KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGIUI\IVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
Jalan Prof, Dr. FIR. Boenjamin 708 Kotak Pos 115 Purwokerto
Telepon (0281) 635292 (Hunting), 638337,638795 Facs. 631802 Kode Pos' 53122
Laman : www.unsoed.ac.id
PERATURAN REKTOR
UNIVERSITAS JENDERAL SOtrDIRMAN
NOMOR 24 TAHUN 2017
TENTANG
PEDOMAN AKADEMIK PASCASARJANA
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
REKTOR UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN,
Menimbang : a.
Mengingat : 1.
kt.
c.
bahwa agar proses pembelajaran Pascasarjana
Universitas Jenderal Soedirman berjalan clengan
lancar, tertib dan tercapainya mutu akademik
yar,g tinggi, serta berorientasi pada teknoiogi
informasi, maka perlu diatur daiam Fed"oman
Akademik Pascasarjana Universitas Jenderal
Soedirman;
bahwa berdasarkan saran dan pertimbangan
Senat Universitas tentang Pedoman Akademik
Pascasaq'ana Universitas Jenderal Soedirman ;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b perlu ditetapkan
Peraturan Rektor tentang Pedoman ,{kademik
Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman.
Undang-Undang Repubiik Indonesia Nomor 2A
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor a301);
) Undang-Undang Republik Indonesia Nornor 1.2
Tahun 2Ol2 tentang Pendidikan Tinggi (Lernbaran
Negara Republik indonesia Tahun 2Ol2 Nomor
1.58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
Peraturan Pernerintah Republik Indonesia Nornor
19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana diubah terakhir kali
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembarar,- Negara
Republik Inrlonesia Tahun 2015 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5670);
Peraturan Pernerintah Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2AL2 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah RI Nomor 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara RI Tahun 2Ol2 Nornor 177,
Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nr:mor 53a0);
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor L6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor L 0
Tahun 2016 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2Al7 bntang Perubahan Atas Peraturan
3.
4.
5.
6.
2
7.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 201'6
tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas
Jenderal Soedirman (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor aTal;
Peraturan Menteri Riset, Teknolcigi, dan
Pendidikan Tinggi Nomor 28 Tahun 2ATl tentang
Statuta Universitas Jenderal Soedirrnan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2OI7 Nomor
6Lal;
Keputusan Menteri Keuangan Republik Inclonesia
Nomor 502/KMK.05/2009 tentang Penetapan
Universitas Jenderal Soedirman pada Departemen
Pendidikan Nasional sebagai Instansi Perrerintah
yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum;
MEMUTUSKAN:
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS
SOEDIRMAN TENTANG PEDOMAN
JENDERAL
AKADEMIK
JENDERAL
8.
Menetapkan
PASCASARJANA
SOEDIRMAN.
UNIVERSITAS
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan Rektor ini yang dimaksud derrgan:
1. Universitas adalah Universitas Jenderal Soedirman.
2. Pascasarjana adalah pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman.
3. Program Studi adalah program studi pascasarjana Universitas
Jenderal Soedirman.
J
4. Pedoman Akademik adalah pedoman bagi setiap fakultas, jurusan
dan program studi dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi di lingkungannya maslng-masing dan merupakan dasar
prjakan dalam m.enyusun peraturan akademik di tingkat fakutrtas.
5. Sistem Kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan
dengan menggunakan satuan kredit semester untuk menyatakan
beban studi mahasiswa, beban kerja staf pengaiar dan beban
penyelenggara program pendidikan.
6. Satuan lfuedit Semester yang selanjutnya disingkat sks adalah
satuan kredit yang dipakai untuk menyatakan jumlah kredit dari
satu mata kuliah dal.am satu semester.
7. Semester adalah kurun waktu kegiatan yang terdiri atas L6 minggu
kuliah tatap muka atau kegiatan terjadwal lainnya berikut kegiatan
iringannya termasuk dua minggu kegiatan penilaian.
8. Dosen Pascasarjana adalah tenaga pendidik yang rnemiiiki
kualifikasi minimal doktor.
9. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada
' pascasarjana Universitas Jenderal soedirman yang ditetapkan
dengan surat keputusan rektor.
10. Mahasiswa Asing {foretgn shtdents} adalah mahasiswa bukan warga
negara Indonesia.
1 1. Masa Studi adalah lama waktu yang ditempuh oleh mahasiswa
untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana.
1"2. Konsentrasi adaiah bidang kekhususan setruah keilmuan clari
program studi.
13. Matrikutasi adalah kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan
untuk mempersiapkan dan memberikan pengetahuan dasar bagi
mahasiswa baru pascasarjana.
1"4. Pembimbing Akademik adalah dosen yang diberi tugas membantu
mahasiswa dalam menyusun rencana dan proses studi.
15. Kartu Rencana Studi yang selanjutnya disingkat KRS adalah
formulir rencana mata kuliah yang akan diambil mahasiswa da1am
satu semester.
16. Kartu Studi Mahasiswa yang selanjutnya disingkat KSM adalah
formulir berisi mata kuliah yang diambil mahasiswa dalam satu
semester tertentu.
4
17. Kartu Hasil Studi yang selanjutnya disebut KHS adaiah kumpulan
nilai yang diperoleh oleh seorang mahasiswa dalam satu semester
tertentu.
18. Ujian Tulis adalah evaluasi atas kemampuan akademik mahasiswa
terhadap penguasaan materi suatu mata kuliah tertentu yang
dilakukan secara tertulis.
19. Ujian Lisan adalah evaluasi atas kemampuan akademik rnahasiswa
terhadap penguasaan materi suatu mata kuliah tertentu yang
dilakukan secara lisan.
20. Ujian Tengah Semester yang selanjutnya disingkat UTS adalah
adalah satu kegiatan evaluasi hasil belqiar mahasiswa yang
dilakukan pada tengah semester.
