Transcript
Page 1: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

UNIVERSITAS INDONESIA

REPRESENTASI CITRA DIRI BAGI

PERSONAL TRAINER CELEBRITY FITNESS

LA PIAZZA

Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1

Febrina Shakuntala

0706285524

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM SARJANA ANTROPOLOGI

DEPOK

2011

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 2: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh :

Nama : Febrina Shakuntala

NPM : 0706285524

Program Studi : Antropologi

Judul Skripsi : Representasi Citra Diri bagi Personal Trainer Celebrity

Fitness La Piazza

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Antropologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Indonesia

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Iwan M. Pirous, SS, MA ( )

Penguji : Drs. Irwan M. Hidayana ( )

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : 28 Desember 2011

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 3: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

HALAMAN PERNYATAAN

JUDUL KARYA AKHIR UNTUK KEAKURATAN DATA

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Febrina Shakuntala

NPM : 0706285524

Program Studi : S1

Departemen : Antropologi

Jenis Karya Akhir : Skripsi

Demi keakuratan data informasi akademik Universitas Indonesia, dengan ini saya

menyampaikan dan menyatakan judul karya akhir saya dalam 2 Bahasa yaitu Bahasa

Indonesia dan Bahasa Inggris sesuai dengan Hard Cover terakhir yang diserahkan ke

Program/Perpustakaan dan sudah selesai dengan data yang dimasukkan dalam SIAK NG

sebagai berikut:

Kolom Judul Karya Akhir dalam Bahasa Indonesia:

Representasi Citra Diri bagi Personal Trainer Celebrity Fitness La Piazza

Kolom Judul Karya Akhir dalam Bahasa Inggris:

Self – Image Representation of Personal Trainer Celebrity Fitness La Piazza

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal: 28 Desember 2011

Mengetahui,

Ketua Program Yang Menyatakan

(Dr. Jajang Gunawijaya, MA ) (Febrina Shakuntala)

Pembimbing Penulisan Karya Akhir

(Iwan M. Pirous,SS,MA)

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 4: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

Nama : Febrina Shakuntala

NPM : 0706285524

Tanda Tangan :

Tanggal : 28 Desember 2011

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 5: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Febrina Shakuntala

NPM : 0706285524

Program Studi : Sarjana Reguler

Departemen : Antropologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jenis Karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free

Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Representasi Citra Diri bagi Personal Trainer Celebrity Fitness La Piazza

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif

ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola

dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya

tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada tanggal : 28 Desember 2011

Yang menyatakan

(Febrina Shakuntala)

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 6: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

i

ABSTRAKSI

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Indonesia

Departemen Antropologi

Nama : Febrina Shakuntala

NPM : 0706285524

Judul : Representasi Citra Diri Personal Trainer Celebrity Fitness La Piazza

(85 halaman + 15 gambar + 30 Daftar Pustaka + 5 lampiran)

Personal trainer adalah suatu profesi dimana penampilan dan pencitraan diri

terbentuk menjadi jati diri mereka. Penelitian ini mengkaji tentang makna

penampilan dan citra diri bagi personal trainer, pihak – pihak yang bertanggung

jawab, serta upaya – upaya mereka untuk mendapatkan penampilan dan

pencitraan diri tersebut. Penelitian untuk kasus ini dilakukan dengan

menggunakan metode kualitatif dengan pengamatan terlibat dan wawancara untuk

memberikan gambaran mengenai kondisi kehidupan personal trainer yang

dilakukan secara holistik.

Hasil penelitian menunjukkan jika penampilan dan pencitraan diri yang

ditunjukan oleh personal trainer tidak hanya berasal dari kewajibannya terhadap

pekerjaan yang dimilikinya akan tetapi juga terbentuk oleh keinginannya untuk

tampil sempurna yang mana mendorong mereka untuk melakukan beberapa hal

seperti diet, latihan, dan konsumsi produk – produk yang bersangkutan.

Kata Kunci: Citra Diri, Makna, Personal Trainer.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 7: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

ii

ABSTRACT

Faculty of Social and Politic Science

Universitas Indonesia

Department of Anthropology

Name : Febrina Shakuntala

NPM : 0706285524

Title : Self Image Representation of Personal Trainer Celebrity Fitness La

Piazza

(85 pages + 15 photos + 30 References + 5 attachments)

Personal trainer is a profession where looks/appearance and self – image are

becoming their personalities. This research studies about the meaning of

looks/appearance and self – image to personal trainer, parts which responsible

for this to happen, also personal trainer’s effort to get those looks/appearance

and self – image. The research used qualitative methods with participant –

observation and personal interview to describe the condition of personal trainer

life between their job.

The result came with a conclusion that looks/appearance which personal trainer

shows is not only belong to their responsibilities on their profession but also to

their own personal desire to look perfect that drove them to do diets, physical

training, and consuming relevant products.

Keyword: Self – image , Meaning, Personal trainer

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 8: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas

berkat dan kasih – Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu sarat untuk mencapai gelar Sarjana

Antropologi Sosial di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Ide untuk menulis skripsi mengenai representasi citra diri bagi personal trainer

celebrity fitness la piazza bermula ketika saya melihat kehidupan dalam

komunitas ini saat datang ke klub celebrity fitness cabang la piazza untuk yang

pertama kali.

Saya pada mulanya sangat tertarik pada fisik dan pembawan diri para

personal trainer disana. Penampilan mereka yang berbeda dan menrik perhatian

mata bagi publik yang melihatnya. Personal trainer juga adalah tempat dimana

pengokohan makna dari penampilan tubuh yang saya yakini selama ini ada pada

masyarakat luas yang mengidamkan tubuh yang ideal. Bagaimana kehidupan

personal trainer dalam tahap profesional dan personal mereka, semuanya itu

sangat membuka rasa penasaran saya menjadi semakin lebar.

Dengan pengamatan yang saya lakukan saya tertarik untuk

mengangkatnya menjadi sebuah penelitian ke dalam ranah Antropologi dalam

paradigma pengertian makna dan pencitraan diri, serta bagaimana personal trainer

bisa dijadikan alat penjualan oleh Celebrity Fitness. Dukungan dalam penelitian

ini saya dapatkan dari pembimbing, dosen pengajar, teman – teman, dan keluarga.

Dalam hal ini pembimbing menjadi sosok yang sangat saya hormati dan sebagai

pemicu serta inspirasi terbesar saya. Saya berharap bahwa karya ini bisa menjadi

salah satu karya yang muncul sebagai gambaran dari sisi Antropologi bahwa

pencitraan diri adalah hal yang dipasang menjadi bahan konsumsi terbaru saat ini.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan

namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan

pemikiran bagi ilmu Antropologi Sosial.

Depok, 9 Desember 2011

Febrina Shakuntala

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 9: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI i

ABSTRACT ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR vii

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1 LATAR BELAKANG 1

1.2 MASALAH PENELTIAN 2

1.3 TUJUAN PENELITIAN 3

1.4 SIGNIFIKANSI PENELITIAN 3

1.5 TINJAUAN PUSTAKA 4

1.6 KERANGKA KONSEP 6

1.6.1 Kekuasaan yang terinstitusi 6

1.6.2 Citra diri 8

1.6.3 Bentuk tubuh dan jati diri 9

1.6.4 Sehat dan bugar 10

1.6.5 Gaya hidup 11

1.6.6 Konsumsi dan konsumen 12

1.6.7 Makna 13

1.6.8 Komodifikasi 14

1.7 METODE PENELITIAN 15

1.7.1 tipe penelitian 15

1.7.2 Lokasi dan waktu penelitian 16

1.7.3 Teknik penentuan Informan 16

1.7.4 Teknik pengumpulan data 16

1.7.5 Unit analisa penelitian 17

1.7.6 Penentuan informan 18

1.7.7 Strategi dan pengalaman reflektif tentang metode 18

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 10: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

v

BAB II. PROFIL CELEBRITY FITNESS DAN STAFF CELEBRITY

FITNESS LA PIAZZA 20

2.1 PROGRAM 20

2.2 KELAS 20

2.3 JAM BEROPERASI 21

2.4 LATAR BELAKANG CELEBRITY FITNESS 21

2.5 TIPE KEANGGOTAAN 22

2.6 BRIEFING 23

2.7 STAFF OUTING 23

2.8 STAFF PARTY 25

2.9 FUTSAL 26

2.10 KARAOKE 27

2.11 PENGGAMBARAN STAFF 29

BAB III. DUNIA PERSONAL TRAINER CELEBRITY FITNESS

LA PIAZZA 37

3.1 MAKNA PENCITRAAN DIRI & TUBUH 37

3.1.1 Proses pengenalan 40

3.1.2 Reaksi awal para personal trainer 44

3.1.3 Manfaat penelitian 48

3.2 PIHAK – PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB AKAN

MUNCULNYA OBSESI 51

3.2.1 Pihak atas Celebrity Fitness 52

3.2.2 Kolega kerja dan lingkungan 55

3.2.3 Bisnis olah tubuh yang dijual oleh personal trainer 59

3.3 UPAYA YANG DILAKUKAN PERSONAL TRAINER 62

3.3.1 Bentuk – bentuk upaya 63

3.3.2 Efek positif 68

3.3.3 Efek negatif 71

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 11: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

vi

BAB IV. ANALISA DATA 74

4.1 SUATU PROSES PEMBENTUKAN CITRA TUBUH 74

4.2 ALASAN DAN FAKTOR YANG TERGERAK OLEH

PIHAK – PIHAK KRUSIAL DALAM BISNIS OLAH TUBUH 77

4.3 KEGIATAN KONSUMTIF PERSONAL TRAINER SEBAGAI

CERMIN DARI APA YANG MENJADI PEKERJAANYA 82

BAB V. KESIMPULAN 84

DAFTAR PUSTAKA 86

LAMPIRAN 90

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 12: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 67

Gambar 2 68

Gambar 3 90

Gambar 4 90

Gambar 5 90

Gambar 6 91

Gambar 7 91

Gambar 8 91

Gambar 9 92

Gambar 10 92

Gambar 11 92

Gambar 12 93

Gambar 13 93

Gambar 14 93

Gambar 15 94

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 13: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kondisi masyarakat sekarang ini merupakan pengaruh budaya yang

sebenarnya kontribusi masyarakat itu sendiri. Dengan adanya perilaku, pola pikir,

dan cita rasa muncul suatu kondisi dimana seseorang merasa kalau dia

membutuhkan sesuatu dalam melengkapi jati diri, pola pikir, serta cita rasa

tersebut. Kondisi ini bergeser pada ruang personal individu dimana masyarakat

kemudian menjadi sadar akan kebutuhan menjadikan fisik atau penampilan

mereka se - sempurna mungkin. Kondisi ini lahir serta kemudian disebut sebagai

konsumsi penampilan fisik. Di Indonesia sendiri masyarakat konsumen dalam

konteks ini muncul dalam kegiatan – kegiatan pembelian teh pelangsing, pil diet,

operasi plastik, sedot lemak, serta yang dalam pembahasan selanjutnya adalah

tempat kebugaran tubuh.

Tempat kebugaran tubuh atau fitness center adalah tempat dimana

masyarakatnya melakukan olah tubuh yang kemudian menghasilkan perubahan

pada bagian tubuh mereka sesuai yang diinginkan. Tempat ini adalah suatu tempat

yang muncul serta disorot mata karena hasrat atau keinginan dalam mendapatkan

fisik manusia yang ideal yang tadinya bukan menjadi sorotan. Tempat kebugaran

tubuh dikelola secara apik dari pihak yang memang ikut serta dalam memasukkan

standar pola tubuh “ideal” yang kemudian menjadi suatu “keharusan” yang ada di

masyarakat untuk dimiliki individunya. Tempat kebugaran ini memiliki pegawai

dan staf yang ikut serta mengambil peran langsung dalam dilemma ini,

Dalam komunitas staf Celebrity Fitness La Piazza, dilema konsumsi

pencitraan diri dan penampilan bergerak dengan sangat bebas dan mengacu pada

standar tertentu yang ditentukan oleh pihak pusat perusahaan Exertainmen.

Kehidupan staf yang dipacu oleh standar kehidupan para kliennya yang

kebanyakan dari masyarakat tingkat menegah keatas, telah menjadikan para staf

melihat dan tergerak kearah standar tersebut. Keberadaan tempat kerja mereka

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 14: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

2

yang mana ada tepat di dalam sebuah mall menjadi pendorong mereka dalam hal

pemaksaan citra diri kedalam jati diri mereka ini. Selanjutnya, saya ingin

menfokuskan pada profesi staf personal trainer yang dalam hal ini merupakan

iklan berjalan akan “bagaimana seharusnya tubuh yang ideal itu serta bagaimana

mendapatkannya”.

Konsumsi masuk ke dalam ruang personal atau pribadi pada komunitas

personal trainer tersebut. Celebrity Fitness yang mana merupakan salah satu

tempat fitness terbesar di Asia, merupakan suatu komunitas informal yang

memiliki doktrin atau ideologi tersendiri akan bagaimana mereka memandang

“kepantasan” penampilan seseorang. Diawali dengan kesempurnaan bentuk

badan, kulit, serta bagian muka dan rambut. Kemudian sampai pada akhir yang

mana masuk dalam pemaksaan atau penciptaan ulang bentuk badan yang harus

diterima dan dijalankan oleh personal trainer Celebrity Fitness la Piazza.

1.2. Masalah Penelitian

Tarik menarik antara rasa bangga, konsumsi, profesionalitas dan performa

kerja, serta penampilan diri merupakan masalah yang saya angkat untuk

menggambarkan kecenderungan perilaku konsumtif yang ada pada personal

trainer. Berdasarkan latar belakang dari paparan diatas tersebut maka dapat saya

rumuskan sebagaimana yang akan coba saya teliti serta relevan dalam masalah ini,

yaitu:

Bagaimana makna pencitraan diri personal trainer Celebrity Fitness La

Piazza yang telah dikonstruksi oleh pihak – pihak signifikan tertentu

dapat mendorong personal trainer tersebut melakukan upaya - upaya

perwujudan yang berupa tindakan konsumtif.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 15: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

3

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran

kritis yang mampu mendeskripsikan subjek dan objek yang ada di dalam dilema

pencitraan diri dan efeknya yang berupa konsumsi. Penelitian ini berusaha

menggambarkan hal tersebut dengan upaya pengamatan secara langsung yang

kemudian disajikan secara singkat dan padat. Penelitian ini juga diharapkan dapat

menjadi kritis budaya modern dimana jalur konsumsi yang melebar ke ruang

pribadi. Penelitian ini menggugah pikiran dan kesadaran masyarakat akan sifat

konsumerisme baik efek yang terlihat dari hal itu adalah secara positif ataupun

negatif. Harapan yang terkandung dalam penelitian ini adalah sumbangan

penerangan dan penyegaran kembali akan apa yang salah dari kebudayaan

konsumsi sekarang ini.

1.4. Signifikansi Penelitian

Signifikasi secara teoritis dalam penelitian ini adalah memberikan

gambaran dilema kebutuhan baru akan pencitraan fisik suatu individu dalam

masyarakat yang mendorong mereka melakukan apapun untuk mewujudkannya

dilihat dari aspek dan sudut pandang antropologi. Pentingnya dalam penelitian ini

adalah mengangkat dan mendalami secara menyeluruh akan teori serta unsur

penerapannya dalam kehidupan para personal trainer yang ada di klub kebugaran

Celebrity Fitness La Piazza. Penelitian Antropologi mengenai konsumerisme

citra diri akan menjadi hal yang menarik dikarenakan terdapat dorongan –

dorongan kultural yang membentuk obsesi atau hasrat seseorang dimana hal ini

menjadi problem identitas sebuah budaya konsumtif.

Signifikasi secara praktis adalah memberikan pengertian dan informasi –

informasi penting serta penerangan kepada masyarakat luas akan konsumsi

pencitraan diri yang dapat terjadi kapanpun dimanapun atas keinginan pribadi atau

dorongan masyarakat sekitar yang mana contoh fokus saat ini adalah komunitas

para staff personal trainer Celebrity Fitness La piazza.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 16: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

4

1.5. Tinjauan Pustaka

Body Building meruapakan suatu proses memaksimalkan bentuk otot yang

didapat melalui berbagai kegiatan seperti latihan beban, mengurangi penggunaan

kalori, dan istirahat yang cukup.1 Perkembangan konsumsi citra diri yang

kemudian menjadikan tubuh sebagai suatu instrument aerobik, objek bedah

plastik, eksperimen diet, dan sebongkah daging yang siap dibentuk secara terus –

menerus. Salon kecantikan, pusat kebugaran, salon manicure, spa, pusat terapi

pijat, dan berbagai praktik medis, seperti penyedotan lemak dan bibir serta

berbagai prosedur kosmetik lainnya selanjutnya bergabung dengan klub – klub

kesehatan dan fitness center yang tersebar di mana – mana ketika semakin

berkembang pemahaman bahwa tubuh adalah kepemilikan individu yang dapat

dikontrol oleh komunitas tempat ia berada serta diatur oleh masyarakat sekitarnya.

Kita berdiri dalam wilayah kultural tempat semiotik identitas sedang

memperoleh masa – masa agungnya. Identitas terletak di dalam tumpukan tanda –

tanda, dan lambat laun tanda – tanda ini menjadi komoditas. Semiotik identitas

bahkan muncul dalam penilaian kesejahteraan dan kesehatan. Ungkapan “dia

merupakan gambaran tentang kesehatan” menunjuk pada apa yang Spitzack

(1990) sebut sebagai “estetika kesehatan”, yang dengan itu kebugaran dan

kesehatan dinilai secara visual oleh diri sendiri dan orang lain. Spitzack

berpendapat bahwa untuk menghadirkan sebuah citra yang menyeluruh tentang

kesehatan membutuhkan perhatian yang besar pada penampilan di samping pada

bentuk dam kondisi tubuh, raut wajah, dan ciri – ciri kepribadian yang bernilai. 2

1. 6. Kerangka Konsep

Pencitraan diri atau self – image merupakan suatu cara manusia sebagai

makhluk individu dan sosial dalam membuktikan keeksistensiannya. Citra diri

yang terjadi dalam komunitas Celebrity Fitness La Piazza adalah citra yang

merupakan hasil atau bentuk akhirnya melahirkan pencitraan tubuh dari tahapan

standar kekuasaan dan arus dari sosisalisasi yang ada dalam komunitas ini.

1 Ade Rai, 2008:21 (dalam Barbie Culture)

2 Spitzack, 1990. Dalam Mary F. Rogers. Barbie Culture . hlm. 169

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 17: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

5

Kekuasaan merupakan unsur terbentuknya pencitraan diri dalam masalah yang

dibahas di penelitian ini, dengan adanya tombak gaya hidup sebagai senjata

penyebarannya, maka struktur itu terbentuk dalam komunitas ini.

1.6.1. Kekuasaan yang Terinstitusi

Menurut Foucault kekuasaan itu terlaksana bukan pertama – tama melalui

kekerasan atau hasil persetujuan (Hobes, Locke), tetapi seluruh struktur tindakan

yang menekan dan mendorong tindakan – tindakan lain melalui rangsangan,

persuasi, serta dengan paksaan dan larangan.

“I believe the great fantasy is the idea of a social body

constituted by universality of wills. Now the phenomenon of

the social body is the effect not of a concensus but of the

materiality of power operating on the very bodies of

individuals”. 3

1.6.2. Citra Diri (Self - Image)

Pengertian citra secara umum adalah suatu kesan atau gambaran yang

berusaha diadakan serta diberikan kepada publik. Citra Diri juga merupakan

3Michel Foucault, Power/Knowledge, hlm. 55

Kekuasaan

Makna & Pencitraan Diri

Komodifikasi tubuh Konsumsi

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 18: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

6

kesimpulan dari pandangan kita dalam berbagai peran (sebagai anak, Mahasiswa,

staff, manager) atau merupakan pandangan kita tentang watak kepribadian yang

kita rasa ada pada kita. Citra diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara

sadar ataupun tidak sadar. Sejak lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya,

menerima reaksi dari tubuhnya, menerima stimulus dari orang lain, lalu kemudian

mulai memanipulasi lingkungan serta mulai sadar bahwa dirinya terpisah dari

lingkungan. Citra diri dapat tertanam dialam bawah sadar oleh pengaruh orang

lain, pengaruh lingkungan, pengalaman masa lalu atau secara sengaja memang

ditanamkan di alam bawah sadar.

Menurut Charles H. Cooley; Konsep Diri (self concept) akan citra diri

seseorang berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Sesuatu yang

kemudian disebut looking-glass self terbentuk melalui tiga tahapan sebagai

berikut.

1. Kita membayangkan bagaimana kita di mata orang lain; Seseorang merasa

dirinya terlihat yang paling hebat dan yang paling sempurna karena memiliki

keberadaan ekonomi dan fisik yang diatas rata – rata dari orang lainnya.

2. Kita membayangkan bagaimana orang lain menilai kita; Dengan

pandangan bahwa dia adalah individu yang “menarik”, orang tersebut

membayangkan pandangan orang lain terhadapnya. Ia merasa orang lain selalu

memuji dia, selalu percaya pada tindakannya. Perasaan ini bisa muncul dari

perlakuan orang terhadap dirinya. Misalnya, orang – orang disekitarnya selalu

memamerkannya kepada orang lain. Pandangan tersebut ini belum tentu

benar.Individu tersebut mungkin merasa dirinya hebat akan tetapi bila

dibandingkan dengan orang lain, ia tidak ada apa-apanya. Perasaan hebat ini bisa

jadi menurun kalau individu tersebut memperoleh informasi dari orang lain bahwa

ada anak yang lebih hebat dari dia.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 19: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

7

3. Bagaimana perasaan kita sebagai akibat dari penilaian tersebut; Dengan

adanya penilaian bahwa orang tersebut adalah yang “tercantik dan dikenal”,

timbul perasaan bangga dan penuh percaya diri.4

Terdapat dua macam citra diri, yaitu; citra diri positif yang mana

mengarah pada pembangunan diri. Serta ada pula citra diri yang negatif yang

mana mengarahkan seseorang ke dalam kemunduran. Citra diri memegang

peranan penting dalam kehidupan seseorang. Individu cenderung bertingkah laku

sesuai dengan citra dirinya. Apabila ia memiliki citra positif, maka ia akan

berperilaku sesuai dengan cara ia memandang dirinya sendiri dan lingkungan

begitu pula dengan citra negatif. Citra mendominasi persepsi kita, pikiran kita,

dan juga penilaian kita akan penampilan wajah, kulit atau tampang seseorang.

