Download doc - OJK Tentang Kami

Transcript
Page 1: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Tentang Kami

Visi

Visi OJK adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi

kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar

perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.

  

Misi

Misi OJK adalah:

1.     Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur,

adil,  transparan, dan akuntabel;

2.     Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan

3.     Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Tujuan

OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan :

 1.  Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel

 2.  Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan

 3.  Mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.

Fungsi

Page 2: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

OJK mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap

keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.

 

Tugas

OJK mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor

Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia

 

Muliaman D. Hadad, Ph. DKetua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan

Lahir di Bekasi pada April 1960. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas

Indonesia jakarta dan gelar PhD dalam bidang Business and Economics, dari

Monash University, Melbourne, Australia.

Mengawali karirnya sebagai staf umum di Kantor Bank Indonesia Mataram Tahun

1986. Pada tahun 2003 diangkat sebagai Kepala Biro Stabilitas Sistem Keuangan

dan sebagai Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan sejak tahun

2005. Saat ini beliau juga aktif sebagai ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, duduk

dalam kepengurusan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), dan dosen di

beberapa perguruan tinggi di Jakarta.

Muliaman D. Hadad diangkat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia sesuai

Keputusan Presiden RI No.69 /P Tahun 2006, tanggal 22 Desember 2006 dan

diambil sumpahnya (dilantik) pada tanggal 11 Januari 2007. Kemudian dilantik

kembali untuk masa jabatan kedua sesuai Keputusan Presiden RI No.75/P tanggal

21 Desember 2011 dan dilantik pada tanggal 29 Desember 2011.

Pada tanggal 18 Juli 2012 ditetapkan sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P Tahun 2012 dan dilantik pada tanggal

Page 3: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

20 Juli 2012 oleh Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan 2012 - 2017.

DR. Rahmat Waluyanto, MBAWakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Sebagai Ketua Komite Etik Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan.

Lahir di Metro, Lampung pada Oktober 1956. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan gelar PhD dalam bidang Accounting dan

Finance, dari University of Birmingham, UK.

Mengawali karir sebagai PNS Departemen pada tahun 1985 sebagai staf pada

Direktorat Pembinaan BUMN, Direktorat Jenderal Moneter Dalam Negeri. Pada

tahun 2005 diangkat sebagai Direktur Pengelolaan Surat Utang Negara dan pada

tahun 2006 diangkat sebagai Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian

Keuangan.

Pada tanggal 18 Juli 2012 ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner OJK

berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P Tahun 2012 dan pada tanggal 20 Juli

2012 mengambil sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan

2012 - 2017, kemudian berdasarkan keputusan Presiden Nomor 72/P Tahun 2012

diangkat sebagai Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Sebagai

Ketua Komite Etik  merangkap anggota.

Nelson Tampubolon, SE, MSMKepala Eksekutif Pengawas Perbankan Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan

Lahir di Balige pada Januari 1954. Meraih gelar sarjana Ekonomi dari Fakultas

Ekonomi Universitas Parahyangan, Bandung dan gelar Master of Science In

Management  (MSM) di Arthur D Little Management Institut, Boston, USA.

Mengawali karirnya di Bank Indonesia Kantor Pusat sebagai Staf Umum

Pengawasan Bank pada tahun 1982 s/d 1983. Pada tahun 1983 menjalani tugas

belajar di New York dan pada tahun 1988 diangkat sebagai Kepala Seksi di Bidang

Pengembangan Organisasi. Setelah menjalani promosi dan rotasi dibeberapa

Direktorat, diangkat sebagai Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan pada

tahun 2002.

Sejak tahun 2005 hingga 2008 menjabat sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia

Singapura dan selanjutnya sebagai Direktur Direktorat Internasional pada tahun

2008 s/d Januari 2012. Selain itu, pernah mengikuti Kursus Singkat Angkatan XIII,

Lemhanas pada tahun 2005.

Page 4: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Pada tanggal 18 Juli 2012 ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas

Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P tahun 2012 dan

mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan

2012 - 2017.

Ir. Nurhaida, MBA.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan

Lahir di Padang Panjang pada Juni 1959. Meraih gelar Insinyur di Bidang Kimia

Tekstil dari Institut Teknologi Tekstil Bandung dan gelar Master of Business

Administration, dari Indiana University, Bloomington, USA.

Nurhaida mengawali karirnya di Kementerian Keuangan pada tahun 1989. Pada

tahun 2006 mulai menjabat sebagai Eselon II (Kepala Biro Penilaian Keuangan

Perusahaan Sektor Riil) di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Beliau diangkat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kebijakan dan

Regulasi Jasa Keuangan dan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan

Keputusan Presiden Nomor 20/M Tahun 2011 tanggal 21 Januari 2011.

Pada tanggal 18 Juli 2012 ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas

Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P tahun 2012 dan

mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan

2012 - 2017.

DR. Firdaus Djaelani, MAKetua Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Merangkap Anggota Dewan Komisioner

Lahir di Jakarta pada Desember 1954. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari

Universitas Indonesia Jakarta dan gelar Master dari Ball State University Indiana

USA, kemudian gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada.

Mengawali karirnya sebagai staf Departemen Keuangan tahun 1981. Pada tahun

2000 diangkat sebagai Direktur Asuransi DJLK Departemen Keuangan. Saat ini

beliau  juga aktif sebagai Ketua Indonesia Senior Executive Association (ISEA),

duduk dalam kepengurusan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), dan

Penasehat Masyarakat Ekonomi Syariah.

Firdaus Djaelani diangkat sebagai Anggota Dewan Komisioner merangkap Kepala

Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada tahun 2008 s/d tahun 2012.

Kemudian dilantik kembali untuk masa jabatan kedua Anggota Dewan Komisioner

merangkap Ketua Komite Informasi LPS pada tahun 2012 sampai kemudian

Page 5: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

diangkat menjadi Anggota Dewan Komisioner OJK.

Pada tanggal 18 Juli 2012 ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas

Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P tahun 2012 dan

mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan

2012 - 2017.

DR. Kusumaningtuti Sandriharmy Soetiono, S.H., LLMAnggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen

Lahir di London UK pada Juli 1954. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas

Indonesia Jakarta pada tahun 1979 dan gelar Legum Magister dari Washington

College of Law, The American University USA pada tahun 1984 serta gelar Doktor

Ilmu Hukum diraih di Universitas Indonesia Jakarta pada tahun 2008.

Mengawali karirnya sebagai staf di Bagian Pemeriksaan Kredit, Urusan

Perencanaan Pengawasan Kredit di Bank Indonesia tahun 1980. Pada tahun 2001

diangkat sebagai Deputi Direktur memimpin Direktorat Hukum Bank Indonesia dan

pada tahun 2003 diangkat sebagai Direktur Direktorat Luar Negeri Bank Indonesia.

Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia pada tahun

2006. Serta pada tahun 2007 Kusumaningtuti S. Soetiono menjabat sebagai

Direktur Direktorat Sumber Daya Manusia. Pada tahun 2010 Kusumaningtuti S.

Soetiono  diberi amanat sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia New

York hingga tahun 2012.

Pada tanggal 18 Juli 2012 ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas

Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P tahun 2012 dan

mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan

2012 - 2017.

Prof. Dr. Ilya Avianti, S.E., M,Si., Ak. CPAKetua Dewan Audit Merangkap Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan

Lahir di Bandung pada Juli 1959. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntan,

gelar Magister Sains(M.Si) di bidang Akuntansi, serta gelar Doktor di bidang

Akuntansi dari Universitas Padjajaran, Bandung.

Mengawali karir sebagai dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran,

Bandung pada tahun 1985. pada tahun 2007 s.d. 2012 melaksanakan tugas di Badan

Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI), sebagai Tenaga Ahli dan

Page 6: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

terakhir sebagai Auditor Utama Keuangan Negara VII BPK RI.

Sejak tahun 2002 aktif di Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan terakhir sebagai

Ketua Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia.

Pada tanggal 18 Juli 2012 ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas

Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P tahun 2012 dan

mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan

2012 - 2017.

Dr. Ir. Anny Ratnawati, M.ScWakil Menteri Keuangan, Republik Indonesia Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Ex-Officio Kementerian Keuangan

Lahir di Yogyakarta pada Februari 1962. Meraih gelar Insinyur Agribisnis, Institut

Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1985, dan gelar Master of Science, IPB pada

tahun 1989 dan meraih gelar Doktor Ekonomi Pertanian, IPB pada tahun 1996.

Mengawali karirnya sebagai pendidik pada Program Studi Pendidikan dan

Pembangunan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manjemen, Institut Pertanian Bogor

(IPB). Pada tahun 2008 mendapat tugas dalam OPEC Fund for International

Development Governor for Indonesia. Menjabat sebagai Kepala Badan Pendidikan

dan Pelatihan Keuangan, Departemen Keuangan (Februari 2008 - Juli 2008). Pada

kurun waktu 2008 - 2010 menjabat sebagai Direktur Jenderal Anggaran,

Departemen Keuangan Republik Indonesia, dan sebagai Wakil Menteri Keuangan,

Republik Indonesia pada bulan Mei 2010 - Sekarang.

Pada tanggal 18 Juli 2012 ditetapkan sebagai Anggota Dewan Komisioner Otoritas

Jasa Keuangan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 67/P tahun 2012 dan

mengucapkan sumpah di hadapan Ketua Mahkamah Agung untuk masa jabatan

2012 - 2017.

DR. Halim Alamsyah, SH, SE, MADeputi Gubernur Bank Indonesia, Anggota Dewan Komisioner Jasa Keuangan Ex-Officio Bank Indonesia

Lahir di Bangka pada Maret 1957, memulai karir di Bank Indonesia sebagai Analis

Kredit pada Urusan Kredit Koperasi pada tahun 1982. Saat ini menjabat sebagai

Deputi Gubernur Bank Indonesia. Sebelumnya ia pernah menjabat Direktur

Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Direktur Direktorat Statistik

Moneter, Direktur Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan dan Direktur

Page 7: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat.

Pernah ditempatkan (Secondment) sebagai Analis Konjungtur Siklus (Business

Cycle) pada Central Planning Bureau, Den Haag - Belanda  pada 1990 - 1992 dan

sebagai Peneliti Ekonomi pada Asia Pasific Department, IMF - Washington DC

pada tahun 1996/1997.

Halim Alamsyah menyelesaikan pendidikannya pada Fakultas Ekonomi Universitas

Islam Indonesia Yogyakarta jurusan Ekonomi Perusahaan (1980) dan Fakultas

Hukum UGM Yogyakarta jurusan Hukum Agraria (1981). Ia juga mendapatkan

gelar Master dalam bidang Ekonomi Pembangunan dari Boston University Amerika

(1985) dan gelar Doktor dari Universitas Indonesia Depok pada tahun 2008.

Nilai-Nilai

Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan adalah:

a. Integritas;

Integritas adalah bertindak objektif, adil, dan konsisten sesuai dengan kode etik dan kebijakan organisasi dengan menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen.

b. Profesionalisme;

Profesionalisme adalah bekerja dengan penuh tanggung jawab berdasarkan kompetensi yang tinggi untuk mencapai kinerja terbaik.

c. Sinergi;

Sinergi adalah berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal secara produktif dan berkualitas.

d. Inklusif;

Inklusif adalah terbuka dan menerima keberagaman pemangku kepentingan serta memperluas kesempatan dan akses masyarakat terhadap industri keuangan.

e. Visioner

Visioner adalah memiliki wawasan yang luas dan mampu melihat kedepan

Page 8: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

( Forward Looking ) serta dapat berpikir di luar kebiasaan ( Out of The Box Thingking )

Page 9: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Struktur organisasi OJK

 

 

Struktur organisasi OJK terdiri atas:

 1. Dewan Komisioner OJK; dan

 2. Pelaksana kegiatan operasional.

   

Struktur Dewan Komisioner terdiri atas:

 1. Ketua merangkap anggota;

 2. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;

 3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;

 4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;

 5.Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan   Lainnya merangkap anggota;

 6. Ketua Dewan Audit merangkap anggota;

 7. Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen;

 8.Anggota Ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia; dan

 9.Anggota Ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat setingkat eselon I Kementerian Keuangan.

   

Pelaksana kegiatan operasional terdiri atas:

 1. Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis I; 

 2. Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis II;

 3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang Pengawasan Sektor Perbankan;

 4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal;

 5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan

Page 10: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang Pengawasan Sektor IKNB;

 6. Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko; dan

 7.Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen memimpin bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen

Apr 05

Kunjungan OJK ke Kantor Perwakilan BI Bandung

Mar 29

Talkshow Dialog Bisnis di TA TV, Solo

Mar 28

Media Visit ke Harian Solo Pos

Mar 28

Media Visit ke Harian Radar Madura

Mar 28

Sosialisasi Otoritas Jasa Keuangan di Universitas Trunojoyo Madura

Mar 28

Talkshow Sosialisasi Otoritas Jasa Keuangan di Radio Solo Pos 103.0 FM

Mar 26

Talkshow Sosialisasi Otoritas Jasa Keuangan di Sindo Radio 97.00 FM, Yogyakarta.

Mar 26

Media Visit ke Harian Kedaulatan Rakyat, Yogyakarta.

Mar 26

Media Visit ke Harian Tribun Jogja

Mar 25

Appreciation Lunch for Indonesia Financial Expo & Forum (IFEF) Participants & IFEF 2013 Launching di Plaza Indonesia.

Mar 21

Weekly Media Briefing Otoritas Jasa Keuangan, dengan narasumber Bapak Anis Baridwan (Deputi Komisioner Bidang Audit Internal, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Kualitas) di Ruang Pers.

