Download pdf - Metode BCS

Transcript
  • BCS System - 1

    DAFTAR ISI

    PENDAHULUAN

    BAB I INFORMASI PROYEK

    BAB II STRUKTUR ORGANISASI

    BAB III SPESIFIKASI TEKNIS

    BAB IV TOLERANSI PRODUK

    BAB V SCHEDULE PELAKSANAAN

    BAB VI METODE PRODUKSI

    BAB VII METODE PENGIRIMAN

    BAB VIII METODE PEMASANGAN

    BAB IX DESIAN PERHITUNGAN

  • BCS System - 2

    PENDAHULUAN

    Produk Quality Plan ini disusun untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan produksi dan pemasangan (install) :

    Produk : BEAM COLUMN SLAB (BCS) Proyek : FLAT TNI KODAM IV DIPONEGORO SEMARANG

    Dengan maksud agar dalam pelaksanaannya dapat dihindari terjadinya ketidaksesuaian baik dari segi mutu maupun waktu, sehingga dapat dihasilkan suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan. Produk Quality Plan ini merupakan bagian yang saling melengkapi dari berbagai dokumen yang disiapkan dalam pelaksanaan suatu proyek, khususnya dengan dokumen yang berhubungan dengan system pengendalian biaya dan pengendalian waktu. Produk Quality Plan proyek ini akan selalu dimutakhirkan setiap saat bila dirasakan perlu diadakan perubahan, kecuali untuk nama-nama personil yang disebutkan dalam struktur organisasi (perubahan dengan diikuti oleh pengesahan struktur organisasi baru oleh pihak manajemen). Produk Quality Plan proyek ini bersifat mengikat terhadap pelaksanaan pekerjaan dan dilengkapi dengan instruksi kerja.

  • BCS System - 3

    BAB I INFORMASI PROYEK

    1. Nama Proyek : FLAT TNI KODAM IV DIPONEGORO SEMARANG 2. Owner : Kementerian Negara Perumahan rakyat 3. Main Kontraktor : 4. Lokasi Proyek : Semarang 5. No. Kontrak/ SPK : 6. Jenis Produk : Beam Column Slab (BCS) 7. Lingkup Pekerjaan :

    a. Produksi produk BCS b. Pengiriman produk BCS c. Pemasangan produk BCS

    8. Waktu Pelaksanaan : 9. Referensi Proyek :

    Beberapa proyek Beam Column Slab (BCS) yang pernah ditangani antara lain sebagai berikut:

    a. Hotel Istana Bogor b. Dermaga IPB Bogor c. Administrasi Bogor d. Mabes TNI AU e. East Park f. SD Ar RAhman

  • BCS System - 4

    BAB II STRUKTUR ORGANISASI

    Di dalam suatu proyek perlu adanya struktur organisasi dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pekerjaan diketahui siapa yang betanggung jawab dalam kelancaran pelaksanaan proyek. Struktur organisasi pada proyek BCS Flat TNI Kodam IV Diponegor Semarang ini sebagai berikut:

  • BCS System - 5

    BAB III SPESIFIKASI TEKNIS

    1. DEFINISI BCS System (Beam Column Slab) adalah Suatu sistem struktur precast untuk bangunan gedung yang terdiri dari balok, kolom dan slab precast yang dirangkai dalam sistem sambungan tertentu sehingga terbentuk suatu sistem struktur portal terbuka (open frame).

    2. SPESIFIKASI TEKNIS a. Mutu beton yang dipakai Balok dan Kolom : K-350 Slab : K-450

    b. Mutu baja tulangan : - Diameter > 13 mm dipakai U-39 - Diameter < 13 mm dipakai U-24

    c. Dimensi balok dan kolom sesuai dengan perhitungan struktur d. Dimensi preslab sesuai dengan perhitungan struktur

