M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 117
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR THAHARAH
DALAM MEMBERSIHKAN NAJIS DAN HADAS
UNTUK TINGKAT MTS DENGAN MEDIA POP-UP
BOOK
Increase learning interest Thaharah in Cleaning Unclean and Hadas for MTs With Media Pop
Up Book
M. Said Alamsyah, Rinanda Purba
Program pendidikan Desain Komunikasi Visual
Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi Utama
[email protected], [email protected]
ABSTRAK
Bersuci adalah hal wajib yang harus dilakukan setiap ummat muslim sebelum beribadah. Hal ini
disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada seluruh manusia yang
bertuhankan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Untuk itu diajarkanlah bersuci kepada manusia
terkhususnya ummat islam agar menyempurnakan ibadah. Saat ini banyak ummat islam yang belum
terlalu paham bahkan cenderung belum tau cara bersuci yang benar sesuai syariat islam
dikarenakan kurangnya minat membaca masyaraka terkhusus remaja saat init. Untuk itu diperlukan
media yang kreatif agar remaja tertarik mempelajari cara bersuci yang benar. Salah satu media
kreatif yang mampu menarik minat remaja adalah dengan pop up book. Pop up book sendiri masih
belum banyak dikenal masyarakat sebab kurangnya sarana untuk mengenalkan pop up book pada
masyarakat. Sejalan dengan kurang dikenalnya pop up book dan juga kurangnya minat remaja
dalam mempelajari bersuci maka harus dikenalkan agar masyarakat tau ilmu pengetahuan yang
menarik dan kreatif.
Kata Kunci : Pop Up Book Najis dan Hadas.
ABSTRACT
Purification is a must-do for every Muslim before worship. It is conveyed by the Prophet sallallaahu
alaihi Wasallam to all mankind who obey Allah Subhanahu Wa Ta'ala. For this reason be taught
purification to humankind especially to Islam in order to perform worship. Today many Muslim
people do not even understand the proper way of purifying the Islamic law due to the lack of interest
in reading especially teenagers. For this, creative media is needed to get teens interested in learning
how to properly clean.One of the creative mediums that can appeal to teens is the pop up book. Pop
up books themselves are not widely known because of the lack of means to introduce pop up books
to the community. In line with the lesser known pop up book and also the lack of interest in teenagers
learning to be clean, it should be introduced to the community of knowledgeable and creative science.
Keywords: Pop Up Book Unclea and Hadas.
1. PENDAHULUAN
Thaharah adalah salah satu pembahasan yang penting dalam agama Islam terkusus bagi
pendidikan usia remaja sebelum beribadah. Thaharah diambil dari bahasa Arab yang artinya suci
atau bersih. Menurut istilah, Thaharaha dalah bersuci dari hadas, baik hadas besar maupun hadas
kecil dan bersuci dari najis yang meliputi badan, pakaian, tempat, dan benda-benda yang
terbawa/terdapat pada tubuh.
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda “Kebersihan itu adalah sebagian
dari iman.”(HR.Muslim). Selain itu, Thaharah dinilai sangat penting karena merupakan kunci dan
118. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
syarat sah shalat. Disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam “Nabi
Bersabda: Kuncinya shalat adalah suci, penghormatannya adalah takbir dan perhiasannya adalah
salam.”
Hukum Thaharah ialah wajib di atas tiap-tiap mukallaf lelaki dan perempuan. Dalam hal ini
banyak ayat Al-qur`an dan hadits Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menganjurkan agar
kita senantiasa menjaga kebersihan lahir dan batin. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan mencintai orang-orang yang suci
lagi bersih”. (QS Al Baqarah:222) Karena Thaharah sangat penting bagi kita sebagai umat Islam,
maka sangat penting juga untuk mengetahui syarat wajib untuk melakukan Thaharah. Ada hal-hal
yang harus diperhatikan sebagai syarat sah-nya berthaharah sebelum melakukan perintah Allah
Subhanahu WaTa'ala.
