LAPORAN SURVEILANS DI PUSKESMAS KELURAHAN BOJONG NANGKA
TAHUN 2014 – 2015
Disusun Oleh:
Diah Ayu Putri Rustanti
Mega Kemala
Melliza Aprilia
Nurliana Permata Fadillah
JURUSAN GIZI DIPLOMA IV
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN
JAKARTA II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang kesehatan 2010-
2014 telah ditetapkan salah satu sasaran pembangunan yang akan dicapai adalah menurunkan
prevalensi gizi kurang setinggi-tingginya 15% dan menurunkan prevalensi balita pendek menjadi
setinggi-tingginya 32%. Untuk mencapai sasaran RPJMN tersebut, dalam Rencana Aksi
Pembangunan Gizi Masyarakat telah ditetapkan 8 indikator kinerja, yaitu :
1. Balita ditimbang berat badannya
2. Balita gizi buruk mendapat perawatan
3. Balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A
4. Bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eklusif
5. Ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
6. Rumah tangga mengonsumsi garam beriodium
7. Kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi
8. Penyediaan stok cadangan (buffer stock) Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) untuk
daerah bencana
Untuk memperoleh informasi pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat secara cepat,
akurat, teratur dan berkelanjutan, perlu dilaksanakan kegiatan surveilans gizi di seluruh wilayah
provinsi dan kabupaten/kota.
Surveilans gizi yang dimaksud adalah suatu proses pengumpulan data dan diseminasi
informasi hasil pengolahan data secara terus menerus dan teratur tentang indikator yang terkait
dengan kinerja pembinaan gizi masyarakat.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Surveilans Gizi, yang kompetensi dasarnya adalah
anatara lain mampu melakukan kompilasi dan tabulasi data, mampu melakukan pengolahan dan
analisis data, mampu menyusun laporan hasil surveilans gizi maka Laporan Surveilans Gizi di
Puskesmas Bojong Nangka Kabupaten Tangerang Bulan Desember 2014 - Februari 2015 ini dibuat
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Terselenggaranya kegiatan surveilans gizi untuk memberikan gambaran
perubahan pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat dan indicator khusus lain
yang diperlukan secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan dalam rangka
pengambilan tindakan segera, perencanaan jangka pendek dan menengah serta
perumusan kebijakan.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Tersedianya informasi secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan mengenai
perubahan pencapaian kinerja pembinaan gizi :
1) Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
2) Persentase balita yang ditimbang berat badannya
3) Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif
4) Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium
5) Persentase balita 6 – 59 bulan mendapat kapsul Vitamin A
6) Persentase ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
7) Persentase kabupaten/kota melaksanakan surveilans gizi
8) Persentase penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah bencana
b. Tersedianya informasi indicator gizi lainnya secara berkala jika diperlukan,
seperti :
1) Prevalensi balita gizi kurang berdasarkan antropometri
2) Prevalensi status gizi anak usia sekolah, remaja, dan dewasa
3) Prevalensi resiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur
(WUS) dan ibu hamil
4) Prevalensi anemia gizi besi dan Gangguan Akibat Kurang Iodium
(GAKI), Kurang Vitamin A, (KVA) dan masalah gizi mikro lainnya
5) Tingkat konsumsi zat gizi makro (energi dan protein) dan mikro
(defisiensi zat besi, defisiensi iodium)
6) Data pendistribusian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) dan
pemberian Makanan Tambahan (PMT)
7) Data terkait lainnya yang diperlukan.
BAB II KEGIATAN SURVEILANS GIZI
Kegiatan survailans gizi meliputi kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, penyajian serta
diseminasi informasi bagi pemangku kepentingan. Informasi dari survailans gizi dimanfaatkan oleh
para pemangku kepentingan untuk melakukan tindakan segera maupun untuk perencanaan program
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang serta untuk perumusan kebijakan.
