau pola makan pasien,
diketahui pula keluhan–keluhan yang dialami pasien. Jika terdapat hasil
laboratoriumoratorium yang mendukung terhadap penyakit yang diderita
pasien dapat dicatat pula sebagai bahan untuk menentukan diet apa yang tepat
diberikan kepada pasien. Evaluasi dilakukan pada tahap akhir konsultasi untuk
mengetahui tingkat pemahaman pasien tentang advise diet yang telah
diberikan. Selama melakukan konsultasi pasien dibimbing untuk mengubah
pola makan dan kebiasaan hidup agar bisa mendukung proses penyembuhan
pasien. Home visit dilakukan selama 3 hari berturut-turut untuk mengetahui
kebiasaan pola makan pasien rawat jalan.
II. Tujuan
Tujuan Umum: Melakukan Home Visit pasien rawat jalan.
Tujuan Khusus:
a.Mahasiswa mengetahui data subyektif dan obyektif pasien
b. Mahasiswa mengetahui data dasar
c.Mahasiswa mengetahui status gizi pasien
d. Mahasiswa mampu memberikan konsultasi gizi dengan baik
e.Mahasiswa mampu membuat Proses Asuhan Gizi Terstandar
III. Aktivity
a. Pokok: Mengetahui penyakit pasien, riwayat gizi pasien, recall pasien
dan diagnosa pasien
b. Tambahan: Wawancara dengan pasien untuk menggali data dasar
46
IV. Materi
ASI dan MP ASI
V. Asumsi Perencanaan
a. Positif :
Ada dukungan seluruh unit kerja yang terkait seperti doketer, bidan
perawat, ahli gizi, analis laboratorium, dan asisten apoteker.
Pasien bersikap terbuka, jujur dan bisa diajak kerjasama sehingga
data yang digali lancar dan valid
b. Negatif :
Tidak ada dukungan dari unit kerja yang terkait
Pasien tertutup dan susah untuk diajak komunikasi
VI. Strategi Pendekatan
Pendekatan individu
VII. Tempat dan Waktu
Tempat : Rumah penduduk di wilayah Puskesmas Karangploso
Waktu : 6 Maret 2010
VIII. Sasaran
Bayi BGM
IX. Metode Pelaksanaan
Wawancara
X. Sarana
Alat yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah : kertas, bolpoint, leaflet.
XI. Evaluasi
a.Kegiatan dinyatakan berhasil jika diagnosa pasien bisa ditentukan dan
jenis diet pasien bisa ditentukan.
b. Kegiatan dinyatakan tidak berhasil jika diagnosa pasien dan
jenis diet pasien tidak bisa ditentukan.
47
a). Data Pasien
Nama : M.Hanif Ardiansyah
Jenis Kelamin : L
Alamat : Kagrengan
Usia : 12 bulan
BB : 6,2 kg
TB : 70 kg
BBI : 10 kg
Riwayat Penyakit :
Dahulu : BGM
Sekarang : Px mempunyai berat badan kurang dari ideal
Riwayat Nutrisi :
Dahulu : -
Sekarang : Nafsu makan pasien cukup baik. Makan 3x/hari
Tahu tempe merupakan menu wajib setiap hari.
Lain-lain : -
emeriksaan Fisik klinis: TD 150/170 mmHg
b). Riwayat Penyakit
Sekarang : Gizi
Dahulu : -
Keluarga : Ibu menderita asma
c). Riwayat Gizi
Sekarang :
Frekuensi makan pasien 3x sehari. Konsumsi paling sering tahu dan tempe..
Dari hasil Recall 24 jam, didapatkan :
Energi : 463,6 kalori/hari (38,6%)
Protein : 16,3 g/hari (36,2%)
Lemak : 14,7 g/hari (44%)
48
Karbohidrat : 67,2 g/hari (37,3%)
Pasien memiliki alergi terhadap protein hewani terutama teur dan ayam,
sehingga ibu pasien membatasi makanan hewani
Dahulu : -
d). Status Gizi :
Z-score : 6,1−8,88,8−7,8
=−2,1
Dari data z-score diatas dapat digolongkan sebagai kurus
e). Diagnosa Medis
BGM
f). Diagnosa Gizi
Rendahnya intake ditunjukkan dengan kurangnya hasil recall :
Energi : 463,6 kalori/hari (38,6%)
Protein : 16,3 g/hari (36,2%)
Lemak : 14,7 g/hari (44%)
Karbohidrat : 67,2 g/hari (37,3%)
Kekeliruan pola makan yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
tentang gizi/makanan sehat ditandai oleh pasien jarang mengonsumsi lauk
hewani
g). Advise Diet
Berdasarkan anamnesa pasien, keluhan pasien dan diagnosa medis, maka
advise diet untuk An. M.Hanif Ardiasyah antara lain :
Pengaturan Makanan :
Susunan hidangan sehari-hari harus seimbang, terdiri dari makanan
pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan serta susu.
