Transcript
Page 1: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN KOTA BARU

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Dakwah

Oleh:

INDRA SAPUTRA

UB.150376

PROGRAM STUDI BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SYAIFUDDIN

JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2019

Page 2: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS DAKWAH

Jalan Raya Jambi Ma.Bulian, Simpang Sungai Duren Telp.(0741)582020

PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul “Metode Dakwah Pada Majelis Taklim Di Kec. Kota Baru Kota

Jambi” Yang Dimunaqasahkan Oleh Siding Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi Pada:

Hari : Rabu

Tanggal : 26 Februari 2020

Jam : 10.00-11.00 WIB

Tempat : Dekanat Fakultas Dakwah Lantai 2

Telah Diperbaiki Sebagaimana Hasil Siding Munaqasah Dan Telah Diterima Sebagai Bagian Dari

Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Bimbingan Penyuluhan

Islam Fakultas Dakwah UIN STS JAMBI.

Jambi, 16 Maret 2020

TIM PENGUJI

Ketua Siding : Dr. Sahmin Batubara, M.HI ( )

Sekretaris Siding : Ulfati, M.Pd.I ( )

Penguji 1 : Drs. Syarifuddin, M.Pd.I ( )

Penguji 2 : Neneng Hasanah, M.Pd.I ( )

Pembimbing 1 : Dr. Zulqarnin, M.Ag ( )

Pembimbing 2 : Dra. Jamilah, M.Pd.I ( )

Dekan Fakultas Dakwah

Dr. Zulqarnin, M.Ag

Nip. 196409081993031002

Page 3: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

i

Jambi, November 2019

Pembimbing I : Drs. Zulqarnain, M.Ag

Pembimbing II: Dra. Jamilah, M.Pd.I

Alamat : Fakultas Dakwah UIN STS

Jambi Jln. Raya Jambi-Ma.

Bulian Simp. Sungai Duren

Muaro Jambi

Kepada Yth.

Bapak Dekan

Fak. Dakwah

UIN Islam Negeri

STS

di_

JAMBI

NOTA DINAS

Assalamu’alikum Wr. Wb

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan sesuai dengan

persyaratan yang berlaku di Fakultas Dakwah UIN STS Jambi, maka kami

berpendapat bahwa skripsi saudara indra saputra UB150376 yang berjudul

“Metode Dakwah Pada Majelis Taklim Di Kecamatan Kota Baru Kota

Jambi”.telah dapat diajukan untuk dimunaqasyahkan sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu

Bimbingan Penyuluhan Islam pada Fakultas Dakwah UIN STS Jambi.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan kepada Bapak, semoga

bermanfaat bagi kepentingan agama, nusa dan bangsa.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Zulqarnain, M.Ag Dra. Jamilah, M.Pd.I

NIP.196409081993031002 NIP.196406122014112002

Page 4: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : INDRA SAPUTRA

Nim : UB150376

Tempat/Tanggal Lahir : Muara Bulian, 02-09-1997

Konsentrasi : BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam)

Fakultas : Dakwah

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Metode Dakwah Pada

Majelis Taklim Di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi”. benar-benar karya

sendiri dan bukan merupakan jiplakan dari hasil penelitian orang lain kecuali

kutipan-kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai ketentuan yang berlaku.

Bila dikemudian hari terbukti mengingkari pernyataan di atas, saya bersedia

kesarjanaan saya dan segala kewenangan yang melekat pada kesarjanaan

tersebut dibatalkan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan

seperlunya.

Jambi, November 2019

Penulis,

INDRA SAPUTRA

UB.150376

Page 5: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

iii

MOTTO

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmahdan pelajaran yang

baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.(QS. An-

Nahl:125).1

1 Departemen Agama Ri, Al-Qur’an Dan Terjemahmya, (Jakarta, Cv Karya Agung,

2006), Hal, 383

Page 6: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

iv

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi karena Dakwah menjadi suatu keharusan

bagi setiap individu muslim dan muslimah untuk menyiarkan nilai-nilai agama

Islam. Keberadaanya menjadikan Islam tegak dan kokoh di atas muka bumi ini.

Aktifitas dakwah yang maju akan membawa pengaruh terhadap kemajuan

agama. Sebaliknya aktifitas dakwah yang lesu berakibat pada kemunduran

agama. Oleh karena itu, maka dapat dimengerti jika Islam meletakan kewajiban

berdakwah dipundak setiap pemeluknya. Melihat keadaan masyarakat yang

mulai meninggalkan nilai-nilai agama, oleh karena itu Pemerintah Kecamatan

Kota Baru, membuat inisiatif untuk bisa menarik minat masyarakat untuk

kembali aktif pada kegiatan-kegiatan Majelis Taklim.

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field

research) berdasarkan paradigma, strategi, dan implementasi model secara

kualitatif, dengan mendeskripsikan bagaimana metode dakwah dan bagaimana

peranan serta factor pendukung dan penghambat kegiatan majelis taklim ini.

Penelitian ini menggunakan sumber data person, place, dan paper. Pengumpulan

data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi, teknik analisis data yaitu

reduksi data, penyortiran data, dan penyajian data.

Berdasarkan penelitian ini maka penulis menemukan bahwa metode

dakwah yang di metode yang peneliti temukan saat melakukan penelitian yakni

metode dakwah dengan metode dakwah bil lisan, metode dakwah bil qalam, dan

juga metode dakwah bil hal. Peranan Majelis Ta’lim dalam membina

silaturrahim masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi yaitu; Melakukan

Pengajian, Melakukan Dzikir Bersama, Melakukan Kerja Bakti, Berkunjung

ketika ada Tertimpa Musibah, Melakukan Hajatan, Melakukan Rekreasi

Bersama, Memperingati Hari Besar Islam, Melakukan Penyelenggaraan Jenazah.

Faktor pendukung Majelis Ta’lim dalam membina silaturrahim masyarakat

kecamatan kota baru kota jambi: Adanya kerjasama yang baik antara masyarakat

sekitar dengan anggota majelis taklim, Banyaknya masyarakat yang ikut

berpartisipasi memberikan bantuan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan

oleh Majelis Ta’lim. Faktor yang menjadi penghambat bagi Majelis Ta’lim

dalam membina silaturrahim masyarakat kecamatan kota baru kota jambi: Faktor

Waktu, Keadaan Penduduk, dan Faktor Sarana dan Prasarana.

Kata kunci: Metode, Dakwah, Majelis Taklim.

Page 7: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

v

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Dengankeridhoan Allah Swt dan shalawat kepada Rasulullah Saw,

karya kecil ini saya persembahkan kepada :

Ayahanda Sakirudin dan ibunda Norva, kakek tercinta Darisman dan, adik

perempuan Nadia Sulistiawati, Adik laki-laki Muhammad Nabil, Serta

kekasih hati (tunangan) Ulfa Roza Tilova, S.Pd. Trimakasih untuk kasih sayang

dan dukungan yang tak terhingga kepada penulis, baik lahir maupun batin.

Semoga kita selalu bahagia dan mendapat ridho dari Allah Ta’ala dalam setiap

langkah kehidupan.

Page 8: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis diberi kekuatan untuk

menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Metode Dakwah Pada Majelis

Taklim Di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi”. Skripsi ini ditujukan untuk

memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program

Studi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah Universitas Islam

Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan,

dukungan, dan masukan baik berupa ide ataupun saran dari berbagai pihak.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Zulqarnain, M.Ag selaku pembimbing I yang telah

membimbing dan selalu memberi arahan yang bermanfaat sehingga selalu

menimbulkan semangat baru.

2. Bapak Dra. Jamilah, M.Pd.I selaku pembimbing II dan sekaligus dosean

pembimbing akademik saya yang telah membimbing dan selalu memberi

arahan yang bermanfaat sehingga selalu menimbulkan semangat baru. Serta

dorongan dan motivasi akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Sya’roni, S.Ag.,M.Pd selaku ketua prodi Program Studi Bimbingan

Penyuluhan Islam (BPI), dan ibu Neneng Hasanah, S.Ag., M.Pd.I selaku

Sekretaris Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Drs. Zulqarnain, M.Ag selaku Dekan Fakultas Dakwah Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., P.Hd Selaku Rektor UIN STS

Jambi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi yang selalu dengan ikhlas memberi ilmu pengetahuan

kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu karyawan dan karyawati dilingkungan Fakultas Dakwah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

8. Bapak dan Ibu Pimpinan Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi beserta Staf-stafnya.

9. Camat kecamatan kota baru yang telah banyak memberi informasi terkait

penelitian ini,serta trima kasih kepada tokoh adat,tokoh agama dan para

muballigh yg slalu support dalam hal ini para jama’ah yang telah banyak

meberikan motivasi kepada peneliti sehingga peneliti bisa menyelesaikan

karya ini.

10. Teman-teman seperjuangan BPI angkatan 2015, teman-teman Mahasiswa/I

Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam, serta teman-teman KKN posko 13

yang telah memberikan warna dalam kehidupan perkuliahan penulis.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan namanya satu persatu.

Page 9: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

vii

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis

mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga, semoga Allah SWT

membalasnya. Akhirnya penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Jambi, Januari 2019

Penulis

Indra Saputra

UB.150376

Page 10: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

NOTA DINAS .................................................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................. v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah .............................................................. 1

B. Permasalahan ............................................................................. 3

C. BatasanMasalah ......................................................................... 4

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 4

E. KerangkaTeori ........................................................................... 5

F. Metode Penelitian ...................................................................... 15

G. Studi Relevan ............................................................................. 21

BAB II PROFIL KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI

A. Sejarah Kecamatan Kota Baru Kota Jambi…………………….24

B. Letak Geografis Kecamatan Kota Baru Kota Jambi……………25

C. Perencanaan Kinerja Dan Visi Misi Kecamatan Kota Baru

Kota Jambi ……………………………………………………..26

D. Sejarah Badan Konrtak Majelit Taklim Secara Umum ……….29

E. Data majelis taklim kota baru………………………………….32

BAB III METODE DAKWAH YANG DILAKUKAN DI KECAMATAN

KOTA BARU KOTA JAMBI……………………………………..35

A. Metode dakwah pada majelis taklim…………………………..35

B. Strategi Dakwah Pada Majelis Ta’lim Di Kecamtan

Kota Baru……………………………………………………..41

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM DALAM MEMBINA

SILATURRAHMI MASYARAKAT DAN JUGA FAKTOR

PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT DARI KEGIATAN

MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN KOTA BARU KOTA

JAMBI……………………………………………………………….51

A. Peranan Majelis Taklim Dalam Membina Silaturrahim

Masyarakat Dan Tanggapa Masyarakat Terhadap Majelis

Taklim………………………………………………………….51

Page 11: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

ix

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Majelis Taklim Membina

Silaturrahim Masyarakat………………………………………..61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................... ……………. 65

B. Rekomendasi ......................................................................... 66

C. Kata Penutup ......................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 12: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada

Nabi Muhammad untuk membina umatmanusia agar berpegang teguh kepada

ajaran-ajaran yang benar dan diridhoi olehNya serta untuk mencapai

kebahagian dunia dan akhirat. Islam adalah agama sempurna, yang merupakan

agama penyempurna dari agama-agama sebelumnya. Pekembangan agama

Islam yang disebarkan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah kemudian

berkembang keseluruh penjuru dunia tidak lain adalah proses dakwah yang

dilakukan oleh tokoh Islam yang mana di ajaran Islam yang utama adalah

ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah inilah yang menyebabkan agama

Islam senantiasa berkembang dan disebarluaskan kepada masyarakat.2

Islam adalah agama yang didalamnya terdapat ajaran untuk

melaksanakan dakwah secara kelompok maupun perorang dan aktifitas atau

usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dalam upaya meningkatkan

taraf tata hidup manusiadengan berlandasan ketentuan Allah SWT dan

Rosullulah SAW.3

Dakwah adalah aktifitas penyampaian agama Islam yang sangat

dibutuhkan oleh manusia. Dakwah merupakan proses manusia dengan

kebijakan kepada jalan yang benar sesuai perintah Allah SWT, dalam

kemaslahat kehidupan dunia dan akhirat.4 Dasar dakwah adalah amar makruf

nahi mungkar.5 Pada dasarnya kegiatan dakwah ialah proses komunikasi

antara seorang da’i dengan mad’unya karena dengan komunikasi seseorang

dapat menyampaikan apa yang ada didalam pikiranya dan apa yang ada di

rasakan kepada orang lain. Dakwah juga merupakan spirit untuk

memperjuangkan nilai kebenaran ke dalam jiwa manusia.6

Dakwah menjadi suatu keharusan bagi setiap individu muslim dan

muslimah untuk menyiarkan nilai-nilai agama Islam. Keberadaanya

menjadikan Islam tegak dan kokoh di atas muka bumi ini. Aktifitas dakwah

yang maju akan membawa pengaruh terhadap kemajuan agama. Sebaliknya

aktifitas dakwah yang lesu berakibat pada kemunduran agama. Oleh karena

itu, maka dapat dimengerti jika Islam meletakan kewajiban berdakwah

dipundak setiap pemeluknya.

2 Samsul Munir, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, Cet. Ke2, 2009), 16-17. 3Alwisral Imam Zainal, Strategi Dakwah, (Jakarta: Kalam Mulia, Cet. Ke2, 2005), 1.

4Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. Ke.1 2004), 3.

5Firdaus, Panji-Panji Dakwah, (Jakarta: Pedoman Jaya, Cet. Ke1, 1991), 4.

6Imam Habibi Abdullah, Kelengkapan Dakwah, (Semarang: CV Toha Putra, 1980), 17-18.

Page 13: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

2

Metode dakwah merupakan strategi yang menentukan keberhasilan

dakwah seorang da’i di masyarakat. Ada ungkapan yang berkata bahwa tata

cara atau metode dakwah lebih penting dari materi yang dalam bahasa arap

dikenal dengan Al-Thariqah ahammu min Al-maddah. Dengan demikian

sangatlah dibutuhkan segolongan umat yang mampu mengingatkan dan

mengajak kembali kepada jalan yang lebih baik. Upaya yang di lakukan dalam

memperbaiki karakter jiwa manusia yang lebih baik tentu tidak dapat terlepas

dari kegiatan dakwah. Dimana dakwah adalah upaya yang dilakukan oleh

seorang da’i atau dai’ah menyampaian nilai-nilai ke Islaman kepada mad’u

atau masyarakat tanpa memandang siapa mereka, dari suku mana, ataupun lain

sebagainnya. Setiap individu mempunyai kewajiban untuk berdakwah baik

dengan Bil Lisan, Bil Hal maupun Bil Qalam.

Dengan kapasitas ilmu yang dimiliki serta sesuai dengan Al-quran dan

Al-hadits. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah an-nahl ayat 125:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari

jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

petunjuk.(Q.S An-Nahl:125).7

Semua orang Islam yang berorientasi pada farseigh seeing (jauh

kedepan) senantiasa dapat memilih skala prioritas dengan mendahulukan yang

dianggap mendesak dan lebih penting. Kekuatan dan kemenangan hanyalah

dapat diperoleh dengan persatuan dan keutuhan umat.Dalam memperoleh

persatuan dan kesatuan tersebut maka ukhuwah Islamiyah di dalam

masyarakat diperlukan ditingkatkan, hal ini tidak lepas dari kontribusi Majelis

Taklim yang ada di tengah-tengah masyarakat. Setelah peneliti melakukan

survei langsung ke lapangan yaitu di Kecamatan Kota Baru, peneliti

mengetahui bahwa dakwah sangat mempengaruhi terbentuknya Majelis

7Departement Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Bandung: Diponegoro, 2012), 281.

Page 14: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

3

Taklim banyak sekali masyarakat yag belum secara kaffa mempelajari ajaran

serta syariat agamaIslam.

Berdasarkan perkembangan zaman pada saat sekarang ini dikalangan

masyarakat banyak sekali yang buta akan ilmu agama, pemahaman tentang

syari’at islam dan lain sebagainya. Melihat fenomena tersebut sangat

diperlukan sekali yang namanya dakwah terutama memulai dakwah di majelis

taklim agar bisa meningkatkan ukhwah islamiyah antara sesama muslim.

Berdasarkan juga observasi awal peneliti menemukan bahwa metode dakwah

yang dilakukan pada setiap majelis taklim itu memilliki pendekatan-

pendekatan yang sangat berbeda tergantung pada pendakwahnya.

Melihat keadaan masyarakat yang mulai meninggalkan nilai-nilai

agama, oleh karena itu Pemerintah Kecamatan Kota Baru, membuat inisiatif

untuk bisa menarik minat masyarakat untuk kembali aktif pada kegiatan-

kegiatan Majelis Taklim. Inisiatif tersebut salah satunya ialah dengan arisan,

anggota-anggotaMajelis Taklim datang ke rumah warga satu-persatu dengan

maksud arisansekaligus mengajak warga masyarakat untuk turut meramaikan

MajelisTaklim. Dalam proses tersebut diketahui sebab-sebab mengapa

masyarakattidak aktif kembali dalam Majelis Taklim serta dengan metode

dakwah yangditerapkan oleh para pendakwah dalam meningkatkan ukhwah

islamiyah pada masyarakat kecamatan kota baru. Oleh karena nya peneliti

tertarik untuk meneliti bagaimana Metode Dakwah pada Majelis Taklim di

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

B. Permasalahan

Setelah penulis kemukakan latar belakang masalah di atas, maka

penulis perlu merumuskan masalah untuk mempermudah dalam membahas

skripsi ini, adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Metode Dan Strategi Dakwah Pada Majelis Taklim Di

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi?

2. Apa Peranan Majelis Taklim Dalam Membina Silaturrahim Masyarakat

Dan Tanggapan Masyarakat Terhadap Majelis Taklim?

3. Apa Faktor Pendukung Dan Penghambat Majelis Taklim Dalam Membina

Silaturrahim Masyarakat?

Page 15: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

4

C. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya membahas tentang metode dakwah majelis taklim

pada masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi dan dalam penelitian ini

juga akan membahas tentang metode dan materi dakwah yang dilakukan dan

yang diterapkan pada masyarakat, dan juga penelitian ini ingin mengkaji

bagaimana peningkatan nilai-nilai islam dengan menggunakan metode-metode

dakwah yang diterapkan sehingga masyarakat dapat meningkatkan

pemahaman keagaman dan selalu menjaga nilai-nilai keislaman khususnya

masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah:

a) Ingin mengetahui Metode Dan Strategi Dakwah Pada Majelis Taklim

Di Kecamatan Kota Baru Kota Baru Kota Jambi.

b) Ingin mengetahui Peranan Majelis Taklim Dalam Membina

Silaturrahim Masyarakat Dan Tanggapan Masyarakat Terhadap

Majelis Taklim

c) Ingin mengetahui Faktor Pendukung Dan Penghambat Majelis Taklim

Dalam Membina Silaturrahim Masyarakat

2. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:

a) Sebagai sumbangan pemikiran peneliti terhadap pembaca khususnya

dan masyarakat luas pada umumnya dan untuk pengembangan Ilmu

Pengetahuan tentang metode dakwah pada majelis taklim di kecamatan

kota baruKota Jambi.

b) Sebagai sarana penambah wawasan bagi peneliti dalam rangka

pengembangan ilmu yang telah didapat dibangku perkuliahan.

c) Sebagai salah satu syarat untuk memproleh gelar Sarjana Strata Satu

(S1) dalam Program Studi Bimbingan Penyuluhan Islam, Fakultas

Dakwah Universitas Islam Negeri Shultan Thaha Shaifuddin Jambi.

Page 16: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

5

E. Kerangka Teori

1. Konsep Metode Dakwah

a. Pengertian Metode Dan Dakwah

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta”

(melalui) dan “hodos” (jalan atau cara)8. Dengan demikian kita dapat

artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk

mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode

berasal dari bahasa jerman methodica, artinya ajaran tentang metode.

Dalam bahasa yunani metode berasal dari methodos artinya jalan yang

dalam bahasa arab disebut thariq.

Metode berarti cara yang telah diatur dan melalui proses

pemikiran untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan dakwah Menurut

bahasa, Kata dakwah berasal dari bahasa arab yaitu da’wah, sebagai

bentuk masdar dari kata kerja da-aa yad’uu. Kata dakwah menurut arti

bahasa memiliki beberapa arti antara lain:

1. Mengharapkan dan berdoa kepada Allah SWT.

2. Memanggil dengan suara lantang,

3. Mendorong seseorang untuk memeluk suatu keyakinan

tertentuMemanggil dan menyeru.9

Sedangkan arti dakwah menurut pandangan beberapa pakaratau ilmuan

adalah sebagai berikut:

1. Pendapat Bakhial Khauli, dakwah adalah suatu

prosesmenghidupkan peraturan-peraturan Islam dengan

maksudmemindahkan umat dari satu keadaan kepada keadaan lain.

2. Pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak

manusiauntuk mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk,

menyuruhmereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan

jelekagar mereka mendapat kebahagian dunia dan akhirat.10

Dakwah pada hakikatnya adalah fardu ain bagi setiap muslim

tidak lepas dari tanggung jawab melaksanakan dakwah Islamnya.

Dilihat dari sudut objeknya, dakwah mempunyai tujuan seebagai

berikut:

a. Tujuan untuk personal: mengusahakan agar terbentuk pribadi

muslim

8M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke1, 1991), 6.

9Masyhur Amin, Dakwah Islam Dan Pesan Moral, (Yogyakkarta: Al Amin Press, Cet. Ke1,

1997), 8. 10

Faiza Dan Lalu Muchin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Group

Kencana, Cet. ke1, 2006), 7.

