Download pdf - Margin Total

Transcript

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang, pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting didalam usaha terutama pada era globalisasi saat ini. Hal ini dibutuhkan terutama bagi perusahaan yang bergerak dibidang barang dan jasa, baik perusahaan industri kecil, tingkat menengah ataupun besar. Tujuan dari setiap pemasaran adalah menimbulkan kepuasan konsumen. Jika konsumen puas terhadap barang atau pelayan toko tersebut maka konsumen akan melakukan pembelian ulang. Jika konsumen tidak puas maka konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang dan akan memberikan reaksi negatif serta menginformasikan reaksi negatif itu kepada keluarganya, tetangga, dan orang-orang terdekatnya sehingga pemasaran produk tersebut tidak mencapai sasaran. Hal ini dapat menimbulkan kegagalan bagi perusahaan. Banyak sekali perusahaan lebih memfokuskan untuk memuaskan konsumen dan itu bertujuan agar produknya tidak ditinggalkan oleh pelanggan, dan akhirnya segala kegiatan usaha dinilai dari sejauh mana kegiatan dapat memberikan kepuasaan. Oleh karena itu perusahaan menentukan strategi dan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh untuk mempertahankan usahanya. Strategi manajemen menentukan pertumbuhan dan perkembangan serta kelangsungan hidup suatu perusahaan untuk memilih dan menganalisa pasar sasaran yang ingin dicapai secara efektif dan efisien. Perusahaan akan mendapat banyak manfaat bila menerapkan manajemen strategik. Dimana perencanaan strategik menetapkan langkah dalam menerapkan perencanaan di perusahaan yang berstandar pada pengembangan misi perusahaan yang jelas, tujuan-tujuan pendukung, portofolio usaha yang sehat, dan strategi-strategi fungsional yang terkoordinasi. Manfaat yang diperoleh oleh perusahaan diantaranya adalah memberikan arah jangka panjang yang akan dituju, menggalakkan riset pasar demi kepuasaan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, membantu organisasi bisnis beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi, membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif dalam upaya mencapai tujuan.

Pada PT. Yanmar Diesel Indonesia , melakukan pemasaran dan penjualan mesin diesel yang memiliki pangsa pasar yang luas, dan PT. Yanmar Diesel Indonesia juga memiliki potensi yang cukup besar untuk berkembang ini terlihat dari besar nilai penjualannya. Pada awal pendiriannya PT. Yanmar Diesel Indonesia pun memiliki sejumlah pesaing-pesaing yang pangsa pasarnya sejenis. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk memilih topik penulisan ilmiah STRATEGI BERSAING PADA PT. YANMAR DIESEL INDONESIA DI CIMANGGIS DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT. 1.2 Perumusan dan batasan masalah Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh suatu perencanaan perusahaan yang strategis serta kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Dimana hal tersebut ditentukan oleh strategi manajemen yang diterapkan, dan hal inilah yang menjadi tujuan utama dari operasionalisasi perusahaan. Maka karena itulah penulis terdorong untuk melakukan penelitian mengenai strategi bersaing pada PT. Yanmar Diesel Indonesia. Hal tersebut mengantarkan penulis pada perumusan masalah yang diambil adalah: 1. 2. Bagaimana strategi bersaing yang telah dilakukan oleh PT. Yanmar Diesel Indonesia selama ini ? Bagaimana strategi bersaing yang sebaiknya dilakukan oleh PT. Yanmar Diesel Indonesia? Dalam penulisan ilmiah ini penulis membatasi masalah tentang strategi bersaing oleh PT. Yanmar Diesel Indonesia untuk tahun 2009 dengan metode SWOT. 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penulisan ilmiah ini tentunya mempunyai suatu tujuan yang jelas dan sesuai dengan yang diharapkan, tujuan penelitian ini adalah : 1. 2. Untuk mengetahui strategi bersaing yang telah dilakukan pada PT. Yanmar Diesel Indonesia selama ini. Untuk mengetahui strategi bersaing yang sebaiknya dilakukan oleh PT. Yanmar Diesel Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis: a. b. Dapat melatih cara berfikir yang sistematis, melatih daya kritis dan Sebagai bahan untuk penulisan ilmiah yang merupakan salah satu syarat mengetahui langsung strategi bersaing pada perusahaan. kelulusan di Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. 2. Bagi PT. Yanmar Diesel Indonesia: a. Diharapkan setelah melalui penelitian dan analisis strategi bersaing akan dapat meningkatkan penjualan dan mengembangkan usahanya dalam memasarkan dan menjual produk. b. Sebagai pertimbangan bagi manajemen perusahaan untuk membuat keputusan-keputusan mengenai aspek-aspek strategi. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Objek Penelitian PT. Yanmar Diesel Indonesia adalah pabrik mesin diesel yang mencakup bidang pertanian, kelautan dan konstruksi. 1.5.2 Data Variabel

Data-data yang digunakan adalah data yang diterima dari bagian pemasaran pada PT. Yanmar Diesel Indonesia, yaitu data penjualan pada PT. Yanmar Diesel Indonesia bulan JanuariDesember 2010. 1.5.3 Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan topik dalam penulisan ilmiah ini.

Dalam hal penulisan ilmiah ini penulisan menggunakan dua buah metode penelitian yaitu :

2. Studi Lapangan Studi lapangan merupakan suatu metode penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi objek penelitian untuk melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait yang ada dalam perusahaan tersebut. 1.5.4 Alat analisis yang digunakan Dalam penulisan ini penulis menggunakan Analisis SWOT yang digunakan dalam pemecahan masalah, dan untuk meningkatkan penjualan dan pengembangan usaha.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 2.1.1 Kerangka Teori Manajemen Pemasaran Perekonomian saat ini kian maju dan berkembang pesat khususnya dirasakan oleh perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Dan seiring dengan berjalannya perusahaan biasanya terdapat masalah utama yang sering dihadapi Perusahaan yaitu usaha dalam memasarkan barang atau produk yang dihasilkan hingga dapat sampai ketangan konsumen. Oleh sebab itu berdasarkan kenyataan tersebut maka sistem pemasaran sangat dibutuhkan dalam hal ini, karena pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan maju mundur suatu perusahaan dengan kata lain merupakan ujung tombak perusahaan. Untuk dapat memberikan kejelasan mengenai pengertian dari pemasaran berikut ini akan dikemukakan pandangan tentang pengertian pemasaran. Ada beberapa pengertian yang digunakan mengenai pemasaran diantaranya adalah sebagai berikut : Menurut Philip Kotler (1994;8) : Pemasaran adalah suatu proses social dan menajerial dimana individu dan kelompk mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain Menurut American Marketing Association : Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga dan distribusi barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisasi

Dari dua definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dinamis dan bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen.

2.

