BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modal merupakan salah satu factor penting dalam dalam menjalankan dan
mengembangkan usaha banyak orang merasa bingung dan tidak tahu cara
mendapatkan modal usaha saat membutuhkan. Selama ini banyak orang
beranggapan bahwa modal hanya didapatkan melalui perbankkan. Padahal, modal
usaha bias didapat dengan berbagai cara dan dari berbagai tempat.
Meskipun modal sangat penting, namun bukanlah penentu keberhasilan dari
sebuah usaha . banyak factor maupun unsure lain yang takkalah pentingnya turut
berperan didalamnya. Seperti besarnya pasar yang ada, strategi pemasaran, bahan
baku, dan sebagainya.Yang juga takkalah penting semangat kewirausahaan kita
dalam mengembangkan usaha dan mengatasi berbagai tantangan dan kendala
usaha yang ada. Lantas bagaimana mendapatkan modal usaha. Oleh karena itu
penulis tertarik untuk membuat makalah tentang “ Cara Mendapatkan Modal”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana caramendapatkan dana ?
2. Bagaimana cara pengajuan pinjaman ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara mendapatkan dana
2. Untuk mengetahui cara mengajukan pinjaman
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cara Memperoleh Dana
Perusahaan membutuhkan modal dalam menjalankan aktifitasnya. Modal
merupakan faktor yang sangat penting dalam perusahaan. Terdapat tiga jenis
badan usaha, yaitu perusahaan dagang, perusahaan jasa, dan perusahaan
manufaktur. Perusahaan memiliki kebutuhan modal yang berbeda-beda
tergantung jenis usaha yang dijalankan. Pengertian modal menurut Brigham
(2006:62) “modal ialah jumlah dari utang jangka panjang, saham preferen, dan
ekuitas saham biasa, atau mungkin pos-pos tersebut plus utang jangka pendek
yang dikenakan bunga”. Definisi modal dalam Standar Akuntansi Keuangan
(IAI,2007:9) ”modal adalah hak residual atas asset perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban”.Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk
membelanjai operasinya sehari-hari. Pengertian modal kerja menurut beberapa
ahli, antara lain:
1. menurut Sawir (2005:129) ”modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar
yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang
harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”,
2. menurut Ingram (2005:F135) “working capital is the difference between
current assets and current liabilities” ,
3. menurut Burton A. Kolb (1983) dalam Sawir (2005:129) menyatakan “modal
kerja adalah investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek atau lancar,
termasuk di dalamnya kas, sekuritas, piutang, persediaan, dan dalam beberapa
perusahaan, biaya dibayar di muka”,
4. menurut Riyanto (2001:57) terdapat tiga konsep pengertian modal kerja,
yaitu :
2
Lima cara mendapatkan dana dalam kewirausahan
1. Dana sendiri
Anda dapat memperoleh modal usaha dengan menggunakan dana
Anda sendiri. Misalnya dengan menggunakan dana simpanan yang sudah
Anda tabung selama ini. Jika belum cukup, maka Anda juga bisa menutupi
kekurangan dana tersebut dengan menjual sebagian aset berharga yang
Anda miliki saat ini misalnya Logam Mulia atau perhiasan. Tidak ada
salahnya sedikit berkorban untuk kesuksesan bisnis, anggap saja Anda
sedang berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar
setelah usaha Anda berhasil berjalan nanti.
2. Mencari Dana Hibah Perusahaan
Modal juga dapat diperoleh dari dana hibah perusahaan, baik
perusahaan pemerintah maupun swasta. Saat ini perusahaan-perusahaan
besar biasanya memiliki budget atau anggaran tersendiri untuk membantu
membangun perekonomian masyarakat di sekitar perusahaan maupun
masyarakat umum dengan menyalurkan dana modal usaha melalui Divisi
CSR (Corporate Social Responsibility). Untuk teknis penyaluran dana
biasanya dalam bentuk event competition. Oleh karena itu, event tersebut
merupakan peluang bagi para calon pengusaha untuk mendapatkan
tambahan dana bagi kelangsungan usaha Anda.