    3. SPESIFIKASI MATERIAL

    No Material Referensi Diskripsi Spesifikasi 1 Agregate ASTM C33 Standard Spesification

    for Concrete Agregate

    2 Semen SNI 15 2049 - 2004

    Portland Cement Standar produk type I

    3 Admixture ASTM C494 - 1985

    Standard Specification for Chemical Admixture for Concrete

    Type F

    4. SISTEM SAMBUNGAN

    Sistem sambungan yang dipakai pada produk BCS adalah a. Balok

    Sambungan pada balok menggunaka panjang penyaluran dengan system hook (kait)

    b. Kolom Sambungan pada kolom menggunakan system splice sleeve

    c. Slab Sambungan pada slab menggunakan panjang penyaluran PC Wire L =125 mm

  • BCS System - 6

    BAB IV TOLERANSI PRODUK

    TOLERANSI DALAM UKURAN Dimensi Tie beam dan Balok

    Panjang = 3/4 in Lebar = 1/4 in Tebal = 1/4 in

    Kolom Panjang = 1/2 in Lebar = 1/4 in Tebal = 1/4 in

    Preslab Panjang = 1/2 in Lebar = 1/4 in Tebal = 1/4 in

  • BCS System - 7

    BAB V SCHEDULE PELAKSANAAN

    Schedule pelakasanaan dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan dan untuk mengetahui progres pekerjaan serta sebagai kontrol agar pelaksanaan sesuai dengan target yang telah ditentukan oleh owner. Schedule pelaksanaan pada proyek Flat POLRI SMA Taruna Nusantara Magelang adalah terlampir:

    BAB VI

  • BCS System - 8

    METODE PRODUKSI A. BALOK

    1. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Bahan dan Alat :

    Mould balok Separator Minyak bekisting

    b. Metode Pelaksanaan : Fabrikasi cetakan/ mould sesuai dengan shop drawing Cetakan/ mould dibersihkan kemudian melapisi cetakan dengan minyak

    begesting

    2. PEKERJAAN FABRIKASI DAN SETTING TULANGAN a. Bahan dan Alat :

    Besi tulangan Bar bender Bar cutter

    b. Metode Pelaksanaan : Pemotongan besi tulangan dengan menggunakan bar cutter Pembengkokan besi tulangan dengan menggunakan bar bender Perakitan besi tulangan yang telah dipotong dan dibengkok dengan kawat

    beton sesuai dengan shop drawing Setting rakitan tulangan di cetakan yang telah diberi decking HDPC (Heavy

    Duty Plastic Chair)

    3. PEKERJAAN PENGECORAN a. Bahan dan Alat :

    Beton segar Batching Plant Truck Mixer Vibrator internal

    b. Metode Pelaksanaan :

    Sebelum dilakukan pengecoran harus ada inspeksi dari Quality Control dan pengendali mutu, hingga benar benar dapat disahkan untuk dilakukan pengecoran. Inspeksi yang dilakukan adalah pengecekan terhadap kebersihan cetakan, pemasangan tulangan, pemasangan beton decking, kelurusan cetakan dan dimensi tulangan

    Sebelum dilakukan penuangan beton dicetakan harus diuji terlebih dahulu slump betonnya sesuai dengan syarat yang telah ditentukan

    Pengambilan sample untuk keperluan pengujian

  • BCS System - 9

    Setelah dilakukan inspeksi dan pengambilan sample kemudian dilakukan pengecoran ke cetakan dengan menggunakan truck mixer

    Selama pengecoran dilakukan pemadatan menggunakan vibrator internal Pengecoran dilakukan sampai semua cetakan dicor Setelah pekerjaan pengecoran selesai dilakukan perawatan (curing) dengan

    menggunakan terpal/ karung yang dibasahi agar tidak terjadi retak

    4. PEKERJAAN DEMOULDING a. Bahan dan Alat :

    Gantry Crane/ mobile crane b. Metode Pelaksanaan :

    Setelah dilakukan curing, sample benda uji dites untuk mengetahui umur beton sudah tercapai untuk dilakukan demoulding

    Apabila umur beton telah mencapai 150 kg/cm2 maka produk bisa diangkatdari cetakan menggunakan gantry crane

