1 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada
makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan
basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula
dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur
penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang - tunggal atau gabungan
(seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan
organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat
bervariasi antara individu.
Rangka tubuh manusia dikelompokkan atas dua bagian yaitu:
Skeleton Aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Tulang
Tengkorak Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka
kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan
empat belas tulang yang menyusun bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala
merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi yang terdapat diantara tulang-tulang
tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.
Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang-tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial.
Skeleton axial terdiri dari :
Anggota gerak atas
anggota gerak bawah
gelang bahu
gelang panggung
bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx
2 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Secara umum fungsi sistem rangka adalah membentuk kerangka yang kaku
dengan jaringan-jaringan dan organ-organ yang melekat padanya. Sistem rangka
melindungi organ-organ vital seperti otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak,
paru-paru dan jantung dilindungi oleh tulang dada dan tulang rusuk. Gerakan tubuh
terbentuk dari kerjasama antara sistem rangka dengan otot, oleh sebab itu keduanya
sering dikelompokkan menjadi satu nama yaitu sistem musculo-skeletal. rangka
merupakan tempat melekatnya otot melalui perantaraan tendon. Antara tulang yang
satu dengan tulang yang lain dikaitkan dengan perantaraan ligamen.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Memahami Anatomi tulang dan otot – otot kepala
2. Memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen
3 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
BAB II
LANDASAN TEORI
Fungsi utama tulang tengkorak adalah melindungi otak. Otak adalah
organ yang lunak dan memiliki fungsi yang sangat penting. Tulang tengkorak terdiri
atas 22 tulang pipih yang saling berhubungan dan membentuk rongga. Tulang
tengkorak terdiri atas 2 kelompok, yaitu tulang tengkorak bagian kepala (tulang
tempurung kepala) dan tulang tengkorak bagian wajah. Tulang-tulang tengkorak
merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak tersusun atas 8
buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun bagian
wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi
yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut
sutura.
1. Tulang Tengkorak bagian kepala
Tulang tengkorak bagian kepala mengelilingi dan melindungi organ yang
sangat vital yaitu otak. Ketika kita lahir,bagian-bagian tulang tengkorak bagian
kepala belum menyatu sempurna. Tetapi selama pertumbuhan, tulang-tulang
tersebut menyatu membentuk tempurung kepala. Tulang tengkorak bagian kepala
terdiri atas 10 buah tulang, yaitu 1 tulang tengkorak belakang, 1 tulang dahi, 2
tulangubun-ubun, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis dan 2 tulang baji. Tulang
tengkorak bagian kepala terdiri dari:
bagian frontal tulang dahi
Bagian parietal bagian atas kepala
bagian temporal tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga
bagian occipitas daerah belakang daritengkorak
bagian spenoid berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang
baji
bagian ethmoid tulang yang menyususn rongga hidung
2.Tulang Tengkorak bagian Muka
Tulang tengkorak bagian muka terletak pada bagian muka kepala. Tulang
tersebut membentuk rongga mata, ronggahidung dan langit-langit. tulang
4 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
tengkorak bagian muka terdiri dari 2 tulang rahang atas, 2 tulang rahang bawah,
2tulang tipi, 2 tulang mata, 2 tulang hidung, dan satu tulang pangkal lidah. Tulang
rahang bawah merupakan satu- satunya tulang yang dapat digerakkan pada
bagian kepala. Tulang tengkorak bagian wajah terdiri dari:
rahang bawah menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal
tersebut merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan
yang lebih bebas
Rahang bawah menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit
palatinum (tulang langit-langit) menyusun sebagian dari rongga hidung
dan bagian atas dari atap rongga mulut
zigomatik tulang pipi
tulang hidung
Tulang lakrimal sekat tulang hidung
5 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
BAB III
PEMBAHASAN
Otak merupakan jaringan yang konsistensinya kenyal menyerupai agar-agar
dan terletak di dalam ruangan yang tertutup yang disebut cranium atau tulang
tengkorak, yang secara absolut tidak dapat bertambah volumenya, terutama pada
orang dewasa. Jaringan otak dilindungi oleh beberapa pelindung mulai dari
permukaan luar adalah rambut, kulit kepala tulang tengkorak, lapisan meningen dan
cairan serebro spinalis.
