7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
1/56
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kumanMycobacterium tuberculosis. Penularan penyakit ini melalui perantaraan ludahatau dahak penderita yang mengandung basil tuberkulosis yang kemudianmenyerang seluruh tubuh terutama paru-paru.Mycobacterium tuberculosis telahmenginfeksi hampir 2 miliar orang atau sepertiga dari total penduduk dunia. Tidak
berhenti sampai di situ, WHO memperkirakan hingga tahun 2020 jumlah orang
yang terinfeksi T paru akan bertambah ! miliar orang lagi. "engan kata lain,terjadi pertambahan jumlah infeksi lebih dari #$ juta orang setiap tahunnya.%ngka ini sangat memprihatinkan karena berarti ada 2-& orang yang terinfeksi
M.tuberculosissetiap detik dan hampir & orang meninggal setiap menit karena Tparu.'!(
Tuberkulosis di )ndonesia menduduki peringkat ke-& di dunia. *enurutWHO dalam +lobal T eport 20!2, prealensi T di )ndonesia pada tahun20!! adalah 2&&!00.000 penduduk. /umlah pasien T di )ndonesia merupakan
jumlah terbanyak keempat di dunia yakni #,1 setelah )ndia 2!,!1, ina !&,31serta %frika 4elatan. 4e5ara regional prealensi T T% positif di )ndonesiadikelompokkan dalam 3 6ilayah, yaitu7 !( 6ilayah 4umatera dengan angka
prealensi T adalah !$0 per !00.000 penduduk8 2( 6ilayah ali dan /a6adengan angka prealensi T tertinggi yaitu !!0 per !00.000 penduduk8 3( 6ilayah)ndonesia Timur dengan angka prealensi tertinggi yaitu 2!0 per !00.000
penduduk '"epartemen 9esehatan ), 200(.'!(
Hasil iset 9esehatan "asar 'iskesdas( 20!0 didapatkan data bah6aprealensi Tuberkulosis paru klinis yang tersebar di seluruh )ndonesia adalah!,01. Tujuh belas proinsi diantaranya mempunyai angka prealensi di atasangka nasional, yaitu proinsi :%", 4umatera arat, iau, "9) /akarta, /a6a
Tengah, ") ;ogyakarta, anten, :T, :TT, 9alimantan 4elatan, 9alimantanTimur, 4ula6esi Tengah, 4ula6esi 4elatan, 4ula6esi Tenggara, +orontalo, Papuaarat dan Papua. 4e5ara umum prealensi yang tertinggi di Papua arat yaitu2.#1 dan terendah di proinsi .>3 kasus.9abupaten Takalar menduduki peringkat pertama dalam jumlah kasus dengan
pertumbuhan penderita T di atas !0= 1, menyusul Pare-pare >=1,Pinrang >#
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
2/56
1,disusul *akassar >01 dan terendah 9abupaten
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
3/56
Tujuan umum dari penulisan laporan kasus ini yaitu penulismampu memahami konsep penatalaksanaan penyakit T dengan metode
pendekatan kedokteran keluarga
2. Tujuan 9husus%dapun tujuan khusus dari penulisan laporan kasus ini yaitu
penulis mampu menggambarkan, mengetahui, menentukan, memahami,menjelaskan, dan mendiskripsikan 7
a. Pengkajian pada pasien dengan Tuberkulosis.b. Penentuan diagnosa atau masalah yang mun5ul pada pasien dengan
Tuberkulosis.
5. Penyusunan penatalaksanaan se5ara tepat pada pasien Tuberkulosisdengan metode pendekatan kedokteran keluarga.d. )mplementasi penatalaksanaan pasien Tuberkulosis dengan metode
pendekatan kedokteran keluarga.e. Baluasi tindakan yang telah dilakukan pada pasien dengan
Tuberkulosis.
D. Manfaat La!ran "asus
!. *anfaat Teoritis
*eningkatkan pengetahuan bagi penulis dan pemba5a agar dapatmelakukan pen5egahan untuk diri sendiri dan orang disekitarnya agartidak terkena T. Penulisan laporan kasus ini juga berfungsi untukmengetahui antara teori dan kasus nyata yang terjadi dilapangan sesuaiatau tidak, karena dalam teori yang sudah ada, kadang-kadang ada halyang tidak sesuai dengan kasus yang terjadi, sehingga disusunlah laporankasus ini.
2. *anfaat Praktisi agi Teman 4eja6at
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
4/56
*anfaat praktis bagi instansi akademik yaitu dapat digunakansebagai referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang pentalaksanaan pasien Tuberkulosis denganmetode pendekatan kedokteran keluarga.
agi Pasien dan 9eluarga
*anfaat laporan kasus ini bagi pasien dan keluarga yaitu agarpasien dan keluarga mengetahui tentang penyakit Tuberkulosis sertapenatalaksanaan yang benar dan tepat agar pasien mendapat pera6atanyang tepat.
agi Pemba5a
*anfaat penulisan laporan kasus ini yaitu menjadi sumber
referensi dan informasi bagi orang yang memba5a laporan kasus iniserta menjadi lebih mengetahui dan memahami bagaimana 5ara
penatalaksanaan yang benar dan tepat pada pasien Tuberkulosis.
