7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 1/42
L BOR TORIUM
KIMI FISIK
Percobaan : TIMBAL BALIK FENOL AIR
Kelompok : VI A
Nama :
1. A r ist a n ia N ila W a g isw a r i N RP . 2313 0 30 0 0 5
2. Rev a n i N u r ia w a t i N RP . 2313 0 30 0 193. M . Fik ri D zu lk a rn a in Rim o sa n N RP . 2313 0 30 0 37
4. Rio Sa n ja y a N RP . 2313 0 30 0 65
5. N u r A n n isa O k t a v ia n a N RP . 2313 0 30 0 89
Ta n g g a l P erco b a a n : 16 D esem b er 20 13
Ta n g g a l P en y era h a n : 19 D esem b er 20 13
D osen P em b im b in g : N u r la i li H u m a id a h , S.T., M .T.
A sist en L a b o ra t o r iu m : D h a n ia r Ru la n d r i W .
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2013
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 2/42
i
ABSTRAK
Percobaan timbal balik fenol-air bertujuan untuk menentukan temperatur kritis dari fenol
air dengan variabel dari berat fenol yang digunakan adalah 2,5 gram dan 3,5 gram fenol serta
variabel penambahan aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak sepuluh kali. Selain itu, percobaan ini juga
bertujuan untuk mencari persen berat dari timbal balik fenol air.
Prosedur yang digunakan untuk menentukan temperatur kritis dari fenol air adalah dengan
menimbang 2,5 gram fenol dan memasukkannya ke dalam tabung reaksi besar. Selanjutnya
menambahkan aquadest sebanyak 1,3 ml ke dalam tabung reaksi yang berisi 2,5 gram fenol. Lalu
mengaduk campuran air dan fenol hingga fenol larut. Kemudian memasukkan tabung reaksi yang
berisi larutan fenol kedalam beaker glass dengan air didalamnya yang telah dipanaskan. Mengamati
suhu dari larutan fenol ketika berubah menjadi bening, mendinginkannya, dan mengamati suhu
larutan fenol ketika kembali menjadi keruh. Mengulangi langkah sebelumnya dengan menambahkankembali aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak sembilan kali. Mengulangi percobaan tersebut denganmengubah variabel berat fenol menjadi 3,5 gram dan penambahan aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak
sepuluh kali. Dalam menentukan persen berat dari timbal balik fenol air prosedur yang digunakan
adalah menimbang 2,5 gram fenol dan memasukkannya kedalam tabung reaksi besar. Kemudian
menambahkan aquadest sebanyak 1,3 ml. Menghitung presentase berat fenol dengan cara membagi
2,5 gram fenol dengan jumlah dari 2,5 gram fenol dan 1,3 ml aquadest. Mengulangi langkah
sebelumnya dengan penambahan 1,3 ml aquadest sebanyak sembilan kali. Mengulangi kembali
perhitungan presentase berat fenol dengan variabel berat fenol 3,5 gram dan penambahan aquadest
sebesar 1,3 ml sebanyak sepuluh kali.
Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan untuk variabel berat fenol sebesar 2,5
gram dan penambahan 1,3 ml aquadest yang pertama suhu rata-ratanya adalah sebesar 58,50C.
Untuk penambahan kedua, suhu rata-ratanya adalah 66 0C. Untuk penambahan ketiga suhu rata-rata
sebesar 690C. Untuk penambahan keempat,memiliki suhu rata-rata sebesar 69,50C. Untuk penambahan kelima, didapatkan suhu rata-ratanya adalah 68,50C. Pada penambahan keenam, suhu
rata-rata yang didapatkan adalah 66 0C. Untuk penambahan ketujuh suhu rata-ratanya adalah 64,50C.
Untuk penambahan kedelapan suhu rata-rata yang didapatkan adalah 63,50C. Untuk penambahan
kesembilan suhu rata-rata yang didapatkan adalah 62,50C. Dan untuk penambahan kesepuluh suhu
rata-ratanya adalah 620C. Sedangkan, untuk variabel berat fenol sebesar 3,5 gram dan penambahan
1,3 ml aquadest didapatkan suhu rata-ratanya adalah 520C. Untuk penambahan kedua suhu rata-rata
yang didpatkan adalah 640C. Untuk penambahan ketiga suhu rata-ratanya adalah 650C. Untuk
penambahan keempat suhu rata-rata adalah 66,50C. Pada penambahan kelima suhu rata-ratanya
adalah 66 0C. Penambahan keenam suhu rata-ratanya adalah 65
0C. Pada penambahan yang ketujuh
suhu rata-rata yang didapatkan adalah 63,50C. Untuk penambahan yang kedelapan suhu rata-ratanya
sebesar 620C. Untuk penambahan yang kesembilan suhu rata-rata sebesar 60,50C. Dan pada
penambahan kesepuluh suhu rata-rata yng didapatkan sebesar 590C. Persen berat dari variabel fenol
2,5 gram didapatkan secara berurutan adalah 65,79%; 49,02%; 39,06%; 32,47%; 27,78%; 24,27%,
21,5 5%; 19,38%; 17,61%; 16,13%. Untuk presentase berat pada variabel fenol 3,5 gram adalah
79,37%; 65,79%; 56,18%; 49,02%; 43,48%; 39,06%, 35,46%; 32,47%; 29,94%; 27,78%. Didapatkan
bahwa temperatur dari fenol ketika jernih akan meningkat dan akhirnya kembali turun. Untuk persen
berat didapatkan semakin meningkat jumlah volume aquadest semakin menurun persen berat fenol
yang didapatkan.
Kata kunci : fenol, temperatur kritis, persen berat fenol, timbal balik fenol-air
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 3/42
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ….………………………………………………………………………........ i
DAFTAR ISI ….…………………………………………………………………….….. ii
DAFTAR GAMBAR ….…….………………………………………………………...... iii
DAFTAR TABEL …………...………………………………………………………….. iv
DAFTAR GRAFIK …..…….………………………………………………………….... v
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang ……………..………………………………………….....…....I-1I.2 Rumusan Masalah ….………………..……………………………………....... I-2
I.3 Tujuan Percobaan ….……………..………………………………………....... I-2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori ……………..…………………………....……………………..... II-1
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Variabel Percobaan ……...………………………………………………….. III-1
III.2 Bahan yang Digunakan ……..…………………………………………….... III-1
III.3 Alat yang Digunakan ….…….….……………………………...………........ III-1III.4 Prosedur Percobaan …………...…………………..………………………… III-1
III.5 Diagram Alir Percobaan …………...……………………………………....... III-2
III.6 Gambar Alat Percobaan ……………...…………………………….……….. III-4
BAB IV HASIL PERCOBAAN dan PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Percobaan ………………...………………………………………........ IV-1
IV.2 Pembahasan ……………………...…………………………………........…. IV-2
BAB V KESIMPULAN ….…………………...……………………………………….... V-1
DAFTAR PUSTAKA …….……………………...…………………………………........vi
DAFTAR NOTASI …….…………….……………...………………………………….. viii
APPENDIKS …….……………………………………...……………………………..... ix
LAMPIRAN
Laporan Sementara
Fotokopi Literatur
Lembar Revisi
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 4/42
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Struktur Fenol……………………………………………………………..II-13
Gambar II.2 Struktur Air ……………………………………………………………….II-14
Gambar III.6 Gambar Alat Percobaan…………………………………………………... III-4
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 5/42
iv
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Contoh Data Hasil Pengukuran Kecepatan Reaksi Hipotetik ………….....II-9
Tabel IV.1.1 Hasil Percobaan …………………………………………………………...IV-1
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 6/42
v
DAFTAR GRAFIK
Grafik II.1 Komposisi Campuran Fenol Air …………………………………………..II-10
Grafik II.2 Temperatur Kritis ………………………………………………………… II-11
Grafik IV.2.1Timbal Balik Fenol-Air dengan Variabel berat Fenol 2,5 gram …………..IV-3
Grafik IV.2.2 Timbal Balik Fenol-Air dengan Variabel berat Fenol 3,5 gram …………..IV-4
Grafik IV.2.3Perbandingan Timbal Balik Fenol-Air Variabel berat Fenol 2,5 gram
dengan Berat Fenol 3,5 gram …………………………………………….. IV-5
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 7/42
I-1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kimia fisika merupakan salah satu aspek penting yang diperlukan baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun industri. Di dalam kimi fisika banyak hal yang dapat
dipelajari salah satunya adalah mengenai timbal balik fenol-air. Timbal balik fenol-air
merupakan suatu sistem dimana memperlihatkan sifat kelarutan timbal balik antara fenol
dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap. Sistem ini disebut sebagai sistem binerdikarenakan dalam campuran tersebut terdiri dari dua zat yang berbeda yaitu campuran
dari fenol dan air. Kelarutan timbal balik fenol-air akan berubah ketika salah satu
komponen penyusunnya ditambah. Temperatur mempengaruhi komposisi kedua fase
pada kesetimbangan. Menaikkan temperatur akan menambah kemampuan bercampurnya.
