Metode Penskalaan
“Menara Eiffel dalam skala telapak tangan...” Metode Narsis
Galang Lufityanto, M.Psi
Metode Interval Tampak Setara
• Mengatasi keterbatasan metode perbandingan pasangan: terlalu banyak pasangan yang dipasangkan.
• Sasarannya adalah meletakkan beberapa objek pada suatu kontinum interval
A B C D E F G H I J K L M
A B C D E F G H I J
paling tidak indah
paling indah
Pantai ParangtritisKraton Yogyakarta
Tamansari Candi Prambanan
A B C D E F G H I J
f 0 0 7 28 9 5 4 0 1 0
p 0 0 0.13 0.52 0.17 0.093 0.07 0 0.019 0
pk 0 0 0.13 0.65 0.82 0.913 0.983 0.983 1.0 1.0
f = frekwensi banyaknya subjek yang memilih objekp = proporsi subjek yang memilih dibandingkan jumlah total subjekpk = proporsi kumulatif
Langkah 1
S = nilai suatu objek dalam suatu kontinumbb = batas bawah angka berisi medianpkb = proporsi kumulatif di bawah kategori angka berisi medianp = proporsi pada kategori angka berisi mediani = luas interval angka
Langkah 2
S = bb + i (0,50 – pkb)p
A B C D E F G H I J
f 0 0 7 28 9 5 4 0 1 0
p 0 0 0.13 0.52 0.17 0.093 0.07 0 0.019 0
pk 0 0 0.13 0.65 0.82 0.913 0.983 0.983 1.0 1.0
A B C D E F G H I J
paling tidak indah
paling indah
Pantai ParangtritisKraton Yogyakarta
Tamansari Candi Prambanan
A B C D E F G H I J
f 0 0 8 9 8 13 6 4 3 3
p 0 0 0,15 0,17 0,15 0,24 0,11 0,07 0,06 0,06
pk 0 0 0,15 0,32 0,47 0,71 0,82 0,89 0,95 1
f = frekwensi banyaknya subjek yang memilih objekp = proporsi subjek yang memilih dibandingkan jumlah total subjekpk = proporsi kumulatif
Langkah 1
A B C D E F G H I J
paling tidak indah
paling indah
Pantai ParangtritisKraton Yogyakarta
Tamansari Candi Prambanan
A B C D E F G H I J
f 0 0 1 13 9 17 6 3 3 2
p 0 0 0.02 0.24 0.17 0.31 0.11 0.05 0.05 0.04
pk 0 0 0.02 0.26 0.43 0.74 0.85 0.90 0.95 1.0
f = frekwensi banyaknya subjek yang memilih objekp = proporsi subjek yang memilih dibandingkan jumlah total subjekpk = proporsi kumulatif
Langkah 1
A B C D E F G H I J
paling tidak indah
paling indah
Pantai ParangtritisKraton Yogyakarta
Tamansari Candi Prambanan
A B C D E F G H I J
f 0 0 0 4 7 18 9 8 5 3
p 0 0 0 0,07 0,13 0,33 0,17 0,15 0,09 0,06
pk 0 0 0 0,07 0,2 0,53 0,7 0,85 0,94 1
f = frekwensi banyaknya subjek yang memilih objekp = proporsi subjek yang memilih dibandingkan jumlah total subjekpk = proporsi kumulatif
Langkah 1
A B C D E F G H I J
paling tidak indah
paling indah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pantai ParangtritisKraton Yogyakarta Tamansari Candi Prambanan
Metode Interval Berurutan
• Mengatasi keterbatasan metode interval tampak sama: pilihan subjek terbatas pada nilai di ujung kontinum.
• Asumsinya proporsi kumulatif setiap stimulus akan terdistribusi normal apabila diproyesikan pada kontinum yang memuat semua stimulus
A B C D E F G H I J
Langkah 1 : Mengestimasi Luas Interval
Stimulus A B C D E F G H I J
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kraton 0 0 8 9 8 13 6 4 3 3
Parangtritis 0 0 7 28 9 5 4 0 1 0
Tamansari 0 0 1 13 9 17 6 3 3 2
Prambanan 0 0 0 4 7 18 9 8 5 3
Mencari frekwensi (f)
Stimulus A B C D E F G H I J
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kraton 0 0 0,15 0,17 0,15 0,24 0,11 0,07 0,06 0,06
Parangtritis 0 0 0.13 0.52 0.17 0.093 0.07 0 0.019 0
Tamansari 0 0 0.02 0.24 0.17 0.31 0.11 0.05 0.05 0.04
Prambanan 0 0 0 0,07 0,13 0,33 0,17 0,15 0,09 0,06
Mencari proporsi (p)
Langkah 1 : Mengestimasi Luas Interval
Stimulus A B C D E F G H I J
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kraton 0 0 0,15 0,32 0,47 0,71 0,82 0,89 0,95 1
Parangtritis 0 0 0.13 0.65 0.82 0.913 0.983 0.983 1.0 1.0
Tamansari 0 0 0.02 0.26 0.43 0.74 0.85 0.90 0.95 1.0
Prambanan 0 0 0 0,07 0,2 0,53 0,7 0,85 0,94 1
Mencari frekwensi kumulatif (pk)
Langkah 1 : Mengestimasi Luas Interval
Stimulus A B C D E F G H I J
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kraton -1.04 -0.47 -0.75 0.55 0.92 1.23 1.65
