MODUL PRAKTIKUM
OBSERVASI
SUARA
Matakuliah Tata Suara I
OBSERVASI SUARA DASAR
Deskripsi : Observasi ini berbentuk praktikum lapangan yang merekam speech dalam berbagai kondisi set baik outdoor maupun indoor menggunakan berbagai jenis microphone antara lain Microphone Internal Kamera, Shotgun Condenser, Wireless Clip-On dan Microphone Dynamic.
Tujuan : 1. Mengetahui kualitas suara speech pada berbagai kondisi setting.
2. Mengetahui perbedaan berbagai jenis atmosfir setting.
3. Mengetahui perbedaan kualitas suara speech pada jarak tertentu.
4. Mengetahui perbedaan rasio kekuatan speech dibanding atmosfir pada
penggunaan berbagai jenis microphone.
5. Mengetahui karakteristik ragam jenis microphone.
Materi : 1. Dialog 2 (dua) orang dengan durasi 30 detik s.d 1 menit.
2. Monolog dengan intensitas bicara normal dengan durasi 30 detik s.d 1 menit.
3. Monolog bisikan dengan durasi 30 detik s.d 1 menit.
Setting : 1. Outdoor Ramai (Contoh : Pinggir jalan raya, pasar tradisional).
2. Outdoor Sepi (Contoh : Sawah, Hutan, Ladang).
3. Indoor Luas (Contoh : Hall, Atrium, Gedung Olah Raga)
4. Indoor Sempit (Contoh : Kamar, Toilet, Kamar Mandi, Ruang Tamu)
Alat dan Bahan : 1. Mic Shotgun RODE NTG-1.
2. Blimp-Set RODE.
3. Fishpole RODE.
4. Mic Clip On Sennheiser.
5. Mic Dynamic Shure.
6. Audio Recorder Zoom H4N.
7. Kabel Set.
8. SD Card.
9. Clapper.
Petunjuk Praktikum : SET OUTDOOR RAMAI
1. Rekam dialog hanya dengan mic internal kamera secara Full-Shot pada set outdoor ramai. 2. Rekam dialog hanya dengan mic internal kamera secara Close-Up pada set outdoor ramai.
3. Rekam dialog dengan mic Shotgun tanpa Windscreen secara Full-Shot pada set outdoor
ramai.
4. Rekam dialog dengan mic Shotgun tanpa Windscreen secara Close-Up pada set outdoor
ramai.
5. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen secara Full-Shot pada set outdoor ramai.
6. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen secara Close-Up pada set outdoor ramai.
7. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen+DeathCat secara Full-Shot pada set outdoor
ramai.
8. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen+DeathCat secara Close-Up pada set
outdoor ramai.
9. Rekam monolog normal dengan mic Wireless Clip-On pada set outdoor ramai (shot bebas).
10.Rekam monolog bisikan dengan mic Wireless Clip-On pada set outdoor ramai (shot bebas).
11. Rekam monolog normal dengan mic Dynamic Handheld pada set outdoor ramai (shot bebas).
12. Rekam monolog bisikan dengan mic Dynamic Handheld pada set outdoor ramai (shot bebas).
SET OUTDOOR SEPI
1. Rekam dialog hanya dengan mic internal kamera secara Full-Shot pada set outdoor sepi.
2. Rekam dialog hanya dengan mic internal kamera secara Close-Up pada set outdoor sepi.
3. Rekam dialog dengan mic Shotgun tanpa Windscreen secara Full-Shot pada set outdoor
sepi.
4. Rekam dialog dengan mic Shotgun tanpa Windscreen secara Close-Up pada set outdoor
sepi.
5. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen secara Full-Shot pada set outdoor sepi.
6. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen secara Close-Up pada set outdoor sepi.
7. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen+DeathCat secara Full-Shot pada set
outdoor sepi.
8. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen+DeathCat secara Close-Up pada set
outdoor sepi.
