MENGHAYATI PERAN ISTRI
Perhiasan yang paling indah
Bagi seorang abdi Allah
Itulah ia wanita shalehah
Ia menghiasi dunia..
---------------------------------------------------------------------
Ada yang pernah mendengar lantunan nasyid di atas ?
Ya betul….
Lirik lagu di atas disenandungkan oleh grup nasyid The Fikr
yang melegenda. Sebetulnya lirik itu terinspirasi dari hadits
Rasulullah saw. bahwa :
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita shalehah”.
---------------------------------------------------------------------
MENGAPA DEMIKIAN ?
Jelas hal ini memiliki makna mendalam yang luar biasa.
Bayangkan saja, perhiasan terbaik di dunia adalah wanita
shalehah atau istri shalehah.
Oleh karena itu kita perlu mendalami juga wanita atau istri
shalehah itu yang seperti apa dan bagaimana sehingga dapat
menjadi perhiasan terbaik di dunia bahkan menjadi bidadari di
surga nanti.
Wanita dan laki-laki diciptakan sebagai hamba yang wajib taat
beribadah kepada Allah SWT. Serta wanita dan laki-laki
memiliki kesempatan yang sama pula untuk meraih derajat
taqwa dan menggapai surga.
Namun dalam proses perjalanan meraih taqwa dan menggapai
surga tersebut, wanita dan laki-laki memiliki peran dan tugas
masing-masing sesuai petunjuk Allah SWT. yang difirmankan
dalam Al Qur’an serta sesuai dengan Sunnah Rasulullah saw.
Setelah menikah seorang wanita memiliki peran sebagai
seorang istri yang tentu saja berbeda perannya ketika
sebelum menikah.
Oleh karena itu pentingnya bagi seorang wanita memahami
serta menghayati perannya sebagai seorang istri.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia istri diartikan sebagai wanita
yang dinikahi atau wanita yang telah menikah dan bersuami.
Sedangkan dalam Bahasa Arab, istri berarti zaujati yaitu
pasangan bagi suami.
Istri juga dapat difungsikan seperti perhiasan yang melekat
pada penggunanya yaitu suami. Maka istri menjadi bagian
penyejuk, pelengkap, penyedap, pesona serta pemberi
semangat hidup suaminya.
Pertama yang harus dihayati oleh seorang istri bahwa
suaminya adalah pemimpin yang harus ditaati dan hak
kedudukan suami setingkat lebih tinggi dari istri dalam hal
peranan. Hal ini tidak mudah bahkan mungkin ujian pertama
yang sangat sulit.
Apalagi bagi wanita yang memang sebelum menikah terbiasa
hidup bebas dan mandiri tanpa kekangan dari orangtua.
Wahai istri..
Belajarlah memahami bahwa ada satu orang kini yang harus
ditaati…..
Berusahalah meyakini diri bahwa ada satu orang kini yang
harus dituruti…..
Berupayalah menyadari bahwa ada satu orang kini yang
harus diikuti…..
Selama ia mengajak pada kebaikan bukan pada
kemaksiatan…
Selama ia mengajak pada surga bukan pada neraka yang
membara….
Ialah suamimu, pilihan Allah untuk menemanimu….
Mencipta surga di rumahmu dan di akhiratmu….
---------------------------------------------------------------------
KEDUA…..
Seorang istri harus mampu menempatkan diri dalam berbagai
kondisi dan situasi yang ada.
Dalam menghadapi persoalan, tak bisa memutuskan sendiri,
ada suami yang bisa diajak diskusi dan dimintai ridho serta
izinnya.
Sekali lagi ini bukan hal mudah, namun kembali jika niat tujuan
kita menikah itu untuk ibadah maka Allah akan memudahkan
hati kita menerima peran dan tugas sebagai seorang istri.
Ketiga, seorang istri setelah menikah adalah milik suaminya
maksudnya adalah berada di bawah tanggungjawab suaminya
bukan lagi orangtuanya.
Oleh karena itu seorang istri harus lebih mengutamakan
suaminya daripada orangtuanya. Tak sedikit istri yang belum
memahami kedudukan ini sehingga menyebabkan
pertengkaran suami istri bahkan perselisihan antar keluarga.
Oleh karena itu sebelum terjadi kesalahpahaman, istri mesti
menyadari kedudukan suami lebih utama daripada
orangtuanya. Bahkan dalam sebuah hadits diungkapkan
bahwa jika manusia disuruh bersujud kepada manusia lainnya
maka akan diperintahkan bahwa istri harus bersujud kepada
suaminya. Hadits tersebut menunjukkan bahwa betapa
kedudukan suami itu sangat utama di hadapan istrinya.
