1
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Buku panduan praktikum anatomi
Blok Hemato Immunologi
Copyright 2013
Laboratorium Anatomi FKIK UNSOED
Tim Penyusun
ASISTEN ANATOMI 2010
Sofia Kusumadewi (Koordinator)
Himatun Istijabah
Naelin Nikmah
Keyko Lampita Ms
Gretta Ayudha
Nahiyah Isnanda
Arya Yusti Kusuma
Khoirur Rijal A
ASISTEN ANATOMI 2011
Editor Asisten
Yolanda Shinta P
Rizka Khairiza
Halimah Chairunnisa
Editor
Dr. Vidya Dewantari
Dilarang Mengutip, Memperbanyak, Dan Menerjemahkan Sebagian Atau
Seluruh Isi Buku Ini Tanpa Izin Tertulis Dari Penyusun.
2
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Pendahuluan
Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan
hubungannya dengan bagian tubuh lain manusia secara makroskopis. Ilmu
anatomi akan menunjang ilmu kesehatan lainnya hubungannya dengan manusia
sebagai subjek kegiatan ilmu kesehatan. Dalam menjalankan kegiatan rutinnya
yang berkaitan dengan tindakan terhadap pasien, seorang dokter, perawat, dan
paramedis lainnya butuh penguasaan dan pengetahuan dalam identifikasi struktur
tubuh manusia.sehingga demikian, kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan
kemedisan saat melaksanakan tindakan dapat diminimalisasi bahkan dihindari.
Anatomi merupakan ilmu kedokteran yang memiliki karakteristik
penggunaan bahasa latin dalam istilah-istilah organ dan struktur organ baik istilah
posisi maupun nama organnya. Tujuan penggunaan bahasa latin ini untuk
menyamakan persepsi anggota tim medis dalam mengidentifikasi struktur tubuh
yang dimaksud sehingga setiap anggota tim medis dapat mengerti dan
menghindari kesalahan persepsi terutama saat pencatatan dan dokumentasi
tindakan medis. Selain itu, tim medis lain dapat mengerti persepsi yang sama jika
catatan harus dipindah tangankan ke anggota tim medis lainnya dalam rujukan.
Peranan anatomi yang penting dalam kegiatan medis inilah yang
melatarbelakangi pembuatan modul anatomi oleh laboratorium anatomi.modul ini
diharapkan dapat mempermudah kegiatan pembelajaran anatomi di laboratorium
sehingga praktikan dapat mengefisiensikan waktu praktikum.selain memudahkan
praktikan, hal ini juga mempermudah asisten laboratorium anatomi.
3
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Tata tertib praktikum
A. Ketentuan umum bagi seluruh peserta praktikum adalah sebagai
berikut:
1. Praktikan wajib hadir di laboratorium anatomi 5 menit sebelum waktu
praktikum. Terlambat lebih dari 10 menit dilarang mengikuti praktikum,
kecuali dengan izin khusus.
2. Praktikan wajib memakai jas praktikum, dilengkapi dengan tanda
pengenal. Memakai dan melepaskan jas praktikum harus diluar ruangan.
3. Praktikan wajib memakai sepatu selama praktikum, berpakaian rapi dan
sopan.
4. Praktikan dilarang memakai kaos oblong.
5. Praktikan dilarang memakai rok atau celana berbahan jeans. Khusus
untuk perempuan yang tidak mengenakan jilbab, dilarang menggunakan
rok mini atau rok panjang dengan belahan hingga diatas lutut.
6. Praktikan membawa masker, goggle, sarung tangan dan pinset serta
atlas setiap kali praktikum.
7. Praktikan dilarang berkuku panjang.
8. Rambut untuk praktikan pria pendek dan disisir rapi, untuk praktikan
wanita yang tidak mengenakan jilbab, apabila berambut panjang diikat rapi
kebelakang.
9. Praktikan harus sudah mengerti tentang rencana yang akan dikerjakan
selama praktikum dan telah siap dengan teori dan gambar yang diperlukan
selama praktikum.