9. Rekam monolog normal dengan mic Wireless Clip-On pada set outdoor sepi (shot bebas).
10.Rekam monolog bisikan dengan mic Wireless Clip-On pada set outdoor sepi (shot bebas).
11.Rekam monolog normal dengan mic Dynamic Handheld pada set outdoor sepi (shot
bebas).
12.Rekam monolog bisikan dengan mic Dynamic Handheld pada set outdoor sepi (shot
bebas).
SET INDOOR LUAS
1. Rekam dialog hanya dengan mic internal kamera secara Full-Shot pada set indoor luas.
2. Rekam dialog hanya dengan mic internal kamera secara Close-Up pada set indoor luas.
3. Rekam dialog dengan mic Shotgun tanpa Windscreen secara Full-Shot pada set indoor
luas.
4. Rekam dialog dengan mic Shotgun tanpa Windscreen secara Close-Up pada set indoor
luas.
5. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen secara Full-Shot pada set indoor luas.
6. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen secara Close-Up pada set indoor luas.
7. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen+DeathCat secara Full-Shot pada set
indoor luas.
8. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen+DeathCat secara Close-Up pada set
indoor luas.
9. Rekam monolog normal dengan mic Wireless Clip-On pada set indoor luas (shot bebas).
10.Rekam monolog bisikan dengan mic Wireless Clip-On pada set indoor luas (shot bebas).
11. Rekam monolog normal dengan mic Dynamic Handheld pada set indoor luas (shot bebas).
12. Rekam monolog bisikan dengan mic Dynamic Handheld pada set indoor luas (shot bebas).
SET INDOOR SEMPIT
1. Rekam dialog hanya dengan mic internal kamera secara Medium-Shot pada set indoor sempit.
2. Rekam dialog hanya dengan mic internal kamera secara Close-Up pada set indoor sempit.
3. Rekam dialog dengan mic Shotgun tanpa Windscreen secara Medium-Shot pada set indoor
sempit.
4. Rekam dialog dengan mic Shotgun tanpa Windscreen secara Close-Up pada set indoor
sempit.
5. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen secara Medium-Shot pada set indoor
sempit.
6. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen secara Close-Up pada set indoor sempit.
7. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen+DeathCat secara Medium-Shot pada set
indoor sempit.
8. Rekam dialog dengan mic Shotgun+Windscreen+DeathCat secara Close-Up pada set indoor
sempit.
9. Rekam monolog normal dengan mic Wireless Clip-On pada set indoor sempit (shot bebas).
10.Rekam monolog bisikan dengan mic Wireless Clip-On pada set indoor sempit (shot bebas).
11. Rekam monolog normal dengan mic Dynamic Handheld pada set indoor sempit (shot bebas).
12. Rekam monolog bisikan dengan mic Dynamic Handheld pada set indoor sempit (shot bebas).
Hasil : 1. Setelah praktikum dilakukan, sinkronisasikan hasil audio (file .WAV) dengan
gambar menggunakan software video editing. Untuk memudahkan sinkronisasi (SYNC Video-Audio), gunakan Clapper saat rekaman, Gerakan Clapper dengan mudah dapat dijadikan GUIDE sinkronisasi suara CLAP! yang terekam.
2. Berikan keterangan setiap jenis observasi menggunakan teks/title (total 48).
3. DILARANG mengolah file audio, biarkan apa adanya.
4. Render dalam format playback .MP4 H.264, file akan dipresentasikan 1 minggu
setelah observasi dilakukan.
5. Selain hasil fisik, setiap mahasiswa WAJIB melakukan analisis deskriptif pada
setiap hasil observasi (48 hasil). Isi analisis mencakup Level suara speech (Kuat/Lemah), Warna Suara (Tajam/Tumpul/Cempreng/Tenggelam), Level suara atmosfir (Kuat/Lemah) serta indikator lain seperti angin dan noise elektronik.
6. Hasil analisis ditulis/diketik dan dikumpulkan 2 minggu setelah observasi dilakukan.
STANDART OPERATING PROCEDURE Penggunaan Microphone Shotgun Condenser
RODE NTG-1, Wireless Clip-On (Lavalier) Sennheiser EW100-G3 dan Recorder Zoom H4N
Keluarkan Microphone Condenser Shotgundari case-nya secara hati-hati. Microphone dilarangterbentur benda keras maupun terjatuh.
LOW CUT Frequency AtenuatorJika kondisi angin terlalu kuat dan Wind-Jammer tidak tersedia, potong frekuensi rendah dengan menggeser switch ini.
Flat Frequency
XLR-ConnectorPastikan XLR konektor bersih dan kering, tidak terhalang kotoran maupun air.
SHOCK-MOUNTPasang microphone pada Shock-Mount dengan cara ditekan masuk sampai terjepit dengan kuat. Pastikan microphone tetap di mountingnya meskipun digoyang. Pastikan juga karet shock-absorber terikat kuat pada pengaitnya.
Hubungkan microphone dengan kabel yang terdapat
pada Pistol Grip.
CONNECTOR_LOCKPastikan tuas pengunci ada di tengah atas, dorongkonektor tanpa menekan penguncisampai terdengar bunyi Klik
RELEASE-LOCKUntuk melepas kabel,
tekan pengunci dan tarik konektor keluar
PISTOL GRIP-LOCKAtur posisi Pistol Grip sesuai distribusi bobot microphone, Putar untuk mengencangkan.
BLIMP WINDSCREENJika kondisi Outdoor ber-angin tipis, Pasang Zeppelin pada rel-nya, geser sampai ujung sisi lainnya.
Jika angin sangat kencang, pasang bulu pelindung/ Wind-Jammer/ Deat-Cat.
Selipkan kabel pada alur yang tersedia, pasang penutup zeppelin dengan cara memutar sesuai ulir.
BLIMP-LOCKKencangkan tuas pengunci dengan memutarnya searah jarum jam.
Lepaskan pengunci untuk mengatur sudut Pistol Grip. Idealnya membentuk sudut 135 derajat. Tekan kembali untuk mengunci.
FISHPOLEPasang Fishpole pada ulir yang tersedia di sisi bawah Pistol Grip. Putar searah jarum jam untuk mengencangkan.
Kencangkan secukupnya, Jika terlalu kencang dapat merusak alur baut dan membuat sulit dilepas.
Atur panjang-pendek Fishpole sesuai kebutuhan. Putar sesuai petunjuk, TWIST
(Puntir) untuk mengendorkan sambil ditarik sampai panjang tertentu yang diinginkan.
Puntir kembali ke sisi sebaliknya untuk mengunci (LOCK) sesuai petunjuk.
Kencangkan secukupnya, Jika terlalu kencang dapat merusak alur baut dan
membuat sulit dibuka.
KABEL Siapkan kabel audio berkonektor XLR dengan panjang secukupnya, idealnya 3-6 meter.
KONEKSI Hubungkan kabel ke INPUT XLR Shotgun Mic atau INPUT XLR yang ada pada Pistol Grip.
Untuk melepasnya, tekan pengunci tarik konektornya, BUKAN ditarik kabelnya. Lilitkan kabel mengelilingi Fish-Pole
agar rapi dan untuk keamanan kabel/microphone.Release-Lock
BOOM TECHNIQUE Penempatan terbaik membentuk sudut 45 derajat dari arah mulut objek.
Penempatan di atas sumbu X biasanya harus sedikit kompromi dengan jatuhnya bayangan mikrofon akibat penataan cahaya di sekitarnya
Jika angin sedikit bertiup dari belakang objek, letakkan mic di bawah sumbu X.
Otomatis angin akan terhalang tubuh objek.
Kondisi ini juga dilakukan jika operator kesulitan menghilangkan bayangan
mikrofon di tubuh objek.
Microphone
Clip
TRS Jack
Mute Jika diaktifkan, sinyal audio akan mati/mute
Input Mic/Line Jack TRS mic dihubungkan ke input. Putar ring/ulir pengunci sampai rapat.
