PROYEK PEKERJAAN
PENINGKATAN JALAN DAN PRASARANA
LINGKUNGAN
KOTA PONTIANAK
Pelaksana Pekerjaan : CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN
Alamat : Komplek Purnama Agung IV Blok L. No.4 Pontianak
Harga Borongan : Rp. 196.980.000,00
Terbilang : Seratus sembilan puluh enam juta
: delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah)
Waktu Pelaksanaan : 120 (seratus dua puluh) hari kalender
Sumber Dana : APBD Kota Pontianak
Tahun Anggaran : 2012
BAB 1
PROYEK KONTRUKSI
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan Peningkatan jalan dan Prasarana
Lingkungan Kota Pontianak ini merupakan proyek dari Pemerintah Dinas
Pekerjaan Umum Kota Pontianak yang dananya berasal dari APBD Kota
Pontianak Tahun Anggaran 2012. Proyek ini bernilai Rp. 196.980.000,00 (Seratus
sembilan puluh enam juta delapan ratus sembilan puluh ribu rupiah) dengan
waktu pelaksanaan 120 (Seratus dua puluh) hari kalender atau sesuai dengan
ketentuan yang tertera di kontrak proyek dan dilakukan berdasarkan hasil
penelitian panitia untuk kelengkapan Administrasi Rekanan dan dengan acuan
pada ketentuan yang berlaku yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti
kegiatan.
Kegiatan proyek yang dikerjakan oleh CV SURYA ALAM
PEMBANGUNAN ini bertujuan sebagai upaya perbaikan jalan dan Prasarana
Lingkungan Kota Pontianak yang telah mengalami kerusakan berat.
A. KLASIFIKASI KONSTRUKSI
Proyek Perbaikan jalan dan Prasarana Lingkungan Kota Pontianak ini
berdasarkan fungsi konstruksinya merupakan proyek konstruksi bangunan gedung
(Building Construction), sedangkan berdasarkan kepemilikannya, merupakan
milik Pemerintah karena dimiliki dan dibiayai oleh pemerintah, yaitu berdasarkan
APBD Kota Pontianak Tahun Anggaran 2012.
B. TAHAPAN KEGIATAN PROYEK
Untuk proyek Peningkatan jalan dan Prasarana Lingkungan Kota
Pontianak ini mencakup beberapa tahap kegiatan :
Tahap perencanaan (Planning)
Tahap Perancangan (Design)
Tahap Pengadaan dan Pelelengan (Procurement and tender)
Tahap Pelaksanaan (Construction)
Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance and
start-up)
Atau secara skematis tahapan pada proyek peningkatan jalan Kota
Pontianak ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Planning Design Construction Maintenance & start-up
Pengadaan Kontraktor
Pengadaan Konsultan Perencana
Pengadaan Konsultan Pengawas
1. Tahap perencanaan (Planning)
Pada tahap ini yang dilakukan adalah menterjemahkan kebutuhan
Pemerintah Kota Pontianak tentang Peningkatan jalan dan Prasarana Lingkungan
Kota Pontianak.
Melakukan penelitian atau survey lokasi
Merancang budged dan program
Membuat kerangka acuan kerja ( Term of Reference )
Membuat Master plan
Menunjuk Konsultan Perencana
2. Tahap Perancangan (Design)
Pada tahap ini, pekerjaan hanya sebatas perancangan dan pengisi
kelengkapan untuk melakukan pelelangan dan pemberkasan, tapi dilakukan dalam
dua kerangka dasar acuan kerja, yaitu :
A. TAHAP PRARANCANGAN ( PRELIMINARY DESIGN)
Yang dilakukan merupakan pekerjaan dasar dalam perencanaan
seperti membuat Kriteria desain, skematik desain, rencana tapak,
potongan, denah, gambar situasi (site plan), tata ruang dan estimasi biaya
secara global.
