7/23/2019 makalah Keratokonjungtivitis Vernalis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-keratokonjungtivitis-vernalis 1/9
Keratokonjungtivitis Vernalis
Pengertian
Konjungtivitis vernalis dikenal juga sebagai “catarh musim semi” dan “konjungtivitismusiman” atau “konjungtivits musim kemarau”,yaitu peradangan konjungtiva yang berulang
(musiman). Penyakit ini merupakan penyakit bilateral yang jarang disebabkan oleh alergi,
biasanya berlangsung dalam tahun-tahun prapubertas dan berlangsung -!" tahun. Penyakit ini
lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dari pada anak perempuan.
Penyakit ini perlu mendapatkan penekanan khusus. #al ini karena penyakit ini sering
kambuh dan menyerang anak-anak, dengan demikian, memerlukan pengobatan jangka panjang
dengan obat yang aman.
$llergen sulit dilacak, namun pasien konjuntivitis vernalis kadang-kadang menampakanmani%estasi alergi lainnya yang berhubungan dengan sensitivitas tepung sari rumput. Penyakit ini
lebih jarang di daerah beriklim sedang daripada daerah dingin.
Patofisiologi
Perubahan struktur konjungtiva erat kaitannya dengan timbulnya radang interstitial yang
banyak didominasi oleh reaksi hipersensitivitas tipe &. Pada konjungtiva akan dijumpai hiperemi
dan vasodilatasi di%us, yang dengan cepat akan diikuti dengan hiperplasi akibat proli%erasi
jaringan yang menghasilkan pembentukan jaringan ikat yang tidak terkendali. Kondisi ini akan
diikuti oleh hyalinisasi dan menimbulkan deposit pada konjungtiva sehingga terbentuklahgambaran cobblestone.
'aringan ikat yang berlebihan ini akan memberikan arna putih susu kebiruan sehingga
konjungtiva tampak buram dan tidak berkilau. Proli%erasi yang spesi%ik pada konjungtiva tarsal,
oleh von rae%e disebut pavement like granulations. #ipertro%i papil pada konjungtiva tarsal
tidak jarang mengakibatkan ptosis mekanik
*imbus konjungtiva juga memperlihatkan perubahan akibat vasodilatasi dan hiperto%i yang
menghasilkan lesi %okal. Pada tingkat yang berat, kekeruhan pada limbus sering menimbulkan
gambaran distro%i dan menimbulkan gangguan dalam kualitas maupun kuantitas stem cells.
+ahap aall konjungtivitis vernalis ini ditandai oleh %ase prehipertro%i. alam kaitan ini, akan
tampak pembentukan neovaskularisasi dan pembentukan papil yang ditutup oleh satu lapis sel
epitel dengan degenerasi mukoid dalam kripta di antara papil serta pseudomembran milky hite.
Pembentukan papil ini berhubungan dengan in%iltrasi stroma oleh sel- sel P, eosino%il, baso%il
dan sel mast.
7/23/2019 makalah Keratokonjungtivitis Vernalis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-keratokonjungtivitis-vernalis 2/9
+ahap berikutnya akan dijumpai sel- sel mononuclear lerta lim%osit makro%ag. /el mast dan
eosino%il yang dijumpai dalam jumlah besar dan terletak super%icial. alam hal ini hampir 0"1
sel mast dalam kondisi terdegranulasi. +emuan ini sangat bermakna dalam membuktikan peran
sentral sel mast terhadap konjungtivitis vernalis. Keberadaan eosino%il dan baso%il, khususnya
dalam konjungtiva sudah cukup menandai adanya abnormalitas jaringan.
2ase vascular dan selular dini akan segera diikuti dengan deposisi kolagen, hialuronidase,
peningkatan vaskularisasi yang lebih mencolok, serta reduksi sel radang secara keseluruhan.
eposisi kolagen dan substansi dasar maupun seluler mengakibatkan terbentuknya deposit stone
yang terlihat secara nyata pada pemeriksaan klinis. #iperplasi jaringan ikat meluas ke atas
membentuk giant papil bertangkai dengan dasar perlekatan yang luas. #orner- +rantas dot3s yang
terdapat di daerah ini sebagian besar terdiri dari eosino%il, debris selular yang terdeskuamasi,
namun masih ada sel P dan lim%osit.
Penyebab/etiologi
Konjungtivitis vernal terjadi akibat alergi dan cenderung kambuh pada musim panas.
Etiologi konjungtivitis vernalis sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.Beberapa faktor penyebab diduga adalah alergen serbuk sari, debu, tungau deburumah, bulu kucing, makanan, faktor sik berupa panas sinar matahari atau angin.