Page 17: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

6

yang memeluk Islam secara kaffah.

b. Tujuan untuk keluarga: mengusahakan agar terbentuk

keluargakeluarga yang sakinah penuh mawadah dan warahma.

c. Tujuan sosial: mengusahan agar terbentuk suatu realitas masyarakat

yang islami.

d. Tujuan international: mengusahakan agar masyarakat dunia dapat

menikmati rahmatnya islam.11

Sedangkan dalam segi materinya dakwah itu memiliki tujuan tertentu

yakni:

1) Tujuan akidah: mengusahakan agar akidah Islam itu tertananam

dengan mantab dihati seseorang, bebas dari sikap ragu atau syak.

2) Tujuan hukum: mengusahakan agar manusia memiliki kesadaran

untuk mematuhi hukum-hukum yang telah di syariatkan oleh Allah

SWT dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

3) Tujuan akhlak: mengusahakan agar terbentuknya pribadi-pribadi

muslim yang menghiasi dirinya dengan aklhlaqul karimah.

b. Bentuk-Bentuk Metode Dakwah

1. Metode dakwah bil lisan

Dakwah Bil Lisan adalah suatu kegiatan dakwah yang

dilakukan melalui lisan atau perkataan, maka kemudian dapat

dibedakan menjadi beberapa bentuk dakwah bil lisan, diantaranya

yaitu:

a) Tabligh, Arti dasar tabligh adalah menyampaikan. Dalam

aktivitas dakwah tabligh berarti menyampaikan ajaran Islam

kepada orang lain, yang biasanya lebih bersifat pengenalan

dasar tentang Islam. Tabligh adalah usaha menyampaikan dan

menyiarkan pesan Islam yang dilakukan oleh individu maupun

kelompok bak secara lian maupun tulis.12

b) Nasehat merupakan suatu tindakan yang dimana dilakukan

untuk menghendaki kebaikan seseorang, dan merupakan suatu

11

Masyhur Amin, Dakwah Islam Dan Pesan Moral, (Yogyakkarta: Al Amin Press, Cet. Ke1,

1997), 15-17. 12

Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. Ke.1 2004), 20.

Page 18: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

7

kawajiban bagi setiap muslim agar saling menjaga keagamaan

satu sama lain.

c) Khotbah, kata khotbah berasal dari susunan tiga huruf, yaitu

kha’ ,tha’,ba’ ,yang dapat berarti pidato atau meminang. Arti

asal khotbah adalah bercakap-cakap tentang masalah yang

penting. Dari pengertian tersebut kemudian dapat dikatakan

khotbah merupakan pidato yang disampaikan untuk

menunjukkan kepda pendengar mengenai pentingnya suatu

pembahasan.13

d) Ceramah dilakukan untuk menyampaikan keterangan, petunjuk,

pengertian, dan penjelasan tentang sesuatu kepada mad’u

secaran lisan.14

Dalam metode ceramah ini informasi yang

disampaikan biasanya dikemas secara ringan, informatif, dan

tidak mengundang perdebatan.

e) Diskusi, dakwah dengan menggunakan metode diskusi ini dapat

memberikan peluang kepada peserta diskusi atau mad’u untuk

memberikan sumbangan pemikiran terhadap suatu masalah atau

materi

dakwah yang disampaikan, yang kemudian akan menimbulkan

beberapa kemungkinan jawaban yang dapat dijadikan sebagi

alternatif pilihan jawaban yang lebih beragam.

f) Retorika adalah seni dalam berbicara untuk mempengaruhi

orang lain melalui pesan dakwah.

g) Propaganda atau Di’ayah adalah suatu upaya untuk menyiarkan

Islam dengan cara mempengaruhi dan membujuk massa secara

massa dan persuasif.15

h) Tanya Jawab, metode tanya jawab ini dipandang efektif dalam

kegiatan dakwah, kerena dengan metode ini objek dakwah

dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan dari mad’u sehingga

akan timbul feedback antara subjek dan ojek dakwah. Dalam

proses tanya jawab, persoalan yang ditanya mad’u kepada da’i

13

Ali Aziz, Ilmu Dakwah, 28. 14

Samsul Munir, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, Cet. Ke2, 2009), 10. 15

Samsul Munir, Ilmu Dakwah, 103.

Page 19: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

8

tidak hanya berkisar pada topik yang dibahas da’i ketika

dakwah, namun juga masalah-masalah yang sedang dihadapi

mad’u, seperti masalah tata cara beribadah, cara berdoa yang

baik, cara berhubungan dengan orang non muslim.16

Seorang

pendakwah yang profesional menguasai psikologi Islam dan

komunikasi Islam agar mereka dapat meluruskan jiwa para

jamaah dakwahnya sehingga umat Islam memiliki kesehatan

jasmani dan kesehatan jiwa yang prima.17

2. Metode Dakwah Bil Qalam

Pengertian dakwah Bil Qalam yaitu mengajak manusia dengan

cara bijaksana kepada jalan yang benar menurut perintah Allah

Swt. lewat seni tulisan. Pengertian dakwah Bil Qalam adalah

mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar

menurut perintah Allah SWT melalui seni tulisan. Maka, jadilah

Dakwah Bil kalam sebagai konsep “dakwah melalui pena”, yaitu

dengan membuat tulisan di media massa. Karena menyangkut

tulisan, Dakwah Bil kalam bisa diidentikkan dengan istilah

“Da’wah Bil Kitabah” dakwah melalui tulisan.

Metode ini telah diaplikasikan pada zaman Rasulullah. Karena,

pada saat itu, tradisi tulis menulis sudah berkembang. Terbukti

ketika Rasulullah menerima wahyu, beliau langsung

memerintahkan kepada para sahabat yang memiliki kemampuan

untuk menulis wahyu yang diterimanya. Padahal saat itu secara

teknis sulit untuk melakukan tulismenulis disebabkan belum

tersedianya sarana seperti kertas dan alat tulis pena, disamping

budaya yang kurang mendukung. Tetapi para sahabat berupaya

untuk melakukannya. Begitu juga terhadap hadits Rasulullah,

sebagian sahabat yang memiliki kemampuan menulis dengan baik

banyak yang menulis hadits, meskipun ada sebagian riwayat yang

mengatakan bahwa sahabat dilarang untuk menulis Hadits.Seperti

yang dikatakan Ali Bi Abi Thalib “Tulisan adalah tamannyapara

16

Acep Aripudin, Pengembangan Metode Dakwah, (Jakarta: PT Raja Grafindo, Cet. Ke1,

2011), 124. 17

Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi Dan Tabligh, (Jakarta: Amzah, Cet. Ke1,2012),10.

Page 20: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

9

ulama,”. Lewat tulisan-tulisanlah para ulama “mengabadikan”

danmenyebarluaskan pandangan-pandangan keislamannya.

Dakwah Bil Kalamyang telah dilakukan para ulama salaf dan

cendekiawan muslim terdahulu,telah melahirkan sejumlah “kitab

kuning”. Mungkin, jika tidak dituangkandalam tulisan, pendapat

para ulama dan mujtahid sulit dipelajar dandiketahui dewasa

ini.Keunggulannya yaitu : Materi dapat mengena langsung dan

dapat dikenang oleh mad’u, seandainya lupa bisa di lihat dan di

pelajari lagi materidakwahnya, dan dapat di pelajari dan di hafal.

Kelemahannya yaitu:Mengeluarkan biaya besar, tidak semua orang

bisa membaca, karenasasaran dakwah tidak hanya pada anak

remaja dan dewasa, anak kecil danorang tua pun menjadi sasaran

dakwah, dan tidak sedikit orang yang malasmembaca, mereka lebih

senang mendengarkan dan melihat.

3. Metode Dakwah Bil Hal

Dakwah Bil Hal merupakan aktivitas dakwah Islam yang

dilakukan dengan tindakan nyata atau amal nyata terhadap

kebutuhan penerima dakwah, sehingga tindakan nyata tersebut

sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh penerima dakwah.

Misalnya dakwah dengan membangun rumah sakit untuk keperluan

masyarakat sekitar yang membutuhkan keberadaan rumah sakit.18

Tema utama dakwah ke lapisan bawah adalah dakwah Bil Hal,

yaitu dakwah yang diletakkan kepada perubahan dan perhatian

kondisi material lapisan masyarakat miskin. Dengan perbaikan

kondisi material itu diharapkan dapat mencegah kecenderungan ke

arah kekufuran karena desakan ekonomi.19

Bergaul dengan remaja dan berinteraksi dengan para remaja

inilah seorang dai akan lebih mudah dalam menyebarkan

dakwahnya. Karena dengan begitu dapat mengerti karakter dari

mad’u sehingga dapat menentukan metode yang tepat dalam

18

Armawati Arbi,*- Psikologi Komunikasi Dan Tabligh, 178. 19

Armawati Arbi, Psikologi Komunikasi Dan Tabligh,182.

Page 21: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

10

menyampaikan ajaran islamnya.20

Menyelenggarakan pendidikan

bagi masyarakat secara luas, yaitu dengan cara mewujudkan

gamelan sekatan, kesenian wayang kulit yang sarat berisikan ajaran

islam , merintis permainan-permainan anak yang berisikan ajaran

islam, serta mengajarkan lagu-lagu jawa yang disisipi dengan

ajaran Islam.21

Dakwah Bil Hal dalam artian bahwa, lembaga tidak

hanya berpusat di masjid-masjid, di forum-forum diskusi,

pengajian, dan semacamnya. Dakwah harus mengalami

desentralisasi kegiatan. Ia harus berada di bawah, di pemukiman

kumuh, di rumah-rumah sakit, di teater-teater, di studio-studio film,

musik, di kapal laut, kapal terbang, di pusat-pusat perdagangan,

ketenagakerjaan, di pabrik-pabrik, di tempat-tempat gedung

pencakar langit, di bank-bank, di pengadilan dan sebagainya.22

2. Materi Dakwah

Materi dakwah (maddah ad da’wah) adalah pesan-pesan dakwah Islam

atau segala sesuatu yang harus disampaikan subjek kepada objek dakwah,

yaitu keseluruhan ajaran Islam yang ada dalam Kitabullah maupun Sunnah

Rasul-Nya. Pesan-pesan dakwah yang disampaikan kepada objek dakwah

adalah pesan-pesan yang berisi ajaran Islam. Meliputi bidang akidah,

syariah (ibadah dan muamalah) dan akhlak. Semua materi dakwah ini

bersumber pada Alqur’an, As-Sunnah Rasulullah Saw, hasil ijtihad ulama,

sejarah peradaban Islam.23

Dalam istilah komunikasi, materi dakwah atau Maddah Ad-Da’wah

disebut dengan istilah message (pesan).24

Menurut Asmuni Syukir , materi

dakwah dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu:25

a. Akidah

Akidah adalah pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini oleh

setiap umat Islam berdasarkan dalil aqli dan naqli (nash dan akal).26

Akidah

disebut tauhid dan merupakan inti dari kepercayaan. Tauhid adalah inti

kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Islam, Akidah

20

Wahyu Ilaihi, Wahyu. Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana Prenada Group,

2007), 174. 21

Wahyu Ilaihi, Wahyu. Pengantar Sejarah Dakwah, 176. 22

Andi Abdul Muis, Komunikasi Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), 133. 23

Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah, (Jakarta, PT. Rajagrofindo Persada, 2011), 13 24

Samsul Munir, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009), 88 25

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, ( Surabaya: Al Ikhlas, 1983), 60 26

Zainudin, Al Islam 1: Aqidah dan Ibadah, (Jakarta: Pusaka Setia, 2004), 49

Page 22: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

11

merupakan I’tiqad bathiniyyah yang mencakup masalah-masalah yang erat

hubungannya dengan rukun iman.

b. Syariah

Secara bahasa, syariah artinya peraturan atau undang-undang.

Sedangkan secara istilah, syariah adalah hukum-hukum yang ditetapkan

Allah SWT untuk mengatur manusia baik dalam hubungannya dengan

Allah SWT, dengan sesama manusia, dengan alam semesta dan dengan

makhluk ciptaan lainnya.27

Syariah ditetapkan oleh Allah untuk kaum

muslimin, baik yang dimuat dalam Alqur’an maupun dalam Sunnah Rasul.

c. Akhlak

Akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu akhlaq

dalam bentuk jamak, sedang mufrodnya adalah khuluq. Selanjutnya makna

akhlak secara etimologis akan dikupas lebih mendalam. Kata khuluq

(bentuk mufrod dari akhlaq) ini berasal dari fi’il madhi khalaqa yang dapat

mempunyai bermacam macam arti tergantung pada masdar yang

digunakan. Ada beberapa kata arab seakar dengan kata al-khuluq ini

dengan perbedaan makna. Karena ada persamaan akar kata, maka berbagai

makna tersebut tetap saling berhubungan. Diantaranya adalah kata al-khalq

artinya ciptaan. Daam bahasa Arab al-khalq artinya menciptakan sesuatu

tanpa didahului oleh sebuah contoh atau dengan kata lain menciptakan

sesuatu dari tiada.

Ajaran akhlak dalam Islam pada dasarnya meliputi kualitas

perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaannya.

Akhlak dalam Islam bukanlah norma ideal yang tidak dapat

diimplementasikan dan bukan pula sekumpulan etika yang terlepas dari

kebaikan norma sejati. Dengan demikian yang menjadi materi akhlak

dalam Islam adalah mengenai sifat dan kriteria perbuatan manusia serta

berbagai kewajiban yang harus dipenuhinya. Karena semua manusia harus

mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya, maka Islam mengajarkan

kriteria perbuatan dan kewajiban yang mendatangkan kebahagiaan, bukan

siksaan.28

27

Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), 23 28

M. Munir, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2006), 24

Page 23: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

12

3. Konsep Majelis Taklim

a. Pengertian Majelis Taklim

Dari segi etimologis Majelis Taklim berasal dari bahasa Arab,

yang terdiri dari dua kata “Majelis” dan “Taklim”. Majelis artinya

tempat duduk,tempat sidang, dewan. Taklim yang diartikan dengan

pengajaran.29

Dengan demikian secara bahasa Majelis Taklim adalah

tempat untuk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama Islam.

Secara istilah, pengertian majelis taklim sebagai mana dirumuskan

pada musyawarah majelis taklim se-DKI Jakarta tahun 1980 adalah:

lembaga pendidikan non formal Islam yang memiliki kurikulum

tersendiri, diselenggarakan secara berkala dan teratur, dan diikuti oleh

jama’ah yang relatif banyak, bertujuan untuk membina dan

mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia

dengan Allah SWT, antara manusia dan sesamanya, serta antara

manusia dengan lingkungannya dalam rangka membina masyarakat

yang taqwa kepada Allah SWT.

Berdasarkan pengertian diatas, tampak bahwa penyenggaraan

Majelis Tak’lim berbeda dengan penyelenggaraan pendidikan Islam

lainya. Seperti pesantren dan madrasah, baik menyangkut sistem,

materi maupun tujuan. Hal ini dapat dilihat bahwa perbedaan antara

majelis taklim dengan yang lainnya, sebagai berikut:

1) Majelis taklim adalah lembaga pendidikan non formal Islam.

2) Waktu belajarnya berkala tapi teratur, tidak setiap hari sebagaimana

halnya sekolah atau madrasah.

3) Pengikut atau pesertanya disebut jamaah (banyak orang), bukan

pelajar atau santri. Hal ini didasarkan kepada kehadiran di majelis

taklim bukan merupakan kewajban murid menghadiri madrasah atau

sekolah.

4) Tujuan yaitu memasyarakat ajaran islam.

b. Sejarah Berdirinya Majelis Taklim

Dari sejarah kelahirannya, majelis taklim merupakan lembaga

pendidikan tertua dalam Islam, sebab sudah dilaksanakan sejak zaman

29

Zakiyah Darajat, Pendidikan Orang Dewasa, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, Cet. Ke2 1980),

9-11.

Page 24: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

13

rasulullah SAW. Meskipun tidak disebut dengan Majelis Taklim,

namun pengajian Nabi Muhammad SAW yang berlangsung secara

sembunyi-sembunyi di rumah Arqam bin Abil Arqam dapat dianggap

sebagai Majelis Taklim dalam konteks pengertian sekarang.30

Sementara itu, di Indonesia terutama disaat-saat penyiaran

Islam oleh para wali dahulu, juga mempergunakan Majelis Taklim

untuk menyampaikan dakwahnya. Itulah sebabnya maka untuk

Indonesia, Majelis Taklim juga merupakan lembaga pendidikan tertua.

Barulah kemudian seiring dengan perkembangan ilmu dan pemikiran

dalam mengatur pendidikan, disamping Majelis Taklim yang bersifat

non formal, tumbuh lembaga pendidikan yang lebih formal sifatnya

seperti pesantren, madrasah dan sekolah. Dengan demikian, menurut

pengalaman historis, sistem Majelis Taklim telah berlangsung sejak

awal penyebaran Islam di Saudi Arabia, kemudian menyebar ke

berbagai penjuru dunia Islam di Asia, Afrika dan Indonesia pada

khususnya sampai sekarang. Jika ditinjau dari segi strategi pembinaan

umat, maka dapat dikatakan bahwa Majelis Taklim merupakan wadah

atau wahana dakwah Islamiyah yang murni institusional keagamaan

yang melekat pada agama Islam itu sendiri.31

c. Tujuan Dan Fungsi Majelis Taklim Sebagai Lembaga Nonformal

Ditengah Masyarakat

Manusia meskipun ia sama-sama makluk tetapi masing-masing

memiliki keunggulan dari makluk lain, keunggulan tersebut kecuali

karena manusia memang diciptakan sebagai makluk yang baik dan

sempurna (ahsanu takwin) dengan bentuk tubuh yagn elastis dan

dinamis, juga kerena anugrah yag di antaranya yaitu akal. Akal adalah

lebih tepat diterjemakan sebagai jalinan antara rasa dan rasio yang

dalam bahasa Inggris disebut sebagai mind akal mampu menerima

segala sesuatu yang bisa ditangkat dengan indera, bahkan hal-hal diluar

pengalaman empiris, karena dalam akal terdapat unsur rasa yang

30

Hasan Langgulung, Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke-21, (Jakarta: Pustaka Al-Husna,

1988), 14. 31

M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam Dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke3

1995), 119-120.

Page 25: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

14

membuat rasa percaya.32

Hubungan masyarakat merupakan kegiatan

melaksanakan hubungan dengan publik diluar dan didalam organisasi

dengan jalan berkomunikasi. Sudah tentu komunikasi yang dilakukan

tidak sembarangan, melainkan dengan cara-cara disertai seni-seni

berkomunikasi tertentu yang merupakanobjek ilmu komunikasi.33

Adanya majelis taklim di tengah-tengah masyarakat bertujuan

untukmenambah ilmu dan keyakinan agama yang akan mendorong

pengalaman

ajaran agama, sebagai ajang silaturahmi anggota masyarakat, dan untuk

meningkatkan kesadaran dan kesejahteraan rumah tangga dan

lingkungan jamaahnya.34

Masih dalam konteks yang sama, majelis

taklim juga berguna untuk membina dan mengembangkan kehidupan

beragama dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa kepada

Allah SWT, menjadi taman rohani, ajang silaturrahim antara sesame

muslim, dan menyampaikan gagasan-gagasan yang bermanfaat bagi

pembangunan umat dan bangsa. Sementara itu, maksud diadakannya

majelis taklim menurut adalah: 35

1. Meletakkan dasar keimanan dalam ketentuan dan semua hal-hal

yang gaib

2. Semangat dan nilai ibadah yang meresapi seluruh kegiatan

hidup manusia dan alam semesta.

3. Sebagai inspirasi, motivasi dan stimulasi agar seluruh potensi

jamaah dapat dikembangkan dan diaktifkan secara maksimal

dan optimal dengan kegiatan pembinaan pribadi dan kerja

produktif untuk kesejahteraan bersama.

4. Segala kegiatan atau aktifitas sehingga menjadi kesatuan yang

padat dan selaras.

Masih dalam konteks yang sama, tujuan majelis taklim adalah

untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran beragama di

kalangan masyarakat Islam, meningkatkan amal ibadah

masyarakat, mempererat tali silaturrahmi di kalangan jamaah,

membina kader di kalangan umat Islam, membantu pemerintah

dalam upaya membina masyarakat menuju ketakwaan dan

mensukseskan program pemerintah di bidang pembangunan

32

Kaelany, Islam Kependudukan Dan Lingkungan Hidup, (Jakarta: PT Rhineka Cipta, Cet. Ke

1, 1996),. 43. 33

Onong Uche Jana Efendi, Hubungan Masyarakat, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, Cet.

Ke7, 2006),.18. 34

Alawiyah, Tuti, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, (Bandung: Mizan, Cet.

Ke1,1997),78. 35

M. Habib Chirzin, Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta: LP3ES, Cet. Ke7, 1997), 77.

Page 26: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

15

keagamaan. Apabila dilihat dari makna dan sejarah berdirinya

majelis taklim dalam masyarakat, bisa diketahui dan dimungkinkan

lembaga dakwah ini berfungsi dan bertujuan sebagai berikut:

a) Tempat belajar-mengajar

b) Lembaga pendidikan dan keterampilan

c) Wadah berkegiatan dan berkreativitas

d) Pusat pembinaan dan pengembangan

e) Jaringan komunikasi, ukhuwah dan silaturahim.36

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, metodologi kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Pendeketan ini diarahkan pada latar dan individu

tersebut secara holistik (utuh).37

Kirk dan Miller mendefinisikan penelitian

kualitatif sebagai suatu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial

secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia, baik dalam

kawasannya maupun peristilahannya.38

Pendekatan kualitatif ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-

data yang diperoleh baik berupa gambar, ucapan maupun tulisan yang dapat

diamati dari subyek itu sendiri. Pendekatan ini lebih peka serta dapat

menyesuaikan dengan metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa

kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Tujuan dari penelitian

deskriptif ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara

sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan

antara fenomene yang diteliti. Teknik deskriptif adalah pencarian fakta

pencarian fakta interpretasi yang tepat.39

Alasan peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

sebagai berikut:

a) Karena penelitian deskriptif kualitatif bersifat integral, artinya bisa

menangkap gejala-gejala utuh sehingga metode ini tepat untuk

menggali data yang diharapkan oleh peneliti.