Minum air putih dalam jumlah yang lebih banyak ±8 gelas sehari.
Mengurangi lauk hewani penyebab alergi
49
Bahan Makanan Yang Dianjurkan :
Sumber Karbohidrat : beras, ketan, ubi, mi tawar, maizena, hunkwee,
terigu, gula pasir.
Sumber protein : kacang-kacagnan dan hasil olahannya seperti :
kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu,
oncom.
Sumber lemak : minyak goreng, margarine.
Sumber vitamin dan mineral : semua sayuran dan buah-buahan segar.
Minuman seperti teh dan sari buah.
Bahan Makanan yang Dibatasi :
Daging atau ayam atau ikan paling banyak 100 gram sehari
Telur ayam atau telur bebek max. 1 butir sehari.
Susu max. 1 gls/hr.
h). Pelaksanaan Diet
Nama : M.Hanif Ardiansyah
Jenis Kelamin : L
Alamat : Kagrengan
Usia : 12 bulan
BB : 6,2 kg
TB : 70 kg
BBI : 10 kg
Energi :
Kalori = RDA x BBI = 120 x 10 = 1200
P = 15% x 1200 Kkal = 180 Kkal/4 = 45 g
L = 25% x 1200 Kkal = 300 Kkal/9 = 33,4 g
50
Kh = 60% x 1200 kalori = 720 Kkal/4 = 180 g
Kunjungan (2 April 2013)
Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan 2 April 2013, adalah
selain melakukan recall makanan sehari pasien, juga melihat
keadaan pasien serta memberikan konsultasi gizi tentang diet yang
baik, pembagian makanan sehari, bahan makanan yang
diperbolehkan, bahan makanan yang dibatasi, bahan makanan yang
tidak diperbolehkan, cara memasak yang baik. Serta memberikan
contoh menu sehari yang baik untuk pasien dan memberikan
motivasi kepada pasien untuk mematuhi diet.
Hasil kunjungan pada 2 April 2013 adalah, pasien sudah bisa
mengatur pola makannya dan mengerti bahan makanan yang boleh
dikonsumsi, bahan makanan yang dibatasi dan bahan makanan
yang tidak boleh dikonsumsi namun masih belum bisa
menerapkannya dengan benar karena terhalang ekonomi. Adapun
hasil recall 1 x 24 jam :
Energi : 568,5 kalori/hari (47,3%)
Protein : 21 g /hari (47%)
Lemak : 20,9 g/hari (62,5%)
Karbohidrat : 74,8 g/hari (42%)
Hasil recall menunjukkan bahwa kebutuhan energi pasien belum
terpenuhi, namun sudah terdapat kenaikan dibanding recall hari
pertama.
Evaluasi :
Home visit yang dilakukan di rumah pasien disambut baik oleh
pasien dan keluarga pasien. Saat kegiatan konsultasi gizi pasien
sangat antusias mendengarkan dan aktif bertanya. Dari hasil
kegiatan konsultasi dan pemberian motivasi, pasien patuh terhadap
diet yang diberikan. Hal ini ditandai dengan hasil recall untuk
pemenuhan energi dan zat gizi lain sudah mengalami peningkatan.
51
E. DATA BALITA BGT, BGM DAN HASIL SKDN
Pemantauan Status Gizi balita BGM dan BGT dilakukan di Desa
Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Pada tahun 2012,
jumlah bayi dan balita di Desa Ampeldento yaitu 392 anak. Data diperoleh
berdasarkan laporan bulanan yang ada di Puskesmas Karangploso tahun 2012.
Berikut ini adalah Tabel 2 dan Gambar 2 prevalensi Balita BGM dan BGT di
Desa Ampeldento tahun 2012.