Thaharah harus diajarkan pada seluruh ummat Muslim, terkhusus bagi para remaja usia 11
sampai 15 tahun. Remaja pada usia ini sudah memasuki akhir baligh atau disebut pendewasaan, maka
dari itu ummat Muslim harus paham permasalahan tentang Thaharah, terkusus bagian membersihkan
najis dan hadas sebelum melaksanakan ibadah baik itu shalat, puasa dan ibadah yang bersifat
kegiatan.
Saat ini minat belajar Thaharah menurun disebabkan metode belajar dengan buku teks
dianggap kurang efisien. Remaja saat ini lebih malas dalam membaca buku teks sebab metode ini
kurang menarik bagi kalangan muda.Fakta ini didukung dengan data dari Indeks Nasional.
Berdasarkan data, tingkat minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,01. Sedangkan rata-data indeks
tingkat membaca di negara-negara maju berkisar antara 0,45 hingga 0,62.
[5]Merujuk pada hasil survei United Nations Educational, Scientific and Cultural
Organization (UNESCO) pada tahun 2011, indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya
0,001 persen. Artinya, hanya ada satu orang dari 1000 penduduk yang masih ‘mau’ membaca buku
secara serius (tinggi). Kondisi ini menempatkan Indonesia pada posisi 124 dari 187 negara dalam
penilaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Pembelajaran menggunakan media kreatif pada media visual atau gambar akan lebih mudah
diingat. Menurut Bobby Hartanto, M.Psi dalam acara konferensi Smart Parents Membantu Orangtua
Gali Potensi Anak Pada Golden Periode di Annex Building Wisma Nusantara Complex, Kamis
(22/7/2010) "Otak manusia itu lebih suka dengan segala sesuatu yang bergambar dan berwarna.
Karena gambar bisa memiliki sejuta arti sedangkan warna akan membuat segala sesuatu menjadi
lebih hidup". Bisa dipastikan bahwa metode belajar dengan gambar dan warna menambah ingatan
pada otak cukup baik dari metode belajar dengan tulisan.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengembangkan metode belajar dengan menggunakan
gambar dan warna, serta menambahkan tulisan untuk pelengkap dalam menjabarkan
pembelajaran.Media belajar kreatif tersebut salah satunya adalah bukupop-up.
Pop-up merupakan salah satu bidang kreatif dari paper engineering yang di Indonesia kini
semakin digemari dan sedang berkembang. Salah satu kelebihan buku pop-up selain memberkan
visualisasi cerita yang lebih menarik. Mulai dari tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki
dimensi, gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser, bagian yang
dapat berubah bentuk, memiliki tekstur seperti benda aslinya bahkan beberapa ada yang dapat
mengeluarkan bunyi. Hal-hal seperti ini membuat ceritanya lebih menyenangkan dan menarik untuk
dinikmati (Dzuanda, 2009:2).
Dengan mengunakan buku pop-up dalam belajar dapat meningkatkan ingatan siswa dalam
mempelajari cara membersihkan najis dan hadas. Tujuan dari penelitian ini agar generasi muda/i
muslim bisa lebih baik dalam beribadah dan juga bisa meningkatkan ketaan dalam beribadah.
2. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah data primer dan data
skunder.
1. Data Primer
1. Buku
Dalam pencarian data, penulis mengumpulkan beberapa buku sebagai acuan
pencarian data dalam membuat karya mengenai membersihkan najis dan hadas.
M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 119
Beberapa buku yang penulis ambil sebagai acuan diantaranya adalah “Panduan
Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Shalat” Oleh Ust. Abu Sakhi, “Rahasia
Bersuci” Oleh Al-Ghazali, “Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi” Oleh
Rusyja Rustam dan Zainal A. Haris sebagai acuan pencarian data sebagai konten
dalam karya.