Dalam kegiatan Surveilans ini, kami memilih Puskesmas Kelurahan Bojong Nangka
Kabupaten Tangerang sebagai tempat kegiatan dan data yang kami ambil adalah data pada 3 bulan
terakhir yaitu bulan Desember 2014 – Februari 2015, hal ini dikarenakan kunjungan dilakukan pada
bulan Maret 2015
Berikut merupakan kegiatan yang kami lakukan di Puskesmas Bojong nangka
1. Pengumpulan Data
a) pada minggu pertama bulan Februari 2015 kami membuat indikator dan instrument
untuk proses pengambilan data ke Puskesmas
b) pada minggu ketiga bulan Februari 2015 kami melakukan survey ke puskesmas dan
membuat surat izin dari pihak Poltekkes Jakarta II yang ditujukan kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Tangerang dalam rangka kegiatan surveilans gizi.
c) Pada minggu pertama bulan maret 2015, kami menemui Ahli Gizi dan Kepala
Puskesmas Bojong Nangka untuk menyerahkan surat izin dari Dinas Kesehatan dan
menjelaskan tujuan kami melakukan kegiatan surveilans di Puskesmas serta
menyerahkan instrument pengumpulan data.
d) Pada minggu kedua bulan Maret 2015, kami melakukan pengumpulan data
berdasarkan instrument yang sudah diserahkan dan melakukan wawancara dengan
Ahli Gizi Puskesmas
2. Pengolahan Data dan Penyajian Informasi
Pegolahan data dapat dilakukan secara deskriptif maupun analitik, yang disajikan
dalam bentuk narasi, table, grafik dan peta atau bentuk penyajian informasi lainnya.
Pengolahan data yang kami lakukan secara deskriptif dan analitik kemudian disajikan
dalam bentuk table dan grafik.
3. Diseminasi Informasi
BAB III HASIL DAN ANALISIS DATA
2.1 Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan
. Berikut ini disajikan tabel dan grafik balita gizi buruk yang mendapat perawatan di
Puskemas Bojong Nangka pada bulan Desember 2014 – Februari 2015:
Tabel 1 Balita Gizi Buruk yang Mendapat perawatan di Puskesmas Bojong Nangka Bulan
Desember 2014 - Februari 2015
Desember
2014
Januari 2015 Februari 2015
Kasus Gizi
Buruk yang
masih di
rawat
2 2 2
Kasus Baru 0 0 0
Berdasarkan table di atas, berikut ini disajikan grafik Kasus Gizi Buruk yang mendapat perawatan di
Puskesmas Bojong Nangka pada bulan Desember 2014 – Februari 2015. Persentase Kasus gizi buruk
yang mendapat perawatan diperoleh dari perhitungan jumlah kasus gizi buruk yang mendapat
perawatan di bagi dengan jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas di kali
100%
Grafik 1 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan di Puskesmas Bojong Nangka Bulan
Desember 2014 - Februari 2015
Kinerja penanganan kasus balita gizi buruk dinilai baik jika 100% balita gizi buruk yang
ditemukan mendapat perawatan, baik rawat inap maupun rawat jalan, sesuai tatalaksana gizi buruk di
fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat.
Berdasarkan tabel dan grafik diatas, persentase balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
di Puskesmas Bojong Nangka yaitu sebesar 100% dan selalu menunjukkan angka yang sama setiap
bulannya dari mulai bulan Desember 2014 – Februari 2015. Hal ini sudah sesuai dengan target yang
ditetapkan oleh RAPGM yaitu sebesar 100%. Hasil kerja Puskemas Bojong Nangka sudah baik dalam
perawatan kasus gizi buruk tersebut dan sebaiknya angka tersebut dipertahankan agar tidak terjadi
penurunan dikemudian hari pada Puskesmas Bojong Nangka.
2.2 Balita yang ditimbang Berat badannya
Berikut ini disajikan tabel SKDN balita 0-59 bulan di Puskemas Bojong Nangka pada bulan
Desember 2014 – Februari 2015
Tabel 2 Data SKDN Puskesmas Kelurahan Bojong Nangka Kabupaten Tangerang pada bulan
Desember 2014 - Februari 2015
Keterangan Desember Januari Februari1. Jumlah (s) bayi 0-23 bulan yang ada di
wilayah2528 2528 2528
2. Jumlah (s) bayi 24-59 bulan yang ada di wilayah
3631 3631 3631
3. Jumlah (k) anak 0-23 bulan memiliki KMS dari posyandu yang melapor pada bulan ini
2550 2550 2550
4. Jumlah (k) anak 24-59 bulan memiliki KMS dari posyandu yang melapor pada bulan ini
3609 3609 3609
5. Jumlah (D) anak 0-23 bulan yang ditimbang pada bulan ini
2384 2426 2383
6. Jumlah (D) anak 24-59 bulan yang ditimbang pada bulan ini
2329 2421 3469
7. Jumlah (n) anak 0-59 bulan yang naik bb nya pada bulan ini
3551 3340 3996
Jumlah Balita pada wilayah (S) tidak ada perubahan selama bulan desember 2014 – februari 2015. Menurut hasil wawancara dengan Ahli Gizi Puskesmas, hal tersebut disebabkan karena pihak puskesmas tidak melakukan pendataan ulang setiap bulan. Tetapi pembaharuan data dilakukan setiap 1 tahun sekali. Seharusnya pihak puskesmas melakukan pendataan setiap bulan untuk mengetahui berapa banyak anak yang umurnya sudah tidak masuk dalam cakupan wilayah kerja puskesmas.
