7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
1/19
Hipopituitari| 1
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANGKelenjar hipofisis kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisis
mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa
hormone hipofisis memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana
mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme
umpan balik, oleh organ lainnya, dimana kadar hormone endokrin lainnya
dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisis untuk memperlambat atau
mempercepat pelepasan hormonnya.
Jenisnya ada Kelenjar hipofisis anterior dan posterior.
Hipofungsi kelenjar hipofisis ( Hipopituitarisme ) dapat terjadi akibat penyakit
pada kelenjar hipofisis sendiri atau pada hipotalamus, namun demikian, akibat
kedua keadaan ini pada hakikatnya sama. Hipopituitarisme dapat terjadi akibat
kerusakan lobus anterior kelenjar hipofisis. Panhipopituitarisme ( penyakit
simmond ) merupakan keadaan tidak adanya seleruh sekresi hipofisis dan
penyakit ini jarang dijumpai. Microsisi hipofisis pasca partus ( syndrome
Sheehan ) merupakan penyebab lain kegagalan hipofisis anterior yang jarang.
Keadaan ini lebih cenderung terjadi pada wanita yang mengalami kehilangan
darah, hipovolemia dan hipotensi pada saat melahirkan.
(Smeltzer, Suzanne.C. 2001. )
Penyakit hipofise adalah penyakit yang tidak umum terjadi namun dapat
timbul sebagai kondisi hiperfungsi hipofise, hipofungsi hipofise dan lesi/massa
setempatyang menyebabkan tekanan pada khiasma optikus atau bagian basal
otak.
Insufisiensi hipofise menyebabkan hipofungsi organ sekunder. Hipofungsi
hipofise jarang terjadi, namun dapat saja terjadi dalam setiap kelompok usia.
Kondisi ini dapat mengenai semua sel hipofise (panhipopituitarsmei) atu hanya
sel-sel tertentu, terbatas pada satu subset sel-sel hipofise anterior (mis.
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
2/19
Hipopituitari| 2
Hipogonadisme sekunder terhadap defisiensi sel-sel gonadotropik) atau sel-sel
hipofise posterior (mis. Diabetes insipidus).
B.RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dimaksud dengan gangguan hipometabolik kelenjar hipofisis
anterior?
a. Bagaimana epidemiologi dan etiologi dari hipopituitari anterior?b. Bagaimana dengan faktor risiko hipopituitari anterior?c. Bagaimana patofisiologi dari hipopituitari anterior?d. Bagaimana dengan manifestasi klinis dari hipopituitari anterior?e. Bagaimana dengan uji laboratorium dan prosedur pemeriksaan
diagnostik dari hipopituitari anterior?
f. Bagaimana penatalaksanaan medis dari hipopituitari anterior?g. Bagaimana penatalaksanaan keperawatan dari hipopituitari anterior?h. Bagaiaman perencanaan pulang dari pasien hipopituitari anterior?i. Bagaimana promosi kesehatan yang diberikan pada hipopituitari
anterior?
2. Apa yang dimaksud dengan gangguan hipometabolik kelenjar hipofisisposterior?
a. Bagaimana epidemiologi dan etiologi dari hipopituitari posterior?b. Bagaimana dengan faktor risiko hipopituitari posterior?c. Bagaimana patofisiologi dari hipopituitari posterior?d. Bagaimana dengan manifestasi klinis dari hipopituitari posterior?e. Bagaimana dengan uji laboratorium dan prosedur pemeriksaan
diagnostik dari hipopituitari posterior?
f. Bagaimana penatalaksanaan medis dari hipopituitari posterior?g. Bagaimana penatalaksanaan keperawatan dari hipopituitari
posterior?
h. Bagaiaman perencanaan pulang dari pasien hipopituitari posterior?i. Bagaimana promosi kesehatan yang diberikan pada hipopituitari
posterior?
