MUSYAWARAh BESAR iv
KELUARGA MAHASISWA
INSITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
Dari km its
Oleh km its
Untuk km its
Villa nusantara tretes, 25-30 juni 2011
Pusdiklat hanudnas surabaya, 9-11 september 2011
Musyawarah Besar IV
Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Penyusun : Tim Ad Hoc MUBES IV KM ITS (Juan Pandu, M
Abdurrochman, M Solikhudin Z, Fanny Ristantono, M
Nurman Febrian, Moch. Novian D, Rahmi Agustina, Abdi
Sukmono, Firstian Rubyarto, Aulia Nur V, Helmy Yunan I,
Rionda Bramanta K, Rizki Ade, Akhlis Fitanto, Mirba H. D.
S., Ari Cipto)
Editor : Adi Rano, Desy Gitapratama, Putra Tanujaya, A. Rifqi
Rosyadi, Ken Widyaningtyas Hutomo
Sampul Depan : Ken Widyaningtyas Hutomo
Cetakan Pertama : Februari 2012
. . . Almamaterku, kan ku turut bimbinganmu
jadi pejuang yang takkan kenal letih membangun negeri . . .
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
i
KATA PENGANTAR
Akhirnya setelah penantian yang sangat panjang dan berlarut akhirnya
terbit juga buku MUBES IV.
Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk Badan Eksekutif Mahasiswa
mulai dari jaman mas Detak, mas Nurcholis, mas Aris, dan mas Ersyad yang
sudah menggagas dan memberikan „PR turunan‟ akan diadakannya MUBES IV
ITS dan akhirnya berhasil terlaksana di periode BEM ITS yang digawangi oleh
mas Dalu. Selain itu terima kasih juga untuk tim FKHM3 (Forum Kajian Hasil
Mubes III) yang sudah mengkaji KDKM MUBES III sebelum-sebelumnya,
Tim Pemandu LKMM TM ITS yang terus menularkan semangat perubahan
pada tiap generasi, teman-temen LMB atas MUSTA LMBnya yang ditunggu-
tunggu akhirnya menelurkan hasil, rekan-rekan LSM, BEM, dan LM ITS, dan
seluruh peserta MUBES IV atas partisipasi dan kontribusinya dalam Mubes ini.
Terima kasih spesial untuk tim Adhoc dan OC Mubes IV yang luar biasa
melaksanakan amanah ini, semoga jerih payah kalian dibalas dengan balasan
yang jauh lebih baik. Dan terima kasih yang tak kan pernah cukup kami
sampaikan kepada seluruh Keluarga Mahasiswa ITS atas pengawalannya mulai
dari pra, saat, serta pasca Mubes.
Harapan dari kami, buku ini dapat menjadi acuan bagi KM ITS untuk
menjalankan aktivitas ber-Keluarga Mahasiswa-an.
Tiada gading yang tak retak. Sebelum segenap perangkat Mubes dan
proses menuju Mubes masih diawang-awang, kebanyakan dari anggota KM
ITS mengatakan dengan menggebu-gebu dan serius bahwa, “MUBES III sudah
tidak relevan” dengan sederet analisa dan kritisisasi tanpa solusi seolah KDKM
hasil MUBES III merupakan kesalahan yang dapat memicu perpecahan di KM
ITS. Namun perlu diketahui bersama, proses menuju MUBES III tidaklah
mudah. KDKM hasil MUBES III bukanlah sekedar kesalahan, namun hasil
karya terbaik yang diberikan dari KM ITS untuk KM ITS. Begitu pula dengan
MUBES IV. Berliter keringat dan air mata telah tercurah untuk
terselenggaranya agenda yang mengusung semangat integralistik KM ITS ini.
Memang masih banyak kekurangan dan celah hingga dicetaknya buku ini.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan pada generasi-generasi
selanjutnya.
Sekali lagi, tiada kata berhenti untuk ucapan terima kasih
VIVAT!
Hidup ITS! Hidup ITS! Hidup ITS!
Editor
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar isi ............................................................................................................ ii
Sambutan Presiden BEM ITS 2010/2011 .......................................................... iii
Sejarah MUBES Mahasiswa ITS ....................................................................... 1
I. MUBES I ITS ............................................................................................. 1
II. MUBES II ITS ............................................................................................ 2
III. MUBES III ITS .......................................................................................... 3
IV. Kondisi Menjelang MUBES IV.................................................................. 4
Perkembangan Struktur Organisasi di KM ITS ................................................. 8
I. MUBES I ITS ............................................................................................ 8
II. MUBES II ITS .......................................................................................... 8
III. MUBES III ITS ......................................................................................... 9
Keputusan dan Ketetapan MUBES IV ITS 2011 ............................................... 10
Keputusan Tentang Tata Tertib MUBES IV Mahasiswa ITS ............................ 12
Keputusan Tentang Pimpinan Sidang Pleno MUBES IV ITS ........................... 14
Keputusan Tentang Agenda Acara MUBES IV ITS.......................................... 16
Lampiran Agenda Acara MUBES IV ITS ......................................................... 18
Keputusan Tentang Pergantian Pimpinan Sidang Pleno MUBES
IV ITS ................................................................................................................ 19
Keputusan Tentang Pembentukan Komisid dan Anggota Komisi
MUBES IV ITS ................................................................................................. 21
Lampiran Komisi dan Anggota Komisi MUBES IV ITS .................................. 23
Keputusan Tentang Perubahan Tata Tertib MUBES IV ITS ............................. 28
Lampiran Perubahan Pasal Keputusan MUBES IV ITS .................................... 30
Keputusan Tentang Perubahan Tata Tertib MUBES IV ITS ............................. 31
Lampiran Perubahan Pasal Keputusan MUBES IV ITS .................................... 33
Ketetapan Tentang Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS ........................ 34
Lampiran Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS ....................................... 36
Ketetapan Tentang Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS .................................................................................................. 59
Lampiran Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS .................................................................................................. 61
Rekomendasi Musyawarah Besar Mahasiswa ITS ............................................ 84
Kamus Istilah MUBES IV ITS .......................................................................... 88
Kamus Singkatan MUBES IV ITS .................................................................... 92
Panitia Ad Hoc MUBES IV ITS ........................................................................ 93
Organizing Committe MUBES IV ITS.............................................................. 94
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
iii
SAMBUTAN PRESIDEN BEM ITS 2010-2011
Assalamu‟alaykum Wr Wb.
Salam Sejahtera.
Sesungguhnya nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita tidak bisa
dibandingkan dengan akumulatif nilai kebaikan kita dari lahir hingga sekarang.
Maka sudah selayakmya kita bersyukur atas karunia ini dengan meningkatkan
kuantitas dan kualitas ibadah, baik secara vertikal maupun horizontal. Sholawat
serta salam tidak lupa kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga
dan para sahabatnya.
Berbicara tentang kehidupan mahasiswa di dalam kampus, saya teringat
perkataan Bung Karno dalam salah satu momentum kuliah umum yang
diberikannya,
“Universitas adalah tempat untuk memahirkan diri kita,
bukan saja di lapangan technical and managerial know how,
tetapi juga di lapangan mental, di lapangan cita-cita,
di lapangan ideologi, di lapangan pikiran.
Jangan sekali-kali universitas menjadi tempat perpecahan.”
Sang pahlawan proklamator ingin menyampaikan pesan bahwa
mahasiswa dan para akademisi kampus hendaknya tidak hanya menjadikan
perguruan tinggi sebagai tempat menuntut ilmu teknis, sesuai bidang keahlian
masing-masing. Namun, kampus harus menjadi tempat penggembelengan para
pemimpin masa depan bangsa ini. Kampus harus menjadi barak para
negarawan handal negeri ini. Kampus harus menjadi bumi para pahlawan
republik ini.
Oleh karena itu ideologi yang berwarna di dalam kampus seyogianya
tidak menimbulkan perpecahan dan lebih banyak berbicara tentang persamaan
daripada perbedaan. Perpecahan hanya akan menghabiskan energi dan
mempertegas eksklusifisme mahasiswa. Jika terlalu banyak terjadi konflik antar
mahasiswa di internal kampus, maka hanya ada sedikit energi, waktu dan
pikiran yang dicurahkan untuk Bangsa ini. Pada akhirnya mahasiswa akan
semakin jauh dari masyarakat.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya memiliki aura
perjuangan dan kepahlawanan, sesuai dengan nama dan kota kampus ini
berada. ITS diharapkan mampu mencetak para pahlawan negeri ini di dalam
semua sektor strategis kehidupan bangsa ini, sektor pemerintahan, ekonomi,
sosial, pendidikan, dan sebagainya. Aktivitas yang ada di dalam kampus ini,
harus memunculkan gagasan-gagasan besar yang bisa dipahami dan dirasakan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
iv
manfaatnya oleh masyarakat secara nyata. Aktivitas mahasiswa di dalam
kampus ini juga harus menjadi pembelajaran untuk mencetak pemimpin masa
depan.
Musayawarah Besar (MUBES) menjadi salah satu aktivitas
pembelajaran berdemokrasi di miniatur “Negara” Keluarga Mahasiswa ITS.
Selain menjadi wadah bagi KM ITS untuk mencari format pemerintahan
mahasiswa yang dinamis dan sesuai dengan kondisi kekinian, Musyawarah
Besar ITS menjadi momentum persatuan Keluarga Mahasiswa ITS. Di
dalamnya terdiri atas beragam pikiran, namun berpikir untuk satu tujuan sama,
KM ITS dan kontribusinya terhadap Indonesia.
MUBES IV baru terlaksana setelah 10 (sepuluh) tahun MUBES III
menjadi acuan perjalanan aktivitas KM ITS. 10 Tahun adalah waktu yang
cukup lama bagi KM ITS untuk melakukan dinamisasi aktivitas
kemahasiswaan. Dalam rentang waktu itu, perubahan adalah sebuah
keniscayaan, sehingga poin demi poin ketidakrelevanan MUBES III mulai
terlihat. Wacana pelaksanaan MUBES IV pada dasarnya sudah digulirkan sejak
lama. Kajian-kajian dengan hasil perubahan beberapa poin senantiasa ada dari
generasi ke generasi. Sehingga MUBES IV adalah hasil bersama oleh seluruh
elemen KM ITS dari beberapa generasi.
Kami berharap MUBES IV ITS, yang berisi KDKM (Konstitusi Dasar
Keluarga Mahasiswa) dan HDPSDM (Haluan Dasar Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa), bisa dijalankan secara optimal. Kami mohon maaf jika ada
kekurangan di dalam proses dan hasil MUBES IV ini. Manakala ada hal-hal
yang disepakati perlu dilakukan perubahan, silahkan dikaji, dievaluasi, dan
dilaksanakan perubahan sesuai dengan mekanisme yang ada. Karena pada
hakekatnya, aturan yang mutlak hanya dari Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga momentum MUBES IV dan produk yang dihasilkan
didalamnya, bisa menjadikan KM ITS lebih bersatu, memberikan sumbangsih
besar untuk almamater, masyarakat dan Bangsa. Serta mampu mencetak
generasi pahlawan untuk masa depan Indonesia.
Hidup Mahasiswa!!!
Vivat!!!
Surabaya, Oktober 2011
Dalu Nuzlul Kirom
Presiden BEM ITS 2010/2011
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
1
SEJARAH MUBES MAHASISWA ITS
Berikut paparan singkat mengenai sejarah Musyawarah Besar
Mahasiswa ITS.
1. MUBES I ITS
Melihat sekilas refleksi dari perjalanan Organisasi Kemahasiswaan di
ITS telah banyak mengalami berbagai perubahan sebagai bagian dari dinamika
kehidupan mahasiswa dari waktu kewaktu. Berawal dari bentuk organisasi
mahasiswa (ormawa) intra dan ekstra kampus saat itu, akhirnya memberikan
nuansa persaingan aktifitas kemahasiswaan baik di ekstra kampus maupun di
intra kampus dan antar keduanya.
Awalnya ormawa intra kampus, menggunakan format dan nama
Dewan Mahasiswa - sebagai student goverment - yang ada di kampus. Dengan
format seperti itu cukup beralasan bila dinamika di kampus dan ekstra kampus
berkembang sangat baik. Aktifitas yang tinggi ini salah satunya mengarah pada
wilayah politik yang selama itu dikenal “zero aktivity area” sebagai akibat
politik pembangunan (developmentalisme) yang dilakukan oleh rezim Orde
Baru.
Karena dianggap berpotensi membahayakan kekuasaan maka
pemerintah mulai mengatur urusan rumah tangga mahasiswa tersebut, yang
selama masa itu dikenal sangat mandiri dan independen. Kondisi ini membuat
pemerintah mengeluarkan SK no. 0156/U/1978 tentang Normalisasi Kehidupan
Kampus (NKK). Tak lama kemudian diikuti dengan dikeluarkannya SK no.
037/U/1979 tentang Badan Koordinasi Kampus (BKK) yang pada dasarnya
mengintervensi kemandirian ormawa.
Keberadaan NKK/BKK akhirnya membuat kehidupan organisasi
mahasiswa menjadi mati suri dengan adanya format lembaga kemahasiswaan
yang tidak berdiri sendiri melainkan merupakan bagian dari institusi Perguruan
Tinggi (PT) sehingga harus patuh pada aturan PT tersebut, ormawa akhirnya
menjadi terkekang, terpasung dan tidak lagi mandiri.
Selang beberapa tahun kemudian kondisi ini dirasa tidak
menguntungkan terutama dalam hal kebutuhan aktifitas kemahasiswaan
sehingga muncul SK no. 0457/O/1990 yang mengatur tentang pembentukan
Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi (SMPT).
Bagi mahasiswa ITS kenyataannya konsep Senat Mahasiswa yang
ditawarkan dalam SK 0457 dirasa tidak beda dengan SK sebelumnya yang
diyakini memasung hak–hak politik mahasiswa dalam melakukan peran fungsi
kontrol terhadap penguasa. Di tengah kebutuhan adanya sebuah wadah
bersama sebagai representasi mahasiswa ITS, pada saat itu yang ada hanya
forum komunikasi antar ormawa di tingkatan fakultas (Senat Mahasiswa
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
2
Fakultas & BP SMF), HMJ, dan UK lain, artinya tidak ada garis koordinasi
yang jelas antara lembaga–lembaga tersebut. Polemik dan perdebatan
penolakan SK 0457 berhadapan dengan kebutuhan adanya sebuah ormawa
yang mampu menaungi seluruh aktifitas kemahasiswaan di ITS.
Berangkat dari keinginan untuk membentuk suatu wadah ormawa
yang mandiri, independen dan mampu menaungi seluruh aktivitas
kemahasiswaan di tingkat Insitut maka dibentuklah Senat Mahasiswa ITS
sebagai perwujudan konsep student government yang dicita–citakan. Dengan
terbentuknya ormawa di tingkatan institut ini diharapkan mahasiswa ITS
memiliki nilai integralistik ke-ITS-an yang lebih utuh, tidak lagi terkotakkan
oleh arogansi jurusan/fakultas yang seringkali salah arah.
Dengan diawali pembentukan PPSMITS (Panitia Pembentukan SM
ITS) lahirlah lembaga representasi SM ITS melalui deklarasi Manifestasi
Langkah dan Gerak (MALAGA) pada september 1993. Lembaga ini pada awal
periodenya mengalami kendala dalam berhubungan dengan ormawa lain ITS
semisal HMJ, SMF ataupun UK. Hal ini disebabkan belum adanya mekanisme
dan pola hubungan antar lembaga di ITS serta belum adanya kesepakatan
mengenai visi dan misi yang membawa arah dinamika kemahasiswaan di ITS.
Dengan pertimbangan inilah SM ITS memprakarsai diadakannya
Musyawarah Besar Mahasiswa ITS (MUBES ITS) pertama pada September
1994 di Batu sebagai titik awal peletakan pondasi ormawa yang kokoh bagi
MUBES selanjutnya. Tujuan diselenggarakannya MUBES pertama ini adalah
untuk membuat kesepakatan pola hubungan antar lembaga di ormawa ITS
berikut aturan main dan mekanismenya, serta merumuskan visi dan misi
organisasi kemahasiswaan ITS.
II. MUBES II ITS
Dalam perkembangan pelaksanaan MUBES I muncul masalah klasik
terkait lahan garap atau batasan wilayah kerja. Hal ini dikarenakan masih
adanya ekslusifisme lembaga dan pola hubungan antar lembaga di lapangan
belum tertata secara baik. Keadaan ini mengarahkan pemahaman bahwa
penerapan MUBES hanya menjadi kepentingan dan tanggung jawab SMITS
dan BP-SMITS pada saat itu. Catatan ini sangat berharga bagi MUBES II ITS
yang dilaksanakan pada 1998, saat kekuasaan orde baru tumbang oleh gerakan
reformasi yang dimotori oleh mahasiswa.
MUBES II ITS diharapkan memecahkan persoalan–persoalan yang
muncul pada saat penerapan MUBES I. Dengan segala dinamika yang
berkembang dalam forum MUBES ke-2 tersebut akhirnya visi dan misi
ormawa yang menjadi ruh bagi perjuangan ormawa ITS terdefinisi dengan jelas
dan gamblang pada bagian pembukaan MUBES. Idealita student government
tentang pemisahan eksekutif, dan legislatif terwujud dengan dibentuknya BEM
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
3
dan SMITS selaku lembaga di tingkatan institut. Partisipasi mahasiswa ITS
terakomodasi melalui pemilihan langsung presiden BEM ITS dan senator
SMITS. Penguatan ormawa di tingkat institut lebih terasa dengan pola
hubungan instruktif koordinatif dari BEM ITS ke HMJ khusus untuk
menangani agenda bersama agar sinergisitas ormawa lebih terbangun. Lembaga
Minat & Bakat menaungi keberadaan UK di ITS sebagai penjelmaan dari
forum komunikasi UK. Adapun struktur organisasi kemahasiswaan hasil
MUBES II dapat dilihat pada bagan di bawah.
III. MUBES III ITS
Organisasi Kemahasiswaan ITS telah meretas jalan cukup panjang
dengan dihadirkannya MUBES sebagai forum kekuasaan tertinggi sekaligus
produk hukum tertinggi dalam aktivitas kemahasiswaan di ITS. Berbagai
perubahan telah dilakukan sebagai upaya untuk merekontruksi ormawa
organisasi yang mandiri dan independen sesuai konsep student government
yang dicita-citakan.