Pemasaran meliputi segala usaha untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap barang

dan jasa dengan tujuan memberikan kepuasaan kepada kedua belah pihak. Kebutuh an Keingina n Perminta an Pertukar an transaksi dan hubunga n

Produ k

Nilai biaya dan kepuasan

Pasa r

Pemasar an dan pemasar

Sumber :Philip Kotler, 1994. Manajemen pemasaran : Analisis perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jilid I, Prenhalindo, Jakarta, hal 8

Gambar 2.1 Konsep Inti Pemasaran Jika konsep pemasaran ini telah diterapkan pada perusahaan maka segala kebutuhan dan keinginan konsumen akan dapat dengan mudah di analisa dan dapat dipenuhi. Sesunguhnya dalam rangka pemenuhan kebutuhan tersebut dibutuhkan suatu pengaturan sistematis yang dinamakan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran dapat terjadi didalam suatu organisasi dengan semua pasar dan secara historis dikenal sebagai tugas-tugas dan orang yang berhubungan dengan pasar pelanggan, selain itu juga mempunyai tugas mempengaruhi tingkat waktu dan komposisi permintaan sedemikian rupa sehingga membantu membantu organisasi mencapai tujuannya. 2.1.2 Manajemen Strategi

Dalam suatu keorganisasian banyak sekali orang yang telah menekankan pentingnya akan manajemen strategik, sebab hal ini sudah merupakan bagian dari aktivitas organisasi untuk dapat mempertahankan eksistensinya dalam situasi persaingan global. Pengetian dari strategi itu sendiri ialah pola gerak organisasi dan berbagai pendekatan manajerial yang dipergunakan untuk mencapai tujuan umum sekaligus menerapkan misi organisasi. Untuk dapat memberikan kejelasan mengenai pengertian dari strategi berikut ini akan dikemukakan pandangan tentang pengertian strategi, diantaranya yaitu :

Menurut Gouzaly Saydam, BC,TT (1995;219) : Strategi ialah Pernyataan umum dengan cara mana sebuah organisasi atau perusahaan mencapai sasarannya Menurut Suwarsono (1996;5) : Strategi ialah Usaha manajerial menumbuhkan kembangkan kekuatan perusahaan untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan Menurut Philip Kotler (1994;71) : Proses manajerial untuk mengembangkan dan mempertahankan kesesuaian yang layak antar sasaran dan sumber daya perusahaan dengan peluang-peluang yang selalu berubah

2.1.3

Perumusan Strategi Dalam suatu model manajemen strategi terdapat proses perumusan strategi diantaranya

terdiri dari lima tahap yaitu : Perumusan misi dan tujuan, analisis dan diagnosis, pemilihan strategi, implementasi, dan evaluasi, dan hal ini telah juga dikemukakan oleh Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck. 1. Perumusan Misi dan Tujuan

Pada langkah pertama proses penyusunan strategi ialah perumusan misi dan tujuan perusahaan. Perumusan misi perusahaan pada dasarnya merupakan jawaban terhadap pertanyaan usaha apa yang akan ditekuni. Sedangkan tujuan merupakan jawaban mengapa kita menekuni usaha tersebut. Dengan kata lain perumusan misi adalah upaya formal untuk memperjelas apa yang dikehendaki oleh pemilik ketika pertama kali mendirikan perusahaan. Misi perusahaan sangat berperan dalam mencapai tujuan perusahaan. Misi tersebut memberikan arahan sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Ada tiga komponen pokok yang biasa ditemukan dalam pernyataan misi perusahaan, yaitu :

1.

Spesifikasi kebutuhan kensumen yang hendak dipuaskan oleh perusahaan dalam bentuk barang atau jasa dihasilkan oleh perusahaan.

2.

Spesifikasi segmen pasar yang hendak dituju sebagai kelompok sasaran serta wilayah pemasaran yang hendak dijangkau.

3.

Spesifikasi teknologi and fungsi manajerial yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang telah dipilih.

2.

Analisis dan Diagnosa Tahap selanjutnya ialah analisi dan diagnosa terhadap lingkungan perusahaan, baik

internal maupun eksternal hal ini perlu dilakukan oleh manajemen sebelum alternatif strategi dirumuskan. Analisa lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengetauhi kemungkinan peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul. Sedangkan analisis internal bertujuan untuk mengetahui kekuatan serta kelemahan yang dimiliki perusahaan. Analisis ini berguna untuk meningkatkan keunggulan dan menghindari kelemahan yang dimiliki perusahaan. 3. Pemilihan Strategi Pemilihan strategi ialah proses pembuatan keputusan untuk memilih beberapa alternatif strategi yang layak digunakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara-cara yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan. Ada tiga kriteria dalam melakukan evaluasi pemilihan strategi, yaitu : Suitaability (seberapa jauh kecocokan strategi yang dipilih dengan situsai yang identifikasi), Feasibility (apakah strategi tersebut dapat diterapkan dengan berhasil), dan Acceptability (apakah strategi tersebut dapat diterima). 4. Implementasi Implementasi ialah kegiatan yang terdiri atas pengembangan struktur dan iklim organisasi yang sesuai dan mendukung strategi yang telah diterapkan, serta pengembangan rencana dan kebijakan perusahaan. Implementasi berlangsung dari puncak organisasi ke tingkat bawah.

5.

Evaluasi Evaluasi ialah penilaian penerapan strategi yang dilakukan untuk memberikan

jaminan bahwa strategi akan tepat mencapai sasaran organisasi. Strategi yang diterapkan perlu dinilai untuk melihat hasil dan kemungkinan dimasa mendatang, serta untuk menentukan langkah-langkah yang perlu diambil guna memperbaiki kesalahan yang akan timbul. Dari lima tahapan proses perumusan keputusan strategi diatas dapat diuraikan lagi menjadi dua langkah analisa strategi, yaitu : analisa lingkungan eksternal dan analisa struktural strategi bersaing. Penjelasan mengenai dua langkah analisa tersebut adalah sebagai berikut : A. Analisa Lingkungan Eksternal Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro termasuk faktor-faktor dalam berbagai sektor diluar perusahaan yang dapat mengarahkan kepada peluang dan ancaman. Lingkungan ini terdiri dari sektor ekonomi, sosial, politik, budaya, teknologi dan pemerintah. Sedangkan lingkungan industri terdiri dari pelanggan, pemasok, pesaing, produk pengganti dan pendatang baru. Dalam proses perumusan strategi perlu dilakukan analisa lingkungan eksternal perusahaan. Analisa lingkungan eksternal perusahaan terdiri dua komponen pokok, yaitu analisa lingkungan makro dan lingkungan industri. 1. Analisa Lingkungan Makro Analisa lingkungan makro meliputi analisa mengenai perubahan yang sedang dan secara potensial akan terjadi dan menentukan pengaruh perubahan terhadap organisasi. 2. Analisa Lingkungan Industri Analisa lingkungan industri merupakan analisa terhadap kekuatan-kekuatan luar yang secara langsung atau potensial berhubungan dengan industri tertentu. Industri diartikan sebagai kelompok perusahaan yang menghasilkan produk yang dapat saling menggantikan. Untuk melihat kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kegiatan industri tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

PENDATANG BARU POTENSIAL

Daya PEMASOK Pemaso k

PARA PESAING INDUSTRI Persaingan diantara perusahaan yang ada

Daya Tawar Pembel i

PEMBELI

PENDATANG BARU POTENSIAL

Produk pengganti

Sumber : Michael E. Porter, 1993. Tekhnik Menganalisa Industri dan Persaingan. Strategi Bersaing, Penerjemah Agus Maulana, Erlangga, Jakarta, hal 5.Gambar 2.2 Kekuatan-kekuatan dalam Kegiatan Industri

