8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
1/95
BAB I
PENDAHULUAN
(INTRODUCTION)
1.1 LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang ini, minyak merupakan bahan bakar yang sangat
penting. Kita ketahui, hampir semua alat transportasi di dunia, memakai bahan
bakar minyak. Pada mulanya minyak sendiri ditemukan tidak langsung terbentuk
menjadi solar, koresin, minyak rem dan lain – lainnya. Minyak mentah yang
ditemukan harus melalui berbagai proses hingga menghasilkan jenis – jenis
seperti solar, koresin, aspal, dan lain – lain.
Praktikum Analisa Fluida Reservoir dilakukan untuk lebih mengenal apa
saja siat isik luida yang dapat kita !ari dari data – data yang telah kita dapati.
"iat isik luida sendiri terbagi menjadi #, diantaranya $ densitas, viskositas,
kompresibilitas, aktor volume ormasi minyak, dan kelarutan gas dalam minyak.
"elain itu, praktikum Analisa Fluida Reservoir juga dapat mempermudah
mahasis%a memahami mata kuliah yang berkaitan dengan praktikum serta dapat
dijadikan bekal setelah lulus kulia nantinya.
&lmu Analisa Fluida Reservoir sendiri sangatlah berkaitan dengan ilmu –
ilmu perminyakan lainnya. "ehingga dapat dikatakan bah%a ilmu Analisa Fluida
Reservoir merupakan dasar dari ilmu – ilmu perminyakan lainnya. 'i lain sisi,
data – data yang didapat dari inormasi ilmu Analisa Fluida Reservoir sangat
berguna sebagai pembanding di dalam aplikasinya di dunia perminyakan. (idak
hanya # siat isik luida yang dapat kita temukan di laporan ini, laporan ini juga
memuat mengenai apa saja yang kita peroleh dari proses eksplorasi baik yang
dapat dimanaatkan, maupun yang dapat merugikan dalam proses produksi. "elain
itu dalam laporan ini kita juga dapat mengetahui bagai mana akibat dari
banyaknya luida selain minyak yang diproduksi. )ontohnya %atter!ut, air
ormasi, endapan, dan lain – lainnya.
1
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
2/95
*aporan resmi ini disusun setelah penulis mengadakan praktikum di
*aboratorium (eknik Perminyakan +niversitas &slam Riau. Per!obaan yang
dilakukan terdiri dari ma!am per!obaan yaitu $
-. Penentuan 'ensitas, "pe!ii! ravity dan /AP&
0. Penentuan Kandungan Air dan 1ndapan 23" 4 56
7. Analisa Kimia%i Air Formasi
8. Penentuan 9iskositas
#. Penyulingan Minyak Mentah
:. Penentuan Flash Pint dan Fire Point
. Penentuan )loud Point, )old Point dan Pour Point
Praktikum Analisa Fluida Reservoir yang dilakukan ini adalah salah satu
mata kuliah %ajib bagi mahasis%a 'epartemen (eknik Perminyakan +niversitas
&slam Riau. ;leh karena itu sebagai bukti telah dilakukan praktikum tersebut,
maka disusunlah “LAPORAN RESMI ANALISA FLUIDA RESERVOIR” ini
untuk diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai dan kelulusan
dalam mata kuliah praktikum Analisa Fluida Reservoir tersebut. "elain itu
diharapkan tulisan ini dapat dipakai dan dipergunakan sebagai a!uan pedoman
oleh para praktikan Analisa Fluida Reservoir di kampus pada tahun mendatang.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Penulisan laporan bertujuan agar pemba!a lebih mengerti dan memahami
jelas apa saja per!obaan < per!obaan yang dilakukan yang berkaitan erat dengan
luida reservoir. 3ukan hanya itu saja, diharapkan juga pemba!a dapat memahami
dengan jelas per!obaan – per!obaan yang dilakukan di laboratorium dan inormasi
mengenai siat isik luida reservoir yang ditembus pada target – target tertentu
yang diinginkan dan diharapkan khususnya di dalam dunia perminyakan.
1.3 BATASAN MASALAH
2
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
3/95
Agar penulisan laporan ini terarah maka perlu adanya batasan masalah.
3atasan masalahnya adalah hanya mengenai per!obaan – per!obaan Analisa
Fluida Reservoir yang telah dilakukan, seperti Penentuan 'ensitas, "pe!ii!
ravity dan /AP&, Penentuan Kandungan Air dan 1ndapan 23" 4 56, Analisa
Kimia%i Air Formasi, Penentuan 9iskositas, Penyulingan Minyak Mentah,
Penentuan Flash Pint dan Fire Point, Penentuan )loud Point, )old Point dan Pour
Point. Maka dari itu penulis mohon maa jika nantinya terdapat kekurangan dan
kesalahn.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
3A3 & $ 3erisikan *atar 3elakang, (ujuan Penulisan, 3atasan Masalah dan
"istematika Penulisan.
3A3 && $ 3erisikan laporan tentang = Penentuan 'ensitas, "pesii! ravity
dan AP&> yang meliputi (ujuan Per!obaan, (eori dasar , Alat dan
3ahan, ambar Alat, Prosedur Per!obaan ?asil Pengamatan,
Perhitungan, Pembahasan, Kesimpulan dan (ugas.
3A3 &&& $ 3erisikan laporan tentang = Penentuan Kandungan Air Formasi dan
1ndapan 23"456 yang meliputi (ujuan Per!obaan,(eori dasar , Alat
dan 3ahan, ambar Alat, Prosedur Per!obaan ?asil Pengamatan,
Perhitungan, Pembahasan, Kesimpulan dan (ugas.
3A3 &9 $ 3erisikan laporan tentang = Analisa Kimia Air Formasi> yang
meliputi (ujuan Per!obaan,(eori dasar , Alat dan 3ahan, ambar
Alat, Prosedur Per!obaan ?asil Pengamatan, Perhitungan,
Pembahasan, Kesimpulan dan (ugas.
3A3 9 $ 3erisikan laporan tentang = Penentuan 9iskositas> yang meliputi
(ujuan Per!obaan,(eori dasar , Alat dan 3ahan, ambar Alat,
Prosedur Per!obaan ?asil Pengamatan, Perhitungan, Pembahasan,
Kesimpulan dan (ugas.
3A3 9& $ 3erisikan laporan tentang = Penyulingan Minyak Mentah> yang
meliputi (ujuan Per!obaan,(eori dasar , Alat dan 3ahan, ambar
3
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
4/95
Alat, Prosedur Per!obaan ?asil Pengamatan, Perhitungan,
Pembahasan, Kesimpulan dan (ugas.
3A3 9&& $ 3erisikan laporan tentang = Penentuan Flash Point dan Fire Point>
yang meliputi (ujuan Per!obaan,(eori dasar , Alat dan 3ahan,
ambar Alat, Prosedur Per!obaan ?asil Pengamatan, Perhitungan,
Pembahasan, Kesimpulan dan (ugas.
3A3 9&&& $ 3erisikan laporan (entang =Penentuan )loud Point, )old Point dan
Pour Point> yang meliputi (ujuan Per!obaan,(eori dasar , Alat dan
3ahan, ambar Alat, Prosedur Per!obaan ?asil Pengamatan,
Perhitungan, Pembahasan, Kesimpulan dan (ugas.
3A3 &@ $ 3erisikan tentang Kesimpulan dan "aran.
4
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
5/95
BAB II
PENENTUAN DENSITAS, SPECIFIC GRAVITY DAN API GRAVITY
( DETERMINATION OF DENSITY, SPECIFIC GRAVITY
AND 0 API GRAVITY )
2.1. TUJUAN PERCOBAAN
-. Mengukur 'ensitas luida pada berbagai temperature.
0. Mengukur spe!ii! gravity luida.
7. Menentukan busarnya ;AP& gravity sample luida.
2.2. TEORI DASAR
'ensitas minyak adalah massa persatuan volume pada suhu tertentu, atau
dikenal jg dengan perbandingan massa minyak dengan volume pada kondisi
tekanan dan temperature tertentu. "elain densitas, salah satu siat minyak bumi
yang penting dan mempunyai nilai dalam perdagangan adalah spe!ii! gravity
2 gravitasi jenis6. "pe!ii! gravity minyak adalah perbandingan anatara berat jenis
minyak pada temperature standar dengan berat jenis air dengan temperature yang
sama da di tulis $
" Q
W pada tekanan dan temperatur standart
'i &ndonesi biasanya berat jenis dinyatakan dalam raksi, misalnya /.# $ /,-
untuk minyak bumi suhu yang digunakan adalah -#; ) atau :/; F. 'alam dunia
perdagangan terutama yang dikuasai oleh perusahaan Amerika, gravitasi jenis atau
lebih sering disingkat dengan " ini dinyatakan dalam AP& graity dan juga AP&
2 Ameri!an Petroleum &nstitute 6 yang sangat mirip dengan 3aume gravity adalah
suatu besaran yang merupakan ungsi dari berat jenis yang dapat dinyatakan
dengan persamaan $
5
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
6/95
;AP& 141.5
SG – -7-.# ρ
m
v
" 141.5
131.5+° API " ρ o
ρ w
AP& gravity minyak bumi sering menunjukan kualitas dari minyak bumi
tersebut. Makin ke!il " dalam penyulingan. 5alaupun demikian tentu proses
ini memerlukan ongkos atau biaya yang lebih besar lagi.
"elain AP& juga dapat dipakai 3aume yaitu $
o3oume 140
SG – -7/
"istem 3aume tidak banyak digunakan didalam industry perminyakan.
Perbandingan antara skala yang menggunakan "P1)&F&) RA9&( dengan
;AP& dan ;3aume dapat dilihat pada table. Perlu di!atat bah%a yang di maksud
dengan spe!ii! gravity adalah spe!ii! gravity keseluruhan minyak mentah
tersebut, jadi semua raksi. "elain itu spe!ii! gravity minyak bumi juga
6
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
7/95
tergantung pada temperature, sehingga bila temperaturnya tinggi maka makin
rendah spe!ii! gravity
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
8/95
/.D78/ 0/
/.D-// 08
/,G:0 7//,G##/ 78
/,G0#- 8/
/,G/:7 88
/,D: #/
/,#G ##
/,7GD :/
/,0/- :#
/,/00 /
/,:G#0 #
/,::D/ G//,:#7: G#
/,:7GG D/
/,:08 D#
/,:--0 -//
T*%/ 2.3 SG 0*$ OAPI
2.3. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
Alat $
• elas ukur -// ml
• elas ukur #// ml• elas ukur -/ ml
• elas ukur 0# ml
• Pi!nometer #/ ml
• Pipet tetes
• ?ydrometer
• *abu volumetri! 0#/ ml
• (hermometer
3ahan $
• liserin 0#H
8
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
9/95
• liserin #/H
• liserin #H
• Air ormasi
• )rude oil 0#/ ml
• Minyak rem 2 heavy duty6
2.4. GAMBAR ALAT
9
Pi!nometer elas +kur
?idrometer Pi!nometer
(hermometer *abu volumetri!
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
10/95
G*"*) 2.1 P%)*/**$ #%)&!**$ I
2.5. PROSEDUR PERCOBAAN
A. Pi!nometer
-. (imbang terlebih dahulu pi!nometer kosong, kemudian isi
pi!nometer dengan !rude oil.