B. Ketentuan selama praktikum:
1. Praktikan wajib menjaga attitude, ketertiban, ketenangan, dan kebersihan
di laboratorium.
2. Praktikan wajib berperilaku sopan, santun dan saling menghargai
antara praktikan dan praktikan, praktikan dan asisten, praktikan dan dosen,
praktikan dan guru diam.
4
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
3. Praktikan dilarang merokok, makan dan minum selama melaksanakan
kegiatan di arena praktikum.
4. Tiap kelompok menghadapi 1 meja preparat (cadaver atau preparat lepas
atau manekuin)
5. Tiap kelompok bergiliran mempelajari preparat dari satu meja kemeja lain
secara bersama-sama dengan alokasi waktu yang telah disepakati.
6. Praktikan mendapat bimbingan dari asisten dosen yang bertugas pada meja
preparat yang bersangkutan.
7. Kadaver sebagai guru diam mahasiswa, harus diperlakukan selayaknya.
8. Praktikan tidak boleh memotret atau merekam cadaver ataupun preparat
lepas.
9. Praktikan tidak diperkenankan mengambil sendiri atau meminjam alat/
bahan/ sarana praktikum kecuali atas seijin asisten dosen dan dosen
pengampu.
10. Praktikan wajib menjaga keutuhan kondisi baik manekuin, preparat lepas
dan cadaver sesuai dengan kondisi awal sebelum praktikum. Coretan pada
manekuin, kerusakan manekuin, kerusakan atau kehilangan jaringan
berlebihan pada cadaver atau preparat lepas tidak dapat ditoleransi.
Praktikan bertanggung jawab penuh apabila terjadi hal tersebut dengan
membayar penggantian sesuai taksiran pihak laboratorium anatomi.
C. Ketentuan lain
1. Peserta praktikum wajib mematuhi peraturan yang berlaku yang dibuat
laboratorium anatomi fkik unsoed
2. Peserta praktikum yang melanggar ketentuan tersebut tidak
diperbolehkan mengikuti praktikum
5
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
DAFTAR ISI
Halaman Judul.........................................................................................................1
Pendahuluan............................................................................................................2
Tata Tertib Praktikum.............................................................................................3
Daftar Isi.................................................................................................................5
Fungsi sistem limfatik ............................................................................................7
Komponen sistem limfatik .....................................................................................7
Aliran limfe ............................................................................................... ...........13
Aplikasi klinis ............................................................................................... ......13
6
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
SISTEM LIMFATIK
Gambar 1. Sistem Limfatik
Limfe adalah cairan dari jaringan tubuh yang memasuki pembuluh limfe,
bersifat bening dan menyerupai air serta memiliki komposisi yang sama seperti
plasma darah.
7
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
1. Fungsi
a) Memproduksi, menjaga dan mendistribusikan limfosit untuk mekanisme
pertahanan tubuh.
b) Menyalurkan keluar cairan jaringan dan mengalirkannya ke sistem vena
b) Menyerap dan mengangkut zat lemak
2. Komponen Sistem Limfatik
a. Pembuluh Limfe
Pembuluh limfe berfungsi membantu sistem cardiovascular, untuk
mengembalikan cairan dari jaringan interstitial ke pembuluh darah vena
(sebagai penyalur/ distribusi). Pembulih limfe yang lebih kecil disebut
sebagai kapiler limfe. Kapiler limfe merupakan cabang pertama dari
aliran limfe.
b. Jaringan limfe
Jaringan ikat yang banyak mengandung sel limfosit (untuk imunitas dari
serangan mikroorganisme patogen)
Terdapat pada : thymus, nodus limfaticus, limpa
c. Organ limfe
1) Primer : thymus, sumsum tulang
i. Thymus
Terletak pada rongga mediastinum. Sintopi :
anterior : os sternum
Posterior : v. Cava superior, n. Vagus,
A. Subclavia, Trakea
Posteroinferior : COR
Dextra et sinistra : pulmo
8
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Gambar 2. Thymus
Struktur :
- lobus dextra et sinistra
- septa
- lobulus thymus
Gambar 3. Thymus pada bayi
ii. Sumsum Tulang
Sumsum tulang atau medula ossea merupakan organ limfoid
primer. Medula ossea terdapat pada bagian interiordari
tulang. Dalam sistem limfatik memiliki fungsi sebagai
penghasil limfosit B yang berfungsi untuk mekanisme
pertahanan tubuh.
