���
�
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan eksperimen-semu. Penelitian eksperimen-semu dengan
pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana
2008). Penulisan eksperimen sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu.
Penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain pretest-postest control group
design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (Sugiyono, 2009). Kelompok
eksperimen adalah kelompok yang akan diberi perlakuan (konseling kelompok
behavioral) sedangkan kelompok control adalah kelompok yang tidak diberi
perlakuan sama sekali. Dalam penelitian ini penulis memilih subjek berdasarkan hasil
skala penyesuaian sosial (pre test). Kelompok anak yang tergolong tinggi dan sedang
dalam kecanduan facebook secara acak dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Rancangan eksperimental group kontrol dan eksperimen prestest-posttest design
dengan menggunakan dua kelompok subyek. (Arikunto, 1998)
���
�
Rancangan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Grup Pretest Perlakuan Post Test
Eksperimen T1 X T2
Kontrol T1 - T2
Keterangan:
T�: Pretest tentang Kecenderungan kecanduan facebook untuk mengetahui
ada tidaknya perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
X: Pemberian konseling kelompok behavioral
T2: Post test tentang Kecenderungan kecanduan facebook yang diberikan
kepada kelompok eksperimen ataupun kelompok control untuk
mengukur dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan setelah
kelompok eksperimen diberi perlakuan
Dalam eksperimen ini siswa kelas 8f SMP N 10 Salatiga diberikan skala penilaian
tentang adiksi facebook. Setelah menjaring beberapa siswa yang terkena adiksi
facebook, peneliti membagi dalam 2 grup, kontrol dan eksperimen. peneliti
memberikan treatmen berupa konseling kelompok behavioral sekitar 8 sesi pada grup
eksperimen sedangkan grup kontrol tidak diberikan layanan. Pada sesi terakhir
���
�
peneliti memberikan skala penilaian adiksi facebook untuk mengetahui
perkembangan setelah diberikan treatmen. Sebagai pembanding grup kontrol juga
diberikan post-test untuk mengetahui perbedaan dengan grup eksperimen.
3.2 Subyek Penelitian
Subyek penelitian pada penelitian ini adalah 10 siswa kelas 8E di SMP N 10
Salatiga yang bercirikan kecenderungan kecanduan facebook berkategori rtinggi dan
sedang masing-masing 5 orang.
3.3 variabel penelitian
Variabel bebas adalah himpunan gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur
yang yang berfungsi untuk mengetahui atau menentukan munculnya variabel lain yang
disebut variabel terikat. Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki
sebuah aspek atau unsur didalamnya yang berungsi untuk menerima atau menyesuaikan
diri dengan kondisi variabel yang lainyang disebut variabel bebas.
Dependent variable : Kecanduan facebook pada remaja.
Independent variable : Konseling Kelompok Behavioral.
���
�
3.3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional pada penelitian ini adalah:
3.3.1 Kecanduan facebook
Kecanduan berarti suatu aktivitas atau substansi yang dilakukan berulang-
ulang dan dapat menimbulkan dampak negatif. Salah satu perilaku yang
termasuk di dalamnya adalah ketergantungan facebook. Kecanduan facebook
dapat diartikan dengan kecanduan persahabatan secara online sehingga
menggantikan peran keluarga, teman dan kehidupan nyata. Hal ini akan
diukur menggunakan skala penilaian yang berdasarkan aspek-aspek dan
dikembangkan oleh Young(1996) yaitu tolerance, timbul gejala penarikan
diri, membutuhkan waktu yang banyak, melarikan diri, pengabaian, kesulitan
untuk berhenti dan gejala depresi.� �
�
3.3.2 Konseling Kelompok Behavioral
Konseling kelompok behavioral adalah suatu proses interpersonal yang
dinamis yang memusatkan pada kesadaran berfikir dan tingkah laku, seta
melibatkan pada fungsi-fungsi terapi yang dimungkinkan, serta berorientasi
pada kenyataan-kenyataan, membersihkan jiwa, saling percaya mempercayai,
pemeliharaan, pengertian, penerimaan dan bantuan. Teknik yang digunakan
dengan latihan asertif, relaksasi, role play, percontohan.