Identitas Transmitter/Receiver
Wireless Transmitter & Receiver
Mini Condenser Microphone
LAVALIER TECHNIQUE Penempatan clip-on untuk objek diam dan microphone tak perlu disembunyikan cukup dengan mengaitkan pada baju bagian atas (leher/dada).
Sedangkan untuk objek dinamis, mikrofon dapat
dilekatkan di dada menggunakan band-aid. Teknik ini juga menguntungkan untuk
dialog film dimana mikrofon tidak boleh terlihat di layar
Untuk teknik yang dilekatkan di dada (misal untuk kebutuhan film), lepas Clip dengan cara melepas dulu Cover dengan memutar berlawanan arah jarum jam.
CLIP MOHON DISIMPAN DENGAN BAIK
Indikator Frekuensi Frekuensi harus sama
antara Transmitter & Receiver
Indikator Sinyal Audio Bar akan bergerak naik
turun sesuai input suara
Tombol ON/OFF
Baterai Gunakan Baterai AA jenis Alkaline untuk Daya Tahan terbaik.
Siapkan 4-6 set untuk pengggunaan
Transmitter dan Receiver
Indikator Baterai
Indikator Low-Batt
Indikator AF-Peak Lampu akan menyala jika level audio berlebihan. Turunkan sensitivitas beberapa dB
Selector/Navigasi
Set/Menu Tombol menu sekaligus tombol ENTER/SAVE
WIRELESS TRANSMITTER
FREKUENSI Jika frekuensi antara transmitter-
receiver belum sama, samakan Frekuensi dengan memilih melalui Frequency Preset. Jika frekuensi
tidak sama, suara tidak akan dapat diterima receiver
SENSITIVITAS Ini hal penting setelah frekuensi. Atur sensitivitas pada menu Sensitivity. Untuk speech manusia pada umumnya dalam studio/indoor-set, sensitivitas -30dB s.d -20dB sudah cukup. Jika dialog yang agak berbisik atau dengan kekuatan lemah, bisa tambahkan sensitivitasnya sampai -10 dB atau sensitivitas dengan sampai headroom terbaik.
Jika terlalu sensitif dan mengakibatkan distorsi maka indikator lampu AF PEAK (AF: Audio Frequency) akan menyala, segera turunkan sensitivitas. (Angka bertambah besar, misal -30dB atau -35dB dari sebelumnya -15dB)
WIRELESS RECEIVER
AF SIGNAL Jika audio yang dipancarkan
oleh transmitter dapat diterima receiver, bar ini akan
bergerak naik turun sesuai intensitas suara yang
dipancarkan
RF SIGNAL RF : Radio Frequency. Jika
frekuensi transmitter-receiver sama/terhubung, maka bar
ini akan menampilkan sinyal penuh untuk hasil terbaik.
Jika jarak terlalu jauh, radio frekuensi akan melemah
sehingga dapat mengakibatkan kualitas suara
menurun serta terputus-putus.
Indikator Low-Batt
Indikator Frekuensi
Indikator Gain
Indikator Baterai
Indikator Frekuensi Radio
Input XLR Connector
Output TRS Connector
SD-Card SlotMonitor Headphone/Line Input
KONEKSI Hubungkan kabel dari Shotgun (XLR to XLR) atau dari Clip-On (TRS to XLR) ke Input XLR Recorder. Pastikan kabel terkoneksi dengan baik. Pastikan ulir pengunci di TRS Jack yang ada di Receiver Wireless telah dikencangkan
HEADPHONE Hubungkan konektor TRS Headphone ke monitor Input
STORAGE Masukkan SD-Card ke slot yang ada di sisi kanan Recorder. Direkomendasikan menggunakan SD-Card Class-10.
ON/OFF Untuk menghidupkan atau mematikan, geser slider ON/OFF ke bawah, tahan beberapa saat kemudian lepaskan.
