Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
Gelaran Hydro Kuliner Ramadhan SWA ONLINE Posted on August 5, 2011 by Herning Banirestu Menyambut bulan Ramadhan, Fatigon Hydro, salah satu produk minuman berenergi keluaran PT Kalbe Farma Tbk, menggelar Hydro Kuliner Ramadhan. Selain membangun awareness mereknya, gelaran ini guna mensosialisasikan pada masyarakat akan pentingnya berbuka dengan asupan yang bernutrisi. “Hydro, minuman air kelapa asli dengan 7 keajaiban alaminya, tidak cuma manis tapi juga bernutrisi sehingga sangat tepat diminum saat berbuka,” kata Donovan Adam Affan, Manajer Merek Fatigon Hydro. Sayang Donovan tidak berkenan menyebut bagaimana posisi produk yang dikelolanya di pasara. “Produk ini merupakan kategori baru, minuman alami air kelapa dalam kemasan, meski kandungan isotoniknya bisa menggantikan cairan dalam tubuh juga,” elaknya.
Hydro Kuliner Ramadhan diselenggarakan di empat lokasi: Plaza Selatan, Gelora Bung Karno, Senayan-Jakarta (5-7 Agustus), Margo City Depok (12-14 Agustus), Botani Square Bogor dan Mega Mall Bekasi (19-21 Agustus). Acara berlangsung dari pukul 15.00-22.00. Juga ada penyerahan santunan dan buka bersama anak 250 anak yatim. Untuk kegiatan ini Fatigon Hydro menunjuk Bondan Winarno sebagai brand ambasador.
Menyemarakan gelaran tersebut diadakan juga Hydro Ramadhan Night Cycling, acara roadshow Ramadhan di beberapa masjid, pusat perkantoran dan pusat perbelanjaan. Ini akan diselenggarakan pada Sabtu 13 Agustus pukul 22.00, dengan Start point di Sarinah Thamrin. (**)
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Wow, Pasar Vitamin C Sangat Menggairahkan SWA ONLINE Posted on May 31, 2011 by Kusnan Djawahir Arwin N. Hutasoit, Brand Manager PT Kalbe Farma Tbk, menungkapkan tren pasar
multivitamin khususnya vitamin C, sangat menggairahkan. Wajar memang.
Permintaan pasar sangat tinggi atas produk ini dibandingkan dengan multivitamin
lain seperti kategori stamina tubuh, darah dan suplemen otak. “Pasar Vitamin C bisa tumbuh digit ganda dalam 3 tahun terakhir, bahkan secara
volume tumbuh 130%,” kata Arwin N. Hutasoit. Berdasarkan data terakhir,
pertumbuhan nilai pasar vitamin C naik 27% pada 2007/2008, meningkat 37% pada
2008/2009 dan 16,4% pada 2009/2010. Menurut Arwin, fenomena ini terkait wabah
flu barung, flu Singapura, flu babi serta anomali cuaca. “Hingga kini, kondisi
lingkungan yang tidak menentu tetap dirasakan.” Masyarakat juga kini makin sadar dan mengerti pentingnya menjaga daya tahan
tubuh. Pasar Vitamin C diramaikan oleh Kalbe Farma dengan ada 4 varian
yaitu effervescent, tablet, tablet hisap dan minuman ready to drink. Pasar paling
besar adalah tablet hisap. Pertumbuhan multivitamin untuk vitamin C tablet hisap dikatakan Arwin menurun
pada tahun 2008 dari 46% menjadi 33%. pada 2009. Sedang effervescent turun dari
19% menjadi 16%. Di satu sisi multivitamin tablet khusus vitamin C tumbuh sekitar
dari 25% menjadi 44,7% “Kategori tablet hisap turun karena hanya single competition jadi nilai uang turun
dibanding multivitamin C yang dilengkapi vitamin dan benefit lain,” kata Arwin.
Vitamin C dalam bentuk effervescent turun dikarenakan tidak sepraktis tablet. Kalbe Farma merupakan pemimpin pasar untuk produk multivitamin. Untuk produk
Fatigon pangsa pasarnya di pasar nasional 21%, di dalamnya ada Fatigon Putih
(multivitamin untuk capai, pegal dan kesemutan), Fatigon Spirit (untuk stamina dan
tenaga), Fatigon Viro (untuk wanita penambah darah dan kesegaran). Belum lama
ini, perusahaan mengeluarkan Fatigon C Plus untuk menggarap pasar multivitamin
daya tahan tubuh. “Kompetisi di kategori multivitamin sangat ketat, menempel antara
pemain satu dengan lain, bedanya sekitar 2-3%,” katanya. Kompetitor yang
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
menempel adalah produk-produk yang khusus multivitamin Vitamin C. Makanya
Kalbe Farma tertarik masuk dengan Fatigon C Plus. Kompetitor paling kuat adalah
Enervon C produksi Darya-Varia. Strategi Kalbe Farma melihat perkembangan tersebut, secara keseluruhan menurut
Arwin, terkait fenomena masyarakat yang kini ebih memperhatikan kondisi tubuh
dan menjaga kesehatan. Ada banyak program marketing khusus yang dijalankan
untuk menarik perhatian pasar. Fatigon C Plus dengan aktivasi di perkantoran
ataupun Fatigon putih yang dikomunikasikan dengan product knowledge bahwa
komposisi produk tersebut adalah aksi ganda memulihkan pegal dan capai di otot,
serta mengatasi kram dan kesemutan di saraf. Sedang Fatigon Spirit, komunikasi inovasi baru bahwa produk tersebut mengandung
nano ginseng. Dengan ukuran nano ginsengnya, maka materi yang penting tersebut
dapat mudah diserap tubuh dibanding dengan ukuran biasa di produk lain. Pun
demikian kandungan ginsengnya lebih tinggi daripada produk umumnya. “Nano
ginseng di tiap tablet kandungannya 7%, sedang yang biasa hanya 2%,” tuturnya. Promosi juga dilakukan dengan banyak inovasi. Fatigon putih memiliki program
Posko Bebas Capai yang digembar-gemborkan 2-3 tahun terakhir. Selain itu,
Fatigon Spirit memiliki Spirit on the spot (sejak 2009) yang merupakan ajang adu
stamina tenaga. Ada pula Fatigon Viro dengan aktivasi Virobik, kegiatan Aerobik
massal dengan kumpulan ibu-ibu. “Program yang terus dilakukan itu menjadi senjata
yang cukup efektif, karena petumbuhan produk rata-rata diatas 10%,” katanya. Di
masa depan, Arwin optimis dengan produk vitamin C berbentuk tablet terkait kondisi
pasar yang terus membutuhkan produk daya tahan tubuh yang lebih tinggi.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
FATIGON AKSI SEMANGAT Fakta bahwa Indonesia ditopang oleh sumber kekayaan alam yang melimpah
serta meningkatnya jumlah rakyat yang berpendidikan, berpeluang
mendorong Indonesia masuk kelompok tujuh negara besar di dunia. Apalagi,
saat ini Ibu Pertiwi sudah masuk kelompok negara-negara G-20.
Dapatkah hal itu terwujud? Lihat saja data UNDP (United Nation
Development Program) tahun 2009, indeks pembangunan manusia (human
development index atau HDI) Indonesia masih berada di posisi 111 dari 182
negara, jauh di bawah Singapura yang berada di posisi 23, Brunei 30,
Malaysia 66, dan Thailand 87. HDI mencakup kualitas dari pendidikan,
kesehatan, angka melek huruf dan perekonomian negara bersangkutan.
Rendahnya angka HDI Indonesia menandakan masih rendahnya tingkat
kualitas serta produktivitas Sumber Daya Manusia Indonesia dibandingkan
dengan negara-negara lain, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Sedangkan menurut laporan yang di keluarkan oleh World Economic Forum
di tahun 2009, peringkat daya saing Indonesia berada di posisi 42 dari 57
negara, sedangkan Singapura berada di posisi 3, Malaysia di posisi 18
Keinginan untuk menjadi negara besar di satu sisi, dan kenyataan sosial
yang tengah dihadapi saat ini membuat kita wajib bekerja keras di segala
bidang. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan bersama,
antara lain mendongkrak peringkat HDI Indonesia.
Untuk mengelola kekayaan alam dan sumber daya manusia Indonesia, tidak
cukup melalui penerapan kebijakan dan modal material semata, tapi
bagaimana implementasinya bisa berjalan dengan baik di tingkat
masyarakat. Modal spiritual dan semangat dalam setiap individu harus
dimunculkan dan dikembangkan ke arah yang lebih produktif sehingga
tercipta etos kerja masyarakat Indonesia yang optimal, Menurut Menteri
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI – Bapak Muhaimin Iskandar saat
membuka Konferensi Gerakan Nasional Peningkatan Produktivitas November
tahun 2009 di Jakarta. “Ada empat hal yang dapat dilakukan, yaitu
penanaman budaya produktif, perbaikan sistem manajemen dan birokrasi,
inovasi teknologi dan engineering, serta peningkatan sumber daya manusia,”
Berangkat dari kepedulian terhadap kondisi tersebut, PT Kalbe Farma Tbk
(Kalbe) hari ini secara resmi mulai mencanangkan gerakan “AKSI SEMANGAT
INDONESIA – MENUJU MASYARAKAT PRODUKTIF” sebagai salah satu dari
serangkaian gerakan moral peduli produktivitas bangsa yang akan
diselenggarakan oleh Kalbe dalam rangka mendukung kampanye ”Menuju
Masyarakat Produktif” yang telah ditetapkan oleh Kementerian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Gerakan AKSI SEMANGAT INDONESIA- MENUJU MASYARAKAT PRODUKTIF
adalah sebuah gerakan moral peduli produktivitas bangsa dengan
mengusung aktivitas-aktivitas positif yang sarat inspirasi, edukasi, kesehatan
serta hiburan. Menurut Widjanarko Lokadjaja, Sales & Marketing Director PT.