21. Ujian Akhir Semester satu kegiatan evaluasi akhir semester.
22. Trrgas Terstruktur adalah tugas yang wafib cliberikan oleh seorang
dosen dalam satu mata kuliah tertentu, sebagai salah satu
kornponen penilaian atas kemalnpuan akademik mahasiswa.
23. Seminar Usul Peneiitian aCalah kegiatan penyampaian rencana
penelitian untuk penyusun tesis dan/atau disertasi.
24.Penelitian adalah kegiatan telaah ilmiah taat kaidah dalam upaya
menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam
ilrnu pengetahuan, teknologi dan/atau seni.
25. Tesis adalah karya tulis akademik hasil penelitian mendalam yang
dilakukan secara mandiri dan berisi sumbangan baru atas
perkembangan ilmu pengetahuan atau menemukan jawaban baru
bagi masalah-masalah yang sementara telah mapail atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap hal yang
dipandang mapan di bidang ilmu pengetahuan teknologi, dan/atau
seni yang dilakukan oleh calon magister di bawah pengawasan para
pembimbingnya.
26. Disertasi adalah karya tulis akademik hasil penelitian mendalam
yang dilakukan secara mandiri untuk memecahkan permasalahan
sains, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya
melalui pendekatan inter-. multi-, atau trans-disiplin yang hasilnya
berkontribusi langsung atau tidak langsung pada kemaslahatan
umat dan layak memperoleh pengakuan di tingkat nasional atau
internasional dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiahnasional terakreditasi dan internasional.
)
27 . Pembimbing Tesis adalah dosen atau sekelompok Cosen yang
memiliki kualifikasi dan kewenangan untuk melakukan
pembimbingan tesis.
28. Promotor Disertasi adalah dosen atau sekelompok dosen yang
memiliki kualifikasi dan kewenangan untuk melakukan
pembimbingan disertasi
29.Tirrt Penguji adalah sekelompok dosen keilmuan dan kewenangarl
tertentu kemampuan akademik mahasiswa.
30. Ujian Tesis adalah evaluasi yang dilakukan oleh tim penguji atas
kemampuan mahasiswa terhadap penguasaan tesis yang telah
disusunnya.
31. Ujian Disertasi adalah evaluasi yang dilakukan oleh tirn penguji
atas kemampuan mahasiswa terhadap penguasaall tesis dan
disertasi yang telah disusunnya.
32. Transkip Akademik adalah kurnpulan nilai dari mata kuliah yang
telah diambil mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran di
pascasarjana.
33. Ijazah adalah dokumen pengakuan prestasi belajar dan atau
penyelesaian jenjang pendidikan tinggi setelah lulus ujian yang
diselenggarakan universitas.
34. Surat Keterangan Pendamping ljazah yang selanjutnya disingkat
SKPI adalah dokumen yang memuat informasi tentang pencapaian
akademik atau kualifikasi dari lulusan pendidikan tinggi bergelar.
35. indeks Prestasi Semester yang selanjutnya disingkat IPS adalah
rata-rata nilai yang dicapai untuk sernua mata kuliah dengan
memperhitungkan jumlah kredit masing-masing mata kuliah dalam
satu semester.
36. In.deks Prestasi Kumulatif yang selanjutnya disingkat IPK adalah
rata-rata nilai yang dicapai untuk semua rnata kuliah dengan
rnemperhitungkan jumlah kredit masing-masing mata kuliah yang
telah ditempuh di pascasaq'ana.
37. Yudisium adalah penetapan kelulusan kepada mahasiswa
pascasaq'ana melalui Surat Keputusan Dekan atau Direktur
Pascasa{'ana.
38. Gelar adalah sebutan akademik atau profesi yang diberikan kepada
lulusan pascasarjana dan dicantumkan dalarn tlazah..
6
39. Transfer Kredit adalah pengakuan terhadap sejumlah beban studi
(sks) yang telah diperoleh mahasiswa pada suatu perguruan
tinggi/program studi lain dalam rangka meningkatkan kompetensi
setelah proses evaluasi oleh komisi program stud.i pada masing
masing Fakultas/ Program Pascasarjana.
40. Perpindahan Mahasiswa adalah pindahnya seorang mahasiswa d,ari
perguruan tinggi asal ke perguruan tinggi tujuan.
BAB II
PENERIMAAN MAHASISWA BARU
Umum
Pasal 2
(1) Penerimaan mahasisrva baru pascasadana dimulai dengan
pendaftaran oleh calon mahasiswa.
(2) Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakansecara online pada spmb.pa.sca.url,soed.ac.id dengan mengunggah
berkas berupa:
a. Pas'foto terbaru ukuran 4x6 cm;
b. ljaa,ah yang sudah dilegalisir; dan
c. Transkrip yang sudah dilegalisir.
(3) Melakukan registrasi fisik dengan menyerahkan berkas yang berisiqiuan lamaran disertai dokumen sebagai berikut:
a. 2 (dua) lembar copy ijazah dan transkrip akademik yang
dilegalisir;
b. rekomendasi akademik tertulis dari 2 (dua) orang
berkompeten;
c. izinbelajar dari instansi bagi yang sudah bekerja;
d. jaminan pembiayaan pendidikan dari sponsor/instansi/sendiri;
e. keterangan sehat dari dokter pemerintah;
f. keterangan akreditasi program studi sarjana asal; dang. 2 (dua) buah pas foto berwarna terbaru ukuran 4xd cm.
7
Pasal 3
(1) Calon mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 dilakukan
seleksi administrasi dan seleksi akademik.
(21 Seleksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan meialui verfikasi:
a. kelengkapan administrasi;
b. indeks prestasi kumulatif (IPK) program sarjana minimal 2,75
(dua koma tujuh puluh lima) (rentang 0-4) bagi calon
mahasiswa program magister dan IPK program magislgl
minimal 3,00 (tiga koma nol nol) {rentang 0-4} bagi calon
mahasiswa program doktor;
c. nilai skor minimal TOEFL 450 (empat ratus lima puluh) dan
TPA 450 (empat ratus lima puluh) bagi calon mahasiswa
program magister; dan
d. nilai skor minimal TOEFL 500 (lima ratus) dan TPA 5O0 (lima
ratus) bagi ealon mahasiswa program doktor.