Begitulah, menjadi istri shalehah ialah ia yang taat pada Allah,
taat pada suami, serta menjaga harta dan kehormatan saat tak
ada suami menemani.
Begitulah, menjadi istri shalehah ialah yang siap menghayati
setiap peran yang Allah amanahi.
Begitulah, menjadi istri shalehah ialah sebuah perjuangan dan
pengorbanan yang harus dijalani.
Oleh karena itu wahai istri mintalah petunjuk ilahi…,
Agar hati terus dibimbing dan diridhai…
Agar jiwa terus dididik dan dicintai,
Agar raga terus dikuatkan dan diberkahi setiap langkah menuju
surga abadi…….
---------------------------------------------------------------------
HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI KEPADA SUAMI
Dalam Islam tak ada hubungan dua insan yang paling indah,
berkah dan mulia selain dari pernikahan.
Pernikahan menyatukan dua insan dalam naungan kasih
sayang dan rahmat Allah SWT.
Suami istri adalah pasangan yang saling melengkapi dan
menutupi kekurangan. Dalam pernikahan, suami istri memiliki
hak dan kewajiban yang satu sama lain saling
menyempurnakan.
Saat kita berbicara hak istri maka ada kewajiban suami di
dalamnya. Saat kita membicarakan kewajiban istri maka ada
hak suami di dalamnya. Namun, untuk lebih rinci maka kita
jabarkan satu-satu hak dan kewajiban istri terhadap suami.
HAK ISTRI :
Mendapatkan rasa aman yaitu terciptanya suasana sakinah,
mawaddah, warrahmah dalam rumah tangga
Mendapatkan kepercayaan suami
Mendapatkan pergaulan yang baik
Mendapatkan nasihat dalam kebaikan
KEWAJIBAN ISTRI:
Menjadi wakil suami dalam keluarga maksudnya
bertanggungjawab terhadap amanah yang diberikan suami
dalam keluarga seperti menjaga harta, rumah dan mendidik
anak-anak
Mentaati perintah suami dalam kebenaran
Melayani dengan sebaik-baiknya, diantaranya:
- Memenuhi dan mendahulukan kebutuhan biologis
suami sekalipun sedang sibuk
- Berpenampilan menarik di hadapan suami
- Menyenangkan jika dipandang, Menenangkan jika
didekati
- Menyiapkan segala kebutuhan suami, mulai dari
makanan, minuman, pakaian dan perhatian
- Menemani makan suami
- Menemani mandi suami
- Berkata lemah lembut
- Tidak memakai atau berbuat yang tidak disukai suami
Menjaga kehormatan suami, diantaranya:
- Tidak membicarakan suami
- Tidak menceritakan hubungan suami istri
- Menutupi aib suami
- Tidak mengeluh dan menggerutu - Tidak mengkhianati suami
Membantu jihad suami :
- Membantu dakwah suami
- Membantu ekonomi keluarga jika diizinkan
- Mengingatkan dan menasehati urusan agama
- Membangunkan suami untuk shalat tahajud
Menjaga harga diri suami, yaitu:
1. Tidak menyakiti perasaannya
2. Selalu meminta izin saat keluar rumah, bahkan saat mau
beribadah seperti puasa sunnah
3. Tidak melarikan diri dari rumah
4. Selalu berterimakasih pada suami
Menjaga pergaulan, seperti:
- Tidak menerima tamu laki-laki
- Tidak menerima tamu yang tidak disukai suami
- Membatasi pergaulan dengan laki-laki lain (baik
melalui media sosial atau lingkungan)
- Tidak mengikuti kegiatan yang dilarang suami
- Menutup aurat dan berpakaian syar’i
Kewajiban tersebut di ataslah yang harus dipenuhi seorang istri
terhadap suaminya.
Sang istri harus belajar terus menerus agar dapat
menyempurnakan kewajiban tersebut.
Walaupun saat menjalaninya masih banyak kekurangan karena
bisikan hawa nafsu, seorang istri tidak boleh merasa lemah
dan putus asa.
Mintalah pertolongan dan rahmat Allah SWT. Serta jika seorang
istri merasa banyak kesalahan dalam menjalani perannya maka
segeralah bertaubat dan memperbaiki diri.
Sesungguhnya ampunan Allah sangat luas, tak boleh merasa
tak sempurna sehingga berakibat tambah lalai. Berusahalah
terus mendekat pada Allah agar dikuatkan dan diberikan
kemudahan dalam menjalankan peran serta kewajiban
sebagai seorang istri.
Selamat menjadi istri shalehah yang diridhoi suami dan dicintai
illahi!
