ARTIKEL
PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), NET PROFIT MARGIN
(NPM), PRICE EARNING RATIO (PER) DAN DEBT TO EQUITY RATIO
(DER) TEHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2016
Oleh:
RISMA SEPTI PUTRI PRAHESTI
14.1.02.01.0219
Dibimbing oleh :
1. Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.
2. Sigit Wisnu Setya Birawa, S.E., M.M.
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2018
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 2||
PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM),
PRICE EARNING RATIO (PER) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER)
TEHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR
INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2016
Risma Septi Putri Prahesti
14.1.02.01.0219
FE - Akuntansi
Hestin Sri Widiawati, S.Pd., M.Si.dan Sigit Wisnu S.B., S.E., M.M.
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fenomena perubahan pertumbuhan pasar yang
dapat meningkatkan resiko bagi investor dalam menginvestakian modalnya, serta adanya perbedaan
hasill penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan : (1) untuk mengetahui ROA, NPM, PER, DER
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016 ? (2) untuk mengetahui ROA,
NPM, PER, DER secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016 ?.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yang kemudian
didapatkan 23 sampel perusahaan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.
Kesimpulan penelitian ini adalah : (1) ROA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2014-2016.(2) NPM secara parsial berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. (3) PER
mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. (4) DER secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016. (5) ROA, NPM, PER dan DER secara bersama-
sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016.
KATA KUNCI : Harga Saham, Return On Asset, Net Profit Margin, Price Earning Ratio, Debt to
Equity Ratio.
I. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi, pasar modal
merupakan pedanaan yang cukup
penting. Aktivitas pasar modal
merupakan salah satu potensi
perekonomian nasional. Dunia bisnis
dari waktu ke waktu semakin
mengalami perkembangan dengan
pesat. Hal ini didukung dengan
banyaknya perusahaan baru yang
bermunculan sehingga menimbulkan
persaingan bisnis yang semakin ketat.
Untuk itu perusahaan harus mampu
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 3||
mengembangkan usahanya. Dalam
mengembangkan usahanya ini
perusahaan memerlukan tambahan
modal yang bisa didapatkan melalui
berbagai cara salah satunya dengan
menjual saham dipasar modal. Melalui
pasar modal perusahaan dapat
memperoleh dana untuk melakukan
kegiatan perekonimiannya. Hal ini
dibuktikan dengan meningkatnya
jumlah perusahaan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Akses
dana dari pasar modal telah
mengundang banyak perusahaan
nasional maupun multinasional untuk
menyerap dana masyarakat tersebut
dengan tujuan yang beragam.
Pasar modal itu sendiri dapat
diartikan sebagai pasar untuk berbagai
instrumen keuangan (atau sekuritas)
jangka panjang yang bisa
diperjualbelikan, baik dalam bentuk
hutang ataupun modal sendiri, baik
yang diterbitkan oleh pemerintah,
public autorithies, maupun perusahaan
swasta. Pasar modal menyediakan
fasilitas untuk memindahkan dari pihak
yang kelebihan dana (investor) kepada
pihak yang memerlukan dana
(perusahaan) dan pernyataan ini
didukung oleh Husnan (2015: 3).
Produk utama yang menjadi
pilihan investor dalam pasar modal
yaitu saham. Maka dari itu, dalam
suatu perusahaan yang telah go
public sangat penting bagi mereka
untuk mengetahui pergerakan saham
yang terjadi berapapun besar
kecilnya pergerakan tersebut, dan
pergerakan saham itulah yang akan
mentukan tinggi rendahnya harga
saham. Saham itu sendiri dapat
diartikan sebagai tanda bukti
kepemilikan perusahaan (Samsul,
2015: 59).
Harga saham sangat rentan
terhadap keadaan ekonomi
Indonesia, dan fenomena yang terjadi
di Indonesia saat ini adalah seperti
yang ditulis oleh sidonews.com,
Jakarta pada 5 Februari 2016, Deputi
Bidang Neraca dan Analisis Statistik
Badan Pusat Statistik (BPS)
mengakui, konsumsi rumah tangga
pada 2015 tidak seperti yang
diharapkan atau menurun 9,42%.
