PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN ASET
MAKALAH
Manajemen Aset
Oleh :
Nama : Astrit Fanggidae
Nim : 1123753131
Prodi/ Kelas : Akuntansi Sektor Publik/ VI D
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2014
1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................... . iKATA PENGANTAR ................................................................................. . iiDAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah................................................................... 11.2 Rumusan Masalah............................................................................ 21.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 21.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Defenisi Teknologi Informasi ............................................. 32.1.2 Defenisi Manajemen ............................................................ 3
BAB III METODE PENELITIAN3.1 Teknologi Informasi dan Perkembanganya .................................... 53.2 Manajemen Aset dan Permasalahannya .......................................... 63.3 Pentingnya Pengelolaan TI dalam Manajemen Aset ....................... 83.4 Pengaruh Perkembangan TI terhadap Manajemen Aset ................. 12
BAB IV KESIMPULAN4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan
masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia
telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor
penggeraknya telah berubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer
mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak software yang dapat
digunakan orang sebagai alat pengelolah data untuk menghasilkan informasi.
Dibidang manajemen, sistem pemrosesan informasi manajemen aset berbasis
komputer banyak ditawarkan dengan tujuan mempermudah administrasi dari aset
dan hubungannya dengan tugas pencatatan sehingga menghasilkan informasi yang
dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji.
Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat
dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan satelit dalam
berbagai aktivitas sarana berkomunikasi perusahaan maupun instansi. Teknologi
informasi memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari tempat yang
berjauhan dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah.
Manajemen organisasi sektor publik harus tanggap pada perubahan lingkungan
jika ingin organisasinya tetap dapat bertahan dan meningkat kinerjanya. Manajemen
organisasi juga harus sensitif terhadap pengaruh perkembangan teknologi yang
mencakup informasi, perlaatan teknik, dan proses dalam mengubah input menjadi
output. Selain itu, manajemen harus dapat memahami dnegan baik sistem informasi
dalam organisasi (Eliot, 1992). Perubahan lingkungan ini menuntun manajemen
aset sebagai suatu sistem informasi untuk menyediakan informasi yang dapat
dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka
pengambilan keputusan manajemen.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Manajemen Aset”
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah pada makalah ini adalah: Bagaimanakah Pengaruh Perkembangan
Teknologi Informasi tehadap Manajemen Aset?
1.3 Tujuan Makalah
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka tujuan dari makalah ini adalah: Untuk menjelaskan Pengaruh
Perkembangan Teknologi Informasi terhadap Manajemen Aset.
1.4 Manfaat Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi penulis
dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama kuliah dan sebagai
bekal untuk menambah pengetahuan dan pengalaman khususnya dibidang
manajemen. Serta untuk memenuhi tugas ‘Manajemen Aset’ sebagai salah satu
syarat guna memperoleh nilai UAS.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Tinjauan Teori
2.1.1.1 Pengertian Teknologi Informasi (TI)
TI adalah istilah terhadap berbagai macam hal dan kemampuan yang
digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi.
2.1.1.2 Definisi TI menurut beberapa ahli :
o Haag & Keen (1996) teknologi informasi adalah seperangkat alat yang
membantu anda bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi.
o Martin (1999) teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi
komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk
memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi yang mengirimkan informasi.
o Williams dan Sawyer (2003) teknologi informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (Komputer) dengan jalur komunikasi
berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video.
Dari definisi diatas maka dapat disimpulakan ada 2 teknologi yang
mendasari teknologi informasi yaitu teknologi komputer dan informasi.
2.1.1.3 Definisi Manajemen, Aset, dan Manajemen Aset
o Tarnujaya & Shirly (2006), “Manajemen (management) adalah
pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber
daya organisasi”.
o Siregar (2004) “Pengertian aset secara umum adalah barang (thing) atau
sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic
value), nilai komersil (commercial value) atau nilai tukar (exchange
value) yang dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu”. Ada dua
jenis aset yaitu aset berwujud (tangible) dan aset tidak berwujud
(intangible).