Untuk mempelajari tengkorak dapat dilihat dari berbagai posisi diantaranya
dari atas norma vertikalis, dari depan atau norma frontalis, dari belakang atau norma
occipitalis dan dari samping atau norma lateralis. Untuk melihat bagian dalam dari
tengkorak biasanya dibuat potongan garis yang melalui bagian bawah orbita dan
bagian atas meatus acusticus eksternus yang disebut Franfurt Plane, yang akan
membagi tengkorak menjadi bagian atas atau calvaria/skull cap dan bagian bawah
tengkorak atau skull base.
Tengkorak dibentuk oleh tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama
lain dengan perantaraan sutura. Tulang tengkorak terdiri dari tiga lapisan yaitu tabula
eksterna, diploe dan tabula interna. Pada orang dewasa ketebalan dari tulang
tengkorak bervariasi antara tiga milimeter sampai dengan 1,5 centimeter, dengan
bagian yang paling tipis terdapat pada daerah pterion dan bagian yang paling tebal
pada daerah protuberantia eksterna.
Ada tiga macam sutura yaitu :
Sutura koronalis antara tulang frontal dan kedua tulang pariental.
Sutura sagitalis antara kedua tulang pariental dan berjalang dari depan ke belakng
melalui puncak tengkorak.
Sutura lamboidalis antara oksipital dan kedua tulang pariental.
6 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
2.1 Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Neurocranium (tulang- tulang yang membungkus otak otak)
a. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang – tulang seperti :
Os. Frontale (tulang dahi)
Membentuk dahi dan bagian atas rongga mata.
Os. Parietale (tulang ubun - ubun)
Membentuk bersama atap dan sisi tengkorak
Os. Occipitalis ( tulang kepala bagian belakang)
Letak bagian belakang dan bawah rongga cranium dibelakang
kepala pada os. Oksipital, terdapat sebuah lubang cocok sekali
dengan lubang yang terdapat dalam ruas tulang belakang yang
disebut foramen magnum.
7 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Os. Temporal (tulang samping tengkorak)
Membentuk bagian bawah disisi kanan dan sisi kiri tengkorak
b. Dasar tengkorak, yang terdiri atas tulang – tulang seperti :
Os. Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah -
tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu – kupu,
dengan tiga pasang sayap. Dibagian depan terdapat sebuah
rongga yang disebut kavum sfenoidalis yang berhubungan
dengan rongga hidung. Dibagian atasnya agak meninggi dan
berbentuk seperti pelana yang disebut sela tursika yaitu tempat
terletaknya kelenjar buntu (hipofise).
Os. Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari
os sfenoidal diantara lekuk mata. Terdiri dari tulang tipis yang
tegak dan mendatar. Bagian yang mendatar mempunyai
lubang – lubang kecil (lempeng tapis) yaitu tempat lalunya
saraf pencium ke hidung sedangkan bagian yang tegak
disebelah depannya membentuk sekat rongga hidung.
Disamping dua tulang diatas dasar tengkorak ini juga dibentuk
oleh bagian tulang – tulang lain diantaranya tulang – tulang
kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis. Adapun
bentuk dari dasar tutengkorak ini tidak rata tetapi mempunyai
lekukan yang terdiri dari lekukan depan tengah dan belakang.
8 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
c. Samping tengkorak, dibentuk oleh tulang pelipis (os temporal) dan
sebagian dari tulang dahi, tulang ubun – ubun dan tulang baji.
Tulang pelipis terdapat di bagian kiri dan kanan samping kepala
dan terbagi atas tiga bagian yaitu :
Os. Spongeosa (tulang karang), yang membentuk rongga –
rongga yaitu rongga telinga tengah, dan rongga telinga dalam.