Jumlah Balita yang memiliki KMS (K) tidak ada perubahan selama bulan desember 2014 –
februari 2015. Menurut hasil wawancara dengan Ahli Gizi Puskesmas, hal ini disebabkan karena
pihak puskesmas tidak melakukan pendataan ulang setiap bulan. Tetapi apabila ada balita yang baru,
langsung diberikan KMS namun tidak dicatat dalam SKDN
Seharusnya pihak puskesmas melakukan pembaharuan data setiap bulan untuk mengetahui
berapa banyak anak yang umurnya sudah tidak masuk dan anak yang umurnya baru masuk dalam
cakupan wilayah kerja puskesmas sehingga KMS bisa dibagikan sesuai dengan data yang ada.
Berdasarkan table di atas, berikut ini disajikan grafik Partisipasi Masyarakat (D/S) di Puskesmas
Bojong Nangka pada bulan Desember 2014 – Februari 2015. Persentase Partisipasi Masyarakat (D/S)
diperoleh dari jumlah balita yang di timbang (D) di bagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah
Puskesmas (S) di kali dengan 100% :
Desember 2014
Januari 2015 Februari 20150
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
76.52 78.7
95.02
% partisipasi masyarakat (D/S)
Grafik 2 Partisipasi masyarakat di Puskesmas Kelurahan Bojong Nangka Kabupaten Tangerang
pada bulan Desember 2014 - Februari 2015
Kinerja penimbangan balita yang ditimbang berat badannya dinilai baik bila persentase D/S
setiap bulannya sesuai target (85%).
Berdasarkan grafik diatas partisipasi masyarakat di Puskesmas Bojong Nangka selalu
meningkat setiap bulannya. Persentase tertinggi terjadi pada bulan februari 2015 sebesar 95,02%, hal
ini sudah di atas target RAPGM 85%. Menurut Hasil wawancara dengan Ahli Gizi, partisipasi
meningkat disebabkan karena bulan Februari 2015 merupakan bulan vitamin A. Karena pada bulan
februari sudah meningkat, sebaiknya hal tersebut dipertahankan agar tidak terjadi penurunan pada
bulan selanjutnya.
Sedangkan partisipasi terendah terjadi pada bulan Desember 2014 sebesar 76,52%. Hal ini
tidak mencapai target yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan sebesar 85%. Menurut hasil
wawancara dengan Ahli Gizi Puskesmas, hal tersebut dikarenakan masyarakat yang kurang aktif dan
kurang partisipasi dalam mengikuti kegiatan posyandu, padahal pihak puskesmas sudah melakukan
promosi atau undangan melalui selembaran dan pengumuman di Masjid.
Selain itu Ahli gizi Puskesmas juga menyatakan orang tua dari balita yang sudah lengkap
imunisasinya berfikir tidak perlu lagi untuk datang ke posyandu sehingga partisipasi masyarakat yang
balitanya sudah berumur 3 tahun berkurang, dan hal tersebut merupakan salah satu yang
menyebabkan partisipasi masyarakat di Puskesmas Bojong Nangka menjadi rendah pada bulan
Desember 2014 dan bulan Januari 2015.
Berikut ini adalah grafik Cakupan Program (K/S) di Puskesmas Bojong Nangka Tahun 2014-
2015. Persentase Cakupan Program (K/S) diperoleh dari jumlah balita yang memiliki KMS (K) dibagi
dengan jumlah Balita yang ada di wilayah Puskesmas (S) dan dikali 100%.
