LAYANAN BIMBINGAN KARIR DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI
PADA SISWA SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN D.I YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Bimbingan dan Konseling Islam (S.Sos.I)
Disusun Oleh :
NIM 11220118 Khanifatur Rohmah
Pembimbing :
NIP
Nailul Falah, S.Ag, M.Si
19721001 199803 1 003
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015
Qlo
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KAIIJAGA
T.AKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASIJl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 515856 Fax. (0274) 552230 Yoryakarta
55281 email: Jd',iuir-nrl&!c.nl
PENGESAHAN SKRIPSYI UGAS AKHIRNomor: UIN.o2,DD/PP.00.9/ t tA. /":P015
Skripsi/Tugas Akhir denganjudul :
LAYANAN BIMBINGAIY KARIR DALAM MENINGKATKAN
MOTIVASI MELANJUTKAI{ PENDIDIKAN Kf, PERGURUAN TINGGI
PADA SISWA SMA NEGERI 1 DEFOK SLEMAN D.I YOGYAKARTA
Yang dipersiapkan dan disusul oleh:
NamaNomor lnduk Mahasiswa
Telah dimunaqasyah)<an pada
Nilai Munaqasyah
dan dinyatakan diterima olehKalijaga-
NIP. 19580213 198903 I 001
Kianifatur Rohmah
1 1220 r l8Jum'al. 23 Jaauari 2015
Fakultas l)akwah dan Komrmikasi [JIN Sunan
TIM AQOSYAHKetua
NIP. 19721 199803 I 003Penguji lll,,FF
D!s. H. AMuIah. M.SiNIP. 19640204 199203 1 004
4;ffk)rr, /\:' IdOE o"\ :t
:< lJ &,'P, "z\z
199903 1 002
QrO
KEMENTERIAN AGAl\trA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
FAKIJLTAS DAKWAII DAN KOMUNIKASI
Jl. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 515856 Yogyakarta 55281
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI
Kepada:
Yth- Dekan Fakultas Dakwah dan KomunikasitJIN Sunan KalijagaDi Yogyakarta
Assalamu'alaikum wr wb
Setelah membac4 meneliti, memberikan petunjuk dan mengo.eksi serta mengadakar
perbaikan seperlunya. maka kami selaku pembirnbing berpendapat bahwa skripsiSaudaJa :
Nama
Nomor Induk Mahasiswa
Judul proposal
: Khanifatur rohmzr.h
:11220118: Layanan Bimbingan Karir Untuk MeningkatkanMotivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggipada Siswa SMA Negeri I Depok Yogyakarta
Sudah dapat diajukan kembali kepada Fftultas Dakwah dan KomunikasiBimbingan dan Konseling lslam (BKI) IJIN Sunan Kali'aga Yogyakartasalah satu syarat untuk mempercleh gelar Sarjana Strata Satu dalamBimbingan dan Konseling Islam.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi tersebut di atas dapat
dimunaqosahkan. Atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 13 Januari 2015
Jurusan
sebagai
bidang
segera
Mengetahui
Jwusan
0427 200801 I 008 NIP 19721 I 199803 1 00:l
STIRAT PERNYATAAN KEASLIAN
SKRIPSI
Yang bedanda tangan dibawah ini:
Nama
NIM
Prcgram studi
Fakultas
Khanifatur Rohmah
11220118
Bimbingan dan KonseJing Islam
Dakwah dan Komunikasi
Menyalakan dengan sesungguhnya. bahwa skripsi saya yang berjudul :
LAYAN N BIMBINGAN KAzuR DAIAM MENINGKA'I]KAN MOTIVASI
MELANruTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA
SMA NEGERI I DEPOK SLEMAN D.l YOGYAKARTA adalah hasil karya
pribadi dan sepanjang pengetahuan penulis tidak berisi materi yang
dipublikasikan atau ditulis onng lain, k€cuali bagian-bagian tertentu yang penulis
ambil sebagai acuan.
Apabila terbukti pemyataan ini tidak benar, maka sepenubnya menjadi tanggung
iawab pcnulis.
Yogyakarta, 27 Januari 20 I 5
Yang menyatakan,
^'I.fTERAITE^i].PEI,
6-@p:@lKhanifatur Rohmah
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Kedua orangtua ku, terima kasih atas kasih sayang yang diberikan, do’a
yang selalu dicurahkan untuk kesuksesan, kerja keras untuk
memperjuangkan pendidikan yang terbaik untuk ku, selalu memberikan
bimbingan, motivasi dan kontribusi yang besar dalam hidup ku untuk terus
berusaha dan optimis dalam meraih kesuksesan di masa depan.
Adik ku, terimakasih sudah menjadi adik yang selalu memberikan
dukungan untuk ku.
vi
MOTTO
ال تعلمو ا العلم لتباهوا به العلماء ,وال لتماروا به السفهاء,
وال تجتر ثوابه فى ا لمجالس او لتصرفوا وجوه الناس إليكم, فمن فعل ذالك فالنار فالنار
(الترمذى وابن ماجة)
“Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama
dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya.
Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam mejelis (pertemuan atau
rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti
itu maka baginya neraka…neraka.
(HR. Al-Tirmidzi dan Ibn Majah) P0F
1
1 Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Muhammad, (Jakarta :
Gema Insani, 1991), hlm. 207.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir skripsi ini. Shalawat
beserta salam penulis haturkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW.
Alhamdulillahi robbil ‘alamin merupakan kata-kata yang tepat dengan
terselesaikannya penulisan tugas akhir ini.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Sosial Islam pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam,
Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta. Penulis sadar sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada :
1. Drs. Akh. Minhaji, MA, Ph.D rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Dr. H. Waryono, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
yang telah memfasilitasi sarana dan prasarana sehingga proses pembentukan
skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
3. Muhsin kalida S.Ag M.A, selaku ketua jurusan Bimbingan dan Konseling
Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi.
viii
4. Nailul Falah, S.Ag, M.Si selaku Penasehat Akademik yang telah memberikan
saran yang membangun dan memberi motivasi yang positif selama penulis
menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
5. Nailul Falah, S.Ag, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang dengan teliti
memberikan arahannya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
6. Drs. Abror Sodik, M.Si dan Drs. Abdullah, M.Si selaku penguji 2 dan penguji
3, sehingga munaqosyah dari penelitian ini bisa berjalan dengan baik.
7. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi dan segenap karyawan
yang telah memberikan pengetahuan, motivasi dan pelayanan administrasi
sehingga dalam menuntut ilmu dapat berjalan dengan lancar
8. Pimpinan dan seluruh staf UPT perpustakaan Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan layanan secara maksimal sampai
terselesaikannya skripsi ini.
9. Drs. H. Maskur selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Depok yang telah
memberikan ijin dalam melaksanakan penelitian ini.
