Mekanisme HAM ASEANKonsultasi Masyarakat Sipil Indonesia untuk Advokasi HAM di ASEAN dan
OKIYogyakarta, 10 Februari 2012
Rafendi Djamin
Wakil Indonesia /Ketua untuk Komisi HAM Antar-pemerintah ASEAN (AICHR)
ASEAN (Association of the Southeast Asia Nations)
10 member countriesEstablished. 1967
ASEAN Charter 15 Dec 2008
Perkembangan PembangunanMekanisme HAM di Asia Tenggara (Kronologis) Pasca Perang Dunia II
– Majelis Umum PBB mendorong pembentukan mekanisme HAM regional – Mekanisme HAM regional berdiri di Amerika(Konvensi HAM AMerika 1968), Eropa
(konvensi Eropa 1960) dan Afrika (African Charter 1981). – Asia tertinggal,dalam beberapa dekade tidak memiliki mekanisme HAM regional seperti
pengadilan regional, komisi-komisi dan institusi terkait 1993, World Conference on Human Rights di Wina
– Perdebatan antara Barat dan negara-negara berkembang tentang ide-ide fundamental HAM– Namun, konvensi Wina dan Programme of Action-nya ditandatangi oleh negara ASEAN– ASEAN Joint Communiqué 1993 -> komitmen untuk menghormati HAM sebagaimana
yang ada didalam Deklarasi Wina dan pemikiran untuk membentuk mekanisme HAM regional
Setelah 1995 keanekaragaman politik dengan masuknya 4 anggota baru menyebabkan sulit bagi ASEAN untuk bersepakat tentang bagaimana melakukan kerjasama dalam bidang HAM.
Hiingga tahun 2005 ketika rencana atas penyusunan piagam HAM ASEAN dimulai, masalah HAM masih sangat sulit untuk dibicarakan ditingkat ASEAN
Pendahuluan
Perkembangan PembangunanMekanisme HAM di Asia Tenggara (Kronologis) 2004, Program Aksi Vientiane (VAP) mengenai strategi pembangunan Komunitas ASEAN ->
Kerjasama HAM muncul sebagai bagian dari pembangunan politik di komunitas Politik dan keamaan
2007, Deklarasi Cebu tentang Pemajuan dan Perlindungan Hak-Hak Buruh Migran di adopsi.
2008, pembentukan ASEAN Committee on the Implementation of ASEAN Declaration on the protection and promotion of the rights of migrant workers (ACMW) -> bertugas membuat legal binding instrument
2008, ASEAN Charter -> Mengamanatkan pembentukan BADAN HAM ASEAN July 2009, TOR AICHR di adopsi October 2009, AICHR diresmikan
Pengantar
ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR)
Pembentukan• Dimanatkan oleh Piagam ASEAN (ASEAN
Charter) pasal 14 (diratifikasi tahun 2008)
• TOR mengenai pembentukannya di adopsi pada 20 Juli 2009 di KTT ASEAN yang ke 14 di Thailand
• AICHR diluncurkan pada KTT ASEAN ke 15 tanggal 23 Oct 2009 di Hua Hin, Thailand
ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR)
Kerangka Acuan (TOR) AICHR Secara umum bertanggungjawab untuk pemajuan dan perlindungan
HAM di ASEAN AICHR adalah bagian integral dari struktur organisasi ASEAN Badan konsultasi dan penasehat Badan penaung di dalam ASEAN (Overarching) AICHR memiliki14 Mandat and Fungsi Berdasarkan konsensus dan konsultasi Non-intervensi Mekanisme review setelah 5 tahun
ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR)
Mandat and Fungsi AICHR (TOR pasal 4)
• Mengembangkan strategi pemajuan dan perlindungan HAM• Mengembangkan Deklarasi HAM ASEAN• Meningkatkan kesadaran public terhadap HAM• Memajukan peningkatan kemampuan demi pelaksanaan kewajiban-kewajiban perjanjian HAM• Mendorong negara-negara ASEAN untuk meratifikasi instrument HAM• Memajukan pelaksanaan instrument-instrumen ASEAN• Memberikan pelayanan konsultasi dan bantuan teknis terhadap masalah-masalah HAM• Melakukan dialog dan konsuktasi dengan badan-badan ASEAN lain• Berkonsultasi, dengan institusi nasional, regional dan internasional• Mendapatkan informasi dan negara-negara Anggota ASEAN tentang pemajuan dan perlindungan HAM• Mengupayakan pendekatan dan posisi bernama tentang persoalan HAM yang menjadi kepentingan