1.6.3. Konsumsi

Konsumsi terkait dengan kesadaran pada nilai tanda atau kualitas simbolik

sebagai hal signifikan dibandingkan nilai guna. Menurut Mike Featherstone,

“Konsumsi secara alami telah memberi identitas yang tidak selalu terbatas bagi

kaum muda dan kaum kaya, melainkan secara potensial berdampak pada

kehidupan setiap orang”. Pernyataan Featherstone memiliki maksud dalam arti;

kita dapat menjadi siapapun yang kita inginkan sejauh kita telah siap untuk

mengkonsumsi. Kemudian terjadilah estetisisasi hidup sehari – hari, yaitu proses

dimana standar – standar “yang baik” (good style, good taste, good design)

menjadi dasar setiap aspek dari hidup kita sehari – hari.5

1.6.4. Makna

“Makna merupakan sesuatu yang terbentuk dalam kesepakatan, suatu

perspektif yang dia kembangkan berkaitan dengan membaca, percakapan, dan

perkembangan pendekatannya, manipulasi ruang. Makna bukanlah sesuatu yang

ada „di sana” (there), di dalam apa yang kita katakan atau lakukan atau dalam

4 Cooley, Charles Horton.1909. “Primary Groups”

5 Mike Featherstone, “Lifestyle and Consumer Culture”, Theory, Culture&Society 4, 1987,hlm.

55-57

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 20: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

8

dunia sekeliling kita yang kita apresiasi secara benar atau tidak, tetapi sesuatu

yang dibentuk dalam politik praktik social”(David Chaney, Lifestyles, hlm. 132).

Menurut Geertz, kebudayaan merupakan system symbol yang bermakna

dimana pemahaman terhadap symbol satu didukung oleh symbol lain. Geertz

melihat kebudayaan sebagai system makna dank arena itu masing – masing

system makna dalam kebudayan bisa digunakan untuk menginterpretasikan dan

memahami system – system makna yang lainnya. Geertz dalam bukunya juga

menambahkan:

“ … dan symbol – symbol itu menetap dengan penambahan dan

pengembangan atau perubahan social yang akan dipakainya selama hidup,

mungki ia akan memaknai semua symbol – symbol itu, mungkin juga hanya

sebagian daripadanya. Kadang – kadang secara spontan, tetapi selalu dengan

pandangan akhir yang sama yaitu meletakkan suatu konstruksi atau bentuk atau

bangunan atas perhatian – perhatian yang terjadi dalam hidup, untuk memberi

orientasi kepada dirinya sendiri perjalanan hidupnya”.6

Simbol – simbol yang menunjukkan suatu kebudayaan adalah wahana dari

konsepsi dan adalah kebudayaan yang memberikan unsure intelektual dalam

proses sosial. 7

1. 6.5. Komodifikasi

Menurut Mosco (1998:135) komodifikasi adalah proses perubahan dari

nilai pakai atau nilai guna menjadi nilai tukar. Proses perubahan produk dari yang

nilainya ditentukan oleh kapasitasnya untuk memenuhi kebutuhan individu dan

masyarakat menjadi produk yang nilainya diatur dari apa yang produk tersebut

dapat bawa kedalam pesan. Menurut Marx (1976) komoditas dapat berkisar dari

kebutuhan fisik maupun budaya dan yang memiliki berbagai kegunaan. Terdapat

3 bentuk dari komodifikasi:

6Interpretation of Culture, Geertz. 1973.

7 Achmad Fedyani Saifudin, Ph.D, “Antropologi Kontemporer Suatu Pengantar Kritis Mengenai

Paradigma” , hlm 289

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 21: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

9

a. komodifikasi isi media adalah transformasi pesan sampai pada produk yang

dipasarkan

b. komodifikasi audience adalah media massa dibangun melalui proses dimana

perusahaan media menghasilkan audience dan membawanya ke pengiklan.

c. komodifikasi tenaga kerja adalah dimana terdapat dua proses komunikasi

tenaga kerja yang relevan dengan kajian komodifikasi. Pertama, penggunaan

system komunikasi dan teknologi untuk mempelajari proses komodifikasi tenaga

kerja. Kedua, ekonomi politik telah menggambarkan proses dobel dimana tenaga

kerja di komodifikasi dalam menghasilkan barang dan jasa. 8

Braverman( 1974) mengatakan kalau tenaga kerja dibentuk berdasarkan

kesatuan antara konsepsi (kekuatan yang menerapkannya) dan eksekusi (kekuatan

untuk menerapkannya). Dalam proses komodifikasi capital memisahkan konsepsi

dan eksekusi lalu memusatkan pada kekuasaan konseptual dalam kelas material

yang dapat merupakan bagian tenaga kerja dalam distribusi kemampuan dan

kekuasaan produksi.

1. 7. Metode Peneltian

Metode yang dipakai dalam penelitian skripsi ini adalah metode kualitatif,

pendekatan yang diterapkan dalam pengumpulan data juga memakai metode

kualitatif. Dimana saya sebagai peneliti, menempatkan waktu dan diri saya untuk

mendapatkan data – data yang informatif. Saya sebagai peneliti berusaha

melakukan suatu pengamatan dalam upaya mengumpulkan data – data tersebut.

Realitas merupakan sesuatu yang dikonstruksikan sehingga memerlukan

keterlibatan untuk mendeskripsikan kenyataan yang ada untuk dapat diungkap

lebih dalam lagi. Saya berinteraksi dengan subyek penelitian, baik berinteraksi

dalam artian tinggal bersama maupun mengamati actor dalam jangka waktu yang

cukup lama, atau pengabungan dari keduanya.

1. 7. 1 Tipe Penelitian

8 Mosco,Vincent.1998. Political Economy of Communication. London:Sage Publication

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 22: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

10

Tipe penelitian dalam skripsi ini yang saya lakukan adalah penelitian yang

deskriptif. Penelitian ini dikonstruksi agar dapat mengambarkan dengan sebaik -

baiknya dan secara spesifik bagaimana gaya hidup konsumtif post – modernisme

dan pencitraan diri bagi masyarakat pekerja saat ini yang bekerja di Celebrity

Fitness La Piazza. Yang akan digambarkan dalam penelitian ini adalah para staff

personal trainer serta upaya mereka dalam membentuk dan mewujudkan citra diri

yang mereka idamkan.

1.7.2. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di Mall La Piazza.Tepatnya di lantai 2, dimana

klub Celebrity Fitness berada. Juga di café Lounge La Piazza disebelah klub

Celebrity Fitness. Waktu penelitian adalah tanggal 15 September 2010 sampai

dengan 15 Februari 2011.

1.7.3. Teknik Penentuan Informan

Penelitian ini mengambil dan memilih Para staff Personal Trainer di

Celebrity Fitness La Piazza Jakarta Utara. Sampel dalam pengertian metode

survey tidak berlaku sebab dalam penelitian ini tetap berpijak pada paradigma

kualitatif (Rogers & Kincaid, 1981: 80-81). Dalam penelitian ini, peneliti

mengambil 5 informan (3 dari mereka adalah Personal Trainer yang berjenis

kelamin Pria serta 2 dari mereka adalah berjenis kelamin perempuan) yang

berprofesi sebagai Personal Trainer dan 1 informan yang berprofesi sebagai Café

Clerks. Mereka dilihat dapat mewakili apa yang ingin diteliti dalam komunitas ini.

1.7.4. Teknik Pengumpulan Data

a). Observasi dan Pengamatan; usaha penelitian dengan pengamatan sehari

– hari di dalam komunitas para staff Celebrity Fitness (baik dari divisi konsultan,

divisi operation, divisi trainer). Dalam hal ini, saya melakukan pengamatan

terlibat. Pengamatan terlibat (partisipan observation) merupakan suatu teknik

pengumpulan data yang mengharuskan saya melibatkan diri dalam kehidupan para

staff personal trainer Celebrity Fitness La Piazza untuk dapat melihat, mendengar

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 23: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

11

dan memahami gejala-gejala yang ada sesuai dengan makna yang diberikan atau

yang dipahami oleh komunitas yang saya teliti.

b). Wawancara; wawancara dengan dan tanpa pedoman merupakan teknik

pengumpulan data atau informasi dengan teknik bertanya bebas tetapi berdasarkan

atas suatu pedoman (ruang lingkup penelitian) guna mendapatkan informasi

khusus serta dengan cara bertanya yang mana merupakan usaha untuk melihat

respon yang akan dilontarkan oleh setiap individu dalam komunitas yang saya

teliti. Melalui wawancara tersebut ini, saya mampu mendapatkan informasi

mengenai gaya hidup para staff personal trainer Celebrity Fitness La Piazza

diluar maupun di dalam jam kantor saat mereka bertugas yang mencakup kegiatan

sehari – hari mereka.

c). Studi Pustaka; studi pustaka digunakan untuk memperkaya informasi

dan analisa serta sebagai data komparasi atas temuan lapangan. Saya juga

meninjau beberapa literature yang berasal dari buku, jurnal, hasil-hasil penelitian,

maupun data internet, majalah atau Koran yang berkaitan dengan fokus penelitian,

personal trainer Celebrity Fitness la Piazza.

1.7.5. Unit Analisa Penelitian

a). Observasi; dilakukan melalui pengamatan kepada para staff personal

trainer Celebrity Fitness La Piazza, yang akan mencerminkan pencitraan diri

mereka dimata orang lain serta bagaimana mereka menunjukkan hal tersebut

dalam penampilan. Dalam observasi yang saya lakukan, saya dapat melihat lebih

jelas akan tindak – tanduk para personal trainer yang melakukan pekerjaan

mereka. Saya juga sebagai peneliti yang mengobservasi menjadi terserap masuk

kedalam kehidupan mereka secara professional.

b). Analisis; dilakukan melalui wawancara, teks, serta observasi secara

menyeluruh. Kemudian data diolah serta ditarik benang merahnya dengan

menyatukan data lapangan dengan teori dan konsep yang ada. Dalam analisis

penelitian yang saya lakukan, saya menjadi memahami apa makna serta maksud

dari para personal trainer dengan obsesi tubuh yang terjadi yang kemudian

mendorong mereka pada sifat konsumtif akan hal – hal pemicunya. Saya juga

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 24: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

12

menjadi terlalu mendalami sehingga data yang diambil kadang melenceng dari

konteks permasalahan.

1.7.6. Penentuan Informan

Penentuan informan ini dipilih berdasarkan pada konteks yang peneliti

bahas, sehingga aktor-aktor tersebut akan mewakili konteks dalam penelitian yang

peneliti bahas. Populasi penelitian adalah Komunitas staff Celebrity Fitness La

Piazza. Beberapa pihak yang ditentukan sebagai actor dalam penelitian ini

diharapkan dapat memberikan data yang holistic dari berbagai sudut pandang

yang terlibat dalam kegiatan pembentukan citra diri dan kekuasaan dalam

komunitas staff Celebrity Fitness La Piazza. Dalam penelitian ini identitas para

informan disamarkan dengan aman atas permintaan mereka. Sehingga nama

mereka disebut dengan pemakaian inisial nama panjang mereka. Inisial tersebut

adalah BS, WY, RE, RA, AR (dari divisi Personal Trainer) dan JC (dari divisi

Café Clerks).

1.7.7. Strategi dan pengalaman Reflektif Tentang Metode

Kegiatan analisis akan dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan

data tersebut. Dalam membuat sebuah catatan lapangan yang secara tidak sadar

mengandung sebuah reflective notes, seperti apa yang dikatakan oleh Bodgan &

Biklen, “the researcher‟s personal thoughts, such as speculation, feelings,

problems, ideas, hunches, impressions, and prejudice” (Bodgan & Biklen 1992

dalam Crasswell 2003:189).

Seperti apa yang dikatakan oleh Craswell, “The idea behind qualitative

research is to purposefully select participants or sites (or documents or visual

material) that will best help the researcher understand the problem and the

research question” (Craswel, 2003:185). Dari pendapat tersebut, maka saya akan

mencari seseorang yang akan dijadikan subjek atau informan penelitian dengan

terlebih dahulu mewawancarai beberapa orang sebagai informan kunci pada

Komunitas staff Personal Trainer Celebrity Fitness La Piazza untuk mengetahui

orang-orang yang kira-kira dapat memenuhi kebutuhan saya dalam memperoleh

informasi lebih relevan mengenai konsep penggambaran citra diri para staff

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 25: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

13

disana. Pemilihan informan seperti ini dapat dikatakan sebagai bentuk penjaringan

informan dengan teknik bola salju. Saya memilih informan dengan cara ini karena

dengan teknik tersebut saya bisa mendapatkan informan yang benar-benar tepat

sesuai dengan maksud yang diangkat dalam penelitian ini, sehingga data yang

didapatkan pun lebih relevan dan langsung tepat sasaran. Pengambilansumber

data dengan cara seperti ini saya anggap sesuai jika dilakukan ketika mengamati

interaksi yang terjadi dalam anggota Komunitas staff Personal Trainer Celebrity

Fitness La Piazza, sehingga informasi cenderung akan lebih cepat menyebar dari

satu staff ke staff yang lain dalam Komunitas tersebut. Saya akan memulai dari

teknik penjaringan data yang berupa foto, hasil wawancara, bukti fisik yang dapat

diolah menjadi sebuah catatan lapangan maupun verbatim.

Merujuk pada model interaktif Huberman mengemukakan bahwa “Data

don‟t speak for themselves”. Maka data yang telah didapatkan perlu untuk

dianalisa. Untuk menganalisa data pada suatu penelitian kualitatif, ada tiga

kegiatan yang perlu dilakukan secara bersama-sama. Maka dalam penelitian saya

akan saya buat ini saya akan melakukan tiga hal tersebut, yaitu

1. Pemilihan Relevansi Data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang

diperoleh di lapangan studi.

2. Penyajian data, yaitu deskripsi kumpulan informasi tersusun yang

memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Penyajian data hasil penelitian semacam ini

disampaikan dalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data,

peneliti mencari makna dari setiap gejala yang diperoleh di lapangan,

mencatat keteraturan atau pola penjelasan dan konfigurasi yang mungkin

ada, alur kausalitas, dan proposisi. Selama penelitian masih berlangsung,

setiap kesimpulan yang ditetapkan akan terus menerus diverifikasi

hingga benar-benar diperoleh konklusi yang valid dan kokoh.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 26: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

14

BAB II

PROFIL CELEBRITY FITNESS DAN STAFF CELEBRITY FITNESS LA

PIAZZA

Konsep yang diprakarsai oleh Celebrity Fitness adalah menggabungkan

pusat olah tubuh dengan hiburan.Konsep ini telah memberikan kontribusi luar

biasa terhadap perkembangan industri pusat olahtubuh di Indonesia. Nama

Celebrity Fitness dipilih dengan maksud: Memberikan pengalaman olah tubuh

layaknya seorang selebritis, karena pusat olah tubuh ini dibangun berdasarkan

konsep dan standar kelas atas ala Hollywood dan Beverly Hills, yang berarti

memberikan kualitas kelas atas dan memanjakan anggotanya. Untuk mengedepan

kan suasana „hiburan‟ tempat yang dipilih adalah mall yang eksklusif agar para

anggota dapat berbelanja, makan atau menonton di bioskop sebelum atau sesudah

berolah tubuh. Celebrity Fitness tidak mengenakan biaya pendaftaran agar

memberikan kemudahan pada setiap orang untuk menikmati kualitas alat-alat dan

fasilitas olah tubuh terbaik seperti alat kardio, studio dan 100 kelas aerobik per

minggu, kelas RPM, Yoga, Pilates, instruktur-instruktur kelas dunia (dari USA,

Brazil, Jepang, New Zealand) dan personal trainer terakreditasi. Celebrity Fitness

selalu terletak di tempat-tempat yang strategis serta mempunyai akses yang

mudah. Jam beroperasi Celebrity Fitness adalah sejak jam 6 pagi sampai 12

malam.

2. 1. Programs

Program anggota regular, diamond, all clubs, matinee, student, family.

2. 2. Kelas

Celebrity Fitness menawarkan lebih dari 100 kelas per minggu,

diantaranya body pump, body combat, RPM, body balance, latin dance, yoga

basic, power yoga, hatha yoga, swasthya yoga, pilates, jazz yoga, stretch, taichi,

street jam, latin salsa, groove style, fun step, ABT, ultimate abs, celebrity sculpts,

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 27: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

15

core FX, step intro, step athletic, fun step, fat burner aerobic, energy aerobics,

dan terus bertambah.

2. 3. Jam Beroperasi

Setiap hari dari jam 6 pagi-12 malam (6:00 am – 12:00 am), kecuali hari

minggu yang mana dibuka pada jam 8 pagi – 10 malam (8:00 am – 10:00 pm).

Serta apabila ada hari raya, biasanya jam buka dan tutup disesuaikan.

- Kategori: Olahraga / Gym

- Alamat: La Piazza Jl. Boulevard KelapaGading 1st & 2nd floor , Jakarta

Utara, DKI Jakarta

- Homepage URL: http://www.celebrityfitness.com/

Berdasarkan dari jumlah klubnya dan anggotanya, Celebrity Fitness adalah

salah satu klub terbesar di Asia yang beroperasi dalam bidang kesehatan dan

kebugaran. Sampai sekarang ini Celebrity Fitness memiliki 27 klub di 3 negara,

serta mengoperasikan 3 macam tipe gym, yaitu; Celebrity Fitness, Celebrity

Fitness Express, dan Celebrity Fitness VIP. Setiap klub Celebrity Fitness

menawarkan personal training, yoga, dan program fitness aerobic pada

anggotanya.CEO yang memegang kendali sampai saat ini bernama Martin Darby.

2. 4. Latar Belakang berdirinya Celebrity Fitness

John Franklin, seorang staff dari “24 Hours Fitness” yang berada di

California dan merupakan seorang veteran bisnis manager mendirikan Celebrity

Fitness di Jakarta pada tahun 2003 dibantu oleh sekelompok eksekutif industri

fitness yang berpengalaman.

a. Indonesia

Celebrity fitness adalah perusahaan gym pertama yang berdiri di Indonesia.

Pada tahun 2004, perusahaan ini membuka gym mereka di Plaza Indonesia Mall

EX. Perusahaan ini memiliki jaringan gym terbesar di Indonesia. Ditengah tahun

2010, Celebrity Fitness telah buka di Jakarta, Surabaya, Bandung, Bekasi, dan

Bogor.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 28: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

16

b. Malaysia

Pada tahun 2004, Celebrity Fitness membuka gym mereka di mall belanja

Petaling Jaya Kuala Lumpur. Celebrity Fitness merupakan tempat kebugaran

terbesar kedua dihitung dari jumlah lokasi. Pada tahun 2009, Celebrity Fitness

mengalahkan semua tempat kebugaran yang berbasis dari California. Bahkan

Miss Malaysia, melakukan kegiatan membentuk kebugaran di tempat tersebut.

c. India

Pada tahun 2008, Celebrity Fitness mulai mengaktifkan keberadaan di daerah

Gurgaon, Delhi.

2. 5. Tipe Keanggotaan

Celebrity Fitness menawarkan berbagai tipe keanggotaan yang dipaketkan

sejak dibuka, secara umum terbagi dalam dua kategori:

a. Term

Keanggotaan term adalah tipe keanggotaan yang mana pembayaran dilakukan

didepan, tergantung sejauh mana dia menjadi anggota. Misalnya 12 + 12, yang

artinya dua tahun, artinya dia bayar langsung sampai dua tahun kedepan.

b. Dues

Keanggotaan Dues adalah tipe keanggotaan yang mana pembayarannya

dilakukan secara rutin setiap bulannya. Dalam system pembayaran ini, terdapat

dua putaran, yaitu; putaran tanggal 15 dan putaran tanggal 30.

Terdapat pula paket yang berbeda untuk anggota yang hanya ingin memiliki

akses terhadap satu klub serta akses terhadap semua klub. Keanggotaan “All-

Club” terkadang mengacu pada “jalan masuk” keanggotaan. Sejak 2009,

Celebrity Fitness hanya menjual keanggotaan Dues. Perusahaan ini juga sangat

mewajibkan staff mereka untuk membangun kebugaran mereka agar sesuai

standar, sehingga mereka mengadakan keanggotaan korporat, yang dipakai untuk

staffnya.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 29: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

17

2.6. Kegiatan Briefing

Kegiatan briefing dilakukan setiap harinya. Kegiatan ini merupakan salah

satu ritual penting dalam komunitas ini. Kegiatan yang dianggap merupakan

puncak cerita setiap harinya. Para staf berusaha bekerja setiap harinya agar dapat

mendapatkan pujian yang menyenangkan setiap adanya briefing. Briefing adalah

tempat dimana para staf mengeluarkan, mengolah, mencerna setiap informasi

yang dating dan pergi dalam komunitas tersebut. Briefing juga tempat dimana

para staff Celebrity Fitness La Piazza mengeluarkan pendapat dan mendapat

teguran dari atasan. Kegiatan briefing dipenuhi dengan canda tawa dan lelucon –

lelucon ringan yang dilontarkan satu sama lain. Kegiatan briefing adalah salah

satu kegiatan dimana paling dinanti atau paling ditakuti apabila ada staff yang

memiliki kesalahan.

Setiap divisi memiliki waktu briefing tersendiri. Divisi operation pada

pukul 4 sore, divisi trainer pada pukul 2 siang, dan consultant pada pukul 1 siang.

Briefing antar divisi dilakukan sebulan sekali. Dalam briefing ini, semua harus

ikut. Kecuali yang sedang menghadapi member atau melakukan pekerjaannya.

Briefing walaupun terjadi setiap hari, merupakan momen yang sangat ditunggu

oleh para staff. Karena alasan tertentu, para staf sangat menghargai apa saja yang

akan dikatakan oleh atasan. Para staf begitu tunduk pada atasan sehingga apapun

yang dikatakan oleh atasan menjadi alur mereka mengerjakan sesuatu setiap

harinya. Mereka sangat takut akan melakukan kesalahan, yang mana seringkali

membuat mereka saling melontarkan kesalahan satu sama lain. Kegiatan

melontarkan kesalahan satu sama lain juga merupakan interaksi aktif mereka

dalam ritual briefing.

2.7. Staff Outing

Kegiatan outing atau jalan – jalan keluar para staf Celebrity Fitness La

Piazza juga merupakan salah satu ritual dimana mereka melakukan kegiatan

konsumsi diluar jam kerja. Dalam staff outing, setiap staf diwajibkan untuk

membawa makanan dan minuman untuk keperluan disana. Dalam kegiatan outing

ini, para staf yang dekat dengan atasan mendapat kewajiban untuk membawa

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 30: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

18

makanan dan minuman lebih sedikit dibandingkan dengan para staf yang tidak

terlalu dekat dengan atasan. Staf yang tidak dekat dengan atasan seringkali

diwajibkan untuk membawa benda – benda yang cukup sulit dicari serta harganya

diatas rata – rata. Hal ini merupakan salah satu cara para atasan membuktikan

kalau para staff adalah individu – individu yang mampu hidup dalam gaya hidup

dan gambaran sempurna serta ke – elegan – an mereka.

Dalam komunitas ini segala macam yang berhubungan dengan citra dan

penampilan seseorang sangat penting. Sehingga, para staf pun diwajibkan unyuk

mampu tampil seperti yang mana diperintahkan dari atas. Apabila mereka

melawan atau memiliki pendapat yang berbeda akan citra dan penampilan tubuh,

mereka akan sangat dikucilkan dan jarang sekali dianggap dalam kegiatan –

kegiatan konsumsi mereka lainnya. Para staf kebanyakan memilih untuk

menjalankan apa yang diperintahkan dari atas daripada harus merasakan hukuman

secara tidak langsung tersebut.

Para staf sangat menantikan ritual staff – outing ini, dikarenakan dalam

kegiatan ini diisi dengan kegiatan – kegiatan yang menghibur para staf. Kegiatan

menghibur ini seperti; tukar hadiah, lomba, jalan – jalan. Mereka sangat

menghargai apapun yang mereka dapatkan dari hadiah tersebut. Hal ini cukup

membingungkan, karena seringkali terlihat betapa bersyukurnya mereka setiap

kali mendapatkan sesuatu dengan gratis, baik yang berupa benda atau jasa. Tetapi,

ada pula dimana saat mereka tidak mentolerir apabila benda dan jasa tersebut

tidak memiliki harga atau “gengsi”.