(3) Seleksi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat t1)
dilaksanakan melalui ujian tertulis dan/atau wawancara oleh
pengelola prograrn studi yang melibatkan komisi prograrn studi.
Pasal 4
Hasil seleksi calon mahasiswa sebagaimana dimaksud dalam Pasal (3)
dirapatkan dalam pleno yang dihadiri Rektor dan/atau Wakii Rektor
Bidang Akademik, Dekan dan/atau Wakil Dekan Bidang Akademik,
Direktrtr Pascasa4'ana damf atau Wakil Direktur Bidang Akademik, dan
Koordinator Prograrn Studi.
Pasal 5
Calon mahasiswa asing {foreign shtdentsl harus berasal dari perguruan
tinggi yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
Pasal 6
Calon mahasiswa yang diterima ditetapkan sebagai mahasiswa yang
lolos seleksi dengan Keputusan Rektor.
8
Pasal 7
(1) Calon mahasiswa baru program magister adalah lulusan sarjana
atau sederajat dari program studi terakreditasi.
{21 Calon mahasisw'a yang tidak sesuai bidang ilmu dengan program
studi pilihan wajib mengikuti prograrn matrikulasi.
Pasal 8
(1) Calon mahasiswa program doktor adalah lulusan magister atau
sederajat dari program studi terakreditasi.
{21 Lulusan magister sebagaimana dimaksud pada ayat (U yang
berasal dari program pendidikan luar negeri, wajib menyertakan
bukti penyetaraan ijaa,ah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.
(3) Calon mahasiswa yang tidak sesuai bidang ilmu dengan program
studi yang dipilih wajib mengikuti dan lulurs program pradoktoral.
Pasal 9
Calon mahasiswa pind.ahan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berasal dari program studi yang sesuai bidang ilmu dan peringkat
akreditasi minimal setara dengan prograln studi yang ditu.ju;
b. mempunyai IPK progran sarjana minimal 2,75 (dua koma tujuhpuluh iima) (rentang 0-4) bagi calon program magister dan IPK
program magister minimal 3,25 (tiga koma dua puluh lirna) (rentang
0-a) bagi calon mahasiswa program doktor.
BAB III
TRANSFER KREDIT
Pasal 10
(1) Transfer kredit dilakukan oleh mahasiswa yang telah menemptrh
minimal 1 {satu) semester.
(21 Transfer kredit dilakukan oleh mahasiswa yang menempuh kreditpada program studi perguruan tinggi lain yang ditunjukDekan / Direktur Program Pascasarjana.
(3) Pelaksanaan transfer kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan selama 1 (satu) semester.
9
{4) Jumlah sks Transfer kredit yang diakui berjumlah maksimal 15
(lima belas) sks yang ditentukan oleh komisi program studi.
BAB IV
PERPINDAHAN MAHASISWA
Pasal 1 1
(1) Perpindahan Mahasiswa berasal dari luar ke salah satu Program
Studi di Universitas Jenderal Soedirman.
(2) Persyaratan perpindahan mahasiswa sebagai berikut:
a. Status perguruan tinggi asal bagi mahasiswa pindah adaiah
perguruan tinggi negeri dengan nilai akreditasi program stucli
sarna atau lebih tinggi dengan nilai akreditasi prograrn studi
yang dipilih;
b. Program studi yang dipilih harus sesuai dengan prograrn studi
asalnya;
c. Kurikulum program studi asal harus relevan/setara dengan
kurikulum program studi yang dipilih;
d. Telah mengikuti pendidikan di perguruan tinggi asal selama
minimal 1 {satu) semester dan maksimal 3 (tiga} semester
untuk program Magister dengan IPK minimal 3,00 (tiga koma
nol nol);
e. Telah mengikuti pendidikan di perguruan tinggi asal selama
minimal 1 {satu} semester maksimal 5 (lima) semester untukprogram Doktor dengan IPK minimal 3,00 (tiga koma nol nol);
f. Tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap tata tertib di
perguruan tinggi asai;
g. Bukan merupakan mahasiswa putus studi atau tidak
memenuhi ketentuan akademik;
h. Masa studi di perguruan tinggi asal diperhitungkan;
i. Mata kuliah yang telah ditempuh diakui sesuai dengan
kurikulum program studi tujuan;j. Daya tampung fakultas/program studi yang dituju masih
memungkinkan;
k. Membayar biaya yar.g telah ditetapkan.
i0
(3) Prosedur pengajuan mahasiswa pindah sebagaimana tersebut
pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a.. Mengajukan permohonan secara tertulis kepada Rektor;
b. Pennohonan diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sebelum masa registrasi pada awal tahun akademik;
c. Permohonan sebagaimana tersebut pada ayat (3) huruf a
dilampiri:
1) kartu hasil studi asli atau foto kopi untuk setiap semester
yang telah dilegalisir perguruan tinggi asal;
2) daftar nilai/transkrip sementara yang telah dilegalisir oieh
pejabat yang berwenang.
3) surat keterangan tidak pernah melakukan pelanggaran
akadernik dari perguruan tinggi asal; dan
4l surat persetujuan pindah dari pimpinan perguruan tinggi
asal.
BAB V
BIAYA PENDIDIKAN
Pasal 12
(U Setiap mahasiswa rvajib membayar biaya pendidikan.
(21 Biaya pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan keputusan rektor.
Pasal L3
Dalam hal mahasiswa tidak memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Pasal L2 ayat {1) selama dua semester berturut-turutdinyatakan putus studi (DO).
BAB VI
KEGIATAN AKADEMIK
Pasal L4
(1) Proses pembelajaran program magister dilaksanakan di flakultaspenyelenggara program studi monodisiplin.
