◊ MENGGAMBAR TEKNIK ◊
Agustinus J. Ndaruhadi, ST, MT
Teknik Industri
Universitas Widyatama
BANDUNG
PENGANTAR
1. Pendahuluan2. Proyeksi3. Gambar Potongan / Irisan4. Penunjukan Ukuran5. Toleransi6. Kekasaran Permukaan7. Gambar 3 Dimensi8. Gambar Sambungan Las dan Sheet Metal9. Elemen Mesin Standard (roda gigi, pegas, bantalan, pasak dll)10. Gambar Konstruksi.
a. G. Takeshi Sato, Hartanto Sugiarto, “Menggambar Mesin Menurut Standard ISO”, Prandya Paramita, 2000.
b. Frederick E. Giesecke, “Engineering Graphics”, Macmilan Publishing, 1993.c. ISO Standard Handbook.
Materi Kuliah :
Referensi :
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud dari seorang sarjana teknik. Oleh karena itu gambar disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa untuk sarjana teknik.
Dalam bidang keteknikan, gambar mempunyai peranan penting. Dengan bantuan gambar, seseorang dapat menyatakan pendapat dan kehendaknya tentang sesuatu yang ada dalam pikirannya.
Gambar teknik diartikan sebagai aturan / tata cara pembuatan gambar-gambar keteknikan pada teknik menurut standard yang berlaku.
PENDAHULUANPERANAN GAMBAR
TEKNIK
PROSES PEMIKIRAN DAN PERENCANAAN GAMBAR
PENDAHULUAN
Standarisasi Gambar
Ukuran pokok kertas gambar adalah 1m2 yang perbandingan panjang terhadap lebarnya adalah x:y = 1:V2. Ukuran pokok ini disebut ukuran A0 yang bila dihitung menurut perbandingan diatas diperoleh ukuran :
x = 841 dan y = 1189
PENDAHULUAN
No. Ukuran Kertas Garis Tepi Ukuran Gambar
A0 841 x 1189 10 821 x 1169
A1 594 x 841 10 574 x 821
A2 420 x 594 10 400 x 574
A3 297 x 420 10 277 x 400
A4 210 x 297 5 200 x 287
A5 148 x 210 5 138 x 200
UKURAN KERTAS
Jenis Garis
Ada 4 jenis garis, yaitu :
PENDAHULUAN
o Jarak antara garis-garis :
o Macam-macam garis dan penggunaannya (ISO. R128)1.Garis gambar (garis tebal kontinu, jenis A)
2.Garis tidak tampak (garis gores ipis, jenis E)
3.Garis potong (garis bergores, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan tempat-tempat perubahan arah, Jenis H)
4.Garis sumbu (garis bergores, jenis G)
5.Garis bantu, garis ukur dan garis arsir (garis tipis kontinu, jenis B)
GARIS dan HURUF
GARIS dan HURUF
PENDAHULUAN
Contoh penggunaan Garis
GARIS dan HURUF
PENDAHULUAN
PROYEKSI
Proyeksi dalam gambar teknik merupakan suatu metode untuk menggambarkan titik-titik tertentu sebuah obyek (misalnya titik-titik sudut sebuah benda, titik-titik sebuah kurva), dengan bantuan garis-garis proyeksi, pada sebuah atau beberapa bidang proyeksi. Arah pandangan sesuai dengan aturan tegak lurus bidang proyeksi.
Referensi :ISO 128 – 1982 Technical Drawing – General
Principles of Presentation.
DIN 5 – 6 1986 Technische Zeichnungen; Projektion, Begriffe, Darstellungen
PENGERTIAN PROYEKSI
PROYEKSI
PROYEKSI PERSPEKTIF(Proyeksi Konvergen /
sentral)
-Proyeksi perspektif satu titik hilang-Proyeksi perspektif dua titik hilang-Proyeksi perspektif tiga titik hilang
PROYEKSI PARALEL(Proyeksi Sejajar)
Proyeksi Paralel Miring-Proyeksi Aksonometri Miring
+ Proyeksi Kavalir (Cavilier)
+ Proyeksi Kabinet
+ Proyeksi
Planometri
Proyeksi Paralel Tegak(Proyeksi Ortogonal)-Proyeksi Aksonometri Tegak
+ Proyeksi Isometri
+ Proyeksi Dimetri
+ Proyeksi Trimetri
Proyeksi Normal-Proyeksi Sudut Pertama (Metode Eropa).-Proyeksi Sudut ketiga (Metode Amerika).