2. Data Skunder
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara kepada beberapa Ustadz agar menguatkan
data yang telah didapat dari buku. Beberapa Ustaz itu antara lain Ustaz Lukman
Siregar. A.Md, Ustaz Zulkarnain Siregar.S.Thi Ustaz Irham. S.Pd.I.
2. Riset melalui Kuesioner
Selain melakukan wawancara, penulis juga melakukan pencarian data dengan
memberikan kuesioner pada siswa/i MTs Al-Washliyah Kolam. Dari empat ratus
siswa penulis memberikan kuesioner pada enam kelas dengan masing masing satu
kelas berjumlah dua puluh empat siswa dan siswi dari kelas satu, kelas dua dan
kelas sesuai dengan jenis kelamin yang berbeda.
Gambar 1. Pengambilan Data dengan Kuesioner
(Sumber : M. Said Alamsyah 2019)
Dari enam kelas di MTs Al-Washliyah Kolam ada sekitar 20 siswa yang menyukai membaca
buku tanpa gambar dari kelas satu dan selebihnya lebih suka membaca buku dengan gambar dengan
total 144 dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.
Setelah melakukan riset melalui kuesioner penulis menyimpulkan hasil dari jawaban para
siswa. Jawaban tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Apa kamu tau Thaharah?
Ada sekitar 25% siswa/i menjawab sangat tau, 50% siswa/i menjawab tau sedangkan 25%
menjawab kurang tau.
Gambar 2. Hasil Kuesioner Pertanyaan Pertama
(Sumber : M. Said Alamsyah 2019)
120. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
2. Menurut kamu, Thaharah itu penting atau tidak bagi keseharian?
Ada sekitar 25% siswa/i menjawab sangat penting, sedangkan 75% menjawab penting.
Gambar 3. Hasil Kuesioner Pertanyaan Kedua
(Sumber : M. Said Alamsyah 2019)
3. Kamu lebih suka membaca buku yang penuh tulisan atau buku dengan gambar?
Sekitar 15% siswa/i menjawab suka (dengan maksud buku penuh tulisan), dan 85% siswa/i
menjawab tidak suka (dengan maksud buku dengan gambar).
Gambar 4. Hasil Kuesioner Pertanyaan Ketiga
(Sumber : M. Said Alamsyah 2019)
4. Jelaskan arti dari gambar-gambar dibawah ini!
a. b. c.
Ada berbagai jawaban dari beberapa siswa, namun mereka menjawab dengan benar sesuai
pada gambar namun dengan penulisan mereka masing-masing.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Data
Tahap pengolahan data yang diperoleh dari subjek penelitian, kemudian diuraikan kembali
menjadi beberapa kategori sehingga data yang dikumpulkan mampu menjadi sebuah solusi.
Data yang diperoleh kemudian di analisis dengan metode S.W.O.T.
Strengths Kekuatan yang dimaksud pada Pop Up Book Najis dan Hadas ini adalah
menarik minat anak remaja usia 11 sampai 16 tahun. Sebab usia ini masih
cenderung suka dengan gambar, warna dan bentuk yang unik.
Weaknesses Kelemahan dalam Pop Up Book Najis dan Hadas ini yaitu sedikit rumit
dalam pembuatannya. Selain pembuatannya yang rumit penggunaannya
M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 121
juga cukup rumit bila belum paham dalam menggunakannya. Selain itu juga
mudah rusak bila sering digunakan.
Opportunities Peluang dalam Pop Up Book Najis dan Hadas ini yaitu sebagai pelopor
pertama dalam media pembelajaran dalam hal Thaharah.
Threats Ancaman yang akan terjadi anatara lain tergesernya Pop Up Book
yang penulis buat dengan Pop Up Book yang akan dibuat oleh penulis
yang lain .