Dalam timbal balik fenol-air ini terdapat suatu temperatur kritis. Temperatur kritis ini
adalah temperatur pada saat campuran dapat bercampur secara homogen dan membentuk
satu fasa. Kelarutan yang dimaksud yaitu ketika zat terlarut dapat larut secara sempurna
atau homogen dalam sejumlah pelarut tertentu. Kelarutan fenol dalam air akan bertambah
dengan penambahan air sampai campuran tersebut mencapai temperatur kritis, kemudian
campuran akan homogen pada temperatur diatas 65,85°C. Fenol sendiri adalah senyawa
sederhana dimana gugus –OH berada pada cincin benzen. Fenol dapat larut dalam air
karena kemampuannya dalam membentuk ikatan hidrogen dengan air.
Melalui percobaan timbal balik fenol-air ini praktikan nantinya akan mendapatkan
2 hal. Yang pertama adalah nantinya akan didapatkan temperatur kritis dari fenol. Selain
itu, nantinya juga akan didapatkan persen berat dari timbal balik fenol-air. Persen berat
ini didapatkan melaui pembagian berat fenol dengan jumlah berat fenol yang telah
ditambah dengan aquadest.
Contoh aplikasi kelarutan timbal balik adalah pada proses pembuatan logam besi.
Ketika uap panas dimasukkan ke sebuah besi yang panas, uap panas ini akan bereaksi
dengan besi dan membentuk sebuah besi oksida magnetik berwarna hitam yang
disebut magnetit, Fe3O4. Hidrogen yang terbentuk oleh reaksi ini tersapu oleh aliran uap.
Selain itu aplikasi dalam dunia industri lainnya adalah pada pembuatan reaktor kimia,
pada proses pemisahan dengan cara pengkristalan integral, selain itu juga dapat
digunakan untuk dasar atau ilmu dalam proses pembuatan granul-granul pada industri
baja.
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 8/42
I-2
BAB I Pendahuluan
LaboratoriumKimiaFisikaProgramStudi D3 Teknik Kimia
FTI-ITS
I.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana temperatur kritis dari fenol-air dengan variabel berat adalah 2,5 gram dan
3 gram serta penambahan aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak sepuluh kali?
2. Bagaimana cara menghitung persen berat dari timbal balik fenol-air dengan variabel
berat sebesar 2,5 gram dan 3 gram serta aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak sepuluh
kali?
I.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui temperatur kritis dari fenol-air dengan variabel berat adalah 2,5
gram dan 3 gram serta penambahan aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak sepuluh kali.
2. Untuk mengetahui cara menghitung persen berat dari timbal balik fenol-air dengan
variabel berat sebesar 2,5 gram dan 3 gram serta aquadest sebesar 1,3 ml sebanyak
sepuluh kali.
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 9/42
II-1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
Kelarutan sering digunakan dalam beberapa faham. Kelarutan menyatakan
pengertian secara kualitatif dari proses larutan. Kelarutan juga di gunakan secara
kuantitatif untuk menyatakan komposisi dari larutan. Suatu larutan dinyatakan
merupakan ”larutan tidak jenuh” jika solute dapat ditambahkan untuk memperoleh
berbagai larutan yang berbeda dalam konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan solute tidak dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan
dicapai dimana penambahan solute pada sejumlah solvent yang tertentu tidak akan
menghasilkan larutan lain yang memiliki konsentrasi lebih tinggi (Wahyuni, 2012).
Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent ). Kelarutan dinyatakan dalam
jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan.
Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat larut dengan perbandingan
apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya adalah etanol di dalam air. Sifat ini lebih
dalam bahasa Inggris lebih tepatnya disebut miscible (Supadi, 2010).
Kelarutan juga berarti adalah fungsi sebuah parameter molekul. Pengionan
struktur dan ukuran molekul stereokimia dan struktur elektronik. Semuanya akan
mempengaruhi antar aksi pelarut dan terlarut, seperti pada bagian terdahulu, air
membentuk ikatan hidrogen dengan ion atau dengan senyawa non ionik, sedangkan
polar melalui gugus –OH, -NH, atau dengan pasangan elektron tak mengikat pada atom
oksigen atau nitrogen. Ion atau molekul akan memperoleh sampel hidrat dan akan
memisah dari bongkahan zat padat dan artinya melarut ( Nagrady, 1992).
Istilah kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat
larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut atau larutan. Kelarutan bergantung pada jenis
zat terlarut, ada zat yang mudah larut tetapi banyak juga yang sedikit larut. Konsentrasi
dari larutan jenuh, yaitu kelarutan, tergantung pada:
Sifat solvent
Kelarutan yang besar terjadi bila molekul-molekul solute mempunyai
kesamaan dalam struktur dan sifat-sifat kelistrikan dari molekul-molekul solvent .
Bila ada kesamaan dari sifat-sifat kelistrikan, misalnya momen dipol yang tinggi,
antara solvent -solvent , maka gaya-gaya tarik yang terjadi antara solute-solvent
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 10/42
adalah kuat. Sebali
solvent lemah. Seca
dalam solvent polar
maka kelarutan dari
Sifat solute
Penggantia
solute-solvent
Suhu
Kelarutan
Gelembung-gelemb
bahwa udara yang t
Hal yang serupa, ti
kelrutan cairan-caira
(Rahman, 2004).
Kelarutan dala
200C (FI III) atau 25
0
bagian volume zat cair
(Medisa, 2013).
Kelarutan yang
pernyataan bagian dala
dalam sejumlah mL pel
BAB II Tinj
Laboratorium
nya, bila tidak ada kesamaan, maka gaya-g
a umum, padatan ionik mempunyai kelarutan
daripada dalam pelarut non-polar. Juga, jika so
adatan-padatan ionik akan lebih besar
solute berarti pengubahan interaksi-interaksi
gas dalam air biasanya menurun jika suhu la
ng kecil yang dibentuk bila air dipanaskan a
erlarut menjadi kurang larut pada suhu-suhu
dak ada aturan yang umum untuk perubaha
n dan padatan-padatan
Farmakope Indonesia, diartikan dengan kela
(FI IV) dinyatakan dalam satu bagian bobot
dalam bagian volume tertentu pelarut, kecuali
tanpa angka adalah kelarutan pada suhu
kelarutan berarti bahwa 1 gram zat padat at
rut (Medisa, 2013).
II-2
auan Pustaka
Kimia Fisika
ya tarik solute-
ang lebih tinggi
lvent lebih polar,
olute-solute dan
rutan dinaikkan.
dalah kenyataan
ang lebih kecil.
suhu terhadap
rutan pada suhu
zatpadat atau 1
dinyatakan lain
kamar (250C)
u 1 mL zat cair
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 11/42
Istilah Kelarutan
Sangat mudah larut
Mudah larut
Larut
Agak sukar larut
Sukar larut
Sangat sukar larut
Praktis tidak larut
(Anief, 2007 )
Daya larut suatu zat d
1. Jenis pelarut dan zat t
Zat-zat dengan
baik sedang yang ti
sempurna (completely
sedang air dan minyak
2. Temperatur.
• Zat padat dalam cai
suatu cairan, bila t
namun terdapat be
dinaikkan misalnya
• Gas dalam cairan, k
naiknya temperatur
3. Tekanan
Tekanan tidak be
berpengaruh pada day
(Friskaiga, 2012).
Pelarut tertentu pa
murni ataupun campu
padat. Tingkat kelaruta
terlarut, seperti perak kl
BAB II Tinj
Laboratorium
Tabel II.1 Istilah Kelarutan
Jumlah bagian pelarut yang diperlu
melarutkan 1 bagian zat
Kurang dari 1
1 – 10
10 – 30
30 – 100
100 – 1.000
1.000 – 10.000
Lebih dari 10.000
lam zat lain dipengaruhi oleh :
rlarut.
struktur kimia yang mirip, umumnya dapat s
ak biasanya sukar bercampur. Air dan alk
micible), air dan eter bercampur sebagian ( pa
sama sekali tidak bercampur (completely immi
an, kebanyakan zat padat menjadi lebih banyak
mperatur dinaikkan, misalnya kaliumnitrat (
berapa zat padat yang kelarutannya menurun
pembentukan larutan air dari seriumsulfat (Ce2
elarutan suatu gas dalam suatu cairan biasanya
gitu berpengaruh terhadap daya larut zat pad
larut gas
da umumnya merupakan suatu cairan yang
an. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, c
bervariasi dari selalu larut seperti etanol dala
orida dalam air. Istilah "tak larut" (insoluble)
II-3
auan Pustaka
Kimia Fisika
an untuk
aling bercampur
ohol bercampur
rtially miscible),
cible)
larut ke dalam
NO3) dalam air,
bila temperatur
SO4)3)
menurun dengan
zat cair, tetapi
apat berupa zat
airan lain, atau
air, hingga sulit
ering diterapkan
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 12/42
pada senyawa-senyawa
kasus yang benar-bena
titik kesetimbangan ke
yang disebut lewat jenu
Larutan ideal
temperatur, titik leleh
meleleh. Dalam laruta
dianggap konstanta tida
oleh sifat pelarut (Medis
Larutan ideal
1. Pada pengenceran k
2. Tidak terjadi peruba
3. Volume total adalah
4. Mengikuti hukum R
5. Sifat fisiknya adalah
(Sukarjo,1989).
Larutan dibag
a) Larutan jenuh
Yaitu suatu larutan
padat (zat terlarut)
b) Larutan hampir jenu
Yaitu suatu larutan
konsentrasi yang di
c) Larutan lewat jenuhYaitu suatu kelaruta
daripada yang seha
tidak terlarut
(Martin, 1991).