PROYEKSIKLASIFIKASI PROYEKSI
PROYEKSIPROYEKSI PERSPEKTIF
Proyeksi ini disebut pula proyeksi konvergen atau sentral (memusat). Ukuran gambar sangat tergantung pada jarak pengamatan dengan bidang proyeksi dan jarak bidang proyeksi ke obyek.
Karena proyeksi perspektif memperlihatkan obyek sebagaimana obyek itu tampaknya, tidak memperlihatkan bentuk sesungguhnya dengan ukuran sesungguhnya, sehingga proyeksi ini tidak cocok untuk digunakan dalam gambar teknik mesin.
PROYEKSIPROYEKSI PARALEL
Suatu metode proyeksi dimana garis-garis proyeksinya paralel satu dengan yang lain. Hal ini disebabkan titik-titik pengamatan terletak pada jarak yang tak terhingga terhadap obyek.
Jenis Proyeksi Paralel :Proyeksi Paralel MiringProyeksi Paralel Tegak
PROYEKSI
PROYEKSI PARALEL MIRING
Jenis Proyeksi ini merupakan proyeksi paralel dimana garis-garis proyeksinya paralel dan miring terhadap bidang proyeksi. Titik pengamatan berada pada jarak yang tak terhingga, sehingga garis proyeksinya sejajar. Untuk menyeragamkan hasil proyeksi, maka besarnya sudut kemiringan ditentukan 45o dan 60o.
Jenis-jenis proyeksi paralel miring :Proyeksi kavalirProyeksi KabinetProyeksi Plamnometri
PROYEKSI
PROYEKSI PARALEL MIRING (lanjutan)
Proyeksi kavalir :
merupakan proyeksi paralel miring dimana garis proyeksinya membentuk sudut 45o dengan bidang proyeksi (bidang YZ), sehingga obyek pada ketiga arah koordinatnya diproyeksikan dengan panjang sebenarnya
PROYEKSI
Proyeksi kabinet :merupakan proyeksi paralel miring dimana garis proyeksinya membentuk sudut 60o dengan bidang proyeksi (bidang YZ), sehingga obyek pada satu arah koordinatnya diproyeksikan dengan panjang setengah dari panjang sebenarnya
PROYEKSI PARALEL MIRING (lanjutan)
PROYEKSI
PROYEKSI PARALEL MIRING (lanjutan)
Proyeksi planometri :
merupakan proyeksi paralel miring dimana garis proyeksinya membentuk sudut 45o dengan bidang proyeksi (bidang XY), sehingga obyek pada ketiga arah koordinatnya diproyeksikan dengan panjang sebenarnya
PROYEKSI
PROYEKSI PARALEL TEGAK Proyeksi ini disebut dengan nama proyeksi
orthogonal (ortho = tegak, gonal = sudut).Proyeksi paralel tegak merupakan suatu proyeksi paralel dimana garis proyeksinya tegak lurus bidang proyeksi.Hasil proyeksinya akan berbentuk dan berukuran sama dengan obyek yang diproyeksikan tersebut.Pada umumnya gambar proyeksi yang dihasilkan pada satu bidang proyeksi belum dapat memperlihatkan bentuk benda secara keseluruhan.
Jenis-jenis proyeksi paralel tegak :Proyeksi Aksonometri TegakProyeksi Normal
PROYEKSI
Proyeksi isometri adalah :
proyeksi aksonometri suatu obyek yang diletekan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi, sehingga proyeksi panjang sisi-sisi obyek tersebut memendek dengan skala yang sama (82%) kearah ketiga koordinatnya.
Untuk memudahkan penggambaran, sisi-sisi obyek tersebut digambar sesuai dengan panjang sebenarnya.
