ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 1
MARKET BRIEF
PELUANG ALAS KAKI DI PASAR JERMAN
ITPC HAMBURG 2015
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... 3
I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 4
A. Pemilihan Produk ................................................................................................. 4
B. Profil Geografi Jerman ......................................................................................... 8
II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN ..................................................................... 9
A. Impor Produk Alas Kaki di Jerman ....................................................................... 9
B. Potensi Pasar Produk Alas Kaki di Jerman ........................................................ 15
C. Regulasi Produk Alas Kaki di Jerman ................................................................. 16
D. Tarif Bea Masuk ................................................................................................. 23
E. Ketentuan Labelling, Made-in labelling dan Packaging ....................................... 23
E.1.Labelling ...................................................................................................... 23
E.2.Made-in labelling .......................................................................................... 25
E.3.Packaging .................................................................................................... 26
F. Saluran Distribusi Alas Kaki di Jerman ................................................................ 26
G.Hambatan Lainnya .............................................................................................. 33
III. ANALISA PESAING .............................................................................................. 33
A. Analisa Pesaing Negara Vietnam........................................................................ 33
B. Analisa Pesaing Negara Cambodia .................................................................... 36
IV PELUANG DAN STRATEGI .................................................................................. 25
A. Peluang .............................................................................................................. 38
B. Strategi ............................................................................................................... 38
V. INFORMASI PENTING .......................................................................................... 42
A. Trade Promotion Office Asing di Jerman............................................................. 42
B. Perwakilan Jerman di Indonesia ......................................................................... 42
C. Chamber of Commerce di Jerman ...................................................................... 43
D. Institusi dan Lembaga Terkait di Jerman ............................................................ 43
E. Daftar Pameran Produk Terkait di Jerman .......................................................... 43
F. Perwakilan Indonesia di Jerman ......................................................................... 44
G. Daftar Importir Produk Alas Kaki di Jerman ....................................................... 44
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 3
KATA PENGANTAR
Market brief ini ditujukan dalam memenuhi pelaksanaan salah satu tugas dan fungsi
Indonesian Trade and Promotion Centre (ITPC) Hamburg, Jerman. Market Brief ini
memuat informasi statistik perdagangan, jalur distribusi, trend, peluang dan strategi dan
hambatan dalam memasuki pasar Jerman khususnya produk Alas Kaki.
Market Brief kali ini memberikan informasi dan juga langkah-langkah yang harus
ditempuh kepada para pengusaha Indonesia dalam melakukan penetrasi pasar di
negara Jerman khususnya produk Alas Kaki.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 4
I. PENDAHULUAN
A. Pemilihan Produk
Alas kaki merupakan salah satu dari 10 produk ekspor utama Indonesia dengan
nilai ekspor ke dunia mencapai USD 4,11 miliar atau setara dengan Rp.53,4
triliun pada tahun 2014. Terjadi peningkatan sekitar 6,44 % bila dibandingkan
dengan tahun 2013 atau setara dengan USD 3,86 miliar. Berdasarkan data dari
Kementerian Perindustrian RI terdapat sekitar lebih dari 394 perusahaaan
bergerak di sektor alas kaki serta berinvestasi hingga Rp. 11,3 triliun pada tahun
2014 dengan serapan tenaga kerja tidak kurang dari 640 ribu tenaga kerja.
Ekspor alas kaki Indonesia terutama ke negara Amerika Serikat, Brazil, Meksiko
dan negara-negara kawasan Eropa seperti Jerman, Perancis, Spanyol dll.
Menurut European Classification of Goods (CN), Alas kaki diklasifikasikan
berdasarkan material yang berada di bagian atas 'The Upper' dan luar sol 'The
Outer Sole' (kecuali bahan asbestos); tipe dan penggunaannya; dan
karakterteristik lainnya seperti apakah sepatu menutupi pergelangan kaki,
ukuran, ketinggian dari tumit serta apakah diperuntukkan untuk laki-laki atau
wanita.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 5
Terdapat jenis-jenis alas kaki yang masuk ke dalam HS Chapter 64 yaitu sebagai
berikut:
Clogs
Biasanya bagian atasnya dibuat dalam satu bagian dan tetap ke telapak oleh
paku keling/rivets. Kadang-kadang clogs dibuat dalam satu bagian dan tidak
memiliki - atau memerlukan- sebuah, penempatan sol luar yang terpisah,
dalam hal ini diklasifikasikan menurut bahan pembuatannya dan tidak
tercakup dalam ini.
bab.
Espadrilles
Jenis ini disebut sepatu pantai dan telah dianyam sol serat dengan ketebalan
tidak lebih dari 2,5 cm dan tidak memiliki tumit/heels.
Flip-flops
Jenis ini disebut juga sebagai jeni tali/thongs. Tali tersebut ditetapkan dengan
cara dimasukkan dan dikunci ke dalam lubang dalam sol.
Hiking or walking boots
Jenis ini tidak masuk ke dalam klasifikasi sepatu olahraga.
Indian sandals
Jenis ini memiliki sol luar kulit dan bagian atasnya kulit. Bagian atas terdiri
dari tali yang melintasi punggung kaki dan menutupi di sekitar jempol kaki.
Moccasins (American Indian Type)
Jenis ini menggunakan satu bagian bahan yakni kulit tradisional yang lembut
untuk membentuk baik bagian sol maupun bagian atas. Hal tersebut
membuat sulit untuk menbidentifikasi dimana sole akhir terluar dan awal
bagian atas.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 6
Neoprenen footwear
Jenis ini biasanya digunakan untuk menyelam dan olahraga air. Jika bagian
atas neoprene ditutupi atau dilaminasi dengan tekstil di kedua sisi, maka itu
tergolong yang terbuat dari tekstil. Jika bagian atas tidak memiliki penutup
tekstil, atau itu tertutup hanya pada satu sisi, maka itu tergolong yang terbuat
dari karet.
Safety footwear
Alas kaki dengan caps/topi kaki yang terbuat dari logam.
Sandals
Jenis alas kaki dengan bagian depan atas (the vamp) terdiri baik dari tali atau
bahan dengan satu atau lebih dari potongannya.
Shoes
Istilah shoes meliputi alas kaki termasuk trainers, yang tidak dijelaskan di
tempat lain.
Slippers
Jenis ini termasuk mules serta alas kaki dalam ruangan lain seperti sandal
dan sepatu bales dansa ballroom. Jika sol luar terbuat dari plasti atau karet
(tebal sekitar 1 cm dan kemudian ditutup dengan sangat tipis, lapisan
substansial dari bahan tekstil, sandal diklasifikasikan sebagai alas kaki
berbahan 'plastik / karet' pada bagian luar sol. Dalam beberapa kasus,
seluruh atau sebagian dari plasti atau karet sol luar ditutupi dengan bahan
tekstil lebih tahan lama tebal yang dihiasi dengan polyvinyl chloride (PVC).
Hal ini untuk mencegah penggunanya dari tergelincir. Sandal ini
diklasifikasikan menurut bahan yang memiliki paling banyak bersentuhan
dengan tanah.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 7
Secara umum alas kaki bisa dikategorikan menjadi 2 (dua) jenis alat kaki yaitu
Women's fashion footwear dan Men's fashion footwear
Women's fashion footwear
Alas kaki yang masuk kategori tersebut masuk kepada fashion yang sensitif
dengan jangkauan variasi model yang berulang setiap musim untuk variasi baru.
Namun, produk-produk alas kaki mainstream bukan merupakan arah trend dari
segmen high fashion tapi lebih berkarasteristik unik, desain dan karakter baru,
kaya warna serta mengandung variasi material dan detail.
Men's fashion footwear
Dibandingkan dengan segmen perempuan, sepatu fashion pria jauh lebih
konservatif. Dalam sepatu pria, high fashion berarti harga yang lebih tinggi.
Bukan berarti sepatu pria tidak terpengaruh oleh trend fashion, namun efeknya
tidak sesensitif sepatu fashion wanita. Seperti sepatu fashion wanita , segmen ini
juga memiliki kombinasi gaya dan kategori. Perbedaan antara tipe kasual, tipe
sport dan tipe pelengkap pakaian telah memudar, sehingga membuka peluang
untuk kombinasi mode yang baru.
Berikut ruang lingkup kode harmonized system untuk produk alas kaki kali ini:
640420.90 footwear with outer soles of leather or composition leather and
uppers of textile materials
640520.10 footwear with uppers of textile materials an outer soles of
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 8
wood or cork
640520.99 footwear with uppers of textile materials an outer soles of
other materials
640411.00 sports footwear, incl. tennis, basketball, gym, training shoes &
the like, outer soles of rubber or plastics & uppers of textile
materials
Sumber : CBI
B. Profil Geografi
Jerman tergolong negara industri paling berprestasi dan paling maju
perkembangannya, dan merupakan perekonomian nasional terbesar keempat di
dunia setelah Amerika Serikat, Jepang dan Cina. Dengan jumlah penduduk yang
mencapai 82 juta jiwa, Jerman juga merupakan pasaran terbesar di Uni Eropa
(UE).