Kalbe Farma, Kegiatan ini disponsori oleh produk kami yaitu multivitamin
Fatigon, sebagai multivitamin yang paling banyak dikonsumsi masyarakat
Indonesia (Sumber: AC Nielsen Indonesia, Maret 2010). Besar harapan kami
melalui kampanye ini, Fatigon dapat membantu mengingatkan dan mengajak
masyarakat Indonesia untuk kembali memiliki semangat kerja, semangat
menjadi yang terbaik, dan tentunya Fatigon selalu menjadi pilihan
masyarakat dalam menjaga kesehatan dan membantu beraktivitas sehari-
hari. Tahun 2010 merupakan tahun pertama berlangsungnya program AKSI
SEMANGAT INDONESIA-MENUJU MASYARAKAT PRODUKTIF dengan
memanfaatkan momentum Hari Kebangkitan Nasional. “Kami percaya Hari
Kebangkitan dapat menjadi momentum mencanangkan program ini, dengan
harapan akan dapat membangkitkan dan mengajak masyarakat Indonesia
untuk bersemangat melakukan yang terbaik dalam setiap aktivitas sehingga
dapat mewujudkan produktivitas yang maksimal.” kata Widjanarko.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Program ini diawali dengan kick off pada hari ini, Rabu 19 Mei 2010
bertempat di Marios Place menghadirkan tiga orang endorser (Susy Susanti-
Srikandi Bulu Tangkis Indonesia, H. Ahmad Solihun Ihsan-Pendiri Radio AS,
Agung Nugroho Susanto-Pengusaha Laundry Kiloan, Simply Fresh) yang
dinilai cukup representative dan menginspirasi dalam melakukan pekerjaan
mereka, hadir pula Direksi Kalbe Farma, Perwakilan Menakertrans (tbc),
Pakar Produktivitas serta Pimpinan Precious One – (Precious One adalah
sebuah yayasan sosial peduli orang-orang tuna rungu untuk bisa
memperoleh kesempatan untuk berkarya dan diakui dunia kerja). Dalam
minggu yang bersamaan dengan kick off ini, juga dilakukan kegiatan Fatigon
AKSI SEMANGAT INDONESIA setiap hari Senin, di Perkantoran. Kegiatan ini
mengajak dan mengapresiasi karyawan di perkantoran untuk tidak datang
terlambat.
Pada tanggal 6 Juni 2010 akan diadakan rangkaian kegiatan massal di Parkir
Timur Senayan Jakarta dan tanggal 18 Juli 2010 di lapangan Makodam
Surabaya, dan Bandung tanggal 1 Agustus 2010 di Lapangan Tegalega
dengan mengkolaborasi kegiatan-kegiatan menarik dan bermuatan edukasi
seperti : Jalan bersama, aerobic, penciptaan rekor MURI untuk membunyikan
alarm weker dengan peserta terbanyak, dengan target 15.000 peserta di
Jakarta, fasilitas Kampoeng Maen, serta hiburan dari Wali band, Nidji,
D’Bagindas, Five Minutes, Dessy Ratnasari, Choky Sitohang, Primus Yustisio,
Ari Wibowo. Dan malam apresiasi Aksi Semangat Indonesia lewat acara Kick
Andy, di MetroTV. Sementara itu sebagian hasil penjualan tiket pada
kegiatan-kegiatan tersebut akan didonasikan kepada yayasan sosial peduli
tuna rungu, Precious One, dalam bentuk pemberian alat-alat kerja dan
perlengkapan pendukung kerja untuk peningkatan produktivitas mereka.
Sekilas tentang Kalbe:
PT Kalbe Farma Tbk (“Kalbe”) adalah salah satu perusahaan terbuka di
bidang farmasi yang terbesar di Asia Tenggara. Kalbe telah menangani
portofolio merek yang handal dan beragam untuk produk obat resep
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
(Cefspan, Brainact, Broadced, dll), obat bebas (Fatigon, Woods, Promag,
Mixagrip, Komix, dll), minuman energi (Extra Joss) dan nutrisi (Chil Kid,
Prenagen, Diabetasol, dll), yang dilengkapi dengan kekuatan bisnis usaha
kemasan dan distribusi yang menjangkau luas di Indonesia. Sejak tahun
1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:KLBF).
Untuk keterangan lebih lanjut, harap hubungi:
Arwin Nugraha Hutasoit,
Senior Brand Manager PT Kalbe Farma Tbk
Tel: 021-46822151/52
Email: [email protected]
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
KALBE GELAR TURNAMEN FUTSAL NASIONAL HYDRO COCO CUP 2013
Kalbe untuk Indonesia yang Lebih Sehat
Press Release No. 002/KFCP-DIR/PR/III/13 Jakarta, 2 Maret 2013 – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui brand
Hydro Coco menggelar Hydro Coco Cup National Futsal Tournament.
Turnamen ini merupakan kompetisi olahraga futsal tingkat nasional untuk
pelajar SMU yang akan diselenggarakan di tujuh kota yakni Jakarta,
Makassar, Banjarmasin, Medan, Surabaya, Jogjakarta dan Bandung.
Turnamen Hydro Coco Cup ini adalah agenda yang didukung oleh BFN
(Badan Futsal Nasional) dalam membina dan mengajar remaja, khususnya
pelajar, untuk mengenal dan bermain futsal secara benar, bahkan berani
tampil di kancah internasional.
“Melalui Hydro Coco Cup National Futsal Tournament, kami ingin
berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat khususnya
generasi muda. Melalui kegiatan ini, Kalbe berharap dapat membantu
mengarahkan para remaja untuk memiliki kegiatan yang positif dan mampu
menghindarkan mereka dari pengaruh pergaulan negatif sekaligus
membangun pertemanan/friendship diantara mereka.” ujar Johan Leo, Head
of Ready To Drink Division PT Kalbe Farma Tbk. “Kami gembira bahwa
animo peserta pada Hydro Coco Cup National Futsal Tournament sangat
tinggi. Hal ini terbukti dari banyaknya tim futsal SMU yang mendaftarkan diri
untuk event ini serta pertanyaan dan semangat yang diberikan oleh
masyarakat, peserta bahkan calon peserta melalui social media yang ada.”
“Berbeda dengan turnamen futsal lainnya, pemenang Hydro Coco Cup
National Futsal Tournament akan berkesempatan mengikuti turnamen futsal
di Thailand,” ujar Arwin Hutasoit, Senior Brand Manager PT Kalbe Farma Tbk
menambahkan. “Kami berharap mereka dapat menambah pengalaman
bertanding di tingkat internasional sehingga memacu semangat berprestasi,
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
juga bagi pelajar-pelajar lainnya di Indonesia. Seluruh biaya perjalanan tim
pemenang futsal akan ditanggung oleh Kalbe.”
“Kami menyambut gembira digelarnya kompetisi Hydro Coco Cup 2013,
tentunya kegiatan ini dapat meningkatkan minat olahraga futsal di kalangan
usia remaja,” ujar Ricky Johannes, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Badan
Futsal Nasional. “Turnamen Futsal Hydro Coco Cup bisa menjadi agenda rutin
dari BFN dan dapat menjadi ajang seleksi dalam mencari bibit unggul untuk
meningkatkan prestasi olahraga futsal Indonesia di kancah internasional.”
Hari ini kick off pertama Hydro Coco Cup National Futsal Tournament
diadakan di GOR Ciracas, Jakarta Timur (2-3 Maret). Selanjutnya Makassar
(16-17 Maret), Banjarmasin (30-31 Maret), Medan (4-5 Mei), Yogyakarta
(11-12 Mei), Surabaya (25-26 Mei), Bandung (1-2 Juni), dan grand final
dilaksanakan di Jakarta (29 Juni).
Hydro Coco adalah minuman air kelapa asli yang sekaligus merupakan
isotonik alami, sangat baik bagi kesehatan tubuh. Karena sifatnya yang
sangat mirip dengan cairan tubuh manusia, membuat air kelapa sangat cepat
diserap oleh tubuh manusia. Mengkonsumi Hydro Coco akan mendapatkan
manfaat bagi kesehatan yang tinggi (health), kesegaran (refreshment),
kesenangan (fun) dan lifestyle. Hal ini sangat sesuai dengan olahraga futsal
dimana olah raga ini menyehatkan, menyenangkan, dan menjadi lifestyle di
kalangan masyarakat, khususnya remaja..
