PERTANIAN merupakan pilar utama perekonomian
masyarakat di Kabupaten Puncak mengingat sebagian
besar penduduk menggantungkan penghidupannya pada
sektor pertanian. Namun benarkah sektor pertanian di
Kabupaten Puncak sudah benar-benar mampu
dimanfaatkan secara optimal dan membawa peningkatkan
kesejahteraan bagi masyarakat Puncak? Fakta justru
menunjukkan bahwa kerentanan pangan menghantui
sebagian masyarakat Puncak, tingkat ketercukupan gizi
anak-anak masih jauh di bawah rata-rata nasional, dan
angka kemiskinan masyarakat Kabupaten Puncak masih
sangat tinggi. Di sisi lain, adalah kenyataan pula bahwa
produk pertanian dari kawasan Kabupaten Puncak
memiliki kualitas yang baik karena berasal dari lahan yang
sangat subur dan terbebas dari penggunaan bahan-bahan
non organik. Lantas mengapa kedua fakta berseberangan
tersebut terjadi?
Dengan cepat kita dapat menyimpulkan bahwa
keterisolasian kawasan dan buruknya infrastruktur
menjadi pangkal persoalan. Keterisolasian yang
menyebabkan komoditi pertanian berkualitas dari
kawasan Puncak tidak dapat menjangkau pasar. Ketika
satu-satunya moda transportasi hanya melalui angkutan
udara, maka produk pertanian sebaik apapun akan
kehilangan daya saingnya. Oleh karena itu perbaikan
infrastruktur menjadi kunci pengembangan pertanian.
Akan tetapi benarkah jika infrastruktur sudah membaik
dan akses ke pasar semakin terbuka, otomatis produk
pertanian dari Kabupaten Puncak akan mampu bersaing
dengan produk sejenis dari dari daerah lain? Apakah serta
merta masyarakat di Kabupaten Puncak akan kembali giat
berkebun dan berladang? Dan akankah sektor pertanian
serta merta mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat?
Adalah benar bahwa infrastruktur menjadi persoalan
kunci yang harus diselesaikan, namun bercermin dari
pengalaman berbagai daerah dengan problem serupa,
perbaikan infrastruktur harus pula disertai dengan
PUSAT PENGEMBANGAN KAPASITAS DAN KERJASAMA (PPKK) FISIPOL UGM | AGUSTUS 2014
POLICY BRIEF:
MEMBANGUN PERTANIAN
MELALUI PENDAMPINGAN
PROSES PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI
DI KABUPATEN PUNCAK, PAPUA
DRAFT 01
DRAFT 01
infrastruktur hanya akan mempermudah eksploitasi
sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia di
Kabupaten Puncak. Oleh karena itu, berdasarkan hasil
penelitian kami yang difasilitasi oleh Bappeda Kabupaten
Puncak, Tim PPKK Fisipol UGM merekomendasikan
agenda strategis penguatan kelembagaan masyarakat
guna menopang pengembangan sektor pertanian dalam
rangka memperkuatkan ketahanan dan kedaulatan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan
pangan maupun dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui pengorganisasian yang
perekonomian masyarakat. Langkah-langkah tersebut tepat. Tanpa intervensi pada kedua ranah tersebut,
kami rumuskan dalam dua kategori, yakni upaya perbaikan infrastruktur hanya akan meningkatkan
peningkatan kapasitas produksi dan upaya peningkatan ketergantungan masyarakat terhadap produk komoditi
akses pasar. dari luar daerah. Bahkan lebih buruk lagi, perbaikan
A. PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI
Kapasitas produksi merupakan salah kriteria dasar untuk memastikan produk ekonomi memiliki kekuatan
dalam menembus pasar. Dalam ekonomi, daya saing komoditi khususnya pertanian diantaranya ditentukan
oleh skala, kualitas, dan keberlangsungan produksi. Dengan demikian, masyarakat petani Puncak harus
mampu merubah sistem pertanian subsisten yang hanya berorientasi pemenuhan kebutuhan rumah tangga
menjadi pola pertanian skala produksi yang berorientasi pasar. Untuk itu pendampingan dan fasilitasi dari
pemerintah sangat diperlukan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain:
a. Program pengembangan jaringan jalan pertanian antar distrik
b. Program peningkatan pemanfaatan alat dan mesin pertanian
c. Program pengembangan bibit unggul dan pertanian organik.
d. Program pemanfaatan pengembangan transportasi udara.
a. Program pengendalian hama terpadu
b. Program konservasi lahan
c. Program konservasi air/lahan basah.
d. Program penanaman pohon pelindung
e. Program diversifikasi lahan dan tanaman
f. Program pengelolaan nutrisi tanaman
g. Program pengembangan sistem agroforestri (kombinasi antara
tanaman semusim dengan tanaman tahunan).