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
5/56
BAB II
TIN#AUAN PU$TA"A
A. Definisi Dia%etes Mellitus
Tuber5ulosis 'T( adalah penyakit akibat infeksi kuman Mycobacterium
tuberculosisdengan gejala sangat berariasi. Penyebab tuber5ulosis adalah kuman
Mycobacterium tuberculosa, yang merupakan kuman tahan asam. Penyebab
tuber5ulosis adalah kuman *y5oba5terium tuber5ulosa, yang merupakan kuman
tahan asam. "ikenal ada 2 type kuman *y5oba5terium tuber5ulosa, yaitu type
humanus dan type boinus. Hampir semua kasus tuberkulosis disebabkan olehtype humanus, 6alaupun type boinus dapat juga menyebabkan terjadinya
tuberkulosis paru, namun hal itu sangat jarang sekali terjadi. 9uman tersebut
biasanya masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan ke dalam paru.
9emudian kuman tersebut dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lain, melalui
sistem peredaran darah, sistem saluran limfe, melalui saluran nafas atau
penyebaran langsung kebagian tubuh lainnya dan tuberkulosis paru merupakan
bentuk yang paling banyak serta penting.
'!('&(
B.Pat!fisi!l!gi Pen&akit Tu%er'ul!sis
(am%ar )* Pat!genesis Tu%erkul!sa
+ag!sit!sis !leh makr!fag+ag!sit!sis !lehAl,e!lusInhalasi %aksil TB
Baksil TB %erkem%ang Destruksi %aksil
Destruksi makr!fag
Pem%entukan
tu%erkelRes!lusi
"elenjar limfe
Pen&e%aran hemat!genPerkijuan"alsifikasi
"!mleks
(h!nPe'ah
Lesi -i hear
lienginjaltulang
!tak -llLesi sekun-er aru
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
6/56
Paru merupakan tempat masuk lebih dari =1 kasus infeksi tuberkulosis,
karena ukurannya sangat ke5il, kuman T dalam per5ik renik yang terhirup dapat
men5apai aleolus. TempatMycobacterium tuberculosisyang terhirup dan masuk
ke paru akan ditelan oleh makrofag aleolar, selanjutnya makrofag akan
melakukan 3 fungsi penting, yaitu 7'#('$(
!. *enghasilkan enCim proteolitik dan metabolit lain yang mempunyai efek
mikobakterisidal82. *enghasilkan mediator terlarut 'sitokin( sebagai respon terhadap *. tuber5ulosis
berupa )
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
7/56
tidak sesempurna fokus primer di jaringan paru. 9uman dapat tetap hidup dan
menetap selama bertahun-tahun dalam kelenjar ini. Proses infeksi tuberkulosis
tidak langsung memberikan gejala. Paru merupakan lokasi tersering 'G=#1(
masuknya kuman tuberkulosis pada manusia. Oleh karena itu patogenesis
tuberkulosis primer di paru merupakan model utama dalam kajian patogenesis
tuberkulosis.'!(
9elainan patologi yang terjadi 7'!('3('&('>(
!. Tipe Bksudatif
Terdiri dari inflamasi yang akut dengan edema, sel-sel leukosit P*: dan
menyusul kemudian sel-sel monosit yang mengelilingi tuber5ulosis. 9elainan
ini terutama terlihat pada jaringan paru dan mirip Pneumonia bakteri. "alam
masa eksudatif ini tuber5ulin adalah positif.
2. Tipe Produktif
%pabila sudah matang prosesnya lesi ini berbentuk granuloma yang
kronik, terdiri dari 3 Cona.7
a( ona 4entral dengan sel raksasa yang berinti banyak dan mengandung
tuber5ulosis.
b( ona Tengah yang terdiri dari sel-sel epitel yang tersusun radial
5( ona yang terdiri dari fibroblast, limfosit, dan monosit.
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
8/56
i. Eti!l!gi
(am%ar /*Mycobacterium tuberculosis
Penyebab penyakit T adalah kuman Mycobacterium tuberculosis, yang
berbentuk batang lurus atau agak bengkok, berukuran panjang ! sampai #I dan lebar 0.2 sampai 0. I. dapat ditemukan bentuk sendiri maupun
berkelompok. 9uman ini merupakan bakteri tahan asam 'T%( yang
bersifat tidak bergerak, tidak berspora, dan tidak bersimpai.
