OPTIMASI POLYVINYL ALCOHOL DAN CARBOPOL 940® DALAM GEL
MASKER PEEL-OFF EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) :
APLIKASI DESAIN FAKTORIAL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
oleh :
Yulia Dwi Cahyani
NIM : 158114118
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
OPTIMASI POLYVINYL ALCOHOL DAN CARBOPOL 940® DALAM GEL
MASKER PEEL-OFF EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) :
APLIKASI DESAIN FAKTORIAL
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
oleh :
Yulia Dwi Cahyani
NIM : 158114118
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Pengesahan Skripsi Berjudul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
“You’re stronger than you think”
Bagaimana kelemahanmu dapat menjadi kekuatan terbesarmu?
Skripsi ini saya persembahkan untuk Tuhan Yang Maha Esa yang tidak pernah
berhenti menyertai segala langkah yang saya ambil
Bapak, Ibu, dan Mas Andre yang setiap waktu memberikan dukungan serta kasih
sehingga saya sampai di titik ini
Keluarga OMK St. Silvester yang selalu memberikan energi positif dan memberi
pengalaman-pengalaman baru
Sahabat-sahabat saya yang secara langsung maupun tidak langsung selalu
memberikan semangat
Diri saya sendiri yang sampai saat ini tidak pernah meminta untuk berhenti
berjuang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yesus atas segala penyertaan dan
karunia-Nya yang selalu mengalir dan tidak pernah berhenti sampai saat ini
sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Optimasi Polyvinyl
Alcohol Dan Carbopol 940® dalam Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak
(Annona Muricata L.) : Aplikasi Desain Faktorial”.
Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu pada
Program Studi Farmasi (S.Farm) Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari
bahwa terselesaikannya skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
penulis hendak mengucapkan terimakasih kepada :
1. Orang tua dan keluarga besar yang selalu memberikan dukungan serta
membimbing penulis untuk menjadi baik setiap harinya, serta selalu berbagi
kasih dengan sepenuh hati sehingga penulis dapat dengan lancar menyelesaikan
skripsi ini.
2. Ibu Rini Dwiastuti selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah
membimbing serta memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi dengan
baik.
3. Ibu Beti Pudyastuti, Ibu Wahyuning Setyani, dan Ibu Dina Christin Ayuning
Putri selaku dosen penguji yang telah memberikan pendapat, saran serta
masukkan untuk menjadikan skripsi ini lebih baik.
4. Dosen Fakultas Farmasi yang sudah berbagi ilmu selama masa perkuliahan
sehingga skripsi dapat dibuat secara lancar.
5. Bapak Christianus Heru selaku dosen pembimbing akademik yang sudah mau
mendengarkan keluh kesah penulis dan memberikan masukkan.
6. Bapak Musrifin dan bapak Wagiran selaku laboran Laboratorium Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah membantu penulis dalam
melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... iv
PERNYATAAN PUBLIKASI................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………………. vi
PRAKATA…………………………………………………………………………. vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….. xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...... xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………….. xiii
INTISARI…….…………………………………………………………………….. xiv
ABSTRACT………………………………………………………………………… xv
PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
METODE PENELITIAN…………………………………………………………... 3
Alat dan Bahan Penelitian………………………………………………………… 3
Uji Tabung………………………………………………………………………... 3
Uji Kromatografi Lapis Tipis……….……………………………………………. 4
Optimasi Pembuatan Gel………………………………………............................. 4
Uji Sifat Fisis Gel dan Stabilitas Fisis Masker Peel-off Ekstrak Daun Sirsak……. 5
Analisis Data…………………………………………………………………….... 5
HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………….. 6
Pengumpulan dan Penyediaan Bahan Penelitian…………………………………. 6
Identifikasi Kandungan Kimia Dalam Ekstrak Daun Sirsak……………………… 6
Pembuatan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak…………………………… 7
Evaluasi dan Uji Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak……………. 9
KESIMPULAN……………………………………………………………………... 27
SARAN……………………………………………………………………………... 27
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………. 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
LAMPIRAN………………………………………………………………………… 31
BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………………….... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I Formula Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak……….. 4
Tabel II Tingkat Kekuatan Antioksidan……………………………………..... 6
Tabel III Uji Organoleptis Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak. 9
Tabel IV Uji Ph Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak………….. 9
Tabel V Daya Sebar Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak……. 10
Tabel VI Nilai Efek PVA, Carbopol 940® dan Interaksinya Terhadap Daya
Sebar……………………………………………………………….....
10
Tabel VII Viskositas Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak……... 13
Tabel VIII Nilai Efek PVA, Carbopol 940® dan Interaksi Keduanya Terhadap
Viskositas………………………………………………………….....
13
Tabel IX Lama Pengeringan Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun
Sirsak…………………………………………………………………
16
Tabel X Nilai Efek PVA, Carbopol 940® dan Interaksi Keduanya Terhadap
Lama Pengeringan……………………………………………………
16
Tabel XI Daya Lekat Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak……. 19
Tabel XII Nilai Efek PVA, Carbopol 940® dan Interaksi Keduanya Terhadap
Daya Lekat…………………………………………………………...
19
Tabel XIII Pergeseran Viskositas Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun
Sirsak………………………………………………………………..
22
Tabel XIV Nilai Efek PVA, Carbopol 940® dan Interaksi Keduanya Dalam
Pergeseran Viskositas……………………………………………….
22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hasil uji tabung…………………………………………………… 6
Gambar 2. Hubungan antara PVA dengan daya sebar……………………….. 11
Gambar 3. Hubungan antara Carbopol 940® dengan daya…………………… 11
Gambar 4. contour plot daya sebar…………………………………………… 12
Gambar 5. Hubungan antara PVA dengan respon viskositas………………… 14
Gambar 6. Hubungan antara carbopol 940® dengan viskositas……………… 14
Gambar 7. Contour plot viskositas…………………………………………… 15
Gambar 8. Hubungan antara PVA dengan lama pengeringan………………... 17
Gambar 9. Hubungan antara carbopol 940® dengan lama pengeringan……... 18
Gambar 10. Contour plot lama pengeringan…………………………………... 18
Gambar 11. Hubungan antara PVA dengan daya lekat………………………... 20
Gambar 12. Hubungan antara Carbopol 940® dengan daya lekat……………... 21
Gambar 13. Contour plot daya lekat…………………………………………... 21
Gambar 14. Hubungan antara PVA dengan pergeseran viskositas……………. 23
Gambar 15. Hubungan carbopol 940® terhadap pergeseran viskositas………. 23
Gambar 16 Contour plot pergeseran viskositas…………..…………………... 24
Gambar 17. Contourplot superimposed dengan titik yang diambil……………. 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. CoA ekstrak daun sirsak…………………………………………. 31
Lampiran 2. Safety Data Sheet ekstrak daun sirsak……………………………. 32
Lampiran 4. Data uji pH………………………………………………………... 34
Lampiran 5. Uji daya sebar…………………………………………………….. 34
Lampiran 6. Uji viskositas……………………………………………………... 37
Lampiran 7. Uji lama pengeringan……………………………………………... 40
Lampiran 8. Uji daya lekat……………………………………………………... 43
Lampiran 9. Uji pergeseran viskositas…………………………………………. 46
Lampiran 10. Dokumentasi penelitian…………………………………………... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
INTISARI
Ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dipilih sebagai bahan aktif gel
masker peel-off karena memiliki kandungan antioksidan yang mampu menangkap
radikal bebas. Polyvinyl Alcohol (PVA) dan Carbopol 940® merupakan basis yang
akan digunakan pada penelitian ini. Kedua basis tersebut memiliki karakteristik dan
sifat fisik yang dapat berpengaruh terhadap sifat fisis sediaan meliputi organoleptis,
pH, daya sebar, viskositas, daya lekat, lama pengeringan serta pergeseran
viskositas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi optimum formula
gel masker peel-off ekstrak daun sirsak dengan kombinasi PVA dan Carbopol 940®.
Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental ganda dan optimasi
formula menggunakan metode desain faktorial. Hasil data sifat fisis sediaan dibuat
masing-masing contour plot berdasarkan kriteria sifat fisis yang baik, lalu contour
plot digabungkan menjadi contourplot superimposed yang akan menunjukkan area
optimum. Analisis data menggunakan aplikasi Design Expert 11 (free trial).
Hasil analisis data menunjukkan bahwa PVA dan Carbopol 940® maupun
interaksi keduanya memiliki pengaruh dalam menentukan sifat fisis sediaan
meliputi daya sebar, viskositas, daya lekat dan lama pengeringan. Komposisi
optimum formula yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu PVA 22,4272 gram
dan Carbopol 940® 2,92736 gram.
Kata kunci : Optimasi, Daun sirsak (Annona muricata L.), gel masker peel-off, PVA,
Carbopol940
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
Soursop leaf extract (Annona muricata L.) was chosen as the active
ingredient of peel-off mask gel because it contains antioxidants that can protect the
skin by limiting free radical production. This mask composed by Polyvinyl alcohol
(PVA) as a film agent and Carbopol 940® as a gelling agent. Both of these bases
have physical characteristics that can affect the physical properties of the gel
including organoleptic, pH, dispersal, viscosity, adhesion, drying time and physical
stability. The aims of the study to find out the optimum formula of peel-off gel mask
with PVA and Carbopol 940 as a factors.