0. (imbang kembali pi!nometer yang telah berisi !rude oil, pastikan
!rude oil yang diuji telah keluar dari lid 2 tutup yang memilki rongga
untuk mengalirkan luida 6.
7. "elisih berat pi!nometer ini adalah massa !rude oil.
8. 9olume pi!nometer dapat dilihat dari table yang ada pada alat atau
dengan menuangkan !rude oil kedalam gelas ukur untuk mengetahui
volume !rude oil yang diuji.
#. 'ensitas !rude oil dapat diperoleh dari perbandingan massa !rude oil
terhadap volumenya.
:. unakan untuk luda seperti liserin, Air ormasi, Minyak rem
3. Penggunaan ?idrometer Iar
a. Mengambil air ormasi #// ml
b. Masukan kedalam gelas ukur #// ml
!. Masukan hydrometer mulai dari harga yang terendah 20//AP& –
7#/AP& 6
d. Masukan thermometer kedalamnya
e. 3a!a harga berat jenis dan temperaturnya pada ?idrometer dibatas
Fluida.
. 'ari harga pemba!aan, gunakan table untuk mendapatkan gravity
AP& sebenarnya.
g. unakan pada luida lainnya seperti liserin, !rude oil dan minyak
rem.
10
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
11/95
2.. HASIL PENGAMATAN
N! P%)*/**$ K*/6/*7'P%$%/''*$ H*7'/ A$*/'7*
- − elas ukur -//
ml
− elas ukur #//
ml
− elas ukur -/
ml
− elas ukur 0#
ml
− Pi!nometer #/
ml
− Pipet tetes
− ?idrometer
− *abu volumetri!
0#/ ml
− (hermometer
• Massa pi!nometer
0#ml -8,# g
• Massa bensin
-G,# g
• Massa solar 0/,# g
• Massa minyak rem 0:,# g
• 3ensin
ρ /,8 grJml " /,8
/AP& #D,- 2minyak
ringan6/3aume #D,-G
• "olar
ρ /,G0 grJml " /,G0/AP& 8-,/: 2minyak
ringan6/3aume 8/,7
• Minyak rem
ρ -,/: grJml " -,/:/AP& -,DD 2minyak berat6/3aume 0,/#
0 • Massa pi!nometer#/ ml 0#,/ g
• Massa gliserin 0#H
#7,# g
• Massa gliserin #/H
# g• Massa gliserin #H
:/ g
• Massa air ormasi
#/,# gr
• Massa gliserin 0#H
ρ -,/ grJml " -,/
• Massa gliserin #/H
ρ -,-8 grJml " -,-8
• Massa gliserin#H
ρ -,0 grJml " -,0• Massa air ormasi
ρ -,/- grJml " -,/-
11
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
12/95
7 • Massa labu
volumetri!k kosong 8/,/ g
• Massa !rude oil
8# g
• "uhu !rude oil 8G /)
• " /.GD
• )rude oil
ρ /,GD grJml/AP& 0,8G 2minyak
ringan6
• "uhu 8G /)/F --G,8 /F/K 70- /K /Ra #G,8 /Ra/Re 8G,G /Re
T*%/ 2.4 H*7'/ P%$8*"**$ I
2.9. PERHITUNGAN
• 'ik $ pi!nometer 0# ml
massa pi!nometer kosong -8,# g
12
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
13/95
massa pi!nometer bensin 77,/ g
massa pi!nometer solar 7#,/ g
massa pi!nometer minyak rem 8-,/ g
'it $ ρ L " L ;AP& L ;3aume L
I%b $
*. B%$7'$
Massa 2massa pi!nometer berisi – massa pi!nometer kosong6
277,/ gram – -8,# gram6
-G,# gram
ρ m
v
18,5 gram
25ml
/,8
gr
ml
" ρ o
ρ w
0,74 gr /ml
1,000 gr /ml
-/,8
/AP& 141,5
SG – -7-,#
141,5
0,74 – -7-,#
141,5−97,31
0,74
#D,- 2 minyak ringan 6
13
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
14/95
/3aume 140
SG – -7/
140
0,74 – -7/
140−96,2
0,74
#D,-G
. S!*/*)
Massa 2massa pi!nometer berisi – massa pi!nometer kosong6
27#,/ gram – -8,# gram6
0/,# gram
ρ m
v
20,5 gram
25ml
/,G0gr
ml
" ρ o
ρ w
0,82gr /ml
1,000 gr /ml
/,G0
/AP& 141,5
SG – -7-,#
141,5
0,82 – -7-,#
141,5−107,83
0,82
14
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
15/95
8-,/: 2 minyak ringan 6
/3aume 140
SG – -7/
140
0,82 – -7/
140−106,6
0,82
8/,7
&. M'$-*6 )%"
Massa 2massa pi!nometer berisi – massa pi!nometer kosong6
28-,/ gram – -8,# gram6
0:,# gram
ρ m
v
26,5 gram
25ml
-,/:gr
ml
" ρ o
ρ w
1,06
gr/
ml1,000 gr /ml
-,/:
/AP& 141,5
SG – -7-,#
141,5
1,06 – -7-,#
15
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
16/95
141,5−139,39
1,06
-,DD 2 minyak berat 6
/3aume 140
SG – -7/
140
1,06 – -7/
140 – 137,8
1,06
0,/#
• 'ik $ pi!nometer #/ ml
massa pi!nometer kosong 0#,/ g
massa pi!nometer gliserin 0#H G,# g
massa pi!nometer gliserin #/H G0,/ g
massa pi!nometer gliserin #H G#,/ g
massa pi!nometer air ormasi #,# g
'it $ ρ L " L ;AP& L ;3aume L
I%b $
*. G/'7%)'$ 25:
Massa 2massa pi!nometer berisi – massa pi!nometer kosong6
2G,# gram – 0#,/ gram6
#7,# gram
ρ m
v
53,5 gram
50ml
-,/gr
ml
16
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
17/95
" ρ o
ρ w
1,07 gr /ml
1,000 gr /ml
-,/
. G/'7%)'$ 5:
Massa 2massa pi!nometer berisi – massa pi!nometer kosong6
2G0,/ gram – 0#,/ gram6
# gram
ρ m
v
57 gram
50ml
-,-8gr
ml
" ρ o
ρ w
1,14 gr /ml
1,000 gr /ml
-,-8
&. G/'7%)'$ 95:
Massa 2massa pi!nometer berisi – massa pi!nometer kosong6
2G#,/ gram – 0#,/ gram6
:/ gram
ρ m
v
60 gram
50ml
17
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
18/95
-,0gr
ml
" ρ o
ρ w
1,2 gr /ml
1,000 gr /ml
-,0
0. A') (!)"*7'Massa 2massa pi!nometer berisi – massa pi!nometer kosong6
2#,# gram – 0#,/ gram6
#/,# gram
ρ m
v
50,5 gram
50ml
-,/-gr
ml
" ρ o
ρ w
1,01 gr /ml1,000 gr /ml
-,/-
2.;. PEMBAHASAN
Kita ketahui, siat isik luida terbagi menjadi #, yaitu $ densitas, viskositas,
kompresibilitas, aktor volume ormasi minyak, dan kelarutan gas dalam minyak.
'alam pembahasan kali ini, akan lebih dititik beratkan kepada densitas.
18
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
19/95
'ensitas adalah perbandingan massa !rude oil terhadap volumenya.
'ensitas sendiri dilambangkan sebagai roN 2 ρ 6, yang diartikan sebagai massa
jenis.
"pe!ii! ravity 2"6 adalah perbandingan massa jenis minyak terhadap
massa jenis air. "edangkan /AP& adalah suatu standar minyak dari Ameri!an
Petroleum &nstitute.
Antara densitas atau massa jenis dengan " serta /AP& sangatlah
berhubungan. "emakin tinggi densitas minyak, maka minyak tersebut akan kental.
Apabila densitas tinggi, otomatis " minyak tersebut akan tinggi juga. " tinggi,
maka /AP& akan rendah. Apabila /AP& semakin rendah maka kualitas minyak
tersebut akan rendah, dalam artian, minyak tersebut tergolong minyak berat.
"ebaliknya, semakin rendah densitas minyak, maka " minyak tersebut
rendah, dan /AP& nya akan semakin tinggi. "emakin tinggi /AP& maka kualitas
minyak itu akan semakin bagus atau dapat disebut minyak tersebut tergolong
minyak ringan dan merupakan minyak yang komersil.
(inggi rendahnya suatu densitas sendiri dapat kita lihat langsung tanpa
menguji di lab. "emakin rendah suatu densitas minyak, maka minyak akan lebih
!air. "ebaliknya, semakin tinggi densitas, maka minyak akan semakin kental dan
sulit untuk mengalir.
3erikut adalah pembagian jenis – jenis !rude oil berdasarkan /AP& $
L!< 7=)'$6*8% !'/
;R C 0// ")FJ"(3
;il gravity C-# /AP&
)olor in sto!k tank bla!k
B/*&6 !'/
;R 0// sJd // ")FJ"(3
;il gravity -# sJd 8/ /AP&
)olor in sto!k tank bro%n to the dark green
H'8= 7=)'$6*8% !'/
;R 0//o sJd 7#// ")FJ"(3
19
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
20/95
;il gravity 8# sJd ## /AP&
)olor in sto!k tank green to orange
2.>. KESIMPULAN
'ari per!obaan dapat disimpulkan bah%a semakin tinggi nilai densitas
minyak, otomatis " minyak juga tinggi, dan /AP& akan rendah maka kualitas
minyak tergolong minyak berat. "ebaliknya, semakin rendah nilai densitas
minyak, maka " minyak juga rendah tetapi /AP& akan tinggi. Maka kualitas
minyak bagus karena tergolong minyak ringan.
2.1. JA?ABAN TUGAS-. Iika diketahui suatu luida M)N dengan ρ /,GG/ grJml maka konversikan
ke $
a. PP 2Pound Per alon6
/,GG grJml 0,88 x 2,205 x 10
6
220 lbJ gal
GG0/ lbJgal
b. lbJt7 2Pound Per )ubi! eet6
/,GG grJml 0,88 x 2,205 x 10
6
28317 lbJ gal
:G,D: lbJgal
!. lbJbbl 2Pound Per 3arel 6
/,GG grJml 0,88 x 2,205 x 10
6
6,29 lbJ gal
7/G8GD lbJgal
0. 3uatlah graik perbandingan antara luida gliserin 0#H, #/H, #H dengan
densitas yang diperoleh, kemudian jelaskan.
20
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
21/95
20% 40% 60% 80% 100% 120%
0
0.5
1
1.5
2
2.5
Gliserin
Densitas
G)*('6 2.1 G/'7%)'$ +7 D%$7'*7
"emakin besar H gliserin, maka densitas 2ρ6 semakin besar. Kita dapat
melihat dari kekentalan gliserin tersebut. "emakin tinggi densitas, maka
gliserin semakin kental.
7. ambarkan dan jelaskan # petroleum system O
a. "eur!e ro!k 'ikenal dengan batuan induk
merupakan batuan yang bahan organiknya diba%ah
tekanan, pans 2temperatur6 dan %aktu diubah menjadi
hidrokarbon !air atau gas atau dapat disimpulkan
tempat terbentuknya hidrokarbon.
b. Reservoir ro!k Merupakan batuan yang dijenuhi
oleh minyak atau merupakan batuan J %adah
berkumpulnya gas dan minyak J luida
21
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
22/95
!. )ap ro!k Merupakan lapisan penutup pada reservoir
atau lapisan tudung yang berada diatas lapisan
reservoir.
d. Perangkap 2trap6 Merupakan tempat terbentuknya
hidrokarbon yang terakumulasi dapat dikomersilkan
e. Migrasi Merupakan berpindahnya luida dan
batuan induk ke lapisan berikutnya hingga
terperangkap ke perangkap reservoir.