Micobacterium tuberculosis yang merupakan basil tahan asam dan dapat
dilihat dengan pe6arnaan iehl - :eelsen 'karbol fuksin(. Pada
pe6arnaannya *. tuber5ulosis tampak seperti manik-manik atau tidak
ter6arnai se5ara merata. *y5oba5terium tuber5ulosis pertama kalidideskripsikan pada tanggal 2& *aret !2 oleh obert 9o5h. akteri ini
juga disebut basilus Koch.'(
ii. Ei-emi!l!gi
)ndonesia sekarang berada pada ranking kelima negara dengan beban
T tertinggi di dunia. Bstimasi prealensi T semua kasus adalah sebesar
$$0,000 'WHO, 20!0( dan estimasi insidensi berjumlah &30,000 kasusbaru per tahun. /umlah kematian akibat T diperkirakan $!,000 kematian
per tahunnya. )ndonesia merupakan negara dengan per5epatan peningkatan
epidemi H)@ yang tertinggi di antara negara-negara di %sia. H)@
dinyatakan sebagai epidemik erkonsentrasi 'a concentrated epidemic(,
dengan perke5ualian di proinsi Papua yang prealensi H)@nya sudah
men5apai 2,#1 'generalized epidemic(. 4e5ara nasional, angka estimasi
prealensi H)@ pada populasi de6asa adalah 0,21.'2('3('>(
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
9/56
%ngka *"-T diperkirakan sebesar 21 dari seluruh kasus T
baru 'lebih rendah dari estimasi di tingkat regional sebesar &1( dan 201
dari kasus T dengan pengobatan ulang. "iperkirakan terdapat sekitar
$.300 kasus *" T setiap tahunnya. *eskipun memiliki beban penyakit
T yang tinggi, )ndonesia merupakan negar pertama diantaraigh !urden
"ountry 'H( di 6ilayah #$ %outh&'ast (sian yang mampu men5apai
target global T untuk deteksi kasus dan keberhasilan pengobatan pada
tahun 200$. Pada tahun 200=, ter5atat sejumlah sejumlah 2=&.>32 kasus
T telah ditemukan dan diobati 'data a6al *ei 20!0( dan lebih dari
!$=.2!3 diantaranya terdeteksi T%?. "engan demikian, "ase
Notification )ate untuk T T%? adalah >3 per !00.000 '"ase *etection
)ate >31(. erata pen5apaian angka keberhasilan pengobatan selama &
tahun terakhir adalah sekitar =01 dan pada kohort tahun 200 men5apai
=!1. Pen5apaian target global tersebut merupakan tonggak pen5apaian
program pengendalian T nasional yang utama.'2('=(
4ebanyak 2 proinsi di )ndonesia belum dapat men5apai angka
penemuan kasus '"( >01 dan hanya # proinsi menunjukkan
pen5apaian >01 " dan #1 kesembuhan.
Ta%el ). Pen'aaian target engen-alian TB er r!,insi /001R J
2"engan angka nasional proporsi kasus relaps dan gagal pengobatan di ba6ah
21, maka angka resistensi obat T pada pasien yang diobati di pelayanan
kesehatan pada umumnya masih rendah. :amun demikian, sebagian besar data
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
10/56
berasal dari Puskesmas yang telah menerapkan strategi "OT4 dengan baik selama
lebih dari # tahun terakhir. Probabilitas terjadinya resistensi obat T lebih tinggi
di rumah sakit dan sektor s6asta yang belum terlibat dalam program pengendalian
T nasional sebagai akibat dari tingginya ketidakpatuhan dan tingkat drop out
pengobatan karena tidak diterapkannya strategi "OT4 yang tinggi. "ata dari
penyedia pelayanan s6asta belum termasuk dalam data di program pengendalian
T nasional. 4edangkan untuk rumah sakit, data yang tersedia baru berasal dari
sekitar 301 rumah sakit yang telah melaksanakan strategi "OT4. Proporsi kasus
T dengan T% negatif sedikit meningkat dari #$1 pada tahun 200 menjadi
#=1 pada tahun 200=. Peningkatan jumlah kasus T T% negatif yang terjadi
selama beberapa tahun terakhir sangat mungkin disebabkan oleh karena
meningkatnya pelaporan kasus T dari rumah sakit yang telah terlibat dalam
program T nasional. /umlah kasus T anak pada tahun 200= men5apai 30.0$
termasuk !,$# kasus T% positif. Proposi kasus T anak dari semua kasus T
men5apai !0..'&('=(
%ngka-angka ini merupakan gambaran parsial dari keseluruhan kasus T anak
yang sesungguhnya mengingat tingginya kasus oerdiagnosis di fasilitas
pelayanan kesehatan yang diiringi dengan rendahnya pelaporan dari fasilitas
pelayanan kesehatan.'!(
iii. Cara Penularan
Penularan *ikobakteruim tuberkulosis adalah dari orang ke orang,
droplet lendir berinti yang diba6a udara. Penularan jarang terjadi dengan
kontak langsung dengan kotoran 5air terinfeksi atau barang-barang yangterkontaminasi. Peluang penularan bertambah bila penderita mempunyai
ludah dengan basil pe6arnaan tahan asam, infiltrat dan kaerna lobus atas
yang luas, produksi sputum en5er banyak sekali, dan batuk berat serta
kuat. Daktor lingkungan terutama sirkulasi udara yang buruk,
memperbesar penularan. 9ebanyakan orang de6asa tidak menularkan
organisme dalam beberapa hari sampai 2 minggu sesudah kemoterapi yang
5ukup, tetapi beberapa penderita tetap infeksius selama beberapa minggu.