9
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
2) Sekunder : Lien, Tonsila, Limfe Nodi, Plak Payer, Appendiks
i. Lien / Spleen / Limpa
Organ limfatik sekunder, memiliki panjang +/- 12 cm berat
160gram. Spleen bersintopi dengan ren sinistra, diafragma
dan gaster.
Gambar 4. Letak spleen
Gambar 5. Spleen
10
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Struktur
- Facies diafragmatica
- Facies visceralis ( gastrica, renalis )
- Margo superior / margo crenatus
- Margo inferior
- Extremitas anterior
- Extremitas posterior
- Vasa splenica
- Ligamentum gastrosplenicum / gastrolienale
ii. Tonsila
- Tonsila palatina : posteroinferior cavum oris
- Tonsila pharyngeal : posterosuperior nasofaring
- Tonsila lingualis : posterior radix lingua
Aplikasi klinis
- Tonsilektomi
- Tonsilitis
- Pemeriksaan tonsil
iii. Limfe nodi
a. Limfe nodi cervicalis
b. Limfe nodi axilaris
c. Limfe nodi pelvis
d. Limfe nodi abdominalis
e. Limfe nodi inguinalis
11
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Gambar 6. Tractus limfaticus, dustus limfaticus, limfe nodi
dan pembuluh limfe
iv. Plak payer
Plak payer merupakan organ pada sistem limfatik yang
banyak terdapat di ileum. Tetapi dapat ditemukan pada
duodenum dan jejunum.
Gambar 7. Peyers patch
12
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
Struktur
- Foliculi limfatici agregati / solitari
- Plica sircularis
v. Apendiks
Gambar. 8 Appendix Vermiformis
d. Truncus limfaticus
1) Truncus lymphaticus jugularis, menerima aliran limfe dari kepala
2) Truncus lymphaticus subclavia, menerima aliran limfe dari extremitas
superior
3) Truncus lymphaticus bronchomediastinalis
4) Truncus lymphaticus, mengarah ke arah abdomen, terdiri dari:
Truncus lymphaticus intestinalis
Truncus lymphaticus lumbalis dextra et sinistra
e. Ductus limfaticus
Ductus lymphaticus adalah muara dari truncus lymphaticus
Tabel 1. Dustus limfaticus
Ductus Lymphaticus Dextra Ductus Lymphaticus Sinistra
(ductus thoraccicus)
a. Truncus lymphaticus jugularis dextra
b. Truncus lymphaticus subclavia dextra
c. Truncus lymphaticus
bronchomediatinalis dextra
a. Truncus lymphaticus jugularis
sinistra
b. Truncus lymphaticus subclavia
sinistra
c. Truncus lymphaticus
13
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
2. Aliran Limfe
Kapiler limfe pembuluh limfe kecil pembuluh limfe besar pembuluh
limfatik afferen limfe nodi pembuluh limfatik efferen truncus
limfaticus ductus limfaticus vena subclavi
3. Aplikasi Klinis
a. Terjadi pembesaran pada limfe nodi apabila terjadi metastasis dari
kanker.
b. Splenomegali
c. Filariasis limfatik
d. Limfadenitis
e. Limfadenopati
bronchomediastinalis sinistra
d. Truncus lymphaticus intestinalis
e. Truncus lymphaticus lumbalis
14
Departemen Anatomi Jurusan Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman
REFERENSI
Martini, Frederic H & Judi L. Nath. 2009. Fundamentals of Anatomy & Physiology. San
Francisco: Pearson Education, Inc.
Moore, Keith H dan Anne M.R Agur. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta: Hipokrates
Putz, R dan R. Pabst. 2007. Sobotta: Atlas Anatomi Manusia, edisi 22 jilid 1 dan 2.
Jakarta: EGC
Snell, R.S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC