Download pdf - motivasi belajar

Transcript
  • 5/28/2018 motivasi belajar

    1/152

    1

    UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE

    QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKN

    PADA SISWA KELAS IV SDN TALANG III

    SKRIPSI

    Oleh:

    Nelly Maghfiroh

    0 7 1 4 0 0 4 8

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHJURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

    MALANG 2010

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    2/152

    2 UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODEQUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKN

    PADA SISWA KELAS IV SDN TALANG III

    SKRIPSI

    Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam NegeriMalang

    Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna

    Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Oleh:

    Nelly Maghfiroh

    0 7 1 4 0 0 4 8

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

    FAKULTAS TARBIYAH

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM

    MALANG 2010

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    3/152

    3 LEMBAR PERSETUJUANUPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE

    QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKN PADA SISWA

    KELAS IV SDN TALANG III SUMENEP

    SKRIPSI

    Oleh:

    Nelly Maghfiroh

    07140048

    Telah disetujui Pada Tanggal 07 April 2010

    Oleh Dosen Pembimbing

    Mohammad. Samsul Ulum M.A

    NIP. 19720806 200003 1 001

    Mengetahui,

    Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

    Dra. Hj. Sulalah, M.Ag

    NIP. 19651112 199403 2 002

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    4/152

    4 HALAMAN PENGESAHANUPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE

    QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS

    IV SDN TALANG III SARONGGI SUMENEP

    SKRIPSI

    Dipersiapkan dan disusun oleh

    Nelly Maghfiroh(07140048)

    Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal

    17 April 2010 dengan nilai

    Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan

    Untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)

    Pada tanggal: 17 April 2010

    Ketua Sidang,

    Samsul Susilawati M.Pd

    NIP. 19760619200501 2 005

    Sekretaris Sidang,

    Moh. Samsul Ulum, M.A

    NIP. 19720806 200003 1 001

    Penguji Utama,

    Dr. Hj. Sulalah, M. Ag

    NIP.19651112199403 2 002

    Pembimbing,

    Moh. Samsul Ulum, M.A

    NIP. 19720806 200003 1 001

    Mengsahkan,

    Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    Dr. H. M. Zainuddin, M.A

    NIP. 19620507 199503 1 001

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    5/152

    5 MOTTOKarena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. sesungguhnya sesudah

    kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),

    ker jakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain .1

    1Al-Qur an dan terjemahnya (Bandung: CV Penerbit J-Art, 2005), hlm.597

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    6/152

    6 NOTA DINAS PEMBIMBINGMoh. Samsul Ulum M.ADosen Fakultas Tarbiyah

    Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

    NOTA DINAS PEMBIMBING

    Hal : Nelly Maghfiroh Malang, 07April 2010

    Lamp : 4 (empat) Eksemplar

    Kepada

    Yth:

    Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

    di-

    Malang

    Assalamu alaikum Wr. Wb.

    Setelah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa,

    maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa di bawah ini:

    Nama : Nelly MaghfirohNIM : 07140048

    Jurusan : PGMI

    Judul Skripsi : Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode

    Quantum Teaching Pada Pelajaran PKN Pada Siswa Kelas

    IV SDN Talang III Sumenep

    Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah

    layak diajukan untuk diujikan.

    Demikian, mohon dimaklumi adanya.

    Wassalamu alaikum Wr. Wb.

    Pembimbing

    Mohammad. Samsul Ulum M.A

    NIP. 19720806 200003 1 001

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    7/152

    7 SURAT PERNYATAANDengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat

    karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu

    perguruan tinggi, dan sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat

    yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis

    diacu dalam naskah ini dan diterbitkan dalam daftar pustaka.

    Malang, 07 April 2010

    Nelly Maghfiroh

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    8/152

    8 PERSEMBAHANDibawah sejadah cinta dan kasih sayang-Nya

    Oretan ini khusus q persembahkan kepada:

    Bapak dan ibu (H. faishol Marzuki dan Hj. Siti Azizah)

    Yang dengan setiap hentakan nafasnya telah membawaku kedunia ini

    Dengan nada cinta dan irama do'a.

    Guru alifku dan semua guru khususnya para asatidz PP. Annuqayah

    Guluk-guluk yang dengan keuletannya telah mengantarku menuju

    Terang benderangnya dunia keilmuan.

    Kekasihku Herly Suhriyanto S.Ag yang dengan kesabarannya

    Dan kesetiaannya mampu menaklukkan batu cadas hatiku

    Mas Her ..akhirnya ku jadi mi l ikmu

    Kakakk u dan adik -adikku ..

    Dewasalah, kita masih punya Tuhan!

    Keluarga besarku

    Tarimakasihatas segenap motivasinya untuk senantiasa

    berada dalam jalanNya.

    Big thanks to sahabat-sahabatku yang telah menorehkan

    Banyak nuansa dalam kafan putih kehidupanku,

    SEMOGA MAAFMU MASIH TERSISA UNTUKKU !

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    9/152

    9 KATA PENGANTARAlhamdulilah, segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,

    yang selalu melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah Nya, sehingga pada

    kesempatan ini penulisan skrispi yang berjudul Upaya Peningkatan Presptasi

    Belajar Melalui Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran PKN di SDN

    Talang III Sumenep dapat terselesaikan dengan baik.

    Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita

    Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari jalan jahiliyah

    menuju jalan Islamiyah, yakni Ad-Dinul Islam.

    Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, dorongan,

    dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis

    mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada:

    1. Ayah, dan Ibu, serta segenap keluarga tercinta yang telah memberikan

    kepecayaan, motivasi, do a, dan restu kepada kami.

    2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor UIN Malang.

    3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, M.A selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN

    Malang.

    4. Ibu Dr. Hj. Sulalah, M. Ag, selaku Ketua Program Studi PGMI yang selalu

    memberikan kritik dan saran demi kemajuan dan kebaikan kami.

    5. Bapak Moh. Samsul Ulum M.A, selaku Dosen Pembimbing yang telah

    memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan, sehingga skripsi ini dapat

    terselesaikan dengan baik.

    6. Bapak Drs. Sudiryo selaku Kepala Sekolah SDN Talang III Sumenep yang

    telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengadakan penelitian di

    SDN tersebut.

    7. Bapak Moh. Syahwan, S.Pd selaku Guru bidang studi PKN yang juga

    membimbing dan membantu dalam Pelaksanaan PTK.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    10/152

    10 8. Segenap guru SD yang telah membantu kami dalam memperoleh data-datayang dibutuhkan.

    9. Segenap teman teman seperjuangan PGMI yang telah membantu dalam

    penyelesaian skripsi ini.

    10.Semua pihak yang turut membantu dan memotivasi hingga selesainya tugas

    akhir ini.

    Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

    kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang kontruktif sangat kami

    harapkan dari semua pihak dalam penyempurnaan skripsi ini.

    Penulis berharap Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

    semua pihak, sehingga dapat membuka cakrawala berpikir serta memberikan

    setitik khazanah pengetahuan dalam dunia pendidikan. Demikianlah penulisan

    skripsi ini apabila ada kurang lebihnya penulis mohon maaf yang sebesar-

    besarnya.

    Amiin-amiin ya Robbal Alamin.

    Malang, 07 April 2010

    Penulis

    Nelly Maghfiroh

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    11/152

    11 DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL............................................................................................... i

    HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii

    HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv

    MOTTO.................................................................................................................. v

    NOTA DINAS BIMBINGAN .............................................................................. vi

    SURAT PERNYATAAN ....................................................................................vii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................viii

    KATA PENGANTAR ..........................................................................................ix

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvi

    ABSTRAK............................................................................................................. xi

    BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6

    C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 7

    D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 8

    E. Hipotesa penelitian ................................................................................... 8

    F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ......................................... 10

    G. Sistematika Pembahasan ........................................................................ 11

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    12/152

    12 BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 13A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran................................................ 13

    B. Tinjauan Tentang Pembelajaran PKN Di SD ..15

    1. Pengertian Pembelajaran PKN ......15

    2. Tujuan Pembelajaran .16

    3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKN . ...17

    C. Tinjauan Tentang Metode Quantum Teaching.......................................18

    1. Pengertian Quantum Teaching...........................................................18

    2. Asas Utama Quantum Teaching.........................................................20

    3. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching.....................................................22

    4. Model Quantum Teaching..................................................................24

    5. Kerangka Perencanaan Quantum Teaching........................................29

    D. Tinjauan Tentang Prestasi.......................................................................32

    1. Pengertian PrestasiBelajar............................................................... 32

    2. Macam-Macam PrestasiBelajar .......29

    3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...30

    BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 42

    A. Lokasi Penelitian .................................................................................... 42

    B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................................. 42

    C. Prosedur Penelitian ................................................................................. 45

    D. Kehadiran Peneliti .................................................................................. 51

    E. Sumber dan Jenis Data ........................................................................... 52

    F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 53

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    13/152

    13 G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 53H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 55

    I. Pengecekan Keabsahan Data.................................................................. 57

    J. Model dan Tahapan Peneliian ................................................................ 58

    BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN............................................. 64