Beberapa sektor industri yang
melemah cukup dalam ,yaitu
makanan dan minuman, perumahan,
pendidikan, dan kesehatan.
Sempat mengalami penurunan
pada tahun 2015, sektor industri
barang konsumsi terutama subsektor
makanan dan minuman mengalami
perbaikan pada tahun 2016 dan
menjadi penyumbang kontribusi
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 4||
terbesar terbesar terhadap Produk
Domestik Bruto (PDB) sektor
nonmigas, yaitu sebesar 33,61%,
(sidonews.com, 22 Desember 2016).
Dapat dilihat dari permasalahan
diatas, investor harus pandai-pandai
dalam menganalisa pertumbuhan
pasar karena jika terjadi kesalahan
dalam menganalisis maka investor
akan mengalami kerugian yang tidak
sedikit jumlahnya.
Harga saham merupakan faktor
yang sangat penting dan harus
diperhatikan oleh investor dalam
melakukan investasi, para investor
perlu mengetahui dan memilih
saham-saham mana yang dapat
memberikan keuntungan paling
optimal bagi dana yang
diinvestasikan. Dalam kegiatan
menganalisis dan memilih saham,
para investor memerlukan informasi-
informasi yang relevan dan memadai
bagi laporan keuangan perusahaan.
Untuk menilai kondisi keuangan dan
prestasi perusahaan, analisis
keuangan memiliki tolak ukur. Tolak
ukur yang sering digunakan adalah
rasio atau indeks yang
menghubungkan dua data keuangan
yang satu dengan yang lainnya.
Analisis dan intrepetasi dari macam-
macam rasio dapat memberikan
informasi yang lebih baik tentang
kondisi keuangan dan prestasi
keuangan perusahaan bagi para
analisis yang lebih ahli dan
berpengalaman dari pada analisis
yang hanya didasarkan pada data
keuangan sendiri-sendiri yang tidak
berbentuk rasio.
Rasio yang diperkirakan
mempengaruhi harga saham adalah
Return On Asset (ROA), Net Profit
Margin (NPM), Price Earning Ratio
(PER), dan Debt To Equity Ratio
(DER). Return On Asset (ROA)
merupakan rasio yang menunjukkan
hasil (return) atas penggunaan aset
perusahaan dalam menciptakan laba
bersih. Dengan kata lain, rasio ini
digunakan untuk mengukur seberapa
besar laba bersih yang dihasilkan
oleh setiap asset yang dimiliki oleh
perusahaan, pernyataan ini didukung
oleh Hery (2015:17).
Penelitian yang dilakukan
Rosdian dan Ventjen (2016),
mengemukakan bahwa variable
NPM memiliki pengaruh yang lebih
besar terhadap harga saham karena
memiliki t hitung yang besar
dibandingkan variabel ROA. Net
Profit Margin (NPM) adalah rasio
yang digunakan untuk mengukur
besarnya persentase laba bersih atas
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 5||
penjualan bersih.. Semakin tinggi
rasio ini berarti semakin tinggi pula
kinerja perusahaan, karena dapat
dipastikan bahwa perusahaan mampu
menghasilkan laba bersih yang besar
atas penjualan bersihnya. Sehingga
para investor akan tertarik untuk
berinvestasi diperusahaan tersebut.
Dalam penelitian yang
dilakukan Hasdi (2017) dengan judul
“Analisis Pengaruh ROI, DTA, QR,
TATO, dan PER Pada Harga Saham
Perusahaan Batubara Di BEI” yang
mengatakan bahwa PER secara
parsial tidak berpengaruh signifikan.
Hasil penelitian yang berbeda
ditunjukan oleh penelitian yang
dilakukan Safitri (2016) yang
berjudul “Pengaruh ROA, PER, dan
DER Terhadap Harga Saham Pada
Perusahaan Sub Sektor Lembaga
Pembiayaan Di Bursa Efek
Indoinesia” yang menunjukkan
bahwa PER berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. Price Earning
Ratio (PER) adalah perbandingan
antara market price pershare (harga
pasar per lembar saham) dengan
earning pershare (laba per lembar
saham). Disamping itu, PER juga
merupakan ukuran harga relatif dari
sebuah saham perusahaan (Fahmi,
2014:84).