Tabel 1. Prevalensi Balita BGM dan BGT di Desa Ampeldento tahun 2012.
Bulan BGM BGTJanuari 0 34Februari 0 30Maret 1 29April 2 28Mei 5 39Juni 2 30Juli 1 31Agustus 1 27September 1 26Oktober 1 31November 1 34Desember 2 24Rata-rata 1,4 30,2
Januari
Febru
ari
Maret
April MeiJuni
Juli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
November
Desember
05
1015202530354045
Distribusi Balita BGM dan BGT di Desa Ampeldento Tahun 2012
BGMBGT
Jum
lah
52
Gambar 1. Distribusi Balita BGM dan BGT di Desa Ampeldento tahun 2012.
Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa di Desa Ampeldento tahun 2012
tidak ada bayi dengan kondisi BGM selama Bulan Januari-Februari, namun
jumlahnya semakin meningkat hingga Bulan Mei yang mencapai 5 balita.
Hingga akhirnya menurun dan stabil hingga Bulan November hinga pada
akhir tahun ditemukan 2 BGM. Kondisi BGT menurun dari awal tahun hingga
bulan April, hingga meningkat drastis pada bulan Mei dan tetap fluktuatif.
Tidak adanya perubahan atau bahkan peningkatan balita BGM dan
BGT ini bisa disebabkan karena orang tua tidak aktif dalam posyandu, adanya
faktor ekonomi, dan banyaknya jumlah anggota keluarga. Penurunan jumlah
balita BGM dan BGT bisa terjadi karena banyak faktor seperti adanya
pemberian PMT, pemberian penyuluhan untuk orang tua tentang makanan
sehat untuk balita dan pola pemberiannya, ketelatenan dari orang tua dalam
merawat anak dan adanya perhatian dari tenaga kesehatan. Sedangkan
peningkatan balita BGM dan BGT bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan
orang tua dalam merawat anak, faktor lingkungan, faktor ekonomi.
53
SKDN
Keberhasilan dari program penimbangan dan kegiatan UPGK dapat
diketahui dengan melakukan analisa-analisa data SKDN. Pemantauan
Pertumbuhan Balita dilakukan di Desa Ampeldento 2012. Untuk mengetahui
tingkat Pencapaian Program Pemantauan Pertumbuhan Balita (SKDN) di Desa
Ampeldento pada bulan Januari-Desember 2012, dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 2. Data SKDN Desa Ampeldento Bulan Januari-Desember 2012
Bulan
S K D N
(0-60 bulan) (0-60 bulan)(0-60
bulan)(0-60
bulan)Januari 392 372 285 233Februari 392 355 336 278Maret 392 355 305 245April 392 355 242 193Mei 392 360 266 206Juni 392 353 260 211Juli 392 353 283 222Agustus 392 365 304 234September 392 365 281 228Oktober 392 365 278 215November 392 367 287 215Desember 392 360 277 226Jumlah 4704 4325 3404 2706Rata-rata 392 360 284 226
54
Januari
Febru
ari
Maret
April MeiJuni
Juli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
November
Desember
0
50
100
150
200
250
300
350
400
S (0-60 bulan)K (0-60 bulan)D (0-60 bulan)N (0-60 bulan)
Gambar 2. SKDN Desa Ampeldento Bulan Januari-Desember 2012
Berdasarkan tabel 3 dan gambar 3, dapat kita lihat bahwa hampir semua
balita yang ada di Desa Ampeldento sudah memiliki KMS. Partisipasi balita
untuk datang ke posyandu mengalami penurunan pada bulan April. Hampir
seluruh balita datang ke posyandu untuk ditimbang dan balita yang naik berat
badannya terdapat peningkatan setiap bulan. Beberapa faktor yang
mempengaruhi peningkatan berat badan bayi dan balita diantaranya adalah pola
asuh ibu, ekonomi, tingkat pengetahuan ibu balita dan lain sebagainya. Sehingga
kegiatan posyandu di Desa Ampeldento dapat dikatakan berhasil.
55
Tingkat Pencapaian Program Penimbangan di Desa Ampeldento Januari-
Desember 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Pencapaian Program Pemantauan Pertumbuhan Balita Desa Ampeldento Bulan Januari-Desember 2012.