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
3/19
Hipopituitari| 3
C.TUJUAN1. Mengetahui yang dimaksud dengan gangguan hipometabolik kelenjar
hipofisis anterior.
a. Mengetahui epidemiologi dan etiologi dari hipopituitari anterior.b. Mengetahui dengan faktor risiko hipopituitari anterior.c. Memahami patofisiologi dari hipopituitari anterior.d. Mengetahui dengan manifestasi klinis dari hipopituitari anterior.e. Mengetahui dengan uji laboratorium dan prosedur pemeriksaan
diagnostik dari hipopituitari anterior.
f. Memahami penatalaksanaan medis dari hipopituitari anterior.g. Memahami penatalaksanaan keperawatan dari hipopituitari anterior.h. Mengetahui perencanaan pulang dari pasien hipopituitari anterior.i. Mengetahui promosi kesehatan yang diberikan pada hipopituitari
anterior.
2. Mengetahui yang dimaksud dengan gangguan hipometabolik kelenjarhipofisis posterior.
a. Mengetahui epidemiologi dan etiologi dari hipopituitari posterior.b. Mengetahui dengan faktor risiko hipopituitari posterior.c. Memahami patofisiologi dari hipopituitari posterior.d. Mengetahui dengan manifestasi klinis dari hipopituitari posterior.e. Mengetahui dengan uji laboratorium dan prosedur pemeriksaan
diagnostik dari hipopituitari posterior.
f. Memahami penatalaksanaan medis dari hipopituitari posterior.g. Memahami penatalaksanaan keperawatan dari hipopituitari
posterior.
h. Mengetahui perencanaan pulang dari pasien hipopituitari posterior.i. Mengetahui promosi kesehatan yang diberikan pada hipopituitari
posterior.
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
4/19
Hipopituitari| 4
BAB II
PEMBAHASAN
1. GANGGUAN HIPOMETABOLIK KELENJAR HIPOFISIS ANTERIOR:HYPOPITUITARISME
Gangguan hipofisis menghasilkan sekresi tidak memadai dari satu atau lebih
hormon hipofisis. Hipopituitarisme adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan sekresi tidak memadai dari beberapa hormon yang diproduksi
oleh kelenjar hipofisis anterior. Sedangkan panhipopituitarisme adalah
penggunaan istilah untuk menggambarkan gangguan di mana ada sekresi sekresi
semua hormon hipofisis anterior yang randah. Hormon-hormon hipofisis
ditunjukkan pada grafik 52-6.
BAGAN 52-6
Hormone Hipofisis
Sumber Hipofisis Hormon Lokasi jaringan
target
Fungsi
Hipofisis
posterior/
neurohipofisis
Oxytocin
Hormon
Antideuretik
(Arginin,
vasopressin)
Kelenjar payudara
Uterus
Ovarium
Testis
Ginjal
Pengeluaran air
susu.
Kontraksi uterus.
Konsevasi Air
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
5/19
Hipopituitari| 5
Hipofisis Anterior/
adenohipofisis
ACTH
GH
TSH
Melanocyte-
stimulating
hormone
FSH
Prolactin
LH
Cortex Adrenal
Hati
Jaringan adiposa
Kelenjar tiroid
Melanocytes
Ovaium
Testis
Kelenjar Payudara
Ovarium
Testis
Biosintesis steroid
dan sekresi.
Peningkatan
pertumbuhan
Memicu pelepasan
hormon tiroid
Produksi melanin
pada janin dan
bayi
Pengembangan
folikel ovarium
Pembentukan
sperma
Memproduksi air
susu
Reproduksi
Pembentukan
sperma
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
6/19
Hipopituitari| 6
A.EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGIYang paling umum penyebab gangguan hipofisis adalah tumor hipofisis,
menyebabkan masalah dengan sekresi berlebihan dari satu atau lebih hormon.
Tidak ada pengeluaran, tidak berfungsinya kelenjar endokrin, atau tidak adanya
tumor terkadang digambarkan, tidak menghasilkan hormon tapi mungkin
menciptakan masalah sekresi yang kurang dari hormon jika ukuran dan massa
tumor mengganggu fungsi hipofisis normal (Pitutary Network Association
[PNA],2006b.). Persentase yang tinggi dari gangguan hipopituitari adalah karena
adenoma hipofisis. Insufisiensi hipofisis akut juga dapat terjadi setelah perdarahan
postpartum berat dalam sindrom yang disebut sindrom Sheehan atau infark dari
tumor hipofisis (Kattah, 2006; Mayo Clinic, 2006). Malformasi kongenital,
paparan radiasi, kimia atau faktor lain yang tidak diketahui juga dapat
menyebabkan disfungsi hipofisis.