8. Mana yang lebih !epat melarutkan !!rude oil, toluena atau bensin L jelaskan
dan buat rumus kimia bensin dan toluena O
(oluena, karena toluena memiliki atom ) yang paling sedikit dibandingkan
bensin.
Rumus Kimia 3ensin )n?0 E 0
Rumus Kimia (oluena )?-G
#. Apa hubungan $
a. " dengan temperatur
"emakin tinggi temperatur maka " semakin renda, begitu juga
sebaliknya
b. ρ dengan µ
"emakin rendah densitas maka µ semakin rendah, begitu juga sebaliknya.
!. /AP& dengan lash point
"emakin tinggi /AP&, semakin !epat lash point terjadi.
22
ambar 0.0 "istem Permin akan
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
23/95
BAB III
PENENTUAN KANDUNGAN AIR DAN ENDAPAN SEDIMEN BS @ ?
( BASE SEDIMENT AND WATER DETERMINATION )
3.1. TUJUAN PERCOBAAN
+ntuk menentukan kadar air dan endapan dari !rude oil dengan
menggunakan 3" 4 5 !entriuge.
3.2. TEORI DASAR
'alam suatu proses produksi, air dan padatan – padatan yang terba%a atau
ikut terproduksi bersama minyak, harus dipisahkan. Air yang terproduksi dapat
menggunakan proses pretinary. "edangkan padatan yang ikut terproduksi biasanya
adalah pasir dan serpihan, itu dapat mengganggu alat produksi. ?al ini disebabkan
oleh karena batuan yang un!onsolidate dan porous. 3utir – butir ini sedemikian
ke!ilnya sehingga dapat lolos dan saringan dan mengendap diba%ah sumur. +ntuk
pemisahan zat – zat padat dari minyak berat penguapannya rendah atau ke!il
sehingga raksi minyak yang hilang ke!il atau sedikit.
23
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
24/95
Pemisahan minyak dari air dan padatan pada %aktu produksi mempunyai
maksud tertentu $
-. Men!egah korosi
0. Men!egah erosi
7. Men!egah terbentuknya s!ale
Ada dua ma!am !entriuge yang digunakan dalam industri perminyakan
yaitu shaples super!enti uge dan de laval separotor. Penggunaan alat ini terutama
untuk ekstrasi padatan – padatan dalam minyak, di kilang. Alat ini juga digunakan
untuk emulsi minyak.
'engan metode !entriuge ini, air yang densitasnya lebih besar atau lebihtinggi berada di atas sedangkan minyak yang densitasnya lebih rendah berada
diba%ahnya, pasir dan padatan yang lebih besar akan tertinggal dalam !entriuge.
)entriuge inimempunyai kelebihan, antara lain $
a. 5aktu yang diperlukan untuk memisahkan air dan minyak serta endapan
lain lebih singkat dari pada 'ean and "tark method
b. Pemindahan alat sangat mudah dilakuka
!. Penguapan yang terjadi sangat ke!il karena yang dipakai adalah sistem
tertutup
d. Methode yang dipakai ini sangat leksibel didalam penggunaan produksi
yang berubah hanya mengurangi dan menambahkan unitnya.
3.3. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
Alat $
• elas sentriugal
• elas ukur 0#/ ml
• elas ukur #/ ml
• elas ukur 0# ml
• elas kimia -// ml
• )orong
• Pipet tetes
3ahan $
• )rude oil #// ml
24
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
25/95
• Air ormasi
• 'emulsiier
3.4. GAMBAR ALAT
G*"*) 3.1 P%)*/**$ #%)&!**$ II
25
elas sentriugalelas +kur
Pipet (etes
elas Kimia
Mesin 3" 4 5)orong
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
26/95
3.5. PROSEDUR PERCOBAAN
A.-.Pengaruh agitasi terhadap kestabilan emulsi
• "iapkan :/ ml minyak mentah yang belum dipisahkan dengan air,
masukkan kedalam gelas kimia. "iapkan 8/ ml air ormasi.
• Aduk minyak mentah dengan mier perlahan – lahan, masukkan air
ormasi perlahan – lahan juga dan ko!ok dengan mier pada 0#/
RPM selama 7 menit. Pengo!ok harus konstan.
• Kemudian masukkan kedalam gelas ukur. Amati pemisahan air dari
minyak setiap selang %aktu 0 menit. "elama 8/ – :/ menit. 9olume
air komulati 9s %aktu di!atat.
A.0.Prosedur diatas diulangi untuk putaran #// RPM
A.7.Prosedur diatas diulangi untuk putaran #/ RPM. 3andingkan
hasilnya O
3. Pengaruh ion – ion terdapat dalam air ormasi terhadap kestabilan
emulsi $
• Prosedur A.0 2 #// RPM 6 diulangi, tetapi air yang digunakan
adalah air murni• 3andingkan hasilnya dengan hasil A.7
). Peme!ahan emulsi dengan !ara kimia
• 1mulsi dibuat dengan prosedur A.7 2 #/ RPM 6
• 'iamkan selama kira – kira - menit, 7/ tetes demulsier
ditambahkan kemudian.
• Aduk kembali pada #/ RPM selama 7 menit
• Masukkan kedalam gelas ukur. Amati tiap selang %aktu /,# menit
selama 8/ – :/ menit.
'. Peme!ahan emulsi dengan !ara !entriugal
• +langi per!obaan A.7 2 #/ RPM 6
• Masukkan kedalam gelas !entriugal, putar pada -#// RPM selama
7 menit
• 3andingkan hasilnya untuk %aktu yang sama dengan metode
sebelumnya.
26
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
27/95
3.. HASIL PENGAMATAN
N! P%)*/**$K*/6/*7'
P%$%/''*$H*7'/ A$*/'7*
- − elas
sentriugal
− elas ukur
0#/ ml
− elas ukur
#/ ml
− elas ukur
0# ml
− elas kimia
-// ml− )orong
− Pipet tetes
• #/ ml !rude oil #/
ml toluena
dimasukkan
kedalam mesin 3"
4 5 !entriuge, dg
( G/ /), 9 -#//
RPM, t # menit
• Menghasilkan sedikit %ater !ut
yang terdapat beberapa pasir
H %ater !ut vol . Air centr
vol total
-//H
0,024ml
100ml -//
H
/,/08 H
2 layak dikirim ke dalam tangki 6
0 • #/ ml !rude oil #/
ml toluena
dimasukkan
kedalam mesin 3"
4 5 !entriuge, dg
( G/ /), 9 -#//
RPM, t # menit
• Menghasilkan banyak endapan J
emulsi lying agent sehingga
%ater !ut sulit di!ari karena yang
mendominasi emulsi lying agent.
27
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
28/95
7 #/ ml !rude oil #/
ml toluena 7 tetes
demulsiier
dimasukkan kedalam
mesin 3" 4 5
!entriuge, dg ( G/
/), 9 -#// RPM, t
# menit
• Menghasilkan banyak %ater !ut
dan sedikit sedimen.
H %ater !ut vol . Air centr
vol total
-//H
0,6ml
100ml -// H
/,: H
2 perlu pemisahan lagi 6
T*%/ 3.1 H*7'/ P%$8*"**$ II
3.9. PERHITUNGAN
• Pada tabung sentriugal - yang diisi #/ ml !rude oil dan #/ ml toluena
menghasilkan sedikit %ater !ut. Adapun H %ater !ut dapat dihitung,
yaiut $
'ik $ 9ol. Air !entriugal 0 /,/-0 ml
/,/08 ml
9ol. (otal 9ol. Minyak 9ol. (oluena
#/ ml #/ ml
-// ml
'it $ H %ater !ut L H vol. ;il !ut L
I%b $ H %ater !ut vol . Air centrifugal
vol total -//H
0,024ml
100ml -// H
/,/08 H 2 layak dikirim ke dalam tangki 6
H vol. ;il !ut H vol. (otal < H %ater !ut
-// H < /,/08 H
DD,D: H
• Pada gelas sentriugal 7 yang diisi #/ ml !rude oil dan #/ ml toluena
serta 7 tetes demulsiier menghasilkan banyak %ater !ut. Adapun H
%ater !ut dapat dihitung, yaitu $
'ik $ 9ol. Air !entriugal 0 /,7 ml
28
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
29/95
/,: ml
9ol. (otal 9ol. Minyak 9ol. (oluena #/ ml #/ ml
-// ml
'it $ H %ater !ut L H vol. ;il !ut L
I%b $ H %ater !ut vol . Air centrifugal
vol total -//H
0,6ml
100ml -// H
/,: H 2 layak dikirim ke dalam tangki 6
H vol. ;il !ut H vol. (otal < H %ater !ut
-// H < /,: H
DD,8 H
3.;. PEMBAHASAN
'alam per!obaan 0 ini, kami menggunakan mesin 3" 4 5 !entriuge.
Mesin ini berungsi untuk memisahkan air dan minyak. "ebelum minyak
dimasukkan ke dalam mesin, minyak J !rude oil terlebih dahulu dimasukkan
kedalam gelas sentriugal. "etiap gelas 2 terdapat 7 gelas sentriugal 6 diisi #/ ml
!rude oil dan #/ ml toluena. "edangkan gelas ke 7 ditambahkan 7 tetes
demulsiier.
'emulsiier berungsi untuk memisahkan minyak dan air. "ebelum
dimasukkan kedalam mesin 3" 4 5 !entriuge, !ampuran minyak J !rude oil dan
toluena serta gelas sentriuge ke 7 yang di!ampur 7 tetes demulsiier tadi di agitasi
agar !ampuran merata. "etelah itu masukkan kedalam mesin.
Mesin di seting sesuai yang diinginkan. +ntuk mesin 3" 4 5 ini memiliki
speed maimal -#// RPM, dan minimal 0#/ RPM. 'alam per!obaan kali ini,
kami menggunakan ke!epatan -#// RPM dalam suhu G/ /) dan dalam %aktu #
menit 2 untuk gelas !entriuge - 40 6. "edangkan yang ke 7 diberi ke!epatan -///
RPM dalam suhu :- /) dan dalm %aktu # menit.
29
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
30/95
+ntuk diketahui mesin 3" 4 5 sentriuge ini
sangatlah sensiti. 'idalam mesin ini, hanya terdapat
8 ruang untuk 8 tabung. (ata letaknya pun harus
diletakkan se!ara tepat, misalnya
Apabila kita meletakkan gelas - berisi minyak di
posisi -, maka untuk gelas 0 berisi minyak %ajib
diletakkan di posisi 7. 3egitu juga apabila gelas
sentriugal - berisi minyak diletakkan di posisi 0,
maka gelas sentriugal 0 berisi minyak harus diletakkan di posisi 8. "edangkan 0
posisi yang kosong dapat kita masukkan gelas sentriugal berisi air di posisi yang
saling berhadapan 2semua posisis harus berisi, tidak boleh kosong 6. ?al ini
dilakukan agar posisi seimbang, sehingga mesin bekerja dengan baik.