Untuk menganalisa lingkungan industri, dapat menggunakan the Five Force Model. Model memfokuskan pada lima kekuatan pembentuk persaingan industri yaitu: Pendatang baru potensial, tingkat rivalitas diantara pesaing kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawarmenawar pemasok dan tekanan dari produk pengganti. Gambar diatas menjelaskan kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan industri yang terdiri dari : a. Pendatang Baru Potensial Masuknya pendatang baru akan membawa kapasitas baru dan keinginan untuk merebut bagian pasar. Akibatnya harga dapat menjadi turun atau biaya membengkak sehingga mengurangi kemampulabaan. Perusahaan-perusahaan yang melakukan akuisisi (beli-alih) kedalam industri dari pasar lain sering kali memanfaatkan sumber daya mereka untuk menimbulkan kegoncangan. Jadi, akuisisi kedalam suatu industri dengan tujuan untuk membangun posisi pasar barang kali harus dipandang sebagai pendatang baru meskipun tidak menciptakan suatu lingkungan yang benar-benar baru. Ancaman masuknya pendatang baru kedalam industri tergantung pada ringtangan masuk yang ada, di gabung dengan reaksi dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh si pendatang baru. Jika rintang atau hambatan ini besar atau pendatang baru memperkirakan akan

ada perlawanan yang keras dari muka-muka lama, maka ancaman masuknya pendatang baru akan rendah. b. Tingkat Rivalitas Pesaing Rivalitas pesaing yang sudah ada berbentuk perlombaan untuk mendapat posisi dalam persaingan. Pada kebanyakan industri, gerakan bersaing oleh suatu perusahaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya. Hal ini menimbulkan reaksi untuk menandingi gerakan tersebut. Pola aksi dan reaksi inilah yang menentukan besarnya pengaruh tingkat rivalitas para pesaing terhadap persaingan industri. c. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli Pembeli dapat mempengaruhi persaingan melalui kekuatan untuk memaksa harga turun, tawar-menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik. Tuntutan tersebut akan berakibat bertambahnya biaya yang dapat mempengaruhi kemampulabaan perusahaan. d. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap para peserta industri dengan mengancam akan menaikan harga atau menurunkan mutu produk yang dibeli. Pemasok yang kuat akan dapat mengurai profitabilitas perusahaan jika mampu mengimbanginya dengan kenaikan harga produk. Pemasok dalam hal ini meliputi semua pemasok sumber daya perusahaan termasuk pasar tenaga kerja. e. Tekanan Produk Pengganti Produk pengganti adalah produk yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri. Persaingan dengan produk pengganti terjadi dengan adanya produk alternatif yang ditawarkan kepada konsumen. Profitabilitas perusahaan secara potensial berkurang dengan adanya harga jual maksimal yang harus ditetapkan karena adanya persaingan harga dan mutu dengan produk pengganti. Makin menarik alternatif harga dan mutu yang ditawarkan produk pengganti, makin ketat pembatasan laba industri.

B.

Analisa Struktur Strategi Bersaing Setelah kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam industri serta sebab-

sebab pokoknya didiagnosis, perusahaan berada dalam kondisi untuk mengenali kekuatan dan kelemahan secara relatif terhadap industri. Dari sudut pandang strategis, kekuatan dan kelemahan yang sangat penting adalah sosok perusahaan dalam menghadapi sebab-sebab pokok dari tiap-tiap kekuatan pesaing. Dimana posisi perusahaan terhadap produk pengganti? Dalam menanggulangi rivalitas dengan pesaing-pesaing yang telah mapan. Setiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan strategi mana yang akan dipergunakan dalam bersaing. Pedoman dasarnya adalah kesesuaian antara pilihan strategi dan lingkungan pasar yang dihadapi. Secara umum ada tiga bentuk strategi dasar yang dapat digunakan perusahaan dalam bersaing yaitu : 1. A low-cost leadership strategy Strategi cost-leadership muncul sebagai jawaban atas desakan pelanggan yang sensitif terhadap harga, dan ide dasarnya ialah mencari bentuk keunggulan biaya produksi yang memungkinkan perusahaan mampu menghadapi para pesaing dan kemudian menggunakan keunggulan biaya produksi yang rendah sebagai alat menempatkan posisi produk dalam persaingan. Strategi ini menuntut perusahaan untuk menekan berbagai pos biaya relatif lebih rendah dari para pesaing. Dalam jangka panjang strategi ini akan mengurangi dorongan pembeli untuk menawar terhadap harga yang ditawarkan oleh perusahaan, selain itu melalui strategi ini perusahaan dapat menggunakan harga rendah guna membentengi diri dari masuknya pendatang baru. 2. A differentiation strategy Bentuk strategi ini adalah menciptakan keberagaman produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen. Keunggulan bersaing akan lebih efektif diperoleh apabila perusahaan mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang menghendaki berbagai macam feature produk.

Strategi diferensiasi sebenarnya hanya akan menghasilkan tingkat profitabilitas bagi perusahaan apabila keuntungan dari harga mampu menutup biaya yang dikeluarkan untuk bertujuan pembedaan produk. 3. A focus / niche strategy Strategi ini memusatkan pada ceruk pasar yang unik untuk dilayani tetapi potensial untuk dikembangkan. Dengan strategi ini perusahaan hanya memusatkan perhatiannya pada kelompok pelanggan tertentu saja. 2.2 2.2.1 Alat Analisis Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan pendekatan sistematis dalam mengidentifikasi faktor kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal perusahaan serta peluang (opportunities) dan ancaman (threats) lingkungan yang di hadapi perusahaan. Menurut Pearce dan Robinson (1991) untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, Manejemen perlu memperhatikan dua faktor yaitu faktor eksternal yang tidak terkontrol oleh perusahaan dan faktor internal yang sepenuhnya berada dalam kendali perusahaan. Faktor eksternal merupakan lingkungan bisnis yang melingkupi operasi perusahaan yang dapat menimbulkan adanya peluang (opportunities) dan ancaman (threats) bisnis. Faktor ini mencakup lingkungan industri (industry environment) dan lingkungan bisnis makro (makro environment) : ekonomi politik, hukum, teknologi, kependudukan dan sosial budaya. Faktor internal meliputi semua macam manajemen fungsional: pemasaran keuangan operasi, SDM, penelitian dan pengembangan. Sistem informasi manajemen dan budaya perusahaan (corporate culture) dari penguasaan factor internal perusahaan dapat mengidentifikasikan kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang dimiliki. Dengan kata lain, perusahaan akan mampu mencapai mencapai tujuan yang telah di tetapkan ketika kekuatan perusahaan melebihi kelemahan yang dimiliki. Oleh karena itu perusahaan tersebut mampu mengeksploitasi peluang bisnis yang ada dan mengeliminir ancaman bisnis yang mengitarinya. Hal ini yang disebut sebagai analisis SWOT (strength, opportunities, weaknesses, threats)

Peluang dan ancaman eksternal secara sistematis dibandingkan dengan kekuatan dan kelemahan dalam pendekatan yang terstruktur, tujuannya adalah identifikasi dari salah satu pola yang berbeda dalam perpaduan antara situasi internal dan ekstrernal suatu perusahaan. Pola ini di sajikan oleh empat sel (kuadran) Analisis SWOT dibedakan dalam dua lingkungan (Kotler, 2002) yaitu : 1. Analisis lingkungan Internal Yang termasuk kedalam kelompok internal adalah : a. b. Analisis Kekuatan Analisis Kelemahan

2. Analisis Lingkungan Eksternal Yang termasuk kedalam kelompok ini adalah : a. b. Analisis Peluang Analisis Ancaman

Pola ini di sajikan oleh 4 kuadran dalam gambar berikut:

Peluang-peluang Lingkungan 3. Mendukung Strategi berorientasi 4. Mendukung Strategi

1.Mendukung Strategi Kekuatan Internal 2. Mendukung Strategi Difersifikasi

Kelemaha n Internal

Ancaman-ancaman Utama LingkunganSumber : John A. Pearce II dan Richard B. Robinson, 1994. Suatu Pengantar. Manajemen Strategi, penerjemah Drs.Amin Wijaya Tunggal, Ak, MBA. Cetakan Ke-1, Harvarindo, Jakarta, hal. 76 Gambar 2.3

Diagram analisa SWOT

Dari diagram analisa SWOT dapat diketahui empat strategi yang harus dilakukan perusahaan yaitu : Kuadran 1. Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Sebeb perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Kondisi demikian menyarankan dan mendukung kebijakan berorientasi pertumbuhnan yang agresif (Growth Oriented Strategi). Kuadran 2. Meskipun menghadapi ancaman, perusahaan mempunyai beberapa kekuatan internal dan menghadapi lingkungan yang tidak menguntungkan. Kondisi demikian menyarankan strategi diversifikasi dengan cara memanfaatkan kekuatan yang dimiliki saat ini untuk membuka peluang jangka panjang dalam pasar atau produk. Kuadran 3 Perusahaan menghadapi peluang pasar besar, tetapi dipihak lain ia menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal. Dalam kondisi demikian fokus strategi yang tepat karena dapat meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik misalnya perusahaan melakukan peninjauan kembali teknologi pemasarannya. Kuadran 4 Perusahaan menghadapi kondisi buruk, yaitu menghadapi tantangan besar dari lingkungan dan pada waktu yang bersamaan mengalami kelemahan internal yang kritikal sifatnya. Strategi yang tepat dalam kondisi demikian adalah strategi yang bersifat defensif dalam arti mengurangi atau merubah bentuk keterlibatan satuan usaha dalam produk atau pasar.

