Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
MODUL IANALISA NATRIUM TETRABORAT (BORAKS) DALAM
PRODUK MAKANAN DAN PERIKANAN
1.1. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati dan mempelajari ciri-ciri
dari produk makanan dan perikanan yang mengandung boraks.
1.2. TINJAUAN PUSTAKA
Boraks merupakan kristal lunak yang yang mengandung unsur boron, mudah
larut dan berwarna. Boraks merupakan garam natrium Na2B4O7.10H2O yang banyak
digunakan dalam industri non pangan khususnya industri kertas, gelas, pengawet
kayu dan keramik. Gelas pyrex yang terkenal dibuat dari campuran boraks.
Boraks sejak lama sudah digunakan masyarakat dalam pembuatan gendar
nasi, kerupuk gendar. Di samping itu boraks juga digunakan dalam industri makanan
seperti mie basah, ketupat, bakso, bahkan dalam pembuatan kecap.
Mengkonsumsi boraks tidak secara langsung berakbat buruk bagi kesehatan,
namun sedikit demi sedikit dapat terakumulasi dalam tubuh, seperti dalam organ hati,
otak dan testis. Boraks tidak hanya diserap melalui pencernaan namun juga melalui
kulit. Boraks yang dikonsumsi dalam jumlah sedikit dikeluarkan dari tubuh melalui
urin dan tinja, namun sangat sedikit dikeluarkan melalui keringat. Boraks bukan
hanya dapat mengganggu kerja enzim-enzim dalam metabolisme tubuh namun juga
dapat mengganggu alat reproduksi pria.
1
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
1.3. ALAT DAN BAHAN
2. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan adalah labu ukur, pipet tetes, gelas kimia, sarung
tangan latex dan masker.
3. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah Boraks, kunyit, metanol, AgNO3 dan
aquadest.
1.4. CARA KERJA
a. Analisa Kualitatif Natrium tetraborat (Boraks),
- Uji positif dengan kunyit
Buatlah larutan kunyit dengan melarutkan serbuk kunyit secukupnya ke dalam
20 ml air yang akan digunakan sebagai indikator. Masukkan + 2 ml air ke dalam
tabung reaksi dan tambahkan boraks secukupnya. Kemudian masukkan 1 ml larutan
kunyit dan lihat perubahan warna yang terjadi, catat hasilnya sebagai kontrol positif.
- Uji positif dengan pereaksi kimia
Pada 0,5 ml larutan sampel tambahkan:
1. Asam sulfat pekat dan alkohol atau metanol pada drupelplat, jika dibakar
akan memberikan nyala hijau
2. Perak nitrat, akan terjadi endapan putih dari perak metaborat. Pada
pemanasan akan terjadi endapan Ag2O yang berwarna hitam
3. Barium klorida jenuh, akan terjadi endapan putih barium metaborat
- Uji sampel
2
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
Untuk uji sampel, masukkan sampel yang dihancurkan dan diduga berisi
boraks ke dalam tabung reaksi dan uji dengan larutan kunyit, bandingkan perubahan
warna yang terjadi.
b. Analisa Kuantitatif Natrium tetraborat (boraks)
Timbang saksama lebih kurang 500 mg sampel, larutkan dalam 50 ml air
tambahkan indikator merah metil, titrasi dengan HCl 0,1 N.
1.5. PERTANYAAN
1. Tuliskan rumus boraks
2. Bagaimana efek boraks bagi tubuh manusia.
MODUL II
3
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS(ANALISA ZAT WARNA BUNGA DENGAN WARNA MENCOLOK)
2.1. TUJUAN:
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari metode kromatografi
lapis tipis untuk analisa zat warna pada bagian tumbuhan.
2.2. TINJAUAN PUSTAKA
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran zat-zat yang komponen-
komponen yang akan dipisahkan didistribusikan antara dua fase: fase stasioner (fase
diam) dan fase mobil (fase bergerak). Fase stasioner cenderung menahan komponen
dalam campuran sedangkan fase mobil cenderung menghanyutkannya. Pada
kromatografi lapis tipis (KLT), KLT berperan sebagai fase stasioner sedangkan
pelarut berperan sebagai fase mobil.