PROYEKSI AKSONOMETRI TEGAK
PROYEKSI
PROYEKSI AKSONOMETRI TEGAK
PROYEKSI
PROYEKSI AKSONOMETRI TEGAK
Proyeksi dimetri adalah :
proyeksi aksonometri dimana pandangan yang dipilih dari obyek diletakan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi sehingga proyeksi panjang sisi-sisi obyek tersebut memendek dengan skala yang sama ke arah kedua koordinatnya.
PROYEKSI
PROYEKSI AKSONOMETRI TEGAK
PROYEKSI
PROYEKSI AKSONOMETRI TEGAK
PROYEKSI
PROYEKSI NORMALMerupakan proyeksi paralel tegak yang pandangan utamanya terletak paralel terhadap bidang proyeksi, dan obyek diproyeksikan tegak lurus (normal) ke bidang proyeksinya.
Dari satu titik pengamatan, mungkin saja tidak dapat langsung dibayangkan bentuk obyek secara keseluruhan, sehingga diperlukan pengamatan dari sudut (tempat) yang lain.
Dua metode proyeksi normal :Proyeksi Metode Eropa / proyeksi kuadran pertama / sudut pertama (first angle projection) :
Obyek diletakan pada kuadran pertama.Proyeksi Metode Amerika / proyeksi kuadran ketiga / sudut ketiga(third angle projection) :
Obyek diletakan pada kuadran ketiga.
PROYEKSI
PROYEKSI NORMAL1. PROYEKSI SUDUT PERTAMA (PROYEKSI EROPA)
Benda diletakan di depan bidang proyeksi, kemudian diproyeksikan pada bidang belakang
PROYEKSI
PROYEKSI NORMAL1. PROYEKSI SUDUT PERTAMA (PROYEKSI EROPA)
PROYEKSI
PROYEKSI NORMAL1. PROYEKSI SUDUT KETIGA (PROYEKSI AMERIKA)
Benda diletakan di depan bidang proyeksi, kemudian diproyeksikan pada bidang depan.
PROYEKSI
PROYEKSI NORMAL1. PROYEKSI SUDUT KETIGA (PROYEKSI AMERIKA)
PROYEKSI
PROYEKSI NORMAL
PENENTUAN PANDANGAN
Dari satu arah pandangan, dua bentuk yang berbeda dapat tergambarkan dalam gambar pandangan yang sama.
Maka diperlukan pandangan lain untuk menjelaskan bentuk-bentuk keseluruhan
Gambar kerja digambarkan dalam sejumlah pandangan yang diperlukan, tetapi tidak berlebihan
PENENTUAN PANDANGAN Untuk menggambar pandangan-pandangan sebuah benda, pandangan
depan benda dianggap sebagai gambar pokok, dan pandangan-pandangan lain dapat disusun
Pandangan depan harus dapat memberikan informasi mengenai bentuk khas atau fungsi benda secara keseluruhan.
PENENTUAN PANDANGANPEMILIHAN PANDANGAN DEPAN
PENENTUAN PANDANGANSUSUNAN GAMBAR-GAMBAR
PANDANGAN
PENENTUAN PANDANGANPANDANGAN SEBAGIAN
GAMBAR POTONGAN Mengubah pandangan tidak terlihat (garis putus-putus pada
gambar menjadi pandangan terlihat agar pandangan atau bentukan menjadi lebih jelas.
Tujuan potongan adalah untuk menjelaskan / menggambarkan bentuk bagian dalam suatu benda.
Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, dan potongannya disebut potongan utama.
GAMBAR POTONGANPenyajian Potongan Pada umumnya bidang potong dibuat melalui sumbu dasar, dan
potongannya disebut potongan utama. Jika letak bidang potong sudah tampak jelas, maka tidak diperlukan
penjelasan. Jika letak bidang potong tidak jelas, atau ada beberapa bidang potong, maka bidang potong harus diterangkan dalam gambar.
Pada gambar proyeksi, bidang potong dinyatakan oleh sebuah garis potong.
Garis Potong adalah garis sumbu yang pada ujung-ujungnya dipertebal, dan pada tempat-tempat dimana garis potongnya berubah arah.
Pada ujung-ujung garis potong, diberi tanda dengan huruf besar, dan anak panah yang menunjukan arah penglihatan.
