LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Asuhan Keperawatan dengan judul:
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY “S” DENGAN OMI
&HYPERTENSI STAGE III & DECOMPENSASI CORDIS FC IV
Telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Klinik dan Akademik.
Menyetujui:
Pembimbing Klinik: Pembimbing Akademik:
OBET SUGIONO, SKM SARI LUTHTIYAH, Skp
NIP. 140 101 803 NIP.
PENGKAJIAN DATA
Nama Mahasiswa : Subhan
NIM : 010030170 B
Ruangan : Kardiologi
Tanggal Pengkajian : 18 Juni 2001
I. IDENTITAS
Nama : Ny. S.
Umur : 53 tahun.
Jenis Kelamin : Perempuan.
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Ibu rumah tangga.
Pendidikan : SD.
Alamat : Gubeng Klinsingan, Surabaya.
Alasan Dirawat: Sesak nafas 2 SMRS dan bertambah parah ketika melakukan
aktifitas, sering terbangun dimalam hari karena sesak. Nyeri
dada dan pusing.
Keluhan Utama Sebelumnya:
nyeri dada kiri seperti tertusuk-tusuk, tidak menjalar, tidak merambat
kepunggung, hilang timbul, berkurang setelah diberi 02. Kepala pusing, ada
batuk, demam dan kaki bengkak.
Upaya yang telah dilakukan:
Berobat ke Poliklinik Jantung RSUD DR. Soetomo sejak 1 tahun yang lalu
karena hipertensi dan dapat obat..
Terapi/Operasi yang pernah dilakukan: Digoxin 1-0-0 dan Furosemide bila
kaki bengkak.
II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)
2.1 Riwayat Penyakit Sebelumnya:
Hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, pernah MRS di RSUD Dr. Soetomo oleh
karena sesak nafas dan nyeri dada tahun 1999. Riwayat DC Shock di
ICCU 11x. MRS, Tensi=150/90 mmHg, N=80x/mnt, RR= 28x/mnt, HR=
88x/mnt, tidak teratur, suhu= 38,5oC.
2.2 Riwayat Penyakit Sekarang:
Nyeri pada dada bekas DC Shock terutama waktu batuk. Badan lemah,
kepala pusing, pada kaki kiri terdapat luka seperti terbakar akibat alergi
bethadine (menurut klien dan keluarga.
2.3 Riwayat Kesehatan Keluarga:
Suami menderita sakit liver, tidak ada saudara dan anak-anak klien yang
menderita sakit seperti klien.
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
2.4 Keadaan Kesehatan Lingkungan
Klien tinggal diperkampungan yang padat penduduknya.
2.5 Alat Bantu Yang Dipakai: tidak ada.
III. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum:
Keadaan umum klien lemah, sesak nafas, ada sputum, pusing bila
mobillitas. BB = 56 kg, TB= 150 cm.
2. Tanda-tanda Vital:
Suhu 36,8oC/axilla, nadi lemah, 68 x/menit, tensi diukur dengan klien
berbaring pada lengan kiri, hasilnya= 110/70 mmHg, pernafasan 24x/me-
nit. HR= 78x/mnt.
3. Sistem Tubuh (Body Systems):
3.1 PERNAFASAN (B1: BREATHING)
Hidung : kadang terasa nyeri.
Trachea : letaknya normal, terasa nyeri, ada batuk dan sputum.
Suara tambahan: wheezing, lokasi di paru kiri (minimal)
Bentuk dada: tidak simetris.
3.2 CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)
Nyeri dada akibat DC shock.
Ada keluhan pusing.
Suara jantung: S1, S2 tunggal.
Edema : pada ekstremitas bawah.
Lainnya:
CTR= 68,8oC, cardiomegali.
EKG: irama irregular.
Interpretasi:
I. Definitif HVKI (nilai skoring Nomhilt – Estos = 7).
A. Kriteria voltase: S d, V1, V2 yang dalam.
R d, V5:V6 yang tinggi.
B. Depresi ST dan inversi T di V6 (V5).
C. Waktu aktivasi ventrikel memanjang di V6 (V5).
II. Iskemia injuri endokard anterolateral.
T inverted di lead I, AVL, V4, V5, V6.