Keunikan Hydro Coco Cup National Futsal Tournament lainnya adalah adanya
kompetisi Hydro Coco Cup di game online dengan menggandeng
pengembang FootballSaga2 serta bekerjasama dengan pihak Alfamart.
Sekilas tentang Hydro Coco
Hydro Coco adalah satu-satunya minuman yang terbuat dari kelapa asli,
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
tanpa bahan pengawet, pemanis buatan dan pewarna sintetis. Sehingga
Hydro Coco aman, bahkan sangat baik dikonsumsi setiap hari. Hydro Coco
diproses secara higienis dengan teknologi modern. Awalnya, air kelapa
diproses melalui sterilisasi dalam tabung aseptik dan menggunakan teknologi
Ultra High Temperature (UHT). Sehingga air kelapa dalam Hydro Coco tetap
terjaga nutrisinya meski tanpa bahan pengawet. Hydro Coco juga
menggunakan kemasan Tetraprisma aseptik untuk menjaga higienitas air
kelapa di dalamnya.
Sekilas tentang Kalbe
PT Kalbe Farma Tbk (“Kalbe”) berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah
satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki
empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang handal dan
beragam; unit bisnis obat resep (Cefspan, Brainact, Broadced, dll); obat
bebas (Woods, Promag, Mixagrip, Komix, Fatigon, dll); nutrisi (ChilKid,
Prenagen, Diabetasol, dll); dan distribusi. Kalbe kini memiliki lebih dari 20
anak perusahaan, 9 fasilitas produksi berstandar internasional, dan
mempekerjakan lebih dari 15.000 karyawan serta 4.000 tenaga pemasaran
dan penjualan, yang tersebar di lebih dari 65 cabang di seluruh Indonesia.
Sejak tahun 1991, saham Kalbe tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:KLBF).
Untuk keterangan lebih lanjut:
Hari Nugroho, Head of External Communications PT Kalbe Farma Tbk
Tel: +62 21 42873888 ext 3601
Email: [email protected]
www.myhydrococo.com
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Sam Waterfall: “Kelas Menengah Indonesia Makin Peduli Kualitas Hidup” SWA ONLINE Posted on November 20, 2012 by Denoan Rinaldi 5 Menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup semakin menjadi
prioritas bagi masyarakat kelas menengah Indonesia. Tren ini dicermati
Sam Waterfall, Partner Senior Healthy Marketing Team, London, dalam
beberapa tahun terakhir karena telah memengaruhi perkembangan
industri makanan dan minuman secara keseluruhan. Bahkan menurutnya,
karena memiliki pasar yang sangat besar, Indonesia kini menjadi tolok
ukur bagi negara-negara berkembang lainnya untuk melihat ke mana
arah industri makanan dan minuman akan berkembang.
Sam Waterfall, Partner Senior Healthy Marketing Team, London
Dalam rangkaian perjalanannya ke Asia medio Oktober lalu, Sam
berkesempatan hadir di Jakarta memenuhi undangan seminar Dwi Sapta
Grup. Ia berbicara tentang “Healthy Marketing: How to be a Winner in the
Healthy Marketing Game“. Yang dimaksudkan adalah bagaimana
melakukan analisis merek yang berorientasikan kesehatan dan
peningkatan kualitas hidup. Ada empat faktor analisisnya, yaitu
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
kebutuhan konsumen, komposisi bahan yang dapat diterima
konsumen, benefityang dapat “dimengerti” konsumen, dan merek yang
dipercaya. Lebih lanjut mengenai healthy marketing, berikut ini petikan
wawancara dengan Sam di sela-sela acara. Pemahaman Anda tentang healthy marketing? Healthy marketing adalah cara pemasaran makanan, minuman, bahan
makanan, suplemen, dan obat-obatan. Kami membantu para pemilik
merek melakukan cara pemasaran yang benar. Jadi, healthy
marketing bicara tentang pemasaran merek yang sehat (healthy brands)
dan sekaligus bisnis yang sehat (healthy business). Saya percaya, ketika
kita mengelola merek dengan konsep yang benar, strategi yang benar,
bisnis kita pun akan berjalan dengan benar. Apakah pendekatan healthy marketing sudah dibutuhkan di Indonesia? Jelas sangat dibutuhkan di sini. Anda tahu, Indonesia adalah negara yang
sedang tumbuh pesat. Kelas menengah di Indonesia bangkit dalam
jumlah sangat besar. Di kalangan mereka, banyak lahir tren baru yang
harus disikapi pemilik merek. Kesehatan adalah hal penting saat ini.
Ketika menuntut kesehatan, mereka menginginkan kemudahan atau
kenyamanan (convenience) dan premiumisasi. Contohnya banyak. Kemudahan dalam hal ini membuat suatu makanan
aman dan membuat barang terjaga. Misalnya, apel yang bisa dimasukkan
ke kaleng atau wadah tetra pak sehingga apel itu bisa lebih awet dan
terjaga kesegarannya untuk dibuat jus dan dibawa ke mana-mana. Contoh premiumisasi bisa dilihat darii bagaimana membuat jus apel itu
menjadi barang premium. Ketika barang itu sudah menjadi barang
premium dan cukup memberi kemudahan, maka hal selanjutnya yang
diinginkan orang-orang adalah kesehatan. Tren kesehatan muncul ketika orang menginginkan kualitas hidup yang
lebih baik dan umur yang panjang.. Perubahan nilai orang-orang yang
mulai memperhatikan masalah kesehatan ini harus disikapi pebisnis
dengan menjual produk yang sesuai dengan keinginan konsumen yang
mulai sadar kesehatan. Misalnya, dengan memastikan sumber bahan
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
baku makanan yang aman dan sehat, tidak menggunakan tenaga kerja
anak-anak, tidak menggunakan zat aditif dan pewarna pada produk Anda,
dll. Perkembangan tren ini berlangsung di banyak negara di dunia? Ya, di semua negara berkembang relatif cepat. Khusus di Indonesia,
perkembangannya sangat menarik karena pasarnya sangat besar. Secara
umum isu kesehatan bisa disebut sebagai emerging market, karena
potensi pasarnya sangat besar. Terutama di Indonesia, tren kesehatan menjadi sangat istimewa karena
dinamikanya luar biasa. Banyak negara berkembang lainnya melihat
Indonesia sebagai tolok ukur dalam melihat tren yang akan terjadi. Ketika
klien saya di Afrika ingin mengetahui tren yang akan terjadi di masa
mendatang, mereka mengatakan bahwa tren itu tengah terjadi di
Indonesia saat ini. Nigeria juga membaca tren dari apa yang terjadi di
Indonesia. Seperti negara berkembang lainnya, Indonesia merupakan negara besar
dengan pertumbuhan yang cukup pesat, termasuk pertumbuhan kelas
menengah. Apa yang terjadi di Indonesia sudah sesuai jalur, yaitu
membantu mengedukasi konsumen tentang tren kesehatan terbaru (new
health trend), orang-orang belajar tentang cholesterol ring, kesehatan
pencernaan, dan kesehatan anak. Kesehatan anak menjadi perhatian
belakangan ini di Indonesia. Orang-orang benar-benar ingin tahu cara
menjaga kesehatan anak mereka. Bagaimana pemilik merek memanfaatkan tren baru tersebut? Yang terpenting, jangan terburu nafsu dengan berebut pesan. Satu hal
yang berbahaya adalah mencoba memberi pesan yang terlalu banyak
kepada konsumen. Ketika hal ini terjadi dengan begitu cepatnya
di emerging market, maka konsumen tidak akan menangkap makna yang
terkandung dalam pesan yang disampaikan tersebut. Konsumen
mengalami kesulitan untuk mulai menangkap pesan di tengah cepatnya
pertumbuhan kategori produk karena cepatnya perusahaan dalam
melahirkan inovasi. Kecenderungan ini saya lihat di Asia karena terlalu
banyak produk yang ditekan ke pasar.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Saran saya, dengan model healthy marketing, Anda bisa
menyederhanakan dan memastikan target konsumen secara mudah.
Lakukan dengan memperhatikan empat faktor, yaitu menargetkan
konsumen yang tertarik dan membutuhkan suatu produk (need the
product), memberikan bahan yang bisa diterima konsumen (accept the
ingredient), memberikan manfaat yang dapat dimengerti konsumen
(understand the benefit), dan memberikan merek yang dapat dipercaya
konsumen (trust the brand).Jika empat faktor ini dikombinasikan, akan
menghasilkan konsep sederhana yang dapat dimengerti konsumen. Dan,
merek Anda bisa memenangi persaingan di pasar. Bagaimana langkah awal menggunakan model yang Anda tawarkan? Seperti konsep lain pada umumnya, pertama-tama lakukan identifikasi
masalah yang dihadapi. Dalam hal ini, tentu terkait dengan konsumen
dan perubahan gaya hidup mereka. Kita menelisik produk-produk apa
yang dirasa dan terlihat baik di mata konsumen. Setelah itu, masuk
dengan apa yang disebut sebagai early mass market dan ini merupakan
ide solusi sederhana bagi orang-orang yang sibuk. Kami memberikan mereka benefit kenyamanan ke dalam hidup mereka.