B. TAHAP PENGEMBANGAN RANCANGAN (DEVELOPMENT DESIGN)
Pada tahap ini yang dilakukan Perhitungan desain yang lebih
detail, gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur dan
mekanikal), estimasi biaya yang lebih rinci
C. TAHAP RANCANGAN AKHIR
Tahap ini merupakan tahap akhir dan merupakan persiapan untuk
tahap pelelangan seperti gambar detail untuk seluruh bagian pekerjaan
proyek, detail spesifikasi, daftar volume, estimasi biaya secara terperinci,
dan yang terpenting adalah syarat-syarat umum administrasi dan peraturan
umum yaitu dokumen lelang.
Pada tahap ini yang dilakukan Perhitungan desain yang lebih
detail, gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal, struktur dan
mekanikal), estimasi biaya yang lebih rinci
3. Tahap Pengadaan dan Pelelengan (Procurement and tender)
Disini dipilih berdasarkan pelelangan/tender, konsultan pengawas yang
akan mengawasi jalannya proyek selama proyek Peningkatan Jalan dan Prasarana
Lingkungan Pontianak ini berjalan yaitu PT. MITRA JAYA dan kontraktor yang
menjalankan seluruh rangkaian kegiatan proyek konstruksi ini, yaitu CV SURYA
ALAM PEMBANGUNAN.
4. Tahap Pelaksanaan (Construction)
Tahap pelaksanaan pembangunan dan Perawatan Jalan Kota Pontianak
yang dikerjakan oleh CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN ini, bekerja dengan
batasan waktu 120 hari kalender dengan biaya sebesar Rp.196.980.000,00.
Hal-hal mengenai pelaksanaan secara garis besar yaitu :
Rencana lapangan, rencana perletakan bahan, alat dan bangunan pembantu
lainnya.
Pekerjaan persiapan dan pengukuran
Pengadaan gambar kerja
Perencanaan dan pengendalian organisasi lapangan
Perencanaan dan pengendalian jadwal waktu pelaksanaan
Perencanaan dan pengendalian bahan/material
Perencanaan dan pengendalian peralatan
Perencanaan dan pengendalian tenaga kerja
Perencanaan dan pengendalian biaya
5. Tahap Pemeliharaan dan Persiapan Penggunaan (Maintenance and start-up)
Pada tahap ini kontraktor wajib menjamin kesesuaian bangunan yang telah
selesai dibangun dengan dokumen kontrak dan menjamin kinerja fasilitas sesuai
sebagaimana mestinya.
DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PONTIANAK
BAB 2
UNSUR-UNSUR PELAKSANA PEMBANGUNAN
A. Pihak-pihak yang Berperan Dalam Proyek Konstruksi
Pihak yang berperan dalam pelaksanaan proyek Jakan dan Prasarana
Lingkungan Kota Pontianak ini :
1. DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PONTIANAK (owner)
2. PT. MITRA JAYA (designer dan konsultan)
3. CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN (kontraktor)
Dalam pelaksanaanya pihak-pihak yang terkait ini saling berkaitan,
berinteraksi dan berhubungan satu sama lain.
hf k Pengguna Jasa k hf
PT. MITRA JAYA hf CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN
: hubungan kontrak
: hubungan fungsional
Masing-masing unsure tersebut di atas mempunyai tugas, kewajiban
tanggungjawab dan wewenang sesuai dengan kedudukan serta kegiatan yang
dilakukan masing-masing.
1. DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PONTIANAK (Owner)
Memiliki hak pemilikan proyek dan menyediakan dana untuk realisasi
proyek Jalan dan Prasarana Lingkungan Kota Pontianak
Mengawasi jalannya proyek
Pemegang kekuasaan tertinggi dalam proyek
Mengesahkan perubahan (bila terjadi)
Mengesahkan pekerjaan yang telah diselesaikan CV SURYA ALAM
PEMBANGUNAN
2. PT. MITRA JAYA (designer dan konsultan)
Pihak yang diserahi tugas untuk mengelola, merencanakan dan mengawasi
proyek Jalan dan Prasarana Lingkungan Kota Pontianak
Memberi usulan serta pertimbangan kepada kontraktor PT. LIMA
PERMATA bila terdapat kesulitan atau masalah
Memberi penjelasan tentang gambar rencana pada kontraktor
Menguji mutu bahan-bahan bangunan
Aliiran informasi antara berbagai bidang agar semua berjalan lancer
Menyusun laporan yang akan disampaikan kepada pemilik proyek
3. CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN (kontraktor)
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diisyaratkan pada kontrak
proyek
Membuat as built drawings
Menjamin keselamatan bagi para pekerja
Membuat laporan hasil pekerjaan
Menyerahkan pekerjaan yang diselesaikan sesuai kontrak proyek.
B. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Proyek
Pemberi Tugas (Pemerintah Kota Pontianak)
Perencana (PT.MITRA JAYA)
Pelaksana (CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN)
Manajemen Proyek
Pemilik Proyek
(DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA PONTIANAK)
Konsultan (PT.MITRA JAYA)
Masyarakat
Lembaga Pelayanan (PT. ASURANSI
JASA RAHARJA)
Badan Pemerintah (KANWIL XVI DITJEN
PBN PONTIANAK)
Tenaga Kerja
Supplier
(MULTI BANGUNAN)
Institusi Keuangan (BANK KALBAR)
Fungsi dan saat keterlibatan pihak-pihak dalam proyek
No Pihak terlibat FungsiTahapan Kegiatan
Studi Desain Pelelangan Pelaksanaan
1 DINAS PEKERJAAN
UMUM KOTA
PONTIANAK
1.Pendanaan
2.Keputusan
2 Konsultan :
a.Perencana
b.Pengawas
keahlian TK
keahlian TK
3 Kontraktor Pelaksanaan
Konstruksi
4 Multi Bangunan Supplai bahan dan alat
5 BANK KALBAR Pendanaan
6 Masyarakat Kerjasama
Kepemilikan
7 PT. ASURANSI JASA
RAHARJA
Pelayanan
8 DINAS PEKERJAAN
UMUM KOTA
PONTIANAK
Peraturan, Nasehat
9 Tenaga Kerja Pelaksana
10 Lembaga Internal Keahlian,data,pengalaman
Keterangan :
Terlibat sebagian :
Terlibat penuh :
BAB 3
ORGANISASI PROYEK KONTRUKSI
A. BENTUK ORGANISASI
Bentuk Organisasi proyek yang memisahkan Perencana dengan Pengawas
DINAS PEKERJAAN UMUM
PT. MITRA JAYA PT. MITRA JAYA CV SURYA ALAM PEMBANGUNAN
Perencana, pengawas dan kontraktor bertanggungjawab terhadap hasil
pekerjaannya kepada pemilik proyek yaitu DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA
PONTIANAK.
BAB 4
MANAJEMEN MATERIAL KONSTRUKSI
4.1.Pengertian
Setiap pelaksanaan proyek konstruksi dilakukan secara sistematis dan
terkondisi,dengan menggunakan sumber daya(5M),yang salah satunya adalah
material (bahan).Pengunaan materialini mecakup pengadaan dan pemprosesan
yang merupakan bagian dari konstruksi yang akan dilaksanakan, misalnya tiang
panang, beton pracetak, baja tulangan, rangka atap dan lain-lain. Disamping
material yang menjadi bagian dari konstruksi, diperlukan juga pengadaan dan
pengunaan sejumlah besar material yang bukan merupakan bagian dari konstruksi
tetapi keberadaanya diperlukan dalam pelaksanaanya, misalnya bahan bakar,
perancah, suku cadang alat-alat konstruksi, dan lain-lain.
Karena banyaknya jenis material yang digunakan untuk pelaksanaan
sebuah proyek konstruksi, maka penggolongan material dapat dibedakan menjadi:
Engineering materials,yaitu produk khusus yang dibuat berdasarkan
perhitungan teknis dan perencanaan. Material ini secara khusus dijelaskan
dalam gambar dan digunakan sepanjang masa pelaksanaan proyek
tersebut. Apabila terjadi penundaan akan berakibat mempengaruhi jadwal
penyelesaian proyek.
Bulk materials, yaitu produk yang dibuat berdasarkan standart industri
tertentu. Material jenis ini sering kali sulit diperkirakan karena beraneka
ragam jenisnya, contohnya : kusen, rangka baja dan lain-lain.