2. Ide kreatif
Ide kreatif yang penulis jabarkan sesuai dengan kebutuhan dalam pembuatan Pop Up Book
Najis dan Hadas. Ide kreatif tersebut terbagi dalam beberapa bagian yang ada dibawah ini.
a. Metode berfikir
Dalam metode berpikir penulis menggunakan metode mind mapping dalam
pembuatan PopUp Book Najis dan Hadas. Penulis juga mendesain beberapa bagian
bentuk pop up dengan gambar-gambar yang membentuk suasana yang pas dengan judul
pada setiap halaman pop up. Penulis menjabarkan mind mapping dengan sebagai
berikut.
Gambar 5. Mind Mapping Pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)
b. Tema
Dalam pemilihan tema penulis memilih tema kreatif dalam pembuatan pop up book
Najis dan Hadas. Alasan penulis mengambil tema kreatif sebab kreatif dapat
menumbuhkan ide ide baru dalam pembuatan pop up book ini. Selain itu kreatif juga
sangat diminati dalam beberapa hal seperti komersil, teknologi dan juga ilmu
pengetahuan.
c. Target Pengguna
Adapun target pengguna terdiri dari demografis, psikografis, geografis sebagai
berikut:
- Demografis
Ruang lingkup masyarakat yang di targetkan adalah remaja usia 11-15
tahun. Jenis kelamin untuk ruang lingkup masyarakat antara lain laki-laki dan
perempuan. Kelas sosial untuk ruang lingkup masyarakat yaitu semua kalangan
sosial baik dari kalangan sosial kebawah sampai keatas.
- Psikografis
Sasaran yang dituju adalah para generasi muda dengan menyandang status
agama islam agar mereka memahami kebersihan dengan baik dan benar menurut
syariat islam.
- Geografis
Adapun Sasaran pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas adalah Sekolah MTs
yang ada di Desa Kolam.
122. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
d. Target Pengguna
Strateg kreatif yang penulis pilih adalah dengan Pop Up Book. Pop Up Book
memiliki banyak kelebihan yang sesuai dengan target pengguna. Selain itu penulis juga
memberikan beberapa hal kreatif dalam penyajian karya agar target pengguna tidak
jenuh. Hal kreatif yang penulis berikan adalah interaksi antara pengguna dengan media
Pop Up Book yang digunakan.
3. Konsep Media
Konsep media yang penulis gunakan dalam media utama adalah Pop Up Book. Alasan penulis
memilih Pop Up Book antara lain Ilustrasi dalam cerita bergambar terlihat lebih menarik dan jelas,
Memberikan kejutan dalam setiap halaman, meningkatkan daya imajinasi anak, memahami isi dari
buku tersebut, membantu anak memahami dan mengerti materi pembelajaran yang disampaikan
guru.
Selain itu penulis juga menggunakan beberapa media pendukung antara lain gantungan kunci
akrilik, pin dan juga stiker. Gantungan kunci akrilik cukup populer pada saat ini, selain itu akrilik
terkesan mewah dalam penyajian kemasan. Pin cukup efektif untuk menjadi media pendukung dalam
pengenalan Pop Up Book dimana penggunaanya sangat efisien karena mudah dipasang pada benda
benda sehari-hari seperti, baju, jaket, tas, dan benda lainnya. Stiker adalah salah satu media
pendukung yang cukup efektif dalam pengenalan Pop Up Book sebab bisa ditempelkan pada media
apa saja seperti laptop, komputer, telepon genggam, dan benda-benda lainnya.
4. Visualisasi
Visualisasi yang penulis buat antara lain sebagai betikut:
- Pengembangan Elemen Visual
Dalam pengembangan elemen visual penulis membuat sketsa dasar dalam
pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas dari bagian sampul depan, halaman satu
sampai sepuluh hingga sampul belakang.
Gambar 6. Sketsa Pop Up Book Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)
- Alternatif Desain
Setelah penulis membuat sketsa Pop Up Book maka masuk pada tahap
pembuatan. Ada dua alternatif desain yang penulis buat hingga mendapatkan hasil
yang telah dipilih, alternatif desain yang penulis buat antara lain sebagai berikut:
M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 123
Gambar 7. Dua Alternatif Desain Pop Up Book Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)
- Desain Terpilih
Dari kedua alternatif desain terpilih salah satu desain yang sesuai dan
memiliki kelebihan yang cukup menarik. Alternatif desain yang terpilih adalah
alternatif desain kedua.