3. Menjalin Kerjasama
Jika Anda memiliki teman atau saudara yang memiliki minat yang
sama dan hendak menjadikan hal tersebut sebagai bisnis, cara ini dapat
3
dijadikan pilihan. Rekan bisnis tersebut bisa jadi hanya memberikan
bantuan berupa modal, atau bisa jadi membantu juga dapat operasional
bisnis sehari-hari. Anda juga harus menyepakati hal-hal seperti pembagian
hasil agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan. Kesepakatan
itu perlu dibuat perjanjian tertulis untuk mengantisipasi bila terjadi sesuatu
di kemudian hari.
4. Mencari Investor
Hampir sama dengan menjalin kerjasama, cara ini juga membantu kita
mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bedanya, investor biasanya hanya
memberikan modal berupa dana tanpa ikut terjun langsung dalam
operasional. Hal lain sama seperti cara di atas, hal-hal seperti pembagian
hasil atau kesepakatan lain harus dibuat berupa perjanjian tertulis agar
kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan bila terjadi sesuatu di
kemudian hari.
5. Mengajukan Pinjaman Modal Usaha Ke Bank Atau Koperasi
Anda juga dapat mengajukan permohonan pinjaman modal usaha ke Bank
atau Koperasi. Sebelum pengajuan ini tidak jarang pihak Bank atau
Koperasi ingin mengetahui profil usaha yang akan Anda buat berupa
proposal atau bahkan beberapa meminta Anda untuk menyampaikan
Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi
sebuah bisnis dilihat dari Hanya saja, sebagaimana namanya pinjaman Anda
harus mengembalikan biaya tersebut dalam jangka waktu tertentu ditambah
bunga pinjaman yang besarannya bekisar antara 8-10% per tahun. Namun
demikian, kami menyarankan agar ini menjadi pilihan terakhir karena
kewajiban pembayaran bunga dan cicilan dapat menjadi kendala untuk
bisnis yang baru mulai berjalan.
4
Dalam pengajuan permohonan modal usaha ke pihak ketiga, kami sarankan
agar Anda menyiapkan profil usaha yang akan Anda buat berupa proposal atau
bahkan beberapa investor atau perusahaan meminta Anda untuk menyampaikan
Feasibility Study yang bertujuan untuk menilai kelayakan implementasi sebuah bisnis
dilihat dari sisi Keuntungan Finansial (Financial Benefit), Keuntungan Secara Makro
Ekonomi (Macro Economy Benefit), serta Keuntungan Sosial (Social Benefit) yang
diterima masyarakat berkaitan dengan usaha yang akan Anda bentuk.
Setelah mengetahui beberapa cara untuk memperoleh modal usahan, kami
harap semoga bisa membantu Anda dalam mengatasi permasalahan modal yang
selama ini menjadi salah satu kendala dalam membentuk sebuahusaha. Selalu ada
jalan jika Anda berani mencoba segala peluang yang ada.
B. Cara Pengajuan Pinjam
Belakangan ini banyak bank-bank besar mengucurkan kredit untuk kalangan
usaha segmen KUKM. Bahkan ada bank yang mendirikan unit/divisi yang khusus
menangani kredit mikro, seperti Bank Danamon, Mega membentuk KUKM Center.
Hal ini dimaksudkan untuk lebih mendekatkan bank dengan kalangan KUKM.