Desember 2014
Januari 2015 Februari 20150
20
40
60
80
100100 100 100
% cakupan program (K/S)
Grafik 3 Cakupan Program (K/S) di Puskesmas Bojong Nangka Bulan Desember 2014- Februari
2015
Berdasarkan grafik tersebut, cakupan program (K/S) di Puskesmas Bojong Nangka pada
bulan Desember 2014 – Februari 2015 adalah sebesar 100%. Hal tersebut sudah sesuai target yang
seharusnya. Cakupan program (K/S) di Puskesmas Bojong Nangka menunjukkan angka yang sama
setiap bulannya, menurut hasil wawancara dengan Ahli Gizi Puskesmas hal ini disebabkan karena
pihak puskesmas tidak melakukan pendataan ulang setiap bulan untuk jumlah balita yang ada di
wilayah (S) dan jumlah balita yang mendapatkan KMS (K). Pendataan hanya dilakukan setiap 1 tahun
sekali oleh semua kader, sehingga jumlah balita selalu di anggap sama selama 12 bulan. Namun
apabila terdapat balita yang baru selama periode 1 tahun tersebut, pihak posyandu atau puskesmas
langsung memberikannya KMS tetapi tidak tercatat dalam SKDN.
Berikut adalah grafik Keberhasilan Program (N/D) di Puskesmas Bojong Nangka Tahun
2014-2015. Persentase Keberhasilan Program (N/D) diperoleh dari jumlah balita yang naik berat
badannya (N) dibagi dengan jumlah balita yang ditimbang (D) dikali 100%
Desember 2014
Januari 2015 Februari 20150
102030405060708090
10075.34 68.91 68.28
% Keberhasilan Program (N/D)
Grafik 4 Keberhasilan Program (N/D) di Puskesmas Bojong Nangka Tahun 2014-2015
Berdasarkan grafik tersebut, keberhasilan program (N/D) di Puskesmas Kelurahan Bojong
Nangka menurun 6.43% dari bulan Desember 2014 ke bulan Januari 2015 dan 0.63% dari bulan
Januari 2015 ke bulan Februari 2015. Penurunan persentase terbesar terjadi di bulan Januari 2015.
Menurut pihak puskesmas, pada wilayah kerja Puskesmas bojong nangka untuk angka (N/D) sudah
mencapi 70% itu sudah merupakan suatu hal yang baik. Namun perlu adanya perbaikan kinerja dari
pihak puskesmas agar tidak terjadi penurunan angka (N/D) setiap bulannya.
2.3 Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Ekslusif
. Berikut ini disajikan tabel dan grafik bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eklusif di Puskemas
Bojong Nangka pada tahun 2014.
Tabel 3 Bayi Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di Puskesmas Bojong Nangka
Tahun 2014
No. Nama Desa Jumlah Bayi (0-6 bln) ASI Eksklusif
Lk Pr Total Cakupan
1. Bojong Nangka 495 153 209 362 73.1
2. Curug Sangereng 104 39 40 79 76
Jumlah 599 192 249 441 73.6
Berdasarkan table di atas, berikut ini disajikan Grafik Persentase cakupan bayi 0-6 bulan yang
mendapat ASI Eksklusif. Cakupan ASI eksklusif diperoleh dari jumlah bayi 0-6 bulan yang mendapat
ASI Eksklusif dibagi dengan jumlah bayi 0-6 bulan yang ada di wilayah kerja Puskesmas di kali
100%
Cakupan Puskesmas Target Puskesmas0
102030405060708090
100
73.6 75
% Cakupan
Grafik 5 Persentase Bayi Usia 0-6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif di Puskesmas Bojong Nangka
Tahun 2014
Kinerja puskesmas dinilai baik jika persentase bayi 0-6 bulan mendapat ASI Eklusif
mencapai target (80%).
Berdasarkan Grafik diatas, Cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas Bojong Nangka tahun
2014 yaitu 73,6 % belum mencapai target RAPGM (80%). Hal ini disebabkan sebagian besar ibu
yang tinggal di perumahan bojong nangka bekerja, sehingga tidak bisa memberikan ASI eksklusif
bagi bayi nya. Selain itu, target puskesmas juga lebih rendah dibandingkan target RAPGM. Sebaiknya
diberikan penyuluhan dan konseling kepada para ibu agar bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayi
nya. Disamping itu, seharusnya target puskesmas disamakan dengan target RAPGM. Jumlah bayi 0-6
bulan selama satu tahun selalu sama karena hanya dilakukan perhitungan satu tahun sekali. Hal ini
disebabkan keterbatasan dana dan tenaga gizi.