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

PT. Yanmar Diesel Indonesia adalah suatu usaha yang memproduksi motor diesel. PT. Yanmar Diesel Indonesia resmi didirikan pada tahun 1972, memiliki pabrik yang berlokasi di wilayah Sukmajaya, kota Depok, diatas lahan seluas 42.870 m2. PT. Yanmar Diesel Indonesia merupakan pabrik dan eksportir motor diesel pertama di Indonesia yang mengawali produksi komersialnya pada 8 Juni 1973. 3.2 Data / Variabel yang digunakan

Data yang digunakan adalah data biaya penjualan motor diesel yang telah digunakan selama 12 bulan dari Januari sampai bulan Desember 2010. 1.3 Metode pengumpulan data / Variabel

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah Study Pustaka yaitu penulis mencari dan membaca sumber-sumber yang berhubungan dan menyusunnya kedalam sebuah penelitian ilmiah yang disusun secara sistematis. a. b. Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan berupa study kasus Wawancara Penulis mendatangi secara langsung PT. Yanmar Diesel Indonesia dan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam Penulisan Ilmiah ini. c. Penulis melakukan Tanya jawab kepada pihak PT. Yanmar Diesel Indonesia untuk mendapatkan data. 3.4 Alat Analisis

Dalam penulisan ini penulis menggunakan Analisis Swot yang digunakan dalam pemecahan masalah, dan untuk meningkatkan penjualan dan pengembangan usaha. Untuk

menjawab tujuan penelitian penulis menggunakan SWOT (Strength, Opportunities, Weaknesses, Threats) sebagai alat analisis. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 4.1.1 Data dan Profil Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT. Yanmar Diesel Indonesia adalah suatu usaha yang memproduksi motor diesel. PT. Yanmar Diesel Indonesia resmi didirikan pada tahun 1972 dengan dukungan investasi sebesar US$ 6.800.000,- memiliki pabrik yang berlokasi di wilayah sukmajaya, kota Depok, diatas lahan seluas 42.870 m2. PT. Yanmar Diesel Indonesia merupakan pabrik dan eksportir motor diesel pertama di Indonesia yang mengawali produksi komersialnya pada 8 Juni 1973. Dengan moto Staying in Front Through Unity dan didukung oleh teknologi canggih PT. Yanmar Diesel Indonesia dapat memproduksi produk berstandar internasional dari 5 PK sampai 30 PK dengan kapasitas produksi 35.000 unit per tahun, hingga perusahaan tersebut dapat memenuhi kebutuhan baik pasar domestik maupun pasar mancanegara dalam bidang pertanian pertanian, kelautan dan konstruksi. 4.1.2 Misi Dan Tujuan Perusahaan PT. Yanmar Diesel Indonesia memiliki misi yaitu kepuasan pelanggan yang utama, maka perusahaan ini terus mengembangkan berbagai produk inovatifnya serta membangun basis penjualan dan produksi di Amerika, Eropa, serta asia termasuk Indonesia. PT. Yanmar Diesel Indonesia memiliki tujuan merealisasikan pembangunan dan memajukan bidang pertanian. Segmen pasar yang dituju oleh perusahaan adalah Pemerintahan daerah, Petani, Nelayan, dan showroom atau Main dealer utama. PT. Yanmar Diesel Indonesia juga memiliki pesaing yang bergerak di bidang yang sama yaitu produsen motor diesel yaitu; Tian li(Cina), Dong feng(Cina), Kubota (Semarang), Mitsubishi (Jepang)

4.1.3

Struktur Organisasi Dalam menetapkan struktur organisasinya PT. Yanmar Diesel Indonesia menggunakan

organisasi dan staf, yaitu organisasi yang mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan atau petunjuk. Dengan adanya struktur organisasi diharapkan tidak adanya penyimpangan dalam melakukan tugas-tugas antara karyawan yang satu dengan yang lainnya. A. Kepengurusan dan Kepegawaian

Kepengurusan dan kepegawaian PT. Yanmar diesel Indonesia dijalankan oleh satu orang Direktur Utama dan Manajer serta terdiri dari beberapa orang manajer. Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama 2. Wakil Direktur 3. Direktur Pemasaran 4. Direktur Keuangan 5. Direktur Produksi 6. Manajer Logistik 7. Manajer Produksi 8. Manajer Pemasaran 9. Manajer Keuangan 10. Manajer personalia B. Tugas dan Wewenang Presiden direktur sebagai pemimpin tertinggi beertanggung jawab terhadap jalannya operasional kantor dan pabrik. Presiden direktur memimpin, menyusun kebijaksanaan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas staffnya. Tanggung jawab serta wewenang yang dimilikinya didelegasikan kepada Sekretaris, Manager, dan staff lainnya. : Adhi Mahendra : H. Okino : Anthon Gosal : Alwi Tandiono : Darius Angling Darmo : Arief Budiono : Widi Widodo : Srihono : Srihono : Ririe Istianti

- Presiden direktur :

- Wakil direktur : Tugas dari Wakil direktur ini sangatlah penting karena ia membawahi manajer-manajer lainnya dan bertangung jawab penuh kepada presiden direktur jika terjadi sesuatu hal pada perusahaan. Wakil direktur mempunyai wewenang untuk menerima laporan dari tiap-tiap manager, mengawasi dan menegur apabila terjadi kesalahan teknis dalam pelaksanaan. - Manajer Pemasaran : Tugas dari Manajer Pemasaran dalam perusahaan bertangung jawab pada pelaksanan riset, promosi dan target penjualan manajer pemasaran juga mempunyai tanggung jawab untuk memberikan laporan pada Wakil direktur tentang hasil dari penjualan tiap periodenya dan mengusulkan strategi apa yang sebaiknya digunakan oleh perusahaan. - Manajer Keuangan : Tugas dari Manajer Keuangan bertanggung jawab pada keluar masuknya uang kas perusahaan, dan ia juga membawahi staff yang berfungsi untuk mengawasi jalannya transaksi pihak perusahaan hingga sampai ketangan konsumen, staff tersebut juga berhak untuk menagih piutang jika melebihi waktu yang telah ditetapkan perusahaan, dan hal itu sangat membantu manajer keuangan dalam menjalankan tugasnya. Manajer Keuangan juga berhak untuk meminta laporan penjualan pada Manajer Pemasaran. - Manajer Produksi : Tugas dari Manajer Produksi ia bertanggung jawab atas praproduksi, saat produksi, hingga finishing dan ia berwewenang penuh dalam untuk mengatur jalannya produksi dan juga mengusulkan bahan baku yang berkualitas agar produksinya yang dihasilkan lebih baik.