36

Abdul Basit, Filsafat Dakwah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. Ke1, 2013), 140. 37

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: RemajaRodakarya,2000).3 38

Lexy,J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: RemajaRodakarya,2000),4 39

M. Nasir, Metode penelitian(Jakarta:Ghalia Indonesia, Cet 3,1998). 521

Page 27: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

16

b) Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif ini

kevaliditan data dapat diperoleh. Hal ini dikarenakan dalam metode

tersebut ada teknik pemeriksaan keabsahan data.

2. Setting dan Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih Kecamatan Kota Baru, Kota

Jambi sebagai lokasi penelitian. Adapun yang menjadi sasaran dalam

penelitian ini terdapat di Kecamatan Kota Baru, diketahui bahwa disana ada

terdapat beberapa majelis taklim. Pemilihan subyek penelitian ini,

didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut:

a. Lokasi Kecamatan Kota Baru Kota Jambi merupakan kawasan

pinggiran perkotaan dimana masyarakatnya masih dalam proses

perubahan, baik dalam ilmu agama untuk meningkatkan Ukhwah

Islamiyahnya.

b. Modernitas yang terjadi pada masyarakat Kecamatan Kota Baru Kota

Jambi ini merupakan fokus utama dalam penelitian ini dikarenakan

benturan antara masyarakat yang modern denagan metode dakwah

yang berbeda-beda.

3. Sumber dan Jenis Data

a. Sumber data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana

data dapat diperoleh.40

Dalam penelitian ini menggunakan sumber data,

yaitu:

1) Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban

lisan melalui wawancara, dalam hal ini dapat dibagi menjadi 2 bagian,

yaitu:

a) Person primer: da’i atau pendakwah yang terdapat di Kecamatan

Kota baru

b) Person sekunder: masyarakat Kecamatan Kota Baru, atau ibu-ibu

majelis taklim.

2) Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan

diam atau bergerak. Dalam hal ini:

40

SuharsimiArikunto,ProsedurPenelitianSuatuPendekayanPraktik,(Jakarta:PT.RenikaCipta,2

006),129

Page 28: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

17

a) Diam: visi misi, tatanan ruang, kondisi atau keadaan majelis

taklim.

b) Bergerak: kegiatan yang ada di majelis taklim, kinerja atau peran

pendakwah , dll.

3) Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf,

angka, gambar, atau simbol-simbol lainnya. Dalam hal ini peneliti

ingin memperoleh data berupa sejarah berdirinya majelis taklim,

keadaan sarana prasarana, struktur organisasi, dan lain-lain.

b. Jenis data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat peneliti

klarifikasikan dalam dua jenis yaitu jenis data primer dan jenis data

sekunder.

1) Jenis data primer, merupakan data literatur yang secara lansung yang

terkait dengan pokok permasalahan. Yaitu jenis data tentang metode

dan materi dakwah pada majelis taklim Kecamatan Kota Baru, Kota

Jambi.

2) Jenis data sekunder, merupakan jenis data yang memiliki keterkaitan

pokok permasalahan penelitian ini atau data yang bersifat melengkapi

data primer.41

yaitu data tentang sejarah, struktur, dan geografis

kecamatan, dan sejarah perkembangan majelis taklim di Kecamatan

Kota Baru Kota Jambi.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan 3 macam teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja,

sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk

kemudian dilakukan pencatatan-pencatatan.42

Dalam penelitian ini

peneliti melakukan pengamatan sekaligus mengikuti kegiatan dakwah

yang dilakukan oleh Jamaah majelis taklim. Dalam penelitian ini

peneliti melakukan pengamatan sekaligus mengikuti kegiatan dakwah

41

TimPenyusun,PanduanPenulisanKaryaIlmiahMahasiswaFakultasUshuluddinIAINSulthanT

hahaSyaifuddinJambi,(Jambi:Fak.UshuluddinIAINSTSJambi,2016),Hal,44-45. 42

P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:

RinekaCipta,2004),63

Page 29: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

18

yang dilakukan oleh majelis taklim. Hal ini dilakukan oleh peneliti

untuk mengetahui bagaimana metode dakwah majelis taklim dan

aplikasi dakwah mereka di tengah modernitas zaman dengan indikator

kegiatan dakwah, materi dakwah, metode dakwah, media dakwah dan

lain sebagainya. Adapun data yang sudah peneliti dapatkan dari

observasi ini adalah kegiatan dakwah, media yang digunakan, dan

aplikasi majelis taklim ditengah modernitas masyarakat Kecamatan

Kota Baru Kota Jambi.

b. Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi

semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.43

Wawancara juga bisa diartikan sebagai teknis dalam upaya

menghimpun data yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses

pemecahan masalah tertentu, yang sesuai dengan data.44

Penelitian ini

menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur yang sering juga

disebut wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara

kualitatif, atau wawancara terbuka. Wawancara tak tersruktur ini

bersifat luwes, susunan pertanyaan dan susunan kata-kata dalam setiap

pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara, disesuaikan dengan

kebutuhan dan kondisi saat wawancara, termasuk karakteristik soasial

budaya (agama, suku, gender, usia, tingkat pendidikan dan lainlain)

informan yang dihadapi.45

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.46

Dokmen yang

dignakan pada penelitian ini berupa foto kegiatan dakwah Jamaah

Tabligh dan arsip dokumen-dokumen terkait.

43

S. Nasution, Metode Researt,(Jakarta:Bumi Aksara,1996),.113 44

Wardi Bacthiar, Metodologi Penelitian Dakwah,(Jakarta:Logos,1997),72 45

Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:remajaRosdakarya,2004), 181 46

Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Refisi,(Yogyakarta:Rineka Cipta,1992),2000

Page 30: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

19

5. Teknik Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, selanjutnya data tersebut dianalisis.

Sedangkan analisis data menurut Patton, adalah proses mengatur urutan

data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori dan satuan uraian

dasar.47

Dikumpulkan, kemudian dikelompokkan. Penyusunan teori disini

berasal dari bawah keatas (grounded theory), yaitu dari sejumlah data yang

banyak kumpulan yang saling berhubunagan.48

Penelitian ini menggunakan

analisis secara induktif.

Analisis ini merupakan pembentukan abstraksi bersadarkan bagian-

bagian yang telah Analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai

berikut:

a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi

kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistensikan,

membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai

makna, mencari dan menempatkan pola dan hubungan-hubungan dan

membuat temuan-temuan umum.49

6. Pemeriksaan keabsahan data

Untuk memperoleh data yang terpecaya dan dapat dipercayai, maka

peneliti melakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan

dengan empat cara, yaitu :

a. Perpanjangan keikutsertaan

Pelaksanaan perpanjangan keikutsertaan dilakukan lewat

keikutsertaan peneliti di lokasi secara Iangsung dan cukup lama, dalam

upaya mendeteksi dan memperhitungkan penyimpangan yang mungkin

mengurangi keabsahan data, karena kesalahan penilaian data (data

distortion) oleh peneliti atau responden, disengaja atau tidak sengaja.

b. Ketekunan pengamatan

47

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rodakarya,

2000),280 48

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rodakarya,

2000),10-11 49

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 327-329

Page 31: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

20

Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan

pengamatan secara seksama dan berkesinambungan terhadap faktor--

faktor yang diutamakan dalam penelitian. Faktor-faktor tersebut

selanjutnya ditelaah, sehingga peneliti dapat memahaminya.

Ketekunan pengamatan dilakukan dalam upaya mendapatkan

karakteristik data yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara

rinci. Hal ini diharapkan pula agar dapat mengurangi kesalahan data

yang mungkin timbul akibat keterburuan peneliti untuk menilai suatu

persoalan, ataupun kesalahan data yang timbul dari kesalahan

responden yang memberikan data secara tidak tepat.50

c. Trianggulasi

Trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu di luar data pokok, untuk keperluan

pengecekan reabilitas data melalui pemeriksaan silang, yaitu lewat

perbandingan berbagai data yang diperoleh dari berbagai informan.

Terdapat empat macam teknik trianggulasi yang akan digunakan dalam

penelitian ini, yaitu teknik pemeriksaan menggunakan sumber, metode,

penyidik, dan teori.51

1) Trianggulasi sumber merupakan teknik yang dilaksanakan dengan

membandingkan dan mengecek kembali derajat kepercayaan suatu

informasi yang didapatkan tersebut.

2) Trianggulasi metode merupakan teknik yang dilaksanakan dengan

mengecek informasi yang didapatkan bersamaan dengan metode

yang dilakukan.

3) Trianggulasi penyidik merupakan teknik yang dilaksanakan dengan

jalan memamfaatkan peneliti dan pengamat lainnya dalam

mengecek kepercayaan data.

4) Trianggulasi teori merupakan teknik yang dilaksanakan dengan

melakukan perbandingan terhadap data yang didapatkan.

d. Diskusi Dengan Teman Sejawat

50

Tim Penyusun,Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, 66. 51

Moleong,Metode Penelitian Kualitatif, 330-332.

Page 32: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

21

Diskusi merupakan langkah akhir untuk menjamin keabsahan

data, peneliti akan melakukan diskusi dengan teman sejawat, guna

memastikan bahwa data yang diterima benar-benar nyata dan bukan

persepsi sepihak dari peneliti atau informan. Melalui cara tersebut

peneliti mengharapkan mendapatkan sumbangan, masukan, dan saran

yang berharga dan konstruktif dalam meninjau orisinalitas data yang

telah didapatkan.52

G. Studi Relevan

Ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan judul yang

dikajioleh penulis. Judul-judul tersebut antara lain:

1. Fungsi Majelis Taklim At-Takwa Dalam Mengembangkan

SolidaritasDan Integrasi Sosial Masyarakat Di RT.04 LK.11 Kelurahan

Way DadiSukarame Kota Bandar Lampung, skripsi ditulis oleh Ertesi

Nova, JurusanPengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah Dan

Ilmu Komunikasi, IAIN Raden Intan Bandar Lampung, tahun 2016.53

Dari

penelitian ini ditemukan bahwa Fungsi Majelis Taklim At-Takwa Dalam

Mengembangkan Solidaritas Dan Integrasi Sosial Masyarakat Di RT.04

Lk.11 Kelurahan Way Dadi Sukarame Kota Bandar Lampung ialah

sebagai pemberi pengkajian agama islam melalui pembinaan masyarakat

jamaahnya dalam mengamalkan ajaran agama Islam agar menjadi

manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Dalam mewujudkan

fungsinya, Majelis Taklim At-Takwa merealisasikan melalui pendekatan

pembinaan dan bimbingan agama Islam diantaranya metode dialogis,

metode persuadif, metode pengawasan dan metode pengembangan. Dalam

usahanya mengembangkan solidaritas dan integrasi sosial masyarakat,

Majelis Taklim melakukan pengkajian keagamaan kepada masyarakat,

Majelis Taklim At-Takwa memberikan materi yang dikaji diantara lain:

materi akidah, materi syariah (ibadah/muamalah) dan materi akhlak atau

tarikh. Dimana dalam proses pengkajiannya, majelis taklim lebih

menekankan pada dampak sosial jamaahnya. Dari penelitian ini

didapatkan beberapa indikator pencapaian dari serangkaian kegiatan

52

Tim Penyusun,Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa, 68. 53

Ertesi Nova, “Fungsi Majelis Taklim At-Takwa Dalam Mengembangkan Solidaritas Dan

Integrasi Sosial Masyarakat Di Rt.04 Lk.11 Kelurahan Way Dadi Sukarame Kota Bandar Lampung”,

(Skripsi Program Pengembangan Masyarakat Islam, IAIN Raden Intan, Lampung, 2012), 80.

Page 33: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

22

Majelis Taklim At-Takwa adalah bahwa jamaah dapat memahami ajaran

agama Islam dan masuk islam secara keseluruhan, masyarakat dapat

mengamalkan ajaran agama Islam dengan penuh kesadaran serta memiliki

semangat kerja keras dan terciptanya ukhuwah Islamiyah. Faktor

pendorong yang mendasari Majelis Taklim At-Takwa dalam

megembangkan solidaritas dan integrasi sosial masyarakat, diantaranya:

keadaan masyarakat indonesia dan dunia yang sering kali berrikai pada

urusan pandangan masing-masing tokoh ormas, serta kebutuhan dan

keinginan masyarakat RT. 04 LK II Kelurahan Way Dadi dalam

mengamalkan ajaran Islam ditengan masyarakat yang heterogen,

panggilan dakwah Islamiyah dari seorang ustad dan juga panggilan

tuntutan ilmu bagi jamaah dan sesama muslim laki-laki maupun muslim

perempuan dalam memahami hakikat manusia dan Allah SWT sebagai

tuhannya.

2. Pengaruh Majelis Taklim Terhadap Peningkatan Religiusitas Masyarakat

Desa Tanjung Kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik, Skripsi Ini Di

Tulis Oleh Siti Nur Hidayah, Program Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Tarbiyah, IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2009.54

Pada penelitian

ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, yakni

metode yang menggunakan rumus-rumus statistik yang sesuai dengan

permasalahan yang ada. Karena penelitian ini berusaha untuk mengetahui

pengaruh antara majelis ta’lim dan religiusitas, maka sesuai dengan rumus

statistic menggunakan rumus regresi linier yaitu Y = a+bx. Dan data yang

diperoleh untuk rumus tersebut adalah data dari hasil penyebaran angket

kepada masyarakat desa Tanjung, Kedamean, Gresik. Khususnya para

jamaah Majelis Ta’lim yang berjumlah 40 orang yang merupakan hasil

sample 25% dari jumlah populasi 160 orang. Dari hasil penyebaran

angket, kegiatan Majelis Ta’lim diperoleh skor rata-rata 3.1 yang tergolog

baik dan religiusitas juga diperoleh skor rata-rata yang sama baik yakni

3.1. Serta analisis data melalui rumus regresi linier diperoleh hasil Y =

73.79+0.031X, jika Majelis Ta’lim (X) ditingkatkan 40% maka

religiusitas masyarakat desa Tanjung, Kedamean, Gresik akan bertambah

54

Siti Nur Hidayah, skripsi tentang majelis taklim, diakses pada tanggal 28 maret 2019, pukul

19.00 melalui Http://digilib.uinsby.ac.id

Page 34: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

23

menjadi Y = 73.79+0.031(40) akan terima yakni ada pengaruh antara

Majelis Ta’lim dengan peningkatan religiusitas masyarakat desa Tanjung,

Kedamean, Gresik.

3. Peran Majelis Taklim dalam Meningkatkan Ibadah Bagi Masyarakat di

desaTelukjambe Karawang, skripsi di tulis oleh Iwan Hermawan,

universitassingaperbangsa karawang, 2012.55

Majelis taklim adalah salah

satu lembaga pendidikan diniyah nonformal yang bertujuan meningkatkan

keimanan dan ketakwaan kepada AllahSWT dan akhlak mulia bagi

jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alamsemesta. .Dalam

prakteknya, majelis taklim merupakan tempat pengajaranatau pendidikan

agama islam yang paling fleksibel dan tidak terikat olehwaktu. Penelitian

ini bertujuan untuk mengungkapkan data tentang peran Majelis taklim

dalam meningkatkan ibadah masyarakat di desa Telukjambe serta faktor

penghambat dan pendukung peran majelis taklim dalam meningkatkan

pengamalan ibadah masyarakat Teknik pengumpulan data menggunakan

teknik penyebaran angket kepada jamaah majelis taklim dan observasi

dilakukan untuk melihat langsung terhadap realitas majelis dan kondisi

obyektif majelis taklim..Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya

diaadakan pengolahan dan analisa data.Untuk data hasil observasi

digunakan penafsiran logika., data hasil angket digunakan skala

prosentasi. Hasil penemuan dan penelitian tentang peran majlis taklim ini

membuktikan bahwa keberadaan majelis taklim mampu memberikan

tambahan ilmu dan pengetahuan bagi masyarakat dalam meningkatkan

ibadah dan akhlak masyarakat dengan kategorii baik Pada penelitian ini

peneliti mengkaji beberapa penelitian. Penelitian tersebut digunakan

sebagai bahan kajian pendukung dalam penelitian ini.

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan masalah yang

penulis angkat dalam penelitian ini antara lain memiliki subjek yang sama

yaitu Majelis Taklim, namun penelitian yang dilakukan oleh penulis

berbeda dengan penelitian yang sebelunya karena penulis berfokus pada

metode dakwah majelis taklim pada masyarakat Kecamatan Kota Baru

Kota Jambi.

55

Iwan Hermawan, skripsi tentang majelis taklim, diakses pada tanggal 28 maret 2019, pukul

19.00 melalui Https://Unsika.Ac.Id

Page 35: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

24

BAB II

PROFIL KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI

A. Sejarah Kecamatan Kota Baru Kota Jambi

Kecamatan Kotabaru dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 6 tahun 1986 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah

Tingkat II Jambi dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang Hari jo Peraturan

Daerah Kota Jambi Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pembentukkan Organisasi

Kecamatan dan Kelurahan dalam Kota jambi (lembaran Daerah Kota Jambi

Nomor 32 tahun 2009). (tujuh) Kelurahan, Dalam upaya mendekatkan

pelayanan pemerintah kepada masyarakat sehubungan dengan bertambahnya

jumlah penduduk, kecamatan Kotabaru dimekarkan menjadi 10 (sepuluh )

kelurahan melalui Perda Kota Jambi Nomor 32 tahun 2002.56

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang

berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, telah diterbitkan

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP). Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas

pedoman penyusunan penetapan kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

InstansiPemerintah Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ReviewatasLaporan Kinerja Instansi

Pemerintah.Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan

kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung

jawaban secara periodik.Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah

yang baik, Kecamatan KotabaruKota Jambiselaku unsur pembantu pimpinan,

dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja

diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Kecamatan sebagai

subsistem dari sistem pemerintahan daerah yang berupaya memenuhi aspirasi

masyarakat.Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Jambi, capaian

tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya

mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan keselarasan dengan

56 Anonym, profil kecamatan kota baru kota jambi, diakses pada tanggal 5 november 2019

pukul 12.45, melalui http://keckotabaru.jambikota.go.id/profil/detail/2/selayang-pandang

Page 36: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

25

tujuan dan sasaran yang ingin dicapai padalingkup Pemerintahan Kota,

Provinsi dan Nasional.Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan

akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenan harapan tersebut

diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang

tepat, jelas, terukur legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih

dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme

(KKN).Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999

tentang Penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 tentang

SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sehubungan

dengan hal tersebut KecamatanKotabaruKota Jambidiwajibkan untuk

menyusun Laporan Kinerja (LKj). Penyusunan LKj Kecamatan Kota baru

Kota Jambi Tahun 2017yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas

penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi,

misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target

yang telah ditetapkan.57

B. Letak Geografis Kecamatan Kota Baru Kota Jambi

Kecamatan Kota baru terletak di Pusat Pemerintahan Kota

Jambidengan memiliki luas tanah sebesar 38,21KM2.Secara administratif

Kecamatan Kota baru dibatasi oleh :

Bagian Selatan: Kabupaten Muaro Jambi

Bagian Utara : Kecamatan Telanaipura

Bagian Timur : Kecamatan Jambi Selatan

Bagian Barat : Kecamatan Alam Barajo

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2008

tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di

Lingkungan Pemerintah Kota JambiKedudukan Kecamatan merupakan

wilayah kerjaCamat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat,

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris

Daerah. Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian

kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk

57

Anonym, profil kecamatan kota baru kota jambi, diakses pada tanggal 5 november 2019

pukul 12.45, melalui https://jambikota.go.id/new/wp-content/uploads/LKJ-Kec.-kobar-2017.pdf

Page 37: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

26

menangani sebagian urusan otonomi daerah.Untuk melaksanakan tugas pokok

dan kewajibannya, Kecamatan Kotabarumempunyai fungsisebagai berikut:

1. Penyelenggaraan Pembinaan, Pengawasan, Pengendalian Pemerintah

Kecamatan dan Kelurahan.

2. Penyelenggaraan Batas Kelurahan.

3. Penyelenggaraan Pembinaan tertib administrasi kependudukan dan

Pertanahan.

4. Penyelenggaraan Perencanaan, Pengawasan dan Pengendalian Kegiatan

Pembangunan Kecamatan.

5. Penyelenggaraan Pembinaan Peningkatan Pangan, Gizi dan Kesejahteraan

Masyarakat.

6. Penyelenggaraan Pembinaan Perekonomian Masyarakat, Kebersihan,

Lingkungan hidup, mental dan spiritual.

7. Penyelenggaraan pembinaan Polisi Pamong Praja, Kesatuan Bangsa dan

Perlindungan Masyarakat, Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat di

Kecamatan.

8. Penyelenggaraan dan Pengelolaan Administrasi Kecamatan.58

C. Perencanaan Kinerja Dan Visi Misi Kecamatan Kota Baru Kota Jambi

Pada penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2017ini, mengacu pada

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014tentang tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ReviewatasLaporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

Rencana Strategis Kecamatan Kota baru Kota Jambi adalah merupakan

dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta

merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih

dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah

yang bersangkutan, dalam hal ini Kecamatan KotabaruKota Jambi. Rencana

Strategis Kecamatan KotabaruKota Jambiyang ditetapkan untuk jangka waktu

5 (lima ) tahun yaitu dari tahun 2013sampai dengan Tahun 2018. Penetapan

jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban

Walikota terkait dengan penetapan /kebijakan bahwa Rencana Strategis

58 Anonym, profil kecamatan kota baru kota jambi, diakses pada tanggal 5 november 2019

pukul 12.45, melalui https://jambikota.go.id/new/wp-content/uploads/LKJ-Kec.-kobar-2017.pdf

Page 38: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

27

Kecamatan Kota baru Kota Jambi dibuat pada masa jabatannya, dengan

demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi

akuntabel.Renstra Kecamatan KotabaruKota Jambitersebut ditujukan untuk

mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimanatelah ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) KotaJambiTahun 2013-

2018.

