Oleh:PANITERA MAHKAMAH KONSTITUSI
SEMINAR NASIONAL PENYELESAIAN PERKARA SENGKETA HASIL PILKADA DI MAHKAMAH KONSTITUSISAMARINDA, 29 FEBRUARI 2020
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
2
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
DASAR HUKUM
1) UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAHPENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DANWALIKOTA MENJADI UNDANG-UNDANG sebagaimana diubah dengan UU 10/2016 [PASAL 157 AYAT (3)]
2) PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI (PMK) TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERKARAPERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA
3) PMK TENTANG TAHAPAN, KEGIATAN, DAN JADWAL PENANGANAN PERKARA PERSELISIHAN HASILPEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA
4) PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (PKPU) NOMOR 15 TAHUN 2019 TENTANG TAHAPAN, PROGRAMDAN JADWAL PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DANWAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA TAHUN 2020 sebagaimana diubahdengan PKPU NOMOR 16 TAHUN 2019
3
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
LATAR BELAKANGPENANGANAN PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN
GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA
❖ Semula, berdasarkan Pasal 106 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah: keberatan berkenaan dengan hasil penghitungan suara yangmempengaruhi terpilihnya Pasangan Calon diajukan ke Mahkamah Agung (MA).
❖ Pada tahun 2008, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (UU 12/2008), dalam Pasal 236Cmenetapkan, ”Penanganan sengketa hasil penghitungan suara pemilihan kepala daerah olehMahkamah Agung dialihkan kepada Mahkamah Konstitusi paling lama 18 (delapan belas) bulansejak undangundang ini diundangkan”;
❖ Pada 29 Oktober 2008, Ketua MA dan Ketua MK bersama-sama telah menandatangani BeritaAcara Pengalihan Wewenang Mengadili, sebagai pelaksanaan Pasal 236C UU 12/2008;
❖ Pada 19 Mei 2014, Putusan MK Nomor 97/PUU-XI/2013 membatalkan Pasal 236C UU 12/2008dan Pasal 29 ayat (1) huruf e UU 48/2009 (UU Kekuasaan Kehakiman) yang sebelumnya menjadidasar hukum MK mengadili perkara Pilkada;
❖Namun, kemudian adanya ketentuan UU Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (1/2015 jo.UU 10/2016) khususnya Pasal 157 ayat (3) maka MK kembali memeriksa dan mengadili perkaraPerselsihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota (sampai dibentuknya BadanPeradilan Khusus).
4
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
1) Putusan MK Nomor 97/PUU-XI/2013 bertanggal 19 Mei 2014 membatalkan Pasal 236C UU 12/2008 (UUPemda) dan Pasal 29 ayat (1) huruf e UU 48/2009 (UU Kekuasaan Kehakiman) yang sebelumnya menjadi dasarhukum MK mengadili perkara Pilkada;
2) Putusan Nomor 105/PUU-XIII/2015 bertanggal 11 November 2015 (“hari” adalah hari kerja; dan “sejakditerimanya permohonan” adalah sejak dicatatnya perkara dalam Buku Registrasi Perkara Konstitusi)
3) Putusan 54/PUU-XIV/2016 bertanggal 14 Juni 2017 (syarat dukungan calon perseorangan mengacu padajumlah penduduk yang memiliki hak pilih, bukan nama dalam DPT)
4) Putusan 71/PUU-XIV/2016 bertanggal 19 Juli 2017 (Hak Konstitusional Terdakwa dan/atau MantanNarapidana Untuk Dipilih Menjadi Kepala Daerah atau Wakil Kepala Daerah)
5) Putusan 92/PUU-XIV/2016 bertanggal 10 Juli 2017 (Konsultasi Kepada DPR Dan Pemerintah Dalam MembuatPeraturan KPU)
6) Putusan Nomor 48/PUU-XVII/2019 bertanggal 29 Januari 2020 (jumlah anggota bawaslu Prov dan Kab/Kota diUU Pilkada dan UU Pemilu)
7) Putusan Nomor 20/PUU-XVII/2019 bertanggal 28 Maret 2029 (Suket sebagai pengganti KTP elektronik)
8) Putusan Nomor 56/PUU-XVII/2019 bertanggal 11 Des 2019 (Masa Tunggu Mantan Terpidana untuk dapatmenjadi Calon Kepala Daerah)
5
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
JUMLAH DAERAH MENYELENGGARAKAN PILKADA PADA TAHUN 2020
DAERAH JUMLAH
Provinsi 9
Kabupaten 224
Kota 37
TOTAL 270
6
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
PARA PIHAK
PEMOHON:
1. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur,
2. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, atau
3. Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota.
TERMOHON:
KPU/KIP PROV,
KPU/KIP KAB, atau
KPU/KIP KOTA
PIHAK TERKAIT:
Peserta Pemilihan:
1. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur,
2. Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, atau
3. Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota
yang memperoleh suara terbanyak
7
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
PARA PIHAK(untuk Pilkada dengan satu Pasangan Calon)
TERMOHON:
KPU/KIP PROV,
KPU/KIP KAB, atau
KPU/KIP KOTA
PIHAK TERKAIT
Peserta Pemilihan:
1.Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang
memperoleh suara terbanyak “setuju”,
2.Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati atau Pasangan Calon
Walikota dan Wakil Walikota yang memperoleh suara
terbanyak “setuju”.
dalam hal diajukan oleh Pemantau.
PEMOHON
1. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur,
2. Pasangan Calon Bupati dan Wakil
Bupati atau Pasangan Calon
Walikota dan Wakil Walikota,
3. Pemantau Pemilihan dalam negeri
yang terdaftar dan memperoleh
akreditasi dari KPU/KIP Provinsi
untuk pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur,
4. Pemantau Pemilihan dalam negeri
yang terdaftar dan memperoleh
akreditasi dari KPU/KIP
Kabupaten/Kota untuk pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati atau
Pasangan Calon Walikota dan Wakil
Walikota.
8
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
OBJEK PERKARA
Terpilihnya Pemohon sebagai:
▪ pasangan calon Gubernur
dan Wakil Gubernur,
▪ pasangan calon Bupati dan
Wakil Bupati, atau
▪ pasangan calon Walikota dan
Wakil Walikota
Keputusan KPU/KIP
Prov/Kab/Kot
tentang
(Penetapan
Perolehan Suara
Hasil Pemilihan
oleh KPU/KIP
Prov/kab/kot)
yang mempengaruhi
9
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
PASAL 7A UU 8/2011 (UU MK)
(1) KEPANITERAAN SEBAGAIMANA MERUPAKAN JABATAN FUNGSIONAL YANG MENJALANKAN TUGAS TEKNIS ADMINISTRATIF PERADILAN MAHKAMAH KONSTITUSI
(2) TUGAS TEKNIS ADMINISTRATIF PERADILAN MELIPUTI:
a. KOORDINASI PELAKSANAAN TEKNIS PERADILAN DI MK
b. PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI PERKARA
c. PEMBINAAN PELAYANAN TEKNIS KEGIATAN PERADILAN DI MK
d. PELAKSANAAN TUGAS LAIN YANG DIBERIKAN OLEH KETUA MK SESUAI DENGAN BIDANG TUGASNYA
TAHAPAN PENANGANAN PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA 2020
TAHAPAN
1. Pengajuan Permohonan Pemohon
2. Pemeriksaan Kelengkapan Permohonan Pemohon
3. Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan Permohonan
4. Perbaikan Kelengkapan Permohonan Pemohon
5. Pencatatan Permohonan Pemohon dalam e-BRPK
6.Penyampaian Salinan Permohonan Pemohon kepada Termohon,
Pihak Terkait, dan Bawaslu
7. Pemberitahuan Sidang kepada para pihak
8. Pemeriksaan Pendahuluan
10
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
PASAL 7A UU 8/2011 (UU MK)
(1) KEPANITERAAN SEBAGAIMANA MERUPAKAN JABATAN FUNGSIONAL YANG MENJALANKAN TUGAS TEKNIS ADMINISTRATIF PERADILAN MAHKAMAH KONSTITUSI
(2) TUGAS TEKNIS ADMINISTRATIF PERADILAN MELIPUTI:
a. KOORDINASI PELAKSANAAN TEKNIS PERADILAN DI MK
b. PEMBINAAN DAN PELAKSANAAN ADMINISTRASI PERKARA
c. PEMBINAAN PELAYANAN TEKNIS KEGIATAN PERADILAN DI MK
d. PELAKSANAAN TUGAS LAIN YANG DIBERIKAN OLEH KETUA MK SESUAI DENGAN BIDANG TUGASNYA
TAHAPAN PENANGANAN PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, WALIKOTA 2020