5
o Hariyono (2007) “Aset (Asset) dalam pengertian hukum disebut benda
yang terdiri dari benda bergerak dan tidak bergerak, baik yang berwujud
(tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible) yang tercakup dalam
aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu instansi, organisasi,
badan usaha atau individu.”
o PP Nomor 24 tahun 2005, tentang SAP: “Aset adalah sumber daya
ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat
dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial
dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun
masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk sumber
daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena
alasan sejarah dan budaya.”
o Kaganova dan McKellar (dalam Hariyono:2007), mendefinisikan
manajemen aset sebagai “the process of decisionmaking and
implementation relating to the acquisition, use, and disposal of
realproperty.“
o Siregar (2004) “Manajemen Aset merupakan salah satu profesi atau
keahlian yang belum sepenuhnya berkembang dan populer di lingkungan
pemerintahan maupun di satuan kerja atau instansi”.
Sehingga dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa manajemen aset merupakan suatu proses perencanaan, pengadaan,
pengelolaan dan perawatan, hingga penghapusan suatu sumber daya yang
dimiliki individu atau organisasi secara efektif dan efisien dalam rangka
mencapai tujuan individu atau organisasi tersebut.
6
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Teknologi Informasi dan Perkembangannya
Teknologi informasi muncul sebagai akibat merebaknya globalisasi dalam
kehidupan organisasi. Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan
teknologi informasi yang muncul antara lain :
Electronic Data Processing Systems (EDP) adalah penggunaan teknologi
komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang berorientasi pada
transaksi organisasi. sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang
sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak dapat membantu pekerjaan pihak yang
berkaitan dengan pengambilan keputusan, karena hanya bermanfaat untuk
meningkatkan ketepatan waktu dan frekuensi penyajian laporan. Secara
fundamental, EDP merupakan aplikasi sistem informasi manajemen aset dalam
setiap organisasi. istilah data processing (DP) sebenarnya sama dengan EDP.
Management Information System (MIS) merupakan penggunaan teknologi
komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada manajemen level
menengah. MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer/ pimpinan dalam
suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan dan
bahwa sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi
bagi pemerintah.
Decision Support System (DSS) adalah suatu informasi yang datanya diproses
dalam bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai akhir. Karena berorientasi pada
pemakai akhir, maka DSS membutuhkan penggunaan model-model keputusan dan
database khususnya yang berbeda dengan DP. DSS diarahan pada penyediaan data
yang nyata, khusus, dan informasi yang tidak rutin yang diminta oleh manajemen.
Expert System (ES) merupakan sistem informasi yang berbasis pada
pengetahuan yang menggunakan pengetahuan tentang bidang aplikasi khusus untuk
menjalankan kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai akhir. Seperti DSS, ES
membutuhkan penggunaan model-model keputusan manajemen dan database
khusus. ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference
7
engine. Jika DSS membantu manajemen dalam rangka pengambilan keputusan,
maka ES membuat keputusan tersebut.
EIS merupakan suatu sistem informasi yang berkaitan dengan kebutuhan
manajemen puncak mengenai informasi strategik dalam proses pengambilan
keputusan strategik. Sedangkan AIS merupakan sebuah sistem yang menyediakan
informasi bersifat keuangan dan non keuangan bagi para pengambilan keputusan.
Teknologi akan terus berkembang. Teknologi informasi yang kuat akan
menjadi competitive edge bagi perusahaan maupun organisasi sektor publik. Bagi
organisasi yang ingin maju dan berkembang, tidak ada alasan untuk tidak
menggunakan teknologi sepanjang hal itu dapat mempermudah pemerintah
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
3.2 Manajemen Aset dan Permasalahan Pengelolaannya
Terkait dengan perkembangan yang terjadi pada istilah manajemen, dikenal
juga istilah management asset yang nantinya digunakan untuk mengelola aset-aset
yang dimiliki oleh negara.
Manajemen aset itu sendiri adalah suatu kondisi yang manggambarkan tetang
suatu pengelolaan aset yang baik dalam jangka waktu tertentu dengan maksud untuk
memberikan keyakinan mengenai nilai dari suatu asset dalam satuan mata uang dan
juga untuk mengatur mengenai jumlah minimum pengeluaran (lebih dikenal dengan
istilah efisien). Sedangkan asset itu sendiri adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh
sebuah entitas baik itu swasta atau pemerintah pusat dan mampu meningkatkan
nilai.