Mereka menantikan kegiatan ini dengan harapan kalau dengan adanya staff

outing, mereka dapat mendapatkan perhatian dari sesama staf akan penampilan

dan citra diri mereka serta usaha dan kegiatan apa saja yang telah mereka lakukan

dalam upaya mendapatkan citra dan penampilan yang mereka inginkan. Kegiatan

staff – outing ini diadakan setiap 3 bulan sekali. Penempatan kegiatan ini, dipacu

berdasarkan pemilihan suara antar staf dimanakah acara akan berlangsung.

2.8. Staff Party

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 31: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

19

Staff – party adalah ajang para staf Celebrity Fitness di seluruh dunia

untuk saling bertemu, mengenal, membuka percakapan akan bisnis. Acara ini

diadakan setiap setahun sekali, biasanya tempatnya adalah di daerah pantai seperti

Ancol atau Anyer. Dalam kegiatan ini, tampaklah segala aspek para staf

Celebrity Fitness yang mana menunjukkan sisi konsumsi akan pencitraan dan

penampilan diri mereka. Mereka sampai pada puncak dimana jerih – payah

mereka akhirnya terlihat dan penampilan serta citra yang beruasaha mereka

tampilkan dapat diadu dengan citra dan penampilan yang juga ditampilkan oleh

klub lain.

Para staf mengadakan dua hari sebelum staff – party untuk merapikan,

mempercantik, membentuk diri. Dua hari tersebut dipakai untuk menutup setiap

“cacat” atau ketidaksempurnaan dalam penampilan atau citra diri mereka. Mereka

berharap untuk tampil menjadi yang terbaik pada saat staff – party diadakan.

Usaha – usaha yang mereka lakukan adalah ke salon untuk melakukan berbagai

perawatan. Pada masa menjelang staff party, semua staf akan menyempatkan

waktu untuk membeli baju – baju, sepatu, alat make up dan sebagainya untuk

mempercantik diri mereka. Bagi yang saat itu agak kelebihan berat badan, mereka

akan melakukan diet ketat yang diwajibkan oleh manager mereka.

Acara ini diadakan setiap setahun sekali dalam rangka mempersatukan dan

saling mengenalkan setiap stafnya dari klub Celebrity Fitness yang berbeda.

Acara ini adalah acara yang paling ditunggu oleh semua staf Celebrity Fitness.

Dalam pengadaan acara ini, klub tetap berjalan seperti biasa, jadi akan ada

beberapa staf dari setiap klub yang tidak ikut menikmati acara ini. Para staf

sangatlah mengagumi apapun yag terjadi didalam staff party. Staff party

dilengkapi dengan DJ, sexy dancer, bartender serta acara – acara doorprice.

Semua yang terjadi saat itu adalah tahapan – tahapan tersendiri yang menjadikan

mereka individual – individual yang sangat peduli akan apa saja yang dipikirkan

dan dikatakan oleh orang sekitarnya. Mereka sangat peduli dengan bagaimana apa

saja yang telah mereka lakukan dan kenakan akan mempresentasikan diri mereka

diantara masyarakat yang melihatnya.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 32: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

20

2.9. Futsal

Futsal diadakan setiap seminggu sekali pada hari senin atau kamis.

Sebagian besar yang mengambil alih atas permainan ini adalah Divisi Personal

Trainer akan tetapi siapapun tetap bisa ikut main. Divisi Consultant adalah divisi

yang paling jarang ikut bermain. Biasanya mereka hanya menonton, itupun

dilakukan oleh konsultan perempuan. Acara ini sangat dinantikan setiap

minggunya untuk saling mengadu kemampuan fisik. Perlu dicatat, dalam olahraga

futsal ini, staff Celebrity Fitness La Piazza yang ikut ambil bagian dalam bermain

hanya yang laki – laki saja. Bagi yang perempuan, mereka biasanya ikut datang

menonton atau menemani.

Acara ini merupakan acara non- formal yang diadakan khusus bagi staf

yang ingin menghabiskan waktu bersama. Tidak terdapat paksaan untuk ikut

masuk atau harus hadir setiap kali pertandingan futsal diadakan. Akan tetapi,

seperti yang sudah dibahas sebelumnya, apabila ada salah satu individu yang

berbeda, dalam hal ini tidak sama atau menolak ikut dalam menonton atau

mengikuti pertandingan futsal ini, individu tersebut akan dipertanyakan dan

apabila terus – menerus tidak berpartisipasi, dia harus menerima konsekuensi

dijauhi. Karena ada alasan tersebut, maka walaupun jam kerja staf keesokan

harinya mendapatkan shift pagi, karena takut tidak dapat memenuhi ekspektasi

rekannya, ia harus mau menonton atau ikut bermain sampai sangat larut (Celebrity

Fitness tutup pada pukul 12 malam).

Apabila ada yang secara terus – menerus tidak berpartisipasi dalam

kegiatan non – formal para staff Celebrity Fitness La Piazza ini, muncul hukum

yang dikeluarkan dari petinggi – petinggi atas. Hukuman berupa, pengucilan,

omongan – omongan tidak baik, penjatuhan citra diri staf dimata staf lain (berupa

ejekan fisik atau mental, dibawa dalam candaan). Futsal menjadi salah satu acara

yang mencerminkan ketangguhan para staf Celebrity Fitness La Piazza. Celebrity

Fitness merupakan salah satu dari tempat kebugaran terbesar di Asia, serta

Celebrity Fitness La Piazza adalah salah satu dari klub Celebrity Fitness di Asia

yang terbesar. Hal itu cukup membuat semua kegiatan sosial mereka akan menjadi

tempat memperjuangkan kemenangan dan citra diri mereka.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 33: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

21

2.10. Waktu Karaoke

Karaoke merupakan salah satu dari kegiatan non – formal yang dilakukan

oleh para staf Celebrity Fitness La Piazza di waktu luang mereka. Para staff

sangat menikmati kegiatan karaoke ini. Setiap adanya kesempatan, mereka akan

dating ke tempat karaoke yang berada tepat di atas klub Celebrity Fitness La

Piazza. Semua staf dari divisi operation, trainer, consultant, serta café clerks

sangat mendambakan kegiatan sosial ini. Kegitan ini hampir setiap harinya

dilakukan, terkadang sampai dua kali dalam sehari biasanya pada saat break time

atau pada saat seslesai kerja.

Karaoke merupakan kegiatan non – formal yang penting, sehingga atasan

sangat berharap akan partisipasi setiap stafnya. Karaoke merupakan salah satu

kegiatan yang mana menjadi tempat atau panggung citra diri para staf, sehingga

kehadiran para staf sangat mengangkat citra diri, penampilan, serta standar gaya

hidup para staf. Karaoke akan menjadikan hubungan antara staf yang satu dengan

yang lain semakin erat. Karaoke juga mempersatukan dan mempererat antar

divisi. Pada akhirnya, semua kegiatan yang dilakukan para staf setiap harinya

akan berujung dengan saling mempersatukan setiap divisi. Kecuali kegiatan

istirahat atau makan siang, yang mana para staf konsultan dilarang makan

bersama dengan divisi lain (informasi ini didapat dari informan konsultan yang

berinisial I ). Kegiatan karaoke ini merupakan kegiatan yang sangat digemari.

Biasanya salah satu dari staf membayari kegiatan tersebut, atau kegiatan tersebut

dilakukan dengan membagi tagihannya. Dengan melakukan kegiatan membayari

kolega – kolega kerjanya, staf yang melakukan hal tersebut menjadi terangkat

citra diri dan standar gaya hidupnya.

Seperti yang sudah dikatakan dari awal, citra diri serta gaya hidup

merupakan tiang terkuat dan terbesar dalam komunitas yang menkonsumsi produk

market yang merajalela sekarang ini. Para staf sangat mengerti pentingnya

pembawaan diri dalam kegiatan sosial yang akan mengangkat “gengsi” – nya. Staf

yang sering mengajak dan membayari akan terangkat dengan sendirinya citra

mereka. Staf yang lain akan secara tidak langsung menjadi dekat dengannya,

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 34: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

22

menjadi kolega yang mau melakukan hal apa saja yang dilakukan oleh staf yang

dominan disini.

Karaoke adalah kegiatan yang awalnya dilakukan oleh masyarakat Jepang

dalam mengatasi kebosanan di waktu luang. Biasanya masyarakat Jepang

melakukan kegiatan ini dalam aktivitas grup dengan kata lain karaoke menjadi

ajang berkumpul bersama yang man sangat penting dalam mengikat hubungan

satu sama lain. Karaoke dalam komunitas staf Celebrity Fitness La Piazza

menjadi ajang memperlihatkan citra diri dan gaya hidup para staf. Bagaimana staf

yang lain atau yang baru akan masuk kedalam komunitas tersebut menjadi terpacu

untuk dapat hidup sebagaimana standar gaya hidup dan pencitraan diri yang

dibentuk oleh sosial dinamis kelompok ini.

Keberadaan para staf sangat ditentukan oleh atasan yang mengatur di

setiap divisinya. Sehingga para staf merasa. Dengan hubungan yang dekat dengan

para atasan, mereka akan dipermudah dalam kegiatan kerja yang ada. Untuk

menjadikan hubungan yang menjanjikan karir mereka dalam komunitas ini, para

staf harus mampu menjalani standar gaya hidup dan citra diri para atasan.

Kegiatan apapun yang menjadikan para staf dapat membahagiakan dan terlihat

bahagia apabila mereka sedang menghabiskan waktu dengan para atasan

walaupun membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit, dengan terpaksa

mereka lakukan. Kata “terpaksa” bukanlah menjadi dilema lagi, terdapat

pencucian kata “terpaksa” disini. Kata tersebut menjadi bergeser kedalam

“kebutuhan”. Para staf masuk kedalam dunia kerja, dimana mereka menjadi

penonton dalam dunia pasar atau market. Kebiasaan menonton kegiatan konsumtif

ini mendorong mereka untuk mencoba kegiatan tersebut. Didorong lagi dengan

situasi pekerjaan dimana mereka diharuskan untuk menunujukkan standar gaya

hidup dan citra diri kelas atas. Semua hal tersebut membentuk kepribadian yang

bergantung pada pola pemikiran yang mengacu pada market atau pasar.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 35: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

23

2. 11. Penggambaran Para Staf Celebrity Fitness La Piazza

a. Divisi Operation; divisi ini dibagi menjadi tiga yang kemudian

menjalankan tugas mereka dengan baik dalam komunitas ini. Tiga bagian

dari divisi Operation ini bekerja dengan baik mengenai tugas formal

mereka dalam segala macam urusan di Celebrity Fitness, maupun tugas

mereka untuk dapat tampil sempurna sesuai standar yang ditetapkan oleh

CEO Celebrity Fitness. Tiga divisi tersebut adalah Customer service,

Greeter, serta Café Clerks.

- Customer Service (CS) adalah bagian dari divisi yang menjalankan dan

mengolah data – data semua anggota Celebrity Fitness La Piazza.

Customer Service juga melakukan pekerjaan – pekerjaan dimana

mereka memegang tanggung jawab yang sangat besar dibandingkan

divisi lain. Waktu melakukan Pekerjaan Customer service adalah 8 jam

setiap harinya, serta berdasarkan shift – hour. Bagian Customer

Service adalah bagian divisi yang mana mengharuskan mereka untuk

mampu menghadapi anggota Celebrity Fitness setiap saatnya. Apabila

ada masalah yang bersangkutan dengan keanggotaan atau kenyamanan

serta keamanan anggota, maka bagian Customer Service lah yang

dibawa maju menghadapi anggota yang sedang memiliki masalah

tersebut.

Customer Service dianggap para staf lainnya yang berada di divisi lain

sebagai pekerjaan yang tidak seseuai dengan upah yang diberikan.

Alasan tersebut didukung oleh banyaknya kuantitas kerja para staff

Customer Service sehingga membuat mereka terkadang bekerja lembur

atau lebih dari 8 jam dari yang seharusnya. Customer Service diberikan

waktu libur sehari setiap minggunya. Akan tetapi ada saatnya dimana

pekerjaan menjadi salah satu alasan para staf Customer Service tetap

datang ke klub pada hari liburnya, dimana ia seharusnya beristirahat

dengan baik. Hal tersebut seringkali menyebabkan para staf Customer

Service menjadi terlalu letih untuk bekerja keesokan harinya. Setelah

dilihat lebih lanjut, ternyata bukan hanya itu yang menyebabkan staf

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 36: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

24

CS kehabisan tenaga, pada hari dimana dia seharusnya istirahat, para

atasan suka sekali mengadakan acara formal atau non – formal yang

mengharuskan mereka mengikutinya. Acara – acara tersebut tentu saja

mendongkrak pandangan gaya hidup mereka. Mereka menjadi

didorong oleh para atasan untuk mampu hidup dan berpenampilan

yang mana sudah dijadikan standar para staf disana. Semua hal

tersebut membuat mereka menghabiskan waktu luang mereka menjadi

waktu dimana mereka habiskan untuk usaha mendapatkan gaya hidup

dan penampilan serta kebugaran fisik yang ditanamkan dalam diri

mereka oleh atasan kemudian menjadi sesuatu yang mereka dambakan.

Dalam divisi Customer Service, terdapat hierarki yang tersusun seperti

ini; Operation manager turun ke Assistance Operation Manager turun

ke Supervisor turun ke staff Customer Service.

- Greeter adalah staf yang ditempatkan di front desk (meja depan),

dalam menyambut kedatangan serta mengantar kepulangan para

anggota klub Celebrity Fitness La Piazza. Tugas mereka dapat

digambarkan sebagai Receptionist yang meniyambut kedatangan, juga

dalam beberapa kasus, sebagai penarik pembayaran yang terlambat

dilakukan oleh para anggota. Cara mereka melakukan hal itu tidak

secara langsung seperti Customer Service pada umumnya. Pertama,

mereka mengecek data yang telah diberikan oleh CS kepada mereka,

kemudian mereka menghubungi para anggota yang terdaftar di bagian

yang belum membayar para greeter kemudian membuat perjanjian

dengan para anggota kapan mereka akan melakukan transaksi

pembayaran. Para greeter bertanggung jawab akan jumlah transaksi

yang dilakukan oleh para anggota setiap harinya. Mereka melakukan

hal tersebut juga berdasarkan standar jumlah yang diberikan oleh para

atasan. Hal tersebut adalah tekanan yang diarahkan pada

kesempurnaan performa kerja para greeter. Kalau dilihat dari sisi

positifnya, semua ditanggung oleh semua staff divisi greeter, bukan

ditanggung perorangan.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 37: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

25

Susunan jabatan dalam divisi greeter adalah; Operation Manager

turun ke Assistance Operation Manager turun ke Supervisory Greeter

turun ke Team Leader turun ke staff greeter.

Supervisory Greeter adalah supervisor yang ditunjuk oleh atasan

sebagai penanggung jawab akan kesempurnaan performa kerja para

staff greeter, gaya hidup mereka, penampilan mereka. Supervisory

greeter biasanya yang sering mengajak para greeter untuk melakukan

kegiatan karaoke setiap harinya serta pembelian baju dan sepatu setiap

minggunya. Para staff diharapkan bisa mencerminkan sebagaimana

citra diri dan gaya hidup klub kebugaran Celebrity Fitness La Piazza

yang mana salah satu klub kebugaran terbesar di Asia Tenggara.

- Café Clerks adalah para staff yang menjadi penjaga café serta

melayani kebutuhan minuman dan makanan berprotein tinggi serta

yang sesuai dengan pengukuran program diet para anggota.

Kebanyakan para anggota Celebrity Fitness memiliki system program

diet pribadi, artinya kebutuhan makanan dan minuman yang

dikonsumsi mereka merupakan program personal (hanya cocok di

anggota tersebut). Inilah tugas para café clerks, mereka memiliki

database yang menggambarkan data – data personal program diet

anggota – anggota. Jadi begitu anggota tersebut datang, para café

clerks membuatkan makanan atau minuman diet yang sesuai program

mereka.

Café clerks juga melayani para anggota yang tidak memiliki program

diet personal, karena di café Celebrity Fitness La Piazza, mereka juga

menjual berbagai macam makanan atau minuman protein tinggi yang

rendah kalori. Biasanya, para anggota yang tidak ada program,

membeli dari sana sesuai perhitungan anggota sendiri. Artinya bukan

berkonsultasi pada personal trainer mereka.

Café clerks juga menjual makanan serta minuman protein kepada para

staff, mereka tidak membeli dengan harga yang sama dengan para

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 38: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

26

anggota. Para staff yang sedang kelebihan berat badan atau sedang

ingin menurunkan bentuk badan atau sedang ingin membentuk otot

badan biasanya membeli makanan dan minuman protein disini. Para

staff sangat konsumtif akan makanan dan minuman protein yang dijual

disini. Oleh karena di café ini juga menjual obat – obatan yang

membantu membentuk tubuh, para staff juga membelinya.

Bagi obat khusus tersebut, kebanyakan pembelinya adalah staff

perempuan. Bagi yang lelaki, biasanya mereka cukup membeli susu

atau minuman protein. Bagi staff lelaki, yang difokuskan adalah

pembentukan otot, sedangkan yang perempuan adalah pembentukan

dan penurunan berat badan.

b. Divisi Consultant / Marketing; divisi ini adalah divide yang bekerja dalam

usaha menarik calon anggota untuk masuk dan menjadi anggota Celebrity

Fitness. Divisi Consultant adalah orang – orang yang bertanggung jawab

akan pemasukan anggota baru setiap harinya. Mereka adalah divisi yang

bekerja sesuai target yang telah ditentukan. Mereka adalah muka atau

poster yang menarik calon anggota agar mau masuk kedalam keanggotaan

klub Celebrity Fitness La piazza. Celebrity La Piazza adalah salah satu

klub Celebrity Fitness terbesar yang artinya merupakan klub yang

memiliki pemasukan terbesar setiap harinya.

Dalam hal pemasukan klub, para staf marketing adalah

penanggung jawabnya. Bagi marketing atau consultant di Celebrity

Fitness La Piazza diharuskan paling tidak ada 10 calon anggota yang pasti

bergabung dalam keanggotan setiap harinya. Hal tersebut merupakan

tekanan serta target bagi mereka, hal itu menyebabkan seringkali mereka

melakukan hal apa saja yang membuat calon anggota pasti bergabung

dengan keanggotaan. Cara apa saja yang mereka lakukan ada yang positif

ada pula yang negative. Hal ini yang kemudian menjadi tanggungan

Customer Service. Di La Piazza, seringkali hal tersebut ini membawa

situasi klub ke dalam perseteruan atau argument antara Customer Service

dengan consultant.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 39: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

27

Susunan dalam divisi ini adalah; Consultant Manager turun ke Assistance

Consultant Manager turun ke Team Leader turun ke staff Marketing /

Consultant.

Dalam urusan citra diri, penampilan diri, kebugaran dan gaya hidup, divisi

konsultan juga ditekan oleh atasan mereka untuk tampil sempurna. Dari

urusan tubuh, wajah, pakaian, cara berbicara, serta mengenal dengan baik

gaya hidup kelas atas. Para konsultan dituntut untuk mengenal dan

menjalani gaya hidup kelas atas dengan alasan target utama mereka adalah

calon anggota yang berasal dari kalangan kelas atas. Kalangan kelas atas

yang potensial biasanya menggunakan keanggotaan All Club VIP yang

mana keanggotaannya valid atau berlaku di seluruh klub Celebrity Fitness.

Kalangan atas dijadikan target utama yang potensial juga karena

kemampuan beli mereka dalam membeli program personal trainer.

Apabila marketing berhasil mendapatkan anggota yang memakai jasa

personal trainer, marketing tersebut mendapat insentif tambahan dari

dasar penjualan mereka. Marketing atau consultant merupakan salah satu

divisi selain Personal trainer yang mendapatkan insentif yang luar biasa

tinggi setiap bulannya karena penjualan mereka.

c. Divisi Teknikal; divisi teknikal adalah salah satu divisi dimana

menyediakan jasa kerapihan, keamanan, serta perbaikan. Dalam klub

Celebrity Fitness La Piazza, ada tiga bagian dalam jasa ini. Para staf

teknikal adalah staf yang paling dibutuhkan karena apabila mereka tidak

ada, para anggota serta staf lain akan sangat kesulitan. Tetapi dalam waktu

yang sama pula merupakan divisi yang terkadang paling diabaikan dalam

klub ini. Keberadaan mereka seringkali tidak disadari sampai mereka

dibutuhkan. Keberadaan serta kedekatan didalam divisi teknikal sangat

erat. Akan tetapi hal ini tidak menutupi kemungkinan mereka dalam

berteman dengan divisi lain. Ketiga bagian dalam divisi teknikal adalah;

cleaning services, security, dan maintenance.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 40: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

28

- Cleaning services adalah staff yang melakukan kegiatan serta

memastikan kebersihan, kerapihan, serta keindahan setiap property

yang ada didalam klub Celebrity Fitness. Dalam klub ini terdapat 16

staff. Terdapat 8 laki – laki dan 8 perempuan yang merupakan staff

cleaning service. Divisi cleaning service merupakan divisi yang

dipimpin oleh salah satu customer service yang ditugaskan dalam

urusan cleaning service. Akan tetapi tetap saja sesuai prosedur yaitu

setiap harinya mengajukan report atau laporan tertulis kepada Manager

Operation.

Para staff cleaning service juga diharapkan kerapihan dan

kemenarikannya dari penampilan dan cara mereka bersosialisasi. Ada

standar bagaimana para staff cleaning service harus berpakaian dan

berdandan, baik yang lelaki maupun perempuan. Setiap minggunya

mereka melapor setiap kejadian yang terjadi yang dipimpin oleh team

leader mereka. Setiap staf laki – laki dan perempuan memiliki team

leader masing – masing. Para staff cleaning service diharapkan

berdandan baik perempuan maupun laki – lakinya. Dandan lengkap

menutupi segala kekurangan. Bagi staf laki – laki pula diwajibkan

untuk memakai gel rambut setiap saat. Bagi cleaning service, tidak

diharuskan untuk mengikuti gaya hidup kelas atas atau jetset

sebagaimana para staf lain diharuskan. Akan tetapi para staff cleaning

service klub ini diwajibkan untuk mengenal bagaimana seluk – beluk

gaya hidup anggota Celebrity Fitness La Piazza.

- Security adalah staf klub ini yang mana bertugas dalam menjaga

keamanan situasi klub dan anggota Celebrity Fitness La piazza.

