Menuntaskan Program Prioritas Pendidikan dan Kebudayaan 2013-2014
Sawangan, 10-12 Februari 2013
REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013
Arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Ucapan Terima Kasih Kepada Yth.
Segenap Wakil Rakyat;
Segenap Pimpinan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota;
Segenap Ormas yang Bergerak dalam Bidang Pendidikan dan Kebudayaan;
Segenap Organisasi Profesi yang Mendukung Pendidikan dan Kebudayaan;
Semua Pemangku Kepentingan.
Yang Telah Mencurahkan Perhatian, Tenaga, dan Pikiran
demi Kemajuan Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia
2
Syukur Alhamdulillah.....
atas capaian Indonesia dalam Bidang Pendidikan dan Kebudayaan selama tahun 2012
Selamat bagi kita semua......
Tugas kita bersama untuk lebih baik lagi pada tahun-tahun selanjutnya ....
3
MATERI ARAHAN
B
A Akses
Mutu dan Relevansi
Pengantar
D Tata Kelola
4
C Kebudayaan
E Mekanisme Rembuknas 2013
Pengantar
5
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesia’s economy has enormous promise... .... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....
6
Perlu dipersiapkan social engineering
Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan
Tren Permintaan terhadap Tenaga Terampil di Negara Maju
.... Permintaan terhadap tenaga terampil di negara maju terus meningkat ....
Demand for Skilled and Unskilled Workers, reflected in employment rates, 1980-2000
Sumber: Yidan Wang, 2012. Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability
7
Tren Jumlah Penduduk Usia Kerja dan Migran Penduduk Usia Kerja menurut Wilayah, 2010-2050
Distribusi Pendudukan Migran Internasional menurut Wilayah, 1960-2010
8 Sumber: Yidan Wang, 2012. Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability
Sumber: Yidan Wang, 2012. Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability
Perbandingan Internasional: Distribusi Penduduk Menurut Umur dan Gender, Tahun 2010
Distribusi Penduduk Indonesia menurut Umur dan Gender 1990 dan 2010
Sumber: BPS dan World Bank, 2012
Sumber: BPS dan World Bank, 2012 9
Perempuan 2010
Perempuan 1990
Laki-laki 2010
Laki-laki 1990
OECD. Pisa In Focus No. 25, Feb 2013
Pendidikan di Indonesia: Equity naik 7%, Performance naik 30%
Peningkatan Education Equity & Performance
10 + : change in equity * : change in performace
Distribusi Lulusan Pendidikan Tinggi, 2000, 2010, dan 2020 (Negara-negara OECD dan G-20)
Sumber: Education Indicators in Focus (OECD 2012)
Ranking ke-5 Dunia
11
Tantangan Peningkatan
Kualitas
12
Map School Life Expetancy menurut GNP per kapita 2012
Sumber: UNESCO 2012: World Atlas of Gender Equity in Education 12
Perbandingan Internasional School Life Expectancy
Sumber: UNESCO dan Bank Dunia, 2012 dalam World Atlas of Gender Equity in Education
13
PERKEMBANGAN HDI (IPM) INDONESIA TH. 2005-2011
0,57 0,58 0,59 0,60 0,61 0,61 0,62
0,400
0,450
0,500
0,550
0,600
0,650
0,700
0,750
0,800
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011Sumber: HDR 2011, UNDP
Rank 108 Jumlah Negara 169
Rank 124 Jumlah Negara 187
1. DKI Jakarta 2. Sulawesi Utara 3. Riau 4. Yogyakarta 5. Kalimantan Timur 6. Kepulauan Riau 7. Kalimantan Tengah 8. Sumatera Utara
9. Sumatera Barat 20. Sumatera Selatan 11. Bengkulu 12. Bangka Belitung 13. Jambi 14. Jawa Tengah 15. Bali
15 Provinsi di atas rerata Nasional (2011)
1. Aceh 2. Jawa Barat 3. Jawa Timur 4. Sulawesi Selatan 5. Lampung 6. Maluku 7. Sulawesi Tengah 8. Banten 9. Gorontalo
10. Sulawesi Tenggara 11. Kalimantan Selatan 12. Sulawesi Barat 13. Kalimantan Barat 14. Papua Barat 15. Maluku Utara 16. Nusa Tenggara Timur 17. Nusa Tenggara Barat 18. Papua
18 Provinsi di bawah rerata Nasional (2011)
14
Keterkaitan Pembangunan Pendidikan dengan IPM, Indeks Daya Saing Global, MDGs dan EFA
Rata-rata Lama Sekolah: rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 25 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Harapan Lama Sekolah : 13,2 Tahun
PAUDPendidikan Menengah
Universal SDPendidikan Tinggi SMP
Indeks Daya Saing GlobalIndeks Pembangunan
Manusia
Harapan Lama Sekolah
Rata-rata Lama Sekolah
• Kualitas Dikdas• APK dikdas• APK SM• APK Dikti• Kualitas managemen• Pelatihan & DIKTI• Efisiensi pasar kerja• Inovasi
MDG’s
SD/MI SMP/MTs
Harapan Lama Sekolah
Rata-rata Lama Sekolah
• Kualitas Dikdas • APK Dikdas • APK SM • APK Dikti • Kualitas managemen • Pelatihan & Dikti • Efisiensi pasar kerja • Inovasi
APM SD/MI : 95,7
15
2005 •Awal BOS •UU Guru
dan Dosen
2006 Sertifikasi Guru
2007 Tunjangan Profesi Guru
2008 WAJAR DIKDAS
9 Tahun tercapai
2009 20% APBN untuk pendidikan
2010 Reformasi Birokrasi
PP 66/2010 Beasiswa Bidik Misi
DPPN
2011 • Pendidikan Karakter • Integrasi Kebudayaan •Rehab SD-SMP • Sarjana Mengajar di 3T • Tari Saman diakui UNESCO
2012 Perbaikan Penyaluran BOS
Rintisan PMU UU-Dikti
BOP-PTN Subak diakui
UNESCO
2013 • PMU • Integrasi UN • Kurikulum 2013 •Akademi Komunitas •World Cultural Forum
2004
2014
94,1 % APM SD/MI 95,55 95,7 95,8 96,0 58,0 % APM SMP/MTs 77,71 78,8 80,0 76,0 49,0 % APK SMA/SMK/MA 76,40 78,7 82,0 85,0 14,3 % APK PT 27,10 27,9 28,7 25,0
Target RPJMN/ Kontrak Kinerja Capaian* baseline
Milestone 10 Tahun Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
• • • • •
• • • •
* Angka sementara
Target 2013
16
4 Isu Pokok Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
AKSES
MUTU & RELEVANSI
TATA KELOLA
• Populasi yang besar • Disparitas sosial, ekonomi, geografis • Daya tampung terbatas • Pemerataan Layanan. • …
• Peningkatan kelayakan Sarana-prasarana • Kualitas & distribusi guru • Pendidikan karakter • Keselarasan dengan dunia kerja • Kompetensi Lulusan • …
• Penggunaan sumberdaya belum efisien • Kurang fokus pada tupoksi • Kurang transparan • Kurang akuntabel • …
memastikan ketersediaan dan keterjangkauan
meningkatkan mutu dan relevansi secara berkelanjutan
memastikan sumberdaya dikelola
efisien, efektif, transparan, akuntabel
Arah Kebijakan Masalah & Tantangan
PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN
• Konservasi produk budaya masih terbatas • Diplomasi budaya belum dimanfaatkan secara
efektif • Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan
bahasa dan sastra masih terbatas • ...
menuntaskan konservasi, pengembangan, dan promosi budaya dan
bahasa
17
Akses
A
18
AKSES = f ( ketersediaan + keterjangkauan )
• SD-SMP Satu Atap • Penambahan RKB • Pembangunan Sekolah dan PT
Baru (termasuk Akademi Komunitas) yang lebih merata.
…satuan pendidikan (tempat layanan pendidikan) yang
tersedia dan merata di semua wilayah yang ada WNI..
..layanan pendidikan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi
status sosial-ekonomi…
• BOS • BOPTN • Bantuan Siswa Miskin • Beasiswa Bidik Misi
Supply
Demand
Penambahan dan Pemerataan Daya Tampung
Penyediaan Biaya Operasional Sekolah dan Bantuan Personal Siswa Miskin:
kebijakan kebijakan
19
Amanah RPJMN,2010-2015
Agenda Prioritas 2011 2012 2013 2014
Target Capaian Target Capaian* Target Target
1 Meningkatnya rata-rata lama sekolah penduduk > 15 tahun
7,7 7,9 7,8 8,0 8,2 8,3
2 Menurunnya % buta aksara penduduk > 15 tahun 5,1 4,3 4,8 4,2 4,5 4,2
3 Meningkatnya APM SD/sederajat (%) 95,3 95,5 95,7 95,7 95,8 96,0
4 Meningkatnya APM SMP/sederajat (%) 74,7 77,7 75,4 78,8 80,0 76,0
5 Meningkatnya APK SMA/sederajat (%) 76,0 76,5 79,0 78,7 82,0 85,0
6 Meningkatnya APK PT usia 19-23 tahun (%) 26,1 27,1 27,4 27,9 28,7 30
7 Persentase peserta didik SD/SDLB putus sekolah 1,3 0,8 1,1 0,7 0,9 0,7
8 Persentase peserta didik SMP/SMPLB putus sekolah 1,6 1,6 1,4 1,4 1,2 1,0
9 Menurunnya disparitas partisipasi dan kualitas pelayanan pendidikan antar-wilayah dan sosial ekonomi,
Perbaikan terus menerus
AKSES
*) sementara
PRIORITAS PENUNTASAN
20
Lama Sekolah dan Buta Aksara
7,60 7,75
7,85
8,10 8,25
7,52
7,72
7,92 7,94
7
7,2
7,4
7,6
7,8
8
8,2
8,4
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Target RPJMN Capaian
RATA-RATA LAMA SEKOLAH PENDUDUK 15 TAHUN KE ATAS
5,44 5,17
4,84 4,52
4,18
5,97
5,30 5,02
4,43
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
5,5
6
6,5
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Target RPJMN Capaian
PERSENTASE BUTA AKSARA PENDUDUK 15 TAHUN KE ATAS
• Capaian rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011 telah melebihi target tahun 2012 yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014.
• Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011 menurun, melampaui target tahun 2012 RPJMN 2010-2014.
sementara
8,01
4,26
21
APM SD/MI/Paket A APM SMP/MTs/Paket B
APK SMA/SMK/MA/Paket C APK PT/PTA (usia 19-23 tahun)
95,20 95,30
95,70 95,80 96,00
95,14 95,23 95,41 95,55
94,4
95,2
96
96,8
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Target RPJMN Capaian
74,00 74,70 75,40 75,70 76,00 72,28
74,52 75,64 77,71
65
70
75
80
85
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Target RPJMN Capaian
73,00 76,00
79,00 82,00
85,00
64,28 69,60 70,53
76,50
50
65
80
95
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Target RPJMN Capaian
24,80 26,10 27,40 28,70 30,00 21,30 21,60
26,30 27,09
10
25
40
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Target RPJMN Capaian
95,75 78,80
78,70 27,90
sementara
Partisipasi (APM/APK) Siswa/Mahasiswa
22
…menjamin penyedian dan peningkatan daya tampung Perguruan Tinggi
secara merata di Indonesia…
• Membangun PT baru (3 Institut Seni dan Budaya dan 2 Institut Teknologi) • Membangun 20 Akademi Komunitas • Memperkuat dan meningkatkan daya tampung PT daerah perbatasan
Capaian Utama 2012:
Poli Bengkalis
Umrah Univ Borneo Tarakan
Poli Balikpapan
Poli Nusa Utara
Uni Musamus
Poli Batam
•Univ. Samudera Langsa •Univ. Teuku Umar
Univ. Graha Nusantara
Poli Subang
Poli Madiun
Univ Timor
Univ Andi Djemma
Poli Muara Teweh
Univ 19 November Kolaka
Poli Fak-Fak
Univ Sulawesi Barat
Poli Terpikat Sambas
Poli Tanah Laut
Poli Sendawar
PTN Baru (Telah Dibuka)
Calon PTN Baru
Poli Ketapang Univ. Babel Polman Babel
IT Lampung Selatan
IT Kalimantan
Pusat Unggulan (Center Of Exellence)
PTN yg telah ada
Poli Banyuwangi
Poli Madura Poli Sidoarjo
Poli Bitung
Poli Sorong
Poli Sidoardjo, Bitung, dan Sorong: Pengelola oleh Kem Kelautan dan Perikanan
Pemerataan Layanan Pendidikan Tinggi
23
…menjamin terlayaninya pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus …
• Pembangunan 8 Autis Center di Jatim, Jakarta, Sumbar, Riau, Kalsel, Sultra, Kalbar, dan Bengkulu
• Pembangunan 3 Sekolah keberbakatan di Papua, Lampung, Sulsel, Sulteng
Autis center Malang
Penyediaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus
24
0 0 0 4,6 7,4
12,1 17,3
25,2 32,2
47,9
65,8
80,1
0 5,2
51,17
95,16 99,81
1,82
27,55
61,57 77,64
81,78
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10 12 14
2011 2012 2013Minggu
TRIWULAN - I
0 9,1
19,3
36,4
50,1 60,6
66,4 75,3 79,1 82,1 86,3 90,1
2,3
54,54
95,1 99,31
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10 12 14
2011 2012 Minggu
TRIWULAN - II
1 5,8 12,3
20,3 30
38,4 48,3
63,4 66,2 71 76,5
82,5
44,87
68,62
98,71 100
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10 12 14
2011 2012 2011 2012 Minggu
TRIWULAN - III
0 0 0 0,6 1,4 2,4 3,4 7 11,9
30,6
56,7
75,3
56,58
84,83
96,16 100
0
20
40
60
80
100
0 2 4 6 8 10 12 14
2011 2012 Minggu
TRIWULAN - IV Per 12 November 2012
Dengan perbaikan penyaluran, tata kelola BOS difokuskan pada Pendampingan, Pengawasan dan Akuntabilitas penggunaan dana BOS di tingkat satuan pendidikan
Penyaluran BOS 2011, 2012, dan 2013
25
…menjamin siswa/mahasiswa dari keluarga miskin dapat menjangkau
layanan pendidikan...
Meningkatkan jumlah penerima Bantuan Siswa/Mahasiswa Miskin (BSM dan Bidik Misi) dari tahun sebelumnya.
Capaian Utama 2012:
2.247
3.530
871
1.295
308
550
360
618
20
91
-
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
6.000
2010/2011 2011/2012
Rib
u S
isw
a/M
hs
SD SMP SMA SMK PT
3.806 ribu
Rp. 3,99 T
Penyediaan Bantuan Siswa/Mahasiswa Miskin
26
8.085 ribu
TAHUN JUMLAH
PENERIMA
JUMLAH KUMULATIF PENERIMA
2009/2010 19,669 19,669
2010/2011 29,743 49,412
2011/2012 42,000 91,412
Capaian Indeks Prestasi
Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidikmisi
3,06
3,09
3,04
3,18
3,22
3,18
2,95
3
3,05
3,1
3,15
3,2
3,25
2009/2010 2010/2011 2011/2012
IPK
Angkatan Penerima Bidik Misi
L P
27
…menjamin semua sekolah di seluruh pelosok wilayah Indonesia dilayani oleh
tenaga pendidik yang cukup dan cakap…
Aceh Besar
Gayo Lues
Aceh Timur
Simeulue
209 105
Aceh Singkil
Biak Numfor
Manokwari
Raja Ampat
27 39
Teluk Bintuni
19 29
Waropen
Sumba Timur
Manggarai
Ngada
Manggarai Timur
Ende
Kupang
Alor
2479 = jumlah guru yang dikirim ke daerah 3 T 2011
• Dikirim 2.479 (2011) dan 2.670 (2012) guru di daerah 3T • Direkrut 464 (2011) dan 500 (2012) mahasiswa dari daerah 3T untuk disiapkan menjadi Guru
Keterangan:
Capaian Utama 2011/ 2012:
Rote Ndao
38 80
2670 = jumlah guru yang dikirim ke daerah 3 T 2012
Flores Timur
Kep. Sangihe, Sitaro, Talaud
Kutai Barat
Landak
Malinau 98
Maluku Barat Daya 31
Natuna
Nias
Nunukan 124
Pidie Jaya
Sanggau 40 Karimun
3100 = proyeksi 2013
13 20
20 50
80 10979
110 Aceh
Selatan
100 244 99
80
38 79
60 63 56
80
60
57
150
142
40 33
100
90 84
130 170 163
50 38 49
50 30 49
90
87 90
30 40
50 63 44
70 60 70
90 84
150
221 149
50
40 50
90 5
90
40
150 338 144
50 29 48
358 77 80 130
224 127
Lembata 100 247 101
Sorong
146
Kep. Anambas
150
60 Yahukimo
40 Timika
40 Teluk Wondama
30 Mimika
40 Kaimana
60 Nabire
Penyediaan Guru di Daerah 3T
28
DUNIA KERJA
PAUD
Pendidikan Menengah Universal
SD
Pendidikan Tinggi
SMP
DO
Lulus, tidak Melanjutkan
MP3EI
Tidak Melanjutkan, tapi berprestasi dan
tidak mampu
BOS BSM
DO BOS BSM
DO BOS BSM
BSM
Lulus, tidak Melanjutkan
+ penyediaan layanan khusus di daerah 3T
+ penyediaan layanan khusus di daerah 3T
BIDIK MISI
BSM
Dibangun sistem terintegrasi penerima BSM dikaitkan dengan program PKH
sejak SD sampai PT
Pencegahan siswa putus sekolah dan meningkatkan angka transisi
29
87,8
49,7 48,2
21,0 19,1
1,4
98,4
90,8
89,4
77,0 72,5
36,6
94,1
72,4
71,2
49,0
46,0
14,2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 3 5 Lulus SD/MI 8 Lulus SMP/MTs 11 Lulus SMA/MA/SMK
KOHOR PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 19-24 TAHUNMENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2007
Quintile 1 Quintile 2 Quintile 3 Quintile 4 Quintile 5 Rata-Rata
KOHORT PENDIDIKAN TERTINGGI PENDUDUK TAHUN 2007
USIA 19-23
Sumber : Susenas 2007 30
87,0
56,7 55,8 53,4 52,2
26,5 25,9 24,3 22,8
4,4
98,3 92,0 91,7 91,0 90,6
78,7 78,3 76,8 75,5
43,6
93,7
76,9 76,2 74,5 73,7
53,9 53,3 51,5 49,6
18,8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 LulusSD/MI
7 8 9 LulusSMP/MTs
10 11 12 LulusSMA/SMK/MA
PT
JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG PERNAH DIIKUTI OLEH PENDUDUK USIA 19-23 TAHUNMENURUT STATUS EKONOMI KELUARGA, TAHUN 2011
Quintile 1 Quintile 2 Quintile 3 Quintile 4 Quintile 5 Rata-rata
KOHORT PENDIDIKAN TERTINGGI PENDUDUK TAHUN 2011
USIA 19-23