Penyusunan Renstra Kecamatan Kota baru Kota Jambi telah melalui

tahapan-tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD KotaJambi

Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholderspada saat dilaksanakannya

Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum

SKPD,sehingga Renstra Kecamatan KotabaruKota Jambimerupakan hasil

kesepakatan bersama antara Kecamatan KotabaruKota Jambidan

stakeholder.Selanjutnya, Renstra Kecamatan KotabaruKota Jambitersebut

akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) KecamatanKotabaruKota

Jambiyang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu)

tahun. Didalam Renja KecamatanKotabaruKota Jambidimuat program dan

kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun

mendatang.

Visi:

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang

oleh pimpinan dan seluruh staf Kecamatan KotabaruKota Jambi. Visi tersebut

mengandung makna bahwa “Terwujudnya KotabaruKota Jambi sebagai salah

satu kegiatan agrobisnis pendidikan, perdagangan dan jasa serta memberikan

pelayanan pmbangunan Pemukiman penduduk yang handal dengan didukung

kemampuan Sumber Manusia (SDM) yang bersaing, profesional dan beretika

untuk kesejahteraan masyarakat”.Visi Kecamatan KotabaruKota JambiTahun

2013-2018 adalah :“ Menjadikan Kecamatan Kotabaru Sebagai simpul

pelayanan Prima yang didukung SDM yang profesional menuju Kota Jambi

sebagai pusat perdagangan dan jasa yang berbasis pada masyarakat yang

berakhlak dan berbudaya.”

Misi:

Sedangkan untuk mewujudkan Visi Kecamatan KotabaruKota JambiTahun

2013-2018 tersebut diatas dilaksanakan Misi sebagai berikut; Meningkatkan

perekonomian kota berbasis potensi lokal menuju kemandirian daerah.

Page 39: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

28

Sebagai bentuk penjabaran VISI dan MISI yang telah ditetapkan maka

di tetapkan tujuan dan sasaran disetiap misi. Tujuan merupakan penjabaran

atau implimentasi daripernyataan Misi yaitu sesuatu apayang akan dicapai

atau dihasilkan dalam jangka waktu lima( 5 )tahunan. Sedangkan sasaran

merupakan penjabaran dari tujuan yaitu hasil-hasil yang akan dicapai secara

nyatadalam rumusan yang lebih sfesifik, terinci, dapat diukur dan dapat

dicapai serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Adapun tujuan

dan sasaran Kecamatan Kotabaru tahun 2013-2018adalah sebagai berikut

Tujuan; Mewujudkan peningkatan kinerja ekonomi yang merata dan

berkelanjutan melalui penerapan kebijakan ekonomi yang berpihak kepada

masyarakat, menyeluruh, seimbang, konsisten dan adil berbasis potensi

daerah.59

Gambar: 2.1

Struktur Organisasi Kecamatan Kota Baru Kota Jambi

59 Anonym, profil kecamatan kota baru kota jambi, diakses pada tanggal 5 november 2019

pukul 12.45, melalui https://jambikota.go.id/new/wp-content/uploads/LKJ-Kec.-kobar-2017.pdf

Page 40: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

29

D. Sejarah Badan Konrtak Majelit Taklim Secara Umum

Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) berdiri tanggal 1 Januari 1981

di Jakarta. Organisasi ini lahir dari kesepakatan lebih dari 735 Majelis Taklim

yang ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Organisasi BKMT telah

berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Cakupan perkembangan

anggotanya mencapai ribuan majelis taklim dengan meliputi jutaan orang

jamaah yang tersebar di 33 propinsi.

BKMT juga telah mengembangkan beberapa organisasi otonom

bawahnya yang bergerak di bidang pemberdayaan ekonomi. Dalam hal ini

BKMT telah melahirkan organisasi perhimpunan usaha wanita (PUSPITA)

BKMT dan mempunyai sekitar 400 buah Koperasi Jamaah (KOMAH) BKMT.

Koperasi-koperasi ini bernaung di bawah induk Koperasi Jamaah (IKOMAH)

BKMT.

Secara umum ada beberapa kondisi yang melatar belakangi pembentuk

dan pengembangan BKMT. Keadaan-keadaan tersebut adalah :

1. Masih adanya isi materi dan bobot penyampaian pidato atau tabliq yang

kurang menarik, kurang memperhatikan relevansinya dengan masalah

aktual atau kebutuhan lingkungan.

2. Pengelolaan Majelis taklim tanpa perencanaan yang matang.

3. Kemampuan individual kaum mubaligh belum mendukung keterlibatannya

dengan pemecahan masalah masyarakat, terutama dalam penguasaan ilmu

pegnetahuan umum.

4. Pengelolaan Majelis taklim tanpa perencanaan yang matang

5. Kemampuan individual kaum mubaligh belum mendukung keterlibatannya

dengan pemecahan masalah masyarakat, terutama dalam penguasaan ilmu

pengetahuan umum.

6. Daya analisa terhadap keadaan dan kemampuan memecahkan masalah

masih lemah, apa adanya, belum sistematik.

7. Kurang adanya perhatian terhadap masalah kemasyarakatan,

keterbelakangan ummat, kebodohan, kemiskinan dan ketidak adilan sosial.

8. Wawasan berorganisasi untuk bekerja sama masih belum menjadi

kesadaran umum. Berorganisasi baru diartikan sebagai tempat berkumpul,

bukan bekerjasama untuk kepentingan bersama.

Page 41: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

30

9. Kegiatan Majelis taklim masih sangat tergantung gagasan dan aktifitas

pengurus atau gurunya

10. Wawasan tentang masa depan, kehidupan sosial ekonomi, lingkungan,

kesejahteraan bahkan pemikiran keagamaan juga belum menjadi perhatian

kebanyakan dari mereka.

Meningkatkan kualitas pemahaman dan amalan keagamaan setiap pribadi

muslim Indonesia yang mengacu pada keseimbangan antara Iman dan takwa

dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedang tujuan khusus BKMT adalah

meningkatkan kemampuan dan perananan Majelis Taklim dalam

meningkatkan syiar Islam dan kecerdasan ummat.

Sesuai dengan latar belakang keadaan majelis taklim di atas, maka

program-program BKMT diarahkan pada peningkatan kemampuan

ustadzah/mubalighot dalam meningkatkan kualitas majelis taklim.

Secara sistematis program-program kegiatan tersebut dapat dipaparkan

sebagai berikut :

1. Program latihan untuk peningkatan mutu mubaligh. Meliputi latihan

pidato, kepemimpinan dan metode pendidikan.

2. Program lokakarya untuk meningkatkan keterampilan. Meliputi

penyusunan pidato, perencanaan dakwah dan administrasi keuangan

majelis taklim tersebut.

3. Program Latihan dakwah untuk menyebarluaskan Islam dan

pemberdayaan ekonomi dengan tabungan TAS BKMT

4. Program seminar untuk memperluas wawasan. Meliputi seminar peranan

wania, kanker, dan seminar ekonomi.

5. Program kontak ilmu untuk memperluas pengetahuan. Meliputi cerdas

cermat, halaqah ilmiyah, dan dirasat Islamiah. Program muhibah untuk

memperluas kontak dan memperat ukhuwah. Meliputi muhibah keluar

kota dengan majelis taklim. MUI serta pesantren setempat.

6. Program Pengiriman da’I kedaerah dan luar negeri, antara lain ke Brunei,

singapura dan malaysia.

7. Program Peringatan HUT BKMT pada hari besar Islam dan Nasional

setiap tahun.

8. Program perluasan kegiatan majelis taklim yaitu kegiatan santunan anak

asuh, taman balita di masing-masing majelis taklim.

Page 42: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

31

9. Program pengembangan organisasi yaitu meningkatkan kesadaran dan

kemampuan bekerja sama dalam organisasi, dan kerjasama dengan

organisasi atau badan lain.

Dalam pelaksanaannya, beberapa program diselenggarakan secara

bersamaan, yaitu pada saat menyelenggarakan peringatan hari ulang tahun

BKMT. Pada kesempatan ini kegiatan ilmiah, perlombaan, bakti sosial atau

peran serta anggota dan rekreasi diselenggarakan pada satu upacara.60

60

Syifa, sejarah majelis taklim, diakses pada tanggal 05 november 2019, pukul 13.15, melalui

http://bkmt.or.id/index/sejarah-bkmt/

Page 43: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

32

E. Data Majelis Taklim Kota Baru Kota Jambi

Berikut adalah data majelis taklim yang ada di kecamatan kota baru

kota jambi.61

Nama majelis taklim Ketua majelis taklim Alamat 1 As-Syuhada Ny. Lahmudin Rt. 01 Kel. Mayang Mangurai

2 Nurul Hidayah Ny. Mansyur Rt 02 Kel. Mayang Mangurai

3 Syafa'ah Ny. Asikin Rt. 03 Kel. Mayang Mangurai

4 Nurul Yaqin Ny. Ishak Rt. 4 Kel. Mayang Mangurai

5 Al-Muttaqin Ny. A. Manap Rt. 05 Kel. Mayang Mangurai

6 Jawarul Wathon Ny. Suhaimi Rt. 06 Kel. Mayang Mangurai

7 Al-Ikhlas Ny. Edy Rt. 08 Kel. Mayang Mangurai

8 Nurul Islam Ny. Sulaiman Rt. 10 Kel. Mayang Mangurai

9 Al-Muhajirin Ny. D Nurdin Rt. 11 Kel. Mayang Mangurai

10 Al-Muttaqin Ny. Gunawan Rt. 14 Kel. Mayang Mangurai

11 Baitul Izzah Ny. Yuswarah Rt. 15 Kel. Mayang Mangurai

12 Al-Ikhlas Ny. Ishak Rt. 18 Kel. Mayang Mangurai

13 Al-Muhajirin Ny. Hendra Rt. 19 Kel. Mayang Mangurai

14 Al-Muzaakir Ny. Aceng B Rt. 20 Kel. Mayang Mangurai

15 Thoriqul Jannah Ny. Mukhrojin Rt. 22 Kel. Mayang Mangurai

16 Baitul Mubarok Ny. Hawari Rt. 24 Kel. Mayang Mangurai

17 Nurul Ikhlas Ny. Bustami Rt. 25 Kel. Mayang Mangurai

18 An-Nur Ny. H.Musthofa Rt. 26 Kel. Mayang Mangurai

19 Al-Muhajirin Ny. Zulkifli Rt. 26 Kel. Mayang Mangurai

20 Nurul Iman Ny.Hendri Beni Rt. 27 Kel. Mayang Mangurai

21 Indah At-Taqwa Ny. Very Rt. 28 Kel. Mayang Mangurai

22 Baitul insyira Ny. Subhan Rt. 30 Kel. Mayang Mangurai

23 Al-Muqorobin Ny. Saiful yani Rt. 31 Kel. Mayang Mangurai

24 Al-Jannah Ny. Ridwansyah Rt. 34 Kel. Mayang Mangurai

25 Ichsaniah Ny.H.Rojali Rt. 36 Kel. Mayang Mangurai

26 Al-Istiqomah Hj. Sriwidiawati Rt. 03 Kel. Mayang Mangurai

27 Al-Muhaddisin Ny. Ema Rt. 01 Kel. Beliung

28 Al-Muttaqin Ismawati Rt. 02 Kel. Beliung

29 Nurul Kirom Marleni Rt. 03 Kel. Beliung

30 Kurnia Zaimah Rt. 04 Kel. Beliung

31 Al Amin Umi Kalsum Rt. 05 Kel. Beliung

32 Al-Ihklas Ny.Sayuti Rt. 06 Kel. Beliung

33 Salamah Hj.Siti Hawa Rt. 09 Kel. Beliung

34 Baiturrahim Ny.Badrun Rt. 10 Kel. Beliung

35 Al-Amin Ny.Kasran s Rt. 11 Kel. Beliung

36 Khairul Jami'Alwahab Ny. Miskan Rt. 12 Kel. Beliung

37 Nurul Hidayah Ny. Maki Rt. 14 Kel. Beliung

38 Nurul Iman Maryana Rt. 01 Kel. Kenali besar

39 Al-Hariri Rts. Zahrah Rt. 02 Kel. Kenali besar

40 Darussalam Ny.Alfiyah Rt. 04 Kel. Kenali besar

41 Fathurrahman Hj.Fatimah Rt. 05 Kel. Kenali besar

42 Al-Mauizoh Yesi Rt. 06 Kel. Kenali besar

43 As-Syuhada Rts. Zainal Rt. 07 Kel. Kenali besar

44 Al-Muqorrobin Yulinar Rt. 11 Kel. Kenali besar

45 Al-Musyafirin Ny. Amrizal Rt. 12 Kel. Kenali besar

61

Dokumentasi mejlis taklim kecamatan kota baru kota jambi.

Page 44: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

33

46 Sabiul Muhtadin Ny. Saodah Rt 13 Kel. Kenali besar

47 Al-Ikhlas Rt. 05 Kel. Kenali besar

48 An-Nur Aida Rt. 17 Kel. Kenali besar

49 Al-Mukhlisin Hasrul Rt. 15 Kel. Kenali besar

50 Baiturrahim Suhartini Rt 18 Kel. Kenali besar

51 Al-Ikhlas Agustiah Rt. 26 Kel. Kenali besar

52 Darul Iman Ny. Khairuddin Rt. 11 Kel. Kenali besar

53 Al-Muhajirin Juhriyah S.Ag Rt 19 Kel. Kenali besar

54 Al-Mu'awamah Sri Rahmadan Rt. 25 Kel. Kenali besar

55 At-Taqwa Ade Irawan Rt. 23 Kel. Kenali besar

56 Madinatul Jadidah Ny. Bahrul.U Rt. 30 Kel. Kenali besar

57 Miftahul Jannah Ny.SurianHad Rt. 36 Kel. Kenali besar

58 Babul Jamal Ny.Damiran Rt. 50 Kel. Kenali besar

59 Rahmatullah Ny.Pauroni Rt. 37 Kel. Kenali besar

60 Babul Fatah Hj.Salmah Rt. 18 Kel. Kenali besar

61 Al-Habibi Salbiah Rt. Kel. Kenali besar

62 Al-Mukminah Juminah Rt. 26 Kel. Kenali besar

63 Nurul Ikhlas Devirdyanti Rt. 38 Kel. Kenali besar

64 Al-Furqon Ny. Aisyah Rt. 01 Kel.Rawasari

65 Nur-Hikmah Ny.Kemis Rt. 02 Kel.Rawasari

66 Miftahul Jannah Ny. Nuraida Rt. 04 Kel.Rawasari

67 Al-Mujahidin Salmiyah Rt. 06 Kel.Rawasari

68 Mukhlisin Ny. Sobirin Rt. 08 Kel.Rawasari

69 An-Nur Ny.Mustofa Rt. 09 Kel.Rawasari

70 At-Taqwa Ny.Alfen Rt. 10 Kel.Rawasari

71 Sirotul Mustaqim Ny. Sri DY Rt. 11 Kel.Rawasari

72 As-Saadah Ny. Warni Rt. 13 Kel.Rawasari

73 Nurul Hidayah Ny.Asiah Rt. 14 Kel.Rawasari

74 Al-Mahabbah Ny.Mur Rt. 17 Kel.Rawasari

75 Khairul Bariyah Ny.Sartiati Rt. 18 Kel.Rawasari

76 Al-Jihad Ny.Ratni Rt. 19 Kel.Rawasari

77 Darussalam Ny.Maznah Rt. 20 Kel.Rawasari

78 Nurul ijtihad Hj. Suparmi Rt. 21 Kel.Rawasari

79 Al-Hidayat Ny.Darwin Rt. 22 Kel.Rawasari

80 Raudatul Jannah Ny.Syarifuddin Rt. 23 Kel.Rawasari

81 Assa'adiyah Evi Rt. 13 Kel.Rawasari

82 Darul Muttaqin Ny. Darmis Rt. 01 Kel. Bagan Pete

83 Baitul ikhsan Jasmiarti Rt. 02 Kel. Bagan Pete

84 Miftahul Jannah Saji Rt. 03 Kel. Bagan Pete

85 Al-Amin Ny. Ja'far.BA Rt. 04 Kel. Bagan Pete

86 Al-Hikmah Ny.Syarifuddin Rt. 09 Kel. Bagan Pete

87 Fathuliman Hj.Ponijah Rt. 05 Kel. Bagan Pete

88 Nurul Hidayah Ny.Solihin Rt. 08 Kel. Bagan Pete

89 Hidayatullah Sumarni Rt. 22 Kel. Bagan Pete

90 Ramadhan Zaitun Rt. 17 Kel. Bagan Pete

91 Al-Mubarokah Dra. Netrifida Rt. 13 Kel. Bagan Pete

92 Babul Fattah Hj. Nuraini Rt. 11 Kel. Bagan Pete

93 Al-hidayah Siti Aminah Rt. 03 Kel. Kenali Asam Atas

94 Miftahul Jannah Siti Fatimah Rt. 22 Kel. Kenali Asam Atas

95 Nurussaadah Herlina Rt. 10 Kel. Kenali Asam Atas

96 Assalam Siti Aminah Rt. 15 Kel. Kenali Asam Atas

97 Al-Minah Ngatiyah Rt. 03 Kel. Suka Karya

98 Nurul Ikhlas Sumiyati Rt. 04 Kel. Suka Karya

Page 45: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

34

99 Nur Ikhlas Khomsatun Rt. 10 Kel. Suka Karya

100 Nurul Falah Dra. Helmita Rt. 07 Kel. Suka Karya

101 Munajaturrahman Nani Sumarni Rt. 09 Kel. Suka Karya

102 At-taqwa Ermina Rt. 01 Kel. Kenali Asam Bawah

103 Nurul Huda Hj. Painah Rt. 12 Kel. Kenali Asam Bawah

104 Nurul Iman Rusmiati Rt. 15 Kel. Kenali Asam Bawah

105 Jamiatul Ummah Kusmarni Rt. 25 Kel. Kenali Asam Bawah

106 Al-Mttazam Hj. Rismiyati Rt. 19 Kel. Kenali Asam Bawah

107 Sabilil Huda Rosna Rt. 10 Kel. Kenali Asam Bawah

108 Sidiq Sujud Rohana Rt. 07 Kel. Kenali Asam Bawah

109 Nurul Islam Hj.Unaida Rt. 06 Kel. Kenali Asam Bawah

110 Nurur Rahman Alfiah Rt. 02 Kel. Paal Lima

111 Al-Muttaqin Sulima Rt. 06 Kel. Paal Lima

112 Nur Taqwa Usdani Lubis Rt. 07 Kel. Paal Lima

113 Silaturrahmi Prihatin Rt. 08 Kel. Paal Lima

114 Nurul Huda Asma Rt. 10 Kel. Paal Lima

115 Al-Hidayah Zuhriati Rt. 06 Kel. Paal Lima

116 Hidayatullah Abd. Kafi Rt. 06 Kel. Paal Lima

117 Baitul Jnnah A. Yoga Rt. Kel. Paal Lima

118 Nurul Islam Ribut Rt. 10 Kel. Paal Lima

119 Nurul Hidayah Ismail Rt. 12 Kel. Paal Lima

120 Hasanah Ngalimin Rt. 12 Kel. Paal Lima

121 Al-Husein Ngatijo Rt. 14 Kel. Paal Lima

122 An-Nawawi Solehah Rt. 28 Kel. Paal Lima

123 Al-Ikhlas Farida Rt. 07 Kel. Paal Lima

124 Al-Hasanah Hj. Fatimah Rt. 22 Kel. Simp. III Sipin

125 Al-Arief Dra. Suwarti Rt. 26 Kel. Simp. III Sipin

126 Nur Zahra Rahmah Rt. 18 Kel. Simp. III Sipin

127 Baitl Faizin Hj. Yusnadar Rt. 13 Kel. Simp. III Sipin

128 Nurussalikin Ny. Tugiyo Rt. 21 Kel. Simp. III Sipin

129 Baitul Ihsan Hj. Suesih Rt. 04 Kel. Simp. III Sipin

130 Nurussaadah Ilyas Ahmad Rt. 05 Kel. Simp. III Sipin

131 Nur Taqwa Suwarti Rt. 26 Kel. Simp. III Sipin

132 Baitussa'adah Halijah Rt. 15 Kel. Simp. III Sipin

133 Baitul Muslim Ita Rt. 32 Kel. Simp. III Sipin

134 Baitul Musholli Ponijah Rt. 30 Kel. Simp. III Sipin

135 Nurul Islam A. Junaidi Rt. 39 Kel. Simp. III Sipin

136 Baitul Haq Hj. Hartati 08 Kel. Simp. III Sipin

137 Al-hilal Atmi Rt. 06 Kel. Simp. III Sipin

138 Sunan Giri Saohiah Rt. 36 Kel. Simp. III Sipin

139 Baitul Mukmin Miswar.Bt Rt. 31 Kel. Simp. III Sipin

Page 46: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

35

BAB III

METODE DAN STRATEGI DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI

KECAMATAN KOTA BARU KOTA BARU KOTA JAMBI

A. Metode dakwah pada majelis taklim

Ta’lim merupakan suatu aktivitas Islami, dimana seseorang

memberikan pengetahuan tentang agama kepada orang lain dalam rangka

memelihara kehidupan beragama yang baik serta dapat memupuk semangat

ukhuwah islamiyahatau persaudaraan Islam, sehingga dapat memberikan nilai-

nilai keagamaan dan nilainilai keluruhan yang luhur bagi pribadi seseorang.