This study used double experimental design and formula optimization using
factorial design. The result of gel physical characteristic are made for each contour
plot based on good physical characteristics criteria, then the contour plots are
combined into a superimposed contourplot which will show the optimal area. Data
analysis using the Design Expert 11 (free trial) application.
The results of the data analysis showed that PVA and Carbopol 940® and
their interactions had an influence in determining the physical characteristic of the
gel including the dispersal, viscosity, adhesion and drying time. The optimal
compositions of the formula PVA 22.4272 grams and Carbopol 940® 2.92736
grams.
Keywords : Optimization, Soursop leaf (Annona muricata L.), Peel-off mask gel,
PVA, Carbopol 940®
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Kulit merupakan lapisan pelindung tubuh dari paparan UV dan polusi
lingkungan. Bagian kulit yang sering terpapar oleh sinar ultraviolet (UV) adalah
kulit wajah. Hal ini dapat mengakibatkan masalah pada kulit wajah seperti keriput,
penuaan, jerawat dan pori kulit yang membesar. Oleh karena itu, merawat kulit
merupakan hal yang penting untuk dilakukan (Grace et al., 2015). Dengan
perawatan dan pemeliharaan, maka penampilan kulit akan terlihat sehat, terawat,
serta memancarkan kesegaran.
Ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) sebagai zat aktif gel masker peel-
off dapat berperan sebagai antioksidan. Berdasarkan penelitian Putri (2012), ekstrak
daun sirsak dikategorikan sebagai antioksidan yang sangat kuat karena memiliki
nilai IC50 sebesar 18 ppm. IC50 sebesar 18 ppm berarti ekstrak daun sirsak sebanyak
18 ppm dapat menurunkan kadar radikal bebas hingga 50%.
Masker wajah peel-off merupakan salah satu jenis masker wajah yang mudah
dilepas atau diangkat seperti membran elastis (Rahmawanty, et al, 2015). Gel
masker peel-off dipilih dalam penelitian ini karena pemakaiannya sangat mudah,
cepat kering dan tanpa menimbulkan rasa sakit. Selain itu, pemakaian gel masker
peel-off juga tidak membutuhkan air sebagai pembilas sehingga lebih praktis dan
efisien. Gel masker peel-off memiliki beberapa manfaat diantaranya mampu
merilekskan otot-otot wajah, membersihkan, menyegarkan, melembabkan dan
melembutkan kulit wajah (Vieira, 2009).
Masker peel-off ekstrak daun sirsak menggunakan Polyvinyl Alcohol (PVA)
sebagai salah satu basis. PVA memiliki beberapa keunggulan diantaranya dapat
membuat gel mengering secara cepat. Selain itu PVA dapat membentuk lapisan
atau film yang sangat kuat dan plastis sehingga memberikan kontak yang baik
antara obat dan kulit (Rowe et al, 2009). PVA memiliki sifat hidrofilik sehingga
selektif terhadap air. Sifat hidrofilik ini disebabkan adanya gugus –OH yang
berinteraksi dengan molekul air melalui ikatan hidrogen. Akibatnya membran PVA
ini mempunyai sifat mudah mengembang dalam air. PVA dapat larut dalam air
dengan bantuan panas yaitu pada suhu diatas 900°C. Pada suhu kamar PVA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
berwujud padat, lunak dalam pemanasan, kemudian elastic seperti karet dan
mengkristal.
Carbopol 940® sering digunakan sebagai gelling agent pada sediaan farmasi.
Carbopol 940® merupakan polimer yang dapat mengembang membentuk gel pada
pH yang cukup basa, sehingga pada pembuatan sediaan dibutuhkan alkalizing agent
seperti KOH untuk membantu pengembangan dari polimer Carbopol 940®.
Carbopol 940® paling efisien dibandingkan dengan jenis lain dan memiliki sifat
non-drip, dapat membentuk gel dengan viskositas yang tinggi serta memiliki
kejernihan yang sangat baik (Allen dan Loyd, 2002). Carbopol 940® memiliki
viskositas yang paling tinggi dibandingkan carbomer lainnya (Allen, 2014).
Konsentrasi carbopol 940® yang biasa digunakan sebesar 0,5 – 2% (Rowe et al,
2009).
PVA berperan sebagai film agent yang sangat berpengaruh pada parameter
kecepatan pengeringan gel masker peel-off. Semakin banyak PVA yang digunakan,
maka semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan gel masker peel-off untuk
mengering. Namun, gel yang mudah mengering dapat menyebabkan rendahnya
kemampuan gel untuk melekat sehingga jika gel tidak melekat dengan baik akan
berpengaruh pada pelepasan zat aktif ke dalam kulit. Oleh karena itu, diperlukan
konsentrasi yang tepat dari PVA untuk mendapatkan gel yang baik dan sesuai
dengan persyaratan. Carbopol 940® berperan sebagai gelling agent yang
berpengaruh pada sifat fisis gel yaitu viskositas. Semakin sedikit Carbopol 940®
yang digunakan, maka sediaan gel akan semakin encer. Gel yang encer akan
memiliki daya sebar yang baik, namun akan menyebabkan penurunan viskositas
dan kemampuan daya lekat. Jika Carbopol 940® yang digunakan terlalu banyak,
maka akan menyebabkan peningkatan viskositas, namun viskositas yang terlalu
besar akan memperlambat pelepasan zat aktif dalam gel (Martin, 1993).
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui komposisi optimum formula gel
masker peel-off ekstrak daun sirsak dengan kombinasi PVA dan Carbopol 940®
berdasarkan pada level yang diteliti. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan
optimasi komposisi formula dengan PVA sebagai film agent dan Carbopol 940®
sebagai gelling agent menggunakan metode desain faktorial dengan level rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dan level tinggi. Parameter yang diuji adalah organoleptis, pH, viskositas, daya
sebar, daya lekat, dan lama pengeringan serta uji stabilitas fisis yaitu meliputi
pergeseran viskositas.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan
menggunakan metode faktorial desain 2 faktor 2 level. Tujuan penggunaan metode
ini adalah untuk mencari komposisi yang optimum dari PVA dan Carbopol 940®
sebagai gelling agent dan film agent dalam formula sediaan gel masker peel-off
ekstrak daun sirsak. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi
Fitokimia dan Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Farmasi Universitas
Sanata Dharma.
Alat dan Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu ekstrak serbuk daun sirsak
yang diperoleh dari Borobudur Herbal, Carbopol 940® (kualitas farmasetis), PVA
(kualitas farmasetis), gliserin, PEG 400 (kualitas farmasetis), kalium hidroksida
(KOH), etanol 70%, metil paraben, dan aquadest.
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah blender, ayakan, neraca
(Mettler-Toledo), glasswares (Pyrex), mixer (Miyako SM-625), hotplate,
viscotester seri VT-04 F (Rion-Japan), alat uji daya sebar, alat ukur (penggaris),
stopwatch, lemari pendingin, pH meter HI-9024.
Uji Tabung
Sebanyak 200 mg ekstrak dilarutkan dengan 5 ml etanol dan dipanaskan
selama 5 menit di dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan beberapa tetes HCl pekat,
kemudian ditambahkan 0,2 g bubuk Mg. Hasil positif ditunjukkan dengan
timbulnya warna merah tua (magenta) dalam waktu 3 menit (Hassan, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Uji Kromatografi Lapis Tipis
Fase gerak asam asetat glacial : butanol : air (1:4:5), dengan penampak noda
uap ammonia. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya noda berwarna
kuning coklat setelah diuapi ammonia pada pengamatan dengan sinar tampak dan
berwarna biru pada UV 324 dan 366 nm menegaskan adanya kandungan flavonoid
(Yuda, 2017).
Optimasi Pembuatan Gel
Tabel I. formula sediaan gel masker peel-off ekstrak daun sirsak
Bahan Berat (gram)
1 A B AB
Ekstrak daun sirsak 1,5 1,5 1,5 1,5
PVA 21 21 30 30
Carbopol 940® 3,7 5,7 3,7 5,7
Gliserin 22,5 22,5 22,5 22,5
Polietilen Glikol 400 12 12 12 12
KOH 10% 5 mL 5 mL 5 mL 5 mL
Etanol 70% 5 mL 5 mL 5 mL 5 mL
Metil Paraben 1,2 1,2 1,2 1,2
Aquadest 300 mL 300 mL 300 mL 300 mL
Carbopol 940® dikembangkan dalam aquadest hangat lalu diaduk kuat dalam
mortir. PVA direndam dalam aquadest biasa, lalu dipanaskan diatas hotplate dan
ditambah sisa aquadest yang telah dipanaskan hingga suhu 90◦C, diaduk sampai
larut, setelah larut didiamkan sampai suhu turun dan sesuai dengan suhu ruang.