Karena asset itu sendiri mengandung nilai dan berarti bagi entitas tersebut,
maka asset harus dikelola dengan baik, khususny aset-aset pemerintah agar aset-aset
tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab
karena pada dasarnya aset milik pemerintah tersebut bertujuan untuk memakmurkan
masyarakat.
Pengelolaan Aset adalah ciri-ciri dalam mengatur, merencanakan, mendesain,
dan memonitor dalam prosess mengakuisisi, memelihara, memperbarui, dan
pembuangan segala bentuk infrastruktur dan aset teknis; untuk mendukung
8
pengadaan servis public. Aset Pengelolaan adalah sesuatu yang sistematik, suate
prosess yang terstruktur, mencakupi seluruh umur hidup suatu Aset fisik.
Tujuan dari pengelolaan aset adalah untuk mengoptimalkan potensi pengadaan
pelayanan dari aset yang bersangkutan, meminimalisasi resiko dan biaya, dan
meningkatkan nilai positif modal alami dan sosial dalam siklus kehidupan suatu
aset. ‘Good Governance´ atau kepemerintahan yang baik dan penempatan sistim
bisnis yang tepat, prosess yang sesuai, dan penempatan sumber daya manusia yang
mempunyai kapabiliats yang sesuai; adalah faktor-faktor esensial dalam mencapai
tujuan diatas.
Dengan pertumbuhan populasi yang semakin meningkat, tekanan terhadap
jumlah aset yang diperlukan pun akan meningkat. Hal ini akan menimbulkan
peningkatan intensitas pemakaian (dari aset tersebut), sehingga teknologi informasi
sangat dibutuhkan untuk menciptakan pengelolaan aset yang maksimal, serta tetap
transparansi dan akuntabel.
Pengawasan dan pengendalian merupakan tindakan pengamanan terhadap aset
daerah agar terhindar dari ketidakjelasan pengelolaan aset yang mengakibatkan
tidak berjalannya manajemen aset dengan baik. Dalam Keputusan Menteri Dalam
Negeri dan Otonomi Daerah Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2001 tentang
Pedoman Pengelolaan Barang Daerah pasal 1 ayat 24, pengamanan adalah kegiatan
tindakan pengendalian dalam pengurusan barang daerah dalam bentuk fisik,
administratif, dan tindakan upaya hukum. Lebih lanjut dalam pasal 38 telah
dijelaskan bahwa upaya pengurusan barang daerah agar dalam pemanfaatannya
terhindar dari penyerobotan,pengambil-alihan atau klaim dari pihak lain dilakukan
dengan cara: Pengamanan administrasi, Pengamanan fisik, dan Tindakan hokum.
Penerapan SIMA yang baik, dapat memberikan kepastian mengenai aset daerah
yang dimiliki. Dengan demikian, seharusnya dalam memberikan penilaian aset
sebagai dasar laporan neraca tidak akan menjadi masalah.
Adapun permasalahan yang timbul dalam pengelolaan aset dewasa ini, dimana
sistem pendekatan terpadu yang diajukan menggabungkan dan memperluas
kerangka dan kinerja pengelolaan aset sebelumnya, dengan beberapa unsure-unsur
baru yang harus dipertimbangkan:
9
a) Lingkungan: Apresiasi yang lebih besar pada interaksi antara aset yang
diadakan dan lingkungan alam.
b) Keberlanjutan (Sustainability): Memastikan bahwa kebutuhan sosial,
ekonomi, dan lingkungan suatu masyarat terpenuhi dan dipelihara secara sehat
untuk generasi masa depan (Sustainability Victoria 2010).
c) Ketahanan: Peningkatan penekanan pada aset, lingkungan dan masyarakat
untuk merespon dan pulih dari dampak-dampak eksternal.
d) Pengelolaan Aset secara keseluruhan: Keputusan dan tindakan mengenai
aset dipertimbangkan secara satu kesatuan proses, dimulai dari awal
perencanaan sampai dengan akhir pembuangan.
e) Peningkatan tuntutan masyarakat: Kecanggihan teknologi informasi dan
komunikasi yang selalu berevolusi berujung pada harapan warga negara yang
lebih tinggi dalam hal penyediaan jasa lokal yang bersifant instan. Keterkaitan
dalam kebijakan-kebijakan, sumber daya alam, dan proyek yang bersangkutan
akan menghasilkan pengadaan aset yang lebih berkualitas, efisien, dan tepat
waktu.