Pada umumnya ta’lim atau majelis taklim adalah lembaga pendidikan Islam

non formal yang memiliki kurikulum tersendiri yang dilaksanakan secara

berkala dan teratur dan diikuti oleh. jama’ah yang relatif banyak dan bertujuan

untuk membina dan mengembangkan hubungn yang santun dan seras antara

manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesamanya, dan antara

manusia dengan lingkungannya. Manfaat majelis taklim akan terasa

mempunyai makna bagi jama’ahnya, apabila kebutuhan masing-masing

jama’ah terpenuhi. Para mubaligh atau dai sangat penting untuk mengetahui

kebutuhan-kebutuhan mereka, agar ia dapat menyelesaikan atau mengarahkan

jama’ah pada tujuan yang akan dicapai. Tentu saja tidak semua kebutuhan

akan dapat dipenuhi.62

Ta’lim merupakan kelompok atau jama’ah yang berupaya untuk

belajar tentang agama. Sebab ta’lim merupakan kelompok dari masyarakat

yang berarti milik masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu hakekat dari

kegiatan atau aktvits ta’lim itu sendiri adalah pembangunan nilai-nilai agama.

Ta’lim menurut para warga di kecamtan kota baru kota jambi adalah

merupakan pengajian atau perkumpulan sekelompok orang yang memperlajari

tentang ajaran-ajaran agama yang di pimpin oleh seorang muballigh atau

sering dikenal dengan sebutan penceramah.63

62

Departemen Agama RI, Pendidikan Luar Sekolah, (Jakarta: Balai LITBANG, 2003), h. 40

63

Yuni, anngota majelis ta’lim di kota baru kota jambi, wawancara dengan penulis tanggal 20

oktober 2019, catatan penulis.

Page 47: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

36

Metode ta’lim menyangkut bagaimana ta’lim dilaksanakan agar lebih

efektif dan baik. Pemahaman tentang metode disini merupakan acara

penyamaan gagasan pengembangan lingkungan oleh para kiai kepada jama’ah

atau masyarakat yang berada disekitarnya. Adapun beberapa metode yang

secara rutin dipergunakan dalam kegiatan ini antara lain:

1. Metode Ceramah merupakan metode konvensional dalam kegiatan

pengembangan Islam yang diterapkan oleh para kiai dalam ta’lim rutin.

2. Metode Tanya Jawab merupakan kelanjutan dari metode ceramah. Setiap

pendengar atau jama’ah dari kelompok diberi kesempatan untuk

menanyakan hal-hal yang belum jelas dari penjelasan yang dikemukakan

oleh para kiai atau penceramah. Dengan adanya kondisi yang sedemikian

rupa secara spontan terjadi tanya jawab secara terbuka, maksudnya setiap

pertanyaan dijawab secara jelas dan gamblang.

3. Metode Hafalan, metode ini menjadi ciri yang melekat pada sistem

pendidikan tradisional, termasuk pada pondok pesantren. Hal ini amat

penting pada sistem keilmuan yang lebih mengutakan argumen, transmisi

dan periwayatan. Akan tetapi ketika konsep keilmuan lebih menekankan

rasionalitas seperti yang menjadi dasar sistem pendidikan modern, metode

hafalan kurang dianggap penting. Sebaliknya yang penting adalah

kreativitas dan kemampuan menembangan pengetahuan yang dimiliki.

4. Metode Diskusi, metode ini berarti penyajian bahan pelajaran dilakukan

dengan cara jama’ah membahasnya bersama-sama melalui tukar pendapat

tentang suatu topik atau masalah tertentu. Dalam hal ini ustaz bertindak

sebagai moderator. Dengan metode ini diarahkan dapat memacu pada santr

untuk dapat lebih aktif dalam belajar. Melalui metode ini akan tumbuh dan

berkembang pemikiran-pemikiran kritis, analitis dan logis. Metode ta’lim

ini juga tidak jauh berbeda halnya dengan metode dakwah, dimana metode

dakwah disini adalah cara yang digunakan subjek dakwah untuk

menyampaikan materi dakwah.64

Beberapa metode diatas memang secara umum dalam menyampaikan

dakwah tidak jauh dari metode tersebut. Hal ini sesuai dengan pengalaman

64

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al Ikhlas, 1983), h. 60-62

Page 48: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

37

peneliti saat mengikuti beberapa kali observasi dilapangan sebelum

menulis lebih lanjut penelitian ini. Yang peneliti temukan adalah metode

seperti ceramah, membca Al-Qur’an, diskusi, Tanya jawab, dan lain

sebagainya. Namun peneliti meneliti lebih lanjut tentang bagaimana

metode atau cara dakwah pada majelis ta’lim khusus nya majelis ta’lim di

kecamatan kota baru kota jambi. Terkai dengan hal tersebut ada tiga

metode yang peneliti temukan saat melakukan penelitian yakni metode

dakwah dengan metode dakwah bil lisan, metode dakwah bil qalam, dan

juga metode dakwah bil hal, berikut adalah penjelasan terkait dengan

ketiga metode tersebut saat peneliti mewawancarai salah seorang

muballigh. Diantara tiga tersebut adalah:

1. Metode Dakwah Bil Lisan

Dakwah Bil Lisan adalah suatu kegiatan dakwah yang dilakukan

melalui lisan atau perkataan, maka kemudian dapat dibedakan menjadi

beberapa bentuk dakwah bil lisan, diantaranya yaitu:

a. Tabligh, Arti dasar tabligh adalah menyampaikan. Dalam aktivitas

dakwah tabligh berarti menyampaikan ajaran Islam kepada orang lain,

yang biasanya lebih bersifat pengenalan dasar tentang Islam.

Tablighadalah usaha menyampaikan dan menyiarkan pesan Islam yang

dilakukan oleh individu maupun kelompok bak secara lian maupun

tulis.

b. Nasehat merupakan suatu tindakan yang dimana dilakukan untuk

menghendaki kebaikan seseorang, dan merupakan suatu kawajiban

bagi setiap muslim agar saling menjaga keagamaan satu sama lain.

c. Khotbah, kata khotbah berasal dari susunan tiga huruf, yaitu kha’ ,tha’

,ba’ ,yang dapat berarti pidato atau meminang. Arti asal khotbah

adalah bercakap-cakap tentang masalah yang penting. Dari pengertian

tersebut kemudian dapat dikatakan khotbah merupakan pidato yang

disampaikan untuk menunjukkan kepda pendengar mengenai

pentingnya suatu pembahasan.

d. Ceramah dilakukan untuk menyampaikan keterangan, petunjuk,

pengertian, dan penjelasan tentang sesuatu kepada mad’u secara lisan.

Dalam metode ceramah ini informasi yang disampaikan biasanya

dikemas secara ringan, informatif, dan tidak mengundang perdebatan.

Page 49: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

38

e. Diskusi, dakwah dengan menggunakan metode diskusi ini dapat

memberikan peluang kepada peserta diskusi atau mad’u untuk

memberikan sumbangan pemikiran terhadap suatu masalah atau materi

dakwah yang disampaikan, yang kemudian akan menimbulkan

beberapa kemungkinan jawaban yang dapat dijadikan sebagi alternatif

pilihan jawaban yang lebih beragam.

f. Retorika adalah seni dalam berbicara untuk mempengaruhi orang lain

melalui pesan dakwah.

g. Propaganda atau Di’ayah adalah suatu upaya untuk menyiarkan Islam

dengan cara mempengaruhi dan membujuk massa secara massa dan

persuasif.

h. Tanya Jawab, metode tanya jawab ini dipandang efektif dalam

kegiatan dakwah, kerena dengan metode ini objek dakwah dapat

mengajukan pertanyaan—pertanyaan dari mad’u sehingga akan timbul

feedback antara subjek dan ojek dakwah. Dalam proses tanya jawab,

persoalan yang ditanya mad’u kepada da’i tidak hanya berkisar pada

topik yang dibahas da’i ketika dakwah, namun juga masalah-masalah

yang sedang dihadapi mad’u, seperti masalah tata cara beribadah, cara

berdoa yang baik, cara berhubungan dengan orang non muslim.

Seorang pendakwah yang profesional menguasai psikologi Islam dan

komunikasi Islam agar mereka dapat meluruskan jiwa para jamaah

dakwahnya sehingga umat Islam memiliki kesehatan jasmani dan

kesehatan jiwa yang prima.65

Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama dengan para jama’ah

majelis ta’lim di kecamatan kota baru kota jambi mengatakan bahwa

“[M]emang dik, yang namanya dakwah ini tidak terlepas dari yang

namnya ceramah, pasti cara atau metode penyampaiannya dengan cara

lisan atau metode ceramah, Tanya jawab, tabligh, dan juga. Jadi

dakwah tu kebanyakan memang seperti biasalah, ceramah didepan

orang banyak dengan cara menyampaikan materi yang telah di sepakati

antara muballigh dengan pengurus jama’ah majelis ta’lim”.66

2. Metode Dakwah Bil Qalam

65

Faiza Dan Lalu Muchin Effendi, Psikologi Dakwah, (Jakarta: Prenada Media Group

Kencana, Cet. ke1, 2006), h. 4. 66

Aisyah, anggota majelis ta’lim, wawancara dengan penulis, tanggal 29 oktober 2019,

catatan penulis.

Page 50: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

39

Pengertian dakwah Bil Qalam yaitu mengajak manusia dengan cara

bijaksana kepada jalan yang benar menurut perintah Allah Swt. lewat seni

tulisan. Pengertian dakwah Bil Qalam adalah mengajak manusia dengan

cara bijaksana kepada jalan yang benar menurut perintah Allah SWT

melalui seni tulisan. Penggunaan nama “Kalam” merujuk kepada firman

Allah SWT, “Nun, perhatikanlah Al-Qalam dan apa yang dituliskannya”

(Q.S. AlQolam:1). Maka, jadilah Dakwah Bil kalam sebagai konsep

“dakwah melalui pena”, yaitu dengan membuat tulisan di media massa.

Karena menyangkut tulisan, Dakwah Bil kalam bisa diidentikkan dengan

istilah “Da’wah Bil Kitabah” dakwah melalui tulisan. Metode ini telah

diaplikasikan pada zaman Rasulullah. Karena, pada saat itu, tradisi tulis

menulis sudah berkembang. Terbukti ketika Rasulullah menerima wahyu,

beliau langsung memerintahkan kepada para sahabat yang memiliki

kemampuan untuk menulis wahyu yang diterimanya. Padahal saat itu

secara teknis sulit untuk melakukan tulismenulis disebabkan belum

tersedianya sarana seperti kertas dan alat tulis pena, disamping budaya

yang kurang mendukung. Tetapi para sahabat berupaya untuk

melakukannya. Begitu juga terhadap hadits Rasulullah, sebagian sahabat

yang memiliki kemampuan menulis dengan baik banyak yang menulis

hadits, meskipun ada sebagian riwayat yang mengatakan bahwa sahabat

dilarang untuk menulis Hadits. Seperti yang dikatakan Ali Bi Abi Thalib

“Tulisan adalah tamannya para ulama,”. Lewat tulisan-tulisanlah para

ulama “mengabadikan” dan menyebarluaskan pandangan-pandangan

keislamannya. Dakwah Bil Kalam yang telah dilakukan para ulama salaf

dan cendekiawan muslim terdahulu,

telah melahirkan sejumlah “kitab kuning”.67

Mungkin, jika tidak

dituangkan dalam tulisan, pendapat para ulama dan mujtahid sulit dipelajar

dan diketahui dewasa ini. Keunggulannya yaitu : Materi dapat mengena

langsung dan dapat di kenang oleh mad’u, seandainya lupa bisa di lihat

dan di pelajari lagi materi dakwahnya, dan dapat di pelajari dan di hafal.

Kelemahannya yaitu : Mengeluarkan biaya besar, tidak semua orang bisa

membaca, karena sasaran dakwah tidak hanya pada anak remaja dan

67

Acep Aripudin, Pengembangan Metode Dakwah, (Jakarta: PT Raja Grafindo, Cet. Ke1,

2011), h. 124.

Page 51: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

40

dewasa, anak kecil dan orang tua pun menjadi sasaran dakwah, dan tidak

sedikit orang yang malas membaca, mereka lebih senang mendengarkan

dan melihat.

Metode dakwah bil qalam ini memang salah satu dari para muballigh

sering menggunakannya namun hanya sedikit, di kecamatan kota baru

kota jambi di temukan peneliti seperti itu sedikit yang menggunakan

metode dakwah bil qalam, seperti halnya yang dikatakan oleh bapak

syamsuri selaku pengurus masjid sekaligus jama’ah yang mengatakan

bahwa “[D]akwah bil qalam memang efektif untuk menambah daya

ingat para jama’ah ketika mereka telah lupa. Karena dakwahnya

denganmenggunakan tulisan-tulisan ataupun buku-buku, dikecamatan

kota baru ini dik, sedikit sekali yang saya temukan para muballigh

yang berdakwah dengan metode ini akan tetapi ada walaupun hanya

sedikit. Itupun juga terkadang dipinta oleh para jama’ah, kebanyakan

muballigh di daerah kecamatan kota baru ini biasanya berdakwah

dengan lisan, tetapi ada juga yang melakukan dakwah dengan tulisan.68

3. Metode Dakwah Bil Hal

Dakwah Bil Hal merupakan aktivitas dakwah Islam yang dilakukan

dengan tindakan nyata atau amal nyata terhadap kebutuhan penerima

dakwah, sehingga tindakan nyata tersebut sesuai dengan apa yang

dibutuhkan oleh penerima dakwah. Misalnya dakwah dengan membangun

rumah sakit untuk keperluan masyarakat sekitar yang membutuhkan

keberadaan rumah sakit. Tema utama dakwah ke lapisan bawah adalah

dakwah Bil Hal, yaitu dakwah yang diletakkan kepada perubahan dan

perhatian kondisi material lapisan masyarakat miskin. Dengan perbaikan

kondisi material itu diharapkan dapat mencegah kecenderungan ke arah

kekufuran karena desakan ekonomi.Bergaul dengan remaja dan

berinteraksi dengan para remaja inilah seorang dai akan lebih mudah

dalam menyebarkan dakwahnya. Karena dengan begitu dapat mengerti

karakter dari mad’u sehingga dapat menentukan metode yang tepat dalam

menyampaikan ajaran islamnya. Menyelenggarakan pendidikan bagi

masyarakat secara luas, yaitu dengan cara mewujudkan gamelan sekatan,

kesenian wayang kulit yang sarat berisikan ajaran islam , merintis

permainan-permainan anak yang berisikan ajaran islam, serta mengajarkan

lagu-lagu jawa yang disisipi dengan ajaran Islam.

68

Syamsuri, pengurus masjid, wawancara dengan penulis tanggal 31 oktober 2019, catatan

penulis.

Page 52: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

41

Dakwah Bil Hal dalam artian bahwa, lembaga tidak hanya berpusat di

masjid-masjid, di forum-forum diskusi, pengajian, dan semacamnya.

Dakwah harus mengalami desentralisasi kegiatan. Ia harus berada di

bawah, di pemukiman kumuh, di rumah-rumah sakit, di teater-teater, di

studio-studio film, musik, di kapal laut, kapal terbang, di pusat-pusat

perdagangan, ketenagakerjaan, di pabrik-pabrik, di tempat-tempat gedung

pencakar langit, di bank-bank, di pengadilan dan sebagainya.69

B. Strategi Dakwah Pada Majelis Ta’lim Di Kecamtan Kota Baru

Dakwah merupakan bagian dari ajaran Islam yang wajib dilaksanakan

oleh setiap muslim. Kewajiban tercermin dari konsep amar ma’ruf nahi

munkar, yakni perintah untuk mengajak masyarakat melakukan perilaku

positif sekaligus mengajak masyarakat melakukan perintah positif sekaligus

mengajak mereka untuk meninggalkan dan menjauhkan diri dari perilaku

negatif. Konsep ini mengandung makna implikasi dua sekaligus, yakni proses

perjuangan menegakkan kebenaran dalam Islam serta mengaktualisasikan

kebenaran Islam tersebut dalam kehidupan sosial guna menyelamatkan mereka

dan lingkungan dari kerusakan. Dan manusia juga diberi kesempurnaan hati

dan akal pikiran yng membedakan dengan makhluk Allah SWT lainnya.

namun Allah juga memberikan nafsu yang membuat manussalah. oleh karena

itu tugas seorang da’i adalah memberikan nasehat dan mengajak ke jalan yang

benar, dengan cara memberikan nasehat yang baik kepada mad’u.

Tujuan dakwah Islam adalah untuk mewujudkan kebahagiaan di dunia

dan akhirat dan untuk mencapai kesejahteraan bagi masyarakat. Program

dakwah pada sebuah lembaga dakwah mengupayakan agar terjadinya

transformasi pengetahuan dan pemikiran untuk mengembangkan masyarakat.

Masyarakat yang telah mempunyai pemikiran dan pengetahuan yang cukup

maju akan semakin mudah menerima masukan-masukan dari luar yang

bertujuan untuk kebaikan masyarakat. Karena dengan pemikiran dan

pengetahuan yang harus dilakukan untuk mengembangkan masyarakatnya,

terutama untuk mengatasi persoalan-persoalan dakwah yang semakin

kompleks. Maka disilah letak keberhasilan dakwah dengan model

pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat sebagai salah satu

alternatif pemecahan terhadap problrm yang dihadapi masyarakat.

69

Andi Abdul Muis, Komunikasi Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), h. 133.

Page 53: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

42

Mengembangkan masyarakat untuk dapat memaksimalkan potensi yang

dimilikinya akan membiasakan mereka untuk berfikir kritis terhadap

fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat dimana mereka berada.

Fenomena yang terjadi di masyarakat ia itu sendiri berbuat khilaf atau

yang diatasi dengan cara mengembangkan masyarakat harus dapat merubah

problem-problem yang dihadapi, menjadi suatu pemecahan yang dapat

diterima oleh semua pihak. Perubahan pada masyarakat menunjukan bahwa

dalam suatu perkembangan yang dinamis dan mengandung perubahan.

Didalam suatu masyarakat bila ada hal yang baik dapat dikembangkan

menjadi yang lebih baik lagi, seperti kegiatan keagamaan yang telah dilakukan

dalam masyarakat perlu dikembangkan agar dapat menambah rasa iman dan

taqwa kepada Allah SWT. Sedangkan apabila ada hal yang kurang baik dapat

dihilangkan atau diperbaiki. Kegiatan positif yang bernuansakan keagamaan

akan mendorong terutama bagi para pemuda dan masyarakat pada umumnya

untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik di masyarakat. Karena

dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif secara otomatis

menghindari kegiatan negatif. Melalui data-data yang diperoleh dengan teknik

pengambilan data, kemudian penelit akan menganalisis data tersebut.70

Dalam hal ini, peneliti akan menganalisis strategi dakwah para

muballigh dalam mengelola Majelis Taklim. Rencana strategis yang handal

dan mumpuni sangat dibutuhkan dalam melaksanakdengan merumuskan

rencana strategis itulah akan mendapatkan hasil yang maksimal dan tepat

sesuai dengan tujuan akhir. Rencana strategis biasanya dibentuk dari visi misi,

tujuan, kebijakan, program, dan kegiatan yang berorientasi pada apa yang

akan dicapai sebuah lembaga Dalam hal ini Majelis Taklim sebagai lembaga

dakwah sangat membutuhkan rencana strategi untuk mencapai sebuah hasil

yang memuaskan sesuai dengan visi dan misi suatu lembaga. Adanya sebuah

strategi dakwah yang efektif dan efisien dilanjutkan dengan pelaksanaan dari

sebuah strategi dakwah yang telah dirancang dan ditetapkan bersama akan

membantu lembaga dakwah dalam mencapai tujuan. Maka dari itu, sebuah

lembaga dakwah dalam proses mencapai sebuah tujuan diperlukan adanya

strategi dakwah yang jitu agar ketika menjalankan fungsinya sebagai lembaga

70

0bservasi peneliti dikecamatan kota baru kota jambi, terkait dengan strategi dalam

mengelola majelis taklim

Page 54: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

43

dakwah tidak menjadi sia-sia, karena untuk mencapai sebuah tujuan tanpa

dilakukan dengan strategi yang jitu maka akan sulit untuk mencapainya.

Kaitannya dengan analisis yang dilakukan oleh peneliti, yakni strategi dakwah

para muballigh dalam mengelola Majelis Taklim secara garis besar dapat

dikategorikan ke dalam rencana strategis dakwah yang telahan kegiatan

dakwah.

Adapun membuat rencana strategis dengan mengupayakan diantaranya

struktur organisasi yang efektif dan efisien dengan membentuk kepengurusan

yang kredibel dan jauh dari kepentingan pribadi atau kelompok dengan cara

meningkatkan kinerja pengurus melalui program kegiatan.Strategi dakwah

Islam sebaiknya dirancang untuk lebih memberikan tekanan pada usaha-usaha

pemberdayaan umat. Baik pemberdayaan ekonomi, politik, budaya maupun

pendidikan. Karena itu strategi dakwah perlu dirumuskan dalam berdakwah,

seperti halnya peranan prinsip ekonomi dalam dakwah yaitu pengeluaran

sedikit untuk mendapat hasil semaksimal mungkin. Yang setidak-tidaknya

seimbang antara tenaga, pikiran, waktu dan biaya dengan hasil pencapainya.

Melaksanakan strategi dakwah seorang da’i dituntut untuk selalu

memperhatikan keadaan sekitarnya (kondisi mad’u). Dengan begitu seorang

da’i bisa mengira-ngira bagaimana strategi dakwah yang sesuai dengan

masyarakat setempat. Karena kondisi masyarakat tidak ditentukan dan

banyaknya bangunan musholla ataupun masjid. Melainkan juga harus melihat

dari sisi lain, seperti kehidupan sosial, pendidikan, dan perekonomian. Majelis

Taklim menjadi landasan dakwah agar dapat menjalankan fungsinya sebagai

lembaga dakwah dengan baik dan mencapai tujuan dakwah yang diinginkan.