10. Guru bimbingan dan konseling Ibu Dra. Eko Rini Purbowati, Bapak Drs. R.
Joko Wuryono, Ibu Dra. Wahyu Srinurjari Bapak Eko Yulianto, S.Pd serta
segenap staf tata usaha, siswa serta alumni SMA Negeri 1 Depok atas segala
informasi yang diberikan demi terselesaikannya skripsi ini.
11. Keluarga besar ku, terima kasih atas do’a, kerjasama, bimbingan, perhatian,
motivasi dan kasih sayang sampai penulis dapat menyelesaikan pendidikan di
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
ix
12. Sahabat-sahabat ku yang tidak bisa ku sebutkan satu-satu terimakasih atas
bantuan dan dukungannya, karena kalianlah yang turut serta berjuang untuk
terselesaikannya skripsi ini.
13. Seluruh sahabat jurusan Bimbingan dan Konseling Islam khususnya angkatan
2011 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih untuk
kebersamaan yang terjalin selama ini. Sukses untuk kita semua.
14. Keluarga besar Kost Griya Putri Ananda yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu, terima kasih banyak atas kebersamaan dan semangat yang telah
kalian berikan untuk penulis. Terutama kepada Om Yunan dan keluarga,
terima kasih buat bimbingannya selama ini yang telah banyak mengajarkan
ku kedisiplinan, sehingga penulis bisa termotivasi untuk menyelesaikan
penelitian ini dengan segera.
Kepada mereka penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih semoga
amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa sepenuhnya skripsi ini masih jauh dari
sempurna dan masih banyak kekuarangan, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun demi sempurnanya skripsi ini sangat penulis harapkan.
Semoga skripsi ini bermanfaat, amiin..
Yogyakarta, 07 Januari 2015
Penyusun
Khanifatur Rohmah 11220118
x
ABSTRAK
KHANIFATUR ROHMAH. Layanan Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMA Negeri 1 Depok Sleman D.I Yogyakarta: Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2015.
Seiring perkembangan jaman, peran pendidikan di perguruan tinggi sangatlah penting untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi yang memiliki kemampuan untuk bisa mengembangkan bangsanya untuk lebih maju lagi. Berdasarkan hasil laporan data siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta bahwa lulusan SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta 99% melanjutkan pendidikan ke Perguruan tinggi. Akan tetapi pada kenyataan sekarang ini banyak lulusan SMA dari sekolah lain yang memutuskan untuk tidak meneruskan pendidikan ke Perguruan Tinggi, ada yang memilih untuk bekerja atau bahkan menganggur. Banyak faktor yang menjadi penyebab siswa memutuskan untuk tidak melanjutkan dan atau melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, yaitu faktor ekstrinsik dan intrinsik.
Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif, dengan mengambil SMA Negeri 1 Depok sebagai tempat penelitian, Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, interview, dan dokumentasi. Analisa data dilakukan terhadap bentuk layanan Bimbingan Karir di SMA negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta kaitannya untuk meningkatkan motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Skripsi ini untuk menjawab rumusan masalah bagaimana bentuk layanan bimbingan karir dan apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMA Negeri 1 Depok.
Hasil penelitian ini yaitu bahwa bentuk layanan bimbingan karir untuk
meningkatkan motivasi siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di SMA negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta yaitu meliputi pemantapan pilihan jurusan, bimbingan kelanjutan study, bimbingan khusus menghadapi UAN-UM-masuk Perguruan Tinggi, pendampingan siswa untuk mendapatkan Perguruan Tinggi Negeri/Perguruan Tinggi Swasta, Carier Day, Tes Masuk Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi, dan pengentasan problem-problem karir siswa. Adapun faktor pendukungnya adalah fasilitas yang diberikan oleh sekolah untuk pelaksanaan layanan bimbingan karir, kesadaran siswa untuk konsultasi ke BK tanpa di berikan surat panggilan, pihak BK melayani dan menangani siswa dengan baik bagi siswa yang membutuhkan informasi, dukungan dari guru mata pelajaran, wali kelas, kepala sekolah beserta staff sekolah yang lain sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya motivasi pada diri siswa, hujan dan siswa dalam mengumpulkan syarat pendaftaran tidak tertib dan harus berkali-kali diingatkan
Kata kunci : Layanan Bimbingan karir, Faktor Pendukung dan Penghambat
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................. ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI. .................................................. iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN................................................ iv
HALAM PERSEMBAHAN.................................................................. v
MOTTO.................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR........................................................................... vii
ABSTRAK............................................................................................. x
DAFTAR ISI.......................................................................................... xi
DAFTAR TABEL.................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN......................................................... 1
A. Penegasan Judul........................................................ 1
B. Latar Belakang Masalah............................................ 3
C. Rumusan Masalah...................................................... 7
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitia................................. 7
E. Tinjauan Pustaka........................................................ 8
F. Kerangka teori........................................................... 11
G. Metode Penelitian...................................................... 29
BAB II GAMBARAN UMUM LAYANAN BIMBINGAN
DAN KONSELING KARIR DI SMA NEGERI 1
DEPOK, SLEMAN, D.I YOGYAKARTA..................... 34
A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Depok, Sleman,
D.I Yogyakarta.......................................................... 34
B. Bimbingan Konseling SMA Negeri 1 Depok, Sleman,
D.I Yogyakarta........................................................... 39
xii
BAB III BENTUK LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN
FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
LAYANAN BIMBINGAN KARIR DI SMA NEGERI
1 DEPOK, SLEMAN, D.I YOGYAKARTA................. 57
A. Bentuk Layanan Bimbingan Karir untuk
Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke
Perguruan Tinggi di SMA Negri 1 Depok,
Sleman, DI Yogyakarta.............................................. 57
1. Pemantapan Pilihan Jurusan.................................. 58
2. Bimbingan Kelanjutan Study................................. 62
3. Bimbingan Khusus Menghadapi UAN-UM
masuk Perguruan Tinggi........................................ 64
4. Pendampingan Siswa untuk Mendapatkan Perguruan
Tinggi Negeri/Perguruan Tinggi Swasta................ 66
5. Carier Day.............................................................. 68
6. Tes Masuk Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi. 72
7. Pengentasan Problem-problem Karir Siswa.............. 73
B. Faktor Pendukung dan Penghambat Pelaksanaan
Layanan Bimbingan Karir untuk Meningkatkan
Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan di SMA
Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta..................... 75
1. Faktor Pendukung.................................................... 75
2. Faktor Penghambat................................................... 77
BAB IV PENUTUP........................................................................... 81
A. Kesimpulan.................................................................... 81
B. Saran-saran.................................................................... 82
C. Kata penutp................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jabatan yang ditetapkan kepada guru Bimbingan dan
Konseling......................................................................... 49
Tabel 2 Tugas yang ditetapkan kepada guru Bimbinga dan
Konseling........................................................................ 51
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Untuk menghindari salah pengertian dalam penafsiran judul penelitian ini,
maka penulis perlu membatasi istilah-istilah dalam penegasan judul sebagai
berikut:
1. Layanan Bimbingan Karir
Layanan Bimbingan Karir adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada siswa untuk dapat merencanakan dan mengembangkan masa
depannya, berkaitan dengan dunia pendidikan atau dunia karir.1
Dalam buku yang berjudul Bimbingan Karir Siswa yang ditulis oleh
Ulifa Rahma bimbingan karir adalah suatu perangkat atau suatu program
yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk
membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan
pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan
waktu luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil
keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan karirnya.