Sumber : Susenas 2011
Kebijakan : • Perlunya integrasi BSM • Kenaikan Unit Cost • Keberlanjutan Bidik Misi
31
Contoh : Kohort Siswa Antar Jenjang di Sukabumi 2010/2011
SD
SMP
SMA/K
39.450
24.781 18.688
11.031
=14.669 (37,2%)
=7.657 (41,0%)
lulusan
lulusan
Siswa baru
Siswa baru
8.459
lulusan
44.923
Siswa baru
= 36.464 (81,2%)
Sumber : Disdik Kab. Sukabumi, 2011 32
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011: Penduduk Usia 7-18 Tahun
0,00 0,34 0,38 0,39 0,39 0,45 0,50 0,55 0,56 0,56 0,62 0,63 0,65 0,67 0,68 0,70 0,70 0,72 0,80 0,80
0,91 1,00 1,06 1,10 1,12 1,19 1,21 1,26 1,32 1,36
1,56 1,88
2,37
0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50
Dl Yogyakarta
Kalimantan Timur
Aceh
Jawa Timur
Bali
Banten
Jawa Tengah
Sumatera Utara
DKI Jakarta
Maluku
Bengkulu
Jawa Barat
Jambi
Maluku Utara
Lampung
Kepulauan Riau
Kalimantan Tengah
Riau
Kalimantan Selatan
Nusa Tenggara Barat
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Selatan
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Sulawesi Tenggara
Papua
Papua Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Barat
(Persen)
Rata-rata Nasional:
0,67%
0,32 0,34
0,62 1,22 1,27
1,53 1,82 1,92 1,94 1,95 1,97 2,03 2,10 2,18 2,19 2,19 2,25 2,28 2,43 2,50 2,58 2,64 2,67 2,68 2,83 2,94 3,04
3,24 3,41 3,48
3,81 4,41
5,23
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00
Kepulauan Riau
D1 Yogyakarta
Bali
Jawa Tengah
Aceh
Riau
Maluku
DKI Jakarta
Kalimantan Timur
Banten
Nusa Tenggara Barat
Jambi
Sulawesi Barat
Jawa Timur
Sumatera Selatan
Bengkulu
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Papua
Jawa Barat
Sumatera Barat
Maluku Utara
Lampung
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Sulawesi Utara
Papua Barat
Rata-rata Nasional:
2,21%
(Persen)
0,69 1,31
1,62 1,76
2,20 2,30 2,37 2,41 2,54
2,90 3,02 3,02 3,03 3,07 3,14 3,20 3,26 3,28 3,39 3,41 3,44
3,81 3,83
4,09 4,55 4,62 4,66 4,84 4,92 4,96
5,57 6,11
6,58
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00
Kepulauan Riau
Banten
D1 Yogyakarta
Aceh
Bali
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Papua Barat
Kalimantan Tengati
Riau
Bengkulu
Lampung
Papua
Maluku
Sumatera Barat
Sulawesi Barat
Kalimantan Selatan
Jambi
Maluku Utara
Jawa Timur
Kepulauan Bangka Belitung
Sumatera Selatan
Kalimantan Timur
Sumatera Utara
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Gorontalo
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Rata-rata Nasional:
3,14%
(Persen)
Usia 7-12 Usia 13-15 Usia 16-18
Sumber: Diolah dari data BPS 2013 33
0
0,34
0,38
0,39
0,39
0,45
0,5
0,55
0,56
0,56
0,62
0,63
0,65
0,67
0,68
0,7
0,7
0,72
0,8
0,8
0,91
1
1,06
1,1
1,12
1,19
1,21
1,26
1,32
1,36
1,56
1,88
2,37
0 1 2 3
Dl Yogyakarta
Kalimantan Timur
Aceh
Jawa Timur
Bali
Banten
Jawa Tengah
Sumatera Utara
DKI Jakarta
Maluku
Bengkulu
Jawa Barat
Jambi
Maluku Utara
Lampung
Kepulauan Riau
Kalimantan Tengah
Riau
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Sumatera Barat
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Selatan
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Sulawesi Tenggara
Papua
Papua Barat
Kepulauan Bangka Belitung
Sulawesi Barat
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011: Penduduk Usia 7-12 Tahun
(Persen)
Rata-rata Nasional:
0,67%
Jumlah Putus Sekolah:
182.773 Siswa
16,08
6,77
19,57
14,23
4,2
6,32
15,76
11,33
3,75
23
17,5
10,65
8,65
9,18
16,93
7,4
6,56
8,47
19,73
5,29
9,04
21,23
14,24
8,51
10,29
8,6
15,83
18,75
14,56
31,98
31,92
5,75
13,89
0 20 40
DI Yogyakarta
Kalimantan Timur
Aceh
Jawa Timur
Bali
Banten
Jawa Tengah
Sumatra Utara
DKI Jakarta
Maluku
Bengkulu
Jawa Barat
Jambi
Maluku Utara
Lampung
Kepulauan Riau
Kalimantan Tengah
Riau
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Sumatra Barat
Nusa Tenggara Timur
Sumatra Selatan
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Kalimantan Barat
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Sulawesi Tenggara
Papua
Papua Barat
Bangka Belitung
Sulawesi Barat
(Persen) (Jumlah Siswa)
179.521
132.867
132.447
377.517
314.950
138.423
357.573
614.580
984.535
255.120
892.549
743.636
591.569
572.121
411.403
717.032
160.311
284.431
903.677
158.428
374.009
4.551.968
205.726
814.267
244.155
1.719.724
3.267.723
1.237.189
3.533.218
365.146
596.271
408.758
267.656
26.508.500
Penduduk Usia 7-12
0
1.460
2.172
1.596
14.552
5.869
16.668
9.127
4.680
1.237
1.333
32.423
2.447
942
6.022
2.001
1.258
5.153
3.472
4.469
5.688
7.168
9.340
2.756
11.062
6.913
4.290
1.718
4.168
4.534
1.632
2.683
3.939
0 20000 40000
% Penduduk Miskin % Putus Sekolah Jumlah Putus Sekolah
Sumber: Diolah dari data BPS 2013
Nasional: 12,49%
34
0,32
0,34
0,62
1,22
1,27
1,53
1,82
1,92
1,94
1,95
1,97
2,03
2,10
2,18
2,19
2,19
2,25
2,28
2,43
2,50
2,58
2,64
2,67
2,68
2,83
2,94
3,04
3,24
3,41
3,48
3,81
4,41
5,23
0 2 4 6
Kepulauan Riau
D1 Yogyakarta
Bali
Jawa Tengah
Aceh
Riau
Maluku
DKI Jakarta
Kalimantan Timur
Banten
Nusa Tenggara Barat
Jambi
Sulawesi Barat
Jawa Timur
Bengkulu
Sumatera Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Papua
Jawa Barat
Sumatera Barat
Maluku Utara
Lampung
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan
Kepulauan Bangka Belitung
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Sulawesi Utara
Papua Barat
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011: Penduduk Usia 13-15 Tahun
(Persen)
Rata-rata Nasional:
2,21%
Jumlah Putus Sekolah:
209.976 Siswa
7,4
16,08
4,2
15,76
19,57
8,47
23
3,75
6,77
6,32
19,73
8,65
13,89
14,23
17,5
14,24
6,56
8,6
10,29
31,98
10,65
9,04
9,18
16,93
21,23
14,56
5,29
5,75
11,33
15,83
18,75
8,51
31,92
0 20 40
Kepulauan Riau
DI Yogyakarta
Bali
Jawa Tengah
Aceh
Riau
Maluku
DKI Jakarta
Kalimantan Timur
Banten
Nusa Tenggara Barat
Jambi
Sulawesi Barat
Jawa Timur
Bengkulu
Sumatra Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Papua
Jawa Barat
Sumatra Barat
Maluku Utara
Lampung
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Kalimantan Selatan
Bangka Belitung
Sumatra Utara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Sulawesi Utara
Papua Barat
(Persen) (Jumlah Siswa)
60.923
120.833
62.577
168.141
772.385
57.273
201.678
142.857
330.520
450.199
78.488
254.986
2.338.516
139.220
471.205
271.827
139.098
101.811
419.244
1.730.882
77.710
166.016
254.061
576.333
186.842
347.100
105.656
286.403
271.466
1.723.343
171.191
131.839
62.116
12.672.739
Penduduk Usia 13-15
171
379
831
15.913
2.654
3.349
1.151
5.814
2.779
8.792
4.247
2.542
1.003
30.431
1.554
6.272
1.878
3.745
8.242
2.341
47.198
5.509
1.254
8.558
5.186
2.816
3.936
1.335
20.263
3.460
1.507