Di Amerika Serikat, prevalensi adenoma hipofisis yang tinggi (10% - 20%),
namun kehadiran sebenarnya penyakit klinis sangat jarang. Sekitar 2 sampai 6
pada 100.000 orang per tahun ada dengan gejala tumor hipofisis (PNA, 2006a).
Tampaknya tidak ada perbedaan yang signifikan antara jenis kelamin dalam
adenoma, dengan pengecualian postpartum hipofisis nekrosis.
B. FAKTOR RISIKOMalformasi kongenital dari hipofisis dapat berkembang selama pertumbuhan
janin dan merupakan penyebab beberapa masalah hipopituitari pada bayi dan
anak-anak. Mutasi DNA yang mengarah ke tumor juga dapat terjadi akibat
paparan radiasi atau karsinogen, tetapi faktor idiopatik juga menyebabkan tumor
hipofisis. Beberapa mengaku bahwa beberapa jenis tumor hipofisis munculdalam
keluarga, tetapi mekanisme yang tepat tidak jelas (Ferry & Shim, 2006).
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
7/19
Hipopituitari| 7
C. PATOFISIOLOGI HIPOFISIS ANTERIORMasing-masing dua struktur hipofisis memiliki fungsi yang sangat berbeda.
Anterior hipofisis atau adenohipofisis menghasilkan hormon pertumbuhan (GH),
juga dikenal sebagai somatotropin, TSH, hormon adenocorticotropic (ACTH),
prolaktin, hormon Lutenizing (LH), follicle-stimulating hormone (FSH), dan
melanosit-stimulating hormone.
Biasanya hormon pertumbuhan diproduksi episodik dalam waktu singkat,
diikuti dengan periode tidak aktif. Produksi hormon pertumbuhan lebih sering
terjadi di masa muda dan volume yang lebih tinggi di masa muda secara bertahap
menurun dengan berlanjutnya usia (Sachse, 2001). Protein, lipid, metabolisme
karbohidrat dan semuanya dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan. TSH bekerja
pada jaringan target di cortex adrenal, merangsang biosintesis steroid dan sekresi.
Prolaktin merangsang produksi susu di kelenjar susu dan diperkirakan memiliki
beberapa fungsi pada testis. FSH dan LH bekerja pada jaringan di ovarium dan
testis, merangsang produksi folikel ovarium pada wanita dan langkah-langkah
pertama produksi sperma pada pria. Melanosit-stimulating hormone bertindak atas
melanosit, meningkatkan produksi melanin (Dorton, 2000).
D. MANIFESATASI KLINISGambaran klinis hipopituitari tergantung pada penyakit hormon dimana
penyebabnya masih belum diketahui dan sejauh mana sekresi telah terpengaruh.
Misalnya, kekurangan hormon pertumbuhan dapat terjadi karena ini tampaknya
menjadi salah satu hormon pertama yang menurun pada pasien dengan tumor
hipofisis. GH terus menjadi penting setelah masa kanak-kanak dansangat penting
untuk rasa optimal individu kesejahteraanemosional. Pasien dengan tingkat GH
depresi akan mengeluh kelelahan dan kurangnya energi dan vitalitas dan akan
melaporkan kebutuhan untuk tidur siang hari. Kekurangan hormon pertumbuhan
yang jelas dalam gejala obesitas sentral, mengurangi massa otot dan
meningkatkan lemak tubuh. Pasien lain mungkin mengeluh termasuk mengurangi
kapasitas untuk latihan, gangguankesejahteraanpsikologi, citra tubuh yang buruk,
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
8/19
Hipopituitari| 8
dan isolasi sosial. Kekurangan GH adalah yang paling umum dari masalah
hipopituitari selektif dengan defisiensi gonadotropin terjadi lebih jarang (Porth,
2007).
Ketika tumor hipofisis ada, tanda klinis mungkin termasuk sakit kepala dan
gangguan penglihatan, serta gejala indikatif dari sekresi yang kurang pada hormon
hipofisis spesifik. Tumor Nonsecretory, yang menekan fungsi pituitari karena
ukuran atau massa mereka, dapat menyebabkan gejala seperti muntah, penurunan
kewaspadaan mental, kehilangan libido, infertilitas, dan amenore (PNA, 2006b).