Mar 21

Kunjungan mahasiswa Akuntansi STEKPI dan Sosialisasi dengan tema "Implementation of GCG in Corporate and Government Institutions"

Page 11: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Mar 19

Journalist Class di Hotel Sheraton Bandara

Mar 18

Penandatanganan Pakta Integritas di lingkungan Otoritas Jasa Keuangan. Acara tersebut berlangsung di Gedung Soemitro Djojohadikusumo.

Mar 14

Seminar Nasional Internal Audit 2013 dengan tema "Kapasitas Organisasi dalam Mengarungi Krisis: Governance, Risk, Compliance dan Anti Fraud yang Terintegrasi" di Hotel Grand Clarion, Makassar. Keynote speaker dalam kegiatan tersebut adalah Ibu Ilya Avianti (Ketua Dewan Audit)

Mar 14

Rapat Koordinasi antara Otoritas Jasa Keuangan dengan Self Regulatory Organizations (SROs)

Mar 14

Weekly Media Briefing Otoritas Jasa Keuangan, dengan narasumber Bapak Dumoli F. Pardede (Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank II) di Ruang Pers

Mar 14 s/d Mar 15

Lomba Pidato Nasional "Suara Konsumen Lembaga Jasa Keuangan" di Hotel Kempinski

Mar 13

Sosialisasi Otoritas Jasa Keuangan di Universitas Muslim Indonesia. Narasumber pada kegiatan tersebut adalah Ibu Ilya Avianti (Ketua Dewan Audit) dan Ibu Andi Timo Pangerang (Wakil Ketua Komisi XI DPR RI)

Mar 06

Seminar dengan tema "Menuju Pengawasan Lembaga Keuangan Yang Efektif Dengan Otoritas Jasa Keuangan" di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang

Mar 05

Menerima Kunjungan dari Universitas BSI Bandung. Narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Bapak M. Jufrin (Analis Senior Strategi dan Manajemen Komunikasi)

Mar 05

Sosialisasi Peraturan VI.A.4 tentang Dana Perlindungan Pemodal dan Peraturan VI.A.5 tentang Penyelenggaraan Dana Perlindungan Pemodal di Hotel Redtop

Mar 01

Seminar Ekonomi Syariah dengan tema "Peran Lembaga Keuangan Syariah dan OJK dalam Pengembangan Ekonomi Berbasis Masjid" di Pusat Informasi Haji Kota Batam. Adapun keynote speaker pada kegiatan tersebut adalah Bapak Muliaman D. Hadad (Ketua Dewan Komisioner)

Mar 01

Seminar dengan tema "Integrasi Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan di Indonesia" di Novotel Batam. Pembicara pada kegiatan tersebut adalah Bapak Nelson Tampubolon (Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan), Bapak Halim Alamsyah (Anggota Dewan Komisioner Ex-Officio Bank Indonesia), dan Bapak Harry Azhar Aziz (Wakil Ketua Komisi XI DPR RI)

Page 12: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Feb 22

Ibu Ilya Avianti (Ketua Dewan Audit) memberikan keterangan kepada wartawan seusai pertemuan lanjutan dengan asosiasi profesi bidang audit internal, manajemen risiko, pengendalian kualitas dan kepatuhan.

Feb 21

Pencanangan Nilai-Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan.

Feb 18 s/d Feb 19

Edukasi dan Sosialisasi Otoritas Jasa Keuangan di Universitas Sumatera Utara, Universitas Nomensen, dan Hotel JW. Marriot, Medan.

Feb 14

Peresmian Media Center Otoritas Jasa Keuangan

Feb 14

Weekly Media Briefing Otoritas Jasa Keuangan. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Bapak Rahmat Waluyanto (Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan) dan diikuti oleh seluruh Deputi Komisioner OJK

Feb 13

Sosialisasi OJK dengan tema: "Peran Publik Mengawal Transparansi OJK dengan Acuan UU No.21 Tahun 2011 Dalam Rangka Memperkuat Perekonomian Nasional" di Aula Serbaguna Universitas Singaperbangsa, Karawang.

Feb 07

Peresmian Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI). Peresmian tersebut dihadiri oleh Bapak Muliaman D. Hadad (Ketua Dewan Komisioner), Ibu Nurhaida (Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal), dan Bapak Firdaus Djaelani (Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank)

Feb 07

Ibu Kusumaningtuti S. Soetiono (Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen) menjadi pembicara dalam acara Economic Review di MNC Business.

Feb 04

Audiensi Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dengan Kepala Kepolisian Republik Indonesia

Jan 31

Ibu Ilya Avianti dan Ibu Kusumaningtuti S. Soetiono memberikan keynote speech dalam Sosialisasi dan Edukasi Otoritas Jasa Keuangan di Hotel Meritus, Surabaya.

Jan 19

Ketua dan Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan berkesempatan untuk memberikan bantuan kepada korban banjir di Perumahan Ciledug Indah, Ketua dan Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan berkesempatan untuk memberikan bantuan kepada korban banjir di Perumahan Ciledug Indah, Perumahan Pinang Griya Permai, dan Perumahan Pondok Bahar.

Page 13: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Jan 18

Sosialisasi Otoritas Jasa Keuangan Kepada Pelaku Industri Pasar Modal yang dihadiri para direktur di lingkungan KE Pengawas pasar Modal dengan pembicara Bapak Robinson Simbolon (Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I) dan Bapak M. Noor Rachman (Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II).

Jan 16

Rapat Kunjungan kepada Pimpinan DPR RI di Gedung Nusantara III, DPR RI. Rapat Kunjungan kepada Pimpinan DPR RI di Gedung Nusantara III, DPR RI.

Jan 10

Financial Executive Gathering 2013, 10 Januari 2013, di Birawa Assembly Hall, Menara Bidakara, Jakarta. Financial Executive Gathering 2013, 10 Januari 2013, di Birawa Assembly Hall, Menara Bidakara, Jakarta.

Jan 02

Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Boediono meresmikan Pembukaan Perdagangan Saham Hari Pertama di Bursa Efek Indonesia.

Jan 02

Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DK OJK mengadakan konferensi pers terkait dengan mulai beroperasinya Otoritas Jasa Keuangan di BEI.

Dec 20

KE IKNB OJK Bapak Firdaus Djaelani melakukan sosialisasi kepada industri IKNB di Birawa Assembly, Bidakara, Jakarta. Industri IKNB yang hadir adalah KE IKNB OJK Bapak Firdaus Djaelani melakukan sosialisasi kepada industri IKNB di Birawa Assembly, Bidakara, Jakarta. Industri IKNB yang hadir adalah industri dari Perasuransian, Dana Pensiun, Pembiayaan dan Penjaminan.

Dec 05

DK OJK melakukan penyerahan surat keputusan pengangkatan kepada para pejabat OJK. DK OJK melakukan penyerahan surat keputusan pengangkatan kepada para pejabat OJK.