Setelah peneliti melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi di Majelis

yang ada di kecamatan kota baru kota jambi maka strategi dakwah dalam

mengelola Majelis Taklim diperuntukkan untuk semua Masyarakat Kota baru

yaitu dengan mengadakan kegiatan-kegiatan seperti pengajinan rutinan setiap

hari sabtu malam dan minggu malam, pengajian bulanan setiap selasa pon,

TPQ, Perayaan Hari Besar Islam, bakti sosial, Mengaji kitab dan lain-lain.

Menurut peneliti, para muballigh memiliki strategi dalam mengelola Majelis

Taklim. Salah seorang ustadz dalam berdakwah menggunakan pendekatan-

pendekatan yang bisa diterima oleh berbagai macam kalangan masyarakat

Page 55: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

44

yang bisa menyesuaikan mad’u. Dalam pokok pelaksanakan strategi dakwah

menggunakan macam-macam metode dakwah Islam di kota baru tersebut.

Strategi dakwah di bagi dalam tiga bentuk, yaitu :

1. Strategi sentimentil ( al manhaj al-athifi ) Strategi sentimentil ( al manhaj

al-athifi ) adalah dakwah yang memfokuskan aspek hati dan

menggerakkan perasaan dan batin mitra dakwah. Memberi mitra dakwah

nasihat yang mengesankan, memanggil dengan kelembutan, atau

memberikan pelayanan yang memuaskan merupakan beberapa metode

yang di kembangkan dari strategi ini. Metode ini sesuai untuk mitra

dakwah yang masih awam atau kalangan pedesaan. Menurut peneliti, dari

Metode sentimentil sudah dimiliki oleh Para da’i dalam melaksanakan

dakwah. Karena Para da’i dalam melaksanakan strategi dakwah

menggunakan metode-metode dengan menggerakkan perasaan. Seperti

halnya Para da’i memberikan ceramah yang menunjang perasaan dari

mad’u untuk berbuat lebih baik.

2. Strategi rasional (al-manhaj al-aqli) adalah dakwah dengan beberapa

metode yang memfokuskan pada aspek akal pikiran. Strategi ini

mendorong mitra dakwah untuk berfikir, merenungkan dan mengambil

pelajaran. Penggunaan hokum logika, diskusi atau penampilan contoh dan

bukti sejarah merupakan beberapa metode dari strategi rasional. al-Qur’an

mendorong penggunaan strategi rasional dengan beberapa terminologi

antara lain : tafakkur, tadzakkur, nazhar, taamul, i’tibar, tadabbur, dan

istibshar. Tafakkur adalah menggunakan pemikiran untuk mencapainya

dan memikirkannya; Tadzakkur merupakan menghadirkan ilmu yang

harus di pelihara setelah di lupakan; Nazhar ialah mengarahkan hati untuk

berkonsentrasi pada objek yang sedang di perhatikan; Taamul berarti

mengulang-ulang pemikiran hingga menemukan kebenaran dalam hatinya

; I’tibar bermakna perpindahan dari pengetahuan yang sedang di pikirkan

menuju pengetahuan yang lain; Tadabbur adalah suatu usaha memikirkan

akibat-akibat setiap masalah; Istibsharyaitu mengungkap sesuatu atau

menyingkapnya, serta memperlihatkannya kepada pandangan hati. Metode

ini menurut peniliti, bahwa Para da’i dalam mengelola Majelis Taklim

tidak hanya secara praktis. Para da’i juga harus menyamakan persepsi dari

masyarakat Karena pemikiran Masyarakat masih menganut hal-hal

Page 56: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

45

kejawen, jadi Para da’i perlahan-lahan untuk memberikan pemikiran-

pemikiran yang mengandung hukum-hukum agama Islam.

3. Strategi indrawi ( al-manhaj al-hissi ) Metode indrawi (al-manhaj al-hissi)

juga dapat dinamakan dengan strategi ilmiah. Ia didefinisikan sebagai

sistem dakwah atau kumpulan metode dakwah yang berorientasi pada

panca indra dan berpegang teguh pada hasil penelitian dan percobaan.

Metode yang dihimpun oleh strategi ini adalah praktik keagamaan,

keteladanan, dan pentas drama Menurut peneliti, strategi ini sering

digunakan Para da’i untuk berdakwah dengan anak-anak dan Remaja Kota

baru. Karena dari strategi ini anak-anak dan remaja harus dikasih hasil

bukti nyata. Seperti sekarang anak-anak umur 5 tahun sudah diajarkan

mengaji qiroati, belajar fasholatan, menghafal do’a-do’a dan menghafal

Jus Amma. Untuk Remaja kota baru mengadakan perkumpulan setiap 1

bulan sekali mujahadah. Metode ini lebih cocok untuk mitra dakwah di

kalangan anak-anak maupun remaja. Dalam Metode dakwah seorang Para

da’i menginginkan dakwahnydari itu, pelaksanaan dakwah perlu adanya

perencanaan yang matang untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari

hasil penelitian. Pendidikan mempersiapkan individu atau pribadi agar bisa

menghadapi kehidupan secara sempurna, hidup bahagia, cinta tanah air,

kuat jasmani, sempurna akhlaknya, teratur dalam berfikir, berperasaan

lembut, mahir dalam bidang ilmu, saling membantu dalam sesama,

memperindah lesannya, serta membaguskan amal perbuatannya.

Pendidikan secara luas sebagai upaya mengubah orang dengan

pengetahuan tentang sikap perilakunya sesuai dengan nilai tertentu. Maka

dengan demikian pendidikan dalam Islam merupakan kewajiban setiap

muslim.

Berkaitan dengan perkembangan zaman, Para muballigh dalam mengelola

Majelis Taklim menggunakan strategi dakwah dengan cara mengaktifkan

kegiatankegiatan keagamaan dan pendidikan di Majelis Taklim, karena

Majelis Taklim merupakan sarana media dakwah yang efektif dan strategis

untuk mempelajari ilmu-ilmu keagamaan dan dakwah islamiyah. Kedua

strategi tersebut itu menurut para muballigh adalah strategi internal-personal

adalah strategi yang menekankan pada peningkatan berhasil sesuai tujuannya.

Page 57: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

46

Maka kualitas keberagamaan dalam kehidupan individu dan strategi

eksternalinstitusional adalah strategi yang menekankan pada pembangunan

struktur organisasi masyarakat.

Strategi dakwah internal personal tersebut, dalam pelaksanaannya oleh

Para muballigh dilakukan dengan cara mengembangkan kegiatan-kegiatan di

Majelis Taklim maupun di masyarakat Kota baru seperti pengajian-pengajian,

yasinan, tahlil dan lain-lain. Dengan adanya majlis ta'lim dan kegiatan-

kegiatan lainnya, banyak masyarakat disekitarnya yang ikut dalam kegiatan ini

dan berkembang di masyarakat Kota baruPendidikan Islam identik dengan

dakwah Islam, dengan demikian memberi motivasi agar dalam pelaksanaan

tugas kewajiban tersebut mengarah kepada nilai tambahan positif, setiap

muslim da’i sekaligus pendidik Islam. Strategi dakwah yang dilaksanakan

Para muballigh dapat mengelola Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ). Dengan

adanya TPQ anak-anak dapat mempelajari ilmu agama yang luas. Karena

disini anak-anak di ajarkan untuk menghafal do’a-doa harian, mengahafal Jus

Amma, mempelajari fasholatan.Pada hakekatnya tujuan strategi dakwah Para

muballigh dalam mengelola Majelis Taklim agar diterima sesuai

perkembangan zaman yang meliputi:

a. Menyelenggarakan pendidikan islami yang berlandaskan IMTAQ dan

IPTEK

b. Mengoptimalkan kedisiplinan tilmidzah dalam beribadah dan

melaksanakan kegiatan pembelajaran di majelis ta’lim

c. Meningkatkan motivasi, potensi dan prestasi anak didalam

perkembangan belajarnya

d. Mendorong dan membantuanak-anak untuk melaksanakan pendidikan

non formal di madrasah

e. Menghasilkan sebuah Badan Eksekutif Masyarakat serta Lembaga

Riset dan Pengembangan sebagai organisasi penyokong kegiatan

dakwah Majelis Taklim.

Strategi dakwah Para da’i yang diterapkan memberikan dampak dan

pengaruh positif serta cukup signifikan dalam pengembangan Majelis

Taklim. Dalam hal ini bahwa Majelis Taklim mempunyai peran dan

Page 58: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

47

potensi sangat besar dalam pengembangan dan pembangunan masyarakat

terutama dalam bidang keagamaan dan sosial. Dalam strategi dakwah yang

digunakan Para da’i. Strategi dakwah Para muballigh dalam mengelola

Majelis Taklim menggunakan strategi organisasi non profit sebagai

berikut:

1) Strategik Agresif, Strategi ini dilakukan dengan cara melaksanakan

program-program kegiatan yang ada di Majelis Taklim guna untuk

mencapai keunggulan dari ilmu yang didapatkan. Menurut peneliti dari

strategi ini sudah dilakukan oleh Para da’i dalam mengelola Majelis

Taklim Kota baru, karena dari startegi agresif Majelis Taklim Kota

baru bisa menemukan keunggulannya dibidang agama seperti

keunggulan masyarakat yang bermula tidak bisa membaca alQur’an

dan sekarang masyarakat sudah banyak yang bisa membaca al-Qur’an,

yang dulunya masih menganut hal-hal kejawen sekarang sudah

berkurang.

2) Startegi Konserpatif, startegi ini dilakukan dengan hatihati untuk

disesuiakan dengan kebiasaan yang berlaku. Seperti halnya yang

dilakukan oleh Para da’i dalam menyebarkan agama islam dengan cara

melakukan pengajian rutinan. Beliau melakukan itu dengan hti-hati

sesuai kebiasaan

3) Strategik Difensif (Strategik Bertahan), Strategik ini dilakukan dengan

membuat program-program dan mengatur langkah-langkah atau

tindakan untuk mempertahankan kondisi keunggulan atau prestasi

yang sudah dicapai. Berdasarkan hasil wawancara dengan Para da’i,

bahwasanya strategi ini dilakukan oleh Para da’i agar suatu kegiatan

yang sudah terprogramkan oleh beliau agar bisa dipertahankan, dan

menurut beliau program yang dilakukan setidaknya bisa lebih

berkembang sesuai dengan zamannya. Karena dalam mengelola

majelis Taklim di Kota baru masih menggunakan hal-hal yang

tradisional, belum bisa menggunakan suatu majelis taklim yang

modern. Menurut dari analisis peneliti, strategi yang digunakan oleh

Para da’i sudah bagus, karena strategi ini setidaknya bisa bertahan

suatu Majelis Taklim walaupun masyarakat disana masih belum

Page 59: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

48

mengenal berbagai IPTEK. Dengan mengadakan suatu kegiatan yang

dikota baru masyarakat sudah merasa senang dan antusias dari

masyarakat juga sangat bagus.warga setempat.

4) Strategi kompetitif, strategi ini dilakukan untuk mewujudkan

keunggulan yang melebihi organisasi non profitsebagai aparatur

pemerintahan.

5) Strategi inovatif, strategi ini dilakukan untuk pelopor pembaharuan

dalam bidang pemerintahan.

6) Strategik Preventif, Strategik ini dilakukan dengan membuat program-

program dan mengatur langkahlangkah atau tindakan untuk

mengoreksi dan memperbaiki kekeliruan baik yang dilakukan oleh

organisasi sendiri maupun yang diperintahkan organisasi atasan. Suatu

organisasi perlu adanya evaluasi, begitu pula Majelis Taklim Kota

baru. Para da’i selalu mengadakan evaluasi terkait pengelolaan Majelis

Taklim. Setiap satu bulan sekali berbarengan dengan kegiatan

pengajian Para da’i melakukan evalusi demi berkembangnya Majleis

Takim Kota baru. Karena dari evaluasi tersebut majelis Taklim sampai

sekarang masih ada di Kota baru, walaupun perkembangnya tidak

berkembang pesat seperti Majelis Taklim di Desa lainnya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Para muballigh dan beberapa

Masyarakat Kota baru, bahwa strategi yang digunakan Para da’i dalam

mengelola Majelis Taklim Kota baru adalah melalui berbagai kegiatan,

sebagai berikut:

1) Mengaktifkan Pengajian setiap selasa ponPengajian Selasa Pon

diadakan setiap satu bulan sekali di balaidesa Kota baru. Kegiatan ini

diikuti oleh seluruh Jamaah Majelis Taklim dan masyarakat Kota baru.

Banyak masyarakat yang antusias datang menghadiri karena pengajian

selapanan ini merupakan wadah atau tempat untuk menuntut ilmu.

Pada pengajian selasa pon ini Para da’i memberikan mauidzah hasanah

serta nasehat-nasehat untuk masyarakat Kota baru. Berbagai rangkaian

acara ketika pengajian selapanan nini, yaitu: pembacaan ayat suci al-

Qur’an, yasin dan tahlil yang dipimpin, kemudian dilanjutkan

mauidzah hasanah Para da’i sampai pukul 11 malam.

Page 60: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

49

Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Yusmanto“ Biasanya

pengajian ini berisi nasehat-nasehat, mauidzoh hasanah oleh Para

da’i, yasinan dan Tahlilan. Masyarakat Kota baru sangat antusias

dalam kegiatan pengajian ini, karena diselenggarakannya hanya satu

bulan sekali. Banyak sekali manfaat dari pengajian ini. Sebab yang

dahulu masyarakat tidak menyukai pengajian, sebagian masyarakat

tidak bisa membaca tahlil dan pada akhirnya dengan kegiatan ini

masyarakat lebih menyukai dan banyak yang hadir di pengajian

tersebut”.71

Dengan mengaktifkan Pengajian Selasa Pon, Majelis Taklim

semakin berkembang ilmu agamanya. Karena didalam pengajian

tersebut Para muballigh mengajarkan materi kitab Safinatun Najah,

Sholatuttahfiq, Tafsil Qur’an dan Fasholatan.Adanya kegiatan

pengajian selasa Pon setiap sebulan sekali diharapkan dapat menambah

ilmu agama dan menambah wawasan masyarakat. Kegiatan ini juga

dapat menguji sifat istiqamah seseorang dalam mengikuti kegiatan

tersebut setiap bulan serta dapat meningkatkan keimanan. Kegiatan ini

merupakan bukti kuat keinginan seseorang untuk menuntut ilmu dan

keikhlasan diri seseorang dalam mengintrospeksi diri sendiri kemudian

mau untuk memperbaikinya.

2) Pengelolaan Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) dilakukan di Masjid

Kota baru setiap hari Senin, Rabu, Kamis dan Minggu. Pendidikan

nonformal ini dikelola oleh Para da’i. Mengelola Taman Pendidikan al-

Qur’an tidak ada pemasukan dana dari masyarakat. Karena Para da’i

mengelola Taman Pendidikan al-Qur’an dengan ikhlas. Taman

Pendidikan al-Qur’an di khususkan untuk anak-anak Kota baru yang

minat untuk mengembangkan ilmu agamanya. Disini anak-anak

menerima materi tentang fasholatan, hafalan Jus Amma, hafalan do’a-

do’a harian. Menurut orang tua dari anak-anak tersebut kegiatan ini

sangat diapresiasi karena kegiatan seperti ini sangat kurang di terima

anak-anak di pendidikan formal. Dengan adanya kegiatan tersebut

anak-anak memiliki tambahan ilmu agama diluar pendidikan formal.

3) Mengadakan Peringatan Hari Besar Islam Hari besar Islam di peringati

setiap memperingati Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad, Idul Fitri, Idhul

71

Yusmanto, pengurus majelis ta’lim, wawancara dengan penulis tanggal 23 oktober 2019,

catatan penulis

Page 61: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

50

Adha, Maulid Nabi. Kegiatan tersebut diperingati dengan maksud agar

kita selalu ingat dan slalu menjalankan ajaran-ajaran agama Islam yang

masuk di Indonesia. Berbagai cara untuk memperingati hari Besar

Islam tersebut. Seperti memperingati Hari Besar Idhul Adha.

Memperingati Idhul Adha masyarakat Kota baru melaksanakan

pemotongan daging Qurban yang berada di depan Masjid Desa tajung.

Hal itu dilakukan agar kita tau sejarah dahulu diberlakukannya

berkurban dan manfaat dari berkurban. Kemudian Maulid Nabi yang

dilakukan di masjid Kota baru dengan cara kita bersholawatan,

berjanjinan dan tahlil bersama. Hal ini dilakukakan untuk

memperingati hari lahirnya nabi Muhammad SAW. Kegiatan ini

diikuti dari berbagai kalangan masyarakat yang ada di Kota baru. Dari

mulai anak-anak samapai orang tua.

Page 62: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

51

BAB IV

PERANAN MAJELIS TAKLIM DALAM MEMBINA

SILATURRAHIM MASYARAKAT DAN TANGGAPAN

MASYARAKAT TERHADAP MAJELIS TAKLIM SERTA FAKTOR

PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT MAJELIS TAKLIM ANAS BIN

MALIK DALAM MEMBINA SILATURRAHIM MASYARAKAT.

A. Peranan Majelis Taklim Dalam Membina Silaturrahim Masyarakat Dan

Tanggapan Masyarakat Terhadap Majelis Taklim Serta Manfaat Yang

Di Timbulkan Oleh Anggota Majelis Taklim.

1) Peranan Majelis Taklim

Al-quran sebagai sumber petunjuk umat manusia mengajarkan kepada

kita bahwa hidup menyendiri yang permanen bagi suatu makhluk tidak ada

tempatnya dalam ajaran Islam. Hidup sendiri dan mandiri dalam

ketunggalan yang mutlak dan salam keesaan yang tidak mengenal

ketergantungan kepada siapapun, hanyalah dimiliki oleh sifat allah semata.

Dari titik tolak keimanan yang demikian ini, manusia disadarkan untuk

bias mengenal kehidupan dan lingkungan hidup disekitarnya. Manusia

sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup tanpa kehadiran orang lain

karena setiap individu pasti membutuhkan kehadiran orang lain dalam

kehidupannya. Dari sinilah berawal mula manusia mengenal arti saudara

dan persaudaraan maka nilai persaudaraan yang berwujud kesayangan,

perhatian, perlindungan, pembelaan, kebersamaan dalam suka dan duka

serta segala macam dukungan dalam kehidupan bermasyarakat.Dalam

upaya merealisasikan hal tersebut maka usaha dan langkah Majelis Ta’lim

dalam membina silaturrahim masyarakat di Kecamatan Kota Baru Kota

Jambi merupakan wadah dan wahana dalam membina umat yang murni

institusional keagamaan.

Dan sebagai institusi keagamaan Majelis Ta’lim merupakan salah satu

struktur dakwah dan tablig yang dilaksanakan sesuai perintah agama

secara teratur dan periodik. Bertitik tolak dari kenyataan tersebut, Majelis

Ta’lim mencoba menerapkan pembinaan, persaudaraan dan mempererat

tali persaudaraan serta. menjalin hubungan yang baik itu tidak lain adalah

melalui majelis taklim namun bagi pengurus dan anggota Majelis Ta’lim

Page 63: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

52

usaha dan langkah dalam membina silaturrahim masyarakat merupakan

suatu pekerjaan yang sulit, sebab masyarakat yang ada disekitarnya

merupakan masyarakat yang masih banyak mementingkan diri sendiri.

Masyarakat yang ada di sekitar Kecamatan Kota Baru Kota Jambi juga

masih kental akan kepercayaan dan kebiasaan lamanya yang menduakan

Allah swt. Masyarakat yang awalnya melakukan pemujaan di tempat-

tempat yang dianggap sakral untuk meminta sesuatu, secara perlahan sadar

bahwa yang mereka lakukan adalah kesalahan besar dan sangat dibenci

oleh allah swt. Setelah mereka bergabung menjadi anggota Majelis Ta’lim

ini memiliki tujuan untuk memperkuat keimanannya dan meninggalkan

kebiasaan-kebiasaan lamanya.72

Melihat kondisi masyarakat tersebut, maka Majelis Ta’lim harus

memiliki metode atau cara dalam membina dan menjalin hubungan

silaturrahim yang baik sehingga masyarakat yang ada di sekitarnya juga

dapat meninggalkan kebiasaan lamanya dalam hal yang menduakan Allah

swt. Oleh karena itu butuh strategi yang harus dilakukan dengan mengacu

pada unsure-unsur komunikasi yaitu komunikator, pesan, media,

komunikan, efek, fatback dan lingkungan. Sehingga situasi dan kondisi

yang ada di sekitar masyarakat dapat diketahui, agar tujuan Majelis Ta’lim

dalam membina silaturrahim masyarakat dapat terjalin dengan baik.

Adapun peranan Majelis Ta’lim dalam membina silaturrahim masyarakat

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi yaitu:

a) Melakukan Pengajian

Pengajian biasanya dilakukan di lokasi mesjid tempatnya di

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi. Kegiatan tersebut sering kali

dilakukan, sebab kegiatan ini juga merupakan kegiatan rutin yang

dilakukan setiap harinya. Selain pengajian yang dilakukan sring juga

diajarkan tajwid oleh orangorang yang memiliki kemampuan untuk

mengajarkan kepada anggota majelis taklim ataupun masyarakat

72 Abdullah (41 Tahun), Pembina Majelis, Wawancara, wawancara dengan penulis tanggal 29

0ktober 2019, catatan penulis.