Panhypopituitarysm ketidakmatangan seksual yang lengkap, dan
keterbelakangan pertumbuhan dapat disebabkan oleh kegagalan baik hipofisis
atau hipotalamus. Pada sindrom ini, ada sekresi yang tidak memadai semua
hormon hipofisis anterior. Hal ini dapat terjadi pada awal kehidupan atau dewasa
dan dapat menjadi jelas hanya selama stres yang ekstrim ketika tubuh tidak dalam
merespon secara efektif untuk mempertahankan homeostatis (Andeson, 2002;
Kattah, 2006).
E. LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIKMRI (Magnetic Resonance Imaging), CT scan diindikasikan untuk
mengidentifikasi ukuran dan lokasi tumor hipofisis. Tes darah Laboratoruim juga
digunakan untuk mengevaluasi tingkat hormon hipofisis dipengaruhi oleh tumor
seperti GH, ACTH, FSH, LH, TSH, dan ADH. Karena kadar GH bervariasi
sepanjang hari, tes darah untuk GH harus dilakukan setelah stimulus untuk
produksi GH dimulai. tes stimulasi meliputi tes toleransi insulin atau tes stimulasi
arginin. Hipoglikemi biasanya meningkatkan sekresi GH. Tingkat darah ke GH
diuji dalam interval 30 menit setelah tes administrasi. Kegagalan untuk
mengeluarkan hormon pertumbuhan adalah respon terhadap hipoglikemi
merupakan indikator sekresi stimulasi. Stimulasi arginin dapat digunakan sebagai
alat diagnostik untuk pasien untuk yang mungkin berisiko menderita hipoglikemi.
Kegagalan untuk menghasilkan hormon pertumbuhan setelah pemberian arginin
merupakan indikasi dari penyakit hipofisis.
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
9/19
Hipopituitari| 9
F. PENATALAKSANAAN MEDISPenggantian hormon mungkin diperlukan untuk salah satu hormon hipofisis
yang tidak diketahui pertumbuhannya karena tumor, trauma, atau cacat bawaan.
Pengganti Kortisol ini khususnya penting dalam kasus-kasus di mana hormon ini
yang ditekan karena kortisol mengatur glukosa darah dan tekanan darah.
Pengobatan fungsi hipopituitari melibatkan insufisiensi hormon pertumbuhan
adalah dengan pemberian sintetik GH melalui suntikan. Penderita diajarkan
bagaimana untuk mengatur pertumbuhan hormon. Dosis awal disesuaikan pada
berat badan dan ukuran tumor, dengan dosis jangka panjang ditentukan oleh hasil
laboratorium dan respon pasien. Operasi untuk pengangkatan tumor hipofisis
dapat menjamin dan pengobatan ini dibahas di bawah bagian pengobatan untuk
hypopituitarism kemudian dalam bab ini.
Penanganan Farmakologi Untuk Mengobati Gangguan Hipofisis
Pengobatan Cara kerja Efek samping Asuhan
keperawatanBromocriptine
(tablet atau kapsul
per oral) Awal
terapi dengan
dosis kecil
kemudian ke 20
mg sehari
Agonis dopamin.
menurunkan
produksi keringat
dan edema jaringan
lunak.
mengurangi kadar
prolaktin tinggi dan
mengembalikan
ovulasi dan fungsi
ovarium pada
wanita dengan
amenore
GI : Mual dan
muntah
hipotensi postural,
depresi dan mimpi
buruk.
dapat
menyebabkan
intoleransi
terhadap alkohol.
kontraindikasi
pada pasien
dengan kehamilan
tidak terkendali
dan mereka yang
Menjelaskan
bahwa menstruasi
akan berlanjut
dalam beberapa
minggu.
Makan makanan
yang yeng
mengandung
karbohidrat untuk
menghindari
gangguan GI.
Posisikan semi
fowler/ fowler
untuk
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
10/19
Hipopituitari| 10
dengan
hipersensitif.
menghindari
pingsan, pusing.