    A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................... 64

    1. Sejarah Berdirinya MI Sumber Payung............................................ 64

    2. Identitas Sekolah .. .64

    3. Visi dan Misi ................................................................................... 65

    4. Struktur Organisasi........................................................................... 67

    5. Keadaan Guru................................................................................... 68

    6. Jumlah Siswa .69

    7. Sarana dan Prasarana........................................................................ 69

    8. Kurikulum SDN................................................................................71

    9. Kenaikan Kelas Dan Pelulusan.........................................................72

    B. Paparan Data 72

    1. Observasi 72

    2. Pre Test 73

    3. Hasil Test .. 73

    C. Siklus Penelitian ..................................................................................... 74

    1. Siklus I.............................................................................................. 74

    a. Rencana Tindakan Siklus I ......................................................... 74

    b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I................................................... 76

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    14/152

    14 c. Observasi Siklus I....................................................................... 81d. Refleksi Siklus I ......................................................................... 84

    e. Siklus II ...................................................................................... 86

    f. Rencana Tindakan Siklus II ....................................................... 86

    g. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ................................................. 89

    h. Observasi Siklus II ..................................................................... 96

    i. Refleksi Siklus II ...................................................................... 100

    BAB V PEMBAHASAN ................................................................................... 102

    BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 107

    A. Kesimpulan........................................................................................... 107

    B. Saran..................................................................................................... 108

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    15/152

    15 DAFTAR GAMBARGambar I : Alur PTK............................................................................................ 51

    Gambar II: Tahapan Penelitian Tindakan Kelas Model Lewin

    Menurut Elliot ................................................................................. 59

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    16/152

    16 DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 111

    Lampiran 2 : Contoh Media Pembelajaran......................................................... 125

    Lampiran 3 : Data Evaluasi ................................................................................ 128

    Lampiran 4 : Instrumen ...................................................................................... 131

    Lampiran 5 : Dokumentasi ................................................................................. 132

    Lampiran 6 : Data Observasi.............................................................................. 133

    Lampiran 7 : Silabus........................................................................................... 135

    Lampiran 8 : Foto ............................................................................................... 140

    Lampiran 9 : Surat Pengantar Penelitian ............................................................ 141

    Lampiran 10: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 142

    Lampiran 11: Bukti Konsultasi ........................................................................... 143

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    17/152

    17 ABSTRAKNelly Maghfirah, 2010, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode

    Quantum Teaching Pada Pelajaran PKN Pada Siswa Kelas IVSDN Talang III Sumenep . Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru

    Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam

    Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang,

    DosenPembimbing: Moh. Samsul Ulum M.A

    Kata Kunci :Metode, Quantum Teaching, Prestasi Belajar

    Suatu lembaga pendidikan akan dapat bersaing secara kompetitif apabila

    dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Guru memiliki peran yang sangat

    penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik terlepas seperti apapun latar

    belakang siswa didiknya. Karena itu guru dituntut menguasai metode

    pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa yang dihadapi.

    Fenomena yang terjadi di SDN Talang III Sumenep, ada beberapa hambatan,

    hambatan yang paling signifikan yaitu antusias siswa untuk belajar masih sangat

    rendah sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan. Menyikapi permasalahan

    tersebut, maka perlu diterapkan metode yang lebih tepat. Untuk menanggulangi

    hal itu telah benyak konsep metode pembelajaran aktif yang ditawarkan. Metode

    pembelajaran aktif tampaknya merupakan salah satu jawaban atas permasalahan

    tentang rendahnya mutu atau kualitas pembelajaran di SDN Talang III Sumenep.

    Salah satunya adalah dengan menerapkan metode Quantum Teaching pada

    pelajaran ini, diharapkan prestasi belajar siswa terus meningkat dan hasil

    belajarnya akan memuaskan, sebab pada metode ini keaktifan siswa lebih di

    utamakan.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan

    Quantum Teaching pada pelajaran PKN pada siswa kelas IV SDN Talang III

    Sumenep, (2) Bagaimana peningkatan prestasi belajar melalui metode Quantum

    Teaching pada pelajaran PKN pada siswa kalas IV SDN Talang III Sumenep, (3)

    Apa sajakah hambatan yang dihadapi dalam penerapan Quantum Teaching pada

    pelajaran PKN pada siswa kelas IV SDN Talang III Sumenep.

    Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan

    pendekatan penelitian kualitatif. Urutan kegiatan penelitian ini mencakup: (1)

    perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Dalam pengumpulan

    datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

    Sedangkan untuk analisanya, penulis menggunakan aanalisis deskriptif kualitatif.

    Untuk uji keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengamatan dan

    wawancara maka penerapan Quantum teaching, mampu meningkatkan prestasi

    belajar siswa. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan terdapat

    peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata dari pre test sebesar

    6,55 pada siklus I ini meningkat menjadi 7,93 atau sekitar 4%. Sedangkan pada

    siklus II peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata pre test

    sebesar 6,55 pada siklus II ini meningkat menjadi 8,66 atau sekitar 35%. Hal ini

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    18/152

    18 menunjukkann bahwa 90% siswa berhasil meningkatkan prestasi belajar PKNdengan hasil belajar yang baik, walaupun selama penerapan masih mengalami

    beberapa hambatan, akan tetapi hal ini bukan berarti menafikan keberhasilan

    penerapan quantum teaching dalam pelajaran PKN pada siswa kelas IV di SDNTalang III Sumenep karena dalam penerapan quantum teaching telah

    menunjukkan hasilnya yaitu kegairahan dan kesenangan siswa dalam belajar,

    suasana yang terlihat dinamis dan siswa menjadi aktif.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    19/152

    19 BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar

    pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu

    menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu

    kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar

    dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa,

    sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat

    pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap. 2

    Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik,

    yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa

    harus belajar. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui

    berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari

    aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih

    mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu

    mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada

    tingkat yang optimal.

    Seluruh lembaga pendidikan mempunyai fungsi dan tanggung jawab

    yang sama dalam melaksanakan proses pendidikan yang di dalamnya terdapat

    perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Semua itu dilakukan bertujuan untuk

    2Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bandung : Bumi Aksara, 2001), hlm. 48

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    20/152

    20 mencetak generasi yang matang dalam segala bidang, baik sains, agama danpengetahuan lainnya. Sehingga diharapkan anak didik sepagai pusat

    pembelajaran mampu menjadi manusia bermoral dan berpengetahuan.

    SDN Talang III sebagai salah satu lembaga pendidikan juga sangat

    menjunjung keberhasilan pembelajaran, sehingga siswa yang dihasilkan

    mampu berperan dalam persaingan global. Usaha kearah tersebut sudah

    banyak dilakukan oleh pihak lembaga terkait, dengan harapan akan mampu

    menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik, yang pada ujungnya akan

    menjadikan sekolahyang berkualitas.

    Namun pada kenyataannya, usaha yang di lakukan pihak sekolah

    belum cukup membuahkan hasil. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya prestasi

    belajar yang dimiliki siswa. Dalam proses belajar mengajar, rata-rata siswa

    kurang berminat terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Mereka

    lebih mementingkan hal lain dari pada belajar, seperti menggambar, bicara

    sendiri dan mengganggu teman-teman yang di dekatnya. Hal itu tentu sangat

    mengganggu dan tidak memungkinkan untuk memperoleh hasil pembelajaran

    yang maksimal.

    Dalam kondisi yang demikian, tentu akan sangat berpengaruh terhadap

    hasil belajar siswa. Jika kondisi seperti ini tidak secepatnya ditanggulangi,

    maka sangat mungkin kualitas sekolah akan menjadi menurun, karena salah

    satu indikator keberhasilan sekolah adalah mampu mencetak lulusan yang

    baik.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    21/152

    21 Berbagai permasalahan pembelajaran yang mengakibatkanmenurunnya prestasi belajar siswa tersebut, salah satunya terjadi pada

    pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn). Pendidikan

    Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan

    untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga

    memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai

    dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab

    dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

    Di SDN Talang III tempat penelitian ini dilaksanakan, Pembelajaran

    pendidikan kewarganegaraan masih cenderung berorientasi pada transfer

    pengetahuan semata dengan metode yang monoton. Hal inilah yang

    mengakibatkan kegagalan prestasi belajar siswa. Selain itu pembelajaran yang

    digunakan masih menganut perspektif pembelajaran tradisional, yaitu

    pembelajaran yang berpusat pada guru dan menjadikan siswa sebagai objek

    pasif yang harus banyak diisi informasi. Padahal kenyataannya, siswa yang

    mempunyai karakter beragam memerlukan sentuhan-sentuhan khusus dari

    guru sebagai pendidik dan pelatih agar mampu mengambil makna dari setiap

    informasi yang diterima. Untuk itu guru harus mampu menjadikan mereka

    semua terlibat dan merasa senang selama proses pembelajaran.

    Melihat dari semua permasalahan yang dipaparkan di atas, maka

    dibutuhkan tindakan yang mampu mencari jalan keluarnya. Salah satu solusi

    adalah penggunaan metode yang tepat, yaitu metode yang mampu membuat

    seluruh siswa terlibat dalam suasana pembelajaran. Metode mengajar

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    22/152

    22 merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakanhubungan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu,

    peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar

    mengajar.3

    Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna lebih

    mengaktifkan dan memunculkan prestasibelajar siswa di kelas yaitu dengan

    menggunakan metode Quantum Teaching. Strategi ini dapat diterapkan pada

    pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan dan

    diketahui siswa dengan membagikan bahan ajar yang lengkap

    Salah satu pakar pendidikan berhasil menciptakan cara baru dan

    praktis untuk mempengaruhi keadaan mental pelajar yang dilakukan oleh

    guru. Semua itu terangkum dalam Quantum Teaching yang berarti

    pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada dalam diri siswa menjadi

    sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri siswa itu sendiri maupun bagi orang

    lain. Disinilah letak pengembangan metode pembelajaran Quantum Teaching,

    yaitu menggubah bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar

    momen belajar. Karena itulah guru harus tahu apa yang ada pada siswanya.