Nov 26

Audiensi DK OJK dengan pimpinan BPK

Nov 23

DK OJK mengadakan Forum Group Discussion tentang Mekanisme Edukasi & Perlindungan Konsumen dihadiri wakil dari BI,BPS,BAPMI,AAUI

Nov 23

Dewan Komisioner OJK memberikan penjelasan : Updating - Outlook Ekonomi 2013 dan Arsitektur Industri Keuangan Indonesia ke Depan

Nov 22

Ketua Dewan Komisioner OJK menyampaikan paparan mengenai aspek pungutan dalam acara Sosialisasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)

Oct 25

Diterima oleh Presiden Republik Indonesia di Istana Jogja

Oct 18

Sarasehan tentang Edukasi dan Perlindungan Konsumen

Page 14: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Oct 15

Pertemuan Dewan Komisioner dengan Asosiasi Industri

Oct 08

Rapat Dengar Pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat dalam rangka penetapan RKA 2013

Oct 03

Perumusan dan Penetapan Kode Etik

Sep 26

Penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pungutan

Sep 19

Penyusunan dan penetapan struktur organisasi, tugas pokok fungsi, standar prosedur operasional, serta rancang bangun infrastruktur

Sep 13

Undangan Dinners Kadin – Bali

Sep 13

Undangan Infobank Assurance Award – Bali

Sep 10

Wawancara dengan METRO TV

Sep 07

Rapat dengan Gubernur Bank Indonesia

Sep 06

Kunjungan ke Pemimpim Redaksi KOMPAS

Sep 05

Rapat dengan Menteri Keuangan

Sep 03 s/d Oct 29

Sosialisasi Tentang OJK kepada Pelaku Industri Jasa Keuangan dan Civitas Akademika

Sep 01 s/d Oct 01

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran 2013

Aug 15

Pembentukan Tim Transisi dalam membantu pelaksanaan fungsi, tugas dan wewenang Dewan Komisioner

Jul 31 Diterima oleh Wakil Presiden Republik Indonesia

Jul 19 Pelantikan Dewan Komisioner

Page 15: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

  Berita Terkini

 

 Pembekuan Izin WPPE dan WPEE Per 28 Februari 2013

 Pengumuman Pembekuan Izin WPPE dan WPEE tanggal 26 Maret 2013

 Pembekuan Izin WPPE dan WPEE Per 31 Januari 2013

 Pengadaan Jasa Konsultansi Penataan Organisasi Otoritas Jasa Keuangan

 Pengumuman Lelang Ulang Cleaning Service

 Pengumuman Pengadaan Penerima Tamu Ulang

 Siaran Pers tentang Rapat Koordinasi OJK Bersama SROs

 Salinan Keputusan Penetapan Saham PT Dyandra Media International Sebagai Efek Syariah

 Press Release Penetapan Saham PT Dyandra

 Siaran Pers tentang Otoritas Jasa Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak Bangun Kerjasama Pelaksanaan Tugas dan Wewenang.

 Pengumuman tentang Peringatan Terhadap Tawaran Investasi Yang Menjanjikan Keuntungan Besar Dari Perusahaan Yang Tidak Diatur dan Diawasi Oleh Otoritas

 Surat Edaran KE Pengawas IKNB No SE-01/D.05/2013

 Pengumuman Pelelangan Sederhana Dengan Pascakualifikasi Panitia Pengadaan Jasa Edukasi Keuangan dan Peringatan Hari Konsumen Nasional

 Pengumuman Prakualifikasi Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Pembangunan Minisite Informasi dan Edukasi Konsumen Pada Website OJK

 Pengumuman Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi

 Draft Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Perlindungan Konsumen

 Siaran pers penandatangan MoU antara OJK dengan PP Muhammadyah di Malang

 Siaran Pers Ketua Dewan Audit OJK Dengan Asosiasi Profesi Bidang AIRMPK dan Kepatuhan, 22 Februari 2013

Page 16: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

 Pengumuman Pelelangan Umum Survei Literasi Keuangan

 Siaran Pers tentang Pencanangan Nilai-Nilai Strategis Otoritas Jasa Keuangan

 Salinan Keputusan KE Pengawas Pasar Modal OJK Nomor Kep-04D.042013

 Press Release Penetapan Saham PT Trans Power Marine Tbk sbg Efek Syariah

 Pengumuman Pelelangan Sederhana Dengan Pascakualifikasi Panitia Pengadaan Jasa Penyediaan Layanan Financial Costumer Care

 Pengadaan Jasa Penyediaan Layanan Internet dan Intranet (15 Februari 2013)

 Struktur OJK Wide

 Checklist Pengungkapan Laporan Keuangan

 SE Checklist Laporan Keuangan Industri Pasar Modal

 Siaran Pers Waspada Terhadap Tawaran Investasi (6 Februari 2013)

 Penjelasan Jaminan Fidusia Pada Pembiayaan Kendaraan Bermotor

 Pertemuan Konsolidasi Otoritas Jasa Keuangan Dengan Asosiasi Profesi Bidang Internal Audit, Risk Management, Quality Assurance, Dan Kepatuhan

 Surat Edaran (Penipuan atas nama OJK) (25 Januari 2013)

 Press Release Perkembangan Klaim Asuransi Akibat Banjir Jakarta (22 Januari 2013)

 Pencabutan Izin Usaha di Bidang Asuransi Jiwa PT Asuransi Syariah Mubarakah

 Pertemuan Eksekutif Sektor Jasa Keuangan (10 Januari 2013)

 Surat Pemberitahuan Permohonan WMI dan Pengawasan WMI (13 Desember 2012)

 Pembekuan izin WPPE dan WPEE (28 Desember 2012)

 Siaran Pers Akhir Tahun 2012 (28 Desember 2012)

 Penerbitan Peraturan Nomor IX.L.1 (28 Desember 2012)

 Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-717/BL/2012 (28 Desember 2012)

 Penerbitan Peraturan Nomor VI.A.4 (28 Desember 2012)

 Siaran Pers Komite Etik (29 Nopember 2012)

 Pembentukan Dewan Audit OJK (Rabu, 24 Oktober 2012)

Page 17: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

 Siaran Pers Proses Seleksi Calon Anggota Dewan Audit OJK (Senin, 15 Oktober 2012)

 Penetapan Tugas Pokok dan Fungsi, Standar Prosedur Operasional dan Rancang Bangun Infrastruktur OJK (Rabu, 19 September 2012)

 Penetapan Struktur Organisasi OJK (Senin, 03 September 2012)

 Halal Bi halal (Kamis, 16 Agustus 2012)

 Pembentukan Tim Transisi Otoritas Jasa Keuangan (Rabu, 15 Agustus 2012)

 Pertemuan DK OJK dengan Direksi dan SRO Pasar Modal (Selasa, 7 Agustus 2012)

 Pembagian Tugas Dewan Komisoner OJK (Jumat, 20 Juli 2012)

Page 18: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Page 19: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Kode Etik Pegawai OJK

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

NOMOR 01/17 /PDK/XII/2012

TENTANG

KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

 

Menimbang :

a. bahwa  berdasarkan  Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011  tentang Otoritas Jasa Keuangan, Dewan Komisioner menetapkan dan menegakkan kode etik Otoritas Jasa Keuangan;

b. bahwa untuk mengawasi kepatuhan Dewan Komisioner, pejabat dan  pegawai Otoritas Jasa Keuangan terhadap kode etik, maka Dewan Komisioner membentuk Komite Etik;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf  a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan  tentang  Kode Etik Otoritas Jasa Keuangan;

Mengingat  :

PERATURAN DEWAN KOMISIONER  OTORITAS JASA KEUANGAN  TENTANG  KODE ETIK  OTORITAS JASA KEUANGAN.

