i
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN
NUMBEREDHEAD TOGETHER (NHT)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
MEKANIKATEKNIKSISWA KELAS X
TEKNIK GAMBARBANGUNAN (TGB)
PADA SMK NEGERI 5 SEMARANG
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Kukuh Budi Prasetiya
5101410036
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini
berjudul Penggunaan Metode Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mekanika Teknik SiswaKelas X Teknik
Gambar Bangunan (TGB) Pada SMK Negeri 5 Semarang yang disusun oleh
Kukuh Budi Prasetiya (5101410036) benar-benar hasil karya saya sendiri,
tidakterdapatkarya yang pernahdiajukanuntukmemperolehgelarkesarjanaan di
suatu Perguruan tinggi. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian
hari terbukti skripsi ini adalah jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Semarang, 2 Februari2015
Kukuh Budi Prasetiya
NIM 5101410036
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu
telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)
yang lain (Q.S. Al Insyiroh 6-7).
Persembahan
Skripsiinipenulispersembahakanuntuk :
1. Bapak Suwarni,Amd., IbuSuharti, Kakak
Puji Wibawa W,ST. dan adik Adilla Yugi
Restu P, terimakasih atas doa,kasih
saying dan dukungannya
2. Seseorang yang saya sayangi,
terimakasih atas doa dan motivasinya.
3. Sahabat – sahabatku tercinta.
4. Teman – teman Pendidkan Teknik
Bangunan 2010 .
5. Almamaterku.
vi
KATA PENGANTAR
Pujisyukurkehadirat Allah SWT yang telahmemberikanrahmatdankarunia-
Nya, sehinggapenyusundapatmenyelesaikanskripsidenganjudul “Penggunaan
Metode Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)UntukMeningkatkanHasil
Belajar Siswa KelasX Teknik Gambar Bangunan (TGB)Pada SMKN
5SemarangTahunAjaran 2014/2015”.
Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan Studi Strata I (satu) guna meraih
gelar Sarjana PendidikanTeknik Bangunan.Atas segala bantuan dan dukungan
yang diberikan untuk penyusunan skripsi ini, maka penyusun menyampaikan rasa
terima kasih kepada :
1. Prof. Dr.Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan pada penyusun untuk menyelesaikan
studi di Program Studi PendidikanTeknik Bangunan..
2. Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd.,Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga
dapat menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.
3. Drs. Sucipto, MT, Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan izin kepada penyusun untuk
melakukan penelitian.
4. Eko Nugroho Julianto, S.Pd., M.T, Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri
vii
Semarang yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian,
menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.
5. Aris Widodo,S.Pd., MT., Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi yang sangat bermanfaat selama penyusunan
skripsi ini.
6. Suharto,S.Pd., M.Pd., Kepala SMK Negeri 5 Semarang yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
7. Joko Daryono,S.Pd., Guru Mekanika Teknik SMK Negeri 5 Semarang yang
telah membantu dan membimbing selama proses penelitian.
8. Siswa-siswikelasX TGB SMK Negeri 5 Semarang yang telah bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Harapan penyusun semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
pada umumnya dan bagi mahasiswa pendidikan pada khususnya.
Semarang, 2 Februari2015
Penyusun
viii
SARI Prasetiya, Kukuh. 2015. “Penggunaan Metode Pembelajaran Numbered Head
Together (NHT) UntukMeningkatkan Hasil Belajar Siswa KelasX Teknik Gambar
Bangunan (TGB)Pada SMK N 5Semarang”. SarjanaPendidikanTeknik
BangunanUniversitasNegeri Semarang.Pembimbing.ArisWidodo, S.Pd, MT.
Kata Kunci: HasilBelajar, MetodepembelajaranNumbered Head Together
(NHT),mekanika teknik
Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB)
tahun pelajaran 2014/2015. Kelas penelitian diambil dengan menggunakan uji
homogenitas dan uji normalitas yang kemudian didapat kelas X TGB 1 sebagai
kelas eksperimen dan X TGB 2 sebagai kelas kontrol. Metode pengumpulan data
yaitu dengan tes dan observasi. Pengujian H1 yaitu menggunakan uji paired
sample t-testdanuji H2 menggunakan independent sample t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode
NHTefektif meningkatkan aktivitas siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada peningkatan nilai kognitif setelah perlakuan dengan metode
pembelajaranNHT dilihat dari rata-rata nilai pre-test yaitu 62,78 dan post-test
sebesar 79,72pada kelas eksperimen. Selain itu menunjukkan bahwa hasil rata-
rata nilai post-test kelas eksperimen sebesar 79,72 lebih tinggi dibandingkan post-
testkelas kontrol sebesar 76,25.Untuk nilai afektif setelah perlakuan dengan NHT
menunjukkan bahwa ada peningkatan nilai afektif dilihat dari rata-rata nilai afektif
sebesar 62,91 menjadi sebesar 77,36 dan rata-rata nilai afektif kelas eksperimen
sebesar 77,36 lebih tinggi dibandingkan nilai afektif kelas control sebesar 75,14.
Sedangkan untuk nilai psikomotorik setelah perlakuan dengan NHT menunjukkan
peningkatan dilihat dari rata-rata nilai psikomotorik sebesar 64,72 menjadi sebesar
77,36 dan rata-rata nilai psikomotorik kelas eksperimen 77,36 lebih tinggi
dibandingkan nilai psikomotorik kelas kontrolse besar 75,14. Dan nilai efektifitas
untuk kelas eksperimen meningkat dari nilai aktifitas siswa sebesar 66,67menjadi
sebesar 83,10.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pembelajaran dengan menggunakan
metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar mekanika teknik yang berupa nilai
kognitif, nilai afektif, nilaip sikomotorik dan pembelajaran dengan menggunakan
metode NHT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan
dengan metode konvensional. Saran dari penelitian ini diharapkan agar guru lebih
memotiva sisiswa untuk berani maju kedepan kelas guna mengemukakan
pendapat atau hasil diskusinya mengenai materi mekanika teknik.
ix
ABSTRACT
Prasetiya, Kukuh. 2015. “Purpose Methodics Numbered Head Together's
Learning (NHT) To Increase Student Studying Result Class X Tech Draw Building
(TGB) On SMK N 5 Semarang”. Tech Education master Country University
Building semarang. Counsellor.ArisWidodo, S. Pd, MT.
Key word: Learned result, Learning method Numbered Head Together (NHT)
,mekanika is tech
This research included my research experiment attention. Population in
observational it is exhaustive student class X Tech Draw Building (TGB) school
year 2014 / 2015. Observational class to be taken by use of homogeneity test and
normality test is next tobe gotten class X TGB 1 as class of experiment and X
TGB 2 as class of controls. Data collecting method which is by essays and
observation. H1's examination which is utilizes examinepaired sample t testand
H2's examine utilizes independent sample t test .
Result observationaling to point out that learning by methodics NHT
effectiving to increase student activity. Result observationaling to point out that
there is kognitif's point step-up after conduct by methodics NHT'S learning is seen
of averagely assesses pre is test which is 62,78 and post is test as big as 79,72 on
experiment class. Besides points out that result average appreciative post is test
experiment class as big as 79,72 higher than post is test class controls as big as
76,25. To assess afektif conduct afters with NHT points out that there is afektif's
point step-up is seen of averagely assesses afektif as big as 62,91 as as big as
77,36 and average appreciative afektifclass experiments as big as 77,36 higher
than appreciative afektifclass control as big as 75,14. Meanwhile for
psikomotorik's point after conduct with NHT point out step-up is seen of
averagely assesses psikomotorik as big as 64,72 as as big as 77,36 and average
appreciative psikomotorikclass experiments 77,36 higher than appreciative
psikomotorikclass to control as big as 75,14. And effectiveness point to class
experiment worked up of appreciative student activity as big as 66,67 as as big as
83,10.
Conclusion of this research that learning by use of method NHT can
increase mekanika's studying result tech that as appreciative as kognitif, afektif's
point, psikomotorik's point and learning by use of method NHT more effective in
increase studying result in comparison with .suggestion conventional method of
this research is expected that teacher moring to motivate student for brave onward
class utilisedding to interpose opinion or its discussion result hit
mekanika'sproject tech.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................ iii
PERNYATAAN ......................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi
SARI ........................................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
DARTAR GAMBAR ................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................ 1
1.2 PERUMUSAN MASALAH ........................................................................... 10
1.3 TUJUAN PENELITIAN ................................................................................ 10
1.4 MANFAAT PENELITIAN ............................................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Metode Pembelajaran ..................................................................................... 13
2.1.1 Pengertian Metode................................................................................ . 13
2.2 Metode Pembelajaran Kooperatif ................................................................... 14
2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif..................................................... 14
2.3 Metode Numbered Head Together (NHT) ..................................................... 16
2.3.1 Pengertian Metode NHT....................................................................... 16
2.3.2 Metode Pembelajaran Latihan Drill..................................................... . 18
2.4 Hasil Belajar ................................................................................................... 21
2.4.1 Pengertian Hasil Belajar........................................................................ 21
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar................................. 23
xi
2.4.3 Klasifikasi Hasil Belajar....................................................................... . 24
2.5 Kompetensi Dasar .......................................................................................... 25
2.5.1 Kompetensi Dasar Menghitung Balok Sederhana (Sendi dan Rol)...... 25
2.6 Metode Pembelajaran Kelas Kontrol ............................................................. 27
2.7 Konsep Dasar Efektifitas ................................................................................ 30
2.8 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 33
2.9 HIPOTESIS .................................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................................ 38
3.2 Populasi .......................................................................................................... 39
3.3 Variabel Penelitian ......................................................................................... 40
3.4 Prosedur Penelitian ......................................................................................... 41
3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................ 44
3.6 MetodeAnalisis Data ...................................................................................... 44
3.6.1 Uji Validitas.......................................................................................... 45
3.6.2 Uji Reliabilitas...................................................................................... . 45
3.6.3 Uji Daya Pembeda................................................................................ . 45
3.7 Metode Analisis Data...................................................................... .............. 46
3.7.1 Analisis Deskriptif ................................................................................. 47
3.7.2 Analisis Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Pre Test) .................. 49
3.7.3 Analisis Data Hasil Belajar Setelah Perlakuan (Post Test) ................... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HasilPenelitian ............................................................................................... 54
4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 54
4.1.2 Pelaksannan Pembelajaran .................................................................... 54
4.1.3 Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa .......................................... 59
4.1.4 Deskripsi Hasil Pre Test dan Post Test ................................................. 60
4.1.5 DeskripsiHasil Desain Eksperimen ....................................................... 65
4.1.6 Analisis Data ......................................................................................... 69
4.1.7 Uji Hipotesis .......................................................................................... 81
4.2 Pembahasan ..................................................................................................... 88
xii
4.2.1 Hipotesis 1 .................................................................................................... 91
4.2.2 Hipotesis 2 ................................................................................................... 97
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .......................................................................................................... 102
5.2 Saran ................................................................................................................ 103
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 104
LAMPIRAN .............................................................................................................. 107
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Berfikir ............................................................................... 37
Gambar 4.1. Diagram BatangPersentaseSiswaTuntas . ........................................... 88
Gambar4.2. Diagram BatangHasilBelajarSiswa . ...................................................... 96
Gambar4.3. Diagram BatangHasilBelajarSiswa . ...................................................... 98
Gambar4.4. Diagram BatangAktivitasSiswa . ........................................................... 99
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas X Tahun 2013/2014 ......................... 3
3.1 Nonequivalent Control Group Desain ..................................................... 39
3.2 Populasi Penelitian .................................................................................. 40
3.3Kriteria Keaktifan Siswa ........................................................................... 49
4.1 Pertemuan Pada Kelas Eksperimen .......................................................... 57
4.2Pertemuan Pada Kelas Kontrol ................................................................. 58
4.3 Aspek Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen ............................... 59
4.4 Aspek Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol ...................................... 60
4.5 Hasil Penilain Aktivitas Siswa ................................................................. 60
4.6 Deskripsi Hasil Pre Test .......................................................................... 61
4.7 Deskripsi Hasil Post Test ......................................................................... 62
4.8 Deskripsi Hasil Sikap Pertemuan 2 .......................................................... 63
4.9 Deskripsi Hasil Sikap Pertemuan 3 .......................................................... 63
4.10 Deskripsi Hasil Keterampilan Pertemuan 2 ............................................ 64
4.11 Deskripsi Hasil Keterampilan Pertemuan 3 ............................................ 65
4.12 HasilNonequivalent Control Group Desain ............................................ 66
4.13 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Rata-rata Nilai Pre Test dan
Post Test .................................................................................................. 66
4.14 HasilNonequivalent Control Group Desain ....................................................... 67
4.15 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Rata-rata Nilai Sikap 2 dan
Sikap 3 ..................................................................................................... 67
4.16 HasilNonequivalent Control Group Desain ............................................ 68
4.17 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Rata-rata Nilai Keterampilan 2
dan Keterampilan 3 ................................................................................ 68
4.18 Hasil uji Homogenitas Pre Test ............................................................... 69
4.19 Hasil uji Normalitas Pre Test .................................................................. 70
4.20 Hasil uji Kesamaan Dua Rata-rata .......................................................... 71
4.21 Hasil uji Homogenitas Post test ............................................................... 71
xv
4.22 Hasil Uji Normalitas Post test ................................................................. 72
4.23 Hasil Uji Homogenitas Sikap Pertemuan 2 ............................................ 73
4.24 Hasil Uji Homogenitas Sikap Pertemuan 3 ............................................ 73
4.25 Hasil Uji Normalitas Sikap Kelas Kontrol ............................................. 74
4.26 Hasil Uji Normalitas Sikap Kelas Eksperimen ....................................... 74
4.27 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pertemuan 2 .................................... 75
4.28 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pertemuan 3 .................................... 76
4. 29 Hasil Uji Homogenitas Nilai Keteramilan Pertemuan 2 ........................ 77
4.30 Hasil Uji Homogenitas Nilai Keterampilan Pertemuan 3 ....................... 77
4.31 Hasil Uji Normalitas Nilai Keterampilan Kelas Kontrol ........................ 78
4.32 Hasil Uji Normalitas Nilai Keterampilan Kelas Eksperimen ................. 78
4.33 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pertemuan 2 .................................... 79
4.34 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pertemuan 3 .................................... 80
4.35 Hasil Uji Paired sample t – test ............................................................... 81
4.36 Rata-rata Hasil Belajar Pre test dan Post Test Kelas Eksperimen .......... 82
4.37 Hasil Uji Paired sample t – test ............................................................... 83
4.38 Rata-rata Nilai Sikap Pertemuan 2 dan Pertemuan 3
Kelas Eksperimen ............................................................................................. 83
4.39 Hasil Uji Paired sample t – test ................................................................ 85
4.40 Rata-rata Nilai Keterampilan Pertemuan 1 dan Pertemuan 3
Kelas Eksperimen .................................................................................... 85
4.41 Hasil Uji Paired sample t – test ................................................................ 86
4.42 Perbandingan Nilai Hasil Belajar
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................................... 87
4.43 Penambahan/Perubahan RPP Kelas kontrol dan Kelas Eksperimen ....... 88
4.44 Kelebihan dan Kekurangan RPP Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen . 89
4.45 Indikator Nilai Hasil Belajar .................................................................... 90
4.46 Indikator Nilai Sikap ................................................................................ 91
4.47 Indikator Nilai Keterampilan ................................................................... 92
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftarnilaiulanganharian ..................................................................................... 108
2. Daftarnamasiswakelasujicoba ............................................................................. 109
3. Daftarnamasiswakelaseksperimen ...................................................................... 110
4. Daftarnamasiswakelaskontrol ............................................................................. 111
5. Rencanapelaksanaanpembelajarankelaseksperimen ........................................... 112
6. Rencanapelaksanaanpembelajarankelaskontrol .................................................. 128
7. Kisi-kisisoalujicoba ............................................................................................. 142
8. Soalujicoba .......................................................................................................... 144
9. Kuncijawabansoalujicoba ................................................................................... 152
10. Jawaban Soal Uji Coba ...................................................................................... 153
11. Validitasbutirsoal ................................................................................................ 154
12. Uji Daya pembeda .............................................................................................. 155
13. Uji Tingkat Kesukaran ....................................................................................... 156
14. Reliabilitasbutirsoal ............................................................................................ 157
15. Kisi-kisisoalpre test ............................................................................................. 158
16. SoalPre Test dan Post Test ................................................................................. 159
17. Kuncijawabansoalpre test ................................................................................... 164
18. Data nilaipre testkelaskontrol ............................................................................. 165
19. Data nilaipre testeksperimen ............................................................................... 166
20. Data nilaiPost Test kelas kontrol ....................................................................... 167
21. Data nilai Post Test kelas eksperimen ............................................................... 168
22. Perbandingan nilai Pre test dan Post test kelas kontrol ..................................... 169
23. Perbandingan nilai Pre test dan Post test kelas eksperimen .............................. 170
24. Indikator penilaian aktivitas siswa kelas kontrol ................................................ 171
25. Indikator penilaian aktivitas siswa kelas ekperimen .......................................... 172
26. Data observasi aktivitas siswa kelas kontrol pertemuan 1 ................................. 173
27. Data observasi aktivitas siswa kelas kontrol pertemuan 2 ................................. 174
28. Data observasi aktivitas siswa kelas eksperimen pertemuan 1 .......................... 175
29. Data observasi aktivitas siswa kelas ekspreimen pertemuan 2 .......................... 176
30. Indikator penilaian sikap siswa (afektif) ............................................................ 177
31. LembarPenilaianAfektifKelasKontrol . .............................................................. 178
32. LembarPenilaianAfektifKelasEksperimen ......................................................... 182
33. Nilai Afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen pertemuan 1 ......................... 186
34. Nilai Afektif kelas kontrol dan kelas ekperimen pertemuan 2 ........................... 187
35. Indikator penilaian keterampilan (psikomotorik) .............................................. 188
36. LembarPenilaianPsikomotorikkelaskontrolpertemuan 1 .................................... 189
37. LembarPenilaianPsikomotorikkelaskontrolpertemuan2 . ................................... 191
38. LembarPenilaianPsikomotorikkelaseksperimenpertemuan1 . ............................ 193
39. LembarPenilaianPsikomotorikkelaseksperimenpertemuan2 . ............................ 195
40. Nilai keterampilan kelas kontrol dan kelas eksperimen pertemuan 1 ................. 197
41. Nilai keterampilan kelas kontrol dan kelas eksperimen pertemuan 2 ................ 198
42. Hasil uji Normalitas ........................................................................................... 199
xvii
43. Hasil uji Homogenitas ........................................................................................ 201
44. Hasil uji Perbedaan ............................................................................................ 203
45. Hasil uji Kesamaan dua rata-rata ....................................................................... 207
46. SilabusPenelitian. ................................................................................................ 208
47. Lembarkoreksidanlembarpengesahanolehtenagaahli/guru. ................................ 211
48. Surat-surat .......................................................................................................... 217
49. Dokumentasipenelitian. ...................................................................................... 221
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan semua aspek
kepribadian manusia, yang mencakup pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan.
Terciptanya sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas menjadi tujuan
utama yang terus diupayakan di dalam proses belajar mengajar di sekolah. Produk
pembelajaran yang menjadi indikator untuk mengetahui keberhasilan proses
belajar mengajar adalah hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil yang
diperoleh siswa ketika mengerjakan tes, tugas, ulangan atau kegiatan tertentu
dalam proses pembelajaran. Menurut Tu’u (2004:75) hasil belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan
oleh guru . Kemampuan tiap-tiap siswa dalam pembelajaran bisa dilihat dari nilai
tesnya. Tes tersebut meliputi tes ulangan harian, ulangan tengah semester dan
ulangan akhir semester. Jenis tes ini untuk mengukur kemampuan belajar siswa
terhadap suatu mata pelajaran. Masing-masing pelajaran mempunyai standar
kelulusan yang telah ditentukan.
Menurut Slameto (2010:54) tinggi rendahnya hasil belajar dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Ada dua faktor yang mempengaruhi yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis dan
kelelahan. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan
2
faktor masyarakat. Hasil belajar siswa akan baik apabila kondisi internal dan
eksternal siswa dalam belajar dapat terpenuhi dengan baik.
Sebagaimana diketahui mekanika teknik merupakan ilmu terapan, ilmu
yang sebaiknya diajarkan dengan latihan-latihan soal untuk lebih memahami
materi dalam proses pembelajaran. Materi pembelajaran mekanika teknik
merupakan sebuah siklus yang selalu berhubungan antara materi yang satu dengan
yang lain. Menurut Wiryawan (1998:1) mekanika teknik adalah ilmu yang
membahas tentang kesetimbangan atau statika suatu struktur. Karakteristik
mekanika teknik mempunyai obyek yang bersifat konseptual dan faktual yang
dapat ditemui di lingkungan sekitar. Sifat faktual yang dimaksud mekanika teknik
sebagai ilmu yang dipelajari siswa untuk diaplikasikan dalam kehidupan nyata
dunia kerja. Contohnya, ilmu mekanika teknik digunakan dalam proses
perencanaan yang sederhana pada suatu konstruksi. Sedangkan sifat konseptual
disini yaitu mekanika teknik sebagai ilmu mempunyai sifat yang perencanaan
yang menyebabkan siswa sedikit mengalami kesulitan dalam menerapkannya.
Contohnya, dalam mempelajari mekanika teknik perencanaan besar beban harus
seimbang dengan besar beban pada tumpuan. Karena seimbang merupakan
karakteristik mekanika teknik.
Karakteristik mata pelajaran mekanika teknik yang menuntut pemahaman
siswa tidak hanya terhadap teori saja namun juga aplikasi. Siswa diharapkan dapat
memahami kasus atau permasalahan kemudian menyelasaikannya, maka
pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik mekanika teknik yaitu dengan
mengulang-ulang atau sering memberikan latihan-latihan soal di kombinasikan
3
dengan belajar berkelompok dengan teman sekelas maupun belajar bersama di
rumah. Agar antar siswa bisa saling membantu dalam memahami pelajaran
mekanika teknik. Harapannya dengan bantuan teman sekelas mereka cenderung
lebih mudah berinteraksi dan lebih mudah memahami bahasa maupun cara
mereka dalam menjelaskan suatu permasalahan dalam pelajaran.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMK Negeri 5 Semarang,
diperoleh informasi mengenai kebijakan sekolah dalam menentukan standar
kelulusan siswa. Setiap mata pelajaran memiliki standar nilai masing-masing.