Hindari
penggunaan
alkohol. Hindari
kehamilan
(menggunakan
metode
penghalang
mekanis, bukan
pil KB)
Pergolide (tablet
oral) 0,05 mg
diberikan secara
oral setiap hari
selama 2 hari
meningkat secara
bertahap yang
terkait dengan
dosis maksimum
5 mg/day.
dosis harus dibagi
menjadi 3 dosis
Dopamin agonis
menghambat
sekresi prolaktin
dan mengurangi
tingkat hormon
pertumbuhan.
Distress GI /
nyeri, konstipasi,
pusing, sedasi,
hipotensi, mulut
kering
Meningkatkan
risiko kontraksi
prematur atrium
dan sinus
takikardi pada
pasien dengan
riwayat aritmia.
Mengelola dosis
pertama pada
malam hari
dengan pasien
berbaring untuk
mengurangi
pusing.
Pengurangan
produksi air liur
membutuhkan
oral higiene yang
baik.
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
11/19
Hipopituitari| 11
Cabergoline
(tablet oral) 0,25
mg dua Kali
seminggu. Dapat
ditingkatkan
setiap 4 minggu
sampai 1 mg dua
kali per minggu
Agonis dopamin.
Anti
hyperprolactinemic.
Menghentikan
sekresi hormon
hipofisis prolaktin.
akan
menyelesaikan
masalah
menstruasi.
Mngurangi laktasi.
Nyeri perut,
vertigo,
perubahan
penglihatan, Sulit
konsentrasi,
pusing,
pembengkakan
tangan atau kaki.
Jangan
mengemudi
sampai Anda tahu
bagaimana obat
ini mempengaruhi
Anda.
Bangun perlahan
dari posisi
telentang untuk
menghindari
pingsan
hindari
Kehamilan
Octreotide 50-500
mg tid (tersedia
dalam bentuk
yang dapat
diberikan
subkutan atau
dengan suntikan
IM)
Analog
somatostatin.
mengurangi gejala
seperti Sakit
Kepala, berkeringat
Dan nyeri sendi.
Batu empedu,
mual, Nyeri Perut,
diare.
Jelaskan kepada
pasien untuk
melaporkan gejala
GI karena obat
dapat
menyebabkan
batu empedu.
G. PENATALAKSANAAN KEPERAWATANIntruksi dalam perawatan diri, terutama pemberian obat hormon pengganti,
mungkin diperlukan bahwa perawat mengajarkan pasien bagaimana memberikan
suntikan secara aman karena beberapa hormon hanya tersedia dalam bentuk
injeksi. Produksi hormon yang rendah dapat membuat pasien lebih rentan
terhadap stres, baik fisik maupun psikologis, sehingga pasien disarankan untuk
melaporkan tanda dan gejala penyakit dengan segera untuk langung mendapatkan
perawatan.
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
12/19
Hipopituitari| 12
H. RENCANA PEMULANGANMemahami dari proses penyakit dan gejala yang terkait adalah penting bagi
pasien. Perubahan gejala mungkin terjadi hanya selama beberapa bulan setelah
pengobatan dimulai, sehingga pasien harus terus memperbarui penyedia layanan
kesehatan mereka pada gejala saat ini. Hormon pertumbuhan sintetis telah tersedia
bagi pengobatan orang dewasa yang kekurangan hormon pertumbuhan kira-kira
dua dekade tapi mahal. Pasien yang pendapatannya terbatas mungkin memerlukan
bantuan dalam mendapatkan obat dan pasien yang berpenghasilan terbatas
mungkin memerlukan bantuan dalam menerapkan kepada perusahaan farmasi
untuk persediaan gratis atau murah dari obat.
I. PROMOSI KESEHATANTrauma kepala adalah penyebab yang memungkinkan untuk terjadi disfungsi
kelenjar hipofisis. Helm harus dipakai oleh individu yang berpartisipasi dalam
olahraga yang memiliki risiko cedera kepala, termasuk bersepeda, sepeda motor,
atau skateboard. Perawat adalah model peran penting dan guru berkaitan dengankeselamatan publik termasuk penggunaan helm selama kegiatan berisiko tinggi.
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
13/19
Hipopituitari| 13
2. GANGGUAN HIPOMETABOLIK HIPOFISIS POSTERIORDiabetes insipidus (DI) adalah suatu kondisi yang ditandai dengan
hypometabolic ekskresi urine yang diencerkan dalam jumlah besar, yang tidak
dapat dikurangi ketika asupan cairan berkurang. Ini menandakan ketidakmampuan
ginjal untuk mengkonsentrasikan urine. Ada empat jenis DI sindrome dan
pengobatannya tergantung pada penyebab khusus penyakit tersebut.