Dan, akhirnya kami memetakan pasar luas (mass market) di mana di
dalamnya kami membahas harga, selera (taste), dan menjadikan segala
sesuatunya sangat sederhana untuk diterima konsumen. Jadi, kami dapat
mengidentifikasi di mana terdapat potensi yang besar. Kami menilai
bahwa pada tingkat early mass market pemainnya sudah penuh sehingga
agak sulit masuk dengan menawarkan produk gaya hidup premium.
Mungkin kita dapat memasuki early mass market dengan menawarkan
keuntungan medis (medical benefit) dan meningkatkannya lagi.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Konsumen Asia Tenggara Sangat Percaya Rekomendasi dari Mulut ke Mulut SWA ONLINE Posted on September 20, 2013 by Lila Intana 7 Kepercayaan konsumen pada iklan online meningkat sementara “earned” advertising dalam bentuk rekomendasi dari mulut ke mulut antar teman dan keluarga tetap menjadi sumber iklan paling berpengaruh bagi konsumen Asia Tenggara, demikian menurut laporan yang dirilis baru-baru ini oleh Nielsen, perusahaan penyedia informasi dan insights mengenai apa yang konsumen beli dan tonton. Studi Nielsen juga mengungkapkan bahwa kepercayaan konsumen pada iklan tradisional tetap kuat.
The Nielsen Global Survey of Trust in Advertising mensurvei lebih dari 29.000 responden internet di 58 negara untuk mengukur sentimen konsumen pada 19 jenis iklan dalam format paid (berbayar), earned (menggunakan media dengan biaya relatif rendah atau tanpa biaya, biasanya melalui media sosial) dan owned (menggunakan media yang dimiliki sepenuhnya oleh pemilik produk, misalnya situs perusahaan).
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Di seluruh Asia Tenggara, konsumen memiliki kepercayaan paling tinggi pada bentuk iklan dari mulut ke mulut, dipimpin oleh Filipina (naik 3 poin persentase dari tahun 2007 menjadi 89% dan lima poin di atas rata-rata global yang 84%), diikuti oleh Malaysia (naik delapan poin menjadi 86%), Singapura (naik tujuh poin menjadi 85%) dan Indonesia (turun empat poin menjadi 85%). Hanya Thailand (turun dua poin menjadi 79%) dan Vietnam (naik dua poin menjadi 81%) yang turun menjadi dibawah rata-rata global.
“Meskipun fragmentasi media dan terbentuknya platform iklan baru terus berlanjut, televisi tetap menjadi pilihan platform untuk menyampaikan pesan berkat kemampuannya untuk menjangkau massa, dan penelitian ini menggambarkan bahwa iklan di televisi masih menghasilkan resonansi yang kuat bagi konsumen di Asia Tenggara,” tutur David Webb, Managing Director Advertising Solutions Nielsen.
Iklan televisi, majalah dan surat kabar masih menjadi bentuk iklan berbayar yang paling dipercaya oleh konsumen di Asia Tenggara. Lebih dari 10 konsumen di Filipina (78%), Indonesia (74%), Thailand (72%) dan Malaysia (70%) mengatakan bahwa mereka mempercayai iklan di televisi – jauh di atas rata-rata global yang sebesar 62%. Meskipun ada penurunan kepercayaan pada iklan majalah dan surat kabar di seluruh wilayah ini dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar negara mencatat poin lebih tinggi dari rata-rata global yang sebesar 60% untuk majalah dan 61% untuk surat kabar.
Selama lebih dari enam tahun belakangan, iklan online memperlihatkan peningkatan terbesar dalam tingkat kepercayaan bagi konsumen Asia Tenggara. Enam puluh delapan persen konsumen Indonesia mengatakan mereka percaya pada pesan
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
email untuk konsumen (consumer-consented) (naik 16 poin dari tahun 2007 dan 11 poin lebih tinggi daripada rata-rata global), diikuti oleh Filipina (turun satu poin menjadi 66%), Singapura (naik sembilan poin menjadi 62%) dan Malaysia (naik 11 poin menjadi 61%).
Iklan online dalam bentuk banner juga mencatat perubahan positif dalam tingkat kepercayaan dibandingkan dengan tahun 2007 di semua pasar Asia Tenggara, dan mencerminkan tingkat kepercayaan yang lebih tinggi dari rata-rata global; Indonesia naik tujuh poin menjadi 48%, Thailand naik hingga 15 poin menjadi 47%, Filipina naik 4 poin menjadi 46% dan Malaysia naik hingga 20 poin menjadi 44%.
Lebih dari setengah konsumen di Indonesia (57%), Filipina (57%), Thailand (56%) dan Malaysia (52%) mempercayai iklan dalam mesin pencari (search engine) dibandingkan dengan rata-rata global yang sebesar 48%. Iklan video online dipercaya lebih dari setengah konsumen di Indonesia (52%), Filipina (51%), Thailand (51%) dan Malaysia (50%).
Iklan yang menggunakan situasi kehidupan nyata (real-life) merupakan yang paling mungkin untuk berdampak pada konsumen di Asia Tenggara, sementara iklan-iklan yang berorientasi pada moral dan keluarga serta jenaka juga disenangi konsumen.
“Bagi pengiklan, sangat penting untuk menciptakan keterikatan dengan merk, yang mudah diingat dan bermakna bagi konsumen. Efektifitas dalam meraih konsumen adalah berdasarkan pada pesan yang mempengaruhi konsumen saat membuat keputusan untuk membeli, dengan cara yang menyenangkan. Walaupun ada nuansa pasar, namun unsur komedi, situasi yang relevan, dan
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
iklan yang fokus pada keluarga dan kesehatan berbicara kepada hati dan pikiran konsumen di Asia Tenggara dan menghasilkan respon paling positif,” tutur Web. (EVA)
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Tabel Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Tedahulu
Nama dan Universitas
Judul Penelitian Jenis Penelitian
Masalah Penelitian/Issue
Metode Penelitian
Hasil Penelitian Perbedaan dengan Peneliti
Luthfan Widagdo (Universitas Indonesia, 2010)
Analisis Pengaruh Re-branding Magnum Pada Minat Beli Konsumen.
Kuantitatif Pengaruh re-branding yang terjadi terhadap konsumen Magnum baik yang sudah mengkonsumsi ataupun yang baru tahu
Studi Kasus Magnum berhasil dalam merebranding produknya
-Peneliti menggunakan jenis kualitatif-deskriptf sehinga hasil yang didapat merupakan hasil dari wawancara yang dilakukan
Dwitasari Dwiyanti (Universitas Indonesia, 2010)
Strategi Marketing Communication dalam Proses Re-branding (studi mengenai perubahan Apartemen Salemba menjadi Menteng Square)
Kualitatif Deskriptif
Re-branding terkait apartment terhadap bagaiaman meningkatkan awareness dari publiknya
Studi Kasus Re-branding apartemen Salemba berhasil dan memberikan penanaman baru pada benak publik dengan nama Menteng Square
-Peneliti menggunakan produk minuman sebagai subjek penelitian sedangkan penelitian terdahulu menggunakan sektor jasa sebagai subjek penelitiannya
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
IMPLEMENTASI INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONDALAM PROSES RE-
BRANDING FATIGON HYDRO MENJADI HYDRO COCO
JESSICA RIADI (101201101097) UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
2014
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Sam Waterfall dalam SWA Online: menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup menjadi prioritas bagi masyarakat Indonesia
Minuman isotonik dalam negeri naik 20% dibandingkan tahun lalu
HEALTHY LIFESTYLE
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
2008
2012
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
2012
2013
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
With INTEGRATED MARKETING
COMMUNICATION
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Komunikasi Pemasaran
IMC (Duncan, 2008) • Brand Message • One and Two Way Communication • Customers Brand Experience
Peran IMC dalam Brand
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
• Jenis dan sifat: kualitatif-deskriptif • Metode Penelitian: metode studi kasus • Paradigma: post-positivisme • Informan penelitian: Arwin Hutasoit, Audrey
Widyanata, Renata Pratiwi • Teknik pengumpulan data: wawancara • Uji keabsahan data: triangulasi
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Fokus Penelitian Duncan (2008:22)
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Kalbe Farma
• 20 unit bisnis • Kegiatan yang sudah dilakukan meliputi:
– Pendidikan – Kesehatan – Lingkungan – Riset dan teknologi
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Hydro Coco
• Sebelumnya bernama Fatigon Hydro • Tahun 2012 mengalami re-branding meliputi
perubahan logo, kemasan, iklan, dan target market
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Bauran Pemasaran
• Core Benefit • Actual Product • Augmented Product
Product
• Supermarket, minimarket Place •Pocari Sweat (350ml): Rp4.730 •Mizone (500ml): Ro 3.500 •Vitazone (500ml): Rp 3.500 •Hydro Coco (250ml) Rp 4.500
Price
• Event, sponsorship, iinstore promo Promotion Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Brand Message • Bintang iklan (Nadya Hutagalung) Advertising
• Kalbe E-Store Direct Marketing
• Social Media: Facebook dan Twitter Interactive Media
• Instore SPG untuk direct communication Personal Selling
• WOM tentang kebaikan air kelapa Public Relations
• Saat event dan instore, SPG memperkenalkan lewat tester
Sales Promotion
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
One and Two Way Media
• Iklan di koran saat event Media Cetak dan Spanduk
• Hydro Coco Beach • Hydro Coco National Futsal Tournament • Coco Ramadhan Night Cycling • Hydro Coco Go Green Cycling
Event
• National Futsal Tournament dengan sekolah se-jabodetabek Sponsorship
• Logo, warna, bahan kemasan Packaging
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Customer Brand Experience
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
• Kesimpulan • Saran:
– social media interactive – Evaluasi IMC
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
THANK YOU
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Transkrip wawancara ulang terkait Hydro Coco
Via telephone, 14 Februari 2014 pukul 15:20
Keterangan dialog:
Penulis (P)
Narasumber (N)
P: selamat siang dengan Bapak Arwin
N: iya selamat siang
P: bapak terimakasih atas kesempatannya untuk memberikan waktu buat wawancara. Seperti
yang sudah kita bicarakan saya hendak mewawancara ulang bapak terkait dengan skripsi
yang saya lakukan tentang IMC dalam upaya re-branding. Langsung saja yah pak supaya
tidak membuang waktu
N: baik
P: bagaimana cara komunikasi yang dilakukan oleh Hydro Coco terhadap pihak internalnya,
seperti pada karyawan?