Os. Petrusum (tulang keras), yang menjorok ke bagian tulang
pipi dan mempunyai taju yang disebut prosesus stiloid.
Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang –
lubang halus berisi udara dan mempunyai taju, bentuknya
seperti putting susu yang disebut proseus mastoid.
*Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)
2tulang rahang atas (os.maxilla)
2 tulang rahang bawah (os.mandibula)
2 tulang pipi (os.zygomaticum)
2 tulang langit-langit (os.pallatum)
2 tulang hidung (os.nasale)
2 tulang mata (os.laximale)
1 tulang lidah (os.hyoideum)
2 tulang air mata (os.lacrimale)
1 tulang rongga mata (os.orbitale)
Tengkorak wajah pada manusia bentuknya lebih kecil dari tengkorak otak.
Didalam tengkorak wajah terdapat rongga-rongga yang membentuk rongga mulut
(cavum oris), dan rongga hidung (cavum nasi) dan rongga mata (orbita). Tengkorak
wajah dibagi atas dua bagian:
1. Bagian hidung terdiri atas :
Os Lacrimal (tulang mata), letaknya disebelah kiri/kanan pangkal hidung di
sudut mata.
Os Nasal (tulang hidung), yang membentuk batang hidung sebelah atas
9 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Os Konka nasal (tulang karang hidung), letaknya di dalam rongga hidung
danj bentuknya berlipat-lipat.
Septum nasal (tulang sekat rongga hidung), sekat rongga hidung adalah
sambungan tulang tapis yang tegak.
2. Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :
Os Maksilaris (tulang rahang atas), terdiri dari tulang bagian kiri dan kanan
menjadi satu didalamnya terdapat lubang – lubang besar yang berisi udara
yang disebut sinus maksilaris ( antrum higmori) yang berhubungan dengan
rongga hidung.
Dibawah os maksilaris terdapat suatu taju tempat meletaknya urat gigi yang
disebut proseus alveolaris
Os Zigomaticum, tulangpipi yang terdiri dari dua tulang kiri dan kanan.
Os Palatum atau tulang langit-langit, terdiri dari dua dua bua tulang kiri dan
kanan
Os Mandibularis atau tulang rahang bawah , terdiri dari dua bagian yaitu
bagian kiri dan kanan yang kemudian bersatu di pertengahan dagu.
Dibagian depan dari mandibula terdapat processus coracoid tempat
melekatnya otot
Os hioid tulang lidah letaknya agak terpisah dari tulang – tulang wajah yang
lain yaitu terdapat di pangkal leher diantara otot – otot leher.
10 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Anterior view
Lateral view
A. Norma Vertikalis
11 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Tengkorak dilihat dari atas tampak separti oval dengan bagian occipital lebih
besar dibandingkan dengan bagian frontal. Dari aspek atau pandangan ini terlihat tiga
sutura yaitu sutura coronal yang menghubungkan antara bagian belakang tulang
frontal dan bagian depan tulang parietal, sutura sagital yang merupakan garis median
tengkorak dan menghubungkan tulang parietal kanan dan kiri, sutura lambdoid yang
menghubungkan bagian belakang tulang parietal dan bagian atas tulang occipital.
Pertemuan antara sutura coronal dan sutura sagital dinamakan bregma, yang pada
anak-anak masih berbentuk celah yang dinamakan fontanel anterior.sedangkan
pertemuan antara sutura sagital dan sutura lambdoid dinamakan lambda yang diambil
dari Yunani Z, pada anak-anak daerah ini dinamakan fontanel posterior. Pada tulang
parietal dekat dengan sutura sagital dan sekitar 3,5 centimeter diatas lambda terdapat
foramen parietal yang merupakan tempat berjalannya vena emisaria.