A. EPIDEMIOLOGI DAN ETIOLOGIDI disebabkan oleh kekurangan hormon antideuritic, juga dikenal sebagai
vasopresin, karena rusaknya bagian belakang atau "posterior" dari kelenjar
hipofisis di mana vasopressin biasanya dilepaskan dari atau oleh ketidakpekaan
dari ginjal untuk hormon tersebut. Hal ini juga dapat disebabkan oleh berbagai
macam obat-obatan. Hipometabolik sindrom ini tidak umum, dengan prevalensi 1
kasus per 25.000 orang (Cooperman, 2008). Etiologi gangguan yang berhubungan
dengan sekresi ADH dapat dihubungkan ke kelenjar pituitari itu sendiri atau
mungkin disebabkan oleh beberapa gangguan psikologi lainnya. Tidak ada
perbedaan jenis kelamin yang signifikan dari DI. Prevalensi pria dan wanita
adalah sama. Kematian jarang terjadi pada orang dewasa selama cairan dalam
tubuh masih tersedia. Dehidrasi berat, hipernatremia, demam, kolaps
kardiovaskuler, dan kematian dapat terjadi pada anak-anak, orang usila, atau pada
mereka dengan komplikasi penyakit.
B. PATOFISIOLOGI DAN FAKTOR RISIKOHormon Antideuretic adalah hormon yang diberikan dari luar untuk menjaga
keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh manusia. ADH mengontrol
konsentrasi urin melalui tindakan pada tubulus koleksi di dalam ginjal. Diabetes
insipidus melibatkan kekurangan permanen atau sementara dalam sintesis atau
pelepasan ADH atau menurunya respon ginjal terhadap ADH. Empat jenis DI
dibahas selanjutnya.
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
14/19
Hipopituitari| 14
a. Neurologenic DINeurologenic Diabetes insipidus (juga dikenal sebagai pusat utama pada
pituitari DI) adalah penyebab oleh kekurangan ADH. Faktor risiko dapat
mencakup kerusakan hipofisis posterior oleh tumor, infeksi, trauma kepala,
infiltrasi, dan kelainan genetik. Sekitar setengah yang nampak dari kasus genetik
dan setengahnya lagi adalah idiopatik. Bahwa faktor risiko yang terjadi karena
tidak diketahui alasannya. Gejala gangguan ini mungkin terlihat pada anak usia
dini atau tiba-tiba mungkin muncul di kemudian hari. Pasien biasanya melaporkan
haus, poliuria, dan urine pasien hampir tidak berwarna. Munculnya gejala dapat
dikelola dengan penggantian hormon sintetis menggunakan demopressing
(DDAVP), biasanya diberikan intranasal atau oral. Setelah pengobatan dimulai,
pasien harus dimonitor untuk kelebihan cairan dan hipernatremia. (Holcomb,
2002a).
b.Nephorogenic DI
Nephorogenic DI disebabkan oleh resistensi ginjal oleh ADH, suplai ADH
tidak efektif. Sindrom ini dapat menjadi kronis jika disebabkan oleh cacat genetik
atau mungkin diperoleh, dan terjadi sementara akibat dari efek samping obat-
obatan seperti lithium, colchicine, metoksifluran, amfoterisin B, gentamisin, dan
banyak lagi. Menghilangkan pengobatan tertentu mungkin memecahkan masalah
NDI. NDI yang diturunkan biasanya muncul lebih awal dengan gejala poliuria dan
polidipsia, tetapi ada yang berbeda dengan pola genetik, menyebabkan gejala
ringan atau lebih serius. Diagnosis mungkin lebih sulit dalam kasus tersebut.
Pengobatan genetik NDI melalui pencegahan dehidrasi dengan penyediaan
asupan cairan, pembatasan diet sodium, dan penggunaan diuretic thiazide atau
kombinasi dengan inhibitor prostaglandin untuk mengurangi produksi urin.
Paradoksnya, thiazide cenderung memiliki efek antideuretic di DI (loffing, 2004).