    5. PEKERJAAN STORAGE DAN LABELLING a. Bahan dan Alat :

    Kayu kasau 5/7 Alat bantu angkat : mobile crane/gantry crane, forklift Slink baja 1/4 Alat angkut : truck loss bak

    b. Metode Pelaksanaan : Produk yang telah diangkat dari cetakan dilakukan stripping ke stock yard

    dengan menggunakan forklift untuk produk yang memiliki berat kurang dari 50 kg dan menggunakan mobile crane untuk produk dengan berat lebih dari 50 kg

    Di lokasi stock yard produk yang ditumpuk diberi pengganjal kayu di posisi 0.21L dari kedua ujung produk. Posisi pengganjal kayu harus lurus dari atas ke bawah

    Lahan stock yard harus mampu menahan beban tumpukan produk (agar tidak terjadi settlemen pada posisi pengganjal)

    Produk juga harus dilakukan labelling dengan memberikan kode tanggal produksi, type balok untuk memudahkan pada waktu install di lapangan

  • Dasar harus kuat menahan beban tumpukan Balok

    Gambar Penumpukan Balok

    B. KOLOM

    1. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Bahan dan Alat :

    Mould kolom Separator Minyak bekisting

    b. Metode Pelaksanaan : Fabrikasi cetakan/ mould sesuai dengan shop drawing Cetakan/ mould dibersihkan kemudian melapisi cetakan dengan minyak

    begesting

    2. PEKERJAAN FABRIKASI DAN SETTING TULANGAN a. Bahan dan Alat :

    Besi tulangan Bar bender Bar cutter

    b. Metode Pelaksanaan : Pemotongan besi tulangan dengan menggunakan bar cutter Pembengkokan besi tulangan dengan menggunakan bar bender Perakitan besi tulangan yang telah dipotong dan dibengkok dengan kawat

    beton sesuai dengan shop drawing Setting rakitan tulangan di cetakan yang telah diberi decking HDPC (Heavy

    Duty Plastic Chair) 3. PEKERJAAN PENGECORAN

    a. Bahan dan Alat : BCS System - 10

  • BCS System - 11

    Beton segar Splice Sleeve Batching Plant Truck Mixer Vibrator internal

    b. Metode Pelaksanaan :

    Sebelum dilakukan pengecoran pada rakitan tulangan dipasang splice sleeve terlebih dahulu. Ukuran splice sleeve harus sesuai dengan shop drawing

    Pengecoran harus ada inspeksi dari Quality Control dan pengendali mutu, hingga benar benar dapat disahkan untuk dilakukan pengecoran. Inspeksi yang dilakukan adalah pengecekan terhadap kebersihan cetakan, pemasangan tulangan, pemasangan beton decking, kelurusan cetakan dan dimensi tulangan

    Sebelum dilakukan penuangan beton dicetakan harus diuji terlebih dahulu slump betonnya sesuai dengan syarat yang telah ditentukan

    Pengambilan sample untuk keperluan pengujian Setelah dilakukan inspeksi dan pengambilan sample kemudian dilakukan

    pengecoran ke cetakan dengan menggunakan truck mixer Selama pengecoran dilakukan pemadatan menggunakan vibrator internal Pengecoran dilakukan sampai semua cetakan dicor Setelah pekerjaan pengecoran selesai dilakukan perawatan (curing) dengan

    menggunakan terpal/ karung yang dibasahi agar tidak terjadi retak 4. PEKERJAAN DEMOULDING

    a. Bahan dan Alat : Gantry Crane

    b. Metode Pelaksanaan : Setelah dilakukan curing, sample benda uji dites untuk mengetahui umur

    beton sudah tercapai untuk dilakukan demoulding Apabila umur beton telah mencapai 150 kg/cm2 maka produk bisa

    diangkatdari cetakan menggunakan gantry crane

    5. PEKERJAAN STORAGE DAN LABELLING a. Bahan dan Alat :

    Kayu kasau 5/7 Alat bantu angkat : mobile crane/gantry crane, forklift Slink baja 1/4 Alat angkut : truck loss bak

    b. Metode Pelaksanaan : Produk yang telah diangkat dari cetakan dilakukan stripping ke stock yard

    dengan menggunakan forklift untuk produk yang memiliki berat kurang dari 50 kg dan menggunakan mobile crane untuk produk dengan berat lebih dari 50 kg