Ekstrak daun dilarutkan dalam etanol 70%. Pengawet (metil paraben) dilarutkan
dalam etanol 70%. Carbopol 940® yang sudah dikembangkan, ditambahkan dengan
KOH 10%, lalu ditambahkan PVA yang telah dilarutkan dalam aquadest.
Campuran tersebut ditambahkan dengan ekstrak daun sirsak yang telah dilarutkan.
Setelah itu ditambahkan PEG 400, gliserin, dan metil paraben. Pencampuran
dilakukan menggunakan mixer dengan kecepatan ± 500 rpm selama 10 menit
hingga homogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Uji Sifat Fisis Gel dan Stabilitas Fisis Masker Peel-off Ekstrak Daun Sirsak
Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bentuk, warna dan bau sediaan
yang telah dibuat (Abrar et al, 2012).
Uji viskositas dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu 48 jam setelah pembuatan, 14
hari dan 30 hari setelah pembuatan. Keempat formula ditentukan viskositasnya
menggunakan Viscotester Rion seri VT-04 (Ameliawati, 2012).
Uji daya sebar dilakukan 48 jam setelah pembuatan. Gel ditimbang 1±0,01 g
kemudian diletakkan di tengah lempeng kaca bundar dan pemberat 125±1 g,
didiamkan selama 1 menit, kemudian dicatat diameter sebarnya menggunakan
penggaris. Pengujian dan pengukuran pada keempat formula dilakukan sebanyak 3
kali (Prasanti, 2012).
Uji pH dilakukan dengan menggunakan pH meter. Derajat keasaman gel
ditunjukkan oleh nilai yang tertera pada pH meter. Pengujian pH dilakukan pada
gel 48 jam setelah preparasi dan pada gel setelah 14 hari penyimpanan (Prasanti,
2012).
Uji daya lekat dilakukan dengan meletakkan gel sebanyak 0,2 g diatas object
glass kemudian menutupnya dengan object glass yang lain dan ditekan dengan
beban 1 kg selama 5 menit, kemudian beban diambil dan kedua object glass
dilepaskan. Dicatat waktu sampai keduanya bisa terlepas (Niyogi et al., 2012).
Uji lama pengeringan dilakukan dengan mengoleskan sebanyak 0,1 g gel
secara merata pada area 1 x 1 inci di kulit lengan bawah. Gel dapat dikatakan
mengering apabila sediaan dapat dikelupas dari permukaan kulit tanpa
meninggalkan sisa massa gel di kulit (Prasanti, 2012).
Analisis Data
Data yang didapatkan dihitung efek setiap faktor dan dianalisis
menggunakan ANOVA taraf kepercayaan 95% pada program Design Expert 11
(free trial). Dalam program tersebut akan didapatkan contour plot pada setiap
respon yang digunakan lalu akan didapatkan komposisi yang optimum untuk setiap
contour plot. Pada tahap akhir, dilakukan analisis contourplot superimposed untuk
menentukan formula yang optimum pada sediaan gel masker peel-off ekstrak daun
sirsak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan dan Penyediaan Bahan Penelitian
Menurut Putri (2012), daun sirsak dikategorikan sebagai antioksidan yang
kuat karena memiliki IC50 sebesar 18 ppm, oleh karena itu daun sirsak dipilih
sebagai bahan aktif dalam penelitian ini. Kandungan senyawa kimia daun sirsak
yang berupa flavonoid memiliki kemampuan sebagai antioksidan sangat kuat
berdasarkan kategori kekuatan antioksidan pada tabel II. Dalam penelitian ini tidak
dilakukan proses ekstraksi tetapi ekstrak daun sirsak langsung didapatkan dari
Borobudur herbal yang berupa ekstrak serbuk.
Tabel II. Tingkat Kekuatan Antioksidan (Lung, 2017)
Intensitas Antioksidan Nilai IC50 (ppm)
Sangat Kuat <50
Kuat 50-100
Sedang 100-250
Lemah 250-500
Tidak aktif >500
Identifikasi Kandungan Kimia Dalam Ekstrak Daun Sirsak
Indentifikasi kandungan kimia ini dilakukan untuk mengetahui kandungan
senyawa tertentu yang terdapat dalam suatu sampel. Sampel dalam penelitian ini
berupa ekstrak serbuk daun sirsak dan senyawa yang akan diidentifikasi adalah
flavonoid. Identifikasi ini dilakukan dalam dua macam uji yaitu uji tabung dan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Pada uji tabung, ekstrak daun sirsak terlebih dahulu diencerkan dengan etanol
kemudian dipanaskan. Setelah itu ditambah 5 tetes HCl pekat dan serbuk Mg. Hasil
positif ditunjukkan dengan munculnya warna merah tua pada larutan. Hal ini sesuai
dengan hasil pengujian yang sudah dilakukan. Senyawa flavonoid merupakan
reaksi oksidasi, dimana senyawa flavonoid akan dioksidasi oleh Mg2+ dengan
membentuk kompleks dengan ion magnesium. Polihidroksi dari flavonon akan
direduksi oleh magnesium dalam HCL dalam larutan etanol sehingga membentuk
garam benzopirilium yang berwarna merah atau biasa disebut garam flavilium
(Setiabudi, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 1. Hasil uji tabung
Identifikasi kandungan kimia dengan KLT menggunakan fase diam silica gel
GF254. Fase gerak yang digunakan yaitu asam asetat glasial : butanol : air ( 1:4:5).
Standar flavonoid dengan sampel ekstrak dielusi dengan jarak 10 cm lalu
dikeringkan. Hasil positif ditunjukkan dengan munculnya warna coklat dalam plat.
Amonia dengan flavonoid akan bereaksi membentuk senyawa kuinoid yang
berwarna coklat/merah (Mulyani, 2011).
Pembuatan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak
Pembuatan sediaan dimulai dengan pengumpulan dan peninjauan pustaka
terkait syarat jumlah setiap bahan yang aman dan diperbolehkan untuk digunakan
sebagai sediaan kosmetik. Tahap ini bertujuan untuk menentukan banyaknya
komposisi masing-masing bahan dalam formula sediaan masker gel peel-off ekstrak
daun sirsak supaya jumlah masing-masing bahan tidak melebihi batas dan aman
untuk kulit. PVA aman digunakan dikulit dan mata pada konsentrasi 10%,
Carbopol 940® aman dan biasa digunakan sebagai basis gel pada konsentrasi 0,5-
2,0% (Rowe et al, 2009).
Penelitian ini menggunakan PVA sebagai film agent. PVA berperan dalam
memberikan efek peel-off karena memiliki sifat adhesive sehingga dapat
membentuk lapisan film yang mudah dikelupas setelah kering (Brick et al., 2014).
Konsentrasi PVA merupakan faktor terpenting yang berpengaruh terhadap kinerja
pembentukan film dalam masker wajah peel-off (Beringhs et al., 2013). Sebelum
digunakan, PVA harus direndam dengan aquadest biasa lalu dipanaskan. PVA yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
telah direndam dalam aquadest harus dipanaskan untuk karena kelarutan PVA akan
meningkat pada suhu tinggi (Rowe et al, 2009).
Carbopol 940® sering digunakan sebagai gelling agent pada sediaan farmasi
atau kosmetik. Pemilihan Carbopol 940® dalam penelitian ini karena Carbopol
940® paling efisien dibandingkan dengan jenis lain dan memiliki sifat non-drip,
dapat membentuk gel dengan viskositas yang tinggi serta memiliki kejernihan yang
sangat baik. Carbopol 940® memiliki viskositas yang paling tinggi dibandingkan
dengan carbomer lainnya (Allen, 2014). Carbopol 940® merupakan polimer yang
bersifat asam oleh karena itu diperlukan penambahan KOH dalam pembuatan
sediaan. Penambahan KOH pada penelitian ini bertujuan untuk menaikkan pH dari
Carbopol 940® yang bersifat asam. Carbopol 940® harus didispersikan dalam
kondisi basa karena jika dalam kondisi asam akan menghasilkan viskositas yang
rendah.
Sediaan ini menggunakan pengawet berupa metil paraben sebagai
penghambat pertumbuhan mikroorganisme. Kadar maksimal metil paraben sebagai
bahan pengawet pada kosmetik yaitu sebesar 0,4% (BPOM, 2015). Pemilihan metil
paraben sebagai pengawet sediaan karena metil paraben memiliki sifat yang
cenderung larut dalam air sehingga campuran gel yang sebagian besar terdiri dari
air ini mampu terlindungi dari jamur dan mikroba.
Pemilihan etanol sebagai pelarut ekstrak dan metil paraben karena
berdasarkan CoA, pelarut dari ekstrak daun sirsak adalah etanol 70%. Metil paraben
memiliki kelarutan yang baik terhadap etanol 70%, selain itu kedua bahan tersebut
harus dilarutkan dengan etanol supaya dapat terdistribusi secara merata dalam
sediaan.