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
11/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
12/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
13/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
14/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
15/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
16/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
17/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
18/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
19/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
20/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
21/56
)bu dan bayi tidak perlu dipisahkan dan bayi tersebut dapat terus
disusui. Pengobatan pen5egahan dengan ):H diberikan kepada
bayi tersebut sesuai dengan berat badannya.'$8 !!(
3. Pasien T pengguna kontrasepsi
ifampisin berinteraksi dengan kontrasepsi hormonal 'pil 9,
suntikan 9, susuk 9(, sehingga dapat menurunkan efektifitas
kontrasepsi tersebut. 4eorang pasien T sebaiknya mengggunakan
kontrasepsi non-hormonal, atau kontrasepsi yang mengandung
estrogen dosis tinggi '#0 m5g(.'$8 !!(
&. Pasien T dengan infeksi H)@%)"4
Tatalaksanan pengobatan T pada pasien dengan infeksi
H)@%)"4 adalah sama seperti pasien T lainnya. Obat T pada
pasien H)@%)"4 sama efektifnya dengan pasien T yang tidak
disertai H)@%)"4.'$(
Prinsip pengobatan pasien T-H)@ adalah dengan
mendahulukan pengobatan T.Pengobatan %@'antiretro3iral(
dimulai berdasarkan stadium klinis H)@ sesuai dengan standar
WHO.Penggunaan suntikan 4treptomisin harus memperhatikan
prinsip 4ni3ersal +recaution '9e6aspadaan 9eamanan Aniersal(
Pengobatan pasien T-H)@ sebaiknya diberikan se5ara terintegrasi
dalam satu sarana pelayanan kesehatan untuk menjaga kepatuhan
pengobatan se5ara teratur. Pasien T yang berisiko tinggi terhadap
infeksi H)@ perlu dirujuk ke pelayanan @T '5oluntary
"ounceling and Testing 9onsul sukarela dengan test H)@(.'$(
#. Pasien T dengan hepatitis akut
Pemberian O%T pada pasien T dengan hepatitis akut dan atau
klinis ikterik, ditunda sampai hepatitis akutnya mengalami
penyembuhan. Pada keadaan dimana pengobatan Tb sangat
diperlukan dapat diberikan streptomisin '4( dan Btambutol 'B(
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
22/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
23/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
24/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
25/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
26/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
27/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
28/56
))). %spek )nternal 7 9epribadian seseorang akan mempengaruhi perilaku.
9arakteristik pribadi amat dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin,
pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, kultur, etnis, dan lingkungan.)@. %spek Bksternal 7 Psikososial dan ekonomi keluarga.@. "erajat Dungsi 4osial 7
o "erajat !7 Tidak ada kesulitan, dimana pasien dapat hidup mandirio "erajat 27 Pasien mengalami sedikit kesulitan.o "erajat 37 %da beberapa kesulitan, pera6atan diri masih bisa
dilakukan, hanya dapat melakukan kerja ringan.o "erajat &7 anyak kesulitan. Tak melakukan aktifitas kerja,
tergantung pada keluarga.o "erajat #7 Tak dapat melakukan kegiatan
"asar-dasar dalam pengembangan pelayananpendekatan kedokteran
keluarga di layanan primer antara lain 7
!. Pelayanan kesehatan menyeluruh 'holistik( yang mengutamakan
upaya promosi kesehatan dan pen5egahan penyakit2. Pelayanan kesehatan perorangan yang memandang seseorang sebagai