  • Di lokasi stock yard produk yang ditumpuk diberi pengganjal kayu di posisi 0.21L dari kedua ujung produk. Posisi pengganjal kayu harus lurus dari atas ke bawah

    Lahan stock yard harus mampu menahan beban tumpukan produk (agar tidak terjadi settlemen pada posisi pengganjal)

    Produk juga harus dilakukan labelling dengan memberikan kode tanggal produksi, type balok untuk memudahkan pada waktu install di lapangan

    Dasar harus kuat menahan beban tumpukan kolom

    Gambar Penumpukan Kolom

    C. PRESLAB

    1. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Bahan dan Alat :

    Mould preslab Separator Besi bulat (As) Minyak bekisting

    b. Metode Pelaksanaan : Cetakan/mould yang digunakan untuk produksi PC Preslab dibersihkan

    terlebih dahulu hingga bersih dan terbebas dari kotoran - kotoran yang berpengaruh pada beton

    Cetakan yang telah bersih disemprot / dilapisi dengan minyak begisting yang telah ditentukan oleh PT. Adhimix Precast Indonesia.

    Besi bulat (As) diletakan diatas cetakan sebagai penahan Wire yang akan ditarik dan sebagai selimut beton preslab

    2. PEKERJAAN PENARIKAN WIRE a. Bahan dan Alat :

    PC Wire 5 mm Jack Gun stressing Grip angkur

    BCS System - 12

  • BCS System - 13

    b. Metode Pelaksanaan : Wire yang akan digunakan adalah 5 mm , dengan jumlah dalam

    disesuaikan dengan desain yang telah ada Wire dimasukan kedalam lubang separator ujung dengan ketentuan jarak

    yang ada dalam desain Wire ditarik dengan menggunakan mesin Jack Gun yang dioperasikan

    secara elektrik Pekerjaan itu dilakukan hingga semua wire yang ditarik telah terpasang

    semua Pada bagian ujung wire diberi panjang 40 cm untuk keperluan stressing Wire dikunci dengan menggunakan grip hingga diperkirakan pada stressing

    grip tidak lepas.

    3. PEKERJAAN STRESSING a. Bahan dan Alat :

    PC Wire 5 mm Jack Gun stressing Grip angkur

    b. Metode Pelaksanaan : Setelah pekerjaan penarikan dan penguncian wire telah selesai semua maka

    langkah selanjutnya dilakukan pekerjaan stressing wire Wire ditarik dengan menggunakan alat Jack Gun Besarnya gaya penarikan disesuaikan / dapat dilihat dalam Spesifikasi

    Teknik PT. Adhimix Precast Indonesia Sistem penarikan dilakukan dari sisi pinggir menuju ke arah tengah dan

    diulangi sampai semua wire tertarik

    4. PEKERJAAN PENGECORAN a. Bahan dan Alat :

    Beton segar Mould preslab Batching Plant Truck Mixer Bucket

    b. Metode Pelaksanaan : Balok - Balok kayu yang digunakan sebagai pengganjal diambil dari

    cetakan, Separator diletakan sesuai dengan demensi yang akan dibuat, Separator dikunci pada kedua sisinya hingga benar benar kokoh dan tidak

    bergerak, Sebelum dilakukan pengecoran harus ada inspeksi dari Quality Control dan

    pengendali mutu, hingga benar benar dapat disahkan untuk dilakukan pengecoran,

  • BCS System - 14

    Sebelum dilakukan penuangan beton dicetakan harus diuji terlebih dahulu slump betonnya sesuai dengan syarat yang telah ditentukan . Untuk pengujian selanjutnya dilakukan tiap 5 m sekali untuk mengetahui keakuratan dari campuran,

    Mengambil sample untuk keperluan pengujian, Pekerjaan dilakukan sampai semua cetakan di cor, Pengerjaan pengasaran permukaan cetakan yang dicor, Pengangkatan separator.