Selain PER rasio yang
digunakan dalam penelitian ini
adalah DER. Debt To Equity Ratio
(DER) adalah perbandingan antara
total utang terhadap ekuitas suatu
saat. Penelitian yang dilakukan Puput
(2015) yang berjudul “Pengaruh
PER, EPS, ROA dan DER Terhadap
Harga Saham LQ45 Di Bursa Efek
Indonesia” yang hasilnya adalah
DER tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham. Hal
tersebut berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Ramadhani
(2016) yang berjudul “Pengaruh
NPM, PBV, dan DER Terhadap
Harga Saham pada Perusahaan Sub
Sektor Makanan dan Minuman Di
Bursa Efek Indonesia” yang
menunjukkan bahwa DER
berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Dengan melihat adanya ketidak
konsistenan hasil penelitian –
penelitian terdahulu mengenai rasio
keuangan dan berkaitan dengan
harga saham. Maka, masih
dibutuhkan penelitian lain untuk
menguji fenomena tersebut, maka
peneliti merasa perlu untuk
melakukan penelitian lain untuk
membuktikan pengaruh rasio
keuangan terhadap harga saham.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Dari latar belakang diatas penulis
tertarik untuk mengambil judul :
“Pengaruh Return On Asset (ROA),
Net Profit Margin (NPM), Price
Earning Ratio (PER), , dan Debt To
Equity Ratio (DER) Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Sektor
Industri Barang Konsumsi Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2014-2016”.
II. METODE PENELITIAN
Teknik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian expost
facto kausal komperatif. Menurut
Emzir (2017: 119), “penelitian expost
facto kausal komperatif adalah
penyelidikan empiris yang sistematis
di mana ilmuwan tidak mengendalikan
variabel bebas secara langsung karena
eksistensi dari variabel tersebut telah
terjadi, atau pada dasarnya variabel
tersebut tidak dapat dimanipulasi”.
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2016:
14), “pendekatan kuantitatif dapat
diartikan sebagai sebagai pendekatan
penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pegumpulan data
menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan”.
Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut Sugiyono (2014: 225),
“Sumber sekunder adalah sumber
yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data
misalnya lewat orang lain atau
dokumen”. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini
diperoleh dari situs home page
Indonesian Stock Exchange (IDX)
yaitu www.idx.co.id.
Dalam penelitian ini
pengambilan sampel dipilih secara
porposive sampling dari 37
perusahaan sektor industri barang
konsumsi yang menjadi populasi
penelitian menjadi 23 perusahaan
sektor industri barang konsumsi yang
menjadi sampel.
Penelitian ini menggunakan
teknik analisis regresi linear
berganda yang sebelumnya
dilakukan uji asumsi klasik yang
meliputi uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji autokorelasi,
dan uji heteroskedastisitas.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 7||
III. HASIL
Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Berikut adalah hasil uji grafik
histogram dan normal probability
plot yang ditunjukan oleh gambar 1
dan gambar 2.
Gambar 1
Hasil Uji Normalitas Analisis
Grafik Histogram
Sumber : Output SPSS versi 23,
data sekunder diolah
Berdasarkan gambar 1
diketahui bahwa data yang
dianalisis telah berdistribusi
normal. Hal ini tunjukkan pada
gambar tersebut telah memenuhi
dasar pengambilan keputusan,
bahwa bentuk pola yang simetris
dan distribusi data menceng ke
kanan atau ke kiri.
Gambar 2
Uji Normalitas Grafik normal
probability plot
Sumber :Output SPSS versi 23,
data Sekunder diola
Pada data gambar 2 data
menyebar di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal.
Hal tersebut menunjukkan pola
distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi
normalitas.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Tabel 1
Hasil Uji KolmogorovSsmirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 69
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std.