GAMBAR POTONGANCara-cara membuat PotonganA. Potongan dalam satu bidang. Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar. Potongan yang tidak melalui sumbu dasar.
B. Potongan lebih dari satu bidang.• Potongan Meloncat• Potongan oleh dua bidang berpotongan
GAMBAR POTONGANCara-cara membuat PotonganC. Potongan separuh (setengah).
D. Potongan sebagian / setempat
GAMBAR POTONGANCara-cara membuat PotonganE. Potongan yang diputar ditempat atau
dipindahkan.
F. Susunan potongan-potongan berurutan.
GAMBAR POTONGANPenampang Tipis
Penampang tipis seperti benda terbuat dari plat, baja profil, dll, dapat digambar dengan garis tebal atau seluruhnya dihitamkan. Jika bagian-bagian terletak berdampingan, maka bagian yang berbatasan dibiarkan putih.
Bagian Benda atau benda yang tidak boleh dipotong
GAMBAR POTONGAN
ARSIR• Untuk membedakan gambar potongan dari gambar pendangan, maka
dipergunakan arsir, yaitu garis tipis miring (45o terhadap garis sumbu / garis gambar dengan jarak disesuaikan dengan besarnya gambar)
• Bagian-bagian yang terpisah, diarsir dengan sudut yang sama.• Arsiran dari bagian-bagian yang berdampingan harus dibedakan sudutnya.• Penampang-penampang yang luas, dapat diarsir secara terbatas, yaitu hanya pada
kelilingnya saja.
GAMBAR POTONGAN
ARSIR• Potongan-potongan sejajar dari benda yang sama yang terdapat pada potongan
meloncat, diarsir serupa, tetapi dapat juga digeser jika dipandang perlu.• Garis-garis arsir dapat dihilangkan untuk menulis huruf atau angka.
PENUNJUKAN UKURAN
o FUNGSI Untuk memudahkan dan mencapai fungsi dalam proses pembuatan (pemesinan)
dari suatu benda kerja.
o ACUAN DASAR Pemberian ukuran pada benda kerja mengacu pada : Ukuran utama (panjang, lebar, tinggi, dll) Proses pemesinan Fungsi benda dilihat dari konstruksi (ukuran assembling / susunan).
o SATUAN UKURAN Gambar teknik mekanik, umumnya mempunyai satuan ukuran “mm”
(milimeter) dan bila ada ukuran yang satuannya bukan “mm”, misalnya “m” (meter), maka satuan tersebut harus dicantumkan dibelakang ukurannya.
PENUNJUKAN UKURANPenggolongan Penunjukan ukurano UKURAN FUNGSI (F) Ditentukan berdasarkan fungsi kerja dari benda tersebut terhadap konstruksi
susunannya terutama bagian yang berhubungan dengan bagian benda lainnya. Biasaynya menggunakan toleransi umum, atau suaian ISO.
o UKURAN NON FUNGSI (NF) Diperlukan untuk membantu proses pengerjaan (pemesinan). Pengukuran dan
pengecekan yang ditinjau tidak secara langsung dari fungsi kerjanya, melainkan hanya untuk membantu pencapaian fungsi benda tersebut. Biasanya hanya menggunakan toleransi umum.
o UKURAN PEMBANTU (H) Ukuran yang diberikan hanya sekedar agar operator tidak perlu menghitung
sisa atau jumlah ukuran yang ada. Ukuran ini tidak dengan toleransi, sehingga diperbolehkan keluar dari batas toleransi yang ada, dan pencantumannya dalam tanda kurung ( ).
PENUNJUKAN UKURANPenggolongan Penunjukan ukuran
KETERANGAN :• No.1 adalah ukuran fungsi yang mempunyai hubungan dengan bagian tertentu
pada pasangannya.• No. 2 adalah ukuran pembantu untuk kemudahan operator.• Tanpa Nomor adalah ukuran non fungsi.
PENUNJUKAN UKURANSistem Penunjukan Ukurano Berantai Digunakan bila jarak antar
lubang lebih dipentingkan (fungsi)
o Sejajar / Pararel Digunakan bila semua
ukuran mempunyai bidang basic / patokan yang sama.
o Bertahap / Berstep Metode ini dapat digunakan
sebagai pengganti penunjukan ukuran pararel, yaitu dengan mengambil satu bidang patokan langsung pada perpanjangan garis penunjukan ukura.