Ada 2 reaksi dala
a) Eksoterm, yaitu pros
campuran reaksi a
bersangkutan akan t
BAB II Tinj
Laboratorium
yang sulit larut, walaupun sebenarnya han
tidak terdapat bahan yang terlarut. Dalam b
larutan dapat dilewati agar dapat menghasilk
(supersaturated ) yang stabil (Supadi, 2010).
merupakan zat padat dalam larutan ideal yang
at padat, panas molar , yaitu panas yang dia
ideal, panas pelarutan sama dengan panas
bergantung pada temperatur. Kelarutan ideal t
, 2013).
mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
mponennya todak mengalami perubahan sifat
an panas pada pembuatan atau pengenceran
jumlah volume komponennya
oult tentang tekanan uap
rata-rata sifat fisika penyusun
i menjadi tiga yaitu :
dimana zat terlarut berada dalam kesetimban
h atau tidak jenuh
yang mengandung zat terlarut dalam konse
utuhkan untuk penjenuhan sempurna pada tem
n yang mengandung zat terlarut dalam konsent
rusnya pada temperatur tertentu, terdapat juga
larutan, yaitu:
es melepaskan panas dari sistem ke lingkungan
kan naik dan energi potensial dari zat-
run
II-4
auan Pustaka
Kimia Fisika
aterdapat sedikit
eberapa kondisi,
n suatu larutan
bergantung pada
rbsorbsi apabila
peleburan, yang
idak dipengaruhi
gan dengan fase
ntrasi di bawah
peratur tertentu
asi lebih banyak
zat terlarut yang
, temperatur dari
at kimia yang
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 13/42
b) Endoterm, yaitu m
campuran reaksi a
bersangkutan akan n
(Wikipedia, 2013).
Ada dua macam l
1. Larutan homogen, y
susunannya begitu s
berlainan, bahkan d
dapat bercampur sec
2. Larutan heterogen,
permukaan-permuka
fase-fase yang terpis
(Friskaiga, 2012).
Berdasarkan sus
larutan heterogen. Lar
membentuk suatu laruta
adanya bagian-bagian y
larutan dapat dikatakan
heterogen yaitu apabila
permukaan tertentu ya
terpisah. Berdasarkan k
yaitu :
a) Insoluble, yaitu jika
terlarut dalam 1000 g
b) Immiscible,yaitu jika
yang lain. Misalnya,
(Supadi, 2010).
Secara kualitatif,
a) Larutan pekat yaitu l
solvent
b) Larutan encer yaitu l
suatu larutan, pelarut(Wikipedia, 2013).
BAB II Tinj
Laboratorium
enyerap panas dari lingkungan ke sistem,
an turun dan energi potensial dari zat-
aik
arutan, yaitu :
itu apabila dua macam zat dapat membentuk s
ragam sehingga tidak dapat diamati adanya ba
ngan mikroskop optis sekalipun. Atau larutan
ara seragam (miscible)
yaitu apabila dua macam zat yang bercampu
an tertentu yang dapat terdeteksi antara bag
ah
nannya, larutan dibagi menjadi dua yaitu larut
tan homogen adalah yaitu apabila dua m
yang susunannya begitu seragam sehingga tid
ang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis
dapat bercampur secara seragam (miscible). S
dua macam zat yang bercampur masih terd
g dapat terdeteksi antara bagian- bagian ata
emampuan kelarutannya, larutan heterogen dib
kelarutannya sangat sedikit, yaitu kurang da
ram pelarut. Misalnya, kaca dalam air
kedua zat tersebut tidak dapat larut antara zat s
inyak dalam air
larutan dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
arutan yang mengandung relatif lebih banyak
rutan yang relatif lebih sedikit solute dibandin
dapat berupa air dan tan air
II-5
auan Pustaka
Kimia Fisika
temperatur dari
at kimia yang
atu larutan yang
ian-bagian yang
dapat dikatakan
masih terdapat
an- bagian atau
an homogen dan
acam zat dapat
ak dapat diamati
sekalipun. Atau
dangkan larutan
pat permukaan-
fase-fase yang
agi menjadi dua
ri 0,1 gram zat
atu ke dalam zat
solute dibanding
solvent . Dalam
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 14/42
Jenis-jenis laruta
1. Larutan gas dalam g
Gas dengan
larutan adalah aditif,
2. Larutan gas dalam c
Tergantung
N2, H2, O2 dan He
Hal ini disebabkan
gas yang kedua b
hidroksida. Jenis pe
larut dalam air darip
3. Larutan cairan dala
Bila dua cai
sebagian, atau tida
tergantung dari jeni
yang hampir sama
Alkohol, Air-Metil.
bercampur, contohny
(Petrucci, 1993).
Apabila kita me
kemungkinan yang bis
dapat membentuk satu
tersebut tidak saling me
campuran dapat tercamdilakukan penambahan
dapat terjadi karena zat
Pengertian camp
zat yang tidak bereaksi.
1. Campuran kasar yait
murninya contoh ca
2. Dispersi koloid yaitu
tidak dapat dipisahk
heterogen contoh lar
BAB II Tinj
Laboratorium
n yang penting yaitu :
s
gas selalu bercampur sempurna membentuk la
asal tekanan total tidak terlalu besar
ir
ada jenis gas, jenis pelarut, tekanan dan tempe
alam air, sangat kecil. Sedangkan HCl dan
arena gas yang pertama tidak bereaksi denga
reaksi sehingga membentuk asam klorida
arut juga berpengaruh, misalnya N2, O2, dan
da alkohol
cairan
ran dicampur, zat ini dapat bercampur semp
sama sekali bercampur. Daya larut caira
cairan dan temperatur. Zat-zat yang memilik
dan daya larutnya besar, contohnya Benz
Zat-zat yang memiliki jenis kepolaran berbeda
a air-nitrobenzena, air-klorobenzena
campurkan suatu zat cair dengan zat cai
terjadi pada campuran tersebut. Pertama ca
fasa, artinya tercampur secara homogen.
arutkan sehingga terbentuk dua fasa. Kemungk
ur secara homogen dan membentuk satu fasa, pada zat terlarut maka akan terbentuk dua fa
erlarut hanya larut sebagian (Castellan, 1983).
ran itu sendiri dapat diartikan sebagai kumpul
emungkinan bentuk campuran :
campuran yang sifat maupun bentuknya sama
puran tanah dan pasir, gula dan garam, dan seb
campuran yang ukuran partikelnya 10-7 samp
n dengan filtrasi dan berada di antara laruta
tan tanah liat dan air, sol Fe(OH)3 , dan sebaga
II-6
auan Pustaka
Kimia Fisika
rutan. Sifat-sifat
ratur. Daya larut
H3 sangat besar.
n air, sedangkan
dan ammonium
O2 lebih mudah
rna, bercampur
n dalam cairan
jenis kepolaran
na-Toluena, Air-
dan tidak dapat
lain, ada tiga
mpuran tersebut
edua campuran
inan ketiga yaitu
akan tetapi bilasa. Hal tersebut
n dua atau lebih
dengan keadaan
gainya
ai 10-5 cm yang
n homogen dan
inya
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 15/42
3. Larutan sejati yait
garam dalam air, dan
(Anonim, 2012).
Campuran kasar
dan dapat dipisahkan s
homogen tidak dapat di
Fase merupakan
atau homogen serta an
batasan yang baik dan
penyaringan, pengenda
jumlah yang besar mau
berbagai unit yang lebih
Kata fase berasal
keadaan materi yang s
kimianya, melainkan ju
padat, fase cair, dan gas
spesies yang ada dala
(Atkins, 1996).
Fenol dan air me
pada tekanan tetap. Sist
sistem biner karena d
Kelarutan timbal balik f
ditambah (Wahyuni, 2013
Sistem biner fenol
timbal balik antara fen
(kelarutan) adalah kema
dalam suatu pelarut (s
terlarut yang larut dala
jenuh. Zat-zat tertentu
Contohnya adalah etano
disebut miscible. Pelaru
ataupun campuran (Raha
BAB II Tinj
Laboratorium
campuran yang homogen contohnya larutan
sebagainya
dan dispersi koloid disebut juga sebagai ca
cara mekanis, sedangkan larutan sejati yang b
isahkan secara mekanis (Anonim, 2012).
bagian dari suatu sistem dimana sifat kimia d
tara satu fase dengan fase lainnya betul-bet
jelas hingga dapat dipisahkan secara mekanis
an dan sebagainya. Fase dapat terdiri dari
pun kecil serta dapat dalam satu unit atau da
kecil (Anonim, 2012).
dari bahasa Yunani yang berarti pemuncul
ragam di seluruh bagiannya, bukan hanya
ga dalam keadaan fisiknya. Jadi kita berbicar
suatu zat. Sedangkan yang dimaksud dengan k
sistem, seperti zat terlarut dan pelarut dala
punyai sifat kelarutan timbal balik pada tempe
m semacam itu disebut sistem biner fenol-air. S
lam campuran tersebut terdiri dari dua za
enol-air akan berubah ketika salah satu kompo
).