3.504
1.364
0 20000 40000 60000
% Penduduk Miskin % Putus Sekolah Jumlah Putus Sekolah
Sumber: Diolah dari data BPS 2013
Nasional: 12,49%
35
0,69
1,31
1,62
1,76
2,20
2,30
2,37
2,41
2,54
2,90
3,02
3,02
3,03
3,07
3,14
3,20
3,26
3,28
3,39
3,41
3,44
3,81
3,83
4,09
4,55
4,62
4,66
4,84
4,92
4,96
5,57
6,11
6,58
0,00 5,00 10,00
Kepulauan Riau
Banten
D1 Yogyakarta
Aceh
Bali
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Papua Barat
Kalimantan Tengati
Bengkulu
Riau
Lampung
Papua
Maluku
Sumatera Barat
Sulawesi Barat
Kalimantan Selatan
Jambi
Maluku Utara
Jawa Timur
Bangka Belitung
Sumatera Selatan
Kalimantan Timur
Sumatera Utara
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Gorontalo
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Distribusi Angka Putus Sekolah Tahun 2011: Penduduk Usia 16-18 Tahun
(Persen)
Rata-rata Nasional:
3,14%
Jumlah Putus Sekolah:
223.676 Siswa
7,4
6,32
16,08
19,57
4,2
3,75
10,65
15,76
31,92
6,56
17,5
8,47
16,93
31,98
23
9,04
13,89
5,29
8,65
9,18
14,23
5,75
14,24
6,77
11,33
8,6
10,29
18,75
19,73
21,23
14,56
8,51
15,83
0 20 40
Kepulauan Riau
Banten
DI Yogyakarta
Aceh
Bali
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Papua Barat
Kalimantan Tengah
Bengkulu
Riau
Lampung
Papua
Maluku
Sumatra Barat
Sulawesi Barat
Kalimantan Selatan
Jambi
Maluku Utara
Jawa Timur
Bangka Belitung
Sumatra Selatan
Kalimantan Timur
Sumatra Utara
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Gorontalo
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
(Persen) (Jumlah Siswa)
154.100
119.700
133.000
310.500
272.500
61.700
465.900
271.000
833.500
187.400
414.300
58.800
1.771.700
69.500
171.700
206.400
61.400
297.400
94.700
133.600
450.300
92.100
276.900
116.100
67.900
1.675.200
2.155.200
481.500
156.800
268.500
146.700
573.100
79.500
12.628.600
Penduduk Usia 16-18
287
4.569
1.954
3.513
2.566
7.067
27.901
20.678
613
1.774
1.740
5.528
6.752
1.951
1.673
5.491
1.192
3.159
3.230
1.265
35.546
1.164
9.044
4.649
24.494
4.688
11.907
1.576
7.923
5.569
4.462
4.631
5.319
0 20000 40000
% Penduduk Miskin % Putus Sekolah Jumlah Putus Sekolah
Sumber: Diolah dari data BPS 2013
Nasional: 12,49%
36
Kebijakan Pencegahan Siswa Putus Sekolah dan Peningkatan Angka Keberlanjutan Siswa
1. Mengidentifikasi lulusan jenjang SD/MI dan SMP/MTs 2. Menghitung daya tampung SMP/MTs dan SMA/MA/SMK 3. Mengidentifikasi siswa yang memiliki resiko putus sekolah (seperti siswa yang berasal
dari keluarga kurang mampu) 4. Memastikan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu mendapatkan bantuan
pendidikan 5. Membuka Posko penerimaan siswa baru Memastikan semua anak usia sekolah
bersekolah
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
2. Integrasi Bantuan Siswa Miskin SD – PT
3. Peningkatan satuan biaya bantuan siswa miskin
4. Peningkatan cakupan penerima BIDIK MISI
Kebijakan Nasional
Peran Provinsi dan Kabupaten/Kota
37
40
50
60
70
80
90
100Kabupaten/Kota Jakarta Selatan
Pidie Jaya
Nasional: 95,55%
< 95% (158 Kab/kota)
AP
M (
%)
< 75% (21 Kab/kota atau 4,2%)
PRIORITAS 1
< 95%-75% (137 Kab/Kota atau 27,6%)
PRIORITAS 2
75%
Disparitas Pendidikan Antar Wilayah: APM SD/MI 2011
38
Kebijakan: Peningkatan daya tampung pada daerah-daerah Prioritas 1 melalui penambahan sekolah baru, ruang kelas baru, bantuan siswa miskin, dan peningkatan ketersediaan guru yang
berkualitas.
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140Kabupaten/Kota APK (%)
Kulon Progo Kota Palangkaraya Kota Cilegon
Nasional: 99,47%
Nduga Kaimana Barito Utara Sigi
< 75% (25 Kab/kota atau 5,0%)
PRIORITAS 1
≥ 95% (324 Kab/kota)
95%
< 95% (173 Kab/kota)
<95%-75% (148 Kab/Kota
atau 29,8%)
PRIORITAS 2
Disparitas Pendidikan Antar Wilayah: APK SMP/MTs 2011
39
Kebijakan: Peningkatan daya tampung pada daerah-daerah Prioritas 1 melalui penambahan sekolah baru, ruang kelas baru, bantuan siswa miskin, dan peningkatan ketersediaan guru
yang berkualitas.
0
20
40
60
80
100
120
140
Kabupaten/Kota
AP
K (
%)
Jakarta Timur, DKI
Jakarta Selatan, DKI
Sorong, Papua Barat
Tanah Tidung, Kaltim Sampang, Jatim Manggarai Timur, NTT
Kota Yogya, DI Yogyakarta Kota Balikpapan, Kaltim
Labuhanbatu Utara, Sumut
Rata-rata Nasional = 70,53%
262 Kab/ Kota
235 Kab/ Kota
PRIORITAS 1 (71 Kab/Kota)
PRIORITAS 2 (240 Kab/Kota)
PMU: Disparitas Antar Wilayah SM 2011
40
Kebijakan: Pendidikan Menengah Universal
Mutu dan Relevansi
B
41
Amanah RPJMN 2010-2015
Agenda Prioritas 2011 2012 2013 2014
Target Capaian Target Capaian* Target Target
1 % guru yang terpetakan kompetensinya 10 - 30 100 50 70
2 Kesesuaian sistem UN dengan memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa indonesia
Perbaikan terus menerus
3 % Penerapan kurikulum sekolah dasar-menengah yang disempurnakan
10 - 25 - 50 100
MUTU
*) sementara
PRIORITAS PENUNTASAN
42
2.566 3,21% 6.257
7,83%
9.428 11,79%
34.842 43,58%
26.848 33,58%
Total Anggaran Rp. 5.544.4 M
Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD/SMP
SD: 79.941 Ruang Kelas
Kemajuan Fisik
450 1,48% 175
0,58%
750 2,47%
915 3,01%
28.100 92,46%
100 Persen
1-25 Persen 26-50 Persen
51-75 Persen
76-99 Persen
Total Anggaran Rp. 2.190.5 M
SMP: 30.287 Ruang Kelas
Kemajuan Fisik 100 Persen
1-25 Persen 26-50 Persen
51-75 Persen
76-99 Persen
…menjamin pemenuhan standar pelayanan minimal dalam pembelajaran…
Capaian Utama 2012: Merehabilitasi >110 ribu ruang kelas rusak berat SD dan SMP negeri dan swasta
Terdapat sasaran baru sebanyak 12.000 ruang yang direhabilitasi mulai Oktober 2012 dengan menggunakan
anggaran optimalisasi dan efisiensi
Status : 29 Januari 2013
43
e-Monitoring Rehabilitasi Ruang Kelas SD-SMP
Pimpinan Data diperbaharui untuk: 1. Serapan Anggaran dan progres fisik per minggu 2. Foto kemajuan per 2 minggu
SMS Server
Web Server Administrasi
Database Server
Dasboard Server
Data Perkembangan Rehab
44
Peningkatan Kualitas Guru
Peningkatan Mutu
2,9 juta guru
Pensiun
Penyediaan Guru Baru
Perbaikan Pendidikan
Guru
33 ribu/tahun
1. UKA - UKG 2. Pengembangan
Keberkelanjutan
Pengukuran kinerja
Perbaikan Pendidikan Guru (UU 14/2005 Pasal 23 Ayat (1)): • Seleksi Khusus • Berasrama (untuk memperkuat
kompetensi kepribadian dan sosial) • Kemampuan mengampu mata
pelajaran ganda (mayor-minor) • Beasiswa
45
Rp2.300,9 94,4%
Rp135,8 5,6%
Pembayaran Tunjangan Guru
Rp5.458,9 95,5%
Rp259,3 4,5%
Realisasi Sisa
TUNJANGAN PROFESI
Rp1.580,6 95,0%
Rp82,5 5,0%
TUNJANGAN KHUSUS
Rp1.196,7 97,0%
Rp36,6 3,0%
TUNJANGAN FUNGSIONAL
Rp380,7 98,9%
Rp4,4 1,1%
TUNJANGAN KUALIFIKASI
Menyalurkan berbagai tunjangan kepada 610 ribu guru Non PNSD dan PNSD daerah khusus.