    5. PEKERJAAN STEAM CURING a. Bahan dan Alat :

    Boiler Termometer

    b. Metode Pelaksanaan : Sebelum pengerjaan steam curring dilakukan separator untuk keperluan

    tumpuan terpal dipasang sambil terpal/cover dipasang, Semua cetakan ditutup hingga cetakan benar benar tertutup rapat sehingga

    uap dari steam tidak banyak keluar, Alat Boiler dihidupkan dan kran steam boiler dibuka, Uap dialirkan dan termometer dipasang pada cetakan untuk monitoring suhu

    steam, Waktu yang perlu digunakan didalam proses Steam Curring : 2 jam suhu ruangan, 4 jam suhu udara konstan 70 C, 2 jam untuk Cooling down.

    6. PEKERJAAN RELEASE & PEMOTONGAN WIRE a. Bahan dan Alat :

    Jack Release, Gunting baja.

    b. Metode Pelaksanaan : Pekerjaan release dilakukan pada saat umur beton sudah mencapai min. K

    210, Apabila release telah dilakukan, Wire dipotong dengan menggunakan

    gunting baja, PC Preslab yang telah dipotong wirenya diangkat dan diberi label dan

    selanjutnya dilakukan inspeksi final oleh Quality Control untuk mengetahui kelayakan pada PC Preslab baik dari segi dimensi, mutu maupun visualnya dan setelah itu dibawa ke lokasi penumpukan yang sudah disediakan.

    7. PEKERJAAN STORAGE

    a. Bahan dan Alat : Kayu kasau 5/7 Alat bantu angkat : mobile crane/gantry crane

  • Slink baja 1/4 Alat angkut : truck loss bak

    b. Metode Pelaksanaan : PC Preslab yang telah dipotong diangkat dan diletakkan diatas truck loss

    bak, kemudian diangkut ke area stock yard. Maximum penumpukan di atas truck loss bak atau di stock yard adalah 10

    lembar. Antar PC Preslab diberi pengganjal kayu 5/7 di posisi 0.21L dari kedua

    ujung panel dan letak kayu dari atas ke bawah harus lurus, segaris dan simetris.

    Lahan stock yard harus mampu menahan beban tumpukan PC Preslab (tidak terjadi settlemen pada posisi pengganjal).

    Kayu 5/7 Tumpukan PC Preslab Kayu 5/7

    Dasar harus kuat menahan beban tumpukan PC Preslab

    Gambar Penumpukan Preslab

    BCS System - 15

  • BAB VII METODA PENGIRIMAN

    1. PEKERJAAN DELIVERY

    a. Bahan dan Alat : Kayu kasau 5/7 Alat bantu angkat : mobile crane/gantry crane Slink baja 1/4 Alat angkut : tronton/ trailler

    b. Metode Pelaksanaan :

    Pengiriman dilaksanakan berdasarkan permintaan dari bagian install lapangan Informasi permintaan berdasarkan pada schedule install Dari informasi permintaan tersebut, bagian pengiriman melakukan persiapan

    pengadaan alat angkut (truck), baik volume (unit) maupun kapasitas angkut (ton) truck,

    Pada saat pengiriman harus ada pengawasan dari pihak Quality Control untuk mengesahkan kelayakan dari balok tersebut sebelum dimuat ke atas truck,

    Penumpukan pada saat Delivery maxsimum 3 batang untuk balok dan kolom, maksimum 10 lembar untuk preslab dan diberi pengganjal (kasau) yang segaris dari atas sampai bawah,

    Pada saat pengiriman harap diperhatikan kesimetrisan dari balok pengganjal (kasau) yang segaris dari atas sampai bawah,