- Manajer SDM (personalia): Tugas Manajer SDM ia bertanggung jawab pada kesejahteraan pegawai dengan begitu kinerja perusahaan berjalan dengan baik ia juga sangat berperan penting dalam suksesnya kegiatan usaha perusahaan. Manajer Sdm mempunyai wewenang dalam penjadwalan dan penyaringan hingga penerimaan pegawai baru. - Manajer pemasaran : Tugas Manajer pemasaran yaitu menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk menghadapi pesaing bisnisnya, mengawasi dan bertanggung jawab terhadap bagian penjualan dan produksi, dan mengontrol staff marketing agar para staff melakukan tugasnya dengan baik. 4.2 4.2.1 Data dan Profil Objek Penelitian Formulasi Strategi Bersaing Strategi yang harus diterapkan baik pada ruang lingkup internal maupun eksternal, diantara sebagai berikut : 1. Ruang Lingkup Internal Dari awal berdirinya, perusahaan menggunakan strategi pemusatan pada daya saing, perluasan pemasaran dan penganekaragaman jenis mesin yang diproduksi dan dipasarkan. Bila dilihat strategi yang digunakan perusahaan sama dengan strategi yang digunakan pesaing lainnya, oleh karena itu sebaiknya perusahaan mencoba untuk menggunakan strategi yang lain seperti strategi yang difokuskan pada daya saing, penjualan atau harga. 2. Ruang Lingkup Eksternal a. Lokasi pasar yang strategis dan mudah dijangkau, produk-produk yang berbobot dan pemasaran yang baik. Hal ini seharusnya sudah diterapkan oleh perusahaan jika ingin memperluas pangsa pasar dan meningkatkan volume penjualan.

b. konsumen.

Terjalinnya komunikasi yang baik antara pihak perusahaan dengan pelanggan sangat

diperlukan karena dengan begitu perusahaan akan lebih mengerti apa yang dibutuhkan oleh

c. Dalam mempromosikan produknya perusahaan selama ini hanya menggunakan media cetak (majalah-majalah, Tabloid, brosur) dan seharusnya perusahaan- mencoba dengan media elektronik (radio, internet) dengan begitu akan banyak para konsumen yang lebih mengenal produk yang ditawarkan perusahaan. 4.2.2 Pemilihan Strategi Bersaing

Pada PT. Yanmar Indonesia terdapat Tim yang bertanggung jawab dalam menentukan tujuan perusahaan dan juga merumuskan strategi guna mencapai tujuan tersebut. Dalam hal ini Presiden direktur sebagai ketua dan bertanggung jawab penuh untuk mendefinisikan bisnis, dan mencari peluang pasar yang dapat diraih dan mencari segmentasi pasar yang akan menjadi target buat perusahaan. Oleh sebab itu Tim harus mengetahui kelemahan dan kekekuatan yang dimiliki. Pada uraian sebelumnya Perusahaan telah menggunakan dua pilihan strategi yang dapat digunakan yakni strategi cost leadership dan strategi diferensiasi. a. Strategi Cost Leadership

Strategi ini sebagai jawaban atas desakan konsumen yang sensitif akan harga, bagi konsumen strategi ini juga memberikan jawaban atas keinginan mendapatkan produk yang bernilai sesuai dengan nilai ekonomis yang dikeluarkan, strategi ini juga mengurangi dorongan pembeli dalam menawar harga yang ditawarkan, dengan begitu perusahaan dapat bertahan dari pesaing baru. b. Strategi Diferensiasi

Strategi ini memberikan kebebasan kepada konsumen untuk memilih produk yang sesuai dengan keinginannya, dan strategi ini sesuai dengan perusahaan yang memiliki segmen pasar beragam, sehingga dengan strategi ini perusahaan mampu memenuhi kebutuhan konsumen, misalnya; Penekanan marketing, milik kami lebih baik dari pada milik mereka menciptakan satu/lebih point perbedaan, mengintensifkan iklan dan usaha penjualan, sering melakukan inovasi.

4.3

Analisis Dan Diagnosis Bersaing

Dalam menghadapi situasi yang sering berubah-ubah perusahaan harus lebih tangkas dalam membacanya oleh karena itu perusahaan harus memperhatikan dua faktor lingkungan yang ada yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan. 1. Lingkungan Internal

Analisa pada lingkungan internal perusahaan dapat memberikan informasi posisi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan sehingga dapat digunakan untuk menghadapi para persaingan. Faktor lingkungan internal yang ada terdiri dari : A. Pemasaran Tingginya volume penjualan pada suatu perusahaan tergantung bagaimana strategi yang digunakan yang dipakai oleh perusahaan tersebut. Apabila strategi yang digunakan perusahaan cukup baik maka perusahaan akan mendapatkan laba atau keuntungan dengan begitu kelangsungan hidup perusahaan akan lebih baik. Ada dua langkah pemasaran yang dilakukan oleh PT. Yanmar Indonesia yaitu : a. Pemasaran Aktif Pemasaran ini dilaksanakan pada saat adanya acara pameran yang dilaksanakan PT. Yanmar Indonesia dengan memberikan potongan harga/diskon, dan dimana pihak perusahaan menempatkan tenaga penjual yang telah memahami isi buku yang dijual dan ia juga menguasai teknik pemasaran dengan baik. b. Pemasaran Pasif Pemasaran ini dilaksanakan dengan cara mengiklankan perusahaan pada tabloid maupun Koran harian dan Internet. Lalu bagian pemasaran menunggu telepon dari konsumen atau konsumen datang langsung pada kantor pemasarannya.

Berbagai macam mesin yang PT. Yanmar diesel Indonesia pasarkan, daftar penjualan tersebut ada pada tabel 3.1 dan untuk memudahkan dalam menganalisisnya, penulis mengambil 5 data yang mempunyai penjualan tertinggi pada 12 bulan terakhir pada tahun 2010, dan berikut data penjualan PT. Yanmar diesel Indonesia:N oM o del mesin Harga per unit J AN 1 TS 230 H 20064 2 TF 300 262631645248 2626300 288365 92232000 291912000

FEB

M AR

PEN J U ALAN M ESIN BU LAN J AN U ARI - DESEM BER 2009 APR M EI J U N JUL AGU SEP

OKT

N OV

DES

134910336 1665312 1524864 1504800 2247168 2969472 2046528 2487936 3009600 2066592 3430944 3151560 156541 440664 12163 2206092 1444465 2127303 2468722 2521248 2708640 2284881 2573774 3545505 919205 131824 348432 85141 205975 338184 48652 164780 522648 60815 255409 502152 72978 692076 420168 194608 222453 686616 85141 749749 614880 121630 642642 675598 428428

3 TF 85 M R 8239 4 TF105M R10248 5 TF115M R12163 J U M LAH

912072 1250256 276696 656802 291912 24326

388703913 138671264 4436801 562140 380346 546429 797572 749378 259076 794890 829863 079599 3 4 5 6 5 6 7 7 5

Sumber : PT.Yanmar Diesel Indonesia, Februari 2011 Tabel 3.1. Nilai Penjualan Mesin Pada PT. YANMAR DIESEL INDONESIA

Hasil angka diatas diperoleh dengan cara mengalikan jumlah mesin yang terjual dengan harga per unitnya. Harga mesin - mesin tersebut yaitu : TS 230A Rp20.064.000, TF 300 Rp 26.263.000, TF 85MR Rp 8.239.000, TF 105MR Rp 10.248.000, TF 115MR Rp 12.163.000. Sedangkan jumlah mesin yang terjual tiap bulannya pada tabel 3.1. Dari data tabel diatas dapat diuraikan tentang perhitungan kenaikan atau penurunan volume penjualan : 1. Bulan Januari - Februari 2009 -138.671.264.000 388.703.913.000 = -250.032.649.000 Dihitung dalam persentase adalah -250.032.649.000 388.703.913.000 Diperiode ini volume penjualan mengalami penurunan sebesar 64,32%. Hal ini disebabkan karena pada periode ini para konsumen tidak tertarik membeli mesin karena kurangnya promosi. 2. Bulan Februari Maret 2009 x 100% = -64,32%