Security merupakan divisi yang sangat penting, mengingat keperluan

untuk menjaga ketertiban serta keamanan para anggota yang sedang

melakukan latihan disana. Ditengok dari masalah penampilan, security

di klub ini bisa dibilang rapi dan modis. Postur tubuh mereka juga

sesuai dengan apa yang telah menjadi standar ketentuan staf Celebrity

Fitness La Piazza.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 41: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

29

- Maintenance adalah staf yang bertanggung jawab akan berfungsinya

semua alat fitness serta mencegah terjadinya kerusakan yang dapat

membahayakan anggota atau staf lain yang sedang

mempergunakannya. Maintenance bertugas setiap harinya. Jam kerja

mereka adalah pagi dan malam hari. Pada saat klub buka dan pada saat

klub tutup pada jam 12 malam.

d. Divisi Personal Trainer; adalah divisi yang mana bertanggung jawab

dalam tugas khusus dalam klub ini. Tugas khusus mereka ini adalah

memastikan para anggota melakukan latihan yang benar dan sesuai dengan

ketentuan latihan. Personal trainer juga memiliki tugas dalam program

khusus Celebrity Fitness. Program tersebut adalah “Rapid Results”, yang

mana merupakan program penurunan, penaikan, pembentukan baik

bentuk, berat, komposisi badan. Program tersebut memiliki jangka waktu.

Jangka waktu tersebut disesuaikan dengan keinginan anggota. Jangka

waktu program tersebut adalah, 12 sesi, 36 sesi, dan 60 sesi. Jangka waktu

sesi tersebut memiliki masa berlaku. Untuk 12 sesi masa berlakunya 2

bulan, untuk 36 sesi masa berlakunya 4 bulan, untuk 60 sesi masa

berlakunya adalah 6 bulan.

Personal trainer bekerja 12 jam sehari dan dalam seminggu memiliki 2

kali hari libur. Akan tetapi, untuk manager, asisten manager, dan team

leader, waktu libur mereka dalam seminggu adalah sekali. Mereka bekerja

dalam tiap minggunya, walaupun misalnya hari itu adalah hari libur

nasional. Personal trainer juga harus tetap datang apabila ada anggota

yang telah menjadi klien menginginkan untuk melakukan latihan pada hari

liburnya. Setelah jam kerja mereka selesai, mereka diwajibkan untuk

melakukan latihan untuk mereka sendiri.

Personal trainer membantu klien mereka dalam dukungan motivasi dan

sebagai arus balik dalam program yang dijalani oleh klien tersebut.

Mereka juga bertugas mendidik dan menambah pengetahuan klien – klien

mereka dalam masalah kebugaran. Hal tersebut mencakup masalah nutrisi

dan panduan kesehatan secara umum. Personal trainer yang berkualitas

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 42: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

30

biasanya selalu sadar akan kemampuan dan keahlian mereka. Apabila

menurut mereka klien yang mereka tangani memiliki masalah kesehatan

tertentu, mereka harus bisa menyerahkan dan menangani klien tersebut ke

tangan kesehatan yang profesional. Tujuan dari adanya personal training

adalah agar preskripsi latihan yang pantas dapat tercapai. Preskripsi latihan

yang pantas atau benar mencakup, memperbaiki komposisi tubuh,

penampilan fisik, dan hasil kesehatan.

Biasanya personal trainer berjenis kelamin laki – laki, tetapi tidak tertutup

kemungkinan bahwa personal trainer yang berjenis kelamin perempuan

juga ada. Walaupun tidak sebanyak personal trainer yang berjenis kelamin

laki – laki. Biasanya yang memilih personal trainer berjenis kelamin

perempuan adalah klien yang juga berjenis kelamin perempuan.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 43: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

31

BAB III

DUNIA PERSONAL TRAINER CELEBRITY FITNESS LA PIAZZA

3. 1. Makna Pencitraan Diri dan Tubuh Bagi Personal Trainer Celebrity Fitness

La Piazza

Personal trainer dilatih untuk berpikir dan berperilaku mengenai

penampilan sebagaimana mereka belajar bagaimana cara membentuk penampilan

mereka. Setelah melakukan wawancara dengan beberapa staff dari divisi Personal

trainer, dapat disimpulkan kalau para personal trainer sangat mementingkan

penampilan mereka yang luar biasa. Sebelum menjadi personal trainer yang

professional, para calon personal trainer mendapat training selama 6 bulan.Disana

mereka dilatih untuk melatih para anggota Celebrity Fitness yang memilih untuk

memakai personal trainer dalam latihannya.Sebelum mereka melakukan training

selama 6 bulan tersebut, mereka diseleksi dan diwawancara masuk terlebih dahulu

dan menjalani tes sebagai pengukur kemampuan dan performa kerja serta

penampilan mereka. Tes masuk mereka adalah sebagai pengukur pengetahuan

mereka akanbody building dan alat – alat fitness lainnya. Setelah mereka lulus

training selama enam bulan, mereka harus mengikuti tes kedua yang merupakan

tahap apakah mereka pegawai tetap atau bukan. Dalam tes kedua ini, mereka

menjalani tes – tes yang mana membuktikan kemampuan mereka sebagai seorang

trainer.

Terdapat standar bagaimana seorang personal trainer seharusnya

berpenampilan. Bagi personal trainer laki – laki proporsi tubuh yang sempurna

(yang artinya otot six packs harus ada). Penampilan muka juga terawat dan rambut

yang menawan (tatanan dengan gel rambut). Bagi trainer yang berjenis kelamin

perempuan, dandanan muka dan berat yang proporsional adalah hal utama yang

sangat penting dan tidak dapat ditinggalkan. Pengaplikasian make – up standart

seperti; bedak, eyeliner, mascara, blush – on, lipstick. Rambut yang digerai

dengan rapi atau diikat dengan ikat rambut. Bagi personal trainer perempuan,

rambut harus rapi dan tidak mengganggu performa kerja.Tetapi harus mampu

menonjolkan kecantikan mereka. Menjadi seorang personal trainer artinya harus

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 44: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

32

mampu mengandalkan penampilan mereka sebagai contoh atau presentasi akan

hasil kerja mereka dalam membentuk badan klien nantinya.

Pencitraan diri yang sempurna bagi para personal trainer yang utama

adalah struktur otot yang sempurna. Untuk mendapatkan struktur otot yang

sempurna diperlukan latihan yang sesuai dengan kontur badan mereka masing –

masing. Juga ada pengukuran nutrisi yang masuk kedalam tubuh mereka. Untuk

menjalani itu semua, personal trainer perlu mendedikasikan niatnya dengan

tekun. Hal tersebut dibabkan, membentuk dan membangun struktur otot yang

sempurna bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak sekali yang akhirnya berhenti

karena perjalanan membentuk otot dan membangunnya sangatlah tidak mudah.

Setiap personal trainer memiliki pendapat tersendiri tentang bagaimana

pengertian pencitraan diri bagi mereka. Setiap personal trainer memiliki

pengertian bagaimana pencitraaan diri tersebut bisa diwujudkan. Informan yang

berinisial AR, merupakan seorang personal trainer yang telah bekerja di Celebrity

Fitness La Piazza selama 5 tahun berpendapat kalau,

“seorang personal trainer harus bisa membangun citra yang sempurna

kepada kliennya. Jangan sampai kontur tubuh seorang personal trainer

tidak mempresentasikan pekerjaannya”.(20 September 2010)

Untuk AR, makna pencitraan tubuh itu sama dengan pencitraan diri.

Dirinya adalah tubuhnya, tubuhnya dalah dirinya.keindahan tubuh sangat penting

bagi AR. AR berpendapat,

“seorang personal trainer adalah tubuhnya, ya… kemampuan membangun

tubuh tersebut juga sangat penting”. (20 September 2010)

Informan yang berinisial BS yang juga seorang personal trainer yang telah

bekerja di Celebrity Fitness La Piazza selama 3 bulan berpendapat,

“seorang personal trainer harus bertubuh sempurna. Itu harga mati.Apalagi

kalau dia sudah bekerja lebih dari setahun, kontur badan sudah pasti

sesuai standar”. (22 Oktober 2010)

Pencitraan diri bagi seorang personal trainer bukan lagi dikhususkan

kepada mereka sendiri. Tetapi bagaimana kontur serta struktur tubuh mereka

dapat menarik klien – kliennya. Pencitraan diri menjadi hal yang krusial di

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 45: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

33

kehidupan mereka.Menurut WY informan yang merupakan salah satu personal

trainer,

“terbentuknya makna akan pencitraan tubuh kami itu memang terbentuk

pada saat kita sudah masuk kedalamnya dan mengalaminya”. (22

November 2010)

Dengan tampil sempurna, maka mereka dapat mendapatkan banyak klien

yang mana merupakan pemasukan mereka. Pencitraan diri menjadi tameng serta

alat mereka menarik pelanggan untuk masuk. Personal Trainer yang berinisial RE

mempunyai pendapat jika,

“ kita semua ingin terlihat cantik dan menarik. Jujur aja, orang yang

terlihat menarik itu lebih gampang disenangi sama yang lain. Hal kayak

gitu sangat nguntungin dalam bisnis…”(22 Januari 2011)

Pencitraan tubuh mereka melahirkan pencitraan diri yang mana pencitraan

diri menjadi alat bantu mereka dalam pencapaian target pemasukan mereka setiap

bulannya. Hal ini seperti memiliki pola seperti roda. Struktur tubuh yang

sempurna menarik pelanggan untuk tertarik dengan program latihan yang mereka

tawarkan, yang mana membantu mendatangkan pendapatan, yang mana

pendapatan tersebut merupakan salah satu alat bantu mereka dalam mendapatkan

pemicu – pemicu signifikan yang membentuk tubuh mereka (obat, vitamin, susu

protein, makanan protein). Pendapatan yang mereka dapat setiap bulannya

bukanlah berhenti hanya sebagai pencapaian, tetapi sebagai motivasi dan alat yang

kemudian mendorong mereka secara fisik dan finansial untuk maju setahap lagi.

RA, seorang personal trainer berjenis kelamin perempuan yang sudah

mengalami masa penyisihan dan percobaan dengan rekor yang bisa dibilang

cukup baik selalu percaya kalau dengan tubuhnya yang baik ini, akan selalu

mendatangkan keunutungan dalam target yang berusaha dicapainya. RA sangat

yakin kalau dengan tubuhnya dan kemampuannya akan Body – Building yang

tidak diragukan dapat menarik perhatian para anggota Celebrity Fitness dalam

mengambil program RRT. RA berpendapat,

“… makanya tubuh yang sehat dan indah itu gambaran dari gaya hidup

gue sebagai personal trainer. Gue selalu menjaga tubuh gue karena tubuh

adalah identitas gue sebagai personal trainer yang akan ngenalin ke calon

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 46: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

34

member gue gimana nantinya gue, dan gue ngerasa pede dengan tubuh

gue yang fit”. (22 Desember 2010)

Para personal trainer yang sudah lama, biasanya tahu benar bagaimana

kontur tubuh yang dikira dapat menarik kliennya agar tertarik untuk mengambil

sesi latihan dengan mereka. Sehingga personal trainer tersebut memiliki kontur

serta struktur tubuh yang memang merupakan idaman dan keinginan mereka.

3.1.1. Proses Pengenalan Akan “Penampilan Sempurna”

Dari hari pertama sang calon personal trainer mendaftarkan diri kedalam

profesi body building ini, sudah ditekankan dari syarat masuk adalah ketentuan

bertubuh fit atau bugar (dalam artian tidak gemuk, menarik, sehat jasmani). Sang

calon personal trainer yang memiliki kualitas seperti itulah yang akan diterima,

kemudian pengalaman mereka dalam menghadapi klien yang nantinya akan diajar

olehnya dalam membangun struktur tunuh yang diinginkan. Apabila sang calon

personal trainer telah masuk tes kualitas postur tubuh yang diinginkan, mereka

akan dites kemampuan sosial mereka dalam berinteraksi dengan orang lain.

Kemudian mereka akan diminta untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam

membantu orang lain meraih tubuh yang seperti itu yang dalam hal ini disebut

rancangan program body building.

Setelah mereka lulus tes itu semua, masuklah pada tahap dimana mereka

diharuskan untuk menjalani proses training, yang mana disitu tubuh – tubuh

mereka yang masih mentah di bentuk sesuai standar Celebrity Fitness yang

memungkinkan secara medikal di tubuh mereka. Training tersebut berjalan

selama 6 bulan penuh. Tidak dapat dipungkiri, bahwa yang masuk kedalam

profesi ini pada awalnya memiliki tubuh yang sangat jauh berbeda dengan yang

mana ia miliki setelah resmi menjadi pegawai tetap personal trainer Celebrity

Fitness La Piazza. Para calon pegawai tersebut dibentuk tubuhnya sedemikian

rupa, kemudian latihan – latihan semasa training tersebut dijadikan “cermin” oleh

para pelatih atasnya (chief coach, yang mana bertugas melatih para calon personal

trainer) sebagai panutan bagaimana tubuh seseorang dapat terbentuk. Hal itu

dijadikan batu pembatas yang kemudian menjadikan para calon personal trainer

itu takut atau enggan kembali memiliki tubuh yang mereka punya sebelum

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 47: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

35

melakukan pelatihan - pelatihan tersebut. Dalam proses training tersebutlah

dimana pola berpikir para calon dirombak menjadi otak para “body builder”. Para

atasan secara tegas mengeluarkan peraturan bahwa proses ini adalah tes, dimana

membuat para calon berpikir kalau tes ini menjadikan mereka belum anggota staff

yang sudah pasti bekerja. Terdapat ancaman secara tidak langsung dalam

peraturan tersebut. Dari atas, telah turun peraturan, yang mana mengharuskan

mereka, apabila ingin menjadi personal trainer yang bekerja di klub ini, memiliki

tubuh yang sesuai dengan apa yang Celebrity Fitness inginkan. Hal ini mendorong

para calon untuk kemudian mempertahankan dan menambah bentuk kedalam

tubuh mereka. Dalam Celebrity Fitness, terdapat moto, “Everyday is a work – out

day”. Sehingga apabila tubuh mereka sudah baguspun, tidak akan ada kata

“sempurna”, apabila bukan tiap harinya melakukan latihan. Para calon harus

terbiasa dan harus mau menjalankan peraturan tersebut. Bagi orang luar mungkin

terasa aneh. Alasan kenapa personal trainer tetap mau menjalankan peraturan

tersebut selain mereka harus mendapatkan profesi tersebut atas alasan material

seperti pendapat, sebagian dari diri mereka sangat menyenangi perubahan tubuh

mereka kearah yang lebih baikdilihat dari penampilan. Diambil dari keadaan

dimana mereka didorong untuk mendapatkan, berusaha, memiliki tubuh yang

sempurna yang kemudian menjadi bagian dari kegiatan mereka, yang mana

mereka terbiasa akan hal tersebut kemudian mencintai hal tersebut.

Karena Celebrity Fitness merupakan salah satu klub kebugaran terbesar di

asia selain Gold‟s Gym dan Fitness First, maka dari itu tubuh para personal trainer

sangatlah menjadi tinjauan yang penting serta sangat diperhatikan. Pada awalnya,

para calon sangat keberatan dengan training yang luar biasa menguras tenaga

tersebut. Beberapa dari mereka mengaku akan seringkali terpikir untuk berhenti

melakukan hal tersebut. Mereka berpikir untuk kemudian tetap mempertahankan

tubuh mereka dengan melakukan latihan sendiri secara otodidak. Mereka sendiri

pada tahap ini biasanya sudah tahu cara membuat program pembentukan tubuh,

sehingga bukan masalah bagi mereka untuk melakukan hal ini sendiri secara

otodidak. Hal tersebut merupakan pemikiran mereka, sebelum kemudian mereka

menyadari sulit sekali untuk melakukan pembentukan tubuh ataupun

mempertahankannya, apabila tidak berada dalam situasi atau lingkungan yang

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 48: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

36

juga melakukan hal yang sama tersebut. Pembentukan tubuh tidak akan pernah

berhasil tanpa adanya dukungan dan ancaman serta target dari sekitar. Didorong

oleh faktor tersebut, para calon personal trainer menjadikan Celebrity Fitness

bukan hanya sebagai tempat bekerja, tetapi juga sebagai tempat atau wadah

dimana mereka dapat menjadi bagian dari komunitas yang menerima mereka dan

mendukung mereka. Biasanya, dari masa – masa training inilah persahabatan

antar para calon personal trainer mulai terbentuk. Mereka saling mengenal, saling

membantu, saling mengkoreksi.

Hal yang mana dilahirkan dari suatu bentuk kewajiban dari atas, menjadi

cikal bakal pertemanan, pemasukan, pembentukan jati diri yang baru. Sebagai

pihak atas Celebrity Fitness, kalau para calon personal trainer sudah sampai tahap

ini, artinya pemindahan pola berpikir yang baru telah berhasil dilakukan. Calon

personal trainer lahir menjadi seorang personal trainer dengan jati diri dan citra

diri yang baru.

WY adalah personal trainer pria yang sangat periang, dilihat dari

kemunculan dia setiap kali berbincang dengan saya sebagai peneliti.Dia terlihat

sangat positif setiap kali membuka mulutnya untuk berbicara.

“Seorang personal trainer itu wajib memiliki tubuh yang bagus.Kalau

yang lelaki, otot sixpack, back, abs, harus ada. Terus yang perempuan

yang jelas dilarang gendut atau gemuk” (22 November 2010).

AR adalah personal trainer yang sudah berumur. Dia sudah berkeluarga

dan sangat berwibawa. Walaupun sudah berumur, badannya tetap tegap dan

tinggi. Dia seringkali berbangga hati akan istrinya yang selalu bangga memiliki

suami yang berbadan seperti dia.

“Personal trainer diajarkan untuk menjadikan tubuhnya sebagai objek yang

dapat dikreasi oleh dirinya sendiri untuk mengejar figure tubuh yang

lebih menarik”, (22 September 2010).

Dibandingkan AR, BS termasuk baru dalam dunia body building. Personal

trainer muda ini cukup mengerti kalau gaya hidup ini ditujukan untuk dan

mengatasnamakan kesehatan dan penampilan. Tubuh seperti kanvas yang butuh

cat untuk memancarkan keindahannya.BS memiliki badan yang cukup berotot, dia

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 49: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

37

berasal dari suku Jawa.Dia baru saja menikah saat wawancara dengannya pertama

kali dilakukan.BS merupakan personal trainer yang pendiam atau kalem

pembawaannya.BS berpendapat,

“awalnya personal trainer dihadapkan pada situasi dimana kita harus

melakukan latihan body building untuk dapat masuk didalam pekerjaan

ini, selanjutnya kami menjadi yakin kalau gaya hidup seperti ini adalah

gaya hidup yang sehat. Kita juga sering banget ngingetin member untuk

melakukan gaya hidup yang sama dan terus menekuninya”.(22 Oktober

2010)

Personal trainer yang berinisial RE berjenis kelamin wanita. Tubuhnya

berisi dan tidak kurus. Tetapi memiliki perut yang rata dan berotot yang terlihat

indah.RE seringkali mengganti model rambutnya. Penampilan bagi RE adalah hal

yang cukup penting dan krusial.Pembawaan RE juga sangat menarik.Banyak

sekali anggota Celebrity Fitness yang terlihat sangat dekat dengannya. Dalam hal

ini, semua member RE terdiri dari segala umur, jenis kelamin, serta kemampuan

finansial yang berbeda. RE bercerita tentang bagaimana awalnya ia kesulitan akan

gaya hidup yang seperti itu.

“gue kan suka makan dan emang awalnya gak terlalu mikirin gaya hidup

sehat. Tapi setelah gue udah lama mempelajari body building ini, gue

jadi ngerasa aja badan gue lebih menarik dan ngerasa seger, jadi gue

jalanin terus deh”. (22 Januari 2011)

Untuk RA, pengenalan makna pencitraan diri dan tubuh sudah dikenalinya

dari awal sebelum dia bergabung dalam Celebrity Fitness La Piazza sebagai

Personal Trainer. RA sangat menjaga keindahan tubuhnya. RA yang berkulit

hitam dan berwajah manis ini termasuk gadis yang tomboy dan periang. Dia

sangat mengerti dengan gaya hidup sehat dan cara – cara membentuk tubuh yang

sempurna jauh sebelum ia bergabung. Menurut RA,

“Gue tau kalau tubuh indah dan sehat itu gak akan datang gitu aja,

semuanya itu dibentuk dan diusahakan. Jadi pas gue mulai kerja disini,

keharusan tubuh fit dan menarik gak bikin kaget”. (22 Desember 2010).

3.1.2. Reaksi Para Personal Trainer Akan Peraturan Tubuh Sempurna

Hal pertama yang dilihat oleh seorang anggota dalam memilih personal

trainer adalah penampilan dan struktur tubuh personal trainer itu sendiri.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 50: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

38

Anggota tersebut harus mampu percaya akan kemampuan sang personal trainer

dalam skill body building (kemampuan membentuk tubuh). Kemampuan itu, oleh

anggota diukur dari bagaimana seorang personal trainer membentuk tubuh

mereka sendiri. Setiap personal trainer memiliki ciri khas dan keahlian dalam

mengajar. Ada yang khusus untuk body building, body shaping, loose weight,

gain muscle, dan lain – lain. Keahlian tersebut tergambar dari bagaimana kontur

tubuh mereka. Dari sana lah bagaimana anggota memilih personal trainer -nya.

Keahlian seorang personal trainer menjadi citra tubuhnya yang dipakai sehari –

hari bukan hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk kehidupan sosialnya.

Personal trainer juga memiliki target dalam pekerjaan mereka, yang mana

disebut penjualan RRT (Rapid Result Training). Rapid Result Training adalah

program penurunan dan pembentukan kontur badan dan berat badan secara

signifikan. Setiap bulannya mereka memiliki target penjualan. Target penjualan

tersebut merupakan salah satu penilaian performa kerja mereka. Untuk dapat

menjual program RRT, artinya mereka harus mampu membuat banyak anggota

percaya akan keberhasilan program RRT-nya. Karena alasan itu pula, para

personal trainer menerima alasan dari peraturan yang dikeluarkan oleh pihak atas

Celebrity Fitness akan ketentuan para personal trainer harus berbadan semprna

serta berpenampilan yang menarik.

Untuk menuju tahap personal trainer menerima usulan pihak atas

Celebrity Fitnessakan hal tersebut tidaklah sebentar dan tidak juga mudah. Setiap

personal trainer datang dari latar belakang yang berbeda. Mereka punya pendapat

dan pengertian masing – masing akan penampilan dan pencitraan tubuh. Tetapi

akhirnya seiring berlangsungnya waktu, konsep pencitraan tubuh Celebrity

Fitness menjadi bagian dari kehidupan para personal trainer. Konsep tersebut

menjadi kebanggaan pribadi dan hasil yang memuaskan menurut para personal

trainer. Mereka menjadi sangat mencintai pekerjaan tersebut. Selain karena

dengan bekerja sebagai personal trainer ia dapat memiliki tubuh yang idaman,

sebagai seorang personal trainer ia memiliki pendapatan yang tinggi apabila ia

merupakan personal trainer yang “on the spot” atau dengan kata lain jasanya

banyak dipakai oleh anggota. Dapat dikatakan, bahwa dengan tubuh yang

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 51: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

39

sempurna dan penampilan yang menarik, seorang personal trainer dapat lebih

mudah dalam

Tidak semua perjalanan menjadi seorang personal trainer berjalan mulus

dengan adanya peraturan tubuh sempurna menaikkan performa kerja ini.

Kebanyakan apabila mereka yang tidak tahan dengan ketatnya peraturan yang ada,

ditengah masa pelatihan menjadi seorang personal traineria akan berhenti. Tidak

sedikit jumlah calon personal trainer yang berhenti, baik pada masa pelatihan

awal maupun masa pelatihan dimana ia sudah lulus pelatihan awal. Alasan

tersebut juga dipacu oleh target yang menyatakan bahwa untuk melewati masa

pelatihan, para calon harus lulus melakukan kegiatan “mengajar sesi latihan”

kepada para anggota baru yang belum menjadi klien tetap personal trainer.

