INDUSTRI 15Kontan Rabu, 28 Maret 2018
nMANUFAKTUR
farmasin
Bahan Baku Mahal, Industri Farmasi Tetap Rajin Melakukan EkspansiJAKARTA. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tentu memberatkan industri farma-si. Apalagi lebih dari 90% ba-han baku produk farmasi ma-sih impor. Namun, kondisi ini
tidak mematahkan minat per-usahaan farmasi terus mela-kukan ekspansi.
Permintaan obat-obatan yang tinggi menjadi optimis-me, industri farmasi masih berkembang. "Nilai pasar far-
masi bisa mencapai Rp 72 tri-liun dalam setahun, ini bisnis menarik," kata Kendrariadi Suhanda, Wakil Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusa-ha (GP) Farmasi Indonesia ke KONTAN, Selasa (27/3).
Setiap tahun permintaan obat di Indonesia meningkat 10%. Pemerintah merilis bebe-rapa kemudahan peraturan dan diharapkan memenuhi 30% kebutuhan bahan baku farmasi di tahun 2030.
Beberapa perusahaan far-masi yang siap ekspansi di adalah PT Kalbe Farma Tbk yang merampungkan pemba-ngunan pabrik baru melalui anak usahanya PT Kalbio Glo-bal Medika. Total investasi
pembangunan pabrik ini men-capai Rp 700 miliar. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dikabar-kan juga akan merampungkan pembangunan pabrik bahan baku obat di Cikarang dan pabrik obat baru di Banjaran,
Jawa Barat. "Kami due dili-gence enam sampai tujuh per-usahaan potensial," kata Su-harta Wijaya, Direktur Ke-uangan KAEF.
Agung Hidayat
Nilai pasar farmasi yang mencapai Rp 72
triliun menjadi bisnis yang menarik.
Kendrariadi Suhanda, Wakil Sekretaris Jenderal GP Farmasi Indonesia