Penentuan jumlah ekstrak daun sirsak pada formula berdasarkan dari
penelitian Putri 2012 yaitu sebesar 0,5% dari berat total sediaan. Pada formula ini,
0,5% dari berat total sediaan yaitu sebesar 1,5 g. Dalam penelitian Putri 2012,
konsentrasi ekstrak daun sirsak sebesar 25 ppm atau 0,000025 g/ml mampu
menghasilkan IC50 sebesar 11,87 ppm. Sedangkan, pada penelitian ini
menggunakan ekstrak sebesar 0,005 g/ml dimana konsentrasinya lebih besar
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, diharapkan sediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
yang dibuat dalam penelitian ini menghasikan IC50 yang sangat kuat. Kemampuan
antioksidan ekstrak daun sirsak akan semakin meningkat dalam sediaan gel masker
peel-off karena adanya zat tambahan seperti pengawet yang dapat mencegah
terjadinya reaksi oksidasi sehingga meningkatkan aktivitas antioksidan dari sediaan
(Sari, 2016).
Dalam formula ini, digunakan dua macam humektan yaitu PEG 400 dan
gliserin yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat stabilitas fisis gel dibandingkan
dengan penggunaan humektan tunggal.
Uji Sifat Fisis dan Stabilitas Fisis Gel Masker Peel-Off
Uji sifat fisis gel masker peel-off dilakukan untuk mengetahui seberapa baik
kualitas sediaan yang telah dibuat. Uji sifat fisis meliputi organoleptis, viskositas,
pH, daya sebar, daya lekat dan lama pengeringan. Pengujian kestabilan sediaan gel
masker peel-off menggunakan pergeseran viskositas. Pengujian terhadap sifat fisis
gel masker peel-off dilakukan setelah 48 jam karena dalam waktu tersebut
diharapkan sediaan sudah stabil dan tidak ada faktor pengacau untuk pengujian
yang berasal dari proses pencampuran.
Faktor PVA dan Carbopol 940® dalam menentukan sifat fisis sediaan akan
ditentukan dengan desain faktorial, grafik efek dan analisis data statistik
menggunakan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%.
Uji Organoleptis
Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bentuk, warna dan bau sediaan
yang telah dibuat dengan cara manual yaitu mengoleskan sediaan pada kulit. Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa keempat formula memiliki bentuk, warna dan
bau yang sama.
Tabel III. Uji Organoleptis Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak
Organoleptis F1 FA FB FAB
Bentuk Semisolid Semisolid Semisolid Semisolid
Warna Coklat tua Coklat tua Coklat tua Coklat tua
Bau Bau khas Bau khas Bau khas Bau khas
Uji pH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Uji pH bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pH sediaan masker gel peel-
off dengan pH kulit, agar tidak mengiritasi kulit saat pemakaian. Kriteria pH sediaan
gel harus sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5 - 6,5 (Tranggono, 2007). Berdasarkan uji
yang sudah dilakukan, pH seluruh formula masuk dalam rentang yang diharapkan.
Flavonoid stabil pada pH 5-7, sehingga terjadi kemungkinan flavonoid yang
terdapat pada formula 1 dan A mengalami kerusakan (Srivastava, 2009).
Pada setiap formula dihasilkan pH yang berbeda-beda, hal ini dapat
disebabkan karena Carbopol940® yang ditambahkan pada setiap sediaan memiliki
jumlah berbeda sedangkan KOH yang ditambahkan pada tiap sediaan memiliki
volume yang sama sehingga mampu mempengaruhi pH sediaan.
Tabel IV. Uji pH sediaan gel masker peel-off ekstrak daun sirsak
Formula pH
1 4,903 ± 0,195
A 4,970 ± 0,338
B 5,236 ± 0,296
AB 5,930 ± 0,249
Uji Daya Sebar
Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui luas penyebaran gel saat
diaplikasikan pada kulit. Uji ini dilakukan 48 jam setelah pembuatan menggunakan
lempeng kaca bundar, pemberat dan penggaris. Daya sebar yang besar
menunjukkan bahwa sediaan gel semakin mudah dalam pengaplikasian dan
pemerataan pada kulit. Daya sebar yang diharapkan untuk sediaan gel masker peel-
off ekstrak daun sirsak yaitu 5,0-7,0 cm (Garg et al, 2002).
Tabel V. Daya sebar sediaan gel masker peel-off ekstrak daun sirsak
Formula Daya sebar (cm)
1 6,633 ± 0,493
A 5,6 ± 0,436
B 6,466 ± 0,351
AB 6,2 ± 0,1
Tabel V menunjukkan seluruh formula masuk dalam kriteria rentang daya
sebar yang diharapkan. Formula 1 memiliki daya sebar terluas, hal ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
disebabkan karena memiliki rata-rata viskositas terendah dari formula lainnya
sehingga gel mudah tersebar merata.
Persamaan desain faktorial untuk respon daya sebar yaitu :
Y= 12,24333 - 0,17611(X1) - 1,41111(X2) + (0,042593)(X1)(X2) ……..(1)
Dalam persamaan ini X1 merupakan PVA dan X2 merupakan Carbopol 940® serta
X1X2 merupakan respon keduanya. Persamaan tersebut menunjukkan bahwa PVA
dan Carbopol 940® dapat menurunkan respon daya sebar pada sediaan. Sedangkan,
interaksi keduanya dapat meningkatkan daya sebar. PVA dan Carbopol 940®
memiliki pengaruh terhadap viskositas sediaan. Respon daya sebar erat kaitannya
dengan respon viskositas dan daya sebar suatu sediaan semisolid akan sangat
ditentukan oleh viskositas sediaan. Semakin tinggi konsentrasi gelling agent, maka
akan meningkatkan tahanan gel untuk mengalir dan menyebar. Respon daya sebar
merupakan salah satu bentuk shearing stress yang diberikan pada sediaan
semisolid. Shearing stress dalam bentuk daya sebar ketika diberikan dengan
kekuatan yang sama besar terhadap gel yang memiliki komposisi gelling agent yang
berbeda, maka gel yang mengandung gelling agent lebih tinggi akan menghasilkan
jangkauan penyebaran gel yang lebih sempit dibandingkan gel dengan komposisi
gelling agent lebih rendah (Nilawati, 2015).
Tabel VI. Nilai efek PVA, Carbopol 940® dan interaksinya terhadap daya
sebar
Faktor Efek %
kontribusi
p-value p-value
persamaan
PVA 0,65 42,4979 0,3479
0,0428 signifikan Carbopol 940® 0,21667 4,72199 0,0173
Kombinasi -0,3833 14,7807 0,1157
Nilai efek PVA, Carbopol 940® dan kombinasi keduanya dalam menentukan
respon daya sebar disajikan pada tabel VI. Efek adalah perubahan respon yang
disebabkan adanya variasi level PVA dan Carbopol 940®. PVA dan Carbopol 940®
memberikan efek nilai positif yang berarti bahwa keduanya dapat meningkatkan
daya sebar sediaan gel masker peel-off ekstrak daun sirsak. Kombinasi PVA dan
Carbopol 940® menunjukkan nilai efek negatif yang berarti kombinasi keduanya
menurunkan respon daya sebar. Kedua faktor memiliki efek signifikan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
respon daya sebar dilihat dari p-value yang berada di bawah 0,05 yaitu 0,0428. Hasil
uji ANOVA menunjukkan bahwa model ini signifikan untuk menentukan pengaruh
faktor terhadap daya sebar.
Gambar 2. Hubungan antara PVA dengan daya sebar
Gambar 2 menunjukkan garis berwarna hitam merupakan Carbopol 940®
pada level rendah dan garis berwarna merah Carbopol 940® level tinggi.
Berdasarkan grafik tersebut, menunjukkan bahwa pada Carbopol 940® level rendah
semakin tinggi konsentrasi PVA maka semakin rendah nilai daya sebar. Pada
Carbopol 940® level tinggi menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi PVA
maka semakin tinggi pula nilai respon daya sebar yang didapatkan.
Gambar 3. Hubungan antara Carbopol 940® dengan daya sebar
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
daya sebar (cm)
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
B- 3.7
B+ 5.7
A: PVA (gram)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
day
a se
bar
(cm
)
5
5.5
6
6.5
7
7.5 B: Carbopol 940 (gram)
2
Interaction
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
daya sebar (cm)
Design Points
X1 = B: Carbopol 940
X2 = A: PVA
A- 21
A+ 30
B: Carbopol 940 (gram)
3.7 4.2 4.7 5.2 5.7
daya s
eb
ar
(cm
)
5
5.5
6
6.5
7
7.5 A: PVA (gram)
2
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Pada gambar 3 menunjukkan grafik interaksi Carbopol 940® terhadap respon
daya sebar. Garis berwarna hitam menunjukkan PVA level rendah sedangkan garis
berwarna merah menunjukkan PVA level tinggi. Dari grafik tersebut menunjukkan
bahwa Carbopol 940® dapat menurunkan nilai daya sebar pada PVA level tinggi
dan rendah. Pada PVA level rendah, Carbopol 940® memberikan pengaruh yang
lebih signifikan terhadap penurunan daya sebar dibandingkan pada PVA level
tinggi.