2.4 Persentase Rumah Tangga Mengonsumsi garam beryodium
Berikut ini disajikan tabel dan grafik cakupan rumah tangga yang mengonsumsi garam
beriodium di Puskesmas Bojong Nangka Tahun 2014
Tabel 4 Rumah Tangga Mengonsumsi Garam Beriodium
Kategori
Jumlah RT yg diteliti garamnya 130
jumlah RT yg mengonsumsi garam beriodium 128
jumlah RT yg tidak mengonsumsi garam beriodium 2
Berdasarkan table di atas, berikut ini disajikan grafik Persentase cakupan rumah tangga yang
mengonsumsi garam beryodium. Persentase diperoleh dari Jumlah RT yang mengonsumi garam
beriodium dibagi dengan jumlah RT yang diteliti garamnya dikali 100%. Begitupula dengan RT yang
tidak mengonsumsi.
Garam beryodium Tidak beryodium0
102030405060708090
100 98.4
1.6
Grafik 6 persentase Rumah Tangga Mengonsumsi garam Beryodium di Puskesmas Bojong
Nangka Tahun 2014
Kinerja puskesmas dinilai baik jika persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium
sesuai target RAPGM (90%)
Berdasarkan grafik diatas, Persentase rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium di
wilayah puskesmas bojong nangka pada tahun 2014 sudah mencapai target RAPGM 90%. Hal ini
perlu dipertahankan dan terus ditingkatkan, agar semua rumah tangga dapat mengonsumsi garam
beriodium.
2.5 Persentase Bayi 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A
Berikut ini disajikan tabel dan grafik cakupan balita mendapat kapsul vitamin A di Puskesmas
bojong nangka bulan Agustus 2014 dan Februari 2015.
Tabel 5 Bayi 0-59 bulan mendapat kapsul vitamin A di posyandu wilayah kerja puskesmas bojong
nangka bulan agustus 2014 dan februari 2015
No
. Nama posyandu
Agu-14 Feb-15
Jumlah
Sasara
n
jumlah vit. A
yang
didistribusika
n
Presentas
e Balita
6-59
bulan
mendapat
kapsul
vitamin A
Jumlah
Sasara
n
jumlah vit. A
yang
didistribusika
n
Presentas
e Balita
6-59
bulan
mendapat
kapsul
vitamin A
1 Amanda 123 119 96,7 124 122 98,4
2 Cendrawasih 184 179 97,3 186 186 100,0
3 Kp. Gerabah 277 270 97,5 267 254 95,1
4 Bunga Tanjung 152 145 95,4 150 150 100,0
5 Alabiun Hati 140 138 98,6 142 141 99,3
6 Al-Hidayah 154 149 96,8 154 154 100,0
7 Melati 89 84 94,4 87 87 100,0
8 Dahlia 139 130 93,5 136 134 98,5
9 Kasuari 47 42 89,4 43 43 100,0
10 Sakura 85 82 96,5 88 88 100,0
11 wijaya kusuma 158 153 96,8 162 161 99,4
12 seroja 130 127 97,7 132 132 100,0
13 cendana 158 155 98,1 161 159 98,8
14 rajawali 233 228 97,9 224 224 100,0
15 kenanga 241 235 97,5 230 230 100,0
16 anggrek 157 138 87,9 145 145 100,0
17 carang pulang 239 233 97,5 258 223 86,4
18 gawir 53 50 94,3 110 103 93,6
19 mawar 166 161 97,0 165 165 100,0
20 pojok bunda 107 104 97,2 99 99 100,0
21 permata bunda 45 39 86,7 48 48 100,0
22 merpati putih 81 77 95,1 64 64 100,0
23
pesona
karawaci 245 236 96,3 227 227 100,0
24 kp. Bambu 231 221 95,7 218 214 98,2
25 duku pinang 246 229 93,1 239 239 100,0
26 cempaka 106 100 94,3 106 106 100,0
27 murai 151 145 96,0 156 156 100,0
28 babakan 215 202 94,0 210 208 99,0
29 Strawberry 120 120 100,0 115 115 100,0
30 Anggur 125 125 100,0 113 113 100,0
31 Apel 153 153 100,0 121 121 100,0
32 Pisang 110 110 100,0 120 120 100,0
33 Melon 140 140 100,0 136 136 100,0
34 Semangka 91 91 100,0 120 120 100,0
35 Delima 166 166 100,0 172 172 100,0
36 Jeruk 104 104 100,0 116 116 100,0
37 Fier 117 117 100,0 135 135 100,0
Grafik 7 Persentase Balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A di posyandu wilayah kerja puskesmas bojong Nangka Agustus 2014 dan Februari 2015
Berdasarkan table di atas. Berikut ini merupakan grafik Persentase Bayi 6-59 bulan mendapat kapsul Vit. A di posyandu yang ada di wilayah puskesmas bojong
nangka Agustus 2014 dan Februari 2015.