Perekonomian nasional Jerman terpusatkan pada barang dan jasa yang
diproduksi oleh industri. Terutama hasil produksi industri konstruksi mesin dan
industri otomotif serta produk-produk kimia dari Jerman dihargai baik di dunia
internasional. Dengan nilai ekspor sebesar 1.5 triliun USD pada tahun 2014,
sebanding dengan sepertiga dari penghasilan nasional bruto, Jerman adalah
negara pengekspor barang terbesar ketiga di dunia sesudah Amerika Serikat
(1.6 triliun USD), setelah beberapa tahun Jerman termasuk eksportir terbesar di
dunia.
Karena orientasi Jerman yang tinggi kepada ekspor, keterpautannya dengan
perekonomian dunia sangat erat. Hal yang membedakannya dengan
kebanyakan negara lain, Jerman punya kepentingan akan pasar terbuka. Mitra-
mitra perdagangan terpenting ialah Perancis, Belanda, Amerika Serikat dan
Inggris. Pada tahun 2014, nilai ekspor Jerman sebesar 1.13 milliar euro dan
impor sebesar 917 milliar euro memperlihatkan surplus neraca perdagangan.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 9
Nilai ekspor Jerman ke Amerika Serikat sebesar 96,99 milliar euro, Prancis
sebesar 94,16 milliar dollar, Inggris 77,39 millyar eur dan China 75,26 milliar eur
menjadikan keempat negara tersebut merupakan mitra terpenting bagi negara
Jerman.
Setelah Uni Eropa diperluas ke arah timur (2004 dan 2007), di samping
perdagangan dengan negara anggota UE "lama", dapat dicatat peningkatan
dalam volume perdagangan dengan negara-negara anggota UE di Eropa Timur.
Ekspor Jerman ke negara Uni Eropa mencapai 63 persen dari volume ekspor
seluruhnya. Yang meningkat terus artinya juga ialah hubungan dagang dan
ekonomi dengan negara-negara Asia. Sementara ini Asia telah menjadi pasaran
terpenting kedua untuk penjualan barang produksi Jerman.
Jerman adalah negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, PDB terbesar
keempat dunia pada tahun 2014 yang mencapai 3,860 miliar USD. Sejak era
industrialisasi dan kapitalisme industri,negara ini berhasil menjadi motor,
inovator, dan pengglobal ekonomi. Ekspor sendiri berkontribusi besar terhadap
sepertiga keluaran negara ini. Sektor jasa berkontribusi 68,4% terhadap PDB,
industri 30,8%, dan pertanian 0,9 % pada tahun 2014. Kebanyakan produk
negara ini adalah produk teknik seperti mobil, mesin, logam, dan bahan kimia.
Jerman juga merupakan produsen turbin angin dan teknologi tenaga surya
utama dunia.
II. POTENSI PASAR NEGARA JERMAN
A. Impor Produk Alas Kaki di Uni Eropa termasuk Jerman dari Dunia
Sebagian besar produsen di Eropa dan Jerman khususnya tidak mampu untuk
berkompetisi secara efektif di pasar mainstream. Industri produksi alas kaki di
Uni Eropa lebih fokus pada bagaimana menambang nilai tambah dalahm hal
desain yang lebih baik, kualitas material, peningkatan kenyamanan dan inovasi
lainnya sehingga menghasilkan misalnya aplikasi spesifik dan designer products.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 10
Sebagai upaya Uni Eropa untuk mengurangi biaya dan lebih fokus pada inovasi,
maka peluang pun muncul bagi Negara Berkembang untuk memproduksinya
dengan jalinan kerjasama atau partnership antar perusahaan sehingga masih
dapat mengontrol bisnisnya untuk produksi outsource di negara berbiaya rendah.
Sebagian besar produk alas kaki yang dijual di Uni Eropa berasal dari negara
berkembang seperti negara-negara dari Asia Tenggara khususnya China.
Pertumbuhan impor dari China ke Uni Eropa menurun tajam pada periode 2011-
2013. Selain karena adanya alasan internal seperti upah yang lebih tinggi ,
biaya bahan dll, tetapi juga disebabkan oleh tarif yang lebih menguntungkan
untuk beberapa negara berkembang lainnya. Ketidakpastian ekonomi membuat
sulit untuk memprediksi trend pertumbuhan di masa depan, tetapi setelah
periode penurunan tipis, pasar alas kaki Uni Eropa diperkirakan akan tumbuh
lagi di tahun-tahun mendatang. Stimulan utama untuk pertumbuhan diantaranya
yaitu perubahan fashion, semakin popularitas sepatu olahraga sebagai
pengganti lebih banyak jenis alas kaki tradisional, serta inovasi teknologi untuk
alas kaki yang nyaman .
Berdasarkan hasil riset Market Line 2014, terdapat 12 negara terbesar di Uni
Eropa yang mengkonsumsi alas kaki diantaranya Jerman, Inggris, Perancis, Itali,
Spanyol, Belanda, Polandia, Belgia, Swedia, Austria, Portugal, Yunani dan
lainnya. Berikut ilustrasi tingkat konsumsi tiap negara dimaksud:
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 11
Konsumsi alas kaki di seluruh 28 negara-negara anggota EU menurun sedikit
menjadi EUR 67,5 miliar atau setara dengan 2,2 miliar pasang di tahun 2013,
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 12
serta merepresentasikan Compound Annual Growth Rate (CAGR) -0,4% antara
tahun 2009 dan 2013. Terdapat 5 (lima) negara utama yang memimpin
diantaranya Jerman, Inggris, Perancis, Itali dan Spanyol dimana total konsumsi
kelimanya menguasai 70% konsumsi alas kaki di Uni Eropa.
Pasar Uni Eropa bagian Selatan seperti Spanyol (-1,8%), Portugal (-4,2%), Itali (-
1,8%) dan Yunani (-9,7%) menunjukkan penurunan terbesar. Perubahan
dissposible incomes menjadi penyebab utama penurunan pembelian untuk alas
kaki. Beberapa negara Uni Eropa bagian timur, seperti Polandia ( + 2,5 % ),
Lithuania ( + 3,3 % ), Slovakia ( + 6,4 % ) dan Bulgaria ( + 5,1 % ) terlihat
pertumbuhan terbesar di konsumsi alas kaki. Diharapkan pertumbuhan ini akan
terus berlanjut .
51 % dari pengeluaran rumah tangga untuk alas kaki dengan jenis sepatu
wanita, sepatu laki-laki 32 % dan sepatu anak-anak 17 % pada tahun 2013 .
Sepatu perempuan outdoor mengalami penurunan terbesar pada tahun 2013,
sementara sepatu anak-anak membukukan penurunan paling rendah. Pakaian
olahraga dan olahraga menginspirasi pembelian alas kaki baik untuk pria
maupun perempuan meningkat dengan kuat. Negara Jerman dengan populasi
terbesar di EU dan Inggris dengan konsumsi per kapita yang tinggi adalah pasar
alas kaki terbesar di Uni Eropa. Kedua pasar di negara tersebut telah
menunjukan tingkat impor yang tinggi dari negara berkembang dan memberikan
peluang untuk para eksportir. Jerman juga merupakan negara re-export ke
negara anggota EU lainnya.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 13
Berdasarkan data Eurostat, Jerman mengimpor produk alas kaki dari dunia hingga EUR
7.9 miliar di tahun 2014 atau meningkat 7.94% dibandingkan dengan tahun 2013. Pada
tahun 2014, Terdapat 10 negara utama yang mensuplai alas kaki di Jerman diantaranya
China, Italy, Belanda, Vietnam, Belgia, Slovakia, Portugal, India, Perancis dan Indonesia.