PAUD DIKDAS DIKMEN JUMLAH
T. Profesi 10.602 57.651 37.123 105.376
T. Fungsional 83.030 207.946 48.597 339.573
T. Khusus 1.508 50.038 4.137 55.683
T. Kualifikasi 5.714 104.339 110.053
JUMLAH 100.854 419.974 89.857 610.685
Sasaran Guru Non PNSD dan PNSD Daerah Khusus:
…menjamin peningkatan kualitas dan profesionalitas guru melalui penyediaan tunjangan guru …
Capaian Utama 2012:
Status : 15 Januari 2013
46
Peningkatan Kualitas Dosen (Total)
71,1 77,5
13,9
68,0
85,4
14,9
59,5
97,9
17,5
-
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
S1 S2/SP-1 S3/SP-2
2010 2011 2012
Rib
u D
ose
n
S1 43,7%
S2/SP-1 47,7%
S3/SP-2 8,6%
2010
S1 40,4%
S2/SP-1 50,7%
S3/SP-2 8,9%
2011 S1
34,0%
S2/SP-1 56,0%
S3/SP-2 10,0%
2012
162,5 Ribu Dosen
174,8 Ribu Dosen
168,3 Ribu Dosen
Capaian Utama 2012: Jumlah dan % seluruh dosen (PTN+PTS) berkualifikasi S2 dan S3 meningkat
47
Peningkatan Kualitas Dosen (PTN)
14,8
36,4
9,3 13,2
38,1
9,8 8,1
43,6
11,5
-
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
S1 S2/SP-1 S3/SP-2
2010 2011 2012
Rib
u D
ose
n
S1 24,5%
S2/SP-1 60,2%
S3/SP-2 15,3%
2010 S1 21,6%
S2/SP-1 62,3%
S3/SP-2 16,0%
2011 S1
12,8%
S2/SP-1 68,9%
S3/SP-2 18,2%
2012
60,4 Ribu Dosen
63,2 Ribu Dosen
61,0 Ribu Dosen
Capaian Utama 2012: Jumlah dan % Dosen berkualifikasi S2 dan S3 meningkat
48
Perbandingan Publikasi Indonesia (2008 – 2011)
Year Documents Citable
Documents Rank
2008 1,233 1,206 66
2009 1,676 1,639 62
2010 2,032 1,975 61
2011 2,741 2,651 56
Sumber : http://scimagojr.com/countryrank.php (10 Feb 2013)
Pemberlakuan aturan kewajiban publikasi karya ilmiah
35%
49
Perbandingan Publikasi Dunia dan Indonesia
1996-2010 Country Documents
Citable Documents
Citations Population Self-
Citations
Citations per
Document
Document per Milion
Population
Indonesia 13.047 12.776 105.759 239.870.937 11.484 10,36 54
World 22.395.845 21.313.314 291.412.922 6.952.939.682 92.381.021 13,01 3283
1996-2011
Country Documents Citable
Documents Citations Population Self-Citations
Citations per Document
Document per Milion Population
Indonesia 16.139 15.779 125.845 242.325.6381 13.719 10,85 66
World 25.656.944 24.366.896 334.561.886 6.973.738.433 107.038.100 13,04 3.679
Peningkatan Indonesia 22%, Dunia 11% Sumber : http://scimagojr.com/countryrank.php (10 Feb 2013) 50
Pertumbuhan Jumlah Publikasi di Beberapa Negara
Sumber: http://scimagojr.com/countryrank.php (Feb 2013) dan http://www.imf.org/external/index.htm (Feb 2013)
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Malaysia
Egypt
Thailand
Indonesia
Philippines Vietnam
Berhasil menyalip vietnam
51
Kualitas UN dan Intervensi Kebijakan …meningkatkan kualitas UN sebagai upaya mengintegrasikan hasil UN untuk masuk
ke perguruan tinggi...
... memastikan perbaikan kualitas pada sekolah yang capaian UN-nya rendah …
RERATA NILAI UN-MURNI
% KELULUSAN BERDASAR UN-MURNI
2011 2012 2011 2012
5,68 6,15 25,24 51,57
0,47 26.33
Perbandingan rerata nilai UN-Murni dan % kelulusannya pada SMA yang mendapatkan intervensi kebijakan pada tahun 2010/2011 dan 2011/2012
5,68
6,15
UN Tahun 2010
UN Tahun 2011
6,16
6,78
UN Tahun 2011
UN Tahun 2012
RERATA NILAI UN-MURNI
% KELULUSAN BERDASAR UN-MURNI
2010 2011 2010 2011
6,16 6,78 62,55 76,99
0,62 14.44 =
52
1. Menjawab Tantangan Internal dan Eksternal 2. Penataan Pola Pikir dan Tata kelola 3. Pendalaman dan Perluasan Materi
4. Penguatan Proses dan penilaian 5. Penyesuaian Beban
53
Pengembangan Kurikulum 2013
Tantangan Internal
1a
54
-Rehab Gedung Sekolah -Penyediaan Lab dan
Perpustakaan -Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS -Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT) Manajemen Berbasis Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
Pengembangan Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus Dikerjakan
55
Tantangan Eksternal
1b
56
Tantangan Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA • Masalah lingkungan hidup • Kemajuan teknologi informasi • Konvergensi ilmu dan teknologi • Ekonomi berbasis pengetahuan • Kebangkitan industri kreatif dan budaya • Pergeseran kekuatan ekonomi dunia • Pengaruh dan imbas teknosains • Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan • Materi TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi • Kemampuan berpikir jernih dan kritis • Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan • Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal • Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya • Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka
Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif • Beban siswa terlalu berat • Kurang bermuatan karakter
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
• Neurologi • Psikologi • Observation based [discovery] learning dan
Collaborative learning 57
Penataan Pola Pikir dan Tata kelola
2
58
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pen
gem
ban
gan
K
uri
kulu
m
SDM yang Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Dinamika Kurikulum
59
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
KERANGKA DASAR KURIKULUM(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
STANDARPROSES
STANDAR PENILAIAN
BUKU TEKSSISWA
PEMBELAJARAN & PENILAIAN
PEDOMAN
Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
Oleh Satuan Pendidikan
60
Standar Isi
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
Mapel 1
SKL Mapel 1
SK-KD Mapel 1
Mapel 2
SKL Mapel 2
SK-KD Mapel 2
Mapel 3
SKL Mapel 3
SK-KD Mapel 3
Mapel n
SKL Mapel n
SK-KD Mapel n
....
....
....
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan
SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar 61
Ilustrasi KBK 2004 dan KTSP 2006
62
Kemeja Lengan Panjang Warna Biru Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)
58 cm
38 cm
83 cm 92 cm
86 cm
Lengan Kiri Lengan Kanan Muka Kanan Muka Kiri Belakang
saku
kerah
63
Peran Pemerintah
Pe
ran
Gu
ru/S
atd
ik
Efe
ktiv
itas
wak
tu p
em
be
laja
ran
Kurikulum 2013
KBK 2004
KTSP 2006
Alo
kasi
wa
ktu
pe
rsia
pan
sila
bu
s d
an r
evie
w b
uku
Efektivitas waktu pembelajaran
Alokasi waktu guru untuk persiapan silabus dan review buku ajar
Pembagian peran Pemerintah dan Satuan Pendidikan/Guru dalam Kurikulum dan Efektivitas Waktu Pembelajaran
... Kurikulum 2013 memberikan kesempatan yang lebih besar bagi guru/satuan pendidikan untuk meningkatkan efektivitas waktu pembelajaran .....
64
Elemen Ukuran Tata kelola KTSP 2006 Kurikulum 2013
Guru
Kewenangan Hampir mutlak Terbatas
Kompetensi Harus tinggi Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku
Beban Berat Ringan
Efektivitas waktu untuk kegiatan pembelajaran
Rendah [banyak waktu untuk persiapan]
Tinggi
Buku
Peran penerbit Besar Kecil
Variasi materi dan proses Tinggi Rendah
Variasi harga/beban siswa Tinggi Rendah
Siswa Hasil pembelajaran Tergantung sepenuhnya
pada guru Tidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah
Pemantauan
Titik Penyimpangan Banyak Sedikit
Besar Penyimpangan Tinggi Rendah
Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin
Mudah
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
65
Proses Peran KTSP 2006 Kurikulum 2013
Penyusunan Silabus
Guru Hampir mutlak [dibatasi hanya oleh SK-KD]
Pengembangan dari yang sudah disiapkan
Pemerintah Hanya sampai SK-KD Mutlak
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan Supervisi pelaksanaan
Penyediaan Buku
Penerbit Kuat Lemah
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk buku pengayaan
Pemerintah Kecil, untuk kelayakan penggunaan di sekolah
Mutlak untuk buku teks, kecil untuk buku pengayaan
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Guru Hampir mutlak Kecil, untuk pengembangan dari yang ada pada buku teks
Pemerintah Daerah Supervisi penyusunan dan pemantauan
Supervisi pelaksanaan dan pemantauan
Pelaksanaan Pembelajaran
Guru Mutlak Hampir mutlak
Pemerintah Daerah Pemantauan kesesuaian dengan rencana [variatif]
Pemantauan kesesuaian dengan buku teks [terkendali]
Penjaminan Mutu
Pemerintah Sulit, karena variasi terlalu besar
Mudah, karena mengarah pada pedoman yang sama
Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
66
• Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari:
– Buku pegangan siswa
– Buku pegangan guru
• Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan
• Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran
Langkah Penguatan Tata Kelola
67
Pendalaman dan Perluasan Materi
3
68
Analisis Hasil PISA (PISA: Programme for International Student Assessment)
3a
69
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1
Below Level 1
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100% Level 6
Level 5
Level 4
Level 3
Level 2
Level 1b
Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja,
sementara negara lain banyak yang sampai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda
dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
70
Analisis Hasil TIMSS dan PIRLS (TIMSS:Trends in International Mathematics and Science Study;
PIRLS: Progress in International Reading Literacy Study)
3b
71
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Ch
ines
e Ta
ipei
Sin
gap
ore
Ko
rea,
Rep
. of
Jap
an
Turk
ey
Mal
aysi
a
Thai
lan
d
Iran
Sau
di A
rab
ia
Mo
rocc
o
Ind
on
esia
Very Low Low Intermediate High Advance
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Ch
ines
e Ta
ipei
Ko
rea,
Rep
. of
Sin
gap
ore
Jap
an
Turk
ey
Thai
lan
d
Mal
aysi
a
Iran
Ind
on
esia
Mo
rocc
o
Sau
di A
rab
ia
Very Low Low Intermediate High Advance
Results of Mathematics (8th Grade)