N: iya sebelum kita melakukan re-branding terhadap publik tentunya karyawan dari dalam
sendiri harus tahu dulu bagaimana soal re-branding ini. Mereka terlebih dahulu sudah banyak
mendengan seperti rumor dari sana sini, lalu yang kami lakukan sekitar akhir tahun 2011 itu
sudah mulai mengedukasi mereka mulai dengan pemberitahuan resmi namun hal ini tetap
masih menjadi rahasia internal saja. Sekitar bulan Februari 2012 kalau tidak saya lupa, kita
sudah mulai berhasil mencetak logo baru seperti yang sekarang ini. Nah hal itu menjadi
sangat baru dan dari pihak tim brand coordinator sendiri sudah mulai memasang beberapa
atribut di kantor. kita juga mengirimkan email resmi dengan memberikan informasi
didalamnya seperti arti logo dan juga tujuan dari re-branding. ada satu manual book yang
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
kami berikan kepada mereka. selain itu ada pula pergantian poster-poster yang ada di dalam
ruangan, standing banner, atribut lama yang sering digunakan karyawan telah dirubah dengan
yang baru.
P: apa pak tujuannya komunikasi dengan internal ini
N: oh perlu sekali itu sebab sebagai orang dalam mereka jelas harus lebih tahu daripada orang
eksternal kan. hal ini juga supaya adanya keseragaman informasi. jika hanya beberapa orang
yang tahu nantinya malah jadi saling salah informasi dan yang ada re-branding gak berhasil
dikomunikasikan dengan baik. ini juga bisa mempengaruhi kerja karyawan soalnya karyawan
itu adalah yang paling dekat dengan brand, gak baik kalau kesannya jadi seperti dianak-
tirikan
P: apa Hydro Coco menggunakan agency dalam pengkomunikasian produk re-branding ini?
N: iya ada
P: boleh tahu pak apa agency-nya?
N: iya itu Twisbless yang kamu juga tahu kan (tertawa)
P: bagaimana reaksi karyawan terkait re-branding ini pak? mungkin mereka lebih suka atau
bagaimana gitu?
N: iyaa mereka berkomentar logonya jadi lebih terang, jadi lebih segar. lebih menarik
sebenarnya dan unsur kelapa-nya kelihatan. ini benar-benar re-branding yang besar soalnya
nama logonya udah berganti total. mereka bilang bagus dengan nama Hydro Coco karena
terkesan fun dan lebih menarik buat anak muda
P: kalau tadi kita membahas soal internal, sekarang bagaimana dengan eksternalnya pak?
apakah bapak menggunakan teknik promotional mix ini denganbaik?
N: iyaa promosi yang kita lakukan dengan iklan tentunya soalnya iklan itu paling sering
dilihat oleh banyak orang. soal iklan itu kita banyak beriklan di Metro TV juga. seperti yang
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
suka dilihat kan iklan Kalbe banyak muncul di metro TV sebab kita memang lebih banyak
menggunakan stasiun televisi tersebut karena rating televisinya bagus.
P: Soal segementasi target, bagaimana Hydro Coco melakukan segmentasi targetnya yang
baru pak?
N: Hydro coco ini memang mau menjangkau anak muda sebab dulunya kita ini lebih
menjangkau yang dewasa istilahnya. kita juga ingin membuat niche product. jadi produk ini
dibuat untuk menjawab kebutuhan orang dewasa dan juga anak muda. sebab anak muda itu
kan seneng mengkonsumsi minuman isotonik ya sebut saja kompetitor kita itu. lalu kalau
yang dewasa mereka sudah lebih ingin kembali kepada gaya hidup yang sehat. salah satunya
dengan menggunakan kelapa ini sebab kelapa itu baik untuk kesehatan seperti yang sudah
dipercaya dari dulu. makanya kita buat ceruk pasarnya yaitu anak muda dengan dewasa,
digabungkan menjadi minuman isotonik dengan kandungan air kelapa. karena kalau kita
hanya menggandeng yang dewasa saja akan sedikit sekali targetnya. makanya kita lebih
pengen bikin yang baru yaitu anak muda, khusunya anak perkotaan.
P: lalu terkait dengan hal tersebut Hydro Coco melakukan Hydro Coco National Futsal
Tournament itu yah pak?
N: iya betul sekali itu dek, seperti yang kayaknya kamu dulu juga pernah tanyakan yah, kita
ingin memberikan sarana yang bagus untuk anak muda. apalagi ini adalah target market yang
baru tentunya harus ada sesuatu yang menarik buat mereka supaya kesanya produk kita ini
dilirik oleh mereka itu loh
P: jadi dalam menentukan positioningnya Hydro Coco ini menjadi sebuah minuman isotonik
untuk anak muda dan juga dewasa khusunya yang tinggal di daerah perkotaan yah pak?
N: iya betul
P: kenapa perkotaan pak?
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
N: yah sebab karena yang tinggal di perkotaan jauh lebih banyak dari di desa dek dan juga
orang kota itu senang dengan tema-tema gaya hidup sehat kan. seperti yang kita lihat saja
kalau hari minggu di jakarta ada Car Free Day, di Bandung juga ada. di kota-kota besar itu,
mereka setiap hari jelas udah suntuk kalau bekerja dan beraktivitas apalagi macet disana-sini
kan. gaya hidup juga jadi tidak sehat. nah kalau sudah mengena dengan gaya hidup sehat,
mereka lebih cenderung tertarik karena sekarang ini untuk mewujudkan hidup sehat itu yah
susah. makanya kita juga sesuai dengan visi misi perusahaan Kalbe sendiri, kita ingin
memberikan hidup yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia.
P: bagaimana menurut bapak soal kompetitor dari Hydro Coco ini? Apakah Hydro Coco
mampu menyaingi mereka?
N: kita pasti optimis dengan re-branding ini juga akan bisa tetap eksis seperti dulu dan
bahkan lebih eksis dari pada dulu. Soal kompetitor jelas kita melakukan competitor analysis
sebab kita harus tahu dong mereka itu udah melakukan apa saja buat mengkomunikasikan
brand-nya. dengan begitu kita bisa tahu kita harus berbuat apa. harus bisa menunjukan yang
beda dari mereka. istilahnya juga begini, menyontek yah boleh tapi jangan benar-benar
menyontek apa yang mereka lakukan. kita lihat, pelajari, lalu gali lagi yang baru yang bisa
kita lakukan. jadi kita bisa bersaing secara sehat juga. kita punya target yang lain, cara
komunikasinya juga lain, yang penting sama-sama dapat targetnya kan supaya persaingan
juga bersih.
P: apa sih yang biasanya bapak review dari competitor?
N: biasanya yang paling jelas terlihat adalah iklan. Iklan itu bisa diakses dengan mudah
soalnya kita bisa buka di jaringan Youtube juga, tanpa perlu nungguin di tv kan iklannya. tapi
kita juga nonton tv-nya buat lihat dia ada dimana aja sih beriklan, di statiun mana sih dia
beriklan, berapa kali sehari sih dia beriklan. lalu mulai dari konten iklannya seperti pesan-
pesan dari iklannya gimana, artisnya siapa. nah dari situ kita juga bisa perlahan melihat ini
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
adalah target marketnya. dengan begitu kalau memang target market dia gak menjadi
kompetitor kita yah kita bisa agak sedikit tidak memberikan perhatian kepada dia.
lalu kita juga lihat dari produk ini banyak dijual dimana. lebih gampang ditemui dimana.
kemasan, komposisi, rasa, harga, yah kayak 4 P itu kita harus menguasai betual 4 P dari
produk tersebut, segementation dan positioningnya.
ada juga event soalnya ini juga yang paling jelas terlihat dan paling banyak narik masa. kalau
eventnya berhasil kita lihat, apa yang bikin berhasil seperti tema-nya kah, tempat-nya kah,
artis-nya kah, jadi kita juga bisa belajar kalau mau buat event itu baiknya yang beda seperti
apa yah. soalnya kan seperti yang udah saya bilang diatas, jangan sama, kita boleh lihat
mereka tapi kita buat yang baru, kita gali yang baru jadi lebih unik dari mereka.