2
1 Hibana S.Rahman, Bimbingan dan Konseling Pola 17, (Yogyakarta: UCY Press
Yogyakarta, 2003), hlm.42-43. 2 Ulifa Rahma, Bimbingan Karier siswa, (Malang: UIN Maliki Press, 2010), hlm.15.
2
Sedangkan yang dimaksud layanan bimbingan karir dalam penelitian
ini adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa yang berkaitan
untuk memotivasi siswa melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi,
sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan karirnya.
2. Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi
Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang
mendorong perilaku ke arah tujuan.3
Dalam kamus besar bahasa indonesia melanjutkan berarti
meneruskan.
4 Sedangkan maksud dari melanjutkan pendidikan yaitu
meneruskan proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan
dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan
spesifik.5
3 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Ofset, 2013), hlm.
220.
Dalam penelitian ini yang dimaksud motivasi melanjutkan pendidikan
ke perguruan tinggi yaitu dorongan yang ada dalam diri individu untuk
meneruskan proses pembelajaran ke satuan pendidikan penyelenggara
pendidikan tinggi.
4 http://kamus.sabda.org/kamus/melanjutkan, 22 september 2014. 5 http://ziytha.blogspot.com/2012/11/pengertian-pendidikan-menurut-kamus.html,
22 september 2014.
3
3. Siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta
Siswa adalah orang (anak) yang sedang berguru (belajar, sekolah).6
B. Latar Belakang
Adapun siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah para siswa
(murid) yang sedang bersekolah di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I
Yogyakarta 2014/2015.
Berdasarkan penegasan istilah-istilah tersebut, maka yang dimaksud
secara keseluruhan dengan judul Layanan Bimbingan Karir dalam
Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada
Siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta adalah suatu layanan
bimbingan yang dilakukan oleh guru BK di SMA Negeri 1 Depok, Sleman,
D.I Yogyakarta yang berkaitan dengan pendidikan sehingga yang
bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan karirnya agar
dapat terdorong untuk meneruskan proses belajarnya ke satuan pendidikan
penyelenggara pendidikan tinggi.
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu
bangsa. Oleh karena itu individu sebagai penerus bangsa harus memperdulikan
terhadap pendidikan, memperbaikinya dari segi kualitas dan kuantitasnya.
Wajib belajar 9 tahun merupakan bentuk kepedulian serta usaha pemerintah
untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada khususnya. Pendidikan
6 Pusat pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, hlm. 601.
4
menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi, yang
mempunyai tujuan tinggi dari sekedar untuk tetap hidup sehingga manusia
menjadi lebih terhormat dan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pada
yang tidak berpendidikan.
Salah satu tujuan dari pendidikan dasar yaitu memberikan bekal
kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya
baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Serta menjadi bekal untuk
meneruskan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Berdasarkan UU RI NO. 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. 7
Untuk pembangunan dibidang pendidikan, sebagaimana dijelaskan dalam
GBHN 1999 antara lain menetapkan pokok-pokok kebijakan yang singkat, yaitu
(1) mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju manusia
7 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Dengan Persetujuan Bersama: Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dan Presiden Republik Indonesia, Bab : II Pasal 3, Hlm. 3.
5
Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan
secara berarti, (2) memberdayakan lembaga pendidkan baik sekolah maupun
luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan serta
meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana
dan prasarana yang memadai, (3) meningkatkan kualitas lembaga pendidikan
yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk
memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi
ilmu pengetahuan, tekhnologi dan seni.8
8 MPR, GBHN 1999-2004, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003).
Seiring perkembangan jaman, peran pendidikan di perguruan tinggi
sangatlah penting untuk menyiapkan siswa menjadi pribadi yang memiliki
kemampuan untuk bisa mengembangkan bangsanya untuk lebih maju lagi.
Berdasarkan hasil laporan data siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta bahwa lulusan SMA
Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta 99% melanjutkan pendidikan ke
Perguruan tinggi. Akan tetapi pada kenyataan sekarang ini banyak lulusan SMA
dari sekolah lain yang memutuskan untuk tidak meneruskan pendidikan ke
Perguruan Tinggi, ada yang memilih untuk bekerja atau bahkan menganggur.
Banyak faktor yang menjadi penyebab siswa memutuskan untuk tidak
melanjutkan dan atau melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi, yaitu faktor
ekstrinsik dan intrinsik.
6
Sekolah atau madrasah memiliki peran serta tanggungjawab untuk
menyiapkan anak didiknya agar siap menghadapi perkembangan zaman, untuk
itu sekolah harus memaksimalkan kinerja guru serta karyawan dalam
memfasilitasi peserta didik. Guru BK merupakan guru yang bertugas
membimbing peserta didik agar potensi yang ada pada diri individu mampu
tumbuh dan berkembang. Karena bimbingan adalah proses bantuan yang
diberikan kepada seseorang agar ia mampu mengembangkan potensial yang
dimiliki, mengenali diri sendiri dan mengatasi persoalan-persoalan sehingga ia
mampu menentukan jalan hidupnya secara bertanggungjawab tanpa tergantung
pada orang lain.9
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang layanan
bimbingan karir yang diberikan siswa untuk memotivasi mereka agar lebih
antusias untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Yang menarik di sini
yaitu dengan dipilihnya program layanan bimbingan karir yang dilakukan oleh
guru BK di SMA N 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta yaitu: bimbingan
penjurusan, pemberian informasi mengenai perguruan tinggi, career day dan
lain-lain. SMA N 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta merupakan salah satu
sekolah yang memberikan fasilitas bagi siswa untuk menyalurkan bakat dan
kreatifitas mereka. Di sinilah peran pihak sekolah khususnya guru BK dalam
memberikan layanan bimbingan karir bagi peserta didik terutama memberikan
motivasi bagi mereka untuk mencapai karir yang mereka cita-citakan.
9 Hibana S. Rahma, Bimbingan & Konseling Pola 17.., hlm. 13.
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas maka dapat
penulis rumuskan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana bentuk layanan bimbingan karir dalam meningkatkan motivasi
untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMA Negeri
1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan layanan bimbingan
karir dalam meningkatkan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi pada siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I
Yogyakarta?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan karir dalam
meningkatkan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada
siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta. Serta untuk mengetahui
faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan bimbingan karir dalam
meningkatkan motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada
siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta.
Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi seluruh elemen
masyarakat dalam dunia pendidikan baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat
tersebut yaitu:
8
1. Secara Teoritis
Adapun tujuan secara teoritis adalah agar penelitian ini diharapkan dapat
berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan bimbingan konseling dalam
bidang bimbingan karir untuk meningkatkan motivasi siswa melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi.
2. Secara Praktis
Adapun tujuan secara praktis yaitu:
a. Sebagai feedback bagi pengelola bimbingan karir di sekolah tersebut agar
bisa meningkatkan motivasi bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi.
b. Sebagai bahan pertimbangan kepada pihak yang terkait dalam
meningkatkan mutu pengelolaan bimbingan karir serta pengembangan
bimbingan karir di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta.
c. Memperluas wawasan tentang layanan bimbingan karir untuk
meningkatkan motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka merupakan gagasan yang digunakan sebagai referensi
penulis dalam penyusunan skripsi. Kajian tentang layanan bimbingan karir bukan
hal yang baru lagi karena sudah banyak dilakukan oleh kalangan akademisi,
praktisi maupun kalangan penulis yang telah terwujud dalam sebuah buku,
skripsi, dan tesis akan tetapi untuk motivasi melanjutkan pendidikan ke
9
perguruan tinggi masih jarang ditemukan. Berikut beberapa penelitian yang dapat
dijadikan sebagai tinjauan pustaka karena memiliki tingkat signifikansi yang
cukup besar dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.
Adapun penelitian yang dijadikan sebagai rujukan atau referensi dalam
penulisan skripsi ini adalah:
a. Skripsi, Umi Solekhah, “Hubungan antara Bimbingan Karir dengan Motivasi
Berwirausaha pada Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”. Adanya
hubungan yang kuat dan signifikan antara bimbingan karir dengan motivasi
berwirausaha pada mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, jika
pelaksanaan bimbingan karir lebih efektif maka tingkat motivasi
berwirausaha pada mahasiswa semakin tinggi.10
b. Skripsi, Apriana Eka Lestari, “Layanan Bimbingan Karir pada Siswa di
MAN Yogyakarta III Tahun ajaran 2011/2012”. Hasil penelitian ini yaitu
program layanan penjurusan di MAN Yogyakarta berjalan dengan baik, yang
terbukti dengan terselenggarakannya acara penjurusan, wisata kampus dan
career day dan banyaknya siswa yang antusias untuk mengikutinya.
11
c. Jurnal yang ditulis oleh Nanik Suryani yang berjudul “Pengaruh Kondisi
Sosial dan Ekonomi Orangtua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke
10 Umi Solekhah, Hubungan antara Bimbingan Karir dengan Motivasi Berwirausaha pada
Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (skripsi tidak diterbitkan), skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fak. Dakwah dan Komunikasi, 2012).
11 Apriana Eka Lestari, Layanan Bimbingan Karir pada Siswa di MAN Yogyakarta III
Tahun ajaran 2011/2012, (skripsi tidak diterbitkan), skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan kalijaga Fak. Dakwah dan Komunikasi, 2012).
10
Perguruan Tinggi”. Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh yang
signifikan kondisi sosial dan kondisi ekonomi orangtua terhadap motivasi
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa kelas III SMA PGRI
I Kebumen Tahun Ajaran 2005/2006.12
Berdasarkan kajian pustaka tersebut, maka dapat disimpulkan, yaitu
pertama, skripsi yang berjudul ”Hubungan antara Bimbingan Karir dengan
Motivasi Berwirausaha pada Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta” ia
memaparkan bagaimana hubungan antara Bimbingan Karir dengan motivasi
berwirausaha pada mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kedua, skripsi
yang ditulis oleh Apriana Eka Lestari yang berjudul “Layanan Bimbingan Karir
pada Siswa di MAN Yogyakarta III Tahun ajaran 2011/2012. Hasil penelitian ini
yaitu program layanan penjurusan di MAN Yogyakarta” menjelaskan mengenai
proses, metode yang dilakukan untuk melaksanakan layanan bimbingan karir
bagi siswa di MAN Yogyakarta III. Ketiga, Jurnal yang ditulis oleh Nanik
Suryani yang berjudul “Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orangtua
terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi” menjelaskan
mengenai adakah pengaruh yang signifikan antara kondisi sosial dan ekonomi
orang tua terhadap motivasi melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada
siswa kelas III di SMA PGRI I Kebumen.
12 Nanik Suryani, Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orangtua terhadap
Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi, Jurnal Pendidikaan Ekonomi UNNES, Vol 1, No 2 (2006).
11
Dari ketiga penelitian tersebut maka penelitian yang akan penulis teliti
memfokuskan tentang proses yang dilakukan guru BK dalam memberikan
layanan bimbingan karir untuk memotivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan
ke Perguruan Tinggi pada siswa-siswi yang bersekolah di SMA Negeri 1 Depok,
Sleman, D.I Yogyakarta.
F. Kerangka Teori
1. Layanan Bimbingan Karir
a. Pengertian Layanan Bimbingan Karir
Layanan Bimbingan karir adalah kegiatan dan layanan bantuan
kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh penyesuaian diri,
pemahaman tentang dunia kerja dan pada akhirnya mampu menentukan
pilihan kerja dan menyusun perencanaan karir.
Menurut Herr layanan bimbingan karir adalah suatu program yang
sistematik, proses-proses, teknik-teknik atau layanan yang dimaksudkan
untuk membantu individu dan berbuat atas pengenalan diri dan
pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan dan
waktu luang serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil
keputusan sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola
perkembangan karirnya.13
13 Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa.., hlm. 15.
12
Gani menyatakan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses
bantuan layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa), agar individu
yang bersangkutan dapat mengenal dirinya, memahami dirinya, mengenal
dunia kerja, merencanakan masa depannya dengan bentuk kehidupan
yang diharapkan untuk menentukan pilihannya dan mengambil suatu
keputusan bahwa keputusannya tersebut adalah yang paling tepat, sesuai
dengan persyaratan-persyaratan dan tuntutan pekerjaan atau karir yang
tepat.14
b. Posisi Layanan Bimbingan Karir dalam BK
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa bimbingan karir adalah suatu layanan atau kegiatan yang di
berikan kepada individu (siswa) untuk bisa mengenal dirinya, dunia
kerjanya serta memilih masa depan yang sesuai dengan keinginan serta
bakat minatnya.