Gambar 4. contour plot daya sebar
Grafik pada gambar 4 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi
Carbopol 940® dalam sediaan maka semakin kecil atau semakin sempit pula daya
sebar sediaan.
Uji Viskositas
Viskositas dapat mempengaruhi parameter daya sebar dan pelepasan zat aktif
dalam gel, karena gel memiliki viskositas yang optimal akan mampu menahan zat
aktif tetap terdispersi dalam basis gel yang mampu meningkatkan konsentrasi gel
tersebut (Madan, 2010) . Viskositas yang diharapkan untuk sediaan gel masker
peel-off sebesar 60-240 dPa.s. Hasil dari pengujian pada penelitian ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
bahwa viskositas keempat formula memenuhi standar karena berada diantara range
yang diharapkan.
Tabel VII. Viskositas Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Daun Sirsak
Tabel VII menunjukkan seluruh formula memenuhi kriteria sediaan gel yang
baik berdasarkan viskositasnya. Formula 1 memiliki viskositas terendah. Hal ini
dapat disebabkan karena viskositas gel dipengaruhi oleh konsentrasi gelling agent,
peningkatan jumlah gelling agent akan memperkuat matriks gel sehingga
menyebabkan kenaikan viskositas (Nilawati, 2015).
Persamaan viskositas yang didapatkan yaitu :
Y= -490,94444 + 23,53704 (X1) + 122,77778 (X2) - 4,25926 (X1)(X2)……(2)
Dalam persamaan ini X1 merupakan PVA dan X2 merupakan Carbopol 940®
serta X1X2 merupakan respon keduanya. Berdasarkan persamaan tersebut,
menunjukkan bahwa PVA dan Carbopol 940® mampu meningkatkan viskositas
dan interaksi keduanya dapat menurunkan viskositas. Interaksi antar PVA dan
Carbopol 940® mampu menurunkan viskositas sediaan karena ketika suatu polimer
saling bergesekan maka rantai-rantai polimer yang tergulung secara acak akan
terlepas menjadi bentuk yang lebih panjang dan lurus sehingga viskositas akan
berkurang (Noviani, 2016).
Tabel VIII. Nilai efek PVA, Carbopol 940® dan interaksi keduanya terhadap
viskositas
Faktor Efek % kontribusi p-value p-value
persamaan
PVA 31,667 21,6557 0,0410
0,0158 signifikan Carbopol 940® 28,333 17,3365 0,0612
Kombinasi -38,333 31,7337 0,0186
Tabel VIII menyajikan nilai efek PVA, Carbopol 940® dan kombinasi
keduanya dalam menentukan respon viskositas. PVA dan Carbopol 940®
memberikan efek dengan nilai positif yang berarti bahwa keduanya dapat
Formula Viskositas (dPa.s)
1 126,666 ± 25,166
A 193,333 ± 20,816
B 186,666 ± 11,547
AB 196,666 ± 28,867
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
meningkatkan viskositas sediaan gel masker peel-off ekstrak daun sirsak.
Kombinasi PVA dan Carbopol 940® menunjukkan nilai efek negatif sehingga
kombinasi keduanya dapat menurunkan viskositas sediaan. PVA dan Carbopol
940® memiliki efek signifikan terhadap respon viskositas sediaan yang ditunjukkan
dengan p-value sebesar 0,0158, sehingga dapat dikatakan bahwa model ini mampu
digunakan untuk melihat pengaruh faktor terhadap viskositas. Dalam tabel
menunjukkan bahwa kontribusi PVA terhadap viskositas sediaan sebesar
21,6557%.
Gambar 5. Hubungan antara PVA dengan respon viskositas
Gambar 5 menunjukkan bahwa pada Carbopol 940® level rendah, semakin
tinggi konsentrasi PVA maka semakin tinggi nilai respon viskositas yang
didapatkan. Sedangkan pada Carbopol 940® level tinggi, menunjukkan bahwa
semakin tinggi konsentrasi PVA maka semakin rendah respon viskositas.
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
viskositas (dPa.s)
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
B- 3.7
B+ 5.7
A: PVA (gram)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
visk
osi
tas
(dP
a.s
)
100
120
140
160
180
200
220
240 B: Carbopol 940 (gram)
4
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 6. Hubungan antara Carbopol 940® dengan viskositas
Gambar 6 menunjukkan bahwa konsentrasi rendah Carbopol 940® dapat
meningkatkan viskositas sediaan pada PVA level rendah. Pada PVA level tinggi,
menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai Carbopol 940® maka akan didapatkan
viskositas yang semakin rendah.
Gambar 7. Contour plot viskositas
Contour plot viskositas pada gambar 7 menunjukkan bahwa semakin besar
jumlah Carbopol 940® dan PVA maka semakin besar nilai viskositas sediaan.
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
viskositas (dPa.s)
Design Points
X1 = B: Carbopol 940
X2 = A: PVA
A- 21
A+ 30
B: Carbopol 940 (gram)
3.7 4.2 4.7 5.2 5.7
visk
osi
tas
(dP
a.s
)
100
120
140
160
180
200
220
240 A: PVA (gram)
2
2
2
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Uji lama pengeringan
Uji lama pengeringan bertujuan untuk mengetahui berapa lama sediaan gel
masker peel-off mengering setelah dioleskan di kulit. Lama pengeringan yang baik
selama 15-30 menit (Vieira, 2009). Seluruh formula menunjukkan bahwa waktu
untuk mengering masuk ke dalam range.
Tabel IX. Lama pengeringan sediaan gel masker peel-off ekstrak daun sirsak
Berdasarkan tabel IX, seluruh formula masuk dalam rentang kriteria lama
pengeringan pada sediaan gel masker peel-off. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
semakin banyak gelling agent yang digunakan maka semakin cepat pula sediaan
tersebut untuk mengering. Kecepatan mengering pada sediaan ini dipengaruhi oleh
jumlah akuades yang digunakan pada setiap formula. Akuades yang digunakan
pada setiap formula memiliki jumlah yang sama. Pada formula dengan komposisi
gelling agent yang rendah dengan jumlah akuades sama akan menyebabkan sediaan
sulit untuk mengering karena komposisi sediaan didominasi oleh akuades.
Persamaan uji lama pengeringan yang didapatkan yaitu :
Y= 43,90000 - 0,544444(X1) - 1,44444(X2) + 0,037037(X1)(X2)……..(3)
Dalam persamaan ini X1 merupakan PVA dan X2 merupakan Carbopol 940®
serta X1X2 merupakan respon keduanya. PVA dan Carbopol 940® dapat
menyebabkan lama pengeringan meningkat. Interaksi keduanya dapat
meningkatkan waktu lama pengeringan.
Tabel X. Nilai efek PVA, Carbopol 940® dan interaksi keduanya terhadap
lama pengeringan
Formula Lama pengeringan
1 30 ± 2
A 28,666 ± 1,154
B 26,333 ± 1,527
AB 25,666 ± 1,154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Faktor Efek %
kontribusi
p-value p-value
persamaan
PVA -3,333 60,9756 0,0049
0,0248 signifikan Carbopol 940® -1 5,4878 0,2815
Kombinasi 0,3333 0,609756 0,7103
Tabel X menyajikan efek PVA, Carbopol 940® dan kombinasi keduanya
dalam menentukan lama pengeringan. PVA dan Carbopol 940® menunjukkan nilai
negatif sehingga keduanya dapat mempercepat sediaan untuk mengering.
Kombinasi PVA dan Carbopol 940® menunjukkan nilai positif berarti keduanya
dapat meningkatkan waktu kering sediaan. PVA dan Carbopol 940® memiliki efek
signifikan terhadap respon lama pengeringan sediaan yang ditunjukkan dengan p-
value sebesar 0,0248. Dalam tabel X menunjukkan kontribusi PVA terhadap lama
pengeringan sediaan sangat tinggi yaitu 60,9756%. Hasil signifikan pada uji
ANOVA menunjukkan bahwa model ini dapat dengan signifikan menganalisis
pengaruh faktor dengan respon lama pengeringan.
Gambar 8 menunjukkan PVA dapat meningkatkan waktu lama pengeringan
sediaan pada Carbopol 940® level tinggi maupun rendah. Gambar 9 menunjukkan
pada PVA tinggi maupun rendah, Carbopol 940® dapat meningkatkan waktu lama
pengeringan sediaan.
Gambar 8. Hubungan antara PVA dengan lama pengeringan
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
lama pengeringan (menit)
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
B- 3.7
B+ 5.7
A: PVA (gram)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
lam
a p
en
geri
ng
an
(m
en
it)
24
26
28
30
32 B: Carbopol 940 (gram)
2
3
3
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gambar 9. Hubungan antara Carbopol 940® dengan lama pengeringan
Gambar 10. Contour plot lama pengeringan
Contour plot pada gambar 10 menunjukkan bahwa semakin banyak
konsentrasi PVA yang digunakan maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan
untuk sediaan mengering.