Pasien mungkin memerlukan suplemen kalium untuk menghindari penipisan
potasium (NDI Foundation, 2005a).
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
15/19
Hipopituitari| 15
c. Gestational DIGestational DI disebabkan oleh kekurangan ADH yang terjadi hanya selama
kehamilan jika hipofisis terjadi kerusakan atau palcenta menghancurkan hormon
terlalu cepat. Perawatan melibatkan terapi hormon pengganti jangka pendek
karena penyakit hilang pada 4 sampai 6 minggu setelah lahir . Ini mungkin
terulang kembali pada kehamilan berikutnya.
d.Dipsogenic DIDipsogenic DI adalah sindrom yang menyebabkan polidipsi primer, haus
yang abnormal, dan asupan air yang berlebihan dan cairan lainnya. Hal ini
disebabkan oleh penyakit atau kerusakan pada bagian otak yang mengatur rasa
haus. Dipsogenic DI adalah salah satu bentuk DI di mana pasien tidak mengalami
dehidrasi. Pasien yang menelan sejumlah besar air yang menyebebkan keracunan
air, penurunan osmolalitas plasma, dan penurunan konsentrasi natrium.
Gejala termasuk sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan mual. Jarang
gangguan ini mungkin disebabkan oleh polidipsia psikogenik yang haus
berlebihan terjadi untuk alasan psikogenik. Penggantian hormon dapat membantu
mengelola gejala tetapi tidak mengatasi penyebab penyakit (NDI Foundation,
2005a).
Tumor, trauma, operasi, infeksi, kehamilan, cacat bawaan dan kelainan
genetik merupakan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan
diabetes insipidus tapi ada persentase yang signifikan dari kasus dengan etiologi
idiopatik.
C.MANIFESTASI KLINISSetiap bentuk yang berbeda DI ditandai dengan poliuria dan polidipsia. Pasien
DI mengalami mukosa kering, turgor kulit buruk, dan terdapat tanda-tanda
dehidrasi. Dalam kasus yang tidak diobati, gejala takikardi dan hipotensi
mengindikasikan akan terjadi syok hipovolemik, yang dapat mengancam
kehidupan (Innis, 2002b).
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
16/19
Hipopituitari| 16
D.LABORATORIUM DAN PROSEDUR PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKTes diagnostik akan membantu untuk menentukan asal diabetes insipidus dan
mengarahkan terapi yang tepat karena pengobatan bervariasi tergantung pada
etiologi. Tingkat darah dan urin dari ADH akan diambil sebelum kekurangan air
atau dehidrasi. tes yang akan menentukan apakah terjadi DI neurogenik atau DI
nephogenic. Serum elektrolit dan osmolalitas serum dan urin akan ditentukan.
Serum akan menunjukkan osmolalitas yang tinggi dan kadar natrium tinggi
(hipernatremia). Konsentrasi urine buruk, dengan osmolalitas rendah dan
penurunan berat jenis (Holcomb, 2002b). MRI akan digunakan untuk mendeteksi
keberadaan tumor hipofisis. Riwayat keluarga dan pengujian genetik akan
dilakukan untuk menentukan apakah penyakit ini telah diturunkan atau karena
sterss yang mengakibatkan taruma ke pituitry tersebut (Holcomb, 2002a).
Tes stimulus seperti kekurangan cairan atau administrasi DDAVP, pengganti
sintetis hormon antideuretic, untuk menilai dampak terhadap sekresi vasopresindapat dilakukan untuk membedakan neurogenik DI dari dipsogenic DI. Tidak
seperti hipofisis DI, DDAVP menghilangkan baik buang air kecil yang berlebihan
tetapi tidak menghilangkan gejala haus meningkat dan asupan cairan dalam
dipsogenic DI. Bahkan, keracunan air merupakan masalah serius pada gangguan
ini. Pasien akan mengeluh sakit kepala, lesu dan mual dan hiponatremia.
E.PENATALAKSANAAN MEDISPengobatan tergantung pada jenis DI yang pasien alami. Neurogenic DI dapat
diobati dengan mengatasi penyebab yang mengakibatkan gangguan hipofisis.