Fabricated materials, yaitu produk yang dirakit tidak pada tempat material
tersebut akan digunakan, tetapi dilaksanakan diluar lokasi
proyek,contohnya : kusen, rangka baja dan lain-lain.
4.2.Material Konstruksi
Material konstruksi yang digunakan dalam kegiatan suatu proyek dapat
dibedakan menjadi dua,yaitu :
1. Bahan Permanen, adalah material yang menjadi bagian tetap dari struktur
yang dibutuhkan kontraktor untuk pelaksanaan proyek konstruksi.
2. Bahan sementara,adalah material yang tidak menjadi bagian tetap dari
struktur.
4.2.1.Bahan Permanen
Bahan permanen adalah material yang dibutuhkan oleh kontraktor untuk
membentuk bangunan dan sifatnya melekat tetap sebagai elemen bangunan
rincian, bahan permanen mencakup :
Spesifikasi untuk material yang digunakan
Kuantitas material yang dibutuhkan
Uji coba yang harus dilakukan terhadap setiap materal yang diperlukan
sebelum material tersebut diterima.
Dengan menggunakan rincian yang tercantum dalam dokumen kontrak,kontraktor
harus menentukan pemasok bahan yang akan digunakan.Tiga sumber pemasok
bahan,adalah :
1. Pemberi tugas, yang mungkin memasok material tertentu untuk
digunakan dalam pelaksanaan bangunan oleh kontraktor.
2. Sub kontrakor yang mungkin diminta oleh kontraktor utama untuk
memasok bahan permanen berdasarkan konrak terpisah.
3. Kontarktor sendiri yang mengadakan bahan permanen
4.2.2.Bahan Sementara
Bahan Sementara adalah material yang dibutukan dalam pelaksanaan
pembangunan proyek konstruksi, tetapi tidak akan menjadi bagian dari bangunan
setelah bangunan itu selesai dan siap untuk dioperasionalkan.Jenis material ini
tidak dicantumkan dalam dokumen kontrak,sehingga pelaksana (kontraktror)
bebas dalam menentukan endiri material yang dibutuhkan besrta pemasoknya.
Material-material ini tiak akan mendapat bayaran secara eksplisit karena tidak
tercantum dalam kontrak, sehingga biaya untuk bahan sementara ini harus
dimasukan oleh pelaksana kedalam biaya pelaksanaan berbagai pekerjaan yang
termasuk dalam kontrak.
4.3.Proses Dalam Manajemen Material
Definisi manajemen material adalah :
“suatu pendekatan organisasional untuk menyelesaikan permasalahan material
yang memerlukan kombinasi kemampuan material dan teknis”.
Proses-proses dalam manajemen material harus benar-benar dilaksanakan
secara efektif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,karena akan berpengaruh
terhadap jalannya pelaksanaan proyek konstruksi secara menyeluruh.Proses-
proses dalam manajemen material material yang perlu diperhatikan adalah :
Pemiliha material
Pemilihan pemasok material
Pembelian material
Pengiriman material
Penerimaan material
Penyimpanan material
Pengeluaran material
Menjaga tingkat persediaan material
4.3.1.Pemilihan Material
Untuk pemilihan material permanen pada suatu proyek konstruksi, harus
sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam gambar kerja dan spesifikasi yang
terdapat dalam kontrak. Namun ada beberapa material permanen dalam
pelaksanaan suatu proyek kontruksi yang tidak memiliki spesifikasi yang
tepat,sehingga pemilihan materialnya ditentukan berdasarkan kinerja yang harus
diberikan. Sedangkan pemilihan untuk material sementara bebas dilaksanakan
oleh pelaksana.
4.3.2.Pemilihan Pemasok Material
Pemilihan pemasok material pada dasarnya ditentukan pada penawaran
terendah, namun demikian ada beberapa factor lain yang patut dan perlu
dipertimbangkan sebelum memutuskan,yaitu :
Kehandalan pemasok
Ukuran pemasok
Layanan purna jual yang ditawarkan oleh pemasok
Syarat pembayaran yang diminta oleh pemasok
Kualitas material yang dipasok
Kemampuan pemasok untuk menyediakan material dalam keadaan tidak
terjadwal.