– air merupakan sistem yang memperlihatka
ol dan air pada suhu tertentu dan tekanan t
mpuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (so
olvent ). Kelarutan dinyatakan dalam jumlah
suatu pelarut pada kesetimbangan. Larutan has
apat larut dengan perbandingan apapun terhad
l di dalam air. Sifat ini lebih dalam bahasa Ingg
umumnya merupakan suatu cairan yang dapat
yu, 2011).
II-7
auan Pustaka
Kimia Fisika
gula dalam air,
puran heterogen
ercampur secara
an fisisnya sama
ul terpisah oleh
, seperti dengan
material dalam
at dibagi dalam
an. Fase adalah
alam komposisi
a mengenai fase
omponen adalah
m larutan biner
atur tertentu dan
istem ini disebut
yang berbeda.
en penyusunnya
sifat solubilitas
etap. Solubilitas
lute), untuk larut
maksimum zat
il disebut larutan
ap suatu pelarut.
is lebih tepatnya
erupa zat murni
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 16/42
Latar belakang y
fenol-air yaitu bahwa k
dari temperaturnya. Di
agar zat tersebut dapat s
air merupakan senyawa
larut dan membentuk s
zatnya (Rohayati, 2013).
Campuran terdiri
fenol –air, terdapat 2 je
fase didefenisikan seba
submakroskopiknya, tet
batasan yang jelas dan
bercampur dapat memb
fase karena sistemnya
(Lailatul, 2013).
Zat yang terlarut,
dari selalu larut seperti
dalam air. Istilah “tak la
walaupun sebenarnya h
yang terlarut. Dalam b
untuk menghasilkan s
mengendap (Supadi, 201
Daya larut zat
temperatur, dan sedikitKonsentrasi larutan je
tergantung jenis zatnya
daripada dalam pelarut-
temperatur karena keba
Kelarutan timba
sebagian bila temperatu
maka larutan tersebut
telah melewati tempera
kondisi bercampur seba
BAB II Tinj
Laboratorium
ng mendasari percobaan kelarutan timbal ba
larutan suatu zat kimia dalam air itu berbeda
ana tiap komposisi zat mempunyai batas te
aling melarutkan dan membentuk satu fasa. Mi
polar yang dapat saling melarutkan.Campura
atu fasa dalam temperatur tertentu tergantun
dari beberapa jenis. Di lihat dari fasenya, P
nis campuran yang dapat berupah pada kondi
ai bagian sistem yang seragam atau homogen
api benar – benar terpisah dari bagian siste
baik. Campuran padatan atau dua cairan y
entuk fase terpisah. Sedangkan campuran gas
yang homogen. Simbol umum untuk jumla
dapat berupa gas, cairan lain, atau padat. Kel
etanol dalam air, hingga sulit terlarut, sepe
rut” (insoluble) sering diterapkan pada senyaw
nya ada sangat sedikit kasus yang benar-benar
berapa kondisi, titik kesetimbangan kelarutan
atu larutan yang disebut lewat jenuh yang
).
adat dalam cairan tergantung jenis zat terlar
tekanan. Batas daya larutnya adalah konsentrauh untuk bermacam-macam zat dalam air
. Umumnya daya larut zat-zat organik dala
elarut organik. Umumnya daya larut bertamba
yakan zat mempunyai panas pelarutan positif (
l balik adalah kelarutan dari suatu larutan
nya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai
apat bercampur sempurna (homogen) dan jik
tur kritis maka sistem larutan tersebut akan
ian lagi. Salah satu contoh dari temperatur ti
II-8
auan Pustaka
Kimia Fisika
lik sistem biner
beda tergantung
peratur minimal
salnya fenol dan
keduanya akan
dari komposisi
da sistem biner
i tertentu. Suatu
diantara keadaan
yang lain oleh
ng tidak saling
-gas adalah satu
fase adalah P
arutan bervariasi
ti perak klorida
yang sulit larut,
tidak ada bahan
dapat dilampaui
metastabil atau
t, jenis pelarut,
si larutan jenuh.sangat berbeda,
air lebih besar
dengan naiknya
ahyuni, 2012).
yang bercampur
emperatur kritis,
a temperaturnya
kembali dalam
bal balik adalah
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 17/42
kelarutan fenol dalam
bertambahnya % fenol
kritis. Jika temperatur d
komposisi larutan dari s
untuk lapisan atas akan
bawah akan berkurang
maka komposisi sistem l
dengan sempurna (Voigh
Zat-zat dengan
dengan baik, sedangkan
saling bercampur (like
dalam pelarut polar, s
nonpolar. Contohnya al
eter bercampur sebagian
(completely immiscible)
Kelarutan gas u
jika air dipanaskan, ma
sehingga gas yang terla
kelarutannya lebih besa
yang kelarutannya berk
Karena moleku
penggunaan larutan
keseragaman dosis dan
dicampur. Bila zat A di berikut:
1. Larutan encer, yaitu
2. Larutan, yaitu camp
3. Larutan jenuh, yaitu
larut dalam air pada
4. Larutan lewat jenu
melebihi batas kelar
(Sukardjo, 2004)
BAB II Tinj
Laboratorium
air yang membentuk kurva parabola yang b
dalam setiap perubahan temperatur baik di b
ri dalam kelarutan fenol aquadest dinaikkan di
istem larutan tersebut akan berubah. Kandunga
ertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan
kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu kelaruta
arutan tersebut menjadi seimbang dan keduany
t, 1994).
struktur kimia yang mirip umumnya dapat s
zat-zat yang struktur kimianya berbeda umum
issolves like). Senyawa yang bersifat polar a
dangkan senyawa nonpolar akan mudah lar
ohol dan air bercampur sempurna (completely
( partially miscible), sedangkan minyak dan air
(Wahyuni, 2012).
umnya berkurang pada temperatur yang lebih
a timbul gelembung-gelembung gas yang kelu
ut dalam air tersebut menjadi berkurang. Keba
r pada temperatur yang lebih tinggi. Ada be
rang pada temperature yang lebih tinggi (Wahyu
l-molekul dalam pelarut terdispersi secara
ebagai bentuk sediaan, umumnya memb
memiliki ketelitian yang baik jika larutan
larutkan dalam pelarut maka akan menjadi tip
larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A
ran yang mengandung sejumlah besar zat A.
larutan yang mengandung jumlah maksimum
volume dan tekanan tertentu.
, yaitu larutan yang mengandung jumlah zat
tannya didalam air pada temperatur tertentu.
II-9
auan Pustaka
Kimia Fisika
erdasarkan pada
wah temperatur
atas 50°C maka
fenol dalam air
enol dari lapisan
mencapai 66°C
dapat dicampur
aling bercampur
ya kurang dapat
an mudah larut
t dalam pelarut
iscible), air dan
tidak bercampur
tinggi. Misalnya
r dari dalam air,
yakan zat padat
erapa zat padat
ni, 2012).
merata, maka
erikan jaminan
diencerkan atau
larutan sebagai
yang terlarut.
at A yang dapat
A yang terlarut
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 18/42
Larutan adalah se
terlarut. Misalnya, zat t
atau campuran pelarut
menguap), maka uap di
terlarut. Akan tetapi, ji
hanya terdiri dari uap
dipelajari oleh kimiaw
bahwa tekanan uap sua
larutan (Wahyuni, 2012).
Sistem biner feno
timbal balik antara fen
biner karena jumlah ko
dan air kelarutanya aka
komponen penyusunny
dilukiskan terhadap su
(Rahayu, 2011).
Gra
T
T 0
L1
A2
A1
XA =
BAB II Tinj
Laboratorium
diaan cair yang mengandung satu atau lebih
erlarut terdispersi secara molecular dalam pel
ang saling bercampur. Jika zat terlarut bersifa
permukaan larutan hanya terdiri atas uap pel
a zat terlarut sukar menguap, maka uap di pe
zat pelarut saja. Komposisi uap di permuk
n dari Perancis, Francois Marie Raoult. Ra
u komponen bergantung pada fraksi mol kom
– air merupakan sistem yang memperlihatka
l dan air pada suhu tertentu dan tekanan tetap
ponen campuran terdiri dari dua zat yaitu fen
n berubah apabila dalam campuran itu ditam
a yaitu fenol atau air. Jika komposisi ca
hu akan diperoleh kurva yang ditunjukan p
ik II.1 Komposisi Campuran Fenol Air
L2
B2
B1
XC
Molfraksi
II-10
auan Pustaka
Kimia Fisika
zat kimia yang
arut yang sesuai
t volatil (mudah
arut dan uap zat
rmukaan larutan
aanlarutan telah
ult menemukan
ponen itu dalam
n sifat kelarutan
. Disebut sistem
ol dan air. Fenol
ahan salah satu
puran fenol air
da gambar II.1
F =
T1
T2
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 19/42
L1 adalah fenol da
adalah mol fraksi air da
kritis (Tc). Sistem ini
minimum pada saat dua
T1 dengan komposisi di
A2 dan B2, sistem berad
diatas suhu kritisnya, Tc
Temperatur kritis
fase. Diatas temp
bercampur.Temperatur
kemampuan campur yan
Beberapa sistem
temperatur itu kedua
temperatur itu kedua ktrietilamina. Dalam hal i
karena komponen-kom
lebih lebih tinggi komp
( Atkins,1999).