P: dalam impelementasinya apa ada pak yang tidak sesuai rencana?
N: kalau bicara soal sesuai rencana apa gak yah kita sudah berusaha sebaik mungkin tapi
faktor lapangan itu gak ada yang tahu. kalau kamu udah siapin apa-apa baik, gak tahu kan
ternyata ada gangguan di lapangan. itu mah sudah sering terjadi, saya juga kalau menangani
brand lain sudah tahu kalau gangguan impelemntasi mah ada aja. tinggal pinter-pinternya kita
aja mengatasinya gimana.
P: boleh tahu pak contoh gangguannya misalnya apa?
N: yah coba kalau event kadang ada aja misalnya pengunjung gak sesuai target. wah itu kita
sama agency bersangkutan harus saling berkoordinasi, tapi banyakan memang dibebankan
kepada agency karena kan kita hire mereka jadi mereka sebagai EO-nya harusnya bisa
membuat objektif tercapai. sama-sama koordinasi dengan baik lah supaya dilapangan
kelihatan beres oleh publik padahal mungkin sebenarnya tidak. soalnya kalau publik lihat
bahwa ada yang gak beres yang rugi kan kita juga akhirnya komunikasi jadi gak berhasil.
P:apakah menurut bapak proses IMC ini bisa dikatakan berhasil?
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
N: iya. sebab dengan adanya re-branding ini kami mampu mengajak target yang baru untuk
lebih mengenal Hydro Coco dengan baik. bisa dibilang hasil yang diharapkan sesuai dengan
rencana. Ini bisa terbukti dari antusias target yang semakin banyak pula ketika event
berlangsung. kami memang banyak menggunakan pendekatan event dalam hal pendekatan
produk dengan konsumennya sehingga dengan begitu mereka juga bisa tahu apa saja yang
sudah dilakukan dan gimana sih produk Hydro Coco itu sendiri.
P: apa yang dipelajari pak dari pengalaman sebelum re-branding dan juga setelah re-
brranding ini?
N: yang namanya belajar dari pengalaman itu kita pasti bakal dapetin banyak pengetahuan
baru. kalau belajar dari Fatigon Hydro dulunya kita memang kurang mengkomunikasikan
produk dengan lebih gencar. walaupun banyak yang membeli Fatigon Hydro tapi hal ini
ternyata masih mendapatkan brand awareness yang kurang. dari situ kita belajar kalau begitu
yang harus kita tingkatkan untuk produk baru ini adalah brand awareness-nya. berarti
memang brand equity kita ini belum kuat di pasaran makanya kita belum bisa menjadi top
market. kegiatan-kegiatan juga lebih dibanyakin soalnya dengan tujuan kita ingin menjadi
dekat sama publik. yah sama aja kayak sekarang kampanye presiden nih, deket-deket pemilu
baru pada punya acara kan biar deket sama publiknya, sama kita juga pas deket-deket mau re-
branding kita banyakin acara. tapi kamu jangan samain dengan kampanye presiden yang
Cuma janji-janji aja yah katanya hehe (tertawa) soalnya kita gak Cuma sekedar janji, kita
emang mau bikin event yang menarik buat mereka, mendanai dan support mereka, jadi ada
hubungan yang baik di kedua belah pihak.
P: Jadi begini pak ini kan menyangkut soal marketing communications. Tentunya marketing
communications dilakukan tidak lepas dari pihak-pihak terkait seperti pihak internal dan juga
eksternal
N: iya betul
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
P: boleh tahu pak kalau dalam advertising sendiri bagaimana yang dilakukan oleh Hydro
Coco dengan pihak internal dan eksternalnya pak?
N: kalau internal tentunya kita dari brand team sendiri sudah memiliki beberapa agency iklan
yang memang dipakai untuk membantu kita dalam mewujudkan bentuk iklannya. Kita tidak
menggunakan inhouse jadi dengan komunikasi antara brand team kita dengan agency saja.
Untuk eksternalnya sendiri memang bentuk iklan ini kan kita tujukan untuk memberikan
pengetahuan baru soal produk kita yang baru kepada publik. Makanya kita menggunakan
komunikasi lewat iklan
P: kalau dengan direct marketing sendiri bagaimana pak dengan pihak internal dan
eksternalnya?
N: direct marketing juga sama. Kita sudah punya data-data bagaimana customer yang
potensial melalui data base kita. Bisa kita dapetin pas lagi event kan soalnya mereka suka
disuruh registrasi ulang. Nah kita bisa memberikan beberapa informasi kepada mereka
P: kalau dengan PR?
N: karena berhubung ditempat kami itu tidak ada PR dan PR itu Cuma ada di dibagian
corporate besar jadi untuk melakukan kegiatan yang seputar sponsorship atau event kita juga
menggunakan jasa agency . jadi disini juga sama kita komunikasi internalnya yah antara
brand team dengan agency terkait. Sedangkan kalau eksternalnya yah justru dengan adanya
acara tesebut diharapkan kita bisa berkomunikasi langsung dengan mereka dan juga
memaksimalkan bagian personal selling, sales promotionnya kayak bikin diskon-diskon dan
juga untuk menambah data base kita sebagai siapa saja penggemar Hydro Coco
P: terkait dengan web development, siapa itu pak yang mengurusnya? Apakah dengan
menggunakan bantuan digital agency juga pak?
N: kita menggurus itu sendiri atas dasar dari komunikasi brand team. Namun untuk
developmentnya memang bukan kita yang urus. Ada pihak lain yang turut serta.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
P: menurut bapak sendiri bagaimana dengan website tersebut? Apakah sudah efektif
kerjanya?
N: kita memang masih belum menekankan betul kepada kerja digital media. Paling yang
lebih difokuskan adalah Facebook saja, soalnya kalau website kita memang masih belum
develop dengan baik. Jadi sekarang ini kita lebih banyak perannya di bagian social media-nya
saja untuk berkomunikasi dengan pubik.
P: oke pak kira-kira segitu aja dulu pak pertanyaan saya
N: baik
P: terimakasih pak atas waktunya. Maaf mengganggu
N: iya sama-sama
(selesai)
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN BAPAK ARWIN
Via E-mail
Jakarta, 20 Desember 2013
Pukul 20:02
1. Apa yang melatarbelakangi proses re-branding: Hydro coco yang dulunya bernama Fatigon Hydro berdiri tahun 2008.
minuman isotonik ini menggandeng nama Fatigon karena sebelumnya fatigon
lebih dikenal sebagai tablet multivitamin. Hydro ditujukan sebagai minuman
kesehatan sama hal-nya dengan Fatigon karena kita berada dibawah Kalbe
Farma, perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi.
Karena ketika hendak launch Hydro dipikirkan bahwa ini adalah produk baru
sehingga apa yang dapat menarik perhatian khalayak dengan sesuatu yang
sudah dikenal sebelumnya dari Kalbe Farma. Maka kami menjadikan Fatigon
sebagai payung utama untuk meluncurkan Hydro sehingga ketika orang
mengenal Hydro maka ia tahu bahwa itu adalah produk keluaran Kalbe Farma
yang dikenal produk terdahulunya Fatigon.
Setelah Fatigon Hydro sudah lama berdiri maka ketika tahun 2012 kami
menilai bahwa Fatigon Hydro bisa berdiri sendiri tanpa ada payung Fatigon
lagi. Akhirnya kita melakukan re-branding dengan mengeluarkan nama baru
yaitu Hydro Coco
2. Tujuan dari Re-branding Fatigon Hydro yang sudah dikenal oleh masyarakat menjadikan minuman ini
sudah cukup kuat di masyarakat. Seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya
bahwa ketika itu kami menilai bahwa Fatigon Hydro bisa berdiri sendiri tanpa
perlu memegang nama Fatigon lagi.
Kami juga ingin memperluas pasar karena Fatigon dinilai sebagai produk
multivitamin. Pasar yang baru yang hendak kami dekati ingin agar mereka
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
tahu bahwa produk ini bukan hanya sekedar multivitamin saja tetapi sebuah
minuman multibenefit baru.
Fatigon sendiri memiliki target market yang cenderung dewasa ke atas
sehingga bila kami ingin pasar yang baru seperti anak muda maka mereka bila
mendengar nama Fatigon seperti terkesan ini adalah produk untuk dewasa.
Kami menggunakan nama baru yang lebih unik, Hydro Coco agar lebih
melekat pada target market yang baru.
Jadi tujuannya re-branding itu juga bukan hanya sekedar menjual produk
tetapi juga merubah mindset orang untuk merubah Fatigon Hydro menjadi
Hydro Coco dan juga minuman isotonik yang dapat diambil dari khasiat buah
kelapa.
