Asumsi-asumsi
Perawat Menyediakan kenyamanan ke pasien dan
keluarga-keluarga mereka melalui intervensi dengan
orientasi pengukuran kenyamanan
Tindakan penghiburan yang dilakukan oleh perawat akan
memperkuat pasien dan keluarga-keluarga mereka yang
dapat dirasakan seperti mereka berada di dalam rumah
mereka sendiri
Kondisi keluarga dan pasien diperkuat dengan tindakan
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat
dengan melibatkan perilaku
Teori ini bisa dikembangkan pada
area perawatan : kebidanan,
persalinan,
kateterisasi jantung,
hospice,
infertilitas,
terapi radiasi,
perawatan orthopedic,
perawatan perioperatif,
perawatan hospitalisasi orang dewasa.
pada area dan postpartum.
Nursing
Intervention
Over time
Enhanced
Comfort
Comfort
Measures
Health Care
Needs Intervening
variables
Health Seeking
Behaviors (HSBs)
Institusional
integrity
psikosipiritual
lingkungan
fisik
sosial
transcendence
ease
relief
Comfort
External
behaviors
Peacepul
death
Internal behaviors
Best
practices
Best policies
pasien
Alpha Press Beta PressUnitary
Trend
Comfort Needs InterventionsIntervening
Variables
Perception of
Comfort
What
Next?
Health
Seeking
Behaviors
Physical
Psychospiritial
Environmental
Socialcultural
The nurse... Objective
Subjective
Supporting
The patient
will...
Comfort Care Plan
Names Patient : ………….... Medical Diagnosis :…………………Student :……..………..….
Health Care Needs
Pasien butuh kenyamanan, yang dihasilkan dari situasi
pelayanan kesehatan yang stressful
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan fisik, psikospiritual,
sosial dan lingkungan
Comfort yang immediate : (relief), ketenangan (ease), and
(transcedence)
kesemuanya membutuhkan monitoring, laporan verbal
maupun non verbal, serta kebutuhan yang berhubungan
dengan parameter patofisiologis, membutuhkan edukasi
dan dukungan serta kebutuhan akan konseling financial
dan intervensi.
Comfort Measures
suatu intervensi keperawatan yang
didesain untuk memenuhi kebutuhan
kenyamanan yang spesifik dibutuhkan oleh
penerima jasa, seperti fisiologis, sosial,
financial, psikologis, spiritual, lingkungan,
dan intervensi fisik
Tipe comfort Relief Ease Transedence
Fisik Klien merasakan nyeri
pada paha kananya
karena fraktur dan
bekas operasi
pemasangan pen
Klien sulit tidur ,
karena nyerinya,
Tn. B kawatir bagaimana
perawatan anak saat saya
tinggal, bagaimana
mengajarnya di sekolah
yang saat ini belum bisa
diwakilkan ke orang lain
karena dia satu-satunya
guru agama disana
Psikospiritual
Lingkungan
Sosiokultural
Intervening variables
Didefinisikan sebagai kekuatan yang berinteraksi sehingga
mempengaruhi persepsi resipien dari comfort secara keseluruhan.
Variable ini meliputi pengalaman masa lalu, usia, sikap, status
emosional, support system, prognosis, financial, dan keseluruhan
elemen dalam pengalaman si resipien.
Kolcaba menyatakan bahwa perawatan untuk kenyamanan
memerlukan sekurangnya tiga tipe intervensi comfort yaitu:
◦ Tehnis tindakan kenyamanan: monitoring tanda tanda vital, hasil kimia darah, juga
termasuk pengobatan nyeri.
◦ Coaching, menurunkan kecemasan, memberikan informasi, mendengarkan,
membantu perencanaan recovery secara realistis
◦ Comfort Food, pemijatan, adaptasi lingkungan yang meningkatkan kedamaian dan
ketenangan, guided imagery, terapi musik, mengenang, dan lain lain.