bagian dari keluarga dan lingkungan komunitasnya
3. Pelayanan yang mempertimbangkan keadaan dan upaya kesehatanse5ara terpadu dan paripurna 'komprehensif(.
&. Pelayanan medis yang bersinambung#. Pelayanan medis yang terpadu'!#(
Pelayanan komprehensif yaitu pelayanan yang memasukkan
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan 'promoti3e(, pen5egahan
penyakit dan proteksi khusus 'pre3enti3e : spesific protection(, pemulihan
kesehatan 'curati3e(, pen5egahan ke5a5atan 'disability limitation( dan
rehabilitasi setelah sakit 'rehabilitation( dengan memperhatikan
kemampuan sosial serta sesuai dengan mediko legal etika kedokteran.'!#(
Pelayanan medis yang bersinambung merupakan pelayanan yang
disediakan dokter keluarga merupakan pelayanan bersinambung, yang
melaksanakan pelayanan kedokteran se5ara efisien, proaktif dan terus
menerus demi kesehatan pasien.'!#(
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
29/56
Pelayanan medis yang terpadu artinya pelayanan yang disediakan
dokter keluarga bersifat terpadu, selain merupakan kemitraan antara dokter
dengan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis, juga merupakan
kemitraan lintas program dengan berbagai institusi yang menunjang
pelayanan kedokteran, baik dari formal maupun informal.'!#(
(am%ar 4.Hu%ungan Pela&anan "e-!kteran H!listik -an "e-!kteran
"eluarga
BAB III
PR5+IL PU$"E$MA$
A. KEADAAN GEOGRAFIS
Puskesmas Tarakan terletak disebelah barat Kota Makassar tepatnya di
Kecamatan Wajo di Kelurahan Mampu. Luas wilayah Puskesmas Tarakan yaitu 1,7
km!yan" meliputi # Kelurahan, yaitu $
Kelurahan %utun" terdiri dari # &W ' 17 &T den"an luas (,!7 km !
Kelurahan Mampu terdiri dari ) &W ' !! &T den"an luas (,#( km !
Kelurahan Malimon"an terdiri dari ) &W ' !) &T den"an luas wilayah (,#1km!
Kelurahan Malimon"an Tua yan" terdiri ) &W ' !# &T den"an luas (,#1 km !
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
30/56
*ambar 1 $ Peta wilayah kerja Puskesmas Tarakan
+dapun batas batas wilayah kerja Puskesmas Tarakan adalah seba"ai berikut $
ebelah -tara berbatasan den"an Kecamatan -jun" Tanah
ebelah Timur berbatasan den"an Kecamatan %ontoala
ebelah elatan berbatasan den"an Kecamatan -jun" Pandan".
ebelah %arat berbatasan den"an Kecamatan elat Makassar.
B. Keadaan Demografi
umlah Penduduk di wilayah Kerja Puskesmas tarakan sebanyak 1#.71 jiwa
di # kelurahan. %erikut rincian data penduduk menurut Kelurahan ' enis Kelamin.
Tabel. II.a
Distribusi pendudu menurut Kelura!an " #enis Kelamin
$ila%a! Ker&a 'usesmas taraan Ta!un ()*+
/o Kelurahan Laki 0 Laki Perempuan Total
1 Malimon"an Tua 1## !1( #2#
! Malimon"an 172 !)3) #3#
3 %utun" (# 13) !!)1
# Mampu 1!2! 1!# 3!()
#umla! +,,, ,,-( */*+
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
31/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
32/56
Lin"kun"an
osial %udaya
2. Sarana Kese!atan 3 Fasilitas Kese!atan
Luas *edun" Puskesmas Tarakan 3)(m!. den"an jumlah ruan"an sebanyak 13
ruan"an 3 buah Kamar mandi. arana kesehatan di Puskesmas Tarakan terlihat pada
denah Puskesmas Tarakan dan tertera pada tabel berikut $
Tabel II.d
#umla! Sarana 3 Fasilitas 4ang Ada Di 'usesmas Taraan
Ta!un ()*+
/o arana 5 9asilitas Kesehatan umlah
1 &uan" Kepala Puskesmas 1
! +ula 1
3 &uan" Tata -saha 1
# &uan" Pro"ram 1
&uan" Kartu Loket8 1) Kamar :bat 1
7 &uan" *udan" :bat !
2 &uan" Laboratorium 1
&uan" -*4 1
1( &uan" Poli -mum 1
11 &uan" Poli *i"i 1
1! &uan" K6+ 56munisasi 1
13 &uan" K% 1
1# &uan" Telemedicine 1
1 4apur 11) W; 3
DENAH GEDUNG PUSKESMAS
LANTAI I
444
R.TUN((U P( PU R.TUN((U LAB TINDA"AN
R.T5NGG5 'ASIEN 'G6 '5
HALAMAN DEPAN
PAR"IR
2A7A8AN DE'AN
$0'sn
$0STAF
DA'5R
R.7AB "'(8
R.'5R.'.Gg
G5DANG 2A7A8AN BE7AKANG
POJ.