2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
72
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Sin
gap
ore
Ch
ines
e Ta
ipei
Jap
an
Ko
rea,
Rep
. of
Mal
aysi
a
Thai
lan
d
Turk
ey
Iran
Ind
on
esia
Mo
rocc
o
Sau
di A
rab
ia
Very Low Low Intermediate High Advance
0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%
100%
Sin
gap
ore
Ch
ines
e Ta
ipei
Ko
rea,
Rep
. of
Jap
an
Turk
ey
Iran
Mal
aysi
a
Thai
lan
d
Sau
di A
rab
ia
Ind
on
esia
Mo
rocc
o
Very Low Low Intermediate High Advance
Results of Science(8th Grade)
2007 2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
73
TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat katagori:
– Low mengukur kemampuan sampai level knowing
– Intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
– High mengukur kemampuan sampai level reasoning
– Advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information
Model Soal TIMSS
74
Kesesuaian Soal TIMSS dengan Kurikulum Yang Dipakai di Indonesia Saat Ini
3c
75
Domain Topics
Biology 1. Major organs and organ systems in humans and other organisms 2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process 3. Reproduction and heredity 4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. 5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem 6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment 7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry 1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom) 2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) 3. Properties and uses of common acids and bases 4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics 1. Physical states and changes in matter 2. Energy forms, transformations, heat, and temperature 3. Basic properties/behaviors of light and sound 4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets 5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth Science
1. Earth’s structure and physical features 2. Earth’s processes, cycles, and history 3. Earth’s resources, their use, and conservation 4. Earth in the solar system and the universe
Ada beberapa topik yang sebenarnya diajarkan di kelas IX, sehingga belum semua diajarkan pada siswa SMP Kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
76
Domain Topics
Number 1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers 2. Concepts of fractions and computing with fractions 3. Concepts of decimals and computing with decimals 4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers 5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra 1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences 2. Simplifying and evaluating algebraic expressions 3. Simple linear equations and inequalities 4. Simultaneous (two variables equations) 5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry 1. Geometric properties of angles and geometric shapes 2. Congruent figures and similar triangles 3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. 4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation
Data & Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets 3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
77
Domain Topics
Number 1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering 2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers 3. Concepts of fractions 4. Adding and subtracting with fractions 5. Concepts of decimals, including place value and ordering 6. Adding and subtracting with decimals 7. Number sentences 8. Number patterns
Geometry Shapes and Measu-rement
1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines 2. Comparing and drawing angles 3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane 4. Elementary properties of common geometric shapes 5. Reflections and rotations 6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes 7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays 3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
78
• Evaluasi ulang ruang lingkup materi: – Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan
bagi siswa
– Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa
– Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional
• Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional [s/d reasoning]
• Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan
Langkah Penguatan Materi
79
Penguatan Proses
4
80
Pembelajaran dan Inovasi • Kreatif dan inovasi • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi • Melek informasi • Melek Media • Melek TIK
Kehidupan dan Karir • Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran tidak cukup
hanya untuk meningkatkan pengetahuan [melalui core
subjects] saja, harus dilengkapi: -Berkemampuan kreatif - kritis -Berkarakter kuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...] Disamping itu didukung dengan
kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 81
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
•Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik •Membolehkan pengembangan portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur •Memungkinkan pendidik untuk berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas •Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia •Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain
termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan dukungan lingkungan pendidikan yang memadai
82
83
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: • 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. • Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. • Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati] - Questioning [menanya] - Associating [menalar] - Experimenting [mencoba] - Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba
[observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
83
84
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn from research?: Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui: • tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua
jawaban benar], • mentolerir jawaban yang nyeleneh, • menekankan pada proses bukan hanya hasil saja, • memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang
jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
• memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankan pada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak
memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya, penilaian spontanitas/ekspresif, dll)
84
Penyesuaian Beban: - Contoh Buku KTSP 2006
- Evaluasi Kompetensi Dasar
5
85
Buku IPS Kelas I Halaman 1
Diasumsikan anak sudah lancar membaca pada saat masuk Kelas I SD
86
Buku IPS Kelas I Halaman 3
Masuk SD harus sudah lancar menulis
87
PPKN SD-MI Bahasa Indonesia SD-MI Matematika SD-MI IPA SD-MI IPS SD-MI
Menjelaskan perbedaan
jenis kelamin, agama, dan
suku bangsa
Memberikan contoh dan
menerapkan hidup rukun
melalui kegiatan di rumah
dan di sekolah
Menjelaskan pentingnya
tata tertib di rumah dan di
sekolah
Melaksanakan tata tertib di
rumah dan di sekolah
Menjelaskan hak anak untuk
bermain, belajar dengan
gembira dan didengar
pendapatnya
Melaksanakan hak anak di
rumah dan di sekolah
Mengikuti tata tertib di
rumah dan di sekolah
Membedakan berbagai
bunyi bahasa
Melaksanakan sesuatu
sesuai dengan perintah atau
petunjuk sederhana
Menyebutkan tokoh-tokoh
dalam cerita
Memperkenalkan diri
sendiri dengan kalimat
sederhana dan bahasa yang
santun
Menyapa orang lain dengan
menggunakan kalimat
sapaan yang tepat dan
bahasa yang santun
Mendeskipsikan benda-
benda di sekitar dan fungsi
anggota tubuh dengan
kalimat sederhana
Mendeklamasikan puisi anak
dengan lafal dan intonasi
yang sesuai
Membaca nyaring suku kata
dan kata dengan lafal yang
tepat
Membaca nyaring kalimat
sederhana dengan lafal dan
intonasi yang tepat
Menjiplak berbagai bentuk
gambar, lingkaran, dan
bentuk huruf
Menebalkan berbagai
bentuk gambar, lingkaran,
dan bentuk huruf
Membilang dan
mengurutkan banyak benda
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
sampai 20
Menentukan waktu (pagi,
siang, malam), hari, dan jam
( bulat)
Menentukan lama suatu
kejadian berlangsung
Mengenal panjang suatu
benda melalui kalimat
sehari-hari (pendek,
panjang) dan
membandingkannya
Mengelompokkan berbagai
bangun ruang sederhana
Menentukan urutan benda-
benda ruang yang sejenis
menurut besarnya
Membilang dan
mengurutkan banyak benda
Menentukan nilai tempat
puluhan dan satuan
Melakukan penjumlahan
dan pengurangan bilangan
dua angka
Menggunakan sifat operasi
pertukaran dan
pengelompokan
Membandingkan berat
benda (ringan, berat)
Mengenal dan
mengelompokkan bangun
datar
bagian tubuh dan kegunaannya
serta cara perawatannya
kebutuhan tubuh agar tumbuh
sehat dan kuat (makanan, air,
pakaian, udara, lingkungan sehat)
Membiasakan hidup sehat
menjaga lingkungan agar tetap
sehat
lingkungan sehat dan tidak sehat
merawat tanaman, hewan
peliharaan dan lingkungan sekitar
benda yang ada di lingkungan
sekitar berdasarkan cirinya melalui
pengamatan
benda yang dapat diubah
bentuknya
kegunaan benda di lingkungan
sekitar
Membedakan gerak benda yang
mudah dan sulit bergerak melalui
percobaan
Mengidentifikasi penyebab benda
bergerak (batere, per/pegas,
dorongan tangan, dan magnet)
Mengenal berbagai benda langit
melalui pengamatan
Mengenal keadaan cuaca di
sekitar kita
Membedakan pengaruh musim
kemarau dengan musim hujan
terhadap kegiatan manusia
(Berapa banyak yang dapat ditampung
oleh kemampuan anak normal SD Kelas
I?)