"ebaliknya apabila gelas - dan gelas 0 yang berisi minyak dan toluena
diletakkan berbeda tempat 2 tidak diletakkan se!ara berhadapan 6 ,esin akan sukar
berungsi.
"elain posisi, kerjanya mesin 3" 4 5 juga dipengaruhi dengan volume
setiap gelas. Misalnya gelas - diisi -// ml, maka semua gelas 2 7 gelas lainnya 6
juga harus diisi dengan -// ml. ?al ini dikarenakan agar seimbang, sehingga
perputaran mesin seimbang, sehingga perputaran mesin seimbang J konstan 2 tidak
oleng 6.
+ntuk tekanan demulsiier yang diguanakan pada gelas sentriugal 7, setiap
-// ml diberi 7 tetes. 3egitu pula kelipatannya. "edangkan untuk takaran ke 7
gelas, setiap gelas diberi #/ ml !rude oil dan #/ ml toluena 2sisitem #/$#/ 6. ?al
ini dikarenakan agar !ampuran seimbang. Apabila kita mengisi !rude oil 7/ ml
sedangkan toluena / ml, maka minyak akan habis terikat oleh toluena. ?al ini
dikarenakan toluena bersiat mengikat molekul !rude oil.
"etelah dimasukkan kedalam mesin 3" 4 5 !entriuge maka kita bisa
melihat hasilnya dari gelas !entriuge itu sendiri kita dapat melihat apa saja yang
terkandung J ter!ampur dalam !rude oil tersebut. 'iantaranya yaitu air, sedimen J
endapan. Adapun sedimen J endapan dapat berbentuk seperti pasir atau lumpur.
30
G*"*) 3.2 P!7'7'
G%/*7 S%$)'(8*/
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
31/95
'alam per!obaan, memungkinkan kita untuk mendapati %ater !ut. Adapun H
%ater !ut dalam setiap volume dapat kita !ari manggunakan rumus $
: . KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari per!obaan ini, toluena dan demulsiier sangatlah
berperan penting. (oluena yang berungsi memisahkan minyak, air dan endapan
sangatlah berguna. 3egitu juga dengan demulsiier yang berungsi memisahkan
minyak dan air serta mengurangi terjadinya J terbentuknya endapan.
Kurangnya prosesnya agitasidalam pen!ampuran !rude oil dan toluena,
mengakibatkan kedua !ampuran itu tidak terlarut rata dan tidak menghasilkan
hasil yang maksimal. ?al ini sangat mempengaruhi, apabila proses agitasi tidak
dilakukan se!ara sempurna, maka endapan tidak akan terpisah dari !rude oil.
31
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
32/95
(idak hanya itu, peletakan posisi gelas sangat berpengaruh pada mesin 3"
4 5 !entriuge, begitu juga volume setiap gelas yang akan dimasukkan kedalam
mesin 3" 4 5. +ntuk volume, setiap gelas harus memiliki volume yang sama.
+ntuk posisi, setiap gelas berisi minyak harus dipasangkan dengan gelas yang
berisi minyak juga.
"elain demulsiier, adapula reverse. Reverse memiliki ungsi untuk
memisahkan air dan minyak. +ntuk hasil, apabila !rude oil yang di!ampur toluena
tadi dapat menghasilkan %ater !ut. 5ater !ut adalah air yang terpisah dari !rude
oil karena adanya bantuan dari toluena dan proses agitasi yang sempurna.
3.1. JA?ABAN TUGAS
-. Apakah yang dimaksud dengan demulsiier L
'emulsiier adalah !airan yang berungsi untuk memisahkan minyak dari air.
0. Apa yang dimaksud dengan reverse demulsiier L
Reverse demulsiier adalah !airan yang berungsi untuk memisahkan air dan
minyak.
7. Menurut anda, apa alasan keberadaan luida tabung !entriuge L, mengapa
posisinya L
Keberadaan luida pada tabung !entriuge sangatlah penting. "etiap tabung
harus memiliki volume luida yang sama, kalau tidak mesin 3" 4 5
!entriuge tidak akan bekerja maksimal 2 sukar bekerja 6. 3egitu juga
peletakan J posisi tabung pada mesin 3" 4 5 !entriuge, luida sejenis harus
diletakkan se!ara berhadapan, kalu tidak, mesin enggan bekerja. ?al itu
dilakukan agar saat mesin berputar, abung akan konstan 2 tidak oleng 6
8. )arilah metode – metode untuk men!egah terjadinya emulsi O
Kita ketahui, emulsi merupakan pen!ampuran 0 zat tetapi tidak larut. +ntuk
men!egahnya dapat kita gunakan metode tidak men!ampur 0 larutan yang
berbeda. Maksudnya ialah dalam melarutkan harus larutan yang sejenis.
)ontohnya air dengan air ayau minyak dengan minyak.
32
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
33/95
#. Apa pengaruh viskositas terhadap terjadinya emulsi L
"emakin tinggi viskositas, maka semakin banyak emulsi J endapan yang
terdapat. ?al ini terjadi karena emulsi terjadi karena 0 luida yang berbeda
densitas yang saling ter!ampur karena salah satu asenya terdispesi dan ase
lainnya pendispersi. (erdispersi adalah yang terlarut, sedangkan pendispersi
adalah peralut. )ontohnya minyak dan air di agitasi, maka yang terlarut
adalah air.
33
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
34/95
BAB IV
ANALISA KIMIA?I AIR FORMASI
( CHEMICAL ANALYSIS OF FORMATION WATER )
4.1. TUJUAN PERCOBAAN
+ntuk menentukan besarnya harga indeks stabilitas guna mengetahui tingkat
pengendapan perkaratan yang disebabkan oleh air ormasi.
4.2. TEORI DASAR
Air ormasi disebut pula dengan oil ield %ater atau !onnate %ater atau
intertitial %ater yaitu air yang terproduksi bersama – sama dengan minyak dan
gas, karena adanya gaya dorong dari air 2 %ater drive 6 yang mengisi pori – pori
yang ditinggalkan minyak. Air ormasi hampir selalu ditemukan didalam reservoir
hidrokarbon. Air ormasi diperkirakan berasal dari alut yang ikut terendapkan
bersama dengan endapan sekelilingnya. Karena situasi pengendapan batuan
reservoir minyak terjadi pada lingkungan pengendapan laut.
Keberadaan air ormasi akan menimbulkan gangguan pada proses
produktiitas sumur, tetapi %alau demikian keberadaan air ormasi juga
mempunyai kegunaan !ukup penting, antara lain $
-. +ntuk mengetahui penyebab korosi pada peralatan produksi suatu
sumur.
0. +ntuk mengetahui adanya s!ale ormation.
7. +ntuk dapat menentukan siat lapisan dan adanya suatu kandungan
yodium dan barium yang !ukup besar dan dapat digunakan untuk
mengetahui adanya reservoir minyak yang !ukup besar.
Adapun kesulitan yang ditimbulkan karena adanya air ormasi adalah $
-. Adanya korosi
0. Adanya solid deposit
7. Adanya s!ale ormation
8. Adanya emulsi
#. Adanya kerusakan ormasi
4.3. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
Alat $
34
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
35/95
• elas ukur #// ml
• elas ukur -/ ml
• elas ukur 0# ml
• elas ukur -// ml
• elas kimia #// ml
• elas kimia 0#/ ml
• elas kimia -// ml
• *abu buret
• )orong
• 1rlenmeyer
• "tati
• Ph meter • Pipet tetes
3ahan $
• Ea;?
• Air ormasi
• Metyl ;range
• Phenolptaline
• K 0)r;8
• AgE;7
• ?0";8
• *arutan buer p? -/ indikator
• *arutan buer !alver tepung indikator !alser &&
4.4. GAMBAR ALAT
35elas Kimiaelas +kur
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
36/95
36
Pipet (etes)orong
"tati *abu 3uret 1rlenmeyer
Ph meter
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
37/95
G*"*) 4.1 P%)*/**$ #%)&!**$ III
4.5. PROSEDUR PERCOBAAN
A. P%$%$*$ #H
-. 'engan menggunakan p? meter dapat langsung menentukan harga
p? dari sample.
0. 'engan alat ukur elektrolit, kalibrasi sebelum digunakan
dengan!ara $ mengisi botol dengan larutan buer yang telah
diketahui harga p? nya, memasukkan elektroda pada botol yang
berisi larutan buer. Memutar tombol kalibrasi sampai digit
menunjukkan harga p? larutan buer
7. Men!u!i botol elektrodanya sebelum digunakan untuk menguji
sample dengan air destilasi untuk men!egah terjadinya kontaminasi.
B. P%$%$*$ */6*/'$'*7
Alkali dari suatu !airan bisa dilaporkan sebagai ion
−¿
CO3¿
,
−¿
HCO3¿
,
dan−¿
OH ¿
, dengan mentitrasi sample dengan larutan asam lemah dan
larutan indi!ator. *arutan penunjuk 2indi!ator6 yang digunakan dalam
penentuan kebasahan−¿
CO3
¿
dan−¿
OH ¿
, adalah phenolptalein 2PP6,
sedangkan metyl orange 2M;6 digunakan sebagai indi!ator dalam
penentuan−¿
HCO3
¿
.
• Prosedur per!obaan-. Mengambil !ontoh air pada gelas titrasi sebanyak - !! dan
menambahkan larutan phenolptalein 2PP6 sebanyak 0 tetes.
37
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
38/95
0. Mentitrasi dengan larutan ?0";8 /,/0 E sambil digoyang. 5arna
akan berubah dari pink menjadi jernih. Men!atat jumlah larutan
asam tersebut sebagai 9p
7. Menetesi lagi dengan 0 tetes metil orange, %arna akan berubah
menjadi orange.
8. Mentitrasi lagi dengan ?0";8 /,/0 E sampai %arna menjadi
merah J merah muda. Men!atat banyaknya larutan asam total
yaitu $ jumlah asam 206 asam 8 sebagai 9m.
• PerhitunganKebasahan P 9p J banyaknya !! !ontoh air
Kebasahan M 9m J banyaknya !! !ontoh air
Penentuan untuk setiap ion dalam mili eQivalen 2meJ *6 dapat
ditentukan dari table berikut $
−¿ HCO
3
¿ −¿
CO3
¿ −¿
OH ¿
P M 0/ / /
P M / / 0/ P
2P M / 8/ P /
2P M 0/ 2 M – 0P 6 8/ P /
2P M / 8/ 2 M – P 6 0/ 2 0P – M 6
T*%/ 4.1 K/*7'('6*7' 6!$7%$)*7' '!$
C. P%$%$*$ 6*/7'" 0*$ "*8$%7'"
P%$%$*$6%7*0*=$ !*/
-. Mengambil 0/ ml air suling dan menambahkan 0 tetes larutan
buer kesadahn total dan - tetes indi!ator, %arna harus biru asli
2jernih6.
0. Menambah # ml !ontoh air, %arna akan berubah merah.
38
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
39/95
7. Mentitrasi dengan larutan kesadahan total hingga %arna kembali
jernih, men!atat volume pentitrasi.
8. Perhitungan $
3ila menggunakan larutan - ml 0 epm
Kalsium, me J * ml titer x2
mlcontohair
3ila menggunakan larutan - ml 0/ epm
Kalsium, me J * mltiter x20
mlcontohair
Konversi kadar )a dalam mg J * )a, mg J * 0/
P%$%$*$ 6*7'" C*
-. Mengambil 0/ ml air suling, menambahkan 0 tetes larutan buer
!alver dan - tepung indi!ator !al!er &&, %arna akan berubah
menjadi !erah.
