Need dan Demand
Need menurut kamus epidemiologi merupakan istilah yang memiliki ketepatan dan
keseluruhan tetapi tidak dapat ditentukan artinya dalam konteks public health. Menurut dental
profesional, need adalah penetapan kuantitas perawatan secara professional yang wajjib diterima
atau pemeliharaan kesehatan secara optimal pada pasien tertentu. Merasa need (ingin) adalah
perasaan bahwa seseorang membutuhkan kuantitas perawatan menurut persepsi dirinya sendiri,
dokter gigi ataupun dental profesional.
Need dapat dibagi menjadi perceived need dan evaluated need. Perceived need diartikan
sebagai kebutuhan terhadap kuantitas perawatan menurut persepsi individu. Evaluated need
adalah kebutuhan terhadap kuantitas perawatan yang ditentukan melalui pemeriksaan dokter
gigi. Need dalam perawatan dental dapat diukur dan ditandai dengan beberapa cara dan need
dalam dental service banyak disalahartikan dengan demand untuk perawatan. Seseorang dapat
menyadari need tetapi tidak memiliki demand untuk perawatan, atau seseorang tidak memiliki
kemampuan untuk mendapatkan dental service untuk memenuhi need.
Demand adalah kerelaan atau kemampuan diri untuk mencari, menggunakan dan
melakukan pembayaran untuk mendapatkan pelayanan, terkadang demand dibagi lagi menjadi
potencial demand. Potencial demand diartikan sebagai keinginan pasien terhadap perawatan
maloklusi dan memiliki biaya untuk memenuhi keinginan tersebut.
Proffit pada tahun 1993 yang dikutip dari penelitian Agusni mendeskripsikan demand
untuk perawatan ortodonti sebagai indikasi beberapa pasien yang membuat perjanjian dan
mencari perawatan, baik pada pasien yang memiliki maloklusi dan yang memiliki penyimpangan
pada penampilan wajahnya atau tidak memiliki keduanya. Beberapa orang tidak menyadari
bahwa dirinya memiliki masalah, ada pula orang yang menyadarinya tetapi tidak mampu atau
tidak adanya pelayanan yang tersedia.
Dari segi ekonomi, demand adalah kuantitas dari pelayanan yang akan dibeli oleh pasien
dengan harga yang diberikan. Semakin rendah harga semakin tinggi kuantitas keinginan pasien
untuk membeli.
Demand terhadap pelayanan sangat bervariasi dalam daerah-daerah di negara, pada
negara yang dalam perkembangan dan berkembang, atau pada daerah dimana tingkat sosio-
ekonomi sangat kontras. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendidikan dan
ekonomi. Semakin tinggi pemasukan, semakin tinggi demand untuk perawatan ortodonti dan
juga secara fakta penampilan wajah yang baik dan penghindaran kondisi dental yang buruk
berasosiasi dengan status sosial serta pekerjaan yang baik.
Need dan demand untuk pelayanan dental akan bervariasi di berbagai tempat di dunia
atau berbagai tempat di suatu Negara. Need untuk perawatan dental muncul karena adanya rasa
sakit dan sehat yang dirasakan oleh seseorang dan dinilai oleh dental professional.
Pada kebanyakan negara berkembang pelayanan kesehatan gigi telah mengaplikasikan
program dental untuk mengurangi karies gigi dan penyakit gigi dengan fluoridasi, pengontrolan
diet dan untuk menyediakan program pendidikan kesehatan gigi. Pada negara yang kurang
berkembang, arti dari pelayanan dental yang efektif dan adekuat mungkin akan berbeda,
dianggap adekuat hanya untuk menghilangkan rasa sakit dan pencabutan untuk gigi yang
berlubang. Walaupun begitu, hal ini tidak akan menghalangi pendidikan kesehatan gigi baik
untuk menghindari penyakit pada gigi maupun untuk meningkatkan demand. Namun, suatu
usaha harus dilakukan untuk menilai kesiapan dalam suatu komunitas untuk mendapatkan
pelayanan dental yang lebih baik dan menyediakan pendidikan kesehatan gigi untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik.
Menurut Spencer yang dikutip dari penelitian Agusni need dapat dinilai dengan empat
macam pendekatan yang dibedakan oleh data dari dokumen-dokumen yang dapat dipercaya.
Pertama yaitu survei status dental, kedua survey need dari perawatan dental, ketiga analisis
catatan dari pelayanan dan perawatan, yang terakhir penilaian dari praktisi dental atau pelaksana.
Kebutuhan perawatan terhadap seseorang ditentukan oleh serangan dari penyakit gigi dan oleh
jumlah perawatan yang diterima. Perawatan ortodonti biasanya melibatkan pemakaian pesawat
yang fixed atau removeable, ataupun kombinasi dari keduanya. Perawatan ini memerlukan
komitmen dan kooperasi dari pasien dan orang tua untuk mendapatkan perawatan yang berhasil.
Demand untuk perawatan ortodonti dapat meningkat dari segi keperluan pasien atau dari
hasil penilaian dokter terhadap kondisi pasien. Apa yang dokter nilai sebagai kebutuhan pasien
disebut sebagai need yang normatif. Need dalam pelayanan sering disalahartikan dengan demand
untuk perawatan. Demand dapat bervariasi di berbagai daerah pada suatu negara dan juga
berbeda dalam tingkat sosio-ekonomi yang kontras dan juga berbeda dalam periode tertentu. Ini
berarti demand akan berubah dari waktu ke waktu dan akan berbeda antara negara berkembang
dan negara sedang dalam perkembangan. Demand juga dapat dipengaruhi oleh faktor sosial
seperti pendidikan dan ekonomi.
Menurut British Dental Association yang dikutip dari penelitian Agusni tujuan dari
perawatan ortodonti adalah untuk meningkatkan fungsi dengan memperbaiki ketidakteraturan
dan untuk menciptakan tidak hanya pertahanan yang kuat tetapi juga untuk meningkatkan
penampilan, di mana hal ini nantinya akan berkontribusi terhadap mental dan fisik seseorang.
Dental dan penampilan wajah merupakan faktor yang besar dalam persepsi terhadap need untuk
perawatan ortodontik.
Brook dan Shaw yang dikutip dari penelitian Agusni setelah melakukan penelitian
terhadap faktor kesehatan yang mempengaruhi keuntungan terhadap perawatan ortodonti,
menyadari bahwa estetik merupakan komponen yang penting dalam need, baik need yang
normatif maupun yang dirasakan melalui IOTN (Index of Orthodontic Treatment Need). Persepsi
terhadap ortodonti treatment need sangat subjektif dan bervariasi antara tiga kelompok yaitu
kelompok publik, kelompok dokter gigi umum, dan kelompok ortodontis. Ortodontis sebagai
spesialis dalam merapikan susunan gigi serta memperbaiki maloklusi memiliki pendekatan yang
kritis terhadap maloklusi dibandingkan dengan dua kelompok lainnya.
Prahl-Andersen et al, Albino et al serta beberapa ortodontis lainnya yang dikutip dari
penelitian Agusni melaporkan bahwa motivasi yang paling besar penyebab pasien mencari
perawatan ortodonti adalah alasan kosmetik dibandingkan dengan adanya gangguan fungsi
secara signifikan
Need adalah status kesehatan yang dinilai sebagai need atas pelayanan medis
(Laksono,2004). Tuntutan terhadap perawatan ortodonti ditentukan oleh gabungan 2 faktor
utama yaitu :
1. Kebutuhan akan perawatan ortodonti yang timbul dari masyarakat dan profesi.
2. Sumber ekonomi yang tersedia untuk membiayai perawatan tersebut.