'!1tl
{2) Proses pembelajaran program magister dilaksanakan di Program
Pascasarjana penyelenggara program studi multidisiplin.
Pasa1 15
(U Matrikulasi sebagaimana diatur pada Pasal 7 ayat {2}
diselenggarakan oleh program studi, beban sks dan waktu
pelaksanaan ditentukan oleh program studi bersangkutan.
tlll Pradoktoral sebagaimana diatur pada Pasal 8 ayat t3)
diselenggarakan oleh program studi, beban sks Can waktu
pelaksanaan ditentukan oleh program studi bersangkutan.
Pasal 16
(U Untuk memperoleh gelar magister mahasiswa wajib menempuh
minimal 36 (tiga puluh enam) sks.
{21 Gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditempuh paling lama
B (delapan) semester sejak mahasiswa bersangkutan terdaftar.
Pasal 17
(U Untuk memperoleh gelar doktor, mahasiswa wajib menentpuh
minimal 42 (ernpat puluh dua) sks.
{2J Gelar sebagairnana dimaksud pada ayat (1} ditempuh paling lama
14 (empat be1.as) semester sejak mahasiswa bersangkutan
terdaftar.
Pasal 18
(1) Mahasiswa dinyatakan putus studi apabila batas waktu paling
lama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) atau Pasal
17 ayat (21.
{21 Putus studi d"itetapkan dengan keputusan Rektor atas usulDirektur Pascasarjana untuk program studi lintas disiplin dan
Dekan Fakultas untuk program studi mono disipiin.
Pasal 19
(U Setiap mahasiswa wajib mengisi KRS yang disetujui pembimbing
akademik setiap semester.
(21 Perubahan KRS dilakukan paling lambat 2 (dua) minggu setelah
kegiatan kuliah berlangsung.
12
(3) Mahasiwa mencetak KSM setelah KRS bersifat tetap dan disetujui
dosen pembimbing akademik.
Pasal 20
Pembelajaran mahasiswa dilakukan melalui perkuliahan tatap muka
atau metode lain yang memenuhi syarat dan ditetapkan pada waktu
kontrak pernbel4jaran .
Pasal 2 1
(U Mahasiswa w4jib mengikuti perkuliahan minimal TOVI (tr.rjuh
puluh persen) dari jumlah tatap muka yang ditetapkan.
(21 Jumlah tatap muka untuk satu mata kuliah dalam satu semester
paling sedikit 14 {empat belas) tatap muka tidak termasuk
kegiatan evaluasi hasil pembelajaran.
Pasal 22
Setiap mata kuliah memiliki rancangan pembelqjaran sesuai standar
akademik universitas.
Pasal 23
(1) Pembelajaran dilaksanakan oleh dosen dari bidang ilmu yang
sesuai dengan mata kuliah yang diajarkan.
(21 Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan <lengan
keputusan Direktur Pascasa{ana atau Dekan Fakultas.
BAB VII
EVALUASI PEMBELAJARAN
Bagian Kesatu
Evaluasi Pembelajaran Kuliah
Pasal 24
(1) Evaluasi pembelqjara.n mata kuliah dilaksanakan minimal 2 (dua)
kali dalam satu semester.
(21 Evaluasi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri atas ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
13
(U
(2\
(3) Selain evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat {2) dilakukan
pula €valq**i mata kuliah melalui tugas terstruktur dan atau
evaluasi hasil praktikum.
Pasal 25
Evaluasi pembelqjaran mata kuliah dilaksanakan melalui
penilaian hasit belajar mata kuliah.
Hasil evaluasi pembelajaran mata kutiah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi penggabungan dari hasil ujian tengah
semester, hasil ujian akhir semester, tugas terstruktur, clan/atau
hasil praktikum.
Hasil evaluasi pembelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2|
dilakukan pembobotan clan ditetapkan oleh dosen sesuai kontrak
pembelajaran.
Pasal 26
Hasil evaluasi pemhelajaran mata kuliah dikualifikasi dalam
bentuk nilai mutu yang dinyatakan dalam lambang huruf dan
angka.
Mahasiswa yang hasil eva.luasi pembelajaran mata kuliahnya
dikualifikasi niiai D dan E, wajib mengulang mata kuliah.
Dalam hal memperbaiki niiai mata kuliah, maka hasil evaluasi
yang digunakan adalah nilai terbaik"
Pasal 27
Hasil evaluasi pembelajaran suatu mata kuliah sebagaimana
disebutkan dalam Pasal 25 ayat (1) dengan ketentuan sebagai. berikut:
a. Nitai mutu A untuk nilai > 80,00;
b. Nilai mutu AB untuk nilai 75,0A - 79,99;
c. Nilai mutu B untuk nilai 70,00 - 74,99;
d. Nilai mutu BC untuk nilai 65,0O - 69,99;
e. Nilai mutu C untuk nilai 60,0O * 64,99;
f. Nilai mutu CD urrtuk nilai 56,00 * 59,99;
g. Nilai mutu D untuk nilar 46,A0 - 55,99;
h. Nilai mutu E untuk nilai < 46,00.
(3)
(1)
(2t
(3)
t4
Bagian Kedua
Evaluasi Pembelajaran
Pasal 28
Evaluasi pembelajararr dilaksanakan melalui tiga mekanisme yakni:
a. evaluasi akhir semester;
b. evaluasi masa studi; clan
c. evaluasi akhir studi.
Pasal 29
Evaluasi akhir semester sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huru.f
a dinyatakan dalam bentuk KHS yang diterbitkan oleh fakultas untukprogram studi monodisiplin, dan pascasarjana untuk program studi
multidisiplin.
Pasal 30
Evaluasi masa studi sebagainaana dimaksud dalarn Pasal 28 huruf b
dilaksanakan meialui:
a. perolehan minimal sks;
b. perolehan minimal IPK;
c. kelulusan ujian seminar proposal; dan/atau
d. kelulusan ujian kualifikasi.