��
�
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Skala sikap
Pada penelitian ini menggunakan skala sikap adiksi facebook yang berdasarkan 7
aspek adiksi dari Young (Dalam Ika, 2010)
Kisi-kisi pembuatan skala penilaian
Aspek �� Favoreble �� Unfavoreble Total
Tolerance �� 1,2 �� 15,16 ��
Timbul gejala penarikan diri �� 17,18 �� 3,4 ��
Membutuhkan waktu yang banyak �� 5,6 19,20 ��
Melarikan diri �� 21,22 �� 7,8 ��
Pengabaian �� 9,1 �� 23,24 ��
Kesulitan untuk berhenti �� 25,26 �� 11,12 ��
Gejala depresi �� 13,14 �� 27,28 ��
Total �� 14 �� 14 28
Kategori skoring data
Peryataan Favoreble Unfavoreble
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Kurang Setuju (KS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
��
�
3.5 Uji instrumen
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu item dalam suatu
angket untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah validitas konstruk. Validitas konstruk adalah validitas yang
digunakan untuk mengungkapkonstruk teoritik dengan mengujibutir-butir pertanyaan
yang memerlukan kriterium pembanding, yang alat ukur pembandingya berasal dari
alat ukur itu sendiri (Hadi, 2000)
a. Hasil uji validitas
item dinyatakan valid jika memiliki korelasi item dengan total item minimal
0.3 (Sugiyono, 2007). Dengan demikian, dari 28 item skala kecenderungan
kecanduan faceebook yang diuji cobakan terdapat 26 item yang valid dan 2
item yang gugur (11 dan 21). Dari 26 item yang valid tersebut memiliki
korelasi total item antara 0.315 sampai dengan 0.746
b. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui konsistensi alat ukur dapat dilakukan uji reliabilitas. Teknik
yang digunakan untuk mendapat konsistensi dari alat ukur ini yaitu dengan teknik
Alpha Cronbach. Dari hasil uji reliabilitas alat ukur tersebut diperoleh nilai
reliabilitas sebesar 0.913. untuk inventori kecenderungan kecanduan facebook dengan
���
�
tingkat reliabilitas sangat tinggi, seperti pendapat George & Mallery 5dalam
Azwar,19976� yaitu jika:
� 0,9 dikatakan sangat tinggi
� 0,8 – 0,89 dikatakan tinggi
� 0,7 – 0,79 dikatakan cukup tinggi
� 0,6 – 0,69 dikatakan agak rendah
� 0,5 – 0,59 dikatakan rendah
Dengan demikian, skala penyesuaian sosial sudah memenuhi syarat reliabilitas
sehingga dapat digunakan.
3.6 Uji Homogenitas
Setelah melakukan uji instrumen peneliti melakukan uji homogenitas tentang
kecenderungan kecanduan facebook pada siswa kelas 8e, hasilnya sebagai berkut
Tabel 3.1 hasil uji homogenitas
Ranks
siswa N Mean Rank Sum of Ranks
nilai ikut layanan 5 6.00 30.00
tidak ikut layanan 5 5.00 25.00
Total 10
���
�
Test Statisticsb
nilai
Mann-Whitney U 10.000
Wilcoxon W 25.000
Z -.525
Asymp. Sig. (2-tailed) .599
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .690a
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: siswa
Pada tabel di atas dapat dilihat p = Asymp Sig 0,599>0,500. Penghitungan
statistik tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara kelompok eksperimen
dengan kelompok kontrol. Dengan demikian rancangan eksperimen telah memenuhi
ketentuan, dapat dijadikan subyek penelitian.
3.7 Teknik analisis data
Untuk memperoleh gambaran mengenai penurunan adiksi facebook pada 10 siswa
kelas 8E SMP N 10 Salatiga melalui konseling kelompok behavioral akan dilakukan
pengolahan data uji mann-whitney karena menggunakan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.