Fenol merupakan
benzen. Fenol dapat lar
Apabila fenol yang dila
merupakan air dan lapis
BAB II Tinj
Laboratorium
lam air, L2 adalah air dalam fenol, XA dan X
n mol fraksi fenol, XC adalah mol fraksi kom
mempunyai suhu kritis (Tc) pada tekanan t
zat bercampur secara homogen dengan kompos
antara A1 dan B1 atau pada suhu T2 dengan ko
a pada dua fase (keruh). Sedangkan di luar da
, sistem berada pada satu fase (jernih) (Rahayu,
tas Tc adalah batas atas temperatur dimana nt
ratur batas atas, kedua kompone
ini ada gerakan termal yang lebih besa
g lebih besar pada kedua komponen ( Atkins, 199
Grafik II.2 Temperatur Kritis
memperlihatkan temperatur kritis Tc .
omponen bercampur dalam segala perbandi
mponen membentuk dua fase. Salah satu contni pada temperatur rendah kedua komponen le
onen itu membentuk kompleks yang lemah,
leks itu terurai dan kedua komponen kurang
senyawa sederhana dimana gugus –OH ber
t dalam air, sekitar 8 gram fenol akan larut dal
utkan berlebih, maka akan didapatkan dua lapi
an bawah merupakan campuran air dan fenol.
II-11
auan Pustaka
Kimia Fisika
masing-masing
onen pada suhu
tap, yaitu suhu
isi Cc. Pada suhu
posisi di antara
rah kurva (atau
2011).
rjadi pemisahan
benar-benar
menghasilkan
9).
imana dibawah
gan dan diatas
hnya adalah air- ih dapat campur
pada temperatur
apat bercampur
ada pada cincin
m 100 gram air.
an. Lapisan atas
enol dapat larut
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 20/42
dalam air karena kema
2012).
Fenol bereaksi d
larutan tidak berwarna
hidrogen digantikan ole
fenol dengan sodium b
atau NaHCO3 tidak dap
kedua senyawa ini. I
menggantikan hidrogen
Fenol dibagi ke
menigakt satu gugus
Hydroxybenzoic acid.
hidroksil terikat pada i
sangat banyak pemanf
besaran dalam industri a
Fenol memiliki
memiliki sifat yang ce
hidroksilnya. Pengeluar
dilarutkan dalam air (Ra
Dibandingkan d
dibuktikan dengan mer
H+. Pada keadaan yang
Pelepasan ini diakibatka
sistem aromatik, yangmenstabilkan anionnya
Fenol didapatka
dengan proses raschig,
(Rahmat, 2012).
Tidak seperti asa
dicampurkan dengan k
mengenali fenol:
BAB II Tinj
Laboratorium
puannya dalam membentuk ikatan hidrogen de
engan larutan sodium hidroksida atau NaO
yang mengandung sodium fenoksida. Dala
natrium sehingga dihasilkan sodium fenoksid
ikarbonat atau Na2CO3 dan dengan sodium
t berlangsung karena fenol kurang asam untuk
on karbonat dan ion bikarbonat tidak cu
pada fenol (Santoso, 2012).
alam dua golongan. Fenol monovalent, yaitu
hidroksil. Contoh: Phenol, o-Chlorophenol
Fenol polivalen , yaitu fenol yang memilik
ti fenil. Contoh, catechol, hydroquinone dan
atannya dalam kehidupan sehingga disintes
tau diekstrak dari tumbuhan alam (Rahmat, 2012
kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gra
derung asam, artinya ia dapat melepaskan io
n ion tersebut menjadikan anion fenoksida C6
hmat, 2012).
ngan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat leb
aksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol d
sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat ber
n pelengkapan orbital antara satu-satunya pasa
mendelokalisasi beban negatif melalui cinc(Rahmat, 2012).
n melalui oksidasi sebagian pada benzena ata
enol juga dapat diperoleh sebagai hasil dari o
pada umumnya, fenol tidak memberika karbo
edua zat ini. Keadaan ini menguntungkan k
II-12
auan Pustaka
Kimia Fisika
gan air (Santoso,
menghasilkan
reaksi ini, ion
a dan air. Reaksi
idrogenkarbonat
bereaksi dengan
up basa untuk
enol yang hanya
, m-Cresol, p-
i banyak gugus
esorcinol. Fenol
is secara besar-
).
/100 ml. Fenol
n H+
dari gugus
5O−
yang dapat
ih asam. Hal ini
apat melepaskan
eaksi seperti itu.
gan oksigen dan
in tersebut dan
asam benzoat
sidasi batu bara
ndioksida ketika
rena kita dapat
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 21/42
1.Fenol tidak larut dala
2.Fenol bereaksi denga
mengandung sodium
3.Fenol tidak bereaksi d
(Clark, Jim. 2004).
Sifat-sifat fenol :
a. Mengandung gugus O
b. Mempunyai titik didi
c. Mempunyai rumus m
d. Fenol larut dalam pel
e. Berupa padatan (krist
f. Mempunyai massa m
g. Mempunyai titik didi
h. Mempunyai titik bek
(Supadi, 2012).
Air adalah sen
sampai saat ini di Bu
permukaan Bumi. Ter
Bumi. Air sebagian besa
dan puncak-puncak
hujan, sungai, muka air
tersebut bergerak mengi
air di atas permukaan t
bersih penting bagi kehi
BAB II Tinj
Laboratorium
air
n sodium hidroksida membentuk larutan ta
fenoksida
ngan sodium bikarbonat maupun sodium hidro
H, terikat pada sp2-hibrida
yang tinggi
lekul C6H6O atau C6H5OH
rut organik
l) yang tidak berwarna
lar 94,11 gr/mol
181,9°C
40,9°C
Gambar II.1 Struktur Fenol
awa yang penting bagi semua bentuk kehidupa
mi, tetapi tidak di planet lain. Air menutu
apat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta
r terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lap
gunung), akan tetapi juga dapat hadir
tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air da
kuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan,
nah (runoff , meliputi mata air, sungai, muara)
upan manusia (Anonim, 2013).
II-13
auan Pustaka
Kimia Fisika
pa warna yang
genkarbonat
n yang diketahui
pi hampir 71%
il) tersedia di
isan es (di kutub
sebagai awan,
lam objek-objek
hujan, dan aliran
menuju laut. Air
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 22/42
Air adalah sub
atas dua atom hidrogen
tidak berwarna, tidak
padatekanan 100 kPa (1
suatu pelarut yang penti
kimia lainnya, seper
macam molekul organik
Air bersifat tid
yaitu 1 atm dan 0 °C.
kemampuan untuk mel
asam, beberapa jenis ga
Air merupaka
disekitar atom oksigen,
dengan hidrogen memb
oksigen membentuk air
daripada elemen-elemen
Air sering dise
kimia. Air berada dala
tekanan dan temperatur
sebuah ion hidrogen (
(OH-) (Anonim, 2013).
BAB II Tinj
Laboratorium
tansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu mol
ang terikat secara kovalen pada satu atom oksi
berasa dan tidak berbau pada kondisi
bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kim
ng, yang memiliki kemampuan untuk melaru
i garam-garam, gula, asam, beberapa jenis
(Anonim, 2013).
ak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pad
. Air merupakan suatu pelarut yang penting,
rutkan banyak zat kimia lainnya, seperti gar
dan banyak macam molekul organik (Anonim,
molekul yang spesifik, untuk molekul yang s
seperti nitrogen, flor, dan Posfor, sulfur dan kl
entuk senyawa dalam bentuk gas. Hidrogen
dalam fasa cair, karena oksigen lebih bersi
laintersebut (kecuali flor) (Anonim, 2009).
but sebagai pelarut universal karena air melar
kesetimbangan dinamis antara fase cair da
standar. Dalam bentuk ion, air dapat didesk
+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebua
Gambar II.2 Struktur Air
II-14
auan Pustaka
Kimia Fisika
ekul air tersusun
gen. Air bersifat
standar, yaitu
a ini merupakan
tkan banyak zat
as dan banyak
a kondisi standar
yang memiliki
am-garam, gula,
009).
ejenis atau atom
r, jika berikatan
erikatan dengan
at elektronegatif
tkan banyak zat
padat di bawah
ripsikan sebagai
ion hidroksida
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 23/42
Sifat-sifat air, yaitu :
− Mempunyai ru
molekul hidroge
− Air bersifat tidak
pada tekanan 10
− Air merupakan
untukmelarutkan
beberapa jenis g
− Air menempel p
− Air juga memp
kepolarannya
− Air memiliki
kuatnya sifat ko
− Mempunyai mas
− Air mempunyai
dan mempunyai
− Mempunyai titik
− Mempunyai titik
− Kalor jenis air y
(Supadi, 2012).