Keratokonjungtivitis vernal sering terjadi pada anak-anak, biasanya dimulai sebelum masa pubertas dan berhenti sebelum usia 4". Reaksi alergi yang terjadi dapat disebabkan olehsatu atau lebih alergen atau bersama-sama dengan faktor–faktor lain. asien
seorang pelajar dimana lingkungan sangat erat berpengaruh sebagai sumberalergen misalnya saja debu, serbuk sari dan pajanan sinar matahari
Tanda dan gejala
• atal hebat
• ata merah dan berair
• Peka terhadap cahaya ( fotofobia)
• Kotoran mata yang kental dan lengket. Konjungtiva di baah kelopak mata membengkak
dan berarna pink pucat sampai keabuan, sedangkan konjungtiva lainnya tampak berarna
putih susu. Konjungtiva yang melapisi bola mata tampak menebal dan keabuan. Kadang
terjadi kerusakan pada sebagian kecil kornea yang menyebabkan nyeri dan %oto%obia hebat.Keseluruhan gejala biasanya menghilang pada musim dingin.
7/23/2019 makalah Keratokonjungtivitis Vernalis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-keratokonjungtivitis-vernalis 3/9
Pencegahan/penatalaksanaan
'angan menggisik mata karena bisa menyebabkan iritasi lebih lanjut. Kompres dingin
bisa mengurangi gejala. +etes mata antialergi seperti cromoline, lodo5amind, ketorolac danlevokabastin merupakan pengobatan yang paling aman. $ntihistamin oral juga bisa membantu
meringankan gejala. 6orticosteroid bisa mengurangi peradangan, tetapi sebaiknya tidak
digunakan lebih dari beberapa minggu karena bisa menyebabkan peningkatan tekanan padamata, katarak dan infeksi opportunistik .
Pada umumnya konjungtivitis vernalis dapat sembuh sendiri setelah 47 !" tahun. +ujuan
pengobatan pada konjungtivitis vernalis untuk menghilangkan gejala dan menghindari proses
in%eksi. Prinsip pengobatan bersi%at konservati%.
Komplikasi
Karena konjungtivitis vernalis merupakan komplikasi dari penyakit konjungtivitis yang
merupakan penyakit radang mata yang apabila tidak segera ditangani8diobati bisa menyebabkan
kerusakan pada mata8gangguan pada mata dan menimbulkan komplikasi lainnya. 9erikut
beberapa komplikasi dari konjungtivitis yang tidak tertangani diantaranya:
!. glaucoma
4. katarak
;. ablasi retina
<. komplikasi pada konjungtivitis kataral teronik merupakan segala penyulit dari ble%aritis
sepertiekstropin, trikiasis
. komplikasi pada konjungtivitis purulenta seringnya berupa ulkus kornea
=. komplikasi pada konjungtivitis membranasea dan pseudomembranasea adalah bila sembuh
akan meninggalkan jaringan perut yang tebal di kornea yang dapat mengganggu penglihatan,
lama- kelamaan orang bisa menjadi buta
7/23/2019 makalah Keratokonjungtivitis Vernalis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-keratokonjungtivitis-vernalis 4/9
Diagnosa
!. angguan identitas pribadi berhubungan dengan tidak menerima kondisi matanya di tandai
dengan pasien mengatakan tidak nyaman dengan keadaan matanya,pasien mengtakan malu, ada
secret pada mata,kemerahaan pada mata,terjadi peradangan pada mata.
4. >esiko penyebaran in%eksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pengobatan ditandai
dengan pasien mengatakan banyak mengeluarkan air mata,pasien mengatakan banyak
mengeluarkan secret,produksi air mata berlebihan (epi%ora),terdapat secret pada mata,pasien
terlihat menggaruk matanya,terjadi pembengkakan pada konjungtiva,peningkatan suhu (?;@°c).
;. >esiko cidera berhubungan dengan penurunan persepsi: penglihatan di tandai dengan pasien
mengatakan kesulitan dalam melihat,pasien mengatakan saat berjalan harus berhati-hati, terjadi
pseudoptosis,pasien terlihat kesulitaan dalam melihat,pasien meraba-raba jika ingin mengambil
benda.,pasien saat beraktivitas harus di jaga.
KON!P D""# "$%"N K!P!#&"T"N
"' Pengkajian
Data subyektif
- Pasien mengatakan nyeri pada mata.
- Pasien mengatakan nyeri sedang (dengan skala nyeri <-= dari "-!" skala nyeri yang diberikan).
- Pasien mengatakan nyerinya seperti terbakar.
- Pasien mengatakan kesulitan dalam melihat.
- Pasien mengatakan saat berjalan harus berhati-hati.
- Pasien mengatakan kurang jelas melihat.
- Pasien mengatakan penglihatannya kabur.
- Pasien mengatakan banyak mengeluarkan air mata.
7/23/2019 makalah Keratokonjungtivitis Vernalis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-keratokonjungtivitis-vernalis 5/9
- Pasien mengatakan banyak mengeluarkan secret
- Pasien mengatakan tidak nyaman saat tidur karena nyeri.
- Pasien mengatakan serink terbangun saat nyeri timbul.
- Pasien mengatakan tidak nyaman dengan keadaan matanya.