Namun sayang, banyak pengusaha dikalangan KUKM masih gamang dengan hal-
ikhwal kredit. Hal ini boleh jadi karena ketidaktahuan mereka tentang seluk beluk
pengajuan kredit dan pengucurannya. Jika Anda atau koperasi Anda ingin
mendapatkan pinjaman dari bank, maka Anda perlu mengetahui step-step yang harus
dilalui. Berikut ini proses atau alur kerja permohonan dan penyaluran kredit:
1. Persiapan Sebelum ke Bank
Sebelum Anda pergi ke bank, sebaiknya Anda terlebih dahulu
menyiapkan beberapa dokumen penting, antara lain:
Membuat proposal usaha
5
Administrasi dan legalitas usaha
Surat-surat penting sebagai pendukung
Jika Anda telah menyiapkan semua dokumen dan berkas sebagai
penunjang permohonan kredit, langkah selanjutnya Anda menemui petugas
bank di bagian kredit. Biasanya Anda akan diberikan formulir (isian)
permohonan kredit.
2. Mengisi Formulir Permohonan Kredit
Di bank tertentu, formulir permohonan kredit Anda diisi oleh petugas
bank. Jadi, Anda hanya diwawancarai saja. Namun, tidak menutup
kemungkinan, di bank lain Anda akan mengisi formulir sendiri. Formlir
tersebut pada umumnya berisi tentang data pribadi, profil usaha, pengalaman
usaha, jumlah pengelola, jumlah karyawan, jenis dan pemasaran produk
(barang atau jasa) termasuk bahan bakunya, omset usaha, profit margin rata-
rata, modal, jaminan, tujuan penggunaan kredit, kebutuhan kredit,
kepemilikan Jaminan, dan lain sebagainya. Setelah formulir diisi dan
ditandatangani oleh Anda, lalu diserahkan kembali kepada petugas bank,
maka bank akan melakukan berbagai analisa atas permohonan kredit Anda
tersebut.
3. Analisa Awal Pejabat Bank
Analisa awal dilakukan bank dengan cara antara lain:
Wawancara. Gunanya untuk untuk mencari kebenaran data di dalam formulir
permohonan kredit dan data tambahan yang diperlukan bank. Call visit
(kunjungan pihak bank ke tempat usaha Anda). Call report (laporan
kunjungan)
6
4. Analisa Lanjutan oleh Bank
Analisa Keuangan menyangkut :
Likuiditas, kemampuan prototype usaha dalam membayar utang yang
jatuh tempo. Leverage, mengukur seberapa besar asset calon debitur yang
dibiayai oleh bank (kreditur). Kalkulasi ini dapat dilihat melalui komparasi
total utang yang dimiliki dengan modal sendiri, perbandingan total utang
dengan modal sendiri, dan perbandingan antara pendapatan bersih dengan
bunga yang harus dibayar. Aktivitas usaha, dinilai oleh bank melalui
perbandingan pembayaran yang diterima dengan persediaan barang,
perbandingan-perbandingan penjualan dengan persediaan total asset, serta
perputaran modal kerja dalam setahun. Profitabilitas atau kemampuan
menghasilkan keuntungan, diukur melalui perbandingan laba bersih dengan
total asset, serta perbandingan laba bersih dengan modal sendiri.
a. Analisa Usaha/industri
b. Analisa Manajemen
c. Analisa Yuridis Usaha
d. Analisa Jaminan
5. Persetujuan/Penolakan Kredit
Setelah melakukan analisa-analisa tersebut diatas, bank akan
menyetujui atau menolak permohonan kredit Anda. Jika bank menyetujuinya,
maka Anda (calon debitur) akan memperoleh offering letter (surat persetujuan
prinsip bersyarat) dari bank yang bersangkutan.
7
6. Pengikatan/Perjanjian Kredit
Bila Anda (calon debitur) setuju atas persyaratan yang termuat dalam
offering letter, maka akan dilanjutkan dengan pengikatan pembiayaan (kredit)
dan jaminan.