---------------------------------------------------------------------
3. KEISTIMEWAAN SEORANG ISTRI
Sudah sangat banyak yang membahas tentang keistimewaan
Ibu sehingga harus dihormati dan diutamakan khususnya oleh
anak-anaknya.
Sayangnya, hal ini sering jadi tameng para pria untuk
mengabaikan istrinya. Mungkin hal tersebut karena
ketidakmampuan berpikir atau karena hanya sedikit yang
membahas keistimewaan istri yang tidak dimiliki oleh Ibu
sang pria (suami).
Atau bisa jadi karena kegagalan si Ibu yang tidak mengajarkan
anaknya untuk menghormati wanita khususnya sang istri. Atau
mungkin jangan-jangan karena sang Ibu adalah contoh istri
yang kurang/tidak baik.
Berikut beberapa keistimewaan istri untuk suami yang bahkan
tidak dimiliki oleh Ibu para suami.
--------------------------------------------------------------------
MENYAYANGI DAN MERAWAT SUAMI MESKI BELUM LAMA
Mengenalnya, Ibumu merawatmu adalah lumrah karena
mengenalmu sejak lahir/kecil.
Sedangkan istri yang baru mengenalmu tak sungkan merawat
dan memenuhi segala kebutuhan suami, mengambil alih
tugas dari sang Ibu suami.
Memenuhi kebutuhan yang tak mungkin dipenuhi oleh sang
Ibu suami.
Sejak kecil, semua kebutuhan pria sebagai anak dipenuhi dan
diberikan oleh Ibunya. Namun setelah dewasa, seorang pria
membutuhkan seorang pendamping (istri) untuk memenuhi
semua kebutuhannya.
Apa yang diberikan oleh istri melengkapi kehidupan seorang
pria, meskipun hal tersebut bisa juga tetap bisa diberikan oleh
sang Ibu dari suami. Namun tetap saja sensasi dan efeknya
secara psikologis sangatlah berbeda antara Ibu dan Istri.
Khususnya kebutuhan biologis dan batin pria (suami) yang
hanya bisa dipenuhi oleh sang istri.
--------------------------------------------------
Memberikan keturunan yang bisa menjadi penyelamat di
akhirat.
Ada 3 (tiga) hal yang pahalanya tetap mengalir bagi manusia
yang telah wafat,
Yaitu : Amal jariyah, Ilmu bermanfaat dan doa anak sholeh
(bukan doa ibu).
Di sini peran istri semakin penting dan menjadi setara dengan
sang Ibu dari Suami. Istri akan menjadi Ibu dari anak-anak sang
Suami.
Istri lah yang sangat berperan penting menjadikan anak-anak
menjadi baik/sholeh/berhasil atau malah sebaliknya (tentu
tanpa mengabaikan peran suami yang juga harus bertanggung
jawab terhadap anak-anaknya).
Demikianlah betapa kedudukan istri tidak bisa diremehkan
dan direndahkan. Bahkan istri bisa diandalkan untuk
membantu suami dalam merawat ibunya.
Istri dan Ibu adalah sama-sama penting bagi pria, mandiri dan
bertanggung jawab. Bila ada konflik antara keduanya, sang pria
wajib bersikap baik pada keduanya sebagai anak sholeh bagi
ibu, sebagai suami sholeh bagi istri.
Juga berkewajiban mengusahakan keharmonisan keduanya.
Menyakiti/merugikan salah satunya maka akan sama-sama
durhaka, baik pada ibu maupun pada istri.
Lebih parah lagi, sang suami yang merupakan kepala keluarga
akan menjadi contoh buruk bagi anak-anaknya.
Di sisi lain, istri dan ibu harus sadar bahwa anak/suami nya
memiliki kewajiban baik kepada ibu maupun istri.Terutama
sang ibu jg harus sadar, bahwa anaknya yang telah berumah
tangga atau menjadi suami dan ayah, bukan lagi anak kecil
yang selama ini harus selalu bergantung pada ibunya.
Justru sang Ibu harus bangga bila sang anak tidak lagi
merepotkannya dan bisa bertanggungjawab dengan baik
sebagai suami dan kepala keluarga.
Hal itu pertanda keberhasilan sang Ibu dalam mendidik dan
memanusiakan anaknya.
Ibu dan istri adalah sama-sama penting bagi seorang pria
sejati, mandiri dan bertanggung jawab. Kecuali bagi pria
dewasa yang masih bermental kanak-kanak, yang tidak punya
keteguhan dan keberanian menghadapi kenyataan
berwarnanya kehidupan.
Cukup ya ? Mudah – mudahan ilmu tentang cara menjadi isteri
idaman tadi bisa memberikan inspirasi dan kelak bisa
diterapkan di kemudian hari.
Semoga bermanfaat
Setia Furqon Kholid