Amanda
Cendrawasih
Kp. Gerabah
Bunga Tanjung
Alabiun Hati
Al-Hidaya
h
MelatiDahlia
Kasuari
Sakura
wijaya
kusu
mase
roja
cendana
rajawali
kenanga
anggrek
carang pulang
gawir
mawar
pojok bunda
permata bunda
merpati putih
pesona ka
rawaci
kp. B
ambu
duku pinang
cempaka
murai
babakan
Strawberry
AnggurApel
Pisang
Melon
Semangka
Delima
JerukFier
05
101520253035404550556065707580859095
10096
.7
97.3
97.5
95.4 98
.6
96.8
94.4
93.5
89.4
96.5
96.8
97.7
98.1
97.9
97.5
87.9
97.5
94.3 97
.0
97.2
86.7
95.1
96.3
95.7
93.1
94.3 96.0
94.0 10
0.0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
98.4
100.
0
95.1 10
0.0
99.3
100.
0
100.
0
98.5
100.
0
100.
0
99.4
100.
0
98.8
100.
0
100.
0
100.
0
86.4
93.6 10
0.0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
98.2
100.
0
100.
0
100.
0
99.0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
100.
0
Agustus 2014 Februari 2015
posyandu
PERS
ENTA
SE (%
)
Kinerja dinilai baik jika persentase balita 6-59 bulan mendapat vitamin A sesuai target (85%). Berdasarkan grafik diatas, persentase Bayi 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A di seluruh posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas bojong nangka telah mencapai target yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan yaitu 85%. Adapun terdapat penurunan beberapa persen dari agustus 2014 ke februari 2015 di beberapa posyandu seperti posyandu kp. Gerabah dan Carang Pulang. Hal ini disebabka karena ada beberapa pemberian dengan cara swaping dan belum tercatat dan belum divalidasi datanya.
Berikut ini merupakan tabel distribusi Bayi 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A di puskesmas bojong
nangka Agustus 2014 dan Februari 2015.
Tabel 6 Bayi 0-59 bulan mendapat kapsul vitamin A di puskesmas bojong nangka bulan agustus 2014
dan februari 2015
No
.Nama Desa
Agu-14 Feb-15
Jumlah
Sasara
n
jumlah vit. A
yang
didistribusika
n
Presentas
e Balita
6-59
bulan
mendapat
kapsul
vitamin A
Jumlah
Sasara
n
jumlah vit. A
yang
didistribusika
n
Presentase
Balita 6-59
bulan
mendapat
kapsul
vitamin A
1 Bojong Nangka 4311 4230 98,1 4335 4277 98,7
2
Curug
Sangerang 1329 1126 84,7 1337 1274 95,3
3 Puskesmas 5640 5356 95,0 5672 5551 97,9
Berikut ini merupakan grafik Persentase Bayi 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A di
puskesmas bojong nangka Agustus 2014 dan Februari 2015.
Bojong Nangka Curug Sangerang Puskesmas0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.098.1
84.7
95.098.7
95.3 97.9
Agustus 2014Februari 2015
Wilayah
Pers
enta
se (%
)
Grafik 8. Persentase Bayi 6-59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A di Puskesmas Bojong Nangka
Agustus 2014 dan Februari 2015
Berdasarkan grafik diatas, persentase Bayi 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A di desa Curug
Sangerang yang ada di wilayah kerja puskesmas bojong nangka sebesar 84,7%, masih kurang dari target
yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan yaitu 85%. Hal ini disebabkan karena wilayah desa curug
sangerang yang jauh, banyak penduduk pendatang, dan jumlah kader yang sedikit(setiap rt hanya terdapat
1 kader). Namun, berhasil ditingkatkan pada bulan Februari 2015 menjadi 95,4 dengan menggunakan
metode swaping.
2.6 Persentase Ibu hamil mendapat 90 tablet Fe
Kinerja dinilai baik jika persentase ibu selama hamil mendapat 90 tablet Fe sesuai target (95%).
Berikut ini merupakan tabel distribusi ibu hamil mendapat 90 tablet Fe di desa yang ada di wilayah
puskesmas bojong nangka tahun 2014.