4.436.801.000 138.671.264.000 = -134.234.463.000

Dihitung dalam persentase adalah -134.234.463.000 138.671.264.000 Diperiode ini volume penjualan mengalami penurunan sebesar 96,80%. Hal ini disebabkan kenaikan harga mesin, sehingga minat konsumen untuk membeli mesin berkurang. 3. Bulan Maret - April 2009 x 100% = -96,80%

3.562.140.000 4.436.801.000 = -874.661.000 Dihitung dalam persentase adalah -874.661.000 4.436.801.000 Diperiode ini volume penjualan mengalami penurunan sebesar 19,71%. Hal ini disebabkan munculnya mesin mesin pesaing dengan harga lebih murah, dan kurangnya promosi kepada masyarakat. 4. Bulan April Mei 2009 x 100% = -19,71%

4.380.346.000 3.562.140.000 = 818.206.000 Dihitung dalam persentase adalah 818.206.000 3.562.140.000 Diperiode ini volume penjualan mengalami kenaikan sebesar 22,97 %. Hal ini dikarenakan perusahaan melakukan demonstrasi untuk membandingkan kualitas mesin Yanmar dengan mesin pesaing lain. 5. Bulan Mei Juni 2009 x 100% = 22,97%

5.546.429.000 4.386.346.000 = 1.166.083.000 Dihitung dalam persentase adalah 1.166.083.000 4.386.346.000 x 100% = 26,62%

Diperiode ini volume penjualan mengalami kenaikan sebesar 26,62%. Hal ini disebabkan karena perusahaan melakukan potongan harga untuk para petani yang sudah waktunya panen hasil ladangnya. 6. Bulan Juni Juli 2009 6.797.572.000 5.546.429.000 = 1.251.143.000 Dihitung dalam persentase adalah 1.251.143.000 x 100% = 22,56% 5.546.429.000 Diperiode ini volume penjualan mengalami kenaikan sebesar 22,56%. Hal ini disebabkan karena diberikannya diskon setiap pembelian diatas 10 unit mesin. 7. Bulan Juli Agustus 2009

5.749.378.000 6.797.572.000 = -1.048.194.000 Dihitung dalam persentase adalah -1.048.194.000 x 100% = -15,42% 6.797.572.000 Diperiode ini volume penjualan mengalami penurunan sebesar 15,42%. Hal ini disebabkan karena showroom/main dealer Yanmar memiliki stok lebih, sehingga permintaan mesin masih dapat teratasi. 8. Bulan Agustus September 2009

6.259.076.000 5.749.378.000 = 509.698.000 Dihitung dalam persentase adalah 509.698.000 5.749.378.000 Diperiode ini volume penjualan mengalami kenaikan sebesar 8,87%. Hal ini disebabkan karena pada bulan ini permintaan mesin oleh petani meningkat. 9. Bulan September Oktober 2009 x 100% = 8,87%

7.794.890.000 6.259.076.000 = 1.535.814.000 Dihitung dalam persentase adalah

1.535.814.000 x 100% = 24,54% 6.259.076.000 Diperiode ini volume penjualan mengalami kenaikan sebesar 24,54%. Hal ini dikarenakan banyaknya permintaan konsumen dan main dealer mulai menambah stok. 10. Bulan Oktober November

7.829.863.000 7.794.890.000 = 34.973.000 Dihitung dalam persentase adalah 34.973.000 7.794.890.000 Diperiode ini volume penjualan mengalami kenaikan 0,45%. Kenaikan ini lebih sedikit dibanding periode sebelumnya. 11. Bulan November Desember 2009 x 100% = 0.45%

5.079.599.000 7.825.863.000 = -2.750.264.000 Di hitung dalam persentase adalah; -2.750.264.000 x 100% = -35,13% 7.825.863.000 Diperiode ini volume penjualan menurun sebesar 35,13%. Pada periode ini tidak ada permintaan barang karena konsumen dan main dealer tidak membutuhkan mesin, kebutuhan mesin terpenuhi oleh stok yang mereka miliki. Dari data-data penjualan diatas dapat diketahui bahwa strategi cost leadership dan diferensiasi yang selama ini digunakan oleh perusahaan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dan dengan adanya ancaman dari para pesaing maka perusahaan harus meningkatkan manajerial baik, yaitu manajerial yang beretika untuk mengarahkan manusia menuju perkembangan dan mengarahkannya menuju aktualisasi baik dari segi internal maupun eksternal dan juga didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. B. Pelayanan

Pada perusahaan jasa maupun barang pelayanan merupakan salah satu hal terpenting, karena dengan memberikan pelayanan yang baik maka konsumen akan merasa puas, dan hal ini telah diterapkan oleh PT. YANMAR DIESEL sejak dulu, baik dalam kegiatan pameran, maupun kunjungan pada daerah daerah pertanian. Dan hal ini selalu mendapat tanggapan yang baik, dengan begitu pelayanan yang diberikan perusahaan sudah cukup baik dan perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi sebagai nilai tambah perusahaan. C. Keuangan

Keuangan perusahaan merupakan kekuatan dalam industrinya, sebab keuangan merupakan modal analisa keuangan parusahaan dilakukan dengan menganalisa : Likuiditas, menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi. Dari keterangan yang diperoleh dari pihak manajemen PT. YANMAR DIESEL perusahaan harus menambah modal usaha hal ini dikarenakan penjualan pada beberapa mesin mengalami peningkatan dan itu tidak di imbangi dengan kemampuan modal perusahaan, dan penambahan modal tersebut harus dilakukan guna menambah tingkat keuntungan yang lebih besar. D. Kepegawaian

Banyak perusahaan yang ingin berhasil dalam sektor penjualan hal tersebut tergantung pada sumber daya manusianya, karena keahlian yang dimiliki pegawai dalam perencanaan, hingga penyelesaian pekerjaan tergantung dari pendidikan dan pengalaman yang dimiliki pegawai, dan sejauh mana pihak sumber daya manusia berperan dalam mendidik maupun menyeleksi pegawai yang memiliki keahlian lebih, dan PT. YANMAR DIESEL telah melakukan semua itu, sebab perusahaan berusaha sekali dalam meningkatkan kesejahteraan pegawainya. 2. A. Lingkungan Eksternal Analisa Lingkungan Makro

Analisa lingkungan eksternal terdiri dari : Analisa lingkungan makro adalah faktor-faktor diluar perusahaan yang dapat mengarahkan kepada peluang dan ancaman, lingkungan terdiri dari :

1.