    Begitu juga harus ada kerjasama yang solid antara guru dan siswa, bila guru

    berusaha membimbing dan mengarahkan siswanya, maka diharapkan siswa

    juga berusaha sekuat tenaga untuk mencapai hasil belajar. Dalam pelaksanaan

    Quantum Teaching lebih menekankan pada emosioanal anak, sebagaimana

    3Suryasubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta1997) , hal: 43

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    23/152

    23 prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam QuantumTeachingyaitu "BawalahDunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia kita ke Dunia Mereka".

    4

    Berdasar hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Supercamp

    (sebuah program pemercepatan Quantum Learning yaitu perusahaan

    pendidikan nasional), pemercepatan Quantum Teaching dapat meningkatkan

    beberapa hasil daripada proses pembelajaran sebagai berikut;

    1. 68 % meningkatkan motivasi belajar siswa

    2. 73 % meningkatkan prestasi belajar siswa

    3. 81 % meningkatkan rasa percaya diri siswa

    4. 98 % melanjutkan penggunaan ketrampilan5

    Sedangkan belajar itu sendiri adalah suatu proses yang kompleks

    yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu

    terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya6, dan

    berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam

    adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah dan diperintahkan kepada

    manusia untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang

    ada padanya tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui

    pendidikan, tanpa bantuan pihak lain untuk selanjutnya mampu membimbing

    dirinya sendiri.7

    Masalah-masalah sosial diharapkan dapat diatasi dengan

    mendidik generasi muda untuk mencegah penyakit-penyakit sosial seperti

    4Bobbi DePorter dkk,Quantum Teaching memperaktekkan Quantum Learning didalam

    kelas,(Kaifa 2000), hal:75Bobbi DePorter, OP.Cit, hal.4

    6Azhar Arsyad,Media pengajaran: (Raja Grafindo Persada,Jakarta 1997), hal.1

    7Hery Noer Aly,Ilmu pendidikan Islam,(Logos, Jakarta 1999), hal. 1

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    24/152

    24 kejahatan, pengrusakan lingkungan, narkotika, pergaulan bebas dansebagainya.

    Sebagai metode yang masih baru, Quantum Teaching merupakan

    sesuatu yang baru dan asing bagi kebanyakan sekolah yang ada di Indonesia,

    sehingga masih jarang sekolah-sekolah yang menerapkan metode ini dalam

    melaksanakan pembelajaran. Melihat latar belakang diatas maka penulis

    mengadakan penelitian yang dilaksanakan di SDN Talang III Saronggi

    Sumenep, pemilihan metode quantum teaching oleh peneliti sangat sesuai

    dengan kondisi dan situasi siswa. Karena peneliti memiliki asumsi bahwa

    tidak ada metode yang terbaik namun yang ada adalah metode yang sesuai

    dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.

    Berangkat dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk

    mengambil judul upaya peningkatan prestasi belajar melalui metode quantum

    teaching pada pelajaran PKN pada siswa kelas IV SDN Talang III Sanggi

    Sumenep.

    B. Rumusan Masalah

    Fokus rumusan masalah penelitian ini adalah penggunaan Quantum

    Teaching pada pelajaran PKN di SDN Talang IIISaronggi-Sumenep.

    Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan dalam beberapa subfokus

    sebagai berikut:

    1. Bagaimanakah penerapan Qantum Teaching sebagai upaya peningkatan

    prestasi belajar pada pembelajaran PKN pada siswa kelas IV di SDN

    Talang IIISaronggi-Sumenep?

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    25/152

    25 2. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa melalui metodeQuantum Teaching pada pembalajaran PKN pada siswa kelas IV di SDN

    Talang IIISaronggi-Sumenep?

    3. Hambatan apa sajakahyang dihadapi dalam penerapan metode Quantum

    Teaching sebagai upaya peningkatan prestasi belajar pada pembelajaran

    PKN di SDN Talang IIISaronggi-Sumenep?

    C. Tujuan Penelitian

    Bertolak pada rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki

    beberapa tujuan yaitu:

    1. Mendeskripsikan bagaimanakah penerapan Quantum Teaching sebagai

    upaya peningkatan prestasi belajar pada pembalajaran PKN pada siswa

    kelas IV di SDN Talang IIISaronggi-Sumenep?

    2. Mendeskripsikan bagaimanakah peningkatan prestasi belajar melalui

    metode Quantum Teaching pada pembelajaran PKN pada siswa kelas IV

    di SDN Talang IIISaronggi-Sumenep?

    3. Mendeskripsikan hambatan apa sajakahyang di hadapi dalam penerapan

    metode Quantum Teaching sebagai upaya peningkatan prestasi belajar

    siswapada pelajaran PKN diSDN Talang IIISaronggi-Sumenep.

    D. Manfaat Penelitian

    Dengan penelitian ini, besar harapan peneliti agar penelitian ini bisa

    bermafaat dan memberikan kontribusi dalam rangka peningkatan kualitas

    pendidikan.

    Adapun manfaat penelitian ini dapat disimpulkan antara lain:

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    26/152

    26 1. Menjadi bahan referensi untuk mengkaji tentang penerapan QuantumTeaching

    2. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam masalah metode

    pembelajaran

    3. Dengan mengetahui gambaran mengenai metode pembelajaran Quantum

    Teachingmaka diharapkan dapat berguna untuk dijadikan pedoman dalam

    peningkatan pendidikan.

    4. Sebagai wawasan atau gambaran bagaimana guru mengelola kelas.

    5. Dengan penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah keilmuan

    bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya, sehingga dapat

    mengembangkan pengetahuan dengan wawasan yang lebih luas secara

    teoritis maupun praktis.

    6. Sebagai bahan untuk memperluas pengetahuan peneliti dalam

    mempersiapkan diri sebagai calon tenaga pendidik yang profesional.

    E. Hipotesa Penelitian

    Siswa kelas IV SDN Talang III terdiri dari anak-anak yang berumur

    sepuluh tahun, jadi karakteristik anak-anak tersebut adalah anak-anak yang

    masih senang bermain. Sedangkan metode Quantum Teaching adalah

    pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada dalam diri siswa menjadi

    sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri siswa itu sendiri maupun bagi orang

    lain. Disinilah letak pengembangan metode pembelajaran Quantum Teaching,

    yaitu menggubah bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar

    momen belajar.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    27/152

    27 Dalam pelaksanaan Quantum Teaching lebih menekankan padaemosional anak, sebagaimana prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam

    Quantum Teaching yaitu "Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan

    Antarkan Dunia kita ke Dunia Mereka"8. Metode pengajaran dalam bentuk

    Quantum Teaching tampak lebih komprehensip dibandingkan dengan

    berbagai metode pengajaran yang telah ada sebelumnya. Dengan kata lain

    bahwa dalam quantum teaching terkandung berbagai macam-macam metode

    pengajaran yang diolah menjadi satu, seperti metode ceramah, tanya jawab,

    demonstrasi, karya wisata, penugasan, pemecahan masalah, diskusi, simulasi,

    eksperimen, penemuan, dan proyek atau unit. Berbagai ini satu dan lainnya

    saling bersinergi membentuk Quantum Teaching.Maka dari itu pengajar dan

    peneliti merasa bahwa metoe Quantm Teaching sesuai untk digunakan alam

    pembelajaran PKN di kelas IV SDN Talang IIISaronggi-Sumenep.

    Berdasar hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Supercamp(sebuah

    program pemercepatan Quantum Learning yaitu perusahaan pendidikan

    nasional), pemercepatan Quantum Teaching dapat meningkatkan beberapa

    hasil daripada proses pembelajaran sebagai berikut;

    1. 68 % meningkatkan motivasi belajar siswa

    2. 73 % meningkatkan prestasi belajar siswa

    3. 81 % meningkatkan rasa percaya diri siswa

    8Bobby DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer, Nourie, Quantum Teaching

    mempraktekkan Quantum learning di Ruang-ruang Kelas, (Kaifa, Bandung 2000), hal.07

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    28/152

    28 4. 98 % melanjutkan penggunaan ketrampilan9Oleh karena itu, dengan diterapkannya metode Quantum Teaching

    pada siswa kelas IV SDN Talang III saronggi-Sumenep diharapkan akan

    memberi kontribusi dan motivasi kepada siswa sehingga yang dulunya sulit

    memahami dan menerapkan pelajaran PKN menjadi mudah, bahkan menjadi

    materi yang disukai.

    Dari uraian diatas peneliti dapat menarik suatu hipotesis:jika metode

    Quantum Learning di terapkan dalam pembelajaran Pendidikan

    Kewarganegaraan (PKN) pada siswa kelas IV di SDN Talang III Saronggi-

    Sumenep, maka upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa akan

    tercapai.