Tabel 7 Ibu hamil yang mendapat 90 TTD di puskesmas bojong nangka tahun 2014
No
.Nama Desa
Sasara
n
Bumil
Pemberia
n Fe 1
Pemberia
n Fe 2
Persentase (%) ibu
hamil mendapat tablet
Fe 1
Persentase (%) ibu
hamil mendapat tablet
Fe 3
1
Bojong
Nangka 1180 1126 1068 95,4 90,5
2 Curug 316 314 299 99,4 94,6
Sangerang
3 Puskesmas 1496 1440 1367 96,3 91,4
Bojong Nangka Curug Sangerang Puskesmas05
101520253035404550556065707580859095
100
95.4 99.4 96.390.5
94.691.4
Fe 1 Fe 3
Pers
enta
se (%
)
Grafik 9 Persentase Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe 1 dan Fe 3 Di Puskesmas Bojong Nangka Tahun
2014
Berdasarkan grafik diatas, persentase ibu hamil mendapat tablet tambah darah Fe3 di wilayah curug sangerang masih dibawah target yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan (<95%), yaitu masing-masing 90,5% untuk desa bojong nangka, 94,6% untuk desa curug sangerang, dan 91,4% untuk seluruh wilayah puskesmas. Hal ini disebabkan karena banyak ibu hamil yang malas datang ke posyandu untuk mendapat TTD, terlebih rasa TTD yang diberikan kurang disukai rasanya. Sedangkan, untuk pemberian fe 2 dilakukan tetapi tidak dilakukan pelaporan sehingga tidak diperoleh datanya.
2.7 Penyediaan Bufferstock MP-ASI Untuk Daerah Bencana
Tidak tersedia data bufferstock MP-ASI untuk daerah bencana di Puskesmas bojong nangka.
2.8 Prevalensi Ibu Hamil Risiko KEK dan Ibu Hamil Anemia
Kategori
Jumlah SakitJumlah
Penduduk
Prevalensi
Desembe
r 2014
Januari
2015
Februari
2015
Desembe
r 2014
Januari
2015
Februar
i 2015
ibu hamil risiko KEK 8 5 5 65682 0.12 0.08 0.08
ibu hamil anemia 4 5 4 65682 0.06 0.08 0.06
Di bawah ini merupakan tabel prevalensi kategori ibu hamil risiko KEK dan ibu hamil anemia
pada bulan Desember 2014, Januari 2015 dan Februari 2015 di Puskesmas kelurahan Bojong Nangka,
antara lain:
Berdasarkan table di atas, berikut ini, di sajikan grafik prevalensi kategori ibu hamil risiko KEK dan ibu
hamil anemia pada bulan Desember 2014, Januari 2015 dan Februari 2015 di Puskesmas kelurahan
Bojong Nangka. Prevalensi diperoleh dari jumlah ibu hamil resiko KEK per bulan di bagi dengan jumlah
penduduk di kali 1000. Begitupula dengan Prevalensi ibu hamil anemia
Bumil KEK Bumil Anemia
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
Desember 2014Januari 2015Februari 2015
Grafik 10 Prevalensi ibu hamil risiko KEK dan ibu hamil anemia pada bulan Desember 2014, Januari
2015 dan Februari 2015 di Puskesmas kelurahan Bojong Nangka
Berdasarkan tabel tersebut, prevalensi ibu hamil risiko KEK menurun pada bulan Desember 2014
ke bulan Januari 2015 dengan selisih nilai sebesar 0.04. Sedangkan pada bulan Januari 2015 ke bulan
Februari 2015 nilai prevalensinya tetap, yaitu 0.08. Prevalensi risiko KEK wanita hamil umur 15 – 49
tahun secara nasional sebesar 24.2 persen pada tahun 2013. Angka tersebut menunjukkan bahwa
prevalensi ibu hamil risiko KEK di Kelurahan Bojong Nangka lebih kecil dibandingkan prevalensi nasional.
Untuk prevalensi ibu hamil anemia meningkat pada bulan Desember 2014 ke bulan Januari 2015
dengan selisih nilai sebesar 0.02. Sedangkan pada bulan Januari 2015 ke bulan Februari 2015 nilai
prevalensinya menurun, yaitu 0.06. Dengan menurunnya nilai prevalensi ini, diharapkan pihak
Puskesmas mampu mempertahankan kinerja dalam mengurangi nilai prevalensi tersebut sehingga ibu
hamil di wilayah tersebut tidak anemia. Pada tahun 2013, prevalensi ibu hamil anemia di perkotaan
sebesar 36.4. jika dibandingkan dengan angka tersebut, prevalensi ibu hamil anemia di Kelurahan
Bojong Nangka memiliki nilai lebih kecil.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan:
Kesimpulan dari hasil pengolahan dan analisis data dari data sekunder Puskesmas
KelurahanBojong Nangka terkait pencapaian kinerja pembinaan gizi adalah sebagai berikut :
1. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan di Puskesmas Bojong Nangka pada bulan
Desember 2014-Februari 2015 sudah mencapai target RAPGM 2010-2014 (100%).
2. Persentase tingkat partisipasi masyarakat (D/S) di Puskesmas Bojong Nangka pada bulan
Desember 2014 (76,52%) dan Januari 2015 (78,7%) belum mencapai target RAPGM 2010-2014
(85%). Namun, pada Februari 2015 (95,02%) sudah berhasil mencapai target RAPGM 2010-
2014.
3. Persentase cakupan program (K/S) di Puskesmas Bojong Nangka pada bulan Desember 2014-
Februari 2015 sudah berhasil mencapai target RAPGM 2010-2014 (100%).
4. Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif di Puskesmas Bojong Nangka pada tahun
2014 (73,6%) belum mencapai target RAPGM 2010-2014 (80%).
5. Persentase rumah tangga mengonsumsi garam beriodium di Puskesmas Bojong Nangka pada
tahun 2014 (98,4%) sudah mencapai target RAPGM 2010-2014 (90%).
6. Persentase balita 6 – 59 bulan mendapat kapsul Vitamin Asecara keseluruhan di Puskesmas
Bojong Nangka pada Agustus 2014 (95%) dan Februari 2015(97,9%) telah mencapai target
RAPGM 2010-2014 (85%). Desa yang belum mencapai target yaitu Desa Curug Sangerang
(84,7%) pada bulan Agustus 2014.
7. Persentase ibu hamil mendapat Fe 1 pada tahun 2014 (96,3%) di Puskesmas Bojong Nangka
sudah mencapai target RAPGM 2010-2014 (95%).Namun, persentase ibu hamil mendapat Fe 3
pada tahun 2014 di Puskesmas Bojong Nangka (91,4%)belum mencapai target RAPGM 2010-
2014 (95%). Sedangkan untuk persentase ibu hamil mendapat Fe 3 tidak terdapat datanya.
8. Tidak terdapat data penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah bencana.
9. Prevalensi ibu hamil risiko KEK di puskesmas Bojong Nangka pada Desember 2014 (0,12%),
Januari 2014(0,08%), dan Februari 2015(0,08%) lebih rendah dibanding Prevalensi risiko KEK
wanita hamil umur 15 – 49 tahun secara nasional sebesar 24.2 persen pada tahun 2013.
10.Prevalensi ibu hamil anemiadi puskesmas Bojong Nangka pada Desember 2014 (0,06%), Januari
2014(0,08%), dan Februari 2015 (0,06%) lebih rendah dibanding prevalensi ibu hamil anemia di
perkotaan sebesar 36.4% Pada tahun 2013.
3.2 Saran
Saran untuk Puskesmas Kelurahan Bojong Nangka terkait kegiatan surveilans gizi adalah sebagai
berikut :
1. Mempertahankan persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan agar tetap mencapai
target (100%).
2. Mempertahankan persentase partisipasi masyarakat (D/S)
3. Mempertahankan persentase cakupan program (K/S)
4. Meningkatkan persentase bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eklusif sampai mencapai
target (80%).
5. Mempertahankan persentase rumah tangga yang mengonsumsi garam beriodium dengan
kadar tinggi.
6. Mempertahankan persentase balita usia 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A.
7. Mempertahankan persentase ibu hamil yang mendapat Fe 1 dan Meningkatkan persentase ibu
hamil yang mendapat Fe 3 sampai mencapai target (95%). Serta, disarankan agar dilakukan
pendataan pemberian Fe 2.
8. Seharusnya dilakukan pengadaan penyediaan buffer stock MP-ASI untuk daerah bencana
agar sesuai indikator kinerja RAPGM 2010-2014 dan mancapai target (100%).
9. Mempertahankan dan menurunkan prevalensi ibu hamil risiko KEK dan ibu hamil anemia.