Nilai impor dari Indonesia terus meningkat sejak tahun 2009 hingga 2014 dengan nilai
terbesar EUR 252 juta di tahun 2014 atau meningkat 1,29% bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Berikut data nilai impor jerman produk alas kaki dari dunia 2009-2014.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 14
Value: Euro
PERIOD 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Change SharePARTNER/INDICATORS V V V V V V (%) ( %)TOTAL 5,020,487,527 5,914,477,496 6,939,584,857 6,968,380,885 7,338,206,384 7,920,851,060 7.94 100.00
1 CHINA (PEOPLE'S REPUBLIC OF)1,110,360,108 1,335,067,615 1,546,323,200 1,526,617,720 1,499,031,012 1,624,600,030 8.38 20.512 ITALY 669,709,218 759,150,942 861,723,584 830,948,951 842,276,214 847,386,725 0.61 10.70
3 NETHERLANDS 301,645,281 362,451,663 478,005,361 535,972,603 680,397,942 756,754,845 11.22 9.554 VIETNAM (excl. NORTH -> 1976)383,938,569 418,499,007 433,746,351 459,516,159 447,784,488 606,611,211 35.47 7.665 BELGIUM (and LUXBG -> 1998)245,612,576 302,177,805 343,019,256 367,361,083 445,500,763 454,845,023 2.10 5.746 SLOVAKIA 265,768,333 330,579,304 396,726,133 399,710,178 360,585,511 425,593,858 18.03 5.377 PORTUGAL 250,803,806 242,210,260 292,883,065 293,438,696 302,916,538 317,594,873 4.85 4.01
8 INDIA 179,160,345 219,265,261 301,232,390 233,699,238 266,933,229 304,654,459 14.13 3.859 FRANCE 125,503,392 154,366,299 205,038,580 229,675,860 259,757,379 277,508,993 6.83 3.5010 INDONESIA (ID+TP from 77,excl. TP -> 2001)135,345,089 166,148,266 234,758,713 246,353,920 249,538,623 252,769,241 1.29 3.1911 AUSTRIA 186,603,990 230,720,986 254,870,807 262,199,836 269,403,949 240,530,502 -10.72 3.0412 SPAIN 143,626,222 153,296,447 162,320,135 175,689,511 198,321,728 204,119,952 2.92 2.58
13 UNITED KINGDOM 126,767,761 153,992,620 172,142,774 185,118,371 193,068,395 193,386,144 0.16 2.4414 POLAND 98,031,895 117,610,184 135,220,773 143,146,271 152,963,896 173,155,880 13.20 2.1915 CZECH REPUBLIC (CS->1992) 65,665,508 76,189,063 92,908,001 87,614,755 111,067,255 134,879,495 21.44 1.7016 MOROCCO 82,116,207 87,190,054 103,616,879 107,789,767 131,627,950 133,856,785 1.69 1.6917 DENMARK 76,216,079 117,593,808 106,785,510 131,029,941 140,027,830 122,735,470 -12.35 1.55
18 ROMANIA 58,643,200 71,453,123 87,740,677 96,073,183 106,531,183 115,448,625 8.37 1.4619 TUNISIA 67,753,598 98,768,270 95,867,334 85,673,335 86,780,560 99,994,642 15.23 1.2620 CAMBODIA (ex KAMPUCHEA) 54,376,830 62,467,233 85,058,292 86,563,953 86,884,798 91,866,577 5.73 1.1621 HUNGARY 71,932,091 77,961,943 81,167,814 82,285,323 85,449,051 88,969,276 4.12 1.12
22 BANGLADESH 17,639,169 20,702,664 27,483,070 34,541,719 49,008,732 78,880,201 60.95 1.0023 BRAZIL 57,427,236 73,964,439 73,359,369 65,903,046 62,493,238 70,974,778 13.57 0.9024 CROATIA 49,349,278 55,478,727 65,217,712 57,541,225 50,422,813 35,926,404 -28.75 0.4525 SLOVENIA 24,930,748 28,903,958 34,220,377 30,846,667 37,853,824 35,790,685 -5.45 0.4526 TURKEY 9,185,487 12,778,279 17,040,455 17,594,297 22,450,785 29,573,230 31.72 0.37
27 SWITZERLAND (incl. LI->1994) 30,396,332 29,237,467 34,046,002 31,040,230 29,398,550 28,753,725 -2.19 0.3628 BOSNIA AND HERZEGOVINA 14,708,086 22,199,224 26,331,853 25,159,268 28,758,754 27,258,288 -5.22 0.3429 THAILAND 12,293,809 18,509,728 40,910,340 19,728,771 26,645,670 27,013,100 1.38 0.3430 PAKISTAN 11,422,487 11,243,184 16,495,853 15,375,659 17,993,460 23,870,285 32.66 0.3031 MOLDOVA, REPUBLIC OF 18,824,004 22,357,159 19,204,904 15,860,959 17,933,352 16,773,049 -6.47 0.21
32 SWEDEN 2,789,930 3,894,530 6,791,738 8,561,456 12,955,339 15,196,298 17.30 0.1933 BULGARIA 1,843,316 1,207,321 2,807,204 5,249,798 10,317,375 9,684,591 -6.13 0.1234 KOREA, REPUBLIC OF (SOUTH KOREA)7,105,934 9,426,495 8,348,775 6,599,824 5,161,194 5,582,941 8.17 0.0735 UNITED STATES 5,999,269 4,277,129 5,110,934 5,176,557 4,557,452 5,196,999 14.03 0.0736 HONG KONG 5,136,083 5,616,635 6,807,709 4,394,742 4,241,928 5,031,798 18.62 0.06
37 SERBIA (EU data from 01/06/05 ex CS)349,842 443,453 1,271,266 1,093,484 3,036,110 4,044,622 33.22 0.0538 ALBANIA 4,896,360 7,754,065 8,363,635 2,025,448 4,633,177 3,832,979 -17.27 0.0539 FORMER YUGOSLAV REPUBLIC OF MACEDONIA2,776,086 3,361,482 3,613,953 3,133,367 2,977,006 3,554,875 19.41 0.0440 MALAYSIA 11,634,794 9,279,574 5,013,703 5,073,614 5,117,097 2,839,887 -44.50 0.0441 LUXEMBOURG 1,631,078 7,383,487 22,383,429 4,256,292 2,697,096 2,833,334 5.05 0.04
42 TAIWAN 4,312,826 2,878,448 4,069,174 5,771,344 2,911,729 2,754,945 -5.38 0.0343 FINLAND 5,064,238 6,807,354 7,660,026 7,180,529 4,942,670 2,589,758 -47.60 0.0344 IRELAND 1,964,974 3,674,036 13,580,680 14,054,865 3,181,804 2,120,261 -33.36 0.0345 LITHUANIA 2,016,001 1,514,595 1,493,392 1,876,913 1,988,208 2,019,852 1.59 0.0346 GREECE 3,671,916 1,148,667 2,276,256 1,764,140 1,503,262 1,780,776 18.46 0.02
47 MYANMAR (BURMA) 1,177,227 1,850,969 2,373,712 1,534,463 13,251 1,289,123 9628.50 0.0248 MEXICO 879,839 931,635 984,250 944,986 994,957 943,359 -5.19 0.0149 CYPRUS 860,001 331,973 20,891 8,724 475,895 867,567 82.30 0.0150 PHILIPPINES 507,236 52,731 13,382 12,280 82,896 812,133 879.70 0.01
Others 10,113,843 10,107,935 11,135,184 9,597,564 6,610,466 5,798,611 -12.28 0.07
Sumber: Eurostat (data diolah ITPC Hamburg)
Impor Jerman dari dunia berdasarkan produk footwear HS 64Periode: 2009 - 2014
No.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 15
B. Potensi Pasar Produk Alas Kaki di Jerman
Jerman merupakan pasar alas kaki terbesar diantara negara-negara di EU-28
dan hal tersebut disebabkan karena populasi yang besar (± 80.5 juta).
Konsumen Jerman terhitung untuk penjualan alas kaki per kapita pada tahun
2013 adalah Eur 131. Konsumsi per kapita diantara negara-negara EU lainnya
juga tinggi diantaranya adalah Italia Eur 162, United Kingdom Eur 157 dan
Spanyol Eur 144. (sumber: Eurostat)
Ketidakpastian ekonomi membuat sulit diprediksi masa depan ekonomi Eropa
secara umum dan pasar alas kaki khususnya. Namun demikian, terdapat
kejelasan bahwa setelah beberapa periode turun tajam maka pasar alas kaki
Eropa terlihat mulai tumbuh kembali sejak 2014. Para pemain alas kaki di Eropa
terus menerus mencari cara untuk menekan biaya dan cara inovasi sehingga
peluang semakin besar bagi produsen alas kaki dari negara berkembang.
Antara tahun 2009 hingga 2013, Jerman merupakan importir utama diantara
negara - negara Eropa dengan peranan impor 19% dari segi nilai. Menjelang
sembilan bulan pertama di tahun 2014, Jerman mengimpor alas kaki jenis
olahraga dengan lonjakan 35% dibandingkan periode yang sama di tahun 2013.
Berikut Impor Jerman dari dunia untuk produk alas kaki tipe olahraga 2009 hingga
2013
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 16
Alas kaki yang di ekspor ke Uni Eropa termasuk Jerman di dalamnya juga
melakukan ekspor ke negara lain dan telah berlangsung bertahun-tahun. Istilah
yang sering digunakan adalah re-ekspor sepertinya misalnya mengimpor produk
dan kemudian di ekspor ke negara-negara anggota EU lainnya. Hal tersebut
menjelaskan ilustrasi ekspor lebih tinggi dibandingkan dengan ilustrasi impor.
Persentase re-ekspor tertinggi adalah Jerman, Belgia dan Netherland. Berikut
ilustrasi negara-negara anggota EU yang memiliki persentase ekspor terbesar:
C. Regulasi Produk Alas Kaki di Jerman
Terdapat regulasi atau persyaratan yang diminta oleh pembeli di Uni Eropa
termasuk Jerman yang terdiri dari tiga kelompok yaitu Legal reqirements, Non-
legal requirements dan niche market requirements.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 17
Sumber : CBI
Legal Requirements
Persyaratan legal merupakan hal yang wajib dipenuhi untuk bisa masuk ke
pasar Uni Eropa dan bila gagal maka tidak diperbolehkan memasuki pasar
Uni Eropa. Berikut adalah persyaratan dimaksud :
i. Product safety
Secara umum ketentuan mengenai Product safety memiliki esensi
bahwa seluruh produk yang dipasarkan di Uni eropa harus aman untuk
digunakan dan memenuhi ketentuan seluruh aturan spesifik baik untuk
produk maupun isu tertentu. Bila tidak terdapat ketentuan hukum yang
spesifik untuk produk dan penggunaan tertentu maka tetap harus
mengacu pada aturan umum Product safety.