Ekonomi

Perkembangan perekonomian Indonesia pada saat ini masih membutuhkan bantuan dari Negara luar, hal ini dikarenakan adanya krisis global yang melanda dunia, dan ini sangat terasa pada perusahaan yang baru berkembang dan membutuhkan biaya modal kerja. Dengan adanya kondisi yang kurang stabil, perusahaan harus lebih waspada yang bisa menyebabkan ancaman bagi perusahaan terutama bidang pemasaran dan penjualan. Hal ini sebaiknya memikirkan strategi apa yang cocok digunakan untuk menghadapi kondisi saat ini. 2. Sosial budaya

Perkembangan Zaman semakin maju dan juga banyaknya budaya luar yang masuk dan membaur dengan budaya yang kita miliki, hal tersebut membuat menipisnya aturan-aturan yang kita pegang sejak dulu hingga menimbulkan kebiasaan baru yang menyimpang dan melanggar Norma-norma yang ada. Dengan adanya budaya luar perusahaan di tuntut untuk meningkatkan mutu dan kualitas baik produksinya, maupun sumber daya manusia yg ada dilingkungan perusahaan. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan produksi guna memperoleh keuntungan yang lebih besar. 3. Teknologi

Perkembangan teknologi berkembang dengan pesat. Dan majunya teknologi sangat membantu perusahaan terutama dengan masuk sistem komputerisasi pada perusahaan, sehingga dengan begitu data-data yang diolah cepat, terpercaya, dan lebih akurat sehingga dalam pengerjaannya menjadi lebih efisien. Sehingga kondisi seperti ini akan meningkatkan kinerja pegawai dan dapat membantu dalam menaikkan volume penjualan. 4. Pemerintah

Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk memajukan bidang pertanian diindonesia, hal ini dimanfaatkan oleh PT. YANMAR DIESEL untuk meningkatkan produksinya guna memenuhi kebutuhan pada masing - masing daerah.

B.

Analisa Lingkungan Industri

Dalam analisa lingkungan industri ini menggunakan lima model kekuatan yang membentuk pesaingan yang dikembangkan oleh Porter, yaitu :

1.

Ancaman Pendatang Baru

Masuknya pendatang baru menyebabkan tingginya tingkat persaingan yang ada, karena pangsa pasar yang ada akan diperebutkan oleh banyak kompetitor. Hal ini akan berakibat menyempitnya ruang pangsa pasar yang dimiliki perusahaan. Ancaman masuknya pendatang baru yang memilki modal besar kedalam industri sangat dikhawatirkan oleh para pemain lama, karena hal tersebut biasanya pemain lama membuat rintangan dan memperkecil ruang bagi pendatang baru yang mencoba masuk kedalam industri. Dari informasi yang didapat manajemen PT. YANMAR DIESEL, selama kurun waktu enam tahun usaha dibidang penjualan ditemui cukup banyak penjual baru yang muncul pada bidang yang sama. 2. Tingkat Rivalitas Diantara Pesaing yang Ada

Tingkat rivalitas selalu mewarnai dunia usaha terutama penjualan buku Islam, hal ini sangat dirasakan oleh pihak perusahaan karena menurut keterangan manajemen yang memastikan akan munculnya pesaing-pesaing baru yang siap bersaing, hal ini membuat semakin ketatnya persaingan dan motivasi para pemasar untuk menjual produk produk yang berkualitas agar dapat meningkatkan volume penjualan. Berikut ini daftar nama secara singkat pelaku-pelaku industri penjualan mesin diesel di Indonesia; Tian li (jakarta), Dong feng (jakarta), Kubota (Semarang), Mitsubishi (Jakarta) 3. Tekanan Dari Produk Pengganti

Tidak ada ancaman persaingan dari produk pengganti diesel, tetapi pesaing lebih banyak dating dari produk sejenis.

Selain itu setiap perusahaan memiliki produk produk unggulan yang bisa menjadi pilihan konsumen sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini menjadikan nilai tambah masing masing perusahaan untuk bersaing. 4. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli

Pembeli / Konsumen merupakan ancaman perusahaan melakukan kebijakan dalam menetapkan harga barang serta memasarkan barang-barang yang berkualitas, karena hal ini akan menjadi tuntutan bagi pembeli pada perusahaan. Dan efektifnya tuntutan-tuntutan pembeli tersebut tergantung seberapa besar kekuatan pembeli tersebut dalam tawar-menawar dengan penjual, atau memberikan saran atau pendapat kepada pihak industri penjual, mesin, sehingga penjual dapat lebih intropeksi lagi dalam memasarkan mesin. Dari informasi pihak manajemen PT. Yanmar Diesel, prilaku calon pembeli yang datang perusahaan mempunyai preferensi yang berbeda mulai dari segi mutu, kepuasan pelayanan, hingga harga yang relatif murah. Hal diatas menyimpulkan bahwa konsumen dengan tipe menyukai mutu dan kepuasan akan pelayanan cenderung mudah untuk bertransaksi, sedangkan konsumen yang mencari harga murah cenderung sulit untuk bertransaksi. Banyaknya jumlah pesaing di Jakarta serta ketatnya persaingan pada industri penjualan mesin akan membentuk pasar industri penjualan mesin dan itu mendekati pasar persaingan sempurna. Kondisi ini menciptakan penawaran lebih besar dari permintaan dan kekuatan tawar-menawar pembeli lebih menentukan dibandingkan kekuatan penawaran penjual. Kondisi seperti ini merupakan ancaman bagi industri pemasaran terutama saat mereka menawarkan produknya dengan margin laba yang tinggi. Akan tetapi jika mereka menawarkan produknya dengan margin laba rendah maka ini merupakan peluang bagi perusahaan. 5. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok Pabrik besi cor adalah salah satu pemasok bahan baku PT. Yanmar diesel Indonesia. Pemasok dapat mempengaruhi struktur suatu industri karena pemasok dapat menaikkan atau menurunkan harga atau mutu suatu produk, sehingga pendapatan perusahaan dapat terganggu. Dengan adanya kenaikan BBM dan kondisi ekonomi yang tidak stabil hal ini menyebabkan harga bahan baku menjadi naik, menuntut penjelasan pihak pemasok hal itu dikarenakan harga

bahan baku naik sehingga pemasok harus menyesuaikan harga dengan kondisi saat ini. Hal ini memberikan gambaran bahwa posisi tawar-menawar pemasok ada pada posisi yang lebih kuat, dan kondisi seperti ini pada saat tertentu dapat menjadi ancaman bagi industri penjualan mesin. 4.3 Pemecahan Masalah Dengan Analisis Swot Dalam menyelesaikan suatu permasalahan dalam perusahaan sebaiknya perlu melakukan identifikasi terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada perusahaan dengan begitu dapat mengetahui kondisi sebenarnya pada perusahaan dan ini adalah uraian dari kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki perusahaan : 1. Kekuatan (Strengths) Kekuatan-kekuatan internal yang dimiliki pada perusahaan saat ini adalah : a. Memiliki Sistem Pemasaran dan Penjualan yang Baik Dalam pemasaran bukunya, perusahaan selalu berupaya menjual produk yang berkualitas dan upaya yang dilakukan perusahaan dalam memasarkan produknya mempunyai dua langkah pemasaran yaitu pemasaran aktif, melalui acara pameran dengan menempatkan tenaga penjual yang professional, dan pemasaran pasif, dengan cara mengiklankan pada tabloid, koran harian, brosur, radio, dan internet b. Memiliki Pelayanan yang baik Terhadap Konsumen Pada perusahaan jasa maupun barang pelayanan merupakan salah satu hal terpenting, karena dengan memberikan pelayanan yang baik maka konsumen akan merasa puas, dan hal ini telah diterapkan oleh PT. Yanmar diesel Indonesia sejak dulu, baik dalam kegiatan pameran, maupun kunjungan pada daerah daerah pertanian. Dan hal ini selalu mendapat tanggapan yang baik, dengan begitu pelayanan yang diberikan perusahaan sudah cukup baik dan perlu dipertahankan dan ditingkatkan lagi sebagai nilai tambah perusahaan. c. Memiliki pegawai yang terampil, berpengalaman dan berdedikasi tinggi pada pekerjaan.