III. Inferior anteroseptal iskemi miokard.
ST depresi di lead II, III, V1, V2, V3, V4.
Klasifikasi FC menurut Killip:
I - Tidak gagal.
II - Gagal ringan sampai menengah.
III- Edema pulmonal akut.
IV- Syok kardiogenik.
Klien FC IV= syok kardiogenik.
3.3 PERSYARAFAN (B3: BRAIN)
Kesadaran: compos mentis.
GCS : E= 4 V=5 M= 6
Total nilai: 15
Kepala dan wajah : tidak ada kelainan.
Mata:
- Sklera : putih, icterus.
- Conjunctiva: pucat.
- Pupil : isokor.
Persepsi Sensori
Pendengaran kiri : normal.
Pendengaran kanan: normal.
Penciuman : normal.
Pengecapan : tidak ada kelainan.
Penglihatan : tidak ada kelainan.
Perabaan : tidak ada kelainan.
3.3 PERKEMIHAN- ELIMINASI URI (B4: BLADDER)
Produksi urine 1000-2000 ml/ 24 jam.
Warna : kuning. Bau: amoniak.
Lainnya : dipasang kateter, tanggal 20 Juni 2001 dilepas.
3.4 PENCERNAAN – ELIMINASI ALVI (B5: BOWEL)
Mulut dan tenggorok: tidak ada kelainan.
Abdomen : tidak ada kelainan.
Rectum : normal
BAB : 1x/hari. Konsistensi: lembek.
Diet : TKTP R9, lunak.
3.5 TULANG – OTOT – INTEGUMEN (B6: BONE)
Kemampuan pergerakan sendi: terbatas.
Lainnya: luka bakar pada ekstremitas kiri, lemah.
Extremitas: (terabat dingin)
- Atas : terdapat peradangan dan perlukaan.
- Bawah: terdapat peradangan dan perlukaan.
Tulang Belakang: tidak ada kelainan.
Kulit:
-Warna kulit: pucat.
- Akral : dingin kering.
- Turgor: baik.
3.6 SISTEM ENDOKRIN
Terapi hormon: tidak pernah.
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik: kelemahan.
3.7 SISTEM HEMATOPOIETIK:
Tipe darah:
- Luka memar.
3.8 REPRODUKSI
Perempuan
Urethra : terpasang kateter.
Payudara: tidak ada kelainan.
Siklus haid: sudah menopause.
3.9 PSIKOSOSIAL
Konsep diri:
Identitas
Status klien dalam keluarga: istri.
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga: puas.
Kepuasan klien terhadap jenis kelaminnya: puas.
Peran
Tanggapan klien terhadap perannya: senang.
Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya: sanggup.
Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas.
Ideal diri/Harapan
Posisi (dalam pekerjaan): menjalankan peran sebagai orangtua dan istri
Status (dalam keluarga): orangtua, istri dan nenek.
Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya: dapat cepat
sembuh dan kumpul kembali dengan keluarganya.
Harga diri
Tanggapan klien terhadap harga dirinya: sedang.
Sosial/Interaksi
Hubungan dengan klien: tidak kenal.
Dukungan keluarga : aktif.
Dukungan kelompok/teman/masyarakat: kurang.
Reaksi saat interaksi : kontak mata.
defensif.
3.10 SPIRITUAL
Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah.
Sumber kekuatan/harapan disaat sakit: Allah.
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini: membaca
kitab suci.
Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual
agama yang diharapkan saat ini: lewat ibadah.
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak
ada.
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: klien
mempercayainya.
Persepsi terhadap penyebab penyakit: sebagai cobaan/peringatan.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Juni 2001:
* Pemeriksaan DL:
- Hb : 13,9 g/dl.
- LED 81/104 perjam.
- Leukosit 14.200
- Hitung jenis: 2/-/5/61/28/4.
- Natrium: 163,9 mEq/L.
- Kalium: 4,1 mEq/L.
Foto thoraks PA:
- Kesimpulan: kardiomegali.
Tanggal 18 Juni 2001:
- Natrium : 153 mEq/L
- Kalium : 4,2 mEq/L.