Pasal 31
(U Evaluasi masa studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 hurulf
a dan b berlaku bagi mahasiswa prograrn magister pada akhir
semester ke 3 (tiga) dengan perolehan minimal 30 (tiga puluh) sks
dan IPK minimal 2,75 (dua koma tujuh puluh iima).
{2} Evaluasi masa stud.i sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3O hurufc berlaku bagi mahasiswa program magister pada akhir semester
ke 4 (empat).
(3) Dalam hal evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
tidak terpenuhi, dilakukan teguran melalui peringatan tertulis.
15
Pasal 32
(U Evaluasi masa studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 hunuf
a dan b berlaku bagi mahasiswa program doktor pada akhirsemester ke 4 (empat) dengan perolehan minimal L4 (empat belas)
sks dan IPK minimal 3,00 (tiga koma nol nol).
{21 Evaluasi sebagc,imana dimaksud pada ayal- (1) dilaksanakanmelalui peringatan tertulis.
Pasal 33
Evaluasi akhir studi sebagaimana. dimaksud dalam pasal 28 huruf c
dilakukan bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan seluruh matakuliah yang berlaku di program studi masing-rnasing.
Pasal 34
Mahasiswa program magister dinyatakan selesai studi apabilamenempuh mata kuliah minimal 36 (tiga puluh enam) sks dengan
IPK minimal 3,00 (tiga koma nol nol) tanpa nilai D dan E, denganmasa studi tidak lebih dari B (delapan) semester,
Mahasiswa prograrn doktor dinyatakan selesai studi apabilamenempuh mata kuliah minimal 42 (empat puluh dua) sks denganIPK minimal 3,00 (tiga koma nol nol) tanpa nilai D dan E denganmasa studi tidak lebih dari 14 (empat belas) semester.
Pasal 35
Dalam hal mahasiswa tidak memenuhi sebagaimana dimaksud padaPasal 28, Pasal 30, dan Pasal 33 maka dinyatakan putus studi (Do).
(1)
(21
16
BAB VIII
TUGAS AKHIR
Bagian pertama
Tesis dan Disertasi.
Pasal 36
(1) Setiap mahasiswa program magister atau doktor yang telah
memenuhi persyaratan akademik, wajib rnenyusun tesis atau
disertasi.
{21 Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
program studi.
Pasal 37
(U Penyusunan tesis atau disertasi diawali permohonan penunjukan
pembimbing ata,u promotor kepada koordinator program studi.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampirikerangka penelitian.
Pasal 38
(1) Penyusunan tesis dilaksanakan dibawah bimbingan 2 (dua) orangyang bertindak sebagai pembimbing.
t2) Penyusunan disertasi dilaksanakan dibawah bimbingan minimal 2(dua) orang bertindak sebagai promotor.
(3) Koordinator program studi menunjuk pembinnbing dan promotor
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat {21 denganpertimbangan komisi program studi.
(4) Pembimbing dan promotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) ditetapkan dengan keputusan Dekan Fakultas atau
Direktur Pascasaq'ana.
Bagian Kedua
Pembimbing Tesis dan Promotor Disertasi
Pasal 39
(1) Pembimbing Utama tesis adalah dosen lulus pendidikan doktor,memiliki kualifikasi kepakaran, serta rekam jejak penelitian dan
17
(2)
publikasi yang relevan dengan substansi tesis dengan jabatan
akademik serendah-rendahnya lektor.
Pembimbing Pembantu tesis adalah dosen lulus pendidikan doktor
dengan jabatan akademik serendah-rendahnya lektor, dan/atatl
praktisi berpend.idikan doktor, memiliki kualifikasi kepakaran
yang relevan dengan substansi tesis.
Promotor adalah dosen lulus pendidi.kan doktor dengan jabatan
serendah-rendahnya lektor kepala, memiliki publikasi di jurnal
nasional terakreditasi atau j urnal internasional bereputasi.
Kopromotor adalah dosen lulus pendidikan doktor dengan jabatan
serendah-rendahnya lektor kepala danlatau praktisi
berpendidikan doktor dan memiliki kualifikasi kepakaran yang
relevan dengan substansi disertasi.
Pasal 40
Pembimbing tesis dan promotor dapat diganti, apabila tidak dapat
menjalankan tugas, karena:
a. meninggal dunia;
b. kesehatan;
c. mengundurkan diri; dan/atau
d. alasan lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penggantian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dekan fakultas untuk program studi n'ronodisiplin atau direkturpascasarjana untuk program studi multidisipin atas usutran
koordinator program studi setelah meminta pertimban.gan komisi
program studi.
Pasal 41
Pembimbing tesis dan promotor bertugas:
a. membimbing penyusunan tesis atau disertasi mahasiswa secara
bersinambung;
b. melakukan verifikasi dan evaluasi kemajuan penyusunan tesis atau
disertasi mahasiswa secara periodik;
c" membimbing rnahasiswa untuk melakukan publikasi hasilpenelitiannya dalam jurnal ilmiah nasional untr.rk program magister
dan jurnal ilmiah internasionatr terindeks untuk program doktor;
d. menguji dan memberi nilai tesis atau disertasi yang telah disusun.
(3)
(4J
(1)
{2}
18
Bagian Ketiga
Penyusunan dan Seminar UsulanTesis atau Disertasi
Pasal 42
(1) Penyusunan tesis atau disertasi diawali dengan penyusunan
usulan penelitian tesis atau dlsertasi oieh mahasiswa.
t2) Usulan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disetujui
dan ditandatangani pembimbing, promotor dan diketahui
koordinator program studi.
t3) Format dan tata cara penyusunan usulan penelitian tesis atau
disertasi ditetapkan dekan f,akultas untuk program studi
monodisiplin atau direktur pascasaq'ana untuk program sturd.i
multidisipin atas usulan koordinator program studi setelah
meminta pertimbangan komisi program studi.