3. Bagaimana Proses Re-Branding terjadi
Setelah menetapkan tujuan yang baru maka segala sistem dari Fatigon Hydro
lama diperbaharui kembali. Dimulai dengan tujuan dari minuman ini
sebenarnya apa. Selain menjadi minuman multibenefit, apa yang hendak
ditonjolkan lagi dibanding yang lainnya. Salah satu yang menjadi
perbedaannya adalah air kelapa. Seperti yang mungkin anda lihat minuman
isotonik lainnya tidak ada yang mengandung air kelapa sehingga ini
merupakan salah satu daya tarik dari Hydro Coco. Masyarakat Indonesia itu
sangat mengakui kehebatan dari air kelapa. Kami dapat menjadikan ini
sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri pada orang Indonesia yang suka
konsumsi air kelapa
Kami melihat juga bagaimana tipe orang Indonesia tersebut. Sebelumnya
karena Fatigon Hydro sudah terlebih dahulu ada, kami sudah mengetahui
bagaimana perilaku konsumen dari Fatigon Hydro. Dari perilaku yang lama
ini kami gabungkan dengan bagaimana perilaku konsumen baru yang hendak
kami sasar. Penggabungan ini harus bisa menjawab kebutuhan dari konsumen
yang terdahulu dan yang baru hendak disasar. Akhirnya itu semua menjadi
melatar-belakangi semua proses yang akan dilakukan. Mulai dari nama,
kemasan, hingga pendekatan promosi apa yang dapat kita lakukan sehingga
keduabelah pihak sama-sama merasakan pendekatannya pada brand yang baru
ini.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
4. Bagaimana cara mengkomunikasikan kepada khalayak Khalayak yang kita tuju sekarang ini bertambah, bukan lagi khalayak yang
dulu mengkonsumsi Fatigon Hydro saja tetapi sekarang ada yang baru. Cara
komunikasi yang lama masih kita lakukan namun tentunya ini akan menjadi
berbeda karena sekarang nama-nya saja sudah beda. Perubahan nama saja bisa
menjadikan sebuah ambiguitas bagi publik karena mereka bingung Fatigon
Hydro dengan Hydro Coco itu sama atau tidak sebenarnya. Tentunya mereka
harus tahu informasi terbarunya.
Salah satu yang hendak kami gusung adalah manfaat dari air kelapa.
Sebelumnya Fatigon Hydro juga tidak banyak terdengar bahwa itu adalah
minuman isotonik dengan kandungan air kelapa.
Contohnya, kami menggunakan air kelapa sebagai daya tarik dari Hydro Coco.
Hydro Coco mengutarakan “7 Keajaiban Air Kelapa” dimana air kelapa
tersebut baik untuk tubuh dan Hydro Coco adalah air kelapa yang dapat
mewujudkan 7 Keajaiban tersebut. Mengapa mengambil kata 7, karena
seminggu itu ada 7 hari. Sehingga dalam seminggu bila anda mengkonsumsi
air kelapa secara rutin maka hal tersebut bisa menjadi baik untuk tubuh.
Khalayak zaman sekarang senang dengan informasi yang dapat menyehatkan
tubuh seperti informasi konsumsi yang sehat, aktivitas yang sehat. Dengan
begitu setiap kegiatan dan juga bentuk promosi yang Hydro Coco berikan
maka harus mengandung tema kesehatan seperti manfaat dari Hydro Coco itu
sendiri.
Kita juga membuat kegiatan yang dibagi dalam beberapa aspek, contohnya
media offline dimana kita beriklan, masuk majalah, koran, masuk TV, buat
spanduk pada saat acara. Yang kedua kita juga melakukan event dimana
supaya publik bisa tahu bahwa sekarang ini ada produk Hydro Coco dan
mengandalkan WOM juga menjadikan salah satu cara kita untuk berpromosi.
5. Apa yang dilakukan Hydro Coco terkait Promotion Mix yang
dilakukan? Untuk direct marketing kita menggunakan layanan jasa antar Hydro Coco di website
yang mengarah langsung ke kalbe e-store
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Untuk sales promotion kami juga mengadakan in-store di beberapa mall seperti waktu
itu kami melakukan di MOI, Summarecon Mall Serpong, Kelapa Gading. Beberapa
kali ketika acara juga banyak melakukan sales promotion seperti memberikan tester
gratis juga bagi yang ingin mencoba
6. Kendala dalam proses re-branding Tentunya ketika anda hendak meluncurkan sesuatu yang baru walaupun
sebenarnya barang itu sudah ada sebelumnya, hal ini tetap berprinsip dari
awal. Masalahnya Fatigon Hydro itu hendak re-branding tanpa ada embel-
embel Fatigonnya lagi. Kalau masyarakat selama ini tahu Fatigon Hydro
adalah keluaran Kalbe, lalu Hydro Coco tidak ada nama Fatigonnya sehingga
orang bertanya-tanya ini keluaran dari perusahaan mana dan produk apa.
Beda cerita bila kita masih memegang Fatigonnya. Namun ini tidak sehingga
menjadi kendala karena sesuatunya harus dimulai kembali dari baru. Secara
keseluruhan Fatigon Hydro memang melakukan proses re-branding yang
cukup besar karena sudah beda nama, beda target market, beda kemasan pula.
Bila tidak ada komunikasi kepada publik maka akan sangat tidak
memungkinkan publik tahu bahwa Hydro Coco ini adalah minuman isotonik.
7. Tanggapan re-branding dari sudut pandang PR Peran PR disini dalam re-branding cukup baik karena tanpa peran PR maka
kami tidak bisa menyasar kepada publik yang baru. Salah satu publik kami
yang baru adalah anak sekolah sehingga akan sangat tidak mungkin bila kami
tidak melakukan kegiatan bersama mereka. publik tersebut tidak akan tahu
keberadaan Hydro Coco karena selama ini mereka tahunya Fatigon adalah
produk multivitamin untuk dewasa. Kami melakukan pendekatan dengan
mereka seperti mensponsori acara-acara sekolah dan juga mengadakan
turnamen. Diharapkan mereka juga dapat mengisi waktu luang di sekolah
dengan baik daripada tawuran atau mengerjakan hal yang lain yang tidak baik
namun dapat mengisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan akan menjadi
sebuah kebanggan juga bagi kami bila kami turut mendukung kegiatan yang
bermanfaat seperti itu.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
Kalau berbicara soal PR, PR itu lebih memikirkan longterm jadi bukan hanya
untuk hari ini saja lalu selesai tetapi bagaimana dikemudian hari. Bagaimana
5 tahun mendatang. Proses re-branding memang bisa jadi memakan waktu
banyak namun kita tidak mau hanya sekedar dikenal orang dua tiga bulan saja
tetapi bagaimana sampai bulan berikutnya bahkan tahun-tahun berikutnya.
Apalagi sekarang ini banyak sekali media promosi yang bisa mendukung.
Kecanggihan teknologi juga membantu dalam setiap proses yang ada.
8. Bagaimana tanggapan publik mengenai pergantian nama ini? Publik cenderung mulai mengetahui nama dari Hydro Coco. Seperti bila anda
bertanya tentang Hydro Coco, rata-rata publik jauh lebih mengenal Hydro
Coco ketimbang Fatigon Hydro sebenarnya. Ini didasari oleh kegiatan yang
kita lakukan. Event yang dilakukan memang lebih banyak ketimbang dulu
Fatigon Hydro sehingga banyak publik yang lebih mengenal. Iklan di media
massa juga banyak apalagi kita mengambil brand ambassador yang memiliki
pola hidup sehat seperti Nadine. Publik mengenal Nadine sebagai model yang
sehat, bugar, dan memiliki pola hidup yang sehat ditengah kesibukannya.
Sebagai orang yang juga sibuk tentunya mereka mau meniru bagaimana gaya
hidup orang sehat.
Event yang dilakukan seperti waktu itu ada Hydro Coco Beach di Mall Kelapa
Gading dan juga Mall Gading Serpong jelas memberikan sebuah pengalaman
baru kepada publik. Kita ingin menunjukan bahwa ditengah cuaca yang buruk,
gaya hidup yang buruk namun ada minuman isotonik yang membantu kita
dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Dengan tema yang menarik yaitu Beach
mau menyasar kepada publik tentang air kelapa yang seperti kita tahu banyak
dijumpai di pantai dan juga kegiatan di pantai yang banyak melakukan
aktivitas olahraga sangat baik apabila kebutuhan akan ion tubuh juga
terpenuhi.
Menurut kami publik lebih mengenal Hydro Coco ini karena kami juga
memikirkan mulai dari konsep dan tema yang hendak digusung, pemilihan
warna dan kemasan yang lebih menarik dan ceria, pemilihan bintang iklan
yang juga akhir-akhir ini menjadi sorotan publik sehingga brand ini yang baru
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
saja melakukan re-branding secara langsung menjadi dekat dengan publik
yang dituju.