Bimbingan dan Konseling merupakan serangkaian program layanan
yang diberikan kepada peserta didik agar mereka mampu berkembang
lebih baik. Bimbingan konseling dilakukan di sekolah-sekolah mulai dari
tingkat dasar, bahkan pra sekolah sampai pada tingkat tinggi.15
14 Ibid., hlm. 16. 15 Hibana S.Rahman, Bimbingan dan Konseling Pola 17.., hlm. 11.
13
Bimbingan juga diartikan sebagai proses bantuan yang diberikan
kepada seseorang agar ia mampu memahami diri, meyesuaikan diri, dan
mengembangkan diri, sehingga mencapai kehidupan yang sukses dan
bahagia.16
1) Pelayanan bimbingan merupakan suatu proses. Di mana pelayanan
bimbingan bukan sesuatu yang sekali jadi, melainkan melalui liku-
liku tertentu sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam pelayanan.
Terdapat unsur-unsur bimbingan yaitu:
2) Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan. Bantuan di sini
yaitu bantuan yang bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi
bagi individu yang dibimbing.
3) Bantuan itu diberikan kepada individu. Sasaran pelayanan bimbingan
adalah orang yang diberi bantuan, baik orang seorang secara
individual maupun secara kelompok.
4) Pemecahan masalah dalam bimbingan dilakukan oleh klien sendiri.
Di mana tujuan bimbingan adalah memperkembangkan kemampuan
klien untuk bisa mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya dan
untuk mencapai kemandirian.
5) Bimbingan dilakukan dengan menggunakan berbagai bahan,
interaksi, nasehat ataupun gagasan, serta alat-alat tertentu baik yang
berasal dari diri klien sendiri, konselor maupun dari lingkungan.
16 Ibid., hlm. 13.
14
6) Bimbingan tidak hanya diberikan untuk kelompok-kelompok umur
tertentu tetapi meliputi semua usia, mulai dari anak-anak, remaja, dan
orang dewasa.
7) Bimbingan diberikan oleh orang-orang yang ahli, yaitu orang-orang
yang memiliki kepribadian yang terpilih dan telah memperoleh
pendidikan serta latihan yang memadai dalam bidang bimbingan dan
konseling.
8) Pembimbing tidak selayaknya memaksakan keinginan-keinginannya
kepada klien karena klien mempunyai hak dan kewajiban untuk
menentukan arah dan jalan hidupnya sendiri, sepanjang dia tidak
mencampuri hak-hak orang lain.
9) Bimbingan dilakukan sesuai dengan norma yang berlaku.17
Konseling adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
18
Proses konseling pada dasarnya adalah usaha menghidupkan dan
mendayagunakan secara penuh fungsi-fungsi yang minimal secara
potensial organismik yang ada pada diri klien itu. Jika fungsi ini berjalan
17 Prayitno & Erman Andri, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:
Depdikbud, 1997). hlm. 97- 99. 18 Ibid., hlm. 105.
15
dengan baik dapat diharapkan dinamika hidup klien akan kembali
berjalan dengan wajar mengarah kepada tujuan yang positif.19
c. Tujuan Layanan Bimbingan Karir
Tujuan layanan bimbingan karir pada umumnya adalah untuk
membantu para siswa agar:
1) Dapat memahami dan menilai dirinya sendiri, terutama yang
berkaitan dengan potensi yang ada dalam dirinya mengenai
kemampuan minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
2) Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya dan
yang ada dalam masyarakat.
3) Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan
potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan
dan latihan yang diperlukan bagi suatu bidang tertentu.
4) Menentukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul, yang
disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari
jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
5) Para siswa dapat merencanakan masa depannya, serta menemukan
karir dan kehidupannya yang serasi atau sesuai.20
19 Ibid., hlm. 106. 20 Bimo Walgito, Bimbingan Konseling (studi & Karier), (Yogyakarta: Andi
Ofset, 2010), hlm. 202.
16
Jadi bimbingan karir bertujuan membantu siswa menyusun
rencana karir dan menyiapkan diri untuk kehidupan kerja. 21
d. Bentuk Layanan Bimbingan Karir
Bentuk Layanan Bimbingan Karir dengan pendekatan kelompok
baik yang diselenggarakan sebagai suatu program tersendiri maupun
program yang terintegrasi dengan kurikulum, dapat ditempuh melalui
beberapa cara yaitu:22
1) Ceramah Dari Narasumber
Ceramah ini diselenggarakan dapat bersumber dari
pembimbing, konselor, guru, maupun dari narasumber. Untuk
mendapatkan informasi yang cukup akurat, tepat, dan benar
mengenai karir tertentu maka bisa diselenggarakan suatu ceramah
dengan mengundang narasumber tertentu.
2) Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok ialah suatu bentuk pendekatan yang
kegiatannya bercirikan suatu keterikatan pada suatu pokok masalah
atau pertanyaan, di mana anggota atau peserta diskusi itu secara jujur
berusaha untuk memperoleh kesimpulan setelah mendengarkan dan
21 Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa.., hlm. 17. 22 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan karir di..., hlm. 490.
17
mempelajari, serta mempertimbangkan pendapat-pendapat yang
dikemukakan dalam diskusi. Macam-macam diskusi kelompok
adalah:23
a) Panel
Panel diskusi adalah pembicaraan yang sudah
direncanakan di depan pengunjung tentang suatu topik yang
biasanya diikuti oleh tiga sampai tujuh orang panelis dan seorang
pemimpin.
b) Kelompok Studi Kecil
Merupakan suatu cara pengorganisasian berdiskusi yang
bertujuan untuk memperoleh hasil pembahasan yang cepat
mengenai suatu pokok masalah dengan membahasnya dari
beberapa sudut pandangan.
c) Panel-Forum
Merupakan suatu panel diskusi yang diselenggarakan
dengan keterlibatan secara optimal dari pengunjung.
d) Simposium
Simposium merupakan serangkaian pidato pendek di
depan pengunjung dengan seorang pemimpin, pidato-pidato itu
menyoroti dari berbagai aspek yang berbeda dari suatu topik
tertentu.
23 Ibid, hlm. 518.
18
e) Seminar
Seminar merupakan suatu bentuk pembahasan ilmiah
yang dilaksanakan dalam rangka meletakan landasan dasar
pembinaan suatu masalah yang dibahas.
f) Lokakarya
Lokakarya atau workshop ialah musyawarah kerja yang
merupakan insurvice dalam rangka perkembangan profesi
untuk kelanjutan kerja sehari-hari dengan kegiatan di mana
peserta menyodorkan masalah serta dipecahkan bersama-sama.
3) Karyawisata
Kegiatan karyawisata harus mengandung unsur berkarya,
belajar, dan wisata. Karyawisata dapat diartikan berkarya, atau
bekerja dan belajar sambil berwisata, atau berwisata sambil berkarya.
4) Pengajaran Unit
Pengajaran unti dapat dipergunakan sebagai teknik dalam
membantu siswa untuk memperoleh pemahaman tentang suatu
pekerjaan tertentu. Dalam pengajaran unit harus ada perencanaan
secara bersama, berpusat pada suatu masalah yang cukup luas serta
berpusat pada siswa.