Salah satu c
pembuatan logam besi.
panas ini akan bereaks
berwarna hitam yang ditersapu oleh aliran uap (
Dalam keadaa
melewati magnetit pana
juga akan terbentuk. Ua
hidrogen. Reaksi ini da
satu arah. Produk dari re
bereaksi satu sama lain
BAB II Tinj
Laboratorium
:
us molekul H2O. Satu molekul air ter
yang terikat secara kovalen pada satu atom ok
berwarna, tidak berbau, tidak berasa pada kon
kPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0°C)
suatu pelarut yang penting, yang memil
banyak zat kimia lainnya, seperti garam-gar
s dan banyak macam pelarut organik
da sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar
unyai sifat adesi yang tinggi disebabkan
tegangan permukaan yang besar yang d
esi antar molekul-molekul air
sa molar :18,0153 gr/mol
densitas 0,998 gr/cm3 (berupa fase cair
densitas 0,92 gr/cm3 (berupa fase padatan)
lebur : 0°C, 273,15 K, 32°F
didih : 100°C, 373,15 K, 212°F
itu 4184 J/(kg.K) berupa cairan pada 20°C
ntoh aplikasi kelarutan timbal balik adal
Ketika uap panas dimasukkan ke sebuah besi
i dengan besi dan membentuk sebuah besi
sebut magnetit, Fe3O4. Hidrogen yang terbentuWahyuni, 2012).
lain, hasil-hasil reaksi ini akan saling bereaks
akan mengubahnya menjadi besi, d
panas yang kali ini terbentuk tersa
at berbalik, tapi dalam keadaan biasa, reaksi i
aksi satu arah ini berada dalam keadaan terpisa
ehingga reaksi sebaliknya tidak dapat terjadi (
II-15
auan Pustaka
Kimia Fisika
usun atas dua
sigen
isi standar, yaitu
iki kemampuan
am, gula, asam,
leh sifat alami
isebabkan oleh
n pada 20°C),
h pada proses
yang panas, uap
ksida magnetik
k oleh reaksi ini
i. Hidrogen yang
n uap panas
u oleh aliran
i menjadi reaksi
dan tidak dapat
ahyuni, 2012).
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 24/42
III-1
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Variabel Percobaan
Variabel Bebas : Penambahan aquadest 1,3 ml hingga volume 13 ml dan massa
fenol 2,5 gram dan 3,5 gram
Variabel Kontrol : Tekanan, zat terlarut, dan zat pelarut
Variabel Terikat : Temperatur
III.2 Bahan yang Digunakan
1. Aquadest
2. Fenol (C6H5OH)
III.3 Alat yang Digunakan
1. Gelas ukur
2. Kaca Arloji
3. Pemanas Elektrik
4. Pengaduk
5. Pipet tetes
6. Tabung Reaksi
7. Termometer
8. Timbangan elektrik
9. Waterbath
III.4 Prosedur Percobaan
III.4.1 Percobaan Mencari Temperatur Kritis
1. Menimbang 2,5 gram fenol dan memasukkan ke dalam tabung reaksi besar yang
telah dilengkapi dengan termometer dan pengaduk.
2. Menambahkan 1,3 ml aquadest.
3. Memanaskannya dalam waterbath.
4. Mencatat besarnya suhu ketika larutan mulai jernih.
5. Mengangkatnya dari waterbath.
6. Mencatat besarnya suhu ketika larutan mulai keruh.
7. Menambahkan aquadest sesuai variabel volume 1,3 ml.
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 25/42
8. Mengulangi tahap
9. Mengulangi tahap 1
III.4.2 Perhitungan Persent
1. Menimbang 2,5 gra
telah dilengkapi de
2. Menambahkan 1,3
3. Menghitung persen
2,5 gram fenol den
4. Mengulangi tahap
5. Mengulangi tahap 1
III.5 Diagram Alir Percob
III.5.1 Percobaan Mencari
Menimbang 2,5 gram
telah di
Mencat
Mencat
Menamba
BAB III Metodol
Laboratorium
sampai 6 hingga volume aquadest 13 ml.
-8 dengan variabel berat fenol sebesar 3,5 gram
se Berat Fenol
m fenol dan memasukkan ke dalam tabung rea
gan thermometer dan pengaduk.
l aquadest.
ase berat fenol dalam larutan fenol-air dengan
an 2,5 gram fenol dan 1,3 gram air.
sampai 3 hingga volume aquadest 13 ml.
-4 dengan variabel berat fenol sebesar 3,5 gram
aan
emperatur Kritis
Mulai
fenol dan memasukkan ke dalam tabung reaksi
engkapi dengan termometer dan pengaduk.
Memanaskannya dalam waterbath.
t besarnya suhu ketika larutan mulai jernih.
t besarn a suhu ketika larutan mulai keruh.
Menambahkan 1,3 ml aquadest.
Mengangkatnya dari waterbath.
hkan aquadest sesuai variabel volume 1,3 ml.
A
III-2
gi Percobaan
Kimia Fisika
.
si besar yang
ara membagi
.
besar yang
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 26/42
III.5.2 Perhitungan Persent
Menimbang 2,5 gram
telah dil
Menghitung persentase
ram fe
Mengulangi
Men ulan i tah
Mengulangi
Mengulangi tah
BAB III Metodol
Laboratorium
se Berat Fenol
Selesai
Mulai
fenol dan memasukkan ke dalam tabung reaksi
engkapi dengan thermometer dan pengaduk.
erat fenol dalam larutan fenol-air dengan cara
ol den an 2 5 ram fenol dan 1 3 ram air.
ahap 2 sampai 3 hingga volume aquadest 13 m
1-4 den an variabel berat fenol sebesar 3,5
Menambahkan 1,3 ml aquadest.
Selesai
ahap 2 sampai 6 hingga volume aquadest 13 m
p 1-8 dengan variabel berat fenol sebesar 3,5 g
A
III-3
gi Percobaan
Kimia Fisika
besar yang
embagi 2,5
.
am.
.
am.
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 27/42
III.6 Gambar Alat Percobaa
Gelas Ukur
Pengaduk
Termometer
BAB III Metodol
Laboratorium
n
Kaca Arloji Peman
Pipet Tetes Tabu
Timbangan Elektrik Wa
III-4
gi Percobaan
Kimia Fisika
s Elektrik
g Reaksi
terbath
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 28/42
IV-1
BAB IV
HASIL PERCOBAAN dan PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Percobaan
Dari percobaan timbale balik fenol air yang telah dilakukan, didapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel IV.1.1 Hasil Percobaan Timbal Balik Fenol Air dengan Variabel Berat 2,5 gram
Fenol
Aquadest (ml) % BeratFenol (%) Suhu (0
C)
Jernih Keruh Rata-Rata (x
1,3 65,79 60 57 58,5
2,6 49,02 67 65 66
3,9 39,06 70 68 69
5,2 32,47 71 68 69,5
6,5 27,78 70 67 68,5
7,8 24,27 67 65 66
9,1 21,55 65 64 64,5
10,4 19,38 64 63 63,5
11,7 17,61 63 62 62,5
13 16,13 63 61 62
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 29/42
Tabel IV.1.2 Hasil Per
Fenol
Aquadest (ml) %
1,3
2,6
3,9
5,26,5
7,8
9,1
10,4
11,7
13
IV.2 Pembahasan
Percobaan timba
fenol air. Selain itu, per
persentase berat fenol d
dalam percobaan timbal
untuk variabel penam
sebanyak sepuluh kali.
BAB IV HasilPercobaanda
Laboratorium
obaan Timbal Balik Fenol Air dengan Variabe
eratFenol (%)Suhu (
0C)
Jernih Keruh
79,37 54 50
65,79 65 63
56,18 66 64
49,02 67 6643,38 67 65
39,06 66 64
35,46 64 63
32,47 63 61
29,94 62 59
27,78 60 58
l balik fenol air bertujuan untuk mencari temp
cobaan timbal balik fenol air ini juga bertujua
ri timbale balik fenol air. Variabel berat fenol
balik fenol air ini adalah 2,5 gram dan 3,5 g
ahan aquadest adalah sebesar 1,3 ml den
IV-2
Pembahasan
Kimia Fisika
l Berat 3,5 gram
ata-Rata (
52
64
65
66,566
65
63,5
62
60,5
59
eratur kritis dari
n untuk mencari
yang digunakan
am. Sedangkan,
an penambahan
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 30/42
Grafik IV.2.1 Ti
Berdasarkan gra
sebesar 16,13% didapa
menjadi keruh adalah 6
suhu rata-ratanya adala
didapatkan suhu rata-ra
21,55% suhu rata-rata
24,27% suhu rata-rata y
suhu rata-ratanya adala
yang didapatkan adalah
rata-ratanya 690C. Untu
660C.Untuk persentase
didapatkan adalah 58,50
temperatur kritisnya a
Berdasarkan literatur d
maka semakin tinggi te
percobaan, tidak sesuai
34% dan temperatur krit
Kurva yang tevariabel berat fenol 2,
56
58
60
62
64
66
68
70
72
0 10
T e m p e r a t u r ( 0 C )
BAB IV HasilPercobaanda
Laboratorium
bal Balik Fenol-Air denganVariabel berat Fen
ik IV.2.1, dapat dilihat bahwa pada saat perse
tkan suhu rata-rata larutan dari berubah jer
0C. Pada saat persentase berat fenol sebesar 17
h 62,50C. Pada saat persentase berat fenol
a larutan adalah 63,50C. Untuk persentase be
larutan adalah 64,50C. Untuk persentase ber
ng didapatkan adalah 660C. Pada persentase be
68,50C.Untuk persentase berat fenol 32,47
69,50C. Pada persentase berat fenol 39,06%
persentase berat fenol sebesar 49,02% suhu ra
berat fenol yang terakhir yaitu 65,79% suh
C. Berdasarkan percobaan timbal balik fenol a
alah 69,50C dengan persentase berat fenol
jelaskan bahwa semakin banyak aquadest ya
peratur kritis fenol air. Temperatur kritis yan
dengan literatur yang menyatakan bahwa kom
is sistem fenol air adalah 660C (Fatmawati, 2011
rbentuk berdasarkan percobaan timbal balikgram adalah parabola. Hal ini sesuai deng
20 30 40 50 60
Persentase Berat Fenol (%)
IV-3
Pembahasan
Kimia Fisika
l 2,5 gram
ntase berat fenol
ih dan kembali
,61% didapatkan
sebesar 19,38%
at fenol sebesar
at fenol sebesar
rat fenol 27,78%
suhu rata-rata
didapatkan suhu
a-ratanya adalah
rata-rata yang
ir ini didapatkan
adalah 32,47%.