B. Norma Frontalis
Dilihat dari depan tengkorak tampak oval dengan bagian atas lebih lebar dari
pada bagian bawah. Bagian atas dibentuk oleh os. Frontal yang konveks dan halus
sedangkan bagian bawah sanagat irreguler. Diatas kedua cavum orbita terdapat
tonjolan yang melengkung dinamakan arcus superciliare yang tampak lebih menonjol
pada pria dibandingkan dengan pada wanita dan diantara kedua arcus terdapat bagian
yang menonjol yang disebut glabela.Dibawah glabela terdapat nasion yang
merupakan pertemuan antara sutura internasal dan sutura frontonasal.
Cavum orbita menyerupai segi empatdimana pada sisi atas (supra orbita
margin) dibentuk oleh os. Frontal yang pada 1/3 medialnya terdapat supra orbital
norch yang merupakan tempat keluarnya pembuluh darah dan saraf supra orbita. Sisi
lateral dibentuk oleh prosedur frontal os. Zygomaticum dan proccesus zygomaticum
os.Frontale. Sisi bawah atau posterior orbital margin dibentuk oleh os. Zygomaticum
dan os.maksila. Sisi medial dibentuk oleh bagian atas os. Frontal dan bagian bawah
os. Lacrimal.
12 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
C. Norma Occipitalis
Tengkorak dilihat dari belakang menyerupai potongan roti dengan lengkung
pada bagian atas dan samping, datar pada bagian bawahnya. Sutura lambdoid dapat
tampak seluruhnya. Pada norma occipitalis tampak :
- Os. Occipital dengan bagian-bagian protu berantia occipitalis eksterna, linea nuchae
superior, linea nuchae inferior dan inion
- Os. Parietale
- Os. Temporalis
13 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
D. Norma Lateralis
Pada aspek ini tampak :
-Os.frontale, disini tampak linea temporalis superior dan linea temporalis inferior
yang berjalan mulai dari procesus zygomaticum melintasi sutura coronale sampai ke
os.parietale.
-Os.Zygomaticum denagn procesus frontalis yang berhubungan os.frontale dan
procesus temporalis yang berhubungan dengan os temporalis
-Os.temporale dengan procesus zygomaticus yang berhubungan dengan os.occipital,
os.parietal dan os.sphenoidale procesus mastoideous yang menonjol ke candal
aucticus eksternus.
- Os.parietale dengan tuberculum parietale, linea temporalis superior dan linea
temporalis inferior.
14 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
tulang wajah
15 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
2.2 Otot-otot Kepala
Cranial Mucle Lateral View
16 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut
juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 bagian:
a. Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
b. Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
2. Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya
sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
d. Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya
menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya
menarik sudut mulut ke bawah
b. Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk
mata menuju bibir atas dan hidung
c. Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada
otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke
bawah
d. Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju
mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan
makanan waktu mengunyah.
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas
waktu senyum.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, terbagi atas:
a. Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut
terbuka
b. Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke
depan
17 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
5. Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk mengunyah, terbagi
atas:
a. Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan
b. Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
Cranial Muscle Anterior View
M. Platysma
Fungsi: menarik bibir bawah dan sudut mulut ke samping dan kebawah, sebagian
membuka mulut, kadang-kadang dalam ekspesi terkejut, ketakutan, atau bahkan cemberut.
18 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Lesung pipit merupakan deformitos otot wajah. Lesung pipit muncul karena adanya
variasi struktur oto wajah yang disebut zygomaticus major. Keberadaan otot zygomaticus
major ganda atau bifid bisa dijadikan alas an terbentuknya lesung pipit. Variasi otot bifid
ini awalnya berupa satu struktur utuh yang berasal dari tulang zygomaticus. Ketika
tumbuh secara anterior, struktur tersebut terbelah dua. Bundle superiornya masuk ke atas
sudut rongga mulut, sedangkan inferiornya masuk ke bawah sudut rongga mulut.
19 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
2.3 Bentuk Kepala Bayi
Bentuk kepala bayi baru lahir memang dipengaruhi proses persalinan. Menurut dr.
Nia Niasari, SpA, bentuk kepala saat proses persalinan menyesuaikan dengan bentuk dan
ukuran jalan lahir, yaitu saat memasuki daerah panggul. Hal itu terjadi karena tulang-
tulang kepala (tengkorak) terdiri dari beberapa tulang pipih yang belum saling menempel
rapat dan masih relatif lunak.