    F. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

    Sesuai dengan judul skripsi yaitu Upaya Peningkatan Motivasi

    Belajar Melalui Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran PKN Pada Siswa

    Kelas IV Di SDN Talang IIISumenep . maka peneliti membatasi pembahasan

    yang akan dikaji yaitu menyangkut bagaimana proses perencanaan, dan

    bagaimana penerapannya serta apa saja hambatan dalam penggunaan metode

    Quantum Teaching pada pelajaran PKN sebagai upaya peningkatan motivasi

    belajar siswa.

    G.

    Sistematika Pembahasan

    Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    9Bobbi DePorter, Op.Cit.hal,4

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    29/152

    29 BAB I :Pada bab ini menerangkan tentang pendahuluan yang meliputi:latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

    manfaat penelitian, hipotesa penelitian, ruang lingkup dan

    keterbatasan penelitian, dan sistematika pembahasan.

    BAB II :Tinjauan pustaka dibahas pada bab ini. Yaitu membahas tentang

    metode penbelajaran disekolah, pembelajaran PKN di Sekolah

    Dasar yang meliputi pengertian, tujuan dan ruang lingkup mata

    pelajaran PKN,tinjauan umum tentang Quantum Teaching yang

    meliputi pengertian, asas-asas Quantum Teaching, prinsip-prinsip

    Quantum Teaching, kerangka rancangan Quantum Teaching.

    BAB III :Metode penelitian, membahas desain dan jenis penelitian,

    prosedur penelitian, kehadiaran peneliti di lapangan, sumber dan

    jenis data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,

    instrumen penelitian, analisis data, pengecekan keabsahan data,

    tahapan penelitian.

    BAB IV :Paparan hasil penelitian, memaparkan deskripsi lokasi penelitian

    yang meliputi sejarah SDN Talang III di Saronggi Sumenep,

    identitas sekolah, sarana dan prasarana, visi, misi dan tujuan

    sekolah, struktur organisasi sekolah, siklus penelitian yang

    siklus I, dan siklus II.

    BAB V :Analisa pembahasan

    BAB VI :Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan hasil penelitain

    beserta saran-saran sebagai bahan pertimba

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    30/152

    30 BAB IIKAJIAN PUSTAKA

    A. Metode Pembelajaran Di Sekolah Dasar

    1. Pengertian Metode Pembelajaran

    Realisasi interaksi belajar mengajar tidak lain merupakan

    pengoprasionalan satu atau lebih metode-metode mengajar. Metode adalah

    cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Metode

    adalah cara-cara yang dilaksanakan untuk mengadakan interaksi belajar

    mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.

    Metode dan juga teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi

    pengajaran. Metode pengajaran dipilih berdasarkan dari atau dengan

    pertimbangan jenis srtategi pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

    Begitu pula, oleh karena metode merupakan bagian yang integral dengan

    sistem pengajaran maka perwujudannya tidak dapat dilepaskan dengan

    komponen sistem pengajaran yang lain.

    Adapun pembelajaran berasal dari kata dasar ajar , yang artinya

    petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Dari kata ajar

    ini

    lahirlah kata kerja belajar , yang berati berlatih atau berusaha memperoleh

    kepandaian atau ilmu dan kata pembelajaran berasal dari kata belajar yang

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    31/152

    31 mendapat awalan pem- dan akhiran an yang merupakan konflik nominal(bertalian dengan prefiks verbal meng-) yang mempunyai arti proses.

    10

    Pembelajaran ialah proses pemerolehan maklumat dan pengetahuan,

    penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan.

    Dalam konteks pendidikan, guru biasanya berusaha sedaya upaya mengajar

    supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran untukmencapai

    suatu objektif yang ditentukan. Pembelajaran akan membawa kepada

    perubahan pada seseorang.

    Berikut beberapa definisi tentang pembelajaran yang dikemukakan oleh

    para ahli:

    a. Menurut Degeng, pembelajaran (atau ungkapan yang lebih dikenal

    sebelumnya pengajaran ) adalah upaya untuk membelajarkan siswa.11

    b. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

    ini mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara yang lebih

    efektif dan efisien.12

    c. Pembelajaran adalah suatu usaha mengorganisasi lingkungan sehingga

    menciptakan kondisi belajar bagi siswa.13

    d. Kamus Dewan mentraktifkan pembelajaran sebagai proses belajar untuk

    memperoleh ilmu pengetahuan dan menjalani latihan.

    10Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai

    Pustaka, 1990), hal: 66411

    Muhaimin, Op.cit, hal: 18312

    Muhaimin M.A, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media, 1996), hal: 9913

    Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal: 48

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    32/152

    32 e. Menurut pandangan ahli kognitif, pembelajaran boleh ditraktifkan sebagaisatu proses dalam yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang agak

    kekal.

    f. Aliran behavioris berpendapat bahwa pembelajaran adalah perubahan

    dalam tingkah laku yaitu cara seseorang bertindak dalam suatu situasi.

    Terdapat beberapa sebab teori-teoripembelajaran ini perlu dikuasai oleh

    guru, diantaranya ialah:

    a. Teori pembelajaran membantu guru memahami proses pembelajaran yang

    berlaku di dalam diri pelajar itu sendiri.

    b. Guru dapat memahami keadaan dan faktor yang mempengaruhi,

    mempercepat atau melambatkan proses pembelajaran seseorang.

    c. Guru dapat membuat ramalan yang tepat tentang hasil yang diharapkan

    dari proses pengajaran dan pembelajaran.14

    B.

    Pembelajaran PKN di Sekolah Dasar

    1. PengertianPembelajaran PKN

    Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru.

    Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Dimyati dan Mudjiono bahwa

    pembelajaran tanpa diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk

    membelajarkan siswa.15

    Dikaitkan dengan pengertian pembelajaran, maka diperoleh sebuah

    pengertian bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah upaya

    membelajarkan siswa untuk dapat memahami hakikat kewarganegaraan itu

    14(http://ishakhothman.tripod.com/tugasan2apk.htm)

    15Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hal; 114

    http://ishakhothman.tripod.com/tugasan2apk.htm
  • 5/28/2018 motivasi belajar

    33/152

    33 sendiri. Selain itu juga dapat menerapkan pemahaman tentangkewarganegaraannya dalam kehidupan dirumah, sekolah, dan masyarakat

    melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan. Hal ini sesuai dengan

    yang diungkapkan oleh Muhaimin bahwa pembelajaran adalah:

    Suatu upaya membelajarkan peserta didik agar dapat belajar, butuh

    belajar, terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus menerus

    mempelajari agama Islam, baik untuk kepentingan mengetahui bagaimana

    cara beragama yang benar maupun mempelajari Islam sebagai pengetahuan.16

    2. Tujuan Pembelajaran PKN

    Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta

    didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

    Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

    kewarganegaraan.

    Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara

    cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti

    korupsi.

    Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

    berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup

    bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

    Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

    langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan tekhnologi

    informasi dan komunikasi.

    16Muhaimin, Op.cit, 2002, hal: 183

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    34/152

    34 3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKNRuang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi

    aspek-aspek sebagai berikut:

    Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan,

    cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah

    Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam

    pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik

    Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.

    Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan

    keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,

    peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan

    bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan

    internasional.

    Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak, dan kewajiban

    anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM,

    pemajuan, penghormatandan perlindungan HAM.

    Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri

    sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan

    mengeluarkan pendapat, menghargai kep-itusan bersama, prestasi diri,

    persamaan keduclukan warga negara.

    Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang

    pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,

    hubungan dasar negara dengan konstitusi.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    35/152

    35 Kekuasaan dalam polotik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,pemerintahan daerahdan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem

    politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madam,

    sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.

    Pancasila meliputi: Pancasila sebagai dasar negara dar ideologi negara,

    proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai

    Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.

    Globalisasi meliputi: globalisasi . di lingkungannya, politik luar negeri

    Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan

    organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.

    C. Metode Quantum Teaching

    1. Pengertian Quantum Teaching

    Quantum Teaching berasal dari dua kata yaitu "Quantum"yang berarti

    interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya dan "Teaching" yang berarti

    mengajar. Dengan demikian maka Quantum Teaching adalah orkestrasi

    bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar.

    Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar yang efektif yang dapat

    mempengaruhi kesuksesan siswa.17

    Abuddin Nata, dengan mengutip

    pendapatnya DePorter mengatakan bahwa Quantum Teaching adalah badan

    ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan,

    penyajian dan fasilitasi SuperCamp. Diciptakan berdasarkan teori-teori

    pendidikan seperti Accelerated Learning (Lozanov), Multiple Intellegence

    17Bobbi DePorter, Op.Cit. hal, 5

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    36/152

    36 Gardner), Neuro-Linguistic Programing (Ginder & Bandler), EksperientalLearning (Hahn), Socratic Incuiry, Cooperative Learning (Jhonson &

    Jhonson), dan Element of Effective Intruction (Hunter). Quantum Teaching

    merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi paket multisensori,

    multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan

    melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami, dan kemampuan murid untuk

    berprestasi. Sebagai sebuah pendekatan belajar yang segar, mengalir, praktis

    dan mudah diterapkan.18

    Quantum Teaching yaitu sebuah metode pembelajaran yang terbukti

    mampu meningkatkan motivasi belajar anak didik, meningkatkan prestasi,

    meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan harga diri dan melanjutkan

    penggunaan ketrampilan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

    Metode Quantum Teaching merupakan salah satu metode yang

    dilukiskanmirip sebuah orkestra, dimana kita sedang memimpin konser saat

    berada diruang kelas, karena disitu membutuhkan pemahaman terhadap

    karakter murid yang berbeda-beda sebagaimana alat-alat musik yang berbeda

    pula. Karenanya Quantum Teaching mengajarkan agar setiap karakter dapat

    memiliki peran dan terlibat aktif dalam proses belajar mengajar sehingga

    pembelajaran membawa kesuksesan.