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
33/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
34/56
/o arana
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
35/56
(. 8isi
Menin"katkan Partisipasi Masyarakat 4alam Mencapai 4erajat Kesehatan
Masyarakat
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
36/56
18 -paya Kesehatan ekolah
!8 -paya Perawatan Kesehatan Masyarakat
38 -paya Kesehatan *i"i dan Mulut
#8 -paya Kesehatan -sia Lanjut
8 -paya Kesehatan iwa
)8 -paya Kesehatan :lah &a"a
78 -paya Kesehatan Kerja
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
37/56
BAB I>
PRE$ENTA$I "A$U$
4.). HA$IL $TUDI "A$U$
A. PA$IEN
Pasien laki-laki berusia 2= tahun dengan keluhan batuk yang disertai
darah ber6arna hitam,darah keluar melalui mulut dan hidung pasien.hal
yang sama belum pernah dialami sebelumnya, ri6ayat demam ada. nafsu
makan berkurang sehingga dirasakan terjadi penurunan berat badan,
sebelumnya berat badan pasien &> kg turun menjadi &3 kg.keringat malam
tidak ada.pasien pertama kali berobat di 4 Pelamonia."ari anamnesis dan
pemeriksaan fisik yang didapatkan dari pasien serta pemeriksaan foto
thoraR dokter men5urigai pasien menderita penyakit T paru.tapi pada
pasien belum dilakukan pemeriksaan dahak. "okter menjelaskan dan
menganjurkan pasien untuk mendapat pengobatan selama $ bulan dan
harus kontrol setiap bulan untuk melihat perkembangan pengobatannya.
i6ayat Penyakit "ahulu 7
- Pasien mengaku belum pernah mengalami penyakit seperti ini
sebelumnya- i6ayat asma disangkal
- i6ayat "* dan Hipertensi disangkal
i6ayat Penyakit 9eluarga 7
- Tidak ada keluarga yang memiliki ri6ayat menderita batuk lama
- Tidak ada keluarga yang mempunyai ri6ayat penyakit asma
i6ayat 4osial Bkonomi 7
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
38/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
39/56
%uskultasi 7 bunyi pernapasan esikuler pada paru
kanan dan kiri, rhonki basah '?-(,6heeCing
'--(
- /antung
)nspeksi 7 iktus kordis tidak terlihat
Palpasi 7 iktus kordis teraba di )4 @ linea
midklaikula sinistra
Perkusi 7 batas jantung kanan )4 )@ linea sternalis
deRtra batas jantung kiri )4 @ lineamidklaikula sinistra
%uskultasi 7 bunyi jantung ) dan )) normal, murmur'-(
- %bdomen
)nspeksi 7 simetris, datar, kelainan kulit '-(,
pelebaran ena '-(
%uskultasi 7 bising usus normal
Palpasi 7 nyeri lepas '-(, nyeri ketuk
'-(,hepatomegali'-(, spleenomegali '-(
Perkusi 7 timpani di semua lapang abdomen, nyeri
ketuk '-(
- Bkstremitas 7 akral hangat, edema
& 4tatus
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
40/56
N
o
Nam
a
Kedudukan
dalamkeluarga
Gend
er Umur
Penddk
an
Peker!aa
n
1. Tn. MKepala
KeluargaL 29 th
SLTA/Sede
rajat
Buruh
Harian
Lepas
2. Ny.H Istri 2! thSLTA/Sede
rajat
I"u #u$ah
Tangga
%. Tn.M Ana& &e 1 L ' thBelu$
Ta$at S(
elajar
!. Tn. M Ana& &e 2 L 2 thBelu$
Se&)lah*
/ Penilaian $tatus $!sial -an "esejahteraan Hi-u
a
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
41/56
Tempat pembuangan sampah 7 ada
b 9epemilikan barang K barang berharga
Tn.* memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain
yaitu, satu buah teleisi ber6arna,satu kipas angin, satu buah kompor
gas yang terletak di dapur.
3 Penilaian Perilaku "esehatan "eluarga
a Tempat berobat
%pabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, Tn.* selalu
berobat ke puskesmas untuk mendapatkan terapi yang lebih baik untuk
kesembuhan penyakit mereka.
b %suransi /aminan9esehatan
9eluarga Tn.* tergolong keluarga dengan status ekonomi
menengah ke ba6ah, namun keluarga ini sudah memiliki asuransijaminan kesehatan
4 $arana Pela&anan "esehatan 8Puskesmas;
Ta%el < Pela&anan "esehatan
+akt!r "eterangan "esimulan
ara men5apai pusatpelayanan kesehatan
4epeda motor
Tn.* berobat ke
Puskesmas denganmengendarai sepeda
motor. *enurutnya
kualitas pelayanannya
dinilai memuaskan
sehingga pasien mau
datang kembali untuk
berobat.
