Mengapa Fikih?
3 prinsip dalam istilah fikih: values ,nilai-nilai dasar–(القيام األساسية) ethics ,prinsip-prinsip dasar–(األصول الكلية) ethos .aturan yang kongkret–(األحكام الفرعية)
Fikih Kebencanaan: upaya untuk memahami, menjelaskan, mengantisipasi, dan menyikapi peristiwa-peristiwa kebencanaan berdasarkan values, ethics, dan ethos dalam al-Qur’an dan Hadis
Fikih Air: upaya untuk memahami, menjelaskan, dan pengelolaan airberdasarkan values, ethics, dan ethos dalam al-Qur’an dan Hadis
Perspektif “Fiqh”
“Fiqh”
Memahami, memandang
Merumuskan konsep dalam perspektif
holistik
Menyikapi, menangani
Merumuskan tindakan-tindakan riil
berdasar nilai Q+H
Belief: Pemahaman, kesadaran
Practice: tindakan, penyikapan
Memahami Bencana
Memahami bencana
Cara memandang
Teologis
Sosiologis
Cara menyikapi
Etis
Antisipatif
Teknis
Istilah Bencana
secara umum, bencana dipahami sebagai “apa saja yang menimpa manusia, yang mengandung resiko bahaya, kerusakan, bahkan kematian terhadapmanusia”
Seluruh rangkaian peristiwa kebencanaanharus dimengerti dan dipahami untuk menghindari resiko yang lebih besar
Upaya mengerti & memahami; dan Islam telah membarikan panduan untuk itu yang disebut Fikih Kebencanaan
Memahami Bencana
Memahami bencana
Cara memandang
Teologis
Sosiologis
Cara menyikapi
Etis
Antisipatif
Teknis
Cara Memandang Bencana: Teologis
Allah Maha Kasih & Sayang (rahmah) dan Maha Baik (QS. 6: 54), maka apapun yang diberikan manusia selalu baik dan penuh kasih
Begitu sebaliknya, manusia yang memahami dengan baik “hakikat” bencana akan mempersepsi bencana sebagai sebuah kebaikan (QS. 16:30); menjadi sarana meningkatkan kualitas iman.
Bencana bukan merupakan bentuk amarah danketidakadilan Allah kepada manusia;
Sebaliknya bencana merupakan bentuk kebaikandan kasih sayang (rahmah) Allah kepada manusia, yakni sebagai media untuk introspeksi seluruhperbuatan manusia yang mendatangkan peristiwayang merugikan manusia itu sendiri.
Cara Memandang Bencana: Sosiologis
Memahami peran manusia terhadap alam
Khalifah: menjaga kelestarian relasi dengan alam dan sesama manusia
Memiliki vision (wawasan):
Interspatial vision: Muslim harusmengetahui dan memahami apa yang berlaku di tempat lain, baik dalam artiperbedaan kota, negara atau kawasan
Intertemporal vision: Muslim harus memilikiperencanaan yang kuat terhadap apa yang akan dia lakukan dalam rangkamengumpulkan bekal untuk hari depan
Fungsi Manusia
Khalifatullah, wakil Allah untuk mengatur bumi agar selalu lestari
Abdullah, hamba Allah untuk tunduk dan patuhpada seluruh aturan Allah
Khalifatullah(wakil Allah di bumi)
Menjaga kelestarian alam
Tidak membuat kerusakan
Menjaga harmoni alam
Menjadikan alam sebagai saranamendekatkan diri kepada Allah
Alam=alam kecil (manusia)
alam besar (lingkungan, alam semesta)
‘Abdullah (hamba Allah)
Bertauhid hanya pada f
Cinta total hanya pada f
Tunduk dan patuh aturan f
Merendahkan diri di hadapan f
Tursungkur bersimpuh hanya di hadapan f
Hidup dan mati hanya untuk f
Cara Menyikapi Bencana: Etis
Sabar: menyikapi bencana dengan 3 cara:
Hati: memahami bahwa seluruh peristiwa adalah kehendak Allah
Lisan: tarji’
Perbuatan: usaha untuk menuju kebaikan setelah bencana terjadi; dan usaha membuat kebaikan-kebaikan jauh sebelum musibah keburukan terjadi
Syukur: menyikapi bencana dengan positive thinking & action akan kebaikan di balik setiap peristiwa
Cara Menyikapi Bencana: Antisipatif
Upaya Preventif: Mitigasi dan Kesiapsiagaanterhadap Bencana (QS. Yusuf: 47-49)
Tanggap darurat: menyelamatkankelangsungan kehidupan manusia, mengurangipenderitaan korban bencana, danmeminimalkan kerugian material (QS. Al-Maidah: 32)
Recovery:
Rehabilitasi : perbaikan dan pemulihan semua aspekpelayanan publik sampai tingkat yang memadai.
Rekonstruksi: pembangunan kembali semuaprasarana dan sarana
Cara Menyikapi Bencana: Teknis
Seluruh teknis yang terkait:
Mitigasi & kesiapsiagaan
Tanggap darurat
Recovery
Pemenuhan Hak Korban
Teknis Ibadah pada Saat Bencana
Penanganan Penyalahgunaan Bantuan
Hikmah dari Bencana
Manusia memperhitungkan faktor-faktor resiko akan terjadinya bencana
Kearifan dan bijaksana dalam menjalin relasi dengan manusia lain dan alam
Manusia mendapat “side efect” yang positif setelah terjadinya bencana: tanah subur, bangunan kokoh, positive thinkingterhadap orang lain...