    Quantum Teaching menguraikan cara-cara baru yang memudahkan

    proses belajar lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang

    terarah, apapun mata pelajarannya. Dengan menggunakan metodelogi

    18Abudin Nata,Manajemen Mengatasi kelemahan Pendidikan Islam di

    Indonesia,(Kencana, Jakarta 2003), hal.35

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    37/152

    37 Quantum Teaching, dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaanbelajar menuju bentuk perencanaan yang akan melejitkan prestasi siswa.

    Quantum Teaching adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan

    segala nuansanya. Dan Quantum Teaching juga menyertakan segala kaitan,

    interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum

    Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi

    yang mendirikan landasan dan keterangan untuk belajar.

    QuantumTeaching menawarkan suatu sintesis dari hal-hal yang dicari,

    atau cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran yang

    dilakukan guru melalui perkembangan hubungan, penggubahan belajar, dan

    penyampaian kurikulum.

    2. Asas Utama Quantum Teaching

    Asas utama QuantumTeachingadalah Bawalah dunia mereka kedunia

    kita, dan antarkan dunia kita kedalam dunia mereka. Asas ini terletak pada

    kemampuan guru untuk menjembatani jurang antara dua dunia yaitu guru

    dengan siswa. Artinya bahwa tidak ada sekat-sekat yang membatasi antara

    seorang guru dan siswa sehingga keduanya dapat berinteraksi dengan baik.

    Seorang guru juga diharapkan mampu memahami karakter, minat, bakat dan

    fikiran setiap siswa, dengan demikian berarti guru dapat memasuki dunia

    siswa.19

    Inilah hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru, untuk

    mendapatkan hak mengajar, pertama-tama guru harus membangun jembatan

    19Bobbi DePorter, Op.Cit. hal,84

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    38/152

    38 autentik memasuki kehidupan murid. Mengajar adalah hak yang harus diraih,dan diberikan oleh siswa, bukan oleh departemen Pendidikan. Belajar dari

    segala definisinya adalah kegiatan full contact. Dengan kata lain, belajar

    melibatkan semua aspek kehidupan manusia yang meliputi pikiran, perasaan,

    dan bahasa tubuh, disamping pengetahuan sikap dan keyakinan sebelumnya

    serta persepsi masa mendatang. Dengan demikian, karena belajar berurusan

    dengan orang secara keseluruhan, hak untuk memudahkan belajar tersebut

    harus diberikan oleh pelajar dan diraih oleh guru.

    Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengaitkan apa yang akan diajarkan

    dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan

    rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. Setelah

    kaitan terbentuk, guru bisa membawa siswa kedunia guru, dan memberi siswa

    pemahaman guru mengenai isi dunia itu.

    Ketika seorang guru sudah dapat memasuki dunia siswa dan diterima

    dengan baik oleh siswa maka sudah saatnya pula siswa diajak untuk

    memasuki dunia lain yang lebih luas sehingga apa yang dipelajari oleh siswa

    tersebut dapat diterapkan pada situasi baru dalam kehidupan lingkungannya.

    Dalam interaksi edukatif yang berlangsung terjadi interaksi yang

    bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Interaksi yang

    bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan

    lingkunganyang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar.

    Guru ingin memberikan layanan yang terbaik kepada anak didik, dengan

    menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    39/152

    39 berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif danbijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dan

    murid.20

    3. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching

    Selain asas utama QuantumTeaching juga memiliki prinsip atau yang

    disebut oleh DePorter sebagai kebenaran tetap. Prinsip-prinsip ini akan

    berpengaruh terhadap aspek QuantumTeachingitu sendiri, prinsip-prinsip itu

    adalah:

    1) Segalanya berbicara, maksudnya adalah segala hal yang berada dikelas

    mengirim pesan tentang belajar. Menurut Islam prinsip ini berarti bahwa

    segala sesuatu memiliki jiwa atau personalitas. Air, tanah, tumbuh-

    tumbuhan, binatang, manusia dan sebagainya memiliki jiwa dan

    personalitas. Oleh karenanya semua itu harus diperlakukan secara baik dan

    diberikan hak hidupnya, dirawat dan disayang, sehingga semuanya

    bersahabat dan bermanfaat bagi manusia.21

    2) Segalanya bertujuan, semua yang kita lakukan memiliki tujuan. Semua

    yang terjadi dalam penggubahan pembelajaran mempunyai tujuan. Prinsip

    ini terdapat dalam Al-Qur'an surat Ali-Imron ayat 191, yaitu:

    20Saiful Bahri Jamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Rineke, Jakarta

    2000), hal.5

    21Abudin Nata, Op.Cit,hal.41

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    40/152

    40 Ayat ini berkaitan dengan ayat-ayat sebelumnya yang berbicara tentangsikap orang-orang yang berakal yang mampu meneliti segala ciptaan

    Tuhan yang ada dilangit dan dibumi serta pergantian waktu siang dan

    malam. Dengan berpegang pada prinsip ini, maka seorang yang berakal

    akan selalu meneliti rahasia, manfaat, hikmah yang terkandung dalam

    semua ciptaan Tuhan.

    Pengalaman sebelum pemberian nama, maksudnya uraian,

    penjelasan dan informasi tentang "sesuatu" sebelum siswa memperoleh

    nama "sesuatu" itu untuk dipelajari. Atau dengan bahasa yang lebih mudah

    yaitu mencari "sesuatu" sebelum diberi tahu tentang "sesuatu itu".

    Dalam ajaran Islam seseorang terlebih dahulu disuruh percaya kepada

    Allah, mengucapkan dua kalimah syahadah, melaksanakan sholat,

    membaca Al-Qur'an dan mempraktekkan ajaran Islam lainnya. Hal ini

    memberikan penjelasan terhadap sesuatu yang sudah dikuasai anak akan

    lebih mantap dalam pengajaran, daripada lebih dahulu mengemukakan

    teori yang sulit baru kemudian mempraktekkannya.

    3) Akui setiap usaha, yaitu pengakuan setiap usaha yang berupa kecakapan

    dan kepercayaan diri terhadap apa yang dilakukan oleh siswa, sebab

    belajar itu mengandung resiko. Menghargai setiap usaha siswa sebagai

    bentuk pengakuan atas kecakapan untuk menumbuhkan kepercayaan diri,

    sekalipun usaha siswa kurang berarti.

    4) Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan, artinya terdapat umpan

    balik mengenai kemajuan dan meningkatkan emosi positif dengan belajar.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    41/152

    41 4. Model Quantum TeachingModel QuantumTeachinghampir sama dengan sebuah simfoni, dalam

    simfoni terdapat banyak unsur dan didalam Quantum Teaching unsur tersebut

    digolongkan menjadi 2 bagian yaitu:

    1) Unsur Konteks, yaitu unsur pengalaman yang meliputi:

    a. Suasana yang memberdayakan, suasana kelas mencakup bahasa yang

    dipilih oleh guru, cara menjalin simpati dengan siswa, dan sikap guru

    terhadap sekolah serta belajar. Suasana yang penuh dengan

    kegembiraan membawa kegembiraan pula dalam belajar. Mengutip

    pendapatnya Walberg dan Greenberg (1997) DePorter mengatakan

    bahwa dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sosial

    atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang

    mempengaruhi belajar akademis. Suasana atau keadaan ruangan

    menunjukkan arena belajar yang dipengaruhi oleh emosi. Bahan-bahan

    kunci untuk membangun suasana yang bagus adalah niat, hubungan,

    kegembiraan, dan ketakjuban, pengambilan resiko, rasa saling

    memiliki dan keteladanan.

    Jika seorang guru secara sadar menciptakan kesempatan untuk

    membawa kegembiraan ke dalam pekerjaannya, kegiatan belajar

    mengajar akan lebih menyenangkan. Kegembiraan ini membuat siswa

    siap belajar dengan lebih mudah, dan bahkan dapat mengubah sikap

    positif.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    42/152

    42 b. Landasan yang kukuh, adalah kerangka kerja: tujuan, keyakinan,kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan bersama yang memberi

    guru dan siswa sebuah pedoman untuk bekerja dalam komunitas

    belajar.Dalam mengorkestrasi landasan yang kukuh, ada unsur-unsur

    dasar yang perlu diperhatikan yaitu tujuan, prinsip-prinsip dan nilai-

    nilai, keyakinan yang kuat mengenai belajar dan mengajar,

    kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan peraturan yang jelas.

    c. Lingkungan yang mendukung, adalah cara guru menata ruang kelas:

    pencahayaan, warna, pengaturan meja dan kursi, tanaman, musik dan

    semua hal yang mendukung proses belajar. Sebuah gambar lebih

    berarti daripada seribu kata. Jika guru menggunakan alat peraga dalam

    situasi belajar, akan terjadi hal yang menakjubkan. Bukan hanya

    mengawali proses belajar dengan cara merangsang modalitas visual,

    alat peraga juga secara harfiah menyalakan jalur syaraf seperti

    kembang api dimalam lebaran. Beribu-ribu asosiasi tiba-tiba

    diluncurkan kedalam kesadaran. Kaitan ini menyedikan konteks yang

    kaya untuk pembelajaran yang baru. Untuk menciptakan dan

    memperkuat jalur syaraf ini perlu dipertimbangkan dua unsur yaitu

    pandangan sekeliling dan kaitan mata dan otak. Prinsip-prinsip yang

    perlu dikembangkan dalam penataan lingkungan antara lain:22

    Lingkungan kelas harus memudahkan siswa untuk bergerak.