Perkembangan iptek yang pesat diiringi pembentukan prodi/jurusan
baru memunculkan dinamika baru dengan bertambahnya jumlah HMJ. Masalah
klasik ormawa yang seringkali muncul adalah benturan soal kegiatan
penerimaan mahasiswa baru dengan pihak Rektorat melalui keluarnya SK
Rektor tentang pelarangan kegiatan pengkaderan. Hal ini tentu saja sangat
bertentangan dengan independensi dan kemandirian ormawa yang diatur dalam
MUBES.
Adapun dibalik beberapa perubahan pada MUBES II masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang patut diperhatikan sebagai evaluasi MUBES
sebagai produk hukum tertinggi, yaitu:
Bingkai ormawa yang terlalu formalistik dengan fokus pengelolaan pada
lembaga membuat peran pemberdayaan kepada mahasiswa berkurang
sehingga sense of belonging mahasiswa terhadap ormawa juga semakin
surut.
Bertumpuknya kewenangan SMITS sebagai lembaga normatif representatif
seringkali mengakibatkan kurang optimalnya peran sebagai legislatif ketika
SMITS harus menyelesaikan konflik-konflik yang berkaitan dengan norma-
norma hokum yang ada di ormawa ITS.
Tidak adanya mekanisme yudikatif yang jelas (eksplisit) menjadikan
konflik yang ada semakin berlarut-larut sehingga kredibilitas ormawa
menurun di mata mahasiswa.
Pemisahan LMB dan ormawa struktural (meminjam istilah MUBES II) dan
tidak adanya pola hubungan yang jelas antara keduanya membuat aktivitas
keduanya tidak cukup sinergis dan harmonis. Tidak adanya forum yang
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
4
mempertemukan keduanya membuat kedua ormawa ini seolah berjalan
sendiri-sendiri.
Belum adanya rumusan tentang pola pengembangan sumber daya
mahasiswa sebagai pijakan hukum sekaligus arahan bagi pemberdayaan
mahasiswa membuat pengembangan SDM berjalan stagnan dan tak tentu
arah.
Fenomena lain menjelang MUBES III yang berkembang di dunia
kemahasiswaan antara lain:
Semakin menurunnya aktivitas sosialisasi dan internalisasi nilai dan
semangat MUBES kepada mahasiswa menjadikan sense of belonging
mahasiswa terhadap ormawa juga semakin surut.
Sama halnya dengan MUBES I sebelumnya, kurangnya pemahaman dan
komitmen dari para pelaku organisasi dalam menjalankan organisasinya
demi kepentingan bersama (secara holistik dan integral) sehingga
mengakibatkan keberadaan MUBES II ITS sebagai mekanisme dan aturan
lebih banyak ditinggalkan.
Menurunnya kredibilitas ormawa akibat sedikitnya pimpinan lembaga yang
hadir pada forum Kongres ataupun forum Presidium. Padahal Kongres
adalah forum tertinggi di bawah MUBES sehingga mengakibatkan elitisme
antar elit selain gap wacana dan pemahaman.
Secara umum terjadi penurunan aktivitas dalam ormawa ITS
menjelang MUBES III ITS, banyak kegiatan kemahasiswaan dilakukan hanya
sebagai rutinitas ritual organisasi. Yang lebih ironis lagi adalah fenomena
banyaknya pengurus lembaga yang bukan saja tidak aktif tetapi juga bersikap
cuek dan apatis terhadap kondisi kemahasiswaan. Hal ini terjadi di hampir
semua lembaga di ITS mulai dari SMITS yang ditinggalkan para senatornya
juga BEM, LMB, UK, LMF dan HMJ.
IV. KONDISI MENJELANG MUBES IV
Sepuluh tahun sudah usia KDKM ITS yang dirumuskan forum
MUBES III guna menjadi sebuah dasar organisasi di KM ITS. Namun seiring
dengan perubahan keadaan sosial, kebutuhan dan tuntutan zaman, maka
dinamika kebutuhan organisasi juga semakin bertambah dan bisa berubah.
Inilah realita yang terjadi dalam tubuh KM ITS. Sepuluh tahun terakhir ini pula
banyak sekali permasalahan yang muncul antar lembaga di KM ITS. Namun
kondisinya, KDKM ITS produk MUBES III yang diharapkan dapat
memecahkan persoalan–persoalan yang muncul dalam dinamika organisasi
mahasiswa ITS saat ini sudah dianggap tidak relevan dengan kondisi saat ini.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
5
Catatan penting evaluasi KDKM ITS produk MUBES III adalah
sebagai berikut :
Pertama, realita HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) terbukti sudah
tidak relevan lagi dengan fungsinya sesuai pasal 10 MUBES III, yakni ranah
keprofesian. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penyelenggaraan kegiatan
minat bakat, baik di dalam maupun di luar jurusan, seperti lomba fotografi,
lomba musik, dan lain sebagainya. Padahal jelas bahwa ranah event minat bakat
dan keolahragaan adalah milik LMB beserta UKM yang ada, maka jelas-jelas
bahwa HMJ menyalahi aturan pada MUBES III. Karena hal ini terjadi pada
tidak sedikit HMJ di ITS, maka perlu dirumuskan lagi bagaimana peraturan
yang seharusnya berlaku di ITS nanti, namun tetap sesuai kebutuhan.
Kedua, ditemukan ketidakrelevanan dan ketidakkonsistenan hukum
terjadi pada LMF (Lembaga Mahasiswa Fakultas). LMF merupakan lembaga
bentukan dari HMJ melalui FHMJ (Forum Himpunan Mahasiswa Jurusan).
Walau secara struktural tidak ditunjukkan adanya garis hubungan dengan BEM
ITS, namun secara fungsional ditulis pada Mubes III Bagian Ketiga BAB V,
bahwa tugas dan wewenang LMF melakukan pemberdayaan di bidang
keprofesian dan menguatkan daya dukung terhadap BEM ITS. Hal ini jelas
terdapat ketidakkonsistenan hukum, maka perlu diadakan revisi pada MUBES
III tentang bab ini.
Ketiga, tentang legislatif yang ada di KM ITS. Legislatif mempunyai
peran yang cukup penting sebagai aspirator maupun kontroller terhadap
eksekutif. Akan tetapi realita yang ada adalah peran dari LM jurusan tidak ada,
kurang menjalankan fungsi yang semestinya, misal jaring aspirasi pada
mahasiswa jurusan, sehingga membuat keberadaannya tidak dapat dirasakan.
Terlebih ada pula beberapa himpunan yang tidak memiliki fungsi legislasi.
Lantas bagaimana seharusnya peran tersebut dapat di jalankan sebagaimana
mestinya dengan baik? Haruskah ada keberadaan di tiap tingkat jurusan?
Keempat, tentang unit kerohanian di ITS. Karena adanya kebutuhan
akan penanaman spiritualitas pada saat proses kaderisasi dalam menanamkan
iman dan taqwa kepada Tuhan YME, maka dibutuhkan suatu media yang
memfasilitasi kebutuhan tersebut. Unit Kegiatan Kerohanian lah yang dirasa
dapat dengan baik melakukannya. Akan tetapi pada kenyataannya UKK tidak
termasuk dalam KM ITS sehingga tidak dapat bergabung untuk membantu.
Karena secara umum definisi ormawa adalah organisasi yang dijalankan
mahasiswa untuk mengelola mahasiswa juga, maka UK Kerohanian juga
dianggap layak untuk bergabung dengan organisasi kemahasiswaan yang lain di
KM ITS.
Kelima, menilik pada kondisi kaderisasi di ITS yang masih tidak ada
standardisasi, maka muncul usulan tentang Hukum Kaderisasi perlu
distandarkan. Adanya hukum yang standar tentang kaderisasi, diharapkan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
6
nantinya bisa menjadi pedoman dan batasan bagi semua jurusan di ITS dalam
menjalankan fungsi kaderisasi pada mahasiswanya. Adanya standarisasi,
diharapkan tidak lagi ada tindak kekerasan kultural, judge boikoter, dan
perdebatan konsep yang setiap tahun berbeda-beda.
Keresahan KM ITS diatas sudah berlangsung 10 tahun lamanya sejak
tahun 2001. Dirasa sangat perlu dilakukan perubahan dalam KM ITS terutama
pada acuan hukumnya yang dalam hal ini kita kenal KDKM ITS. Maka,
MUBES IV ini merupakan solusi menjawab kebutuhan dan menertibkan KM
ITS agar tercipta kestabilan di organisasi KM ITS.
Namun realitanya membangun kesadaran bersama akan pentingnya
gerakan perubahan bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Bermula
pada tahun 2004 pertama kali diwacanakan untuk mengamandemen KDKM
ITS, seakan hanya menjadi wacana dan tidak ada langkah strategis yang
dilakukan. Kondisi yang semakin berlarut-larut semakin menambah kejenuhan
dalam KM-ITS. Sehingga pada tahun 2008 kembali terjadi inisiasi untuk
mengkaji KDKM ITS. Kali ini inisiasi muncul dari MUSMA yang
merekomendasikan kepada BEM ITS 2008/2009 untuk membentuk Tim
Pengkaji MUBES III. Namun kenyataannya hasil dari tim pengkaji MUBES III
belum begitu optimal. Sehingga kondisi serupa berlanjut di tahun berikutnya.
Berbagai acara forum diskusi mengenai kondisi KM ITS sudah sering
dilakukan. Alhasil Pada tahun 2009, forum diskusi inisiasi BEM ITS: Ngorbits
(Ngobrol Bareng ITS) merekomendasikan kepada BEM ITS 2009/2010 untuk
membuat Kepres (Keputusan Presiden) tentang pembentuk FKHM3 (Forum
Kajian Hasil MUBES III ITS) yang bertugas mengkaji hasil MUBES III untuk
kemudian hasil kajiannya dibahas di MUSMA. Ini merupakan titik awal
gerakan strategis yang optimal untuk perubahan KM ITS. Seiring kemajuan
FKHM3 yang menemukan banyak ketidak relevanan MUBES III yang
dipaparkan di MUSMA pada 13 Februari 2010, seakan mengembalikan
optimisme KM ITS untuk segera melakukan perubahan. Maka pada momentum
itu disepakati MUSMA merekomendasikan ke Kongres (forum tertinggi
ormawa) untuk segera diadakan MUBES IV untuk menjawab keresahan selama
ini. Syarat terlaksananya MUBES IV adalah adanya kesepakatan yang
dihasilkan oleh forum tertinggi di ormawa dan non ormawa. Pada akhir tahun
2010 MUSTA (forum tertinggi non ormawa) juga menghasilkan kesepakatan
yang sama dengan ormawa untuk segera dilaksanakan MUBES IV. Dengan
berdasarkan Kongres dan MUSTA maka KM ITS sepakat untuk mengadakan
MUBES IV.
Titik terang harapan mulai terjawab. Gerakan menuju MUBES IV
semakin masif dilakukan. Langkah-langkah teknis dan strategis mulai
dipersiapkan. Baik dari panitia pengarah (Tim Ad Hoc MUBES IV), Tim
Pengawal, OC MUBES IV hingga arahan kewajiban masing-masing elemen
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
7
KM ITS untuk MUBES IV sudah disiapkan. Sehingga tertanggal 27 Januari
2011 terbentuklah Tim Ad Hoc MUBES IV yang bertugas mengkaji dan
menyusun draft MUBES IV. Tertanggal 27 Januari 2011 pula seluruh elemen
KM ITS disibukkan dengan pengkajian MUBES III. Jaring aspirasi,
mendatangkan saksi sejarah hingga FORBES (Forum Bersama) marak di
dilakukan di KM ITS sebagai sarana penunjang penyusunan draft MUBES IV
oleh Tim Ad Hoc. Kurang lebih 5 bulan lamanya Tim Ad Hoc menyusun draft
MUBES IV untuk KM ITS. Penantian itu akhirnya sudah di depan mata.
Puncak harapan itu terlaksana. Di Villa Nusantara, Tretes tanggal 26-30 Juni
2011 MUBES IV terlaksana. Berdasarkan fungsi hasil yang optimal maka
disepakati MUBES IV dilanjutkan di Pusdiklat Hanudnas, Kenjeran pada 9–
11 September 2011 hingga selesai dan menghasilkan Ketetapan MUBES IV.
Referensi :
Agus M. Maksum – Ketua SMITS periode 1995/1996 dan pelaku MUBES I
ITS‟94 – “MUBES, Visi dan Fungsionalisasi Lembaga Kemahasiswaan di
ITS”, 1996
Kurnia K.P. Pratomo – Senator SMITS 1997/1998 dan pelaku MUBES II
ITS‟98 – “Menjelang MUBES III ITS : Satu Langkah ke Depan!!!!”, 2000
Purwito Priambodo – Ketua SMITS periode 1999/2000 dan pelaku MUBES III
ITS‟01 – “Telaah Kritis MUBES II ITS : Sebuah Upaya Penguatan Ormawa
ITS”, 2000
Danar Surya W. – Presiden BEM ITS 2001/2002 dan pelaku MUBES III
ITS‟01 – “MUBES ITS, Sebuah Upaya Pencarian Jati Diri Ormawa ITS”,
2001
Ketetapan MUBES II ITS No. 01/TAP/MUBES/VII/1998
Ketetapan MUBES II ITS No. 01/TAP/MUBES/VII/1998
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
8
PERKEMBANGAN STRUKTUR ORGANISASI DI KM ITS
Berikut paparan mengenai perkembangan struktur organisasi KM ITS.
I. MUBES I ITS
Berikut organigram KM ITS hasil dari MUBES I.
Gambar 1. Organigram KM ITS hasil MUBES I ITS
II. MUBES II ITS
Berikut organigram KM ITS hasil dari MUBES II.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
9
Gambar 2. Organigram KM ITS hasil MUBES II ITS
III. MUBES III
Berikut organigram KM ITS hasil dari MUBES III.
LMBLSM
MAHASISWA ITS
DOP HMJFHMJ
LMF
LM ITSBEM
MKM ITS
KONGRES
MUBES
Gambar 3. Organigram KM ITS hasil MUBES III ITS
Keterangan :
SMITS : Senat Mahasiswa ITS
BP SMITS : Badan Pelaksana SMITS
SMF : Senat Mahasiswa Fakultas
BP SMF : Badan Pelaksana SMF
HMJ : Himpunan Mahasiswa Jurusan
UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa
RAPMIN : Rapat Pimpinan Mahasiswa Institut
RAPMATAS : Rapat Pimpinan Mahasiswa Fakultas
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
10
RUMJ : Rapat Umum Mahasiswa Jurusan
RUAUK : Rapat Umum Anggota UKM
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
11
KEPUTUSAN DAN KETETAPAN MUBES IV ITS 2011
Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS
Nomor : 01/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Tata Tertib Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 27 Juni 2011
Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS
Nomor : 02/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Pimpinan Sidang Pleno Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 27 Juni 2011
Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS
Nomor : 03/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Agenda Acara Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 27 Juni 2011
Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS
Nomor : 04/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Pergantian Pimpinan Sidang Pleno Musyawah Besar IV Mahasiswa
ITS
Tanggal : 27 Juni 2011
Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS
Nomor : 05/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Pembentukan Komisi Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 27 Juni 2011
Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS
Nomor : 06/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Perubahan Tata Tertib Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 30 Juni 2011
Keputusan MUBES IV MAHASISWA ITS
Nomor : 07/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Perubahan Tata Tertib Musyawah Besar IV Mahasiswa ITS
Tanggal : 9 September 2011
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
12
Ketetapan MUBES IV MAHASISWA ITS
No. 01/TAP/MUBES/IX/2011
Tentang : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS
Tanggal : 11 September 2011
Ketetapan MUBES IV MAHASISWA ITS
No. 02/TAP/MUBES/IX/2011
Tentang : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS
Tanggal : 11 September 2011
Rekomendasi Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)
Tanggal : 11 September 2011
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
13
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011
TENTANG
TATA TERTIB MUBES IV ITS
(TATIB MUBES IV MAHASISWA ITS)
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011
Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS
harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu
diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
(MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
MUBES IV ITS maka dipandang perlu pembentukan
komisi dan penetapan anggota komisi
Mengingat : Ketetapan MUBES III ITS No.01/TAP/MUBES/IX/2001
tentang Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS.
Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari
Minggu-Senin, tanggal 26-27 Juni 2011
Memutuskan :
Pertama : Tata Tertib Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES
IV ITS)
Kedua : Tata Tertib MUBES IV ITS ini berlaku sejak tanggal
diputuskan sampai berakhirnya MUBES IV ITS
Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam
keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya
Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes
hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
pukul : 01.10 WIB
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
14
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA MUBES IV ITS 2011
Pimpinan Sidang Sementara
Merangkap Anggota
Rizky Ade Setiawan R
NRP. 2508100036
Pimpinan Sidang II
Merangkap Anggota
M. Solikhudin Zuhdi
NRP. 2109 030 059
Pimpinan Sidang III
Merangkap Anggota
M. Rasyid Almalna
NRP. 2110 100 022
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
15
Lampiran : Keputusan MUBES III ITS
Nomor : 01/KPTS/MUBES/IV/2011
Tanggal : 27 Juni 2011
TATA TERTIB
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 02/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
PIMPINAN SIDANG PLENO
MUBES IV ITS
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011
Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS
harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu
diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
(MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
MUBES IV ITS maka dipandang perlu ditetapkan
pimpinan sidang pleno MUBES IV ITS
Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.
01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib MUBES
IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas MUBES IV ITS
b. Keputusan MUBES IV ITS No.
03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara
MUBES IV ITS
Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari
Senin, tanggal 27 Agustus 2011
Memutuskan :
Pertama : Menunjuk Saudara
a. M. Yunan Fahmi (4307100017)
b. Dinand Hazbin J (4310100052)
c. M. Rasyid Almalna (2110100022)
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
16
Sebagai pimpinan Sidang Pleno MUBES IV ITS
Kedua : Pimpinan MUBES IV ITS terpilih segera memimpin
sidang-sidang MUBES IV ITS berikutnya
Ketiga : Pimpinan Sidang sementara menyerahkan jalannya siding
kepada pimpinan siding terpilih
Keempat : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam
keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya
Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes
hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
pukul : 19.50 WIB
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011
Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota
M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017
Pimpinan Sidang II
Merangkap Anggota
Dinand Hazbin Jadid
NRP. 4310 100 052
Pimpinan Sidang III
Merangkap Anggota
M. Rasyid Almalna
NRP. 2110 100 022
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
17
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 03/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
AGENDA ACARA MUBES IV ITS
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011
Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS
harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu
diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
(MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
MUBES IV ITS maka dipandang perlu ditetapkan suatu
agenda acara
Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.