Pada tahun 1876 Witt menyatakan bahwa molekul zat warna merupakan
gabungan dari zat organik yang tidak jenuh, kromofor sebagai pembawa warna dan
auksokrom sebagai pengikat antara warna dengan serat. Klorofil menghasilkan warna
hijau, diperoleh dari daun. Banyak digunakan untuk makanan. ANTOSIANIN,
penyebab warna merah, oranye, ungu dan biru banyak terdapat pada bunga dan buah-
buahan seperti bunga mawar, pacar air, kembang sepatu, bunga tasbih/kana, krisan,
pelargonium, aster cina, dan buah apel,chery, anggur, strawberi, juga terdapat pada
buah manggis dan umbi ubi jalar (Anonim, 1995).
2.3. ALAT DAN BAHAN
4
Rf= jara k nodajarak pelarut
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
1. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan adalah KLT, chamber, kertas saring, pipet tetes,
gelas kimia, sarung tangan latex dan masker.
2. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah Bunga merak (Caesalpinia pulcherrima),
butanol, asam asetat, HCL pekat, metanol, aquadest.
2.4. CARA KERJA
Sediakan chamber yang berisi pengelusi Butanol : Asam Asetat : Air ( 4 :
1: 5 ).
Ekstrak sampel bunga menggunakan sedikit metanol ditambah HCL
pekat ( 99 : 1 ).
Totolkan ekstrak sampel pada kertas saring.
KLT dimasukkan ke dalam chamber.
Dibiaskan pelarut sampai pada garis atas.
Dikeluarkan KLT dari chamber lalu dimasukkan ke dalam chamber yang
berisi uap amonia (NH3) jenuh.
Diperhatikan warna yang timbul dan dihitung Rf nya dengan rumus :
2.5. PERTANYAAN:
1. Apa yang dimaksud dengan zat warna?
5
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
2. Sebutkan contoh-contoh zat warna beserta asalnya!
MODUL III
6
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
ACIDIMETRI DAN ALKALIMETRI
3.1. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari metode acidimetri dan
alkalimetri untuk analisis kuantitatif beberapa senyawaan kimia dalam zat aditif pada
makanan.
3.2. TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan atas hasil reaksi antara analit dengan larutan standar maka
analisis volumetrik dibagi menjadi titrasi netralisasi (asam basa) yang terdiri dari
alkalimetri dan asidimetri. Asidimetri merupakan titrasi terhadap larutan basa bebas
dan larutan garam terhidrolisis dari asam lemah. Sedangkan alkalimetri merupakan
titrasi terhadap larutan asam bebas dan larutan garam terhidrolisis dari basa lemah
(Keenan, 1986).
Suatu proses didalam laboratorium untuk mengukur jumlah suatu reaktan
yang bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan lainnya, dimana reaktan pertama
ditambahkan secara kontinu ke dalam reaktan kedua disebut titrasi. Reaktan yang
ditambahkan tadi disebut sebagai titrant dan reaktan yang ditambahkan titrant
kedalamnya disebut titree. (Snyder, 1996 : 597-599).
3.3. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan adalah erlenmeyer, pipet tetes, gelas kimia, sarung
tangan latex dan masker.
7
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
2. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah soda, cuka, phenolphtalein, HCL 0,1 N,
methyl orange atau methyl red, NaOH dan aquadest.
3.4. CARA KERJA
a. Uji positif acidimetri
Larutan HCl 0,1 N diteteskan beberapa tetes indikator pp, dan ditambahkan
larutan NaOH 0,1 N, catat perubahan warna yang terjadi. Dijadikan sebagai uji positif
b. Uji positif alkalimetri
Larutan NaOH 0,1 N diteteskan beberapa tetes indikator methyl red atau
methyl orange, dan ditambahkan larutan HCl 0,1 N, catat perubahan warna yang
terjadi.
c. Penentuan Kadar Na2CO3 dalam soda
Sebanyak 3 g soda di masukkan ke dalam gelas kimia dan di larutkan dalam
20 mL aquadest. Lalu di pindahkan ke dalam labu ukur 250 mL dan di encerkan
hingga tanda batas.