Pasal 43
(1) Usulan penelitian tesis atau disertasi yang telah disetujuipembimbing atau promotor wajib diseminarkan.
(2) Seminar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
apabila mahasiswa telah mengikuti seminar usulan penelitia.n
sedikitnya 5 {lima) kali dan telah menyelesaikan kewajiban
administrasi.
Pasal 44
(1) Seminar usulan penelitian tesis atau disertasi dihadiri oleh:
a. pembimbing untuk seminar usulan penelitian tesis;
b" prornotor untuk seminar usulan penelitian disertasr;
c. penguji;
d. mahasiswa; dan/ataue. peserta lain yang ditetapkan.
(21 Seminar usulan tesis sebagairnana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilaksanakan jika dihadiri minimal;
a. 1 (satu) pembimbing;
b. 2 (dua) penguji; dan
c. 5 (lima) mahasiswa
19
3) Seminar usulan diserlasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilaksanakan jika dihadiri minimal:
a. 2 (dua) anggota tim promotor;
b. 3 (tiga) penguji: dan
c. 5 (lima) mahasiswa Pascasarjana.
(1) Seminar usulan Tesis dipimpin oleh koordinator program
studi atau pembimbing;(2) Seminar usulan diserlasi dipimpin oleh Direktur/DekarlPromotor.'Iata cara pelaksanaan dan penilaian seminar usulan penelitian
tesis atau disertasi ditetapkan dekan fakultas untuk program
studi monodisiplin atau direktur pascasarjana untuk program
studi multidisiplin atas usulan koordinator program studi setelah
meminta pertimbangan komisi program studi.
Bagian Keempat
Penyusunan dan Seminar Hasil Penelitian'fesis atau Disertasi
Pasal 45
(1) Penyusunan tesis atau disertasi dilaksanakan setelah mahasiswa
dinyatakan lulus seminar usulan penelitian tesis atau disertasi.
(2) Hasil penyusunan tesis atau disertasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disusun dalam bentuk laporan tesis atau disertasi.
(3) Format laporan tesis atau diserlasi sesuai panduan penulisan tesis
atau disertasi yang ditetapkan dekan fakultas untuk program
studi monodisiplin atau direktur pascasarjana untuk program
studi multidisiplin atas usulan koordinator program studi setelah
meminta pertimbangan komisi program studi.(4) Laporan tesis atau disertasi disetujui pembimbing atau promotor.
Pasal 46
(1) Laporan tesis atau disertasi yang disetujui pembimbing atau
promotor wajib diseminarkan.
(2) Seminar hasil penelitian tesis sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dihadiri minimal:
a. i (satu) pembimbing
b. 2 (dua) penguji; dan
c. 5 (lima) mahasiswa;
∠I)
´D
20
(3) Seminar hasil penelitian disertasi sebagaimana d"irnaksud pada
ayat (1) dihadiri minimal:
a. 2 (dua) promotor;
b. 3 (tiga) penguji; dan
c. 5 (lima) mahasiswa pascasarjana.
Pasal 47
Seminar hasil penelitian tesis atau disertasi yang dinyatakan
lulus, dapat diqjukan untuk dilakukan ujian tesis atau disertasi.
Perrnohonan ujian sebagaimana dimaksud pada ayat (li diajukan
kepada dekan fakultas untuk program studi monodisiplin atau
direktur pascasadana untuk program studi multidisipin dan
melalui koordinator program studi.
Bagian Kelima
IJjian Tesis dan Ujian Disertasi
Paragraf 1-
Umum
Pasal 48
Q-ian tesis atau disertasi mencakup aspek penilaian terhadap:
a. kedalaman isi tesis atau disertasi;
b. kemampuan menjawab pertanyaan; dan
c. penyqjian secara lisan dan efektivitas penggunaan alat bantu.Aspek penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
bobot tertentu dengan jumlah bobot keseluruhan 100 (seratus)
persen.
(3) Bobot penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkanoleh fakultas/ program pascasarjana.
Pasal 49
(1) Hasil akhir penilaian ujian tesis atau disertasi adaiah rataan darinilai angka keseluruhan penguji yang kemudian dikonversikandalam bentuk huruf.
(2) Ujian tesis dinyatakan lulus jika mahasiswa memperoleh nilaiminimal C.
(1)
(2t
(1)
(2)
21
{s) Ujian disertasi dinyatakan lulus jika mahasiswa memperoleh nilai
minimal B.
Pasat 50
Ujian tesis atau disertasi dilaksanakan oleh tim penguji.
Tim penguji tesis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. penguji pembirnbing; dan
b. penguji non pembirnbing.
Tim penguji disertasi sebagaimana dimaksud pada ayat {1} terdiri
atas:
a. penguji tim promotor; dan
b. penguji bukan tim promotor.
Pasal 51
Penguji tesis ata.u disertasi bukan pembimbing atau promotor
ditunjuk Koordinator Program Studi dengan mempertimbangkan
usulan komisi program studi.
Penguji tesis atau disertasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan keputusan dekan fakultas untuk program studimonodisiplin atau direktur pascasarjana untuk program studimultidisipin.
Paragraf 2
Ujian Tesis
Pasal 52
Ujian tesis dapat dilaksanakan apabila rnahasiswa:
a. telah menernpuh semua mata kuliah yang diw4jibkan dan
telah submit naskah ilmiah pada jurnal nasional terakreelitasi
b. mempunyai IPK minimal 3.0O (tiga koma nol nol) tanpa nilai Ddan E;
c. memenuhi syarat administrasi lain yang ditetapkan.
Ujian tesis dilaksanakan paling lambat 14 (empat belas) harisetelah pendaftaran.
(1)
{21
(3)
(1)
{2}
(1)
{2)
22
pembimbing, dan 2 (dua) orang penguji bukan pembimbing yang
terkait substansi tesis.