SETTING Untuk mengatur setting apapun, tekan tombol menu. Pemilihan setting menggunakan tombol navigasi naik-turun, tekan tombol navigasi untuk memilih.
Hal paling awal yang harus diatur adalah menamai Project yang berguna untuk memudahkan manajemen data.
Slider ON/OFF
Tombol MENU
Tombol Navigasi
Input Mic Internal
Input Mic Eksternal
INPUT Jika menggunakan Mic Eksternal, baik Shotgun, Handheld Dynamic maupun Clip-On, Tombol INPUT 1-2 wajib diaktifkan. Jika hanya menggunakan Mic internal, aktifkan Tombol INPUT MIC.
INPUT SETTING Jika hanya 1 input, atur INPUT SETTING :
1/2 Link ON Mono Mix ON yang berarti input yang hanya 1 channel Mono digabungkan menjadi 2 channel Mono.
PHANTOM Shotgun Mic merupakan
Mic jenis Condenser sehingga perlu daya
eksternal. Aktifkan fitur PHANTOM POWER dengan
pilihan +48V untuk menyalakan Mic. Mic jenis
Dynamic tidak membutuhkan fitur ini.
REC LEVEL Atur level sampai benar-benar seimbang. Mintalah pemain mengucapkan dialog sesungguhnya dan tempatkan mic pada tempat seharusnya.
Pastikan level menyentuh batas tertinggi pada saat suara dialog paling kuat diucapkan. Ulangi berkali-kali sambil diatur levelnya sampai suara yang terdengar di headphone tidak pecah/distorsi.
SETTING INI HARUS DIULANG LAGI JIKA GANTI SCENE/ADEGAN
PENTING!
Tombol RecordIndikator Pause/Rec
PREVIEW LEVEL Untuk mengetahui level input,
tekan Tombol Record 1X sampai menyala kedip-kedip berwarna
merah. Cek indikator masih dalam bentuk PAUSE Mode (II)
Pengatur Input Record Level
PEAK LEVEL & HEADROOM Jika level terus menerus penuh
dan Indikator Lampu pada Tombol Input berkedip-kedip, itu
tanda bahwa level berlebihan (Distorsi/Peak), turunkan pelan-
pelan Input Levelnya sampai indikator tidak berkedip lagi
(sering disebut sebagai wilayah HEADROOM). Jika level kurang,
tambahkan sampai batas headroom terbaik.
Awasi level meter terus-menerus selama pengambilan
suara dilakukan
VOLUME HEADPHONE Penting!, Volume headphone seringkali membuat sound-recordist mengabaikan monitoring input sehingga pengatur volume headphone baru boleh diatur jika sudah menemukan level input terbaik. Atur sesuai sampai batas nyaman di telinga namun dapat mendengar suara secara detail
Indikator Lampu pada tombol input
Level Meter
Volume Headphone
RECORDING Jika level input dan monitoring headphone sudah pada setting terbaik lakukan perekaman dengan menekan tombol REC 1x lagi, atau sampai lampu indikator REC menyala konstan tidak berkedip.
Indikator lainnya adalah tanda REC (o) pada display menyala, tidak lagi indikator PAUSE (II)
Untuk mengentikan perekaman, tekan tombol STOP, tunggu sesaat sampai File .WAV tersimpan dalam SD-Card.
Jika menginginkan rekaman berlanjut tanpa menjadi potongan file, tekan tombol REC lagi yang berarti PAUSE. Tanda MARK akan muncul dan akan ditampilkan pada hasil rekaman.