identitas diri,
keluarga, dan kerabat
pengalaman diri
kasih sayang antar
anggota keluarga
hidup rukun dalam
kemajemukan
keluarga
peristiwa penting yang
dialami sendiri di
lingkungan keluarga
letak rumah
lingkungan rumah
sehat dan perilaku
dalam menjaga
kebersihan rumah
Banyak yang mirip antar mapel
88
PKN KTSP 2006 Kelas IV PKN KTSP 2006 Kelas V
•Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan desa dan pem. kecamatan •Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan •Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi •Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi •Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK •Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri •Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional •Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya •Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
•Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia •Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia •Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia •Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah •Memberikan contoh peraturan perundang- undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok •Mendeskripsikan pengertian organisasi •contoh organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat •Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah •Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama •Mematuhi keputusan bersama
Tingkat Kesulitan Pelajaran
Warna merah: terlalu berat bagi siswa SD 89
IPA KELAS IV
Semester 1
Mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan fungsinya
Menerapkan cara memelihara kesehatan kerangka tubuh
Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya hubungan struktur dengan fungsi terlalu tinggi
Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera
Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi
untuk kelas 4)
Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi
untuk kelas 4)
Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi
untuk kelas 4)
Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya (hubungan struktur dengan fungsi: terlalu tinggi untuk kelas 4)
Mengidentifikasi jenis makanan hewan (KD ini terlalu sempit, perlu digabung dengan KD di bawahnya)
Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya (KD ini terlalu sempit perlu digabung dengan KD di atasnya)
Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupukupu, kucing
Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan
Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai
makanan) konsep simbiosis terlalu tinggi
Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu
Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair->adat->cair; cair->gas->cair; padat->gas
Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya
Tingkat Kesulitan Pelajaran
90
Pelaku Beban Penyelesaian
Guru
Menyusun Silabus Disediakan buku pegangan guru
Mencari buku yang sesuai
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara berbeda
Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Mengajar banyak mata pelajaran
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela mata pelajaran yang lain sehingga selara
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembahasan
Murid
Mempelajari banyak mapel
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara berbeda
Membeli buku Penyedian buku teks oleh pemerintah/daerah Membeli lembar kerja siswa
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD
91
Kesinambungan KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013
92
Garis Waktu Pengembangan KBK 2004, KTSP 2006, Kurikulum 2013
Tahun Kegiatan
‘01 ‘02 ‘03 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘09 ‘10 ‘11 ‘12 ‘13
Pengemb. Rintisan KBK 2004
Implem. Terbatas KBK 2004
UU Sisdiknas
Penyusunan KTSP 2006
Pemberlakuan KTSP 2006
Pengembangan Kurikulum 2013
Pemberlakuan Kurikulum 2013 KD
SKL, SKL Mapel, KD
93
Kurikulum yang dapat menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan yang terintegrasi
Tema Kurikulum 2013
Produktif Kreatif Inovatif Afektif
94
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Status
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Benarnya
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Benarnya
Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa}
Idealnya
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Idealnya
Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum]
Baiknya
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
Baiknya
Tematik untuk kelas I – III [belum integratif]
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI Baiknya
Perbedaan Esensial Kurikulum SD
95
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Status
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Benarnya
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Benarnya
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Idealnya
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Idealnya
TIK adalah mata pelajaran sendiri
TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
Baiknya
Perbedaan Esensial Kurikulum SMP
96
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Status
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] dengan penekanan yang berbeda
Benarnya
Mapel dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Benarnya
Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan
Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
Idealnya
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pende-katan yang sama, yaitu pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Idealnya
Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
Idealnya
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Baiknya
Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman
Baiknya
Perbedaan Esensial Kurikulum SMA/K
97
• Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran: – Siswa – Guru
• Ketersediaan Buku Pedoman Penilaian • Kesiapan Guru
– Penyesuaian kompetensi guru (4+1)
• Dukungan Manajemen – Kepala Sekolah – Pengawas Sekolah – Administrasi sekolah [khususnya untuk SMA dan SMK]
• Dukungan Iklim/Budaya Akademik – Keterlibatan dan kesiapan semua pemangku kepentingan [siswa,
guru, orang tua, kepala sekolah, pengawas sekolah]
Kunci Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
98
Struktur Kurikulum
99
No Komponen I II III IV V VI
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2 PPKN 5 6 6 4 4 4
3 Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4 Matematika 5 6 6 6 6 6
5 IPA 3 3 3
6 IPS 3 3 3
Kelompok B
7 Seni Budaya & Prakarya (termasuk muatan lokal*)
4 4 4 5 5 5
8 Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk muatan lokal).
4 4 4 4 4 4
Jumlah 30 32 34 36 36 36
STRUKTUR KURIKULUM SD
Catatan: 1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah 2. IPA dan IPS kelas I s.d. Kelas III diintegrasikan ke mata pelajaran lainnya
100
STRUKTUR KURIKULUM SMP
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
No Komponen VII VIII IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk mulok)* 3 3 3
9 Pend. Jasmani, OR & Kesehatan (termasuk mulok)
3 3 3
10 Prakarya (termasuk mulok) 2 2 2
Jumlah 38 38 38
101
102
Mata Plajaran Kelas
X XI XII
Kelompok Wajib
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B
7 Seni Budaya (termasuk muatan lokal) 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan (termasuk muatan lokal) 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (termasuk muatan lokal) 3 3 3
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 24 24 24
Kelompok Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMK) 26 26 26
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
102
MATA PELAJARAN Kelas
X XI XII Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24 Peminatan Matematika dan IPA I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4 3 Fisika 3 4 4 4 Kimia 3 4 4
Peminatan Sosial II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4 3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4 4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Bahasa III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4 3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4 4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman Pilihan Pendalaman Minat atau Lintas Minat 6 4 4 Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 60 72 72 Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44
Struktur Kurikulum Peminatan SMA
103
Jadwal Implementasi
104
Jadwal Persiapan dan Implementasi
Bulan Kegiatan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags
Penulisan Buku
Penyiapan Buku Master
Penggandaan Buku
Penyiapan Instruktur Nasional
Penyiapan Guru Inti
Penyiapan Guru
Implementasi
Pendampingan
Monitoring dan Evaluasi
105
No Jenjang Satuan
Kelas Tahun
2013 2014 2015
1 SD I
II
III
IV
V
VI
2 SMP VII
VIII
IX
3 SMA/SMK X
XI
XII
Jadwal Implementasi
106
Tingkat Kesiapan
No Komponen Tingkat Kesiapan
1 Sarana Prasarana Tidak ada kebutuhan sarpras khusus [dapat menggunakan yang sudah ada]
2 Siswa Tidak ada prasyarat khusus bagi siswa karena mulai pada awal jenjang kelas ( SD dibagi jadi dua jenjang kelas: I-III, IV-VI)
Tidak memerlukan tambahan biaya pribadi bagi siswa
3 Buku Sebagian besar disiapkan pemerintah. [Untuk yang tidak disiapkan, kompetensi dasarnya telah disiapkan sehingga dapat disiapkan oleh penerbit]
4 Guru Materi Sebagian besar materi adalah sama dengan kurikulum yang lalu
Proses pembelajaran Disiapkan melalui pelatihan
Proses penilaian Disiapkan melalui pelatihan
5 Kepala/Pengawas Sekolah Disiapkan melalui pelatihan terkait dengan instructional leadershipnya
6 Manajemen Sekolah Khusus SMA/K, diperlukan manajemen sekolah yang disiapkan melalui panduan dan pelatihan
107
SASARAN SEKOLAH
Total Nasional % Sampel
1. SD (30% dari 148.695 Sekolah) 44.609 95.447 2.483.901 148.695 30,0%
a. Kelas 1 48.217 1.271.003
b. Kelas 4 47.230 1.212.898
2. SMP Kelas 7 (100%) 36.434 100.006 3.250.717 36.434 100,0%
a. Melalui APBN 3.449 11.108 333.248 36.434 9,5%
b. Melalui DAK 32.985 88.898 2.917.469 36.434 90,5%
Total (SD+SMP) 81.043 195.453 5.734.618 185.129
Sekolah
44.609 148.695 30,0%
Jenjang/KelasJumlah
SekolahJumlah Rombel
Jumlah
Siswa
108
Kebudayaan
C
109
Amanah RPJMN 2010-2015
Agenda Prioritas 2011 2012 2013 2014
Target Capaian Target Capaian* Target Target
1 Fasilitasi sarana pengembangan, pendalaman, dan pergelaran seni budaya
252
261 252 414 353 504
2 Jumlah warisan budaya dunia dan cagar budaya nasional yang ditetapkan dan dikelola secara terpadu (kumulatif)
2 0 4 0 6 9
3 Jumlah museum yang memenuhi standar pelayanan dan pengelolaan (Museum yang direvitalisasi)
30 30 40 40 56 79
KEBUDAYAAN
*) sementara
PRIORITAS PENUNTASAN
110
Pengakuan UNESCO Terhadap Warisan Budaya Indonesia
Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage): 1. Kompleks Candi Borobudur (1991); 2. Kompleks Candi Prambanan (1991); 3. Situs Manusia Purba Sangiran (1996); 4. Lanskap Budaya Bali (Subak) (2012).
Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage): Intangible Cultural Heritage of Humanity 1. Wayang (2003); 2. Keris (2005); 3. Batik (2009); 4. Angklung (2010). Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding 1. Tari Saman (2011); 2. Noken (2012).
Warisan Alam Dunia (World Natural Heritage): 1. Taman Nasional Ujung Kulon di Banten (1991); 2. Taman Nasional Komodo di NTT (1991); 3. Taman Nasional Lorentz di Papua (1999); 4. Hutan Hujan Tropis Sumatera (2004).
111
Sistem Pengairan Subak, Bali
...Subak Bali merupakan sistem nilai yang mencerminkan nilai penting bagi kemanusiaan masyarakat Bali yaitu Tri Hita Karana, di mana harus tercipta hubungan yang harmonis antara
manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan pencipta...
Pengakuan UNESCO Terhadap Warisan Budaya Indonesia
112
Noken budaya rajut Papua
Tas adat yang khas, unik, orisinal, dan tidak tergantikan. Noken adalah aksesori pakaian tradisional yang digunakan dalam upacara adat atau perayaan, seperti proposal pernikahan, upacara pernikahan, inisiasi anak, pengangkatan tokoh masyarakat, menyambut tamu dan untuk menjaga pusaka suci, serta untuk membuat perdamaian antara pihak yang bersengketa...
Pengakuan UNESCO Terhadap Warisan Budaya Indonesia
113
1. Pemukiman Tradisional Tana Toraja 2. Pemukiman Tradisional Nias Selatan 3. Bekas Ibukota Majapahit di Trowulan 4. Kompleks Percandian Muara Jambi 5. Lukisan Dinding Gua Prasejarah di
Maros-Pangkep 6. Kompleks Percandian Muara Takus 7. Tenun 8. Jamu 9. Musik Dangdut 10.Keretek
Warisan Budaya Dalam Proses Pengajuan Ke UNESCO
Proses Pengajuan
Tentative List
Nomination File
EVALUASI oleh International Council on Monuments Sites dan
The World Conservation Union
Rekomendasi
World Heritage Committee (Sidang 1 tahun sekali)*
*) kadang-kadang menunda keputusan untuk meminta informasi lebih lanjut dari negara yang menominasikan
Keputusan
114
SITUS SANGIRAN SITUS TROWULAN SITUS TROWULAN
KERATON CIREBON (Kasepuhan,
Kanoman, Kacirebonan, Keprabon)
SITUS PERCANDIAN MUARO JAMBI SITUS PENGASINGAN BUNG KARNO
DI ENDE – FLORES
Revitalisasi Cagar Budaya
115
..memberikan akses kepada masyarakat yang tidak memiliki bioskop guna memberikan edukasi, inspirasi, dan pengetahuan tentang berbagai perkembangan yang terjadi di lingkungan sekitar melalui media film..