BULANPENCAPAIAN
K/S (%) D/S (%) N/D (%) N/S (%)Januari 94,90 72,70 87,27 59,44Februari 90,56 85,71 90,26 70,92Maret 90,56 77,81 89,42 62,50April 90,56 61,73 87,33 49,23Mei 91,84 67,86 84,08 52,55Juni 90,05 66,33 87,55 53,83Juli 90,05 72,19 87,75 56,63Agustus 93,11 77,55 89,66 59,69September 93,11 71,68 89,76 58,16Oktober 93,11 70,92 87,40 54,85November 93,62 73,21 86,35 54,85Desember 91,84 70,66 90,40 57,65
Jumlah 1103,32 868,37 1057,22 690,31Rata-rata 91,94 72,6 88,10 57,53
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 120.00
10.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00
100.00
Pemantauan Status Gizi Balita Desa Ampeldento 2012
K/S (%)D/S (%)N/D (%)N/S (%)
Bulan
Jum
lah
Gambar 3. Pemantauan Status Gizi Balita Desa Ampeldento 2012
Berdasarkan data pada tabel 4 dan gambar 4, diperoleh data tingkat
pencapaian progam dari keseluruhan yang ada di Desa Ampeldento tahun 2012.
Untuk menentukan keberhasilan dari program penimbangan dapat diketahui
56
dengan melakukan analisa-analisa data SKDN dimana memerlukan langkah-
langkah pemantauan yang teratur dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan
dan tingkat keberhasilan program pada setiap bulannya kemudian dibandingkan
antara waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan kegiatan tersebut.
Indikator yang digunakan untuk melihat pencapaian program
penimbangan balita adalah :
a. K/S (Jangkauan Program)
K/S (Jangkauan Program) merupakan perbandingan antara jumlah
balita yang mempunyai KMS dengan jumlah seluruh balita yang ada di Desa
Ampeldento. K/S merupakan indikator mengenai kemampuan program untuk
menjangkau balita yang ada di masing-masing desa. Data K/S dapat
memberikan gambaran tentang jumlah balita yang terpantau pertumbuhan dan
perkembangannya melalui KMS. Adapun hasil K/S di Desa Ampeldento
adalah sebagai berikut :
Januari
Febru
ari
Maret
April MeiJuni
Juli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
November
Desember
84.0086.0088.0090.0092.0094.0096.0098.00
100.00102.00
Grafik K/S Desa Ampeldento Tahun 2012
K/S (%)Target
Jum
lah
Gambar 4. Grafik K/S Desa Ampeldento Tahun 2012
Gambar 4 menunjukkan bahwa tingkat ketercakupan program untuk
menjangkau balita yang ada di Desa Ampeldento mulai Bulan Januari-
Desember 2012 setiap bulan masih dibawah target yaitu rata-rata sebesar
91,94 dan belum mencapai 100%. Belum tercapainya target sebesar 100%
57
dapat disebabkan karena jumlah balita yang memiliki KMS jumlahnya lebih
sedikit daripada total balita yang ada diDesa Ampeldento. Dalam pelaksanaan
program ini, di tiap-tiap Desa diharapkan mampu menjangkau balita melalui
program posyandu dan masing-masing balita harus mempunyai KMS untuk
mengetahui sejauh mana pertumbuhan dan perkembangannya.
58
b. D/S (Partisipasi Masyarakat)
D/S (partisipasi masyarakat) merupakan perbandingan antara jumlah
balita yang ditimbang dengan jumlah seluruh balita yang ada di Desa
Ampeldento. D/S merupakan indikator tingkat partisipasi masyarakat untuk
mendukung program yang dilaksanakan. Adapun hasil D/S di Desa
Ampeldento adalah sebagai berikut :
Januari
Febru
ari
Maret
April MeiJuni
Juli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
November
Desember
0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00
Grafik D/S di Desa Ampeldento Tahun 2012
D/S (%)Target
Jum
lah
Gambar 5. Grafik D/S di Desa Ampeldento Tahun 2012
Gambar 5 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat di Desa
Ampeldento, selama tahun 2012 partisipasi masyarakat mengalami kenaikan
pada Februari tahun 2012 dan mampu mencapai target lebih dari 80%,
sedangkan rata-rata D/S selama tahun 2012 hanya sebesar 72,36% yang masih
dibawah target sebesar 80% Untuk mencapai target tersebut, sebaiknya terus
ditingkatkan pengetahuan dan pola pikir masyarakat yang salah dengan
promosi kesehatan melalui penyuluhan tentang pentingnya program
pemantauan dan perkembangan balita agar tidak terjadi kejadian gizi buruk.