PENUNJUKAN UKURANSistem Penunjukan Ukurano Gabungan Gabungan antara ukuran berantai
dengan pararel. Metode ini yang sering diapaki dalam prakteknya.
o Koordinat Cara ini Kadang-kadang dapat
membantu memudahkan pembacaan ukuran dalam proses pengerjaan. Dengan metode ini, penunjukan ukuran pada gambar dapat disederhanakan, misalnya : kedudukan / posisi dan besarnya lubang dituliskan dalam bentuk tabel. Penunjukan ukuran untuk bagian luar dan bagian dalam ditunjukan pada tempat yang terpisah
PENUNJUKAN UKURANPrinsip Penunjukan UkuranPencantuman Garis Proyeksi Ukuran, Garis
Ukuran dan Penulisan Angka
a. Garis Proyeksi Ukuran Adalah garis yang memproyeksikan bagian
yang akan diberi ukuran, dibuat dengan garis tipis dan sejajar dan diberi kelebihan dari ujung anak panah. Dapat berpotongan dengan garis proyeksi lain.
b. Garis Ukuran Adalah garis peletakan angka ukuran,
dibuat sejajar dengan bidang atau bagian yang akan diberi ukuran dan diakhiri oleh tanada panah pada garis yang menyentuh garis proyeksi. Tidak boleh bertpotongan dengan garis ukuran lain kecuali garis proyeksi yang harus mengalah.
c. Angka Ukuran Dicantumkan di atas garis ukuran dengan
jarak (tidak menempel dengan garis).
PENUNJUKAN UKURANPrinsip Penunjukan UkuranPenunjukan Ukuran Lubang (bentuk
lingkaran) menggunakan simbol diameter (Ø)
a. Penunjukan Separuh Garis proyeksi ukuran tidak dibuat penuh
dan pencantuman dengan simbol diameter (Ø) gambar potongan sebagian.
b. Ukuran Lubang Dengan Simbol Ø Simbol Ø dicantumkan pada bentuk
lubang dari pandangan yang dipotong.
c. Ukuran Lubang Tanpa Simbol Ø Diameter lubang dari pandangan yang
memperlihatkan bentuk lingkaran dicantumkan tanpa simbol Ø.
d. Ukuran Lubang Tak Penuh Bentuk lubang tak penuh diberi ukuran
dengan pencantuman R.
PENUNJUKAN UKURANPrinsip Penunjukan UkuranPenunjukan Ukuran Bentuk Radius
mencantumkan huruf “R” didepan besarannya dengan arah garis ukuran
ke pusat radius.
e. Ukuran Radius Tembereng Jika titik pusat radius relatif besar, maka garis
ukuran dapat diperpendek dengan arah menuju sumbu pusat radius.
f. Ukuran Radius Penuh Dicantumkan langsung dengan garis
ukuran menuju pusat radius.
PENUNJUKAN UKURANPrinsip Penunjukan UkuranPenunjukan Ukuran Bentuk Radius
mencantumkan huruf “R” didepan besarannya dengan arah garis ukuran ke
pusat radius.
g. Bentuk bola pencantuman ukuran didahului
dengan kata “bola”. Dilengkapi simbol R (raius) jika bentuknya ≤
setengah bola atau dilengkapi simbol Ø jika bentuknya> setengah bola.
h. Garis Proyeksi Ukuran Menyudut. Jika garis proyeksi ukuran memerlukan ruang
yang lebih jelas.
i. Simbol Segi Empat Penunjukan ukuran bentuk penampang
persegi dapat dicantumkan dengan simbol persegi didepan besaran ukuran.
k. Bentuk Dasar Menyudut Garis proyeksi ukuran dimulai dari
perpanjangan garis pertemuan menyudut.