Saat memasuki jalan lahir yang sempit, tulang-tulang tersebut menyesuaikan ukuran
kepala dengan cara sedikit saling bertumpuk (molding). Bentuk kepala menjadi
berbentuk memanjang (lonjong) sesuai bentuk jalan lahir. Setelah lahir, bentuk kepala
akan kembali ke bentuk semula dalam beberapa hari. Tulang-tulang yang bertumpuk
(molding) akan kembali terpisah. Bentuk kepala sementara ini dimungkinkan karena bayi
mempunyai lima tulang kepala yang disatukan oleh selaput liat.
Pada bayi yang lahir dengan operasi sesar, walaupun ada beberapa kasus operasi sesar
yang dilakukan setelah bayi sempat menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran jalan lahir.
Namun, umumnya bayi lahir dengan operasi sesar mempunyai bentuk kepala yang lebih
bulat.
Jika tahap kedua upaya persalinan lebih lama, mungkin anda bisa memperhatikan
adanya benjolan pada kepala bayi disebut caput, terbentuk ketika kepala bayi terdorong
melalui leher rahim yang melebar. Benjolan ini akan hilang pada 48 jam kehidupannya
pertama.
Kepala bayi yang baru lahir akan kelihatan lebih besar kalau dibandingkan dengan
tubuhnya. Pada kenyataannya, ukuran lingkar kepala biasanya sebesar dada ketika lahir.
Pada puncak kepala ada titik bernama anterior fontanelle, tempat tepi keempat tulang
bertemu tetapi tidak sampai rapat. Juga ada fontanelle yang lain di bagian belakang
kepala, posterior fonatelle yang ukurannya jauh lebih kecil. Keduanya tertutup oleh
selaput tebal yang sangat liat. Sementara bayi tumbuh makin besar, titik ini semakin
kecil dan akhirnya lenyap. Posterior fontanelle menutup beberapa bulan sesudah setelah
kelahiran, dan anterior fontanelle lenyap dalam waktu 18 bulan.
Bentuk kepala bayi baru lahir cenderung lebih terlihat bulat, karena secara
proporsional panjang kepala bayi baru lahir ¼ dari panjang seluruh tubuh, dari puncak
kepala sampai tumit. Dengan bertambahnya umur, proporsi kepala akan mengecil,
sehingga badan sampai kaki akan lebih panjang.
20 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Kepala bayi yang normal umumnya simetris, tapi kadang ada beberapa variasi yang
membuat bentuk kepala bayi belum simetris. Hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu:
Lahir premature
Karena belum cukup bulan, tulang-tulang tengkoraknya masih agak lunak. Oleh
sebab itu mudah berubah bentuk.
Janin kembar
Ruang gerak yang sangat sempit di dalam rahim membuat pertumbuhan kepala tidak
optimal.
Posisi tulang yang belum pas pada tempat yang sesungguhnya, misalnya karena
pengaruh penekanan pada sisi tertentu saat dalam rahim.
Akibat terjepit alat bantu persalinan.
Salah posisi tidur. Bayi dibiarkan tidur pada posisi yang sama, sehingga sisi yang
selalu menempel pada bantal akan lebih pipih atau datar.
Akibat kelainan genetik. Misalnya, tulang-tulang tengkorak bayi terlalu cepat
menyatu, sehingga otaknya tidak punya cukup ruang untuk berkembang.
2.4 Kelainan Pada Tengkorak wajah
1. Cidera Kepala
Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau
penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi -
decelerasi ) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan
peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu
pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada
tindakan pencegahan.
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat
terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui
proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran
darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian
pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh
kurang dari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak
25 % dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma
turun sampai 70 % akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi cerebral. Pada saat
otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui
proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada
21 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat
akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik.
Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF) adalah 50 - 60 ml / menit /
100 gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output. Trauma kepala
meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas atypical-myocardial,
perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan otonom pada fungsi ventrikel
adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia, fibrilasi atrium dan vebtrikel,
takikardia.
Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana
penurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan
berkontraksi. Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah
arteri dan arteriol otak tidak begitu besar.
Cedera kepala menurut patofisiologi dibagi menjadi dua :
a. Cedera kepala primer : Akibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi -
decelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan. Pada cedera
primer dapat terjadi :
Gegar kepala ringan
Memar otak
Laserasi
b. Cedera kepala sekunder : Pada cedera kepala sekunder akan timbul gejala,
seperti:
Hipotensi sistemik
Hipoksia
Hiperkapnea
Oedema otak
Komplikasi pernapasan
Infeksi / komplikasi pada organ tubuh yang lain
Perdarahan yang sering terjadi :
1. Epidural Hematoma
Terdapat pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dan duramater akibat
pecahnya pembuluh darah / cabang - cabang arteri meningeal media yang
terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu
22 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
sangat berbahaya. Dapat terjadi dalam beberapa jam sampai 1-2 hari. Lokasi yang
paling sering yaitu di lobus temporalis dan parietalis. Gejala-gejala yang terjadi :
a. Penurunan tingkat kesadaran
b. Nyeri kepala
c. Muntah
d. Hemiparesis
e. Dilatasi pupil ipsilateral
f. Pernapasan dalam cepat kemudian dangkal irregular
g. Penurunan nadi
h. Peningkatan suhu
2. Subdural Hematoma
Terkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut
dan kronik. Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah vena / jembatan vena yang
biasanya terdapat diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. Periode akut
terjadi dalam 48 jam - 2 hari atau 2 minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2
minggu atau beberapa bulan. Tanda-tanda dan gejalanya adalah :
a. Nyeri kepala
b. Bingung
c. Mengantuk
d. Menarik diri
e. Berfikir lambat
f. Kejang
g. Udem pupil
Perdarahan intracerebral, berupa perdarahan di jaringan otak karena pecahnya
pembuluh darah arteri, kapiler, vena.Tanda dan gejalanya :
a. Nyeri kepala
b. Penurunan kesadaran
c. Komplikasi pernapasan
d. Dilatasi pupil
e. Perubahan tanda-tanda vital
3. Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah
dan permukaan otak, hampir selalu ada pad cedera kepala yang hebat.Tanda dan
gejala :
23 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
a. Nyeri kepala
b. Penurunan kesadaran
c. Hemiparese
d. Kaku kuduk
2. Sumbing pada bibir
Bibir sumbing merupakan cacat bawaan. Faktor-faktor yang dapat
menimbulkan bibir sumbing antara lain faktor genetik atau keturunan. Mungkin salah
satu orang tuanya atau keduanya membawa sifat sehingga timbul cacat bibir
sumbing, sebagaimana halnya penyakit-penyakit bawaan yang lain. Kalau orang
tuanya tak ada bibir sumbing mungkin nenek atau buyutnya, jadi garis turunan ke
atasnya.
Selain faktor genetik, faktor lingkungan juga menjadi penyebab bibir sumbing,
antara lain adanya infeksi yang disebabkan virus Rubella/campak sewaktu ibu hamil
muda. Kemudian, akibat teratogen; zat kimia yang menimbulkan kelainan
perkembangan embrio jika diberikan selama kehamilan, semisal hydantoin,
trimethadione, valporate, dan lain-lain. Lalu nutrisi, salah satunya adalah defisiensi
atau kekurangan asam fosfat. Begitu pula obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil,
seperti untuk menenangkan pasien sewaktu hamil muda.
Untuk mencegah terjadinya bibir sumbing, maka seorang ibu yang sedang
hamil harus selalu memperhatikan gizi, perbanyak minum susu, mengkonsumsi
sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Jika perlu mintalah suplemen vitamin
gratis dari Pasyandu atau Puskesmas, serta jangan sembarangan minum jamu.