Khusus untuk mata pelajaran mekanika teknik standar nilai yang ditetapkan
adalah 75, sedangkan prosentase ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah
sebesar 75 %. Dapat diketahui bahwa hasil belajar mekanika teknik siswa masih
ada yang kurang dari target ketuntasan. Berikut ini adalah nilai ulangan harian
mata pelajaran mekanika teknik siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan (TGB)
dalam kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol) tahun
pelajaran 2013/2014. nilai yang dicapai seperti yang dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini:
Tabel 1.1
Nilai ulangan harian kelas X TGB tahun pelajaran 2013/2014
KELAS TUNTAS BELUM TUNTAS JUMLAH SISWA
X TGB 1 20 10 30
X TGB 2 19 11 30
X TGB 3 17 13 30
JUMLAH 56 34 90
% 62,2% 37,8% 100%
Sumber : Nilai Ulangan Harian kelas X TGB SMK Negeri 5 Semarang
Data ketuntasan belajar siswa pada tabel 1.1 dari ketiga kelas pada tahun
ajaran 2013/2014 bahwa nilai ulangan harian mekanika teknik siswa kelas X TGB
4
dengan jumlah siswa yang tuntas 56 siswa dengan persentase 62,2 % sedangkan
jumlah siswa yang tidak tuntas mencapai 34 siswa dengan persentase 37,8 %.
Semua kelas masih belum bisa mencapai standar nilai yang ditentukan karena
belum bisa mencapai 75%. Hal ini menunjukkan bahwa para siswa belum
sepenuhnya memahami materi pelajaran mekanika teknik pada kompetensi
menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) yang disampaikan oleh
guru.
Di dalam mengajar mekanika teknik, khususnya juga kompetensi dasar
menghitung balok sederhana (sendi dan rol), guru menggunakan metode
pembelajaran konvensional, tanya jawab, dan latihan soal. Untuk mengatasi
kesulitan siswa guru sebenarnya selalu memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pendapat, tetapi sebagian besar siswa tidak berpartisipasi
terhadap kesempatan yang diberikan guru. Latihan-latihan soal juga selalu
diberikan setiap pertemuan, namun sebagian besar siswa masih mengalami
kesulitan mengerjakan latihan soal tersebut.
Salah satu tujuan pembelajaran mekanika teknik yaitu peserta didik
mampu menggunakan konsep dan rumus mekanika teknik yang ada dalam
pembelajaran yang lebih lanjut dapat menerapkan dalam soal atau kasus yang
diberikan oleh guru. Belajar mekanika teknik akan lebih bermakna apabila anak
mengalami apa yang dipelajari, diterima dengan jelas, variatif, menarik untuk
dipelajari dan dipahami. Oleh karena itu, guru harus lebih bisa menggunakan
metode pembelajaran yang lebih kooperatif dan variatif.
5
Diperlukan cara penyajian dan susunan cara pembelajaran mekanika
teknik yang cocok untuk peserta didik, sehingga peserta didik dapat berpartisipati
aktif dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar setiap siswa
mempunyai hak untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan namun kenyataan
semua siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Materi pelajaran lebih
dipahami oleh siswa yang mempunyai kemampuan tinggi daripada siswa yang
mempunyai kemampuan rendah. Atas dasar ini guru diharapkan mempunyai
metode pembelajaran yang mampu mengatasi kesulitan belajar anak.
Pada kelas X TGB SMK Negeri 5 Semarang kemampuan tiap-tiap kelas
hampir sama karena guru mata pelajarannya sama, kurikulum yang dipakai juga
sama, tidak ada kelas unggulan dan siswa-siswa mempunyai kemampuan yang
hampir sama. Pada kegiatan belajar mengajar materi menghitung konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol) siswa lebih paham dengan penjelasan dari teman yang
lebih pintar. Hal ini dikarenakan bahasanya yang lebih mudah dimengerti dan
lebih sering berinteraksi dengan temannya.
Keuntungan yang diperoleh dari Number Head Together (NHT) adalah
adanya suasana hubungan yang lebih dekat dan akrab antar siswa yang dibantu
dengan siswa lain sebagai teman atau anggota kelompok yang membantu. Selain
itu siswa dapat terlibat lebih banyak dalam penelaahan materi pembelajaran dan
mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran mekanika teknik. Adapun
keuntungan lainya adalah semua siswa menjadi siap dengan kasus atau soal yang
diberikan oleh guru, siswa dapat melakukan diskusi dengan sungguh – sungguh
6
dan siswa yang memiliki pemahaman yang lebih baik dapat membantu atau
mengajarkan siswa yang belum paham terhadap pelajaran mekanika teknik.
Dalam penggunaan metode pembelajaran tentunya memiliki kelebihan dan
kekurangan, seperti halnya NHT. Kekurangan metode NHT antara lain : (a)
kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru, (b) tidak semua
anggota kelompok dipanggil oleh guru, (c) kendala teknis, misalnya masalah
tempat duduk kadang sulit atau kurang mendukung diatur kegiatan kelompok.
Pada penerapan metode NHT ini akan dilakukan kombinasi dengan
menggunakan metode pembelajaran latihan atau drill. Metode pembelajaran drill
atau latihan dipandang dapat dijadikan percobaan atau eksperimen untuk
mengetahui keefektifan metode tersebut dalam mengaktifkan dan membiasakan
siswa dalam memecahkan soal dengan cermat, cekat, teliti, dan terampil.
Diharapkan pada saat pembelajaran dengan metode drill siswa lebih aktif untuk
bertanya mengenai kesulitan yang dihadapi tanpa disuruh guru siswa untuk
bertanya dan berani mengerjakan soal di papan tulis. Hal ini dapat merangsang
siswa untuk lebih percaya diri dengan jawaban mereka sendiri serta memotivasi
mereka untuk lebih berani.
Mekanika teknik merupakan salah satu dari mata pelajaran yang
menuntut peserta didik tidak hanya memiliki landasan teori yang kuat saja tetapi
harus memiliki kemampuan, ketrampilan, pemahaman serta menghitung
menggunakan logika dan menuntut ketelitian. Walaupun demikian sekolah lebih
mengutamakan kemampuan kognitif. Menghitung balok sederhana (sendi dan rol)
merupakan salah satu pokok bahasan di dalam mata pelajaran mekanika teknik.
7
Menurut Siswadi dkk (1998: 2 ) perhitungan balok sederhana (sendi dan rol)
dilakukan agar tercapai kesetimbangan atau statik pada suatu struktur. Materi
menghitung balok sederhana (sendi dan rol) ini sering dianggap sulit oleh siswa
sehingga pada saat mengerjakan soal latihan hasil akhir yang didapat tidak
seimbang. Menghitung balok sederhana (sendi dan rol) mempunyai karakteristik
materi pembelajaran yang memerlukan pemahaman, keterampilan, dan ketelitian
serta penalaran dalam mempelajarinya. Siswa yang belum benar-benar memahami
dalam menghitung balok sederhana (sendi dan rol) akan mengalami kesulitan saat
menghitung beban tumpuan dan kombinasi pembebanan pada balok sederhana.
Dari segi pengamatan siswa, siswa menganggap bahwa materi menghitung
balok sederhana (sendi dan rol) merupakan materi yang rumit, karena ada
keterkaitan dengan pembebanan yang terjadi sebelumnya dan memerlukan
perhitungan matematika untuk mengetahui besarnya kesetimbangan beban.
Sedangkan pengamatan dari segi guru, penjelasan yang dilakukan oleh guru
kadangkala tidak mudah dipahami oleh siswa karena guru hanya menjelaskan
materi dan latihan soal dengan cepat sehingga kurang bisa mengontrol sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi.
Proses belajar tidak selamanya lancar, pasti terdapat beberapa hambatan
yang dialami siswa. Hal ini disebabkan setiap kelas yang terdiri dari siswa yang
heterogen meliputi kemampuan, daya serap, latar belakang, dan pengalaman yang
berbeda. Contohnya siswa dalam proses belajar belum memahami materi, namun
siswa tidak berani bertanya pada guru disebabkan rasa takut terhadap guru atau
rasa malu terhadap temannya. Sedangkan dari guru kemungkinan cara guru dalam
8
menyampaikan materi yang tidak tepat maka menyebabkan siswa sulit dalam
menyerap penjelasan guru.
Pendidikan formal banyak bidang studi yang harus dipelajari. Bidang
studi ini bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Peneliti melaksanakan penelitian
tentang penggunaan metode NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X
SMK Negeri 5 Semarang karena metode NHT belum pernah dilaksanakan
disekolah ini. Fakta dari hasil wawancara awal dengan guru masih menggunakan
metode konvensional. Jadi ketika guru menjelaskan, siswa yang pandai cenderung
mudah mengerjakan tetapi untuk siswa yang kurang pandai akan mengalami
kesulitan dan mereka enggan bertanya terhadap guru karena takut dimarahi
akhirnya bertanya kepada teman. Padahal belum tentu temannya dapat
mengerjakan soal tersebut. Akibatnya akan cenderung malas mengerjakan dan
membuat ramai kelas.
Dari hasil wawancara awal, guru berharap semua siswa dapat
mengerjakan soal-soal latihan dengan cepat dan benar, muncul semangat siswa
untuk mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru, siswa mampu
mengungkapkan pendapat dan pertanyaan ketika diberi kesempatan dan
mengurangi keramaian di kelas. Selain itu guru juga berharap semua siswa dapat
lebih aktif dalam pembelajaran, sehingga pada saat siswa mengikuti kegiatan
belajar mengajar bisa lebih efektif. Maka dipilihlah metode NHT yang diharapkan
dapat sesuai dengan harapan guru.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Margana Robertus (2009)
menyimpulkan bahwa pembelajaran melalui NHT efektif meningkatkan hasil
9
belajar berdasar regulasi diri pada siswa. Regulasi diri dalam penelitian ini adalah
menempatkan siswa untuk bertanggung jawab terhadap proses belajarnya. Siswa
lebih menyadari tentang alasan konseptual hubungan atau penjelasan pertanyaan
yang terjadi selama proses pembelajaran. Siswa mengkonstruksi sendiri konsep
belajar dan solusi terhadap permasalahan yang mereka hadapi sendiri.
Penelitian lain yang dilakukan Nur Wahida (2013) menyimpulkan bahwa
pembelajaran NHT dapat meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan, minat
belajar dan kepuasan pengetahuan. Atas dasar teori-teori, data-data, didukung oleh
penelitian terdahulu NHT berhasil meningkatkan hasil belajar. Oleh karena itu,
dipilihlah metode pembelajaran NHT sebagai strategi pembelajaran yang akan
membantu siswa dalam memahami dan meningkatkan semngat belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penelitian terdahulu serta
dari hasil wawancara awal dengan guru maka, peneliti perlu melakukan penelitian
yang berjudul “Penggunaan Metode Pembelajaran Number Head Together
(NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mekanika Teknik Siswa Kelas X
Teknik Gambar Bangunan (TGB) Pada SMK Negeri 5 Semarang”. Untuk
membuktikan bahwa penggunaan metode pembelajaran dengan NHT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menyelesaikan permasalahan guru
dalam proses belajar mengajar di kelas.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, masalah
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
10
1. Apakah metode pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar yang
berupa nilai kognitif, nilai afektif dan nilai psokomotorik mekanika teknik
kompetensi menghitung balok sederhana (sendi dan rol) siswa kelas X
TGB SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2014/2015 ?
2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan metode NHT lebih efektif
dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan dengan metode
konvensional pada kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi
dan rol) kelas X TGB di SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran
2014/1015?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil belajar, nilai afektif dan
nilai psikomotorik siswa pada mata pelajaran mekanika teknik kompetensi
dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol) kelas X TGB di SMK
Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2014/2015. Sehingga guru dapat
melaksanakan pembelajaran yang nyaman, menyenangkan dan menambah
kreativitas siswa, khususnya mata pelajaran mekanika teknik.
2. Untuk mengetahui pembelajaran menggunakan metode pembelajaran NHT
lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan
metode konvensional pada kompetensi dasar menghitung balok sederhana
(sendi dan rol) pada siswa kelas X TGB di SMK Negeri 5 Semarang.
Dengan tingkat efektifitas yang tinggi, diharapkan para siswa mampu
11
mengembangkan kemapuan kognitif, afektif dan psikomotorik mereka
dalam proses pembelajaran dengan lebih baik.
1.4 Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi pembaca
Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai metode
pembelajaran NHT.
b. Bagi peneliti berikutnya
Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi peneliti-peneliti
lain untuk mengadakan penelitian serupa di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Memberikan referensi alternatif metode pembelajaran yang dapat
melibatkan siswa lebih aktif dalam belajar dan peningkatan hasil
belajar.
b. Bagi Siswa
Sebagai sarana bertukar pikiran dan berdiskusi tentang materi yang
sedang dipelajari, sehingga timbul sikap aktif dan kritis dengan
teman sebaya untuk peningkatan hasil belajar. Memberikan suasana
belajar yang berbeda, nyaman, menyenangkan, menambah
kreativitas, serta tidak menyebabkan kejenuhan bahkan menambah
12
interaksi antar siswa untuk saling membantu sehingga siswa lebih
termotivasi untuk belajar.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah
agar lebih memperhatikan metode pembelajaran yang variatif
sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam belajar dan hasil belajarnya
mencapai kriteria ketuntasan minimal, sehingga tujuan pendidikan
mencerdaskan bangsa dapat tercapai.
d. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk pengembangan
ilmu dan menambah wawasan dalam mengaplikasikan teori yang
sudah didapat di bangku kuliah.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Metode Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Metode
Menurut Muhibbin (2008:201) dalam dunia psikologi metode berarti
prosedur sistematis (tata cara yang berurutan) yang biasa digunakan untuk
menyelidiki fenomena (gejala-gejala) kejiwaan seperti metode klinik, metode
eksperimen dan sebagainya.
Sanjaya (2007:187) berpendapat bahwa metode adalah a way in achieving
something atau dengan kata lain metode adalah upaya mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Metode dan strategi tidaklah sama. Jika strategi menunjukkan sebuah
perencanaan yang akan dicapai sedangkan metode adalah cara yang dapat
digunakan untuk melaksanakan strategi. Metode sebagai salah satu komponen
yang ikut ambil alih bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar maka dari
itu untuk memilih memtode ada beberapa faktor yang harus diperhatikan
diantaranya adalah peserta didik, tujuan, situasi, fasilitas, dan guru.
Menurut Sardiman (dalam Djamarah, 2006:83) ada beberapa peranan
dengan diterapkannya suatu metode pembelajaran diantaranya sebagai berikut:
a. Untuk alat motivasi ekstrinsik
Metode pembelajaran sebagai perangsang dari luar yang dapat
membangkitkan belajar seseorang.
14
b. Untuk strategi pembelajaran
Metode digunakan untuk menentukan strategi atau teknik-teknik penyajian
suatu materi pelajaran agar menarik siswa untuk belajar.
c. Untuk mencapai tujuan pembelajaran
Metode yang dimanfaatkan secara akurat oleh guru maka akan dapat
mencapai tuuan pembelajaran yang ingi dicapai.
Penggunaan metode yang tepat akan menentukan efektivitas dan efisiensi
pembelajaran karena penggunaan metode yang bervariasi akan sangat membantu
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa
metode pembelajaran adalah cara untuk menyampaikan materi dalam
pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
2.2 Metode Pembelajaran Kooperatif
2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Suprijono (2011:54) Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang
lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang
lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran
kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas
dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang
dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.
Sedangkan Sanjaya (2007:242) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan
15
atau tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar
belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda
(heterogen).
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
menjadi perhatian dan dianjurkan oleh para ahli pendidikan untuk digunakan.
Slavin (dalam Sanjaya, 2007:242) mengemukakan dua alasan, pertama, beberapa
hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan
hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri sendiri, dan
orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif
dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan
masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan. Dari dua alasan
tersebut, maka pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran yang
dapat memperbaiki sistem pembelajaran yang selama ini memiliki kelemahan.
Roger dan Johnson (dalam Suprijono, 2011:58-59) mengatakan bahwa
tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk
mencapai hasil belajar yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran
kooperatif harus diperhatikan. Lima unsur tersebut adalah :
1. Positive interpendence (saling ketergantungan positif)
2. Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan)
3. Face to face promotiveinteraction (interaksi promotif)
4. Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)
5. Group processing (pemrosesan kelompok)
16
Metode NHT termasuk pembelajaran koopertif, karena mencakup lima
unsur dalam pembelajaran kooperatif. Tiap-tiap anggota kelompok memiliki latar
belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda
(heterogen) agar mereka bisa saling membantu dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan guru.
2.3 Metode NHT
2.3.1 Metode Pembelajaran NHT
Menurut Trianto (2007:41) metode pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan hasil belajar banyak macamnya salah satunya adalah metode
pembelajaran kooperatif yang muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi
dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja kelompok untuk saling membantu
memecahkan masalah yang kompleks. Jadi hakikat sosial dan penggunaan
kelompok sejawat atau sebaya menjadi aspek utama dalam pembelajaran
kooperatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran NHT termasuk
metode pembelajaran yang ada dalam pembelajaran kooperatif dan digolongkan
dalam metode pembelajaran diskusi terbimbing.
Rahayu (2006:34) mengemukakan bahwa metode NHT adalah suatu
model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam
mencari,mengolah dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya
dipresentasikan di depan kelas.
17
Supriyono (2009:92) mengemukakan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan metode Numbered Head Together diawali dengan Numbering
(penomoran) oleh guru. Guru membagi kelas menjadi kelompok – kelompok
kecil. Jumlah kelompok sebaiknya mempertimbangkan jumlah konsep yang
dipelajari. Jika jumlah peserta didik dalam kelas terdiri dari 40 orang dan terbagi 5
kelompok berdasarkan jumlah konsep yang yang dipelajari, maka tiap kelompok
terdiri dari 8 orang. Tiap – tiap orang dalam tiap – tiap kelompok diberi no 1 – 8.
Setelah kelompok terbentuk guru mengajukan beberapa pertanyaan yang
harus dijawab ole tiap – tiap kelompok. Berikan kesempatan kepada tiap – tiap
kelompok menemukan jawaban. Pada kesempatan ini tiap –tiap orang
menyatukan kepala mereka “Head Together” berdiskusi memikirkan jawaban
pertanyaan dari guru.
Langkah berikutnya adalah guru memanggil peserta didik yang memiliki
nomomr yang sama dari tiap – tiap kelompok. Mereka diberi kesempatan
memberi jawaban atas pertanyaan yang telah diberikan oleh guru terus sampai
semua peserta didik dengan nomor yang sama dari masing – masing kelompok
mendapat giliran menjelaskan jawaban atas pertanyaan guru. Berdasarkan
jawaban – jawaban itu guru dapat mengembangkan diskusi lebih mendalam,
sehingga peserta didik dapat menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai
pengetahuan yang penuh.
Kagan (2007:78) mengemukakan bahwa model pembelajaran NHT ini
secara tidak langsung melatih siswa untuk salingberbagi informasi, sehingga
siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
18
Menurut Ibrahim (2000:18) pembelajaran NHT memiliki kelebihan dan
kekurangan. Adapun kelebihan dari pembelajaran NHT adalah:
a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi.
b. Memperbaiki kehadiran.
c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.
d. Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil.
e. Konflik antar pribadi menjadi berkurang.
f. Pemahaman yang lebih mendalam.
g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
h. Hasil belajar lebih tinggi.
Kelemahan pembelajaran NHT menurut Ibrahim (2000:67) adalah
kemungkinan nomor yang dipanggil, dapat dipanggil kembali oleh guru. Tidak
semua anggota kelompok dipanggilmoleh guru. Hal ini jadi antisipai guru dengan
mengetahui kelemahan metode NHT, sehingga proses pembelajaran bisa berjalan
lancar
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode NHT adalah suatu metode
pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai penyampai materi pelajaran dan
membantu kesulitan belajar siswa yang lain.
2.3.2 Metode Pembelajaran Latihan atau Drill
Pembelajaran NHT akan lebih di ingat oleh siswa dengan menggunakan
strategi mengajar memberikan latihan-latihan soal (drill) agar siswa terbiasa
dalam mengadapi suatu permasalahan dalam transaksi. Metode drill adalah cara
19
mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatana-kegiatan latihan agar siswa
memiliki keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari (Roestiyah,
2008:125). Untuk mengetahui keterampilan tersebut, salah satu tekhnik penyajian
pelajaran untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah dengan tekhnik latihan (drill).
Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakannya dapat
membina siswa dalam meningkatkan penguasaan keterampilan bahkan
memungkinkan siswa untuk memiliki ketangkasan itu dengan sempurna.
Menurut Roestiyah (2008:126) teknik mengajar latihan ini biasanya
digunakan untuk tujuan agar siswa:
1. Memiliki keterampilan motoris atau gerak seperti menghafalkan kata-kata,
menulis, mempergunakan alat atau membuat suatu benda.
2. Mengembangkan kecakapan intelek.
3. Memilki kemampuan menghubungkan antara suatu keadaan dengan hal
lain.
Menurut Roestiyah (2008:127) untuk kesuksesan pelaksanaan teknik
latihan perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Gunakanlah latihan hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan
secara otomatis yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pemikiran dan
pertimbangan yang mendalam.
2. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas yang dapat
menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan
sebelum mereka lakukan.
20
3. Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada
diagnosa karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan
siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna.
4. Perlu mengutamakan ketepatan agar siswa melakukan latihan secara cepat
kemudian diperhatikan kecepatan agar siswa dapat melakukan kecepatan
dan keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan.
5. Guru memperhitungkan waktu latihan yang singkat agar tidak meletihkan
dan membosankan tetapi sering dilakukan pada kesempatan yang lain.
6. Guru dan siswa perlu memikirkan dan mengutamakan proses-proses yang
inti.
7. Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual siswa sehingga
kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan
Kelebihan metode latihan keterampilam (drill) Muslich (2009:203)
sebagai berikut:
1. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, malafalkan
huruf, membuat dan menggunakan alat
2. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian,
penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/symbol.
3. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan
pelaksanaan.
21
2.4 Hasil Belajar
2.4.1 Pengertian Hasil Belajar
Menuurut Tu’u (2004:75) hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Hasil belajar sebagai
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya (Rifa’i dan Anni, 2010: 85). Pendapat lain menurut Suprijono (2011:5)
menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola–pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Sedangkan
Dimyati dan Mudjiono (2002:3) berpendapat hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Merujuk pemikiran Gagne (dalam Suprijono 2011:5-6), hasil belajar
berupa :
1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang.
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan
kaidah dalam memecahkan masalah.
22
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme
gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut.