Pemeriksaan Ekhokardiografi & Doppler tanggal 30 Mei 2001:
- Katub-katub MR + ringan.
- Dimensi LA normal (CAD 27 mm). Tak tampak trombus/vegetasi.
- Dimensi RV normal (RVOT 26 mm). PHT negatif kualitatif.
- Dimensi CV dilatasi (EDD: 68 mm). Fungsi sistolik (U menurun LEF:
33%). Hipertrofi ventrikuler kiri.
- Analisa segmental: hipokinetik anteroseptal (basal mid).
Terapi:
- Injeksi NaCl 0,9% 500 ml/24 jam.
- Furosemid 1-0-0.
- ASA 100 mg 1x1 tab (tanggal 20 Juni 2001 ASA 100 mg 1x1 tab)
- Captopril 37,5 mg 3x1 tab (tanggal 20 Juni 2001 Captopril 25 mg 3x1
tab).
- Diazepam 5 mg 2x1 tab.
- Injeksi Cefatoxim 1 gr 3x1 vial IV.
- Metronidazole supp 1 gr 3x1.
ANALISA DATA
No/
Tgl.
Kelompok Data Kemungkinan
Penyebab
Masalah
Masalah Diagnosis
1.
18/6/
2001
DS: Klien mengeluh
letih, lesu, lemah.
DO:-CTR= 68,8%.
-Nadi=
- HR=
- TD=
- Hipertensi
terken-dali, klien
dirawat hari ke-25).
- EKG= HVK.
- Pucat.
- Duduk/mobilitas
pusing & sesak.
Kecemasan
umum, ketidak
seimbangan
antara suplai &
kebutuhan O2.
Intoleransi akti-
fitas.
Intoleransi akti-
fitas berhubu-
ngan dengan
kelemahan
umum, ketidak-
seimbangan
suplai & kebu-
tuhan O2.
2.
18/6/
2001
DS: Klien mengeluh ke-
pala kadang pusing &
nyeri pada dada
bekas dilakukan
tindakan DC shock,
terjadi pada saat
batuk/bangun.
DO:-Klien mengerutkan
kening.
-Ada mual.
- Riwayat
dilakukan tindakan
DC shock 11x.
- Nyeri sedang
(skala 5).
Peningkatan
tekanan vesiku-
lar, serebral
post trauma pa-
da dada.
Nyeri (akut),
sakit kepala &
dada.
Nyeri (akut),
sakit kepala &
dada berhubu-
ngan dengan
peningkatan te-
kanan vena ve-
sikular serebral
post trauma pa-
da dada.
3. DS: Klien mengeluh nyeri
& panas serta kakinya
sulit dige-rakkan (kaki
Melemahnya
daya tahan
tubuh &
Resiko
terhadap infeksi
Resiko
terhadap infeksi
berulang berhu-
18/6/
2001
kiri).
DO: - Luka bulla pada
cruris sinistra.
- Memar/
kemerahan
disekitar luka, nye-
ri, tidak ada de-
mam.
- Leukosit 14.200/
UL. (Normal: 4500
-10700/UL).
komplikasi
pemasangan
infus (plebitis),
luasnya infeksi).
berulang. bungan dengan
melemahnya
daya tahan
tubuh, immobili-
tas berkepanja-
ngan & kompli-
kasi pemasa-
ngan infus (ple-
bitis), riwayat
infeksi.
Intoleransi Aktifitas
Kelemahan umum Ketidakseimbangan
Suplai & kebutuhan O2
Immobilitas lama Cardiac output
Efek Dekondisi Gangguan perfusi jaringan
(Perubahan dari kondisi normal)
Mengganggu transport oksigen Sesak, pusing, mudah lelah
keseluruh tubuh
Penurunan dalam kapasitas Penurunan dalam kapasitas
fisiologis untuk melakukan aktifitas fisiologis untuk melakukan
karena mudah lelah aktifitas
RENCANA TINDAKAN PERAWATAN
No/
Tgl
Diagnosa Keperawatan dan
Hasil Yang Diharapkan
Rencana Tindakan Rasional
1.
19/6/
2001
Intoleransi aktifitas
berhubungan dengan
kelemahan umum, ketidak
seimbangan antara suplai &
kebutuhan oksigen.