116
Penguatan Karakter Bangsa: Edukasi Melalui Mobile Cinema
116
2
Bahasa yang sudah dinarasikan = 591 Bahasa yang sudah dipetakan = 562
Sumatera 26 Bahasa
Kalimantan 55 Bahasa
Jawa Bali 10 Bahasa
Papua 308 Bahasa
Sulawesi 58 Bahasa
NTT 70 Bahasa
NTB 11 Bahasa
Maluku 57 Bahasa
Peta Relasi Geneologis Bahasa Daerah
117
Total bahasa per pulau: 595
Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan
1. Penguatan pendidikan karakter (termasuk 4 pilar kebangsaan) melalui proses pembudayaan
2. Penyelenggaraan World Cultural Forum 2013
3. Pengusulan pengakuan Warisan Budaya ke UNESCO:
– Pemukiman Tradisional Tana Toraja (2013) sebagai Tangible Heritage
– Tenun (2013) sebagai Intangible Heritage
4. Penyelesaian RUU Kebudayaan
5. Penyelesaian RPP Pelestarian Cagar Budaya, Permuseuman dan Perfilman
118
118
DAVOS, SWITZERLAND
E C O N O M Y
RIO DE JANEIRO, BRAZIL
E N V I R O N M E N T BALI, INDONESIA
C U L T U R E
World Cultural Forum di Bali
119
Tata Kelola
D
120
Amanah RPJMN 2010-2015
Agenda Prioritas 2011 2012 2013 2014
Target Capaian Target Capaian* Target Target
1 % satker di lingkungan Kemdikbud memiliki SPI
80 79,8 85 83 90 100
2 % penyelesaian temuan audit 75,1 63,6 76,9 69,4 78,8 80,7
3 Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI
WTP TMP WTP belum WTP WTP
TATA KELOLA
*) sementara
PRIORITAS PENUNTASAN
121
1. Penandatanganan pakta integritas seluruh PNS Kemdikbud
2. Pengisian dan penyerahan LHKPN 3. Pendidikan anti korupsi di seluruh jenjang
pendidikan 4. Program pengendalian gratifikasi dan
pembentukan unit pengendalian gratifikasi (Permendikbud No.72 tahun 2012) Sampai tanggal 28 Desember 2012 sudah ada 18 laporan gratifikasi
5. Penanganan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti oleh Inspektorat Jenderal
6. Penyelesaian tindak lanjut temuan BPK atas laporan keuangan 2010 (selesai 93,14 persen) dan 2011 (selesai 92,22 persen)
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi
122
Hasil Survei Integritas KPK Tahun 2012 terhadap 85 instansi pusat/vertikal/daerah.
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (7,43),
2. Kementerian Kesehatan (7,07) 3. Kementerian Perdagangan (7,03) 4. Kementerian Negara Koperasi dan
UKM (6,970 5. Kementerian Kelautan dan Perikanan
(6,89) 6. Kementerian Pertanian (6,82) 7. Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (6,79) 8. Kementerian Negara Lingkugan Hidup
(6,69) 9. Kementerian Perhubungan (6,67) 10. Kementerian Perindustrian (6,66)
1. PT. Jamsostek (7,49), 2. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (7,43), 3. Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) (7,29), 4. Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) (7,24), 5. Kementerian Kesehatan (7,07) 6. Badan Tenaga Nuklir Nasional (7,03) 7. Kementerian Perdagangan (7,03 8. Kementerian Negara Koperasi dan UKM
(6,97) 9. Kementerian Kelautan dan Perikanan
(6,89) .... 65. Kementerian Agama (6,07) 82. Kementerian Kehutanan (5,55)
Tingkat Kementerian Tingkat Kementerian/Lembaga
Survei KPK Integritas Sektor Publik 2012
123
KEMDIKBUD
Pendidik & Tenaga Kependidikan
Peserta Didik
Pengelola Satuan Pendidikan
DPD RI, DPR RI, & DPRD
Pemerintah Daerah
LSM & Ormas (Pendidikan)
Media Massa
Stakeholder Primer
Stakeholder SekunderDinas Pendidikan
Dunia Industri & Dunia Usaha
73,168,9
73,168,4
70,266,4
65,957,1
72,264,6
70,1TA
62,956,0
64,661,0
68,1TA
2012: 73,02011: 68,4
2012: 66,12011: 59,9
(N= 9.000, error sampling +/- 1,14 pada interval
kepercayaan 95,0%)
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 – 5)
dikonversikan ke skala (0 – 100)
Indeks 2012 Indeks 2011
Tingkat Kepuasan Stakeholder Kemdikbud 2012
124
BERDASARKAN PARAMETER KEPUASAN
PERBANDINGAN STAKEHOLDER PRIMER & SEKUNDER 2012
Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban responden
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 – 5) lalu dikonversikan ke skala (0 – 100)
+2,97 +11,07
125
No Komponen Bobot 2010 2011
1 Perencanaan 35 25,59 27,40
2 Pengukuran 20 14,70 14,03
3 Pelaporan 15 10,63 11,87
4 Evaluasi 10 6,12 7,67
5 Capaian 20 13,18 11,92
Nilai 100 70,22 72,88
Tingkat Akuntanbilias Kinerja B B
Kementerian/Lembaga Dengan Kriteria Nilai "A" 1. Komisi Pemberantasan Korupsi 2. Badan Pemeriksa Keuangan 3. Kementerian Keuangan Kementerian/Lembaga Dengan Kriteria Nilai "B" 1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 2. Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi 3. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 4. Menteri Sekretaris Negara 5. Menteri Dalam Negeri 6. Menten Pertanian 7. Menteri Perindustrian 8. Menteri Perhubungan 9. Menteri Perdagangan 10.Menteri Pekerjaan Umum 11.Menteri Kesehatan 12.Menteri Kelautan dan Perikanan 13.Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 14.Menteri Hukum dan HAM 15.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral 16.Menteri Riset dan Teknologi 17.Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/KaBappenas 18.Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB
LAKIP Kemdikbud mendapat predikat penilaian “B”
126
Pentingnya Perbaikan Tata Kelola
PENTINGNYA PERBAIKAN
TATA KELOLA
TUNTUTAN DAN HARAPAN MASYARAKAT
SEMAKIN TINGGI
TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN
SEMAKIN KOMPLEKS
SUMBERDAYA (ANGGARAN)
SEMAKIN MENINGKAT
127
Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas
…memastikan semua unit organisasi menerapkan prinsip berbagi sumberdaya,
integrasi proses, dan pemanfaatan TIK …
Berbagi
SUMBERDAYA Pemanfaatan
TIK
Integrasi
PROSES
EFISIENSI & EFEKTIFITAS
(mengurangi INPUT, meningkatkan OUTPUT)
SISTEM
BIROKRASI
128
Mekanisme Rembuknas 2013
E
129
Skenario Pelaksanaan RNPK 2013
Hari Kedua
11-2-2013
PEMBUKAAN
1. Laporan Mendikbud
2. Pengarahan dan Pembukaan
sekaligus Pencanangan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 oleh Wapres RI
Konferensi Pers
Lanjutan Sidang Komisi, Perumusan
Hasil dan Penutupan
Sidang Pleno III:
Summary Laporan Hasil
Sidang Komisi
Hari Ketiga
12-2-2013
PENUTUPAN
Pembukaan, Sidang Pleno, dan Sidang
Komisi
Sidang Pleno I:
Paparan Mendikbud
Perumusan Hasil Sidang Komisi I s.d. V
Hari Keempat
13-2-2013
Konferensi Pers
Hari Pertama
10-2-2013
Sidang Komisi I s.d V
Ramah Tamah bersama Mendikbud
Sidang Komisi I s.d V (lanjutan)
Check Out Penandatanganan Kontrak Kinerja:
• Mendikbud dengan Pejabat Eselon I
• Pejabat Eselon I dengan UPT
Sidang Pleno II:
1. Pembicara Tamu 1
2. Pembicara Tamu 2
3. Pembicara Tamu 3
Pendaftaran
Peserta
Sarasehan
Tindak Lanjut
Pasca Keputusan
Mahkamah
Konstitusi (MK)
Tentang RSBI/SBI
Pendaftaran dan
Sarasehan
130
• Rencana aksi dan komitmen pusat dan daerah dalam implementasi Kurikulum 2013
• Rencana aksi dan komitmen PT dalam melaksanakan amanat UU 12/2012 (A.l: Akademi Komunitas dan BOPTN)
• Rencana aksi pelestarian dan pengembangan kebudayaan • Rencana aksi penguatan tata kelola • Rencana aksi dan komitmen pusat dan daerah dalam implementasi PMU.
Ara
han
W
apre
s
Ara
han
M
en
dik
bu
d
Mas
uka
n
Pe
mb
icar
a Ta
mu
Sid
ang
Ko
mis
i
Pe
rum
usa
n
Has
il Si
dan
g
Rumusan Rencana Kerja 2012 dan 2013
Alur Proses Perumusan Materi Rembuknas 2012
131
TERIMA KASIH