01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib MUBES
IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas MUBES IV ITS
b. Keputusan MUBES IV ITS No.
03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara
MUBES IV ITS
Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari Senin,
tanggal 27 Agustus 2011
Memutuskan :
Pertama : Agenda acara MUBES IV ITS
Kedua : Agenda acara ini berlaku sejak ditetapkan sampai
berakhirnya MUBES IV ITS
Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam
keputusan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya
Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes
hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
pukul : 19.50 WIB
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
18
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011
Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota
M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017
Pimpinan Sidang II
Merangkap Anggota
Dinand Hazbin Jadid
NRP. 4310 100 052
Pimpinan SidangIII
Merangkap Anggota
M. Rasyid Almalna
NRP. 2110 100 022
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
19
Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS
Nomor : 03/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Agenda Acara MUBES IV ITS
Tanggal : 27 Juni 2011
AGENDA ACARA MUBES IV ITS
I. Sidang pleno I : Penjelasan panitia Ad Hoc tentang Draft Materi
MUBES IV ITS
II. Sidang pleno II : Penyamaan persepsi dan eksplorasi tentang materi
mubes IV ITS
III. Sidang Pleno III : Pembagian Komisi
IV. Sidang Komisi
V. Sidang Pleno IV : Pembahasan Hasil Sidang Komisi
VI. Sidang Pleno V : Penyampaian dan pembacaan hasil-hasil MUBES
IV ITS
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
20
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 04/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
PERGANTIAN PIMPINAN SIDANG PLENO
MUBES IV ITS
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011
Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di
ITS harus mendapatkan penanganan, maka
dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah
Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban pelaksanaan
MUBES IV ITS maka dipandang perlu adanya
pergantian pimpinan siding pleno
Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.
01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib
MUBES IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas
MUBES IV ITS
Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari
Senin, tanggal 27 Agustus 2011
Memutuskan :
Pertama : Menunjukn Saudara Dinand Hazbid Jadid
sebagai pimpinan sidang Pleno III MUBES IV ITS
Kedua : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan
dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan
seperlunya
Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes
hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
pukul : 19.50 WIB
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
21
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011
Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota
M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017
Pimpinan Sidang II
Merangkap Anggota
Dinand Hazbin Jadid
NRP. 4310 100 052
Pimpinan Sidang III
Merangkap Anggota
M. Rasyid Almalna
NRP. 2110 100 022
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
22
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 05/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
PEMBENTUKAN KOMISI DAN ANGGOTA KOMISI
MUBES IV ITS
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011
Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di
ITS harus mendapatkan penanganan, maka
dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah
Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan ketertiban
pelaksanaan MUBES IV ITS maka dipandang
perlu pembentukan komisi dan penetapan anggota
komisi
Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.
01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib
MUBES IV ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas
MUBES IV ITS
b. Keputusan MUBES IV ITS No.
03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara
MUBES IV ITS
Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari
Senin, tanggal 27 Agustus 2011
Memutuskan :
Pertama : Pembentukan Komisi dan Anggota Komisi MUBES
IV ITS
Kedua : Pembentukan Komisi dan Anggota Komisi MUBES
IV ITS berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai
berakhirnya MUBES IV ITS
Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan
dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan
seperlunya
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
23
Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes
hari : Senin
tanggal : 27 Juni 2011
pukul : 19.50 WIB
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011
Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota
M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017
Pimpinan Sidang II
Merangkap Anggota
Dinand Hazbin Jadid
NRP. 4310 100 052
Pimpinan Sidang III
Merangkap Anggota
M. Rasyid Almalna
NRP. 2110 100 022
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
24
Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS
Nomor : 05/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Pembentukan Komisi dan Pembagian Anggota Komisi
MUBES IV ITS
Tanggal : 27 Juni 2011
KOMISI DAN ANGGOTA KOMISI MUBES IV ITS
KOMISI A
Membahas Amandemen Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS
Anggota :
1 Juan Pandu G N R Ad Hoc 1107100045
2 M Abdurrochman Ad Hoc 2108100147
3 M Solikhudin Z Ad Hoc 2109030059
4 Fanny Ristantono Ad Hoc 2208100172
5 M Nurman Febrian Ad Hoc 2308030031
6 Moch. Novian D Ad Hoc 2708100080
7 Rahmi Agustina Ad Hoc 3308100070
8 Abdi Sukmono Ad Hoc 3508100040
9 Firstian Rubyarto Ad Hoc 4208100072
10 Aulia Nur V Ad Hoc 3308100047
11 M Syah Yuda BE-LM FTSP 3108100092
12 Prameswari R BE-LM FTSP 3309100095
13 Gigih Wahyu Akbar BEM FMIPA 1108100033
14 Hamidatul K. BEM FMIPA 1408100038
15 Aris Pradana BEM FTI 2208100108
16 Farii Fahmiudin F BEM FTI 2709100038
17 Rachmadian M P BEM FTIf 5208100104
18 Yuda Apri H BEM FTK 4108100002
19 Ardhan Cipta S BEM FTK 4308100084
20 Dalu Nuzul Kirom BEM ITS 2207100183
21 Satya Permana A BEM ITS 2207100072
22 Ricky Permana P BEM ITS 2407100005
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
25
23 Arif M Putro BEM ITS 4307100019
24 Median Yuli Hartanto BEM ITS 5107100161
25 Andik Eko BEM ITS 4107100097
26 Nanang K. BEM PENS 7109040044
27 Arista Rony R HIMA D3KKIM 2309030037
28 Bayu Wijaya HIMA D3TEKSI 3110030020
29 Imaduddin Maulidi HIMA D3TEKTRO 2209030057
30 Awan Hidayat HIMA ELKA PENS 7109030046
31 Hanif Azhar HIMA IDE 3408100139
32 Adam HIMABITS 1509100052
33 Fikri Bamahry HIMAGE-ITS 3509100056
34 Julian S. HIMASIKA 1108100018
35 M. Yusuf HIMASISKAL 4208100046
36 M. H. Rafsanjani HIMASTA 1308100004
37 Christian Dwi B HIMASTHAPATI 3208100011
38 Imron Gozali HIMATEKK 2308100139
39 Arif Setiyono HIMATEKLA 4309100050
40 Gunadhi HIMATEKPAL 4109100082
41 Anindito K HIMATEKTRO 2208100122
42 Paramita A HIMATIKA 1208100008
43 Berty S HIMKA 1408100065
44 Enggar Rofiq S HMM 2109100041
45 M. Atha Illah HMMT 2709100090
46 Muhlas Hanif W HMS 3108100125
47 Grandys Frieska P HMSI 5208100035
48 Dedy Nur Arifin HMTC 5109100034
49 Zaid Marhi N. HMTF 2409100074
50 Rizal Fahmi Yuwafiki HMTI 2509100065
51 Erri F HMTL 3309100012
52 Ria Akmalia Fitriani LM ITS 1408100079
53 Bey Hafid A. LM ITS 2108100052
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
26
54 Fathimah E. M LM ITS 2208030034
55 Galih Mohammad F LM ITS 3108100073
56 Febreyne Cita Dewi A. LM ITS 3208100032
57 Fenddy Irawan LM ITS 4308100056
58 Achmad Pramono LM ITS 5208100158
59 Rio Bayu A. LM ITS 5108100185
60 Fariz R. I LMB 3607100012
61 Ekky Riza UK PLH SIKLUS ITS 1408100061
62 Tri Sutrisno UKM Badminton 3108100007
63 Gary Driantoro UKM Billiard 2108100011
64 Achmad Rudiyanto UKM Cinematography
(CLICK)
4307100109
65 Ahmad Ibnu Arobi UKM Cinta Rebana 3309100704
66 Fiqhy Dian N UKM ITS Maritime
Challenge
4109100043
67 Meilinda R M UKM LPM 1.0 3308100095
68 Anno Dwi Pamungkas UKM MUSIK 2708100059
69 Iik H UKM Penalaran 3308100114
70 Arif M. UKM PSM 2309100111
71 Widy Putra UKM Sepak Bola ITS 3509100041
72 Ika Astutik UKM Teater Tiyang Alit 5110100147
73 Reza Pradikta UKM Tenis Lapangan 2209100060
74 Alfan Himawan UKM WE & T 4108100097
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
27
KOMISI B
Membahas Amandemen Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan
KM ITS
Anggota :
1 Helmy Yunan I Ad Hoc 2407100044
2 Rionda Bramanta K Ad Hoc 2408100003
3 Rizki Ade S. R Ad Hoc 2508100036
4 Akhlis Fitanto H Ad Hoc 3108100130
5 Mirba H. D. S. Ad Hoc 4308100110
6 Ari Cipto N. Ad Hoc 4106100005
7 Hendrik Tekayadi BEM FTIf 5108100174
8 M Ali Akbar F BEM ITS 2507100080
9 Rintok Setyo W BEM ITS 2107100160
10 Alfian S Putra BEM ITS 2507100005
13 Angga Saptya P HIMA D3KKIM 2308030041
14 Ahmad Mukhlis HIMA D3TEKSI 3110030119
15 Septian Tri H HIMA D3TEKTRO 2209030014
11 Heru Purwanto HIMA ELIN PENS 7309040060
12 Roksun Nasikhin HIMABITS 1509100701
16 M. A. Rauf S. HIMAGE-ITS 3509100016
17 Ahmad Mustangin HIMASIKA 1109100706
18 Ramdhani Eka HIMASISKAL 4209100051
19 Mega Pradipta HIMASTA 1309100338
20 M. Hudan Lil HIMASTHAPATI 3209100074
21 Moch. Hasan HIMATEKK 2309100108
22 Nurman Firdaus HIMATEKLA 4309100014
23 Jalil Irfanartiko HIMATEKPAL 4108100105
24 Yoga Widya P HIMATEKTRO 2209100076
25 Dimas Ghara Wienaji HIMA TELKOM
PENS
7209040004
26 Yoga Arifianto HIMATIKA 1208100018
27 Rozy Muhammad HIMIT PENS 7409030003
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
28
28 Trisnasristia HIMKA 1409100073
29 Andi Kurniawan HMM 2108100068
30 Hiro Sujatmika HMMT 2706100029
31 Abdul Rozaq HMPL 3608100064
32 Muhammad Hadi Fadhillah HMS 3109100120
33 A. Taufiqul Hafizh HMSI 5208100026
34 Rahardian Dustrial
Dewandono
HMTC 5108100032
35 Randika Gunawan HMTF 2409100070
36 M. Ulil Aidi HMTI 2508100125
37 Roberto Prans HMTL 3308100005
38 M. Mussodaq LM ITS 1108100068
39 Mochammad Azzam LM ITS 2208100179
40 Denny Dwi hardyanto LM ITS 4108100045
41 Muchlis LM ITS 2508100162
42 Syarifah Diana P LM ITS 1307100011
43 Dewi Ratna Ningrum LM ITS 3308100008
44 Rizki Aminulloh Santoso UK MENWA 4110100017
45 Fadila Rahmana UK TK 1208100044
46 Ubaidillah UKM Bola Voli 6807040011
47 Lingga Nur Syamsu UKM Fotografi 2709100007
48 Intan Dwi UKM Karate-do 3309100039
49 M Aqik Ardiansyah UKM Koperasi 1310030076
50 Saiful Anham UKM Merpati Putih 2409030045
51 M. Aldiansyah N. P UKM OR Air 2410030017
52 Jahidul Umam UKM Pramuka 1408100703
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
29
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 06/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
PERUBAHAN TATA TERTIB MUBES IV ITS
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011
Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS
harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu
diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
(MUBES IV ITS)
b. Bahwa agenda yang belum terselesaikan harus
ditindaklanjuti dengan sebuah perubahan tata tertib.
Mengingat : a. Keputusan MUBES IV ITS No.
01/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Tata Tertib MUBES IV
ITS Bab II pasal 4 tentang Tugas MUBES IV ITS
b. Keputusan MUBES IV ITS No.
03/KPTS/MUBES/VI/2011 tentang Agenda Acara MUBES
IV ITS
Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari
Kamis, tanggal 30 Juni 2011
Memutuskan :
Pertama : Perubahan tata tertib MUBES IV ITS, BAB 1 pasal 2
dan 3
Kedua : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan
dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan
seperlunya
Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes
hari : Kamis
tanggal : 30 Juni 2011
pukul : 12.00 WIB
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
30
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011
Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota
M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017
Pimpinan Sidang II
Merangkap Anggota
Dinand Hazbin Jadid
NRP. 4310 100 052
Pimpinan Sidang III
Merangkap Anggota
M. Rasyid Almalna
NRP. 2110 100 022
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
31
Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS
Nomor : 06/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Perubahan pasal 2 dan 3 keputusan MUBES IV ITS
No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011
Tanggal : 30 Juni 2011
PERUBAHAN PASAL KEPUTUSAN MUBES IV ITS
No. Sebelum Sesudah
1. Pasal 2 dan 3 Keputusan MUBES IV
ITS
No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011 :
Pasal 2 :
MUBES IV ITS dilaksanakan pada
hari Minggu, Senin, Selasa, Rabu,
dan Kamis tanggal 26 s/d 30 Juni
2011.
Pasal 3 :
MUBES IV ITS bertempat di Villa
Nusantara, tretes, Pasuruan
Pasal 2 :
MUBES IV ITS dilaksanakan
pada tanggal 26 Juni 2011 s/d
waktu yang belum ditentukan.
Pasal 3 :
MUBES IV ITS bertempat di
Villa Nusantara, Tretes,
Pasuruan kemudian dilanjutkan
di tempat yang belum
ditentukan.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
32
KEPUTUSAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 07/KPTS/MUBES/VI/2011
TENTANG
PERUBAHAN TATA TERTIB MUBES IV ITS
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011
Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di
ITS harus mendapatkan penanganan, maka
dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah
Besar IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)
b. Bahwa agenda yang belum terselesaikan harus
ditindaklanjuti dengan sebuah perubahan tata
tertib.
Mengingat : a. Perubahan tata tertib MUBES IV ITS, Bab 1 pasal
2 dan 3
Memperhatikan : Hasil musyawarah peserta MUBES IV ITS pada hari
Kamis, tanggal 30 Juni 2011
Memutuskan :
Pertama : Perubahan tata tertib MUBES IV ITS, BAB 1 pasal 2
dan 3
Kedua : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan
dalam keputusan ini dapat dilakukan perbaikan
seperlunya
Diputuskan di : Vila Nusantara, Tretes
hari : Senin
tanggal : 9 September 2011
pukul : 20.10 WIB
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
33
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011
Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota
M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017
Pimpinan Sidang II
Merangkap Anggota
Dinand Hazbin Jadid
NRP. 4310 100 052
Pimpinan Sidang III
Merangkap Anggota
M. Rasyid Almalna
NRP. 2110 100 022
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
34
Lampiran : Keputusan MUBES IV ITS
Nomor : 07/KPTS/MUBES/VI/2011
Tentang : Perubahan pasal 2 dan 3 keputusan MUBES IV ITS
No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011
Tanggal : 09september 2011
PERUBAHAN PASAL KEPUTUSAN MUBES IV ITS
No. Sebelum Sesudah
1. Pasal 2 dan 3 Keputusan MUBES IV
ITS
No. 01/KPTS/MUBES/IV/2011 :
Pasal 2 :
MUBES IV ITS dilaksanakan pada
tanggal 26 Juni 2011 s/d waktu yang
belum ditentukan.
Pasal 3 :
MUBES IV ITS bertempat di Villa
Nusantara, Tretes, Pasuruan
kemudian dilanjutkan di tempat yang
belum ditentukan.
Pasal 2 :
MUBES IV ITS dilaksanakan
pada hari Minggu, Senin,
Selasa, Rabu, dan Kamis
tanggal 26 s/d 30 Juni 2011 dan
Hari jum‟at, Sabtu, Minggu
Tanggal 09, 10, 11 september
2011
Pasal 3 :
MUBES IV ITS bertempat di
Villa Nusantara, Tretes,
Pasuruan kemudian dilanjutkan
di PUSDIKLAT HANUDNAS
Subaya.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
35
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
36
KETETAPAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 01/TAP/MUBES/IX/2011
TENTANG
KONSTITUSI DASAR KELUARGA MAHASISWA ITS
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar IV
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011
Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di ITS
harus mendapatkan penanganan, maka dipandang perlu
diselenggarakan Musyawarah Besar IV Mahasiswa ITS
(MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan kesinambungan
organisasi kemahasiswaan di ITS maka dipandang perlu
adanya Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS
Mengingat : Keputusan MUBES IV ITS No.
07/KPTS/MUBES/IX/2011 tentang Perubahan Tata Tertib
MUBES IV ITS
Memperhatikan : a. Aspirasi mahasiswa ITS yang disalurkan melalui
organisasi kemahasiswaan di ITS sebelum dan selama
berlangsungnya MUBES IV ITS
b. Hasil permusyawaratan peserta MUBES IV ITS
pada tanggal 26–30 Juni dan 9-11 September 2011
Memutuskan :
Menetapkan :
Pertama : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS
Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dalam
pelaksanaannya dilakukan usaha-usaha penyesuaian
Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan dalam
ketetapan ini dapat dilakukan perbaikan seperlunya
Ditetapkan di : Pusdiklat Hanudnas, Kenjeran, Surabaya
hari : Minggu
tanggal : 11 September 2011
pukul : 22.00 WIB
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
37
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011
Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota
M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017
Pimpinan Sidang II
Merangkap Anggota
Dinand Hazbin Jadid
NRP. 4310 100 052
Pimpinan Sidang III
Merangkap Anggota
M. Rasyid Almalna
NRP. 2110 100 022
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
38
Lampiran : Ketetapan MUBES IV ITS
Nomor : 01/TAP/MUBES/IX/2011
Tentang : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa
Institut Teknologi 10 Nopember (ITS)
Tanggal : 11 September 2011
KONSTITUSI DASAR KELUARGA MAHASISWA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)
BAGIAN PERTAMA
MUKADIMAH
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan
karunia dan bukanlah sebuah ruang hampa sehingga harus diisi dengan
pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia secara paripurna.
Mahasiswa ITS sebagai bagian integral dari mahasiswa Indonesia
selaku pemilik sah kedaulatan Republik Indonesia, berperan aktif dalam
menentukan perjalanan sejarah kehidupan dan masa depan bangsa dan
negara.
Sebagai generasi muda terdidik dan kader penerus bangsa, selalu
berusaha menempa diri dan mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat
memberikan dharma bakti terbaik pada masyarakat, bangsa dan negara sesuai
dengan Tri Darma perguruan Tinggi dan wawasan almamater.