ng ditambahkan
didapatkan dari
osisi berat fenol
.
enol air dengann literatur yang
70
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 31/42
menyatakan bahwa kurv
kritisnya yang merupak
fenol 32,4%. Bentuk pa
perubahan temperatur bai
Grafik IV.2.2 Ti
Berdasarkan grafik IV.2
27,78% didapatkan suh
adalah 590C. Pada saat
ratanya adalah 60,50C.
rata-rata larutan adalah
rata larutan adalah 63,5
yang didapatkan adalahadalah 66
0C.Untuk pers
66,50C. Pada persentase
persentase berat fenol s
berat fenol yang terakh
Berdasarkan percobaan
66,50C dengan persenta
bahwa semakin banyak
kritis fenol air. Temper
50
52
54
56
58
60
62
64
66
68
70
0
T e m p e r a t u r
( 0 C )
BAB IV HasilPercobaanda
Laboratorium
a dari timbal balik fenol air adalah parabola, di
n titik puncak dari parabola yaitu 69,50C pada
rabola ini berdasarkan pada bertambahnya % f
k di bawah temperatur kritis(Atkins, 1968).
bal Balik Fenol-Air dengan Variabel Berat Fen
.2, dapat dilihat bahwa pada saat persentase be
rata-rata larutan dari berubah jernih dan kemb
persentase berat fenol sebesar 29,44% didap
ada saat persentase berat fenol sebesar 32,47%
620C. Untuk persentase berat fenol sebesar 3
C. Untuk persentase berat fenol sebesar 39,06
650
C. Pada persentase berat fenol 43,38% sntase berat fenol 49,02% suhu rata-rata yang d
berat fenol 56,18% didapatkan suhu rata-rata
besar 65,79% suhu rata-ratanya adalah 640C.
ir yaitu 79,37% suhu rata-rata yang didapatk
imbal balik fenol air ini didapatkan temperatur
se berat fenol adalah 49,02%. Berdasarkan lit
aquadest yang ditambahkan maka semakin t
tur kritis yang didapatkan dari percobaan, tid
0 40 60 80
Persentase Berat Fenol (%)
IV-4
Pembahasan
Kimia Fisika
mana temperatur
persentase berat
nol dalam setiap
ol 3,5 gram
rat fenol sebesar
li menjadi keruh
atkan suhu rata-
didapatkan suhu
,46% suhu rata-
% suhu rata-rata
uhu rata-ratanyaidapatkan adalah
ya 650C. Untuk
ntuk persentase
an adalah 520C.
kritisnya adalah
eratur dijelaskan
nggi temperatur
k sesuai dengan
100
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 32/42
literatur yang menyata
sistem fenol air adalah 6
Kurva yang te
variabel berat fenol 3,
menyatakan bahwa kurv
kritisnya yang merupak
fenol 49,02%. Bentuk p
perubahan temperatur bai
Grafik IV.2.3Perba
Berdasarkan grafi
balik fenolair dengan
variabel 3,5 gramfenol,
gram dan 3,5 gram ked
menyatakan bahwa grafi
Selain itu, temp
dibandingkan dengan 3
dipengaruhi oleh zat te
semakin banyak zat ya
sehingga suhunya menj
46
50
54
58
62
66
70
74
78
82
0
T e m p e r a t u r ( 0 C )
BAB IV HasilPercobaanda
Laboratorium
an bahwa komposisi berat fenol 34% dan t
60C (Fatmawati, 2011).
rbentuk berdasarkan percobaan timbal balik
gram adalah parabola. Hal ini sesuai deng
a dari timbal balik fenol air adalah parabola, di
n titik puncak dari parabola yaitu 66,50C pada
arabola ini berdasarkan pada bertambahnya % f
k di bawah temperatur kritis(Atkins, 1968).
dinganTimbalBalikFenol-Air VariabelBeratFe
denganBeratFenol 3,5 gram
k IV.2.3, dapat dilihat bahwa kesamaan anta
ariabel 2,5 gramfenoldankurva timbal balik
dimana pada kurva timbal balik fenolair den
anya membentuk parabola. Hal ini sesuai deng
k timbal balik fenol air berbentuk parabola (Atk
eratur fenol dengan variabel berat 2,5 gr
,5 gram, karena temperatur pada percobaan ti
larut dan pelarut. Hal ini tidak sesuai dengan
g terlarut maka semakin lama larutan tersebut
di lebih tinggi. Zat terlarut dalam larutan timb
20 40 60 80
Persentase Berat Fenol (%)
IV-5
Pembahasan
Kimia Fisika
emperatur kritis
enol air dengan
n literatur yang
ana temperatur
persentase berat
nol dalam setiap
nol 2,5 gram
ra kurva timbal
fenolair dengan
gan variabel 2,5
an literatur yang
ns, 1968).
m lebih tinggi
bal balik fenol
literatur bahwa,
untuk mendidih
al balik fenol-air
100
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 33/42
3,5 gram lebih banyak
gram. Sehingga, semaki
mendidih sehingga suh
pelarut pun mempengar
Dari percobaan y
balik fenol-air kelaruta
dengan salah satu komp
dari keruh menjadi je
mengalami perubahan k
Kelarutan timbal
sebagian bila temperatur
maka larutan tersebut
telah melewati tempera
kondisi bercampur seba
kelarutan fenol dalam
bertambahnya % fenol
kritis. Jika temperatur d
komposisi larutan dari s
untuk lapisan atas akan
bawah akan berkurang (
maka komposisi sistem l
dengan sempurna(Atkins
BAB IV HasilPercobaanda
Laboratorium
daripada zat terlarut dalam larutan timbal ba
n banyak zat terlarut maka semakin lama larut
nya menjadi lebih besar. Selain itu titik didi
hi temperatur larutan (Yistika, 2012).
ng telah dilakukan, dapat dibuktikan bahwa
ya akan berubah apabila ke dalam campuran
onen penyusunnya yaitu fenol dan air. Perubah
rnih dan dari jernih menjadi keruh menan
elarutan yang dipengaruhi oleh perubahan suhu.
balik adalah kelarutan dari suatu larutan
nya di bawah temperatur kritis. Jika mencapai t
apat bercampur sempurna (homogen) dan jik
tur kritis maka sistem larutan tersebut akan
ian lagi. Salah satu contoh dari temperatur ti
air yang membentuk kurva parabola yang b
dalam setiap perubahan temperatur baik di b
ri dalam kelarutan fenol aquadest dinaikkan di
stem larutan tersebut akan berubah. Kandunga
ertambah (lebih dari 11,8 %) dan kandungan
kurang dari 62,6 %). Pada saat suhu kelaruta
arutan tersebut menjadi seimbang dan keduany
PW, 1999).
IV-6
Pembahasan
Kimia Fisika
lik fenol air 2,5
n tersebut untuk
zat terlarut dan
kelarutan timbal
itu ditambahkan
an warna larutan
akan kalau zat
ang bercampur
emperatur kritis,
a temperaturnya
kembali dalam
bal balik adalah
erdasarkan pada
wah temperatur
atas 50°C maka
fenol dalam air
enol dari lapisan
mencapai 66°C
dapat dicampur
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 34/42
V-1
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan timbal balik fenol air yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Pada hasil percobaan timbal balik fenol air dengan variabel berat fenol adalah 2,5 gram
memiliki grafik berbentuk parabola dan memiliki puncak kurva yang merupakan
temperatur kritis. Temperatur kritis yang dicapai pada percobaan ini adalah 69,50c dengan
persentase berat fenol adalah 32,47%.
2. Pada hasil percobaan timbal balik fenol air dengan variabel berat fenol adalah 3,5 gram
memiliki grafik berbentuk parabola dan memiliki puncak kurva yang merupakan
temperatur kritis. Temperatur kritis yang dicapai pada percobaan ini adalah 66,50c dengan
persentase berat fenol adalah 49,02%.
3. Temperatur fenol pada variabel berat 2,5 gram lebih tinggi jika dibandingkan dengan
variabel berat fenol sebesar 3,5 gram. Hal ini disebabkan karena temperatur dalam
percobaan dipengaruhi oleh zat terlarut dan pelarut. Temperatur timbal balik fenol air pada
variabel berat 2,5 gram lebih tinggi jika dibandingkan dengan 3,5 gram dikarenakan jumlah
zat terlarutya lebih kecil dan volume aquadest yang ditambahkan sama sehingga semakin
lama larutan tersebut mendidih sehingga semakin tinggi temperaturnya.