Keterangan detail teknis terkait Product safety dapat diakses melalui link
berikut :
http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/requireme
nts&reporterId1=EU&file1=ehir_eu14_02v001/eu/main/req_safeprod_eu
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 18
_010_0612.htm&reporterLabel1=EU&reporterId2=NL&file2=&reporterLa
bel2=Netherlands&label=General+product+safety&languageId=en&statu
s=PROD
ii. Chemical - restricted substances
Uni Eropa telah melarang banyak zat kimia dalam produk yang di
pasarkan ke Uni eropa, karena dapat menyebabkan bahaya bagi
manusia dan lingkungan. Larangan tersebut terkadang menjadi hal
tersulit bagi para produsen untuk menerapkannya. Hal tersebut
mengingat fakta di lapangan bahwa produk alas kaki terkadang
mengandung sebagian kecil materi dan volume dengan kuantitas tidak
terlalu besar (bila dibandingkan dengan industri garmen dimana sering
menggunakan ketentuan yang sama) yang mengakibatkan sulit bagi
produsen untuk memastikan bahwa seluruh bagian menaati ketentuan
larangan dimaksud. Ketentuan larangan tersebut tercantum pada
REACH regulation (Regulation (EC) 1907/2006) dan dapat diakses
melalui link berikut :
http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/requireme
nts&reporterId1=EU&file1=ehir_eu14_02v001/eu/main/req_chetext_eu_
010_1303.htm&reporterLabel1=EU&reporterId2=NL&file2=ehir_nl14_02
v001/nl/main/req_chetext_nl_010_1306.htm&reporterLabel2=Netherland
s&label=Restriction+on+the+use+of+certain+chemical+substances+in+t
e
- Leather
Azo dyes (pewarna) : Bila menerapkan dyed leather harus dipastikan
bahwa tidak mengandung azo dyes yang melepaskan salah satu
diantara 22 amina aromatik yang dilarang. Undang-undang di Uni
Eropa menetapkan daftar amina aromatik yang dilarang dan bukan
azo dyes yang melepaskannya. Selain itu, produsen dye/pewarna
paling terkemuka hanya memproduksi pewarna yang diterima secara
hukum. Namun demikian , penolakan di perbatasan dan penarikan dari
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 19
pasar menunjukkan bahwa azo dyes masih merupakan isu yang
berkembang dan menyebabkan masalah di pasar Uni Eropa.
Chromium VI: Perlu berhati-hati bahwa Uni Eropa telah mengadopsi
regulasi terbaru pada Maret 2014 untuk menerapkan pembatasan
penggunaan Chromium VI pada kulit dimana mampu memproduksi
allergic contact dermatitis. Ketentuan terbaru mulai efektif dari 1 Mei
2015 dan Jerman telah mengadopsi di kebijakan nasionalnya dengan
batas maksimal 3 ppm dalam hal penggunaan chromium dalam produk
kulit. Untuk melakukan tes terhadap produk maka harus menggunakan
tes secara resmi dan informasi terkait hal tersebut dapat diakses pada
alamat berikut : http://www.cen.eu/
- Textiles
Azo dyes (pewarna) : ketentuan mengenai azo dyes juga diterapkan
pada tekstil.
Flame retardants (tahan api) : Untuk produk tekstil yang bersentuhan
dengan flame retardants adalah dilarang. Yang sering digunakan untuk
flame retardants diantaranya Tris (2,3 dibromopropyl) phosphate
(TRIS), Tris (aziridinyl) phosphineoxide (TEPA) dan
Polybromobiphenyles (PBB).
Organotin compounds : jika menggunakan bahan PVC dalam produk
maka harus dipastikan bahan organotin compounds termasuk dilarang.
- Metal
Bagian metal dan aksesorisnya (seperti zipper, jewellery, buttons) baik
yang akan kontak langsung maupun tidak dengan kulit maka tidak
boleh release lebih dari 0.5 μg/cm2 nickel per minggu.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 20
- PVC
PVC mengandung bahan kimia lainnya sebagai stabilisator plasticizer.
Zat-zat tersebut sebagian besar harus mengikuti aturan pembatasasan
seperti bahan timah atau phthalates. Meskipun PVC sendiri tidak
dilarang namun beberapa perusahaan memutuskan untuk secara
bertahan mengeluarkan PVC dalam produknya secara sukarela.
iii. Products from wild plants and animals - CITES
Jika menggunakan bahan (sebagian) yang terbuat dari tumbuhan dan
satwa liar (misalnya sepatu terbuat dari kulit buaya), maka produsen
perlu memastikan bahwa bahan tersebut tidak masuk dalam Convention
on International Trade in Endangered Species (CITES). EU telah
mengimplementasikannya dalam Regulation 338/97 dan merinci species
yang terlarang termasuk produk yang terkait dan prosedur spesifik
apabila akan menerapkannya. Keterangan detail mengenai CITES dapat
diakses melalui alamat berikut :
http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/requireme
nts&reporterId1=EU&file1=ehir_eu13_02v001/eu/main/req_cites_eu_01
0_0612.htm&reporterLabel1=EU&reporterId2=NL&file2=ehir_nl13_02v0
01/nl/main/req_cites_nl_010_0612.htm&reporterLabel2=Netherlands&la
bel=CITES+-
+Endangered+Species+Protection&languageId=en&status=PRODSafety
shoes - CE Marking
iv. Safety Shoes - CE Marking
Bila Anda memproduksi safety shoes maka harus dipastikan bahwa
sepatu tersebut memenuhi standar ketat yang diberlakukan untuk
perlengkapan perlindungan individu. Safety shoes juga wajib melewati
tes sebagai pemenuhan standar dan kelayakan menyandang CE-mark.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 21
Non-legal Requirements
Saat ini Non-legal requirements / persyaratan tambahan telah melangkah
semakin maju dan banyak perusahaan telah melampaui kelengkapannya
dibandingkan Legal requirements. Kategori persyaratan tambahan yang
banyak dipertanyakan diantaranya terkait Good sustainability performance.
Sustainability performance
Isu sustainability untuk kulit dan industri tekstil telah menerima banyak
perhatian di dekade terakhir ini dan sebagian besar buyer membawa isu ini
sebagai salah satu persyaratan. Secara khusus aspek sosial seperti hak-hak
dasar buruh juga masuk ke dalam isu utama di industri alas kaki.
Isu-isu dimaksud menjadi perhatian dari negara-negara di kawasan Eropa
barat dan para retailer/ importir serta produsen turut bergabung dalam
Business Social Compliance Initiative (BSCI) dimana sangat berpengaruh di
pasar kawasan Eropa Barat.
Untuk menunjukan kepada importir bahwa eksportir telah menerapan sistem
manajemen/sustainability maka perlu pemenuhan sertifikasi diantaranya
sertifkat ISO 14000 (environmental aspects), OHSAS 18001 (occupational
health and safety) atau SA 8000 (social conditions). Beberapa sertifikat
tersebut tidak selalu menjadi permintaan dari buyer, namun demikian sering
diperlihatkan untuk menunjukkan keunggulan kompetitif.
Niche requirements : Footwear yang dipasarkan dengan klaim 'fair', 'eco'
atau 'sustainable'
Isu sustainability memegang peranan yang penting dan terus berkembang
pada industri alas kaki meskipun faktor sustainability dalam hal pemasaran
masih tergolong very small niche di sektor ini. Di pasar niche market untuk
'sustainable' footwear, cerita mengenai produk lebih penting dibandingkan
dengan sertifikasi dan penggunaan consumer label.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 22
Pengunaan tema sustainability pada produk dapat diterjemahkan melalui
penggunaan isu recycling sustainable material, sustainable design,
perbaikan social working condition dan animal welfare.
Eco-Labels
Terdapat beberapa perbedaan eco-labels dalam hal penerapan isu
lingkungan. Sebagian besar dari eco-labels fokus pada material spesifik
(tekstil, kulit, cotton) dan tidak pada alas kaki secara keseluruhan. Terdapat
EU Ecolabel untuk alas kaki namun demikian sangat sedikit dijumpai di
pasar.