Mereka sangat merasa tertekan dengan peraturan ini. Beberapa dari mereka,

karena alasan ekonomi yang mendesak serta keinginan untuk menjadi personal

trainer yang kuat, tetap bertahan sampai lulus tes.

Target dan tuntutan menjadi seorang personal trainer dengan segala

peraturan – peraturan yang ada, semakin berlangsung intensitasnya saat calon

personal trainer tersebut telah melewati masa – masa “training” mereka. Hal itu

disebabkan, karena pada saat itulah rumitnya pekerjaan personal trainer mulai

terlihat. Ada target, kemampuan, serta obsesi yang harus mereka capai demi

mengangkat nama Celebrity Fitness dan nama mereka sebagai personal trainer.

Target tersebut seringkali membuat mereka stress yang kemudian mendorong

mereka untuk berhenti.

Dalam hal ini, reaksi yang dilontarkan oleh para calon dan para personal

trainer sangat bervariasi. Yang menolak akhirnya keluar, yang terima terus

melanjutkan. Tapi hal tersebut lebih kompleks dari yang baru saja dijabarkan.

Semua hasil melalui proses pengertian yang ditanamkan di diri personal trainer.

Setelah proses tersebut dijalani, barulah para calon dan para personal trainer

kemudian memiliih apa yang menurut mereka terbaik. Mereka tidak bisa begitu

saja berhenti, karena banyak sekali yang harus dipikirkan dengan keluar dari

pekerjaan tersebut. Tetapi ada titik dimana merekasudah enggan akan perbuatan

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 52: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

40

serta peraturan Celebrity Fitness yang dapat menggerakkan pikiran serta tubuh

mereka.

Untuk WY dia menyimpulkan reaksi awalnya akan hal itu sebagai,

“Awalnya sih kita merasa aneh sama peraturan yang ada, tetapi setelah

dilihat kedepannya, manfaatnya banyak banget latihan – latihan dan

peraturan ketat yang ada dibuat disini”. (22 November 2010)

Sedangkan bagi AR,

“awalnya pasti sulit, semua juga pasti awalnya sulit dan susah, tapi seiring

berjalannya waktu, hal itu menjadi diri kita, sesuatu yang kita senangi,

sesuatu yang menopang hidup dan kita akan merasa kangen kalau gak

melakukannya”. (22 September 2010).

Untuk BS, pertama kali dia bergabung dengan Celebrity Fitness sebagai

personal trainer, keharusan untuk berlatih dan membentuk tubuh serta

mempelajari seluk – beluk body building cukup membuatnya kewalahan. Menurut

dia,

“ya waktu masuk ke Celfit (Celebrity Fitness) ada latihannya, trus diajar –

ajarin gimana body building, gimana ngajar, gimana etika dan

pembawaan diri ketemu member, awalnya agak susah juga”. (22 Oktober

2010).

Pekerjaan BS sebelum menjadi personal trainer adalah seorang guru Fisika

di SMA (Sekolah Menengah keAtas).

Informan RE sangat antusias dalam menjelaskan reaksi awal personal

trainer wanita yang sangat manis ini,

“awalnya gue sih nikmatin aja latihan dan pengetahuan akan body

building ini. Sekalian bagusin badan kan. Lagian gue juga waktu itu

seneng banget dapet kerjaan ini.Awal aku masuk celfit gue masih kuliah,

lagi nyusun tugas akhir. Semuanya gue nikmatin, sampe pada suatu masa

dimana latihan kerasa berat, tapi gak gue stop, lanjutin aja…”.(22 Januari

2011).

Personal Trainer RA selalu antusias dalam setiap

wawancara.Pembawaannya juga sangat percaya diri dan terlihat kuat.Dari

penampilan RA terlihat tomboy dan acuh tak acuh. Tetapi RA adalah salah satu

dari personal trainer yang sangat peduli dengan penampilan dan pembawaan

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 53: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

41

dirinya serta bagaiman orang lain menganggap keberadaannya. RA

menambahkan,

“penampilan adalah hal yang penting dan akan selalu gue pertahankan.

Jadi peraturan yang menjurus kearah gaya hidup sehat justru menurut

gue memperbaiki gaya hidup bobrok penuh junk-food yang udah

kebanyakan sekarang ini. ”. (22 Desember 2010).

3.1.3. Manfaat Pencitraan Diri yang Sempurna Bagi Seorang Personal Trainer

Bagi seorang personal trainer, pencitraan diri membawa manfaat –

manfaat yang dapat membantu naiknya jenjang karir mereka. Hal ini memang

terdengar sangat klise dan mengada – ada awalnya. Tetapi setelah mengenal

kehidupan para personal trainer sehari – hari, hal ini sangat masuk akal. Para

anggota Celebrity Fitness La Piazza biasanya memilih personal trainer yang

melatih olah tubuhnya, dengan klarifikasi tubuh dan muka yang menarik. Oleh

karena itu, para personal trainer terdorong untuk mendapatkan dan

mempertahankan tubuh serta wajah mereka yang menarik. Untuk wajah mereka

diharuskan untuk bersih, potongan rambut yang rapi, memakai gel rambut, serta

untuk yang wanita diharuskan untuk dandan. Untuk tubuh, tidak ada kata lain

selain harus sempurna. Untuk yang laki – laki kontur tubuhnya sixpack serta

untuk yang perempuan bertubuh langsing, perut rata dan memiliki otot. Anggota

Celebrity Fitness La Piazza cenderung untuk memilih personal trainer yang

berlawanan jenis dengan mereka. Misalkan kalau ia seorang wanita, personal

trainer yang diminta pasti pria. Sedangkan kalau ia seorang pria, personal trainer

yang diminta cenderung wanita. Pada klub Celebrity Fitness la Piazza, kebetulan

personal trainer perempuan lebih sedikit dari yang pria.Setelah ditelaah, salah

satu penyebabnya adalah anggota klub kebugaran ini kebanyakan adalah wanita,

pria metroseksual, pria homoseksual.Bukan berarti pria heteroseksual tidak ada

disini.Kebanyakan pria heteroseksual yang menggunakan jasa kebugaran ini

dating dari kalangan atlit dan model.

Atas unsur kesehatan, banyak pria heteroseksual yang telah paruh baya

juga aktif ikut. Mereka awalnya dibujuk oleh konsultan mereka. Tetapi kemudian

menjadi tanggung jawab personal trainer – nya. Biasanya, pria paruh baya ini

tertarik dengan bentuk tubuh personal trainer. Mereka ingin mendapatkan tubuh

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 54: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

42

yang sama dengan mereka. Keinginan para anggota untuk memiliki tubuh yang

sempurna sama persis dengan personal trainer – nya pula lah yang kemudian

mendorong personal trainer tersebut mendapatkan penjualan dari anggota

tersebut. Tubuh mereka adalah papan iklan yang dipakai oleh organisasi profit

Celebrity Fitness untuk melakukan penjualan jasa. Sehingga, semakin sempurna

tubuh mereka yang “berbicara”, semakin sempurna penjualan RRT mereka serta

banyak pula anggota yang akan memakai jasa mereka. Hal itu disebabkan, banyak

dari anggota Celebrity Fitness La Piazza datang dan menjadi anggota tidak hanya

sendirian. Mereka mengajak kenalan, saudara, teman, orang-tua, untuk menjadi

anggota.

Dengan tubuh yang sempurna tersebut, para personal trainer juga sangat

percaya diri pembawaannya. Pemikiran tubuh dan wajah yang menarik tersebut,

membawa rasa yakin dan bangga akan apa yang telah mereka capai. Mereka yakin

dengan penampilan yang sempurna itu, mereka mendapatkan sesuatu yang lebih.

Rasa percaya diri yang timbul karena figur tubuh mereka pun menjadi pegangan

yang kemudian dilontarkan pada diri mereka sendiri apabila mereka kemudian

nanti ada rasa ingin berhenti. Rasa letih karena latihan dan upaya – upaya lain

untuk mendapatkan tubuh yang sempurna tersebut selalu ada. Tetapi, mereka

kemudian selalu punya prinsip bahwa dengan latihan dan upaya – upaya lain itu

mereka menjadi lebih sehat, percaya diri, serta bahagia. Dengan tubuh mereka

yang sempurna itu, menjadikan mereka tampil lebih menarik, sensual, seksi. Hal

seperti ini menarik orang – orang disekitarnya, mereka dikagumi, orang lain

menjadi senang berada di sekitar mereka. Mereka merasa, dengan berpenampilan

lebih, urusan mereka bisa lebih lancar. Berpemampilan yang sangat menarik dapat

menguntungkan mereka dalam kehidupan. Mereka yang awalnya tidak percaya,

menjadi sangat mengaggumi prinsip tersebut ini.

Para personal trainer sangat yakin kalau dengan memiliki tubuh

sempurna, urusan pekerjaan dan yang lain dapat menjadi mudah. Tubuh mereka,

wajah mereka, perilaku mereka harus menarik orang disekitarnya. Dengan

keadaan seperti itu, para personal trainer yang tadinya sangat tidak menyukai hal

pemaksaan bentuk tubuh dalam profesi ini, menjadi terpacu untuk memiliki tubuh

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 55: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

43

seperti ini. Tubuh mereka menjadi pendorong para anggota untuk membeli

program RRT yang di jual oleh personal trainer tersebut. Mereka merasa

pencitraan yang sempurna sangat bermanfaat bagi kehidupan personal dan

profesial. Mereka sangat menyenangi hasil yang mereka dapatkan dari latihan –

latihan tersebut. Personal trainer memiliki target yang harus dipenuhi setiap

bulannya akn penjualan RRT, hal tersebut mendorong ambisi mereka untuk

berjualan yang sesuai dengan keinginan Celebrity Fitness. Personal trainer

sangat menghargai keputusan ini. Mereka sangat merasakan pula manfaat dari

ketentuan perusahaan yang mengharuskan mereka untuk bertubuh yang sempurna.

Personal trainer yang juga informan berinisial AR berpendapat,

“ besar manfaat dari pencitraan diri yang baik sebagai personal trainer.

Yang paling besar dan signifikan adalah personal trainer yang pencitraan

diri dan pembawaannya yang baik terlihat menarik di mata member.

Dengan terlihat menarik, member tersebut akan tertarik untuk mengikuti

program yang kita tawarkan. Seperti yang sudah dikatakan, tubuh

personal trainer adalah cermin bagaimana personal trainer tersebut dalam

keahlian mereka ”. (22 September 2010)

Personal trainer yang berinisial BS menambahkan,

“manfaat dari pencitraan diri yang baik sangat berpengaruh pada kuantitas

penjualan RRT kita, jadi menjaga penampilan sebagai personal trainer

walaupun berat, punya arti sendiri bagi kita”. (22 Oktober 2010).

Personal Trainer WY berpendapat kalau,

“pencitraandiri sangat bermanfaat bagi personal trainer, apalagi saat harus

berhadapan dengan member dan dengan badan yang menarik kita jauh

lebih pede”.( 22 November 20101).

Personal trainer RA berpendapat jika,

“penampilan tubuh menampilkan pencitraan diri seorang personal trainer,

yang mana menjadi salah satu alat bantu dalam menarik perhatian

member untuk gunain jasa kita. Gak lupa dengan badan yang fit,

dongkrak pembawaan kita juga. Lebih pede”.(22 Desember 2010).

Personal Trainer RE memiliki pendapat akan manfaat tersebut yaitu,

“badan atau tubuh yang indah itu sangat menyenangkan untuk diri sendiri,

yang nikmatin juga diri sendiri. Gue ngerasa nyaman dengan badan gue

yang seperti ini.Jujur gue terlihat lebih keren”.(22 Januari 2011).

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 56: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

44

3. 2. Pihak – Pihak yang Bertanggung Jawab Akan Munculnya Obsesi Pencitraan

Diri

Dalam dunia kerja yang berjalan untuk profesi kebugaran, banyak sekali

pihak yang mendorong lahirnya setiap perilaku yang terlihat. Pihak – pihak ini

memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk merubah pola pikir dan perilaku calon

personal trainer yang akan masuk kedalam dunia kebugaran. Kebugaran adalah

suatu hal yang penting dalam komunitas ini. Mereka diprogram untuk hidup

dalam segala tindak – tanduknya. Keputusan ini tentu saja jatuh dari atas. Para

eksekutif yang mendirikan Celebrity Fitness memiliki peraturan yang yang mana

membuat mereka kekuasaan untuk membentuk suatu pola perilaku dan pemikiran

para personal trainer yang bekerja untuknya.

Tentu saja kekuasaan mereka datang dengan dorongan yang terbentuk

berupa standar dari suatu klub kebugaran yang menjadi tempat manusia untuk

membentuk, merangsang, membangun tubuh mereka. Manusia bereaksi pada

rangsangan dari luar dirinya, manusia juga selalu mengambil peran sebagai

pemimpin dan yang dipimpin. Di Celebrity Fitness, para personal trainer tunduk

pada peraturan akan pencitraan diri tertentu, peraturan yang merupakan standar

pegawai yang bekerja dibagian divisi personal trainer. Terdapat konsekuensi

yang mencekam dan terdapat oportuniti yang membanggakan dari peraturan

tersebut. Materi, kekuasaan, penampilan adalah pilar – pilar yang luar biasa

penting dalam membentuk pemikiran serta perilaku personal trainer di Celebrity

Fitness La Piazza.

Pihak – pihak yang menguasai dan membukukan peraturan ini mengenal

benar akan strategi penjualan dan penerapannya dalam kehidupan masyarakat

sehari – hari. Mereka tahu dengan baik bahwa penampilan itu menjual dengan

laris.Penampilan adalah alat penjualan dan juga objek yang dapat dijual. Serta

mereka tahu benar bahwa semua kalangan pasti akan membeli penampilan. Dalam

era globalisasi didorong dengan kekuatan konsumsi, penampilan adalah aspek

yang dibeli setelah makanan. Semua orang pasti membeli penampilan dan

membayar pihak – pihak tertentu atas jasa mereka atau alat mereka dalam

membentuk penampilan tersebut. Situasi seperti inilah yang membuka lahan lebar

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 57: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

45

dalam pasar kebugaran. Setiap individu ingin tampil sebaik – baiknya. Mereka

melakukan hal apa saja yang memungkinkan bagi mereka untuk mewujudkan hal

tersebut. Langsing, cantik, tampan, seksi, sensual, adalah frase – frase yang

menjadi impian dan obsesi. Di pusat kebugaran, lebih ditekankan pada “langsing”.

Kata langsing atau slim, lebih tepat kita jatuhkan pada kaum wanita. Serta kata

“tubuh berotot dan perut sixpack” adalah lahan kaum lelaki. Inilah objek yang

dijual oleh Celebrity Fitness. Janji kepada anggotanya, bahwa dengan melakukan

olah – raga atau kelas senam disana, tubuh seperti itulah yang mereka dapatkan.

Celebrity Fitness berjanji bahwa, tubuh langsing dan berotot itu sehat dan tubuh

gemuk itu tidak bagus, tidak enak dilihat.

Hal seperti itu tidak hanya standar yang telah diatur oleh perusahaan

Celebrity Fitness itu sendiri tetapi merupakan suatu pola pikir yang memang

diterima oleh masyarakat luas. Sangatlah munafik apabila ada seorang individu

yang tidak ingin berpenampilan yang menarik, sehingga ia menjadi tatapan setiap

orang yang melihatnya. Tidak masalah bagi orang tersebut, walaupun tatapan itu

berujung pada menjadikan mereka objek. Bagi personal trainer, lingkungan yang

mereka tempati adalah lingkungan yang menekankan dengan keras strategi

tersebut. Menekankan dengan tegas bahwa badan yang baik adalah badan yang

langsing atau berotot. Lingkungan kerja adalah tempat mereka menghabiskan

waktu selama 12 jam setiap harinya. Diluar itu adalah waktu mereka dengan dunia

diluar Celebrity Fitness, yang mana dunia yang juga merupakan ajang dari

penampilan setiap individunya. Entah itu wajah, pakaian, materi, kehidupan

social, bagi Celebrity Fitness La Piazza yang mana merupakan pusat klub

kebugaran, adalah bentuk tubuh.

3.2.1. Pihak Atas Dari PT. Exertainmen dan Celebrity Fitness La Piazza

Peraturan mengenai standarisasi bentuk tubuh seorang personal trainer

datang dari atas. Peraturan tersebut datang dari pihak atas yang mana adalah

pendiri atau yang mendirikan dan membantu berdirinya pusat kebugaran ini.

Mereka adalah pilar – pilar penting yang memiliki kuasa atas bagaimana pegawai

seharusnya berpenampilan dan berperilaku. Mereka adalah orang – orang yang

mengatur dan bagi orang – orang dibawahnya adalah sebagai panutan atas

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 58: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

46

kepiawaiannya dalam memimpin. Mereka adalah pihak – pihak yang ditakuti oleh

bawahannya karena kekuasaan yang dimilikinya. Semua pihak berusaha membuat

pihak – pihak ini senang atas kerja kerasnya. Pihak atas dari Celebrity Fitness la

Piazza mengatakan bahwa perlunya seorang personal trainer untuk memiliki

tubuh yang distandarisasi oleh Celebrity Fitness disebabkan oleh bahwa personal

trainer adalah cermin dan papan iklan dari puncak keberhasilan program yang

ditawarkan oleh Celebrity Fitness.

Celebrity Fitness menawarkan program dan menjanjikan kontur serta

struktur tubuh kepada anggota – anggotanya yang mendorong setiap pegawainya

bertanggung jawab akan keberhasilan program tersebut. Keberhasilan program

tersebut tergambar paling signifikan dalam konteks pekerjaan personal trainernya.

Personal trainer menurut para eksekutif Celebrity Fitness adalah alat mereka

untuk menjalankan pekerjaan inti dalam membentuk badan yang indah dan

menarik. Untuk itu, para personal trainer harus mengemban tanggung jawab fisik

yang mana wajib berbadan yang sesuai. Kalau hal tersebut dilanggar, yang

ditakutkan adalah bahwa personal trainer tersebut akan mengundang pertanyaan

yang meragukan kemampuannya sebagai personal trainer yang kemudian

berujung pada kualitas dari PT. Exertainmen atau Celebrity Fitness.

Pihak atas Celebrity Fitness sangat mengerti akan pemasaran penampilan

dan pemaketannya. Semua itu digambarkan dari para personal trainer dan

instruktur aerobic, yoga, atau RPM yang bekerja. Tubuh, olah tubuh, keindahan,

adalah aspek penting, walaupun hal ini menggeser makna kesehatan pada

akhirnya. Pihak atas atau yang disebut oleh pegawai Celebrity Fitness sebagai

“atasan” atau “bos besar” atau “petingi - petinggi”, adalah orang – orang yang

meyakinkan pegawainya, bahwa dengan bertubuh yang sesuai standar perusahaan

mereka, segala macam kesulitan kerja dapat diatasi dengan baik atau kualitas dari

performa kerja mereka dapat di tingkatkan menjadi lebih baik.

Petingi – petinggi ini memiliki kekuasaan yang mana apabila ada

pegawainya yang menolak untuk bekerja dengan mereka sesuai standar, untuk

mengeluarkan atau memberhentikan mereka bekerja. Sedangkan para personal

trainer tersebut membutuhkan pekerjaan serta mau mendapatkan dan bertahan

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 59: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

47

dalam pekerjaan tersebut. Personal trainer sangat tahu benar akan keputusan yang

dibuat oleh atasan mereka ini.

Untuk AR, sebagai personal trainer yang cukup lama bekerja di dalam

perusahaan ini, ia berpendapat,

“dari atas memang sudah diatur standar bagaimana profilnya personal

trainer, kita sebagai personal tarinernya ya nurutin kata – kata

mereka”.(29 September 2010).

BS juga mendukung pendapat tersebut dengan berpendapat,

“ udah dari atas ada peraturan tentang standar tubuh personal trainer,

latihan dan body building adalah makanan sehari – hari personal trainer.

Kita kan dibentuk sebagai contoh badan yang bagus yang bakalan jadi

hasil setelah masuk Celebrity Fitness”. (29 Oktober 2010).

WY sebagai personal trainer juga mendukung pendapat kedua rekannya,

“…ada peraturan kalau personal trainer diharapkan berbadan bagus, yang

intinya sesuai sama bagaimana performa personal trainer tersebut”. (29

November 2010).

Personal Trainer RA adalah personal trainer yang terkesan sangat patuh

dengan peraturan ikut berpendapat,

“… memang kalau kita sebagai personal trainer, dari atas uda dikasih tau

gimana tubuh personal trainer seharusnya, gimana sikap personal trainer

terhadap member, gimana target – target personal trainer dalam bekerja

di Celebrity Fitness ini. Tubuh kita kan sebagai bukti kalau program RRt

ini berhasil”. (29 Desember 2010)

RE, seorang personal trainer yang telah bekerja di Celebrity Fitness La

Piazza selama 2 tahun berpendapat kalau,

“petinggi kita punya peraturan ketat yang mana jelas mengatakan kalau

personal trainer itu cermin dari leberhasilan program, jadi yang memang

itu ketentuannya”. ( 29 Januari 2011).

PT. Exertainmen adalah bisnis yang berjalan dalam bidang kebugaran,

sehingga mereka adalah pihak yang menciptakan standar pegawai, sebagai salah

satu strategi mereka untuk mendapatkan anggota lebih banyak. PT. Exertainmen

adalah bisnis yang sangat berhasil, setiap harinya sudah dapat dipastikan

datangnya anggota Celebrity Fitness yang baru. Klub di La Piazza adalah salah

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 60: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

48

satu klub terbesar, yang mana kedatangan anggota baru adalah hal yang sangat

lazim. Celebrity Fitness La Piazza memastikan setiap personal trainer nya

memiliki badan yang sesuai dengan keahlian pekerjaannya. Pihak atas dari

Celebrity Fitness membangun rasa percaya para personal trainer kepada mereka,

sehingga walaupun bentuk dari peraturan akan bentuk tubuh tersebut merupakan

dorongan pekerjan, para personal trainer tidak merasa terpaksa. Bahkan justru

dibangun pola pikir yang kemudian meyakinkan para personal trainer bahwa

kehidupan mereka telah berubah menjadi jauh lebih baik ketika mereka amsuk

kedalam dunia kebugaran dan menjadi salah satu alat dan begitu juga sebagai

penikmatnya.

3.2.2. Kolega Kerja dan Lingkungan Profesional Para Personal Trainer.

Kolega kerja adalah lingkungan professional seorang personal trainer

yang dapat mengerti dengan jelas setiap tindakan yang dilakukan rekannya yang

lain. Bagi mereka, tindakan tersebut adalah hal yang penting dan harus dilakukan.

Kolega kerja ini yang mendukung tindakan satu sama lain. Mereka memotivasi,

mencela, mengkritik, untuk mendapatkan reaksi dari rekannya yang lain. Kolega

adalah faktor penting dalam dunia profesionalitas para personal trainer. Mereka

saling membantu serta saling berlomba dalam performalitas kerja. Performa

adalah gerbang pemasukan mereka setiap bulannya. Banyaknya insentif atau

bonus mereka setiap bulannya berdasarkan penjualan RRT mereka yang

merupakan target. Apabila mereka tidak berjualan dalam waktu 3 bulan, mereka

akan dimutasi ke klub lain, atau bahkan kalau lebih dari 5 bulan, mereka akan

diberhentikan.