59
c. N/D (Keberhasilan Program)
Hasil penimbangan balita merupakan suatu indikator keadaan gizi
balita pada bulan itu di dalam wilayah posyandu tersebut. Hasil penimbangan
merupakan indikator keadaan gizi balita pada suatu waktu (bulan) pada
wilayah tertentu. Tingkat kecenderungan ini bisa dihitung dengan membagi
jumlah yang ditimbang bulan ini dikalikan 100%.
N/D merupakan perbandingan antara jumlah balita yang naik berat
badannya dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang di wilayah Desa
Ampeldento.
Januari
Febru
ari
Maret
April MeiJuni
Juli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
November
Desember
0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00
100.00
Grafik N/D di Desa Ampeldento Tahun 2012
N/D (%)Target
Jum
lah
Gambar 6. Grafik N/D di Desa Ampeldento Tahun 2012
Grafik 6 menunjukkan bahwa keadaan pertumbuhan Balita di Desa
Ampeldento pada bulan Januari-Desember 2012 sudah memenuhi target (>
60%) dengan rata-rata N/D sebesar 88,10%, sehingga sudah dapat dikatakan
bahwa keadaan pertumbuhan balita di Desa Ampeldento termasuk baik.
60
d. N/S (Hasil Pencapaian Program)
N/S (Hasil Pencapaian Program) merupakan perbandingan antara
jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badannya dengan jumlah seluruh
balita yang ada di Desa Ampeldento dan merupakan indikator mengenai
tingkat hasil pencapaian program gizi yang dilaksanakan, hasil N/S adalah
sebagai berikut :
Januari
Febru
ari
Maret
April MeiJuni
Juli
Agustu
s
Septem
ber
Oktober
November
Desember
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
Grafik N/S di Desa Ampeldento Tahun 2012
N/S (%)Target
Jum
lah
Gambar 7. Grafik N/S di Desa Ampeldento Tahun 2012
Gambar 7 menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan program di Desa
Ampeldento mulai bulan Januari-Desember 2012 dengan rata-rata sebesar
57,53% dan dapat dikatakan berhasil karena sudah mampu melebihi target
40%. Namun hal ini harus tetap dipantau setiap bulan dengan melakukan
promosi kesehatan. Selain itu, juga meningkatkan kerjasama antara petugas
gizi, bidan dan kader posyandu.
61
EVALUASI PROGRAM GIZI
PEMANTAUAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM
1. Nama Program
Salah satu program gizi yang dijalankan di Puskesmas
Karangploso adalah Pemantauan Garam Beryodium pada anak sekolah
dalam rangka pencegahan GAKY (Gangguan Akibat Kekura ngan
Yodium).
2. Waktu
Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium di Puskesmas
Karangploso dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan
Agustus tahun 2012.
3. Tempat
Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium dilakukan di 9 Sekolah
Dasar di sembilan desa di wilayah kerja Puskesmas Karangploso, yaitu :
1. MI Mambaul Ulum di Desa Tegalgondo
2. SDN Ampeldento di Desa Ampeldento
3. SDN Kepuharjo di Desa Kepuharjo
4. SDN Ngenep 02 di Desa Ngenep
5. SDN Ngijo di Desa Ngijo
6. SDN Girimoyo di Desa Girimoyo
7. SDN Bocek di Desa Bocek
8. MI Al-Hidayah di Desa Donowarih
9. SDN Tawangargo 04 di Desa Tawangargo
Di tiap desa diambil satu buah sampel SD yang mana masing-
masing sampel tersebut diambil 26 siswa dari kelas VI dan V secara acak.
62
4. Sasaran Pemberian
Sasaran Program Pemantauan Garam Beryodium adalah anak Sekolah
Dasar di 9 desa pada wilayah kerja Puskesmas Karangploso, yaitu :
1. Tegalgondo
2. Ampeldento
3. Kepuharjo
4. Ngenep
5. Ngijo
6. Girimoyo
7. Bocek
8. Donowarih
9. Tawangargo
5. Target
Target pencapaian penggunaaan garam beryodium di masyarakat
dalam kegiatan Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium di Puskesmas
Karangploso adalah sebesar 90 %.