- Pasien mengtakan malu.
- Klien mengatakan tidak mengerti tentang penyakitnya
- Klien mengatakan tidak tahu apa yang harus dilakukan
Data obyektif
- Pasien terlihat gelisah.
- adi pasien meningkat ( ? !""5 8 menit )
- Peningkatan tekanan darah ( ? !4"80" mm#g )
- Peningkatan respirasi ( ? 4<5 8 menit )
- Peningkatan suhu (?;@°c)
- +erjadi pseudoptosis.
- Pasien terlihat kesulitaan dalam melihat.
- Pasien meraba-raba jika ingin mengambil benda.
- Pasien saat beraktivitas harus di jaga.
- Pasien tampak susah mengenali benda.
- +erjadi pseudoptosis.
- +erjadi Api%ora.
- +erdapat sekret
- Produksi air mata berlebihan (epi%ora).
- +erdapat secret pada mata.
- Pasien terlihat menggaruk matanya.
-
+erjadi pembengkakan pada konjungtiva.- Pasien mengalami kesulitan tidur.
- pasien terlihat gelisah
- Pasien telihat terjaga saat tidur
- $da secret pada mata.
- Kemerahaan pada mata.
7/23/2019 makalah Keratokonjungtivitis Vernalis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-keratokonjungtivitis-vernalis 6/9
- +erjadi peradangan pada mata.
- Klien sering bertanya-tanya tentang penyakitnya
- Klien terlihat bingung
(' #!N)"N" K!P!#"&"T"N
Diagnosa kepera*atan Tujuan dan criteria hasil
+NO),
-ntervensi
+N-),
omain =
Kelas !
Kode nd5 ""!4!
angguan identitas pribadi
e%inisi : ketidakmampuanmempertahankan persepsi diri
yang utuh dan terintegrasi
(atasan Karakteristik
• /i%at personal kontradikti%
• angguan citra tubuh
• Ketidake%ekti%an koping
•
angguan hubungan• Ketidake%ekti%an per%orma
peran
• Perasaan yang ber%luktuasi
tentang diri sendiri
.actor yang berhubungan
• #arga diri rendah kronik
• iskontinuitas budaya
• angguan kepribadian
ganda
Diagnosa kepera*atan Tujuan dan criteria hasil
+NO),
-ntervensi
+N-),
omain !! /etelah di lakukan tindakan o 6ontrol in%eksi
7/23/2019 makalah Keratokonjungtivitis Vernalis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-keratokonjungtivitis-vernalis 7/9
Kelas !
Kode nd5 """"<
>isiko in%eksi, berhubungan
dengan :
o Pertahanan tubuh primer
yg tidak ada adekuat
keperaatan selama B risiko
in%eksi tdk terjadi,dengan
criteria hasil :
• Penyembuhan luka tahap
primer
• Penyembuhan luka tahap
sekunder
• Pengetahuan : control
in%eksi
o eteksi risiko
• 9ersihkan lingkungan
setelah di gunakan oleh
klien
• anti alat peraatan
klien sesuai protocol
• &nstruksikan klien untuk
mencuci tangan
• 6uci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan
klien
• unakan sarungan tangan
saat memegang material
in%eksius
• Pastikan teknik
peraatan luka yg tepat
• unakan anti mikroba
sesuai ketentuan
• $jarkan klien dan
keluarga tentang tanda-
tanda in%eksi dan
melaporkannya kepada
petugas kesehatan
• onitor tanda dan gejala
in%eksi sistemik dan local
• $jarkan klien dan
keluarga tentang cara
menghindari in%eksi
Diagnosa kepera*atan Tujuan dan criteria hasil
+NO),
-ntervensi
+N-),
omain !!
Kelas 4
Kode nd5 """0=
>isiko cedera
7/23/2019 makalah Keratokonjungtivitis Vernalis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-keratokonjungtivitis-vernalis 8/9
Eksternal
• 9iologis (mis,tingkat
imunisasi
komunitas,mikroorganism
e)
• anusia (mis, agens
nosokomial, pola
ketenagaan, atau %actor
kogniti%, a%ekti%, dan
psikomotor)
Internal
• Pro%il darah yang
abnormal
• is%ungsi biokimia
• is%unsi e%ektor%isik (mis,
integritas kulit tdk utuh,
gangguan mobilitas)
D' -0P1!0!NT"-
&mplementasi merupakan proses keempat dari seluruh proses keperaatan,dimana
implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana keperaatan yang telah disusun.
!' !V"1$"-
!. angguan persepsi sensori : penglihatan dapat tertangani
4. yeri akut dapat teratasi.
;. angguan body image tidak terjadi
7/23/2019 makalah Keratokonjungtivitis Vernalis
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-keratokonjungtivitis-vernalis 9/9
<. angguan pola tidur dapat tertangani.
. Kurang pengetahuan dapat teratasi.
=. +idak terjadi cedera
@. Penyebaran in%eksi tidak terjadi.