Page 20: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam  Peraturan Dewan Komisioner  Otoritas Jasa Keuangan  ini yang dimaksud dengan:

(1) Otoritas Jasa Keuangan, yang  selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan,  sebagaimana dimaksud dalam  Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

(2) Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi OJK yang bersifat kolektif dan kolegial.

(3) Anggota Dewan Komisioner OJK adalah  sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011  tentang Otoritas Jasa Keuangan.

(4) Pejabat dan Pegawai OJK adalah pejabat dan pegawai baik tetap maupun dipekerjakan.

(5) Kode Etik  OJK  adalah  norma  dan azas mengenai  kepatutan dan kepantasan  yang wajib dipatuhi dan dilaksanakan oleh  seluruh Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK dalam pelaksanaan tugas.

(6) Komite Etik adalah  organ pendukung Dewan Komisioner yang bertugas mengawasi kepatuhan Dewan Komisioner,  Pejabat dan  Pegawai OJK terhadap kode etik.

(7) Integritas adalah  pemikiran, perkataan dan tindakan yang baik dan benar dengan memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.

(8) Profesionalisme adalah perilaku yang selalu mengedepankan sikap dan tindakan yang dilandasi oleh tingkat  kompetensi, kredibilitas, dan komitmen yang tinggi.

(9) Transparansi adalah tindakan menyampaikan informasi secara transparan, konsisten,

Page 21: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

dan kredibel untuk memberikan layanan yang lebih baik dan lebih cepat kepada pemangku kepentingan.

(10) Akuntabilitas adalah sikap bertanggungjawab terhadap tindakan yang dilakukan serta responsif terhadap kebutuhan pemangku kepentingan.

(11) Sinergi adalah sikap membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para memangku kepentingan, untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas.

(12) Kesetaraan adalah sikap memperlakukan secara adil dan setara di dalam memenuhi hak-hak yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan-perundangan yang berlaku.

(13) Pejabat Pemutus  adalah  Dewan Komisioner  atau Pejabat OJK yang berwenang menetapkan sanksi atas pelanggaran Kode Etik.

BAB II

TUJUAN

Pasal 2

Pengaturan Kode Etik bertujuan untuk:

a. Menjaga citra, martabat, integritas dan independensi Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan  Pegawai  OJK  dalam menjalankan tugas sesuai dengan nilai strategis organisasi OJK.

b. Memberikan kejelasan pedoman perilaku Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK  dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab.

c. Mencegah  pelanggaran  Kode Etik  OJK  guna melindungi Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK  dari risiko hukum dan/atau  risiko reputasi yang mungkin timbul akibat perilaku yang menyimpang dari norma sosial atau tidak sejalan dengan persepsi publik terhadap penyelenggaraan lembaga negara yang baik.

d. Memperjelas mekanisme penanganan informasi dan proses penyelesaian dugaan

Page 22: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

pelanggaran Kode Etik  OJK  oleh  Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK.

Pasal 3

 

(1) Kode Etik OJK berlaku untuk seluruh  Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK.

(2) Kode Etik OJK dilaksanakan tanpa toleransi dan pengecualian atas penyimpangannya dan mengandung sanksi bagi yang melanggarnya

BAB III

NILAI DASAR

Pasal 4

Nilai Dasar Kode Etik OJK  dicerminkan dalam perilaku yang sesuai dengan Nilai Strategis Organisasi OJK yang terdiri atas:

(1) Integritas;

(2) Profesionalisme;

(3) Transparansi;

(4) Akuntabilitas;

(5) Sinergi; dan

(6) Kesetaraan.

Page 23: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

BAB IV

KODE ETIK OJK

Bagian Kesatu

Nilai Dasar Integritas

Pasal 5

(1) Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK wajib:

  a. Mematuhi aturan hukum, peraturan perundang-perundangan dan tata laksana tugas.

  b. Menjaga kerahasiaan data dan informasi yang terkait dengan pelaksanaan tugas OJK,  baik selama dan  setelah tidak bekerja di OJK  sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai  penggunaan dan pengungkapan informasi rahasia.

  

(2) Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK dilarang:

  a. Menjadi anggota, pengurus partai politik, dan atau melakukan kegiatan untuk kepentingan partai politik.

  b. Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan norma kesopanan dan kesusilaan.

  c.

Meminta/menerima, memberi persetujuan untuk meminta/menerima, mengizinkan atau membiarkan keluarga untuk meminta/menerima segala pemberian dalam bentuk apapun dan hal-hal lain yang dapat dinilai dengan uang dari pihak pemangku kepentingan secara langsung maupun tidak langsung yang:

              1.) 

dapat menyebabkan Anggota  Dewan  Komisioner, pejabat dan pegawai OJK memiliki kewajiban kepada pihak tersebut;

Page 24: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

           2.) dapat mempengaruhi  Anggota  Dewan  Komisioner, pejabat dan

pegawai OJK dalam melaksanakan tugasnya; atau

3.) dapat menyebabkan Anggota  Dewan  Komisioner, pejabat dan pegawai OJK  bersikap diskriminatif dalam melaksanakan tugasnya.

   

d. Memanfatkan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas OJK, untuk tujuan dan alasan apapun, untuk kepentingan pribadi maupun pihak lain yang tidak berhak, kecuali dalam rangka melaksanakan tugas OJK.

  e. Menjanjikan sesuatu kepada pemangku kepentingan dalam bentuk apapun atau mengungkapkan informasi yang masih bersifat rahasia berkenaan dengan pelaksanaan tugas OJK yang masih dalam proses penyelesaian ataupun belum ditetapkan keputusan final atas penyelesaiannya.

  f. Membantu penyiapan dokumen atau laporan atau bantuan dalam bentuk apapun termasuk bantuan jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pemangku kepentingan berkaitan dengan pelaksanaan tugas OJK dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi, keluarga atau menguntungkan pihak tertentu.

  g. Mempunyai Efek bersifat ekuitas dari:

     

        1.) 