� �
�
Tabel 3.1
Rancangan Konseling Kelompok Behavioral Untuk Mereduksi Kecanduan Facebook Pada Remaja
�
Sesi
Waktu
Prosedur konseling kelompok
Tujuan Indikator keberhasilan
Materi Kegiatan
1 1X45 menit
• Siswa dapat menjelaskan Dampak negative menggunakan facebook�
• Siswa dapat menjelaskan Dampak negative menggunakan facebook�
Dampak negatif facebook
• Diskusi tentang dampak negatif dari facebook
2 2X45 menit
Menghapus rasa cemas berlebihan dan keyakinan tidak logis.
• Mereduksi kecemasan saat tidak menggunakan facebook
• Mereduksi ketakutan dicela karena tidak online facebook
• Siswa dapat mereduksi kecemasan saat tidak menggunakan facebook
• Siswa dapat Mereduksi ketakutan dicela karena tidak online facebook
• Relaksasi otot • Bahaya
• Melakukan relaksasi untuk mengurangi kecemasan saat tidak menggunakan facebook
• Memberikan materi bahaya facebook, supaya siswa mengetahui bahaya facebook. Ketika temannya mengejek siswa karena tidak online facebook dianggap
���
�
ketinggalan jaman, siswa dapat menjelaskan bahwa facebook itu berbahaya.
3 1X45 menit
Menerima mengemukakan fakta-fakta masalah yang akan dihadapi
• Konseli bisa bersikap tegas dan mengekspresikan pikirannya secara jujur
• Mengembangkan hak-hak pribadi , hak untuk menolak ajakan yang bersifat negatif, hak untuk memuji orang lain.
• Siswa dapat bersikap tegas dan mengekspresikan pikirannya secara jujur
• Siswa dapat Mengembangkan hak-hak pribadi , hak untuk menolak ajakan yang bersifat negatif, hak untuk memuji orang lain
• Mengungkap masalah dengan sikap asertif
• Peneliti meminta konseli untuk memikirkan satu perilaku negatif saat menggunakan facebook
• Peneliti mengunakan teknik modelling untuk memberi contoh negatif pada siswa melalui film pendek berdurasi 10 menit tentang facebook addict dan mendiskusikan hasil pengamatan dan komentar tentang film tersebut
• Peneliti memberikan materi tentang mengungkap masalah dengan bersikap asertif.
4 2X45 Bersikap untuk • . • Siswa dapat • Prilaku asertif, • Memberikan
���
�
menit asertif sendiri
• Konseli bisa membedakan prilaku asertif, non asertif dan agresif
bersikap asertif, menekan sikap non asertif dan agresif
non asertif dan agresif
materi tentang asertif, non asertif dan agresif
• Bermain peran dengan naskah cerita facebook bikin cenat cenut.
• Menyimpulkan tokoh dan karakteristik dari asertif, non asertif dan agresif
5 �7���
���!�
����� ������
������������!�$�
���� ���!�����
������������!���
���� �
����������
������4�����
�
• Bersikap asertif dalam penggunaan facebook dengan tanggung jawab �
• Siswa dapat bersikap asertif dalam penggunaan facebook dengan tanggung jawab
• Pro dan kontra penggunaan Facebook
• Melakukan debat kelompok dengan teknik group problem solving
• Membagi 2 kelompok dengan membahas pro dan kontra tentang pemakain facebook.
• Saling sharing alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing kelompok
6 �7���
���!�
� • Siswa dapat Menggunakan Facebook dengan aman
• Siswa dapat Menggunakan Facebook dengan aman
• Tips mengunakan facebook dengan aman
• Sharing menjelaskan tips menggunakan facebook dengan aman
���
�
7 � ����������
��������������
���!� �����4��
• Siswa dapat menyimpulkan secara sistematis langkah-langkah latihan asertif dan menerapkan dalam sehari-hari
• Memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan umpan balik tentang pelaksanaan treatmen
• Membangun konsekuensi untuk menggunakan facebook seperlunya
• Memberikan post-tes kepada sisiwa