19
5) Sosiodrama
Menurut pendapat Scegarda Poerbakawatja dan H.A.H
Harahap sosiodrama adalah suatu metode pendidikan yang
mempergunakan unsur “memainkan peranan tertentu” atau suatu
teknik drama dalam suatu situasi yang diciptakan, di mana individu
ikut serta dalam peranan orang lain dengan maksud lebih banyak
belajar dan mengerti lebih baik berbagai ketrampilan dan sikap dalam
hubungan antarmanusia.
6) Hari Karir (Career Days)
Hari karir adalah hari-hari tertentu yang dipilih untuk
melaksanakan berbagai bentuk kegiatan yang bersangkut-paut
dengan pengembangan karir.
e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karir
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan
karir adalah faktor internal dan eksternal, keduanya saling berpengaruh
dan berinteraksi secara positif terhadap pilihan karir dan perkembangan
karir.24
1) Faktor Internal
Kedua faktor tersebut adalah :
Beberapa faktor internal tersebut membentuk keunikan
kepribadian individu, adalah:
24 Ulifa Rahma, Bimbingan Karir Siswa.., hlm. 44 - 47.
20
a) Taraf intelegensi (kemampuan siswa untuk mencapai prestasi)
b) Bakat khusus (kemampuan menonjol yang dimiliki seseorang)
c) Minat (kecenderungan yang menetap pada diri seseorang)
d) Sifat-sifat kepribadian
e) Nilai-nilai kehidupan yang dijadikan pegangan hidup
f) Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang
pekerjaan dan tentang diri sendiri.
g) Keadaan jasmani, seperti tinggi badan, berat badan, jenis
kelamin.
2) Faktor Eksternal
Beberapa faktor eksternal tersebut adalah:
a) Status sosial ekonomi keluarga
b) Prestasi akademik siswa
c) Pendidikan sekolah
d) Tuntutan yang melekat masing-masing jabatan dan pada setiap
program studi atau latihan
e) Lingkungan yang bersifat potensial.
f. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Pelaksanaan Layanan
Bimbingan Karir
Untuk mewujudkan kerjasama tim yang solid maka harus ada
kerjasama antara para guru kejuruan dan guru pembimbing dengan
21
sebaik-baiknya.25
1) Manajemen
Kerjasama tersebut yang dijadikan sebagai faktor
pendukung dan penghambat, Kerjasama tersebut yaitu:
Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam pelaksanaan
bimbingan dan konseling secara umum di sekolah maka diperlukan
suatu organisasi yang baik yaitu suatu badan yang mengatur segala
kegiatan untuk mencapai tujuan
2) Layanan
Layanan yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) sehubungan dengan bimbingan karir yaitu:26
a) Layanan orientasi dan informasi, yang berisi orientasi dan
informasi umum kejuruan yang bersangkutan.
b) Layanan penempatan/penyaluran.
c) Layanan pembelajaran, agar siswa menguasai dengan sebaik-
baiknya, secara optimal, ilmu pengetahuan dan ketrampilan
dalam bidang kejuruan.
d) Layanan konseling perorangan.
e) Layanan bimbingan dan konseling kelompok
3) Sarana
Terdapat beberapa sarana yang menunjang, yaitu:
25 Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa.., hlm. 56. 26 Ulifa Rahma, Bimbingan Karier Siswa, hlm. 57.
22
a) Ruang BK
b) Ruang Konseling
c) Papan informasi
d) Kotak masalah
e) Alat pengumpul data
f) Tempat menyimpan data
g. Prinsip-Prinsip Penyusunan Program Bimbingan Karir di Sekolah
Menurut Dewa Ketut Sukardi prinsip-prinsip penyusunan
program bimbinngan karir di sekolah adalah:
1) Program bimbingan karir hendaknya direncanakan sebagai suatu
proses yang berkesinambungan dan terintegrasi.
2) Program bimbingan karir hendaknya disusun dengan melibatkan diri
siswa dalam proses perkembangannya.
3) Program bimbingan karir hendaknya menyajikan berbagai macam
pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungannya serta
dalam dunia kerja.
4) Program bimbingan hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi
siswa secara totalitas.
23
5) Program Bimbingan Karir hendaknya diwujudkan untuk melayani
semua siswa.27
h. Penyusunan Program Bimbingan Karir
Untuk menyusun program bimbingan karir di sekolah perlulah
kiranya diperhatikan beberapa pertimbangan atau referensi, yaitu:
1) Program bimbingan karir di sekolah hendaknya disusun secara
terintegrasi dan dilaksanakan secara terpadu dalam keseluruhan
program pendidikan di sekolah.
2) Program bimbingan karir di sekolah hendaknya disusun sebagai suatu
proses yang berkelanjutan. Karena sesungguhnya bimbingan karir
tidak hanya berlangsung selama siswa duduk di bangku sekolah
melainkan berkelanjutan dalam pekerjaan, jabatan atau karir.
3) Program bimbingan karir di sekolah hendaknya disusun secara
terencana. Untuk dapat merencanakan dan melaksanakan bimbingan
karir secara terperinci, sistematis, relevan dan terencana, maka
haruslah digarap oleh tenaga kependidikan yang ahli dalam
bidangnya.28
27 Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan karir di sekolah-sekolah, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1989), hlm. 222. 28 Ibid, hlm. 225.
24
2. Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi
a. Pengertian Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi
Menurut Sardiman motivasi adalah daya penggerak dari dalam
subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Menurut Mc Donald dalam Wasty Soemanto menyatakan bahwa
motivasi adalah “suatu perubahan tenaga di dalam diri atau pribadi
seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam
usaha mencapai tujuan”. 29
Motivasi dapat terjadi bila seseorang mempunyai keinginan dan
kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu.
30
Maslow sebagai tokoh motivasi aliran humanisme, mengatakan
bahwa kebutuhan manusia secara hirarkis semuanya laten dalam diri
manusia. Kebutuhan tersebut meliputi:
31
1) Kebutuhan fisiologi (sandang pangan)
2) Kebutuhan rasa aman (bebas bahaya)
3) Kebutuhan kasih sayang
4) Kebutuhan dihargai dan dihormati
29 Nanik Suryani, Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orangtua terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi, Jurnal Pendidikaan Ekonomi UNNES, Vol 1, No 2 (2006).
30 Herminarto Sofyan & Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Aplikasinya
dalam Penelitian, (Gorontalo: Nur Jannah, 2003), hlm. 10. 31 Ibid, hlm. 12.
25
5) Kebutuhan aktualisasi diri
Teori ini dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan
manusia. Dalam dunia pendidikan, teori ini dapat dilakukan dengan
memenuhi kebutuhan peserta didik agar dapat mencapai hasil belajar
yang maksimal dan sebaik mungkin.