Pasal 54
(1) Hasil ujian tesis terdiri atas:
a. lulus tanpa perbaikan tesis;
b. lulus dengan perbaikan tesis; atau
c. tidak lulus.
(2) Dalam hal ujian tesis mahasiswa dinyatakan lulus dengan
perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
perbaikan tesis dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pelaksanaan ujian tesis.
(3) Apabila batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
terlampaui,mahasiswa wajib melakukan ujian tesis ulang.
(4) Dalam hal hasil ujian tesis mahasiswa dinyatakan tidak lulus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, ujian tesis ulang
dilaksanakan paling cepat 7 (tujuh) hari setelah pelaksanaan ujian tesis.
Paragraf 3
Ujian Disertasi
Pasal 55
(1) Ujian disertasi dilakukan dalam sidang tertutup dan sidang terbuka.
(2) Sidang tertutup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan jika mahasiswa mempunyai publikasi ilmiah hasil
penelitian sekurangnya 1 (satu) publikasi pada jurnal
in ternasional.
(3) Ujian tertutup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pendaftaran.
(4) Sidang terbuka diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah ujian tertutup.
23
Pasal 53
(1) Ujian tesis dipimpin oleh koordinator program studi atau pembimbing
(2) Ujian tesis dilaksanakan oleh tim penguji yang terdiri atas
Pasal 56
( 1) Ujian disertasi dapat dilaksanakan apabila mahasiwa:
a. telah menempuh semua rnata kuliah yang diwajibkan;
b. telah submit naskah pada jurnal internasional terindeks;
c. mempunyai IPK minimal 3,00 (tiga koma nol nol) tanpa nilai D
dan E;
d. memenuhi syarat administrasi lain yang ditetapkan.
(2) Ujian disertasi dilaksanakan oleh tim penguji yang terdiri atas tim
promotor, 2 (dua) penelaah usulan, 1 (satu) penguji internal, dan 1
(satu) penguji eksternal universitas.
Pasal57
(1) Ujian disertasi dipimpin oleh:
a. Direktur Pascasarjana; atau b. Wakil direktur bidang akademik; c. Dekan fakultas; atau
d. Wakil Dekan Bidang Akademik
(2) Ujian disertasi dihadiri oleh paling sedikit 5 (lima) dan paling banyak 9 (sembilan) penguji yang terdiri atas:
a. Tim Promoter; b. Penelaah;
c. penguji internal; dan
d. penguji eksternal
Pasal 58
(1) Hasil ujian tertutup adalah:
a. lulus tanpa perbaikan;
b. lulus dengan perbaikan; atau
c. tidak lulus.
(2) Dalam hal hasil ujian tertutup mahasiswa dinyatakan lulus
dengan perbaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, perbaikan dilaksanakan paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah pelaksanaan ujian disertasi.
(3) Dalam hal hasil ujian tertutup mahasiswa dinyatakan tidak lulus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, dapat dilaksanakan
ujian ulang paling cepat 14 (empat belas) hari setelah pelaksanaan ujian.
24
Bagian Ketujuh
Pengesahan Tesis atau Disertasi
Pasal59
Tesis atau disertasi yang disetujui penguji, ditandatangani dan
disahkan oleh dekan fakultas untuk program studi monodisiplin atau
direktur pascasarjana untuk program studi multidisipin.
Pasal 60
(1) Mahasiswa menyerahkan tesis atau disertasi yang disetujui penguji,
serta disahkan Koordinator Program Studi dan dekan fakultas
untuk program studi monodisiplin atau direktur pascasarjana untuk program studi multidisipin paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum pelaksanaan wisuda ke fakultas untuk program studi
monodisiplin atau direktur pascasarjana untuk program studi multidisipin.
(2) Jumlah tesis atau disertasi yang diserahkan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berjumlah 2 (dua) eksemplar dengan tanda tangan asli.
BAB IX
CUTI AKADEMIK
Bagian Kesatu
Alasan Cu ti Akademik
Pasal 61
Alasan yang dapat dipertimbangkan untuk memberikan cuti akademik adalah:
1. Kesulitan ekonomi yang dibuktikan dengan surat pernyataan dari mahasiswa yang bersangkutan.
2. Faktor kesehatan yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter
3. Alasan lain yang relevan dengan persyaratan cuti akademik yang
dibuktikan dengan surat keterangan atau rekomendasi dari pejabat yang berwenang
25
Bagian Kedua
Lama Waktu Cu ti Akademik
Pasal 62
(1) Lama waktu cuti akademik paling lama 2 (dua) semester.
(2) Cuti akademik hanya dapat diambil sebanyak 1 (satu) kali selama
masa studi. (3) Lama waktu cuti akademik tidak diperhitungkan sebagai masa
studi aktif. (4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi
mahasiswa yang melaksanakan cuti akademik tanpa izin.
Bagian Ketiga
Persyaratan Cuti Akademik
Pasal 63
(1) Mahasiswa dapat diizinkan mengambil cuti akademik dengan
persyaratan sebagai berikut:
a. Telah mengikuti perkuliahan sekurang-kurangnya 1 semester
b. Bukan putus studi karena tidak memenuhi persyaratan
akademik untuk meneruskan studi pada Program Studi yang
dipilihnya.
c. Mengajukan permohonan izin cuti akademik secara tertulis kepada Direktur Program Pascasarjana/Dekan melalui
Koordinator Program Studi.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilampiri: a. Foto copy Kartu mahasiswa;
b. Tanda bukti pembayaran biaya pendidikan semester sebelum
pengajuan cuti akademik;
c. Surat keterangan tidak memiliki buku pinjaman perpustakaan; dan
d. Foto copy Kartu Hasil Studi (KHS) semester terakhir sebelum cu ti akademik.
(3) Permohonan cuti akadernik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c diajukan satu bulan sebelum perkuliahan dimulai dan selambat-lambatnya satu bulan sesudah perkuliahan dimulai.