PauseStop
REC Indikator
Tombol REC (Rekam)
Indicator TimecodeIndikator Baterai
Indikator Pause II
Play > Record o
Indicator Sample Rate
44.1 Khz / 16 Bit
Indicator Phantom Power +48V
Indikator Sisa Durasi (Remain) pada SD Card
Indikator Nama File
Indikator batas 0 dB (Level Tertinggi)
Indicator Level Kiri (L)-Kanan (R)*
* : Jika MONO MIX - ON, level kiri-kanan otomatis akan sama karena menjadi MONO
2 INPUT STEREO Langkah ini dilakukan jika akan menggunakan 2 (dua) input mic sekaligus
Input Mic Clip-On
Input Mic Shotgun
INPUT SETTING Ubah setting MONO MIX dan 1/2 LINK pada poses OFF
MODE Tutorial ini merujuk pada Mode MONO, namun Anda dapat mengubahnya menjadi Mode 4CH (4-Channel). Setiap sumber akan berisi 2 Channel Suara
LEVEL MONITOR Pada model 2 input akan terjadi ketidaksamaan level input. Untuk itu harus kedua levelnya agar seimbang
2 INPUT REC LEVEL Untuk mengatur level tiap channel, tekan input yang dikehendaki untuk mengaktifkan channel level
REC LEVEL Atur level sampai benar-benar seimbang. Mintalah pemain mengucapkan dialog sesungguhnya dan tempatkan kedua mic pada tempat seharusnya.
Pastikan level menyentuh batas tertinggi pada saat suara dialog paling kuat diucapkan. Ulangi berkali-kali sambil diatur levelnya sampai suara yang terdengar di headphone tidak pecah/distorsi/mempunyai headroom yang baik.
SETTING INI HARUS DIULANG LAGI JIKA GANTI SCENE/ADEGAN
PENTING!
Tombol manajemen file hasil rekaman Tombol Navigasi
StopPlay
PLAYBACK Untuk memutar kembali file hasil rekaman, aktifkan mode file. Untuk memilih file putar tombol navigasi naik-turun. Untuk playback bisa menekan tombol tersebut atau menekan tombol Play
USB TRANSFER Untuk memindah data ke komputer, bisa menggunakan koneksi USB transfer yang dihubungkan ke PC/Mac
SD-CARD Untuk memindah data ke komputer
juga dapat dilakukan dengan mencabut SD-Card (ditekan terlebih
dahulu) kemudian transfer menggunakan Card-Reader.
STANDART OPERATING PROCEDURE Peminjaman Peralatan Prodi S1 Film & Televisi
FSMR ISI Yogyakarta
FORM STEP III 1. Form diserahkan Staf
Peralatan.
2. Menyerahkan KTM
3. Cek PeralatanFORM STEP II 1. Legalisasi Peminjaman
ke Dosen Pemberi Tugas/Kepala Studio.
MAHASISWA
AMBIL FORM DI BAGIAN PERALATAN (Pak Yustinus, Pak Kulub)
ALAT KELUAR
FORM STEP I 1. Mengisi Form
Peminjaman sesuai alat yang dipinjam.
2. Mengisi Form Perjanjian.
MAHASISWA
KE STAF PERALATAN 1. Cek Fisik bersama-sama.
2. KTM diserahkan jika alat
dinyatakan baik.
3. Jika ada kerusakan alat,
akan dibicarakan kemudian.
ALUR PEMINJAMAN ALAT
ALUR PENGEMBALIAN ALAT
Isikan Nama, NIM dan No. HP
Isikan jenis alat yang akan dipinjam :
Mic Shotgun : RODE NTG-1
Blimp-Set : RODE
Fishpole : RODE
Mic Clip On : Sennheiser
Mic Dynamic : Shure
Audio Recorder : Zoom H4N Isikan keperluan peminjaman :
Tugas Observasi Suara, Matakuliah Tata Suara I
Peminjam : Tandatangan dan NIM
Petugas : Tandatangan dan NIP Staf Studio yang melayani
Dosen Pemberi Tugas : Tandatangan dan NIP Dosen yang memberi
Tugas
Kepala Studio : Tandatangan dan NIP
Kepala Studio atau Ketua Jurusan. Jika bagian matakuliah,
tandatangan ini tidak diperlukan, cukup oleh Dosen pemberi tugas.
FORM PEMINJAMAN ALAT
Kelas Tata Suara I 2014
Arif Go
[email protected] text : 087736752888
WhatsApp : 081312442888