Emiten dan/atau Perusahaan Publik;

  2.) perusahaan yang berada di bawah pengawasan OJK; dan/atau

  3.) perusahaan yang memiliki hubungan keuangan yang signifikan dengan OJK.

  h. Dalam hal  kepemilikan  sebagaimana dimaksud pada huruf  g  terjadi karena warisan, hibah atau putusan pengadilan,  maka  wajib segera melaporkan kepemilikan Efek tersebut kepada Dewan Komisioner.

  i. Dalam hal kepemilikan  sebagaimana dimaksud pada huruf  h dialihkan  maka wajib melaporkan hasil  pengalihan  tersebut kepada Dewan Komisioner.

     

Page 25: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Bagian Kedua

Nilai Dasar Profesionalisme

Pasal 6

(1) Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK wajib:

  a. Bekerja  secara  disiplin, efisien dan efektif serta melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, jujur dan profesional.

  b. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam rangka menjaga kredibilitas OJK.

  c. Berpenampilan yang  pantas  sesuai dengan  nilai  strategis  organisasi OJK.

     

(2) Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK dilarang:

  a. Melakukan tindakan yang dapat mencemarkan nama baik  atau merugikan OJK.

  b. Menggunakan kewenangan jabatan dan/atau  fasilitas dari OJK baik secara langsung maupun tidak langsung untuk tujuan dan/atau alasan apapun, kecuali dalam rangka melaksanakan tugas OJK.

  c. Memiliki rangkap jabatan yaitu:

               1)   Mempunyai benturan kepentingan di  lembaga  jasa  keuangan dan/atau Pihak lain yang diawasi oleh OJK, yaitu:

                        a.  menjadi pengurus  dan/atau pengawas  atau yang setara dengan pengurus  dan/atau pengawas  di  lembaga  jasa keuangan dan/atau pihak lain yang diawasi OJK;

b. menjadi pengendali dan/atau  pengelola di  lembaga  jasa keuangan dan/atau Pihak lain yang diawasi OJK; dan/atau

Page 26: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

 c.  Menjadi pengurus dari organisasi pelaku atau profesi di lembaga 

jasa  keuangan, kecuali berdasarkan penugasan khusus dari Dewan Komisioner untuk kepentingan OJK.

   

               2)   Menduduki jabatan pada lembaga lain, kecuali dalam rangka pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenang OJK dan/atau penugasan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  d. Dalam  hal  Anggota Dewan Komisioner,  Pejabat dan  Pegawai OJK menjadi pengurus, pengawas, pengendali dan/atau pengelola di lembaga jasa keuangan dan/atau pihak lain yang diawasi OJK, maka yang bersangkutan harus  melepaskan pengendalian dan pengelolaannya sejak diangkat  menjadi  Anggota Dewan Komisioner atau Pegawai OJK.

  e. Mempunyai pekerjaan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dan/atau  mengganggu pelaksanaan tugas, atau dapat menimbulkan penyalahgunaan jabatan, waktu, data dan informasi serta fasilitas kantor, kecuali mendapatkan  izin dari pimpinan  atau atasan.

f. Berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan pihak yang diperiksa atau akan diperiksa oleh OJK karena diduga melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan,  tersangka, terdakwa, dan/atau keluarganya  atau pihak lain yang terkait, yang penanganan kasusnya sedang diproses oleh OJK, kecuali melaksanakan tugas karena perintah jabatan.

  g.

Menerima honorarium dari pihak  yang diawasi  OJK  untuk pemberian ceramah,  menjadi  narasumber, atau kegiatan sejenis lainnya,  baik dalam jam kerja maupun di luar jam kerja, di luar batas kewajaran  honorarium  yang  ditetapkan oleh  Direktur Sumber Daya Manusia.

Bagian Ketiga

Nilai Dasar Transparansi

Pasal 7

(1) Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK wajib  memberikan data dan informasi yang memadai kepada pemangku

Page 27: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

kepentingan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK  dilarang menolak memberikan informasi yang seharusnya diberikan kepada pemangku kepentingan, dengan itikad tidak baik.

Bagian Keempat

Nilai Dasar Akuntabilitas

 

Pasal 8

 

(1)Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK wajib:

 

a.Memberikan komitmen dan loyalitas kepada OJK di atas kepentingan dan loyalitas kelompok dan/atau pribadi.

 

b.Merawat  dan menjaga fasilitas kantor serta menggunakannya untuk kepentingan pelaksanaan tugas OJK.

  c.Mengembalikan fasilitas, peralatan kantor dan dokumen  yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang OJK, setelah tidak bekerja di OJK.

(2)Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK dilarang  membuat kesepakatan, komitmen atau janji, yang dapat mengikat OJK  tanpa kewenangan dari OJK.

   

Bagian Kelima

Nilai Dasar Sinergi

Page 28: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Pasal 9

(1)Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK wajib:

 

a.Saling menghormati dan menghargai agama, kepercayaan, budaya dan adat istiadat  Anggota Dewan Komisioner, Pejabat  dan  Pegawai OJK, dan pihak lain.

 

b.Bersikap sopan, santun, ramah, dan menjaga hubungan yang harmonis antar Anggota Dewan Komisioner,  Pejabat dan  Pegawai OJK, serta  pemangku kepentingan.

 

c.Menjaga kesehatan, keselamatan dan keamanan lingkungan kerja bersama.

     

(2)Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK dilarang:

 

a.Bersikap mementingkan diri sendiri.

 

b.Mengabaikan prosedur kerja yang dapat berakibat membahayakan kredibilitas OJK,  kesehatan, keselamatan dan keamanan lingkungan kerja bersama.

Bagian Keenam

Nilai Dasar Kesetaraan

Page 29: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Pasal 10

 

(1)Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK  wajib  memberikan pelayanan sebaik-baiknya secara profesional dan tidak memihak (bersikap netral) kepada pemangku kepentingan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

(2)Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai  OJK dilarang bersikap atau bertindak diskriminatif dan/atau memberikan keistimewaan perlakuan kepada pemangku kepentingan,  berdasarkan  jgender, suku, agama, ras dan antar golongan.

BAB V

PENGAWASAN DAN SANKSI

Bagian Kesatu

Pengawasan

Pasal 11

(1)Anggota Dewan  Komisioner, Pejabat dan  Pegawai OJK  wajib melaporkan secara tertulis melalui Sistem Penerimaan Pengaduan OJK  (help desk) apabila mengetahui adanya dugaan pelanggaran terhadap  Kode Etik OJK atau tindak pidana dalam pelaksanaan tugas yang dapat merugikan atau berpotensi merugikan OJK.

   

(2)Komite  Etik mengawasi kepatuhan Dewan Komisioner,  Pejabat dan Pegawai OJK terhadap Kode Etik OJK.