Berikut beberapa standar lainnya secara spesifik terkait lingkungan beserta
alamat websitenya:
EU Ecolabel
http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=140
The Global Organic Textile Standard (GOTS) dan Naturland (Germany) -
Organic Fibre
http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=30
http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=96
OEKOTEX dan Bluesign - Tanpa zat Kimia berbahaya di tekstil dan kulit
http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=160
http://www.standardsmap.org/review.aspx?standards=138
The Leather Working Group dan Naturleder - Sustainable Leather
http://www.leatherworkinggroup.com/
http://www.naturtextil.com/profile/quality-seals/naturleder.html
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 23
D. Tarif Bea Masuk
Kegiatan ekspor produk alas kaki ke wilayah Uni Eropa/Jerman terkena biaya
tariff bea masuk sebagai berikut:
Kode HS Deskripsi
Tarif Bea Masuk
640420.90 footwear with outer soles of leather or
composition leather and uppers of
textile materials
11.9 % GSP
640520.10 footwear with uppers of textile materials
an outer soles of wood or cork
0 % GSP
640520.99 footwear with uppers of textile materials
an outer soles of other materials
0 % GSP
640411.00 sports footwear, incl. tennis, basketball,
gym, training shoes & the like, outer
soles of rubber or plastics & uppers of
textile materials
11.9 % GSP
Sumber: EU Exporthelp
E. Ketentuan Labelling dan Packaging
E.1.Labelling secara umum
Semua sepatu yang dijual Eropa termasuk Jerman wajib memilki label yang
mencantumkan informasi tentang bahan utama yang digunakan untuk tiga
bagian utama dari sepatu yaitu bagian atas, lapisan dan insock dan sol luar.
Setiap label harus menyatakan - dalam kata-kata atau pictogram yang di
tetapkan oleh EU Directive - apakah material terbuat dari 'leather', coated
leather', 'textile' atau 'lainnya'.
Labelling khusus untuk alas kaki dapat diunduh secara lengkap melalui
alamat web berikut :
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 24
http://exporthelp.europa.eu/update/requirements/ehir_eu14_04v001/eu/auxi/
eu_lblfootw_annex1.pdf
Parts of Footwear Pictograms Written indications
Upper
This is the outer face of the structural element which is attached to the outer sole.
Obermaterial
Lining and sock
These are the lining of the upper and the insole, constituting the inside of the footwear article.
Futter und Decksohle
Outer sole
This is the bottom part of the footwear article, which is subjected to abrasive wear and attached to the upper.
Laufsohle
Sumber : EU exporthelp
Material Pictograms Written indications
Leather
A general term for hide or skin with its original fibrous structure more or less intact, tanned to be rot-proof. The hair or wool may or may not have been removed. Leather is also made from a hide or skin which has been split into layers or segmented either before or after tanning.
Leder
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 25
Coated Leather
leather where the surface coating applied to the leather does not exceed one third of the total thickness of the product but is in excess of 0,15 mm
Beschichtetes Leder
Natural textile materials and synthetic or non woven textile materials
‘Textiles’ shall mean all products covered by Directive 71/307/EEC and amendments thereof
Textil
All other materials
Sonstiges Material
Sumber : EU exporthelp
E.2. Made-in labelling
Komisi Eropa sedang mengerjakan project kewajiban origin labelling (the
'made-in label') di Eropa untuk seluruh produk non-food, termasuk alas kaki.
Sampai saat ini made-in labelling adalah opsional, tetapi beberapa buyer
telah mensyaratkan made-in labelling dari para pemasoknya. Sebagian
buyer lainnya terus melakukan eksperimen dengan hal tersebut di tahun-
tahun mendatang untuk mengantisipasi EU Legislation. Keterangan lebih
lanjut mengenai persyaratan pelabelan alas kaki dapat di akses pada alamat
berikut :
http://exporthelp.europa.eu/thdapp/taxes/show2Files.htm?dir=/requirements
&reporterId1=EU&file1=ehir_eu14_04v001/eu/main/req_lblfootw_eu_010_06
12.htm&reporterLabel1=EU&reporterId2=NL&file2=ehir_nl14_04v001/nl/mai
n/req_lblfootw_nl_010_0612.htm&reporterLabel2
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 26
E.3. Packaging
Uni Eropa memiliki Undang-Undang secara umum tentang Packaging dan
Liability yang berlaku untuk semua barang yang dipasarkan di Uni Eropa.
Mengenai alas kaki, terdapat tren yang sedang berlangsung terkait
pengurangan bahan material Packaging dan Limbah. Sebuah contoh adalah
'Puma's Clever Little Bag', sebuah kotak sepatu dibuat dengan minimalisasi
karton. Ilustrasi contoh dapat diakses melalui alamat berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=vwRulz8hPKI
F. Saluran Distribusi Alas Kaki di Jerman
Sumber : CBI
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 27
Agen / Perusahaan Trading
Dalam bisnis Alas kaki, agen adalah perantara yang bertindak atas nama
pembeli. Dia bertanggung jawab untuk memilih produsen dan mengawasi proses
produksi . Biasanya , pembeli akan menawarkan para agen biaya tetap untuk
keterlibatannya. Kadang-kadang agen juga menerima pembayaran dari
produsen atau manufaktur (untuk keterlibatannyapada setiap permintaan).
Importir / grosir / distributor
Importir dan grosir menjual produk Anda ke pengecer di negara atau
wilayahnya sendiri . Importir dan pedagang mengambil kepemilikan dan
tanggung jawab atas produk yang mereka beli dari Anda. Penekanan
mereka cenderung untuk mengkonversi dari tren menjadi koleksi,
pengembangan koleksi dan seluruh proses produksi, impor dan pengiriman
Distributor adalah jenis perantara yang akan membeli produk dari
manufaktur, menyediakan layanan pemasaran secara lengkap.
Manufaktur Eropa, atau produsen
Sebuah perusahaan yang berbasis di Eropa yang membuat produk sepatu.
Sebuah manufaktur memungkinkan untuk merancang dan memproduksi produk
sendiri atau ditugaskan oleh merek Eropa atau pengecer.
Pengecer
Pengecer adalah jalur penjualan yang dilalui oleh produk Anda hingga sampai
ke pelanggan akhir atau konsumen.
Toko dengan konsep Multi-branded :Toko-toko ini terutama membeli dari
pemasok pilihan, seperti perusahaan importir &pemegang merek. Toko Multi-
branded yang lebih kecil tidak memiliki label pribadi; mereka tidak memiliki
fasilitas produksi atau subkontraktorproduksi dari manufaktur. Namun, beberapa
toko multi- brand besar memiliki merek pribadi dan menjual merek lain, yang
mereka beli dari pihak luar.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 28
Toko-toko khusus : Ini adalah toko yang mengikuti filosofi tertentu dan memiliki
pengaruh pada desain dan branding. Mereka mengkhususkan diri dalam produk
atau lini produk tertentu. Contohnya adalah Eco/ toko yang berkelanjutan, yang
menjual produk yang terbuat dari bahan eco dan/ atau dibuat secara
berkelanjutan. Para pemain ini selalu membeli dari merek/ perusahaan importir.
Pengecer dan merk Label Alas Kaki Pribadi
Ini adalah rantai khusus yang menjual sepatu merek mereka sendiri, diproduksi
oleh produsen yang dikontrak atau manufaktur mereka sendiri. Alas kaki ini
ditawarkan secara pribadi atau dengan label merek tertentu. Waktu adalah
komponen kunci untuk perusahaan-perusahaan yang terintegrasi secara vertikal.
Mereka bisa mendapatkan produk mereka dari mulai di desain hinggasampai di
tokosekitar tiga bulan. Juga, mereka mendapatkan keuntungan dari rantai suplai
yang lebih transparan dan biaya yang lebih rendah. Sebagai pemasok , Anda
harus memahami tren Alas kaki agar mampu menghasilkan koleksi dengan
kecepatan relatif tinggi agar berhasil memasok pada jalur ini.
Single brand Alas kaki
Perusahaan sepatu merek tunggal, seperti Nike, Adidas dan Puma, telah
memiliki label merek yang tidak bisa dimungkiri memiliki kualitas dan level harga
yang sangat tinggi di pasar. Dapat ditemukan kemiripan antara single brand
dengan private label dilihat dari proses rantai suplai mereka. Para perantara
untuk merek Modetersebut rata-rata bekerja dengan harga fleksibel dalam hal
jumlah koleksi, lead time dan strategi pengisian.
Tanggung jawab secara lengkap mulai dari desain , memotong dan, juga
kegiatan pemasaran untuk merek mereka. Untuk Alas kakiyang sangat highlevel,
yang membutuhkan fleksibilitas kualitas tinggi dan produksi, para perantara
seringkali mencari sumber utama di Eropa.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 29
Toko swalayan
Toko swalayan biasanya menjual Alas kaki, menawarkan koleksi pribadi
bermerek sebaik koleksi merek- manufaktur. Beberapa Toko swalayan, seperti
Kaufhof di Jerman dan Galeries Lafayette di Perancis, berkontrak dengan para
produsen manufaktur dan para sub - kontraktor. Karakter ini ditandai dengan
berbagai produk dasar dan sepatu Modeable dengan harga dan kualitas dengan
tingkat yang berbeda. Lead time dan proses logistik sering kurang efisien jika
dibandingkan dengan rantai yang terintegrasi secara vertical dikarenakan
keanekaragaman produk. Kategori produk mode yang cepat berubah-
ubahcenderung memiliki proses untuk membandingkan perusahaan-perusahaan
yang terintegrasi secara vertikal.