6. Evaluasi
Tabel 8. Pencapaian Penggunaan Garam Beryodium.
Bulan
Hasil Uji
Jumlah
Status Desa
JumlahCukup Kurang
Tidak
Ada
Baik Tidak
n % n % n % n % n % n % n %
Febru-
ari
164 70 10 4,2 60 2,5 234 100 1 11,1 8 88,9 9 100
Agustus 188 80 9 3,8 37 15,8 234 100 3 33,4 6 66,7 9 100
Status desa dikatakan baik apabila maksimum ada 2 sampel garam yang
tidak mengandung atau kurang yodium. Berdasarkan data yang diperoleh dari
tabel 8, dapat diketahui bahwa pencapaian penggunaaan garam beryodium di
masyarakat dalam kegiatan Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium di
Puskesmas Karangploso pada bulan Februari tahun 2012 menunjukkan bahawa
terdapat 1 desa yang berstatus baik, kemudian pada bulan Agustus tahu 2012
63
menunjukkan bahwa terdapat 3 desa yang bersatatus baik, sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat kenaikan sebesar 3 kali lipat pada pemantauan ke-2.
Jika dilihat dari hasil uji pada bulan Februari menunjukkan persentase sebesar 70
% kepala keluarga menggunakan garam beryodium, pada pemantauan kedua
pada bulan Agustus menunjukkan persentase sebesar 80 %. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil pemantauan garam beryodium pada bulan Februari berhasil, dengan
meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam menggunakan garam beryodium
walaupun belum memenuhi target sebesar 90 %.
7. Saran
Pendataan dilakukan pada warung atau toko yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Karangploso. Garam yang dijual di warung atau toko
tersebut di uji mutunya yaitu dengan cara membaca label pada kemasan
garam yang dijual. Pada kemasan garam beryodium harus tertera tulisan
“GARAM BERYODIUM”. Pengujian garam beryodium dapat juga
dilakukan dengan menggunakan iodium test yang dibagikan di tiap
posyandu atau menggunakan singkong parut dan cuka.
Warung atau toko yang sudah menjual garam beryodium dan
kualitas garam tersebut sudah diuji mutunya, diberi stiker oleh Puskesmas
yang bertuliskan “DI SINI MENJUAL GARAM BERYODIUM”.
Pemantauan secara berkala tetap harus dilakukan oleh petugas dari
Puskesmas terhadap toko-toko yang sudah menjual garam beryodium agar
tidak terjadi penyimpangan.
Pemantauan pemakaian garam beryodium di lingkungan rumah
tangga dapat dilakukan oleh petugas dari puskesmas dan dibantu kader
yaitu menguji garam yang digunakan di setiap rumah dengan
menggunakan cairan iodina atau menggunakan singkong parut. Jika ada
yang belum menggunakan garam beryodium, maka langsung diberikan
penyuluhan oleh kader atau petugas puskesmas agar menggunakan garam
beryodium dan membelinya di toko yang sudah ada stiker bertuliskan “DI
SINI MENJUAL GARAM BERYODIUM”.
Warung atau toko yang masih belum menjual garam beryodium
diberi motivasi agar menjual garam yang beryodium saja. Penyuluhan
64
secara berkala dapat dilakukan oleh petugas dari puskesmas atau kader
kepada warga tentang manfaat penggunaan garam beryodium serta akibat
jika tidak mengkonsumsi garam yang beryodium sehingga pengetahuan
warga tentang manfaat konsumsi garam beryodium dapat meningkat.
65
F. PELAKSANAAN TUGAS AHLI GIZI PUSKESMAS
Kegiatan Konsultasi di Pojok Gizi
1. Mekanisme Kerja
Kegiatan Konsultasi Gizi yang ada di Puskesmas Karangploso
dilakukan mulai hari Senin sampai Sabtu, kegiatan ini gratis bagi pasien
atau orang yang membutuhkan konsultasi yang berhubungan dengan
makanan yang dapat menunjang kesembuhan pasien tersebut. Alur untuk
melakukan konsultasi gizi ini sangat mudah. Pasien datang dengan
keluhan tertentu dari ruang BP atau KIA kemudian setelah melakukan
pemeriksaan fisik dan klinis , pasien dapat dirujuk ke konsultasi gizi
oleh dokter yang memeriksa apabila pasien membutuhkan konsultasi
gizi.