ASEAN• Menyiapkan kajian-kajian tentang isu-isu tematik HAM di ASEAN• Menyerahkan laporan tahunan kegiatan, atau laporan lain yg diperlukan pada PErtemuan Menteri Luar
NEgeri ASEAN• Menjalankan tugas lain yang mungkin diberikan oleh Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN
ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR)
ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR)
Kerangka Acuan (TOR) AICHR Komposisi, 10 Wakil dari 10 negara anggota ASEAN 2 Wakil yakni dari Indonesia dan Thailand berasal dari masyarakat sipil
(CSO) Setiap Wakil bertugas untuk jangka waktu 3 tahun 2 pertemuan rutin setiap tahun Melapor ke Pertemuan Mentri Luar Negeri ASEAN (AMM)
Enabling points:
• AICHR sebagai lembaga HAM penaung memiliki tanggung jawab yg menyeluruh dalam pemajuan dan perlindungan HAM di ASEAN) (pasal 6.8 TOR)
• AICHR akan bekerja dengan seluruh badan-badan sektoral ASEAN yang berkenaan dengan HAM untuk memastikan proses alignment (penyelarasan) (pasal 6.9 TOR)
• Proses pemilihan Wakil-wakil : TOR mengatur tentang kemungkinan proses seleksi yang terbuka ditingkat nasional
• TOR menetapkan akan ada review atas TOR setelah 5 tahun menjalankan fungsinya.
ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR)
Perlindungan HAM (ekosob) dalam traktat perjanjian perdagangan dengan non ASEAN maupun intra ASEAN
Perdagangan manusiaHAM dan perubahan iklim (climate change)
Pencegahan konflik dan pelanggaran HAM berat (genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan,)kejahatan perang)
Perlindungan buruh migran
Perlindungan HAM wanita dan anak
Perlindungan HAM dalam upaya melawan ancaman keamanan non-tradisional
Perlindungan HAM dalam kebijakan anti terorisme negara-negara ASEAN
HAM di kurikulum nasional negara-negara ASEAN
Perlindungan Sosial berperspektif HAM dalam kebijakan perburuhan ASEAN
Kebebasan utk bergerak dan bekerja bagi warga ASEAN
Perlindungan HAM terhadap pekerja sex komersial, trans-gender, (MSM)
ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR)
Kemajuan Kerja-Kerja AICHR (2009-2011)• Mengadopsi Pedoman Operasi AICH R; • Membentuk Tim Penyusun Deklarasi HAM ASEAN;• Mengadopsi TOR Time Penyusun Deklarasi HAM ASEAN• Mengadopsi Aturan Prosedur (ROP) untuk Dana AICHR• Mengadopsi TOR studi tematik tentang CSR dan HAM di ASEAN; • Menyetujui Elemen Kunci Rencana Kerja 5 Tahun 2012-2015;• Menyetujui TOR studi tematik tentang migrasi• Dialog dengan mekanisme HAM e Inter-Amerika, UNDP, UN Women, UNHCR, dan Wakil
organisasi HAM internasional di Washington dan New York.(November 2010)• Dialog dengan European Fundamental Rights Agency, Council of Europe, Commissioner of
Human Rights of CoE, European Human Rights Court (2011)
Disamping AICHR, ASEAN memiliki badan khusus hak anak dan perempuan yakni Komisi Promosi dan Perlindungan Hak Perempuan dan Anak (ACWC)
Pembentukannya dimandatkan oleh Vientiane Action Programme 2004-20010 di KTT ASEAN ke-10 di Hanoi tahun 2004
Di luncurkan pada 7 April 2010 saat KTT ASEAN yang ke-15 di Hanoi
Bila AICHR adalah institusi penaung, ACWC bersifat sektoral Kesamaan platforum negara-negara ASEAN yang telah meratifikasi
(CEDAW), dan CRC.
ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children (ACWC)
20 Wakil dari 10 negara (10 untuk hak perempuan dan 10 untuk Hak anak)
Melapor ke Pejabat Senior ASEAN mengenai Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (SOMSWD)
Badan penasehat Badan konsultasi dan konsensus dalam pengambilan keputusan Non-intervensi Review setiap 5 tahun
ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children (ACWC)
ASEAN Committee on Migran Workers (ACMW)
Main task to develop an ASEAN legal binding instrumentThe first Meeting on 15 – 16 September 2008 in Singapore adopted its TORACMW Work Plan:
-Regional cooperation to fight human trafficking in ASEAN-Development of an ASEAN Instrument
The drafting process had been dead-lock for quite long (4 years), since AMS couldn’t reach agreement on the issues of the status of the documents/instruments (legally and non legally bidding) and on the coverage of migrant workers (documented and undocumented workers). 7th SLOM Meeting in Malaysia in May 2011, agreed that the drafting process of the instrument should be continued, as mandated by Cebu Declaration.The meeting also noted that it is necessary to involve third party in the drafting process and to set out the timeframe. ASCC Blueprint , on protection and promotion of the rights of migrant workers under Section C2.ii: institutionalize and convene on a regular basis the ASEAN Forum on Migrant Labour as a platform for broad-based discussions on migrant labour issues under ACMW
ASEAN Inter-governmental Commission on Human Rights (AICHR)
TantanganTerdapat perbedaan perkembangan demokrasi dan HAM yang tajam diantara negara anggota ASEAN; (political diversity) lebih sebagai lembaga negosiasi politik ketimbang Lembaga HAM; Penerapan prinsip non-intervensi yang relatif masih kaku dan konservatif Independensi yang lemah: dari segi keanggotaan, tanggung jawab/akuntabilitas anggota pada pemerintah yang menunjuk, dari segi pendanaan. Mekanisme proteksi yang lemah, tidak memiliki mandat utuk melakukan investigasi, menerima komplain individu, country visit dan tidak ada pembahasan country situation,Tidak memiliki mandat untuk menerapkan sanksi atas pelanggaran HAM yang terjadi di kawasan ASEAN, Terikat dengan norma dan standar organisasi tradisional Asean “Asean Way”, yakni konsensus, kedaulatan negara dan non intervensi
Deklarasi HAM ASEAN
• Proses drafting ADHR:
- Mekanisme 2 lapis dalam proses drafting : Drafting Group yang dibentuk AICHR kemudian dilanjutkan oleh AICHR
- timelines ketat : Penyusunan draft selesai dan diserahkan kepada AICHR pada Januari 2012
- AICHR telah melaporkan pada AMM hasil kerja Drafting group dan kepada Forum Mentri Luar Negri ASEAN di Siem Reap januari 2012
- AICHR mengagendakan 8 kali pertemuan khusu utk pembahasan deklarasi dan 2 lokakarya regional yang melibatkan expert dan stakeholders
ASEAN Human Rights Declaration
Standard-Setting Scenario
ASEAN Human Rights Declaration
Kesimpulan
Dalam beberapa tahun terakhir (2009 - 2011), upaya untuk membentuk mekanisme HAM regional ASEAN berjalan cukup cepat, terlihat dari capaian-capaian yang telah dihasilnya selama 2tahun
Patut dianggap sebagai kemajuan, karena masalah HAM di ASEAN sebelumnya tidak pernah disentuh selama puluhan tahun
Percepatan tersebut seharusnya berkolerasi dengan semakin efektifnya fungsi promosi dan proteksi HAM AICHR.
Beberapa catatan kekurangan dan kelemahan harus diatasi agar AICHR berfungsi sebagaimana yg diamanatkan/dicita-citakan oleh ASEAN Charter.
Peran dan fungsi proteksi AICHR harus diperkuat dan diperluas
Terima Kasih