    22Cece Wijaya, Kemampuan Dasar guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Remaja Rosda

    Karya, Bandung1994), hal.133

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    43/152

    43 Kegiatan dan tugas-tugas harus menyenangkan siswa sehinggasiswa dengan penuh kepercayaan mengerjakannya dengan sebaik-

    baiknya.

    Lingkungan belajar harus memudahkan kelompok untuk berperan

    serta dalam setiap kegiatan.

    Lingkungan belajar harus memudahkan siswa dalam mencari dan

    menemukan masalah dengan cermat. Lingkungan lain yang perlu

    ditata adalah pusat-pusat belajar, yaitu perpustakaan, laboratorium

    dan sebagainya.

    d. Rancangan belajar yang dinamis, adalah penciptaan terarah unsur-

    unsur penting yang bisa menumbuhkan minat siswa, mendalami

    makna, dan memperbaiki proses tukar-menukar informasi.23

    Seorang guru harus mengenali dan memahami modalitas dari

    setiap siswa yang diajar karena dengan mengenalinya akan dapat

    menyesuaikan pengajaran dengan modalitas visual, auditorial, dan

    kinestetik. Menurut DePorter (2002:85) dengan mengutip

    pendapatnya Bandler dan Grinder (1981) bahwa meskipun kebanyakan

    orang memilki ketiga akses ketiga modalitas tersebut, hampir semua

    orang cenderung pada salah satu modalitas belajar.

    2) Unsur isi, yaitu penyajian informasi (ketrampilan penyampaian berbagai

    macam kurikulum dan strategi dalam mengajar) pada murid yang meliputi:

    23DePorter, Op.Cit, hal 14-15

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    44/152

    44 a. Penyajian yang prima, ada beberapa pedoman untuk mencapaipresentasi yang prima yaitu: pahamilah apa yang ada inginkan,

    membina jalinan yang baik dengan siswa, bacalah mereka, targetkan

    keadaan mereka, capailah modalitas mereka, manfaatkanlah ruangan

    dan bersikaplah tulus.24

    Seorang guru harus memberikan teladan tentang makna menjadi

    seorang pelajar. Keteladanan, ketulusan, kongruensi dan kesiapsiagaan

    guru akan memberdayakan dan mengilhami siswa untuk membebaskan

    potensi milik mereka sebagai pelajar. Kemampuan guru

    berkominukasi, digabungkan dengan rancangan pengajaran yang

    efektif, akan memberikan pengalaman belajar yang dinamis bagi

    siswa.

    b. Fasilitas yang luwes, fasilitasi adalah seni dan ilmu untuk

    memaksimalkan saat belajar dan bekerja dengan siswa, melompat

    masuk kedalam kepala dan hati mereka untuk membuka dan

    menjelajahi cara mereka untuk menyajikan dan memahami apa yang

    mereka pelajari.

    c. Ketrampilan belajar untuk belajar, apapun mata pelajarannya, siswa

    belajar lebih cepat dan efektif jika mereka menguasai lima ketrampilan

    penting ini, yaitu:

    1. Konsentrasi terfokus

    2. Cara mencatat

    24DePorter, Op.Cit, hal.114

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    45/152

    45 3. Organisasi dan persiapan tes4. Membaca cepat

    5. Teknik mengingat

    Setiap siswa diharapkan mampu belajar dan memiliki

    ketrampilan untuk belajar dengan efektif. Dengan mengetahui gaya

    belajar masing-masing, mereka menyerap bahan pelajaran dengan cara

    yang terbaik bagi mereka. Bila seseorang mampu mengenali tipe

    belajarnya dan melalukan pembelajaran yang sesuai maka belajar akan

    sangat menyenangkan dan memberikan hasil optimal.

    Setiap orang memilki gaya belajar dan gaya bekerja yang unik.

    Sebagian orang lebih mudah belajar visual, sebagian yang lain secara

    auditorial, sebagian lain secara haptic/kinestetik. Dan teknik mengajar

    yang diterapkan disekolah lanjutan mestinya hanya digunakan untuk

    mengajar para pelajar dengan gaya belajar akademis, bukanlah metode

    terbaik untuk meningkatkan standart mereka. Akan tetapi, merancang

    kurikulum sekolah yang memungkinkan setiap pelajar diuji untuk

    mengetahui gaya belajar mereka, bukanlah hal mustahiljika hal itu

    bisa dilakukan, setiap gaya belajar anak mestinya dapat dilayani

    disekolah.25

    d. Ketrampilan hidup, dalam Quantum Teaching ini mengajarkan hidup

    diatas garis. Diatas ada daya tanggap, yang didefinisikan sebagai

    "kemampuan untuk menanggapi". Dengan kemampuan ini muncullah

    25Dryden, Gordon; Vos, Jeanette,Revolusi Cara belajar (The Learning Revolution) Belajar

    Akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan "Fun",(Bandung: Kaifa, 2002), hal.99

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    46/152

    46 pilihan dan kebebasan. Hidup diatas garis berarti bertanggung jawabatas tindakan sendiri dan mau memperbaiki jika perlu. Hal ini juga

    berarti melihat pilihan yang ada, menentukan solusi, dan menemukan

    cara untuk menjadi lebih efektif.

    5. Kerangka Perencanaan Quantum Teaching

    Kerangka perancangan Quantum Teaching lebih dikenal dengan

    singkatan TANDUR, yaitu:26

    a. Tumbuhkan, yaitu tumbuhkan minat, sertakan diri siswa, pikat mereka,

    puaskan dengan AMBaK (Apakah Manfaatnya BagiKu).

    b. Alami, yaitu ciptakan pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh

    semua pelajar, berikan siswa pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan

    untuk mengetahui. Hal ini sejalan dengan pendidikan akhlaq dan sopan

    santun yang harus dilakukan dengan membiasakan, seperti membiasakan

    berkata yang baik, menghormati kedua orang tua, mengerjakan sholat,

    menolong orang lain, dan seterusnya.

    c. Namai, yaitu penyediaan kata kunci, model, rumus, agar dapat

    memuaskan, mengajarkan konsep, ketrampilan berpikir dan strategi

    belajar. Hal ini sejalan dengan apa yang diajarkan Allah SWT kepada nabi

    Adam as, mengenai nama-nama yang ada di alam ini, setelah Nabi Adam

    mengalaminya.

    d. Demonstrasikan, menyediakan kesempatan bagi siwa untuk menunjukkan

    bahwa mereka tahu. Hal ini pernah dilakukan Nabi Adam AS dihadapan

    26DePorter, Op.Cit, hal. 10

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    47/152

    47 malaikat ketika diminta oleh Allah untuk mendemonstrasikan hasildidikan-Nya, kejadian ini diabadikan dalan Al-Qur'an surat Al-Baqoroh

    ayat 32 yang berbunyi

    Artinya: "Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang kami

    ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkankepada kami,

    sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".

    (QS. Al_Baqoroh:32).

    e. Ulangi, memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa " Aku tahu

    bahwa aku tahuini". Dalam hal ini menunjukkan apa yang telah dijarkan

    oleh guru agar betul-betul terlihat hasilnya dan lebih mantap. Dalam hal

    ini Ari Ginanjar Agustian berargumen bahwa untuk membentuk sebuah

    karakter manusia unggul dibutuhkan mekanisme RMP (RepetitifMagic

    Power) atau pengulangan yang terus menerus. Dalam RMP ini, energi

    potensial yang maha dahsyat yang berada dalam diri setiap manusia

    diubah menjadi energi kinetik secara berulang-ulang, sehingga

    menghasilkan sebuah karakter manusia yang handal27

    . Contoh

    pengulangan ini dapat kita lihat dalam ibadah sholat, kalimat apa saja yang

    anda baca ketika sholat? Sifat mulia apa saja yang anda baca ketika itu?

    Dan berapa kalikah pengulangan itu anda lakukan?. Sholat merupakan

    27Ari Ginanjar Agustian,Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ power, Sebuah Inner

    Journey melalui Al-Ihsan,(Arga, Jakarta 2003), hal.270

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    48/152

    48 pengulangan terhebat. Didalam QS Al-Anfal (rampasan Perang) 8:45diisyaratkan agar kita melakukan pengulangan.

    "maka perkokohlah (berteguh hati) dan ingatlah Allah sebanyak-

    banyaknya supaya kamu memperoleh kemenangan".

    f. Rayakan,jika layak dipelajari maka layak pula untuk dirayakan. Memberi

    pengakuan sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis belajar siswa.

    Prinsip ini sejalan dengan adanya upacara tradisi yang ada dalam Islam,

    seperti tradisi pemberian nama yang baik pada anak, menyembelih hewan

    aqiqah untuknya dan menikahkannya jika dewasa, adalah merupakan

    upaya perayaan yang didalamnya mengandung unsur-unsur pengakuan

    terhadap keberadaan seseorang ditengah-tengah masyarakat.28

    D. Tinjauan Umum Tentang PrestasiBelajar

    1. Pengertian Prestasi Belajar

    Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu Prestasi dan

    belajar . Meskipun demikian kedua kata tersebut saling berhubungan antara

    satu dengan yang lain.