Page 64: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

53

lainnya.73

Dengan demikian maka dapat terjalin hubungan silaturrahim

diantara masyarakat.

b) Melakukan Dzikir Bersama

Dzikir bersama biasanya juga dilakukan di lokasi masjid

tempatnya di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.. Kegiatan tersebut

sering kali dilakukan, sebab kegiatan ini juga merupakan kegiatan rutin

yang dilakukan dalam setiap tahunnya yaitu pada waktu bulan suci

ramadhan selain itu juga, dilakukan Isra mi’raj. Majelis Ta’lim ini juga

sering kali menerima panggilan untuk melakukan dzikir dan pengajian

bersama saat ada kegiatan yang diadakan oleh masyarakat setempat

seperti pada saat sebelum pesta perkawinan, khitanan, syukuran serta

kegiatan lainnya tanpa dipungut biaya atau imbalan sedikitpun. Karena

kegiatan ini dilakukan semata-mata hanya kepada Allah swt. Dzikir

yang dilakukan dalam hal ini adalah hanya dzikir biasa. Dengan cara

seperti ini hubungan silaturrahim dapat terjalin dengan baik, karena

dengan melakukan dzikir kita dapat terhindar dari segala sesuatu yang

dapat memutus hubungan silaturrahim.

c) Melakukan Kerja Bakti

Kerja bakti tersebut yang di maksud adalah kerjasama antara

anggota majelis taklim dengan masyarakat setempat, untuk melakukan

bersih lingkungan dan kegiatan ini dilakukan satu kali dalam seminggu

yaitu pada hari minggu saja yaitu di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi,

kegiatan ini berupa membersihkan got, membersihkan lingkungan

disekitar rumah masyarakat masing-masing serta membersihkan

mesjid. Dengan melakukan kerja bakti kita tidak hanya dapat

menikmati indahnya kebersihan di sekitar kita, tetapi di sini kita juga

dapat merasakan indahnya kebersamaan dalam menjalin silaturrahim.

d) Berkunjung ketika ada Tertimpa Musibah

Berkunjung ketika ada anggota, keluarga atau masyarakat yang

sedang sakit atau tertimpa musibah maka kita akan datang melihat

kondisinya apakah orang tersebut berada di rumah ataupun berada di

rumah sakit. Karena dengan datang melihat kondisi mereka itu berarti

73 Dahliah (45 Tahun), Pengurus Harian Majelis Taklim , wawancara dengan penulis tanggal

29 0ktober 2019, catatan penulis

Page 65: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

54

mengurangi rasa sakit yang diderita dan secara tidak langsung dapat

mengurangi beban mereka. Serta bisamempererat dan menjalin

hubungan silaturrahim dengan baik.74

e) Melakukan Hajatan

Hajatan yang dimaksud adalah pada saat ada yang menggelar

acara pernikahan atau acara sunnatan diantara anggota maupun

masyarakat maka seluruh anggota Majelis Ta’lim ikut serta dalam

kegiatan ini guna untuk membantu ataupun melakukan suatu pengajian

dan dzikir bersama. Dengan demikian dari sinilah hubungan

silaturrahin dapat terjalin karena dengan kegiatan ini maka seluruh

anggota maupun masyarakat datang untuk membantu keluar

f) Melakukan Rekreasi Bersama

Dengan melakukan rekreasi bersama baik dengan anggota

Majelis Ta’lim maupun masyarakat. Dalam hal ini juga dapat

merasakan indahnya kebersamaan dalam menjalin silaturrahim. Karena

dengan adanya kegiatan ini bukan hanya anggota majelis taklim saja

yang hadir tetapi sebagian dari anggota majelis taklim mengajak

keluarganya. Rekreasi tersebut biasanya dilakukan di beberapa tempat.

Hal ini dilakukan agar anggota masyarakat tidak merasa bosan karena

dalam mengikuti suatu kegiatan dakwah terkadang membuat seseorang

atau anggota majelis taklim jenuh. Sehingga kegiatannya itu monoton.

g) Memperingati Hari Besar Islam

Majelis taklim juga setiap tahunnya melakukan maulid Nabi

Muhammad saw serta Isra Mi’raj yang dilakukan dalam setahun sekali

dengan tujuan untuk bisa lebih mempererat tali silaturrahim serta

mejalin hunbungan silaturrahim dengan baik bagi sesama angoota

majelis taklim maupun masyarakat di Kecamatan Kota Baru Kota

Jambi pada khususnya, dalam hal ini kita juga dapat mendapatkan hal-

hal positif yang disampaikan oleh para da’i dengan bekerjasama antara

anggota organisasi dengan masyarakat setempat untuk mensukseskan

kegiatan ini. Maulid Nabi Besar saw ini dilakukan dengan cara

membawa makanan setiap masyarakat setelah itu ada seorang da’i

74 Irmawati Amir (25 Tahun) Anggota Majelis Taklim wawancara dengan penulis tanggal 29

0ktober 2019, catatan penulis

Page 66: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

55

yang membawakan sebuah ceramah agama. Selain itu, Selain dari

kegiatan tersebut di atas Majelis Ta’lim juga mengadakan kegiatan isra

mi’raj dengan cara mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut

mendengarkan ceramah Agama. Agar seluruh lapisan rmasyarakat

Desa Kanjilo dapat hadir dan ikut serta dalam kegiatan ini dan secara

tidak langsung bisa menjalin hubungan yang harmonis.

h) Melakukan Penyelenggaraan Jenazah

Salah satu menjalin hubungan yang baik diantara masyarakat

adalah Sebagian dari anggota Majelis Ta’lim melakukan suatu kegiatan

berupa memandikan jenazah, memakaikan kain kafan, dan menyalati

jenazah, dalam hal ini agar dapat membantu masyarakat atau keluarga

yang di tinggalkan.75

Serta bertujuan untuk lebih mempererat tali

persaudaraan dan mampu menjalin hubungan silaturrahim dengan

baik.76

Berdasarkan penjelasan di atas yang telah dikemukakan, maka

dapat dipahami bahwa keberadaan Majelis Ta’lim semakin bermanfaat

pada masyarakat dan sekitarnya, secara singkat dapat diperjelas sebagai

berikut: Jumalia merupakan salah satu dari anggota Majelis Ta’lim yang

pernah mengidap penyakit tipes dia dirawat dirumah sakit kurang lebih 1

minggu. Jumalia ini mengidap penyakit tipes tersebut dan menurut beliau

dia sangat bersyukur atas kehadiran majelis taklim di tengah-tengah

masyarakat ini karena semua anggota ataupun masyarakat memiliki rasa

persaudaraan yang tinggi karena mereka semua datang kerumah sakit

untuk melihat kondisi yang saya alami sekarang dan hati saya sangat

senang. Selain itu pula kehadiran majelis taklim ini mempunyai pengaruh

yang sangat signifikan dalam membentuk dan membina sesama

anggotanya juga sangat mendukung karena mampu menciptakan suasana

yang akrab diantara sesama anggotanya maupun masyarakat.77

75

Hj. Kiba (54 Tahun) Anggota Majelis Taklim, wawancara dengan penulis tanggal 30

0ktober 2019, catatan penulis 76

Irmawati Amir (25 Tahun) Anggota Majelis Taklim wawancara dengan penulis tanggal 29

0ktober 2019, catatan penulis 77

Jumalia (45 Tahun), Pengurus Harian Majelis, wawancara dengan penulis tanggal 30

0ktober 2019, catatan penulis

Page 67: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

56

Hal ini juga dirasakan oleh Joharia umur 48 tahun juga mengalami

penyakit Demam Berdarah atau (DBD) kemudian dia dibawa kerumah

sakit .Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit datanglah serombongan

pembesuk untuk menjenguk saya tak lain adalah para pengurus Majelis

Ta’lim. Hati saya jadi haru dan sakit saya sedikit tertanggulangi berkat

adanya uluran tangan dari pengurus Majelis Ta’lim serta masyarakat

lainnya. Oleh karena itu dengan seringnya melaksanakan kegiatan seperti

itu, kegiatan pengajian dan dzikir bersama, serta shalawat. Hal ini dapat

menjadi suatu landasan bagi Majelis Ta’lim untuk lebih dikenal oleh

masyarakat sebagai majelis dzikir.

Selain dari kegiatan itu Majelis Ta’lim juga bertujuan agar anggota dan

masyarakat setempat dapat menjalin hubungan silaturrahim dengan baik

dan melalui berbagai kegiatan, serta dapat menarik minat masyarakat

untuk bergabung kedalam organisasi ini dan meninggalkan segala

kebiasaan lamanya yang menduakan Allah swt.Kesadaran batin yang

tinggi karena adanya iman yang tumbuh dan berkembang dalam diri

jama’ah dan masyarakat untuk mempercepat proses terwujudnya

persaudaraan manusiawi. Karena begitu manusia sudah beriman maka

disitulah seseorang terikat persaudaraan dan dapat menjalin hubungan

silaturrahim dengan orang lain yang seiman dengannya. Iman dalam

hubungan antara seorang jama’ah dengan jama’ah yang lainnya

merupakan tali pengikat yang lebih kuat dari tali asal- usul kekerabatan,

kekelompokan dan seterusnya. Dalam hal ini Majelis Ta’lim dituntut untuk

bisa memberikan peranan yang mampu menunjang guna tercapainya suatu

hubungan yang baik tidak lain adalah mampu membina dan mempererat

tali persaudaraan dengancara menyambungkan silaturrahim sesama

anggota maupun masyarakat. Dimana kegiatan-kegiatan yang perlu

dikembangkan lebih lanjut lagi serta program-program yang belum

terlaksana tentu memerlukan kesiapan dan kesigapan para pengurusnya

dan anggota-anggotanya dan tentu saja butuh motivasi dan dukungan dari

semua pihak yang terkait khususnya masyarakat yang berada di

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi.

Berdasarkan penjelasan di atas yang telah dikemukakan, maka dapat

dipahami bahwa suatu kesyukuran bagi para pemuka agama dan

Page 68: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

57

masyarakatterhadap keberadaan Majelis Ta’lim semakin bermanfaat pada

masyarakat sekitarnya, karena mampu membawa pengaruh yang cukup

positif bagi kehidupan masyarakat dimana dalam hal ini mampu mengubah

pola pikir masyarakat sekaligus keberagamannya. Masyarakat semakin

bergairah mempelajari agama dan menerapkan ajaran-ajarannya dan

mampu mengubah kebiasaan-kebiasaan sebelumnya yang mampu

menjerumuskan mereka kedalam neraka.Penerangan agama yang selama

ini gencar-gencarnya di bicarakan dilingkungan pengajian termasuk

Majelis Ta’lim benar-benar telah mengantarkan umat sedikit demi sedikit

kepada pemahaman keagamaan yang lebih baik dan tidak lain disebut

dengan tali persaudaraan dengan kata lain menjalin hubungan silaturrahim.

2) Tanggapan Masyarakat terhadap majelis taklim Anas Bin Malik

Sejak berdirinya Majelis Ta’lim ditengah-tengah masyarakat

khususnya di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi ini merupkan suatu

kesyukuran bagi para pemuka agama dan masyarakat karena kehadiran

majelis taklim tersebut membawa pengaruh yang cukup positif dan

signifikan bagi kehidupan masyarakat. Mampu merobah pola pikir

masyarakat sekaligus keberagamannya dimana sebagian masyarakat

awalnya banyak yang tidak tahu membaca alquran dengan benar setelah

adanya majelis taklim ini maka mampu membina anggota atau masyarakat

yang terlibat didalammnya sudah mulai tahu membaca alquran dengan

benar. Majelis taklim tersebut benar-benar mampu mencairkan kebekuan

yang terjadi selama ini. Masyarakat semakin bergairah mempelajari agama

dan mampu menerapkan ajaran-ajarannya. Penerangan agama yang selama

ini gencar-gencarnya di suarakan di lingkungan Majelis Ta’lim benar-

benar telah mengantarkan umat sedikit demi sedikit kepada pemahaman

keagamaan yang semakin baik.

Keberhasilan yang telah di dapatkan terungkap dari salah seorang yang

selama ini aktif mengikuti pengajian yang diselenggarakan oleh Majelis

Ta’lim. Yakni Dahlia berkata:“Sebenarnya saya secara pribadi, melihat

kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama ini oleh Majelis Ta’lim

mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dalam membentuk pola pikir

dan membina antara sesama anggotanya maupun masyarakat yang lain,

sehingga tercipta suasana yang akrab diantara sesama jama’ah dan tidak

Page 69: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

58

lain mampu menjalin hubungan silaturrahim dengan baik. Karena

sebagaimana kita ketahui bahwa sebagian masyarakat Desa Kanjilo ini

pada umumnya adalah masyarakat yang lebih mengutamakan kesibukan

sendiri-sendiri”.78

Dari pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa dengan adanya Majelis

Ta’lim Kecamatan Kota Baru Kota Jambi di dusun tangalla pelaksanaan

ajaran agamanya dapat direalisasikan dengan baik melalui sarana atau

wadah berupa majelis taklim. Artinya secara tidak langsung mampu

mempraktekkan ajaran agama yang mendasar dari ajaran agama seperti

halnya saling kasih mengasihi, tenggang rasa, saling memberikan masukan

dalam melaksanakan suatu kegiatan, berdiskusi serta memecahkan suatu

masalah yang pada akhirnya akan mengantarkan mereka kepada kesadaran

bahwa antara mereka harus memiliki rasa persaudaraan dan harus mampu

menjalin hubungan silaturrahim dengan baik. Keberhasilan Majelis Ta’lim

dalam membina silaturrahim masyarakat terhadap masyarakat yang

terdapat di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi tidak terlepas dari pemilihan

metode dakwah yang selama ini diterapkan.

3) Manfaat yang ditimbulkan pada Anggota dan Masyarakat

Adapun manfaat yang ditimbulkan oleh anggota Majelis Ta’lim dan juga

pada masyarakat disekitarnya yaitu:

a. Manfaat Spiritual

Organisasi tersebut dalam pembahasan yang hakiki merupakan

suatu wadah yang bertujuan untuk membina para anggotanya guna

melakukan latihan menuju kemurnian tauhidullah melalui

pembangunan dan pemeliharaan kesadaran kelemahan diri dihadapan

Allah swt. Menjaga kemurnian tauhid, bukanlah suatu jalan yang lurus

dan mulus. Dalam hal ini syaithan selalu berusaha menghalangi setiap

mereka yang akan mendalami dan mengamalkan secara konsistensi

perintah Allah swt.79

Oleh karena itu,setiap anggota Majelis Ta’lim

juga senantiasa sadar bahwa merekaselalu berhadapan dengan syaitan

sebagai musuh utamanya, dengan segala kekuatan dan sifat-sifatnya.

78 Dahliah (45 Tahun), Pengurus Harian Majelis Taklim , wawancara dengan penulis tanggal

29 0ktober 2019, catatan penulis 79 Irmawati Amir (25 Tahun) Anggota Majelis Taklim wawancara dengan penulis tanggal 29

0ktober 2019, catatan penulis

Page 70: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

59

Dalam kesadaran bahwa syaithan sebagai musuh inilah anggota majelis

ta’lim mengupayakan keistiqamahannya. Oleh karena itu, majelis

ta’lim dikatakan juga sebagai tempat mendengarkan ilmu-ilmu agama

yang disampaikan oleh para dai karena kepercayaannya yang begitu

tinggi terhadap sesuatu yang sangat dibenci oleh Allah swt. Karena

berbagai bentuk kekuatan dan sifat syaithaniah sebagai musuh

utamanya. Syaithan akan berupaya mengganggu manusia dari segala

penjuru atau aspek. Untuk mencapai keikhlasan tersebut tidaklah

mudah dan tidak boleh dipaksapaksakan melainkan dapat diperoleh

dengan cara yang benar. Ada beberapa tingkatan atau fase untuk

memperoleh keikhlasan, yang pertama adalah komitmen, yang kedua

memperoleh keyakinan lewat pembelajaran keilmuan, yang ketiga

mesti diamalkan dan dilatih, barulah kemudian kita menjadi hamba-

hamba Allah yang ikhlas.

Di organisasi inilah kemudian kita diajarkan agar dapat

mencapai keikhlasan yang diridhohi oleh Allah swt dan kemudian

mengamalkannya pada kehidupan sehari-hari serta dalam hal ini

beribadah. Keikhlasan dalam beribadah tidaklah mudah karena

syaithan pasti akan berupaya menghalangi kita dengan godaan-

godaannya. Seperti misalnya saat kita hendak melaksanakan shalat

lima waktu syaithan akan berupaya menggoda kita agar tidak

melaksanakannya.80

Hal ini terjadi karena adanya pertentangan dalam

dirinya, selain itu banyaknya masyarakat yang mencaci dan tidak

percaya terhadap dirinya bahwa dia mampu untuk berubah. Setelah

masuk dalam anggota majelis taklim akhirnya beliau tersadar akan

perbuatannya dan berjanji akan meninggalkan perbuatan yang pernah

beliau lakukan yaitu menduakan Allah swt.

b. Manfaat Sosial

Setiap organisasi pada umumnya mempunyai manfaat sosial

bagi para anggotanya dan masyarakat sekitarnya baik secara langsung

maupun tidak langsung, sama halnya dengan perguruan ini yang juga

bermanfaat dalam bidang tersebut. Seperti dibidang sosial, dimana

80 Abdullah (41 Tahun), Pembina Majelis, Wawancara, wawancara dengan penulis tanggal 29

0ktober 2019, catatan penulis

Page 71: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

60

manfaatnya bagi masyarakat yaitu dengan adanya Majelis Ta’lim ini

masyarakat setempat secara perlahan meninggalkan kebiasaan lamanya

yang menduakan Allah swt. Masyarakat yang awalnya melakukan

pemujaan ditempat-tempat yang dianggap sakral untuk meminta

sesuatu secara perlahan sadar bahwa yang mereka lakukan adalah

kesalahan besar, kemudian mereka masuk keperguruan ini untuk

memperkuat keimanannya dan meninggalkan kebiasaan lamanya.81

Majelis taklim ini juga sering melakukan kegiatankegiatan sosial

seperti melakukan pengajian, melakukan dzikir bersama, maulid Nabi

Muhammad saw, kegiatan bersih-bersih lingkungan, isra mi’raj,

melakukan silaturahmi, melakukan rekreasi bersama, serta

penyelenggaraan jenazah. Majelis Ta’lim inipun sering kali menerima

panggilan melakukan pengajian dan dzikir bersama saat ada kegiatan

yang diadakan oleh masyarakat seperti pada saat sebelum pesta

perkawinan, masuk rumah baru, khitanan, sserta kegiatan lainnya tanpa

dipungut biaya.82

Maka dengan cara seperti inilah Majelis Ta’lim akan lebih

mudah dalam membina hubungan silaturrahim masyarakat.Selain

kegiatan dzikir bersama anggota majelis taklim ini juga setiap

tahunnya melakukan maulid nabi Muhammad saw, bekerja sama

dengan masyarakat untuk mensukseskan kegiatan ini. Dari berbagai

kegiatan tersebut bertujuan agar anggota dan masyarakat dapat

menjalin silaturrahim serta dapat menarik minat masyarakat untuk

bergabung dalam anggota majelis taklim ini.

Sedangkan manfaat sosial bagi anggota dari Majelis Ta’lim ini

yaitu dengan adanya organisasi ini maka dapat lebih mudah membina

dan menjalin silaturrahim antara sesama anggota, karena seringnya

melakukan kegiatan pengajian dan dzikir bersama setiap harinya.

Dapat menyatukan keluarga yang awalnya berselisih, jarang bertemu

menjadi rukun kembali dan sering bertemu, misalnya yang dialami

oleh beberapa anggota sebelum masuk menjadi anggota jarang-jarang

81 Dahliah (45 Tahun), Pengurus Harian Majelis Taklim , wawancara dengan penulis tanggal

29 0ktober 2019, catatan penulis 82

Dahliah (45 Tahun), Pengurus Harian Majelis Taklim , wawancara dengan penulis tanggal

29 0ktober 2019, catatan penulis

Page 72: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

61

ketemu akhirnya dengan masuk dalam anggota ini, maka mereka dapat

sering bertemu dan melakukan kegiatan pengajian dan dzikir bersama

serta kegiatan lainnya.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat Majelis Taklim Membina

Silaturrahim Masyarakat.

Setiap organisasi senantiasa diperhadapkan dengan berbagai macam

persoalan dalam mewujudkan tujuannya, baik itu dari kalangan anggota

maupun masyarakat sekitarnya. Akan tetapi hal tersebut, tidak dapat terjadi

pada Majelis Ta’lim dalam membina silaturrahim masyarakat. Hal ini

senantiasa bertopang dengan kesabaran, ketabahan, serta ketekunan dalam

melaksanakan visi misinya. Sehingga keberadaan Majelis Ta’lim semakin

bermanfaat pada masyarakat sekitar.Seperti halnya yang telah dikemukakan

sebelumnya, bahwa organisasiini juga seringkali menerima panggilan

melakukan pengajian dan dzikir bersama saat ada kegiatan yang diadakan oleh

masyarakat seperti pada saat sebelum pesta perkawinan, masuk rumah baru,

khitanan, serta kegiatan lainnya tanpa dipungut biaya. Hal yang demikian

membuka peluang Majelis Ta’lim untuk semakin mendapat dukungan

ditengah-tengah masyarakat dan sekitarnya.

Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa faktor pendukung

Majelis Ta’lim dalam membina silaturrahim masyarakat kecamatan kota baru

kota jambi:

1. Adanya kerjasama yang baik antara masyarakat sekitar dengan anggota

majelis taklim.83

2. Banyaknya masyarakat yang ikut berpartisipasi memberikan bantuan

dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Majelis Ta’lim.

3. Seringnya melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti kegiatan pengajian

setiap hari, dzikir bersama, melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan

dan gotong royong serta melakukan penyelenggaraan jenazah saat ada

yang meninggal dunia.

83

Suriani Dg. Sompa , (45 Tahun Pengurus Majelis Taklim, wawancara dengan penulis

tanggal 29 0ktober 2019, catatan penulis

Page 73: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

62

4. Banyaknya anggota yang mengikuti kegiatan pengajian dan dzikir

bersama, yang dapat memotivasi masyarakat di sekitarnya untuk ikut

bergabung kedalam Majelis Ta’lim.84

Dengan adanya faktor yang mendukung, maka sangat mudah bagi Majelis

Ta’lim untuk mewujudkan tujuannya dalam membina silaturrahim masyarakat

kecamatan kota baru kota jambi. Karena adanya dukungan dari masyarakat

setempat sehingga kegiatan yang dilaksanakan dapat terlaksana dengan baik

dan hubungan silaturrahim juga dapat terjalin dengan baik dan semakin erat.