TAHAPAN
9.Pengajuan dan Penyampaian Jawaban Termohon, Keterangan
Pihak Terkait, dan Keterangan Bawaslu
10. Pemeriksaan Persidangan dan RPH;
11. Pengucapan Putusan dismissal;
12. Pemeriksaan Persidangan Lanjutan dan RPH;
13. Pengucapan Putusan; dan
14. Penyerahan salinan Putusan.
3 hari kerja
1
Telah Memenuhi
Syarat Kelengkapan
3 harikerja
Pemohon
ARPKPemohon
2
12
7 8
11
Kamis, 15 Mei 2014
PengumumanKeputusan
tentang hasil rekapitulasi
penghitungan suara Pemilihan
PemeriksaanKelengkapanPermohonan
Dan Pemberitahuan
Hasil pemeriksaan
PengajuanPermohonan
Pemohon
BRPK
(Bupati/Walikota)
(Gubernur)
APBL
Belum Memenuhi Syarat Kelengkapan
10
69
Pemohon Memperbaiki/Melengkapi Permohonan
(Gubernur)
(Bupati/Walikota)
(Gubernur)
(Bupati/Walikota)
APL
11
MEKANISME PENGAJUAN PERMOHONAN PEMOHON
DALAM PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN
GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA
Keterangan:Mekanisme ini berlaku pula untuk permohonan online. (waktu 6 hari termasuk untuk menyerahkan permohonan asli dan perbaikan permohonan)
Pencatatan dalam
BP2K
(Bupati/Walikota)
(Gubernur)
Penyampaian AP3
(Bupati/Walikota)
(Gubernur)
34
5
Pasangan Calon, Termohon, Pihak Terkait
Permohonan diakses melalui:www.mahkamahkonstitusi.go.id
Penyampaian PEMBERITAHUANpermohonan yang telah dicatat dalam BRPK
Paling lambat 2 hari kerjasejak permohonan dicatat dalam BRPK
PUTUSAN MKPaling lambat 45 hari kerja sejak permohonan dicatat dalam BRPK
TERMOHON
Pengiriman Salinan Permohonanmelalui KPU
Paling lambat 2 hari kerja sejak permohonan dicatat dalam BRPK
JAWABAN TERMOHON
Paling lambat 2 hari kerja setelah sidang pertama MK
SIDANG I MK23 Mei 2014
•Pemohon,•Termohon,•Pihak Terkait, atau
Kuasa Hukum
•Surat•Faksimili•Surat elektronik (email)•Telepon•Laman: www.mahkamahkonstitusi.go.id
PemberitahuanHari Sidang Pertama MK
Paling lambat 2 hari kerja sejak permohonan dicatat dalam BRPK
Paling cepat 3 hari kerja setelah Permohonan Pemohon dicatat dalam BRPK
SIDANG
PERTAMA MK
PUTUSAN MK
PIHAK TERKAIT Paling lambat 2 hari kerja setelah
sidang pertama MK
BRPK
Pemberitahuan
Permohonan
KETERANGAN PIHAK TERKAITPengiriman Salinan Permohonan
melalui KPU
Paling lambat 2 hari kerja sejak permohonan dicatat dalam BRPK
MEKANISME PEMBERITAHUAN PERMOHONAN,
PENETAPAN HARI SIDANG PERTAMA MK DAN
SIDANG PENGUCAPAN PUTUSAN MK
12
13
Mahkamah Konstitusi
Republik Indonesia
Lanjutan …
SIDANG
PANEL/PLENO
Pemeriksaan
Pendahuluan
SIDANG
PANEL/PLENO
Pemeriksaan
Persidangan
SIDANG
PLENO
PutusanRPH SIDANG
PLENORPH
SIDANG
PANEL/PLENO
Pemeriksaan
Persidangan
a. Memeriksa
kelengkapan
dan kejelasan
materi
permohonan
b. Memeriksa
dan
mengesahkan
Alat Bukti
Pemohon
a. Mendengar
Jawaban
Termohon,
Keterangan
Pihak
Terkait, dan
Keterangan
Bawaslu;
b. Memeriksa
dan
mengesahkan
Alat Bukti
Termohon,
Pihak
Terkait, dan
Bawaslu
a. Mendengar
keterangan
saksi/ahli
b. memeriksa dan
mengesahkan
alat bukti
tambahanPutusan
Akhir
Pembahasanperkara danpengambilan
putusan(dismissal)
Pembahasanperkara danpengambilan
putusan
Putusan
dismissal
Putusan
Sela