Deviation 1,27263597
Most Extreme
Differences
Absolute ,059
Positive ,050
Negative -,059
Test Statistic ,059
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : Output SPSS versi 23, data
sekunder diolah
Uji Normalitas dengan
mengunakan kolmogorov sminov
test (K-S) menunjukan bahwa data
residual yang diolah berdistribusi
normal dan layak digunakan. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 1. Hasil
pengujian kolmogorov sminov test
(K-S) menunjukkan nilai signifikan
Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar
dari taraf signifikan yang
ditetapkan, yaitu sebesar 0,05 atau
5%. Nilai signifikan sebesar 0,200.
2. Uji Multikolonieritas
Tabel 2
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
ROA ,835 1,198
NPM ,705 1,419
PER ,977 1,024
DER ,783 1,277
a. Dependent Variable: HARGA_SAHAM
Sumber : Output SPSS versi 23, data
sekunder diolah
Berdasarkan tabel 2.
menunjukkan bahwa variabel
Return On Asset (X1) mempunyai
nilai Tolerance sebesar 0,835 dan
nilai VIF sebesar 1,198, variabel
Net Profit Margin (X2)
mempunyai nilai Tolerance
sebesar 0,705 dan nilai VIF
sebesar 1,419, variabel Price
Earning Ratio (X3) memiliki nilai
Tolerance sebesar 0,977 dan
nilai VIF sebesar 1,024, variabel
Dept To Equity Ratio (X4)
memiliki nilai Tolerance sebesar
0,783 dan nilai VIF sebesar 1,277.
Hal tersebut berarti tidak
ditemukannya adanya kolerasi
antar variabel bebas karena tidak
ada satupun variabel bebas yang
memiliki nilai Tolerance di atas
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 9||
0,10 atau di bawah VIF 10,
sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada masalah
multikolinieritas antar variabel
bebas dalam model regresi.
3. Uji Autokorelasi
Tabel 3
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 1,31180 1,841
a. Predictors: (Constant), DER, ROA, PER, NPM
b. Dependent Variable: HARGA_SAHAM
Sumber : Output SPSS versi 23, data
sekunder diolah
Berdasarkan tabel 3 dapat
dilihat bahwa uji Durbi-Watson
(D-W Test) sebesar 1,841 dengan
predictor “k” = 4 dan sampel
sebanyak 23 dengan periode 3
tahun (n=69), berdasarkan tabel
D-W dengan tingkat signifikan
5%, maka dapat ditentunkan nilai
du < d < 4-du yaitu 1,7343 <
1,841 < 2,2657 hal tersebut
menandakan bahwa tidak adanya
autokorelasi positif atau negatif
sehingga variabel independen
bebas dari masalah autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menemukan
heteroskedastisitas dapat
menggunakan grafik scatterplot
yang ditunjukkan oleh gambar
4.3 dibawah ini.
Gambar 3
Grafik Scatterplot
Hasil Pengujian Model Regresi Linier
Berganda
Hasil analisis regresi linear
berganda dapat dilihat pada tabel 4 di
bawah ini.
Tabel 4
Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Sig. B Std. Error
1 (Constant) 5,427 ,853 ,000
ROA ,378 ,184 ,044
NPM ,850 ,213 ,000
PER -,006 ,175 ,971
DER ,603 ,265 ,026
a. Dependent Variable: HARGA_SAHAM
Sumber : Output SPSS versi 23, data
sekunder diolah
Dari perhitungan persamaan
regresi linear berganda pada tabel 4 di
atas maka diperoleh hasil sebagai
berikut : Y= 5,427 + 0,378 ROA +
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 10||
0,850 NPM - 0,006 PER + 0,603 DER
+ e.
Hasil Pengujian Koefisien
Determinasi (Adjusted R2)
Dibawah ini adalah hasil uji
koefisien determinasi (R2) dengan
SPSS dan disajikan dalam tabel 5 :
Tabel 5
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R
R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the
Estimate
1 ,453
a
,205 ,156 1,31180
a. Predictors: (Constant), DER, ROA, PER, NPM
b. Dependent Variable: HARGA_SAHAM
Sumber : Output SPSS versi 23, data
sekunder diolah
Berdasarkan tabel 5 diperoleh
hasil nilai Adjustmen R Squer sebesar
0,156. Hal ini berarti bahwa variabel
independen, yaitu Return On Asset
(ROA), Net Profit Margin (NPM),
Price Earning Ratio (PER), dan Debt
To Equity Ratio (DER) mampu
menjelaskan perubahan variabel
dependen, yaitu harga saham sebesar
15,6% dan sisanya 84,4% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dikaji
dalam penelitian ini.