    BCS System - 16

  • Gambar Penumpukan Balok di AngkutanGambar Penumpukan Balok di Angkutan

    Gambar Penumpukan Preslab di Angkutan

    BCS System - 17

  • BAB VIII METODA PEMASANGAN

    1. PEKERJAAN BOUWPLANK

    a. Bahan dan Alat bantu : Papan kayu, kasau Patok kayu Alat ukur lengkap Palu, paku dan benang

    b. Metode Pelaksanaan : Persiapan pembuatan bouwplank meliputi kesiapan data elevasi acuan sesuai

    dengan gambar pelaksanaan dan kesiapan alat bantu serta bahan yang digunakan Pengukuran untuk menentukan titik-titik bouwplank Penarikan elevasi patokan untuk diteruskan ke lokasi bouwplank yang akan dibuat Pematokan titik-titik elevasi serta menyiapkan patok-patok tiang bouwplank Pembuatan gari-garis elevasi yang sama dengan patok-patok tiang bouwplank Pemasangan kasau sesuai dengan elevasi yang telah dibuat Pemasangan kasau dilakukan sampai seluruh sekeliling bangunan terpasang

    bouwplank dan menuliskan elevasi pada kasau bouwplank

    Penentuan titik patokan

    As-as Bangunan

    Pemasangan Bouwplank

    Bouwplank dari kayu kasau

    Patok Bouwplank

    Gambar Pekerjaan Bouwplank

    BCS System - 18

    2. PEKERJAAN PILE CAP DAN TIE BEAM

  • a. Bahan dan Alat : Tie beam Beton Concrete mixer Pasir urug Multipleks/ pinolith/ batako Palu, paku dan gergaji

    b. Metode Pelaksanaan : Pembuatan elevasi acuan pile cap dan tie beam Pelapisan dan pemadatan pasir urug setebal 70 mm Pengecoran lantai kerja setebal 50 mm Pembuatan marking posisi tie beam pada lantai kerja Pemasangan tie beam sesuai marking yang dibuat Pembuatan bekisting pile cap Pemasangan rakitan tulangan pile cap Pengecoran pile cap yang dilakukan secara bertahap dan dilakukan penggetaran

    sampai dengan rata dan masif

    Lapisan pasir

    Lantai kerja Marking posisi tie beam

    Erection tie beam

    BCS System - 19

  • Pengecoran pile cap

    Stek untuk kolom

    Gambar Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam 3. PEKERJAAN INSTALL KOLOM

    a. Bahan dan Alat : Kolom precast Material grouting : Masterflow 95/ 830 Adjustable brace Meteran dan waterpass Theodolith Mobile Crane

    b. Metode Pelaksanaan :

    Pembuatan marking posisi as-as kolom pada pile cap dan tie beam dengan menggunakan theodolith

    Pemasangan sabuk kolom pada kolom precast

    BCS System - 20

    Erection kolom menggunakam mobile crane dan diposisikan sesuai dengan as-as kolom yang telah dibuat markingnya pada pile cap

  • Pemasangan adjustable brace untuk menyangga kolom yang dibaut pada sabuk kolom

    Pengaturan kelurusan kolom menggunakan waterpass Pengencangan adjustable brace bila kolom sudah lurus dilihat dari indikator

    kelurusan waterpass Apabila kolom sudah dalam keadaan tegak selanjutnya dilakukan pekerjaan

    grouting pada sambungan kolom dengan pile cap melalui lubang splice sleeve. Grouting menggunakan material masterflow 95/ 830

    Perapihan dan finishing grouting kolom Pekerjaan di atas dilakukan sampai semua kolom terpasang

    Marking as kolom

    Splice Sleeve

    Sabuk kolom

    BCS System - 21Erection kolom

    Adjustable

  • BCS System - 22

    Gambar Pekerjaan Install Kolom 4. PEKERJAAN INSTALL BALOK

    a. Bahan dan Alat : Balok precast Beton grouting Schafolding lengkap Meteran dan waterpass Mobile Crane

    b. Metode Pelaksanaan :

    Pembuatan marking posisi as-as balok pada kolom Pemasangan schafolding untuk tumpuan sementara balok Erection balok menggunakam mobile crane dan diposisikan sesuai dengan as-as

    balok yang telah dibuat markingnya pada kolom Pemasangan adjustable brace untuk menyangga kolom yang dibaut pada sabuk

    kolom Pengecheckan posisi balok sudah lurus dan elevasi bottom balok sudah sesuai.