    Beberapa ahli sepakat bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan.

    Dimana hasil yang dimaksud adalah hasil yang memiliki ukuran atau nilai.

    Dibawah ini merupakan pendapat para ahli dalam memahami kata prestasi

    yaitu:

    a. WJS Poerdarminta berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang telah

    dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan lain sebagainya).

    28Abudin Nata Op. Cit.hal,43

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    49/152

    49 b. Mas ud Khasan Abu Qodar, prestasi adalah apa yang telah diciptakan,hasil pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan

    keuletan kerja.

    c. Nasrun Harahap dan kawan-kawan memberi pengertian prestasi adalah

    penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan murid yang

    berkenaan dengan penguasaan terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam

    kurikulum.29

    Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka dapat

    diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu

    kegiatan berupa penilaian terhadap proses yang telah dilalui. Dimana didalam

    pendidikan, prestasi merupakan hasil dari pemahaman yang didapat serta

    penguasaan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Sehingga prestasi dapat

    diukur dengan nilai yang di dapat dari pengadaan tes maupun evaluasi belajar.

    Sedangkan pengertian belajar menurut para ahli antara lain adalah :

    a. Hitzman berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi

    dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman

    yang dapat dipengaruhi oleh tingkah laku organisme tersebut.

    b. Chaplin berpendapat bahwa belajar merupakan perolehan perubahan

    tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.

    29Saiful Bahri Djamarah,prestasi belajar dan kompetensi guru(Surabaya: Usaha Nasional, 1994),

    hlm. 20-21

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    50/152

    50 c. Barlow, mengemukakan bahwa perubahan itu terjadi pada bidang kognitif,afektif, dan psikomotorik. Sedangkan sifat perubahan yang terjadi pada

    bidang-bidang tersebut tergantung pada tingkat kedalaman belajar yang

    dialami.30

    Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar

    merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

    perubahan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari

    pengalaman seseorang berinteraksi dengan lingkungannya.

    Prestasi belajar secara umum berarti suatu hasil yang dicapai dengan

    perubahan tingkah laku yaitu melalui proses membandingkan pengalaman

    masa lampau dengan apa yang sedang diamati oleh siswa dalam bentuk angka

    yang bersangkutan dan hasil evaluasi dari berbagai aspek pendidikan baik

    aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

    Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kata prestasi pada

    dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas. Sedangkan belajar adalah

    hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan

    dalam diri individu yaitu perubahan tingkah laku. Jadi prestasi belajar adalah

    hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri

    individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.

    30Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru(Bandung: PT TRemaja Rosda

    Karya, 2004), hlm. 89-70

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    51/152

    51 2. Macam-Macam Prestasi BelajarMacam-macam prestasi belajar disini dapat diartikan sebagai tingkatan

    keberhasilan siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan taraf pencapaian

    prestasi.

    Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya psikologi belajar

    mengemukakan :

    pada prinsipnya, pengembangan hasil belajar ideal meliputi segenap

    ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar

    siswa .31

    Dengan demikian prestasi belajar di bagi ke dalam tiga macam prestasi

    diantaranya:

    a. Prestasi yang bersifat kognitif (ranah cipta)

    Prestasi yang bersifat kognitif yaitu: pengamatan, ingatan, pemahaman,

    aplikasi atau penerapan, analisis (pemerikasaan dan penilaian secara teliti),

    sisntesis(membuatpaduan baru dan utuh).

    b. Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa)

    Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa) yaitu meliputi: penerimaan,

    sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi (pendalaman),

    karakterisasi (penghayatan). Misalnya seorang siswa dapat menunjukkan

    sikap menerima atau menolak terhadap suatu pernyataan dari

    31Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru(Bandung: PT Remaja Rosda

    Karya, 2004), hlm. 89-70.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    52/152

    52 permasalahan atau mungkin siswa menunjukkan sikap berpartisipasidalam hal yang dianggap baik dan lain-lain.

    c. Prestasi yang bersifat psikomotorik (Ranah Karsa)

    Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) yaitu: ketrampilan

    bergerak dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan non verbal.

    Misalnya siswa menerima pelajaran tentang adab sopan santun kepada

    orang tua, maka si anak mengaplikasikan pelajaran tersebut dalam

    kehidupan sehari-hari.

    3. Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Prestasi Belajar

    Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik

    berasal dari dalam dirinya (Internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).

    Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi

    antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu pengenalan guru terhadap

    faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya

    dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal

    mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing.

    Makmun dalam buku Mulyasa mengemukakan komponen-komponen

    yang terlibat dalam pembelajaran, dan berpengaruh terhadap prestasi belajar

    adalah:32

    a. Masukan mentah menunjukkan pada karakteristik individu yang mungkin

    dapat memudahkan atau justru menghambat proses pembelajaran.

    32E. Mulyasa,Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung:PT Remaja Rosda karya, 2005) hlm: 90

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    53/152

    53 b. Masukan instrumental, menunjuk pada kualifikasi serta kelengkapansarana yang diperlukan, seperti guru, metode, bahan, atau sumber dan

    program.

    c. Masukan lingkungan, yang menunjuk pada situasi, keadaan fisik dan

    suasana sekolah, serta hubungan dengan pengajar dan teman.

    Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain

    adalah:

    a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, factor ini

    terdiri dari:

    1) Faktor fisiologis

    a. Kondisi fisik, yang mana pada umumnya kondisi fisik

    mempengaruhi kehidupan seseorang.

    b. Panca indra

    2) Faktor psikologis

    Keadaan psikologis yang terganggu akan sangat berpengaruh terhadap

    prestasi belajar siswa, adapun yang mempengaruhi faktor ini adalah:

    a. Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada

    kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai

    dengan tujuan.

    b. Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

    keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu minat dapat

    mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran

    tertentu.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    54/152

    54 c. Bakat, menurut Zakiyah Darajat bakat adalah semacam perasaandan keduniaan dilengkapi dengan adanya bakat salah satu metode

    berfikir.

    d. Motivasi, menurut Mc Donald motivasi sebagai sebagai sesuatu

    perubahan tenagadalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai

    oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai

    tujuan.

    e. Sikap, sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

    kecenderungan untuk mereaksi dan merespon dengan cara yang

    relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik

    secara positif maupun negatif.33

    b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:

    1) Faktor lingkungan social

    Faktor sosial menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi dalam

    berbagai situasi social. Lingkungan social sekolah seperti para guru,

    para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

    semangat belajar seorang siswa.

    2) Faktor lingkungan non social

    Faktor lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan non sosial

    seperti gedung, sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga

    siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan dan waktu belajar yang

    digunakan siswa.

    33Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru(Bandung: PT Remaja Rosda

    Karya, 2004), hlm. 152-154

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    55/152

    55 3) Faktor pendekatan belajarPendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi

    yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi

    pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat

    operasional yang direkayasa sedemikina rupa untuk memecahkan

    masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan

    prestasi belajar antara lain:

    a. Keadaan Jasmani

    Untuk mencapai hasil belajar yang baik, diperlukan jasmani yang sehat,

    karena belajar memerlukan tenaga, apabila jasmani dalam keadaan sakit,

    kurang Gizi, kurang istirahat maka tidak dapat belajar dengan efektif.

    b. Keadaan Sosial Emosional.

    Peserta didik yang mengalami kegoncangan emosi yang kuat, atau

    mendapat tekanan jiwa, demikian pula anak yang tidak disukai temannya

    tidak dapat belajar dengan efektif, karena kondisi ini sangat

    mempengaruhi konsentrasi pikiran, kemauan dan perasaan.

    c. Keadaan lingkungan

    Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh perangsang-

    perangsangdari luar, karena untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran.

    Sebelum belajar harus tersedia cukup bahan dan alat-alat serta segala

    sesuatu yang diperlukan.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    56/152

    56 d. Memulai pelajaranMemulai pelajaran hendaknya harus tepat pada waktunya, bila merasakan

    keengganan, atasi dengan suatu perintah kepada diri sendiri untuk

    memulai pelajaran tepat pada waktunya.

    e. Membagi pekerjaan

    Sewaktu belajar seluruh perhatian dan tenaga dicurahkan pada suatu tugas

    yang khas, jangan mengambil tugas yang terlampau berat untuk

    diselesaikan, sebaiknya untuk memulai pelajaran lebih dulu menentukan

    apa yang dapat diselesaikan dalam waktu tertentu.

    f. Adakan control

    Selidiki pada akhir pelajaran, hingga manakah bahan itu telah dikuasai.