2. PersiapanSebelum melakukan kegiatan konsultasi gizi ada beberapa
persiapan yang harus dilakukan antara lain menyiapkan leaflet tentang
penyakit – penyakit tertentu.
3. Pencatatan/ PelaporanSetelah dilakukan kegiatan konsultasi kepada pasien, maka dapat
diketahui permasalahan gizi pasien. Karena itu perlu pencatatan atau
pelaporan mengenai bagaimana status gizi pasien, dari pengukuran BB
dan TB. Kemudian dari hasil anamnese kepada pasien didapatkan
mengenai kebiasaan atau pola makan pasien, diketahui pula keluhan –
keluhan yang dialami pasien. Jika terdapat hasil laboratorium yang
mendukung terhadap penyakit yang diderita pasien dapat dicatat pula
sebagai bahan untuk menentukan diet apa yang tepat diberikan kepada
pasien, selain itu diagnosa Dokter juga merupakan pertimbangan dalam
menentukan diet bagi pasien. Yang terakhir yaitu mencatat kebutuhan
energi dan zat – zat gizi pasien, setelah dilakukan konsultasi gizi
tersebut.
Kegiatan Di Lapangan (Posyandu)
1. Mekanisme Kerja
66
Kegiatan Posyandu dilakukan 1 bulan sekali. Dalam 1 bulan ada
71 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Karangploso. Kegiatan yang
dilakukan saat posyandu di Kelurahan Bandungrejosari, Sukun,
Tanjungrejo adalah pemantauan penimbangan berat badan, intervensi
balita BGM dengan pemberian PMT berupa susu dari DinKes Kota
Malang, pemberian imunisasi kepada bayi, posyandu lansia dan
penyuluhan kepada ibu balita. Materi yang diberikan saat penyuluhan
adalah tentang makanan sehat dan tahap pemberian makanan yang benar
sesuai umur.
2. PersiapanSebelum melakukan kegiatan posyandu ada beberapa persiapan
yang dilakukan antara lain menyiapkan dacin dan timbangan bayi.
3. Pencatatan/ PelaporanSetelah dilakukan kegiatan penimbangan berat badan, maka
dapat diketahui permasalahan gizi pasien. Karena itu perlu pencatatan
atau pelaporan mengenai bagaimana status gizi balita. Status gizi balita
dapat diketahui melalui buku KMS. Setelah diketahui ada permasalahan,
balita langsung diarahkan ke meja 4 untuk menerima edukasi dan PMT.
Visite Pasien
67
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan di Puskesmas
Karangploso maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu :
a. Kegiatan yang telah dilakukan di Puskesmas Karangploso antara lain
kegiatan di Nutritional Assesment, Konsultasi Gizi, Home Visite,
Pemantauan status gizi balita BGM dan BGT selama 12 bulan di
wilayah Puskesmas Karangploso dan evaluasi SKDN di Kelurahan
Tanjungrejo Bulan Januari-Desember 2012, Evaluasi Progam Gizi yaitu
Penanganan Gizi Buruk, melakukan penyuluhan di posyandu tentang
makanan sehat dan seimbang, serta melakukan penyuluhan di
Puskesmas Karangploso tentang diit pada penyakit gastritis.
b. Pasien yang datang ke Puskesmas Karangploso diantaranya menderita
penyakit Hipertensi, Diabetes Melitus, Gout (asam urat), Autis, dll. Dari
10 pasien rawat jalan yang dijadikan sampel untuk nutritional
Assesment diketahui bahwa ada beberapa pasien yang memiliki status
gizi kurang namun disisi lain juga ditemukan pasien yang memiliki
staus gizi lebih hal ini mengindikasikan bahwa telah terdapat masalah
gizi ganda pada pasien rawat jalan puskesmas Karangploso
c. Berdasarkan hasil konsultasi gizi terhadap 10 pasien yang dijadikan
sampel, Pasien datang dengan jenis penyakit yang dialami sangat
bermacam – macam diantaranya Hipertensi, Diabetes Mellitus,
Komplikasi Diabetes dengan Hipertensi, Gout (asam urat), dan lain-
lain. Pasien tersebut membutuhkan konsultasi tentang bagaimana diet
yang tepat untuk penyakitnya, penyuluhan tentang makanan yang
dianjurkan, dibatasi serta dihindari untuk mendukung keberhasilan diet
dan kesembuhan pasien, penyuluhan tentang bagaimana mengatur porsi
makan sesuai dengan perhitungan kebutuhan untuk mempertahankan
atau meningkatkan status gizi.