Daya Lekat
Uji daya lekat dilakukan untuk mengetahui kemampuan dan seberapa lama
sediaan melekat pada kulit. Daya lekat yang bagus yaitu tidak kurang dari 4 detik.
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
lama pengeringan (menit)
Design Points
X1 = B: Carbopol 940
X2 = A: PVA
A- 21
A+ 30
B: Carbopol 940 (gram)
3.7 4.2 4.7 5.2 5.7
lam
a p
en
geri
ng
an
(m
en
it)
24
26
28
30
32 A: PVA (gram)
2 2
2
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Hasil dari pengujian daya lekat sediaan ini menunjukkan bahwa seluruh formula
memiliki daya lekat yang baik.
Tabel XI. Daya Lekat Sediaan Gel Masker Peel-off Ekstrak Daun Sirsak
Formula Daya lekat
1 9,07 ± 1,473
A 14,323 ± 2,013
B 14,363 ± 1,897
AB 15,256 ± 0,873
Tabel XI menunjukkan bahwa keempat formula memiliki daya lekat yang
sesuai dengan parameter atau masuk dalam rentang. Hasil pengujian daya lekat
menunjukkan waktu yang berbeda di setiap formulanya, hal ini dapat terjadi karena
perbedaan jumkah faktor yang digunakan dalam masing-masing formula. Daya
lekat gel akan meningkat seiring peningkatan konsentrasi gelling agent. Semakin
tinggi konsentrasi gelling agent yang digunakan maka akan meningkatkan
konsistensi gel dan daya lekat menjadi lebih besar (Nilawati, 2015). Kemampuan
daya lekat gel akan mempengaruhi efek terapi, semakin lama kemampuan gel
melekat pada kulit, maka gel dapat memberikan efek terapi yang lebih lama (Ansel,
2005).
Persamaan yang didapatkan yaitu :
Y= -23,33532 + 1,08032(X1) + 5,42006(X2) - 0,133019(X1)(X2)……(4)
Dalam persamaan ini X1 merupakan PVA dan X2 merupakan Carbopol 940®
serta X1X2 merupakan respon keduanya. Berdasarkan persamaan tersebut,
menunjukkan bahwa PVA dan Carbopol 940® mampu meningkatkan daya lekat
dan interaksi keduanya dapat menurunkan daya lekat sediaan.
Tabel XII. Nilai Efek PVA, Carbopol 940® dan Interaksi Keduanya
Terhadap Daya Lekat
Faktor Efek %
kontribusi
p-value p-value
persamaan
PVA 4,09617 36,8484 0,0079
0,0072 signifikan Carbopol 940® 4,05617 36,1322 0,0083
Kombinasi -1,19717 3,14755 0,3344
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Tabel XII menunjukkan data efek PVA, Carbopol 940® dan kombinasi
keduanya dalam menentukan respon daya lekat. PVA dan Carbopol 940®
memberikan efek dengan nilai positif yang berarti bahwa keduanya dapat
meningkatkan kemampuan daya lekat sediaan sediaan gel masker peel-off ekstrak
daun sirsak. Kombinasi PVA dan Carbopol 940® menunjukkan nilai efek negatif
sehingga kombinasi keduanya dapat menurunkan kemampuan daya lekat sediaan.
PVA dan Carbopol 940® memiliki efek signifikan terhadap respon kemampuan
daya lekat sediaan yang ditunjukkan dengan p-value sebesar 0,0072. Kontribusi
kombinasi kedua faktor menunjukkan nilai yang kecil sehingga dapat dikatakan
bahwa tidak terlalu berpengaruh terhadap kemampuan daya lekat sediaan. Hasil uji
ANOVA pada respon ini menunjukkan bahwa model dapat dengan signifikan
melihat pengaruh faktor terhadap sediaan.
Gambar 11. Hubungan antara PVA dengan daya lekat
Gambar 11 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi PVA maka
semakin tinggi daya lekat pada Carbopol 940® rendah maupun tinggi. Pengaruh
PVA dalam respon daya lekat lebih signifikan pada Carbopol 940® level rendah.
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
daya lekat (detik)
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
B- 3.7
B+ 5.7
A: PVA (gram)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
daya lekat
(deti
k)
6
8
10
12
14
16
18 B: Carbopol 940 (gram)
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 12. Hubungan antara Carbopol 940® dengan daya lekat
Grafik pada gambar 12 menunjukkan pada PVA level rendah maupun tinggi,
semakin tinggi konsentrasi Carbopol 940® maka semakin tinggi pula daya lekat
yang didapatkan pada sediaan gel masker peel-off.
Gambar 13. Contour plot daya lekat
Gambar 13 menunjukkan bahwa semakin besar PVA dan Carbopol 940® akan
semakin besar pula waktu yang diperlukan sediaan untuk terlepas dari kulit
sehingga sediaan memiliki daya lekat yang baik.
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
daya lekat (detik)
Design Points
X1 = B: Carbopol 940
X2 = A: PVA
A- 21
A+ 30
B: Carbopol 940 (gram)
3.7 4.2 4.7 5.2 5.7
daya lekat
(deti
k)
6
8
10
12
14
16
18
20 A: PVA (gram)
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Pergeseran Viskositas
Uji pergeseran viskositas dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu 48 jam setelah
pembuatan dan setelah penyimpanan selama 14 hari dan 30 hari menggunakan
Viscotester Rion seri VT-04. Pengujian pertama dilakukan setelah 48 jam
pembuatan gel untuk mengantisipasi adanya pengaruh shearing stress ketika
pengukuran dilakukan secara langsung sehingga hasil yang didapatkan tidak akurat.
Pergeseran viskositas yang baik tidak melebihi 15% (Prasanti, 2012). Rata-rata
pergeseran viskositas untuk tiap formula berada di bawah 15% sehingga dapat
dikatakan sediaan sudah memenuhi standar pergeseran viskositas.
Tabel XIII. Pergeseran Viskositas Sediaan Gel Masker Peel-Off Ekstrak
Daun Sirsak
Formula Pergeseran viskositas
1 4,786 ± 4,176
A 5,882 ± 10,188
B 7,004 ± 3,607
AB 7,407 ± 8,486
Berdasarkan data yang didapatkan, seluruh sediaan mengalami peningkatan
viskositas disetiap pengujian. Peningkatan viskositas terbesar terjadi pada formula
AB. Peningkatan viskositas dapat terjadi karena gulungan acak dari polimer-
polimer yang telah saling terlepas akan kembali terbentuk saat dilakukan
pendiaman selama beberapa waktu dan menyebabkan meningkatnya viskositas.
Perubahan temperature dapat menyebabkan sediaan mengalami perubahan
viskositas. Pada saat pembuatan gel dalam kondisi temperature tinggi sehingga
setelah dilakukan penyimpanan, sediaan akan mengalami penurunan suhu yang
menyebabkan perubahan viskositas. Sediaan gel memiliki sifat tiksotropi yang
membuat sediaan menjadi encer setelah pengadukan dan memadat kembali setelah
didiamkan (Ansel, 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel XIV. Nilai Efek PVA, Carbopol 940® dan Interaksi Keduanya Dalam
Pergeseran Viskositas
Faktor Efek % kontribusi p-value p-value
persamaan
PVA 0,946167 0,79487 0,8051
0,9786 Tidak
signifikan Carbopol 940® -0,17616 0,0275555 0,9633
Kombinasi -1,27283 1,43848 0,7403
Tabel XIV menunjukkan bahwa model tidak signifikan untuk mengetahui
pengaruh faktor terhadap respon pergeseran viskositas sehingga respon tersebut
tidak digunakan untuk menentukan area komposisi optimum pada contourplot
superimposed.
Gambar 14. Hubungan antara PVA dengan pergeseran viskositas
Pada Carbopol 940® level rendah, menunjukkan semakin tinggi konsentrasi
PVA maka semakin tinggi pergeseran viskositas sediaan. Sedangkan pada
Carbopol 940® level rendah, semakin tinggi konsentrasi PVA maka semakin rendah
pergeseran viskositas. Hasil tidak signifikan menunjukkan bahwa respon
pergeseran viskositas tidak bisa dianalisis dengan model ini.
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
pergeseran viskositas (%)
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
B- 3.7
B+ 5.7
A: PVA (gram)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
perg
ese
ran
vis
kosi
tas
(%)
-5
0
5
10
15
20 B: Carbopol 940 (gram)
3
2
2
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 15. Hubungan Carbopol 940® terhadap pergeseran viskositas
Pada PVA level rendah, menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
Carbopol 940® maka semakin tinggi pula pergeseran viskositas yang didapatkan.
Sedangkan pada PVA level tinggi, semakin tinggi Carbopol 940® maka semakin
rendah pergeseran viskositas.
Contourplot Superimposed
Contour plot superimposed adalah gabungan dari garis-garis daerah optimum
yang memenuhi syarat dari semua parameter respon sifat fisis dan stabilitas fisis
gel.