Hasil Pengujian Hipotesis
1. Uji Statistik t (Parsial)
Berikut merupakan hasil uji t
dengan menggunakan SPSS yang
disajikan dalam tabel 6.
Tabel 6
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model T Sig.
1 (Constant) 6,365 ,000
ROA 2,051 ,044
NPM 3,985 ,000
PER -,037 ,971
DER 2,272 ,026
a. Dependent Variable: HARGA_SAHAM
Sumber : Output SPSS versi 23, data
sekunder diolah
a. Hasil Pengujian Hipotesis 1
Berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh nilai
sig. variabel Current Ratio
sebesar 0,112, nilai tersebut
lebih besar dari 0,05.
Sehingga hipotesis
diterima dan ditolak, jadi
dapat disimpulkan bahwa
Current Ratio secara parsial
tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
b. Hasil Pengujian Hipotesis 2
Berdasarkan pengujian
SPSS for windows versi 23
dalam tabel 6 diperoleh nilai
signifikan variabel Net Profit
Margin sebesar 0,000 nilai
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 11||
tersebut lebih besar dari 0,05.
Sehingga Ha diterima dan H0
ditolak. Jadi dari hasil
tersebut diketahui bahwa
variabel Net Profit Margin
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
c. Hasil Pengujian Hipotesis 3
Berdasarkan pengujian
SPSS for windows versi 23
dalam tabel 6 diperoleh nilai
signifikan variabel Price
Earning Ratio sebesar 0,971
nilai tersebut lebih besar dari
0,05. Sehingga H0 diterima
dan Ha ditolak. Jadi dari hasil
tersebut diketahui bahwa
variabel Price Earning Ratio
tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
d. Hasil Pengujian Hipotesis 4
Berdasarkan pengujian
SPSS for windows versi 23
dalam tabel 6 diperoleh nilai
signifikan variabel Debt To
Earning Ratio sebesar 0,026
nilai tersebut lebih besar dari
0,05. Sehingga Ha diterima
dan H0 ditolak. Jadi dari hasil
tersebut diketahui bahwa
variabel Debt To Earning
Ratio berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
2. Uji Statistik F (Simultan)
Berikut merupakan hasil uji f
dengan menggunakan SPP yang
disajikan dalam tabel 4.12.
Tabel 7
Hasil Uji F
ANOVAa
Model F Sig.
1 Regression 4,135 ,005b
Residual
Total
a. Dependent Variable: HARGA_SAHAM
b. Predictors: (Constant), DER, ROA, PER, NPM
Sumber : Output SPSS versi 23, data
sekunder diolah
Berdasarkan hasil uji F-
statistik pada tabel 7 diatas bahwa
hasil penelitian menunjukkan uji F-
hitung sebesar 4,417 dengan nilai
signifikan sebesar 0,005 yang berarti
lebih kecil dari 0,05, sehingga
hipotesis yang diambil untuk
dijadikan keputusan yaitu Ho ditolak
dan Ha diterima. Hal tersebut
menunjukan bahwa variabel Return
On Asset (ROA), Net Profit Margin
(NPM), Price Earning Ratio
(PER),dan Debt To Equity Ratio
(DER) secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 12||
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian
hipotesis, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil pengujian
secara parsial menunjukkan
bahwa Return On Asset (ROA)
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham pada
perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014-2016.
Hasil analisis uji t
menunjukkan nilai nilai t-
hitung sebesar 2,051 dengan
nilai signifikan sebesar 0,044.
Nilai signifikan 0,044 < 0,05,
yang berarti bahwa ROA
berpengaruh terhadap harga
saham.