Gambar 8. Desain Terpilih Pop Up Book Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)
5. Deskripsi Karya
a. Media Utama
Media utama yang penulis gunakan adalah Pop Up Book. Konsep yang
penulis berikan pada Pop Up Book ini adalah keagamaan yaitu agama islam. Alasan
penulis mengambil konsep agama sebab pergaulan zaman sekarang cukup
mempengaruhi remaja pada hal negatif hingga lupa pada ibadah kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala (Tuhan bagi umat islam) terkhusus pada bagian pembersihan
diri sebelum beribadah.
Gambar 9. Media Utama Pop Up Book Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)
- Ilustrasi Gamba
Dalam penggunaan ilustrasi gambar, penulis sangat berhati-hati sebab
dalam islam ada pembahasan yang tidak boleh membuat gambar mirip dengan
makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Untuk itu penulis
membuat gambar ilustrasi manusia tanpa mata dan hidung agar tidak menyerupai
makhluka hidup.
124. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
Gambar 10. Ilustrasi Manusia Berdarah pada Pop Up Book Najis
(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)
Selain ilustrasi manusia penulis juga membuat ilustrasi gambar dengan
menggunakan hewan sesuai dengan materi yang ada pada karya. Hewan yang
digunakan antara lain singa untuk penjelasan bangkai pada najis sedang, serta
menggunakan siluet kucing untuk gambar ilustrasi pada bagian hadas kecil bagian
tidur sebab kucing tidur 12 sampai 16 jam dalam sehari.
Gambar 11. Bangkai Singa pada Pop Up Book Najis
dan kucing tidur pada Pop Up Book Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)
- Teknik Pop Up
Dalam pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas penulis menggunakan
beberapa teknik Pop Up antara lain sebagai berikut:
Pop Up V-fold
Teknik ini sangat mudah yaitu dengan memanfaatkan bagian lipatan
pada buku. Cara membuatnya cukup dengan menempelkan bagian yang
akan dibuat timbup pada bagian kanan dan kiri halaman agar gambar bisa
timbul.
Gambar 12. Teknik V-Fold pada Pop Up Book Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)
Lift the Flap
Cara menggunakan teknik ini sama dengan membuka jendela atau
pintu, cukup menempelkan kertas untuk menutup bagian yang ingin ditutup
dan bisa dibuka seperti pintu.
Gambar 13. Teknik Lift the Flap pada Pop Up Book Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah, 2019)
M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 125
Pull-Tab Pull Tab adalah teknik pop up dengan cara menarik satu bagian agar
bagian tersebut bisa keluar dan bisa dilihat. Cara membuatnya cukup dengan
memasukkan bagian yang akan disembunyikan pada bagian yang akan
menutup, jangan lupa untuk menyisakan sedikit bagian agar bisa ditarik.
Gambar 14. Teknik Pull Tab pada Pop Up Book Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
Rotating Pop-Up
Teknik ini mirip seperti gerakan pembersih kaca depan mobil.
Cara membuatnya dengan memberikan sambungan pada bagian yang
sudah ditentukan untuk menjadi titik tumpu penggeser bagian yang
ingin ditutup, bisa menggunakan kancing atau dengan benang sebagai
pengikat.
Gambar 15. Teknik Rotating Pop-Up pada Pop Up Book
Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
Poket Pop-Up
Seperti namanya, teknik ini mirip seperti kantong pada baju. Cara
membuatnya cukup dengan memberikan kantong sesuai ukuran yang ingin
dimasukan pada bagian tersebut.