Teori Maslow ini jika dikaitkan dengan motivasi melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi yaitu bahwasanya setiap manusia itu
ingin mencapai tahap aktualisasi diri, dimana sebelum mencapai
aktualisasi diri individu harus mencapai tahap sebelumnya yaitu
kebutuhan fisiologis, perasaan aman dan tentram, rasa memiliki dan rasa
cinta, serta penghargaan/penghormatan, setelah semua itu tercapai maka
individu akan mencapai tahapan aktualisasi diri, di mana salah satu
contoh dari aktualisasi diri adalah menggapai cita-cita yang bisa
diwujudkan dengan menempuh pendidikan setinggi-tingginya dengan
cara melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Dalam hal ini siswa diharapkan mempunyai keinginan untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk mencapai
cita-citanya, sebagaimana terdapat dalam hadits-hadits yang
menjelaskan tentang kewajiban dan keutamaan menuntut ilmu, yaitu:32
32 Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Muhammad,
(Jakarta : Gema Insani, 1991), hlm. 206.
26
1. Hadits “Kewajiban Mencari Ilmu”
طلب العلم فريضة على كل مسلم ومسلمة
Artinya : ”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki- laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
2. Hadits tentang menuntut ilmu
تعلمو فإن تعلمه قربة إلى الله عز وجل ، وتعليمه لمن ال يعلمه صدقة , وإن العلم لينزل
بصاحبه فى موضع الشرف والرفعة ,والعلم زين لأهله فى الدنيا واألخرة ، (الربيع)
Artinya : “Tuntutlah ilmu,sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)
b. Jenis Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi
Jenis-jenis motivasi melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi
adalah: P32F
33
1) Motivasi Intrinsik
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan motivasi intrinsik
adalah dorongan yang berasal dari dalam diri siswa untuk
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Motivasi intrinsik siswa
untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi meliputi:
33 Nanik Suryani, “Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orang Tua
Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi”, Jurnal Bimbingan Karir, hlm. 193.
27
a) Keinginan berprestasi
b) Keinginan mencapai cita-cita
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Misalnya karena
adanya pengaruh dari keluarga dalam hal ini orangtua, pengaruh dari
teman sekolah maupun teman bergaul.
Jadi yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik atau motivasi
(dorongan) yang berasal dari luar siswa untuk melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi dalam penelitian ini adalah karena
adanya dorongan dari orang tua atau keluarga dan dorongan dari
teman, baik teman sekolah maupun teman bergaul.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke
Perguruan Tinggi
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi yaitu:34
1) Kondisi sosial dan kondisi ekonomi orangtua
Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial dan kondisi
ekonomi orangtua yaitu:
34 Ibid, hlm. 195.
28
a) Bentuk ukuran rumah, keadaan perawatan, tata kebun dan
sebagainya
b) Wilayah tempat tinggal, apakah bertempat tinggal di kawasan
elite atau kumuh
c) Pekerjaan atau profesi yang dipilih oleh seseorang
d) Sumber pendapatan
2) Faktor kecerdasan
Pengertian kecerdasan adalah kemampuan general manusia untuk
melakukan tindakan-tindakan yang mempunyai tujuan dan berpikir
dengan cara rasional. Selain itu, kecerdasan dapat juga diartikan
sebagai kemampuan pribadi untuk memahami, melakukan inovasi,
dan memberikan solusi terhadap berbagai situasi.35
3) Faktor bakat
4) Faktor lingkungan (lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat)
5) Cita-cita
6) Kondisi siswa
7) Prestasi belajar
35 http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-kecerdasan-dan-jenis.html, 22
september 2014.
29
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang dilakukan berdasarkan paradigma, strategi, dan
implementasi model secara kualitatif. Perspektif, strategi, dan model yang
dikembangkan sangat beragam. Metodologi kualitatif didefinisikan sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.36
Dalam bukunya Lexy J. Moleong penelitian kualitatif adalah
pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode
alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.
Penulis lain juga mendefinisikan penelitian kualitatif adalah penelitian yang
menggunakan pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan
pengertian atau pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang
berkonteks khusus.
37
2. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian adalah orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti. Dalam penelitian ini yang penulis jadikan
36 Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm. 20-21.
37 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), hlm. 5.
30
subyek penelitian adalah satu guru bimbingan dan konseling yang bernama
ibu Wahyu Sri Nurjati, 4 alumni yang bernama G. Wisangtitis, Rakha
Zayyan Nugraha, Gonang Triatmaja dan Dita Nur Aini serta siswa SMA
Negeri 1 Depok Yogyakarta yang bernama Muhammad Alvi dan Adelia
Dipa Ananda.
Adapun kriteria subyek yang akan dijadikan subyek penelitian yaitu
guru bimbingan dan konseling yang mengetahui secara langsung
pelaksanaan layanan bimbingan karir di SMA Negeri 1 Depok, alumni
sebagai subyek yang pernah diberikan layanan bimbingan karir serta siswa
SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta.
Sedangkan obyek penelitian yaitu sesuatu yang diteliti serta apa saja
yang digali atau dicari dalam penelitian. Adapun yang dijadikan obyek
dalam penelitian ini adalah bentuk dan faktor pendukung dan penghambat
layanan bimbingan karir untuk meningkatkan motivasi melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa SMA Negeri 1 Depok, Sleman,
D.I Yogyakarta.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam
penelitian, karena metode ini merupakan strategi untuk mendapatkan data
31
yang diperlukan.38
a. Metode Observasi
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data
sebagai berikut:
Observasi ialah metode atau cara-cara menganalisis dan
mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkahlaku dengan
melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung.
Metode ini digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung
keadaan di lapangan agar penulis memperoleh gambaran yang lebih luas
tentang permasalahan yang diteliti.39
b. Metode Wawancara
Metode ini digunakan oleh penulis untuk mengamati layanan
bimbingan karir di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, D.I Yogyakarta
secara lebih nyata dan mendalam khususnya dalam memberikan
motivasi bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi
pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi
jawaban atas pertanyaan itu.40
38 Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif.., hlm. 93. 39 Basrowi & Dr. Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif.., hlm. 94. 40 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif.., hlm. 186.
32
Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data-data yang relevan
dengan penelitian yang penulis lakukan wawancara dilakukan terhadap
satu guru bimbingan dan konseling yang bernama ibu Wahyu Sri
Nurjati, 4 alumni yang bernama G. Wisangtitis, Rakha Zayyan Nugraha,
Gonang Triatmaja dan Dita Nur Aini serta siswa SMA Negeri 1 Depok
Yogyakarta yang bernama Muhammad Alvi dan Adelia Dipa Ananda.
c. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data
yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah
dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini hanya mengambil data
yang sudah ada seperti indeks prestasi, jumlah anak, pendapatan, luas
tanah, jumlah penduduk, dan sebagainya.41
Guba dan Lincoln mendefinisikan dokumen dan record adalah
sebagai berikut: Record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun
oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa
atau menyajikan akunting, sedangkan dokumen adalah setiap bahan
tertulis ataupun film, lain dari record yang tidak dipersiapkan karena
adanya permintaan seorang penyidik.
42
41 Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif.., hlm. 158. 42 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif.., hlm. 216.
33
Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode
dokumentasi dengan menyelidiki dokumen atau arsip-arsip yang
dimiliki guru bimbingan konseling di SMA Negeri 1 Depok, Sleman,
D.I Yogyakarta meliputi: jadwal kegiatan siswa, hasil tes bakat minat,
daftar nilai semester, dan dokumen-dokumen lainnya yang dapat
mendukung kematangan data penelitian.
81
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai akhir dari penelitian yang dilaksanakan dengan berdasarkan
rumusan masalah, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan karir
meliputi :
1. Bentuk Layanan Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Motivasi
Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi di SMA Negeri 1
Depok, Sleman, D.I Yogyakarta.
Bentuk-bentuk layanan bimbingan karir tersebut yaitu:
a. Pemantapan pilihan jurusan
b. Bimbingan kelanjutan studi
c. Bimbingan khusus menghadapi UAN-UM-masuk Perguruan
Tinggi
d. Pendampingan siswa untuk mendapatkan Perguruan Tinggi
Negeri/Perguruan Tinggi Swasta
e. Carier Day
f. Tes Masuk Perguruan Tinggi Swasta Terakreditasi
g. Pengentasan problem-problem karir siswa
2. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Bimbingan Dan
Konseling Untuk Meningkatkan Motivasi Melanjutkan Pendidikan Ke
Perguruan Tinggi di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, DI Yogyakarta.
82
a) Faktor Pendukung
1) Fasilitas yang diberikan oleh sekolah untuk pelaksanaan
layanan bimbingan karir
2) Kesadaran siswa untuk konsultasi ke BK tanpa di berikan surat
panggilan
3) Pihak BK melayani dan menangani siswa dengan baik bagi
siswa yang membutuhkan informasi
4) Dukungan dari guru mata pelajaran, wali kelas, kepala sekolah
beserta staff sekolah yang lain
b) Faktor Penghambat
1) Kurangnya motivasi pada diri siswa
2) Hujan
3) Siswa dalam mengumpulkan syarat pendaftaran tidak tertib dan
harus berkali-kali diingatkan
B. Saran-saran
Kegiatan bimbingan karir di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, DI
Yogyakarta sudah sangat baik. Akan tetapi, ada beberapa saran yang harus
diperhatikan :
1. Lembaga pendidikan di SMA Negeri 1 Depok, Sleman, DI
Yogyakarta untuk menyediakan buku pedoman bimbingan karir.
83
2. Kepala sekolah untuk meningkatkan pelayanan bimbingan dan
konseling terkait dengan bimbingan karir dan menambah program
untuk karyawiyata seperti ke suatu universitas.
3. Guru pembimbing hendaknya mampu menciptakan berbagai suasana
yang menarik perhatian siswa agar dapat mendorong dan merangsang
kecerdasan siswa dalam mengembangkan skill karirnya.
C. Kata penutup
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang
telah senantiasa memberikan limpahan rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tanpa halangan yang berarti.
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan dan penerjunan di lapangan
sehingga tersusunlah menjadi sebuah skripsi yang penulis menyadari
bahwa dalam penulisannya masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
disebabkan keterbatsan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan
perasaan rendah diri dan tangan terbuka , penulis mengarapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi
ini. Dalam hal ini tidak lupa penulis menghaturkan banyak terima kasih
kepada pimpinan SMA Negeri 1 Depok, Sleman, DI Yogyakarta serta
pihak yang terkait yang telah membimbing dan membantu penulis selama
melakukan penelitian.
Serta tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang membantu baik secara materiil maupun sprituil untuk
terselesainya penulisan skripsi ini. Akhirnya penulis hanya bisa berdo’a
84
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, maupun bagi
pembaca umumnya. Amiin
Wassalamu’alaikum wr.wb
85
DAFTAR PUSTAKA
Apriana Eka Lestari, Layanan Bimbingan Karir pada Siswa di MAN
Yogyakarta III Tahun ajaran 2011/2012, (skripsi tidak diterbitkan), skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan kalijaga Fak. Dakwah dan Komunikasi, 2012).
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka
Cipta, 2009. Bimo Walgito, Bimbingan Konseling (studi & Karier), Yogyakarta: Andi
Ofset, 2010. Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Ofset, 2013. Dewa Ketut Sukardi, Bimbingan karir di sekolah-sekolah, jakarta: Ghalia
indonesia, 1989. Herminarto Sofyan & Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Aplikasinya
dalam Penelitian, Gorontalo: Nur Jannah, 2003. Hibana S.Rahman, Bimbingan dan Konseling Pola 17, Yogyakarta: UCY
Press Yogyakarta, 2003. http://kamus.sabda.org/kamus/melanjutkan, 22 September 2014. http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-kecerdasan-dan-
jenis.html, 22 september 2014. http://ziytha.blogspot.com/2012/11/pengertian-pendidikan-menurut-
kamus.html,22 september 2014. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005. MPR, GBHN 1999-2004, Jakarta: Sinar Grafika, 2003. Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih Sinar Ajaran Muhammad,
Jakarta : Gema Insani, 1991. Nanik Suryani, Pengaruh Kondisi Sosial dan Ekonomi Orangtua terhadap
Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi, Jurnal Pendidikaan Ekonomi UNNES, Vol 1, No 2 (2006).
86
Prayitno & Erman Andri, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Depdikbud, 1997.
Pusat pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Ulifa Rahma, Bimbingan Karier siswa, Malang: UIN Maliki Press, 2010. Umi Solekhah, Hubungan antara Bimbingan Karir dengan Motivasi
Berwirausaha pada Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, (skripsi tidak diterbitkan), skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Fak. Dakwah dan Komunikasi, 2012).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Dengan Persetujuan Bersama: Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dan Presiden Republik Indonesia, Bab : II Pasal 3.
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas diri
Nama : Khanifatur Rohmah
Tempat/Tgl Lahir : Kebumen, 7 Januari 1992
Alamat : Jln Puring RT 01/03, dusun Wanasingan, Desa
Karang duwur, Kec. Petanahan, Kab. Kebumen
54382 Jawa Tengah
Nama Ayah : Nur Chabib
Nama Ibu : Terusmi
B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. TK Aisyah Karang duwur
b. SD N 1 Karang duwur
c. MTs Wathoniyah Islamiah Karangduwur (Ponpes)
d. MA Wathoniyah Islamiah Karangduwur (Ponpes)
e. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Pendidikan Non-Formal
Tidak ada
Yogyakarta, 8 Januari 2015
Khanifatur Rohmah