Larutan soda tersebut kemudian di pipet sebanyak 20 mL di masukkan ke
dalam erlenmeyer. Di tambahkan 2 tetes metil orange. Di titrasi dengan larutan HCL
0,1 N. Di catat volume HCL yang digunakan.
d. Penentuan asam asetat dalam cuka
Sebanyak 2 g cuka di masukkan ke labu ukur 250 mL, kemudian di encerkan
hingga tanda batas. Di ambil sebanyak 25 mL, lalu di teteskan 2 tetes phenolphtalein,
kemudian di titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Di catat jumlah volume NaOH yang
digunakan.
8
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
Rumus pehitungan kadar :
bbkadar=(mLtitran×N titran×BE zatmg sampel )×100 %
bvkadar=(mLtitran×N titran×BE zatμLsampel )×100 %
e. Pembuatan dan standarisasi NaOH 0,1 N dengan HCl 0,1 N
Terlebih dahulu dibuatkan NaOH 0,1 M dalam labu 100 mL. Kemudian
distandarkan menggunakan HCl 0,1 N. 10 mL NaOH 0,1 N dititrasi menggunakan
HCl 0,1 menggunakan indicator metil orange/metil red. Dicatat volume HCl yang
terpakai, lalu hitung penambahannya menggunakan rumus :
V NaOH x N NaOH=V HCl x N HCl
Dimana :
[V NaOH x NNaOH
V HClx N HCl]≈|1|
3.5. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan titrasi?
2. Kenapa dalam pengujian sangat sulit membuat titik ekivalen dan titik akhir
sama?
9
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
MODUL IVANALISA KUALITATIF KATION/ANION
4.1. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari metode analisa kualitatif
kation anion yang terdapat dalam suatu sampel uji (analat).
4.2. TINJAUAN PUSTAKA
Analisa kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu
unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah
satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-
ionnya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa
pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini
dilakukan untuk mengetahui jenis anion / kation suatu larutan.
Didalam kation ada beberapa golongan yang memiliki ciri khas tertentu
diantaranya:
1. Golongan I : Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer. Ion golongan ini adalah Pb, Ag, Hg.
2. Golongan II : Kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn.
3. Golongan III : Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer,
ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun
kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana
netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn.
4. Golongan IV : Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation
ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
10
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini
adalah Ba, Ca, Sr.
5. Golongan V : Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan
regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang
terakhir. Kation golongan ini meliputi : Mg, K, NH4+.
Untuk anion dikelompokkan kedalam beberapa kelas diantaranya :
1. Anion sederhana seperti : O2-, F-, atau CN- .
2. Anion okso diskret seperti : NO3-, atau SO42-.
3. Anion polimer okso seperti silikat, borat, atau fosfat terkondensasi
4. Anion kompleks halida seperti TaF6 dan kompleks anion yang berbasis
bangat seperti oksalat.
(http://wiro-pharmacy.blogspot.com/2009/02/kuliah-analisis-kualitatif-kation-
anion.html)
4.3. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan adalah tabung reaksi, penjepit tabung, pipet tetes,
gelas kimia, sarung tangan latex dan masker.
2. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah CuSO4, Pb(NO3)2 0,1 N, HCl 6 N,
(NH4)2SO4 0,1 N, BaCl2 0,1 N.
4.4. CARA KERJA
4.4.1. Reaksi pengujian kation Cu2+
Suatu larutan CuSO4 0,1 N dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
ditambahkan sedikit larutan ammonia. Dilihat perubahan yang terjadi.
11
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
4.4.2. Reaksi pengujian kation Pb2+
Suatu larutan Pb(NO3)2 0,1 N dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Ditambahkan HCl 6 N kemudian dipanaskan. Gunakan penjepit tabung. Jangan
menyentuh tabung reaksi dengan tangan. Diamati endapan yang terbentuk, setelah
larutan dingin.
4.4.3. Reaksi pengujian anion Cl-
NaCL 0,1 N dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan HNO3 0,1 N,
diamati perubahan yang terjadi.