    Jika elevasi belum sesuai dilakukan pengaturan kondisi schafolding

  • Pemasangan begisting pada sambanguan antar balok dan kolom sebelum dilakukannya grouting sambungan

    Pelaksanaan grouting sambungan antar balok dan kolom menggunakan beton dengan mutu beton setara dengan mutu beton balok

    Pekerjaan di atas dilakukan sampai semua balok terpasang

    Marking as balok

    Erection balok

    Begisting sambungan antar balok dan kolom

    Grouting sambungan balok

    Gambar Pekerjaan Install Balok

    5. PEKERJAAN INSTALL PRESLAB

    a. Pekerjaan Pemasangan Tumpuan Sementara 1) Alat dan Bahan :

    Pipe support dan schafolding Adjustable beam (horry beam) l = 220 cm (alternatif dapat menggunakan kayu

    6/12 atau pipa hitam 1.5) Palu 2 kg Paku 10 cm

    2) Metode Pelaksanaan :

    BCS System - 23

  • BCS System - 24

    Pemasangan unit scafolding atau pipe support sebagai frame untuk tumpuan sementara saat pelaksanaan dan harus memperhatikan jarak pemasangannya terhadap posisi bekisting balok agar mudah dalam pembongkaran dinding bekisting balok,

    Pemasangan Adjustable Beam (Horry Beam) atau Kayu 6/12 atau dapat menggunakan pipa hitam 1.5 sebagai tumpuan sementara,

    Pemasangan Adjustable Beam (Horry Beam) atau Kayu 6/12 atau juga pipa hitam 1.5 yang ditumpu oleh pipe support atau scafolding pada kedua ujungnya, dimana dalam pemasangannya harus memperhatikan posisi melintang dari panel preslab,

    Levelling tumpuan sementara dengan cara memutar kunci serta meninggikan U Head Jack sampai tumpuan sementara tersebut menyentuh dan menjadi tumpuan sementara preslab,

    Levelling tumpuan sementara dilakukan setelah bekisting balok telah dilakukan levelling.

    b. Pekerjaan Pemasangan Preslab

    1) Alat dan Bahan :

    Tower Crane / Mobile Crane Kail angkat Slink baja 1/4 kap. 1,5 ton, dengan beda panjang 15 cm untuk satu sisi, Meteran (5 m) Linggis Pipa baja 2, l = 2,5 dengan ujung yang telah dipipihkan

    2) Metode Pelaksanaan :

    Dalam pelaksanaan pemasangan preslab terdapat 2 (dua) kondisi, yaitu : a. Apabila tulangan balok sudah terpasang (satu sisi balok dalam kondisi

    terpasang tulangan longitudinal dan terikat pada tulangan transversal tetapi pada sisi balok yang lain dalam kondisi terpasang tulangan longitudinal dan tidak terikat pada tulangan transversal) Siapkan dan beri tanda (marking) jarak pemasangan preslab sesuai dengan

    gambar pemasangan dilokasi yang telah siap untuk dipasang preslab, Siapkan dan pasang kail angkat serta slink baja pada lokasi handling loop

    preslab yang tersedia, dimana slink baja yang dipakai berbeda panjang untuk metode angkat miring,

    Pasang slink baja pada kail crane dan preslab siap diangkat secara perlahan dengan posisi miring dari atas truck ataupun yang berada di lokasi penumpukan,

    Preslab diturunkan secara perlahan apabila telah berada pada lokasi yang akan dipasang,

    Ujung preslab yang dipasang slink baja lebih panjang harus dipasang dahulu dan diletakkan pada bekisting balok yang sudah terikat tulangannya dan sesuaikan pada tanda yang ada,

  • BCS System - 25

    Setelah overlength PC Wire masuk dan bearinglength dari dudukan preslab pada bekisting balok 2.5 cm, maka sisi preslab yang lain dapat diturunkan,

    Buka dan tekuk tulangan transfer preslab ke arah luar secara lurus dan tidak menumpuk satu sama lainnya, dimana hal ini berfungsi sebagai stek pengikat antar panel preslab pada saat pengecoran topping,

    Ulangi pekerjaan pemasangan hingga terpasang semua.

    b. Apabila tulangan balok belum terpasang (dua sisi balok dalam kondisi belum terpasang tulangan longitudinal), Dalam kondisi ini relatif lebih mudah dibandingkan dengan kondisi diatas, dimana terdapat perbedaan pada metode angkat preslab. Siapkan dan beri tanda (marking) jarak pemasangan preslab sesuai dengan

    gambar pemasangan dilokasi yang telah siap untuk dipasang preslab Siapkan dan pasang kail angkat serta slink baja pada lokasi handling loop

    preslab yang tersedia, dimana slink baja yang dipakai sama panjang untuk metode angkat datar

    Pasang slink baja pada kail crane dan preslab siap diangkat secara perlahan dengan posisi datar dari atas truck ataupun yang berada di lokasi penumpukan

    Preslab diturunkan secara perlahan apabila telah berada pada lokasi yang akan dipasang dan diletakkan secara bersamaan pada kedua sisinya pada bekisting balok sesuai dengan tanda yang ada,

    Periksa overlength PC Wire masuk dan bearinglength dari dudukan preslab pada bekisting balok 2.5 cm pada kedua sisi preslab,

    Buka dan tekuk tulangan transfer preslab ke arah luar secara lurus dan tidak menumpuk satu sama lainnya, dimana hal ini berfungsi sebagai stek pengikat antar panel preslab pada saat pengecoran topping,

    Ulangi pekerjaan pemasangan hingga terpasang semua. Sebelum dilakukan pengecoran topping, dicek PC Preslab harus Level dan

    duduk dengan benar pada posisinya. Tidak diijinkan dicor bila PC Preslab belum/tidak level dan belum/tidak duduk dengan benar pada posisinya.

  • Gambar Pemasangan Shore Balok

    Gambar Instalasi PC Preslab (Tulangan Balok Terpasang)

    BCS System - 26

  • Gambar Pemasangan Shore PC Preslab (Tulangan Balok Terpasang)

    Gambar Pemasangan Shore PC Preslab (Tulangan Balok Belum Terpasang)

    BCS System - 27

  • BCS System - 28

    PRODUCT QUALITY PLAN

    PROYEK FLAT TNI KODAM IV DIPONEGORO SEMARANG BCS SYSTEM

  • STRUKTUR ORGANISASI Proyek Flat TNI Kodam IV Diponegoro Semarang

    BCS System - 29

    Ka. Plant Precast Ir. Elvi Fadillah

    Ka. Bag. Pemasaran Junda Aksani

    Ka. Bag. Teknik Mujiono, ST

    Ka. Bag. Produksi A. Syamsudin, ST

    Ka. Bag. Akt & Keu Hafsan Jani

    Spv. Pemasaran Deny Firma, ST

    Spv. Engineering Novi Palupi, ST

    Drafter Fajar P

    PPIC Anggar Pratitis, ST

    Spv. Produksi Hanafi Hari S, ST

    Logistik Suyono

    Pelaksana Produksi Budi Sanyoto

    Wardana

    Penagihan Cristian Moebeny

    Pelaksana Dede Mustofa

    Serveyor Sopian

    Peralatan Wawan

    Gudang Seger

    Ass. Srveyor Agus Nadiono

    Plant Precast

    Project

    1. PEKERJAAN PERSIAPAN Gambar Penumpukan Balok 1. PEKERJAAN PERSIAPAN Gambar Penumpukan Kolom

    1. PEKERJAAN PERSIAPAN

    1. PEKERJAAN DELIVERY Gambar Penumpukan Balok di Angkutan Gambar Penumpukan Preslab di Angkutan BAB VIII

    Gambar Pekerjaan Bouwplank Gambar Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam Gambar Pekerjaan Install Kolom

    Gambar Pemasangan Shore Balok