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan kesadaran
akan peran dan hakekat mahasiswa maka dibentuklah keluarga mahasiswa
sebagai sistem yang menaungi organisasi kemahasiswaan yang mandiri,
profesional, demokratis dan proaktif sebagai institusi unggulan yang dijiwai
nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai kejuangan Sepuluh Nopember serta
nilai kerakyatan untuk mewujudkan kesempurnaan pendidikan dalam rangka
membentuk pribadi mahasiswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memiliki integritas pribadi, moralitas, sikap kecendekiawanan, sikap
kemandirian, sikap kepemimpinan, sikap keteladanan, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi, berdaya saing tinggi, serta rasa tanggungjawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
39
BAGIAN KEDUA
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN
KELUARGA MAHASISWA (KM) ITS
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Keluarga Mahasiswa ITS yang
selanjutnya disebut KM ITS ialah
sistem yang menaungi seluruh
aktifitas organisasi
kemahasiswaan dalam lingkup
institusi pendidikan ITS.
Pasal 2
KM ITS didirikan di Surabaya
pada tanggal 1 September 2001
hingga waktu yang tidak
ditentukan.
Pasal 3
KM ITS berkedudukan di
kampus Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya.
Pasal 4
KM ITS diselenggarakan
berdasarkan prinsip dari, oleh,
dan untuk mahasiswa ITS.
Pasal 5
KM ITS terdiri dari Organisasi
Kemahasiswaan yang meliputi
Eksekutif Mahasiswa, Legislatif
Mahasiswa, Yudikatif
Mahasiswa, Lembaga Minat
Bakat, Lembaga Swadaya
Mahasiswa, Daerah Otonomi
Politeknik.
Pasal 6
Kedaulatan tertinggi KM ITS
berada di tangan mahasiswa ITS
dan dilaksanakan menurut
Konstitusi Dasar Keluarga
Mahasiswa ITS.
Pasal 7
Visi KM ITS:
Mewujudkan Keluarga
Mahasiswa ITS yang
mandiri, profesional,
demokratis dan dinamis yang
dilandasi oleh nilai-nilai
ketuhanan YME, nilai
kejuangan Sepuluh
Nopember serta nilai
kerakyatan dalam rangka
mempelopori pengembangan
Ilmu Pengetahuan, Seni, dan
Teknologi bagi kesejahteraan
masa depan almamater,
masyarakat dan bangsa.
Misi KM ITS:
1. Meningkatkan ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha
Esa bagi segenap mahasiswa.
2. Membina kebersamaan dan
kekeluargaan diantara
seluruh mahasiswa dengan
dilandasi sikap keterbukaan
dan kemitraan.
3. Membentuk mahasiswa yang
memiliki sikap
kecendekiawanan dan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
40
integritas pribadi yang
dilandasi kebenaran dan
keadilan.
4. Membangun sikap
kepemimpinan,
keorganisasian, dan
kemampuan manajerial bagi
seluruh mahasiswa.
5. Melaksanakan kebebasan
dan mimbar akademik dalam
rangka penguasaan dan
pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
6. Menumbuhkembangkan rasa
peka dan peduli terhadap
masalah-masalah sosial
kemasyarakatan.
7. Meningkatkan potensi
penalaran, minat, bakat dan
kegemaran mahasiswa.
8. Mengembangkan potensi
kreatif, keilmuan, seni dan
budaya mahasiswa.
9. Mempelopori pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi bagi kesejahteraan
masa depan almamater,
masyarakat, dan bangsa.
BAB II
EKSEKUTIF MAHASISWA
Pasal 8
Eksekutif Mahasiswa
1. Eksekutif Mahasiswa ITS
terdiri atas Himpunan
Mahasiswa Jurusan, Badan
Eksekutif Mahasiswa
Fakultas, Badan Eksekutif
Mahasiswa ITS, dan
Eksekutif Daerah Otonomi
Politeknik.
2. Eksekutif Mahasiswa ITS
wajib menjunjung tinggi
Konstitusi Dasar KM ITS
dan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa ITS.
Pasal 9
Badan Eksekutif Mahasiswa
ITS
1. Badan Eksekutif Mahasiswa
ITS yang selanjutnya disebut
BEM ITS ialah lembaga
eksekutif tertinggi di KM
ITS.
2. BEM ITS terdiri dari
presiden sebagai pimpinan
eksekutif dan perangkat
kelengkapan lain yang
dianggap perlu.
Pasal 10
Tugas BEM ITS
1. Mengesahkan anggota
Mahkamah Mahasiswa ITS
berdasarkan hasil penilaian
uji kelayakan oleh Dewan
Perwakilan Mahasiswa ITS.
2. Mengkoordinasikan aktifitas
kemahasiswaan di lingkup
KM ITS.
3. Melakukan koordinasi
dengan Lembaga Minat
Bakat dalam hal
pengembangan sumber daya
mahasiswa ITS dan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
41
keselarasan pelaksanaan
program kerja.
Pasal 11
Hak dan Wewenang BEM ITS
1. Menyampaikan keberatan
atas Rancangan Undang-
Undang yang disampaikan
oleh Dewan Perwakilan
Mahasiswa ITS.
2. Mengesahkan Rancangan
Undang-Undang menjadi
Undang-Undang.
3. Melakukan koordinasi dan
instruksi terhadap HMJ,
BEM Fakultas dan eksekutif
Daerah Otonomi Politeknik.
4. Menjalankan aktifitas
kemahasiswaan dalam
bidang sosial politik.
5. Mewakili KM ITS keluar
atas persetujuan Dewan
Perwakilan Mahasiswa ITS
dalam bidang sosial politik.
6. Mengambil keputusan-
keputusan yang dianggap
perlu dalam menerjemahkan
Garis Besar Haluan Kerja
yang telah ditetapkan dalam
Kongres ITS.
Pasal 12
Presiden BEM ITS
1. Presiden BEM ITS dipilih
langsung oleh mahasiswa
ITS dengan masa jabatan
selama satu periode
kepengurusan dan setelah
itu tidak dapat dipilih
kembali.
2. Presiden BEM ITS
bertanggung jawab kepada
mahasiswa ITS melalui
Kongres ITS.
3. Jika Presiden BEM ITS
tidak dapat melaksanakan
tugasnya maka Kongres
Luar Biasa ITS menunjuk
pejabat sementara sebagai
pelaksana sisa
kepengurusan.
Pasal 13
Presidium BEM ITS
1. Presidium BEM ITS adalah
forum koordinasi Presiden
BEM ITS dengan pimpinan
BEM Fakultas, HMJ dan
Eksekutif DOP sesuai ranah
dan kebutuhan.
2. Presidium BEM ITS dapat
mengadakan forum
presidium BEM ITS
sewaktu-waktu.
3. Anggota Presidium BEM
ITS terikat kepada
kesepakatan-kesepakatan
yang dihasilkan.
4. Forum Presidium BEM ITS
dapat melakukan proses
pengambilan kebijakan yang
akan dijalankan oleh BEM
Fakultas, Eksekutif DOP dan
HMJ.
5. Apabila dianggap perlu
Presidium BEM ITS bisa
mengundang elemen terkait.
Pasal 14
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
42
Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas
1. Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas yang selanjutnya
disebut BEM Fakultas, ialah
lembaga eksekutif
mahasiswa di tingkat
Fakultas.
2. BEM Fakultas terdiri atas
pimpinan BEM Fakultas dan
perangkat kelengkapan lain
yang dianggap perlu.
Pasal 15
Tugas dan Wewenang BEM
Fakultas
1. Bertugas melaksanakan
Garis Besar Haluan Kerja
yang ditetapkan di Kongres
Fakultas.
2. Berwenang melakukan
koordinasi dan instruksi
terhadap HMJ di tingkat
fakultas.
3. Menjalankan aktifitas
kemahasiswaan dalam
bidang sosial masyarakat
4. Wajib melaksanakan
instruksi dari BEM ITS.
5. Melakukan penguatan daya
dukung terhadap BEM ITS.
6. Memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada
mahasiswa fakultas melalui
Kongres Fakultas.
Pasal 16
Ketua BEM Fakultas
1. Ketua BEM Fakultas dipilih
secara langsung di tingkat
fakultas dengan masa
jabatan satu periode
kepengurusan dan tidak
dapat dipilih kembali.
2. Jika Ketua BEM Fakultas
tidak dapat melaksanakan
tugasnya, maka diadakan
Kongres Fakultas Luar
Biasa untuk menunjuk
pejabat sementara sebagai
pelaksana sisa
kepengurusan.
Pasal 17
Himpunan Mahasiswa Jurusan
1. Himpunan Mahasiswa
Jurusan yang selanjutnya
disebut HMJ ialah lembaga
yang menaungi aktifitas
kemahasiswaan di tingkat
jurusan di bidang
keprofesian.
2. Pimpinan HMJ bertanggung
jawab langsung kepada
anggotanya melalui
mekanisme internal masing-
masing HMJ tersebut.
Pasal 18
Tugas HMJ
1. Wajib melaksanakan
instruksi dari BEM Fakultas
dan / atau BEM ITS.
2. Memberikan daya dukung
kepada BEM Fakultas dan
BEM ITS.
Pasal 19
Hak dan wewenang HMJ
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
43
1. Mempunyai kewenangan
untuk mengatur rumah
tangga organisasinya sendiri
2. Berhak mengadakan
aktifitas di luar keprofesian
dalam lingkup jurusan.
3. Berhak mengadakan
aktifitas di luar keprofesian
dan bergerak di luar lingkup
jurusan dengan terlebih
dahulu dikoordinasikan
dengan elemen-elemen KM
ITS yang terkait.
BAB III
DAERAH OTONOMI
POLITEKNIK
Pasal 20
Daerah Otonomi Politeknik
1. Daerah Otonomi Politeknik
yang selanjutnya disebut
DOP merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari KM
ITS dan mempunyai
kewenangan penuh untuk
mengatur rumah tangganya
sendiri.
2. Eksekutif DOP wajib
melaksanakan instruksi dari
BEM ITS.
BAB IV
LEGISLATIF MAHASISWA
Pasal 21
Legislatif Mahasiswa
1. Legislatif Mahasiswa terdiri
dari Dewan Perwakilan
Mahasiswa ITS dan Dewan
Perwakilan Mahasiswa
Fakultas.
2. Legislatif Mahasiswa wajib
menjunjung tinggi
Konstitusi Dasar KM ITS
dan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa ITS.
Pasal 22
Dewan Perwakilan Mahasiswa
ITS
1. Dewan Perwakilan
Mahasiswa ITS yang
selanjutnya disebut DPM
ITS merupakan lembaga
legislatif di tingkat Institut
yang bersifat representatif
terhadap mahasiswa ITS.
2. DPM ITS bertanggung
jawab kepada massa
pemilihnya.
Pasal 23
Struktur DPM ITS
DPM ITS terdiri dari ketua yang
berfungsi sebagai koordinator dan
anggota-anggota.
Pasal 24
Tugas DPM ITS
1. Melakukan kontrol tehadap
kinerja BEM ITS.
2. Melakukan penjaringan
aspirasi.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
44
3. Mengesahkan draft RUU
menjadi RUU.
4. Mengajukan RUU kepada
BEM ITS untuk disahkan
menjadi Undang-Undang.
5. Melakukan penjaringan, dan
uji kelayakan kandidat
anggota Mahkamah
Mahasiswa ITS.
6. Melakukan penjaringan dan
uji kelayakan kandidat
anggota Komisi Pemilihan
Umum.
7. Wajib memberikan laporan
keaktifan dan hasil kinerja
masing-masing kepada
massa pemilihnya melalui
forum di distrik asal.
8. Menyelenggarakan Kongres
ITS, Musyawarah
Mahasiswa ITS, dan
Musyawarah Tingkat Tinggi
ITS.
Pasal 25
Hak dan Wewenang DPM ITS
1. Meminta penjelasan kepada
presiden BEM ITS atas
kebijakan-kebijakan yang
diambil oleh BEM ITS.
2. Menjatuhkan memorandum
kepada Presiden BEM ITS.
3. Memberikan usulan-usulan
kepada BEM ITS dengan
memperhatikan aspirasi
mahasiswa ITS.
4. Menyelenggarakan Kongres
Luar Biasa.
Pasal 26
Keanggotaan dan Masa Jabatan
DPM ITS
1. Anggota DPM ITS dipilih
secara langsung melalui
Pemilu dengan sistem distrik
kuota.
2. Anggota DPM ITS tidak
diperkenankan merangkap
jabatan sebagai pengurus
ormawa yang lain.
3. DPM ITS memegang
jabatannya dalam satu
periode yang berlangsung
selama satu periode
kepengurusan.
4. Keanggotaan DPM ITS
berakhir apabila:
a) Mengundurkan diri.
b) Periode jabatannya
berakhir.
c) Berhalangan tetap.
d) Mengalami mekanisme
pergantian anggota.
Pasal 27
Musyawarah Mahasiswa ITS
1. Musyawarah Mahasiswa ITS
yang selanjutnya disebut
MUSMA ITS
diselenggarakan oleh DPM
ITS sekurang-kurangnya satu
kali dalam satu tahun.
2. MUSMA ITS dihadiri oleh
anggota KM ITS.
3. MUSMA ITS berfungsi
sebagai wadah penjaringan
dan komunikasi aspirasi bagi
semua potensi KM ITS untuk
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
45
menjadi pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan
dalam lingkup KM ITS.
4. MUSMA ITS berhak
memberikan rekomendasi
terhadap pihak-pihak terkait.
Pasal 28
Dewan Perwakilan Mahasiswa
Fakultas
1. Dewan Perwakilan
Mahasiswa Fakultas yang
selanjutnya disebut DPM
Fakultas merupakan lembaga
legislatif di tingkat fakultas
yang bersifat representatif
terhadap mahasiswa jurusan
di fakultas yang
bersangkutan.
2. DPM Fakultas merupakan
perwakilan mahasiswa yang
didelegasikan oleh
Himpunan Mahasiswa
Jurusan dan dikoordinasikan
sebelumnya dengan
mahasiswa jurusan terkait.
3. DPM Fakultas bertanggung
jawab kepada mahasiswa
jurusan melalui forum yang
difasilitasi oleh HMJ yang
bersangkutan.
Pasal 29
Struktur DPM Fakultas
DPM Fakultas terdiri dari ketua
yang berfungsi sebagai
koordinator dan anggota-anggota.
Pasal 30
Tugas DPM Fakultas
1. Melakukan kontrol tehadap
kinerja BEM Fakultas.
2. Menjaring aspirasi
mahasiswa fakultas.
3. Menyelenggarakan kongres
Fakultas.
4. Memberikan laporan
keaktifan dan hasil kinerja
masing-masing anggotanya
secara periodik kepada HMJ
sebagai wujud
pertanggungjawaban kepada
mahasiswa ITS.
5. Membentuk kelengkapan
pemilihan umum fakultas.
Pasal 31
Hak dan wewenang DPM
Fakultas
1. Memberikan usulan-usulan
kepada BEM Fakultas
dengan memperhatikan
aspirasi mahasiswa fakultas
untuk memperlancar
pelaksanaan GBHK bagi
BEM Fakultas.
2. Meminta penjelasan kepada
Ketua BEM Fakultasatas
kebijakan-kebijakan yang
diambil oleh BEM Fakultas.
3. Menyelenggarakan
KONGRES Fakultas Luar
Biasa.
Pasal 32
Keanggotaan dan Masa Jabatan
DPM Fakultas
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
46
1. Anggota DPM Fakultas tidak
diperkenankan merangkap
jabatan sebagai pengurus
lembaga yang lain di KM
ITS.
2. DPM Fakultas memegang
jabatannya dalam satu periode
kepengurusan.
3. Anggota DPM Fakultas
mengalami gugur status
keanggotaannya apabila:
a) Mengundurkan diri.
b) Periode jabatannya
berakhir.
c) Berhalangan tetap.
d) Mengalami pergantian
anggota atas rekomendasi
HMJ
Pasal 33
Kongres Fakultas
Kongres Fakultas
diselenggarakan oleh DPM
Fakultas sekurang-kurangnya
satu kali dalam satu periode
kepengurusan.
Pasal 34
Tugas dan Wewenang Kongres
Fakultas
1. Memutuskan Tata Tertib
Kongres Fakultas.
2. Menetapkan Garis-garis
Besar Haluan Kerja yang
selanjutnya disebut GBHK
bagi BEM Fakultas.
3. Mengukuhkan Ketua BEM
Fakultas.
4. Kongres Fakultas berfungsi
sebagai forum
pertanggungjawaban BEM
Fakultas.
5. Menetapkan aturan tentang
pemilihan Ketua BEM
Fakultas.
6. Menetapkan kebijakan-
kebijakan yang dianggap
perlu di tingkat fakultas.
Pasal 35
Kepesertaan Kongres Fakultas
1. Peserta Kongres Fakultas
terdiri dari peserta penuh,
peserta peninjau, dan peserta
undangan.
2. Peserta penuh terdiri dari
seluruh anggota DPM
Fakultas dan pimpinan HMJ.
3. Peserta peninjau dan
undangan ditetapkan oleh
DPM Fakultas dengan
memperhatikan kondisi
masing-masing fakultas.
Pasal 36
Kongres Fakultas Luar Biasa
1. Kongres Fakultas Luar
Biasa yang selanjutnya
disebut KFLB dapat
diselenggarakan apabila
Ketua BEM Fakultas tidak
mampu melaksanakan
tugasnya.
2. KFLB diselenggarakan oleh
DPM Fakultas.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
47
3. Syarat-syarat pelaksanaan
KFLB ditentukan dalam
aturan selanjutnya oleh
DPM Fakultas yang
ditetapkan dalam Kongres
Fakultas.
BAB V
YUDIKATIF MAHASISWA
Pasal 37
Yudikatif Mahasiswa ITS
1. Yudikatif Mahasiswa ITS
yang kemudian dinamakan
Mahkamah Mahasiswa ITS
dan selanjutnya disebut MM
ITS menjalankan fungsi
yudikatif mahasiswa ITS
yang bersifat normatif dan
memegang kekuasaan
kehakiman.
2. MM ITS wajib menjunjung
tinggi Konstitusi Dasar KM
ITS dan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS.
Pasal 38
Struktur MM ITS
MM ITS terdiri dari ketua dan
anggota-anggota.
Pasal 39
Keanggotaan MM ITS
1. Kriteria anggota MM ITS
diatur dalam undang-
undang.
2. Jumlah maksimal anggota
MM ITS ialah 11 orang.