d. Setelah dilakukan kunjungan (Home visit) telah terjadi perubahan pada
pasien diantaranya perubahan pengetahuan dan sikap pasien mengenai
68
diet yang tepat untuk pasien. Pasien telah memahami dan mulai
menerapkan diet yaitu dengan memperhitungkan manakah makanan
yang tidak diperbolehkan dan yang diperbolehkan serta makanan yang
harus dibatasi bagi pasien. Tingkat Konsumsi pasien semakin
bertambah secara bertahap dari hari awal konsultaasi sampai saat
dilakukan home visite.
e. Salah satu faktor pencetus terjadinya BGM dan BGT di wilayah kerja
Puskesmas Karangploso adalah faktor ekonomi, tingkat kemiskinan,
nafsu makan anak kurang, pengetahuan keluarga yang rendah serta pola
asuh ibu yang kurang.
f. Tingkat pencapaian jangkauan program (K/S) di Desa Ampeldento pada
bulan Januari-Desember 2012 adalah 99.5% dapat dikatakan berhasil
karena hampir mencapai target yaitu (100%). Tingkat partisipasi
masyarakat (D/S) adalah 78.6% dan belum mencapai target minimal
yaitu 80%. Balita yang mengalami kenaikan berat badan (N/D) di Desa
Ampeldento pada bulan Januari-Desember 2012 adalah 66.9% sudah
memenuhi target minimal pencapaian program yang ditetapkan yaitu
sebesar 60 %. Hasil pencapaian program Posyandu (N/S) di Desa
Ampeldento pada bulan Januari-Desember 2012 adalah 54.1% sudah
berhasil memenuhi target minimal pencapaian program berdasarkan
target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 40 %.
g. Dari hasil evaluasi program gizi, tingkat keberhasilan Pemantauan
Konsumsi Garam Beryodium di Puskesmas Karangploso adalah 100%,
karena rumah tangga dan pasar yang ada di tiga kelurahan di wilayah
kerja Puskesmas Karangploso sudah menggunakan garam beryodium.
h. Faktor yang dapat mempengaruhi ketidakberhasilan program adalah
tingkat pengetahuan penduduk yang masih kurang, kurangnya
kerjasama antara petugas dari puskesmas, kader, warga dan pihak
sekolah dan kurangnya kesadaran dari warga.
B. Saran
69
Dari semua kegiatan yang telah dilakukan di Puskesmas Karangploso
ada beberapa saran yang diberikan untuk Puskesmas Karangploso diantaranya
yaitu:
a. Agar program gizi dapat terlaksana dengan maksimal hendaknya
semakin ditingkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program untuk
meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap arti
pentingnya gizi dalam kehidupan.
b. Konsultasi gizi di pojok gizi perlu tetap dilaksanakan karena hal
tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan
informasi tentang gizi dan kesehatan.
c. Untuk evaluasi program gizi yaitu Pemantauan Konsumsi Garam
Beryodium, warung atau toko yang sudah menjual garam beryodium
dan mutu garamnya sudah diuji diberi stiker oleh puskesmas yang
bertuliskan ”DI SINI MENJUAL GARAM BERYODIUM”
DAFTAR PUSTAKA
70
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama
Depkes RI. 1995. Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas. Jakarta : Depkes RI
Depkes RI. 2004. Pedoman Pelaksanaan, Pendistribusian dan Pengelolaan MP
ASI tahun 2004.
Depkes RI.1997.Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I. Jakarta
Direktorat Gizi Masyarakat, 2003. Buku Pedoman Petunjuk Teknis Tatalaksana
Balita Gizi Buruk.
Ditjen. 1995. Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas. Depkes. Jakarta.
IDN Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang. 2008. Buku
Pedoman Praktis Diagnosa Gizi Dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar.
Malang: Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang
Instalasi Gizi. 2005.Buku Pedoman Diet. Malang : RSU Saiful Anwar
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). 2005. Daftar Komposisi Bahan
Makanan. Jakarta: Persagi
Profil UPTD Puskesmas Karangploso, 2012
71
LAMPIRAN
72
73
Recommended