0. Menambahkan # !! air yang dianalisa. 3ila ada )a larutan yang
berubah menjadi kemerahan
7. Mentitrasi dengan larutan kesadahan total 0/ epm, %arna akan
berubah jernih, men!atat volume titrasi.
P%$%$*$ "*8$%7'" M8
Magnesium, me J * 2 kesadahan total, me J *6 – 2 kalsiu, me J *6
magnesium, me J * -0,0
D. P%$%$*$ 6/!)'0*
1. Mengambil 0/ ml air sample, menambahkan # tetes K 0)r;8, %arna
akan menjadi bening.
2. Mentitrasi dengan larutan AgE;7 - ml /,//- g )l sampai %arna
!oklat kemerahan, men!atat volume pentitrasi.
3. Iika menggunakan AgE;7 /,//- E $
Kadar )l, mg J * ml titer x1000
ml contoh air
E. P%$%$*$ 7!0'"
1. Mengkonversikan mg J * anion dengan me J * dan menjumlahkan
harganya.
39
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
40/95
2. Mengkonversikan mg J * kation menjadi me J * dan menjumlahkan
harganya
3. Kadar sodium 2Ea6, mg J * 2anion – kation6 07
F. G)*('6 =*7'/ *$*/'7* *')
?asil analisa air sering dinyatakan dengan bentuk graik. Kita dapat
menandai perbedaan dari !ontoh air dengan membandingkan dua ma!am
!ontoh air 2atau lebih6 dari graik tersebut
G. P%)='$8*$ '$0%67 7*'/'*7 C*CO3
&ndeks stabilitas ini didapat dengan memplotkan jumlah harga tenaga
ion dengan )a dan );7 pada graik yang telah disediakan, bila indeks
berharga positi berarti air sample memiliki gejala membentuk endapan dan
apabila bernilai negati bersiat korosi.
4.. HASIL PENGAMATAN
N! P%)*/**$ K*/6/*7'P%$%/''*$ H*7'/ A$*/'7*
- − elas ukur#// ml
− elas ukur -/ ml
− elas ukur0# ml
− elas ukur
-// ml
− elas kimia-// ml
− elas kimia#// ml
− elas kimia
0#/ ml
• ? ml air ormasi 0
tetes pp
• *arutan di atas ditirasi
dengan ?0";8
• *arutan %arna jerrnih
di atas 0 tetes metile
orange
• *arutan yang be%arna
orange di titrasi dengan
?0";8
• Menghasilkan %arna pink
• 9a%al #/ ml
9p -D,# ml
5arna menjadi Iernih
• Menghasilkan %arna orange• 9a%al #/ ml
9p -/,# ml
• Menghasilkan %arna merah
muda
0 • 0/ ml air suling 0• Menghasilkan %arna dari
40
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
41/95
− *abu buret
− )orong
− 1rlenmeyer
− "tati
− P? meter
− Pipet tetes
tetes larutan buer #
ml air ormasi
jernih menjadi merah
• 9p -7# meJl
7 • 0/ ml air suling 0
tetes buer !alver
• *arutan di atas # !!
air analisa titrasi
dengan larutan
kesadahan total 0/ epm
• 0/ ml air ormasi #
tetes K 0)r/8
• *arutan dititrasi dengan
AgE;7
• Menghasilkan %arna yang
!erah
• Menghasilkan %arna yang
!erah lalu berubah menjadi
merah dan akhirnya
menjadi jernih
• 9p 70 meJl
• 5aena menjadi bening
• 9a%al #/ ml
• 9p 8 ml
T*%/ 4.2 H*7'/ P%$8*"**$ III
4.9. PERHITUNGAN
K!$7%$)*7' A$'!$ K!$7%$)*7' K*'!$
A$'!$ BM M%/ M8/ K*'!$ BM M%/ M8/
C/ 7#,# 0/ /,#: C*2 8/ 70 -,:
CO
2−¿3:/ G8 0,G M82 08 7 /,0#
HCO
2−¿3:- / / N*2 07 < <
OH - 7: 0,--
A$'!$ -8/ #,8
K*$'!$ 7# -,G#
T*%/ 4.3 H*7'/ #%)&!**$ *$*/'7* 6'"'* (!)"*7'
K!$+%)7'
MgJl meJl ion
m
41
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
42/95
a. Penetuan Alkalinitas
'ik $ 9p 2titrasi pertama6 -D,# ml
9p0 2titrasi kedua6 -D,# ml Air ormasi # ml
'it $ 9m L P L M L
I%b $ 9m 9p- 9p0
-D,# ml -D,# ml 7/,/ ml
Kebasahan P !"
#an$a% ccconto h air
19,5ml
5ml
7,D
Kebasahan M !m
#an$a% ccconto h air
30ml
5ml
: ml
Maka $ 0P B M
?);7 /
)/70< 8/ & 2M
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
43/95
b. Penentuan kalsium dan magnesium
'ik $ 9p- 2titrasi pertama6 7# meJl 2kesadahan total6 9m 7/ ml
9p 2titrasi pada )a6 70 meJl
'it $ meJl mg L
I%b $ Magnesium, meJ* 2kesadahan total, meJ*6 – 2kalsium, meJ*6
Mg, meJ* & -0,0
Magnesium, meJ* 27# meJ*6 – 270 meJ*6 7 meJ* & -0,0
!. Penentuan klorida
'ik $ 9p 2titrasi pertama6 8 ml
Ml !ontoh air 2air ormasi6 0/ ml
'it $ kadar )l L
I%b $ kadar )l ml titer x100
mlcontohair
4ml x 100
20ml
0/ mgJl
d. Penentuan sodium
'ik $ ∑ anion #,8
∑ kation -,G#
'it $ sodium Ea L
I%b $ "odium Ea, mgJl 2anion – kation6
43
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
44/95
2#,8 – -,G#6
7,:0
4.;. PEMBAHASAN
'alam mengeksplor minyak dari dalam reservoir, kita tidak hanya
mendapati minyak tetapi juga mengandung luida lainnya. 'iantaranya yaitu
minyak itu sendiri, gas dan air. Air disini merupakan air ormasi. Air ormasi
adalah air yang keluar bersama sama dengan gas, karena adanya gaya dorong dan
air 2%ater drive6 yang mengisi pori – pori yang ditinggalkan minyak.
Air ormasi memiliki 0 siat yaitu asam dan basa. "iat asam mengakibatkan
korosi. Korosi adalah pengkaratan. ?al ini dapat menyebabkan pemproduksian
minyak terganggu. 3ila air ormasi yang bersiat asam tetap dialirkan maka dapat
merusak pipa. ?al ini dikarenakan air yang melengket di pipa – pipa yang
semakin lama semakin megeras dan mengakibatkan pengkaratan. Pengkaratan
yang dibiarkan terus menerus lama kelamaan pipa akan bo!or dan minyak akan
meluber kemana – mana. "ehingga mengurangi hasil produksi minyak.
"edangkan siat air ormasi yang basa, mengakibatkan terjadinya endapan.
1ndapan dapat berbentuk pasir dan sedimen. 1ndapan dapat dihan!urkan
menggunakan demulsiier. 1ndapan sendiri dapat mengakibatkan merusak
produksi minyak yang dihasilkan. 'alam artian, minyak yang mengandung
endapan akan memperburuk minyak yang dihasilkan.
Adapun kandungan utama dalam air ormasi ini adalah unsur K 2kalium6,
Ea 2Eatrium6 dan )l 2)hlor6 dijumpai dalam jumlah yang sangat banyak
Keberadaan air ormasi selalu berasosiasi dengan batuan reservoir sering
menimbulkan komplikasi masalah – masalah pada proses produksi minyak.
&normasi mengenai komposisi air ormasi sangat menunjang dalam penanganan
masalah yang ditimbulkan. 'ata analisis air ormasi, merupakan perangkat data
yang !ukup penting dalam mempersiapkan data kimia%i dan isik, untuk
interpretasi sesuatu yang terkait dengan timbulnya masalah pengendapan yang
terutama diperlukan dalam menentukan kemungkinan pemakaran air produksi
dilapangan minyak dan gas.
44
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
45/95
Keberadaan air ormasi akan menimbulkan gangguan pada proses
produktiitas sumur, tetapi %alau demikian keberadaan air ormasi juga
mempunyai kegunaan !ukup penting, antara lain $
-. +ntuk mengetahui penyebab korosi pada peralatan produksi suatu sumur
0. +ntuk mengetahui adanya air ormasi
7. +ntuk menentukan siat lapisan dan adanya suatu kandungan yodium dan
barium yang !ukup besar dab dapat digunakan untuk mengetahui adanya
reservoir minyak yang !ukup besar.
4.>. KESIMPULAN'ari per!obaan di atas dapat disimpulkan bah%a air ormasi yang bersiat
basa maupun asam sangat berpengaruh dalam memproduksi minyak. "elain tiu,
air ormasi dapat mempengaruhi laju air J proses dilapangan minyak. ?al ini
dikarrenakan air ormasi bersiat asin dengan salinitas rata – rata diatas air laut
"elain kerugian, air ormasi juga mengandung keuntungan, seperti
mengetahui penyebab korosi pada perakitan produksi suatu sumur, untuk
mengetahui adanya s!ale ormation, dan untuk dapat menentukan siat lapisan dan
airnya dapat digunakan untuk mengetahui adanya reservoir minyak yang !ukup
besar.
4.1. JA?ABAN TUGAS
-. a. Apa yang dimaksud dengan reaksi penetralan J penggaraman L
Reaksi antara asam dan basa disebut reaksi penetralan. ?al ini dikarenakan
selain air, hasil reaksi antara asam dan basa adalah suatu zat yang bersiat
netral, yaitu zat yang tidak bersiat asam maupun basa. Sat netral yang
dimaksud disini adalah garam. Mengingat reaksi netralisasi dapat
menghasilkan garam, maka reaksi ini juga dikenal dengan istilah reaksi
penggaraman.
b. Apakah yang dimaksud dengan reaksi pengen!eran L
Proses dimana pengurangan konsentrasi dari sebuah unsur
!. Apakah yang dimaksud dengan titrasi L
45
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
46/95
(itrasi merupakan !ara penentuan konsentrasi suatu larutan dengan
menggunakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya
0. a. Apa yang dimaksud dengan s!ale ormation L
"!ale ormation adalah endapan yang terbentuk dengan proses kristalisasi
dan pengendapan mineral yang terkandung didalam air ormasi
b. Apakah yang dimaksud dengan skin ormation L
"kin ormation adalah penyumbatan ketebalan ormasi dan terjadi pada
perorasi. Iika 2
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
47/95
3erapa liter gas hidrogen yang dihasilkan jikadiukur pada "(P L diberikan Ar
Al 0, )l 7#,# dan ? - O
0Al :?)l 0Al)l7 7?0
mol Al)l7 2
3 /,0
/,7
mol ?0 3
2 /,0
/,7
9olum mol "(P
/,7 00,8 liter
:,0 liter
BAB V
PENENTUAN VISCOSITAS
( DETERMINATION OF VISCOSITY )
5.1. TUJUAN PERCOBAAN
-. Menentukan konstanta alat vis!ometer ost%ald.