Gambar 16. Teknik Poket Pop-Up pada
Pop Up Book Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
- Font
Penjelasan dalam Pop Up Book Najis dan Hadas menggunakan font Times
New Roman. Times New Roman adalah jenis font dengan serif sebab memiliki kesan
tegas, ukuran yang sesuai dengan penjelasan dalam penyampaian informasi. Selain
itu Times New Roman adalah font resmi yang paling banyak digunakan dalam
pembuatan dokumen.
126. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
Gambar 17. Font Times New Roman
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
- Softare
Softare yang digunakan dalam pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas
adalah Adobe Photoshop CS5. Software ini cukup membantu penulis dalam
pembuatan desain digital Pop Up Book Najis dan Hadas termasuk beberapa karakter
yang akan dimasukkan dalam pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas.
Gambar 18. Software Adobe PhotoShop CS5
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
b. Media Pendukung
Ada beberapa media pendukung yang penulis gunakan dagar media utama dapat
dikenal masyarakat terutama target pengguna antara lain sebagai berikut:
- Gantungan Kunci Akrilik
Gantungan kunci akrilik cukup populer pada saat ini, selain itu akrilik
terkesan mewah dalam penyajian kemasan. Tidak hanya sebagai gantungan
kunci, bisa juga digunakan sebagai hiasan tas.
Gambar 19. Media Pendukung Gantungan Kunci Akrilik
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 127
- Pin
Pin cukup efektif untuk menjadi media pendukung dalam pengenalan
Pop Up Book dimana penggunaanya sangat efisien karena mudah dipasang pada
benda benda sehari-hari seperti, baju, jaket, tas, dan benda lainnya
Gambar 20. Media Pendukung Pin
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
- Stiker
Stiker adalah salah satu media pendukung yang cukup efektif dalam
pengenalan Pop Up Book sebab bisa ditempelkan pada media apa saja seperti
laptop, komputer, telepon genggam, dan benda-benda lainnya
Gambar 21. Media Pendukung Stiker
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
c. Buku Panduan Karya
Selain media utama dan media pendukung diperlukan juga buku panduan agar
memudahkan target pengguna untuk menggunakan Pop Up Book Najis dan Hadas.
Buku panduan karya berisikan tata cara penggunaan karya utama, selain itu juga
menjelaskan beberapa alasan dalam pemilihan karakter gambar ilustrasi dan pemilihan
tulisan.
Gambar 22. Buku Panduan Karya
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
d. Poster Proses Perancangan
Poster perancangan diperlukan agar masyarakat tau bagaimana penulis merancang
Pop Up Book Najis dan Hadas.
128. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
Gambar 23. Poster Proses Perancangan
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
6. Pembahasan
Demi memenuhi ujian pameran, Penulis telah mengikuti kegiatan pameran skripsi dan
membuka booth untuk karya Pop Up Book Najis dan Hadas. Penulis memamerkan karya Pop Up
Book Najis dan Hadas beserta seluruh media pendukung yang dipilih. Kegiatan itu dilaksanakan di
Universitas Potensi Utama, Medan. Kegiatan berlangsung selama 2 hari, tanggal 09 sampai dengan
10 September 2019. Adapun kegiatan pameran yang berlangsung sebagai berikut :
Gambar 24. Foto Bersama Dosen Fakultas Seni dan Desain
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
Gambar 25. Kegiatan Pameran
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 129
Gambar 26. Kegiatan Pameran
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
Gambar 27. Foto Bersama Perwakilan MTs Al-Washliyah Muallimin Univa Medan
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
Gambar 28. Foto Bersama Perwakilan LLDikti Sekaligus Penyerahan Pop Up Book Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
Gambar 29. Foto Bersama Siswa/i SMK Tritech Informatika Medan
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
130. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
Pameran yang dilakukan Penulis dinilai melalui Kuesioner untuk pengunjung booth. Metode
Kuesioner dinilai efektif dan cepat dalam mendapat data yang diinginkan. Penulis melakukan
Kuesioner kepada 50 pengunjung booth Pop Up Book Najis dan Hadas.