4. Faktor-fator yang mempengaruhi kelarutan pada percobaan timbal balik fenol air ini adalah
suhu atau temperatur, jenis zat terlarut dan zat pelarut, pengadukan, konsentrasi, ion
senama, dan luas permukaan. Zat yang memiliki kemolaran sejenis dapat saling
melarutkan. Pengaturan suhu yang disesuaikan dengan titik didih zat yang digunakan akan
mempercepat kelarutan. Semakin kecil luas permukaan zat maka semakin cepat zat terebut
bereaksi agar dapat melarut.
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 35/42
BAB III Metodol
Laboratorium
III-2
gi Percobaan
Kimia Fisika
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 36/42
vi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2009, Agustus 14). Forum Positif dar dahlanforum. Retrieved Desember 25,
2013, from Forum Positif dar dahlanforum web site:
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/08/14/air-h2o-senyawa-yang-paling-
melimpah-di-muka-bumi/
Anonim. (2012, Oktober 21). Numero Uno. Retrieved Desember 25, 2013, from Numero
Uno: http://2011-numerouno.blogspot.com/2012/10/timbal-balik-fenol-air.html
Anonim. (2013, September 22). Wikipedia. Retrieved Desember 25, 2013, from Wikipedia
Ensiklopedia Bebas: http://id.wikipedia.org/wiki/Air
Cahaya. (2012). Stuff about Chemist . Retrieved Desember 18, 2013, from Stuff about
Chemist web site: http://sitinursiami4ict.wordpress.com/education/laporan-
praktikum-kimia-fisika-kelarutan-timbal-balik-sistem-biner-fenol-air/
Fatimah, N. (2013, April 15). Afnan Aziz. Retrieved Desember 25, 2013, from Afnan Aziz
web site: http://dakwahkamp.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-
kesetimbangan-fasa.html
Friskaiga. (2012, Januari 16). Retrieved Desember 18, 2013, from
http://friskaiga.blogspot.com/2012/01/menentukan-suhu-kritik-fenol-air.html
Lailatul. (2013, Juli 13). Titoel's. Retrieved Desember 25, 2013, from Titoel's Blog:
http://lailatul27.wordpress.com/2013/07/13/laporan-praktikum-2/
Medisa, E. (2013, Maret 09). Eldesi Medisa. Retrieved Desember 18, 2013, from Eldesi
Medisa Web Site: http://eldesimedis.blogspot.com/2013/03/laporan-resmi-
praktikum-kimia-fisika.html
Nay. (2011 , Nopember 29). NAY . Retrieved Desember 18, 2013, from NAY Blog's:
http://didahchem.blogspot.com/2011/11/sistem-biner-fenol-air.htmlRahayu, I. P. (2011, Nopember). Kimia Itu Indah. Retrieved Desember 18, 2013, from
Kimia Itu Indah Web Site:
http://ezzamogy.blogspot.com/2011/11/laporanpraktikum-kimia-fisika.html
Rahmat, Y. K. (2012, Nopember). Yoga Kevan Rahmat Farmasi Hiburan. Retrieved
Desember 25, 2013, from blogspot web site:
http://yoggazta.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-fenol-kfa.html
Rohayati, & Safitri, N. (2013). KELARUTAN TIMBAL BALIK SISTEM BINER FENOL
AIR. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 37/42
vii
Santoso, B. (2012, Desember 2). Budi Santoso. Retrieved Desember 25, 2013, from BudiSantoso Web Site: http://inisantoso.wordpress.com/2012/12/02/fenol/
Sukardjo. (1989). Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta.
Supadi. (2010, Desember 1). Supadi. Retrieved Desember 25, 2013, from Supadi Blo:
http://www-supadi.blogspot.com/2010/12/kelarutan-timbal-balik.html
Wahyuni, I. T. (2012, Oktober 2). Ita. Retrieved Desember 25, 2013, from Ita Blog:
http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-fisika-kelarutan-timbal.html
Widiyanti. (2011). Widiyanti4itc. Retrieved Desember 18, 2013, from Widiyanti4ict Web
Site: http://widiyanti4ict.wordpress.com/mata-kuliah/kimia-fisika/kelarutan-timbal- balik-sistem-biner-fenol-air/
Yustika, A. (2012). LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN TIMBAL
BALIK SISTEM BINER FENOL-AIR. Semarang.
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 38/42
viii
DAFTAR NOTASI
Simbol Keterangan Satuan
m Massa gram
T Temperatur 0
C
V Volume L
N Normalitas N
M Molaritas M
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 39/42
ix
APPENDIKS
1. Menghitung Suhu Rata-Rata dengan Variabel Berat Fenol 2,5 gram
Volume Aquadest 1,3 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =60 + 57
2
T = 58,5 0C
Volume Aquadest 2,6 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =67 + 65
2
T = 660C
Volume Aquadest 3,9 ml
T = T jernih + T keruh2
T =70 + 68
2
T = 690C
Volume Aquadest 5,2 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =71 + 68
2T = 69,5
0C
Volume Aquadest 6,5 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =70 + 67
2
T = 68,50C
Volume Aquadest 7,8 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =67 + 65
2
T = 66 0C
Volume Aquadest 9,1 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =65 + 64
2
T = 64,50C
Volume Aquadest 10,4 ml
T = T jernih + T keruh2
T =64 + 63
2
T = 63,50C
Volume Aquadest 11,7 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =63 + 62
2T = 62,5
0C
Volume Aquadest 13 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =63 + 61
2
T = 620C
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 40/42
x
2. Menghitung Persen Berat Fenol dengan Variabel Berat Fenol 2,5 gram
Volume Aquadest 1,3 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =2,5
1,3 + 2,5 ×100 %
%W = 65,79 %
Volume Aquadest 2,6 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campran×100 %
%W =2,5
2,6 + 2,5 ×100 %
%W = 49,02 %
Volume Aquadest 3,9 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =2,5
3,9 + 2,5 ×100 %
%W = 39,06 %
Volume Aquadest 5,2 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =2,5
5,2 + 2,5 ×100 %
%W = 32,47 %
Volume Aquadest 6,5 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran ×100 %
% =2,5
6,5 + 2,5 ×100 %
% = 27,78 %
Volume Aquadest 7,8 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran ×100 %
%W =2,5
7,8 + 2,5 ×100 %
%W = 24,27 %
Volume Aquadest 9,1 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Pelarut×100 %
%W =2,5
9,1 + 2,5 ×100 %
%W = 21,55 %
Volume Aquadest 10,4 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran ×100 %
%W =
2,5
10,4 + 2,5 ×100 %
%W = 19,38 %
Volume Aquadest 11,7 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =2,5
11,7 + 2,5 ×100 %
%W = 17,61 %
Volume Aquadest 13 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =2,5
13 + 2,5 ×100 %
%W = 16,13 %
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 41/42
xi
3. Menghitung Suhu Rata-Rata dengan Variabel Berat Fenol 3,5 gram
Volume Aquadest 1,3 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =54 + 50
2
T = 520C
Volume Aquadest 2,6 ml
T = T jernih + T keruh2
T =65 + 63
2
T = 640C
Volume Aquadest 3,9 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =66 + 64
2T = 65
0C
Volume Aquadest 5,2 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =67 + 66
2
T = 66,50C
Volume Aquadest 6,5 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =67 + 65
2
T = 660C
Volume Aquadest 7,8 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =66 + 64
2
T = 650C
Volume Aquadest 9,1 ml
T = T jernih + T keruh2
T =64 + 63
2
T = 63,50C
Volume Aquadest 10,4 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =63 + 61
2T = 62
0C
Volume Aquadest 11,7 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =62 + 59
2
T = 60,50C
Volume Aquadest 13 ml
T =T jernih + T keruh
2
T =60 + 58
2
T = 590C
7/21/2019 LAPORAN TIMBAL BALIK FENOL AIR 6A.pdf
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-timbal-balik-fenol-air-6apdf 42/42
4. Menghitung Persen Berat Fenol dengan Variabel Berat Fenol 3,5 gram
Volume Aquadest 1,3 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =3,5
1,3 + 3,5 ×100 %
%W = 79,37 %
Volume Aquadest 2,6 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =3,5
2,6 + 3,5 ×100 %
%W = 65,79 %
Volume Aquadest 3,9 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =3,5
3,9 + 3,5 ×100 %
%W = 56,18 %
Volume Aquadest 5,2 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =3,5
5,2 + 3,5 ×100 %
%W = 49,02 %
Volume Aquadest 6,5 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Cam puran×100 %
%W =3,5
6,5 + 3,5 ×100 %
%W = 43,38 %
Volume Aquadest 7,8 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =3,5
7,8 + 3,5 ×100 %
%W = 39,06 %
Volume Aquadest 9,1 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =3,5
9,1 + 3,5 ×100 %
%W = 35,46 %
Volume Aquadest 10,4 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran×100 %
%W =3,5
10,4 + 3,5 ×100 %
%W = 32,47 %
Volume Aquadest 11,7 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran ×100 %
%W =3,5
11,7 + 3,5 ×100 %
%W = 29,94 %
Volume Aquadest 13 ml
%W =Berat Terlarut
Berat Campuran ×100 %
%W =3,5
13 + 3,5 ×100 %
%W = 27,78 %
Recommended