Oleh sebab itu, mereka sangat sensitif dan ambisius akan penjualan ini.

Untuk melakukan penjualan, mereka memerlukan faktor penampilan yang

mendukung. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, penampilan adalah salah

satu alasan mereka mendapatkan anggota Celebrity Fitness sebagai kliennya.

Anggota tersebut harus bisa percaya akan kemampuan personal trainer tersebut

dalam mengolah program pembentukan badannya. Biasanya hal tersebut terlihat

dari tubuh mereka yang mana memang strategi penjualan mereka.Lingkungan

professional mereka, memastikan hal tersebut terus berlanjut.Kolega kerja penting

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 61: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

49

karena apabila ada seorang personal trainer yang berhalangan melatih seorang

kliennya, biasanya mereka meminta bantuan temannya yang juga personal trainer

untuk menggantikan dia. Dalam hal ini, personal trainer tidak bisa begitu saja

memilihkan pengganti. Mereka harus melihat jam kerja atau latihan personal

trainerlain, spesifikasi kemampuan, serta reputasi kerja personal trainer tersebut.

Para personal trainer harus membuat program untuk setiap klien mereka.

Program tersebut berbeda untuk setiap orangnya disebabkan, setiap orang

memiliki fat, mass, dan gain yang berbeda. Personal trainer tersebut memiliki

program yang mana aspek dari pembentukan badan klien mereka. Biasanya,

lingkungan kerja adalah tempat para personal trainer juga membagi tips mereka.

Hal itu tidak terbatas dengan sesame personal trainer saja. Biasanya, anggota

yang memiliki kerabat yang merupakan anggota personal trainer juga memakai

jasa personal trainer. Anggota dan kerabatnya itu memakai personal trainer yang

sama atau memakai 2 personal trainer yang berlainan. Kalau mereka memakai

personal trainer yang sama, mereka sering berbagi tips dan trik programnya.

Kalau mereka memakai 2 personal trainer yang berbeda, mereka juga berbagi tips

dan trik dan kemudian mereka diskusikan bersama personal trainer mereka.

Untuk membagi tips dan trik, pengawasan dari personal trainer pasti ada.

Dalam dunia lingkungan kerja atau professional dari personal trainer,

persaingan yang ketat pasti ada. Umumnya merupakan persaingan yang sehat dan

membangun dalam penjualan. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri kalau

persaingan yang berlanjut serta stress yang menekan dalam pekerjaan ini akan

melahirkan persaingan yang tidak sehat yang pada ujungnya akan menimbulkan

argument – argument tertentu. Hal ini lahir dalam situasi yang tidak dapat diduga.

Salah satu contoh paling sering terjadi adalah perebutan klien. Kasusnya seperti

ini, salah satu klien merasa tidak puas dengan hasil latihan sejauh ini, lalu

memutuskan untuk berganti personal trainer. Kemudian mereka mengajukan

keluhan ke bagian Customer Service, kemudian dialihkan ke bagian Personal

Trainer Booking, dimana manager, asisten manager, dan team leader dari divisi

personal trainer ada. Disitu salah satu dari mereka yang sedang bersedia

akanmengalih – tugaskan klien tersebut ke personal trainer lain yang memiliki

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 62: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

50

kemampuan sama dengan personal trainer sebelumnya yang sedang

memungkinkan untuk mengajar (dengan kata lain, jadwal mereka dalam seminggu

belum penuh). Dari sana, biasanya personal trainer sebelumnya akan berbicara

juga dengan personal trainer yang baru mengenai program – program klien

tersebut.

Kemudian menjadi masalah jika klien tersebut tidak pernah konfirmasi ke

personal trainer- nya akan pemindahan klien itu dengan personal trainer lain.

Hal umum yang akan terjadi, mereka akan berargumentasi pelik mengenai hal

tersebut. Hal ini sensitif, karena situasi pindahnya klien ke tangan personal

trainer lain dapat menyebabkan turunnya performa kerja mereka dimata atasan,

serta dimata personal trainer itu sendiri. Percaya diri adalah hal yang dibangun

selain tubuh dalam dunia personal trainer, jadi hal tersebut sangat krusial seperti

dengan tubuh mereka sendiri. Tubuh mereka mendongkrak level percaya diri yang

mereka miliki, efeknya jika ada kejadian yang membuat mereka mempertanyakan

kemampuan mereka, akan menjurus ke kepercayaan diri mereka sebagai personal

trainer (yang mana dalam tahap ini sudah ber – transformasi sebagai jati dirinya).

“Kita ini adalah personal trainer”, merupakan kalimat yang mereka

lontarkan apabila disebutkan kata – kata “tubuh, percaya diri, performa kerja”.

Walaupun mereka hidup dalam profesi yang mengedepankan persaingan, target,

dan penampilan tubuh, hubungan antara mereka sangat erat.Setiap minggunya,

mereka mengadakan waktu untuk karaoke bersama yang mana mengeratkankan

hubungan mereka sebagai personal trainer.

AR mengeluarkan pendapat akan hal ini,

“Hubungan kita sesama personal trainer bisa dibilang sangat dekat, karena

kita pasti minta tips dan trik dari personal trainer lain”. (29 September

2010).

BS juga berpendapat akan hal ini sebagai berikut,

“ …lingkungan pertemanan antar sesama personal trainer itu solid. Kita

selalu ngelakuin apa – apanya bareng. Waktu break, buat rencana

program, dan laen – laen. Pas latihan juga kita bareng. Enaknya latihan

bareng sesama personal trainer, kita bisa saling bantu, saling nunjukin

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 63: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

51

bagian yang kurang yang mana. Lebih semangat dan termotivasi aja ”.

(29 Oktober 2010).

Bagi WY keberadaan kolega dalam kehidupan professionalnya dirasakan

cukup penting,

“ … yang jelas kalau latihan dilakuin bareng – bareng ma temen – temen

personal trainer lain, gak berasa beratnya. Asiknya sih bisa saling ngasih

tau dan motivasi kalo badan ada yang kurang atau kenapa gitu…”. (29

November 2010).

RA juga memiliki pendapat akan hal ini,

“ … yang jelas temen sesame personal trainer itu ngebantu banget kalau

kita mau ngeliat gimana badan kita dari mata personal trainer juga. Yang

udah pasti, mereka ngerti apa yang salah dan kurang apa yang uda

kelebihan…”. (29 Desember 2010).

RE berpendapat kalau kolega dan lingkungan profesionalitas Personal

Trainer adalah krusial. Menurut opininya,

“ …latihan kalo sendiri, pertama gak enak banget. Jadi enaknya bareng.

Kedua, latihan bareng temen yang personal trainer juga itu asik soalnya

dia ngerti juga gimana badannya personal trainer.Personal trainer gak

boleh latihan bareng membernya”.(29 Januari 2011).

3.2.3. Bisnis Olah Tubuh yang Dijual Oleh Personal Trainer

Personal trainer mempunyai alasan kenapa mereka sangat

memperhatikan tubuhnya. Salah satu alasan tersebut adalah tubuh mereka adalah

papan iklan akan keberhasilan program kerja mereka. Kemampuan personal

trainer dalam mengolah tubuh terlihat dari bagaimana mereka mengolah tubuh

mereka. Tubuh mereka adalah gambaran tentang spesifikasi kemampuan mereka.

Kemampuan mereka berbeda – beda. Ada yang fokus pada penurunan, penaikan,

pembentukan, perubahan struktur tubuh.Personal trainer yang ada dalam

komunitas ini memiliki gambaran jelas yang mana sesuai standar pegawai

Personal Trainer Celebrity Fitness.

Personal trainer sangat mengerti bagaimana mempertahankan reputasi

pekerjaannya dengan penampilan tubuhnya. Penampilan tubuhnya yang sudah

merupakan senjata dalam performa kerja mereka sangat menjadi lahan untuk mata

pencaharian mereka. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, badan personal

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 64: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

52

trainer adalah papan iklan atas kemampuan mereka membuat program kebugaran.

Bagaimana nantinya tubuh akan dibentuk, hasil keakuratannya dapat diperkirakan

dari tubuh personal trainer tersebut.

Personal trainer yang bertubuh paling sempurna, biasanya sering

dijadikan model untuk bahan jualan para consultant sebagai janji – janji tubuh

seseorang, apabila ia bergabung dengan klub Celebrity Fitness. Mereka

mengiklankan tubuh personal trainer sebagai gambaran bagaimana bentuk

anggota apabila sudah bergabung. Hal ini menguntungkan personal trainer dan

consultant – nya. Maka itu, seringkali terjadi persaingan sekaligus pertemanan

antara konsultan dengan personal trainer apabila ada anggota yang baru

bergabung. Biasanya, saat anggota bergabung untuk pertama kali akan membeli

jasa program personal trainer dari konsultan. Hal tersebut disebabkan atas dasar

bahwa anggota melihat konsultan pertama kalinya daripada dengan staf dari divisi

lain. Saat bergabung dengan keanggotaan, konsultan akan bertanya, apakah

anggota tersebut ingin memakai personal trainer untuk mempercepat terlihatnya

perubahan tubuh. Hal ini adalah pilihan. Ada anggota yang menerima tawaran

konsultan tersebut ada yang memilih untuk melakukan latihan sendiri. Walaupun

saat anggota memilih untuk latihan sendiri tanpa personal trainer, pada awal masa

latihan akan diberikan basic training gratis selama 2 kali. Mereka mendapatkan

basic training 2 kali dengan personal trainer. Kemudian setelah masa basic

training selesai, barulah personal trainer – nya menawarkan kembali apakah

anggota tersebut mau untuk menggunakan jasa mereka. Bagi anggota yang telah

membeli program RRT dari konsultan, mereka dipertemukan dengan personal

trainer pilihan sepakat antara konsultan dan anggota, kemudian dilatih dan

menjadi tanggung jawab penuh personal trainer.

Pada klub Celebrity Fitness La Piazza, selesai masa atau sesi latihan,

apabila anggota tersebut ingin melanjutkan program RRT dengan personal trainer

tertentu, mereka akan menambah sesi mereka. Menambah sesi disini berarti

membeli program kepada personal trainer – nya. Basic training dan sesi awal

adalah panggung para personal trainer untuk menunjukkan kebolehannya sebagai

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 65: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

53

personal trainer. Hal ini ditunjukkan dari bagaimana mereka membentuk badan

anggota dan tetap mempertahankan bentuk tubuh mereka sendiri.

Bagi personal trainer AR, penampilannya adalah hal yang menarik

perhatian klien atau anggotanya. Seperti inilah penjelasannya,

“…penampilan adalah salah satu senjata seorang personal trainer buat

ngedapetin member. Biasanya sih kalo member join atau freetrial pasti

dapet basic dari PT dua kali. Itu uda pasti. Nah, kalo member join kan

ma konsultan. Biasanya dari konsultan tuh diarahin ke personal trainer

mana.Biasanya ini uda kontek – kontekan sebelomnya ma personal

trainer. Member bisa beli RRT dari konsultan, tapi kan tetep kita yang

latih. Hal ini tu kalo member join langsung beli RRT. Ada juga yang

kalo join, ambil basic dulu. Setelah itu baru beli RRT ma PT… ”. (29

September 2010).

Informan BS memiliki pendapat akan hal ini juga,

“… personal trainer itu dituntut untuk memiliki badan yang menjelaskan

kepada orang yang liat, kalau dia tu personal trainer.Kenapa?Satu,

penampilan adalah senjata kita buat dapet member. Soalnya buat

personal trainer, penampilan dia itu adalah bukti dari keberhasilan

program RRT dia. Coba bayangin, mana ada orang yang mau ngeluarin

uang belasan juta buat beli prpgram RRT kalau dia gak percaya ma

personal trainer nya itu. Paling gak tu member pasti mencolok dimata

member tersebut…”.(29 Oktober 2010).

Informan WY berpendapat akan hal ini sebagai berikut,

“… keunikan personal trainer adalah, hasil dari kemampuan kita keliatan

dari badan kita. Personal trainer harus bisa jualan program RRT. Nah

yang beli program RRT kan member. Jadi member yang menentukan

personal trainer mana yang mau dia pake…”. (29 November 2010).

Para personal trainer sangat mengetahui bagaimana penampilan mereka

dapat mempengaruhi pendapat anggota akan performa kerja, hal ini didukung oleh

klarifikasi dari informan RA,

“ Kalau aku sih pasti selalu ada member, soalnya service-ku bagus,

member – member juga pada seneng ma aku. Aku sadar banget kalo

penampilan kita,sebagai personal trainer memicu datengnya calon klien.

Walaupun bukan itu aja yang diliat dari member, biasanya hal ini berlaku

sama kebanyakan personal trainer cowok sih”.(29 Desember 2010).

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 66: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

54

Informan RE sebagai seorang personal trainer wanita sangat mengerti

bagaimana tubuhnya dapat menjabarkan profesinya sebagai personal trainer.

Seperti inilah tanggapannya akan masalah ini,

“ …member bakal ngeliat gimana penampilan kita. Karena konsultan pasti

nunjukin personal trainer yang bakalan mencolok secara penampilan.Nah

kalau untuk basic, yang mana member gak langsung beli RRT dari

konsultan, biasanya pake personal trainer baru.Personal trainer baru juga

gak sembarangan.Pasti dipilih yang vailable secara waktu dan juga yang

secara skill uda bisa dipertaruhin. Semua itu diliatin dari penampilan

tubuh personal trainer tersebut …”. (29 Januari 2011).

Penampilan adalah alat bisnis serta strategi penjualan. Penampilan tubuh

trainer adalah papan contoh atau iklannya. Penampilan tubuh trainer penting

karena tidak ada anggota yang akan membayar belasan juta untuk program RRT,

jika menurut mereka personal trainer tidak memperlihatkan tubuh yang sesuai

dengan apa yang di tawarkan. Anggota atau calon kliennya harus percaya dengan

kemampuan trainer tersebut dalam mengolah tubuh sebelum akhirnya bersedia

mengeluarkan uang jutaan untuk membeli program.

3. 3. Upaya yang Dilakukan dalam Membentuk Pencitraan Tubuh Personal

Trainer

Banyak hal yang dilakukan oleh personal trainer dalam membentuk tubuh

mereka.Body building merupakan hal yang rumit, sebelum mengikuti latihan

beban personal trainer harus tahu bentuk tubuh yang mereka miliki agar dapat

mengeplikasikan secara tepat . Hal yang paling umum yang dilakukan oleh para

personal trainer adalah latihan setiap harinya. Motivasi awal para personal

trainer melakukan body Building adalah untuk mempertahankan pekerjaan

mereka yang mana mengharuskan mereka untuk membentuk citra tubuh mereka

sebagai personal trainer. Personal trainer yang baru sebentar bekerja, akan

memilih jalan yang normal seperti latihan dengan rutin. Semakin berjalannya

waktu, apabila ia bertahan disana, keinginan akan tubuh yang indah akan semakin

besar. Dalam hal ini, tidak lagi menjadi kewajiban pekerjaan, tetapi karena

mereka menyukai hal tersebut.Mereka ingin tubuh mereka seperti itu.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 67: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

55

3.3.1. Bentuk Upaya Personal Trainer

Upaya yang paling sering dilakukan dan pasti dilakukan oleh semua

personal trainer di Celebrity Fitness la Piazza adalah latihan. Biasanya mereka

memakai 3 metode paling lazim, yaitu:

- Isotonic Exercise; menggunakan barbell atau dumbbell yang mana

bertujuan menambah kekuatan otot.

- Isometric Contraction; kegiatan mendorong atau menarik benda yang

berat, dalam latihan ini personal trainer tidak memerlukan alat yang

berat.

- Isokinetic training; merupakan kegiatan latihan yang memakai alat

latihan khusus. Pada metode ini, terjadi kontaksi otot.

Dua dari 3 metode yang paling sering dipakai oleh personal trainer la

Piazza adalah isotonic exercise dan isokinetic training. Alasannya menurut

mereka 2 metode tersebut lebih cocok dan bermanfaat bagi tubuh mereka dan

jadwal mereka. Bukan berarti isometric contraction kurang digemari, mereka

adalah personal trainer, wajib untuk mencintai alat – alat dan metode yang ada

dalam kehidupan kerja mereka. Personal trainer Celebrity Fitness la Piazza

kurang menunjukkan antusias saat bersentuhan dengan aerobic. Terlihat mereka

juga jarang menggunakan fasilitas tersebut. Istirahat adalah hal krusial bagi

personal trainer. Oleh karena itu kebanyakan dari mereka memilih untuk kos

disekitar tempat kerja mereka. Agar waktu tidak terbuang diperjalanan. Waktu

mereka dipakai untuk kerja, latihan, dan berjualan program, dipenuhi oleh stress

dan ekspetasi yang luar biasa tinggi.

Sebelum melakukan latihan yang berat atau jenis latihan apapun, personal

trainer di Celebrity Fitness La Piazza pasti melakukan pemanasan. Pemanasan

tersebut mereka lakukan 15 – 30 menit (bagi anggota biasanya hanya 5 – 20

menit). Pemanasan yang dilakukan adalah melalui treadmill, stepper, dan cardio

wave. Biasanya personal trainer memilih ingin menggunakan alat pemanasan

yang mana sesuai dengan bagian tubuh yang paling ingin mereka latih saat itu.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 68: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

56

Untuk personal trainer di La Piazza, setiap kali mereka melakukan latihan,

walaupun itu bukan angkat beban, mereka wajib untuk pemanasan.

Bagi personal trainer Celebrity Fitness, latihan beban adalah hal yang

sangat biasa. Setiap harinya, mereka memiliki focus pada bagian tubuh mana yang

mau diolah. Personal trainer Celebrity Fitness La Piazza biasanya melakukan

Latihan beban biasanya dilakukan 4 set selama latihan yang mana berkisar 12 – 15

kali. Dalam angkat beban, stretching adalah hal wajib karena disini otot – otot

ditarik sampai terjadi kontraksi. Alat – alat yang paling umum dipakai dalam

latihan olah tubuh personal trainer Celebrity Fitness la Piazza yang paling sering

dipakai adalah back – extension, Iso - Lateral D.Y. Row, dumbell, biceps curls,

smith machine, seated calf, leg extension, leg curl, uni – lateral leg press, glute,

abdominal, hip – adduction, torso rotation, dip – chin seated, chest press,dan AB

– Crunch Bench.

Informan AR memiliki pendapat akan hal ini,

“ …kalo personal trainer disini biasa latihan isotonic execise ma isokinetic

training. Lebih cocok ma tujuan yang kita mau aja, lebih efisien gitu.

Ohya, pemanasan itu penting ya. Sesimple apapun menurut kalian

latihan itu, kalo gak pemanasan saya jamin latihannya gak 100% bener.

Kita biasanya ngelakuin pemanasan 15 – 30 menit. Lalu stretching

ya..kalo stretching kayaknya gak perlu dikasih tau..hehe.. Trus kita

masuk ke latihan beban, yang mana dilakuin dalam itungan 4 set berkisar

12 – 15 kali… ”. (6 Oktober 2010).

Hal kedua yang mereka sebagai personal trainer lakukan untuk menjaga

dan mempertahankan keindahan otot dan tubuh adalah diet. Diet setiap personal

trainer bermacam – macam. Personal trainer yang memang tahu dan diberi

pemahaman akan gaya hidup sehat, melakukan diet dengan membatasi dan

memilih jenis makanan yang dimakan. Personal trainer melakukan diet untuk

membentuk masa otot. Informan BS selalu menekankan,

“Diet itu bukan ngurangin makan, tapi memilih dan menyeimbangkan

karbohidrat, vitamin, mineral, dan protein. Makanan diet yang secara

rutin di konsumsi ma gue itu adalah Salmon, kenapa? Ya menurut gue,

sangat penting dalam diet seorangpersonal trainer, buah, tempe, tahu,

roti gandum. Yang mana makanan – makanan tadi itu adalah favorit

gue…oh, sama beras merah…”.(5 November 2010).

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 69: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

57

Mereka menghindari makanan yang digoreng dan terlalu banyak bumbu.

Berikut adalah ujar informan RA mengenai hal ini.

“… Protein sangat penting dalam pembentukan otot, dalam mendapatkan

protein kita usahakan dari telur dan ikan.Daging ayam terlebih daging

merah, sangat dihindari. Tapi bukan berarti gak makan sama sekali lo.

Seorang personal trainer tau lah kalo badannya penting jadi makannya

juga diatur yang bener dan sesuai nutrisi yang dibutuhin ma badan kita

masing – masing. Kita ngidarin cara masak yang digoreng atau

overcook. Lebih suka direbus kalo gue pribadi dan gak pake terlalu

banyak bumbu …”.(5 Januari 2011).

Upaya mereka dalam mendapatkan tubuh yang ideal sesuai standar

selanjutnya adalah dengan bantuan susu protein, vitamin atau suplemen

perangsang otot. Susu protein biasanya yang paling umum digunakan oleh

personal trainer dan anggota Celebrity Fitness La Piazza. Susu protein juga

merupakan pelengkap diet yang mana dikonsumsi sesuai dengan dosis tertentu.

Menurut informan RE,

“… susu protein adalah suplemen yang paling biasa dikonsumsi sama kita

sebagai personal trainer. Harganya berkisar Rp. 500.000 – Rp. 750.00,-

.Biasanya patungan belinya, tapi ada beberapa trainer yang memang lagi

focus, mereka beli sendiri. Biasanya kita pakai Whey, L-Men, Nitro

Tech, dan gue pribadi pasti pake bantuan WRP… ”. (5 Februari 2011).

Bagi informan WY yang menggunakan susu protein dan suplemen –

suplemen lainnya juga berpendapat seperti ini,

“… salah satu cara gue buat ngebentuk badan itu adalah bantuan dari susu

protein. gue beli sebulan sekali.Tapi yang jelas w pasti latihan beban dan

diet. Suplemen atau susu protein yang gue gunain bakal lebih sempurna

kalo gue latihan beban. Dan gue sangat suka yang namanya latihan

beban. Gue lakuin tiap malam setelah abis ngajar member… ”. (6

Desember 2010).

Untuk bantuan lainnya, personal trainer biasa menggunakan vitamin

pengurang nafsu makan atau mendongkrak nafsu makan. Mereka menggunakan

vitamin dan suplemen perangsang pula apabila menurut mereka tubuh yang

mereka inginkan belum tercapai. Hanya sedikit personal trainer yang mau

mengakui akan kebiasaannya menggunakan suplemen ini. Apabila ditanya mereka

selalu berkata kalau tubuh mereka adalah hasil dari latihan dan diet saja. Sangat

jarang dari mereka yang mengaku akan penggunaaan vitamin dan suplemen

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 70: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

58

perangsang otot. Pemakaian suplemen oleh personal trainer kemudian

dikonfirmasi oleh Café Clerks Celebrity Fitness La Piazza, sebut saja JC,

“… penjualan paling banyak ya susu protein sama vitamin. Tapi ya paling

banyak ya emang susu sih. Ada yang beli vitamin pelangsing.Itu yang

buat ngurangin nafsu makan.Terus suplemen biar badannya jadi. Itu CJ(

*seorang personal trainer-bukan informan) yang biasanya paling rutin

beli…”. (7 Januari 2011).