PENUNJUKAN UKURANBerdasarkan Proses
PENUNJUKAN UKURANBerdasarkan Proses
Langkah-langkah pembuatan berdasarkan proses :
PENUNJUKAN UKURANPenunjukan Ukuran Terhadap Fungsi BendaPenunjukan ukuran berdasarkan fungsi benda, berhubungan dengan pasangannya. dalam hal ini semua ukuran pengerjaan bisa menjadi ukuran fungsi, tetapi ukuran fungsi belum tentu merupakan ukuran.
PENUNJUKAN UKURANPenunjukan Ukuran Terhadap Fungsi BendaUntuk Benda 1 pada gambar susunan di halaman sebelumnya, yang merupakan ukuran fungsi adalah Ø20x60 dan Ø30x40. Kedua ukuran ini berpasangan dengan bagian benda 2 dan 3.
PENUNJUKAN UKURANPenunjukan Ukuran Terhadap Fungsi BendaUntuk Benda 2 yang berpasangan harus menyesuaikan dengan ukuran benda 1 dan 3. Yang merupakan ukuran fungsi adalah Ø30x40 dan lubang Ø40.
PENUNJUKAN UKURANPenunjukan Ukuran Terhadap Fungsi BendaBegitu pula dengan benda 3, semua ukuran yang berpasangan dengan bagian 1 dan2 merupakan ukuran fungsi. Ukuran fungsi adalah Ø20x60 dan Ø40x80.
PENUNJUKAN UKURANPenunjukan Ketirusan
Bentuk benda tirus dengan ketirusan beraturan dapat ditunjukan dengan simbol segitiga (lihat gambar samping). Letak simbol harus disesuaikan dengan arah ketirusan.
Pemberian ukuran benda tirus digunakan dalam kombinasi yang berbeda-beda untuk menentukan bentuk dan posisi dari tirusnya, sesuai dengan fungsi atau pengerjaannya.
PENUNJUKAN UKURANPenunjukan KetirusanKetirusan ditentukan dengan :Sudut atau perbandingan .Diameter ujung terbesarDiameter ujung terkecilDiameter pada potongan melintang pada jarak tertentu, potongan melintang ini mungkin untuk tirus dalam atau tirus luar.Ukuran jarak letak potongan melintang pada diameter tertentu.Panjanh dari ketirusan.Semua pemberian ukuran ini tidak pernah ditentukan sebagai ukuran fungsi. Sebagian ukuran mungkin hanya diberikan sebagai ukuran “pembantu” saja dan diletakan dalam kurung.
PENUNJUKAN UKURANPenunjukan PendakianSimbol disamping ditunjukan untuk kemiringan bidang datar yang beraturan dan diletakan sesuai dengan arah pendakian.
Pemberian ukuran bidang miring digunakan dalam kombinasi yang berbeda-beda untuk menentukan bentuk dan posisi dari bidang miringnya sesuai dengan fungsi / pengerjaannya.
PENUNJUKAN UKURANPenunjukan PendakianPendakian ditentukan dengan :Sudut pendakian ßUkuran pada ujung yang terbesarUkuran pda potongan melintang di tempat tertentu sepanjang pendakian.Ukuran jarak letak dari potongan melintang pada ukuran penampang tertentu Panjang pendakian.
Semua pemberian ukuran ini tidak pernah ditentukan sebagai ukuran fungsi. Sebagian ukuran mungkin hanya diberikan sebagai ukuran “pembantu” saja dan diletakan dalam kurung
PENUNJUKAN KHUSUSUlir Luar / Baut
Penggambaran Ulir dalam keadaan terpotong
PENUNJUKAN KHUSUSUlir Dalam / Mur
Ulir yang Tidak Tampak Langsung
PENUNJUKAN KHUSUSUlir Gabungan
PENUNJUKAN KHUSUSPandangan Khusus
PENUNJUKAN KHUSUSPandangan Sebagian
Enampang Permukaan Datar
PENUNJUKAN KHUSUSGambar Bagian Yang Terdapat di Depan Penampang Potong
Proyeksi Langsung dari Suatu Bentukan
PENUNJUKAN KHUSUSGambar Benda Yang Diperpendek / Dipotong Sebagian
Tempat Lekukan
PENUNJUKAN KHUSUSBagian Benda Yang Berdekatan
Gambar Detail
PENUNJUKAN KHUSUSGambar Pandangan Benda Tekukan / Lipatan