Tujuan:
Tanda-tanda intoleransi
aktifitas menurun, serta
kebutuhan aktifitas
terpenuhi.
Kriteria Hasil:
-Klien mampu berpartisipasi
dalam aktifitas yang
diinginkan/diperlukan.
-Melaporkan peningkatan
aktifitas yang dapat diukur,
spt:
-Melaporkan penurunan
gejala-gejala intoleransi
aktifitas.
1. Berikan doro-
ngan untuk me-
akukan aktifitas
perawatan diri
bertahap jika da-at
ditolaransi.
2. Berikan bantuan
sesuai kebutu-an.
3. Kaji respon klien
terhadap aktifi-as.
4. Ajarkan klien
tentang teknik
penghematan energi.
5. Pantau TTV,
EKG, keluhan nyeri
dada, dll.
1. Kemajuan akti-
fitas bertahap
mencegah pe-
ningkatan kerja
jantung tiba-tiba.
2. Memberikan
ban-tuan sebatas
ke-butuhan akan
mendorong ke-
mandirian dalam
aktifitas.
3. Sebagai parame-
ter sejauhmana
respon fisiologis
terhadap stres
aktifitas.
4. Untuk mengura-
ngi penggunaan
energi, juga
membantu
keseimbangan
antara suplai &
kebutuhan O2.
5. Untuk mengeta-
hui & mengiden-
tifikasi faktor yang
menurun-kan
toleransi ak-tifitas
serta ke-lainan-
kelainan komplikasi.
2.
19/6/
2001
Nyeri (akut), sakit kepala &
dada berhubungan dengan
peningkatan tekanan vena
vesikular serebral post
trauma pada dada.
Tujuan:
Nyeri hilang/berkurang 1-2x
dalam 24 jam.
Kriteria Hasil:
-Melaporkan
nyeri/ketidaknyamanan
hilang/terkontrol.
-Mengungkapkan
metode/cara yang
memberikan pengurangan
terhadap nyeri.
1. Berikan analgesik
sesuai kebutuhan.
2. Pertahankan tirah
baring selama fase
akut.
3. Hilangkan/
minimalkan aktifitas
vasokonstrik-si yang
dapat meningkatkan
sakit kepala & nyeri
dada.
4. Berikan tindakan
non farmakologi
untuk menghilangkan
sakit kepala.
5. Berikan anti
ansietas kalau perlu.
1. Menurunkan/
mengontrol nyeri &
rangsangan saraf
simpatis.
2. Meminimalkan
stimulasi/mehningkat
kan relaksasi.
3. Aktifitas yang
meningkatkan
vasokonstriksi
menyebabkan sakit
kepala pada adanya
peningkatan tekanan
vaskuler serebral.
4. Tindakan yang
memperlambat
tekanan vaskular
serebral&
memperlambat/
memblok respon
simpatis & efektif
dalam
menghilangkan sakit
kepala &
komplikasinya.
5. Dapat
mengurangi
tegangan &
ketidaknyamanan
yang diperberat oleh
stres.
3.
6/6/
2001
Resiko terhadap infeksi
berulang berhubungan
dengan melemahnya daya
tahan tubuh, immobilitas
1. Rawat luka
secara aseptik.
1. Untuk
mengurangi
organisme masuk
kedalam tubuh.
berkepanjangan & kompli-
kasi pemasangan infus
(plebitis), riwayat infeksi.
Tujuan:
Infeksi ulang tidak terjadi.
Kriteria Hasil:
- Luka mengalami
penyem-buhan.
- Tanda-tanda infeksi
tidak terjadi.
- Bebas dari infeksi
nasoko-mial selama dalam
pera-watan.
2. Berikan antibiotik
se-uai indikasi.
3. Kurangi
kerentanan klien
terhadap infeksi
.
4. Amati manifestasi
klinis infeksi.
5. Batasi
pengunjung bila
memungkinkan.
2. Untuk
mencegah/
mengurangi pekem-
angan infeksi/ ku-
man.
3. Meminimalkan
resi-ko infeksi
nosokomi-al.
4. Untuk
mengetahui secara
dini tanda-tanda
infeksi.