0. Menentukan vis!ositas luida yang mengalir pada pipa kapiler
47
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
48/95
5.2. TEORI DASAR
9is!ositas luida ne%tonian yang mengalir melalui pipa diukur berdasarkan
persamaan pouseulle $
µ ' . r
2. t . ( P
8.! . )
'imana $µ 9iskositas 2poise6
r Iari – jari pipa kapiler 2!m6
t 5aktu pengaliran 2detik6
∆P (ekanan 2dyne J !m6
9 9olume !airan 2!!6
* Panjang pipa kapiler 2!m6
Ada berma!am – ma!am viskometer tipe pipet yang dapat digunakan untuk
menentukan viskositas kinematis, baik untuk produk minyak yang tembus
pandang 2transparan6 maupuntidak. Adapun rumus yang digunakan untuk
menghitung viskositas kinematis adalah $
µkin ) . t
'imana $
µkin 9iskositas kinematik 2poise6
) Konstanta alat os%ald 2!enti stroke J detik6
t 5aktu pengaliran 2detik6
+ntuk menjamin agar aliran !airan dalam pipa kapiler viskometer laminer,
harus digunakan viskometer yang mempunyai ukuran pipa kapiler sedemikian
48
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
49/95
sehingga %aktu alir lebih dari 0// detik. Pada dasarnya pengukuran viskometer
kinematis produk minyak bumi adalah mengukur %aktu alir produk minyak bumi
yang mempunyai volume tertentu melalui pipa kapiler viskometer pada suhu
tertentu. "selain viskositas kinematik ada lagi yang dikenal dengan viskositas
dinamis. +ntuk menghitung viskositas dinamis digunakan rumus di ba%ah ini $
µdin d . µkin
'imana $
d "pesii! gravity
'isamping viskometer tipe pipet diatas, viskositas minyak bumi dan
produknya pernah ditentukan dengan menggunakan viskosimeter saybolt, namun
uji ini sekarang sudah tidak digunakan. Kekentalan saybolt adalah %aktu alir
dalam detik, yang diperlukan untuk mengalir !ontoh sebanyak :/ !! dari suatu
tabung viskosimeter pada suhu tetap melalui lubang 2orii!e6 yang telah
dikalibrasi yang terdapat pada dasar tabung viskosimeter.
(etapi penentuan viskositas absolute se!ara langsung adalah hal yang sulit,
karena beberapa aktor yang sulit dipenuhi.
Prinsip pengukuran viskositas adalah mengukur %aktu yang diperlukan
!airan untuk mengalir dalam jumlah tertentu mele%ati pipa kapiler dengan
panjang tertentu yang disebabkan dorongan gravitasi. 'engan menggunakan alat
yang sama ditentukan %aktu yang diperlukan luida – luida lainnya untuk
mengalir mele%ati pipa kapilernya.
5.3. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
Alat $
• elas Kimia 0#/ ml
• elas Kimia -// ml
• Pi!nometer 0# ml
• Red%ood 9iskosimeter
• 9iskosimeter ;s%ald
• (hermometer
• (able A"(M
• "top%at!h
• 3ola Karet
• Pemanas *istrik
• )orong
• elas +kur 0# ml
49
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
50/95
• 3ahan $
• )rude ;il 0#/ ml• liserin 0# H
• liserin #/ H
• liserin # H
• Minyak Rem
• 3ensin
•
5.4. GAMBAR ALAT
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pi!nometer elas Kimia
9iskosimeter ;s%aldRed%ood 9iskosimeter
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
51/95
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
"top%at!h
(hermometer
3ola KaretPemanas *istrik
elas +kur )orong
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
52/95
•
••
•
G*"*) 5.1 P%)*/**$ #%)&!**$ IV
•
5.5. PROSEDUR PERCOBAAN
5.5.1. M%$%$6*$ V'76!7'*7 0%$8*$ V'7&'7'"%%) O7
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
53/95
:. 'ensitas masing
pula %ater bath.
8. (empatkan lash diba%ah orii!e.
#. 3ila temperature sample telah konstan pada suhu per!obaan, !atat
%aktu pengaliran #/ !! sample dengan !ara membuka valvedan
menjalankan stop%at!h.
:. Matikan stop%at!h jika sample men!apai #/ !!.
. +langi per!obaan diatas pada temperature -//, --/, -7/, -#/, -G/
dan 0-/ F.ᵒ
•
•
•
•
•
•
•
5.. HASIL PENGAMATAN•
P%)
*/*
*$
K*/6/*7'
P%$%/''*$
H*7'/
A$*/'7*
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
54/95
• -
− elas Kimia
0#/ ml
− elas Kimia
-// ml
− Pi!nometer 0#
ml
− Red%ood
9iskosimeter
− 9iskosimeter
;s%ald
− (hermometer
− (able A"(M
− "top%at!h
− 3ola Karet
− Pemanas
*istrik
− )orong
− elas +kur 0#
ml
• Menentukan viskositas
!airan• Air
• 9 0/ ml
• t -0,-8 s
• liserin 0# H
• 9 0/ ml
• t -D,- s
• liserin #/ H
• 9 0/ ml
• t 88,D s
• liserin # H• 9 0/ ml
• t -:-,8 s
• Air
• µ kin
#,DD0G !s
• µ din
#,DD0G !s
• liserin 0# H
• µ kin
D,:078 !s
• µ din
-/,7#G: !s
• liserin #/ H• µ kin
00,807 !s
• µ din
0#,:77D !s
• liserin # H
• µ kin
G/,:7G- !s
• µ din
D#,:#G !s
• 0 • Menentukan densitas
gliserin.
• Air
• liserin 0# H
• liserin #/ H
• liserin # H
• ρ -,//GG grJml
• ρ -,/:8 grJml
• ρ -,-870 grJml
• ρ -,-G: grJml
• 7 • Menentukan viskositas
dengan red%ood viskometer $• #/ ml !rude oil
• # /F
• #/ ml !rude oil
• G# /F
• #/ ml !rude oil
• -// /F
• t -/G,D s
• v #/ ml• t 7-,8: s
• v #/ ml
• t -0,/ s
• v #/ ml
•
• T*%/ 5.1 H*7'/ P%$8*"**$ IV
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
55/95
5.9. PERHITUNGAN
#..-. Menentukan viskositas dengan viskometer os%ald
a. Menentukan viskositas !airan• Air
• 'ik $ 9 air 0/ ml
• t air -0,-8 s
•
• 'it $ µ kin L µ dinL•
• I%b $ µ kin ).t
• 2/,8DD8 !sJs6 2-0,-8 s6
• #,DD0G !s
•• µ din d. µ kin
• 2-6 2#,DD0G !s6
• #,DD0G !s
•
• liserin 0#H
• 'ik $ 9 gliserin 0/ ml• t gliserin -D,0 s
•
• 'it $ µ kin L µ dinL
•• I%b $ µ kin ).t
• 2/,8DD8 !sJs6 2-D,- s6
• D,:078 !s
•
• µ din d. µ kin
• 2-,/:86 2D,:078 !s6
• -/,7#G: !s
•
• liserin #/H• 'ik $ 9 gliserin 0/ ml
• t gliserin 88,D s
•
• 'it $ µ kin L µ dinL•
• I%b $ µ kin ).t• 2/,8DD8 !sJs6 288,D s6
• 00,807 !s
•
• µ din d. µ kin
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
56/95
• 2-,-8706 200,807 !s6
• 0#,:77D !s
•• liserin #H
• 'ik $ 9 gliserin 0/ ml
• t gliserin -:-,8 s
•
• 'it $ µ kin L µ dinL•
• I%b $ µ kin ).t
• 2/,8DD8 !sJs6 2-:-,8 s6
• G/,:7G- !s
•• µ din d. µ kin
• 2-,-G:6 2G/,:7G- !s6
• D#,:#G !s
•
•
•
•
b. Menentukan densitas gliserin
• M. Pi!nometer kosong -8,:7 gr
• Air
• 'ik $ m. Pi!nometer air 7D,G# gr
• m. air m. pi!nometer – m. Pi!nometer air
• 7D,G# gr < -8,:7 gr
• 0#,00 gr
•
• 'it $ ρ L
•
• I%b $ ρ m
v
• 25,22 gram
25ml
• -,//GGgr
ml
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
57/95
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
58/95
• I%b $ ρ m
v
• 28,58 gram
25ml
• 1,1432
gr
ml
•
• liserin #H
• 'ik $ m. Pi!nometer liserin #H 88,0 gr
• m. liserin m. pi!nometer – m. Pi!nom
liserin #/H
• 88,0 gr < -8,:7 gr
• 0D,:D gr
•
• 'it $ ρ L
•
• I%b $ ρ m
v
• 29,69 gram
25ml
•-,-G:
gr
ml
•
•
•
•
•
#..0. Menentukan viskositas dengan red%ood vis!ometer
•
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
59/95
•
Eo
• ( • t • 9
•
-
• # /F
• F 2ᵒ9
5 T) 6 70
• 29
5 #6 70
• -: Fᵒ
• K T) 07ᵒ
• # 07
• 78G K ᵒ
• Re 2ᵒ4
5 T) 6
• 24
5
# 6
• :/ Reᵒ
• Ra F 8:/ᵒ ᵒ
• -: 8:/
• :0 Raᵒ
• -/G,D# • #/ ml
• 0• G# /F
• F 2ᵒ 95 T) 6 70
• 29
5 G#6 70
• -G# Fᵒ
• K T) 07ᵒ
• G# 07
• 7-,8: s • #/ ml
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
60/95
• 7#G K ᵒ
• Re 2ᵒ 45 T) 6
• 24
5
G# 6
• :G Reᵒ
• Ra F 8:/ᵒ ᵒ
• -G# 8:/
• :8# Raᵒ
• 7• -// /F
• F 2ᵒ9
5 T) 6 70
• 29
5 -//6 70
• 0-0 Fᵒ
• K T) 07ᵒ
• -// 07
• 77 K ᵒ
• Re 2ᵒ4
5 T) 6
• 24
5
-// 6
• G/ Reᵒ
• Ra F 8:/ᵒ ᵒ
• 0-0 8:/
• :0 Raᵒ
• -0, s • #/ ml
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
61/95
•
T*%/ 5.2 M%$%$6*$ +'76!7'*7 0%$8*$ )%0
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
62/95
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
63/95
• -/,## atm – ,G: atm
• 0,:D atm.
•
• µ ' . r
2. t . ( P
8. ) .!
• ( ' ) (101,62 cm ) (35 *)(2,69atm)
8 (68,58ml )(120ml )
• 8:,7#0/0/DG !s
•
•
•
•
BAB VI
PENYULINGAN MINYAK MENTAH
(CRUDE OIL DESTILATION)
•
.1 TUJUAN PERCOBAAN
• Menentukan titik didih serta hasil destilasi minyak mentah.
•.2 TEORI DASAR
• 'estilasi berraksi adalah penyulingan serta pengembunan kembali
berbagai ma!am !airan yang yang mempunyai titik didih berbeda
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
64/95
kerosin atau minyak tanah bernomor atom )-G sampai )0#, pelumas berat
bernomor atom )0: sampai )7#, sedangkan diatas )7: sampsi ):/ dianggap residu.