Hipermarkets and supermarkets
Hiper dan supermarket, seperti Carrefour dan Intermarché di Perancis dan Tesco
di Inggris, biasanya menawarkan rentang produk tertentu, seperti produk untuk
anak-anak atau sepatu olahraga. Mereka cenderung untuk menawarkan produk
dasar. Mereka mendapatkan pasokan baik dengan membeli produk jadi atau
membeli dari sub – kontraktor dengan label pribadi. Busana relatif rendah di
segmen ini dan frekuensi penyimpanan lebih rendah jika dibandingkan dengan
rantai yang lebih khusus. Para pemain di segmen ini melihat Alas kaki sebagai
produk sampingan cenderung hadir dalam konteks khusus , penawaran satu kali.
Gerai pabrik/Penjual eceran
Ada kecenderungan yang muncul di mana persediaan sisa telah terjual dijual di
toko-toko pembeli. terladang toko pembeli memulai melakukan pembelian
sendiri.
Perusahaan kirim-pesan
Toko online menampilkan daftar produk yang mereka jual di katalog atau website
untuk konsumen untuk para pembeli melalui formulir pemesanan, telepon atau
pesanan melalui internet. Contohnya Otto , Wehkamp dan Quelle.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 30
Toko web
Toko web - juga dikenal sebagai toko online, e-shops, e-stores, toko internet
atau toko web - toko yang menjual produk mereka melalui internet. Sebuah toko
web adalah toko virtual yang menawarkan pengunjung untuk menelusuri
persediaan barang, memperoleh informasi tentang harga produk, kualitas dan
fitur, pilih item untuk membeli, membayar secara online melalui prosesor
pembayaran yang aman dan memberikan data yang diperlukan untuk produk
yang dibeli sampai barang dikirim ke tempat pengunjung web. Toko web yang
merupakan lahan yang baik dalam bisnis ke konsumen (B2C) dan proses
business to business (B2B).
Pasar jalanan
Ini adalah pasar umum dengan kios-kios individu yang menjual segala macam
produk. Biasanya mereka mengatur di luar rumah pada hari-hari tertentu dalam
seminggu, terutama di jalan atau alun-alun.
Jalur distribusi
• Saluran Langsung : Perusahaan yang memproduksi produk menjualnya
langsung ke konsumen atau pengguna akhir. contoh :perusahaan mail-
order.
• Jalur Pengecer : Produsen menjual ke pengecer, dan pengecer menjual ke
konsumen.
• Jalur Grosir : Sebuah pabrik menjual ke grosir, menjual ke pengecer ,
menjual kepada konsumen. Seringkali, perantara berperan aktif dalam Jalur
ini .
• Jalur Agen atau broker : jalur ini adalah Jalur yang paling umum untuk
produk impor dari negara-negara berkembang ke Eropa. Negara
berkembang sebagai eksportir menjual ke agen, yang kemudian menjual ke
pedagang atau pengecer, yang akhirnya menjual kepada pengguna
konsumen atau pengguna akhir.
• Jalur Ganda : Dua atau lebih Jalur yang digunakan untuk menjual produk ke
berbagai jenis pelanggan .
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 31
Terdapat 2 (dua) trend utama yang mempengaruhi Market Channels sebagai
berikut:
1. Pengembangan bisnis secara langsung
Beberapa pemasok telah melangkah maju dalam rantai pasokan
Internet menyebabkan dunia semakin tidak bersekat. Transparasi rantai
pasokan meningkat dan margin keuntungan terbuka bagi kedua belah pihak
baik suplier dan buyer. Pembeli / Buyer cenderung ingin mengontrol
keuntungan dan peningkatan efisiensi serta pengurangan rantai distribusi. Di
satu sisi lainnya, produsen semakin mengambil banyak peran yang
dikerjakan sendiri dengan mengembangkan bisnis langsung.
Sementara buyer dari Eropa telah membuka toko ritel di Asia dan pebrik-
pabrik yang berbasis di Asia sedang mengembangkan outlet bisnis mereka
sendiri di negara-negara Uni Eropa. Mereka menciptakan dan
mendistribusikan merek-merek baru dan membuka toko mereka sendiri.
Menjual langsung kepada konsumen berarti mereka dapat mengambil margin
keuntungan maksimal. Keuntungan tambahan dari diferensiasi ini adalah
bahwa supplier menyebarkan resiko. Dibandingkan dengan ketergantungan
sepenuhnya pada produksi maka mereka beralih ke penjualan dan juga
distribusi.
Dalam prosesnya, mereka sedang mengembangkan sebuah sensitivitas yang
lebih besar untuk perkembangan pasar dalam proses, yang berarti mereka
dapat mengenali tren pada tahap awal dan menjadikannya sebagi input pada
produksinya. Perkembangan ini juga menyebakan adanya beberapa
komplikasi, salah satunya adalah bahwa hubungan dengan buyer dapat
menjadi tegang mengingat buyer yang telah aktif membantu pemasok
mengembangkan bisnis mungkin tidak menghargainya karena telah
mendirikan outlet sendiri di Eropa.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 32
2. Pengurangan waktu produksi dan tenaga kerja
Efisiensi dan Teknologi baru
Dalam pasar alas kaki, kemampuan untuk minimalisasi waktu produksi dalam
suatu pemenuhan pemesanan merupakan Unique Selling Preposition yang
sifatnya wajib. Kemampuan sebagai suplier untuk mengakselerasi produk
dalam rantai pasokan berarti dapat menanggapi trend dan perkembangan
permintaan buyer lebih cepat. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan
sebagai eksportir dari negara berkembang, diantaranya:
Peningkatan efisiensi dalam proses manufaktur;
Efisiensi dapat memperlebar jarak profit dan loss. Efiseinsi yang rendah
dapat mengancam keberlangsungan proses manufaktur sehingga sebagai
produsen harus melihat proses produksi sebagai faktor kritikal. Berikut
contoh perbaikan-perbaikan baik terkait teknologi maupun non teknologi:
- Semakin banyak produsen mengganti secara bertahap peralatan
tradisional (linear production lines) dengan U-shaped production lines.
Dengan sistem dimaksud memungkinkan penempatan staf lebih
fleksibel khususnya antisipasi perubahan volume.
- Banyak produsen terkejut dengan adanya perbaikan efisiensi yang
dicapai dengan penerapan sistem yang sederhana seperti mengatur
penggunan ponsel pada staf dan mempertahankan tingkat kebersihan
serta ketertiban di tempat kerja.
Integrasi teknologi baru dalam proses manufaktur.
Berbagai macam teknologi baru yang mampu mengurangi waktu produksi
seperti laser pattern cutting machines baik dioperasikan secara manual
atau otomatis. Peningkatan upah dan trend berkurangnya tenaga terampil
juga berarti mengurangi pekerja dalam hal proses produksi adalah baik
untuk perkembangan bisnis, namun juga terdapat kekurangannya yaitu
teknologi baru yang diperlukan untuk perubahan ini memerlukan investasi
yang cukup besar. Berikut contoh perbaikan-perbaikan baik terkait
teknologi maupun non teknologi:
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 33
- Memperbaiki sistem inventory control dengan tujuan forecasting order
demand lebih akurat
- Fasilitasi data komunikasi untuk buyer dengan implementasi electronic
data interchange.
- Menerapkan fasilitas web-based product order, sehingga buyer dapat
melakukan cek status order mereka.
- Menerapkan Radio frequency identification (RFID) serta Electronic
Product Codes (EPCs) untuk optimalisasi proses logistik dalam rantai
distribusi.
G. Hambatan Lainnya
Selain hambatan regulasi yang ketat serta standar mutu yang tinggi, terdapat
beberapa hambatan lain untuk masuk ke Pasar Jerman/Eropa seperti berikut:
Komunikasi bisnis. Orang Jerman dikenal sangat kaku termasuk dalam
berhubungan bisnis, orang Jerman cenderung ingin berkomunikasi
menggunakan bahsa Jerman dibanding bahasa Inggris dan lebih senang
bertemu langsung dibandingkan lewat e-mail, surat atau sejenisnya.
Selain hambatan tariff dan non tariff juga ada hambatan dalam system
pembayaran. Beberapa system pembayaran seperti; Client Payment,
Documents against payment (DAP), letter of Credit, Bank Guarantee,
Cheques, dan Payment on consignment basisi. Sedangkan delivery terms
yang digunakan adalah FOB, CFR dan CIF.
III. ANALISA PESAING
A. Analisa Pesaing Negara Vietnam
Berdasarkan data Asosiasi Kulit dan Alas Kaki Vietnam - Lefaso, dengan
merujuk data Bea Cukai setempat, penjualan alas kaki ke luar negeri telah
tumbuh 20,5% pada bulan Oktober 2014. Meskipun ekspor alas kaki ke pasar
terbesarnya yaitu Amerika Serikat turun hingga 3,5% pada Oktober 2014
dibandingkan dengan September 2014, namun ekspor ke dunia tumbuh hingga
26,1% dibandingkan Oktober 2013.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 34
Bila dibandingkan dengan negara tujuan penting lainnya pada bulan Oktober
2014 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya maka
Belgia meningkat 92%, Inggris 14,9% dan Jerman 24%.