Gambar 16. Contourplot superimposed
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
pergeseran viskositas (%)
Design Points
X1 = B: Carbopol 940
X2 = A: PVA
A- 21
A+ 30
B: Carbopol 940 (gram)
3.7 4.2 4.7 5.2 5.7
perg
ese
ran
vis
ko
sita
s (%
)
-5
0
5
10
15
20 A: PVA (gram)
3
Interaction
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
Overlay Plot
daya sebar
viskositas
lama pengeringan
daya lekat
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
12
.05
49
14
.05
49
16
.05
49
18
.05
49
20
.05
49
22
.05
49
24
.05
49
26
.05
49
28
.05
49
30
.05
49
0.965174
1.96517
2.96517
3.96517
4.96517Overlay Plot
A: PVA (gram)
B: C
arb
op
ol 940 (
gra
m)
daya sebar: 7
viskositas: 60
lama pengeringan: 30
daya lekat: 4
3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 17. Contourplot superimposed dengan titik yang diambil
Daerah yang berwarna kuning merupakan area komposisi optimum yang
didapatkan dari analisis statistika seluruh data, sedangkan daerah warna abu-abu
merupakan area yang tidak masuk dalam komposisi yang optimum. Diambil satu
titik dari area komposisi optimum untuk diuji validitasnya. Titik yang diambil
adalah komposisi PVA 22,4272 gram dan Carbopol 940® 2,92736 gram.
Komposisi yang diambil masuk ke dalam rentang sifat fisis sediaan yang
dikehendaki.
KESIMPULAN
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
Overlay Plot
daya sebar
viskositas
lama pengeringan
daya lekat
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
12
.05
49
14
.05
49
16
.05
49
18
.05
49
20
.05
49
22
.05
49
24
.05
49
26
.05
49
28
.05
49
30
.05
49
0.965174
1.96517
2.96517
3.96517
4.96517Overlay Plot
A: PVA (gram)
B: C
arb
op
ol 940 (
gra
m)
daya sebar: 7
viskositas: 60
lama pengeringan: 30
daya lekat: 4
3 3daya sebar: 6.95913
viskositas: 116.71
lama pengeringan: 29.8928
daya lekat: 8.02665
X1 22.4272
X2 2.92736
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Berdasarkan data dan hasil yang sudah didapatkan, dapat disimpulkan
bahwa kedua faktor yaitu PVA dan Carbopol 940® maupun interaksi keduanya
memiliki pengaruh dalam menentukan sifat fisis sediaan meliputi daya sebar,
viskositas, daya lekat dan lama pengeringan. Pada penelitian ini juga didapatkan
area komposisi optimum yaitu PVA 22,4272 gram dan Carbopol 940® 2,92736
gram.
SARAN
1. Perlu dilakukan uji efektivitas gel masker peel-off ekstrak daun sirsak untuk
mengetahui kesesuaian dan keberhasilan penelitian dengan tujuan awal.
2. Perlu dilakukan uji aktivitas gel masker peel-off supaya dapat diketahui
apakah sediaan yang dibuat memiliki kemampuan sebagai antioksidan.
3. Perlu dilakukan uji validitas formula yang akan digunakan.
DAFTAR PUSTAKA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Abrar B, et al., 2012, Formulation and in vitro evaluation of NSAID’s gel, Inter J
of Current Pharmaceutical Research, 4(3), pp. 56-58.
Allen, Jr., and Loyd, V., 2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical
Compounding, 2nd edition, USA, American Pharmaceutical Association,
pp.301-324.
Allen, Jr., Loyd V., Howard C. Ansel., 2014, Ansel’s pharmaceutical dosage forms
and drug delivery systems, 10th edition, Lippincott Williams & Wilkins, a
Wolters Kluwer business, pp. 323-324.
Ameliawati, Yohana Tika., 2012, Prediksi Komposisi Optimum Film Agent
Polivinil Alcohol Dan Humectan Gliserin Formula dalam Gel Masker Peel-
Off Antiacne Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle L.)- Aplikasi Desain
Faktorial, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hal. 25.
Ansel CH. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta : UI-Press.
Beringhs, A.O., et al., 2013, Green Clay And Aloe Vera Peel-Off Facial Masks:
Response Surface Methodology Applied To The Formulation Design, AAPS
PharmSci Tech 14 (1), pp. 445-455.
Birck, C., et al., 2014, New crosslinked cast films based on PVA : preparation and
Physico-Chemical Properties, Express Polymer Letters, 8 (12), Pp. 941-952.
BPOM., 2015, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 Tentang Persyaratan Teknis Bahan
Kosmetika, Jakarta, BPOM, hal 7 (lampiran).
Garg, A., et al, 2002, Spreading of Semisolid Formulation : An Update,
Pharmaceutical Technology, USA, Pharmaceutical Technology, Pp. 84-104.
Grace, F.X., et al., 2015, Preparation and Evaluation of Herbal Peel-off Face Mask,
American Journal of PharmTechResearch, pp. 33-336.
Hassan, Muhammad N., Ainun, Nikmati L., 2014, Uji Kandungan Flavonoid dan
Perbandingan Aktivitas Antioksidan Pada Ekstrak Etanol Simplisia Bunga
Pepaya Gantung Saat Kuncup dan Mekar, Jurnal Skrining Bioaktif, Vol 1(1),
hal. 4-5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lung, Jackie Kang Sing., Dika Pramita Destiani., 2017, Uji Aktivitas Antioksidan
Vitamin A, C, E dengan metode DPPH, Farmaka Suplemen vol 15 (1), hal
56.
Madan, J., and R. Singh., 2010, Formulation and Evaluation of Aloevera Topical
Gel,Int J.Ph.Sci. 2 (2), pp. 551-555.
Martin, A., J. Swarbrick, and A Cammarata., 1993, Farmasi Fisik: Dasar-dasar
Farmasi Fisik dalam Ilmu Farmasetik Edisi Ketiga, Penerjemah: Yoshita.
Jakarta, UI Press. Hal. 1129-1187.
Mulyani, Sri., Toga Laksana., 2011, Analisis Flavonoid Dan Tannin Dengan
Metoda Mikroskopi-Mikrokimiawi, Majalah Obat Tradisional, 16(3), Hal
111.
Nilawati, Anita. et al., 2015, Pengaruh Metil Selulosa 4000 dan Propilen Glikol
Terhadap Stabilitas Fisik Gel Vitamin C, Jurnal Farmasi Indonesia, 12(2),
hal 164-178.
Niyogi P, Raju N J, Reddy P G, Rao B G. Formulation and evaluation of
antiinflamatory activity of Solanum pubescens wild extract gel on albino
wistar rats. International Journal of Pharmacy. 2012:2(3); 484-490.
Prasanti, Dian., 2012, Prediksi Komposisi Optimum Filming Agent Polivinil
Alcohol Dan Humektan Propilen Glikol Formula Gel Masker Peel-Off Anti-
Acne Ekstrak Daun Kemangi (Octimum SanctumL.): Aplikasi Desain
Faktorial, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, hal. 30-
33.
Putri, Raden Nabilla Ayesha., 2012, Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun sirsak
(Annona muricata Linn) (Annona muricata L.) dengan Metode DPPH (1,1-
Diphenyl-2-Picrylhydrazil), Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, hal. 21-22.
Rahmawanty, Dina., et al., 2015, Formulasi dan Evaluasi Masker Wajah Peel-Off
Mengandung Kuersetin Dengan Variasi Konsentrasi Gelatin dan Gliserin,
Media Farmasi, 12 (1), hal. 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Rowe, Raymond C., Paul J Sheskey., Marian E Quinn., 2009., Handbook of
Pharmaceutical Excipients 6th Edition, Pharmaceutical Press and American
Pharmacists Association, pp.441-445, 564-565.
Sari, Deasy Novia., Nur Mita., Laode Rijai., 2016, Formulasi Masker Peel Off
Antioksidan Berbahan Aktif Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata Linn.),
Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-4, Hal 48-49.
Setiabudi, Dian Arista., Tukiran., 2017, Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol
Kulit Batang Tumbuhan Klampok Watu(Syzygium Litorale), Unesa Journal
Of Chemistry, Vol. 6(3), Hal 159.
Srivastasva, Janmejai K., Sanjay Gupta., 2009, Extraction, Characterization,
Stability and Biological Activity of Flavonoids Isolated from Chamomile
Flowers, Mol Cell Pharmacol, 1 (3), 138.
Tranggono, R. I., Lathifah, F., 2007, Buku pegangan ilmu pengetahuan kosmetik,
Jakarta, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Vieira, R.P., et al., 2009, Physical and Physicochemical Stability Evaluation of
Cosmetic Formulations Containing Soybean Extract Fermented by
Bifidobacterium animalis, Brazilian Journal ofPharmaceutical Sciences. 45
(3): 515-525..