• "etelah kotoran,air dan gas dipisahkan dari !rude oil maka selanjutnya
!rude oil akan ses untuk mendapatkan apa yang disebut =P1(R;*1+M
PR;'+)(>. Proses yang digunakan meliputi $
• Physi!al pro!essing
• )hemi!al pro!essing
• Reining pro!essing
• 'alam per!obaan inin hanya dipakai metoda Physi!al pro!essing yaitu
destilasi berraksi. Iika tekanan barometer tidak menunujukan :/ mm?g, maka
setiap pengukuran destilat perlu dilakukan koreksi temperature begitu juga
pressure loss untuk pemba!aan !el!ius.
•
•.3 ALAT @ BAHAN PERCOBAAN
• Alat $
• Flash 'estilation
• Kondensor
• (hermometer
• Alat pemanas listrik • elas ukur 0/ m*
• Pi!nometer
• Eera!a digital
• 3ahan $
• )rude ;il 0#/ m*
•
.4 GAMBAR ALAT
••
•
•
•
•
•
•
(hermometer
Flash 'estilation Kondensor
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
65/95
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
••
G*"*) .1 P%)*/**$ #%)&!**$ V
•
•
.5 PROSEDUR PERCOBAAN
-. Ambil sample sebanyak # !!
0. (entukan " sample dan harga AP& pada kondisi lab, dengan
pi!nometer 0# !!.
7. (imbang lash kosong thermometer.8. (imbang lash berisi sample thermometer.
#. 3ersihkan dan keringkan gelas ukur, letakkan gelas ukur tersebut
sedemikian rupa sehingga ujung outlet masuk sedikit ke dalam gelar
ukur penampung destilat. (utup gelas ukur untuk men!egah agar uap
tidak keluar dari tabung.
:. "irkulasikan !airan pendingin melalui kondensor.
. Ialankan pemanasan dan atur kuat panasnya perlahan.
elas +kur Pi!nometer
Eera!a 'igitalPemanas *istrik
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
66/95
D. "etelah initial boiling point ter!apai, amati volume destilat untuk setiap
kenaikan temperature 0#U ), sampai ter!apai inal atau =1nd 3oiling
Point>.
-/. ?entikan pemanasan pada end boiling point dan biarkan !airan destilat
menetes pada gelas ukur.
--. "etalah pendinginan, !atat volume total destilat.
-0. (imbang lash residu thermometer.
-7. +kur " residu dengan pi!nometer 2-/ m*6 pada kondisi laboratorium.
-8. +kur temperature dan tekanan udara laboratorium selama per!obaan
. HASIL PENGAMATAN
•
P%)*/*
*$
K*/6/*7'P%$%
/''*$
H*7'/
A$*/'7*
•
− Flash destilation
− Kondensor
− (hermometer
− Alat pemanas
listrik
− elas ujur 0/ ml
− Pi!nometer
− Eera!a digital
• Massa pi!nometer
• 7-,0- g
• Massa termometer
tabung lask
• -G0,: g
• Massa pi!nometer !rude
oil G,-7 g• 9olume pi!nometer
• #/ !!
• Massa !rude oil 8:,D0 g
• Massa !rude oil lask
thermometer 088,G# g
• ρ !rude oil
• /,D7G#G
grJml
• " !rude oil
• /,D7G#G
grJml
•/
AP& -D,0#D:• ( Pb #G /)
• ( initial boiling point
• 0D/ /)
• ( n boiling point
• 78G /)
• • elas kimia destilat
::,-G g
• 9olume destilat 0,:G g
• Massa gelas kimia• 0,7 g
• Massa termometer
tabung lash destilation
!rude oil 087,-# g
• Massa residu :/,8: g
• 9olume residu :G !!
• ρ residu /,GGD-
grJ!!
• " residu /,GDD-
• /AP& 0,:8D
•
• T*%/ .1 H*7'/ P%$8*"**$ V
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
67/95
•
••
.9 PERHITUNGAN
-. 'ik $ m. Pi!nometer 7-,0- g
• m. termometer lash destilation -G0,:
• m. pi!nometer !rude oil G,-7 g
• 9 pi!nometer #/ ml
• m. !rude oil 2m. Pi!nometer !rude oil6 – m.Pi!nometer
• G,-7 g – 7-,0- g
• 8:,D0 g
• m. !rude oil lash destilation thermometer 088,G# g
•
• 'it $ ρ minyak L " minyak L /AP& L ( Pb L ( initial boiling
point L
• ( boiling point L
•
• I%b $ ρ minyak m.min$a%
v.min$a%
• 46,92g
50cc
• /,D7G8 grJ!!
•
• " minyak ρ o
ρ w
• 0,9384 gr /cc
1gr /cc
• /,D7G8
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
68/95
•
• /AP& 141,5
SG – -7-,#
• 141,5
0,9384 – -7-,#
• 141,5−123,3996
0,9384
• 18,1004
0,9384
• -D,0GG# 2 bla!k oil 6
• ( Pb #G /)
• ( initial boiling point 0D/ /)
• ( n boiling point 78G /)
•0. 'ik $ gelas kimia lash destilation ::,-G g
• v. destilat 0,:G g
• m. gelas kimia 0,7 g
• m. termometer lash destilation !rude oil 087,-# g
• m. residu :/,## g• v. residu :G ml
•
• 'it $ ρ minyak L " minyak L /AP& L
•
• I%b $ ρ minyak m.re*i+u
v.re*i+u
• 60,55 g68 cc
• /,GD grJ!!
•
• " minyak ρ o
ρ w
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
69/95
• 0,89gr /cc
1gr /cc
• /,GD
•
• /AP& 141,5
SG – -7-,#
• 141,5
0,89 – -7-,#
•
141,5−117,035
0,89
• 24,465
0,89
• 0,8GG 2 bla!k oil 6 2solar6
.; PEMBAHASAN
• Penyulingan minyak mentah berungsi untuk menentukan jenis dari !rude
oil. Melalui proses penyulingan ini kita dapat mengetahui P3, initial boiling point,
end boiling point tersebut digunakan untuk menentukan minyak yang diproduksi.
• Adapun pengertian dari data untuk menentukan minyak yang diproduksi,
antara lain $
• Pb tekanan tertinggi yang mengakibatkan gelembung gas yang pertama
keluar dan gas mulai terlepaskan.
• &nital boiling point suhu dimana tetesan pertama hasil destilasi keluar.
• 1nd boiling point suhu dimana tetesan akhir hasil destilat yang keluar.
• 'engan penyulingan minyak juga dapat diketahui jenis minyak dengan
men!ari AP& dari !rude oil yang dihasilkan. Adapun rumus TAP& adalah $
• Adapun 7 jenis minyak yang terbagi berdasarkan besar TAP&, antara lain $
• *o% shrinkage oil, memiliki oil gravity C-# TAP&
• 3la!k oil, memilki gravity -# sJd 8/ TAP&
• ?igh shrinkage oil, memiliki oil gravity -8
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
70/95
minyak yang dihasilkan tergolong minyak solar. Pada suhu T0// ), maka minyak
yang dihasilkan tergolong pada minyak bensin, begitu juga selanjutnya.
• 3erikut adalah pembagian jenis minyak berdasarkan !arbon yang
terkandung $
• )- – )8 as
• )# – )-/ 3ensin
• )-- – )-7 Kerosin
• )-8 – )- "olar
• )-G – )0# 'estilasi Minyak Ringan
• )0: – )7# 'estilasi Minyak 3erat
• )7: – ):/ Residu
•
•
.> KESIMPULAN
• 'ari per!obaan,dapat kita simpulkan, semakin rendah nilai " dari suatu
minya, maka TAP& minyak tersebut semakin tinggi. "emakin tinggi TAP& yang
dihasilkan maka makin bagus minyak yang dihasilkan.
• 3egitu juga dengan kekentalan dari minyak yang digunakan makin kental
minyakJ!rude oil maka semakin !epat terjadinya Pb begitu juga terjadinya initial
boiling point, maka minyak tergolong minyak yang bagus.
•
.1 JA?ABAN TUGAS
-. Ielaskan apakah yang dimaksud dengan !ra!king L
• )ra!king adalah penguraian molekul – molekul senya%a hidrokarbon yang
besar menjadi molekul – molekul senya%a hidrokarbon yang ke!il
•
0. )arilah gambar penjelasan dari gathering, station, separator, %ash tank L
•
•
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
71/95
•
••
•
•
•
•7. Apakah yang dimaksud dengan reinery L
• Reinery adalah proses pemurnian minyak bumi menjadi raksi < raksinya
•8. Ielaskan pengaplikasian per!obaan !rude oil destilation di dunia
perminyakan O
• )rude oil destilation dapat diaplikasikan di dunia perminyakan untuk
membagi jenis !ride oil tersebut menjadi jenis – jenis produk yang telah
ditetapkan standarnya.
•#. Apakah yang dimaksud dengan gas !ondensate L
• as !ondensate adalah luida yang terdapat dalam minyak bumi dan gas
yang masih mengandung air.
•:. 3uatlah graik 7 asa, jelaskan O
•
•
•
•
•
•
•
• ambar :.- raik 7 Fasa
• "istem disebut sebagai 7 komponen apabila !ampuran yang
terdapat dalam ?) tersebut terdiri lebih dari 0 asa, seperti adanya komponen
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
72/95
ringan, komponen moderat dan komponen berat 2biasanya menggunakan
diagram terner untuk menentukan komposisi dari masing – masing komponen
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
73/95
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
74/95
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
75/95
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
G*"*) 9.1 P%)*/**$ #%)&!**$ VI
•
•
•
>.5 PROSEDUR PERCOBAAN
-. &si bath dengan air sampai batas maksimum
elas +kur
(hermometer
Aluminium oil
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
76/95
0. (uangkan dengan hati
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
77/95
*$A$*/'7
*
• -
− (ag !losed tester
− elas kimia -// ml
− elas kimia -/ ml
− elas ukur #/ ml
− Aluminium oil
− termometer
• kenaikan suhu # /)
• :/ /) tidak ada
lash point
• :# /) tidak ada
lash point
• / /) tidak ada
lash point
• # /) tidak ada
lash point
• G/ /) tidak ada
lash point
• G# /) terjadinya
lash point
• (empe
ratur
lash
point $
• G# /)
• -G#/F
• :G /Ra
• 7#G /K
• :8# /Re
•
• <
• Fire point
tidak
diketemukan.
•
• T*%/ 9.1 H*7'/ P%$8*"**$ VI
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
78/95
•
••
•
•
•
>.9 PERHITUNGAN
-. 'ik $ ( lash point G# T)
•
• 'it $ TF L TRa L TK L TRe L
•
• I%b $ G# ) V Fᵒ ᵒ 29
5 T) 6 70
• 29
5 G# 6 70
• -G# Fᵒ•
• G# ) V Reᵒ ᵒ 24
5 T) 6
• 24
5 G# 6
• :G R ᵒ
•
• G# ) V K ᵒ ᵒ T) 07
• G# 07
• 7#G K ᵒ
•
• G# ) V Raᵒ F 8:/ᵒ
• -G# 8:/
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
79/95
• :8# R
•0. Fire point tidak diketemukan
•
•
•
•
•
•
>.; PEMBAHASAN
• 'alam prakteknya, lash point adalah titk nyala saat suhu terendah dimana
minyak dan produknya dalam !ampura dengan udara akan menyala apabila
terkena per!ikan api. "edangkan ire point adalah suhu menyebabkan bahan bakar
!air menguap !ukup banyak untuk dapat mendukung pembakaran.