Tarif pelayanan
kesehatan
*urah
9ualitas pelayanan *emuaskan
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
42/56
kesehatan
7 P!la "!nsumsi Makanan "eluarga
a 9ebiasaan makan 7
9eluarga Tn.* makan sebanyak dua sampai tiga kali sehari. *enu
makanan yang diterapkan dalam 6aktu makan mereka tidak pernah
menentu. *enu makanan mereka paling sering makan nasi dengan
lauk tahu atau tempe, ikan beserta sayuran, dan kadang-kadang makan
ayam dan daging. %dapun makanan yang dimakan oleh keluarga Tn.*dimasak sendiri. 9eluarga Tn.* selalu membiasakan diri untuk
men5u5i tangan sebelum dan sesudah makan serta merapikan dan
membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.
b *enerapkan pola giCi seimbang 7
9eluarga Tn.* sudah menerapkan pola giCi seimbang kepada
seluruh anggota keluarga.
: P!la Dukungan "eluarga
! Daktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga
*ayoritas anggota keluarga Tn.* sudah 5ukup peduli terhadap
kesehatan. Antuk Tn.* sendiri selama mengalami keluhan kesehatan
dan telah didiagnosis terjangkit penyakit T, se5ara rutin selalu
kontrol di Puskesmas Tarakan.
4eluruh anggota keluarga senantiasa memberikan dukungan
kepada Tn.* agar dapat sembuh dari penyakitnya dengan 5ara
selalu mengingatkan pasien untuk minum obat se5ara rutin agar tidak
terjadi putus obat dan kontrol untuk mengambil obat di Puskesmas
Tarakan tiap bulan. Tn.* memiliki kesadaran yang besar akan
penyakitnya, sehingga Tn.* membatasi diri dengan anggota keluarga
yang sehat karena Tn.* kha6atir anggota keluarganya atau teman-
teman di tempat kerjanya tertular. Oleh karena itu, Tn.* selalu
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
43/56
menggunakan masker saat di luar rumah, ataupun kadang di dalam
rumah dan tidak membuang dahak sembarangan.
2 Daktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga
%dapun faktor-faktor yang menghambat dalam kesembuhan Tn.*
antara lain, jumlah entilasi dan jumlah jendela yang tidak sesuai
dengan ketentuan rumah sehat sehingga siklus udara di dalam rumah
yang sangat minim, dan kondisi lingkungan sekitar rumah yang berada
dalam pemukiman padat penduduk.
(en!gram
! entuk keluarga 7
entuk keluarga ini merupakan keluarga inti.
(am%ar EN$I DIA(N5$TI" H5LI$TI" DAN
PENATALA"$ANAAN $ELAN#UTN@A
Tn.*
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
44/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
45/56
erdasarkan hasil anamnesa yang didapatkan pasien datang dengan
keluhan batuk yang dirasakan sudah kurang lebih sekitar ! bulan, dan
dari pemeriksaan fisis didapatkan adanya ronkhi pada apeR paru kanan.
erdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang, pasien di diagnosis T Paru sejak beberapa hari terakhir
dan sementara dalam terapi "OT4.
3 %spek risiko internal
Penyakit T Paru dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor internal
antara lain jenis kelamin, usia, kebiasaan pasien, dan keadaan sosial
ekonomi.
Pada faktor jenis kelamin T paru memang lebih sering dialami
oleh pria dibandingkan 6anita. Hal ini dikarenakan laki-laki sebagian
besar mempunyai kebiasaan merokok sehingga memudahkan
terjangkitnya T Paru, begitu pula dengan kebiasaan pasien. "i
tambah lagi, T paru lebih sering ditemukan pada usia muda atau usia
produktif.
"ilihat dari tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan
terhadap seseorang diantaranya mengenai rumah yang memenuhi
syarat kesehatan.
& %spek psikososial keluarga
"i dalam keluarga terdapat faktor-faktor yang dapat menghambat
dan mendukung kesembuhan pasien. "i antara faktor-faktor yang
dapat menghambat kesembuhan pasien yaitu, kurangnya pengetahuan
keluarga tentang penyakit yang diderita pasien, serta kurangnyakesadaran keluarga untuk hidup sehat. 4edangkan faktor yang dapat
mendukung kesembuhan pasien yaitu, adanya dukungan dan motiasi
dari anggota keluarga baik se5ara moral dan materi untuk Tn.*.
Antuk rumah Tn.* disini termasuk rumah yang kurang sehat
dimana jumlah entilasi kurang baik sehingga siklus udara di dalam
rumah yang sangat minim dan rumah tidak mendapat pen5ahayaan
sinar matahari yang 5ukup.
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
46/56
# %spek fungsional
4e5ara aspek fungsional, pasien tidak ada kesulitan dan masihmerasa mampu dalam hal fisik dan mental untuk melakukan aktifitas
di dalam maupun di luar rumah.
"iagnosa klinis 7 T paru
"iagnosis psikososial 7 pasien merasa kha6atir terhadap penyakitnya,
lingkungan rumah yang kurang tera6at.
Nilai Agar "eluarga.