Sumber : Lefaso
Menurut informasi dari Lefaso, industri alas kaki di Vietnam merupakan
kontributor terbesar ketiga untuk GDP dan omset ekspor. Industri alas kaki
terletak di bagian utara, tengah dan selatan Vietnam serta mampu menyerap
setengah juta tenaga kerja dan satu juta orang lainnya terlibat untuk mendukung
industri tersebut. Bagian terbesar untuk industri berlokasi di Selatan Vietnam
yaitu provinsi HCM.Binh Duong dan Dong Nai. Untuk industri di Utara Vietnam
relatif lebih murah untuk biaya tenaga kerjanya dan mampu memenuhi 25%-30%
dari total kapasitas industri di masa mendatang.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 35
Industri alas kaki Vietnam pada tahun 2015 menetapkan beberapa target
diantaranya :
Mempeluas sumber-sumber untuk desan dan marketing;
Membangun industri terkait seperti produksi material alas kaki, peningkatan
penggunaan rasio material domestik dan peningkatan nilai tambah produk;
Menarik dan mendorong investasi untuk produk kulit berkualitas tinggi
(produk dan sepatu kulit);
Promosi perdagangan untuk pasar-pasar baru dan mempertahankan
pertumbuhan tahunan 10% - 15%;
Menciptakan peluang kerja yang baru dan memperbaiki kualitas hidup para
tenaga kerja yang bekerja di industri;
Mendorong pembangunan industri yang sustainable.
Hasil dari industri alas kaki sebanyak 90% dari total produksi tahunannya di
ekspor ke dunia dengan variasi sepatu seperti sepatu olahraga, sepatu wanita,
sepatu canvas, sandal dan slipper boots, hiking shoes dll. Sebagian besar
sepatu yang dihasilkan merupakan produk OEM dari beberapa merk ternama
diantaranya Nike, Adidas, Reebok, Timberland, Clarks, Puma, dll.
Berikut contoh beberapa sepatu yang diproduksi oleh Vietnam :
Sumber : Lefaso
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 36
B. Analisa Pesaing Negara Cambodia
Industri alas kaki merupakan salah satu sektor kunci perekonomian di Kamboja
dimana terus berkinerja baik di tahun 2014. Ekspor tumbuh hingga 9,3% di tahun
lalu dan berkembang hingga 10,6% di kuartal pertama tahun 2015 bila
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Saat ini sektor tersebut
mampu menyerap tenaga kerja sekitar 600.000 pekerja dengan disertai
peningkatan upah secara siginifikan di dua tahun terakhir. Sementara itu jumlah
pabrik yang beroperasi di sektor ini telah mencapai 640 pada bulan Maret 2015
atau meningkat 112 pabrik dibandingkan akhir 2013.
Menurut Ministry of Commerce- Cambodia, Sektor alas kaki merupakan sektor
yang dinamis hal ini terlihat dari pertumbuhan ekspor sebesar 23.9% menjadi
$438 juta. Berikut ilustrasi perkembangan ekspor alas kaki dari Cambodia
periode 1995 hingga 2015.
Pertumbuhan menerus kinerja ekspor produk alas kaki Cambodia secara umum
dipengaruhi oleh permintaan yang kuat dari para buyer di Eropa. Pada tahun
2014, ekspor alas kaki ke Uni Eropa meningkat lebih dari 27% dan hal tersebut
bertolak belakang bila dibandingkan dengan Amerika Serikat yang turun hingga
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 37
6%. Hal tersebut menjadikan pasar Uni Eropa menjadi tujuan utama terbesar
untuk produk alas kaki dan mencapai 42% dari total volume ekspor alas kaki
Cambodia. Berikut ilustrasi kinerja ekspor berdasarkan negara tujuan periode
1995 hingga 2014 :
Kondisi saat ini Cambodia sedang menggalakan diversifikasi produk eskpor nya
diantaranya milled ricem paddy rice, karet, ikan, kayu dan produk kayu dll.
Melalui kebijakan pemerintah yaitu Cambodia Industrial development Policy 2015
- 2025 yang memilki maksud untuk memperluas basis industri dengan
diversifikasi dan peningkatan ekspor produk manufaktur. Tujuan akhir dari
kebijakan tersebut adalah untuk mengurangi peran ekspor pakaian jadi dan alas
kaki hingga 50% dari total produk ekspor pada tahun 2025. Latar belakang
munculnya kebijakan tersebut adalah pengalaman ketika adanya shocks dan
turunnya ekspor pakaian jadi dan alas kaki pada periode 2009-2010, dimana
permintaan dari negara tujuan ekspor utama Cambodia terkena krisis ekonomi
dan keuangan global. Penurunan ekspor tersebut mempengaruhi penurunan
pertumbuhan hingga menjadi 0,1% di tahun 2009.
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 38
Pada tahun 2014, sebagian besar impor Jerman dari Cambodia adalah produk
garment dan alas kaki dengan nilai sekitar EUR 955.9 juta. Beberapa buyer
ternama dari Jerman yang rutin mengimpor produk garmen dan alas kaki
diantaranya adalah Adidas, Puma, Deichmann, C&A, Aldi, Lidl and Tchibo.
IV. PELUANG DAN STRATEGI
A. Peluang
- Trend terkait kesehatan sangat mempengaruhi penjualan alas kaki tipe sport
dan outdoor. Konsumen di Eropa sangat memperhatikan isu kesehatan
akhir-akhir ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut memiliki
makna bahwa peluang menarik untuk berbagai macam alas kaki tipe sport
dan outdoor baik untuk performa tinggi, fungsional maupun produk mass-
market.
- Trend penting lainnya yang akan mempengaruhi sektor alas kaki adalah
bahwa industri alas kaki menjadi semakin profesional. Selama ini industri
alas kaki berada di belakang diantara industri fashion lainnya dalam
beberapa tahun terakhir dalam hal kecepatan, efisiensi, transparansi dan
performa secara keseluruhan, pelaku di sektor alas kaki
- Dilihat dari segmen harga terdapat 3 (tiga) tipe klasifikasi alas kaki yaitu high
end, mid-market dan low-end fashion. Secara umum, trend fashion berawal
dari segmen high-fashion dengan leading brands seperti Prada atau Dior
zang memproduksi model/model baru dengan kisaran harga dari €500
hingga €1000. Trend dimaksud kemudian diterjemahkan (tapped) dengan
model lain oleh segmen mid-market seperti Stuart Weiyman. Tidak lama
kemudian akan diikuti oleh lower-end fashion seperti Zara, H&M atau
Primark.
B. Strategi
1. Mendorong desainer dan pelaku industri untuk aktif melakukan eksperimen
seperti high fashion, nature fashion, eksperimen berbeda, dan produk yang
unik. Sebagai produser alas kaki perlu berani untuk mencoba dan 'break the
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 39
mould' dalam rangka untuk mendatangan ide-ide baru yang mungkin akan
menjadi awal trend.
2. Banyak melihat fashion show untuk tetap membuka wawasan perkembangan
alas kaki secara global sehingga mampu mendeteksi trend yang akan
meledak.
3. Sebagai bahan pertimbangan lainnya maka perlu juga memperhatikan
segmentasi produk alas kaki dari perspektif end consumer seperti berikut :
Sumber: CBI
HAUTE COUTURE
Mode Alas Kaki, Kulit
Toko Khusus
Penekanan pada Alas kaki Kulit dan Layanan Pribadi
Kecil, Pembeli Eceran/ Retail Lokal
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 40
BRANDS, SPECIALTY STORES/MERK, TOKO KHUSUS
Mode Alas Kaki, Penekanan pada kulit
Level menengah ke atas pengecer alas kaki santai
Kisaran Harga : menengah ke Atas
Retail Olahraga, penekanan pada sepatu olahraga digunakan untuk
olahraga dan santai
Alas kaki dikombinasikan dengan pakaian untuk terlihat total
Contoh : Invito, Ziengs juga Nike, Adidas
Contoh merk level sedang : Le coq Sportive, Umbro
Contoh merk level atas : Nike, Adidas, Puma
MASS MARKET, BRANDS & PRIVATE LABELS, INTERNET SALES/ MASSA
PASAR, MERK & LABEL SWASTA, PENJUALAN INTERNET
Sepatu Kets, Sepatu Sandal, Sandal Jepit, wellingtons, moonboots dll
Pengecer Internasional budget rendah dengan harga yang agresif dan
volume besar
Kisaran Harga : Rendah
Contoh (diantaranya) : Scapino, Deichmann
Banyak Toko non-alas kaki menjual Alas kaki – Biasanya Murah – Sebagai
produk sampingan
Contoh : Pom Bensin, Supermarket, Toko DIY
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 41
4. Profesionalisme yang lebih besar untuk mengantisipasi tuntutan yang lebih
tinggi pada pemasok. Sebagai eksportir dari negara berkembang dapat
menawarkan diantaranya transaparansi dan tranceability, desain dan
pengembangan koleksi yang berkualitas, waktu pengiriman lebih singkat dan
respon lebih cepat untuk trend fashion.
