Download pdf - Miopia Dari Angga

Transcript

Hasil Praktikum Model Fungsional MataMiopia

Ketika lensa sferis diangkat, dan cahaya di refraksikan ke retina dengan melalui huruf E. Pada proyeksi di retina tampak huruf E menjadi kabur dan tidak fokus. Kemudian, setelah diberikan lensa konkaf dengan kekuatan -1 dioptri dan -1,25, bayangan E di retina menjadi lebih jelas dan tegas.PembahasanKemampuan menyesuaikan kekuatan lensa dikenal sebagai akomodasi. Kekuatan lensa bergantung pada bentuknya, yang selanjutnya dikendalikan oleh otot siliaris. Ketika otot siliaris melemas, ligamentum suspensorium menegang, dan ligamentum ini menarik lensa menjadi bentuk gepeng dan kurang refraktif. Sewaktu otot ini berkontraksi, kelilingnya berkurang sehingga tegangan pada ligamentum suspensorium berkurang. Ketika tarikan ligamentum suspensorium pada lensa berkurang, lensa menjadi lebih bulat karena elastisitas inherennya. Meningkatnya kelengkungan karena lensa menjadi lebih bulat akan meningkatkan kekuatan lensa dan lebih membelokkan berkas sinar. Pada mata normal, otot siliaris melemas dan lensa menggepeng untuk melihat jauh, tetapi otot ini berkontralai agar lensa menjadi lebih konveks dan lebih kuat untuk melihat dekat (Sherwood, 2011).Pertanyaan 8. Mengapa bayangan menjadi kabur?Pada miopia, karena bola mata terlalu panjang atau lensa terlalu kuat, maka sumber cahaya dekat dibawa ke fokus di retina tanpa akomodasi (meskipun akomodasi dalam keadaan normal digunakan untuk melihat benda dekat), sementara sumber cahaya jauh terfokus di depan redna dan tampak kabur. Karena itu, orang dengan miopia memiliki penglihatan dekat yang lebih baik daripada penglihatan jauh (Sherwood, 2011). Pada percobaan ini, akibat lensa sferis yang dilepaskan, dan lenca model mata yang terlalu cembung dan bisa juga model mata dirubah posisi retinanya menjadi lebih lonjong dari semula, hal hal ini menyebabkan titik fokus bayangan huruf E jatuh di depan retina, sehingga dapat terjadi proyeksi huruf E yang kabur.

Pertanyaan 9. Lensa apa yang saudara gunakan untuk tindakan tersebut?

Keadaan miopia dapat diperbaiki dengan lensa konkaf (-).Karena permukaan konkaf melengkung ke dalam (cekung, seperti gua). Permukaan konkaf membuyarkan berkas sinar (divergensi). Lensa konkaf bermanfaat untuk mengoreksi kesalahan refraktif tertentu mata (Sherwood, 2011). Sehingga, cahaya yang akan masuk kemata agar tidak mudah terfokuskan pada titik fokus di depan retina, maka cahaya dihamburkan terlebih dahulu sebelum memasuki lensa mata dengan harapan terjadi perpanjangan titik fokus bayangan hingga dapat jatuh tepat di retina.Sumber: Sherwood L. Susunan Saraf Tepi, Deviasi Aferen dan Indra Khsus: Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem ed. 6. Terj. Pandit BU. Jakarta: EGC. 2011.216-217 p.