Menurut Bloom (dalam Suprijono, 2011:6-7) menyatakan hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Domain Kognitif
meliputi knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman,
menjelaskan dan meringkas), application (menerapkan), analysis (menguraikan,
menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,
membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah
receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),
organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor
meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga mencakup
keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku, kemampuan dan keterampilan siswa setelah
mengalami proses belajar. Ditunjukkan dengan nilai secara kognitf yang diperoleh
siswa.
23
2.4.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Rifa’i dan Anni (2010:96-97) peristiwa belajar yang terjadi pada
diri peserta didik dapat diamati dari perbedaan perilaku (kinerja) sebelum dan
setelah berada di dalam peristiwa belajar. Adanya kinerja pada peserta didik itu
tidak berarti bahwa peserta didik telah melaksanakan kegiatan belajar, sebab yang
dipentingkan dalam makna belajar adalah adanya perubahan perilaku setelah
peserta didik melaksanakan kegiatan belajar. Untuk mengetahui perbedaan
tersebut harus terlebih dahulu dilakukan pengukuran mengenai kemampuan yang
telah dan yang baru dimiliki oleh peserta didik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang dikemukakan oleh
Slameto (2010 :54-71) antara lain :
1) Faktor intern
a. Faktor jasmani meliputi kesehatan dan cacat fisik
b. Faktor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan dan kesiapan
c. Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan rohani, yaitu :
1. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
2. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk
menghasilkan sesuatu hilang.
24
2) Faktor ekstern
a. Faktor keluarga, meliputi : cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian keluarga dan latar belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah, meliputi : metode mengajar guru, kurikulum, relasi
siswa dengan siswa, relasi siswa dengan guru, disiplin sekolah, alat
pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah.
c. Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat,
media massa, teman bergaul dan bentuk kegiatan masyarakat.
Belajar akan berjalan dengan baik dan berhasil mencapai tujuan yang
diharapkan apabila pembelajar mampu dan terkondisikan dalam diri internal yang
baik, selain itu kondisi di luar pembelajaran juga harus terkondisikan dalam
keadaan baik. Kedua lingkungan internal dan eksternal siswa sangat berpengaruh
dalam kegiatan belajar, sehingga untk mendapatkan belajar yang maksimal harus
diciptakan keseimbangan pada kedua lingkungan tersebut.
2.4.3 Klasifikasi Hasil Belajar
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan
menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom (dalam Rifa’I dan Anni ,2009:
7-12) secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu :
25
a. Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan intelektual seseorang. Hasil
belajar kognitif melibatkan siswa kedalam proses berpikir seperti
mengingat, memahami, menganalisa sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah Afektif
Ranah afektif berkaitan dengan kemampuan yang berkenaan dengan sikap,
nilai perasaan, dan emosi. Tingkatan-tingkatan aspek ini dimulai dari yang
sederhana sampai pada tingkatan yang kompleks, yaitu penerimaan,
penanggapan penilaian , pengorganisasian, dan karakterisasi nilai.
c. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan yang menyangkut
gerakan-gerakan otot. Tingkatan-tingkatan aspek ini, yaitu gerakan refleks
keterampilan pada gerak dasar kemampuan perceptual, kemampuan di
bidang fisik, gerakan-gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana
sampai kepada keterampilan yang kompleks dan kemampuan yang
berkenaan dengan non discursive komunikasi seperti gerakan ekspresif dan
interpretatif.
2.5 Kompetensi Dasar
2.5.1 Kompetensi Dasar Menghitung Balok Sederhana (sendi dan rol)
Mekanika teknik dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan dan
perhitungan kekuatan-kekuatan dan stabilitas dari konstruksi bangunan dan
bagian-bagian dari bangunan (DPK, Ilmu Gaya Teknik Sipil, 1979:1). Pada kelas
26
X TGB pembelajaran mekanika teknik lebih difokuskan pada perhitungan dan
perencanaan dasar dari suatu balok yang mengalami pembebanan dari gaya-gaya
yang terjadi. Dimana siswa dituntut menguasai siklus perhitungan dan
perencanaan mengenai kekuatan dan kestabilan dari konstruksi bangunan setelah
melalui proses pembelajaran mekanika teknik. Pembelajaran mekanika teknik
bertujuan memberikan pengetahuan mengenai bagaimana menghitung dan
merencanakan suatu konstruksi bangunan agar gaya atau kekuatan tersebut dapat
.mencapai kestabilan (statik).
Siklus mekanika teknik saling terkait dan saling berkesinambungan dari
mulai pengenalan jenis-jenis gaya sampai perhitungan dan perencanna konstruksi
bangunan yang stabil. Menurut Wiryawan (1998:1) mekanika teknik merupakan
ilmu yang mempelajari tentang kesetimbangan atau statik suatu struktur. Dari
serangkaian siklus mekanika teknik, siswa sering sekali mengalami kesulitan
dalam menghitung balok sederhana (sendi dan rol).
Pada akhir periode mekanika teknik, setelah disusun gaya-gaya pada
batang sederhana ternyata masih ada beberapa batang konstruksi yang belum
mencapai kestabilan atau statik. Agar gaya-gaya dapat mencapai kestabila yang
statik maka perlu dilakukan perhitungan terhadap batang konstruksi sederhana
tersebut dengan ilmi mekanika teknik. Menghitung batang sederhana adalah
menghitung atau merencanakan suatu batang konstruksi supaya mencapai
kestabilan,yang diakibatkan oleh pengaruh dari gaya-gaya terdapat didalam
batang konstruksi (gaya dalam) atau yang berasal dari luar (gaya dalam) yang
27
ditumpu oleh tumpuan sendi dan tumpuan rol. Tujuan menghitung batang
sederhana (sendi dan rol) adalah sebagai berikut Wiryawan dkk (1998:2):
1. Agar setiap gaya-gaya yang terdapat dalam balok konstruksi sederhana
bisa mencapai kesetimbangan (statik).
2. Agar dapat diketahui perhitungan kesetimbangan gaya-gaya yang bekerja
dalam balok konstruksi sederhana.
2.6 Metode Pembelajaran Kelas Kontrol
Metode pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol yaitu metode
konvensional, metode tanya jawab, metode pemberian tugas.
1. Metode Konvensional
Pengertian metode konvensional menurut Djamarah dan Zain (2006:97)
adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau
penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. Cara mengajar dengan
konvensional merupakan suatu cara mengajar yang digunakan untuk
menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok
persoalan serta masalah secara lisan.
Menurut Djamarah dan Zain (2006:97-98) metode ini mempunyai
beberapa kelebihan dan kelemahannya sebagai berikut :
a. Kelebihan metode konvensional
a) Guru mudah menguasai kelas
b) Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
c) Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
28
d) Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
e) Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
b. Kelemahan metode konvensional
a) Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
b) Bila selalu digunakan dan terlalu lama membuat siswa mudah
bosan.
c) Guru sulit untuk menyimpulkan bahwa siswanya mengerti dan
tertarik pada konvensionalnya.
d) Menyebabkan siswa menjadi pasif.
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula
dari siswa kepada guru.
Metode tanya jawab juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan
sebagai berikut :
a. Kelebihan metode tanya jawab
a) Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun
ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan
hilang rasa kantuknya.
b) Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir,
termasuk daya ingatan.
c) Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab
dan mengemukakan pendapat.
29
b. Kekurangan metode tanya jawab
a) Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa
untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang
melainkan akrab.
b) Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat
berpikir dan mudah dipahami siswa.
c) Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
d) Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk
memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
3. Metode pemberian tugas (latihan soal)
Metode penugasan (resitasi) adalah metode penyajian bahan di mana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini
diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu banyak, sementara waktu
sedikit. Artinya, banyaknya bahan yang tersedia dengan waktu yang tersedia
kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai batas waktu yang
ditentukan, maka metode inilah yang biasanya guru gunakan untuk mengatasinya.
a. Kelebihan metode pemberian tugas
a) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual
ataupun kelompok.
b) Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru.
c) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
d) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
30
b. Kekurangan metode pemberian tugas
a) Siswa lebih sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas
ataukah orang lain.
b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan
dan menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan
anggota lainnya tidak berpartisipasi dengan baik.
c) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan
individu siswa.
d) Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi)
e) Dapat menimbulkan kebosanan.
2.7 Konsep Dasar Efektivitas
Slameto (2010:52) berpendapat bahwa mengajar yang efektif adalah
mengajar yang membawa siswa efektif pula. Seorang guru diharapkan mampu
untuk merencanaka kegiatan belajar mengajar secara efektif. Untuk itu guru harus
memiliki pengetahuan yang cukup mengenai prinsip-prinsip belajar sebagai dasar
dalam merancang kegiatan belajar mengajar. Dalam fungsinya sebagai penilai
hasil belajar, seorang guru hendaknya senantiasa secara terus menerus mengikut
hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi
yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik terhadap proses
kegiatan belajar mengajar yang akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan
meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya karena akan diketahui seberapa
baik kualitas pembelajaran tersebut.
31
Mengajar yang efektif menurut Slameto (2010:53) perlu
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Penguasaan bahan pelajaran
Guru harus menguasai bahan pelajaran sebaik mungkin.
b. Cinta kepada yang akan diajarkan
Guru yang mencintai pelajaran yang diberikan akan berusaha mengajar
dengan efektif agar pelajaran itu dapat menjadi milik siswa sehingga bagi
hidupnya kelak.
c. Pengalaman pribadi dan pengetahuan yang telah dimilki siswa
Pengetahuan yang dibawa siswa dari lingkungan keluarganya dapat
memberi sumbangan yang besar bagi guru untuk mengajar.
d. Variasi metode
Variasi metode dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa
e. Seorang guru harus menyadari bahwa dirinya tidak mungkin menguasai
dan mendalami semua bahan pelajaran maka harus selalu menambah
ilmunya.
f. Bila guru mengajar harus selalu memberikan pengetahuan yang aktual dan
dipersiapkan sebaik-baiknya. Pengetahuan aktual akan menarik siswa
karena mereka saat itu sedang mengalami peristiwa itu juga sehingga
pelajaran guru akan menimbulkan rangsangan yang efektif bagi belajar
siswa.
g. Guru harus berani memberikan pujian yang dapat mengakibatkan siswa
mempunyai sikap positif.
32
h. Seorang guru harus mampu menimbulkan semangat belajar secara
individual.
Menurut Mulyasa (2009:105) bahwa kualitas pembelajaran dapat dilihat
dari segi proses dan segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil
dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidaknya (75%) peserta didik terlibat
secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran,
disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang
besar, dan rasa percaya diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses
pembelajaran dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif
pada diri peserta didik seluruhnya atau setidaknya (75%).
Salim (2009:78) mengungkapkan bahwa efektivitas proses pembelajaran
dinilai dengan melihat input pembelajaran pada lembaga pendidikan yang
mencakup siswa, guru, kurikulum, metode, dan fasilitas. Selanjutnya input
tersebut dilihat fungsinya dalam proses pembelajaran harus berlangsung dengan
baik sesuai pendekatan pola dan prosedur yang relevan. Dapat disimpulkan bahwa
efektivitas merupakan ukuran sejauh mana target telah tercapai. Kriteria seperti
diatas dapat diketahui seberapa baik kualitas pembelajaran yang dilaksanakan dan
seberapa efektif pengguanaan metode dalam menunjang kegiatan belajar mengajar
untuk mencapai tujuannya pengajaran. Tolak ukur tersebut dapat dijadikan
sebagai upaya peningkatan pembelajaran dalam upaya perbaikan.
Tujuan penelitian ini adalah mengefektifkan metode NHT terutama dalam
peningkatan hasil belajar Mekanika Teknik. Metode NHT dapat dikatakan efektif
apabila mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 75%
33
(Mulyasa, 2009:105). Hal tersebut dapat dilihat dari adanya perubahan nilai pre-
test siswa yang masih rendah kemudian nilai post-test menigkat menjadi lebih
baik. Nilai tersebut nantinya akan dibandingkan dengan standar kelulusan yang
telah ditentukan, yaitu 75.
2.7 Kerangka Berpikir
Dalam proses belajar mengajar di sekolah, guru dan siswa saling
berinteraksi dalam pertukaran ilmu. Interaksi ini menentukan berhasil tidaknya
belajar siswa. Dengan melakukan interaksi guru akan menggunakan suatu
pendekatan yang mudah diterima oleh siswa dan dapat meningkatkan hasil
belajar. Proses belajar mengajar guru diharapkan mampu memanfaatkan potensi
oleh siswa untuk dapat digunakan dalam belajar. Fungsi fasilitator akan berhasil
jika dalam merancang proses belajar mengajar dilakukan berdasarkan langkah-
langkah yang sistematis dan baik yang memungkinkan terjadinya penyempurnaan
terhadap tujuan, bahan ataupun strategi belajar mengajar melalui proses umpan
balik yang diperoleh dari hasil evaluasi. Pembelajaran dapat dikatakan berhasil
tidak hanya dilihat dari hasil belajarnya saja tetapi minat dan motivasi siswa juga
penting dalam proses belajar mengajar atau dengan kata lain hasil belajar harus
memuat tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Upaya meningkatkan hasil belajar dapat dilakukan dengan
mengaplikasikan metode-metode dan media-media yang disesuaikan dengan
karakteristik pelajaran, kemampuan sekolah, kondisi siswa, dan kondisi
lingkungan. Metode pembelajaran yang dapat diaplikasikan saat ini banyak
jenisnya, salah satunya adalah metode pembelajaran NHT. Metode NHT sesuai
34
digunakan pada mata pelajaran Mekanika Teknik khususnya kompetensi dasar
menghitung balok sederhana (sendi dan roll) karena sesuai dengan karakteristik
materi ini. Pembelajaran Mekanika Teknik memiliki karakteristik antara satu
kompetensi dasar dengan kompetensi dasar lainnya saling berkesinambungan.
Selain itu pembelajaran mekanika teknik lebih mengutamakan target pencapaian
melalui latihan- latihan yang dialami langsung oleh siswa. Oleh karena itu
pemahaman materi penting untuk ditekankan pada masing-masing siswa.
Metode NHT termasuk dalam metode pembelajaran kooperatif yang
menggunakan struktur sederhana dan terdiri atas 4 tahap yang digunakan untuk
memerinci fakta – fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur
interaksi siswa. Adapun kelebihan dari metode NHT menurut Ibrahim (2000:18)
pembelajaran NHT memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dari
pembelajaran NHT adalah: (1) Rasa harga diri menjadi lebih baik. (2)
Memperbaiki kehadiran. (3) Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar.
(4) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil. (5) Konflik antar pribadi menjadi
berkurang. (6) Pemahaman yang lebih mendalam. (7) Meningkatkan kebaikan
budi, kepekaan dan toleransi. (8) Hasil belajar lebih tinggi.
Melalui penelitian ini dibuat mekanisme pembelajaran kompetensi dasar
menghitung balok sederhana (sendi dan rol) kepada dua kelas yaitu kelas
eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran NHT dan kelas kontrol
menggunakan metode yang biasa digunakan oleh guru yaitu metode pembelajaran
konvensional (metode konvensional, tanya jawab dan latihan soal). Sebelum
diberi perlakuan kedua kelas tersebut terlebih dahulu diberikan Pre test, hal ini
35
dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa kedua kelas tersebut
terhadap materi yang akan diajarkan. Sebelum diadakannya perlakuan tingkat
kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sama.
Setelah Pre test dilakukan kemudian kedua kelas akan diberikan perlakuan
yang berbeda. Pembelajaran di kelas eksperimen guru menggunakan metode
pembelajaran NHT yang lebih menekankan peran aktif siswa dalam belajar
berkelompok dan terstruktur. Sedangkan kelas kontrol digunakan metode
pembelajaran yang biasa digunakan guru selama ini yaitu konvensional, tanya
jawab dan latihan soal. Di kelas ini guru hanya memberikan informasi secara
verbal dan pemberian latihan soal, siswa cenderung hanya menerima materi dan
pasif. Sehingga hasil belajar kelas eksperimen dengan metode pembelajaran NHT
diharapkan lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol dengan
metode pembelajaran konvensional, tanya jawab dan latihan soal. Hal ini dilihat
dari hasil tes yang diadakan setelah diadakannya perlakuan, dimana hasil tes
kedua kelas dibandingkan.
Adapun beberapa penelitian sebelumnya telah membuktikan kefektifan
penggunaan metode NHT dalam proses pembelajaran sebagaimana dikemukakan
oleh Maheady, dkk (2006) menyimpulkan bahwa setelah diterapkannya NHT,
nilai rata-rata siswa meningkat dari yang semula 65,5 menjadi 84,3. Sulistiyorini
(2007) menyatakan bahwa NHT lebih efektif dalam pencapaiaan tingkat berpikir
siswa dibandingkan dengan metode konvesional karena dari tabel perhitungan
diperoleh nilai thitung = 5,69 lebih besar dari nilai ttabel = 1,99. Dengan demikian
36
terbukti bahwa metode NHT lebih efektif dibandingkan dengan metode
konvesional.
Mekanisme kerangka berfikir di atas digambarkan dalam gambar berikut:
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar
Materi menghitung balok sederhana
Kelas Kontrol :
Pembelajaran dengan
Metode
Konvensional, tanya
jawab dan latihan
soal
Kelas Eksperimen:
Pembelajaran dengan
Metode NHT
Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pos test
Pos test
Diharapkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode NHT
lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan metode
konvensional
Pre test
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre test
D
i
b
a
n
d
i
n
g
k
a
n
37
2.5 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan (Sugiyono, 2010:96). Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka
hipotesis penelitian ini adalah:
H1 : Peneliti percaya pembelajaran dengan menggunakan metode NHT dapat
meningkatkan hasil belajar yang berupa nilai kognitif, nilai afektif dan
nilai psikomotorik mekanika teknik kompetensi dasar menghitung balok
sederhana (sendi dan rol) yang akan dilakukan pada siswa kelas X TGB
SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2014/2015. Sehingga hasil belajar
siswa lebih baik dari pada sebelum dilakukan penelitian.
H2 : Peneliti percaya pembelajaran dengan menggunakan metode NHT lebih
efektif dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan dengan metode
konvensional mata pelajaran mekanika teknik kompetensi dasar
menghitung balok sederhana (sendi dan rol) yang akan dilakukan pada
siswa kelas X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran
2014/2015. Sehingga siswa dapat melaksanakan pembelajaran yang
nyaman, menyenangkan dan dapat meningkatkan kreativitas siswa.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen jenis quasi
experiment.Menurut Sugiyono (2010:114) bentuk desain eksperimen ini
merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit
dilaksanakan.Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat
berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.Walaupun demikian desain ini lebih baik
dari pre-experimental design.Quasi-experimental design, digunakan karena pada
kenyataanya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk
penelitian
Penelitianeksperimen menurut Arikunto (2010:9) adalah suatu cara untuk
mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang menganggu. Pada penelitian
ini,digunakandesain Nonequivalent Control Group Design. Sugiyono (2010:116)
menyatakan desain ini hampir sama dengan Pre test – Post test Control Group
yaitu proses pembelajaran yang diawali dengan pre-test kemudian perlakuan atau
treatment dan di akhir pembelajaran dilakukan post-test.
Desainini terdapat dua kelompok yang dipilih untuk diberi perlakuan, yaitu
kelas eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan metode pembelajaran
NHTdan kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode
39
pembelajaran konvensional. Untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas
kontrol dilakukan uji homogenitas terhadap 2 (dua) kelas yaitu kelas X TGB 1
dan kelas X TGB 2, sehingga varian kedua kelas dianggap sama dan bisa
dilakukan penelitian perbandingan antara dua varian tersebut. Berikut ini adalah
gambaran mengenai penelitian ini :
Tabel 3.1Nonequivalent Control Group Desain
Kelas Pre test Perlakuan
(treatment) Post test
Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
Sumber : Sugiyono (2010:116)
Keterangan :
O1 : Nilai rata-rata pre-test kelompok eksperimen
O2 : Nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen
X1 : Perlakuan menggunakan metode pembelajaran NHT
X2 : Perlakuan menggunakan metode pembelajaran konvesional
O3 : Nilai rata-rata pre-test kelompok kontrol
O4 : Nilai rata-rata post-test kelompok kontrol
Efek dari eksperimen ini menurut Sugiyono (2010:116) adalah (O2 – O1)
– (O4 – O3) atau (O2 – O4) – (O3 – O1).Proses eksperimen dilakukan dengan
memberikan pembelajaran dengan metode pembelajaran NHTkepada grup
treatment (kelompok eksperimen) tetapi tidak pada grup kontrol.
3.2 Populasi
40
Menurut Sugiyono (2010:117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas obyek/subyek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untukdipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dalam
penelitian di sini adalah seluruh siswa kelas X TGB SMK Negeri 5 Semarang yang
berjumlah72 siswa yang terbagi dalam dua kelas.
Tabel 3.2 Populasi Penelitian
NO KELAS SISWA
1 X TGB 1 36
2 X TGB 2 36
JUMLAH 72
Sumber : Dokumentasi SMK Negeri 5 Semarang
Dalam penelitian ini tidak ada sampel karena ukuran sampel yang
digunakan adalah minimum berjumlah 100, Ferdinand (2005:80). Berdasarkan
pertimbangan tersebut, maka seluruh populasi tersebut digunakan sebagai subyek
penelitian.
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Ghozali (2008:8) variabel merupakan sesuatu hal yang dapat
berubah dan menunjukkan tingkatan (level) dari sesuatu hal yang bebas untuk
bervariasi. Variabel merupakan suatu hal yang saling berhubungan dimana jika
satu variabel berubah maka ada variabel lain yang terpengaruh. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan 2 macam variabel yaitu variabel bebas dan terikat.
Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi (independent),
sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi (dependent). Sesuai
41
dengan judul skripsi penelitian ini, maka variabel yang dipakai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel bebas/ Variabel Independent (X)
Variabelindependent atau variabel bebasadalah variabel yang
mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel bebas dibagi
menjadi 2, yaitu:
X1 = Metode pembelajaran NHT
X2 = Metode pembelajaran konvensional
2. Variabel terikat / dependent (Y)
Variabeldependent atau variabel terikat adalah variabel respon jika
dihubungkan dengan variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat
diberi simbol Y. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini dibagi
menjadi 2, yaitu:
Y1 = Hasil belajar siswa kelas eksperimen yang mendapatkantreatment
Y2 = Hasil belajar siswa kelas kontrol yang tidak mendapatkan
treatment
3.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian eksperimen ini melalui tiga tahap, yakni : tahap
persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, dan tahap evaluasi. Berikut
prosedur penelitiannya.