   

Bagian Kedua

Page 30: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Sanksi

Pasal 12

(1)Anggota Dewan  Komisioner,  Pejabat dan Pegawai OJK yang melakukan pelanggaran terhadap  Kode Etik OJK  dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam Peraturan Dewan Komisioner OJK  dan/atau Surat Edaran Dewan Komisioner OJK

   

(2)Komite Etik akan melakukan penilaian atas tingkat pelanggaran terhadap Kode Etik OJK dan merekomendasikan  pengenaan  sanksi  kepada Pejabat Pemutus.

   

(3)Pelanggaran  Kode Etik OJK  terdiri atas 3 (tiga) kategori pelanggaran, yaitu :

 

a.pelanggaran ringan,

 

b.pelanggaran sedang, dan

 

c.pelanggaran berat.

(4)Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK  wajib menerima dan melaksanakan keputusan Pejabat Pemutus.

   

BAB VI

PENANGANAN PELANGGARAN KODE ETIK

Bagian Kesatu

Page 31: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Penanganan Informasi

Pasal 13

 

(1)OJK menerima informasi dugaan pelanggaran  Kode Etik OJK  yang dapat berasal dari Anggota Dewan  Komisioner,  Pejabat dan  Pegawai OJK, masyarakat dan/atau melalui media massa.

   

(2)Komite Etik secara aktif memastikan kebenaran informasi dan melakukan pemeriksaan.

   

Bagian Kedua

Proses Penegakan Kode Etik

Pasal 14

(1)Komite Etik  melakukan verifikasi atas  informasi  dugaan pelanggaran Kode Etik OJK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.

   

(2)Dalam hal diperlukan, Komite Etik  dapat  mengundang Anggota Dewan Komisioner,  Pejabat dan  Pegawai OJK  yang diduga melanggar  Kode Etik OJK untuk memberikan klarifikasi.

   

Pasal 15

 

(1)Terhadap hasil verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dilakukan  pemeriksaan  pelanggaran  Kode Etik OJK  dalam sidang Komite Etik yang bersifat tertutup.

   

Page 32: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

(2)Anggota  Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK yang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik OJK berhak melakukan pembelaan diri dalam sidang Komite Etik.

   

(3)Dalam sidang Komite Etik,  Komite Etik menyatakan dan memberikan rekomendasi keputusan untuk diajukan  secara tertulis  kepada  Pejabat Pemutus, yaitu :

 

a.Pernyataan terbukti atau tidak terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik OJK.

 

b.Pemulihan nama baik jika tidak terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik OJK.

  c. Pengenaan sanksi jika terbukti melakukan pelanggaran  Kode Etik OJK.

(4)Pernyataan terbukti melakukan pelanggaran  Kode Etik OJK  sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a  terdiri atas 3 (tiga) kategori pelanggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3).

(5)Rekomendasi pengenaan sanksi untuk Anggota Dewan Komisioner yang diduga melanggar Kode Etik OJK dapat beru

 

a.Peringatan tertulis, untuk pelanggaran ringan.

 

b.Pembebastugasan dari  sebagian atau semua pekerjaan sebagai Anggota Dewan Komisioner dalam jangka waktu tertentu, untuk pelanggaran sedang

 

c.Diberhentikan dari jabatannya sebagai Anggota Dewan Komisioner, untuk pelanggaran berat..

Page 33: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

 

(6)Dewan Komisioner menetapkan  status non aktif bagi Anggota Dewan Komisioner sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf c, sebelum pemberhentian Anggota Dewan Komisioner ditetapkan oleh Presiden.

   

(7)Untuk  menetapkan rekomendasi pengenaan sanksi  sebagaimana dimaksud  pada  ayat (5), Komite Etik berpedoman pada kriteria pelanggaran ringan, pelanggaran sedang, dan pelanggaran berat  yang diatur lebih lanjut dalam Surat Edaran Dewan Komisioner OJK.

   

(8)Pengaturan tentang pemberian rekomendasi  pengenaan sanksi untuk Pejabat dan  Pegawai OJK yang diduga melanggar  Kode Etik OJK  dan kriteria untuk  kategori  pelanggaran  sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3)  diatur dalam Surat Edaran Dewan Komisioner OJK.

Bagian Ketiga

Pengenaan Sanksi

Pasal 16

 

(1)Pejabat Pemutus  menetapkan keputusan akhir yang bersifat final berdasarkan rekomendasi Komite Etik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15.

   

(2)Rapat Dewan Komisioner  yang membahas pelanggaran  Kode Etik OJK yang dilakukan oleh Anggota Dewan Komisioner  tidak dihadiri oleh Anggota Dewan Komisioner yang diduga melakukan pelanggaran.

   

BAB VII

KOMITE ETIK

Bagian Kesatu

Page 34: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

Pembentukan Komite Etik

Pasal 17

 

(1)Pembentukan  Komite Etik diputuskan dalam Rapat Dewan Komisioner yang dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK.

(2)Komite Etik terdiri atas:

 

a.Komite Etik level  Governance  yang bertugas mengawasi kepatuhan Anggota Dewan Komisioner terhadap Kode Etik OJK.

 

b.Komite Etik level Manajemen  yang bertugas mengawasi kepatuhan Pejabat dan Pegawai OJK terhadap Kode Etik OJK.

     

Pasal 18

(1)Jangka waktu penugasan  Anggota  Komite Etik level  Governance  yang berasal dari  unsur profesi/akademisi  paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang paling banyak 1 (satu) kali

   

(2)Penugasan Anggota Komite Etik Level Governance yang berasal dari unsur profesi/akademisi  sebagaimana dimaksud pada ayat (1)  berakhir dalam hal :

 

a.jangka waktu penugasan Komite Etik telah selesai; atau

 

b.terdapat hal-hal yang mengakibatkan penugasan Komite Etik berakhir berdasarkan keputusan Dewan Komisioner.

Page 35: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

(3)Jangka waktu penugasan  Anggota  Komite Etik level Manajemen tidak dibatasi.

Bagian Kedua

Keanggotaan Komite Etik

Pasal 19

 

(1)Keanggotaan Komite Etik  diputuskan dalam Rapat Dewan Komisioner yang dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner.

Keanggotaan Komite Etik terdiri atas:

 

a.Ketua;

 

b.Anggota; dan

  c. Sekretariat.

Pasal 20

Susunan keanggotaan Komite Etik level Governance terdiri atas:

a.Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK sebagai Ketua;

Page 36: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

b.Anggota Dewan Komisioner OJK  Bidang Audit  Internal  dan Manajemen Risiko sebagai Anggota; dan

c.3 (tiga) orang dari unsur profesi/akademisi sebagai Anggota.

d.Sekretariat Komite Etik  Governance  yaitu Direktorat Sumber Daya Manusia.

Pasal 21

 

Susunan keanggotaan Komite Etik level Manajemen terdiri atas:

a.Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK sebagai Ketua;

   

b.Deputi Komisioner Manajemen Strategis I sebagai Anggota;

   

c.Deputi Komisioner Manajemen Strategis II sebagai Anggota;

d.Direktur Sumber Daya Manusia sebagai Anggota;

e.Direktur Audit Internal I sebagai Anggota; dan

Page 37: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

f.Direktur Hukum sebagai Anggota.

g.Sekretariat Komite Etik Manajemen yaitu Direktorat Sumber Daya Manusia.

Pasal 22

(1)Calon anggota Komite Etik  level  Governance  yang berasal dari unsur profesi/akademisi  dipilih secara langsung oleh Dewan Komisioner dengan mekanisme yang disepakati oleh Dewan Komisioner.

   

(3)Kriteria calon anggota Komite Etik  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

 

a.Warga Negara Indonesia;

 

b.Tidak menjadi anggota partai politik;

 

c.Memiliki reputasi dan kredibilitas yang diakui oleh masyarakat;

 

d.Memiliki pengalaman dan wawasan yang luas;

Page 38: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

e.Memiliki integritas dan independensi;

f.Tidak pemah melakukan pelanggaran good governance;

g.Sehat jasmani dan rohani; dan

h.Berusia paling kurang 50 (lima puluh) tahun.

 

Bagian Ketiga

Tugas dan Kewajiban Komite Etik

Pasal 23

 

a.Meneliti dugaan pelanggaran Kode Etik OJK  yang dilakukan oleh Anggota Dewan Komisioner, Pejabat dan Pegawai OJK.

   

b.Mengumpulkan dan menganalisa informasi atau keterangan dari pihak-pihak yang berkaitan atau yang berkepentingan dengan dugaan pelanggaran Kode Etik OJK.

   

c.Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran Kode Etik OJK.

   

d.Menyatakan bahwa dugaan pelanggaran  Kode Etik OJK  terbukti atau tidak terbukti.

Page 39: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

e.Memberikan rekomendasi keputusan atas pernyataan dugaan pelanggaran  Kode Etik  OJK  kepada Dewan Komisioner atau  Pejabat Pemutus yang berwenang.

f.Menjadi ethic advisor dalam rangka edukasi, pencegahan dan penindakan pelanggaran Kode Etik OJK.

   

Pasal 24

Anggota Komite Etik wajib :

a.Memberikan masukan tertulis mengenai penyempurnaan pelaksanaan Kode Etik OJK;

   

b.Menyusun buku manual/buku saku/sejenis mengenai  Kode Etik OJK; dan

   

c.Hadir pada rapat  dan sidang  Komite Etik dalam rangka  pemeriksaan dugaan pelanggaran Kode Etik  OJK  dan/atau penetapan rekomendasi keputusan atas dugaan pelanggaran Kode Etik OJK.

   

Bagian Keempat

Wewenang Komite Etik

Pasal 25

Komite Etik berwenang:

Page 40: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

a.Memanggil Anggota Dewan Komisioner,  Pejabat dan  Pegawai OJK yang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik OJK untuk dimintai keterangan dan/atau data di dalam atau di luar sidang Komite Etik.

   

b.Memanggil pihak-pihak terkait dan para saksi untuk dimintai keterangan dan/atau data dalam sidang Komite Etik.

   

c.Meminta  data  dan informasi yang terkait dengan penanganan dugaan pelanggaran Kode Etik OJK sesuai ketentuan yang berlaku.

   

Bagian Kelima

Sidang Komite Etik

Pasal 26

(1)Sidang Komite Etik dipimpin oleh Ketua Komite Etik.

   

(2)Dalam hal Ketua  berhalangan  hadir maka sidang dapat dipimpin oleh salah seorang anggota Komite Etik berdasarkan kesepakatan.

   

(3)Sidang Komite Etik  dapat mengambil keputusan jika  dihadiri oleh  lebih dari setengah anggota Komite Etik.

(4)Pengambilan keputusan dilakukan melalui musyawarah mufakat.

(5)Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak tercapai maka pengambilan keputusan dilakukan melalui suara terbanyak.

Page 41: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

(6)Dalam hal anggota Komite Etik merupakan pihak yang diduga melakukan pelanggaran Kode Etik atau memiliki benturan kepentingan dengan kasus yang sedang diperiksa oleh Komite Etik, maka yang bersangkutan tidak dapat menghadiri sidang Komite Etik.

Bagian Keenam

Sekretariat Komite Etik

Pasal 27

 

Sekretariat Komite Etik bertugas:

a.Menatausahakan pengaduan, keterangan, data dan bukti terkait dugaan pelanggaran Kode Etik OJK.

b.Melakukan  filtering  dan verifikasi awal terhadap informasi yang diterima sebelum diteruskan kepada Komite Etik.

c. Menyiapkan surat panggilan sidang Komite  Etik kepada pihak-pihak terkait.

d.Menyiapkan  persidangan termasuk materi persidangan dan membuat berita acara pemeriksaan yang ditandatangani oleh Ketua  dan Anggota Komite Etik yang hadir dalam sidang Komite Etik.

e.Menyiapkan rapat Komite Etik dan menyusun risalah rapat serta keputusan rapat Komite Etik.

f.Menyiapkan surat rekomendasi keputusan Komite Etik kepada Dewan Komisioner atau Pejabat Pemutus.

Page 42: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

g.Melakukan tugas lain terkait dengan penanganan pelanggaran Kode Etik OJK.

   

Bagian Ketujuh

Honorarium bagi Anggota Komite Etik

yang Berasal dari Unsur Profesi/Akademisi

 

Pasal 28

(1)Anggota Komite Etik level  Governance  yang berasal dari eksternal diberikan honorarium berdasarkan kehadiran Anggota Komite Etik dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

   

(2)Jumlah honorarium untuk Anggota Komite Etik level  Governance  yang berasal dari eksternal ditetapkan dalam Rapat Dewan Komisioner dan dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK.

BAB VIII

AKUNTABILITAS PENGENAAN SANKSI

Pasal 29

Akuntabilitas pengenaan sanksi pelanggaran Kode Etik OJK  adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Peraturan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan ini.

BAB IX

Page 43: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 30

(1)Mekanisme penanganan dugaan pelanggaran Kode Etik  adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 Peraturan Dewan Komisioner OJK ini.

   

(2)Ketentuan mengenai  Tata Tertib dan Disiplin Pejabat dan Pegawai OJK diatur dalam  Peraturan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dan Surat Edaran Dewan Komisioner OJK.

   

BAB X

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 31

Peraturan Dewan Komisioner  Otoritas Jasa Keuangan  ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan sesuai dengan aslinya, Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 28 Desember 2012

Ketua Tim Pelaksana Tim Transisi KETUA DEWAN KOMISIONER

Otoritas Jasa Keuangan

Ttd. Ttd.

DUMOLY F. PARDEDE MULIAMAN D. HADAD

Page 44: OJK Tentang Kami

(www.ojk.go.id)


Recommended