2. Berdasarkan hasil pengujian
secara parsial menunjukkan
bahwa Net Profit Margin
(NPM) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham pada
perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun
2014-2016. Hasil analisis uji t
menunjukkan nilai nilai t-
hitung sebesar 3,985 dengan
nilai signifikan sebesar 0,000.
Nilai signifikan 0,000 < 0,05,
yang berarti bahwa NPM
berpengaruh terhadap harga
saham.
3. Berdasarkan hasil pengujian
secara parsial menunjukkan
bahwa Price Earning Ratio
(PER) tidak berpengaruh
signifikan terhadap harga
saham pada perusahaan sektor
industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014-2016.
Hasil analisis uji t
menunjukkan nilai nilai t-
hitung sebesar -0,037 dengan
nilai signifikan sebesar 0,971.
Nilai signifikan 0,971 > 0,05,
yang berarti bahwa PER tidak
berpengaruh terhadap harga
saham.
4. Berdasarkan hasil pengujian
secara parsial menunjukkan
bahwa Debt to Equity Ratio
(DER) berpengaruh signifikan
terhadap harga saham pada
perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun
2014-2016. Hasil analisis uji t
menunjukkan nilai nilai t-
hitung sebesar 2,272 dengan
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 13||
nilai signifikan sebesar 0,026.
Nilai signifikan 0,026 < 0,05,
yang berarti bahwa DER
berpengaruh terhadap harga
saham.
5. Berdasarkan hasil pengujian
secara simultan menunjukkan
bahwa Return On Asset, Net
Profit Margin, Price Earning
Ratio, dan Debt to Equity Ratio
berpengaruh signifikan
terhadap harga saham pada
perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun
2014-2016. Hal ini ditunjukkan
dari uji F dengan nilai
signifikansi sebesar 0,005
(nilai signifikansi < 0,05).
V. DAFTAR PUSTAKA
Emzir. 2017. Metode Penelitian
Pendidikan Kuantitatif dan
Kualitatif. Depok: RajaGrafindo
Persada.
Endarwati, Oktiani. 2016. Industri
Mamin Jadi Motor Pertumbuhan
Ekonomi 2016. (online).
Tersedia : Sidonews.com.
Diunduh pada 1 Mei 2018.
Fahmi, Irham, 2014. Analisis Laporan
Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Glientmourinsie, Disfiyant. 2016.
Sektor Industri Ini Jeblok di
2015. (online). Tersedia :
sidonews.com. Diunduh pada 1
Mei 2018.
Hasdi, Suryadi. 2017. Analisis
Pengaruh ROI, DTA, QR,
TATO, PER Pada Harga Saham
Perusahaan Batubara Di BEI.
Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, 3
(1): 16-23. Banjarmasin.
Hery. 2015. Pengantar Akuntansi.
Jakarta: PT Grasindo.
Husnan, Suad. 2015. Dasar-dasar
Teori Portofolio & Analisis
Sekuritas (Edisi Kelima.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ramadhani. Pengaruh NPM, PBV,
Dan, DER Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Sub
Sektor Makanan Dan Minuman
Di Bursa Efek Indonesia.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Mulawarma.
Jurnal Administrasi Bisnis, 4
(3): 802-814.
Rosdian. 2016. Pengaruh ROA, NPM,
dan EPS Terhadap Harga
Saham pada Perusahaan
Perbankan Di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2015.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sam Ratulangi
Manado. Jurnal EMBA, 4 (2):
518-529.
Samsul, Mohamad. 2015. Pasar
Modal dan Manajemen
Portofolio. Edisi Kedua.
Surabaya : Erlangga.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
, 2016. Metode Penelitian
Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Risma Septi Putri Prahesti| 14.1.02.01.0219 Ekonomi - Akuntansi
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Safitri. 2016. Pengaruh PER, ROA,
Dan DER Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Sub
Sektor Lembaga Pembiayaan Di
Bursa Efek Indonesia. Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarma. Jurnal
Administrasi Bisnis, 4 (2): 535-
549.
Puput. 2015. Pengaruh PER, EPS,
ROA, Dan DER Terhdap Harga
Saham LQ45 Di Bursa Efek
Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas
Mulawarma. Jurnal Administrasi
Bisnis, 3 (1): 40-54.