1. Tahap Persiapan
a. Memilih populasi dan mengumpulkan data nama siswasemester ganjil
pada siswa kelas X TGB tahun pelajaran 2014/2015.
42
b. Setelah diperoleh data nama dan nilai siswa populasi yaitu kelas X
TGBSMKN 5Semarang, langkah selanjutnya yaitu penentuan sampel
penelitian dengan tahap-tahap meliputi:
1) Dari jumlah seluruh populasi dilakukan uji normalitas dan
homogenitas. Data yang digunakan adalah data nilai ulangan harian
siswa semester ganjil pada kompetensi menghitung balok
sederhana (sendi dan rol)pada pada siswa kelas X TGB tahun
pelajaran 2014/2015.
2) Setelah diketahui populasi berdistribusi normal dan homogen,
kemudian dilakukan pengambilan kelassecara undian. Hasil
pengundian terpilih kelas X TGB1 sebagai kelas eksperimen dan
kelas X TGB 2 sebagai kelas kontrol.
c. Menyusun instrumen penelitian berupa soal yang digunakan untuk pre-test
dan post test, dengan langkah-langkah:
1) Menentukan materi, materi yang diajukan dalam penelitian ini
adalah kompetensi dasar menghitung balok sederhana sendi dan
rol.
2) Menentukan bentuk soal tes, bentuk soal tes yang digunakan adalah
tes berbentuk subjektif berupa soal evaluasiyang terdapat satu
jawaban yang benar.
3) Menentukan alokasi waktu, jumlah waktu yang dialokasikan untuk
mengerjakan tes adalah 30 menit.
43
4) Menyusun kisi-kisi soal tes, kisi-kisi tes disusun berdasarkan
kurikulum yang berlaku disekolah.
5) Menyusun butir-butir soal tes sesuai dengan kisi-kisi yang telah
ditetapkan.
d. Menyusun bahan ajar yang berperan sebagai media pembelajaran untuk
mendukung proses belajar.
e. Setelah instrumen sudah disusun, kemudian dilakukan uji coba
instrumentpada kelas uji coba di luar sampel penelitian, yaitu kelas XI
TGB 3.
f. Analisis uji coba perangkat tes, hal ini dilakukan untuk mengetahui
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda soal. Jika ada
soal yang tidak valid, maka soal akan dibuang dan tidak digunakan dalam
pre-test dan post-test.
g. Menyusun soal-soal yang memenuhi syarat yang akan dijadikan pre-test
dan post-test.
h. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
silabus SMK Negeri 5 Semarang
2. Evaluasi
Tahap evaluasi yaitumengevaluasi hasil belajar siswa, baik pembelajaran
di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pelaksanaanpre test dan post test pada
kedua kelas dengan soal yang sama. Kemudian, hasil dari evaluasi tersebut
dibandingkan dengan uji parametrik, antara lain uji paired sample t tes untuk
mengetahui penerapan metode pembelajaran NHTefektif dalam meningkatkan
44
hasil belajar mekanika teknik kompetensi dasar menghitung balok sederhana
(sendi dan rol) pada siswa kelas X TGB SMK Negeri 5 Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015. Selain itu, dilakukan pula uji independent sample t tes untuk
mengetahui penerapan metode pembelajaran NHT dapat meningkatkan hasil
belajar lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan model konvensional
kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol) pada siswa kelas X
TGB SMK Negeri 5 Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini,
adalah:
1. Metode Tes
Metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa
dengan mengadakan tes pada materi mekanika teknik sebelum (Pre test)
dan sesudah perlakuan/treatment (Post test). Data hasil post test yang
diperoleh untuk mengetahui rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen
untuk dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol.
2. Metode Observasi
Metode observasi ini digunakan NHT dan konvensional, lembar observasi
berisi indikator-indikator yang menunjukkan keaktifan,ketrampilan dan
kemampuan siswa selama pembelajaran menggunakan metode
pembelajaran NHT dan konvensional.
45
3.6 Analisis Instrumen Penelitian
Instrumenttes yang akan digunakan untuk mengukur kemampuan siswa
pada kompetensi dasar jurnal penyesuaian diujicobakan terlebih dahulu kepada
kelas selain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji coba kemudian
dianalisis dengan mengukur validitas, reliabilitas, daya pembeda serta tingkat
kesukarannya.
3.6.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu
instrumen. Instrumen akan dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang
diinginkan melalui data dan variabel yang diteliti secara tepat,
Arikunto(2006:283). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.Tinggi rendahnya
validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.Validitas dihitung
dengan mengukur korelasi antara butir-butir soal dengan skor soal secara
keseluruhan.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan suatu alat ukur dalam
mengukur apa yang diukur. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan
memberikan hasil ukur yang sama , Arikunto (2010:221). Reliabilitas
menunjukkan pada tingkat keterandalan suatu instrumen dalam mengumpulkan
data.
46
3.6.3 Uji Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan
antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Rumus daya pembeda (D) adalah sebagai berikut:
Keterangan:
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
soal dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
klafisikasi daya pembeda:
D : 0,00 - 0,20 = jelek
D : 0,21 - 0,40 = cukup
D : 0,41 - 0,70 = baik
D : 0,71 - 1,00 = baik sekali
D : negatif,soalnya tidak baik,sebaiknya dibuang
(Arikunto,2009:213-214).
3.7 Metode Analisis Data
47
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif yang meliputi metode deskriptif dan metode statistik. Analisis data
dalam penelitian ini adalah meggunakan program SPSS 16.
3.7.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis dan mendeskripsikan
data non tes yaitu hasil pengamatan aktivitas siswa. Data hasil observasi disajikan
untuk melihat penerapan metode pembelajaran NHT sudah diterapkan dengan
baik apa belum pada pembelajaran kompetensi dasar menghitung balok sederhana
(sendi dan rol)di kelas eksperimen. Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar
pengamatan, dengan pengamatan secara klasikal pada aktivitas siswa kemudian
diklasifikasi dan diskoring.
Data aktivitas siswa diperoleh dari lembar pengamatan, dengan
pengamatan secara klasikal pada aktivitas siswa kemudian diklasifikasi dan
diskoring. Menurut Sudjana (2001:47) menyatakan bahwa dalam menentukan
banyak kelas interval yang sering diambil paling sedikit 5 kelas dan paling banyak
15 kelas, dipilih menurut keperluan. Dalam kriteria keaktivan kelas pada
penelitian diambil 5 kelas. Adapunklasifikasi dan skoring sebagai berikut:
1= Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas< 16 %
2 = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 33 % - 49 %
3 = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas50 % - 66%
4 = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas 67 % - 83 %
5 = Banyaknya siswa yang melakukan aktivitas >84 %
48
Skor yang telah diperoleh kemudian dihitung untuk mendapatkan nilai
persentase yang akan menunjukkan kriteria keaktifan siswa. Adapun rumus yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Persentase = tingkat persentase yang dicapai
n = nilai yang diperoleh
N = jumlah seluruh nilai
Deskripsipersentase yang diperoleh digunakan untuk menentukan kriteria
keaktifan siswa, sehingga dibuat tabel kriteria yang disusun dengan perhitungan
sebagai berikut:
1. Menentukan persentase skor maksimal dengan rumus sebagai berikut:
Nilai =
x 100%
Nilai =
x 100% = 100%
2. Menentukan persentase skor minimal
Nilai =
x 100%
Nilai =
x 100% = 20 %
3. Menentukan rentang persentase yang diperoleh dengan cara mengurangi
persen tertinggi dengan persen terendah, yaitu 100% - 20% = 80%.
49
4. Menetapkan interval kelas persentase. Interval dapat diperoleh dengan
membagi rentang dengan jumlah jenjang skor yang telah ditetapkan.
sehingga dapat diperoleh: 80% : 5 = 16
Pada penelitian ini, skor maksimal 100%, interval 16 dan skor minimal
20%. Jika dibuat kriteria keaktifan siswa dengan menggunakan interval presentase
lima kelas skor maksimalnya tidak bisa mencapai 100%, yaitu hanya mencapai
99%. Sehingga dalam penentuan skor tertinggi agar bisa mencapai 100% harus
ditambah 1 angka.Intervalnya juga ditambah 1 menjadi 17, sehingga skor
minimalnya menjadi 16%, bukan 20%.
Tabel 3.3 Kriteria Keaktifan Siswa
NO INTERVAL PERSENTASE KRITERIA
1. 16% - 32% Tidak Aktif
2. 33% - 49% Kurang Aktif
3. 50% - 66% Cukup Aktif
4. 67% - 83% Aktif
5. 84% - 100% Sangat Aktif
Sumber : data penelitian diolah tahun 2014(Sudjana, 2002:51)
Mulyasa (2009:105) menyebutkan bahwa pembelajaran dikatakan berhasil
dan berkualitas jika seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) siswa
terlibat aktif baik fisik, mental maupun sosial serta menunjukkan kegairahan
belajar yang tinggi, semangat yang besar dan rasa percaya diri. Dari hasil
pengamatan aktivitas siswa diharapakan siswa aktif dalam pembelajaran sehingga
proses pembelajaran siswa akan menarik.
50
3.7.2 Analisis Data Hasil Belajar Sebelum Perlakuan (Pre Test)
Analisis data sebelum perlakuan digunakan untuk mengetahui apakah
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mmempunyai kemampuan awal
yang sama, adapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Uji Normalitas
Ujinormalitas merupakan uji awal yang dilakukan untuk menganalisis data
hasil belajar pre test guna mengetahui kenormalan data. Tahap uji normalitas ini
menggunakan SPSS 16 yaitu kolmogorov-smirnov dengan taraf kepercayaan95%
danα= 5% atau 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika taraf signifikansi
lebih dari 5% atau 0,05.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas pada suatu data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel
yang dipakai pada penelitian diperoleh dari populasi yang bervarian homogen atau
tidak.Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Independent Sample T
Test. Uji homogenitas dilakukan menggunakan program SPSS 16 Levene Test
dengan taraf kepercayaan 95% dan α 5% atau 0,05. Jika diperoleh taraf
signifikansi lebih dari 5% maka dapat dikatakan bahwa varian sama atau
homogen.
3. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Uji Kesamaan dua rata-rata bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal
kedua kelas siswa sebelum dilakukannya perlakuan sama atau tidak. Pengujian
menggunakan SPSS 16 Independent Sample T Test dengan taraf signifikansi α =
5% dengan kriteria pengujian, rata-rata nilai pre test kedua kelas tidak ada
51
perbedaan (sama) jika signifikasi 2 sisi lebih dari α = 0,05 pada Equal varians
assumed(asumsi varian sama) untuk data homogen, dan nilai signifikansi (2
sisi)lebih dari α = 0,05 pada Equal varians not assumed(asumsi varian tidak sama)
untuk data yang tidak homogen.
3.7.3 Analisis Data Hasil Belajar Setelah Perlakuan (Post Test)
Data hasil belajar setelah perlakuan yang dimaksud adalah data hasil post
test yang dilakukan pada siswa setelah treatment (perlakuan). Analisis yang
digunakan adalah:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menganalisis data hasil belajar post test guna
mengetahui kenormalan data. perhitungannya sama dengan perhitungan
normalitas sebelum perlakuan (pre test)yaitu menggunakan SPSS 16
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas data post test dilakukan dengan cara yang sama seperti pada
uji normalitas data pre test, yaitu menggunakan program SPSS 16.
3. Uji Hipotesis
a. Uji Hipotesis 1
Hipotesis 1 menyatakan bahwa metode pembelajaran NHT dapat
meningkatkan hasil belajar, nilai sikap dan nilai keterampilan mekanika teknik
siswa untuk kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol).
Peningkatan hasil belajar, nilai sikap dan nilai keterampilan ini dapat dilihat dari
perbedaan kemampuan awal siswa sebelum diberi perlakuan dan kemampuan
akhir siswa kelas eksperimen setelah diberi perlakuan pembelajaran NHT. Cara
52
menguji hipotesis ini yaitu dengan membandingkan hasil kemampuan awal (Pre
test) dengan kemampuan akhir (Post test) siswakelas eksperimen. Untuk menguji
hipotesis ini digunakan program SPSS 16paired sample t-test pada skor pre-test
dan post-test kelompok eksperimen dengan taraf kepercayaan α = 5%. H1 diterima
apabila nilai signifikansi (2 sisi)< 0,05.
Ho : Pembelajaran dengan menggunakan metode NHT tidak dapat
meningkatkan hasil belajar, nilai sikap dan nilai keterampilanmekanika
teknik kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol) siswa
kelas X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2014/2015.
H1 : Pembelajaran dengan menggunakan metode NHTdapat meningkatkan
hasil belajar, nilai sikap dan nilai keterampilanmekanika teknik
kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol) siswa kelas
X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran 2014/2015.
b. Uji Hipotesis 2
Hipotesis 2 menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
metode NHT lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan
dengan metode konvensional pada kompetensi dasar kompetensi dasar
menghitung balok sederhana (sendi dan rol) pada siswa kelas X TGB tahun
pelajaran 2014/2015.Pengujian hipotesis ini menggunakan program SPSS 16
Independent Sample T Test dengan taraf kepercayaan α = 5%. Hasilnya H2
diterima apabila signifiknasi (2 sisi) < 0,05 pada Equal varians assumed (asumsi
53
varian sama) untuk data homogen dan H2 diterima jika signifiknasi (2 sisi) < 0,05
pada Equal varians not assumed(asumsi varian tidak sama)untuk data tidak
homogen.
Ho : Pembelajaran dengan menggunakan metode NHT tidak lebih efektif
dalam meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan dengan metode
konvensional pada kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi
dan rol) siswa kelas X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran
2014/2015.
H2 :Pembelajaran dengan menggunakan metode NHT lebih efektif dalam
meningkatkan hasil belajar jika dibandingkan dengan metode
konvensional pada kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi
dan rol) siswa kelas X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran
2014/2015.
102
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil
simpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran NHT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa lebih tinggi dibandingkan dengan
menggunakan metode konvensional kompetensi dasar menghitung balok
sederhana (sendi dan rol) pada siswa kelas X TGB SMK Negeri 5
Semarang tahun ajaran 2014/2015 yang ditunjukkan dengan . Nilai rata-
rata pre test dan post test pada kelas eksperimen dari 62,78 meningkat
menjadi sebesar 79,72. Pada nilai afektif terjadi peningkatan dari 62,91
meningkat menjadi 77,36 dan nilai psikomotorik juga terjadi
peningkatan dari 64,72 meningkat menjadi 77,36 lebih tinggi
dibandingkan kelas kontrol. Karena pembelajaran pada kelas
eksperimen menggunakan metode pembelajaran NHT sedangkan pada
kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional..
2. Pembelajaran dengan menggunakan metode NHT efektif dalam
meningkatkan hasil belajar, nilai sikap dan nilai keterampilan mekanika
teknik kompetensi dasar menghitung balok sederhana (sendi dan rol)
siswa kelas X TGB pada SMK Negeri 5 Semarang tahun ajaran
2014/2015 dengan rata-rata hasil belajar yang diperoleh mengalami
103
peningkatan yaitu sebesar 16,94 dengan ketercapaian standar kelulusan
minimal 100 %, walaupun ada 11 (sebelas) siswa yang memiliki nilai 75
(C+) sudah dianggap lulus. Nilai sikap juga mengalami peningkatan
14,44% dan nilai keterampilan 12,64%. Peningkatan ini lebih tinggi
dibandingkan hasil belajar kelas kontrol yang tanpa perlakuan metode
pembelajaran NHT yaitu 13,19 dengan ketercapaian standar kelulusan
minimal 77,78%. Nilai sikap 12,23% dan nilai keterampilan 7,64%
dengan menggunakan metode konvesional. Selain dari peningkatan hasil
belajar, efektifitas metode pembelajaran NHT juga dapat dilihat dari
meningkatnya aktivitas siswa dari 66,67 menigkat menjadi 83,10 lebih
tinggi dari pada nilai aktivitas siswa pada kelas kontrol.
5.2 Saran
Saran yang dapat diajukan terkait dengan penelitian ini adalah :
1. Metode pembelajaran NHT dapat digunakan sebagai alternatif metode
pembelajaran mekanika teknik yang inovatif pada kompetensi dasar
menghitung balok sederhana (sendi dan rol) untuk meningkatkan hasil
belajar siswa. Namun dalam penerapanya, ada hal yang perlu
diperhatikan dalam penerapan metode pembelajaran NHT, yaitu Guru
lebih memotivasi siswa untuk berani maju ke depan kelas guna
mengemukakan pendapat atau hasil diskusinya mengenai materi
mekanika teknik.
104
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi.Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Arifin,Zaenal. 1991. Evaluasi Intruksional Prinsip, Tekhnik, Prosedur. Bandung
PT.Remaja Rosdakarya.
Darmali, Arief dan Ichwan. 1979. Ilmu Gaya Teknik Sipil. Jakarta : Direktorat
Pendidikan Menengah Kejuruan.
Dimyati dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah,Syaiful Bahri. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam . 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.
Semarang : BP UNDIP.
Hamalik,Oemar. 2012. Psikologi Belajar&Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Hasbullah. 2001.Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Ibrahim, H. Muslimin. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University
Press.
Masnur Muslich. (2007). KTSP pembelajaran berbasis kompetensi dan
komtekstual panduan bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif
dan Menyenangkan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
105
Munib, Achmad. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : UPT.MKK
UNNES.
Purwanto, Ngalim. 2011. Ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis. Jakarta :
PT.Remaja Rosdakarya.
Rifa’i, Akhmad dan Catharina, Tri Anni. 2010. Psikologi Pendidikan. Semarang :
Universitas Negeri Semarang Press.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Salim, Agus. 2006. Teori dan Paradigma penelitian Sosial. Yogyakarta : Tiara
Wacana.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
PT.Rineka Cipta.
Sudjana. 2001. Metode Statistika.Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : ALFABETA.
Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi
Revisi). Jakarta : PT.Rineka Cipta.
Supriyono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori, dan Aplikasi PAKEM.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Surya, Moch. 2004. Psikologi Pembelajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.
Suryabrata, Sumadi. 2006.Psikologi Pendidikan.Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
Suwarno, Wiji. 2008. Dasar- dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta : Ar-ruzz Media
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Press.
Trianto. 2007. Model – model Pembelajaran Inovatif berorientasi konstruktivistik:
Konsep, LandasanTeoritis – Praktis. Jakarta : Prestasi Pustaka Raya.
106
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin dalam Perilaku dan Prestasi Belajar. Jakarta :
PT.Grasindo.
Wiryawan, Siswadi. 1998. Analisis Struktur Tertentu. Jakarta
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidikan
Dasar dan Menengah.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Jakarta : PT.Sinar Grafika.
108
Lampiran 1
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN
Kompetensi Dasar Menghitung Balok Sederhana (sendi dan rol)
Tahun Ajaran 2013/2014
NO X TGB 1 X TGB 2 X TGB 3
1 78 65 77
2 78 77 76
3 77 78 77
4 70 78 65
5 78 65 78
6 78 60 65
7 79 77 60
8 80 75 78
9 80 78 78
10 65 78 60
11 80 65 80
12 70 77 75
13 79 80 80
14 75 80 70
15 75 65 65
16 65 75 75
17 80 75 70
18 78 80 75
19 70 65 76
20 80 70 78
21 70 80 70
22 76 75 65
23 60 80 77
24 77 65 70
25 81 75 70
26 65 65 80
27 77 77 60
28 60 77 76
29 65 70 65
30 70 65 77
109
Lampiran 2
DAFTAR NAMA SISWA
KELAS UJI COBA
No Kode Siswa Nama Siswa
1 UC-01 Afan Febrianto
2 UC-02 Ali Saefudin
3 UC-03 Alvian Rifky S
4 UC-04 Ari Mulyo S
5 UC-05 Ari Setiawan
6 UC-06 Bagas Ade
7 UC-07 Bagus Arianto
8 UC-08 Daevin Tufik Fitrianto
9 UC-09 Dodik Tri P
10 UC-10 Edwin Dwi F
11 UC-11 Eko Ardiyanto
12 UC-12 Eko Muji Santoso
13 UC-13 Eva Aziza
14 UC-14 Fernanda Nova P
15 UC-15 Fery Ryan D P
16 UC-16 Gilmanseptiar
17 UC-17 Imam Maulana
18 UC-18 Khairulsyah M
19 UC-19 Mareta Dian R
20 UC-20 Muhammad Wahyudi
21 UC-21 M. Hidayatulloh
22 UC-22 Nobel Prasetya
23 UC-23 Prabaswara H.S
24 UC-24 Restu Aprilliano
25 UC-25 Rio Dwi K
26 UC-26 Siti Rubinah
27 UC-27 Widyawan Nur A
28 UC-28 Yoga Dimas Sapendra
29 UC-29 Andika Maulana
30 UC-30 Krisna Bayu P
31 UC-31 Dimas Sejuta Nugraha
110
Lampiran 3
DARTAR NAMA SISWA KELAS ESKPERIMEN
X TGB 1
No Kode
siswa Nama No
Kode
siswa Nama
1 E-01 Ade Astrid Aulia Usman 19 E-19 Kuriniawan Dwi Prasetyo
2 E-02 Ade Ridho Kurniawan 20 E-20 Leoni Alfiana Damayanti
3 E-03 Afifah Setya ningrum 21 E-21 M. Afif Maulana
4 E-04 Ahmad Zuda Sholihin 22 E-22 Ma’Rufan Walid Gunawan
5 E-05 Aji Mu’Arif 23 E-23 Muhammad Choerul A
6 E-06 Andri Putra Oktavia M 24 E-24 Muhammad Winanto
7 E-07 Ardi Pradana 25 E-25 Mukminatul Lusiana
8 E-08 Bayu Setiawan 26 E-26 Nando Dava Ulinuha
9 E-09 Dandi Dwi Septiano 27 E-27 Naufal Aldzaky Y
10 E-10 Dika Setiawan 28 E-28 Nugraha Yudha P
11 E-11 Dimas Bagus Pradana 29 E-29 Rachma Rahardini
12 E-12 Doni Maulana Rizky 30 E-30 Riyan Ady Pamungkas
13 E-13 Dwi Novaanto M 31 E-31 Rizal Samudra Adi P
14 E-14 Ericha Farah Ersyada 32 E-32 Safa’Un Putri Setiadini
15 E-15 Fachrul Ikhsan 33 E-33 Setiyo Sura Anggara
16 E-16 Fikri Fauzan 34 E-34 Titik Sejati
17 E-17 Haniatul Istiqlalia 35 E-35 Vincentius Andika Dian P
18 E-18 Hendrawan Pramono 36 E-36 Winda Krisnawati
111
Lampiran 4
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL
X TGB 2
No Kode
Siswa Nama No
Kode
Siswa Nama
1 K-01 Achmad Farin Fauzan 19 K-19 Habib Agung Nur S
2 K-02 Achmad Novan Syadzali 20 K-20 Hisyam Imawan
3 K-03 Acmad Sugito 21 K-21 Ivan Zamorano
4 K-04 Alfin Chrismonica 22 K-22 Karinatika Indah Jaya
5 K-05 Alif Rizal Maulana 23 K-23 Karunia Wulan Ramadini
6 K-06 Amik Yunita Istiqomah 24 K-24 Lanang Prayoyo
7 K-07 Anggun Wulansari 25 K-25 Maharani Safitri
8 K-08 Bagas Priyo Hambodo 26 K-26 Mochamad Rizki
9 K-09 Bayu Agung Santoso 27 K-27 Muhammad Husni H
10 K-10 Diah Ayu Intan Sari 28 K-28 Musa Darmawan Sutrisno
11 K-11 Evi Nur Malasari 29 K-29 Nabiha .F.I
12 K-12 Faisal Santoso 30 K-30 Nanda Danty Kumalasari
13 K-13 Farhansyah Noufal .R.S 31 K-31 Rio Agus Pradhana
14 K-14 Faris Rizaldy 32 K-32 Riski Andrianto
15 K-15 Febriy Setiawan 33 K-33 Rizal Teddy Setyawan
16 K-16 Ferry Septian Bagaskoro 34 K-34 Septian Dwi Nugroho
17 K-17 Fran’S Sinaga 35 K-35 Sophian Irman
18 K-18 Galih Raras Rahmawati 36 K-36 Tohir Nur Ilham
112
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN) Pertemuan 1
Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang
Kelas/Semester : X/Satu
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
113
B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung konstruksi balok sederhana
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
a. Kognitif
Proses
- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok
sederhana konsol (jepit).
- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok
sederhana konsol (jepit) dalam beberapa kelompok.
- Menghitung balok sederhana konsol (jepit).
b. Psikomotor
- Diskusi kelompok tentang materi menghitung konstruksi
balok sederhana konsol (jepit).
- Mempresentasikan hasil diskusi tentang materi menghitung
konstruksi balok sederhana konsol (jepit).
c. Afektif
1. Karakter
- Berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok
sederhana konsol (jepit) dengan benar serta dapat bertindak
demokratis, tanggung jawab, dan saling menghargai.
2. Keterampilan sosial
- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang
ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi
menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit).
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kognitif
- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan
konstruksi balok sederhana konsol (jepit).
- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi
balok sederhana.
114
- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana konsol
(jepit).
b. Psikomotor
- Siswa dapat berdiskusi dengan baik tentang materi
menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit)
c. Afektif
1. Karakter
- Siswa dapat berdiskusi tentang materi menghitung
konstruksi balok sederhana konsol (jepit) dengan benar
serta dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan
saling menghargai
2. Keterampilan sosial
- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,
menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam
berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok
sederhana konsol (jepit)
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Analisis balok statis tentu balok terjepit sebelah dengan beban
terpusat
- Analisis balok statis tentu balok konsol dengan beban terbagi rata
- Analisis balok statis tentu balok konsol dengan beban terbagi
segitiga
F. METODE PEMBELAJARAN
- Metode : Numbered Head Together (NHT)
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
a. Apersepsi
1. Guru membuka pelajaran dengan salam
2. Salah seorang siswa memimpin doa bersama
3. Guru mengabsen siswa yang tidak hadir
4. Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa
115
b. Motivasi
2. Kegiatan Inti ( 160 menit)
a. Eksplorasi
1. Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian
dan prosedur yang harus dilakukan siswa termasuk
memberikan pre-test.
2. Menjelaskan materi tentang balok – balok terjepit sebelah,
menjelaskan pengertian beban terpusat, menghitung balok
terjepit dengan beban terpusat.
3. Menjelaskan materi tentang balok – balok konsol,
menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung
balok konsol dengan muatan beban terbagi rata.
b. Elaborasi
1. Pelaksanaan pre-test
2. Memberikan penjelasan mengenai metode pembelajaran
NHT
3. Guru menyampaikan materi tentang balok – balok terjepit
sebelah, menjelaskan pengertian beban terpusat,
menghitung balok terjepit dengan beban terpusat.
4. Guru menyampaikan materi tentang balok – balok konsol,
menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung
balok konsol dengan muatan beban terbagi rata.
c. Konfirmasi
1. Siswa menyimpulkan materi tentang balok – balok terjepit
sebelah, menjelaskan pengertian beban terpusat,
menghitung balok terjepit dengan beban terpusat.
2. Siswa menyimpulkan materi tentang balok – balok konsol,
menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung
balok konsol dengan muatan beban terbagi rata.
116
3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)
1. Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa menegenai
materi menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan
rol)
2. Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya
3. Guru menutup pelajaran
H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran
- White board
- Spidol
- Penggaris
b. Sumber Pembelajaran
- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK
- Lembar kerja siswa kelas X SMK
I. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian
- Penilaian proses belajar mengajar
Individu:
- siswa berusaha memahami pelajaran
- keaktifan individu dalam kelompok
- kerjasama dalam kelompok
- tugas individu
Kelompok:
- keaktifan dan kekompakan dalam kelompok
- hasil akhir / kesimpulan dari setiap kelompok
- tugas kelompok
b. Instrumen/Alat Penilaian
- Pre test
117
Semarang,
Mengetahui
Guru Mekanika Teknik Peneliti
Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P
NIP: NIM : 5101410036
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN) Pertemuan 2
Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang
Kelas/Semester : X/Satu
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
119
B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Kognitif
Proses
- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol)
- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol) dalam beberapa kelompok
- Menghitung balok sederhana (sendi dan rol)
- Psikomotor
- Diskusi kelompok tentang materi menghitung konstruksi
balok sederhana (sendi dan rol)
- Mempresentasikan hasil diskusi tentang materi menghitung
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
- Afektif
a. Karakter
- Berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol) dengan benar serta dapat
bertindak demokratis, tanggung jawab, dan saling
menghargai
b. Keterampilan sosial
- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang
ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi
menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Kognitif
- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi balok
sederhana
120
- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
b. Psikomotor
- Siswa dapat berdiskusi dengan baik tentang materi menghitung
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
c. Afektif
1. Karakter
- Siswa dapat berdiskusi tentang materi menghitung
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dengan benar
serta dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan
saling menghargai
2. Keterampilan sosial
- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,
menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam
berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol)
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan
- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban
miring
- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban
terbagi rata
F. METODE PEMBELAJARAN
- Metode : Numbered Head Together (NHT)
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
a. Apersepsi
- Guru membuka pelajaran dengan salam
- Salah seorang siswa memimpin doa bersama
- Guru mengabsen siswa yang tidak hadir
- Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa
121
b. Motivasi
2. Kegiatan Inti (±160 menit)
a. Eksplorasi
- Guru membentuk kelompok secara heterogen dengan
masing-masing kelompok sesuai hasil pre test sebelumnya.
- Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai kelompok
diskusi dan memberikan nomor kepada setiap siswa.
b. Elaborasi
- Siswa berkumpul sesuai kelompok yang telah ditentukan
guru
- Siswa mempelajari materi tentang menghitung konstruksi
balok sederhana (sendi dan rol) dan dilanjutkan dengan
berdiskusi mengenai latihan-latihan soal yang diberikan guru
- Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka
melalui nomor siswa yang telah dipanggil oleh guru.
c. Konfirmasi
- Guru membahas hasil jawaban diskusi yang aru saja
dipresentasikan dan bersama siswa.
- Guru membimbing dan mengawasi jalannya diskusi
kelompok NHT.
- Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai soal
yang telah diberikan.
3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)
- Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya
- Guru menutup pelajaran
H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran
- White board
- Spidol
- Penggaris
122
b. Sumber Pembelajaran
- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK
- Lembar kerja siswa kelas X SMK
I. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian
b. Penilaian proses belajar mengajar
Individu:
- siswa berusaha memahami pelajaran
- keaktifan individu dalam kelompok
- kerjasama dalam kelompok
- tugas individu
Kelompok:
- keaktifan dan kekompakan dalam kelompokhasil akhir /
kesimpulan dari setiap kelompok
- tugas kelompok
c. Instrumen/Alat Penilaian
Latihan soal balok statis tentu dengan beban terpusat diatas dua
dudukan, beban miring dan beban terbagi rata.
Semarang,
Mengetahui
Guru Mekanika Teknik Peneliti
Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P
NIP: NIM : 5101410036
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN) Pertemuan 3
Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang
Kelas/Semester : X/Satu
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
124
B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Kognitif
Proses
- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol)
- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol) dalam beberapa kelompok
- Menghitung balok sederhana (sendi dan rol)
2. Psikomotor
- Diskusi kelompok tentang materi menghitung konstruksi
balok sederhana (sendi dan rol)
- Mempresentasikan hasil diskusi tentang materi menghitung
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
3. Afektif
a. Karakter
- Berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol) dengan benar serta dapat
bertindak demokratis, tanggung jawab, dan saling
menghargai
b. Keterampilan sosial
- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang
ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi
menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kognitif
- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
125
- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi
balok sederhana
- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana (sendi
dan rol)
2. Psikomotor
- Siswa dapat berdiskusi dengan baik tentang materi
menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
3. Afektif
a. Karakter
- Siswa dapat berdiskusi tentang materi menghitung
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dengan benar
serta dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan
saling menghargai
b. Keterampilan sosial
- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,
menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam
berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol)
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban
terbagi segitiga
- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban
trapesium
- Analisis balok statis tentu balok dua dudukan dengan beban
gabungan
F. METODE PEMBELAJARAN
- Metode : Numbered Head Together (NHT)
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
a. Apersepsi
- Guru membuka pelajaran dengan salam
126
- Salah seorang siswa memimpin doa bersama
- Guru mengabsen siswa yang tidak hadir
- Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa
b. Motivasi
2. Kegiatan Inti (±160 menit)
a. Eksplorasi
- Guru membentuk kelompok secara heterogen dengan
masing-masing kelompok sesuai hasil pre test sebelumnya.
- Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai kelompok
diskusi dan memberikan nomor kepada setiap siswa.
b. Elaborasi
- Siswa berkumpul sesuai kelompok yang telah ditentukan
guru
- Siswa mempelajari materi tentang menghitung konstruksi
balok sederhana (sendi dan rol) dan dilanjutkan dengan
berdiskusi mengenai latihan-latihan soal yang diberikan guru
- Tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka
melalui nomor siswa yang telah dipanggil oleh guru.
c. Konfirmasi
- Guru membahas hasil jawaban diskusi yang aru saja
dipresentasikan dan bersama siswa.
- Guru membimbing dan mengawasi jalannya diskusi
kelompok NHT.
- Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai soal
yang telah diberikan.
3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)
- Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya
- Guru menutup pelajaran
127
H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran
- White board
- Spidol
- Penggaris
b. Sumber Pembelajaran
- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK
- Lembar kerja siswa kelas X SMK
I. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian
- Penilaian proses belajar mengajar
Individu: - siswa berusaha memahami pelajaran
- keaktifan individu dalam kelompok
- kerjasama dalam kelompok
- tugas individu
Kelompok: - keaktifan dan kekompakan dalam kelompok
- hasil akhir / kesimpulan dari setiap kelompok
- tugas kelompok
b. Instrumen/Alat Penilaian
Latihan soal balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan
beban miring, beban trapesium dan beban gabungan.
Post Test
Semarang,
Mengetahui
Guru Mekanika Teknik Peneliti
Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P
NIP: NIM : 5101410036
128
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL) Pertemuan 1
Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang
Kelas/Semester : X/Satu
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
129
B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit)
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Kognitif
Proses
- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok
sederhana konsol (jepit)
- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok
sederhana konsol (jepit) dalam beberapa kelompok
- Menghitung balok sederhana konsol (jepit)
2. Psikomotor
- Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan tentang
materi menghitung balok sederhana konsol (jepit)
3. Afektif
a. Karakter
- Memperhatikan guru menjelaskan tentang materi menghitung
konstruksi balok sederhana konsol (jepit) dengan benar serta
dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan saling
menghargai
b. Keterampilan sosial
- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang
ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi
menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kognitif
- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan
konstruksi balok sederhana konsol (jepit)
- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi balok
sederhana konsol (jepit)
- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana konsol
(jepit)
130
2. Psikomotor
- Siswa dapat memperhatikan guru dalam menjelaskan tentang
materi menghitung balok sederhana konsol (jepit)
3. Afektif
a. Karakter
- Siswa dapat memperhatikan guru menjelaskan tentang materi
menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit)
dengan benar serta dapat bertindak demokratis, tanggung
jawab, dan saling menghargai
b. Keterampilan sosial
- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,
menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam
berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok
sederhana konsol (jepit)
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Analisis balok statis tentu balok terjepit sebelah dengan beban
terpusat
- Analisis balok statis tentu balok konsol dengan beban terbagi rata
- Analisis balok statis tentu balok konsol dengan beban terbagi
segitiga
F. METODE PEMBELAJARAN
- Metode : Konvesional (ceramah, tanya jawab dan diskusi)
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
a. Apersepsi
- Guru membuka pelajaran dengan salam
- Salah seorang siswa memimpin doa bersama
- Guru mengabsen siswa yang tidak hadir
- Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa
b. Motivasi
2. Kegiatan Inti ( 160 menit)
131
a. Eksplorasi
- Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan penelitian dan
prosedur yang harus dilakukan siswa termasuk memberikan
pre-test.
- Menjelaskan materi tentang balok – balok terjepit sebelah,
menjelaskan pengertian beban terpusat, menghitung balok
terjepit dengan beban terpusat.
- Menjelaskan materi tentang balok – balok konsol,
menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung balok
konsol dengan muatan beban terbagi rata.
b. Elaborasi
- Pelaksanaan pre-test
- Guru menyampaikan materi tentang balok – balok terjepit
sebelah, menjelaskan pengertian beban terpusat, menghitung
balok terjepit dengan beban terpusat.
- Guru menyampaikan materi tentang balok – balok konsol,
menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung balok
konsol dengan muatan beban terbagi rata.
c. Konfirmasi
- Siswa menyimpulkan materi tentang balok – balok terjepit
sebelah, menjelaskan pengertian beban terpusat, menghitung
balok terjepit dengan beban terpusat.
- Siswa menyimpulkan materi tentang balok – balok konsol,
menjelaskan pengertian beban terbagi rata, menghitung balok
konsol dengan muatan beban terbagi rata.
3. Kegiatan Penutup ( 10 menit)
- Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa menegenai
materi menghitung konstruksi balok sederhana konsol (jepit)
- Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya
- Guru menutup pelajaran
132
H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran
- White board
- Spidol
- Penggaris
b. Sumber Pembelajaran
- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK
- Lembar kerja siswa kelas X SMK
I. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian
Penilaian proses belajar mengajar
- Tugas individu
- Keaktivan siswa di dalam kelas
- Sikap siswa dalam kelas
b. Instrumen/Alat Penilaian
- Pre test
Semarang,
Mengetahui
Guru Mekanika Teknik Peneliti
Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P
NIP: NIM : 5101410036
133
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL) Pertemuan 2
Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang
Kelas/Semester : X/Satu
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
134
B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Kognitif
Proses
- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol)
- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol) dalam beberapa kelompok
- Menghitung balok sederhana (sendi dan rol)
2. Psikomotor
- Siswa memperhatikan guru dalam menjelaskan tentang
materi menghitung balok sederhana (sendi dan rol)
3. Afektif
a. Karakter
- Memperhatian guru menjelaskan tentang materi menghitung
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dengan benar serta
dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan saling
menghargai
b. Keterampilan sosial
- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang
ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi
menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kognitif
- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi balok
sederhana
- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana (sendi
dan rol)
135
2. Psikomotor
- Siswa dapat memperhatikan guru dalam menjelaskan dengan
baik tentang materi menghitung konstruksi balok sederhana
(sendi dan rol)
3. Afektif
a. Karakter
- Siswa memperhatikan guru menjelaskan tentang materi
menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
dengan benar serta dapat bertindak demokratis, tanggung
jawab, dan saling menghargai
b. Keterampilan sosial
- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,
menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam
berdiskusi tentang materi menghitung konstruksi balok
sederhana (sendi dan rol)
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan
- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban
miring
- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban
terbagi rata
F. METODE PEMBELAJARAN
- Metode : Konvesional (ceramah, tanya jawab dan diskusi)
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
a. Apersepsi
- Guru membuka pelajaran dengan salam
- Salah seorang siswa memimpin doa bersama
- Guru mengabsen siswa yang tidak hadir
- Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa
b. Motivasi
136
2. Kegiatan Inti ( 160 menit)
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan mengenai materi menghitung konstruksi
balok sederhana (sendi dan rol)
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa.
- Guru memberikan kesempatan kepada salah satu siswa untuk
mengerjakan soal di depan kelas.
b. Elaborasi
- Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi
menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
- Siswa mengerjakan latihan soal
- Salah satu siswa mengerjakan soal yang diberikan guru di
depan kelas.
c. Konfirmasi
- Guru membahas secara bersama-sama latihan soal yang
dikerjakan siswa.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
- Guru memberikan kesempatan bertanya apabila ada materi
yang kurang jelas.
- Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya
- Guru menutup pelajaran
H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran
- White board
- Spidol
- Penggaris
b. Sumber Pembelajaran
- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK
- Lembar kerja siswa kelas X SMK
137
I. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian
Penilaian proses belajar mengajar
- Tugas individu
- Keaktivan siswa di dalam kelas
- Sikap siswa dalam kelas
b. Instrumen/Alat Penilaian
- Tugas mengenai balok statis tentu balok diatas dua dudukan
dengan beban terpusat, beban miring dan beban terbagi rata
Semarang,
Mengetahui
Guru Mekanika Teknik Peneliti
Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P
NIP: NIM : 5101410036
138
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL) Pertemuan 3
Sekolah : SMK Negeri 5 Semarang
Kelas/Semester : X/Satu
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (empat kali pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
139
B. KOMPETENSI DASAR
Menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Kognitif
Proses
- Menjelaskan informasi terkait dengan konstruksi balok sederhana
(sendi dan rol)
- Melakukan pengumpulan data tentang konstruksi balok sederhana
(sendi dan rol) dalam beberapa kelompok
- Menghitung balok sederhana (sendi dan rol)
2. Psikomotor
- Memperhatikan guru dalam menjelaskan tentang materi
menghitung balok sederhana (sendi dan rol)
3. Afektif
a. Karakter
- Memperhatikan guru menjelaskan tentang materi menghitung
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dengan benar serta
dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan saling
menghargai
b. Keterampilan sosial
- Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang ide,
menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi materi menghitung
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kognitif
- Siswa dapat mendeskripsikan informasi yang terkait dengan
konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
- Siswa dapat memahami beberapa kelompok konstruksi balok
sederhana
- Siswa dapat menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
140
2. Psikomotor
- Siswa dapat memperhatikan guru dalam menjelaskan dengan baik
tentang materi menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan
rol)
3. Afektif
a. Karakter
- Siswa memperhatikan guru menjelaskan tentang materi
menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol) dengan
benar serta dapat bertindak demokratis, tanggung jawab, dan
saling menghargai
b. Keterampilan sosial
- Siswa dapat bertanya dengan bahasa yang baik dan benar,
menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik dalam berdiskusi
tentang materi menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan
rol)
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban
terbagi segitiga
- Analisis balok statis tentu balok diatas dua dudukan dengan beban
trapesium
- Analisis balok statis tentu balok dua dudukan dengan beban
gabungan
F. METODE PEMBELAJARAN
- Metode : Konvesional (ceramah, tanya jawab dan diskusi)
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
a. Apersepsi
- Guru membuka pelajaran dengan salam
- Salah seorang siswa memimpin doa bersama
- Guru mengabsen siswa yang tidak hadir
- Menginformasikan tujuan pembelajaran pada siswa
141
b. Motivasi
2. Kegiatan Inti ( 160 menit)
a. Eksplorasi
- Guru menjelaskan mengenai materi menghitung konstruksi
balok sederhana (sendi dan rol)
- Guru memberikan pertanyaan kepada siswa.
- Guru memberikan kesempatan kepada salah satu siswa untuk
mengerjakan soal di depan kelas.
b. Elaborasi
- Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi
menghitung konstruksi balok sederhana (sendi dan rol)
- Siswa mengerjakan latihan soal
- Salah satu siswa mengerjakan soal yang diberikan guru di
depan kelas.
c. Konfirmasi
- Guru membahas secara bersama-sama latihan soal yang
dikerjakan siswa.
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
- Guru memberikan kesempatan bertanya apabila ada materi
yang kurang jelas.
- Guru memberikan tugas untuk mempelajari materi
selanjutnya
- Guru menutup pelajaran.
H. MEDIA/SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media Pembelajaran
- White board
- Spidol
- Penggaris
b. Sumber Pembelajaran
- Buku paket Mekanika Teknik/TGB siswa kelas X SMK
- Lembar kerja siswa kelas X SMK
142
I. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian
Penilaian proses belajar mengajar
- Tugas individu
- Keaktivan siswa di dalam kelas
- Sikap siswa dalam kelas
b. Instrumen/Alat Penilaian
- Tugas mengenai balok statis tentu balok diatas dua dudukan
dengan beban terbagi segitiga, beban trapesium dan beban
gabungan.
- Post Test
Semarang,
Mengetahui
Guru Mekanika Teknik Peneliti
Joko Daryono S.Pd Kukuh Budi P
NIP: NIM : 5101410036
143
Lampiran 7
KISI-KISI SOAL UJI COBA
Satuan Pendidikan : SMK Jumlah soal : 30
Tahun Pelajaran : 2014/2015 Bentuk soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik Waktu : 60 menit
No Aspek Indikator Nomor
Soal Persentase
1 Pengetahuan
(C1)
- Pengantar beban pada
konstruksi sederhana.
- Mendiskripsikan
beban pada bidang
konstruksi sederhana.
- Menyebutkan beban -
beban yang terdapat
dalam konstruksi
sederhana.
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8,
9, 9, 10
10/30 X
100%
= 33,3%
2 Pemahaman
(C2)
- Mendiskripsikan
macam – macam
tumpuan pada
konstruksi sederhana
- Mendiskripsikan
syarat kesetimbangan
beban pada konstruksi
sederhana
- Mendiskripsikan
tentang nilai Resultant
(R) dan Momen (M)
pada konstruksi
sederhana
11, 12,
13, 14,
15, 16,
17, 18,
19, 20
10/30 X
100%
= 33,3%
3 Penerapan
(C3)
- Menghitung nilai
Resultant (R) pada
konstruksi sederhana.
- Menghitung Momen
(M) pada konstruksi
sederhana.
21, 22,
23, 24,
25, 26,
27, 28,
29, 30
10/30 X
100%
= 33,3%
144
Lampiran 8
SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Pokok Bahasan : Menghitung Balok Sederhana (sendi dan rol)
Kelas/Semester : X/1
Waktu : 30 menit
Petunjuk Umum
1. Isikan identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia.
2. Jumlah soal sebanyak 30 pilihan ganda.
3. Periksalah dan bacalah dengan teliti soal-sola sebelum anda menjawb soal.
4. Tanya pada pengawas kalau anda kurang jelas atau kurang lengkap.
5. Tidak diijinkan menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, HP,
dan sebagaianya.
6. Jika soal pilihan ganda, beri tanda (X) untuk jawaban paling benar, pada
jawaban A, B, C, D, atau E.
7. Periksalah jawaban sebelum dikumpulkan pada pengawas
8. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret.
Pilihlah jawaban yang benar dari pertanyaan berikut ini !
1. Apa yang dimaksud dengan beban.....
a. Berat benda
b. Tinggi benda
c. Lebar benda
d. Luas benda
e. Volume benda
2. Apa yang dimaksud dengan beban mati.....
a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi
b. Gaya yang tersembunyi diluar konstruksi
c. Beban yang tidak bergerak
d. Beban yang bergerak
e. Beban tumpuan
3. Apa yang dimaksud dengan beban hidup....
a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi
b. Gaya yang tersembunyi diluar konstruksi
c. Beban yang tidak bergerak
d. Beban yang bergerak
e. Beban tumpuan
145
4. Apa yang dimaksud beban terbagi rata....
a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi
b. Beban yang mempunyai luas singgung besar
c. Beban yang tidak bergerak
d. Beban yang bergerak
e. Beban tumpuan
5. Apa yang dimaksud beban segitiga....
a. Beban hidup
b. Beban yang terbagi dibidang yang luas
c. Beban yang bekerja membentuk segitiga
d. Beban yang bergerak
e. Beban tumpuan
6. Apa yang dimaksud beban langsung....
a. Beban yang bekerja langsung pada konstruksi
b. Beban yang terbagi dibidang yang luas
c. Beban yang bekerja membentuk segitiga
d. Beban yang bergerak
e. Beban yang bergerak langsung pada konstruksi
7. Apa yang dimaksud beban tidak langsung....
a. Beban yang bekerja langsung pada konstruksi
b. Beban yang terbagi dibidang yang luas
c. Beban yang bekerja membentuk segitiga
d. Beban yang bergerak tidak langsung pada konstruksi
e. Beban yang bekerja tidak langsung pada konstruksi
8. Tumpuan sendi dapat menahan gaya....
a. Gaya mati
b. Gaya yang terbagi dibidang yang luas
c. Gaya tarik
d. Gaya yang bergerak
e. Gaya tumpuan
9. Apa yang dimaksud gaya reaksi....
a. Gaya yang timbul akibat gaya aksi
b. Gaya yang terbagi dibidang yang luas
c. Gaya tarik
d. Gaya yang bergerak
e. Gaya tumpuan
146
10. Apa yang dimaksud dengan beban terpusat....
a. Beban yang bekerja pada satu titik
b. Arah beban
c. Gaya beban
d. Gaya yang mempunyai arah
e. A, B dan C benar
Untuk soal nomor 11, 12, 13
1. 4.
2.
5.
3.
11. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan sendi
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
12. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan roll
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
13. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan jepit
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
14. Syarat gaya dalam keadaan setimbang
- Gaya aksi = gaya reaksi
- Tumpuan A = tumpuan B
- Beban = reaksi tumpuan A + reaksi tumpuan B
- Beban = ½ tumpuan A + ½ tumpuan B
- Beban - (tumpuan A + tumpuan B) = 0
Pernyataan dibawah ini dari soal diatas adalah benar,kecuali....
a. 1, 2 dan 3 d. 2, 3 dan 5
b. 1, 2 dan 5 e. 3, 4 dan 5
c. 1, 3 dan 5
147
15.
Berdasarkan soal diatas, pernyataan dibawah ini adalah benar, kecuali....
a. P = A + B d. A = B = ½ P
b. P – (A+B) = 0 e. (A + B) – P = 0
c. P = A – B
16. Untuk soal nomor 16 dan 17
Di bawah ini merupakan cara analitis untuk menghitung nilai P Vertikal,
hitungan yang benar adalah....
a. PV = sin 30⁰ d. PV = PH – (sin 30⁰) b. PV = cos 30⁰ e. PV = PH + (sin 30⁰) c. PV = tag 30⁰
17. Di bawah ini merupakan cara analitis untuk menghitung nilai P Horisontal,
hitungan yang benar adalah....
a. PH = sin 30⁰ d. PH = PV – (sin 30⁰) b. PH = cos 30⁰ e. PH = PV + (sin 30⁰) c. PH = tag 30⁰
18. Untuk soal nomor 18, 19 dan 20
P
A B
2m 2m
30⁰ PV
PH
P
P
A B
2m 4m
148
Dari gambar diatas, untuk mencari nilai Momen di titik B yang benar
adalah....
a. MB = (RA x 4) – (P x 2)
b. MB = (RA x 6) – (P x 2)
c. MB = (RA x 2) – (P x 2)
d. MB = (RA x 6) – (P x 4)
e. MB = (RA x 2) – (P x 4)
19. Dari gambar diatas, untuk mencari nilai Momen di titik A yang benar
adalah....
a. MA = (RB x 4) – (P x 2)
b. MA = (RB x 4) – (P x 4)
c. MA = (RB x 2) – (P x 2)
d. MA = (RB x 6) – (P x 2)
e. MA = (RB x 6) – (P x 4)
20. Dari gambar diatas, pernyataan yang benar adalah....
a. P = RB
b. P = RA
c. P = RA - RB
d. P = ½ RA + ½ RB
e. P = RA + RB
21.
Dari gambar diatas nilai A yang benar adalah...
a. A = 1 kg d. A = 7 kg
b. A = 3 kg e. A= 5 kg
c. A = 6 kg
22.
P = 10 kg
A B
3m 3m
A B
5m 2m
P = 6 kg
149
Dari gambar diatas nilai A yang benar adalah...
a. A = 1,7 kg d. A = 4,3 kg
b. A = 3 kg e. A = 2 kg
c. A = 6 kg
23.
Dari gambar diatas nilai B yang benar adalah...
a. RAV = 2,4 kg dan RAH = 7,07 kg d. RAV = 4,1 kg dan RAH =
2,4 kg
b. RAV = 4,1 kg dan RAH = 7,07 kg e. RAV = 7,07 kg dan RAH =
2,4 kg
c. RAV = 2,4 kg dan RAH = 4,1kg
24.
Dari gambar diatas nilai A adalah...
a. A = 5 kg d. A = 7 kg
b. A = 6 kg e. A = 8 kg
c. A = 10 kg
25.
P = 10 kg 45⁰
PV
PH A B
3m 5m
5m 3m
P = 10 kg
A
q = 5 kg/m
8m
A B
150
Dari gambar diatas nilai R pada titik A adalah...
a. RA = 35 kg d. RA = 15 kg
b. RA = 20 kg e. RA = 40 kg
c. RA = 30 kg
26.
Dari gambar diatas nilai A adalah...
a. A = 30 kg d. A = 60 kg
b. A = 50 kg e. A = 40 kg
c. A = 20 kg
27.
Dari gambar diatas nilai R dititik A adalah....
a. RA = 20 kg d. RA = 26 kg
b. RA = 30 kg e. RA = 50 kg
c. RA = 44 kg
28.
Dari gambar diatas nilai R pada titik B adalah...
a. RB = 42,5 kg d. RB = 43,5 kg
b. RB = 47,5 kg e. RB = 45,5 kg
c. RB = 40,5 kg
2m 6m
A
2m
q = 10 kg/m
A B
6m 2m 2m
q = 10 kg/m P = 10 kg
P = 10 kg q = 10 kg/m
6m 2m
A B
151
29.
Dari gambar diatas, jika sudut P = 45⁰. Maka nilai R pada titik A adalah....
a. RA = 50,828 kg d. RA = 54,242 kg
b. RA = 52,242 kg e. RA = 52,828 kg
c. RA = 54,242 kg
30.
Dari gambar diatas, nilai R pada titik B adalah....
a. RB= 36,7 kg d. RB = 13,7 kg
b. RB = 13,3 kg e. RB = 36,13 kg
c. RB = 36,3 kg
NOTE : NILAI AKAN LEBIH BERARTI JIKA KITA BISA
MENDAPATKANNYA DENGAN HASIL USAHA SENDIRI
DARI PADA HARUS MEMINTA PADA ORANG LAIN.
^-^ SELAMAT MENGERJAKAN ^-^
P = 10 kg q = 10 kg/m
6m 4m
A B
q = 10 kg/m
6m 3m
A B
P = 10 kg
152
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. A 11. B 21. E
2. C 12. C 22. D
3. D 13. A 23. A
4. B 14. C 24. C
5. C 15. C 25. B
6. A 16. A 26. D
7. E 17. B 27. D
8. C 18. D 28. A
9. A 19. D 29. C
10. A 20. E 30. A
153
Lampiran 10
Jawaban Soal Uji Coba
NAMA NOMORSOAL Y Y' 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
R1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 22 484
R2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 22 484
R3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 21 441
R4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 400
R5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 23 529
R6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 20 400
R7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 21 441
R8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 24 576
R9 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 13 169
R10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 23 529
R11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 22 484
R12 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 12 144
R13 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 17 289
R14 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 17 289
R15 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 14 196
R16 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 18 324
R17 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 17 289
R18 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 13 169
R19 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 121
R20 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 8 64
R21 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 10 100
R22 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 11 121
R23 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 12 144
R24 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 17 289
R25 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 17 289
R26 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 15 225
R27 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 14 196
R28 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 17 289
R29 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 5 25
R30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 8 64
R31 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 13 169
JMLH 19 19 9 22 18 22 20 23 23 22 19 24 15 18 20 19 5 19 21 25 17 7 2 3 19 17 13 10 15 12 497 8733
154
Lampiran 11
1. UJI VALIDITAS SOAL UJI COBA
VALIDITAS NOMOR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Mp 18,79 18,84 20,11 17,41 18,39 17,64 18,35 17,61 17,39 17,64 18,11 17,83 18,07 18,06 17,85
Mt 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03
p 0,61 0,61 0,29 0,71 0,58 0,71 0,65 0,74 0,74 0,71 0,61 0,77 0,48 0,58 0,65
q 0,39 0,39 0,71 0,29 0,42 0,29 0,35 0,26 0,26 0,29 0,39 0,23 0,52 0,42 0,35
pq 0,24 0,24 0,21 0,21 0,24 0,21 0,23 0,19 0,19 0,21 0,24 0,17 0,25 0,24 0,23
St 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97
rpbis 0,698 0,712 0,525 0,433 0,558 0,505 0,629 0,538 0,464 0,505 0,525 0,671 0,397 0,479 0,493
rtabel 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355
Kriteria VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
NO SOAL PENELITIA
N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
VALIDITAS NOMOR SOAL
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Mp 17,58 18,40 17,58 18,19 16,00 17,71 18,14 13,50 11,00 15,32 17,24 15,46 18,80 16,13 17,08
Mt 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03 16,03
p 0,61 0,16 0,61 0,68 0,81 0,55 0,23 0,06 0,10 0,61 0,55 0,42 0,32 0,48 0,39
q 0,39 0,84 0,39 0,32 0,19 0,45 0,77 0,94 0,90 0,39 0,45 0,58 0,68 0,52 0,61
pq 0,24 0,14 0,24 0,22 0,16 0,25 0,17 0,06 0,09 0,24 0,25 0,24 0,22 0,25 0,24
St 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97 4,97
rpbis 0,392 0,209 0,392 0,630 -0,013 0,371 0,229 -0,134 -0,332 -0,181 0,267 -0,098 0,384 0,020 0,168
rtabel 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355 0,355
Kriteria VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK VALID TIDAK TIDAK
NO SOAL PENELITIA
N
16 - 17 18 - 19 - - - - - - 20 - -
DIKETAHUI,
jika r pbis > r tabel, maka soal uji coba valid
r tabel (N= 31) = 0,355
155
Lampiran12
2. UJI DAYA PEMBEDA SOAL UJI COBA
UJI DP NOMOR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
BA 11 12 7 13 12 14 12 14 15 13 11 14 10 11 13
BB 7 6 2 9 5 8 7 8 7 8 7 9 4 6 6
JA 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
JB 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
D 0,27 0,40 0,33 0,27 0,47 0,40 0,33 0,40 0,53 0,33 0,27 0,33 0,40 0,33 0,47
Kriteria CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP BAIK CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP CUKUP BAIK
NO SOAL PENELITI
AN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
UJI DP
NOMOR SOAL
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
BA 14 2 12 13 11 11 5 1 0 9 9 4 7 5 6
BB 4 3 6 8 13 6 2 1 3 9 8 9 2 9 6
JA 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
JB 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
D 0,67 -0,07 0,40 0,33 -0,13 0,33 0,20 0,00 -0,20 0,00 0,07 -0,33 0,33 -0,27 0,00
Kriteria BAIK JELEK CUKUP CUKUP JELEK CUKUP JELEK JELEK JELEK JELEK JELEK JELEK CUKUP JELEK JELEK
NO SOAL PENELITI
AN
16 - 17 18 - 19 - - - - - - 20 - -
Diketahui, jika D ≤ 0,2 maka kriteria soal "JELEK"
D ≤ 0,4 maka kriteria soal "CUKUP"
D ≤ 0,7 maka kriteria soal "BAIK"
156
Lampiran 13
3. UJI TINGKAT KESUKARAN SOAL UJI COBA
UJI TK NOMOR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
BA+BB 18 18 9 22 17 22 19 22 22 21 18 23 14 17 19
JA+JB 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P 0,58 0,58 0,29 0,71 0,55 0,71 0,61 0,71 0,71 0,68 0,58 0,74 0,45 0,55 0,61
Kriteria SEDANG SEDANG SUKAR MUDAH SEDANG MUDAH SEDANG MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG MUDAH SEDANG SEDANG SEDANG
NO SOAL
PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
UJI TK NOMOR SOAL
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
BA+BB 18 5 18 21 24 17 7 2 3 18 17 13 9 14 12
JA+JB 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31 31
P 0,58 0,16 0,58 0,68 0,77 0,55 0,23 0,06 0,10 0,58 0,55 0,42 0,29 0,45 0,39
Kriteria SEDANG SUKAR SEDANG SEDANG MUDAH SEDANG SUKAR SUKAR SUKAR SEDANG SEDANG SEDANG SUKAR SEDANG SEDANG
NO SOAL
PENELITIAN
16 - 17 18 - 19 - - - - - - 20 - -
Diketahui, jika p ≤ 0,3 maka kriteria soal "SUKAR"
p ≤ 0,7 maka kriteria soal "SEDANG"
p ≤ 1 maka kriteria soal "MUDAH"
157
Lampiran 14
4. RELIABILITAS BUTIR SOAL
UJI R NOMOR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID
D 0,27 0,40 0,33 0,27 0,47 0,40 0,33 0,40 0,53 0,33 0,27 0,33 0,40 0,33 0,47
Kriteria DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I DIPAKA
I
NO SOAL
PENELITIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
UJI R
NOMOR SOAL
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
VQLID VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK VALID TIDAK TIDAK
D 0,67 -0,07 0,40 0,33 -0,13 0,33 0,20 0,00 -0,20 0,00 0,07 -0,33 0,33 -0,27 0,00
Kriteria DIPAKA
I DIBUA
NG DIPAKA
I DIPAKA
I DIBUA
NG DIPAKA
I DIBUA
NG DIBUA
NG DIBUA
NG DIBUA
NG DIBUA
NG DIBUA
NG DIPAKA
I DIBUA
NG DIBUA
NG
NO SOAL
PENELITIAN
16 - 17 18 - 19 - - - - - - 20 - -
RUMUS ALPHA CRONBACH
K = 30
r11 = k
x 1 - ∑pq
∑pq = 6,28
(k-1) s2
s2 = 24,68
= 0,77 > 0,7
JIKA NILAI ALPHA CRONBACH > 70, MAKA INSTRUMEN DIANGGAP RELIABEL
(NUNALLY, 1994)
158
Lampiran 15
KISI-KISI SOAL PRE TEST DAN POST TEST
Satuan Pendidikan : SMK Jumlah soal : 20
Tahun Pelajaran : 2014/2015 Bentuk soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik Waktu : 60 menit
No Aspek Indikator Nomor
Soal Persentase
1 Pengetahuan
(C1)
- Pengantar beban pada
konstruksi sederhana.
- Mendiskripsikan
beban pada bidang
konstruksi sederhana.
- Menyebutkan beban -
beban yang terdapat
dalam konstruksi
sederhana.
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8,
9, 10
10/20 X
100%
= 50%
2 Pemahaman
(C2)
- Mendiskripsikan
macam – macam
tumpuan pada
konstruksi sederhana
- Mendiskripsikan
syarat kesetimbangan
beban pada konstruksi
sederhana
- Mendiskripsikan
tentang nilai Resultant
(R) dan Momen (M)
pada konstruksi
sederhana
11, 12,
13, 14,
15, 16,
17, 18
8/20 X
100%
= 40%
3 Penerapan
(C3)
- Menghitung nilai
Resultant (R) pada
konstruksi sederhana.
- Menghitung Momen
(M) pada konstruksi
sederhana.
19, 20
2/20 X
100%
= 10%
159
Lampiran 16
SOAL PRE TEST DAN POST TEST
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Pokok Bahasan : Menghitung Balok Sederhana (sendi dan rol)
Kelas/Semester : X/1
Waktu : 30 menit
Petunjuk Umum
1. Isikan identitas anda pada lembar jawaban yang tersedia.
2. Jumlah soal sebanyak 30 pilihan ganda.
3. Periksalah dan bacalah dengan teliti soal-sola sebelum anda menjawb soal.
4. Tanya pada pengawas kalau anda kurang jelas atau kurang lengkap.
5. Tidak diijinkan menggunakan alat bantu hitung seperti kalkulator, HP,
dan sebagaianya.
6. Jika soal pilihan ganda, beri tanda (X) untuk jawaban paling benar, pada
jawaban A, B, C, D, atau E.
7. Periksalah jawaban sebelum dikumpulkan pada pengawas
8. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret.
Pilihlah jawaban yang benar dari pertanyaan berikut ini !
1. Apa yang dimaksud dengan beban.....
a. Berat benda
b. Tinggi benda
c. Lebar benda
d. Luas benda
e. Volume benda
2. Apa yang dimaksud dengan beban mati.....
a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi
b. Gaya yang tersembunyi diluar konstruksi
c. Beban yang tidak bergerak
d. Beban yang bergerak
e. Beban tumpuan
3. Apa yang dimaksud dengan beban hidup....
a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi
b. Gaya yang tersembunyi diluar konstruksi
c. Beban yang tidak bergerak
d. Beban yang bergerak
e. Beban tumpuan
160
4. Apa yang dimaksud beban terbagi rata....
a. Gaya yang tersembunyi didalam konstruksi
b. Beban yang mempunyai luas singgung besar
c. Beban yang tidak bergerak
d. Beban yang bergerak
e. Beban tumpuan
5. Apa yang dimaksud beban segitiga....
a. Beban hidup
b. Beban yang terbagi dibidang yang luas
c. Beban yang bekerja membentuk segitiga
d. Beban yang bergerak
e. Beban tumpuan
6. Apa yang dimaksud beban langsung....
a. Beban yang bekerja langsung pada konstruksi
b. Beban yang terbagi dibidang yang luas
c. Beban yang bekerja membentuk segitiga
d. Beban yang bergerak
e. Beban yang bergerak langsung pada konstruksi
7. Apa yang dimaksud beban tidak langsung....
a. Beban yang bekerja langsung pada konstruksi
b. Beban yang terbagi dibidang yang luas
c. Beban yang bekerja membentuk segitiga
d. Beban yang bergerak tidak langsung pada konstruksi
e. Beban yang bekerja tidak langsung pada konstruksi
8. Tumpuan sendi dapat menahan gaya....
a. Gaya mati
b. Gaya yang terbagi dibidang yang luas
c. Gaya tarik
d. Gaya yang bergerak
e. Gaya tumpuan
9. Apa yang dimaksud gaya reaksi....
a. Gaya yang timbul akibat gaya aksi
b. Gaya yang terbagi dibidang yang luas
c. Gaya tarik
d. Gaya yang bergerak
e. Gaya tumpuan
161
10. Apa yang dimaksud dengan beban terpusat....
a. Beban yang bekerja pada satu titik
b. Arah beban
c. Gaya beban
d. Gaya yang mempunyai arah
e. A, B dan C benar
Untuk soal nomor 11, 12, 13
1. 4.
2.
5.
3.
11. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan sendi
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
12. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan roll
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
13. Gambar nomor berapa yang menunjukkan tumpuan jepit
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
14. Syarat gaya dalam keadaan setimbang
1. Gaya aksi = gaya reaksi
2. Tumpuan A = tumpuan B
3. Beban = reaksi tumpuan A + reaksi tumpuan B
4. Beban = ½ tumpuan A + ½ tumpuan B
5. Beban - (tumpuan A + tumpuan B) = 0
Pernyataan dibawah ini dari soal diatas adalah benar,kecuali....
d. 1, 2 dan 3 d. 2, 3 dan 5
e. 1, 2 dan 5 e. 3, 4 dan 5
f. 1, 3 dan 5
162
15.
Berdasarkan soal diatas, pernyataan dibawah ini adalah benar, kecuali....
a. P = A + B d. A = B = ½ P
b. P – (A+B) = 0 e. (A + B) – P = 0
c. P = A – B
16. Untuk soal nomor 16 dan 17
Di bawah ini merupakan cara analitis untuk menghitung nilai P Vertikal,
hitungan yang benar adalah....
a. PV = sin 30⁰ d. PV = PH – (sin 30⁰) b. PV = cos 30⁰ e. PV = PH + (sin 30⁰) c. PV = tag 30⁰
17. Untuk soal nomor 17 dan 18
Dari gambar diatas, untuk mencari nilai Momen di titik B yang benar
adalah....
a. MB = (RA x 4) – (P x 2)
b. MB = (RA x 6) – (P x 2)
c. MB = (RA x 2) – (P x 2)
d. MB = (RA x 6) – (P x 4)
e. MB = (RA x 2) – (P x 4)
P
A B
2m 2m
30⁰ PV
PH
P
P
A B
2m 4m
163
18. Dari gambar diatas, untuk mencari nilai Momen di titik A yang benar
adalah....
a. MA = (RB x 4) – (P x 2)
b. MA = (RB x 4) – (P x 4)
c. MA = (RB x 2) – (P x 2)
d. MA = (RB x 6) – (P x 2)
e. MA = (RB x 6) – (P x 4)
19.
Dari gambar diatas nilai A yang benar adalah...
a. A = 1 kg d. A = 7 kg
b. A = 3 kg e. A= 5 kg
c. A = 6 kg
20.
Dari gambar diatas nilai R pada titik B adalah...
a. RB = 42,5 kg d. RB = 43,5 kg
b. RB = 47,5 kg e. RB = 45,5 kg
c. RB = 40,5 kg
^-^ SELAMAT MENGERJAKAN ^-^
A B
3m 3m
P = 10 kg q = 10 kg/m
6m 2m
A B
164
Lampiran 17
KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST DAN POST TEST
1. A 11. B
2. C 12. C
3. D 13. A
4. B 14. C
5. C 15. C
6. A 16. A
7. E 17. D
8. C 18. D
9. A 19. E
10. A 20. A
165
Lampiran 18
DATA NILAI PRE-TEST
KELAS KONTROL NO KODE NILAI NO KODE NILAI
1 R1 60 19 R19 65
2 R2 65 20 R20 60
3 R3 80 21 R21 60
4 R4 75 22 R22 65
5 R5 75 23 R23 60
6 R6 65 24 R24 45
7 R7 75 25 R25 60
8 R8 55 26 R26 50
9 R9 65 27 R27 55
10 R10 55 28 R28 80
11 R11 60 29 R29 75
12 R12 70 30 R30 65
13 R13 55 31 R31 65
14 R14 65 32 R32 50
15 R15 65 33 R33 55
16 R16 55 34 R34 60
17 R17 65 35 R35 60
18 R18 70 36 R36 65
RATA-RATA 63,06
166
Lampiran 19
DATA NILAI PRE-TEST
KELAS EKSPERIMEN NO KODE NILAI
NO KODE NILAI
1 R1 60 19 R19 55
2 R2 65 20 R20 60
3 R3 70 21 R21 65
4 R4 60 22 R22 60
5 R5 55 23 R23 65
6 R6 55 24 R24 65
7 R7 65 25 R25 50
8 R8 70 26 R26 70
9 R9 65 27 R27 70
10 R10 70 28 R28 55
11 R11 60 29 R29 60
12 R12 70 30 R30 55
13 R13 60 31 R31 55
14 R14 65 32 R32 70
15 R15 65 33 R33 55
16 R16 60 34 R34 75
17 R17 55 35 R35 65
18 R18 65 36 R36 75
RATA-RATA 62,78
167
Lampiran 20
DATA NILAI POST-TEST
KELAS KONTROL NO KODE NILAI NO KODE NILAI
1 R1 75 19 R19 70
2 R2 80 20 R20 75
3 R3 70 21 R21 80
4 R4 70 22 R22 75
5 R5 90 23 R23 70
6 R6 75 24 R24 80
7 R7 80 25 R25 75
8 R8 65 26 R26 85
9 R9 75 27 R27 65
10 R10 80 28 R28 80
11 R11 80 29 R29 85
12 R12 75 30 R30 80
13 R13 70 31 R31 70
14 R14 75 32 R32 75
15 R15 85 33 R33 75
16 R16 75 34 R34 80
17 R17 75 35 R35 75
18 R18 80 36 R36 75
RATA-RATA 76,25
168
Lampiran 21
DATA NILAI POST-TEST
KELAS EKSPERIMEN NO KODE NILAI
NO KODE NILAI
1 R1 80 19 R19 80
2 R2 80 20 R20 80
3 R3 85 21 R21 75
4 R4 75 22 R22 75
5 R5 85 23 R23 85
6 R6 80 24 R24 80
7 R7 85 25 R25 75
8 R8 75 26 R26 80
9 R9 80 27 R27 75
10 R10 85 28 R28 75
11 R11 80 29 R29 80
12 R12 75 30 R30 80
13 R13 75 31 R31 90
14 R14 80 32 R32 80
15 R15 80 33 R33 85
16 R16 75 34 R34 75
17 R17 85 35 R35 85
18 R18 75 36 R36 80
RATA-RATA 79,72
169
Lampiran 22
PERBANDINGAN NILAI PRE TEST DAN POST TEST
KELAS KONTROL
NO KODE
NILAI
NO KODE
NILAI
Pre test Post test Pre test Post test
1 R1 60 75 19 R19 65 70
2 R2 65 80 20 R20 60 75
3 R3 80 70 21 R21 60 80
4 R4 75 70 22 R22 65 75
5 R5 75 90 23 R23 60 70
6 R6 65 75 24 R24 45 80
7 R7 75 80 25 R25 60 75
8 R8 55 65 26 R26 50 85
9 R9 65 75 27 R27 55 65
10 R10 55 80 28 R28 80 80
11 R11 60 80 29 R29 75 85
12 R12 70 75 30 R30 65 80
13 R13 55 70 31 R31 65 70
14 R14 65 75 32 R32 50 75
15 R15 65 85 33 R33 55 75
16 R16 55 75 34 R34 60 80
17 R17 65 75 35 R35 60 75
18 R18 70 80 36 R36 65 75
RATA-RATA 63,06 76,25
170
Lampiran 23
PERBANDINGAN NILAI PRE TEST DAN POST TEST
KELAS EKSPERIMEN
NO KODE
NILAI
NO KODE
NILAI
Pre test Post test Pre test Post test
1 R1 60 75 19 R19 55 80
2 R2 65 80 20 R20 60 80
3 R3 70 70 21 R21 65 75
4 R4 60 70 22 R22 60 75
5 R5 55 90 23 R23 65 85
6 R6 55 75 24 R24 65 80
7 R7 65 80 25 R25 50 75
8 R8 70 65 26 R26 70 80
9 R9 65 75 27 R27 70 75
10 R10 70 80 28 R28 55 75
11 R11 60 80 29 R29 60 80
12 R12 70 75 30 R30 55 80
13 R13 60 70 31 R31 55 90
14 R14 65 75 32 R32 70 80
15 R15 65 85 33 R33 55 85
16 R16 60 75 34 R34 75 75
17 R17 55 75 35 R35 65 85
18 R18 65 80 36 R36 75 80
RATA-RATA 62,78 79,72
171
Lampiran 24
INDIUKATOR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA
KELAS X TGB SMK NEGERI 5 SEMARANG
Kelas Eksperimen
NO INDIKATOR
SKOR
KURANG
(1)
CUKUP
(2)
AKTIF
(3)
SANGAT
AKTIF
(4)
1
Bersikap
sesuai dengan
arahan guru
Siswa tidak
bersikap
sesuai arahan
guru
Siswa kurang
bersikap
sesuai arahan
guru
Siswa
kadang –
kadang
bersikap
sesuai arahan
guru
Siswa selalu
bersikap
sesuai arahan
guru
2 Berpakaian
rapi
Siswa tidak
berpakaian
rapi
Siswa kurang
berpakaian
rapi
Siswa
kadang –
kadang
berpakaian
rapi
Siswa selalu
berpakaian
rapi
3
Tidak
membuat
gaduh kelas
Siswa selalu
membuat
gaduh kelas
Siswa
kadang –
kadang
membuat
gaduh kelas
Siswa kurang
membuat
gaduh kelas
Siswa tidak
membuat
gaduh kelas
4
Kerja sama
dengan
kelompok
Siswa tidak
berkerja
sama dengan
kelompok
Siswa kurang
berkerja
sama dengan
kelompok
Siswa
kadang –
kadang
berkerja
sama dengan
kelompok
Siswa selalu
berkerja
sama dengan
kelompok
5
Mampu
menjelaskan
materi
dengan
kelompoknya
Siswa tidak
menjelaskan
materi
Siswa kurang
mampu
menjelaskan
materi
Siswa
kadang –
kadang
mampu
menjelaskan
materi
Siswa selalu
mampu
menjelaskan
materi
6
Mampu
menjelaskan
hasil
kelompoknya
Siswa tidak
dapat
menjelaskan
Hasil
kelompoknya
Siswa kurang
mampu
menjelaskan
hasil
kelompoknya
Siswa
kadang –
kadang
mampu
menjelaskan
hasil
kelompoknya
Siswa selalu
mampu
menjelaskan
hasil
kelompoknya
172
Lampiran 25
INDIUKATOR PENILAIAN AKTIVITAS SISWA
KELAS X TGB SMK NEGERI 5 SEMARANG
Kelas Kontrol
NO INDIKATOR
SKOR
KURANG
(1)
CUKUP
(2)
AKTIF
(3)
SANGAT
AKTIF
(4)
1
Bersikap
sesuai dengan
arahan guru
Siswa tidak
bersikap
sesuai arahan
guru
Siswa kurang
bersikap
sesuai arahan
guru
Siswa kadang
– kadang
bersikap
sesuai arahan
guru
Siswa selalu
bersikap
sesuai arahan
guru
2 Berpakaian
rapi
Siswa tidak
berpakaian
rapi
Siswa kurang
berpakaian
rapi
Siswa kadang
– kadang
berpakaian
rapi
Siswa selalu
berpakaian
rapi
3
Memperhatik
an saat guru
menjelaskan
Siswa tidak
memperhatika
n guru
Siswa kurang
memperhatik
an guru
Siswa kadang
– kadang
memperhatik
an guru
Siswa selalu
memperhatik
an guru
4 Mengerjakan
soal sendiri
Siswa tidak
mampu
memngerjakan
soal sendiri
Siswa kurang
mampu
mengerjakan
soal sendiri
Siswa kadang
– kadang
mampu
mengerjakan
soal sendiri
Siswa selalu
mengerjakan
soal sendiri
5
Tidak
membuat
gaduh kelas
Siswa selalu
membuat
gaduh kelas
Siswa kadang
– kadang
membuat
gaduh kelas
Siswa kurang
membuat
gaduh kelas
Siswa tidak
membuat
gaduh kelas
6
Bertanya
kepada guru
dengan sopan
Siswa tidak
sopan
bertanya
dengan guru
Siswa kurang
sopan
bertanya
dengan guru
Siswa kadang
– kadang
sopan
bertanya
dengan guru
Siswa selalu
sopan
bertanya
dengan guru
173
Lampiran 26
DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL PERTEMUAN 1
NAMA
BERSIKAP SESUAI
ARAHAN GURU
BERPAKAIAN RAPI
MEMPERHATIKAN GURU
MENGERJAKAN SOAL SENDIRI
TIDAK GADUH
BERTANYA PADA GURU
DENGAN SOPAN
JUMLAH %
R1 2 3 2 2 2 3 14 58
R2 3 2 3 3 2 2 15 63
R3 2 3 3 1 2 3 14 58
R4 3 2 1 3 2 2 13 54
R5 3 1 2 1 2 2 11 46
R6 3 2 3 2 2 3 15 63
R7 2 2 3 3 3 2 15 63
R8 3 3 3 2 3 3 17 71
R9 3 2 3 2 3 2 15 63
R10 3 2 1 2 3 2 13 54
R11 2 3 3 2 3 3 16 67
R12 3 2 1 2 3 2 13 54
R13 1 2 1 1 2 1 8 33
R14 3 3 2 2 2 2 14 58
R15 2 2 2 1 2 2 11 46
R16 2 2 2 2 2 2 12 50
R17 2 2 2 2 1 2 11 46
R18 2 3 2 2 2 2 13 54
R19 1 2 2 2 2 2 11 46
R20 2 1 2 2 2 1 10 42
R21 1 2 1 2 2 2 10 42
R22 2 2 2 2 1 2 11 46
R23 2 1 1 2 2 2 10 42
R24 2 2 2 2 2 1 11 46
R25 1 2 1 2 2 1 9 38
R26 2 3 1 2 2 1 11 46
R27 2 1 3 2 2 2 12 50
R28 1 2 2 2 1 1 9 38
R29 2 2 1 1 2 1 9 38
R30 2 3 2 2 1 2 12 50
R31 1 2 2 3 2 1 11 46
R32 1 1 1 2 2 2 9 38
R33 2 1 2 2 1 2 10 42
R34 2 1 3 2 1 1 10 42
R35 2 2 1 1 2 2 10 42
R36 2 2 2 2 2 1 11 46
JUMLAH 1775
RATA RATA 49,31
174
Lampiran 27
DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 1
NAMA
BERSIKAP SESUAI
ARAHAN GURU
BERPAKAIAN RAPI
KERJA SAMA DALAM
KELOMPOK
TIDAK GADUH
MENJELASKAN MATERI
DIKELOMPOK
MENJELASKAN HASIL
KELOMPOK JUMLAH %
R1 2 3 2 3 3 3 16 67
R2 2 3 3 3 2 3 16 67
R3 2 2 3 2 2 2 13 54
R4 3 3 3 3 2 3 17 71
R5 2 2 3 3 3 3 16 67
R6 3 2 2 3 3 3 16 67
R7 2 2 3 3 2 2 14 58
R8 3 3 3 3 3 2 17 71
R9 2 2 3 3 3 3 16 67
R10 3 2 3 3 3 3 17 71
R11 2 3 2 3 3 3 16 67
R12 3 3 2 3 3 2 16 67
R13 3 3 3 3 3 3 18 75
R14 3 3 2 2 3 3 16 67
R15 2 2 3 3 3 3 16 67
R16 2 2 3 3 3 2 15 63
R17 3 2 2 3 3 2 15 63
R18 2 3 2 2 3 3 15 63
R19 3 2 3 3 2 2 15 63
R20 2 3 2 2 3 3 15 63
R21 3 2 3 3 3 2 16 67
R22 2 2 2 3 3 3 15 63
R23 2 3 3 3 3 3 17 71
R24 2 2 3 3 3 3 16 67
R25 3 2 2 2 2 2 13 54
R26 2 3 3 2 3 3 16 67
R27 4 3 2 2 2 3 16 67
R28 3 2 3 3 3 3 17 71
R29 2 4 3 2 3 3 17 71
R30 2 3 4 3 3 2 17 71
R31 3 2 3 4 2 3 17 71
R32 3 3 3 3 2 3 17 71
R33 3 3 4 3 2 3 18 75
R34 3 3 2 3 2 3 16 67
R35 3 3 3 3 2 3 17 71
R36 2 2 3 3 3 3 16 67
JUMLAH 2400
RATA RATA 66,67
175
Lampiran 28
DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS KONTROL PERTEMUAN 2
NAMA
BERSIKAP SESUAI
ARAHAN GURU
BERPAKAIAN RAPI
MEMPERHATIKAN GURU
KERJA SAMA DALAM
KELOMPOK
TIDAK GADUH
BERBICARA SOPAN
DIKELOMPOK JUMLAH %
R1 3 3 3 3 3 3 18 75
R2 3 3 3 3 2 2 16 67
R3 2 3 3 3 2 3 16 67
R4 3 2 2 3 3 2 15 63
R5 3 3 3 3 2 2 16 67
R6 3 2 3 2 2 3 15 63
R7 2 2 3 3 3 2 15 63
R8 3 3 3 2 3 3 17 71
R9 3 2 3 2 3 2 15 63
R10 3 2 3 2 3 2 15 63
R11 2 3 3 2 3 2 15 63
R12 3 2 3 2 3 3 16 67
R13 3 2 3 3 2 3 16 67
R14 3 3 2 3 3 2 16 67
R15 2 3 3 3 2 3 16 67
R16 2 2 3 3 2 3 15 63
R17 3 2 2 2 3 3 15 63
R18 2 3 2 3 3 3 16 67
R19 3 2 3 3 2 2 15 63
R20 2 2 3 3 2 3 15 63
R21 3 2 3 2 2 3 15 63
R22 2 2 2 2 3 2 13 54
R23 2 3 3 2 3 2 15 63
R24 3 4 2 2 2 3 16 67
R25 3 2 3 2 2 3 15 63
R26 2 3 3 2 2 3 15 63
R27 2 3 3 2 2 2 14 58
R28 2 2 2 2 3 2 13 54
R29 2 2 3 3 2 3 15 63
R30 2 3 2 3 3 2 15 63
R31 3 2 2 3 2 3 15 63
R32 3 3 3 3 3 2 17 71
R33 2 3 3 2 3 2 15 63
R34 2 3 3 2 3 3 16 67
R35 2 4 3 3 2 2 16 67
R36 3 2 2 3 3 3 16 67
JUMLAH 2308
RATA RATA 64,12
176
Lampiran 29
DATA OBSERVASI AKTIVITAS SISWA KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 2
NAMA
BERSIKAP SESUAI
ARAHAN GURU
BERPAKAIAN RAPI
KERJA SAMA DALAM
KELOMPOK
TIDAK GADUH
MENJELASKAN MATERI
DIKELOMPOK
MENJELASKAN HASIL
KELOMPOK JUMLAH %
R1 4 3 3 2 3 4 19 79
R2 3 3 3 3 3 4 19 79
R3 4 4 4 2 4 2 20 83
R4 3 4 3 3 3 3 19 79
R5 3 3 3 4 3 3 19 79
R6 3 4 4 4 2 3 20 83
R7 3 4 3 3 4 3 20 83
R8 3 4 4 4 3 2 20 83
R9 3 4 4 3 4 3 21 88
R10 3 4 4 3 4 3 21 88
R11 4 3 3 3 4 4 21 88
R12 3 4 4 3 4 4 22 92
R13 3 4 3 3 2 4 19 79
R14 3 3 4 4 3 4 21 88
R15 4 4 3 4 3 3 21 88
R16 4 4 4 3 2 4 21 88
R17 3 3 4 3 4 4 21 88
R18 4 2 3 2 3 3 17 71
R19 3 4 3 4 3 3 20 83
R20 4 3 4 2 4 2 19 79
R21 3 3 4 3 3 4 20 83
R22 4 4 4 3 2 3 20 83
R23 3 3 4 4 4 3 21 88
R24 4 4 3 2 3 4 20 83
R25 3 3 4 3 3 3 19 79
R26 3 3 3 3 4 2 18 75
R27 4 3 4 3 3 2 19 79
R28 3 3 3 3 4 4 20 83
R29 4 4 3 4 3 4 22 92
R30 4 3 4 3 3 3 20 83
R31 3 4 3 4 3 4 21 88
R32 4 3 3 3 4 4 21 88
R33 4 2 4 4 3 3 20 83
R34 4 3 4 3 4 2 20 83
R35 4 4 3 2 2 3 18 75
R36 4 4 3 3 2 3 19 79
JUMLAH 2991
RATA RATA 83,10
177
Lampiran 30
INDIKATOR PENILAIAN AFEKTIF (SIKAP) SISWA
KELAS X TGB SMK NEGERI 5 SEMARANG
Aspek Nilai Indikator
Afektif
(Nilai
Sikap)
Jujur
Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber)
Membuat laporan berdasarkan data atau informasi
apa adanya
Disiplin
Datang tepat waktu
Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan
waktu yang ditentukan
Toleransi
Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat
Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
pendapatnya
Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun
yang memiliki keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan
Percaya
Diri
Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-
ragu
Berani presentasi di depan kelas
Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan
Interval penilaian sikap (Afektif)
NILAI KRITERIA
0 - 64 KURANG
65 -74 CUKUP
75-84 BAIK
≥ 85 SANGAT BAIK
178
Lampiran 31
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF KELAS KONTROL PERTEMUAN 2 DAN 3
KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-
RATA
NILAI PERTEMUAN 3 RATA-RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85
R1
JUJUR
65
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R2
JUJUR
70
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R3
JUJUR
55
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R4
JUJUR
50
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R5
JUJUR
75
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R6
JUJUR
65
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R7
JUJUR
55
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R8
JUJUR
60
65 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R9
JUJUR
50
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R10
JUJUR
75
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
179
KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-
RATA
NILAI PERTEMUAN 3 RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85
R11
JUJUR
70
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R12
JUJUR
85
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R13
JUJUR
80
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R14
JUJUR
55
85 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R15
JUJUR
65
65 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R16
JUJUR
50
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R17
JUJUR
60
85 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R18
JUJUR
65
65 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R19
JUJUR
55
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R20
JUJUR
50
65 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
180
KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-
RATA
NILAI PERTEMUAN 3 RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85
R21
JUJUR
50
60 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R22
JUJUR
60
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R23
JUJUR
75
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R24
JUJUR
60
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R25
JUJUR
55
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R26
JUJUR
50
65 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R27
JUJUR
75
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R28
JUJUR
80
65 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R29
JUJUR
55
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R30
JUJUR
75
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
181
KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-
RATA
NILAI PERTEMUAN 3 RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85
R31
JUJUR
65
100 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R32
JUJUR
55
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R33
JUJUR
50
100 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R34
JUJUR
65
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R35
JUJUR
75
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R36
JUJUR
75
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
182
Lampiran 32
LEMBAR PENILAIAN AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 2 DAN 3
KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-
RATA
NILAI PERTEMUAN 3 RATA-RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85
R1
JUJUR
65
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R2
JUJUR
70
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R3
JUJUR
60
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R4
JUJUR
65
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R5
JUJUR
70
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R6
JUJUR
65
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R7
JUJUR
60
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R8
JUJUR
80
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R9
JUJUR
50
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R10
JUJUR
60
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
183
KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-
RATA
NILAI PERTEMUAN 3 RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85
R11
JUJUR
65
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R12
JUJUR
70
85 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R13
JUJUR
85
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R14
JUJUR
55
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R15
JUJUR
50
85 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R16
JUJUR
60
90 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R17
JUJUR
65
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R18
JUJUR
70
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R19
JUJUR
65
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R20
JUJUR
55
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
184
KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-
RATA
NILAI PERTEMUAN 3 RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85
R21
JUJUR
80
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R22
JUJUR
75
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R23
JUJUR
65
85 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R24
JUJUR
70
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R25
JUJUR
55
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R26
JUJUR
50
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R27
JUJUR
50
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R28
JUJUR
70
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R29
JUJUR
55
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R30
JUJUR
50
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
185
KODE INDIKATOR NILAI PERTEMUAN 2 RATA-
RATA
NILAI PERTEMUAN 3 RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85 0-64 65-74 75-84 ≥85
R31
JUJUR
50
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R32
JUJUR
70
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R33
JUJUR
65
90 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R34
JUJUR
60
80 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R35
JUJUR
60
75 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
R36
JUJUR
55
70 DISIPLIN
TOLERANSI
PERCAYA DIRI
186
Lampiran 33
NILAI AFEKTIF KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN
PRETEMUAN 1
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
NAMA
AFEKTIF
NAMA
AFEKTIF
NILAI KRITERIA
NILAI KRITERIA
R1 65 CUKUP
R1 65 CUKUP
R2 70 CUKUP
R2 70 CUKUP
R3 55 KURANG
R3 60 KURANG
R4 50 KURANG
R4 65 CUKUP
R5 75 BAIK
R5 70 CUKUP
R6 65 CUKUP
R6 65 CUKUP
R7 55 KURANG
R7 60 KURANG
R8 60 KURANG
R8 80 BAIK
R9 50 KURANG
R9 50 KURANG
R10 75 BAIK
R10 60 KURANG
R11 70 CUKUP
R11 65 CUKUP
R12 85 BAIKSEKALI
R12 70 CUKUP
R13 80 BAIK
R13 85 BAIKSEKALI
R14 55 KURANG
R14 55 KURANG
R15 65 CUKUP
R15 50 KURANG
R16 50 KURANG
R16 60 KURANG
R17 60 KURANG
R17 65 CUKUP
R18 65 CUKUP
R18 70 CUKUP
R19 55 KURANG
R19 65 CUKUP
R20 50 KURANG
R20 55 KURANG
R21 50 KURANG
R21 80 BAIK
R22 60 KURANG
R22 75 BAIK
R23 75 BAIK
R23 65 CUKUP
R24 60 KURANG
R24 70 CUKUP
R25 55 KURANG
R25 55 KURANG
R26 50 KURANG
R26 50 KURANG
R27 75 BAIK
R27 50 KURANG
R28 80 BAIK
R28 70 CUKUP
R29 55 KURANG
R29 55 KURANG
R30 75 BAIK
R30 50 KURANG
R31 65 CUKUP
R31 50 KURANG
R32 55 KURANG
R32 70 CUKUP
R33 50 KURANG
R33 65 CUKUP
R34 65 CUKUP
R34 60 KURANG
R35 75 BAIK
R35 60 KURANG
R36 75 BAIK
R36 55 KURANG
JUMLAH 2275 JUMLAH 2265
RATA RATA 63,19 KURANG RATA RATA 62,91 KURANG
187
Lampiran 34
NILAI AFEKTIF KELAS KONTROL DAN KELAS EKSPERIMEN
PRETEMUAN 2
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
NAMA
AFEKTIF
NAMA
AFEKTIF
NILAI KRITERIA NILAI KRITERIA
R1 70 CUKUP
R1 80 BAIK
R2 80 BAIK
R2 75 BAIK
R3 80 BAIK
R3 75 BAIK
R4 70 CUKUP
R4 70 CUKUP
R5 80 BAIK
R5 80 BAIK
R6 75 BAIK
R6 75 BAIK
R7 70 CUKUP
R7 75 BAIK
R8 65 CUKUP
R8 80 BAIK
R9 75 BAIK
R9 80 BAIK
R10 70 CUKUP
R10 80 BAIK
R11 70 CUKUP
R11 75 BAIK
R12 80 BAIK
R12 85 BAIKSEKALI
R13 75 BAIK
R13 80 BAIK
R14 85 BAIKSEKALI
R14 80 BAIK
R15 80 BAIK
R15 85 BAIKSEKALI
R16 75 BAIK
R16 90 BAIKSEKALI
R17 85 BAIKSEKALI
R17 75 BAIK
R18 65 CUKUP
R18 80 BAIK
R19 75 BAIK
R19 75 BAIK
R20 65 CUKUP
R20 70 CUKUP
R21 60 KURANG
R21 70 CUKUP
R22 80 BAIK
R22 80 BAIK
R23 75 BAIK
R23 85 BAIKSEKALI
R24 70 CUKUP
R24 75 BAIK
R25 75 BAIK
R25 70 CUKUP
R26 65 CUKUP
R26 75 BAIK
R27 70 CUKUP
R27 80 BAIK
R28 65 CUKUP
R28 70 CUKUP
R29 80 BAIK
R29 75 BAIK
R30 75 BAIK
R30 75 BAIK
R31 100 BAIKSEKALI
R31 70 CUKUP
R32 75 BAIK
R32 80 BAIK
R33 100 BAIKSEKALI
R33 90 BAIKSEKALI
R34 75 BAIK
R34 80 BAIK
R35 75 BAIK
R35 75 BAIK
R36 75 BAIK
R36 70 CUKUP
JUMLAH 2705 JUMLAH 2785
RATA RATA 75,14 BAIK RATA RATA 77,36111 BAIK
188
Lampiran 35
INDIKATOR PENILAIAN PSIKOMOTORIK (KETERAMPILAN) SISWA
KELAS X TGB SMK NEGERI 5 SEMARANG
Aspek Nilai Indikator
Psikomotorik
(Nilai
Keterampilan)
Kurang
0 – 64
Kurang terampil menggunakan dua
penggaris segi tiga
Kurang mampu dalam menyusun garis gaya
pada bidang konstruksi balok
Kurang mampu dalam menyelesaikan soal
dengan menggunakan cara grafis (gambar)
Cukup
65 - 74
Cukup terampil dalam menggunakan dua
penggaris segi tiga
Cukup mampu dalam menyusun garis gaya
pada bidang konstruksi balok
Cukup mampu dalam menyelesaikan soal
dengan menggunakan cara grafis (gambar)
Baik
75 - 84
Baik dalam menggunakan dua penggaris segi
tiga
Baik dalam menyusun garis gaya pada
bidang konstruksi balok
Baik dalam menyelesaikan soal dengan
menggunakan cara grafis (gambar)
Sangat
Baik
≥85
Sangat baik dalam menggunakan dua
penggaris segi tiga
Sangat baik dalam menyusun garis gaya
pada bidang konstruksi balok
Sangat baik dalam menyelesaikan soal
dengan menggunakan cara grafis (gambar)
Interval penilaian sikap (Afektif)
NILAI KRITERIA
0 - 64 KURANG
65 -74 CUKUP
75-84 BAIK
≥ 85 SANGAT BAIK
189
Lampiran 36
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL PER-2