Yuda, Putu Era Sandhi Kusuma, et al., 2017, Skrining Fitokimia Dan Analisis
Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Tanaman Patikan Kebo (Euphorbia Hirta
L.), MedicamentoVol.3 No.2, 2017. Hal 63
LAMPIRAN
Lampiran 1. Certificate of Analysis ekstrak daun sirsak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 2. Safety Data Sheet ekstrak daun sirsak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 4. Data uji pH
No PVA (g) Carbopol (g) pH Rata-rata SD
1 21 3,7 4,7
4,9 0,2 2 21 3,7 4,9
3 21 3,7 5,1
4 21 5,7 4,8
4,933 0,32 5 21 5,7 4,7
6 21 5,7 5,3
7 30 3,7 5,5
5,16 0,305 8 30 3,7 5,1
9 30 3,7 4,9
10 30 5,7 5,8
5,9 0,26 11 30 5,7 6,2
12 30 5,7 5,7
Lampiran 5. Uji daya sebar
a. Hasil uji daya sebar
No PVA (g) Carbopol 940 (g) Daya sebar (cm) Rata-rata SD
1 21 3,7 6,4 6,63 0,49
2 21 3,7 7,2
3 21 3,7 6,3
4 21 5,7 5,4 5,6 0,43
5 21 5,7 6,1
6 21 5,7 5,3
7 30 3,7 6,5 6,46 0,1
8 30 3,7 6,1
9 30 3,7 6,8
10 30 5,7 6,3 6,2 0,14
11 30 5,7 6,1
12 30 5,7 6,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Efek PVA dan Carbopol 940 terhadap daya sebar
c. Uji ANOVA dan persamaan respon
d. Interaksi PVA terhadap carbopol 940
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
daya sebar (cm)
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
B- 3.7
B+ 5.7
A: PVA (gram)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
daya
seb
ar
(cm
)
5
5.5
6
6.5
7
7.5 B: Carbopol 940 (gram)
2
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
e. Interaksi carbopol 490 terhadap PVA
f. Contour plot
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
daya sebar (cm)
Design Points
X1 = B: Carbopol 940
X2 = A: PVA
A- 21
A+ 30
B: Carbopol 940 (gram)
3.7 4.2 4.7 5.2 5.7
daya s
eb
ar
(cm
)
5
5.5
6
6.5
7
7.5 A: PVA (gram)
2
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 6. Uji viskositas
a. Hasil uji viskositas
No PVA (g) Carbopol 940 (g) Viskositas
dPas
Viskositas
14 hari
Viskositas
30 hari
1 21 3,7 130 140 140
2 21 3,7 150 150 160
3 21 3,7 100 100 100
4 21 5,7 170 220 200
5 21 5,7 200 180 200
6 21 5,7 210 190 210
7 30 3,7 180 200 190
8 30 3,7 230 250 240
9 30 3,7 180 180 200
10 30 5,7 180 200 210
11 30 5,7 180 190 190
12 30 5,7 200 250 200
b. Efek PVA dan carbopol 940 terhadap viskositas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
c. Uji ANOVAdan persamaan respon
d. Interaksi PVA terhadap Carbopol 940
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
viskositas (dPa.s)
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
B- 3.7
B+ 5.7
A: PVA (gram)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
visk
osi
tas
(dP
a.s
)
100
120
140
160
180
200
220
240 B: Carbopol 940 (gram)
4
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
e. Interaksi Carbopol terhadap PVA
f. Contour plot
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
viskositas (dPa.s)
Design Points
X1 = B: Carbopol 940
X2 = A: PVA
A- 21
A+ 30
B: Carbopol 940 (gram)
3.7 4.2 4.7 5.2 5.7
visk
osi
tas
(dP
a.s
)
100
120
140
160
180
200
220
240 A: PVA (gram)
2
2
2
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Lampiran 7. Uji lama pengeringan
a. Hasil uji lama pengeringan
No PVA (g) Carbopol 940 (g) Lama pengeringn Rata-rata SD
1 21 3,7 30 30 2
2 21 3,7 32
3 21 3,7 28
4 21 5,7 30 28,6 1,15
5 21 5,7 28
6 21 5,7 28
7 30 3,7 25 26,33 1,52
8 30 3,7 26
9 30 3,7 28
10 30 5,7 27 25,66 1,15
11 30 5,7 25
12 30 5,7 25
b. Efek PVA dan carbopol 940 terhadap lama pengeringan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Uji ANOVA dan persamaan respon
d. Interaksi PVA terhadap carbopol 940
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
lama pengeringan (menit)
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
B- 3.7
B+ 5.7
A: PVA (gram)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
lam
a p
en
geri
ng
an
(m
en
it)
24
26
28
30
32 B: Carbopol 940 (gram)
2
3
3
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
e. Interaksi carbopol 940 terhadap PVA
f. Contour plot
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
lama pengeringan (menit)
Design Points
X1 = B: Carbopol 940
X2 = A: PVA
A- 21
A+ 30
B: Carbopol 940 (gram)
3.7 4.2 4.7 5.2 5.7
lam
a p
en
geri
ng
an
(m
en
it)
24
26
28
30
32 A: PVA (gram)
2 2
2
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Lampiran 8. Uji daya lekat
a. Hasil uji daya lekat
No PVA (g) Carbopol 940 (g) Daya lekat Rata-rata SD
1 21 3,7 9,43 9,07 1,47
2 21 3,7 10,33
3 21 3,7 7,45
4 21 5,7 12,03 14,32 2,01
5 21 5,7 15,14
6 21 5,7 15,80
7 30 3,7 13,00 14,36 1,89
8 30 3,7 16,53
9 30 3,7 13,56
10 30 5,7 16,67 17,22 2,54
11 30 5,7 15,00
12 30 5,7 20,00
b. Efek PVA dan carbopol 940 terhadap daya lekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Uji ANOVA dan persamaan respon
d. Interaksi PVA terhadap carbopol 940
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
daya lekat (detik)
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
B- 3.7
B+ 5.7
A: PVA (gram)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
daya lekat
(deti
k)
6
8
10
12
14
16
18 B: Carbopol 940 (gram)
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
e. Interaksi carbopol 940 terhadap PVA
f. Contour plot
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
daya lekat (detik)
Design Points
X1 = B: Carbopol 940
X2 = A: PVA
A- 21
A+ 30
B: Carbopol 940 (gram)
3.7 4.2 4.7 5.2 5.7
daya lekat
(deti
k)
6
8
10
12
14
16
18
20 A: PVA (gram)
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Lampiran 9. Uji pergeseran viskositas
a. Hasil uji pergeseran viskositas
No PVA (g) Carbopol 940 (g) Pergeseran viskositas Rata-rata SD
1 21 3,7 7,690 4,785 4,175
2 21 3,7 6,667
3 21 3,7 0
4 21 5,7 17,647 5,882 10,188
5 21 5,7 0
6 21 5,7 0
7 30 3,7 5,556 7,004 3,607
8 30 3,7 4,347
9 30 3,7 11,111
10 30 5,7 11,111 5,555 5,555
11 30 5,7 5,556
12 30 5,7 0
b. Efek PVA dan carbopol 940 terhadap pergeseran viskositas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
c. Uji ANOVA dan persamaan respon
d. Interaksi PVA terhadap carbopol 940
e. Interaksi carbopol 940 terhadap PVA
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
pergeseran viskositas (%)
Design Points
X1 = A: PVA
X2 = B: Carbopol 940
B- 3.7
B+ 5.7
A: PVA (gram)
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
perg
ese
ran
vis
kosi
tas
(%)
-5
0
5
10
15
20 B: Carbopol 940 (gram)
3
2
2
Interaction
Design-Expert® Software
Factor Coding: Actual
pergeseran viskositas (%)
Design Points
X1 = B: Carbopol 940
X2 = A: PVA
A- 21
A+ 30
B: Carbopol 940 (gram)
3.7 4.2 4.7 5.2 5.7
perg
ese
ran
vis
ko
sita
s (%
)
-5
0
5
10
15
20 A: PVA (gram)
3
Interaction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
f. Contour plot
Lampiran 10. Dokumentasi penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BIOGRAFI PENULIS
Penulis naskah skripsi berjudul “Optimasi Polyvinyl
Alcohol Dan Carbopol 940® Gel Masker Peel-Off
Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L.) : Aplikasi
Desain Faktorial ” bernama Yulia Dwi Cahyani lahir di
Bantul, 14 Juli 1997. Penulis merupakan anak kedua dari
2 bersaudara dari pasangan Paulus Muryono dan Agatha
Hasilah. Riwayat pendidikan penulis dimulai dari TK
Pertiwi 10 (2001-2003), SD N Pundung (2003-2009), SMP Negeri 1 Imogiri (2009-
2012), dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta (2012-2015). Penulis melanjutkan
pendidikan di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2015.
Penulis pernah beberapa kali menjadi bagian dari kepanitiaan kegiatan
kemahasiswaan tingkat Fakultas maupun Universitas. Kegiatan kemahasiswaan
tingkat Universitasyang pernah diikuti penulis yaitu JKMK. Penulis pernah menjadi
pengurus dalam UKM JKMK dalam 1 periode sebagai bidang usaha dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI