APA SIH KANKER SERVIKS ITU?
Kanker serviks = kanker mulut rahim
Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita,
tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke
daerah rahim yaitu bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.
KENAPA HARUS WASPADA? Sekian banyak penderita kanker di Indonesia, penderita
kanker serviks mencapai sepertiga nya. Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang
menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.
Usia rata-rata kejadian kanker serviks adalah 52 tahun, dan distribusi kasus mencapai puncak 2 kali pada usia 35-39 tahun dan 60 64 tahun.
Berdasarkan hasil survey kesehatan oleh Word Health Organitation (WHO), pada tahun 2010 yang lalu, dilaporkan
bahwa kejadian kanker serviks di dunia sebesar 500.000 kasus baru. Sedangkan di Indonesia sendiri kejadian kanker serviks ini dilaporkan sebesar 20-24 kasus kanker serviks baru setiap
harinya.
APA PENYEBABNYA? HPV (Human Papilloma Virus) Paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia Berhubungan seksual dengan banyak pasangan
Melakukan hubungan seksual saat usia dini
Penyakit seksual menular lain
Sistem imun tubuh yang lemah
Merokok
BAGAIMANA CIRI-CIRI PENDERITA? o Saat berhubungan intim selalu merasakan sakit, bahkan
sering diikuti oleh adanya perdarahan. o Mengalami keputihan yang tidak normal disertai dengan
perdarahan dan jumlahnya berlebih o Sering merasakan sakit pada daerah pinggul o Mengalami sakit saat buang air kecil o Pada saat menstruasi, darah yang keluar dalam jumlah
banyak dan berlebih
BAGAIMANA CARA MENCEGAHNYA? Pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan cukup
nutrisi dan bergizi
Menjaga kesehatan tubuh dan sanitasi lingkungan
Hindari pembersihan bagian genital dengan air yang kotor
Berhenti merokok
Hindari berhubungan intim saat usia dini
Selalu setia kepada pasangan anda, jangan bergonta-ganti apalagi diikuti dengan hubungan intim.
Lakukan pemeriksaan pap smear minimal lakukan selama 2 tahun sekali, khususnya bagi yang telah aktif melakukan hubungan intim
Jika belum pernah melakukan hubungan intim, ada baiknya melakukan vaksinasi HPV
Mengkonsumsi makanan sayuran kandungan beta karotennya cukup banyak, serta konsumsi vitamin c dan e.
APA TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN? Dalam deteksi dini kanker serviks, ada pemeriksaan yang
disebut pemeriksaan IVA. IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker
leher rahim sedini mungkin.
Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining
alternatife dari pap smear karena biasanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan
sederhana.
Pemeriksaan ini menggunakan cairan asam asetat 3-5% yang di oleskan pada mulut rahim kemudian didiamkan selama
satu sampai dua menit. Bila terlihat warna merah artinya mulut rahim normal, bila terdapat bercak putih maka perlu
dicurigai ciri ciri keganasan.
APA KEUNTUNGAN DARI TEST IVA? Mudah, praktis, mampu laksana Alat-alat yang dibutuhkan sederhana Hasil pemeriksaan segera bisa diketahui
SIAPA YANG WAJIB MELAKUKAN TEST IVA? Skrining pada setiap wanita minimal 1X pada usia 35-
40 tahun Kalau fasilitas memungkinkan lakukan tiap 10 tahun pada
usia 35-55 tahun Kalau fasilitas tersedia lebih lakukan tiap 5 tahun pada
usia 35-55 tahun Ideal dan optimal pemeriksaan dilakukan setiap 3 tahun
pada wanita usia 25-60 tahun. Skrining yang dilakukan sekali dalam 10 tahun atau
sekali seumur hidup memiliki dampak yang cukup signifikan.
Di Indonesia, anjuran untuk melakukan IVA bila: hasil positif (+) adalah 1 tahun dan, bila hasil negatif (-) adalah 5 tahun
APA SYARAT MENGIKUTI TEST IVA? Sudah pernah melakukan hubungan seksual Tidak sedang datang bulan/haid Tidak sedang hamil 24 jam sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual
BAGAIMANA PROSEDUR KERJA TEST IVA? 1. Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat
penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini.
2. Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi (berbaring dengan dengkul ditekuk dan kaki melebar).
3. Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan pencahayaan yang cukup.
4. Spekulum (alat pelebar) akan dibasuh dengan air hangat dan dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim.
5. Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk menyerapnya.
6. Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat.
7. Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih.
8. Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi bearti hasilnya negative.
Karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati
AYO DETEKSI KANKER SERVIKS DINI!!
GRATIS!!
Cp:
(Debby) 085782611555
(Aini) 082171128888
Recommended