Adapun bentuk questioner sebagai berikut :
Gambar 30. Kuesioner Pameran Skripsi Pop Up Book Najis dan Hadas
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
Penulis membuat statistik data hasil dari 3 pertanyaan pilihan dan 1 kritik dan saran dari
Kuesioner Pop Up Book Najis dan Hadas. 4 pertanyaan ini diambil karena menyangkut kesuksesan
karya yang dibuat oleh penulis pada pameran skripsi lalu Berikut Data Statisitik hasil Kuesioner
ketika pameran skripsi lalu. Dari beberapa pengunjung ada 52 orang yang mengisi kuesioner. Berikut
hasil tanggapan dari para pengunjung yang mengisi kuesioner:
1. Pada pertanyaa pertama penulis mengajukan pertanyaan sebagai berikut “Setelah melihat
hasil karya ini, apakah membuat anda tertarik dalam setiap isi konten yang ada di dalam Pop
Up Book Ini?”. Dari 52 orang pengunjung 47 otang menjawab Ya sedangkan 5 orang
menjawab Lumayan.
Gambar 31.Hasil Kuesioner Pameran Skripsi Pop Up Book Najis dan Hadas Pertanyaan Pertama
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
2. Pada pertanyaa kedua penulis mengajukan pertanyaan sebagai berikut “Apakah menurut
anda Pop Up Book ini bagus dalam meningkatkan pengetahuan anda tentang membersihkan
najis dan hadas?”. Dari 52 orang pengunjung ada 51 orang menjawab Ya, sedangakan 1
orang menjawab Mungkin.
M. Said, Meningkatkan Minat Belajar Thaharah… 131
Gambar 32. Kuesioner Pameran Skripsi Pop Up Book Najis dan Hadas Pertanyaan Kedua
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
3. Pada pertanyaa ketiga penulis mengajukan pertanyaan sebagai berikut “Apakah Setiap isi
dari Pop Up Book ini mudah dipahami?”. Dari 52 orang pengunjung 46 orang menjawab Ya,
sedangkan 6 orang menjawab Lumayan.
Gambar 33. Chart Questioner Pameran Skripsi Pop Up Book Najis dan Hadas Pertanyaan Ketiga
(Sumber: M. Said Alamsyah 2019)
4. Pada pertanyaa ketiga penulis mengajukan pertanyaan berupa kritik dan saran sebagai
berikut “Apa kritik dan pesan atau hal-hal yang ingin anda sampaikan untuk pengkarya agar
bisa meningkatkan karyanya lagi dalam kedepannya”. Dari 52 orang terdapat satu kritik dan
sara yang mengatakan agar mengurangi sumber dari google. Ada pula yang memberi
kritikan agar penjelasan di dalam Pop Up Book lebih di sederhanakan supaya mudah
dipahami anak SD. Namun banyak komentar yang menyatakan bahwa Pop Up Book Najis
dan Hadas sangat bagus dan keren.
4. KESIMPULAN
Dalam pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas penulis mendapat banyak kesulitan, salah satu
kesulitan yang penulis dapat yaitu pada penerapan teknik pop up. Selain itu pemilihan bahan menjadi
salah satu kesulitan dalam merakit Pop Up Book Najis dan Hadas.
Kesulitan yang penulis hadapi menjadi tantangan yang cukup menambah wawasan penulis
dalam pembuatan Pop Up Book, namun semua itu bisa dilalui dengan usaha yang keras agar
mencapai hasil yang diinginkan.
Setelah dibuatnya Pop Up Book Najis dan Hadas ini, maka penulis mempamerkan Pop Up Book
Najis dan Hadas kepada masyarakat. Dalam pameran, penulis mempamerkan Pop Up Book beserta
media pendukung agar masyarakat mengenal Najis dan Hadas dengan cara yang lebih inovatif.
132. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1
Hasil dari pameran yang penulis lakukan mendapat respon yang cukup positif dari masyarakat
terkhusus siswa/i MTs selaku target pengguna. Siswa/i MTs memberi respon yang cukup baik saat
menggunakan Pop Up Book Najis dan Hadas.