Parangtritis -1.13 0.39 0.92 1.34 2.05 2.05
Tamansari -2.05 -0.64 -0.18 0.64 1.04 1.28 1.65
Prambanan -1.48 -0.84 0.08 0.52 1.04 1.56
Mencari data distribusi harga Z dari tabel
Stimulus A B C D E F G H I J
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kraton 0 0 0,15 0,32 0,47 0,71 0,82 0,89 0,95 1
Parangtritis 0 0 0.13 0.65 0.82 0.913 0.983 0.983 1.0 1.0
Tamansari 0 0 0.02 0.26 0.43 0.74 0.85 0.90 0.95 1.0
Prambanan 0 0 0 0,07 0,2 0,53 0,7 0,85 0,94 1
Langkah 1 : Mengestimasi Luas Interval
Stimulus 2-1 3-2 4-3 5-4 6-5 7-6 8-7 9-8 10-9
Kraton 0.57 0,28 1.3 0.37 0.31 0.42
Parangtritis 1.52 0.53 0.42 0.71 0
Tamansari 1.41 0.46 0.82 0.4 0.24 0.37
Prambanan 0.64 0.92 0.44 0.52 0.52
Mencari data distribusi harga Z i-j
Stimulus A B C D E F G H I J
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kraton -1.04 -0.47 -0.75 0.55 0.92 1.23 1.65
Parangtritis -1.13 0.39 0.92 1.34 2.05 2.05
Tamansari -2.05 -0.64 -0.18 0.64 1.04 1.28 1.65
Prambanan -1.48 -0.84 0.08 0.52 1.04 1.56
Langkah 1 : Mengestimasi Luas Interval
Stimulus 2-1 3-2 4-3 5-4 6-5 7-6 8-7 9-8 10-9
JUMLAH 3.50 1.91 3.46 1.92 1.07 1.31
k 3 4 4 4 4 3
w 1.17 0.48 0.87 0.48 0.27 0.44
wk 1.17 1.65 2.52 3 3.27 3.71
Mengestimasi luas interval (w)
k = banyaknya stimulus yang memiliki harga Z i-j
w = rata-rata dari semua harga untuk Z i-j kategori tersebutwk = harga kumulatif dari luas interval
Stimulus 2-1 3-2 4-3 5-4 6-5 7-6 8-7 9-8 10-9
Kraton 0.57 0,28 1.3 0.37 0.31 0.42
Parangtritis 1.52 0.53 0.42 0.71 0
Tamansari 1.41 0.46 0.82 0.4 0.24 0.37
Prambanan 0.64 0.92 0.44 0.52 0.52
S = nilai suatu objek dalam suatu kontinumwk = batas bawah angka berisi medianpkb = proporsi kumulatif di bawah kategori angka berisi medianp = proporsi pada kategori angka berisi medianw = luas interval kategori yang berisi median
Langkah 2 : Menghitung Nilai Skala
S = bb + 1 (0,50 – pkb) p
S = wk + w (0,50 – pkb) p
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pantai ParangtritisKraton Yogyakarta Tamansari Candi Prambanan
Langkah 3 : Meletakkan pada kontinuum
Perbandingan Hasil Metode Interval Tampak Setara & Berurutan
Pendekatan Penskalaan
Subjek Stimulus
Menempatkan subjek dalam kontinum tertentu
Respon
Mengklasifikasikan stimulus menurut suatu karakteristik
Memberi peringkat terhadap respon subjek berdasar suatu kriteria
Cth: pemeringkatan siswa penerima beasiswa
Cth: voting tujuan kunjungan objek wisata
Cth: mengukur tingkat kecemasan subjek
Paired comparison
Equal Appearing Intervals
Successive Intervals
Stimulus
Summated Ratings
Respon
Metode Rating yang Dijumlahkan
• Populer dengan nama model Likert.• Asumsi #1: Ada stimulus memiliki
favourable dan sebaliknya ada yang unfavorable.
• Asumsi #2: Respon positif pada stimulus favorable dinilai tinggi, sedangkan respon negatif pada respon unfavourable dinilai tinggi pula.
Model Likert
• Bentuk paling populer menggunakan 5 skala ordinal, yaitu: STS, TS, E, S, SS.
• Dalam penggunaan di Indonesia, kategori tengah kebanyakan dihilangkan untuk mengeliminir gejala tendensi sentral.
Contoh Item: “Saya yakin mendapatkan nilai A di Mata Kuliah Psikometri”
STS TS S SS
fppk
pk-t
zz (+)
f = frekwensi subjek memilih kategori respon tertentup = proporsi dalam kategori itupk = proporsi kumulatifpk-t = proporsi kumulatifz = jarak antara kategori-kategori responpkb = proporsi kumulatif dalam kategori sebelumnya
pk-t = ½ p + pkb
0 1 2 3 4
STS TS S SS
Contoh Item: “Baik-buruknya nilai Psikometri saya tergantung kesulitan soal”
SS S TS STS
fppk
pk-t
zz (+)
f = frekwensi subjek memilih kategori respon tertentup = proporsi dalam kategori itupk = proporsi kumulatifpk-t = proporsi kumulatifz = jarak antara kategori-kategori responpkb = proporsi kumulatif dalam kategori sebelumnya
pk-t = ½ p + pkb
0 1 2 3 4
SS S TS STS
Semoga sukses di Ujian Akhir Psikometri
Hajar soal-soal Psikometri dan jadilah yang terbaik!!