24 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
BAB IV
KERANGKA KONSEP
25 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Tulang Tengkorak
Neurocranium
Gubah tengkorak
Os. Frontale (tulang dahi)
Os. Parietale (tulang ubun -
ubun)
Os. Occipitalis ( tulang kepala
bagian belakang)
Os. Temporal (tulang samping
tengkorak)
Dasar tengkorak
Os. Sfenoidalis (tulang baji)
Os. Ethimoidalis (tulang tapis)
Samping tengkorak
Os. Spongeosa (tulang karang)
Os. Petrusum (tulang keras)
Bagian mastoid
26 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Tengkorak Wajah
Bagian hidung
Os Lacrimal (tulang mata)
Os Nasal (tulang hidung)
Os Konka nasal (tulang karang
hidung)
Septum nasal (tulang sekat
rongga hidung)
Bagian rahang
Os Maksilaris (tulang rahang
atas)
proseus alveolaris
Os Zigomaticum
Os Palatum atau tulang langit-
langit
Os Mandibularis atau tulang
rahang bawah
Os hioid tulang lidah
27 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Otot – otot wajah
Otot pundak kepala
Muskulus frontalis
Oksipitalis
Otot wajah
Otot mata (muskulus rektus
okuli)
Muskulus oblikus okuli/otot bola
Muskulus orbikularis
okuli/otot lingkar mata
Muskulus levator palpebra superior
Otot pengunyah
Muskulus maseter
Muskulus temporalis
Muskulus pterigoid internus dan
eksternus
Otot lidah
Muskulus genioglosus
Muskulus stiloglosus
28 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
Otot mulut bibir dan pipi
Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris
Muskulus quadratus labii superior
Muskulus quadratus labii inferior
Muskulus buksinator
Muskulus zigomatikus/otot pipi
29 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN:
Tulang tengkorak dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Neurocranium (tulang- tulang yang membungkus otak otak)
A. Gubah tengkorak:
Os. Frontale (tulang dahi)
Os. Parietale (tulang ubun - ubun)
Os. Occipitalis ( tulang kepala bagian belakang)
Os. Temporal (tulang samping tengkorak)
B. Dasar tengkorak :
Os. Sfenoidalis (tulang baji),
Os. Ethimoidalis (tulang tapis)
C. Samping tengkorak
Os. Spongeosa (tulang karang),
Os. Petrusum (tulang keras)
Bagian mastoid
2. Tengkorak Wajah
A. Bagian hidung terdiri atas :
Os Lacrimal (tulang mata)
Os Nasal (tulang hidung)
Os Konka nasal (tulang karang hidung)
Septum nasal (tulang sekat rongga hidung)
B. Bagian rahang terdiri atas tulang-tulang seperti :
Os Maksilaris (tulang rahang atas)
proseus alveolaris
Os Zigomaticum
Os Palatum atau tulang langit-langit
Os Mandibularis atau tulang rahang bawah
Os hyoid atau tulang lidah
30 | A N F I S . T u l a n g d a n O t o t T e n g k o r a k
*Bagian muka/wajah (os.splanchocranium)
2tulang rahang atas (os.maxilla)
2 tulang rahang bawah (os.mandibula)
2 tulang pipi (os.zygomaticum)
2 tulang langit-langit (os.pallatum)
2 tulang hidung (os.nasale)
2 tulang mata (os.laximale)
2 tulang lidah (os.hyoideum)
2 tulang air mata (os.lacrimale)
1 tulang rongga mata (os.orbitale)
Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:
1. Otot pundak kepala
a. Muskulus frontalis
b. Oksipitalis
2. Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli)
b. Muskulus oblikus okuli/otot bola mata
c. Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar
d. Muskulus levator palpebra superior
3. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
a. Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut
b. Muskulus quadratus labii superior
c. Muskulus quadratus labii inferior
d. Muskulus buksinator
e. Muskulus zigomatikus/otot pipi.
4. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah :
a. Muskulus maseter
b. Muskulus temporalis
c. Muskulus pterigoid internus dan eksternus.
5. Otot lidah
a. Muskulus genioglosus
b. Muskulus stiloglosus