7. Pencairan Kredit (Pembiayaan)
Setelah offering leffer yang dilanjutkan dengan pengikatan/ perjanjian
kredit (utang-piutang) maka proses selanjutnya adalah pencairan dana. Tiap
bank mempunyai kebijakan berbeda. Seperti Bank Muamalat, Anda tidak
akan diberi uang dalam bentuk cash, tetapi barang yang Anda butuhkan sesuai
dengan usaha Anda. Pemilihan produsen atau pedagang yang menjual diatur
dalam kesepakatan antara debitur dan kreditur.
8. Monitoring
Bank akan melakukan monitoring (pengawasan) terhadap usaha Anda
agar dapat berjalan secara sustainable (berkesinambungan) dan meningkat
menjadi besar. Sistem nomitoring yang dijalankan sesuai kebijakan masing-
masing bank. Biasanya, sifatnya timbal balik, Anda membuat laporan
kegiatan usaha, dan pihak perbankan akan mendatangi usaha Anda.
9. Pelunasan Utang
Hutang yang Anda peroleh dari bank, mempunyai hak untuk dibayar.
Buatlah budget anggaran setiap bulan dari penyisihan laba usaha Anda.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan masalah diatas penulis menyimpulkan Perusahaan
membutuhkan modal dalam menjalankan aktifitasnya. Modal merupakan faktor
yang sangat penting dalam perusahaan. Terdapat tiga jenis badan usaha, yaitu
perusahaan dagang, perusahaan jasa.Permasalahan yang sering muncul untuk
memulai usaha adalah tentang “Modal Usaha”. Dari mana sumber modal usaha ?
Dan bagaiaman cara memperolehnya ?. Untuk siap sukses dalam dunia usaha
harus siap menghadapi azas Untung dan Rugi. Semua pengusaha berharap bahwa
setiap usaha akan memperoleh untung yang sebesar-besarnya, jadi sebelum kita
berusaha kita harus mengetahui cara mendapatkan modal tersebut.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan dan
kekhilafan, untuk itu kami sangat mengharapkan masukan dari para pembaca
berupa kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga dapat menjadi acuan
kami kedepan dalam membuat makalah.
9
DAFTAR PUSTAKA
Almar, Buchori, 2001, kewirausahaan, Bandung, Alfabeta.
Alwisol. (2004). Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press.
Anderson, J,S,. Manz, C,C, & Prussia, G,E. (1998). Self-leadership and performance
outcomes: the mediating influence of self efficacy. Journal of Organizational
Behavior, 19, 523-538.
Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hadi, Sutrisno. (1994). Statistik. Yogyakarta : Andi.
Lupiyodi, Rambat, 1998, Wawasan kewirausahaan , Jakarta, Lembaga Penerbit FE-
UI
Meredith, G. Goffrey, 1996, Kewirausahaan: Teori dan praktis, Jakarta, Pustaka
Binaman Pressindo
Nasution H.A. Bustanul A.N Mukhammad S., 2001, Membangun Spirit Entrepreneur
Muda Indonesia, Jakarta, Gramedia.
10
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim
Puji syukur kehadiran Allah swt, yang telah melimpahkan petunjuk,
binbingan dan kuatan jepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan baikdan
berjalan lancar sesuai dengan dengan yang harapkkan. Salawat dan salam semoga
dilimpahkan oleh -Nya kepada junjungan kita Nabi besar muhammad saw, para
sahabat dan pengikutnya yang setia sepannjang zaman, dan semoga kita
mendapatkan syapaatnya di yaumil Akhir Amir...
Mungkin juga dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan yang
ataupun yang tidak disengaja kami mengucapkan naaf yang sedalam-dalamnya, Akhir
kata ocapkan terima kasih.
Benkulu, Maret 2013
Penulis
i11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ...........................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASA ........................................................................... 2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 9
B. Saran.......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii12
MAKALAH
KEWIRAUSAHAN
Disusun Oleh :
Neneng Niarti
Yanuri
Bara Albana
SEKOLAH MENENGAH KEATAS NEGERI 6
BENGKULU TENGAH
2013
13