Health Seeking Behavior (HSBs)
Merupakan sebuah kategori yang luas dari
outcome berikutnya yang berhubungan
dengan pencarian kesehatan yang
didefinisikan oleh resipien saat konsultasi
dengan perawat. HSBs ini dapat berasal
dari eksternal (aktivitas yang terkait
dengan kesehatan), internal
(penyembuhan, fungsi imun,dll.)
kasus
Tn. B Tanggal 10 Agustus 2007 kecelakaan yang menyebabkan
patahnya tulang femur sebelah kanan (dextra). Dari hasil
pemeriksaan maka diputuskan bahwa TN. A akan dilakukan operasi
femur dengan pemasanangan pen. Dan tuan A dan keluarga
menyetuji mengenai tindakan ini. Operasi dilakukan tanggal 13
Agustus 2007.
Identitas Tn. A, beralamat di jalan Gadung No. 4 Surabaya, umur 40
tahun, Pendidikan Sarjana Agama Islam, Pekerjaan Guru SD, Suku
Jawa, Status Perkawinan sudah Menikah, dengan 2 orang anak yang
masih kecil, agama Islam, Jaminan kesehatan ada (askes pegawai
negeri). Penanggung jawab adalah Istrinya Tn B, tempat tinggal sama
dengan tn B di jalan Gadung no, 4 Surabaya. Pengkajian post operasi
didapatkan data klie merasakan nyeri pada femurnya post operasi,
terpasang drain, tensi 130/90, nadi 90 x/mt, RR 18 x/mt.
Pemahaman Klien tentang perawatan Rumah Sakit dan sakitnya:
Klien mengatakan bahwa dia belum pernah masuk rumah sakit
sehingga bingung sekali dan menanyakan apakah hasil operasi ini
kembali normal dan sampai kapan rasa nyeri setelah operasi ini
hilang karena nyerinya betul-betul sakit. Tuan B mengungkapkan
kekhawatiran terhadap dua anaknya yang masih kecil, karena tidak
ada yang merawat dirumah dan juga murid-muridnya karena guru
agama di sekolahanya Cuma satu yaitu dirinya sehingga dia kawatir
kalau penyakitnya ini lama sembuhnya.
Tahapan penyelesaian
Tahap pertama adalah melakukan pengkajian
menurut Kolcaba, yang diarahkan pada Struktur
Taxonomi Comfort s
Tipe comfort Relief Ease Transedence
Fisik Klien merasakan nyeri
pada paha kananya karena
fraktur dan bekas operasi
pemasangan pen
Klien sulit tidur ,
karena nyerinya,
Tn. B kawatir bagaimana
perawatan anak saat saya
tinggal, bagaimana mengajarnya
di sekolah yang saat ini belum
bisa diwakilkan ke orang lain
karena dia satu-satunya guru
agama disana
Psikospiritual
Lingkungan
Sosiokultural
Tahap kedua adalah menentukan tingkat
kenyamanan yang dialami oleh Tn. B sebelum dan
sesudah diintervensi dengan menggunakan Analog
Visual Scala (VAS) dengan skala 0-10 seperti
berikut ini :
Tahap ketiga adalah menentukan intervensi variable
oleh Tn. B.
Tahap keempat adalah Comfort
Measures,
Tipe intervensi
tindakan keperawatan
Comfort
Contoh tindakan
Intervensi standart
untuk comfort
Monitor tanda tanda vital
Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
Tindakan pengobatan untuk nyeri
Perawatan luka post operasi
Monitoring hasil laboratorium
Mengatur suasana perawatan yang kondusif dan private
Coaching/ mengajak
Comfort food for the
soul
Tipe intervensi
tindakan keperawatan
Comfort
Contoh tindakan
Intervensi standart
untuk comfort
Monitor tanda tanda vital
Pemenuhan kebutuhan istirahat tidur
Tindakan pengobatan untuk nyeri
Perawatan luka post operasi
Monitoring hasil laboratorium
Mengatur suasana perawatan yang kondusif dan private
Coaching/ mengajak Memberikan dukungan emosional dan spiritual
Menumbuhkan keyakinan terhadap pengobatan yang sedang
dilakukan
Mendengarkan keluhan pasien
Memberikan informasi, mendengarkan, membantu
perencanaan recovery secara realistis
Comfort food for the
soul
Memberikan terapi energy untuk penyembuhan
Mengajarkan teknik relaksasi
Mengajarkan teknik distraksi
Memfasilitasi guided imagery
Menurunkan stimulus lingkungan
Memberikan pemijatan,
adaptasi lingkungan dengan meningkatkan kedamaian dan
Recommended