5. SARAN
Pembuatan Pop Up Book Najis dan Hadas ini bisa dikembangkan dari beberapa bagian.
Bagian yang penulis maksud antara lain:
1. Informasi yang dimasukkan pada Pop Up Book Najis dan Hadas bisa lebih diperdalam.
2. Teknik pop up bisa ditambah dengan menggunakan beberapa teknik yang lebih menarik
masyaratak terkhusunya para remaja usia 11 sampai 15 tahun.
3. Tata letak antara ilustrasi gambar dengan penjelasan bisa lebih disesuaikan dengan
kebutuhan yang akan dibuat nantinya.
4. Media yang digunakan bisa lebih baik lagi dari sebelumnya mengingat perkembangan
zaman tidak henti-hentinya terlebih dalam ilmu pendidikan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah penulis ucapkan puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan salawat
beriring salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada Universitas Potensi Utama dalam membantu menyelesaikan penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Al-Ghazali. 2016. Rahasia Bersuci. Jakarta selatan. Mizan Publika.
[2] Rustam, Rusyija, dan Zainal A. Haris. 2018. Buku Ajaran Pendidikan Agama Islam Di
Perguruan Tinggi. Yogyakarta. Budi Utama
[3] Irvine, Joan. 2008. How To Make Super Pop-ups. Newyork. Dover Publications, Inc.
[4] Ust. Abu Sakhi. 2016. Panduan Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Salat. Yogyakarta.
Risalah Zaman.
[5] https://dap.bulelengkab.go.id/artikel/rendahnya-minat-budaya-baca-46 (diakses pada tanggal
02 Mei 2019)
[6] https://dalamislam.com/info-islami/jenis-jenis-najis-dalam-islam (diakses pada tanggal 27
Agustus 2019)
[7] http://www.organisasi.org/1970/01/jenis-macam-macam-najis-mukhaffafah-mutawassithah-
dan-mughallazhah.html#.XZgqLVX7S00 (diakses pada tanggal 27 Agustus 2019)
[8] Yulida, Novriza (2016). “Perilaku Masyarakat Dalam Membuang Sampah di Aliran Sungai
Batang Bekarek-Karek Kota Padang Panjang Sumatera Barat”. Padang Panjang : Berita
Kedokteran Masyarakat, Vol.32 No.10
[9] Miranti, Ghaisani Dwi, I Dewa Alit Dwija Putra, S.Sn., M.Ds, Siti Hajar Komariah, S.Pd., 2017,
Perancangan Animated Motion Graphic Sebagai Media Alternatif Pembelajaran Anak
Tunagrahita.
[10] Irwansyah, I. (2015). Rancang Bangun Aplikasi Kamera Stop-Motion Berbasis Android.
[11] Purba, R. (2019). TIPOGRAFI KREASI MOTIF GORGA BATAK. PROPORSI: Jurnal
Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 190-201.
[12] Irwansyah, D. (2016). Perancangan Aplikasi Visualisasi Modifikasi Mobil Menggunakan
Visual Studio 2008 Dan 3D Max.
[13] Lestari, S. I. (2019). ANALISA TATA LETAK PADA RUANG KOMERSIAL STUDI
KASUS LOBBY HOTEL. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2),
117-128.
[14] Sya'dian, T. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM LASKAR PELANGI. PROPORSI:
Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 51-63.
[15] Wahyuni, S. (2019). ANALISIS PENYAJIAN PROGRAM TALK SHOW
“ASSALAMUALAIKUM INDONESIA” DI SALAM TV MEDAN. PROPORSI: Jurnal
Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 64-76.
[16] Sya'dian, T. (2019). BUNKASAI, KAJIAN SEMIOTIKA BUDAYA KONTEMPORER DARI
PENGARUH FILM JEPANG. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif,
2(1), 35-47.