• Adapun ungsi dari lash point dan ire point adalah untuk mengetahui
kualitas minyak yang di tes. Adapun hubungan lash point,serta ire point dengan
kualitas minyak yaitu, semakin ke!il temperature saat terjadinya lash point dan
ire point, maka semakin bagus kualitas minyak tersebut.
• "e!ara terperin!i, lash point brungsi untuk mengetahui kadar gas yang
terkandung didalam minyak. "emakin sedikit gas yang terkandung,maka semakin
bagus minyaknya. "edangkan pada saat terjadinya penguapan gas 2 titik P b nya6.
• 3erikut adalah aktor.> KESIMPULAN
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
80/95
• "emakin banyak gas yang terkandung, semakin tinggi lash point,maka
semakin mudah mengalir.• "emakin rendah viskositas,semakin bagus kualitas minyak.
• "emakin rendah temperature terjadinya lash, semakin bagus kualitas
minyak
•
•
•
•
•
>.1 JA?AB TUGAS
•-. 'ik $ ( G/ /F
•
• 'it $ TF L TRe L TK L TRa L
•
• I%b $ G# ) V Fᵒ ᵒ 295 T) 6 70
• 29
5 G/ 6 70
• -: Fᵒ
•
• G# ) V Reᵒ ᵒ 24
5 T) 6
• 24
5 G/ 6
• :8 Reᵒ
•
• G# ) V K ᵒ ᵒ T) 07
• G/ 07
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
81/95
• 7#7 K ᵒ
•• G# ) V Raᵒ ᵒ F 8:/ᵒ
• -: 8:/
• :7: Raᵒ
•
0. Apa saja aktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya lash point L
• 9iskositas dan kandungan gas dalam minyak
•
7. Apa hubungan lash point dengan kualitas minyak L
• "emakin rendah temperatur terjadinya lash point, maka semakin bagus
kualitas minyak tersebut
8. Apa aktor sehingga tidak ditemukannya ire point L
• Karena !rude oil berkemungkinan sudah terpisah dari gas atau !rude oil
tersebut sudah mele%ati titik Pb sehingga gas terlepas dari minyak dan
akhirnya tidak terjadi ire point
•
•
•
•
•
•
•
••
•
•
•
•
•
•
•
•
•
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
82/95
•
•
•
•
•
•
•
•
•
BAB VIII
PENENTUAN COULD POINT,COLD POINT DAN POUR POINT
( DETERMINING OF CLOUD POINT,COLD POINT AND POUR
POINT)
•
;.1 TUJUAN PERCOBAAN
-. Menentukan titik kabut 2!loud point6 untuk minyak mentah.
0. Menentukan titik tuang 2pour point6untuk minyak mentah.
7. Menentukan titik beku untuk minyak mentah.
•
;.2 TEORI DASAR
• Pada perjalanan dari ormasi menuju permukaan, minyak bumi mengalami
penurunan temperatur. Apabila hal ini tidak di%aspadai, maka akan terjadi
pembekuan minyak di dalam pipa, sehingga tidak bisa lagi untuk mengalir.
Penurunan temperatur ini akan memyebabkan suatu masalah yang akan menjadi
besar akibatnya apabila tidak segera diatasi.
• ?arus diketahui dimana minyak mengalami perubahan temperatur, agar
dapat mengetahui atau mengantisipasi dan mengambil tindakan yang terbaik agar
minyak dapat ditranspotasikan se!ara lan!ar dari ormasi ke permukaan sesuai
dengan kebutuhan. +ntuk mengatasi hal tersebut di atas, kita dapat mengambil
sample minyak ormasi dan mengadakan uji !oba untuk mengetahui titik kabut,
titik beku, dan titik tuang minyak tersebut.
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
83/95
• "alah satu siat hampir semua minyak adalah membeku menjadi semi
luid atau massa solid yang sukar bergerak jika padanya terjadi penurunantemperature. (est titik kabut umumnya dilakukan pada minyak yang dihasilkan
dengan destilasi. (est ini menentukan temperatur dimana 5a 2lilin parain6
mulai mengkristal dan terpisah dari minyak membentuk sema!am kabut tipis.
• (est ini dilakukan untuk menentukan temperature dimana minyak tidak
dapat mengalir lagi. 3esarnya pour point berbeda – beda untuk setiap tipe minyak
tergantung pada komposisi zat yang dikandungnya. +ntuk melaksanakan test ini,
sample minyak ditempatkan pada botol yang dilengkapi termometer. Kemudian
sample dan yar diletakkan pada mesin pendingin untuk diamati temperature dan
luidanya. +ntuk menentukan titik kabut, sample diamati pada tiap penurunan
temperature 0 UF 2
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
84/95
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
85/95
a. "etelah mendapatkan titik beku, mengeluarkan tube yang berisi sample
dari dalam bath pada kondisi sample masih beku.
b. Mendiamkan pada temperatur kamar.
!. Mengamati perubahan temperatur pada saat seluruh sample dapat
dituangkan. Melaporkan temperatur tersebut sebagai Pour Point.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
;. HASIL PENGAMATAN
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
86/95
•
P%)*/**$
K*/6/*7'P%$%/''*
$
H*7'/
A$*/'7*
•
-
−5ater 3ath
−(ermometer
−(abung Reaksi
−)orong
−"top%at!h
−Pemanas
−Aluminium Foil
• (itik kabut 2!loud
point6
• -7/)
•
• (emperatur
lash point $
• -7 /)
• ##,8/F
• 7G: /K
• #-8,G/
Ra• -/ /Re
•
0
• (itik beku 2!old
point6
• -//)
• (itik beku 2!old point6
• -/ /)
• #/ /F
• 0G7 /K
• #/D,8 /Ra
• G
/
Re.•
7
• (itik tuang 2pour
point6
• 7D/)
• (itik tuang 2pour point6
• -7 /)
• -/0,0 /F
• 7-0 /K
• #:-,:/Ra
• -/ /Re.
•
• T*%/ ;.1 H*7'/ P%$8*"**$ VII•
•
•
•
•
•
;.9 PERHITUNGAN
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
87/95
• Pada per!obaan penentuan !loud point,!old point dan pour point
perhitungan yang dilakukan hanya mengenai konversi suhu yang didapat dari pengamatan yaitu $
• (itik kabut ditemukan pada suhu -7T)
Konversi dari T) ke TF
• -7 T) 29
5 t!6 70
• 29
5 -76 70
• ##,8 TF
•
Konversi dari T) ke TRe
• -7 T) 4
5 t!
• 4
5 -7
• -/,8 TRe
•
Konversi dari T) ke K
• -7T) t! 07
• -707
• 0G: K
•
Konversi dari ) ke Ra
• -7T ) 2T ) 076 -,G
• 2-7T ) 076 -,G
• #-8,G T Ra
••
•
•
•
•
• (itik beku ditemukan pada suhu -/ T)
Konversi dari T) ke TF
• -/ T) 29
5 t!6 70
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
88/95
• 29
5 -/6 70
• #/8 TF
•
Konversi dari T) ke TRe
• -/ T) 4
5 t!
• 4
5 -/
• -/TRe•
Konversi dari T) ke K
• -/T) t! 07
• -/ 07
• 0G7 K
•
Konversi dari ) ke Ra
• -/T ) 2T ) 076 -,G
• 2-7T ) 076 -,G
• #/D,8 T Ra
•
• (itik tuang ditemukan pada suhu 7DT )
Konversi dari T) ke TF
• 7D T) 29
5 t!6 7D
• 29
5 -/6 70
• -/0,0TF
•
•
•
Konversi dari T) ke TRe
• 7D T) 4
5 t!
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
89/95
• 4
5 7D
• 7-,0 TRe
• Konversi dari T) ke K
• 7DT) t! 07
• 7D 07
• 7-0 K
• Konversi dari ) ke Ra
• 7DT ) 2T ) 076 -,G
• 27DT ) 076 -,G• #:-,: T Ra
•
;.; PEMBAHASAN
• Pada pembahasan kali ini akan membahas mengenai hubungan !loud
point, !old point, dan pour point terhadap minyak maupun siat isik luida. 'ari
hasil pengamatan kita juga dapat menentukan point
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
90/95
• +ntuk titik tuang 2pour point6 akan dipengaruhi oleh rantai karbon.
"emakin panjang rantai karbon, titik tuangnya akan semakin tinggi, titik tuangakan terjadi apabila suhu diatas suhu !loud point dan !old point.
• )loud point timbul karena adanya Kristal < kristal 2 padatan 6 didalam
bahan bakar. 5alaupun bahan bakar masih bisa mengalir. Pada titik ini
keberadaan kristal didalam bahan bakar dapat mempengauhi kelan!aran aliran
bahan bakar didalam ilter, pompa, dan inje!tor.
• ?ubungan !loud point, !old point serta pour point sendiri terhadap
vis!ositas adalah semakin rendah vis!ositas maka semakin tinggi temperaturnya.?al ini disebabkan karena komposisi di minyak berupa raksi ringan, maka
minyak akan semakin ringan dan mudah mengalir. 'ari hasil tersebut dapat
disimpulkan kalau minyak tersebut tergolong minyak yang bagus atau minyak
ringan. "ebaliknya apabila temperature rendah maka vis!ositas akan tinggi. ?al
ini disebabkan karena raksi yang terkandung dalam minyak berupa raksi berat.
"ehingga minyak akan sukar mengalir, dan dapat disimpulkan kalau vis!ositasnya
tinggi. 'ari hasil tersebut dapat kita tentukan jenis minyak tersebut, yaitu jenis
minyak berat.
• +ji titik ini hanya dapat dikenakan pada produk minyak bumi yang tembus
pandang pada ketebalan 7G mm dengan titik kabut kurang dari 8D ) 2 -0/ F 6.⁰ ⁰
(itik dapat menentukan petunjuk mengenai kandungan dalam parain dalam
produk minyak bumi uji titik tuang dapat digunakan sebagai petunjuk mengenai
besarnya kandungan malam relative dalam minyak bumi dan produknya, dan uji
titik tuang ini dapat dilakukan kepada setiap produk minyak bumi. 'isamping itu
titik tuang juga menunjukan suhu terendah dimana minyak dan produknya masih
dapat dipompa.
•
•
•
;.> KESIMPULAN
8/9/2019 Laporan Resmi Analisa Fluida Reservoar
91/95
• 'ari per!obaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bah%a !loud, !old
dan pour point dimasukan untuk mengetahui jumlah lilin yang terdapat dalamminyak. 'alam per!obaan ini kita juga dapa tmengetahui kandungan malam
parain dalam kandungan minyak bumi 2dalam jumlah besar atau ke!il 6, karena
laju produksi akan berbeda pada siang dan malam hari akibat perubahan suhu.
•
;.1 JA?AB TUGAS
-. Ielaskan apa proses yang terjadi pada garam dan batu es O
• 'i!ampurnya garam dan es batu bertujuan untuk menurunkan titik beku es
•0. jelaskan aktor < aktor yang mempengaruhi berhasil atau tidaknya uji
penentuan per!obaan ini L
• Faktor < aktor yang mempengaruhi antara lain seperti jenis minyak.
Apakah minyak tersebut lebih !endrung memiliki banyak raksi berat tau
raksi ringan, serta dari segi peralatan, yang mempengauhi adalah tabung
reaksi. Apabila posisi tabung reaksi tidak ditengah maka !loud point tidak