5. Untuk
melindungi klien dari
infeksi yang dibawa
dari lu-ar.
TINDAKAN KEPERAWATAN
Tgl. Jam Tindakan Keperawatan
19/6/
2001
20/6/
2001
21/6/
2001
0810
s/d
1015
s/d
1245
1315
0820
0830
s/d
1120
0745
s/d
1100
1300
0745
0815
- Membantu klien makan/minum.
- Menganjurkan klien untuk miring kanan & miring kiri atau duduk.
- Membantu klien duduk untuk menyisir rambut.
- Merawat luka pada kaki kiri post plebitis dengan teknik aseptik.
- Menghitung denyut nadi.
- Melakukan EKG.
- Menganjurkan klien untuk meluangkan waktu istirahat sehabis
mela-kukan aktifitas pada siang hari & sesudah makan.
- Memberikan Diazepam 5 mg, injeksi Cefotaxim 1 gr/IV.
- Mengukur TTV: tensi: 110/70 mmHg, nadi= 74x/mnt, RR= 20x/mnt,
suhu= 37,1oC.
- Membantu klien duduk.
- Merapikan tempat tidur klien.
- Memberikan obat oral pagi.
- Merawat luka pada kaki kiri post plebitis.
- Mengajarkan relaksasi masase/pijat punggung & kaki dengan
minyak/
oil.
- Menjelaskan manfaatnya.
- Menghitung denyut nadi & pernafasan.
- Menganjurkan klien minum air putih & tidak makan makananan
yang merangsang batuk.
- Mengukur TTV: tensi= 110/70 mmHg, nadi= 84x/mnt, RR= 24x/mnt,
suhu= 36,8oC.
- Membantu klien duduk.
- Merapikan tempat tidur.
- Memberikan obat oral & injeksi Cefotaxim 1 gr IV.
- Merawat luka post plebitis dengan teknik aseptik.
- Memantau tanda & gejala infeksi bertambah/menyebar (sepsis).
- Menganjurkan keluarga untuk membatasi jumlah
pengunjung/bergan-tian serta selalu mencuci tangan.
- Mengukur TTV: tensi= 120/70 mmHg, nadi= 68x/mnt, RR= 20x/mnt,
22/6/
2001
0820
0845
1115
suhu= 36,7oC.
- Memberikan injeksi.
- Merawat luka dengan teknik aseptik.
- Mengontrol tanda-tanda infeksi.
- Memberikan saran untuk tidak mengkonsumsi makanan yang berle-
mak, fast food, makanan dengan banyak garam, kopi, menurunkan be-
rat badan dengan cara berolah raga ringan seperti jalan pagi/sore, me-
ngurangi stress, lebih baik sering kumpul dengan keluarga, selalu kon-
trol ke dokter/rumah sakit, hati-hati mengkonsumsi obat yang bukan re-
sep dari dokter, istirahat yang cukup, tidak tidur terlalu larut malam,
mencari hiburan/rekreasi dengan keluarga.
- Mengukur tanda-tanda vital: tensi= 120/70 mmHg, nadi= 74x/mnt,
RR= 18x/mnt, suhu= 36,5oC.
EVALUASI
No/Tgl Diagnosa Evaluasi
1.
20/6/
2001
2.
21/6/
2001
1
2
3
1
2
S: Klien mengeluh badannya masih terasa lemah.
O: Klien tampak duduk duduk & menyisir rambut 5 – 10
menit. Klien merasa pusing, sesak minimal/kadang-kadang,
makan/minum dibantu. Miring kiri/kanan juga dibantu.
A: Masalah belum teratasi seluruhnya.
P: Teruskan rencana intervensi.
S: Klien masih mengeluh nyeri dada, terutama dada bagian ki-
ri serta ada batuk.
O: Batuk masih, terutama malam hari. Ada muntah 1x. Skala
nyeri 3: mengganggu. Klien tampak sesak. EKG: ST dep-
resi.
A: Masalah belum teratasi.
P: Teruskan rencana intervensi.
S: Klien masih mengeluh nyeri/sakit pada kaki kirinya serta
terasa sakit sewaktu digerakkan.
O: * Luka membaik, terjadi granulasi.