5. Partisipasi pada pameran dagang.
Sangat dianjurkan untuk berpartisipasi pada pameran yang berkaitan dengan
produk-produk fashion/alas kaki sebagai salah satu metode yang efisien
untuk melakukan survey pasar. Mengikuti pameran di Eropa mungkin tidak
secara langsung mendapatkan manfaat secara langsung, terutama ketika
berpartisipasi untuk pertama kalinya. Setelah beberapa kali berpartisipasi,
mungkin ada potensial buyer yang akan melihat produk anda dan mungkin
juga dapat mendapatkan kontrak dalam menyuplai produk. Keikutsertaan
dalam pameran alangkah baiknya dikelola dengan baik sehingga dapat
menarik para pengunjung dan buyer.
Aktif dalam mencari sponsor dalam mengikuti pameran baik di Jerman
maupun Eropa misalnya: Swiss Import Promotion, SIPPO (Swiss), CBI
(Belanda) atau kementerian terkait misalnya Kementerian Perdagangan,
Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian.
Mengikuti pelatihan ekspor yang diselenggarakan oleh institusi di Indonesia
dan Eropa, misalnya:
Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (www.ppei.kemendag.go.id)
Inwent (www.inwent.org), Jerman
CBI (www.cbi.nl) di Belanda.
6. Memiliki Website Perusahaan
Saat ini website merupakan hal yang wajib dimiliki oleh perusahaan jika ingin
melakukan proses perdagangan baik perdagangan dalam negeri maupun
sasaran ekspor. Tujuannya terutama untuk menciptakan image bahwa
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 42
perusahaan memiliki kapasitas dan dapat dipercaya sebagi supplier yang
handal. Isi sebuah website minimal mencakup produk yang ditawarkan,
kapasitas produksi, keunggulan produk, daftar referensi, sertifikat, alamat
kontak: email, telepon, fax, skype dan lain-lain.
V. INFORMASI PENTING
A. Trade Promotion Office Asing di Jerman
Korea Trade Investment Promotion Agency www.kotra-deutschland.de
MesseTurm 33. OG ,Friedrich-Ebert-Anlage 49 60308 Frankfurt am Main Tel.: 069 / 24 29 92 - 0 Fax: 069 / 25 35 89 Email: [email protected]
Malaysia External Trade Development Corporation www.matrade.gov.my
Kastor-Hochhaus (Commerzbank) 17th Floor, Platz der Einheit 1 60327 Frankfurt am Main Germany T.+49 (0) 69 2475015-10 F.+49 (0) 69 2475015-20 [email protected]
B. Perwakilan Jerman di Indonesia
Kedutaan Besar Jerman di Jakarta Jln. Thamrin No.1, Jakarta 10310 Indonesia Tel : +62 21 39855000 Fax : +62 21 390 1757 www.jakarta.diplo.de
EKONID (Kamar Dagang Indonesia-Jerman)
Jln. KH Agus Salim 115, Menteng, Jakrta 10310 Tel : +62 21 3154685 Fax : +62 21 3157088 http://indonesien.ahl.de
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 43
C. Chamber of Commerce di Jerman
Handelskammer Hamburg Adolphsplatz 1 20457 Hamburg Tel. 040 / 36 13 8-138 Fax: 040 / 36 13 8-401 www.hk24.de [email protected]
D. Institusi dan Lembaga Terkait di Jerman
The German Federal Association of the
Footwear and Leather Goods Industry
Reinhardtstraße 14, 10117 Berlin Germany T. +49 30 72622034 F. +49 30 72622044 Email. bund(a)hdsl.eu www.hdsl.eu
Bundesverband des Deutschen
Schuheinzelhandels e.V.
German Footwear Federation
An Lyskirchen 14 50676 Köln Germany Tel.: 0221/921509-0 Fax: 0221/921509-10 E-Mail: [email protected]
Deutsches Schuh Institut - DSI
German Footwear Institut
DSI - Deutsches Schuhinstitut GmbH Berliner Str. 46 Paketanlieferung: Kleiner Biergrund 18 63065 Offenbach/Main Telefon: +49 (69) 82 97 42-0 Telefax: +49 (69) 81 28 10 www.schuhinstitut.de
E. Daftar Pameran Produk Terkait di Jerman
GDS Fair International Event for Shoes and Accessories www.gds-online.com
10 - 12 February 2016, Dusseldorf, Germany
The Munich Fashion Company Fashion fair in Munich www.munichfashioncompany.com
24 – 26 Januari 2016,Munich 30 Jan– 02 Feb 2016, Dusseldorf 13 –16 Feb 2016, Munich 28 Feb – 01 Mar 2016, Munich
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 44
F. Perwakilan Indonesia di Jerman
Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC Hamburg)
Glockengiesserwal 17, 20095 Hamburg Tel : +49 40 33313280/1 Fax : 49 49 33313 282 Email :[email protected] Internet :www.itpchamburg.de
Kedutaan Besar Republik Indonesia –Berlin
Lehrter Str 16-17, 10557 Berlin Tel : +49 30 4780 70 Fax : +49 30 44737142 Internet : www.kbri-berlin.de
Konsulat Jenderal Republik Indonesia – Frankfurt
Zeppelianalle 23, 60325 Frankfurt am Main Tel : +49 69 247 0980 Fax : +49 69 247 0984 0 Internet : www.kjrihamburg.de
Konsulat Jenderal Republik Indonesia – Hamburg
Bebelalle 15, 22299 Hamburg Tel : +49 40 512 070 Fax +49 40 511 7531 Email : info @kjrihamburg.de Internet: www.kjrihamburg.de
G. Daftar Importir Alas Kaki di Jerman
Company Alamat Kontak ADIDAS Group Adi-Dassler-Strasse 1 91074 Herzogenaurach Germany
Cp. Herbert Hainer Tel: +49 (0) 9132 84-0 Fax: +49 (0) 9132 84-2241 www.adidas-group.com [email protected]
ara Shoes AG Zur Schlenkhecke 4 40764 Langenfeld Germany
Cp. Maximilian Müller T. (+49) 2173 105 0 F. (+49) 2173 105 108 www.ara-shoes.de [email protected]
Buying Group-Ariston Nord West Ring Nord-West-Ring-Straße 11 D-63533 Mainhausen Germany
Cp. Susanne Clausen T: +49 221/94103861 [email protected] www.anwr.de
Buying Group-Garant Schuh+Mode GmbH Elisabethstr. 70 D-40217 Düsseldorf Germany
CP. Jasmin Kauke T. +49 211 3386-03 F. +49 211 3386-302 www.garant-deutschland.de [email protected]
REXOR Schuh-Einkaufsvereinigungs-Gesellschaft mbH Friedrichstr. 103 D-40217 Düsseldorf, Germany
CP. Niek Jansen T. +49 211 / 3386-06 F. +49 211 / 3386-665 www.rexor.de [email protected]
ITPC Hamburg - Peluang Pasar Produk Alas Kaki di Jerman 2015 45
Company Alamat Kontak Görtz Retail GmbH Spitalerstraße 10 20095 Hamburg Germany
CP. Thorsten Hermelink T. +49 0800-46 46 37 89 F. +49 0800-46 46 37 90 www.goertz.de info@ goertz.de
GEB SCHUH-GROSSEINKAUFS-BUND GMBH & C0.KG Schonleinstrasse 46 45131 Essen Germany
CP. KLAUS MEENERS T. +49(0)201-72086-0 F. + 49(0)201-72086-42 www.geb-essen.de [email protected]
SABU Schuh & Marketing GmbH Wannenäckerstraße 50 74078 Heilbronn Germany
CP. Stephan Krug T. +49 07131-9737-0 www.sabu.de [email protected]
HR Group GmbH & Co.KG Postfach 2129 49011 Osnabruck Germany
CP. Dr.Matthias handle T. +49 54195840 www.hr-group.de [email protected]
Heinrich Eisenhardt GmbH Schuhwall 18 37154 Northeim Germany
CP. Dr.Matthias handle T. +49 54195840 www.hr-group.de [email protected]
Jana shoes GmbH & Co. KG Klingenbergstrasse 1-3 D-32758 Detmold Germany
T. +49 (0)5231 / 605 04 F. +49 (0)5231 / 605 305 www.jana-shoes.com [email protected]
LLOYD Shoes GmbH Hans-Hermann-Meyer-Str. 1 27232 Sulingen Deutschland
CP. Poul Haugaard Petersen T. +49 / (0) 42 71 / 9 40 - 0 www.lloyd.de [email protected]
PRIME SHOES GMBH Hauptstraße 12 D-86926 Greifenberg
CP. Detlef W.Stichling Telefon +49/ (0)8192/ 93 39-60 Telefax +49/ (0)8192/ 93 39-71 www.prime-shoes.com information(at)prime-shoes.com