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85
R1
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R2
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R3
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R4
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R5
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R6
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R7
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R8
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R9
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R10
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R11
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R12
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R13
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R14
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R15
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R16
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
55 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R17
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
50 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R18
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
190
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85
R19
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R20
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R21
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R22
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R23
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R24
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R25
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R26
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R27
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
50 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R28
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
55 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R29
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R30
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R31
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R32
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R33
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R34
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R35
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R36
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
191
Lampiran 37
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL PER-3
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85
R1
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R2
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R3
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R4
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R5
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R6
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R7
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R8
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R9
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R10
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R11
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R12
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R13
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R14
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R15
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R16
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R17
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R18
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
192
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85
R19
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R20
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R21
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R22
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R23
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R24
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R25
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R26
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R27
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R28
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R29
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R30
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R31
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
100 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R32
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R33
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
100 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R34
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R35
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R36
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
193
Lampiran 38
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPRIMEN PER-2
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85
R1
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R2
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R3
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R4
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R5
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R6
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R7
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R8
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R9
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
55 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R10
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
50 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R11
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R12
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R13
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R14
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
55 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R15
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R16
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R17
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R18
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
194
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85
R19
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R20
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
50 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R21
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R22
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
45 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R23
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R24
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R25
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R26
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R27
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R28
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
90 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R29
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R30
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R31
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
55 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R32
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R33
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
50 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R34
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R35
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R36
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
50 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
195
Lampiran 39
LEMBAR PENILAIAN PSIKOMOTORIK KELAS EKSPRIMEN PER-3
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85
R1
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R2
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R3
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R4
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R5
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R6
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R7
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R8
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R9
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R10
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R11
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R12
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R13
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R14
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R15
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R16
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
100 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R17
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R18
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
196
KODE INDIKATOR NILAI RATA-
RATA 0-64 65-74 75-84 ≥85
R19
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R20
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R21
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R22
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
90 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R23
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R24
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R25
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
75 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R26
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R27
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R28
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R29
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R30
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
85 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R31
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
90 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R32
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
80 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R33
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R34
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
60 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R35
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
65 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
R36
MENGGUNAKAN 2 PENGGARIS SEGITIGA
70 PENYUSUNAN GARIS GAYA
MENYELESAIKAN SOAL CARA GRAFIS
197
Lampiran 40
NILAI PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL DAN KELAS
EKSPERIMEN PRETEMUAN 2
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
NAMA
PSIKOMOTORIK
NAMA
PSIKOMOTORIK
NILAI KRITERIA
NILAI KRITERIA
R1 65 CUKUP
R1 65 CUKUP
R2 65 CUKUP
R2 60 KURANG
R3 60 KURANG
R3 70 CUKUP
R4 75 BAIK
R4 65 CUKUP
R5 70 CUKUP
R5 65 CUKUP
R6 75 BAIK
R6 65 CUKUP
R7 65 CUKUP
R7 60 KURANG
R8 65 CUKUP
R8 65 CUKUP
R9 65 CUKUP
R9 55 KURANG
R10 70 CUKUP
R10 50 KURANG
R11 65 CUKUP
R11 70 CUKUP
R12 75 BAIK
R12 65 CUKUP
R13 80 BAIK
R13 60 KURANG
R14 75 BAIK
R14 55 KURANG
R15 75 BAIK
R15 75 BAIK
R16 55 KURANG
R16 70 CUKUP
R17 50 KURANG
R17 85 BAIKSEKALI
R18 65 CUKUP
R18 65 CUKUP
R19 65 CUKUP
R19 60 KURANG
R20 60 KURANG
R20 50 KURANG
R21 70 CUKUP
R21 65 CUKUP
R22 85 BAIKSEKALI
R22 45 KURANG
R23 65 CUKUP
R23 65 CUKUP
R24 75 BAIK
R24 60 KURANG
R25 70 CUKUP
R25 75 BAIK
R26 60 KURANG
R26 80 BAIK
R27 50 KURANG
R27 85 BAIKSEKALI
R28 55 KURANG
R28 90 BAIKSEKALI
R29 65 CUKUP
R29 75 BAIK
R30 75 BAIK
R30 70 CUKUP
R31 65 CUKUP
R31 55 KURANG
R32 70 CUKUP
R32 65 CUKUP
R33 85 BAIKSEKALI
R33 50 KURANG
R34 65 CUKUP
R34 65 CUKUP
R35 70 CUKUP
R35 60 KURANG
R36 65 CUKUP
R36 50 KURANG
JUMLAH 2430 JUMLAH 2330
RATA RATA 67,50 CUKUP RATA RATA 64,72 CUKUP
198
Lampiran 41
NILAI PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL DAN KELAS
EKSPERIMEN PRETEMUAN 3
KELAS KONTROL KELAS EKSPERIMEN
NAMA
PSIKOMOTORIK NAMA
PSIKOMOTORIK
NILAI KRITERIA
NILAI KRITERIA
R1 70 CUKUP
R1 75 BAIK
R2 80 BAIK
R2 70 CUKUP
R3 80 BAIK
R3 80 BAIK
R4 70 CUKUP
R4 85 BAIKSEKALI
R5 80 BAIK
R5 85 BAIKSEKALI
R6 75 BAIK
R6 75 BAIK
R7 70 CUKUP
R7 65 CUKUP
R8 65 CUKUP
R8 70 CUKUP
R9 75 BAIK
R9 80 BAIK
R10 70 CUKUP
R10 85 BAIKSEKALI
R11 70 CUKUP
R11 75 BAIK
R12 80 BAIK
R12 60 KURANG
R13 75 BAIK
R13 75 BAIK
R14 85 BAIKSEKALI
R14 70 CUKUP
R15 80 BAIK
R15 80 BAIK
R16 75 BAIK
R16 100 BAIKSEKALI
R17 85 BAIKSEKALI
R17 80 BAIK
R18 65 CUKUP
R18 85 BAIKSEKALI
R19 75 BAIK
R19 70 CUKUP
R20 65 CUKUP
R20 85 BAIKSEKALI
R21 60 KURANG
R21 80 BAIK
R22 80 BAIK
R22 90 BAIKSEKALI
R23 75 BAIK
R23 75 BAIK
R24 70 CUKUP
R24 85 BAIKSEKALI
R25 75 BAIK
R25 75 BAIK
R26 65 CUKUP
R26 80 BAIK
R27 70 CUKUP
R27 70 CUKUP
R28 65 CUKUP
R28 85 BAIKSEKALI
R29 80 BAIK
R29 80 BAIK
R30 75 BAIK
R30 85 BAIKSEKALI
R31 100 BAIKSEKALI
R31 90 BAIKSEKALI
R32 75 BAIK
R32 80 BAIK
R33 100 BAIKSEKALI
R33 65 CUKUP
R34 75 BAIK
R34 60 KURANG
R35 75 BAIK
R35 65 CUKUP
R36 75 BAIK
R36 70 CUKUP
JUMLAH 2705 JUMLAH 2785
RATA RATA 75,14 BAIK RATA RATA 77,36 BAIK
199
Lampiran 42
HASIL UJI NORMALITAS
1. PRE TEST DAN POST TEST
Nilai signifikansi pre test dan post test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
lebih dari 0,05 , sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pre test dan post test
kedua kelas berdistribusi normal.
2. NILAI SIKAP DAN NILAI KETERAMPILAN
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
36 36 36 36
76.2500 63.0556 79.7222 62.7778
5.52591 8.30471 4.13080 6.37455
.201 .185 .223 .164
.201 .185 .223 .141
-.188 -.120 -.193 -.164
1.204 1.111 1.339 .985
.110 .169 .055 .287
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Pos itive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tai led)
Post tes t
Kontrol
Pre Test
Kontrol
Post tes t
Eksperimen
Pre test
Eksperimen
Test dis tribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
36 36 36 36
63.1944 75.4167 67.5000 75.1389
10.49849 7.10885 8.23754 8.49253
.171 .166 .186 .201
.171 .166 .175 .201
-.147 -.157 -.186 -.132
1.028 .995 1.118 1.206
.241 .275 .164 .109
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tai led)
Sikap
Pertemuan I
(Kontrol)
Sikap
Pertemuan II
(Kontrol)
Keterampilan
Pertemuan I
(Kontrol)
Keterampilan
Pertemuan II
(Kontrol)
Test dis tribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
200
Nilai signifikansi nilai sikap dan nilai keterampilan untuk kelas eksperimen dan
kelas kontrol lebih dari 0,05 , sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai sikap dan
keterampilan kedua kelas berdistribusi normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
36 36 36 36
62.9167 77.3611 64.7222 77.3611
9.20985 5.40979 10.41595 8.90314
.117 .197 .184 .144
.111 .197 .184 .112
-.117 -.159 -.122 -.144
.704 1.179 1.103 .866
.705 .124 .176 .442
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sikap
Pertemuan I
(Eksperimen)
Sikap
Pertemuan II
(Eksperimen)
Keterampilan
Pertemuan I
(Eksperimen)
Keterampilan
Pertemuan II
(Eksperimen)
Test dis tribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
201
Lampiran 43
HASIL UJI HOMOGENITAS
1. Uji Homogenitas hasi Pre Test kelompok Eksperimen dan Kontrol
Nilai signifikansi 0,278 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai pre test
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.
2. Uji Homogenitas hasi Post Test kelompok Eksperimen dan Kontrol
Nilai signifikansi 0,109 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai post test
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.
3. Uji Homogenitas Aspek Sikap Pertemuan I kelompok Eksperimen
dan Kontrol
Nilai signifikansi 0,208 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai sikap
pertemuan 1 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.
Test of Homogeneity of Variances
Pre Test
1.195 1 70 .278
Levene
Statis tic df1 df2 Sig.
Test of Homogeneity of Variances
Post Test
2.630 1 70 .109
Levene
Statis tic df1 df2 Sig.
Test of Homogeneity of Variances
Sikap Pertemuan I
1.612 1 70 .208
Levene
Statis tic df1 df2 Sig.
202
4. Uji Homogenitas Aspek Sikap Pertemuan II kelompok Eksperimen
dan Kontrol
Nilai signifikansi 0,056 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai sikap
pertemuan 2 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen.
5. Uji Homogenitas Aspek Keterampilan Pertemuan I kelompok
Eksperimen dan Kontrol
Nilai signifikansi 0,421 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai
keterampilan pertemuan 1 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat
homogen.
6. Uji Homogenitas Aspek Keterampilan Pertemuan II kelompok
Eksperimen dan Kontrol
Nilai signifikansi 0,268 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai
keterampilan pertemuan 2 antara kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat
homogen.
Test of Homogeneity of Variances
Sikap Pertemuan II
3.774 1 70 .056
Levene
Statis tic df1 df2 Sig.
Test of Homogeneity of Variances
Keterampilan Pertemuan I
.655 1 70 .421
Levene
Statis tic df1 df2 Sig.
Test of Homogeneity of Variances
Keterampilan Pertemuan II
1.242 1 70 .269
Levene
Statis tic df1 df2 Sig.
203
Lampiran 44
HASIL UJI PERBEDAAN
1. Uji Perbedaan hasil Pre test dan post Test kelompok Kontrol
2. Uji Perbedaan hasil Pre test dan post Test kelompok Eksperimen
Paired Samples Statistics
76.2500 36 5.52591 .92099
63.0556 36 8.30471 1.38412
Post test Kontrol
Pre Test Kontrol
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Correlations
36 .163 .341Post test Kontrol &
Pre Test Kontrol
Pair
1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
13.19444 9.19260 1.53210 10.08411 16.30477 8.612 35 .000Post test Kontrol -
Pre Test Kontrol
Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tai led)
Paired Samples Statistics
79.7222 36 4.13080 .68847
62.7778 36 6.37455 1.06243
Post test Eksperimen
Pre test Eksperimen
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Correlations
36 -.133 .441Post test Eksperimen
& Pre test Eksperimen
Pair
1
N Correlation Sig.
204
3. Uji Perbedaan hasil Pertemuan I kelompok Kontrol
(Aspek Sikap)
4. Uji Perbedaan hasil Pertemuan I kelompok Kontrol
(Aspek keterampilan)
Paired Samples Test
16.94444 8.04255 1.34042 14.22324 19.66565 12.641 35 .000Post test Eksperimen
- Pre test Eksperimen
Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tai led)
Paired Samples Statistics
63.1944 36 10.49849 1.74975
75.4167 36 7.10885 1.18481
Sikap Pertemuan
I (Kontrol)
Sikap Pertemuan
II (Kontrol)
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Correlations
36 -.037 .828
Sikap Pertemuan I
(Kontrol) & Sikap
Pertemuan II (Kontrol)
Pair
1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
-12.22222 12.89764 2.14961 -16.58616 -7.85829 -5.686 35 .000
Sikap Pertemuan I
(Kontrol) - Sikap
Pertemuan II (Kontrol)
Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
Paired Samples Statistics
67.5000 36 8.23754 1.37292
75.1389 36 8.49253 1.41542
Keterampilan
Pertemuan I (Kontrol)
Keterampilan
Pertemuan II (Kontrol)
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
205
5. Uji Perbedaan hasil Pertemuan I kelompok Eksperimen
(Aspek Sikap)
Paired Samples Correlations
36 .291 .085
Keterampilan Pertemuan
I (Kontrol) & Keterampilan
Pertemuan II (Kontrol)
Pair
1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
-7.63889 9.96323 1.66054 -11.00996 -4.26782 -4.600 35 .000
Keterampilan Pertemuan
I (Kontrol) - Keterampilan
Pertemuan II (Kontrol)
Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tai led)
Paired Samples Statistics
62.9167 36 9.20985 1.53498
77.3611 36 5.40979 .90163
Sikap Pertemuan I
(Eksperimen)
Sikap Pertemuan
II (Eksperimen)
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Correlations
36 .102 .556
Sikap Pertemuan I
(Eksperimen) &
Sikap Pertemuan
II (Eksperimen)
Pair
1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
-14.44444 10.19648 1.69941 -17.89444 -10.99445 -8.500 35 .000
Sikap Pertemuan I
(Eksperimen) -
Sikap Pertemuan
II (Eksperimen)
Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tai led)
206
6. Uji Perbedaan hasil Pertemuan II kelompok Eksperimen
(Aspek Keterampilan)
Paired Samples Statistics
64.7222 36 10.41595 1.73599
77.3611 36 8.90314 1.48386
Keterampilan Pertemuan
I (Eksperimen)
Keterampilan Pertemuan
II (Eksperimen)
Pair
1
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Paired Samples Correlations
36 .069 .690
Keterampilan Pertemuan
I (Eksperimen) &
Keterampilan Pertemuan
II (Eksperimen)
Pair
1
N Correlation Sig.
Paired Samples Test
-12.63889 13.22801 2.20467 -17.11460 -8.16318 -5.733 35 .000
Keterampilan Pertemuan
I (Eksperimen) -
Keterampilan Pertemuan
II (Eksperimen)
Pair
1
Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed)
207
Lampiran 45
HASIL UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA
1. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pre test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
2. Uji kesamaan dua rata-rata hasil Post Test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol
Group Statistics
36 63.0556 8.30471 1.38412
36 62.7778 6.37455 1.06243
Kelompok
Kontrol
Eksperimen
Pre Test
N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Independent Samples Test
1.195 .278 .159 70 .874 .27778 1.74486 -3.20223 3.75779
.159 65.615 .874 .27778 1.74486 -3.20633 3.76188
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Pre Test
F Sig.
Levene's Test for
Equality of Variances
t df Sig. (2-tai led)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
t-test for Equality of Means
Group Statistics
36 76.2500 5.52591 .92099
36 79.7222 4.13080 .68847
Kelompok
Kontrol
Eksperimen
Post Test
N Mean Std. Deviation
Std. Error
Mean
Independent Samples Test
2.630 .109 -3.020 70 .004 -3.47222 1.14987 -5.76556 -1.17888
-3.020 64.808 .004 -3.47222 1.14987 -5.76880 -1.17565
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Post Test
F Sig.
Levene's Test for
Equality of Variances
t df Sig. (2-tai led)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
95% Confidence
Interval of the
Difference
t-test for Equality of Means
211
Lampiran 47
LEMBAR KOREKSI DAN LEMBAR PENGESAHAN
OLEH TENAGA AHLI / GURU
1. Lembar koreksi soal Uji Coba