Demikian beberapa faktor yang dapat mendukung Majelis Ta’lim dalam

membina dan mempererat silaturrahim masyarakat kecamatan kota baru kota

jambi.

Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa faktor yang menjadi

penghambat bagi Majelis Ta’lim dalam membina silaturrahim masyarakat

kecamatan kota baru kota jambi:

1. Faktor Waktu

Waktu merupakan suatu hal yang paling utama. Karena waktu sangat

mempengaruhi para jamaah atau anggota Majelis Ta’lim absen atau tidak

hadir. Sebagaimana dijelaskan oleh salah satu anggota majelis taklim

bahwa masyarakat atau anggota yang terlibat di dalamnya biasanya tidak

datang karena berbagai hal misalnya ada kesibukan diluar seperti ada acara

keluarga, dll. Sehingga akan menjadikan penghambat bagi seseorang untuk

mengikuti kegiatan yang diadakan oleh majelis taklim sehingga sulit untuk

bisa mempererat tali persaudaraan dan menjalin hubungan

silaturrahimdengan baik.85

2. Keadaan Penduduk

Dalam mengubah keadaan penduduk di kecamatan kota baru kota

jambi, maka berikut ini hasil wawancara dengan bapak Abdullah, MA yg

menjelaskan bahwa Masyarakat di kecamatan kota baru kota jambi

merupakan masyarakat yang tidak bisa diharapkan dalam hal dunia dan

84 Dahliah (45 Tahun), Pengurus Harian Majelis Taklim , wawancara dengan penulis tanggal

29 0ktober 2019, catatan penulis 85

Irmawati Amir (25 Tahun) Anggota Majelis Taklim wawancara dengan penulis tanggal 29

0ktober 2019, catatan penulis

Page 74: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

63

akhirat. Karena di kalangan masyarakat setempat masih sangat kental akan

kepercayaan anamismenya yang mengarah kepada kemusyrikan atau

berupa tradisi. Di mana masyarakat banyak yang melakukan pemujaan di

tempat-tempat yang dianggap sakral yang bersifat menyesatkan dan

menduakan Allah. Selain itu, masih banyak masyarakat yang berbuat

maksiat, seperti meminum minuman keras serta berjudi dan masih banyak

yang kurang motivasinya dalam beribadah, sehingga perlu ada sebuah

wadah yang mewadahi masyarakat agar dapat kembali kejalan yang lebih

baik dan diridohi oleh Allah swt.86

Berdasarkan dari penjelasan di atas, penulis mengemukakan bahwa ini

merupakan sesuatu yang sangat berat bagi Majelis Ta’lim untuk mengubah

perilaku masyarakat disekitarnya. Karena di kalangan masyarakat setempat

pada saat itu masih kental kepercayaan animisme dan dinamismenya yang

mengarah pada kemusyrikan, dimana masyarakat masih banyak yang

melakukan pemujaan ditempat-tempat yang dianggap sakral yang bersifat

menyesatkan dan menduakan Allah swt. Seperti adanya masyarakat yang

mengadakan acara makan-makan di sebuah pemakaman yang dianggap

sebagai tuan rumah yang dalam bahasa Makassarnya (patanna

pa’rasangang) dan diberi nama pemakaman (tabba)yaitu karaeng.

Selain itu masih ada masyarakat yang berbuat maksiat, seperti

meminum minuman keras dan berjudi, serta masih banyak yang kurang

motivasinya dalam beribadah, sehingga perlu ada sebuah wadah yang

mewadahi masyarakat agar dapat kembali kejalan yang lebih baik. Karena

masyarakat di sekitar menganggap bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan

yang dilakukan oleh nenek moyangnya yang sampai sekarang

kepercayaannya itu semakin kental, sehingga mereka sangat sulit untuk

meninggalkan kebiasaan tersebut. Oleh karena itu dengan kehadiran

majelis taklim di tengah-tengah masyarakat yang dapat mengubah pola

pikir dan perilaku masyarakat terhadap kepercayaan anamisme dan

dinamismenya, sehingga masyarakat dapat melupakan dan meninggalkan

kebiasaannya dalam menduakan Allah.

86

Abdullah (41 Tahun), Pembina Majelis, Wawancara, wawancara dengan penulis tanggal 29

0ktober 2019, catatan penulis

Page 75: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

64

3. Faktor Sarana dan Prasarana

Faktor sarana dan prasarana yaitu keadaan tempat atau mesjid yang

tidak memungkinkan untuk melakukan berbagai kegiatan, terutama

kegiatan pengajian dan dzikir bersama karena dilihat dari segi anggota

Majelis Ta’lim itu sendiri lumayan banyak dan masyarakat yang ada di

sekitarnya itu juga sangat banyak.oleh karena itu Majelis Ta’lim sangat

sulit untuk melaksanakan suatu kegiatan dan hubungan silaturrahim juga

tidak dapat terjalin dengan baik.87

Berdasarkan pernyataan di atas yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka dapat dipahami bahwa yang menjadi faktor pendukung bagi Majelis

Ta’lim dalam membina silaturrahim masyarakat kecamatan kota baru kota

jambi adalah adanya kerjasama yang baik antara masyarakat setempat

dengan anggota majelis taklim serta banyaknya masyarakat yang ikut

berpartisipasi dalam memberikan sumbangan berupa dana setiap kegiatan

yang dilaksanakan oleh Majelis Ta’lim. Sehingga hubungan silaturrahim

antara anggota organisasi dan masyarakat setempat dapat terjalin dengan

baik.

Sedangkan yang menjadi penghambat bagi Majelis Ta’lim dalam

membina silaturrahim masyarakat kecamatan kota baru kota jambi yaitu,

adanya faktor waktu seperti kurangnya masyarakat yang mengikuti

kegiatan karena adanya kesibukan diluar seperti acara keluarga ataupun

yang lain. Sehingga inilah yang menjadi faktor penghambat untukbisa

menjalin hubungan silaturrahim dengan baik. Faktor sarana dan prasarana

berupa mesjid yang tidak memadahi untuk melakukan kegiatan. Hal ini

menjadi suatu hambatan bagi Majelis Ta’lim dalam membina silaturrahim

masyarakat kecamatan kota baru kota jambi. Tetapi Majelis Ta’lim

menganggap bahwa suatu hambatan itu bukanlah masalah yang dapat

menjadi suatu halangan bagi organisasi untuk mewujudkan tujuannya,

tetapi semua itu merupakan suatu ujian bagi organisasi untuk tetap

berusaha memperbaiki dan mencari jalan keluar dari suatu permasalahan

yang dihadapi

87

Dahliah (45 Tahun), Pengurus Harian Majelis Taklim , wawancara dengan penulis tanggal

29 0ktober 2019, catatan penulis

Page 76: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Metode ta’lim menyangkut bagaimana ta’lim dilaksanakan agar lebih

efektif dan baik. Pemahaman tentang metode disini merupakan acara

penyamaan gagasan pengembangan lingkungan oleh para kiai kepada

jama’ah atau masyarakat yang berada disekitarnya. Adapun beberapa

metode yang secara rutin dipergunakan dalam kegiatan ini antara lain;

Metode Ceramah, Tanya jawab, dan juga lainya, namun secara umum

metode dakwah yang di metode yang peneliti temukan saat melakukan

penelitian yakni metode dakwah dengan metode dakwah bil lisan, metode

dakwah bil qalam, dan juga metode dakwah bil hal. Strategi dakwah Para

muballigh dalam mengelola Majelis Taklim menggunakan strategi

organisasi non profit sebagai berikut: Strategik Agresif, Startegi

Konserpatif, Strategik Difensif, Strategi kompetitif, Strategi inovatif,

Strategik Preventif.

2. Peranan Majelis Ta’lim dalam membina silaturrahim masyarakat

Kecamatan Kota Baru Kota Jambi yaitu; Melakukan Pengajian,

Melakukan Dzikir Bersama, Melakukan Kerja Bakti, Berkunjung ketika

ada Tertimpa Musibah, Melakukan Hajatan, Melakukan Rekreasi

Bersama, Memperingati Hari Besar Islam, Melakukan Penyelenggaraan

Jenazah. Tanggapan masyrakat terkait adanya majelis taklim yaitu dengan

adanya Majelis Ta’lim Kecamatan Kota Baru Kota Jambi di dusun tangalla

pelaksanaan ajaran agamanya dapat direalisasikan dengan baik melalui

sarana atau wadah berupa majelis taklim. Artinya secara tidak langsung

mampu mempraktekkan ajaran agama yang mendasar dari ajaran agama

seperti halnya saling kasih mengasihi, tenggang rasa, saling memberikan

masukan dalam melaksanakan suatu kegiatan, berdiskusi serta

memecahkan suatu masalah yang pada akhirnya akan mengantarkan

mereka kepada kesadaran bahwa antara mereka harus memiliki rasa

Page 77: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

66

persaudaraan dan harus mampu menjalin hubungan silaturrahim dengan

baik.

3. Faktor pendukung Majelis Ta’lim dalam membina silaturrahim masyarakat

kecamatan kota baru kota jambi: Adanya kerjasama yang baik antara

masyarakat sekitar dengan anggota majelis taklim, Banyaknya masyarakat

yang ikut berpartisipasi memberikan bantuan dalam setiap kegiatan yang

dilaksanakan oleh Majelis Ta’lim, Seringnya melaksanakan kegiatan-

kegiatan seperti kegiatan pengajian setiap hari, dzikir bersama,

melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan dan gotong royong serta

melakukan penyelenggaraan jenazah saat ada yang meninggal dunia,

Banyaknya anggota yang mengikuti kegiatan pengajian dan dzikir

bersama, yang dapat memotivasi masyarakat di sekitarnya untuk ikut

bergabung kedalam Majelis Ta’lim. Faktor yang menjadi penghambat bagi

Majelis Ta’lim dalam membina silaturrahim masyarakat kecamatan kota

baru kota jambi: Faktor Waktu, Keadaan Penduduk, dan Faktor Sarana dan

Prasarana.

B. Rekomendasi

Berdasarkan penelitian tersebut maka peneliti mencoba untuk

memberikan saran atau rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi pembaca, agar selalu mempelajari dan banyak membaca literatur

yang berkaitan dengan majelis taklim serta memahami lebih mendalam

makna dari majelis taklim, fungsi, serta tugasnya.

2. Kepada para jama’ah atau anggota majelis taklim agar sesalu mensupport

dan selalu menjaga serta meramaikan acara kegiatan majelis taklim.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan judul yang sama

disarankan untuk mempertimbangkan ketersediaanya referensi, baik

dalam buku, artikel, modul, maupun yang lainnya. Hal ini perlu karena

referensi mengenai data majelis taklim khususnya di kota jambi terbatas

dan dirasa masih kurang sehingga tidak terkesan penggulangan terhadap

peneliti sebelumnya.

4. Bagi masyarakat disekitar tempat peneliti melakukan penelitian, agar

selalu menjaga kerukunan dan meningkatkan ukhwah serta silaturrahmi

sesama anggota dan juga pengurus majelis taklim serta ikut berperan

dalam setiap kegiatan.

Page 78: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

67

C. Kata Penutup

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat serta taufiq dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan tugas skripsi ini dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat banyak

kekurangan dan kesalahan dalam penyusunannya sehingga masih belum

sempurna. Dengan menyadari keterbatasan tersebut, maka penulis

mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun, guna penulis jadikan

bekal untuk perbaikan skripsi dan peningkatan pada pelaksanaan tugas

lainnya.

Penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, baik bagi penulis pribadi maupun bagi para pembaca umumnya.

Aamiin.

Page 79: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdul Muis Andi, Komunikasi Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001

Acep Aripudin, Pengembangan Metode Dakwah, Jakarta: PT Raja Grafindo, Cet.Ke1,

2011

Ali Sayuti, Metodologi Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek,

Jakarta:Grafindo Persada, 2002

Amin Masyhur, Dakwah Islam Dan Pesan Moral, Yogyakkarta: Al Amin Press, Cet.

Ke1, 1997

Andi Abdul Muis, Komunikasi Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001

Aripudin Acep, Pengembangan Metode Dakwah, Jakarta: PT Raja Grafindo, Cet.

Ke1, 2011

Arbi Armawati, Psikologi Komunikasi Dan Tabligh, Jakarta: Amzah, Cet. Ke1,2012

Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al Ikhlas, 1983

Aziz Ali, Ilmu Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, Cet. Ke.1 2004

Basit Abdul, Filsafat Dakwah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. Ke1, 2013

Bacthiar Wardi, Metodologi Penelitian Dakwah,Jakarta:Logos,1997

Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta:Grafindo Persada, 2001

Chirzin M. Habib, Pesantren dan Pembaharuan, (Jakarta: LP3ES, Cet. Ke7, 1997

Darajat Zakiyah, Pendidikan Orang Dewasa, Jakarta: PT. Bulan Bintang, Cet. Ke2

1980

Departement Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Bandung: Diponegoro, 2012

Faiza Dan Lalu Muchin Effendi, Psikologi Dakwah, Jakarta: Prenada Media Group

Kencana, Cet. ke1, 2006

Firdaus, Panji-Panji Dakwah, Jakarta: Pedoman Jaya, Cet. Ke1, 1991.

Harjani Helmi Munzier Suparta, Metode Dakwah, Jakarta: Putra Grafika, Cet. ke3,

2009

Habibi Abdullah Imam, Kelengkapan Dakwah, Semarang: CV Toha Putra, 1980

Imam, Ukhuwah Islamiyah, Jakarta: PT Prasasti, 1982

Imam Zainal Alwisral, Strategi Dakwah, Jakarta: Kalam Mulia, Cet. Ke2, 2005

Jana Efendi Onong Uche, Hubungan Masyarakat, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,

Cet. Ke7, 2006

Kaelany, Islam Kependudukan Dan Lingkungan Hidup, Jakarta: PT Rhineka Cipta,

Cet. Ke 1, 1996

Langgulung Hasan, Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke-21, Jakarta: Pustaka Al-

Husna, 1988

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, Cet. ke1, 1991

M. Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam Dan Umum, Jakarta: Bumi Aksara, Cet.

ke3 1995

Page 80: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

M. Nasir, Metode penelitian, Jakarta:Ghalia Indonesia, Cet 3,1998

Mulyana Dedy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung:remaja Rosdakarya,2004

Munir Samsul, Ilmu Dakwah, Jakarta: Amzah, Cet. Ke2, 2009

Moeslichatoen R, Metode Pengajaran Ditaman Kanak-Kanak, Jakarta: Pt Asdi Ahdi

Mahasatya, 2004

Moleong Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rodakarya,2000

Nurhayati Euis, wawancara dengan penulis, Masyarakat, 29 Maret 2017

S. Nasution, Metodologi Reaserch: Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumiaksara,1996

Subagyo Joko, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta:Rineka

Cipta,2004

Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi

Refisi,Yogyakarta:Rineka Cipta,1992

tim Penyusun,Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa,

Tuti Alawiyah, Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim, Bandung: Mizan,

Cet. Ke1,1997

Wahyu, Wahyu Ilaihi,. Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Group,

2007.

B. Internet

Anonym, profil kecamatan kota baru kota jambi, diakses pada tanggal 5 november

2019 pukul 12.45, melalui

http://keckotabaru.jambikota.go.id/profil/detail/2/selayang-pandang

Anonym, profil kecamatan kota baru kota jambi, diakses pada tanggal 5 november

2019 pukul 12.45, melalui https://jambikota.go.id/new/wp-

content/uploads/LKJ-Kec.-kobar-2017.pdf

Hermawan Iwan, skripsi tentang majelis taklim, diakses pada tanggal 28 maret 2019,

pukul 19.00 melaluiHttps://Unsika.Ac.Id

Nur Hidayah Siti, skripsi tentang majelis taklim, diakses pada tanggal 28 maret 2019,

pukul 19.00 melalui Http://digilib.uinsby.ac.id

Nova Ertesi, “Fungsi Majelis Taklim At-Takwa Dalam Mengembangkan Solidaritas

Dan Integrasi Sosial Masyarakat Di Rt.04 Lk.11 Kelurahan Way Dadi

Sukarame Kota Bandar Lampung”, (Skripsi Program Pengembangan

Masyarakat Islam, IAIN Raden Intan, Lampung, 2012), h. 80.

Syifa, sejarah majelis taklim, diakses pada tanggal 05 november 2019, pukul 13.15,

melalui http://bkmt.or.id/index/sejarah-bkmt/

C. Wawancara

Abdullah (41 Tahun), Pembina Majelis, Wawancara, wawancara dengan penulis

tanggal 29 0ktober 2019, catatan penulis.

Aisyah, anggota majelis ta’lim, wawancara dengan penulis, tanggal 29 oktober 2019,

catatan penulis.

Page 81: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

Dahliah (45 Tahun), Pengurus Harian Majelis Taklim , wawancara dengan penulis

tanggal 29 0ktober 2019, catatan penulis

Hj. Kiba (54 Tahun) Anggota Majelis Taklim, wawancara dengan penulis tanggal 30

0ktober 2019, catatan penulis

Irmawati Amir (25 Tahun) Anggota Majelis Taklim wawancara dengan penulis

tanggal 29 0ktober 2019, catatan penulis

Jumalia (45 Tahun), Pengurus Harian Majelis, wawancara dengan penulis tanggal 30

0ktober 2019, catatan penulis

0bservasi peneliti dikecamatan kota baru kota jambi, terkait dengan strategi dalam

mengelola majelis taklim

Suriani Dg. Sompa , (45 Tahun Pengurus Majelis Taklim, wawancara dengan penulis

tanggal 29 0ktober 2019, catatan penulis

Syamsuri, pengurus masjid, wawancara dengan penulis tanggal 31 oktober 2019,

catatan penulis.

Yuni, anngota majelis ta’lim di kota baru kota jambi, wawancara dengan penulis

tanggal 20 oktober 2019, catatan penulis

Yusmanto, pengurus majelis ta’lim, wawancara dengan penulis tanggal 23 oktober

2019, catatan penulis

Page 82: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

A. Instrumen Pengumpulan Data

SKRIPSI

METODE DAKWAH MAJELIS TAKLIM PADA MASYRAKAT KECAMATAN

KOTA BARU KOTA JAMBI

No Jenis Data Metode Sumber Data

1. Historis dan Letak

kecamatan kota baru

- Observasi

- Dokumentasi

- Wawancara

- Setting

- DokumenGeografis

- Pegawai kecamatan

2. Struktur Organisasi

kecamatan kota baru

- Dokumentasi - Dokumen kecamtan

3. VisidanMisi kecamatan kota

baru

- Dokumentasi

- DokumenVisidanMisikecamt

an

4. Sarana dan Prasarana

kecamatan kota baru

- Observasi

- Wawancara

- Dokumentasi

- KeadaanSaranadanPrasarana.

- DokumenSaranadanPrasaran

a

- Pegawai kecamatan

5. Metode dakwah pada

majelis taklim

- Observasi

- Wawancara

- Dokumentasi

- Setting

- Da’i

6. Peranan dan factor

pendukung serta

penghambat dakwah pada

majelis taklim

- Observasi

- Wawancara

- Dokumentasi

- Setting

- Pegawai kecamatan

- Da’i dan masyarakat

1. Panduan Observasi

No. Jenis Data Objek Observasi

1. Letak Geografis kecamatan kota

baru.

Keadaan Letak Geografis

2. SaranadanPrasarana. SaranadanPrasarana yang Tersedia di

kecamatan kota baru.

3. Metode dakwahpada majelis

taklim

- Kegiatan yang diterapkanmajelis

taklim. Dan da’i

4. Peranan dan factor pendukung serta

penghambat dakwah pada majelis

taklim

- Pegawai kecamatan

- Da’i

- Masyarakat

Page 83: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

2. Panduan Dokumentasi

No. Jenis Data Data Dokumentasi

1. Historis dan Geografiskecamatan

kota baru

- Data Dokumentasi Tentang Historis

dan Geografis.

2. Struktur Organisasikecamatan kota

baru

- Data Dokumentasi Tentang Struktur

Organisasi.

3. Metode dakwah pada majelis

taklim

- Data Dokumentasi Tentang

Bentukatau metode dakwah majelis

taklim pada masyrakat.

4. Peranan dan factor pendukung serta

penghambat dakwah pada majelis

taklim

- Data Dokumentasi kegiatan dakwah

3. Butir-Butir Wawancara

No. Jenis Data Sumber Data & Substansi Wawancara

1. Historis dan Geografis kecamatan

kota baru

- Pegawai kecamatan

- Bagaimana Sejarah Adanya..........

- Bagaimana Perkembangannya Hingga

saat ini ..............

- Bagaimana Letak Geografis

kecamatan kota baru kota jambi

2. Kegiatan majelis taklim yang ada di

kecamatan kota baru kota jambi

- Da’i

- Kegiatan apa saja yang dilakukan oleh

majelis ........

- Apa saja kendaladalam memberikan

dakwah……

- Media yang digunakan ........

3. Metode dakwah pada majelis

taklim

- Pegawai kecamatan dan da’i

- Mengapa harus ada majelis

taklim..............

- Metode apa yang digunakan ............

- Apa yang Harus di

Tingkatkandandiperbaiki ................

4. Peranan dan factor pendukung serta

penghambat dakwah pada majelis

taklim

- Da’i

- masyarakat

- Bagaimana pendapat anda tentang

majelis taklim .......

- Materi apa yang diberikan dakwah.....

- Apa yang anda rasakan setelah adanya

kegiatan majelis taklim.....

- Apa kesan selama bergabung dalam

majelis taklim .....

Page 84: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

LAMPIRAN

Page 85: METODE DAKWAH PADA MAJELIS TAKLIM DI KECAMATAN …

Recommended