4.3.3.Pembelian Material
Mengingat struktur organisasi pembangunan yang terlibat dalam sejumlah
proyek mempunyai lokasi yang berbeda-beda, maka pembelian material dapat
dilakukan baik dengan basis terpusat maupun dengan basis lokal.
Keuntungan dari basis terpusat antara lain adalah :
o Pengendalian lebih baik
o Harga lebih murah ( untuk pembelian dalam jumlah yang besar )
o Keahlian dapat terbina bagi pihak yang bertanggung jawab atas pembelian.
Keuntungan basis lokal adalah :
o Pengaturan khusus dapat dibuat secara lokal
o Mengembangkan perdagangan masyarakat lokal.
Dalam pembelian material hal-hal atau rincian yang perlu dimasukan dalam buku
pesanan pembelian adalah :
Nama dan alamat pemasok
Nama orang yang memesan material
Rincian material yang dibutuhkan
Perintah penyerahan material
Harga material yang dipesan
Nama petugas yang bertanggung jawab terhadap pembelian material
Rincian untuk administrasi akuntasi biaya pembelian material
4.3.4.Pengiriman Material
Pengiriman material harus berdasarkan surat permintaan pembelian
material yang telah disetujui dengan jaminan bahwa material yang akan dikirim
pemasok sesuai dengan spesifikasi dan dikirim ke lokasi yang tepat dan waktu
yang diminta. Tugas bagian pengiriman ini sangat penting karena akan
berpengaruh pada kinerja kontrakor sebagai pelaksana pembagunan.Kegagalan
dalam pengiriman material menyebabkan keterlambatan pekerjaan yang pada
akhirnya menyebabkan pembangunan yang tidak efisien dan tidak ekonomis.
4.3.5.Penerimaan Material
Material-material yang dipasok pada kontraktor merupakan suatu hasil
dari surat permintaan pembelian yang wajib diperiksa pada saat penyerahan oleh
petugas gudang.Hal-hal yang perlu diperhatikan petugas gudang dalam menangani
hal ini adalah :
o Material yang diserahkan telah diuji coba dan disetujui sesuai dengan
spesifikasi.
o Kuantitas material ( merk ) harus sama dengan catatan penyerahan.
o Material-material yang diserahkan harus dalam susunan yang baik.
4.3.6.Penyimpanan Material
Penyerahan material yang sudah sesuai dan dapat diterima harus disimpan
dengan baik oleh oleh petugas gudang.Petugas gudang ini bertanggung jawab
dalam menjaga dan menyimpan material-material yang diserahkan antara waktu
penyerahan sampai dengan material tersebut dikeluarkan dari gudang yang akan
digunakan dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Aspek utama manajemen material adalah aspek keamanan fisik dan selalu
siap ( avainlibility ). Pemeriksaan secara periodik terhadap material-material yang
disimpan harus diadakan untuk memperkuat catatan petugas gudang agar tidak
terjadi perbedaan jumlah material yang disimpan dengan catatan yang ada.
4.3.7.Pengeluaran Material
Semua material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan proyek
konstruki tercatat dan tersimpan didalam gudang.Sehingga untuk penggunaan
material material tersebut harus dikeluarkan dari gudang penyimpanan dengan
melengkapi berita acara pengeluaran material yang dikeluarkan oleh petugas
gudang. Berita acara ini berisi informasi tentang jumlah dan jenis material yang
diambil, maksud penggunaan material dan informasi-informasi lainya yang terkait
dengan material yang dibutuhkan.
4.4.Analisa Manajemen Material Konstruksi Berdasarkan Keadaan Proyek Sesuai
Dengan Kontrak Kerja
4.4.1.Analisa Jenis Material Konstruksi
Seperti pada pengertian sebelumnya bahwa material konstruksi dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu bahan permanen dan bahan sederhana.Adapun
pengelompokan bahan-bahan atau jenis material konstruksi dalam proyek ini
“ Proyek rehabilitasi Ruang poli gigi dan Perawatan Puskesmas Siantan
Hilir Kota Pontianak” adalah sebagai berikut :