3. MM ITS terdiri atas ketua
dan perangkat kelengkapan
lain yang dianggap perlu.
Pasal 40
Masa Jabatan MM ITS
Anggota MM ITS memegang
jabatannya dalam satu periode
kepengurusan.
Pasal 41
Tugas MM ITS
1. Melakukan interpretasi
terhadap perundang-
undangan KM ITS
berdasarkan data dan
informasi yang diperlukan
jika terjadi konflik
pemahaman antar lembaga.
2. Melakukan hak uji materi
terhadap undang-undang,
hasil pemilu dan aturan-
aturan yang dianggap
bertentangan dengan KDKM
ITS.
3. Mengadili baik kepada
personal ataupun lembaga
terhadap penyimpangan
perundang-undangan KM
ITS.
4. Melakukan perumusan
hukum positif ditetapkan
untuk menjaga dan
menegakkan norma maupun
etika yang ada dalam KM
ITS.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
48
5. Memberikan konsekuensi
bagi pelanggar berdasar
hukum positif.
6. Menyampaikan laporan
kronologis dan hasil putusan
persidangan kepada
mahasiswa ITS dalam rangka
mewujudkan mekanisme
peradilan yang adil dan
transparan.
7. Memberikan fatwa atas
laporan KPU ITS.
8. Mengesahkan LSM sesuai
dengan undang-undang yang
berlaku.
BAB VI
LEMBAGA MINAT DAN
BAKAT
Pasal 42
Lembaga Minat dan Bakat ITS
1. Lembaga Minat dan Bakat
yang selanjutnya disebut
sebagai LMB ialah lembaga
mahasiswa yang
mengkoordinasikan Unit
Kegiatan Mahasiswa yang
selanjutnya disebut UKM
dalam bidang penalaran,
minat, bakat, dan kegemaran
di ITS.
2. LMB dipimpin oleh seorang
ketua yang dipilih melalui
mekanisme internal LMB.
3. LMB wajib menjunjung
tinggi Konstitusi Dasar KM
ITS dan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa dalam
setiap aktivitasnya.
4. LMB mempunyai
kewenangan penuh dalam
mengatur rumah tangga
organisasinya sendiri.
Pasal 43
Tugas LMB ITS
1. Ketua LMB
bertanggungjawab kepada
presidium UKM melalui
mekanisme internal LMB.
2. LMB dan BEM ITS saling
berkoordinasi dalam hal
Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa dan
keselarasan program kerja
yang akan dilaksanakan.
BAB VII
LEMBAGA SWADAYA
MAHASISWA
Pasal 44
Lembaga Swadaya Mahasiswa
ITS
1. Lembaga Swadaya
Mahasiswa yang selanjutnya
disebut LSM ialah komunitas
mahasiswa yang tumbuh dan
berkembang di ITS.
2. LSM wajib menjunjung
tinggi Konstitusi Dasar KM
ITS dan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa dalam setiap
aktivitasnya.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
49
3. LSM mempunyai
kewenangan untuk mengatur
rumah tangganya sendiri.
4. Pendirian LSM dilakukan
atas inisiatif internal
komunitas mahasiswa ITS
5. LSM tidak boleh
mengeluarkan pernyataan
sikap politik keluar dalam
bentuk apapun.
6. Syarat-syarat tentang
pendirian dan keberadaan
LSM diatur dalam Undang-
undang dan keberadaannya
disahkan oleh MM ITS.
7. LSM berhak menggunakan
fasilitas dalam lingkup
kewenangan ormawa dalam
aktifitas kerjanya dengan
koordinasi dan persetujuan
pihak terkait.
BAB VIII
KONGRES ITS
Pasal 45
Kongres ITS
Kongres ITS merupakan forum
musyawarah wakil-wakil
mahasiswa yang duduk dalam
DPM ITS, perwakilan BEM ITS,
perwakilan setiap BEM Fakultas,
perwakilan setiap HMJ, dan
setiap eksekutif DOP.
Pasal 46
Tugas dan Wewenang Kongres
ITS
1. Memutuskan Tata Tertib
Kongres ITS.
2. Melakukan penilaian kinerja
Presiden BEM ITS.
3. Menetapkan Garis-garis
Besar Haluan Kerja yang
selanjutnya disebut GBHK
bagi BEM ITS.
4. Mengukuhkan Presiden BEM
ITS dan DPM ITS untuk
kepengurusan selanjutnya.
5. Menetapkan syarat dan
kriteria calon anggota DPM
ITS dan calon Presiden BEM
ITS.
6. Menetapkan hal-hal lain yang
dianggap perlu.
Pasal 47
Kepesertaan Kongres ITS
1. Peserta Kongres ITS terdiri
dari peserta penuh, peserta
peninjau dan peserta
undangan
2. Peserta penuh memiliki hak
suara dan hak bicara terdiri
dari seluruh anggota DPM
ITS
3. Peserta peninjau memiliki hak
bicara terdiri dari satu orang
perwakilan setiap BEM
Fakultas, satu orang
perwakilan setiap HMJ, dan
satu orang perwakilan setiap
eksekutif DOP.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
50
4. Peserta undangan memiliki
hak bicara setelah
mendapatkan izin dari forum
Pasal 48
Kongres Luar Biasa Mahasiswa
ITS
1. Kongres Luar Biasa
mahasiswa ITS yang
selanjutnya disebut KLB ITS
dapat diselenggarakan
apabila presiden BEM ITS
tidak mampu melaksanakan
tugasnya.
2. KLB ITS diselenggarakan
oleh DPM ITS.
3. Syarat-syarat pelaksanaan
KLB ITS ditetapkan dalam
aturan selanjutnya.
BAB IX
MUSYAWARAH TINGKAT
TINGGI ITS
Pasal 49
Musyawarah Tingkat Tinggi ITS
1. Musyawarah Tingkat Tinggi
ITS yang selanjutnya
disebut MTT ITS
merupakan forum
musyawarah wakil-wakil
mahasiswa yang duduk
dalam DPM ITS,
perwakilan BEM ITS,
perwakilan setiap BEM
Fakultas, perwakilan setiap
HMJ, perwakilan setiap
eksekutif DOP, perwakilan
LMB, dan perwakilan
setiap UKM.
2. MTT ITS dilaksanakan oleh
DPM ITS.
3. MTT ITS diselenggarakan
sekurang-kurangnya sekali
dalam setahun.
Pasal 50
Tugas dan Wewenang MTT ITS
1. Memutuskan Tata Tertib
MTT ITS.
2. Melakukan pengkajian
terkait pelaksanaan
Konstitusi Dasar KM ITS
dan/atau Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS.
3. Merumuskan dan
mengevaluasi rencana
strategis KM ITS dalam
jangka satu tahun.
4. Berhak mengusulkan untuk
diselenggarakannya MUBES
ITS.
5. Menetapkan hal-hal lain
yang dianggap perlu.
Pasal 51
Kepesertaan MTT ITS
1. Peserta MTT ITS terdiri dari
peserta penuh, peserta
peninjau dan peserta
undangan.
2. Peserta penuh mempunyai
hak bicara dan hak suara
terdiri dari Presiden BEM
ITS, Seluruh anggota DPM
ITS, satu orang perwakilan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
51
LMB ITS, satu orang
perwakilan eksekutif DOP,
dan satu orang perwakilan
setiap BEM Fakultas.
3. Peserta peninjau mempunyai
hak bicara terdiri dari satu
orang perwakilan setiap
HMJ, satu orang perwakilan
MM ITS, dan satu orang
perwakilan setiap UKM.
4. Peserta undangan memiliki
hak bicara setelah
mendapatkan izin dari
forum.
BAB X
MUSYAWARAH BESAR
MAHASISWA ITS
Pasal 52
Musyawarah Besar Mahasiswa
ITS
Musyawarah Besar Mahasiswa
ITS yang selanjutnya disebut
MUBES ITS merupakan forum
musyawarah tertinggi wakil-
wakil lembaga dalam lingkup
KM ITS.
Pasal 53
Mekanisme Penyelenggaraan
MUBES ITS
1. MUBES ITS
diselenggarakan oleh BEM
ITS.
2. Pelaksanaan MUBES ITS
diselenggarakan berdasarkan
rujukan dari MTT ITS.
3. Tim Penyusun materi
MUBES ITS dibentuk oleh
DPM ITS.
4. Penetapan Tim Penyusun
materi dilakukan dalam MTT
ITS.
Pasal 54
Tugas dan Wewenang MUBES
ITS
1. Memutuskan tata tertib
MUBES ITS.
2. Menetapkan perubahan
Konstitusi Dasar KM ITS
dan / atau Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswaan KM ITS.
3. Menetapkan pembubaran
KM ITS.
4. Menetapkan hal-hal yang
dianggap perlu.
Pasal 55
Kepesertaan MUBES ITS
1. Peserta MUBES ITS ialah
wakil-wakil mahasiswa
dalam lingkup KM ITS.
2. Peserta MUBES ITS terdiri
dari peserta penuh, peserta
peninjau, dan peserta
undangan
3. Peserta penuh mempunyai
hak bicara dan hak suara
terdiri dari anggota-anggota
DPM ITS, presiden BEM
ITS, satu orang perwakilan
setiap BEM Fakultas, satu
orang perwakilan setiap
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
52
HMJ, lima orang perwakilan
LMB, dan satu orang
perwakilan setiap Eksekutif
DOP.
4. Peserta peninjau mempunyai
hak bicara terdiri dari kepala-
kepala departemen BEM
ITS, DPM Fakultas, satu
orang perwakilan setiap
HMJ, satu orang perwakilan
setiap HMJ dalam DOP, dua
orang perwakilan setiap
BEM Fakultas, satu orang
perwakilan MM ITS, dan
panitia penyusun materi.
5. Peserta undangan
mempunyai hak bicara
setelah mendapat izin dari
forum.
BAB XI
TATA URUTAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 56
Tata urutan perundang-
undangan yang berlaku di
KM ITS ialah :
1. Ketetapan MUBES ITS.
2. Ketetapan MTT ITS.
3. Ketetapan Kongres ITS.
4. Undang-Undang.
5. Keputusan Presiden BEM
ITS.
Pasal 57
Peraturan lain di KM ITS tetap
berlaku selama tidak
bertentangan dengan tata urutan
perundang-undangan.
BAB XII
KEANGGOTAAN
Pasal 58
Anggota
Anggota KM ITS ialah
mahasiswa ITS.
Pasal 59
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Anggota KM ITS berhak
berserikat, berkumpul dan
menyampaikan pendapat
baik secara lisan dan tulisan
yang diatur dalam
perundang-undangan.
2. Anggota KM ITS berhak
melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan
Konstitusi Dasar KM ITS
dan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS, serta
peraturan pelaksana di
bawahnya.
3. Anggota KM ITS berhak dan
wajib memahami,
menghayati, serta
melaksanakan segala sesuatu
yang telah ditetapkan sebagai
perundang-undangan KM
ITS.
4. Anggota KM ITS wajib
menjaga nama baik KM ITS.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
53
Pasal 60
Hilangnya Status Keanggotaan
Anggota KM ITS gugur status
keanggotaannya apabila yang
bersangkutan kehilangan status
kemahasiswaannya.
BAB XIII
PERBENDAHARAAN
Pasal 61
Keuangan
1. Keuangan KM ITS dapat
diperoleh dari usaha-usaha
yang dianggap sah, halal,
dan tidak mengganggu
independensi.
2. Pengelolaan Keungan KM
ITS berdasarkan prinsip
transparansi dan
akuntabilitas.
BAB XIV
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 62
Hal Lambang dan atribut akan
diatur dalam undang-undang.
BAB XV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 63
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa
Nilai-nilai pengembangan sumber
daya mahasiswa ITS berpedoman
pada ketetapan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS.
Pasal 64
Pembubaran KM ITS
1. Hal pembubaran KM ITS
ditetapkan melalui MUBES
ITS setelah didahului
referendum yang
diselenggarakan oleh DPM
ITS.
2. Pengusulan referendum
ditetapkan dalam MTT ITS.
3. Hasil referendum untuk
pembubaran KM ITS dapat
dianggap sah apabila
sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah mahasiswa ITS
menggunakan hak pilihnya
dan 2/3 dari jumlah tersebut
menyatakan setuju.
Pasal 65
Pembentukan Organisasi
Mahasiswa di KM ITS
Pembentukan organisasi
mahasiswa di KM ITS diatur
dalam Undang-Undang.
Pasal 66
Perubahan Konstutusi Dasar KM
ITS dan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS
Perubahan terhadap
Konstitusi Dasar KM ITS
dan Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
54
Mahasiswa ITS dilakukan
pada MUBES ITS.
Pasal 67
Aturan Eksternal
1. Aturan eksternal mengatur
hubungan elemen KM ITS
dengan elemen lain dalam
lingkup institusi ITS.
2. Setiap elemen KM ITS
melakukan koordinasi
dengan elemen lain di luar
KM ITS dalam lingkup
institusi ITS dalam rangka
menjaga nama baik ITS.
3. Pembahasan terkait aturan
eksternal diatur dalam MTT
ITS.
4. Segala bentuk organisasi
ekstra kampus dan / atau
partai politik dilarang
berkegiatan dalam lingkup
institusi ITS.
BAB XVI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 68
Seluruh Organisasi
Kemahasiswaan dan peraturan-
peraturan yang ada masih berlaku
hingga diadakan sistem dan
peraturan yang baru menurut
hasil MUBES IV ITS.
Pasal 69
Dalam waktu maksimal satu
tahun sesudah MUBES IV ITS
berakhir, ORMAWA periode
2011/2012 mengatur dan
menyelenggarakan segala hal
yang ditetapkan dalam MUBES
IV ITS.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
55
BAGIAN KETIGA
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ORMAWA DI ITS
BAB I
PEMILIHAN UMUM
Pasal 1
Asas
Prinsip dasar yang harus
diterapkan dan dipegang teguh
dalam pelakaksanaan pemilihan
umum ialah :
1. Langsung, artinya setiap
pemilih yang memenuhi
kriteria menggunakan
haknya secara langsung tidak
diwakilkan.
2. Umum, artinya proses
pemilihan dapat diikuti
secara umum oleh
mahasiswa ITS.
3. Bebas, artinya pemilih bebas
menentukan pilihan sesuai
haknya tanpa mendapat
tekanan.
4. Rahasia, artinya dalam
menggunakan haknya setiap
pemilih dijamin
kerahasiaannya.
5. Jujur, artinya dilakukan
sesuai dengan kebenaran dan
hati nurani.
6. Adil, artinya berpihak pada
kebenaran dan aturan yang
berlaku.
7. Transparan, artinya proses
dan hasilnya dapat diketahui
oleh semua pihak.
8. Rasional, artinya
memberikan pendidikan
politik untuk menciptakan
rasionalitas pemilihnya.
Pasal 2
Sifat
1. Pemilihan anggota DPM ITS
dan Presiden BEM ITS
bersifat serentak di lingkup
ITS.
2. Pemilihan dan pembentukan
badan kelengkapan di luar
ayat 1 diserahkan pada
lembaga yang bersangkutan.
Pasal 3
Hak Memilih
1. Anggota KM ITS yang sudah
memenuhi kriteria memiliki
hak untuk memilih dalam
proses Pemilihan Umum.
2. Pemilih dapat menggunakan
haknya dalam proses
Pemilihan Umum terhadap
calon anggota DPM ITS dan
calon Presiden BEM ITS jika
telah memenuhi kriteria.
3. Kriteria pemilih diatur dalam
undang-undang.
Pasal 4
Hak Dipilih
1. Anggota KM ITS yang
memenuhi kriteria, memiliki
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
56
hak untuk dipilih menjadi
calon anggota DPM ITS dan
calon Presiden BEM ITS.
2. Syarat dan kriteria calon
anggota DPM ITS dan calon
Presiden BEM ITS diatur
dalam ketetapan Kongres
ITS.
Pasal 5
Pelaksanaan Pemilihan Umum
1. Proses Pemilihan Umum
yang selanjutnya disebut
Pemilu dalam
penyelenggaraannya menjadi
tanggung jawab Presiden
BEM ITS.
2. Perangkat Pemilu terdiri dari
Komisi Pemilihan Umum,
Badan Pemeriksa Dana
Kampanye, Panitia
Pemilihan Umum, Panitia
Pengawas Pemilihan Umum,
dan Pemantau Pemilihan
Umum.
Pasal 6
Komisi Pemilihan Umum
1. Komisi Pemilihan Umum
yang selanjutnya disebut
KPU bertugas sebagai
panitia pengarah pada proses
pemilu.
2. KPU bertugas membuat
aturan-aturan Pemilu sesuai
dengan ketentuan
perundang-undangan yang
berlaku.
3. KPU bertugas menetapkan
hasil akhir proses Pemilu.
4. Anggota KPU ialah
mahasiswa ITS berjumlah
maksimal 11 orang.
5. Proses pemilihan anggota
KPU melalui mekanisme uji
kelayakan oleh DPM ITS
dan disahkan oleh Presiden
BEM ITS.
6. KPU dipimpin oleh seorang
koordinator yang dipilih oleh
anggota KPU lainnya.
7. KPU melaporkan hasil
Pemilu kepada BEM ITS,
MM ITS, dan seluruh
mahasiswa ITS tentang hasil
kerja yang dilakukan.
8. KPU berwenang
memberikan sanksi kepada
peserta Pemilu atas setiap
pelanggaran yang terjadi.
9. KPU berwenang mengangkat
anggota Panitia Pemilihan
Umum dan Panitia Pengawas
Pemilihan Umum.
Pasal 7
Badan Pemeriksa Dana
KampanyePemilihan Umum ITS
1. Proses pemeriksaan dana
kampanye calon Presiden
BEM ITS dilakukan oleh
Badan Pemeriksa Dana
Kampanye Pemilu ITS yang
selanjutnya disebut BPDK
Pemilu ITS.
2. Penjaringan anggota BPDK
Pemilu ITS dan penetapan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
57
jumlahnya dilakukan oleh
DPM ITS.
3. Keanggotan BPDK Pemilu
ITS terdiri atas seorang ketua
merangkap anggota dibantu
seorang wakil ketua
merangkap anggota dan para
anggota.
4. Ketua BPDK Pemilu ITS
dipilih dari dan oleh anggota.
5. Masa keanggotaan BPDK
Pemilu ITS adalah sampai
dengan disahkannya hasil
Pemilu oleh Presiden BEM
ITS.