4.4.4. Reaksi pengujian anion NH4+
Larutan NH4OH encer diuji uapnya dengan indikator universal sebagai uji
positif. Sampel yang mengandung NH3 seperti halnya air kolam ikan diuji kandungan
NH3nya dengan cara menambahkan larutan NaOH atau KOH ke dalam larutan, lalu
dipanaskan. Uap yang terbentuk diuji pHnya menggunakan indikator universal.
MODUL V
12
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
ANALISA KUALITATIF ION CL- DENGAN METODE MOHR
5.1. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mempelajari metode analisis kualitatif
suatu ion Cl- menggunakan metode Mohr.
5.2. TINJAUAN PUSTAKA
Konsentrasi ion klorida dalam suatu larutan dapat ditentukan dengan cara
titrasi dengan larutan standart perak nitrat. Endapan putih perak klorida akan
terbentuk selama proses titrasi berlangsung dan digunakan indicator larutan kalium
kromat encer. Setelah semua ion klorida mengendap maka kelebihan ion Ag+ pada
saat titik akhir titrasi dicapai akan bereaksi dengan indicator membentuk endapan
coklat kemerahan Ag2CrO4 (lihat gambar). Prosedur ini disebut sebagai titrasi
argentometri dengan metode Mohr (http://kimiaanalisa.web.id/argentometri-metode-
mohr/).
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Ag+(aq) + Cl-(aq) -> AgCl(s) (endapan putih)
Ag+(aq) + CrO42-(aq) -> Ag2CrO4(s) (coklat kemerahan)
Titrasi Mohr terbatas untuk larutan dengan nilai pH antara 6 – 10 .Dalam
larutan yang lebih basa perak oksida akan mengendap. Dalam larutan asam
konsentrasi ion kromat akan sangat dikurangi, karena HCrO4hanya terionisasi sedikit
sekali. Lagi pula hidrogen kromat berada dalam kesetimbangan dengan dikromat :
2H+ + 2CrO42- 2HCrO4 –> Cr2O7
2- + H2O
13
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
Mengecilnya konsentrasi ion kromat akan menyebabkan perlunya menambah
ion perak dengan sangat berlebih untuk mengendapkan perak kromat, dan karenanya
menimbulkan galat yang besar. Pada umumnya garam dikromat cukup dapat larut
(Svehla, 1990).
5.3. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat
Alat-alat yang digunakan adalah tabung reaksi, penjepit tabung, pipet tetes,
gelas kimia, sarung tangan latex dan masker.
2. Bahan-bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah AgNO3, K2CrO4, NaCl.
5.4. CARA KERJA
a. Standarisasi AgNO3
Sebanyak 4,25 g AgNO3 diencerkan ke dalam labu ukur 250 mL sampai tanda
batas. Sebanyak 7 g NaCl dikeringkan pada oven dengan suhu 1100C selama 1 jam
dan didinginkan dalam desikator. Diambil 0,2 g NaCl kering dan dilarutkan dalam
100 mL. Diambil 20 mL larutan NaCl, kemudian ditambahkan 5 tetes K2CrO4 dan
dititrasi dengan AgNO3 0,1 N, hingga terbentuk endapan. Dihitung pembakaran
AgNO3 menggunakan rumus :
14
N AgNO 3=
mgNaClmLAgNO
3xBENaCl
Laboratorium Kimia Analisa Jurusan Ilmu kelautan Unsyiah
Dimana :
BE = Bobot ekivalen
BM = berat molekul
Ekivalensi adalah jumlah mol ion hidrogen, elektron, atau kation univalen
yang diberikan atau diikat oleh zat yang bereaksi.
b. Penentuan Ion Klorida dalam garam dapur
Sebanyak 6 gram garam dapur, dilarutkan dengan aquadest menggunakan
labu ukur 100 mL. Diambil sebanyak 20 mL dan diteteskan K2Cr2O7 sebanyak 5
tetes. Kemudian dititrasi dengan perak nitrat 0,1 N dan diamati endapan yang
terbentuk.
15
BE= BMekivalensi