� Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain
sebuah basis data, teknik pengelompokkan atribut dari suatu
relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa
redudansi).
� Proses normalisasi adalah proses pengelompokan data
elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity danelemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entity dan
relasinya.
� Pada proses normalisasi dilakukan pengujian pada beberapa
kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah,
mengubah atau menghapus pada suatu basis data.
� Bila terdapat kesulitan pada pengujian tersebut maka perlu
dipecahkan relasi pada beberapa tabel lagi atau dengan kata
lain perancangan basis data belum optimal.
� Anomali adalah proses pada basis data yang memberikanefek samping yang tidak diharapkan (misalnyaketidakkonsistenan data karena adanya redudansi). Ada 3macam anomali pada suatu database:
• Anomali penyisipan data (insert)
• Anomali pengubahan data (update)• Anomali pengubahan data (update)
• Anomali penghapusan data (delete)
Bila ada anomali maka relasi mungkin perlu dipecah menjadibeberapa tabel lagi agar diperoleh database yang optimal.
� Depedensi (Ketergantungan).
• Depedensi merupakan konsep yang mendasarinormalisasi. Depedensi menjelaskan nilai suatu atributyang menentukan nilai atribut lainnya. Jenis depedensiantara lain:
• Depedensi Fungsional• Depedensi Fungsional
• Depedensi Transitif
� Depedensi Fungsional
• Definisi : Suatu atribut Y mempunyai dependensi fungsional terhadap atribut X dan hanya jika setiap nilai nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y.
X → Y
� Depedensi Transitif
• Definisi : Atribut Z mempunyai depedensi transitif terhadap X bila:
• Y memiliki depedensi fungsional terhadap X
• Z memiliki depedensi fungsional terhadap Y
Bentuk tidak normal (unnormalized Form) :� Bentuk tidak normal (unnormalized Form) :
• Bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. (Lihat contoh kasus)
Untuk mendapatkan hasil yang paling normal, maka
proses normalisasi dimulai dari normal pertama.
Field-field tabel di atas yang merupakan group
berulang : NoPegawai, NamaPegawai, Golongan,
BesarGaji.
� Aturan :
� Mendefinisikan atribut kunci
� Tidak adanya group berulang
Contoh Normaliasi…
� Tidak adanya group berulang
� Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut
kunci
Solusinya hilangkan duplikasi dengan mencari
ketergantungan parsial. menjadikan field-field menjadi
tergantung pada satu atau beberapa field. Karena
yang dapat dijadikan kunci adalah NoProyek dan
NoPegawai, maka langkah kemudian dicari field-field
mana yang tergantung pada NoProyek dan mana
yang tergantung pada NoPegawai.yang tergantung pada NoPegawai.
� Aturan :
� Sudah memenuhi dalam bentuk normal ke satu
Contoh Normaliasi…
� Sudah tidak ada ketergantungan parsial,
dimana seluruh field hanya tergantung pada
field kunci. Field-field yang tergantung pada
satu field haruslah dipisah dengan tepat,
misalnya NoProyek menjelaskan NamaProyek
dan NoPegawai menjelaskan NamaPegawai,
Golongan dan BesarGaji.
TABEL PROYEK
TABEL PEGAWAI
Untuk membuat hubungan antara dua tabel, dibuat suatu
tabel yang berisi key-key dari tabel yang lain.
TABEL PROYEKPEGAWAI
� Aturan :
� Sudah berada dalam bentuk normal kedua
Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field
Contoh Normaliasi…
� Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field
bukan kunci tergantung pada field bukan kunci
lainnya).
Pada tabel diatas masih terdapat masalah, bahwa
NoPegawai 12 mendapatkan BesarGaji yang tidak
sesuai dengan Golongan nya.
Solusinya adalah kita harus mencari hubungan transitif
(transitive relation) dimana field non-key tergantung(transitive relation) dimana field non-key tergantung
pada field non-key lainnya.
Artinya kita harus memisahkan fielfd non-kunci
Golongan yang tadinya tergantung secara parsial
kepada field kunci NoPegawai, untuk menghilangkan
anomali penulisan data pada field BesarGaji.
TABEL PROYEK
TABEL PEGAWAI
TABEL PROYEKPEGAWAI
TABEL GOLONGAN
Tabel-tabel yang memenuhi kriteria normalisasi
ketiga, sudah siap diimplementasikan. Sebenarnya
masih ada lagi bentuk normalisasi yang lain;
Normalisasi Boyce-Codd dan normalisasi keempat,
hanya saja sangat jarang dipakai. Pada kebanyakan
kasus, normalisasi hanya sampai ketiga.kasus, normalisasi hanya sampai ketiga.