Pus ada/minimal.
Ada memar.
Klien tampak kesakitan.
Urine 1800 ml/24 jam (urine bag).
Tampak ada bengkak.
A: Masalah teratasi.
P: Teruskan rencana intervensi.
S: - Klien masih mengeluh lemah.
O: - Duduk 5 – 10 menit.
- Batuk masih.
- Tidur kurang.
- Makan/minum dibantu.
A: Masalah belum teratasi.
P: Teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan nyeri dadanya jauh berkurang.
3.
22/6/
2001
3
1
2
3
O: Skala nyeri= 3, tidak nyaman didada kiri terutama waktu
batuk malam hari, sering terbangun.
A: Masalah belum teratasi seluruhnya, hanya mengurangai/
menurunkan.
P: Teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan kakinya sudah dapat digerakkan.
O: - Terdapat granulasi.
- Tidak ada pus.
- Tampak luka memar.
- Bengkak mulai berkurang.
- Ada nyeri tekan.
- Urine= 1650 ml/24 jam (ditampung botol aqua 1500
ml).
A: Masalah teratasi sebagian, luka mulai membaik.
P: Tetap teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan lumayan kuat untuk duduk tapi masih
pusing.
O: Duduk 5 – 15 menit, agak pusing. Tampak menyisir ram-
but.
A: Masalah masih belum teratasi seluruhnya.
P: Tetap teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan kadang-kadang masih merasa pusing.
O: Klien duduk 10 menit.
A: Masalah belum teratasi seluruhnya.
P: Tetap teruskan rencana intervensi.
S: -
O: Urine= 1850 ml/24 jam (ditampung botol aqua 1500 ml).
A: Masalah teratasu sebagian.
P: Tetap teruskan rencana.
CATATAN PERKEMBANGAN
No/
Tg.
Diagnosa Catatan Perkembangan
1.
7/6/
2001
8/6/
2001
1
2
3
4
1
2
S: Klien mengatakan kedingingan, kadang kepanasan.
O: Suhu= 38,7oC, naik menjadi 39,8oC. Klien menggigil.
A: Masalah belum teratasi.
P: Teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan kepalanya pusing.
O: Hb 7 Gr% (cara sahli).
Tensi= 100/60 mmHg, nadi= 102x/mnt, RR= 20x/mnt.
Keadaan umum lemah, tampak pucat. Transfusi PRC kolf ke-4
terpasang.
A: Masalah belum teratasi.
P: Teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan terasa sakit sewaktu menelan & air ludahnya
banyak.
O: Muntah 1x, diet dihabiskan.
BB= 42 kg, TB= 160 cm.
A: Masalah belum teratasi.
P: Teruskan rencana intervensi, pertahankan/tingkatkan
kondisi/ keadaan umum klien.
S: -
O: * Tonsil masih membesar/meradang.
Tenggorokan merah.
Diare 2x.
A: Masalah belum teratasi.
P: :Teruskan rencana intervensi dan perbaiki keadaan umum klien.
S: -
O: Suhu= 37,2oC, nadi= 112x/mnt.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Teruskan rencana intervensi, terus pantau suhu tubuh klien.
S: Klien merasa tubuhnya masih lemah.
3
O: Hb 11 Gr% (cara sahli).
Tensi= 110/70 mmHg, nadi= 112x/mnt, RR= 20x/mnt.
Keadaan umum lemah dan pucat. Diet dihabiskan.
A: Masalah belum teratasi.
P: Teruskan rencana intervensi.
S: Klien mengatakan sudah tidak diare lagi dan menelan sudah ti-
dak sakit lagi.
O: * Tonsil masih meradang.
Klien sudah tidak diare lagi.
Tenggorokan masih merah/meradang.
Klien sudah tidak demam lagi.
Hidung: tersumbat berkurang.
A: Masalah teratasi sebagian.
P: Tetap teruskan rencana intervensi, pantau TTV dan perbaiki
kea-daan umum klien.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan; Edisi 8. EGC.
Jakarta.
Doengoes, Marilyn, E. et all. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman
Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC.
Jakarta.
Galle, Danielle and Charatte, Jane. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan
Onkolo-gi. EGC. Jakarta.