JC sebagai salah satu Café Clerks yang menjual susu, makanan khusus,

vitamin, serta suplemen pembentuk tubuh merasa kalau penjualan yang tinggi

yang dibeli oleh personal trainer menjadikan dirinya pihak penting yang

menyediakan bahan – bahan tersebut didalam klub. Bahan – bahan seperti itu

dicari para personal trainer dengan alasan, bahan – bahan tersebut sangat

membantu mereka. JC menambahkan,

“dalam kehidupan personal trainer saja ada kompetisi yang diadakan untuk

melihat dan berlomba memiliki tubuh dan kemampuan terbaik, sehingga

mereka semakin terdorong untuk menjadikan tubuhnya lebih dari yang

lain”. (7 Januari 2011).

Gambar 1.

Susu protein yang biasa dikonsumsi

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 71: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

59

Susu protein dan suplemen biasanya sangat digemari oleh personal

trainer, staff Celebrity Fitness, serta para anggota dari Celebrity Fitness.

Suplemen dan obat – obat penrurn berat badan juga disediakan dalam berbagai

rasa dan variasi berikut dengan dosisnya.

Gambar 2.

Susu protein yang umumnya dikonsumsi oleh personal trainer pria

3.3.2. Efek Positif Dari Upaya yang Dilakukan Dalam Body Building Oleh

Personal Trainer

Setiap upaya yang dilakukan oleh para personal trainer dalam membentuk

dan mempertahankan tubuh idealnya, mengadung alasan dan manfaat tertentu.

Kenapa dan mengapa hal – hal itu dilakukan sudah jelas digambarkan. Personal

trainer yang mengerti pasti sudah tahu benar kenapa dia memilih jalan atau

metode seperti itu dalam usahanya membentuk dan mengolah tubuh. Mereka

sangat tahu apa yang baik untuk tubuh mereka apa yang tidak yang mana dapat

menguntungkan mereka, mana yang tidak.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 72: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

60

Dalam upaya yang berbentuk latihan, manfaat yang didapat oleh personal

trainer adalah yang paling realistis. Tentu saja dibantu dengan diet yang

mendukung dan sesuai. Manfaat dari dua upaya yang paling umum ini adalah

penampilan yang mulai kelihatan pada minggu ke 4 – 5. Upaya ini adalah yang

paling sehat dan aman. Personal trainer wanita adalah pengguna susu protein

paling sering. Diet yang seimbang serta sesuai dengan jadwal kerja mereka.

Kemudian manfaat dari vitamin penurun berat badan atau penaik berat

badan memiliki manfaat menurunkan dan menaikkan berat badan dengan instan.

Instan yang berarti cepat, cukup digemari apabila ada personal trainer yang tiba –

tiba mengalami kenaikan berat badan atau harus mengikuti lomba yang

mengharuskan timbangan berat badan tertentu. Lalu upaya yang dilakukan paling

instan dan menimbulkan hasil yang cukup signifikan adalah suplemen perangsang

otot, yang mana membentuk bada agar ideal secara intens (apabila pemakaiannya

sesuai).Suplemen ini digemari oleh personal trainer pria. Untuk personal trainer

wanita, pemakaian ini hampir tidak ada. Hasil dari suplemen ini cepat dan paling

terlihat “hebat”. Otot yang dirangsang memang terlihat dengan jelas.

Dilihat dari setiap informan dari cerita mereka akan latihan – latihan, diet,

suplemen, dan susu protein mereka terkuaklah efek positifnya yang kemudian

menjelaskan tujuan mereka menggunakan cara tersebut dalam membentuk

penampilan sempurna mereka sebagai Personal Trainer yang sesuai dengan

standar yang dibuat oleh Celebrity Fitness.

Informan AR;

“ … latihan beban dan alat yang saya lakukan ini adalah sebagai usaha saya

dalam ngedapetin penampilan yang saya inginkan dan sesuai dengan

gambaran yang celebrity fitness mau. Semua personal trainer disini pasti

latihan alat dan beban ya.Itu emang diwajibin.Nah, kenapa personal

trainer mau ngelakuin latihan? Kalo buat saya, itu adalah senjata yang

ngebuat dan ngebentuk badan kita.Latiham dari yang pemanasan,

stretching, beban, semua itu adalah alat yang bisa kita control untuk

membentuk badan.Hasilnya juga keliatan, kalo latihannya bener

ya..makanya itu gunanya personal trainer juga. Supaya latihan, lebih

berasa hasilnya..efek positif dari latihan – latihan? Ya badan lebih

berbentuk sesuai yang kita mau karena latihan biasa menfokuskan ma

suatu atau beberapa tempat di badan…”.(6 Oktober 2010).

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 73: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

61

Informan BS;

“… usaha gue dalam membentuk penampilan yang sempurna sebagai

personal trainer sesuai dengan standar celebrity fitness situ dengan

latihan dan diet. Efek positifnya itu Diet sangat ngebantu karena diet itu

nyeimbangin nutrisi dan protein dibadan gue.Sejaug mana yang gue

butuhkan dan yang mana yang harus gue buang dengan latihan. Selain

itu, diet juga ngebantu badan dalam proses detoksifikasi. Diet disini

bukan Cuma gak makan ya. Ada prosesnya da nada klarifikasi makanan

– makanan apa aja…”.(5 November 2010).

Informan WY;

“… gue adalah personal trainer yang ngegunain susu protein dan beberapa

suplemen pengurang nafsu makan buat ngebentuk badan. Tapi gue gak

pernah Cuma ngandelin itu aja, gue tetep aja latihan. Tiap abis ngajar

member pasti gue latihan dan gue pasti jadi orang yang rajin ngajakin

sesame trainer dan staff lain buat latihan. Gue rajin juga ngingetin

mereka buat latihan. Nah, menurut gue manfaat dari susu protein dan

suplemen itu untuk mempercepat bentuk otot yang gue mau dan

ngurangin nafsu makan berlebihan. Apalagi sekarang suplemen gitu udah

gak bikin deg – degan gak jelas. Terus menurut gue efisien aja…”.(6

Desember 2010).

Informan RA;

“… dari diet yang gue lakuin, gue ngerasa banget hal itu bisa nge-detoks

tubuh gue. Berasa aja tubuh lebih enteng.Kan gue pikir Cuma sugesti aja,

tapi ternyata emang orang – orang disekitar gue ngeliat badan gue yang

seger dan sehat.Menurut gue sendiri badan yang proporsional itu lebih

menarik. Dan dengan diet gue bisa dapet badan yang menarik itu… ”. (5

Januari 2011).

Informan RE;

“… gue ngerasa manfaat dari susu protein yang gue konsumsi membantu

gue mempertahankan bentuk tubuh yang gue inginkan. Jujur ya, minum

susu protein tu bikin nafsu makan gue berkurang. Jadi kuantitas

makannya juga berkurang. Paling gue banyakin buah…”.(5 Februari

2011).

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 74: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

62

3.3.3. Efek Negatif Dari Upaya yang Dilakukan Dalam Body Building Oleh

Personal Trainer

Dilihat dari kegiatan dan upaya yang dilakukan oleh personal trainer

Celebrity Fitness La Piazza, tidak hanya efek positif yang didapat dari upaya

tersebut. Terkadang apabila dosis atau kadar dari upaya tersebut berlebihan atau

penggunaaannya yang tidak sesuai, dapat menimbulkan efek negatif yang

merusak tubuh bahkan membahayakan organ internal. Latihan fisik yang

dilakukan sering sekali menyebabkan cedera otot dan sendi. Hal ini memang

mudah disembuhkan, tetapi sangat menyakitkan dan mengganggu jadwal personal

trainer yang padat. Untuk upaya yang berupa diet, memiliki efek negatif pula

yaitu, apabila tidak dilakukan sesuai jenis golongan darah, bentuk tubuh, dan

dengan kadar yang sesuai akan menimbulkan penurunan metabolism tubuh. Bagi

seorang personal trainer, metabolisme adalah hal yang sangat penting dalam

menunjang performa kerja.Personal trainer AR menambahkan;

“…dalam melakukan latihan dan diet, kita gak bisa sembarangan.

Seharusnya sih sebagai personal trainer untuk urusan cedera gak ada ya,

tapi program pembentukan tubuh yang tidak sesuai kadang terjadi

walaupun tidak sering. Setiap latihan beban yang dilakukan sebaiknya

dilakukan sesuai dengan prosedurnya untuk menghindari hal yang tidak

diinginkan… ”.(6 Oktober 2010).

Informan BS;

“…dalam program diet yang gue jalanin ada sih efek negatifnya. Kalau

dilakukan sembarangan diet itu merusak metabolism tubuh dan justru

Cuma buat perut cepet laper dan pas dietnya gak selesai porsi makannya

justru nambah…”.(5 November 2010).

Informan WY;

“… mengkonsumsi susu protein dan suplemen – suplemen kalau gak

sesuai dosis yang dianjurin itu bisa bikin jantung deg – degan, keringetan

berlebih, terus ketagihan akan obat dan protein tersebut… ”. (6

Desember 2010).

Informan RA;

“… menurut gue diet yang gak beraturan dan gak konsisten atau yang

biasa disebut diet “yoyo”, emang cepet bikin turun berat badan. Tapi

cepet naeknya juga, terus diet yang beraturan itu memicu selulit dan

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 75: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

63

stretch marks di sekitar perut, selangkangan, dan paha. Diet kalau gak

diimbangin dengan latihan juga jatohnya Cuma melarin badan aja…”.(5

Januari 2011).

Informan RE;

“… konsumsi protein dan suplemen dapat membuat tubuh lebih cepat

terbentuk sesuai yang kita mau, tapi gak enaknya ada efek sampingnya.

Menurut gue sih gak berbahaya. Paling Cuma deg – degan, keringetan,

terus kalo make dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan efek

ketagihan… ”. (5 Februari 2011).

Untuk pemakaian vitamin dan suplemen, efek negatif lebih berbahaya.

Vitamin penurun berat badan seringkali merusak organ pencernaan, yang mana

sangat berbahaya. Kemudian efek negatif dari suplemen perangsang bentuk tubuh

yang mana dipakai oleh personal trainer apabila ingin menjadikan tubuhnya ideal

secara instan dan hasilnya benar – benar terlihat. Mereka juga menggunakan pada

saat stamina mereka sedang turun karena jadwal yang padat. Pemakaian suplemen

ini, diketahui oleh para personal trainer sangat berbahaya bagi organ reproduksi

yang diperkirakan mereka dapat mengurangi kualitas sperma karena biasanya

dalam klub Celebrity Fitness La Piazza pengguna obat ini pria, café clerks yang

menjual akan menjelaskan instruksi secara detail dan konsekuensinya. JC selaku

café clerks memberi informasi;

“biasanya kalau ada yang mau beli, gue Tanya dulu. Dia uda punya anak

apa belom. Soalnya, suplemen ini hormone buatan. Yang mana bisa

bikin susah punya anak karena ganggu organ reproduksi”. (7 Januari

2011).

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 76: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

64

BAB IV

ANALISA DATA

4. 1. Kelahiran Makna Citra Tubuh bagi Personal Trainer Celebrity Fitness La

Piazza

Personal Trainer La Piazza mendapatkan makna yang disimbolkan oleh

citra tubuh sudah dari lingkungan asalnya tetapi setelah dia masuk menjadi

pegawai di Celebrity Fitness, makna tersebut semakin kuat tumbuh dalam diri

mereka. Setelah masuk di Celebrity Fitness, makna yang awalnya abstrak atau

masih belum matang, menjadi memiliki standar tertentu yang mengharuskan

mereka memiliki kontur badan yang sesuai dengan apayang Celebrity Fitness

tetapkan.Celebrity Fitness selaku perusahaan atau institusi yang memang bergerak

dalam bidang kebugaran memiliki image atau janji iklan tertentu tentang

bagaimana tubuh manusia dapat menjadi ideal. Menurut Foucault, kekuasaan itu

terlaksana bukan pertama – tama melalui kekerasan atau hasil persetujuan tetapi

seluruh struktur tindakan yang menekan dan mendorong tindakan – tindakan lain

melalui rangsangan, persuasi, serta dengan paksaan dan larangan.9 Celebrity

Fitness memiliki kekuasaan untuk menggerakkan pegawainya, terutama personal

trainer – nya, untuk memiliki tubuh yang “sepantasnya”.

“Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk

berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi” (Ramlan

Surbakti,1992). Celebrity Fitness dalam aspek ini memiliki kekuatan yang mutlak

akan tubuh personal trainer nya. Personal trainer dalam ia gerakkan sesuati

keinginan dan kehendak pihak mereka. Personal trainer tidak lebih bagi mereka

selain papan iklan mereka dalam menawarkan produk – produk serta program

konsumsi tubuh yang mereka tawarkan ke masyarakat luas.

Bagi para staff personal trainer atau yang biasa disebut dengan singkatan

“PT” oleh para staff lain, pencitraan diri adalah sesuatu yang sangat penting bagi

9Michel Foucault. Power/Knowledge. hlm.55

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 77: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

65

kehidupan mereka dalam dunia kebugaran. Mereka sangat memperhatikan

kepentingan masing – masing akan keindahan penampilan dan bagaimana

penampilan tersebut membuat mereka merasa dihargai oleh yang lain. Pencitraan

diri bagi personal trainer, menjadi salah satu hasil pencapaian yang berusaha

mereka hadirkan. Pencitraan diri menjadi suatu hal yang disadari oleh para

personal trainer sebagai senjata dan hasil yang merupakan manifestasi mereka

dalam bekerja untuk klub kebugaran Celebrity Fitness La Piazza. Konsep akan

pencitraan diri sebagai personal trainer ini lahir seiring dengan interaksinya

dengan “orang dalam“ begitu masuk ke komunitas ini. Seperti yang dikatakan

Charles H. Cooley bahwa “individu membentuk pencitraan diri mereka dari 3

tahapan; bagaimana kita di mata orang lain, bagaimana bayangan kita mengenai

pikiran orang lain tentang kita, serta bagimana perasaan kita sebagai akibat dari

penilaian tersebut…”

Dari awal telah dikatakan bahwa, dari pihak atas atau yang disebut atasan,

telah turun peraturan dimana yang tegas mengatakan jika seorang personal trainer

harus memiliki tubuh yang sempurna. Apabila dia tidak memiliki atau belum, ia

harus berusaha sekuat mungkin untuk mendapatkan tubuh tersebut. Apabila ia

menolak, ia akan terkena sanksi yang mana dapat mendorong mereka pada suatu

pemecatan. Tugas seorang personal trainer dalam Celebrity Fitness adalah pihak

– pihak atau divisi yang mana bekerja dalam membantu anggota Celebrity Fitness

mendapatkan tubuh yang sesuai dengan latihan yang tepat. Dalam kondisi dimana

seorang anggota membentuk tubuhnya, ia perlu mempercayai kemampuan

personal trainer yang ia dapatkan.

Personal trainer sangat terbiasa dengan keberadaan mereka dalam

membentuk tubuh menjadi sesuai yang mereka inginkan. Akan tetapi, dalam

masalah ini bukanlah gambaran tubuh sebagaimana yang mereka inginkan,

gambaran tubuh yang dimaksud lebih mengacu pada gambaran yang Celebrity

Fitness inginkan. Mereka didorong dan dibentuk kedalam susunan struktur tubuh

rancangan Celebrity Fitness. Para personal trainer berlatih dan terlatih bagaimana

sebuah tubuh, yaitu tubuh mereka menjadi papan iklan komersial yang diiklankan

oleh Celebrity Fitness.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 78: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

66

Dalam komunitas personal trainer Celebrity Fitness La Piazza,

penampilan yang sempurna adalah hal yang krusial dan penting. Hal itu yang

menyebabkan para personal trainer berlomba – lomba dengan waktu, masyarakat,

serta target dalam mendapatkan bentuk tubuh sebagaimana yang mereka

rencanakan. Dalam upaya membuka penggambaran mengenai konsep penampilan

sempurna versi personal trainer Celebrity Fitness La Piazza, peneliti akan

mencoba untuk membuka alur serta proses masuk konsep “citra penampilan dan

diri” dalam pemikiran para personal trainer Celebrity Fitness La Piazza.

Citra tubuh terbentuk seiring dengan berjalannya proses personal trainer

tersebut menjalani training dan berlatih. Citra tubuh yang mereka miliki awalnya

dibentuk oleh pihak Celebrity Fitness yang mana memiliki kekuasaan dalam hal

ini. Kemudian menjadi kebiasaan yang dilakukan dan kemudian dicintai oleh

personal trainer sendiri.

“ Tubuh manusia dewasa ini adalah tubuh yang kompleks dan

intelek. Dengan kepungan berbagai macam ancaman dan

pengaruh, perubahan dengan berbagai praktik bedah plastic dan

teknologi, tidak ada lagi objek material sederhana pada

tubuh.Sebaliknya, tubuh adalah pencapaian budaya yang kaya,

yang penuh dengan pertentangan dan perlawanan gender, serta

kekuasaan dan jati diri.”10

Dalam situasi seperti ini kemudian lahirlah Fitness dan Body Building

sebagai gaya hidup para personal trainer. Mereka yang awalnya datang untuk

mendapatkan pekerjaan di Celebrity Fitness La Piazza, menjadi berubah

motivasinya. Mereka di sana untuk mencari nafkah, itu benar, tetapi mereka

menjadikan hal tersebut sebagai roda berputar. Mereka bekerja disana, untuk

mendapatkan latihan dan komunitas yang mana mendukung mereka dalam hal

yang kemudian mereka cintai. Serta hal yang kemudian mereka cintai itu menjadi

gerbang dari pemasukan mereka setiap bulannya. Hasil dari pemasukan mereka

pula menjadi alat mereka mengkonsumsi benda – benda pendukung kegiatan Body

Building dan Fitness mereka. Gaya hidup menurut Kotler (2002, hlm. 192) adalah

10

Mark Kingwell (1996:196) dalam Barbie Culture

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 79: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

67

“pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan

opininya”.

Menurut Assael (1984, hlm. 252), gaya hidup adalah,

“A mode of living that is identified by how people spend their

time (activities),what they consider important in their

environment (interest), and what they think of themselves and

the world around them (opinions)”.

Personal trainer disini tidak hanya menghabiskan waktu bersama sebagai

komitmen mereka, tetapi juga uang mereka untuk mendapatkan apa yang mereka

harus dapatkan. Dengan membeli suplemen dan susu protein yang mana menjadi

kebiasaan dalam kehidupan mereka dan meruapakan salah satu unsur gaya hidup

mereka sebagai perspnal trainer. Gaya hidup personal trainer yang signifikan

terlihat, melatih, berlatih, berjualan, dan membeli.

Keinginan personal trainer untuk menjadikan tubuh mereka sehat dan

bugar juga adalah anak pemikiran dari gaya hidup yang telah tertanam di pola

pikir mereka. Pesan yang dibungkus dari pihak atas yang sampai dalam alam

bawah sadar mereka (personal trainer) adalah gambaran dan cara bagaiamana

mereka bisa mendapatkan tubuh seperti itu. Tubuh mereka menjadi milik

Celebrity Fitness dan pasaran komunitas. Awalnya mereka merasa tidak

bermasalah dan nyaman dengan tubuh mereka yang biasa saja, akan tetapi dengan

semakin kuatnya arus pemahaman sebagaimana tubuh seharusnya, hasrat

mendapatkan tubuh tersebut muncul.

Mereka melihat bahwa ada yang salah dengan mereka apabila tubuh

mereka tidak seperti bagaimana seharusnya. Mereka merasa kalau pola makan dan

gaya hidup mereka tidak sesuai dengan yang dikatakan “sehat dan bugar”. “

Seseorang dikatakan sakit bukan hanya karena ada gangguan secara fisik, tetapi

juga karena dianggap sakit oleh masyarakat sekitarnya”. 11

Ketika dikatakan

bahwa tubuh mereka tidak sesuai dengan standar maka tubuh mereka yang beda

tersebut harus diubah. Diubah sebagaimana tubuh seharusnya sesuai standar

celebrity Fitness.

11

Foster dan Anderson, 1986

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 80: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

68

4. 2. Membuka Seluk - Beluk Krusial yang Menggerakan Tubuh Sang Personal

Trainer

Lahirnya suatu pemahaman suatu makna atau nilai atau symbol yang

terbentuk menjadi pola pikir memiliki proses yang panjang. Terdapat pihak dan

factor yang terus melahirkan aspek – aspek krusial. Dalam kasus pencitraan tubuh

personal trainer celebrity fitness la piazza, untuk menjelaskan faktor dan alasan

mengapa alas an mereka melakukan hal tersebut tidak bias dilepas dari darimana

atau pihak – pihak mana saja yang mempengaruhi, mengatur dan mengolah

profesi mereka secara signifikan.

Pencitraan diri dan tubuh menjadi penting dalam situasi ini. Personal

trainer memiliki alasan kenapa mereka melakukan hal tersebut, kenapa mereka

mau meneruskan kegiatan tersebut, kenapa mereka tunduk dengan perintah

tersebut. Mereka mendukung apa yang awalnya sebuah perintah atau peraturan,

menjadi memiliki simbol dan arti personal bagi mereka. Mereka akhirnya menjadi

seorang personal trainer. Menurut mereka, itulah yang memang dilakukan

seorang personal trainer. Seiring dengan berkembangnya waktu dalam hidup

mereka, kegiatan tersebut menjadi budaya mereka, seperti apa yang dikatakan

Geertz:

“ … dan symbol – symbol itu menetap dengan penambahan

dan pengembangan atau perubahan sosial yang akan

dipakainya selama hidup, mungkin ia akan memaknai semua

symbol – symbol itu, mungkin juga hanya sebagian

daripadanya. Kadang – kadang secara spontan, tetapi

selalu dengan pandangan akhir yang sama yaitu meletakkan

suatu konstruksi atau bentuk atau bangunan atas perhatian

– perhatian yang terjadi dalam hidup, untuk memberi

orientasi kepada dirinya sendiri perjalanan hidupnya”.

(Cliford Geertz, 1973).

Pihak – pihak yang bertanggung jawab akan pola pikir bahwa seorang

personal trainer harus bertubuh sempurna (langsing dan berotot), adalah pihak

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 81: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

69

atasan atau CEO dari Celebrity Fitness La Piazza, kolega kerja atau lingkungan

sehari – hari personal trainer tersebut, dan yang terakhir adalah bisnis. Bisnis

disini adalah kekuatan penampilan sebagai alat penjualan. Personal trainer yang

bertubuh sesuai standar adalah personal trainer yang memiliki banyak klien. Itu

adalah hal yang terjadi di Celebrity Fitness dan dikonfirmasi oleh personal trainer

sendiri. Tentu saja, dalam hal penjualan, banyak aspek lain selain penampilan.

Seperti konsistensi, kedisiplinan, keberhasilan latihan anggota, dan yang jelas

keramahan personal trainer tersebut. Keberadaan dari personal trainer

menjadikan impian mereka tersebut menjadi sesuatu yang memungkinkan.