    Hasil baik menggembirakan, tetapi kalau kurang baik akan menyiksa diri

    dan memerlukan latihan khusus.

    g. Pupuk sikap optimis

    Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi meningkat dan

    karena itu memupuk sikap yang optimis. Lakukan segala sesuatu dengan

    sesempurna, karena pekerjaan yang baik memupuk suasana kerja yang

    menggembirakan.

    h. Menggunakan waktu

    Menghasilkan sesuatu hanya mungkin, jika kita gunakan waktu dengan

    efisien. Menggunakan waktu tidak berarti bekerja lama sampai habis

    tenaga, melainkan bekerja sungguh-sungguh dengan sepenuh tenaga dan

    perhatian untuk menyelesaikan suatu tugas yang khas.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    57/152

    57 i. Cara mempelajari bukuSebelum kita membaca buku lebih dahulu kita coba memperoleh

    gambaran tentang buku dalam garis besarnya.

    j. Mempertinggi kecepatan membaca

    Seorang pelajar harus sanggup menghadapi isi yang sebanyak-banyaknya

    dari bacaan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Karena itu harus

    diadakan usaha untuk mempertinggi efisiensi membaca sampai perguruan

    tinggi.

    Selain faktor-faktor di atas, yang mempengaruhi prestasi belajar

    adalah, waktu dan kesempatan. Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh

    setiap individu berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan

    kemampuan peserta didik. Dengan demikian peserta didik yang memiliki

    banyak waktu dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki prestasi yang

    tinggi dari pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk

    belaj

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    58/152

    58 BAB IIIMETODELOGI PENELITIAN

    A. Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di SDN Talang IIISaronggi Sumenep, kelas

    IV. SDNSaronggi terletak 1 km dari pusat kecamatan dan pasar Saronggi

    kearah barat melalui jalur jalan raya ke saronggi. Tepatnya di jalan Sumber

    Agung Desa Talang Sarongi Sumenep Madura.

    B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

    Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah pendekatan

    kualitatif. Pemilihan pendekatan ini karena jenis penelitiannya adalah

    penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Ratna dalam Arikunto, Pendekatan

    kualitatif dalam penelitian ini digunakan dengan beberapa pertimbangan

    sebagai berikut: (1) kejelasan unsur yaitu subyek sampel, subyek

    penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN Talang III Sumenep. Dan untuk

    sumber data bersifat fleksibel. Karena hasil pengamatan, dan untuk

    pengamatan berikutnya tidak selalu sama dengan pengamatan kedua kalinya,

    (2) langkah penelitian, baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah

    penelitian selesai, (3) desain penelitian adalah fleksibel dengan langkah dan

    hasil yang tidak dapat di pastikan sebelumnya, (5) pengumpulan data

    dilakukan sendiri oleh peneliti, karena peneliti sebagai Human Instrumen

    yang mengumpulkan data dari metode wawancara, angket, observasi kegiatan

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    59/152

    59 pembelajaran di kelas, dan (6) analisis data dilakukan bersama denganpengumpulan data.

    34

    Jenis penelitian ini adalah PTK, dalam istilah Bahasa Inggris adalah

    Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunnjukkan isi

    yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang

    dilakukan di kelas. Karena ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,

    maka ada tiga pengertian yang diterangkan yaitu:

    a. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

    menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data

    atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang

    menarik dan penting bagi peneliti.

    b. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

    dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus

    kegiatan untuk siswa.

    c. Kelas dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam

    pengertian yang lebih spesifik.

    Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1)

    penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa

    penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan

    belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam

    sebuah kelas secara bersama.35

    34Ratna Restapaty, op. cit, hlm. 77

    35Suharsimi Arikuntoro dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bumi Aksara, Jakarta 2007), hal:

    2-3

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    60/152

    60 MenurutRofiudin dalam Wahidmurni PTK merupakan penelitian yangbertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan

    profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan, pemahaman dan wawasan

    tentang prilaku guru mengajar dan siswa belajar.36

    Sedangkan menurut

    Hopkins (1993) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

    mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu

    tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang

    untuk memehami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah

    proses perbaikan dan perubahan.37

    PTK mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan dengan

    penelitian yang lain, diantaranya, yaitu: masalah yang diangkat adalah

    masalah yang dihadapi oleh guru di kelas dan adanya tindakan (aksi) tertentu

    untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.38

    Dalam melaksanakan PTK harus mengacu pada desain penelitian

    yang telah dirancang sesuai dengan prosedur penelitian yang berlaku.

    Fungsinya sebagai patokan untuk mengtahui bentuk penerapan quantum

    teaching sebagai upaya peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas IV

    SDN Talang III Sumenep.

    36Wahidmurni, Nur Ali.. Penelitian Tindakan Kelas (Pendidikan Agama Dan Umum

    Dari Teori Menuju Praktek Disertai Contoh Hasil Penelitian).(Malang: UM Press. 2008), hlm. 5137

    Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : Remaja

    Rosdakarya, 2007), hlm: 1138

    Suharsimi Arikunto, dkk, op.cit, hlm. 109.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    61/152

    61 DalamPTK urutan metode adalah sama dengan urutan langkah-langkahdalam siklus penelitian, yakni: (1) perencanaan, (2) implementasi, (3)

    observasi, dan (4) refleksi.39

    C. Prosedur Penelitian

    Penelitian tindakan kelas proses pelaksanaannya dilakukan secara

    bersiklus. Mengacu pada model Elliot maka prosedur penelitian tindakan

    kelas dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, memeriksa lapangan,

    perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan revisi

    perencanaan.40

    1. Identifikasi masalah

    Langkah awal, peneliti terlebih dahulu datang ke lokasi penelitian

    untuk meninjau lokasi, sekaligus menemui Kepala Sekolah SDN Talang

    III untuk minta izin melakukan penelitian di Sekolah yang dipimpinnya.

    Setelah mendapat izin peneliti langsung diajak menemui guru Bidang

    Studi PKN untuk melakukan koordinasi awal sambil menanyakan tentang

    situasi, karakteristik kelas, serta strategi pembelajaran PKN yang selama

    ini diterapkan.

    2. Memeriksa lapangan

    Setelah peneliti mengetahui model pembelajaran yang diterapakan

    selama ini, maka peneliti mengadakan pemeriksaan lapangan dengan

    melaksanakan pembelajaran dengan metode tradisional yang biasa

    dilakukan, dengan maksud ingin mengetahui situasi pembelajaran. Untuk

    39Wahidmurni, Nur Ali.. Op. Cit,hlm. 97

    40Rochiati Wiriaatmadja Op cit, hal: 64

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    62/152

    62 mengetahui hasil dari pemeriksaan lapangan, maka peneliti mengadakanpre test yang akan dijelaskan pada bab IV.

    3. Perencanaan

    Setelah memperoleh data dari observasi lapangan, maka peneliti

    mengadakan perencanaan perbaikan pada pertemuan selanjutnya.

    Perencanaan adalah kegiatan perancangan untuk pemecahan masalah.41

    Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang

    apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

    tersebut akan dilakukan.42

    Perencanaan dalam penelitian ini dibuat

    berdasarkan atas dasar: (1) hasil nilai pre-tes PKN kelas IV banyak yang

    ada dibawah KKM, hal ini terkait dengan motivasi belajar PKN rendah,

    karena belajar PKN itu membosankan, sebab selama guru mengajar hanya

    begitu-begitu saja tidak ada perubahan yakni dengan ceramah dan latihan

    yang dirasa kurang mengena; (2) dengan menerapkan metode Quantum

    Teaching disertai dengan metode-metode pembelajaran yang lain dapat

    memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta mempertinggi

    daya serap dan daya ingat siswa serta mampu memberikan pengalaman

    baru yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar PKN.

    Dalam tahap perencanaan peneliti menyusun rencana pelaksanaan

    pembelajaran (RPP dibuat untuk dua kali siklus penelitian selama enam

    kali pertemuan; dengan rincian siklus pertama dua kali pertemuan dan

    41Ibid,..

    42Suharsimi, Arikunto, dkk.. op. cit.,hlm. 75

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    63/152

    63 siklus ke dua tiga kali pertemuan. Dua kali pertemuan 70 menit dan tigakali pertemuan 105 menit.

    Adapun beberapa tahap perencanaan perbaikan sebagai berikut:

    a. Mempersiapkan dan merancang media pembelajaran

    b. Mempersiapkan perangkat pembelajaran, seperti:

    1) Membuat silabuspembelajaran

    2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

    3) Membuat modul pembelajaran

    4) Membuat rancangan penilaian, dan lain-lain.

    c. Mempersiapkan lembar observasi

    Kriteria untuk menentukan bahwa pembelajaran dengan penggunaan

    metode Quantum Teaching telah berhasil memecahkan masalah yang

    sedang diupayakan pemecahannya dilakukan secara kualitas maupun

    kuantitas. Secara kualitas dapat dilihat dari aktivitas siswa selama proses

    pembelajaran seperti tingkat motivasi, keceriaan, keantusiasan dalam

    mengikuti pelajaran, hal ini dapat dilihat dari pengamatan ataupun dengan

    melakukan wawancara dengan para siswa yang dipilih sampelnya

    berdasarkan pertimbangan tertentu.

    Sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan cara melakukan tes.

    Keberhasilan individual ditetapkan jika siswa mengalami ketuntasan

    belajar di atas KKM.

  • 5/28/2018 motivasi belajar

    64/152

    64 4. ImplementasiImplementasi merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat,

    terlampir. Dalam hal ini guru bertindak sebagai peneliti, sebagai pelaksana

    kegiatan pembelajaran sekaligus pengamat.43

    Menurut Latif dalam

    Wahidmurni, Nur Ali, dalam tahap implementasi kemungkinan modifikasi

    tindakan (mengubah rancangan) masih beoleh dilakukan asalkan masih

    sesuai dengan strategi yang digunakan.44

    Kegiatan tind


Recommended