%pgar keluarga adalah suatu penentu sehat tidaknya keluargadikembangkan oleh osen, +eymon, dan
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
47/56
T!tal sk!r
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
48/56
- Hubungan antara pasien dengan ipar 7 baik
- Hubungan antara pasien dengan kemenakan 7 baik
*eskipun sering berbeda pendapat.
3. +ungsi $!sial -an Bu-a&a
9edudukan pasien di lingkungan tempat tinggalnya biasa saja, pasien
ramah dan selalu menyapa bila bertemu dengan tetangga, dan respon
tetanggapun sangat baik. Pasien tidak sungkan-sungkan untuk berbin5ang-
bin5ang dengan tetangga. Pasien tidak per5aya terhadap mitos yang ada di
masyarakat.
4. +ungsi Pen-i-ikan
Pendidikan terakhir pasien adalah 4
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
49/56
o Higiene dan sanitasi lingkungan
- Halaman rumah dan jalan 5ukup bersih karena sering disapu-
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
50/56
)3 9eluarga terbiasa memba5a label padamakanan yang dikemas
Tidak
9esimpulan!. :ilai PA+4 keluarga $012. 9eluarga tidak menerapkan pedoman umum giCi seimbang
4./.3. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan se5ara holistik pada pasien ini meliputi
pen5egahan primer, pen5egahan sekunder ' terapi untuk pasien dan
keluarga pasien (.
%. Pen5egahan primer diperlukan agar orang sehat tidak terinfeksi
penyakit T melalui 2 5ara yaitu 7! Tindakan dari orang yang sehat dengan menghindari kontak
bi5ara dari jarak dekat dengan penderita T, ada baiknya
penderita sehat memakai masker
%da baiknya orang sehat di sekitar pasien menjaga daya tahan
tubuh dengan pola hidup sehat serta diberi penyuluhan oleh
tenaga kesehatan.
2 Pada penderita T diusahakan untuk tidak membuang ludah
atau batuk di sembarang tempat.
. Pen5egahan sekunder! Terapi farmakologis 7
Pada pasien ini diketahui menderita T paru kasus baru
sehingga terapi yang diberikan adalah D" 6Fi2&*ose
"ombination7pada fase intensif berupa ):H ># mg, ifampi5in
!#0 mg, PiraCinamid &00 mg, dan Btambutol 2># mg. Tablet inidigunakan untuk pengobatan setiap hari dalam fase intensif.
9arena pemberian O%T kategori ) diberikan berdasarkan berat
badan maka pasien diberikan 3 tablet &D" selama #$ hari.
2 Terapi non-farmakologis 7
Penderita T diharapkan untuk menjaga asupan makanan
yang bergiCi dan sehat serta pola hidup teratur serta menghindari
stress yang berlebihan.
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
51/56
Terapi untuk keluarga
Terapi untuk keluarga hanya berupa terapi non - farmakologi
terutama yang berkaitan dengan emosi, psikis dan proses pengobatan
pasien. "imana anggota keluarga diberikan pemahaman agar bisa
memberikan dukungan dan motiasi kepada pasien untuk berobat
se5ara teratur dan membantu memantau terapi pasien serta
men5iptakan suasana yang sehat terhadap emosi dan psikis pasien.
"ikarenakan penyakit dari pasien menular sehingga dibutuhkan
perlindungan terhadap keluarga pasien berupa pemakaian masker serta
menjaga pola hidup sehat agar tidak mudah terinfeksi.
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
52/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
53/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
54/56
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
55/56
DA+TAR PU$TA"A
!. $u-!&! Aru.!uku (9ar ;lmu +enyakit *alam. &th. /akarta 7 P%P")
Publisher, 200>. pp. =-==#. @ol. 2.
2. A-hitama Chan-ra @!ga.+edoman Nasional +enanggulangan
Tuberculosis. 2nd. /akarta 7 "epartemen 9esehatan epublik )ndonesia, 200$.
3. M. @usuf i%is!n!.!uku (9ar ;lmu +enyakit +aru. 4urabaya 7 D9-
A:%), 20!!.
&. Danusant!s! Halim.!uku %aku ;lmu +enyakit +aru. Ued.V a5hma
. Alsagaff H!!- an- Mukt& A%-ul e-..*asar&dasar ;lmu +enyakit
+aru. 4urabaya 7 %irlangga Aniersity Press, 20!0. @ol. >th.
. ar- #erem& P.T ar- #ane an- Lea'h Ri'har-.(t ( Glance%istem )espirasi. /akarta 7 Brlangga *edi5al 4eries, 200.
=. (u&t!n Arthur C.Fisiologi Kedokteran. !!st. /akarta 7 B+, 200.
!0. Bu-iman Chan-ra.+engantar +rinsip dan Metode 'pidemiologi. /akarta
7 B+, 20!0.
!!. $her=!!- Laura.Fisiologi Manusia. /akarta 7 B+, 20!#
7/25/2019 Lapsus Pasien TB Tarakan
56/56