Optimalisasi pengelolaan potensi
lahan pertanian
Peningkatan pengetahuan dan
keterampilan petani
a. Program peningkatan pemahaman terhadap potensi pertanian
b. Program pelatihan keterampilan budidaya tanaman pangan
berkelanjutan.
c. Program pelatihan pengolahan lahan pertanian berkelanjutan.
d. Program pelatihan pembuatan bibit unggul, pupuk organik dan
pembasmi hama organik.
e. Program pelatihan pemanfaatan teknologi pertanian.
Peningkatan ketersediaan sarana dan
prasarana produksi pertanian
B. PENINGKATAN AKSES PASAR
Produktivitas pertanian masyarakat juga sangat terkait dengan kemampuan komoditi yang dihasilkan dalam
mengakses pasar. Peningkatan keterserapan produksi yang dihasilkan akan memberikan insentif bagi petani
untuk meningkatkan produktivitasnya, sebaliknya produktivitas akan menurun ketika insentif untuk produksi
berkurang. Hingga saat ini harus diakui bahwa akses pasar untuk komoditi yang berasal dari Puncak masih
terbatas pada pasar lokal, itupun dengan skala yang sangat kecil. Oleh karena itu, tantangan besar bagi
pemerintah adalah memfasilitas pengembangan akses pasar bagi produk-produk pertanian masyarakat.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah di antaranya adalah:
a. Program pengembangan kredit pertanian
b. Program insentif permodalan industri pertanian
a. Program penyediaan fasilitas penyimpanan komoditi
b. penyediaan fasilitas pengolahan komoditi pertanian
c. Program pengembangan pasar distrik
Peningkatan sarana pasca
produksi pertanian
Peningkatan akses permodalan
Peningkatan kemampuan
pengolahan dan pemasaran
komoditi pertanian
a. Program pelatihan pengolahan, pengemasan, dan pemasaran hasil pertanian
b. Program peningkatan kapasitas kewirausahaan berbasis pertanian
c. Program pelatihan dan pendampingan pemasaran produksi pertanian
C. PENGUATAN TATAKELOLA PERTANIAN
Upaya sistematis dalam meningatkan produktivitas pertanian bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah, dalam hal ini dinas pertanian maupun dinas terkait lainnya. Meskipun pemerintah memiliki
peran penting, namun tanpa partisipasi dan peran serta masyarakat, program-program yang dilakukan tidak
akan dapat berjalan dengan baik dan memberikan perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, agar upaya
peningkatan kapasitas produksi maupun peningkatan akses pasar dapat terselenggara dengan baik,
diperlukan dukungan yang terlembaga dari berbagai pihak. Berikut ini beberapa upaya yang dapat dilakukan
oleh pemerintah untuk mendorong terbentuknya pelembagaan pertanian dan perekonomian masyarakat:
a. Program pembentukan dan pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alat
dan Mesin Pertanian (UPJA)
b. Program peningkatan kapasitas pengelolaan UPJA
Pembentukan dan pengembangan
lembaga pendukung peningkatan
produktivitas pertanian
a. Program pengembangan koperasi unit distrik
b. Program peningkatan kapasitas pengelolaan koperasi unit distrik
Pembentukan dan pengembangan
lembaga ekonomi pertanian
Pengorganisasian masyarakat petani a. Program pembentukan kelompok tani berbasis gereja/kampung
b. Program pembentukan dan pemberdayaan kelompok usaha bersama
(KUBE) berbasis gabungan kelompok tani
c. Pemberdayaan kelompok tani melalui
BUPATI
DISTAN DISPERINDAGKOP
UPJA KUD PASAR
KABUPATEN
DISTRIK
KAMPUNG/GEREJA
POKTAN
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
PETANI
POKTAN POKTAN POKTAN
SKEMA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PERTANIAN KAB. PUNCAK
Peran masing-masing lembaga: rangka peningkatan nilai tambah, perluasan pasar,
daya saing dan perbaikan kesejahteraan petani.