9. Mengapa Hydro Coco memilih model Nadya Hutagalung sebagai
bintang iklan dari Hydro Coco? Nadya Hutagalung adalah model kelas atas Indonesia. Ia banyak dikenal oleh orang
Indonesia baik kalangan muda maupun tua. Nadya mencirikan model yang sehat,
aktif, tidak pernah terkena kasus eating disorder, sehingga ia bisa dijadikan panutan
bentuk gaya hidup sehat zaman sekarang ini yang baik seperti apa. Selain itu karene
profesinya sebagai model menjadikan ia menarik bagi anak-anak kalangan remaja dan
juga dewasa seperti umur 20an karena ia sudah dikenal pada kalangan tersebut.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN RENATA
Via E-mail
Jakarta, 6 December 2013
Pukul 17:36
1. Menurut anda seberapa penting fungsi sebuah brand pada produk?
Bagi sebagian pelaku usaha, merk bukan merupakan prioritas utama, mereka lebih fokus
pada masalah-masalah seperti bahan baku, harga jual, lokasi usaha, persaingan, dan
beberapa masalah usaha lainnya. Namun bila diperhatikan, masalah ‘merk’ bisa turut
menentukan berhasil tidaknya sebuah usaha.
Pada perkembangannya, merk atau nama usaha tidak hanya sekedar nama sebuah produk,
namun sudah mewakili kesan, kualitas, manfaat, dan atribut lain dari sebuah produk,
sehingga tidak heran apabila ada dua produk yang secara kualitas relatif sama baiknya,
namun memiliki harga yang berbeda, karena merk kedua produk tersebut berbeda.
Dengan kata lain, seringkali konsumen tidak hanya membeli produk karena manfaat atau
kegunaannya saja, tapi juga secara sadar maupun tidak, membeli karena ‘merk’nya.
Maka dari itu pentingnya sebuah ‘merk’ pada produk adalah:
a. Merk dapat membangun citra perusahaan: Usaha keras pelaku usaha untuk
membangun citra, kesan atau image yang baik di mata konsumen akan terbantu oleh
keberadaan produk yang memiliki merk, sehingga secara bertahap merk tersebut akan
mencerminkan atau identik dengan kesan konsumen terhadap produk tersebut
b. Merk dapat membantu produk baru diterima lebih cepat dan mudah oleh pasar:
Karena sebelumnya sudah dikenal konsumen dengan merk atau nama usaha-nya, maka
akan lebih mudah bagi pelaku usaha bila kemudian mengembangkan produk baru dan
kemudian memasarkannya
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
c. Merk dapat membangun dan menjaga kesetiaan konsumen: Merk yang baik
(diikuti dengan kualitas yang baik, harga yang terjangkau, pelayanan yang baik, dll),
secara bertahap tertanam di benak konsumen (Brand Awarness), sehingga sulit bagi
konsumen yang bersangkutan untuk pindah ke produk dengan merk yang lain
2. Apakah jenis kegiatan seperti event bisa membantu sebuah re-
branding? Event dapat dikatakan sebagai salah satu tool untuk mengkomunikasikan sebuah pesan
baru yang ingin disampaikan sebuah produk yang sedang melakukan re-branding, karena
event sebagai salah satu kegiatan Below The Line (BTL) yang dapat menjangkau target
audiens dengan pendekatan yang lebih personal (adanya 2 way communication) apabila
dibandingkan dengan penggunaan media Above The Line (ATL) seperti iklan di media
massa dengan 1 way communication.
Namun perlu diingat dalam rangka mengkomunikasikan adanya re-branding sebuah
produk, marketing communication tools yang dipakai sebaiknya bisa menggabungkan
antara media Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL).
ATL adalah kegiatan iklan dengan menggunakan media massa seperti televisi, radio,
koran, majalah, dan billboard untuk menjangkau target audiens secara luas. Sedangkan
BTL adalah kegiatan iklan dengan menggunakan media yang lebih spesifik di dalam
menjangkau kelompok konsumen tertentu seperti melalui pembagian brosur, sampling
produk, penyelenggaraan event – event tertentu, dsb.
Perubahan karakteristik dari tingkah laku konsumen (consumer behavior) dimana saat ini
konsumen tidak suka untuk ”dipaksa” dalam melihat iklan serta tidak efektifnya
penggunaan media iklan tradisional atau ATL menciptakan konsep Integrated Marketing
Communication (IMC) atau yang dikenal dengan istilah dalam bahasa Indonesia adalah
Komunikasi Pemasaran Terpadu.
Konsep IMC muncul sejak tahun 1980 dimana Theodore Levitt (1982) dalam bukunya
”Innovation in Marketing” memperkenalkan kata koordinasi dan integrasi di dalam
beragam kegiatan promosi. Perusahaan melihat bahwa pentingnya koordinasi dan
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
integrasi dari berbagai elemen promosi dan aktivitas marketing lainnya untuk
berkomunikasi dengan para pelanggannya.
Untuk mendapatkan efek yang besar maka perusahaan mengembangkan total marketing
communication strategy dengan menerapkan semua aktivitas marketing, tidak hanya
sekedar promosi tetapi juga melakukan komunikasi dengan para pelanggannya. Pemasar
sadar bahwa persepsi konsumen terhadap suatu perusahaan ataupun merek produk
merupakan sintesis dari seperangkat kontak yang konsumen alami dan pesan yang
diterima oleh konsumen. Sehingga semua elemen pemasaran mulai dari bauran
pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi, event - event marketing,
publisitas, website, dan elemen lain dikoordinasikan dan diintegrasikan menjadi satu
kesatuan strategi komunikasi yang terpadu.
3. Bagaimana tanggapan anda tentang sebuah produk yang melakukan
re-branding? Apa penyebab sebuah produk melakukan re-branding?
Apakah re-branding perlu dilakukan untuk sebuah produk?
Apa penyebab sebuah produk melakukan re-branding? Dunia bisnis tentu tidak dapat
luput dari perubahan trend dunia, baik dari sisi perekonomian, gaya hidup hingga pola
pikir masyarakat. Rebranding adalah langkah perubahan yang diambil oleh
brand/produk/perusahaan untuk mengikuti perubahan yang terjadi di lingkungan
eksternal maupun internal bisnis. Rebranding juga dapat dikatakan sebagai langkah
perubahan visual yang mewakili perubahan strategi ataupun identitas
brand/perusahaan/produk tersebut.
Sehingga apabila ada pertanyaan mengapa re-branding perlu dilakukan?
Jawabannya adalah karena segala sesuatu dapat usang dengan berjalannya dengan waktu,
semua hal butuh untuk berubah karena dunia itu sendiri berubah, begitupun sama halnya
dengan kondisi sebuah brand.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
TRANSKRIP WAWANCARA DENGAN IBU AUDREY
Via E-mail
Jakarta, 6 Desember 2013
Pukul 12:07
1. Menurut anda seberapa penting fungsi sebuah brand pada produk?
Brand adalah ibarat ‘nama’ bagi suatu product, seperti nama pada seorang manusia.
Sebagai sebuah nama, brand digunakan untuk membedakan suatu produk diantara produk
– produk yang ada. Sekarang ini brand mempunyai peran yang sangat penting bagi
sebuah produk. Brand membuat suatu produk menjadi lebih hidup dan bermakna. Brand
memberikan suatu definisi mengenai kualitas, kredebilitas, dan pengalaman bagi
produknya. Brand memiliki nilai, bahkan untuk beberapa perusahaan, brand merupakan
sebuah asset yang mempunyaivalue yang sangat tinggi.
2. Menurut anda, apakah bagaimana strategi re-branding bisa dikatakan berhasil?
Umumnya, branding merupakan bagian dari strategi Marketing perusahaan yang sangat
berkaitan dengan bagian penjualan (sales). Sebagian besar perusahaan mengukur
keberhasilan mereka dari tingkat kenaikan penjualan dan tanggapan konsumen mengenai
strategi re-branding yang dilakukan.
3. Apa yang menjadi sebuah kendala sebuah brand untuk menembus menjadi market
leader.
- Kompetisi / persaingan
- Penerimaan konsumen
4. Apakah jenis kegiatan seperti event bisa membantu sebuah re-branding?
Bisa, karena event merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan / produk untuk mendapatkan awareness dan meningkatkan penjualan.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014
5. Bagaimana tanggapan anda tentang sebuah produk yang melakukan re-branding?
Apa penyebab sebuah produk melakukan re-branding? Apakah re-branding perlu
dilakukan untuk sebuah produk?
Saat ini persaingan di dunia usaha semakin kompetitif. Untuk dapat bertahan sebuah
brand dituntut untuk selalu berinovasi, dan berkembang mengikuti perubahan, sejalan
dengan target market brand tersebut. Dapat kita lihat, brand – brand besar yang bertahan
seperti Coca Cola, Teh Botol Sosro, Toyota, Sido Muncul, Ritz-Carlton, dan masih
banyak lainnya, mereka senantiasa memperbaharui brand mereka mengikuti perubahan
yang terjadi, disertai dengan kegiatan – kegiatan promosi baik secara ATL maupun
BTL. Lebih dari itu mereka juga senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas dari
produk / layanan mereka.
Implementasi Marketing..., Jessica Riadi, FIKOM UMN, 2014