f) Pengelolaan Informasi: Kebutuhan informasi dan kemampuan yang lebih
menuntut dan kompleks.
g) Tata Kelola Pemerintahan yang Diperluas: Kepemilikan, pengaturan, dan
operasi dari suatu aset sekarang tidak lagi ditentukan oleh suatu individu;
namun telah diperluas menjadi jaringan individu yang bersangkutan. Oleh
karena itu, memerlukan pendekatan tata cara pemerintahan (governance) yang
lebih inovatif dan bervariasi., agar model-model diatas dapat mengelola
berbagai macam resiko dan oportunitas yang terkait dengan kinerja aset
tersebut.
3.3 Pentingnya Teknologi Informasi Dalam Manajemen Aset
Di era eksplosif informasi saat ini, penggunaan teknologi informasi untuk
kepentingan aplikasi manajemen aset menjadi sangat penting. Sebagian organisasi
privat, terutama yang berskala besar telah memanfaatkan teknologi informasi
dengan berbagai perangkat lunak (software) manajemen aset yang telah tersedia
cukup beragam dikalangan konsultan penilai aset.
10
Fungsi perangkat lunak yang ada pada manajemen aset adalah mempermudah
administrasi dari aset dan hubungannya dengan tugas pencatatan. Semua tugas rutin
manajemen termasuk pemeliharaan terhadap kategori aset, transaksinya seperti
transfer, depresiasi, penghapusan, disposal, evaluasi ualang, dan penyesuaian
keuangan dapat menjadi mudah dengan hanya beberapa klik dan akan sangat
menghemat waktu dan pemakai dapat berkarya.
Jalannya audit, jurnal transaksi, perhitungan dan pencatatan laporan
mendukung dengan mudah rekonsiliasi dan analisis yang transparan sehingga
kontrol aset secara keseluruhan. Selain itu, perangkat lunak manajemen aset juga
menyediakan fungsi dasar untuk membuat keputusan tentang rencana anggaran dan
akusisi investasi baru, dimana transparansi memenuhi optimasasi yang
berkelanjutan dan lebih jauh lagi terhadap infrastruktur aset.
Manfaat perangkat lunak digital manajemen aset mempermudah dan
mengotomatisasi manajemen aset untuk proses transaksi aset. Spesifikasi manfaat-
manfaat dari perangkat lunak manajemen aset adalah sebagai berikut :
1) Menghemat biaya administrasi dan waktu
Penyimpanan semua informasi dan kertas untuk setiap aset online, akan
menghemat biaya dan waktu untuk pengarsipan, pencarian informasi, penggandaan,
fax dan penerimaan dokumen-dokumen yang serupa dan melancarkan jalannya
audit terhadap aset.
2) Optimis dan akurasi manajemen aset
Ketika manajemen aset dilakukan secara manual atau terpisah dengan solusi
teknologi informasi, pelaksanaannya akan menjadi lambat, mahal dan keliru.
Pengaturan sebuah aset organisasi dalam satu sistem akan memudahkan beberapa
transaksi standard dan mengsikronisasi proses alur kerja dan petunjuk evaluasi,
mengurangi ketidakefisiensi dan meningkatkan transparasi, transaksi dan
perhitungan aset yang lebih akurat.
3) Meningkatkan laporan keuangan dalam aset
Perangkat lunak manajemen aset digital mengharuskan para pemakai untuk
memasukkan informasi secara lengkap, dengan demikian total biaya dari
kepemilikan aset untuk individu dan transaksi mereka yang berhubungan dari
akusisi, biaya akuntansi, kegiatan, penghapusan dan disposal (pengnonaktivan)
11
terpantau secara akurat, dan secara transparan dengan nilai yang sebenarnya untuk
jalannya setiap tahap. Hal ini tidak hanya untuk penghematan biaya tetapi juga
membantu unutuk terhubung ke laporan regulasi pajak dan keuangan sebagai
kewajiban peraturan.
4) Meningkatkan efisiensi
Setiap perangkat lunak manajemen aset pada umumnya dilengkapi dengan
sebuah fungsi transfer aset yang mudah dengan real-time dan mengotomatisasi
pendekatan tanggungjawab dari pemantauan aset kepemilikan antar departemen,
lokasi dan para pemakai. Detail dari aset yang dapat dipercaya dan tepat waktu
diperoleh dengan cepat dan dengan menggunakan laporan-laporan atau keterangan
khusus, menyediakan bagai para pemakai sebagai dasar untuk membuat keputusan
yang tepat mengenai manajemen aset dalam waktu sekarang dan rencana kedepan.
5) Meningkatkan proses depresiasi
Fungsi untuk depresiasi dalam perangkat lunak manajemen aset menyediakan
fungsi untuk menangani beberapa metode yang berbeda dari depresiasi aset untuk
tipe aset yang berbeda dalam satu sistem. Pada perangkat lunak manajemen aset
tersedia fungsi-fungsi sebagai berikut :
1) Kategori aset yang tidak terbatas
Perangkat lunak manajemen aset menyediakan fungsi untuk membuat berbagai
macam kategori untuk aset yang digunakan perusahaan berdasarkan tujuan dari
bisnis mereka. Kategori aset melayani sebagai kelompok utama dibawah setiap
masing-masing barang akan dapat terpantau yang dapat berbentuk secara umum
seperti kendaraan, peralatan, instalasi/karyawan, perkakas atau juga spesifik untuk
perusahaan manufaktur. Setiap kategori aset terhubung dengan jurnal akuntansi
yang berhubungan ke dalam buku besar untuk memantau hubungannya dengan nilai
buku, biaya-biaya, biaya pembelian, depresiasi, biaya depresiasi, keuntungan atau
kerugian penjualan dalam jurnal yang diatur.
2) Manajemen jenis aset
Manajemen jenis aset memungkinkan pemakai untuk merekan spesifik aset
yang berhubungan dengan kategori mengenai detail tingkat yang mereka minta.
Lebih rincinya termasuk: code aset, tipe, nomor seri, tanggal akuisisi dan
pemrohonan penjualan, kuantitas, penjual, lokasi, biaya angkut, pemakai setiap
12
departemen, nilai buku, (biaya aset), umur aset, dan biaya salvage. Pemeriksaan
audit memantau perubahan utama yang dibuat untuk mendata aset pada setiap
periode yang dipilih.
3) Metode depresi yang fleksibel
Metode-metode depresiasi dapat dipilih untuk barang, mana yang paling
menguntungkan. Sebagai dasar jadwal sistem untuk menjalankan depresiasi setiap
bulan berdasarkan tanggal akuisisinya. Aset yang belum jatuh tempo untuk
depresiasi atau yang telah mengalami depresiasi atau yang telah didepresiasi hingga
batas nilai terendah diblok oleh sistem untuk diproses dalam setiap jalannya
depresiasi, sistem secara otomatis mengakumulasi nilai depresiasi dan biaya dalam
hubungannya dengan jurnal agar diatur setiap itemnya.
4) Transaksi aset
Transaksi aset lainnya bersangkutan dengan akuntansi adalah : pemindahan,
evaluasi ulang dengan presentasi atau nilai moneter, penghapusan pencatatan dan
penjualan dari aset untuk alasan yang berbeda (sisa, pencurian, penjualan, amal,
dan lain-lain) termasuk keuntungan/kerugian dalam penjualan dan balancing
chargers. Fungsi untuk transaksi aset dalam perangkat lunak manajemen aset
memungkinkan aktivitas-aktivitas dan pencatatan untuk kebutuhan jurnal dan
masuk sesuai dengan yang ada dalam fungsi buku besar.
5) Proses akhir periode
Interface (antarmuka) ke Buku Besar memastikan semua kejadian-kejadian
yang berpengaruh terhadap pengakuan secara keuangan dari sebuah aset dicatat
seluruh perjalanannya dan otomatis akan berpindah ke buku besar dan
memperbaharui masing-masing kode rekening dalam hubungannya untuk
memantau akurasi data keuangan.
6) Multi mata uang
Pada umumnya, perangkat lunak manajemen aset yang canggih menangani
lebih dari satu mata uang dan dapat ditetapkan dalam fungsi pengaturan pada
aplikasi. Fleksibilitas ini memungkinkan untuk melakukan pencatatan aset
termasuk nilai buku, biaya pembelian, depresiasi, dan lain-lain dengan mata uang
dan pajak untuk mengatur dan memperbaharui secara teratur nomor dan tarif kurs
antara mata uang dasar dengan mata uang lainnya yang diperlukan. Disadari
13
ataupun tidak keuntungan dan kerugian dari tarif kurs mata uang akan dipindahkan
ke buku besar.
3.4 Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Tehadap Manajemen Aset
Informasi manajemen aset dapat membantu pemerintah mengidentifikasikan
suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja. Informasi
manajemen aset dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen aset,
meliputi perencanaan hingga pengambilan keputusan.
Pemerintah harus mampu menghadapi tantangan perubahan lingkungan
sehingga dapat menghasilkan informasi yang sesuai dengan perubahan teknologi
sistem informasi. Sistem manajemen aset harus mampu beradaptasi dengan
kemajuan teknologi. Selain itu kemajuan teknologi informasi membawa dampak
terhadap perkembangan sektor publik yang menuntut sumber daya manusia lebih
ditingkatkan untuk mencapai tujuan secara optimal dalam menyajikan informasi
yang relevan dalam rangka pengambilan keputusan baik strategik maupun taktis.
Kemajuan teknologi informasi juga membawa dampak besar pada
perkembangan paradigma maupun teknologi manajemen aset. Beberapa faktor
manajemen aset mengalami perubahan akibat penggunaan teknologi informasi.
Perubahan tersebut antara lain mencakup proses perencanaan, pengendalian
aktivitas rutin dan situasi kerja. Dalam situasi dimana lingkungan berubah, maka
rencana organisasi juga harus berubah agar tetap bertahan dan keadaan organisasi
tetap bertahan dan stabil.
Penerapan teknologi informasi merupakan suatu tantangan bagi pemerintah
dalm pengelolaan manajemen aset. Pemerintah harus mempertimbangkan pesatnya
perkembangan teknologi informasi, dimana pemerintah harus mampu menyesuaikan
tingkat perkembangan sektor publik dengan tersedianya perangkat keras dan lunak
yang memadai. Implementasi teknologi informasi harus mempertimbangkan bukan
hanya biaya investasi saja, melainkan juga biaya perawatan dan biaya operasi,
termasuk biaya tenaga ahli dan pemakaian jaringan.
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi maunpun instansi,
harus disadari bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi
informasi yang juga mengalami perkembagan. Dengan berkembangnya teknologi
informasi mengakibatkan perubahan-perubahan dalam bidang manajemen aset.
Manajemen akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan perusahaan/
instansi.
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi
perusahaan/instansi pemerintah, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis maupun
dalam mengembannkan tugasnya dan pelayanan publik yang kompleks serta
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat
dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan manajemen. Selain itu efisiensi operasi dan kinerja juga dapat
ditingkatkan, dengan demikian dapat tetap bertahan dalam era informasi serta
mampu menghadapi persaingan global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat
menimbulkan beberapa dampak negatif bagi organisasi maupun instansi, seperti
tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya resistance to change, serta timbulnya
kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan pemerintah/
perusahaaan.
Untuk mencegah atau mengurangi akibat negatif dari kemajuan teknologi
informasi tersebut, pemerintah harus membuat peraturan perundang-undangan atau
melalui suatu konvensi internasional yang membahas tentang etika yang harus
dipatuhi oleh pengguna teknologi informasi di berbagai dunia.
15
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Doli , 2004, Manajemen Aset, Strategi Penataan Konsep Pembangunan
Berkelanjutan secara Nasional dalam Konteks Kepala Daerah sebagai CEO's
pada Era Globalisasi dan Otonomi Daerah, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Hidayat Muchtar, 2012, Manajemen Aset (Privat dan Publik), Lakbang PrESSindo,
Yogyakarta.
Hariyono, 2007, Modul Diklat Teknis Manajemen Aset Daerah.
Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Republik Indonesia Nomor 11
tahun 2001 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah pasal 1 ayat 24.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005, tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
AAMCoG acknowledges the support of Dr Diaswati Mardiasmo-Povis and the Law and
Justice Research Centre, Faculty of Law, Queensland University of Technology
(QUT) for assisting with the translation of this Guide. An Australian
Government Initiative.
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting
16
Recommended