Pada perusahaannya PT. Yanmar diesel Indonesia memiliki pegawai yang berdedikasi tinggi pada pekerjaan dan itu sangat membantu sekali dalam lajunya perkembangan perusahaan dan semua ini tercapai berkat pengelolaan SDM yang baik pada perusahaan. 2. Kelemahan ( weaknesses ) Kelemahan-kelemahan yang dimilki oleh perusahaan pada saat ini adalah : a. Posisi Keuangan yang lemah Pada awal berdirinya PT. Yanmar diesel Indonesia menggunakan modal sendiri tanpa meminjam modal dari pihak bank, hingga pada awal menjalankan usaha mengambil kendala permodalan dan ditambah adanya krisis global yang melanda dan kurs mata uang tidak stabil, untuk menjaga hal tersebut tidak terjadi lagi maka sebaiknya perusahaan memperhatikan keuangan perusahaan. b. Lemahnya Sistem Manajerial Terjadinya kesalahan pada penentuan harga, pencatatan harga serta pengaturan tata letak barang, hingga kurangnya fungsi pelayanan, dan adanya pengadaan tugas antara General Manajer dengan manajer SDM serta Manajer Pemasaran dan Manajer Penjualan, hal seperti ini seharusnya diperhatikan oleh perusahaan dan sebaiknya dalam setiap jabatan sebaiknya dipegang satu orang saja, terjadinya hal ini membuktikan lemahnya sistem manajerial perusahaan, oleh karena itu sebaiknya perusahaan melakukan pembenahan pada sistem manajerial agar kesalahan-kesalahan seperti ini tidak terulang kembali. c. Lemahnya Siklus dan Reputasi Kehidupan Produk Dalam siklus kehidupan produk-produk perusahaan kurang memiliki kekuatan dalam lini produknya dan kelemahan produk berkaitan dengan harga hak paten dan kualitas produk. 3. Peluang ( Opportunities ) Peluang-peluang yang dimiliki perusahaan pada saat ini adalah : a. Beragamnya jenis mesin yang Dipasarkan

Dalam penjualannya PT. Yanmar diesel Indonesia memasarkan beragam jenis mesin, hal itu dilakukan agar konsumen dapat memilih jenis mesin yang sesuai dengan kebutuhannya. Dengan begitu ini merupakan peluang yang baik bagi perusahaan.

b. Kantor Pemasaran yang strategis Letak kantor pemasaran / redaksi yang dimiliki perusahaan sangatlah strategis dan mudah dijangkau dari wilayah manapun di Jakarta, dikatakan dapat dijangkau karena penempatannya tepat dipinggir jalan raya. c. Jaringan Pemasaran yang Luas Banyaknya jaringan pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan baik di kota maupun luar kota, hal ini merupakan kesempatan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan usaha. d. Memiliki Pelanggan Tetap Perusahaan memiliki pelanggan tetap yang setia kepada PT. Yanmar diesel Indonesia, pelanggan ini memiliki pabrik mesin pertanian, diantaranya mesin perontok padi yang di pasarkan untuk pemerintah daerah yang membutuhkan mesin tersebut. Pelanggan ini menggunakan mesin diesel Yanmar sebagai penggeraknya. Hal tersebut merupakan peluang bagi perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan yang dimiliki perusahaan. 4. Ancaman (Threats) Ancaman yang dimiliki perusahaan pada saat ini adalah : a. Pesaing Baru Dengan munculnya pesaing baru akan menyebabkan semakin menyempitnya pangsa pasar bagi pemain lama dan juga bertambah tingginya tingkat persaingan antara penjual, dan hal-hal tersebut akan adanya pesaing yang lebih kompetitif dan itu juga merupakan ancaman bagi perusahaan. b. Pembajakan suku cadang Pembajakan suku cadang banyak terjadi selama ini, dan itu sangat merugikan perusahaan, hal itu juga pernah dialami oleh PT. Yanmar diesel Indonesia, lalu perusahaan berupaya mengatasinya yaitu dengan cara memberi pengetahuan tentang spesifikasi dan perbedaan kualitas suku cadang yang asli dengan yang dipalsukan pada tiap-tiap jenis mesin yang dipasarkan.

Setelah melihat dari segi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada perusahaan, maka semua itu dapat dimasukan dalam diagram analisis SOWT untuk mengetahui strategi apa sebaiknya digunakan pada perusahaan.

Peluang : - Beragam jenis mesin yang dipasarkan. Letak kantor pemasaran strategis Jaringan pemasaran yang luas Pelanggan tetap Kelemahan : - Posisi keuangan yang lemah - Lemahnya system Manajerial - Lemahnya siklus kehidupan dan 3. Mendukung Strategi berorientasi 4. Mendukung Strategi 1. Mendukung Strategi Agresif 2. Mendukung Strategi Diferifikasi Kekuatan : - Sistem pemasaran dan penjualan yang baik - Pelayanan yang baik - Memiliki pegawai yang terampil, berpengalaman

Ancaman : - Pendatang baru - Pembajakan suku cadang

Gambar 4.1 Diagram Analisa SWOT

Analisa : Setelah semuanya dimasukkan kedalam slot diagram swot, maka dapat disimpulkan perusahaan lebih condong pada strategi berorientasi Turn Around, hal tersebut karena perusahaan menghadapi peluang pasar yang cukup besar diantaranya beragam jenis mesin yang dipasarkan,

letak pasar yang strategis, jaringan pemasaran yang luas, pelanggan tetap, dan tingginya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan mesin diesel akan tetapi di pihak lain perusahaan menghadapi beberapa kendala / kelemahan internal yang kritikal diantaranya Posisi keuangan yang lemah, lemahnya sistem manajerial, dan lemahnya siklus kehidupan dan reputasi produk. Dan dengan ditempatkannya perusahaan pada kuadran 3 pada Analisa Swot, sebaiknya perusahaan mencoba menggunakan strategi Turn Around yaitu Strategi yang meminimalkan dan memperbaiki kelemahan-kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang yang tersedia dalam lingkungan eksternal agar lebih efektif dalam memanfaatkan peluang pasar yang ada

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan PT. Yanmar diesel Indonesia adalah perusahaan yang memiliki misi tetap terdepan, dan semuanya dapat terlaksana dengan cara memasarkan mesin mesin yang berkualitas dan bersaing dengan produk sejenis. Berdasarkan data-data yang telah berhasil dikumpulkan oleh penulis, maka penulis menyimpulkan bahwa : 1. Jenis Strategi Bersaing yang selama ini digunakan oleh PT. Yanmar diesel Indonesia berdasarkan analisa adalah Strategi Cost Leadership dan Strategi Diferensiasi. Karena perusahaan melakukan pemusatan perhatian pada daya saing, memperluas target penjualan mesin dan penganekaragaman penjualan mesin. 2. Dan jenis Strategi Bersaing yang sebaiknya digunakan oleh PT. Yanmar diesel Indonesia berdasarkan analisis Swot adalah Strategi Turn Around, karena Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar, akan tetapi dipihak lain Perusahaan menghadapi kendala yaitu kelemahan internal. Maka dengan Strategi Turn Around, perusahaan diharapkan dapat berkembang lebih baik.

5.2 Saran Dengan adanya kesimpulan tersebut diatas, penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Dalam pemilihan strategi bersaing, sebaiknya perusahaan melihat dulu bagaimana

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, dan perusahaan jangan terpaku dengan dua strategi yang digunakan, sebaiknya perusahaan mencoba strategi yang lain, karena sebagian besar pesaing banyak menggunakan jenis strategi yang sama. 2. Adanya krisis global dunia pada saat ini membuat harga menjadi jatuh dan tidak stabil,

dengan kondisi seperti ini akan menciptakan ancaman yang serius bagi perusahaan, dan bila dibiarkan akan berakibat buruk bagi perkembangan perusahaan. Coba untuk memfokuskan pada Strategi Turn Around


Recommended