d. Melakukan kegiatan ekonomi dalam bentuk
pelayanan jasa alsintan, seperti :a. Merumuskan kebijakan operasional pengelolaan
- Jasa penyiapan lahan dan pengolahan tanah, sumber daya alam (lahan pertanian), pengelolaan
sarana pertanian, pengelolaan sumber daya manusia, - Pemberian air irigasi, penanaman, pemeliharaan;
serta pengelolaan kelembagaan pertanian. - Perlindungan tanaman termasuk pengendalian
b. Melakukan koordinasi dengan Disperindag dalam kebakaran;
rangka perumusan kebijakan teknis terkait - Jasa pemanenan, pengeringan, dan penggilingan
peningkatan produksi pertanian dan pemasaran hasil e. Melakukan koordinasi dengan siswa-siswa SMK pertanian. Pertanian dalam rangka pengoperasian alsintan.
c. Melakukan koordinasi dan fasilitasi dengan UPJA dan
KUD dalam rangka perumusan program, pendidikan, 4. KOPERASI USAHA DISTRIK (KUD)pelatihan, dan pembinaan terhadap kelompok tani
a. Melakukan koordinasi, fasilitasi, dan implementasi dalam rangka peningkatan produksi pertanian.
program dengan Dinas Pertanian dan UPJA dalam
rangka peningkatan produksi pertanian terhadap
kelompok tani.
a. Merumuskan kebijakan operasional, pembinaan, b. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan pengaturan dan fasilitasi pengembangan industri pembinaan, serta penyaluran bantuan bagi kelompok pertanian dan pemasaran hasil produksi pertanian. tani dalam rangka peningkatan produksi pertanian
b. Melakukan koordinasi dengan Distan dalam rangka dan pemasaran produk pertanian.
perumusan kebijakan teknis terkait pengembangan c. Melakukan koordinasi dan fasilitasi terhadap industri pertanian dan peningkatan pemasaran hasil kelompok tani dalam rangka pembelian hasil produksi pertanian. produksi pertanian untuk kepentingan pemasaran.
c. Melakukan koordinasi dan fasilitasi dengan KUD d. Melakukan koordinasi dengan Disperindag dan dalam rangka perumusan program, pendidikan, pelaku pasar dalam rangka pemasaran dan distribusi pelatihan, dan pembinaan terhadap kelompok tani hasil produksi pertanian.dalam rangka pengembangan industri pertanian dan
pemasaran hasil produksi pertanian.5. KELOMPOK TANI (POKTAN)
d. Melakukan koordinasi dan fasilitasi antara Mitra a. Melakukan koordinasi dengan UPJA dan KUD dalam
dengan UPJA dalam rangka pengembangan alat dan rangka implementasi program peningkatan produksi
mesin pertanian.dan pemasarah hasil produksi pertanian.
b. Mengimplementasikan pendidikan, pelatihan, dan
pembinaan serta penyaluran bantuan bagi para a. Mengoptimalisasikan penggunaan alat dan mesin petani dalam rangka peningkatan produksi dan
pertanian (Alsintan) dan mempercepat alih teknologi pemasaran produk pertanian.Alsintan kepada masyarakat pertanian di perdesaan c. Melakukan koordinasi dengan pemimpin adat, melalui kelompok-kelompok tani pemimpin gereja, dan ketua kampung untuk
b. Melakukan koordinasi dan fasilitasi terhadap mempermudah kegiatan pendidikan, pelatihan, dan kelompok tani dalam rangka mempercepat dan pembinaan, serta penyaluran bantuan dalam rangka meningkatkan mutu pengolahan tanah, mengurangi peningkatan produksi dan pemasaran produk kehilangan hasil panen, meningkatkan serta pertanian.meningkatkan efisiensi produksi. d. Melakukan koordinasi dengan KUD dalam rangka
c. Melakukan koordinasi dengan KUD dalam penjualan produk pertanian dalam rangka mendorong pengembangan produk pertanian dalam pemasaran hasil pertanian.
1. DINAS PERTANIAN
2. DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
3. USAHA PELAYANAN JASA ALSINTAN (UPJA)