26
Bagian Keempat
Hak dan Kewajiban Mahasiswa Yang Mengambil Cuti Akademik
Pasal 64
Mahasiswa yang diijinkan mengambil cuti akademik memiliki hak
se bagai beriku t: 1. Dibebaskan dari kewajiban membayar biaya pendidikan dan biaya
lain yang dibebankan pada semester yang digunakan untuk cuti
akademik 2. Biaya pendidikan dan biaya lain yang sudah terlanjur dibayarkan
untuk semester yang digunakan untuk cuti akademik tidak dapat
dimin ta kem bali 3. Mahasiswa yang aktif kembali setelah cuti akademik diwajibkan
mengajukan ijin aktif kembali dan mengisi Kartu Rencana Studi
(KRS) sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Program
Pascasarjana/Fakultas
Bagian Kelima
Persyaratan Aktif Kembali Setelah Cuti Akademik
Pasal 65
Mahasiswa dapat aktif kembali setelah cuti akademik setelah menjalani
sebagian atau seluruh masa cuti akademik yang dibuktikan dengan surat keterangan ijin cuti akademik.
Pasal 66 ( 1) Permohonan aktif kembali diajukan secara tertulis oleh mahasiswa
yang bersangkutan satu bulan sebelum perkuliahan dimulai.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
kepada Direktur Pascasarjana/Dekan dan diketahui oleh
Koordinator Program Studi.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilampiri dengan Surat Keterangan Ijin Cuti Akademik.
(4) Permohonan tidak dapat dipertimbangkan apabila pengajuan
melampaui batas waktu seperti dimaksudkan pada ayat ( 1).
27
BABX
YUDISIUM DAN GELAR
Bagian Kesatu
Yudisium
Pasal67
(1) Yudisium dilaksanakan bagi mahasiswa yang:
a. dinyatakan lulus ujian tesis atau disertasi; dan
b. telah menyerahkan 2 (dua) eksemplar tesis atau disertasi.
(2) Pernyataan yudisium dilakukan atas narna Rektor oleh dekan
fakultas untuk program studi monodisiplin atau direktur
pascasarjana untuk program studi multidisipin.
Pasal 68
(1) Yudisium program magister dapat dilaksanakan perseorangan
atau kelompok, serta dapat dilaksanakan bersamaan dengan akhir ujian tesis atau pada waktu yang lain yang ditetapkan.
(2) Yudisium program doktor dilakukan pada akhir ujian terbuka.
(3) Yudisium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai berita
acara yudisium yang ditandatangani dekan fakultas untuk
program studi monodisiplin atau direktur pascasarjana untuk
program studi multidisipin.
Bagian Kedua
Gelar
Pasal 69
( 1) Gelar magister diberikan kepada mahasiswa program magister
yang dinyatakan lulus dalam yudisium.
(2) Gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dicabut apabila di kemudian hari terbukti diperoleh dengan cara yang tidak sah.
(3) Sebutan gelar magister sesuai dengan bidang ilmu berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
28
Pasal 70
( 1) Gelar doktor diberikan kepada mahasiswa program doktor yang
dinyatakan lulus dalam yudisium.
(2) Gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dicabut apabila
di kemudian hari terbukti diperoleh dengan cara yang tidak sah.
BAB XI
PREDIKAT KELULUSAN
Pasal 71
( 1) Predikat kelulusan mahasiswa program magister dinyatakan dalam tiga tingkat, yakni:
a. memuaskan;
b. sangat memuaskan; dan
c. dengan pujian.
(2) Predikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) transkrip akademik dengan rentang IPK berikut:
a. IPK 3,00 - 3,50 : memuaskan;
b. IPK 3,51 - 3,75: sangat memuaskan; dan
c. IPK 3, 76 - 4,00 : dengan pujian
(3) Predikat kelulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c,
diberikan jika masa studi yang ditempuh mahasiswa paling lama 4 (empat) semester.
Pasal 72
{ 1) Predikat kelulusan mahasiswa program doktor dinyatakan dalam tiga tingkat, yakni:
a. memuaskan;
b. sangat memuaskan; dan
c. dengan pujian. (2) Predikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan dalam
transkrip akademik dengan rentang IPK berikut:
a. IPK 3,00 - 3,50 : memuaskan;
b. IPK 3,51 - 3,75: sangat memuaskan; dan c. IPK 3, 76 - 4,00 : dengan pujian
29
(3) Predikat kelulusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c,
diberikan jika masa studi yang ditempuh mahasiswa paling lama 8
( delapan) semester.
BAB XII
WI SUDA
Pasal 73 ( 1) Mahasiswa program magister dan doktor yang telah yudisium
berhak mengikuti wisuda.
(2) Wisuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
Rektor.
BAB XIII
TRANSKRIP AKADEMIK DAN IJAZAH
Pasal 74
( 1) Mahasiswa program magister dan doktor yang dinyatakan lulus
diberikan ijazah dan transkrip akademik.
(2) Ijazah dan transkrip akademik sebagaimana dimaksud pada ayat
( 1) diberikan satu kali. (3) Nama penerima ijazah clan transkrip akademik diunggah dalam
laman U nsoed.
Pasal 75
Matakuliah yang dapat ditransfer kredit berasal dari:
a. Program pendidikan yang pernah diikuti sebelumnya (pindahan),
baik Program Studi di lingkungan Universitas maupun perguruan
tinggi lain yang terakreditasi b. Program pertukaran mahasiswa;
c. Program kelas in ternasional;
d. Program ambil kredit ( credit earning);
e. Program lain yang diakui universitas.
30
BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 76
Dengan ditetapkannya Peraturan Rektor irii, maka Peraturan Rektor
Universitas Jenderal Soedirman Nomor 024 Tahun 2015 ten tang
Pedoman Akademik Pascasarjana Universitas Jenderal Soedirman
dinyatakan dicabut dan tidak berlaku.
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
31