6. Tata kerja dan teknik
pelaksanaan BPDK Pemilu
ITS disusun dan ditetapkan
oleh DPM ITS
Pasal 8
Panitia Pemilihan Umum
1. Panitia Pemilihan Umum
yang selanjutnya disebut
PPU, berfungsi sebagai
fasilitator pada proses pemilu
dan bertanggung jawab
kepada KPU.
2. Anggota PPU ialah
mahasiswa ITS yang
merupakan perwakilan tiap-
tiap HMJ dengan jumlah
yang sama.
3. Anggota PPU ditetapkan
oleh KPU dengan difasilitasi
oleh BEM ITS.
Pasal 9
Panitia Pengawas Pemilihan
Umum
1. Panitia Pengawas Pemilihan
Umum yang selanjutnya
disebut Panwaslu berfungsi
melakukan pengawasan
terhadap jalannya Pemilu.
2. Anggota Panwaslu terdiri
dari dua orang perwakilan
tiap-tiap HMJ.
3. Panwaslu berhak
memberikan peringatan
kepada PPU dan pelaku
pelanggaran secara langsung
apabila terjadi pelanggaran
terhadap ketentuan Pemilu.
4. Panwaslu berhak
mengeluarkan rekomendasi
kepada KPU yang
didasarkan atas fakta
kronologis yang ditemukan
sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan.
5. Panwaslu wajib melaporkan
dan
mempertanggungjawabkan
hasil kerjanya kepada KPU.
Pasal 10
Pemantau Pemilu
1. Pemantau Pemilu berfungsi
melakukan pengawasan
terhadap jalannya proses
Pemilu.
2. Pemantau Pemilu ialah
pengawas pemilu
independen.
3. Pemantau Pemilu bersifat
non struktural dan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
58
keberadaannya disahkan oleh
BEM ITS setelah terlebih
dahulu melalui mekanisme
pemberitahuan dan
verifikasi.
4. Pemantau Pemilu berhak
mengeluarkan rekomendasi
kepada KPU yang
didasarkan atas fakta
kronologis yang ditemukan
sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan .
BAB II
MEMORANDUM
Pasal 11
Memorandum merupakan hak
legislatif untuk meminta
keterangan kepada pihak
eksekutif.
Pasal 12
Mekanisme jatuhnya
memorandum
1. Memorandum I dijatuhkan
apabila Presiden BEM ITS
diduga menyimpang
Konstitusi Dasar KM ITS,
Ketetapan Kongres ITS,
Undang-Undang dan GBHK.
2. Apabila dalam jangka waktu
satu bulan tidak ditanggapi
atau respon yang diberikan
tidak memenuhi harapan,
maka DPM ITS dapat
menjatuhkan Memorandum
II.
3. Apabila dalam jangka waku
dua minggu setelah
memorandum II jatuh, tidak
ditanggapi atau tidak
memenuhi harapan, maka
DPM ITS dapat memutuskan
untuk menyelenggarakan
KLB ITS.
BAB III
MEKANISME PERGANTIAN
ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN MAHASISWA
ITS
Pasal 13
1. DPM ITS mencabut
keanggotaan yang
bersangkutan dan
menggantinya dengan calon
dari distrik yang sama
berdasarkan rekomendasi
yang diterima dari HMJ atau
DOP.
2. Pimpinan HMJ atau
pimpinan eksekutif DOP
mengirimkan surat
rekomendasi pergantian
anggota DPM ITS dari
distriknya apabila didukung
oleh minimal 10 % dari
jumlah anggota distrik.
BAB IV
KELENGKAPAN KERJA
DEWAN PERWAKILAN
MAHASISWA ITS
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
59
Pasal 14
Dalam menjalankan tugasnya
DPM ITS dibantu kelengkapan
kerja yang dapat berupa staf, staf
ahli, badan pekerja dan lain-lain
yang keberadaannya merupakan
kewenangan DPM ITS.
BAB V
FORMALITAS PROSES
LEGISLATIF
Pasal 15
1. Draft RUU yang telah
disahkan menjadi RUU oleh
DPM ITS diajukan kepada
BEM ITS.
2. RUU disahkan menjadi UU
setelah mendapat persetujuan
dari Presiden BEM ITS.
3. RUU bisa menjadi UU tanpa
persetujuan BEM ITS,
apabila dalam waktu dua
minggu setelah diajukan
Presiden BEM ITS tidak
memberikan tanggapan baik
berupa keberatan ataupun
pengesahan terhadap RUU
kepada DPM ITS.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
60
STRUKTUR KELUARGA MAHASISWA ITS
Keterangan Garis :
1. : Koordinatif
2. : Aspiratif
3. : Instruktif Koordinatif
4. : Kontrol
5. : Rekomendasi / Rujukan
6. : Pertanggungjawaban
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
61
KETETAPAN
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
No. 02/TAP/MUBES/IX/2011
TENTANG
HALUAN DASAR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MAHASISWA ITS
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, Musyawarah Besar
IV Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2011
Menimbang : a. Bahwa perkembangan dinamika kemahasiswaan di
ITS harus mendapatkan penanganan, maka
dipandang perlu diselenggarakan Musyawarah Besar
IV Mahasiswa ITS (MUBES IV ITS)
b. Bahwa untuk kelancaran dan kesinambungan
pengembangan kemahasiswaan ITS maka dipandang
perlu adanya Haluan Dasar Pengembangan
Kemahasiswaan di ITS
Mengingat : a. Ketetapan MUBES IV ITS No.
01/TAP/MUBES/IX/2011 tentang Konstitusi Dasar
Keluarga Mahasiswa ITS
Memperhatikan : a. Aspirasi mahasiswa ITS yang disalurkan melalui
organisasi kemahasiswaan di ITS sebelum dan
selama berlangsungnya MUBES IV ITS
b. Hasil permusyawaratan peserta MUBES IV ITS
pada tanggal 26–30 Juni dan 9-11 September 2011
Memutuskan :
Menetapkan :
Pertama : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS
Kedua : Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
dalam pelaksanaannya dilakukan usaha-usaha
penyesuaian
Ketiga : Apabila di kemudian waktu ditemukan kekeliruan
dalam ketetapan ini dapat dilakukan perbaikan
seperlunya
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
62
Ditetapkan di : Pusdiklat Hanudnas, Kenjeran, Surabaya
hari : Minggu
tanggal : 11 September 2011
pukul : 22.10 WIB
PIMPINAN SIDANG PLENO MUBES IV ITS 2011
Pimpinan Sidang
Merangkap Anggota
M. Yunan Fahmi
NRP. 4307 100 017
Pimpinan Sidang II
Merangkap Anggota
Dinand Hazbin Jadid
NRP. 4310 100 052
Pimpinan Sidang III
Merangkap Anggota
M. Rasyid Al Malna
NRP. 2110 100 022
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
63
Lampiran : Ketetapan MUBES IV ITS
Nomor : 02/TAP/MUBES/IX/2011
Tentang : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
ITS
Tanggal : 11 September 2011
HALUAN DASAR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MAHASISWA ITS
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Deskripsi
Haluan Dasar
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa yang selanjutnya
disebut HD-PSDM adalah sebuah
aturan umum yangmeliputi :
dasar pengembangan, pola
pengembangan, tujuan
pengembangan, dan pencapaian
dalam pengembangan sumber
daya mahasiswa. HD-PSDM ini
juga merupakan bagian dari
sistem yang menaungi
mahasiswa ITS, yang
berorientasi pada pengembangan
diri mahasiswa menuju generasi
yang berkualitas dalam segi
manajerial, keilmiahan, ataupun
minat bakat.
HD-PSDM ini bersifat
mengikat secara umum pada
seluruh elemen Keluarga
Mahasiswa Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, yang
merujuk pada cita-cita besar
pendidikan demi menghasilkan
generasi-generasi penerus yang
memiliki kecerdasan intelektual,
emosional, dan spiritual, dengan
tetap menjunjung tinggi asas tri
dharma perguruan tinggi.
Pasal 2
Tujuan
Dengan berpegang pada
nilai-nilai tri dharma perguruan
tinggi dan sesuai dengan Visi
misi KM ITS, maka HD-PSDM
ini bertujuan :
- Membentuk mahasiswa yang
berkualitas dalam segi
manajerial, keilmiahan,
ataupun minat bakat.
- Membentuk mahasiswa yang
memiliki kecerdasan
intelektual, emosional, dan
spiritual.
- Membentuk mahasiswa yang
mampu mengaktualisasikan
dirinya atau berkontribusi
sesuai dengan potensi yang
dimiliki, pada berbagai
bidang di masyarakat.
Pasal 3
Fungsi dan Manfaat
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
64
HD-PSDM memberikan sebuah
arahan yang jelas dalam
pengembangan sumber daya
mahasiswa di ITS, baik dari segi
dasar, pola, tujuan, dan proses
pencapaiannya.
Pasal 4
Pelaksana HD-PSDM
Pelaksana HD PSDM adalah
elemen-elemen yang tergabung
dalam KM ITS, namun dalam
pelaksanaannya dapat
berkoordinasi dengan elemen-
elemen atau perseorangan diluar
KM ITS.
Pasal 5
Sasaran
HD-PSDM ditujukan kepada
anggota KM ITS secara umum,
dengan tidak memandang segala
perbedaan dan kemajemukan
yang ada.
BAB II
DASAR PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
MAHASISWA
Pasal 6
Asas Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa
Asas pengembangan sumber
daya mahasiswa adalah prinsip
pokok yang harus diterapkan dan
dipegang teguh dalam proses
yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan yang dilakukan oleh
sistem Keluarga Mahasiswa ITS.
Asas-asas pengembangan sumber
daya mahasiswa :
1. Asas Keimanan dan
Ketaqwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa; bahwa
segala usaha dan kegiatan
kemahasiswaan ITS dengan
dijiwai, dilaksanakan, dan
dilandaskan pada nilai-nilai
keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dalam upaya membentuk
kerangka spiritual, moral, dan
etika aktivitas
kemahasiswaan.
2. Asas Kejuangan Sepuluh
Nopember; bahwa dalam
penyelenggaraan aktivitas
kemahasiswaan ITS harus
memiliki mental, tekad, jiwa
dan semangat pengabdian,
ketaatan dan kedisiplinan
berlandaskan nilai-nilai
kejuangan Sepuluh
Nopember, demi kepentingan
ITS serta bangsa dan negara.
3. Asas Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi; bahwa agar
aktivitas kemahasiswaan
dapat memberikan manfaat
dan kesejahteraan bagi
mahasiswa ITS dan seluruh
rakyat Indonesia, maka dalam
penyelenggaraannya perlu
menerapkan nilai-nilai ilmu
pengetahuan dan teknologi,
serta kebebasan akademik
dalam upaya mendorong
pemanfaatan, pengembangan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
65
dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
secara bertanggung jawab
dengan memperhatikan
norma-norma agama.
4. Asas Manfaat ; bahwa segala
usaha dan aktivitas
kemahasiswaan ITS harus
dapat bermanfaat sebesar-
besarnya bagi kemanusiaan,
kesejahteraan seluruh
mahasiswa, pengembangan
kepribadian mahasiswa, serta
mendukung terciptanya
keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
5. Asas Demokrasi; bahwa
aktivitas kemahasiswaan ITS
adalah dari, oleh dan untuk
mahasiswa. Dalam setiap
proses pelaksanaan aktivitas
harus dilandasi semangat
musyawarah untuk mufakat,
keterbukaan, kesetaraan serta
partisipasi aktif dari seluruh
mahasiswa ITS.
6. Asas Kebersamaan dan
kekeluargaan; bahwa dalam
upaya mencapai tujuan
pendidikan dan
pengembangan keluarga
mahasiswa ITS dilingkupi
oleh suasana kebersamaan
dan kekeluargaan yang
bercirikan kesetiakawanan,
gotong-royong, persatuan dan
kesatuan yang positif dari
masyarakat kampus ITS.
7. Asas Kemandirian dan
Kepercayaan pada Diri
Sendiri; bahwa segala
keputusan dan aktivitas dalam
Keluarga Mahasiswa ITS
dilaksanakan berdasarkan
kepercayaan akan
kemampuan dan kekuatan
sendiri yang bersendikan
tradisi akademis,
kecendikiawanan,
profesionalisme, dan
kepribadian bangsa tanpa
terpengaruh atau tergantung
dari pihak luar.
8. Asas Keseimbangan,
Keserasian dan Keselarasan;
bahwa dalam pengembangan
kemahasiswaan ITS harus ada
keseimbangan, keserasian dan
keselarasan antara
kepentingan dunia dan
akhirat, material dan spiritual,
jiwa dan raga, individu dan
umum, ITS dan bangsa
negara.
9. Asas Hukum; bahwa dalam
penyelenggaraan aktivitas
kemahasiswaan, seluruh
mahasiswa dalam Keluarga
Mahasiswa ITS harus
menegakkan hukum yang
berdasarkan nilai-nilai
kebenaran dan keadilan serta
kesepakatan bersama.
10. Asas Kesadaran dan
Tanggung Jawab; bahwa
dalam proses beraktivitas
oleh mahasiswa ITS haruslah
dilandasi rasionalitas
beerpikir, kesadaran dalam
bergerak untuk mewujudkan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
66
tindakan yang bertanggung
jawab.
Pasal 7
Wawasan Integralistik
Yang dimaksud dengan
wawasan integralistik mahasiswa
ITS adalah suatu wawasan yang
memandang ITS sebagai satu
kesatuan yang utuh. Wawasan ini
memperkuat rasa kekeluargaan
dan kebersamaan dalam
persatuan. Wawasan ini juga
menjelaskan bahwa sekalipun
mahasiswa ITS itu berbeda-beda,
baik dari disiplin ilmu yang
dipelajari maupun dari sisi
agama, suku, latar belakang,
orientasi akademik dan non
akademik, ideologis, kelas sosial,
hobi, minat bakat, serta aliran
politik berbeda, tetapi tetap
merasa satu yaitu mahasiswa ITS
pada khususnya, mahasiswa
Indonesia pada umumnya.
Wawasan ini bertujuan
menumbuhkembangkan rasa
persatuan, solidaritas dan
kebanggaan terhadap almamater
dan juga diarahkan pada
terciptanya dan terbinanya rasa
persatuan dan kesatuan bangsa
dan negara Indonesia yang dalam
sejarahnya wawasan integralistik
ini merupakan kehendak bersama
untuk mengikatkan diri sebagai
satu kesatuan yang utuh.
Pasal 8
Aspek Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa
1. Aspek potensi dasar individu
mahasiswa :
1. Aspek jasmani dan
rohani (spiritual)
2. Aspek intelektual
3. Aspek sosial (moralitas
dan emosional)
2. Unsur potensi dalam skala
kemampuan :
1. Potensi Intrakurikuler :
Akademis (Penalaran
ilmiah)
2. Potensi Ekstrakurikuler
: Manajemen, Talenta
(minat bakat)
Pasal 9
Model mahasiswa ideal dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Iman dan Taqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
Mahasiswa sebagai
makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa haruslah senantiasa
mensyukuri karunia yang
diberikan sebagai wujud
keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Dengan dilandasi oleh
keimanan dan ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha
Esa diharapkan tercipta
keseimbangan, keserasian dan
keselarasan dalam segenap
aktivitasnya dengan adanya
sinergisitas rohaniyah dalam
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
67
diri masing-masing
mahasiswa.
2. Kapasitas pemikiran
intelektual yang memadai
Mahasiswa selaku kader
penerus bangsa yang
dipundaknya terpikul amanah
masa depan bangsa haruslah
mempunyai pemikiran
intelektual dan wawasan yang
luas, dengan demikian
generasi penerus diharapkan
mampu berpikir jauh ke
depan dalam rangka
memberikan sumbangsih bagi
masyarakat.
3. Kecerdasan emosional
Kemampuan merasakan,
memahami, dan secara
selektif menerapkan daya dan
kepekaan emosi sebagai
pengaruh dalam berinteraksi
dengan publik dan hubungan
sosial yang baik. Apabila
mahasiswa pandai
menyesuaikan diri dengan
individu yang lain atau dapat
berempati, mahasiswa
tersebut akan memiliki
tingkat emosionalitas yang
baik dan akan lebih mudah
menyesuaikan diri/
beradaptasi dengan
lingkungannya.
4. Integritas diri
Sebagai aset bangsa
maka mahasiswa haruslah
memiliki integritas diri yang
utuh. Hanya dengan dilandasi
nilai-nilai moral yang
senantiasa dipegang teguh
maka mahasiswa akan
memiliki sebuah integritas
pribadi yang utuh ketika harus
berperan sebagai apapun di
masyarakat. Dengan kondisi
seperti itu maka diharapkan
mahasiswa akan senantiasa
menjadi sosok yang dapat
dijadikan panutan dan teladan
masyarakat.
5. Jasmani yang kuat
Kekuatan jasmani akan
sangat menentukan berhasil
tidaknya pelaksanaan amanah
yang dibebankan kepada
mahasiswa dengan baik,
mengingat begitu besar tugas
dan tanggung jawab yang
diemban oleh mahasiswa ini.
Karena hanya dengan jasmani
yang kuat maka pencapaian
tugas akan lebih optimal dan
maksimal.
6. Bertanggung jawab dalam
bertindak
Kesungguhan dalam
melakukan setiap aktivitas
menunjukkan lebih jauh
adanya iktikad baik, tekad
yang kuat dan bertanggung
jawab dalam melaksanakan
amanah yang diembankan
kepada mahasiswa. Dengan
dorongan niat dan keinginan
yang kuat maka diharapkan
hasil yang dicapai dapat
memberikan kontribusi besar
bagi masyarakat dan bangsa
ini.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
68
BAB III
POLA PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA
MAHASISWA
Pasal 10
1. Pola pengembangan sumber
daya mahasiswa merupakan
penjabaran tahapan yang
harusditempuh guna
mencapai tujuan HD-PSDM
dalam setiap bidang pola
pengembangan sumber daya
mahasiswa ITS. Untuk itu
pola pengembangan sumber
daya mahasiswa harus ada
tahapan yang jelas, terukur,
dapat dicapai, dan relevan
untuk dilaksanakan.
2. Tahapan yang dipakai
dalam pola pengembangan
SDM adalah sebagai
berikut:
a) Tahap Pengenalan
Merupakan tahap untuk
mengenalkan lingkungan
baru agar mahasiswa
dapat beradaptasi pada
kehidupan kampus dengan
memberikan materi dasar
kemahasiswan dan
pengembangan diri.
b) Tahap Pemahaman dan
Pengembangan
Tahap untuk memahami
nilai-nilai dan
menerapkannya sesuai
dengan bidang yg
dipilih.Merupakan tahap
untuk melakukan
implementasi nilai-nilai
dengan melakukan peran
sesuai bidang yang
dipilih.
c) Tahap Pengabdian
Merupakan tahapan
pematangan personal
dengan memberikan
kontribusi pada bidang
yang dipilih dan manfaat/
pemberdayaan bagi
lingkungan sekitar sebagai
aplikasi ilmu yang telah
diperoleh, sehingga
tercipta suatu tindakan
yang mencerminkan
bentuk dari nilai
pengabdian.
Pasal 11
Bidang-bidang pengembangan
mahasiswa
Pola pengembangan sumber daya
mahasiswa ITS terdiri dari 3
bidang, yaitu :
a) Bidang Keilmiahan
b). Bidang Manajerial
c). Bidang Minat dan Bakat
Pasal 12
Bidang Keilmiahan
1) Pola pengembangan sumber
daya mahasiswa ITS bidang
keilmiahan berisi sebuah
alur keilmiahan yang
berfungsi sebagai pedoman
ideal mahasiswa ITS dalam
menumbuh kembangkan
potensinya di bidang
keilmiahan untuk
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
69
terwujudnya budaya ilmiah
mahasiswa ITS
2) Tahapan pada Pola
pengembangan sumber daya
mahasiswa ITS bidang
keilmiahan :
a) Tahap Pengenalan. Pada
tahap ini, mahasiswa ITS
akan diperkenalkan dengan
kegiatan kemahasiswaan
dalam bidang keilmiahan.
Pengenalan disini meliputi
pengenalan wadah bidang
keilmiahan di ITS, wawasan
keilmiahan, pelatihan dasar
keilmiahanserta
dasarkeilmuan jurusan
masing-masing. Tujuannya
adalah mengenalkan
keilmiahan kepada
mahasiswa ITS dan
pembentukan pola pikir
ilmiah.
b) Tahap Pemahaman dan
Pengembangan. Pada tahap
ini, mahasiswa ITS setelah
mendapatkan bekal dasar
keilmiahan diarahkan untuk
mendapatkan pemahaman
melalui pendampingan dan
mengaktualisasikan potensi
keilmiahannya dengan
mengikuti serangkaian
kegiatan keilmiahan.
Tujuan dari tahap ini adalah
memberikan pemahaman
dasar keilmiahan dan
aktualisasinya, sehingga
mampu mengembangkan
potensi keilmiahan yang
dimiliki dan mulai
mengukir prestasi di bidang
keilmiahan.
c) Tahap Pengabdian.
Mahasiswa ITS yang sudah
mengembangkan dan
memahami dalam bidang
keilmiahan, dituntut untuk
menularkan ilmu dan
pengalaman yang diperoleh
kepada seluruh mahasiswa
ITS serta mendukung upaya
penanaman budaya ilmiah
di ITS. Tujuan dari tahap ini
adalah berlangsungnya
transfer ilmu keilmiahan
dan mampu
mengimplementasikan pada
masyarakat.
Pasal 13
Bidang Manajerial
1) Pola Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa ITS
Bidang Manajerial dirancang
dengan tujuan memberikan
sebuah alur kaderisasi yang
ideal bagi mahasiswa ITS
dalam mengembangkan
potensi diri dalam bidang
manajerial.
2) Tahapan pada bidang
manajerial :
a) Tahap Pengenalan. Pada
tahap ini, mahasiswa ITS
secara umum akan diberi
pengenalan awal
kehidupan kampus,
pembinaan character
building (mental dan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
70
spiritual), wawasan
integralistik, pelatihan
manajerial, dan
diharapkan memiliki
sense of belongings yang
tinggi terhadap almamater
ITS, bangsa, dan negara.
b) Tahap Pemahaman dan
Pengembangan.Setelah
mahasiswa ITS
mendapatkan wawasan
atau pelatihan manajerial
maka diharapkan dapat
dipahami dan
diaktualisasikan sehingga
pada tahap ini mahasiswa
ITS menjadi bagian dari
kepengurusan suatu
organisasi
kemahasiswaan.
c) Tahap Pengabdian. Pada
tahap ini, mahasiswa ITS
diharapkan mampu
mengaktualisasikan diri
dengan berkontribusi
lebih pada suatu ormawa
di KM ITS dan
masyarakat, serta mampu
menyalurkan ilmunya
pada generasi selanjutnya.
Pasal 14
Bidang Minat Dan Bakat
1) Pola Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa ITS
Bidang Minat Bakat
dirancang dengan tujuan
memberikan sebuah alur
yang jelas bagi mahasiswa
ITS dalam mengembangkan
potensi diri dalam bidang
minat dan bakat.
2) Tahapan pada bidang minat
dan bakat :
a) Tahap Pengenalan. Pada
tahap ini, mahasiswa ITS
secara umum akan
diberikan gambaran
mengenai kegiatan
kemahasiswaan dalam
bidang minat bakat.
Pengenalan yang
dimaksud meliputi
pengenalan wadah
(organisasi) bidang minat
bakat beserta aktivitasnya
sekaligus fasilitas-fasilitas
bidang minat bakat yang
ada di ITS, dan mulai ada
pemetaan berdasarkan
potensi diri di bidang
minat bakat. Secara garis
besar hasil yang
diharapkan adalah
mahasiswa ITS mampu
mengetahui potensi diri
dan bakatnya.
b) Tahap Pemahaman dan
Pengembangan. Pada
tahap ini mahasiswa ITS
akan mengembangkan diri
dengan mengikuti
pembinaan serta
berpartisipasi aktif dalam
kegiatan-kegiatan di
dalam atau di luar lingkup
ITS yang sesuai dengan
bidang minat bakat
terkait.
c) Tahap Pengabdian. Pada
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
71
tahap ini, Mahasiswa ITS
dituntut dapat berkarya
dan berprestasi guna
mengharumkan nama
almamater ITS, bangsa,
dan negara, serta
berkontribusi aktif dalam
lembaga terkait dengan
menularkan pengalaman
yang diperolehnya.
Bab IV
PENCAPAIAN
Pasal 15
Sifat Kegiatan Pengembangan
Sumber Daya Mahasiswa
Kegiatan Pengembangan sumber
daya mahasiswa di ITS bersifat
terbuka untuk seluruh mahasiswa
ITS, berdasarkan pada kesadaran,
tanggung jawab pribadi serta
tidak melanggar Hak Azasi
Manusia.
Pasal 16
Bentuk Kegiatan Pengembangan
Sumber Daya Mahasiswa
Bentuk kegiatan pengembangan
sumber daya mahasiswa
dirumuskan secara bersama oleh
perangkat sistem yang diperlukan
pada KM ITS yang meliputi
bentuk acara dan standar yang
berlaku.
Pasal 17
Diharapkan dengan
melaksanakan Pola
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa ITS ini mampu
mengasah kecerdasan
intelektual, emosional, dan
spiritual serta mampu
mengaktualisasikan dirinya
untuk berkontribusi sesuai
dengan potensi yang dimiliki
pada berbagai bidang di
masyarakat.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
72
TAHAP
PENGENALAN
Pelatihan Dasar
Keilmiahan
TAHAP
PEMAHAMAN
DAN
PENGEMBANGAN
Pendampingan
TAHAP
PENGABDIAN
EVENTUAL
(Konseptor)
PERSONAL
(Pengembangan
Individu)
Masyarakat
Partisipasi
Kegiatan
Keilmiahan
Bagan Bidang Keilmiahan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
73
Pengenalan kehidupan
kampus
- Wawasan Integralistik
- Pelatihan Manajerial
- Character Building
Berkontribusi lebih di KM
ITS
dan Masyarakat
TAHAP
PENGENALAN
TAHAP
PEMAHAMAN
DAN
PENGEMBANGAN
TAHAP
PENGABDIAN
Aktif di ormawa ITS
Bagan Bidang Manajerial
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
74
- Even Pengenalan Wadah
dan Aktivitas Minat Bakat
beserta Fasilitasnya
Pembinaan
TAHAP
PENGENALAN
TAHAP
PEMAHAMAN
DAN
PENGEMBANGAN
TAHAP
PENGABDIAN
Partisipasi dalam
Kegiatan
- Berkarya dan
Berprestasi
- Kontribusi Aktif
pada Lembaga
Terkait
Bagan Bidang Minat Bakat
Pemetaan Potensi Minat
Bakat
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
75
: Penamaan Tahap
: Bentuk Pencapaian
: Garis Pencapaian
: Garis Urutan Hierarki
: Garis Koordinasi (siklus)
Keterangan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
76
BAGIAN KEEMPAT
PENJELASAN
BAGIAN PERTAMA
Mukadimah Pedoman
Dasar Pengembangan Organisasi
Kemahasiswaan di ITS
merupakan serangkaian
pernyataan kehendak (State of
Purposes) mahasiswa ITS.
Mahasiswa sebagaimana
disebutkan mengandung
pengertian dan penegasan
terhadap keberadaan dirinya
dalam dunia kemahasiswaan di
Indonesia. Dengan memandang
peran dan hakikat yang
terkandung dalam sebuah
kebesaran arti seorang
mahasiswa dan lingkungan
akademisnya, maka diyakini
mahasiswa sebagai generasi
muda terdidik dan kader penerus
bangsa. Sehingga sebuah
pernyataan atas dasar kesadaran
untuk membentuk suatu sistem
yang mampu menaungi segala
potensi dalam lingkup
kemahasiswaan ITS berupa
Keluarga Mahasiswa untuk
mencapai visi dan misi bersama,
menjadi sesuatu hal yang
dimaktubkan alenia terakhir
mukadimah.
BAGIAN KEDUA
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN
KEMAHASISWAAN
KELUARGA MAHASISWA
(KM) ITS
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Yang dimaksud dengan sistem
sebagaimana tercantum dalam
pasal ini ialah merujuk pada
pengertian organ/ struktur KM
ITS
Pasal 2
Telah Jelas
Pasal 3
Telah Jelas
Pasal 4
Telah Jelas
Pasal 5
Telah Jelas
Pasal 6
Telah Jelas
Pasal 7
Telah Jelas
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
77
BAB II
EKSEKUTIF MAHASISWA
Pasal 8
1. Yang dimaksud Eksekutif
mahasiswa ITS ialah
ormawa ITS yang
mempunyai kewenangan
melakukan fungsi-fungsi
sebagai pelaksana
pemerintahan.
2. Yang dimaksud menjunjung
tinggi ialah menaati dan
melaksanakan Konstitusi
Dasar KM ITS dan Haluan
Dasar Pengembangan
Sumber Daya Mahasiswa
ITS .
Pasal 9
1. Telah Jelas
2. Kelengkapan yang dianggap
perlu semisal Kementrian,
Departemen, Divisi, Staff
ahli, dan lain-lain.
Pasal 10
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas
Pasal 11
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas
4. Menjalankan meliputi hal
penyelenggaraan dan
penginstruksian aktifitas
kegiatan dalam bidang sosial
politik
5. Telah Jelas
6. Telah Jelas
Pasal 12
1. Satu periode kepengurusan
adalah 12 bulan terhitung
sejak dilakukan pengesahan
Presiden BEM ITS dan dapat
berubah sesuai kebutuhan
melalui ketetapan Kongres
ITS.
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas
Pasal 13
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
5. Telah jelas
Pasal 14
1. Telah jelas
2. Telah jelas
Pasal 15
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. Menjalankan meliputi hal
penyelenggaraan dan
penginstruksian untuk
menggabungkan segenap
potensi HMJ-HMJ di
lingkup fakultasnya.
4. Telah Jelas
5. Menguatkan daya dukung
terhadap BEM ITS dalam
hal koordinasi antar HMJ
dan Pengembangan Sumber
Daya Mahasiswa.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
78
6. Telah Jelas
Pasal 16
1. Mekanisme pemilihan diatur
dalam Kongres Fakultas.
2. Telah Jelas
Pasal 17
1. Keprofesian adalah
penerapan dan
pengembangan ilmu sesuai
jurusan masing-masing.
2. Telah Jelas
Pasal 18
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
Pasal 19
1. Masing-masing HMJ
memiliki kewenangan untuk
mengatur internal organisasi
semisal penamaan, syarat
keanggotaan, dan
mekanisme kepengurusan.
2. Telah Jelas
3. Mekanisme untuk pengadaan
kegiatan di luar keprofesian
diatur dalam Undang-
Undang.
BAB III
DAERAH OTONOMI
POLITEKNIK
Pasal 20
1. Sebagai daerah otonomi,
maka DOP memiliki struktur
pemerintahan seperti halnya
di tingkat Institut dengan
status dan pola hubungan
yang sejajar dengan HMJ.
2. Telah Jelas
BAB IV
LEGISLATIF MAHASISWA
Pasal 21
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
Pasal 22
1. Yang dimaksud representatif
ialah dapat mewakili
aspirasi-aspirasi mahasiswa
yang merupakan
konstituennya
2. Telah Jelas
Pasal 23
Telah Jelas
Pasal 24
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. Draft RUU dapat diajukan
oleh internal DPM ITS atau
BEM ITS
4. Telah Jelas
5. Telah Jelas
6. Telah Jelas
7. Mekanisme pertanggung
jawaban diselenggrakan
dalam forum internal distrik
dan menyerahkan berita
acara forum pada MM ITS.
8. Telah Jelas
Pasal 25
1. Telah Jelas
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
79
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas
4. Telah Jelas
Pasal 26
1. Sistem distrik kuota adalah
pemilihan umum yang
melibatkan konstituen di
tingkat jurusan dan DOP
dengan ketentuan kuota
sebagai berikut:
a. Jika jumlah konstituen di
tingkat jurusan dan DOP
kurang dari tujuh ratus
orang, maka berhak di
wakili oleh satu orang
dalam DPM ITS
b. Jika jumlah konstituen di
tingkat jurusan dan DOP
lebih dari tujuh ratus
orang, maka berhak di
wakili oleh maksimal dua
orang dalam DPM ITS
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas
4. Satu periode kepengurusan
mengikuti periode
kepengurusan dari BEM
ITS.
Pasal 27
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Pihak terkait adalah elemen-
elemen ataupun forum-
forum di KM ITS
Pasal 28
1. Telah jelas
2. Mekanisme penetapan
jumlah delegasi DPM
Fakultas dari masing-masing
HMJ diatur dalam internal
masing-masing fakultas.
3. Telah jelas
Pasal 29
Telah Jelas
Pasal 30
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas
4. Telah Jelas
5. Telah Jelas
Pasal 31
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas
Pasal 32
1. Telah Jelas
2. Satu periode kepengurusan
mengikuti periode
kepengurusan dari BEM
Fakultas.
3. Telah Jelas
Pasal 33
Telah jelas
Pasal 34
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
5. Telah jelas
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
80
6. Telah jelas
Pasal 35
1. Telah jelas
2. Peserta penuh mempunyai
hak bicara dan hak suara.
3. Peserta peninjau mempunyai
hak bicara sedangkan peserta
undangan dipersilahkan
bicara setelah mendapat izin
dari forum.
Pasal 36
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
BAB V
YUDIKATIF MAHASISWA
Pasal 37
1. - Yang dimaksud dengan
normatif ialah menjaga dan
menafsirkan setiap kaidah
hukum yang melingkupi
berbagai kebijakan yang
mengatur suatu sistem
- Yang dimaksud dengan
kekuasaan kehakiman ialah
melakukan tafsir lanjut
terhadap suatu pelanggaran
dalam sebuah sanksi
2. Telah jelas
Pasal 38
Telah jelas
Pasal 39
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
Pasal 40
Satu periode kepengurusan
adalah duabelas bulan terhitung
sejak disahkan oleh Presiden
BEM ITS dan dapat berubah
sesuai dengan kebutuhan.
Pasal 41
1. Intepretasi artinya penafsiran
makna
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas
4. - Hukum positif ialah suatu
aturan yang bersifat
kausalitas / sebab akibat,
yang mencakup jenis dan
tingkat pelanggaran berikut
sanksinya yang bersifat
moril.
- Perumusan hukum positif
dilakukan dengan
mengikutkan elemen di KM
ITS
5. Telah Jelas
6. Telah Jelas
7. Fatwa ialah putusan yang
diambil sebagai
pertimbangan hukum bagi
pengambilan suatu
kebijakan.
8. Telah Jelas
BAB VI
LEMBAGA MINAT DAN
BAKAT
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
81
Pasal 42
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
Pasal 43
1. Telah jelas
2. Telah jelas
BAB VII
LEMBAGA SWADAYA
MAHASISWA
Pasal 44
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelan
5. Pernyataan sikap politik
ialah pernyataan sikap ikut
mendukung atau menolak
seseorang atau sekelompok
orang yang berkaitan dengan
kekuasaan.
6. Telah jelas
7. Telah jelas
BAB VIII
KONGRES ITS
Pasal 45
Kongres ITS
Telah jelas
Pasal 46
Tugas dan Wewenang Kongres
ITS
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
5. Telah jelas
6. Telah jelas
Pasal 47
Kepesertaan Kongres ITS
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
Pasal 48
Kongres Luar Biasa Mahasiswa
ITS
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
BAB IX
MUSYAWARAH TINGKAT
TINGGI ITS
Pasal 49
Musyawarah Tingkat Tinggi ITS
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
Pasal 50
Tugas dan Wewenang MTT ITS
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas
4. Telah Jelas
5. Telah Jelas
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
82
Pasal 51
Kepesertaan MTT ITS
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
BAB X
MUSYAWARAH BESAR
MAHASISWA ITS
Pasal 52
Musyawarah Besar Mahasi
Pasal 53
Mekanisme Penyelenggaraan
MUBES ITS
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
Pasal 54
Tugas dan Wewenang MUBES
ITS
1. Telah jelas
2. Perubahan yang dilakukan
bisa bersifat menyeluruh
atau sebagian.
3. Telah jelas
4. Telah jelas
Pasal 55
Kepesertaan MUBES ITS
1. Telah jelas
2. Yang dimaksud dengan
undangan-undangan Ialah
pihak-pihak yang pada saat
penyelenggaraan MUBES
ITS dirasakan perlu
kehadirannya.
3. Lima orang perwakilan
LMB terdiri dari Ketua LMB
dan satu orang perwakilan
tiap bidang di LMB.
4. Telah jelas
5. Telah jelas
BAB XI
TATA URUTAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Pasal 56
Telah jelas
Pasal 57
Telah jelas
BAB XII
KEANGGOTAAN
Pasal 58
Anggota
Mahasiswa ITS ialah mahasiswa
D3, Politeknik dan S1 baik
reguler maupun extension
Pasal 59
Hak dan Kewajiban Anggota
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
Pasal 60
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
83
Yang dimaksud dengan
kehilangan status kemahasiswaan
ialah sudah tidak menjadi
mahasiswa ITS
BAB XIII
PERBENDAHARAAN
Pasal 61
Keuangan
1. Tidak mengganggu
independensi artinya
keuangan yang didapatkan
tidak bisa mempengaruhi
segala kebijakan KM ITS
yang telah ditetapkan, contoh
partai politik, dll.
2. Halal artinya diperoleh
dengan cara yang wajar,
contoh tidak mencuri, tidak
korupsi, dll.
3. Sah artinya tidak
bertentangan dengan aturan
yang berlaku di lingkungan
ITS, contoh dari perusahaan
rokok, minuman keras, dll.
4. Transparansi artinya bersifat
terbuka dan akuntabilitas
artinya dapat
dipertanggungjawabkan.
BAB XIV
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 62
Telah Jelas
BAB XV
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 63
Pengembangan Sumber Daya
Mahasiswa
Telah Jelas
Pasal 64
Pembubaran KM ITS
1. Referendum ialah
mekanisme jajak pendapat
pada seluruh mahasiswa ITS.
2. Telah jelas
3. Telah jelas
Pasal 65
Pembentukan Organisasi
Mahasiswa di KM ITS
Telah jelas
Pasal 66
Telah Jelas
Pasal 67
Aturan Eksternal
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
BAB XVI
ATURAN PERALIHAN
Pasal 68
Yang dimaksud dengan sistem
ialah seluruh perangkat KM ITS.
Pasal 69
Telah Jelas
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
84
BAGIAN KETIGA
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ORMAWA DI ITS
BAB I
Pasal 1
Telah Jelas
Pasal 2
1. Yang dimaksud serentak
ialah dilakukan bersama-
sama.
2. Telah jelas
Pasal 3
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
Pasal 4
1. Telah jelas
2. Telah jelas
Pasal 5
1. Telah jelas
2. Telah jelas
Pasal 6
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
5. Telah jelas
6. Telah jelas
7. Presiden BEM ITS
mengesahkan hasil pemilu
setelah mendapat fatwa dari
MM ITS tentang keabsahan
pemilu.
8. Telah jelas
9. Telah jelas
Pasal 7
1. Telah jelas
2. Dengan mempertimbangan
kondisi saat itu.
3. Telah jelas
4. Telah jelas
5. Telah jelas
6. Telah jelas
Pasal 8
1. Fasilitator ialah perangkat
pemilu yang bertugas sebagai
pelaksana teknis terhadap
keseluruhan proses pemilu.
2. Telah jelas
3. Telah jelas
Pasal 9
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Telah jelas
4. Telah jelas
5. Telah jelas
Pasal 10
1. Telah jelas
2. Yang dimaksud pengawas
pemilu independen ialah
perseorangan atau
sekelompok orang diluar
Panwaslu.
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
85
3. Yang dimaksud dengan
verifikasi ialah suatu proses
evaluasi terhadap
kelengkapan administratif
Pemantau Pemilu
4. Telah jelas
BAB II
Pasal 11
Telah Jelas
Pasal 12
1. Telah jelas
2. Telah jelas
3. Yang dimaksud dengan tidak
ditanggapi ialah tidak
memberikan penjelasan
(hadir atau tidak) atau tidak
memperbaiki (mengubah atau
mencabut) sesuatu yang
dianggap keliru
BAB III
Pasal 13
1. Telah jelas
2. Dukungan dibuktikan dengan
pengumpulan tanda tangan.
BAB IV
Pasal 14
- Yang dimaksud dengan staf
ialah anggota KM ITS yang
diangkat untuk menangani
permasalahan teknis
operasional.
- Yang dimaksud dengan staf
ahli ialah anggata KM ITS
yang karena kemampuannya
diangkat untuk memberikan
sumbangan pemikiran.
- Yang dimaksud dengan
badan pekerja ialah
sekelompok anggota KM
ITS yang diangkat untuk
mengkaji dan membahas
permasalahan tertentu.
BAB V
Pasal 15
1. Telah Jelas
2. Telah Jelas
3. Telah Jelas
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
86
REKOMENDASI
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
(MUBES IV ITS)
Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa,
REKOMENDASI BERSIFAT INTERNAL
REKOMENDASI I
TENTANG ATURAN ORGANISASI MAHASISWA
DARI BIROKRASI
Kepada : BEM ITS
Isi rekomendasi : Melakukan kajian dan penyikapan bersama terkait
SKRektor Nomor : 04708/I2/KM/2009 tentang
Organisasi Kemahasiswaaan di lingkungan ITS
REKOMENDASI II
TENTANG ATURAN EKSTERNAL KM ITS
Kepada : DPM ITS
Isi Rekomendasi : Mengadakan MTT ITSdengan mengundang elemen di
luar KM ITS dalam lingkup institusi ITS untuk
membahas aturan eksternal elemen-
elemen lain di luar KM ITS
REKOMENDASI III
TENTANG PENYUSUNANRUU
Kepada : DPM ITS
Isi rekomendasi : Segera menyusun RUU tentang:
1. Susunan dan Kedudukan KM ITS
2. Lambang dan Atribut
3. Pembentukan Ormawa
REKOMENDASI IV
TENTANG SOSIALISASI HASIL MUBES IV ITS
Kepada : BEM ITS
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
87
Isi rekomendasi : Mensosialisasikan hasil-hasilMUBES IV ITS kepada
seluruh mahasiswa ITS dalam waktu 2 bulan
REKOMENDASI V
TENTANG SOSIALISASI HASIL MUBES IV ITS SECARA
BERKALA
Kepada : Ormawa ITS
Isi rekomendasi : Mensosialisasikan hasil-hasilMUBES IV ITS kepada
seluruh mahasiswa ITS secara berkala setiap
tahun
REKOMENDASI VI
TENTANG POLA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MAHASISWA
Kepada :a. BEM ITS
b. LMB ITS
Isi rekomendasi : Melaksansanakan pembahasan bersama pola
pengembangan sumber daya mahasiswa ITS
REKOMENDASI VII
TENTANG SOSIALISASI STATUTA ITS
Kepada : Rektor ITS
Isi Rekomendasi : Mensosialisasikan secara luasStatuta ITS ke seluruh
civitas akademika ITS
REKOMENDASI VIII
TENTANG FASILITAS UKM
Kepada : Rektor ITS
Isi Rekomendasi : a. Menyediakan fasilitas ruangan UKM yang
representative
b. Menyediakan fasilitas umum UKM yang memadai
REKOMENDASI IX
TENTANG PENGAWALAN EVALUASI PELAKSANAAN
PENYESUAIAN ORMAWA DI KM ITS
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
88
Kepada : DPM ITS
Isi Rekomendasi : Menyelenggarakan MTT ITS maksimal sebelas bulan
dari ditetapkannya MUBES IV dengan agenda
membahas evaluasi pelaksanaan penyesuaian Ormawa
KM ITS terhadap MUBES IV.
REKOMENDASI X
TENTANG TRANSPARANSI ADMINISTRASI
DAN KEUANGAN KAMPUS
Ditujukan kepada : a. Birokrasi kampus
b. Ikatan Orang Tua Mahasiswa ( IKOMA ) ITS
Isi rekomendasi : Meminta pihak-pihak terkait untuk menjunjung tinggi
nilai-nilai transparansi dalam administrasi dan keuangan
dengan mengadakanpelaporan anggaran mahasiswa
secara berkala kepada mahasiswa
REKOMENDASI BERSIFAT EKSTERNAL
REKOMENDASI I
TENTANG PENDIDIKAN NASIONAL
Kepada : Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Isi Rekomendasi : 1. Membuat peraturan yang mengatur mekanisme
kenaikan SPP
2.Melaksanakan pemerataan pendidikan
3.Melibatkan mahasiswa dalam penyusunan peraturan
Ormawa yang baru
REKOMENDASI II
TENTANG KONDISI BANGSA INDONESIA
Kepada : Presiden Republik Indonesia
Isi Rekomendasi : 1. Menyelesaikan permasalahan kasus Mega Korupsi
Bank Century, Kasus korupsi di lembaga negara, dan
mafia pajak.
2. Memperbaiki kondisi ekonomi, politik, dan sosial
bangsa Indonesia
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
89
3. Mewujudkan keadilan dan perekonomian yang
berpihak pada rakyat kecil
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
90
KAMUS ISTILAH
MUBES IV ITS
Almamater : Perguruan tinggi atau akademi tempat mahasiswa
pernah belajar dan menyelesaikan pendidikannya.
Akademika : Yang bersifat akademis
Amandemen : Penambahan pada bagian yang sudah ada
Atribut : Tanda kelengkapan; lambang; sifat yang menjadi
ciri khas
Badan kerja : Panitia yang mengurus pelaksanaan tugas sehari-
hari pada suatu organisasi
Demokratis : (bentuk atau sistem) pemerintahan yang segenap
rakyat ikut serta memerintah dengan perantara
wakilnya; pemerintahan rakyat
Departemen : Lembaga tinggi pemerintahan yang mengurus suatu
bidang pekerjaan negara dengan pimpinan seorang
menteri
Distrik kuota : Jumlah yang ditentukan untuk mewakili bagian kota
atau negara yang dibagi untuk tujuan tertentu
Egaliter : Bersifat sama; sederajat
Eksekutif : Berkenaan dengan pengurusan (pengelolaan,
pemerintahan atau penyelenggaraan sesuatu
Etika : Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)
Fakta
kronologis
: Hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan
kenyataan; sesuatu yang benar-benar terjadi
menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah
kejadian atau peristiwa)
Fasilitator : Orang yang menyediakan fasilitas; penyedia
Fatwa : Jawab (keputusan , pendapat yang diberikan oleh
mufti tentang suatu masalah)
Forum
Independen
:
:
Lembaga atau badan, wadah
Berdiri Sendiri
Inisiatif
Internal
: Usaha (tindakan, dsb) yang mula-mula berasal dari
dalam
Integral : Mengenai kesaluruhannya ; meliputi seluruh bagian
yang perlu untuk menjadikan lengkap; utuh;
sempurna
Integritas : Mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
91
kemampuan yang memancarkan kewibawaan
Intruksi : Kebijakan yang harus dilaksanakan sebagai
penerjemahan
GBPK dan hal-hal lain yang sifatnya penting sesuai
kesepakatan baik di tingkat fakulta, DOP, maupun
institut
Kader : Orang yang diharapkan akan memegang pekerjaan
yang penting dalam pemerintahan, partai, dsb
Kongres : 1.Pertemuan besar para wakil organisasi (politik,
sosial, profesi, dsb) untuk mendiskusikan dan
mengambil keputusan mengenai pelbagai masalah,
muktamar, rapat besar
2.Pertemuan para wakil-wakil negara untuk
membicarakan satu masalah
Konsekuensi : 1.Akibat (dari suatu perbuatan, pendirian, dsb)
2.persesuaian dengan yang dahulu
Konstitusi
(dasar)
: Segala aturan dan ketentuan yang mengenai
ketatanegaraan (undang-undang dasar, dsb)
Koordinasi : Penyelarasan aktivitas kerja baik BEM ITS, BEM
Fakultas, HMJ, ataupun DOP
Lambang : Sesuatu seperti tanda (lukisan, lencana, dsb) yang
menyatakan suatu hal atau suatu maksud tertentu
Legislatif : Berwenang membuat undang-undang
Lembaga
Swadaya
Mahasiswa
: Badan (organisasi ) mahasiswa yang tujuannya
melakukan suatu penyelidikan keilmuan atau
melakukan suatu usaha dengan kekuatan sendiri
(mandiri)
Mahasiswa : Orang yang belajar di perguruan tinggi
Manajerial : Berhubungan dengan manajer
Mekanisme
internal
: Cara kerja suatu organisasi (perkumpulan dsb)
Memorandum
Menjunjung
Tinggi
:
:
1.Nota atau surat peringatan tidak resmi
2.surat pernyataan dalam hubungan diplomasi
3.bentuk komunikasi yang berisi saran, arahan atau
penerangan
Menaati dan melaksanakan
Moralitas : Sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan
dengan etiket atau adat sopan santun
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
92
Mukadimah : Pendahuluan, kata pengantar
Norma : aturan atau ketentua n yang mengikat warga
kelompok dalam masyarakat, dipakai sebagai
panduan, tatanan, dan kendalian tingkah laku yang
sesuai dan berterima
Normatif : Berpegang teguh pada norma, menurut norma atau
kaidah yang berlaku
Organ/struktur : Alat yang mempunyai fungsi tertentu yang disusun
dengan pola tertentu
Organisasi : 1.kesatuan (susunan, dsb) yang terdiri atas bagian-
bagian (orang dsb) di perkumpulan dsb untuk tujuan
tertentu
2.kelompok kerja sama yang antara orang-orang
yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama
Otonomi
(Politeknik)
: Hak, wewenang dan kewajiban daerah politenik
untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Paripurna : Lengkap; penuh lengkap
Penalaran : Cara (hal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara
berpikir logis; jangkauan pemikiran
Potensi : Kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan; kekuatan; kemampuan;
kesanggupan; daya
Presidium : Pimpinan tertinggi suatu badan yang terdiri atas
beberapa orang yang berkedudukan sama
Proaktif : Selalu aktif
Profesional : 1.Bersangkutan dengan profesi
2.memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya
Rekomendasi : 1.hal minta perhatian bahwa orang yang disebut
dapat dipercaya, baik, dsb (bisa dinyatakan dengan
surat)
2.saran yang menganjurkan (membenarkan,
menguatkan)
Representatif : dapat (cakap, tepat) mewakili; sesuai dengan
fungsinya sebagai wakil
Sistem : 1.Perangkat unsur yang secara teratur saling
berkaitansehingga membentuk suatu totalitas
2.Susunan yang teratur dari pandangan, teori, asa,
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
93
dsb
3.Metode
Staf (ahli) : Sekelompok orang yang bekerja sama membantu
seorang ketua
Teknologi : Kemampuan teknik yang berlandaskan pengetahuan
ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis
Transparan : Tembus sinar, tembus pandang, jelas, nyata
Verifikasi : Pemeriksaan latar belakang laporan, perhitungan
uang, dsb
Yudikatif : 1.bersangkutan dengan fungsi dan pelaksanaan
keadilan 2.bersangkutan dengan badan yang
bertugas mengadili perkara
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
94
KAMUS SINGKATAN
MUBES IV ITS
BEM F : Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
BEM ITS : Badan Eksekutif Mahasiswa ITS
BPDK : Badan Pemeriksa Dana Kampanye
DPM-F : Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas
DOP : Daerah Otonomi Politeknik
DPM ITS : Dewan Perwakilan Mahasiswa ITS
GBHK : Garis Besar Haluan Kerja
GBPK : Garis-garis Besar Program Kerja
HD-PSDM : Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa
HMJ : Himpunan MahasiswaJurusan
KDKM : Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa
KFLB : Kongres Fakultas Luar Biasa
KLB : Kongres Luar Biasa
KM : Keluarga Mahasiswa
KPU : Komisi Pemilihan Umum
LMB : Lembaga Minat dan Bakat
LSM : Lembaga Swadaya Mahasiswa
MM : Mahkamah Mahasiswa
MTT : Musyawarah Tingkat Tinggi
MUBES : Musyawarah Besar
MUSMA : Musyawarah Mahasiswa
Ormawa : Organisasi Kemahasiswaan
Panwaslu : Panitia Pengawas Pemilu
Pemilu : Pemilihan Umum
PPU : Panitia Pemilihan Umum
RUU : Rancangan Undang Undang
SDM : Sumber Daya Mahasiswa
UKM : Unit KegiatanMahasiswa
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
95
PANITIA AD HOC MUBES IV
Koordinator : Juan Pandu G N R Ad Hoc 1107100045
Anggota : M Abdurrochman Ad Hoc 2108100147
M Solikhudin Z Ad Hoc 2109030059
Fanny Ristantono Ad Hoc 2208100172
M Nurman Febrian Ad Hoc 2308030031
Moch. Novian D Ad Hoc 2708100080
Rahmi Agustina Ad Hoc 3308100070
Abdi Sukmono Ad Hoc 3508100040
Firstian Rubyarto Ad Hoc 4208100072
Aulia Nur V Ad Hoc 3308100047
Helmy Yunan I Ad Hoc 2407100044
Rionda Bramanta K Ad Hoc 2408100003
Rizki Ade S. R Ad Hoc 2508100036
Akhlis Fitanto H Ad Hoc 3108100130
Mirba H. D. S. Ad Hoc 4308100110
Ari Cipto N. Ad Hoc 4106100005
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
96
ORGANIZING COMMITTE MUBES IV ITS
Koordinator : Mashuri 1109 100 004
Sekretaris : Fatma Ayu N.F.A 1209 100 041
Bendahara : Rizka WahyuN. 2409 030 035
Sie Kestari :
Farroh Sakinah 5210 100 060
Muhammad Fajar R 2110 100 702
Yunanda Basuki 7110 040 001
Sie Acara :
Dinand Hazbin Jadid 4310 100 052
Intan Andriani Putri 1110 100 062
Muhammad Rasyid A 2110 100 022
Sie Publikasi/Dokumentasi:
Lilis Eka Rachmawati 1110 100 034
Olivia Renanda 5210 100 112
Rizky Ramadhan 2709 100 052
Achmad Firyal Adila 7309 040 033
Saddam Hussein 2709 100 094
Azimah Ulya 3310 100 080
Sie Perlengkapan :
Fahir Hassan 3310 100 004
Wahyu Budi Dharmawan 2509 100 107
Kevin Dwi Prasetio 2110 100 095
Veranita Hadyanti Utami 3609 100 055
Sie Transportasi :
Putra Tanujaya 2110 100 025
Achmad Rifqi Rosyadi 2110 100 022
Imamuddin W 2110 100 143
Pradana Setia Budi Laksana 2110 100 113
Sie Konsumsi :
Desy Gitapratama 5210 100 017
Riyan Adelia Suryaningati 5209 100 096
Dwi Sandro Dariyanto 6109 030 002
Haniffudin Nurdiansyah 2709 100 075
Sie Keamanan/Perijinan :
Agung Arifani 7109 040 045
Muhammad Nurul Mausuf 1210 100 076
Muhammad Muhtaromi 1210 100 026
Dhimas Ridha 2709 100 087
Ahmad Syaiful Badari 1210 100 012
MUSYAWARAH BESAR IV MAHASISWA ITS
97