Alasan lain yang menjadi pijakan dari tindakan personal trainer sangat

terobsesi dengan bentuk tubuhnya adalah, tubuh mereka adalah papan iklan yang

menggambarkan keberhasilan dari program yang ditawarkan oleh Celebrity

Fitness.12

Personal trainer memiliki target yang harus dicapai dari penjualan RRT

mereka. Penjualan tersebut berdasarkan banyaknya klien yang mereka latih dalam

setiap bulannya. Yang ditekankan disini adalah, Celebrity Fitness menegaskan

untuk setiap personal trainer paling tidak berjualan sekali setiap bulannya.

Berjualan RRT sangat tidak mudah. Harga program RRT umumnya tinggi. Paling

rendah kurang lebih Rp. 6.000.000,- yang mana merupakan 12 kali sesi (12 kali

pertemuan). Paling tingginya kurang lebih Rp. 20.000.000,- yang mana

merupakan 60 kali sesi (60 kali pertemuan). Hitungannya satu sesi adalah satu

jam. Dalam sehari personal trainer dapat melatih maksimal 2 sesi (2 jam), kecuali

dia adalah manager, asisten manager, atau team leader. Anggota tidak akan begitu

mudahnya mengeluarkan uang sebesar itu apabila ia tidak benar – benar percaya

akan keberhasilan program. Saat penjualan, keberhasilan program biasanya

dicontohkan atau diibaratkan dengan tubuh sang personal trainer. Dengan alasan

ini, para personal trainer berlomba – lomba membentuk tubuhnya. Charles

Cooley mencoba menerangkan;

“Dengan pandangan bahwa dia adalah individu yang

“menarik”, orang tersebut membayangkan pandangan

orang lain terhadapnya.Ia merasa orang lain selalu memuji

12

Mark Kingwell (1996) menyebutkan kalau fenomena bentuk tubuh ikonik adalah tubuh tekno

atau tubuh buatan korporat atau bisa disebut “ketubuhan baru” (New Corporeality).

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 82: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

70

dia, selalu percaya pada tindakannya. Perasaan ini bisa

muncul dari perlakuan orang terhadap dirinya”.13

Tubuh personal trainer dalam masalah ini telah berubah menjadi

komoditas yang menjual dan dijual oleh perusahaan Exertainmen (Celebrity

Fitness). Dalam atmosfer tempat kerja mereka dimana tubuh di “konversi”

menjadi nilai uang. Dengan mengatasnamakan “paket program” yang sebenarnya

menjual potensi jual tubuh yang berakhir pada “harga jual” tubuh. Seperti yang di

sebutkan oleh Braverman (1974), “tenaga kerja dibentuk berdasarkan kesatuan

antara konsepsi (kekuatan yang menerapkan) dan eksekusi (kekuatan untuk

menerapkan)” (Dalam Mosco 1998).

Manusia menyatakan dirinya dalam pekerjaan yang dilakukannya, yang

terjadi adalah bentuk alami dari pekerjaan tersebut diberi bentuk manusiawi oleh

sang pekerja yang kemudian mencerminkan kehendak dan kemampuan si pekerja

(Personal Trainer). Apa yang tadinya terjadi diluar dirinya kemudian masuk

kedalam kepalanya yang mana sekarang menjadi kenyataan objektif. Sekarang

para personal trainer memiliki kepastian akan dirinya sendiri : ia adalah seorang

personal trainer.

Bekerja berarti manusia mengambil bentuk alami dari objek alami dan

memberikan bentuknya sendiri. Manusia dapat melihat dirinya dalam hasil

kerjanya, mendapat kepastian tentang bakat dan kemampuannya.

“ Makna pekerjaan itu tercermin dalam perasaan bangga.

Keringat yang tercurah tidak berarti apapun ketika

dihadapkan dengan kebanggaan melihat hasil pekerjaan

kita. Kita betul – betul membenarkan diri di dalamnya.

Pekerjaan membuktikan kepada kita bahwa kita tidak

berkhayal, melainkan nyata”. 14

Rasa bangga yang palsu muncul dari profesi ini merupakan andil pihak

atas Celebrity Fitness mengatur dan menyusun pola pikir Personal trainer La

13

Looking-Glass Self, Charles Cooley 14

Menurut Franz Magnis – Suseno, “Pemikiran Karl Marx”. Hal. 92

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 83: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

71

Piazza bahwa klub La Piazza adalah salah satu klub paling sukses Celebrity

Fitness, mendorong mereka dan melahirkan rasa bangga dengan hal tersebut.

Iming – iming bahwa dengan pekerjaannya sebagai personal trainer secara

otomatis tubuh mereka akan bagus tapi dibalik itu semua, ada latihan keras dan

disiplin diet serta supan protein dan nutrisi yang tidak mudah. Keuntungan kerja

sebagai personal trainer yang dikira didapat mereka adalah sebenarnya usaha

mereka lagi untuk menjadi papan iklan yang disebarluaskan oleh pihak Celebrity

Fitness.

Para personal trainer yang awalnya datang dari berbagai macam latar

belakang yang berbeda akhirnya berkumpul dan melebur setelah masuk dalam

komunitas Celebrity Fitness la Piazza ini. Personal trainer adalah profesi mereka

yang mana sebagian besar waktu mereka tersedot didalamnya. Hal ini yang

kemudian memunculkan spekulasi bahwa kehidupan personal mereka seringkali

tercampur dengan kehidupan professional mereka. Ada beberapa dari mereka

yang memang mendedikasikan hidupnya sejauh ini dalam bidang tersebut.

Mereka mengangkat dan bangga akan profesinya. Salah satu cermin dari rasa

bangga itu terpancar dengan seringkalinya mereka membandingkan keindahan

tubuh mereka satu sama lain. Serta seringkalinya mereka saling memotivasi

sesama rekannya dalam mendapatkan tubuh ideal sesuai standar Celebrity Fitness.

Ditilik dari aspek body politic mengambil wacana Foucault terlihat

bagaimana ada unsur “panopticon” yang mana menjadikan personal trainer

paranoid akan kedatangan pegawai audit. Pegawai audit yang setiap bulannya

datang tanpa jadwal yang tetap atau bias dibilang mendadak untuk mengetes

kesiapan personal trainer. Pegawai audit ini yang menilai bagaimana berjalannya

kesempurnaan pekerjaan personal trainer. Pegawai audit ini datang seringkali

mendadak, tetapi personal trainer lapiazza selalu siaga. Sikap siaga ini

memunculkan rasa paranoid. Padahal belum tentu pada saat itu juga, si pegawai

audit datang tapi karena memang dari awal sudah ditekankan didalam pola pikir

mereka bahwa “pegawai audit itu menyeramkan” mereka jadi was – was akan hal

tersebut.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 84: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

72

Salah satu contoh kutipan yang biasanya diutarakan oleh mereka biasanya

dalam bentuk candaan, saran, atau bahkan teguran. Sebagai contoh motivasi

candaan adalah “ ..aduwh badan lo parah banget bagian ini (merujuk pada

sesuatu)..” biasanya dilakukan saat latihan bersama atau sedang kumpul – kumpul.

Contoh motivasi yang berupa saran biasanya, “..mendingan sekarang lo latihan

pake alat yang ini(merujuk pada suatu alat) buat badan lo yang sekarang ini…”.

Contoh teguran biasanya dilakukan oleh fitness manager atau pemegang tanggung

jawab tertinggi pada divisi personal trainer. Teguran biasanya tegas dan dilakukan

dengan nada yang sedikit mengancam. Contohnya, “ lo latihan bagian badan lo

yang ini dan yang itu, gue mau lo perbaikin bagian badan yang itu..” .

Kehidupan seseorang sebagai personal trainer, berputar dalam suatu

komunitas yang mana menekankan dan menghadirkan fisik sebagai aspeknya.

Tubuh adalah aspek yang ditekankan dan digemborkan dalam komunitas ini. Di

Celebrity Fitness La Piazza, divisi Personal Trainer adalah komunitas ini. Dalam

komunitas ini, setiap individunya di dukung, didorong, dituntut untuk dapat

bertubuh sesuai standar. Dalam komunitas ini, para personal trainer berlomba –

lomba dalam performa kerja mereka sebaik – baiknya. Dalam membangun

koneksi yang baik dengan sesama personal trainer, mereka selalu berbagi trik dan

tips dalam hal body building. Mereka saling mendukung atau mencela satu sama

lain dengan maksud sebagai dorongan atau menjadikan hal tersebut sebagai

lomba.

Tubuh personal trainer bisa dikatakan dengan gamblang telah menjadi

tubuh perusahaan. Bagaimana hebatnya Celebrity Fitness dapat meraih hak milik

atas ketubuhan mereka dan menjadikan mereka alat dan objek jual program. Cara

mereka bukanlah dengan kekerasan fisik, tetapi dengan ide – ide, saran – saran,

peraturan – peraturan, sanksi, motivasi (candaan menghina). Personal trainer

juga secara general tidak merasa dipaksa, karena mereka sudah terimingi akan

gambaran tubuh dan uang yang akan mereka dapat dari pekerjaan ini. Tanpa

mereka sadari sebenarnya tubuh mereka sudah menjadi boneka yang dikontrol

oleh tekanan pencitraan sebagai personal trainer.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 85: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

73

4. 3. Wujud Nyata Konsumsi Citra Tubuh

Untuk mempertahankan pencitraan tubuh dan diri mereka, para personal

trainer melakukan kegiatan – kegiatan yang dirasa mereka perlu dalam

mempertahankan dan memperbaiki citra tubuh mereka.15

Mereka latihan selama

kurang lebih sejam setiap harinya, diikuti diet, dibantu susu protein, dan dalam

beberapa kasus dengan asupan suplemen perangsang otot. Harga susu protein dan

suplemen cukup tinggi. Dalam situasi dimana mereka melakukan latihan dan diet

setiap harinya, otot dan tubuh mereka sudah sangat menarik dan ideal. Tetapi

untuk mereka keadaan tersebut akan cepat hilang, mereka sangat takut akan hal

itu. Dari situlah mereka mulai mengkonsumsi salmon, susu protein, suplemen, dan

vitamin.

Mereka tidak akan pernah merasa tubuhnya baik – baik saja apabila

mereka tidak melakukan latihan rutin. Efek fitness yang berkepanjangan membuat

otot yang terkontraksi sehingga saat kegiatan itu diberhentikan dapat merusak

jaringan otot. Mereka menjadi takut akan kejadian tersebut menimpa mereka.

Personal trainer Celebrity Fitness sangat menjaga pola diet, makanan, dan setiap

asupan yang masuk setiap harinya. Hal ini terlihat jelas pada personal trainer pria

daripada personal trainer wanitanya yang terlihat lebih acuh.

Dipantau dari bagaimana para personal trainer tergerak untuk

menkonsumsi baik bentuk latihan, vitamin – vitamin, suplemen, diet, atau

program, tertera sejauh mana kegiatan konsumsi mereka menjalankan jati diri

mereka. Mereka menkonsumsi “gambaran” atau “jati diri” yang ditawarkan oleh

Celebrity Fitness. Kemudian mereka menkonsumsi lagi bagaimana atau segala

macam upaya yang mendorong mereka menggapai tujuan badan yang ideal.

Sebagaimana yang dinyatakan Mike Featherstone, “Konsumsi secara alami telah

memberi identitas yang tidak selalu terbatas bagi kaum muda dan kaum kaya,

melainkan secara potensial berdampak pada kehidupan setiap orang”.16

Dapat

15

Menurut Mike Featherstone, “Konsumsi secara alami telah memberi identitas yang tidak selalu

terbatas bagi kaum muda dan kaum kaya, melainkan secara potensial berdampak pada kehidupan

setiap orang”. 16

Mike Featherstone, “Lifestyle and Consumer Culture: Theory, Culture, and Society”, 1987, hlm

55-57.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 86: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

74

diartikan jika dalam tindakan konsumsi tersebut, seseorang dapat memiliki

identitas sebagaimana dan sejauh mana dia menjadi konsumen.

Para personal trainer melakukan hal – hal tersebut untuk mendapatkan

tubuh yang mereka inginkan. Tubuh yang mereka inginkan itu merupakan asupan

dari pihak Celebrity Fitness- nya. Gambaran tubuh ideal itu sudah menjadi

patokan yang dibuat sebagai aliran tentang bagaimana seharusnya tubuh manusia

itu. Serta dari gambaran tersebut, di lempar pernyataan – pernyataan yang

menjelaskan bagaimana tubuh – tubuh ideal itu bias dibentuk asalkan masyarakat

mengikuti panduan – panduan yang di pasang oleh Celebrity Fitness.

Masyarakat yang mengkonsumsi sesuatu selalu merasa bahwa mereka

membutuhkan hal yang ia konsumsi. Rasa butuh itu timbul seiring dengan proses

interaksinya sebagai makhluk social dengan individu lain. Rasa butuh dan hasrat

mengkonsumsi lahir dengan momongan iklan yang dibuat pasar. Setiap komunitas

memiliki kebutuhan yang berbeda, pasar sangat tahu akan hal itu. Setelah berhasil

mengelola bentuk – bentuk konsumsi yang ada pada masyarakat, pasar kemudian

mengatur bagaimana masyarakat mendapatkan keinginannya. Pasar yang dalam

knteks ini adalah Perusahaan Exertainmen mengeluarkan kebutuhan untuk

mengolah tubuh yang mendorong anggotanya mengkonsumsi program – program

mereka. Pembeli mereka tidak hanya anggota yang secara legal memang

membayar tetapi juga pegawainya yang ikut mengkonsumsi pencitraan tubuh

yang dikonstruksinya.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 87: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

75

BAB V

KESIMPULAN PENELITIAN

a). Pencitraan tubuh yang ada dalam komunitas staff Personal Trainer La Piazza

menjadi syarat dan prasyarat mereka dalam masuk ke dalamnya. Komunitas

tersebut itu sendiri menjadi tempat berlindung, tempat saling mendukung, serta

tempat bersaing antar satu sama lain. Mereka pasti kenal satu sama lain.

Komunitas ini sangat mencintai dunia kebugaran.Untuk personal trainer

Celebrity Fitness La Piazza, fitness dan body building bukanlah pekerjaan

lagi.Tetapi sudah menjadi hobi dan minat mereka.Tentu mereka juga

mengharapkan pemasukan setiap bulannya, yang mana bentuk tubuh ideal mereka

menjadi faktor pendorongnya.

b). Bagi personal trainer citra tubuh adalah bagaimana orang lain (atasan, kolega,

klien) menilai bentuk tubuh mereka dan bagaimana citra tersebut dapat

menghasilkan sesuatu yang baik bagi mereka. Citra diri muncul dimana mereka

telah dikenal oleh orang – orang sekitarnya. Orang – orang sekitar personal

trainer, akan mengenali dari bentuk badan, kemudian muka, lalu perilaku

personal trainer tersebut. Pengembangan citra tubuh dan diri menjadi penting

dalam kehidupan mereka. Dikarenakan pekerjaan mereka berkecimpung dalam

dunia dimana citra adalah aspek penting dan pilar penunjang.

c). Pihak atas Celebrity Fitness, memiliki wewenang untuk mendisiplinkan

pegawainya sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh perusahaan. Oleh karena

itu, peraturan dan standar bentuk tubuh pertama kali diturunkan dari mereka (CEO

PT. Exertainmen). Mereka menciptakan peraturan tersebut, atas dasar alasan yang

kuat. Alasan tersebut adalah, personal trainer merupakan cermin dari suatu

keberhasilan yang berusaha diciptakan oleh Celebrity Fitness melalui janji. Janji

tersebut dikemas dalam bungkusan yang menarik. Bungkusan tersebut adalah

instruktur dan personal trainer.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 88: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

76

d). Personal trainer memiliki metode atau cara bagaimana mereka membentuk,

mengolah, dan mempertahankan bentuk tubuhnya. Setiap personal trainer

memiliki kontur yang berbeda, sehingga metode tidak dapat dipukul rata. Mereka

menjalankan diet yang merupakan iringan dari latihan yang tiap hari mereka

lakukan setiap 1 jam. Waktu mereka latihan adalah setelah jam kerja mereka

selesai. Personal trainer diwajibkan untuk melakukan latihan, apabila manager

melihat ada salah satu dari mereka yang tidak pernah kelihatan latihan, umumnya

terdapat sanksi.

e). Diet, Latihan Fisik, susu protein, vitamin, dan suplemen adalah upaya – upaya

dari personal trainer untuk dapat mempertahankan bentuk tubuh mereka.

Terdapat efek positif dan negative dari setiap upaya tersebut.Efek tersebut sudah

dipikirkan dan disadari oleh para personal trainer dengan kemauan mereka

sendiri.Latihan fisik dan kewajiban bentuk tubuh ideal memang syarat dan

rangsangan yang diberikan dari pihak atas, namun bagaimana mereka

mendapatkan tubuh ideal adalah usaha personal trainer sendiri. PT. Exertainmen

atau Celebrity Fitness sama sekali tidak memaksa personal trainer – nya untuk

mengkonsumsi suplemen diluar batas kewajaran. Mekanisme apa yang digunakan

perusahaan Exertainmen melalui retorika yang membuat personal trainer

melakukan sesuatu sesuai instruksi dari perusahaan ini yang mana aslinya

merupakan suatu diskursi.

f). Melihat lebih tajam dan mendalam dari kasus ini, tergambarlah bagaimana

keberhasilan suatu iklan atau pasar (market) masuk kedalam pola pikir Personal

Trainer (suatu komunitas) dan kemudian kumpulan personal trainer tersebut

menjadi alat yang menyebarkan pesan tersebut ke komunitas – komunitas lain.

Kemudian akhirnya pesan tersebut menjadi pola pikir masyarakat sebagaimana

memandang atau melihat sesuatu yang dianggap pantas dan tidak pantas. Hal ini

disebabkan pesan tersebut dibuat untuk memiliki nilai penting bagi masyarakat

luas.

g). Proses berjalannya tubuh ideal dalam komunitas Celebrity Fitness la Piazza:

Pasar/Market Celebrity Fitness (standar) Personal Trainer

member/anggota.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 89: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

77

DAFTAR PUSTAKA

Austin – Broos, J. Diane.

1987 Creating Culture. Australia: Allen&Unwin Pty Ltd.

Butler, Judith

1999 Gender Trouble. New York: Roudledge

Brandon, Leigh

2009 Anatomy of Strength and Fitness Training for Speed. McGraw-

Hill.

Blaxier, M.

1990 Health and Life Styles. London: Tavistock.

Chaney, David.

2004 Lifestyles. Yogyakarta: JALASUTRA.

Cooley, Charles Horton.

1909 Primary Group. New York: The Macmillan.

Foucalt, Michel.

1972 Power/Knowledge. Pantheon Books: USA.

Foster, George dan Barbara Gallatin Anderson.

1986 Antropologi Kesehatan. Jakarta: UI Press

Featherstone, Mike.

1987 Lifestyle and Consumer Culture, Theory, Culture & Society

4. hlm. 55-70.

Featherstone, Mike.

1991 Consumer Culture and Postmodernism . London: Sage.

Giddens, Anthony.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 90: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

78

1991 Modernity and Self-Identity: Self and Society in the Late

Modern Age. Cambridge: Polity Press. hlm. 5.

Geertz, Clifford.

1973 Interpretation of Culture. New York: Hutchinson & co LTD

Haryatmoko.

2003 Etika Politik Dan Kekuasaan. Penerbit Buku Kompas.

Ibrahim, Idi S.

1997 Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat

Komoditas Indonesia. Bandung: Mizan.

Kingwell, Mark.

1996 Dream of a Millenium: Report from Culture on the Brink.

Boston, MA: Faber and Faber

Lury, Celia.

1998 Budaya Konsumen. Yayasan Obor Indonesia.

Mangkunegara, AA Anwar Prabu.

1988 Perilaku Konsumen. Bandung: PT. Eresco.

MacClaney, J.

1992 Consuming Culture. British: Chapman.

Magni – Suseno.

1999 Pemikiran Karl Marx. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka

Utama.

Mosco, Vincent.

1996 Political Economy of Communication. London: Sage

Publication.

O‟Brien, M.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 91: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

79

1995 Health and Lifestyles: a Critical Mess, dalam R.Bunton et.al.

(eds) The Sociology of Health Promotion. London:

Routledge.

Rudito, B. dan Budimanta, A. dan Prasetijo, A.

2005 Corporate Social Responsibility: Jawaban Bagi Model

Pembangunan Indonesia Masa Kini. Jakarta: Indonesia

Center for Sustainable Development.

Rogers, F. Mary

1999 Barbie Culture. London: Sage

Robinson, S. Lillian.

1993 Sex, Class, and Culture. USA: Indiana University Press.

Suparlan, Parsudi.

2004 Masyarakat dan Kebudayaan Perkotaan: Perspektif

Antropologi perkotaan. Jakarta:

Synott, A.

1993 The Body Social: Symbolism, Self and Society. London:

Routledge

Shilling, C.

1993 The Body and Social Theory. London: Sage

Soedjatmiko, H.

2008 Saya Berbelanja, Maka Saya Ada; Ketika Konsumsi Dan

Desain Menjadi Gaya Hidup Konsumeris. Jogjakarta:

Jalasutra

Saifuddin, Achmad Fedyani.

2006 Antropologi Kontemporer: Suatu Pengantar Kritis Mengenai

Paradigma. Jakarta : Kencana.

Turner, Bryan S.

1984 The Body and Society: Explorations in Social Theory .

Oxford: Basil Blackwell.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 92: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

80

LAMPIRAN

Gambar 5:

INFORMAN BS YANG

MENJALANI DIET DAN LATIHAN

Gambar 3:

INFORMAN WY YANG

MENJALANI DIET, LATIHAN,

SERTA SUPLEMEN DAN SUSU

PROTEIN

Gambar 4:

INFORMAN AR YANG

MENJALANI DIET, LATIHAN

FISIK, VITAMIN DAN SUSU

PROTEIN.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 93: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

81

Gambar 6:

INFORMAN RE YANG

MENJALANI DIET DAN

SUSU PROTEIN

Gambar 7: INFORMAN

RA YANG MENJALANI

DIET SEHAT

Gambar 8: BEBERAPA

SUPLEMEN

PEMBENTUK TUBUH

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 94: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

82

Gambar 11:

BEBERAPA MINUMAN

PROTEIN

Gambar 10:

BEBERAPA PERSONAL TRAINER

YANG SEDANG MENIKMATI

WAKTU LUANG SAMBIL

BERCENGKERAMA DAN

LATIHAN

Gambar 9:

SEORANG PERSONAL TRAINER

SEUSAI JAM KERJA SEDANG

ISTIRAHAT DARI LATIHAN

BERSAMA.

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 95: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

83

Gambar 13:

SEORANG CAFÉ CLERKS YANG

SEDANG BERTUGAS

Gambar 12:

GUDANG / STORAGE SUSU

PROTEIN DI CELEBRITY FITNESS

LA PIAZZA

Gambar 14:

DIVISI PERSONAL TRAINER

LA PIAZZA

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011

Page 96: lib.ui.ac.idlib.ui.ac.id/file?file=digital/20293901-S1660-Representasi citra.pdflib.ui.ac.id

Universitas Indonesia

84

Gambar 15:

PERSONAL TRAINER YANG

DIPAJANG DIDEPAN

CELEBRITY FITNESS LA

PIAZZA

Representasi citra..., Febrina Shakuntala, FISIP UI, 2011


Recommended