Sebagai contoh, operasi tumor hipofisis dapat diindikasikan. Seandainya
kerusakan tidak dapat diperbaiki, jaringan pituitari yang rusak oleh tumor, infeksi,
cedera kepala, cacat bawaan, atau beberapa faktor lain yang tidak dapat
dijelaskan, DI mungkin permanen dan harus dikelola dengan obat-obatan
termasuk desmopressin atau DDAVP. Ini akan mengontrol gejala haus yang
menetap, minum, dan buang air kecil. Di sisi lain, kehamilan dengan DI umumnya
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
17/19
Hipopituitari| 17
akan sembuh dalam 4 sampai 6 minggu setelah akhir kehamilan tetapi
kemungkinan untuk terulang kembali dengan kehamilan berikutnya.
Nophrogenic DI disebabkan oleh cacat genetik, obat-obatan atau penyakit
ginjal dapat dikelola melalui kombinasi strategi hidrasi, diet rendah sodium dan
kadang-kadang rendah protein, dan penggunaan diuretik untuk mengurangi
volume urin. Diuretik thazide, sendiri atau dalam kombinasi inhibitor
prostaglandin, atau diuretik hemat kalium dapat dipesan sebagai bagian dari
rejimen pengobatan. Jika diuretik telah digunakan, kadar kalium harus dipantau.
Suplemen potasium mungkin diperlukan untuk mencegah hipokalemia. Jika DI
adalah efek samping dari lithium atau obat lain, penting untuk memastikan bahwa
obat terapeutik yang dipilih adalah obat yang tidak mengganggu ekskresi (NDI
Foundation, 2005b). Mungkin perlu untuk memodifikasi terapi obat bagi pasien
yang tidak dapat mentoleransi lithium karena DI (Innis, 2002a).
F.PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Tujuan utama dalam perawatan untuk pasien dengan neurogenik, kehamilan,dan nephrogenic DI adalah untuk mencegah dehidrasi serius dengan memastikan
bahwa pasien memiliki asupan cairan yang cukup. Penggantian cairan intravena
dan cairan peroral harus tersedia. Tanda-tanda vital, intake dan output harus
dipantau ketat. Terapi penggantian hormon disediakan saat yang tepat, dan
alactrolytes dapat ditambah sesuai kebutuhan. Diuretik dapat digunakan dalam
nephrogenic DI untuk membantu ginjal elminate natrium dan menurunkan laju
filtrasi glomerulus, resuting dalam pelestarian urin. Pasien akan memiliki
komitmen seumur hidup dalam pengelolaan hypopituitarism kecuali pengobatan
menyelesaikan masalah mendasar bu hipofisis rekreasi tumor, atau kehamilan
terminasi.
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
18/19
Hipopituitari| 18
G.RENCANA PEMULANGANRencana pemulangan fokus pada intruksi pasien mengenai sifat penyakit dan
pentingnya hidrasi dan strategi untuk menjamin ketersediaan cairan setiap saat.
Medic waspada perhiasan dan kartu identifikasi medis harus selalu dibawa oleh
pasien sehingga kondisi pasien diketahui dan dalam situasi darurat pengobatan
yang efisien. Pasien harus dibuat sadar sumber daya masyarakat, termasuk
organisasi yang mempromosikan pendidikan dan penelitian tentang DI.
7/15/2019 Materi Hipopituitari Ind
19/19
Hipopituitari| 19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULANHipopituitarisme adalah sindrom klinis yang ada kaitanya dengan
kelainan fungsi kelenjar hipofisis atau pituitari antara lain mencakup
penyakit-penyakit akibat kekurangan hormon. Penegakan diagnostik harus
meliputi manifestasi klinis, pemeriksaan laboratorium, maupun pemeriksaan
radiologik sehingga bisa dilakukan terapi yang tepat. Prognosis tergantung
pada faktor penyebab dan ada tidaknya lesi anatomik.
B. SARANHormon adalah salah satu sistem yang mengatur semua kegiatan yang ada
di dalam tubuh, penting dilakukan deteksi dini untuk pencegahan terjadinya
gangguan pada hormon dalam tubuh. Terutama pada saat kehamilan denganmelakukan antenatal secara rutin.
Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis khususnya. Semoga makalah ini bisa dijadikan
referensi belajar bagi mahasiswa keperawatan dalam mendalami ilmu
keperawatan medikal bedah dan menjadi bekal ilmu untuk praktik klinik.